• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS AKHIR HUBUNGAN ANTARA HIPEREMESIS GRAVIDARUM DENGAN DEPRESI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KARYA TULIS AKHIR HUBUNGAN ANTARA HIPEREMESIS GRAVIDARUM DENGAN DEPRESI"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

I. PENDAHULUAN

Bab Pendahuluan ini meletakkan dasar bagi penelitian mengenai hubungan antara hiperemesis gravidarum dan depresi. Latar belakang menjelaskan hiperemesis gravidarum sebagai muntah hebat pada awal kehamilan, seringkali disertai penurunan berat badan dan dehidrasi. Dihubungkan dengan aspek endokrin, biokimiawi, dan psikologis. Kemudian, dijelaskan depresi sebagai gangguan mood dengan ciri-ciri psikologis seperti rasa sedih, putus asa, dan tidak bahagia. Kaitan antara kedua kondisi ini ditekankan, dengan beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara hiperemesis gravidarum dan peningkatan risiko depresi. Bab ini juga merumuskan masalah penelitian, yaitu untuk mengetahui adakah hubungan antara hiperemesis gravidarum dan depresi di RSU Dr. H. Moh. Anwar Sumenep. Tujuan penelitian, baik umum maupun khusus, diuraikan dengan jelas, menekankan pada pengungkapan distribusi hiperemesis gravidarum dan hubungannya dengan depresi di lokasi penelitian. Terakhir, manfaat penelitian dijabarkan dari sisi klinis (terapi dini), akademis (pengembangan ilmu dan penelitian selanjutnya), dan masyarakat (peningkatan pengetahuan). Secara keseluruhan, bab ini memberikan konteks yang memadai untuk memahami tujuan dan signifikansi penelitian.

1.1. Latar Belakang

Sub-bab ini memberikan gambaran umum tentang hiperemesis gravidarum dan depresi secara terpisah, kemudian menghubungkan keduanya berdasarkan literatur yang ada. Penjelasan hiperemesis gravidarum meliputi definisi, gejala, dan implikasinya terhadap kesehatan ibu dan janin. Depresi juga dijelaskan dengan definisi, gejala, dan faktor-faktor yang mungkin terkait. Penelitian ini bernilai karena menyelidiki hubungan antara dua kondisi yang seringkali bersamaan terjadi pada ibu hamil. Dengan memahami hubungan ini, maka intervensi dan pengobatan yang tepat dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas hidup ibu hamil.

1.2. Rumusan Masalah

Sub-bab ini secara ringkas dan tepat merumuskan pertanyaan penelitian: "Adakah hubungan antara hiperemesis gravidarum dengan depresi di RSU Dr. H. Moh. Anwar Sumenep?" Rumusan masalah ini berfungsi sebagai fokus utama penelitian dan membimbing seluruh proses penelitian, dari metodologi hingga analisis data dan kesimpulan. Kejelasan rumusan masalah menunjukkan pemahaman yang baik tentang area penelitian dan sasaran yang ingin dicapai.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian, baik umum maupun khusus, diuraikan dengan jelas. Tujuan umum adalah untuk mengetahui hubungan antara hiperemesis gravidarum dan depresi. Tujuan khusus lebih spesifik dan terukur, yaitu untuk mengetahui distribusi hiperemesis gravidarum dan distribusi depresi pada ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum di RSU Dr. H. Moh. Anwar Sumenep. Penguraian tujuan ini menunjukkan struktur penelitian yang terencana dengan baik dan memungkinkan penilaian hasil penelitian secara objektif.

1.4. Manfaat Penelitian

Sub-bab ini menggarisbawahi relevansi penelitian dari berbagai perspektif. Manfaat klinis menekankan pentingnya penelitian untuk mendukung penerapan terapi dini pada pasien hiperemesis gravidarum. Manfaat akademis meliputi kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya. Manfaat bagi masyarakat mencakup peningkatan pemahaman tentang hubungan antara hiperemesis gravidarum dan depresi, yang penting bagi kesehatan ibu dan keluarga.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab Tinjauan Pustaka menyediakan landasan teoritis bagi penelitian. Bagian ini memaparkan definisi, gejala, etiologi, patofisiologi, dampak, dan penatalaksanaan hiperemesis gravidarum. Aspek psikologis dibahas secara mendalam, terutama pengaruhnya pada kualitas hidup ibu hamil. Kemudian, dibahas secara rinci tentang depresi, termasuk definisi, etiologi, gejala, dan berbagai metode pengukurannya. Bab ini juga membahas mekanisme coping dan peran psikologi dalam konteks hiperemesis gravidarum. Dengan merujuk pada pelbagai sumber literatur, bab ini memberikan gambaran komprehensif mengenai kedua kondisi tersebut, menyediakan kerangka kerja yang kuat untuk menganalisis data penelitian. Penggunaan rujukan yang tepat menunjukkan pemahaman dan penguasaan literatur yang baik.

2.1. Hiperemesis Gravidarum

Sub-bab ini membahas secara detail tentang hiperemesis gravidarum, mulai dari definisi, gejala klinis, diagnosis, etiologi, patofisiologi, hingga dampaknya terhadap ibu dan janin. Penjelasan ini dilengkapi dengan rujukan ilmiah, memberikan pondasi yang kuat bagi pemahaman tentang kondisi tersebut dalam konteks penelitian. Pentingnya sub-bab ini terletak pada pemaparan yang komprehensif, sehingga pembaca dapat memahami latar belakang medis hiperemesis gravidarum sebelum membahas hubungannya dengan depresi.

2.2. Depresi

Sub-bab ini menjabarkan secara rinci tentang depresi, termasuk gangguan mood, definisi, etiologi, gejala, derajat dan tingkat keparahan, serta mekanisme coping. Penjelasan ini penting untuk memahami kondisi psikologis yang mungkin terkait dengan hiperemesis gravidarum. Selain itu, penjelasan mengenai peran psikologi pada penderita hiperemesis gravidarum memberikan perspektif yang komprehensif tentang kompleksitas interaksi antara aspek fisik dan psikologis dalam kehamilan.

III. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

Bab ini menjelaskan kerangka berpikir penelitian dan hipotesis yang diajukan. Kerangka konseptual menggambarkan hubungan antara variabel bebas (hiperemesis gravidarum) dan variabel terikat (depresi) yang akan diteliti. Hipotesis penelitian dirumuskan berdasarkan kerangka konseptual dan tinjauan pustaka. Bagian ini penting untuk memberikan gambaran jelas tentang bagaimana penelitian ini akan dilakukan dan apa yang diharapkan akan ditemukan. Kerangka konseptual yang jelas dan hipotesis yang terukur akan memastikan penelitian terarah dan terfokus.

3.1 Kerangka Konsep

Bagian ini menggambarkan secara visual bagaimana peneliti menghubungkan hiperemesis gravidarum dengan depresi. Diagram atau model konseptual yang digunakan perlu dijelaskan secara detail dan dikaitkan dengan teori-teori yang relevan. Kejelasan kerangka konseptual penting untuk menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian saling berhubungan dan bagaimana penelitian ini akan menguji hubungan tersebut.

3.2 Hipotesis

Bagian ini mengemukakan hipotesis penelitian berdasarkan kerangka konseptual yang telah dijelaskan. Hipotesis perlu dirumuskan secara eksplisit dan terukur, sehingga dapat diuji secara empiris. Rumusan hipotesis yang jelas dan terukur akan memastikan fokus penelitian dan memudahkan dalam interpretasi hasil penelitian.

IV. METODOLOGI PENELITIAN

Bab Metodologi Penelitian menjelaskan secara rinci bagaimana penelitian dilakukan. Ini termasuk rancangan penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, variabel penelitian (bebas dan terikat), definisi operasional, prosedur kerja penelitian, dan analisis data. Penjelasan yang komprehensif dan detail dalam bab ini sangat penting untuk memastikan transparansi dan reproduksibilitas penelitian. Detail metodologi yang lengkap memungkinkan pembaca untuk menilai kualitas dan validitas penelitian.

4.1 Rancangan Penelitian

Bagian ini menjelaskan jenis rancangan penelitian yang digunakan (misalnya, cross-sectional). Penjelasan ini harus mencakup alasan pemilihan rancangan tersebut dan keterbatasannya. Pemilihan rancangan penelitian yang tepat penting untuk menjawab rumusan masalah dan mencapai tujuan penelitian.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Bagian ini menjelaskan lokasi dan jangka waktu penelitian. Informasi ini penting untuk memberikan konteks penelitian dan memungkinkan pembaca untuk memahami batasan geografis dan temporal penelitian.

4.3 Populasi dan Sampel

Bagian ini mendefinisikan populasi penelitian dan menjelaskan teknik pengambilan sampel yang digunakan (misalnya, total sampling). Penjelasan ini harus mencakup ukuran sampel dan karakteristik sampel. Pengambilan sampel yang representatif penting untuk memastikan generalisasi hasil penelitian.

4.4 Bahan dan Instrumen Penelitian

Bagian ini menjelaskan alat dan bahan yang digunakan dalam pengumpulan data, misalnya kuesioner. Validitas dan reliabilitas instrumen perlu dijelaskan. Penggunaan instrumen yang valid dan reliabel penting untuk memastikan akurasi dan kepercayaan data.

4.5 Variabel Penelitian

Bagian ini mengidentifikasi dan mendefinisikan variabel bebas (hiperemesis gravidarum) dan variabel terikat (depresi). Definisi operasional setiap variabel perlu dijelaskan dengan jelas. Definisi operasional yang tepat memastikan keseragaman pengukuran dan interpretasi data.

4.6 Definisi Operasional

Bagian ini memberikan definisi operasional untuk setiap variabel yang digunakan dalam penelitian, menjelaskan bagaimana variabel tersebut diukur dan diobservasi. Definisi operasional yang jelas sangat penting untuk menghindari ambiguitas dan memastikan konsistensi dalam pengumpulan dan analisis data.

4.7 Prosedur Kerja Penelitian

Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang diambil dalam penelitian, mulai dari perekrutan peserta hingga pengumpulan dan pengolahan data. Penjelasan ini harus mencakup detail tentang bagaimana data dikumpulkan dan diproses. Penjelasan yang rinci memungkinkan pembaca untuk memahami alur penelitian dan menilai kelayakan metodologi yang digunakan.

4.8 Analisa Data

Bagian ini menjelaskan metode analisis data yang digunakan (misalnya, uji Fisher). Alasan pemilihan metode analisis data perlu dijelaskan. Pemilihan metode analisis data yang tepat penting untuk menjawab rumusan masalah dan mencapai tujuan penelitian.

V. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini menyajikan hasil penelitian dan analisis data. Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, disertai dengan deskripsi yang jelas dan ringkas. Hasil uji statistik (misalnya, uji Fisher) diinterpretasikan dan dijelaskan secara detail. Bab ini harus menyajikan data secara objektif dan menghindari interpretasi yang bias. Penyajian data yang terstruktur dan jelas akan mempermudah pembaca untuk memahami temuan penelitian.

5.1 Karakteristik Sampel

Bagian ini menyajikan gambaran umum tentang karakteristik demografis sampel penelitian, misalnya usia, paritas, dan status sosial ekonomi. Data ini penting untuk memberikan konteks hasil penelitian dan membantu dalam interpretasi temuan.

5.2 Karakteristik Responden Ibu Hamil yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum

Bagian ini menyajikan data tentang karakteristik ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum. Data ini dapat meliputi tingkat keparahan hiperemesis gravidarum dan faktor-faktor yang mungkin terkait.

5.3 Karakteristik Responden Ibu Hamil dengan Depresi

Bagian ini menyajikan data tentang karakteristik ibu hamil yang mengalami depresi. Data ini dapat meliputi jenis depresi, tingkat keparahan depresi, dan faktor-faktor yang mungkin terkait.

5.4 Hasil Uji Chi-Square

Bagian ini menyajikan hasil uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil uji statistik harus diinterpretasikan dengan jelas dan dikaitkan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Interpretasi yang tepat dan akurat sangat penting untuk memastikan kesimpulan penelitian yang valid.

VI. PEMBAHASAN

Bab Pembahasan merupakan inti dari karya tulis akhir ini. Di sini, hasil penelitian diinterpretasi dan dikaitkan dengan tinjauan pustaka. Temuan penelitian dibahas secara kritis, dengan mempertimbangkan kekuatan dan keterbatasan metodologi penelitian. Perbandingan dengan penelitian lain yang relevan juga dibahas, untuk memberikan konteks yang lebih luas pada temuan penelitian. Pembahasan yang kritis dan komprehensif akan menunjukkan kemampuan peneliti dalam menganalisis dan menginterpretasi data serta menghubungkan temuan dengan literatur yang ada.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab Kesimpulan dan Saran merangkum temuan penelitian dan memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Kesimpulan harus menjawab rumusan masalah dan konsisten dengan hasil analisis data. Saran diberikan berdasarkan temuan penelitian dan implikasinya bagi praktik klinis dan penelitian selanjutnya. Kesimpulan yang ringkas dan jelas serta saran yang relevan akan memperkuat nilai akademis karya tulis akhir ini.

7.1 Kesimpulan

Bagian ini merangkum secara ringkas temuan utama penelitian, menjawab rumusan masalah yang telah diajukan di bab pendahuluan. Kesimpulan harus didasarkan pada analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan.

7.2 Saran

Bagian ini memberikan saran-saran berdasarkan temuan penelitian, baik untuk pengembangan penelitian selanjutnya maupun untuk praktik klinis. Saran harus relevan dengan temuan penelitian dan memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan atau perbaikan praktik.

Referensi

Dokumen terkait

hyperemesis gravidarum. Sedangkan pada bulan Januari 2011 terdapat 75 ibu hamil yang memeriksakan kehamilan, dari data tersebut 50 ibu hamil dengan umur kehamilan 0-16

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengambil kasus asuhan kebidanan ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum pada Ny.A umur kehamilan 10

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan ibu hamil terhadap kejadian hiperemesis gravidarum. Metode : Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian

Mual (nausea) dan Muntah (emesis gravidarum) adalah hal yang normal dan sering ditemukan dalam kehamilan terutama pada trimester pertama tetapi akan berubah tidak

Hasil penelitian : Hasil penelitin menunjukkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas 1 Sokaraja Banyumas pada kategori baik sebanyak 4

Kejadian hiperemesis gravidarum lebih sering dialami oleh primigravida daripada multigravida, hal ini berhubungan dengan tingkat stres dan usia ibu saat mengalami

Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa secara umum partisipan mengalami hiperemesis gravidarum, dimana semua pertisipan mengalami mual-muntah lebih dari

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan responden yang mengalami kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu tidak bekerja karena tingkat sosial yang rendah