Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STRATA 1 MEDAN
ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM SEBELUM
DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI
PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
DRAFT SKRIPSI
OLEH
ZULFIANSYAH 050502033 MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Perumusan Masalah ... 6
C. Kerangka Konseptual ... 7
D. . Hipotesis . ... 9
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ... 17
B. Pengertian Pasar Modal ... 17
C. Saham ... 20
G. Corporate Action ... 27
H. Teori yang Berhubungan dengan Informasi ... 28
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
3
BAB III BURSA EFEK INDONESIA
A. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ... 31
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif ... 46 B. Analisis Data ... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 74 B. Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA... xi
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
5
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Return sebelum dan sesudah pengumuman dividen tunai ... 6
Tabel 1.2 Jumlah populasi yang sesuai kriteria ... 12
Tabel 1.3 Jumlah sampel yang sesuai kriteria ... 13
Tabel 4.4 Rata-Rata Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman DividenTunai 2005 ... 47
Tabel 4.5 Rata-Rata Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai 2006 ... 51
Tabel 4.6 Rata-Rata Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai 2007 ... 56
Tabel 4.7 Rata-Rata Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai 2008 ... 60
Tabel 4.8 Paired Sample Statistics ... 64
Tabel 4.9 Paired Sample Correlation ... 65
Tabel 4.10 Paired Sample test ... 66
Tabel 4.11 Paired Sample Statistics Tahun 2005 ... 67
Tabel 4.12 Paired Sample Statistics Tahun 2006 ... 67
Tabel 4.13 Paired Sample Statistics Tahun 2007 ... 68
Tabel 4.14 Paired Sample Statistics Tahun 2008 ... 68
Tabel 4.15 Paired Sample Correlation Tahun 2005 ... 69
Tabel 4.17 Paired Sample Correlation Tahun 2007 ... 70 Tabel 4.18 Paired Sample Correlation Tahun 2008 ... 70
DAFTAR GAMBAR
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
7
ABSTRAK
Zulfiansyah (2009), Analisis perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. (Pembimbing: Dr. Muslich Lufti, SE, MBA, Ketua Departemen Manajemen: Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe SE. M.Si, Penguji I: Drs. Syahyunan Msi dan Penguji II: Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dividen tunai sebagai peristiwa yang mempengaruhi return saham. Dasar pemikiran dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah dividen tunai mempengaruhi perubahan return saham selama 14 hari periode 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pengumuman dividen, dengan kata lain mengamati reaksi pasar modal terhadap event berupa informasi dividen tunai.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda dua rata-rata dari dua kelompok observasi yang berpasangan (t-test: Paired Two Sample for Means). Pengujian akan menggunakan program statistik SPSS versi 15.0 untuk mempermudah pelaksanaaan perhitungan. Data yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan yng melakukan pengumuman dividen tunai dari tahun 2005 sampai dengan 2008 di Bursa Efek Indonesia.
Hail penelitian berdasarkan uji Paired Two Sample For means bahwa tidak terdapat perbedaan return saham yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman dividen tunai.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat
hidayah, kesehatan, kesempatan, rezeki, kesabaran, ketekunan serta doa dari semua
keluarga khususnya doa dari kedua orang tua saya sehingga diberikan waktu dan
kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Perbedaan
Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumman Dividen Tunai Pada perusahaan
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
Penulis menyadari sebelumnya bahwa pengetahuan dan pengalaman sangatlah
terbatas dan pasti tidak sempura karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT
sehingga penulis yakin masih banyak terdapat kekurangan baik dalam penyajian
materi ataupun dalam penggunaan bahasa Indonesia. Dengan demikian penulis
mengharapkan kritik dan saran yang positif dari semua pihak demi perbaikan skripsi
ini.
Selama mengerjakan penelitian ini, penulis telah banyak menerima saran,
motivasi, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi, selaku Ketua Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
9
4. Bapak Dr. Muslich Lufti, SE, MBA selaku Dosen Pembimbing penulis
yang telah banyak membimbing dan memberikan pengarahan dalam
penulisan skripsi ini.
5. Bapak Drs Syahyunan Msi selaku Dosen Penguji I penulis yang telah
banyak memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini.
6. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang SE. M.Si selaku Dosen Penguji II
penulis yang telah banyak memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini.
7. Ibu Dra. Adja Safinat selaku Dosen Wali penulis yang telah membantu
dan memompa motivasi penulis untuk meningkatkan prestasi belajar pada
setiap semester selama penulis aktif dalam perkuliahan.
8. Kepada seluruh Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
khususnya Pegawai Departemen Manajemen: Bang Jumadi, Kak Dani,
Kak Susi, Kak Vina yang telah banyak membantu penulis baik dalam
perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini.
9. kepada orang tua Ananda yaitu ayahanda Parmono dan ibunda Nafsiah
Ananda kedua insan yang paling kucintai setelah Allah, Nabi Muhamad
SAW serta AlQuar’an Dan Hadist ananda saya mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga dan tidak mungkin Ananda balas jasa-jasa mu yang
sangat banyak sekali dari kecil sampai maut memisahkan kita hanya Allah
yang dapat membalas jasamu pada ananda baik dari segi material dan
spritual, skripsi ini kupersembahkan pada mu ayah dan mama
mudah-mudahan ini membuat ayah dan mama tersenyum bahagia.
10.Kepada kedua adikku yaitu anak ke-2 Adinda Irwansyah Putra sekaligus
serta adik ragilku Nuri Pratiwi yang selalu gigih untuk menjadi yang
terbaik. Abang yakin Adinda akan menjadi cahaya bagi keluarga kita dek
terus gali dan kembangkan potensimu dek abang akan selalu
mendukungmu dari segi apapun.
11.Buat Wo Halimah yang membesarkan ku dari umur 2 tahun sampai SMA,
Ananda mengucapkan terima kasih karena dengan arahan dan bimbingan
dan doamu ananda dapat menyelesaikan skripsi ini.
12.Kepada keluarga Ma’ruf kepada Wo Alm Rosmaniar, Wo Nurlela, Wo
Fatimah, Wo Harisah, abah Nazaruddin dan tek Mariati aden
mengucapkan terima kasih atas motivasi yang diberikan.
13.Kepada keluarga di Laut Tador wak Ngatinem, uak Alm Kasimin, Uak
sisu,Uak Tronjol, Uak Bodong, buk ratna dan buk Fatimah aan
mengucapkan aturnuon.
14.Kepada sepupu-sepupuku k’eli, k’lina, k’Ila, K’ Ani, Bg ipul and bg Arel,
bg Uwi maaf bila ada kesalahan, Nani, Ayu banyak makan dek biar cepat
gemuk, kiki, Aji (anak band), irfan (sang buffon) , Ari, Fazla dan siragil
Naya cepat besar ya dek.
15.Kepada m’Iril, buk Drs Emizar abak, wo aksara makasih ya semoga
diberiakan kesehatan selalu sama Allah.
16.Kepada keluarga besar BP2M ketum Hadi Syahputra (closest friend),
septian, Dedi, Dodi, Dona, Hasan, B’novri, bg Ipan, Halim dan semua
mujahid muda mushalla thanks alot allahu akbar.
17.Kepada temanku arman, jaka K link teman ngaji yang sangat baik pada
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
11
bro hobimu its good, Roni, Novri, Rafael et all kalian lah yang membuat
hidupku penuh colour thank so much for all.
18.Kepada temanku Fitri, Dana, Nia, Yati, Shinta, Rika, dan Dewi maafkan
aan bila ada kesalahan dan semoga sukses selalu menjalani hidup.
19.Kepada keluarga besar Ahad Net Internasional b’ono, b’veri, pak Gianto
P’Ateng atas solusinya dan seluruh mitra Ahad net diseluruh Nusantara
semoga diberikan kebahagian dunia dan akhirat.
20.Kepada keluarga besar HMI FE-USU Mara, Bobby, khalid, Salli, selly ,
jihan teruslah berjuang dan yakin lah usaha kita akan sampai.
21.Kepada seluruh teman teman daru manajemen 05 khususnya konsentrasi
keuangan terus lakukan lah hal yang terbaik dan terus semangat
mengerjakan skripsi Jerri, Akhyar, Ira, Irma dan seluruh anak keuangan
ayo terus maju.
22.Kepada seluruh teman seperjuangan Manajemen 05 dan seluruh
departemen Manajemen semoga menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juli 2009
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengumuman dividen mempunyai arti bagi investor, oleh karena itu
berpengaruh terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga
merupakan dasar bagi investor untuk memperkirakan laba dan ekspektasi laba
perusahaan (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).
Pembayaran dividen yang stabil untuk sebagian perusahaan dapat
diterjemahkan sebagai suatu tanda bahwa perusahaan tersebut pada kondisi yang
sehat. Dividen merupakan manfaat yang diterima dari investasi saham yang telah
dilakukan oleh suatu perusahaan. Dividen sering digunakan oleh para investor untuk
menilai resiko dan laba perusahaan sebab dividen mempunyai kandungan informasi.
Meningkatnya pembayaran dividen ditafsirkan sebagai tanda meningkatnya
keuntungan perusahaan dimasa yang akan datang dan menurunnya pembayaran
dividen sering ditafsirkan sebagai tanda dividen sering diterjemahkan sebagai tanda
menurunnya tingkat keuntungan perusahaan di masa yang akan datang.
Perubahan dividen naik atau turun dipandang sebagai signal dimana
manajemen mengharapkan laba yang akan datang berubah kearah yang sama.
Peningkatan dividen dipandang sebagai signal positif yang menyebabkan investor
menawarkan harga lebih tinggi dan penurunan dividen merupakan signal negatif yang
dapat menurunkan harga saham. Dividen dibayarkan kepada investor dengan harapan
para investor akan semakin tertarik untuk menanamkan modalnya ke perusahaan
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
13
Dampak kebijakan dividen terhadap harga saham merupakan hal penting
yang harus diperhatikan oleh perusahaan karena kebijakan struktur modal dan
kebijakan dividen menyangkut keputusan finansial yang sering dilakukan setiap
perusahaan dan lewat keputusan inilah nilai perusahaan yang nantinya akan
berpengaruh terhadap harga pasar saham perusahaan tersebut.
Pasar modal memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi suatu negara karena mempunyai fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal berfungsi untuk memindahkan dana dari pihak
yang memilki kelebihan dana (lender) kepada pihak yang membutuhkan dana
(borrower). Sedangkan fungsi keuangan, pasar modal menyediakan modal yang
diperlukan oleh pihak-pihak yang membutuhkan dana. Pihak yang membutuhkan
dana dan pihak yang menyediakan dana tidak harus terlibat langsung dalam transaksi
di pasar modal, akan di bantu oleh pialang sekuritas, yaitu pihak yang
mempertemukan penjual dan pembeli sekuritas, menyediakan informasi bagi
kepentingan pemodal (investor), memberikan saran serta mengelola dana bagi
kepentingan modal. Sedangkan perusahaan sebagai pihak yang membutuhkan dana
dapat melakukan go public dengan mengeluarkan saham di pasar modal sebagai
emiten.
Sebuah perusahaan dapat menerbitkan saham atau obligasi untuk mendapatkan
dana dari pasar modal, tetapi tidak semua perusahaan dapat melakukan hal tersebut.
Perusahaan yang dapat menerbitkan saham, obligasi, atau bentuk sekuritas lain di
pasar modal hanyalah perusahaan yang telah terdaftar, sebelum saham
diperdagangkan di pasar sekunder (bursa efek), terlebih dahulu saham perusahaan
penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) salah satu alternatif
sumber pendanaan melalaui peningkatan ekuitas perusahaan degan cara menawarkan
saham kepada masyarakat.
Berbagai pihak selalu mempunyai harapan bahwa harga saham yang wajar
pada saham perdana maupun pada pasar sekunder tidak jauh berbeda sehingga tidak
perlu melakukan antrian membelinya pada pasar perdana. Para investor besar yang
ingin membeli sekuritas pada saat penawaran perdana (initial public offering) atau
disingkat IPO memberitahukan pada minatnya tersebut kepada penjamin emisi. Harga
dan kinerja perusahaan merupakan salah satu isu yang tidak pernah berhenti diteliti.
Sebagai hasil dari investasi dipasar modal merupakan salah satu investasi yang sering
dilakukan oleh para investor, secara umum perusahaan yang menjual surat berharga
(saham atau obligasi) ke pasar modal merupakan perusahaan yang telah memiliki
reputasi bisnis yang baik dan kredibel, sehingga efek- efek yang diluncurkan akan
mudah diserap dan ditransaksikan ke bursa. Investasi di pasar modal lebih
berkontinuitas, sebab setiap investor bisa dengan mudah menyalurkan dananya dari
satu perusahaan ke perusahaan lainnya atau dari satu industri ke industri lainnya.
Dengan menahan investasi tersebut, para investor (pemegang instrumen pasar modal)
menginginkan dapat memperoleh laba.
Informasi merupakan salah satu hal penting dalam perkembangan pasar
modal. informasi perusahaan yang diterbitkan untuk umum pun bermacam-macam,
diantaranya adalah pengumuman dividen. Keputusan investasi para investor
ditentukan oleh pengharapan mereka atas keberhasilan suatu usaha dimasa yang akan
datang. investasi yang dilakukan merupakan reaksi atas informasi yang mereka
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
15
lebih suka dividen yang lebih tinggi sehingga mengakibatkan rendahnya laba yang di
tahan. Hal ini disebabkan karena mereka menganggap bahwa jumlah tertentu yang
diterima sebagai dividen saat ini lebih berharga dibandingkan dengan capital gain
yang akan diperoleh dihari-hari mendatang (Blume, 1980 dalam Fauzi, 2003: 102).
Dalam hal ini berarti pemodal akan sangat menunggu pengumuman pembagian
dividen oleh perusahaan yang bersangkutan.
Dalam kondisi pasar setengah kuat, perusahaan yang aktivitas
perdagangannya tinggi mempunyai informasi yang lebih banyak tersedia untuk
publik, bertentangan dengan perusahaan yang masih baru. Oleh karena itu informasi
mengenai perusahaan yang baru listing di pasar modal merupakan hal menarik bagi
investor sebagai pertimbangan investasinya. Kebijakan dividen akan berpengaruh
positif terhadap nilai saham, melalui penciptaan keseimbangan di antara dividen saat
ini dan laba di tahan sehingga mampu memaksimalkam nilai saham. Jika perusahaan
bersangkutan menjalankan kebijakan untuk membagikan tambahan tunai maka akan
cenderung meningkatkan harga saham, namun jika nilai dividen tunai meningkat
maka makin sedikit dana yang tersedia untuk reinvestasi sehingga tingkat
pertumbuhan perusahaan yang di harapkan untuk masa mendatang akan rendah, dan
hal ini akan menurunkan harga saham. Nilai saham akan maksimal jika terjadi
keseimbangan antara dividen saat ini dan laba di tahan.
Adanya tujuan perusahaan untuk memaksimalkan harga atau nilai saham,
menuntut perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk selalu memperhitungkan
akibatnya terhadap nilai atau harga sahamnya. Jika perusahaan ingin mencapai
saham. Untuk itu keputusan kebijakan dividen harus selalu di evaluasi atas dasar
akibatnya terhadap nilai atau harga sahamnya
Harga atau nilai yang terjadi di pasar pada saat keputusan struktur modal dan
kebijakan dividen tunai di umumkan, bukan merupakan satu-satunya pedoman yang
digunakan untuk pengambilan keputusan, namun demikian setiap perusahaan harus
menyadari bahwa nilai atau harga saham yang terjadi di pasar merupakan pedoman
yang penting untuk mengevaluasi keputusan perusahaan, yaitu untuk mengevaluasi
apakah kebijakan struktur modal dan kebijakan dividen dapat memaksimalkan harga
sahamnya.
Sebagai negara yang membangun dan mengejar ketinggalan dari
negara-negara lain, maka faktor pembiayaan perusahaan merupakan salah satu faktor
penentu. Pasar modal diharapkan mampu menjadi alternatif pendanaan bagi
peruasahaan-perusahaan Indonesia selain perbankan. Kehadiran pasar modal, pada
sisi lainnya, dapat dilihat sebagai wahana dan alternatif dalam berinvestasi.
(Fakhruddin, 2001: 3).
Selanjutnya, untuk memperlihatkan bukti empiris, diberikan contoh
perbedaan rata-rata return yang diperoleh sebelum dan sesudah diumumkan dividen
tunai pada perusahaan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Tabel 1.1 memperlihatkan
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
17
Tabel 1.1
Return sebelum dan sesudah pengumuman dividen tunai pada perusahaan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Sebelum Pengumuman Sesudah pengumuman
Hari ke- Return Hari-ke Return
Total Return 0,00091 Total Return 0.00410 Rata-rata Return 0,000182 Rata-rata Return 0,00082
Sumber www.yahoofinance.com
Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa rata-rata return sebelum pengumuman
dividen tunai adalah 0,000182 dan rata-rata return sesudah pengumuman dividen
tunai adalah 0,00082. Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa pengumuman dividen
tunai pada perusahaan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Memberikan rata-rata return
yang lebih baik daripada sebelum pengumuman dividen tunai.
Berdasarkan uaraian di atas, maka penulis mengambil judul “ Analisis
Perbedaan Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
” Apakah ada perbedaan return saham yang signifikan sebelum dan sesudah
pengumuman dividen tunai pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
C. Kerangka Konseptual
Dalam peristiwa pengumuman dividen, sebenarnya ada peristiwa yang lebih
menarik yaitu pengumuman iniasi dividen. Iniasi dividen merupakan peristiwa
dimana dividen pertama kalinya dibagikan (Giyantiningrum, 2000: 101).
Pengumuman iniasi dividen merupakan fenomena yang menarik karena tidak terdapat
pengaruh historis dividen, seperti dalam investor, demikian pula dengan iniasi dividen
karena pengumuman ini mengandung informasi mengenai kinerja perusahaan di masa
yang akan datang. Perusahaan yang mengeluarkan iniasi deviden merupakan
perusahaan yang baru terdaftar, sehingga investor menjadi tertarik untuk menanamkan
modalnya, karena ada kemungkinan bahwa harga saham dari perusahaan tersebut
masih rendah atau murah.
Kebijakan dividen merupakan penentuan seberapa besar laba akan dibagikan
kepada para pemegang saham sebagai deviden dan seberapa besar laba tersebut akan
ditahan. Resiko keuangan dan resiko bisnis suatu perusahaan akan tergantung sejauh
mana perusahaan memiliki biaya tetap sebagai akibat dari penggunaan leverage
keuangan. Pada perusahaan yang sudah terdaftar, harga dari saham yang
diterbitkannya cenderung menjadi tolok ukur keberhasilan di dalam upaya
meningkatkan nilai perusahaan dan memakmurkan kekayaan para pemegang
sahamnya. Perusahaan dikatakan tumbuh jika tingkat keuntungan yang diperoleh
lebih besar dari keuntungan yang dinikmati oleh investor. Suatu alat analisis finansial
adalah tingkat pertumbuhan yang berkesinambungan. Ukuran ini menunjukan
besarnya tingkat pertumbuhan maksimal yang dapat dipertahankan apabila
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
19
Kebijakan dividen akan berpengaruh positif terhadap nilai saham, melalui
penciptaan keseimbangan di antara dividen saat ini dan laba di tahan sehingga mampu
memaksimalkam nilai saham. Jika perusahaan bersangkutan menjalankan kebijakan
untuk membagikan tambahan tunai maka akan cenderung meningkatkan harga saham,
namun jika nilai dividen tunai meningkat maka makin sedikit dana yang tersedia
untuk reinvestasi sehingga tingkat pertumbuhan perusahaan yang di harapkan untuk
masa mendatang akan rendah, dan hal ini akan menurunkan harga saham. Nilai saham
akan maksimal jika terjadi keseimbangan antara dividen saat ini dan laba di tahan.
Adanya tujuan perusahaan untuk memaksimalkan harga atau nilai saham,
menuntut perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk selalu memperhitungkan
akibatnya terhadap nilai atau harga sahamnya. Jika perusahaan ingin mencapai
tujuannya maka setiap keputusannya harus di evaluasi pengaruhnya terhadap harga
saham. Untuk itu keputusan sruktur modal dan kebijakan dividen harus selalu di
evaluasi atas dasar akibatnya terhadap nilai atau harga sahamnya.
Adapun kerangka konseptual yang menjadi dasar penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Sumber : Sularso (2003) Gambar 1.1 : Kerangka konseptual
Sebelum pengumuman deviden tunai
Return Saham Setelah pengumuman
D. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseptual yang dikemukakan
sebelumnya, maka peneliti mengajukan hipotesis bahwa:
” Ada perbedaan return saham yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman
dividen tunai pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan harga saham sebelum dan sesudah
dikeluarkan pengumuman dividen pada perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
2. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian ini ialah sebagai berikut:
a. Bagi emiten
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat
dijadikan acuan untuk lebih memperbaiki kinerja perusahaan yang pada
akhirnya dapat memaksimalkan nilai perusahaan.
b. Bagi Investor
Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan keputusan investasi dan
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
21
c. Bagi Akademisi
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan dukungan empiris berkaitan
dengan penelitian sejenis.
d. Bagi peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan, pola pikir
dan menambah wawasan berpikir mengenai dividen dan pengaruhnya terhadap
harga saham sebelum dan sesudah diumumkan dividen pertama kali pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
F. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional
Adapun batasan operasional penelitian yang ditetapkan oleh penulis yaitu:
a. Emiten yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan \yang melakukan
dividen tunai dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta merupakan saham
aktif diperdagangkan dibursa saham pada periode penelitian tahun 2005
sampai dengan 2008.
b. Emiten tidak mengeluarkan publikasi informasi lainnya bersamaan dengan
pengumuman dividen tunai seperti publikasi stock split,buy back
pengumuman merger dan right issue.
c. Periode pengamatan selama 14 hari, yaitu 7 hari sebelum pengumuman
dividen tunai dan 7 hari setelah pengumuman dividen tunai.
2. Definisi Operasional
Berdasarkan pada permasalahan dan hipotesis yang akan diuji, parameter yang
akan digunakan dalam penelitian sebagai berikut:
a. Dividen tunai adalah yang diterima oleh pemegang saham biasa melalui cek atau
terkadang mereka menginvestasikan kembali dalam saham biasa di
perusahaan.penginvestasian kembali dividen pada saham perusahaan diselesaikan
melalui suatu rencana reinvestasi dividen (dividend reinvestment plan), atau sering
disebut DRIP. (Warsono, 2003: 72).
b. Return saham adalah pendapatan perlembar saham yang dinikmati oleh investor
atas suatu investasi yang dilakukan. Return saham yang digunakan dalam
penelitian ini adalah return realisasi yang nantinya akan disebut ’return’ saja.
Return realisasi merupakan capital gain/ loss yaitu selisih antara harga saham
periode saat ini (Pit) dengan harga saham pada periode sebelumnya (pit-1). Secara
matematis return realisasi dapat diformulasikan sebagai berikut (Jogiyanto, 2003:
110):
Rit = Return saham atau actual return saham perusahaan ke-i pada waktu t.
Pit = harga saham perusahaan i pada waktu t
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
23
3. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
terdaftar di BEI dari januari 2005 sampai dengan Desember 2008. Penarikan sampel
yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan ”non probability random
sampling”dengan metode ”purposive sampling”. Purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan menggunakan kriteria atau pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2005: 78).
Adapun kriteria penarikan populasi sasaran yang digunakan penulis adalah :
a. Emiten yang mengeluarkan dividen tunai berturut-turut dari 2005-2008.
b. Tanggal pengumuman dividen tunai (cash dividend) tersedia
c. Emiten tidak mengumumkan corporate action lain, selain dividen tunai pada
waktu yang bersamaan, seperti merger, right issue, stock split, buy back.
d. Emiten memiliki data harga saham penutupan (closing price) yang lengkap
selama periode pengamatan.
e. Emiten yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2008.
Dengan kriteria tersebut maka diperoleh sebanyak sampel yang dapat dilihat pada
Tabel 1.2 berikut ini:
Tabel 1.2
Jumlah Populasi Sasaran Berdasarkan Kriteria
Keterangan Jumlah perusahaan
Perusahaan yang melakukan pengumuman dividen tunai setiap tahun dari 2005-2008
62
Perusahaan yang selama setahun mengeluarkan dua kali pengumuman dividen tunai
(3)
Perusahaan yang mengumumkan corporate action lain - Data penelitian dikeluarkan karena data tidak lengkap, (19)
Tabel 1.3
Jumlah sampel yang sesuai kriteria
NO Kode Emiten Tanggal Listing
1 ADMF Adira Dinamina Multi Finance 31 Maret 2004
2 AKRA AKR Corporindo 3 Oktober 1994
3 AQUA Aqua Golden Mississippi 1 Maret 1990
4 ASGR Astra Graphia 15 November 1989
5 ASII Astra International 4 April 1990
6 AUTO Astra Otoparts 15 Juni 1998
7 BBCA Bank Central Asia 31 Mei 2000
8 BNII Bank Internasional Indonesia 21 November 1989
9 BNGA Bank Niaga 29 November 1989
`10 BBRI Bank Rakyat Indonesia 10 November 2003
11 BLTA 26 Maret 1990
12 BFIN BFI Finance Indonesia 16 Mei 1990
13 CMNP Citra Marga Nusaphala Persada 10 January 1995
14 CTBN Citra Tubindo 28 November 1989
15 CLPI 30 November 2001
16 EPMT Enseval Putera Megatradiing 1 Agustus 1994
17 GDYR 1 Desember 1980
18 GMTD Gowa Makassar Tourism development 11 Desember 2000
19 GGRM 27 Agustus 1990
20 HEXA Hexindo Adiperkasa 13 Februari 1995
21 HMSP HM Sampoerna 15 Agustus 1990
22 INDF Indofood Sukses Makmur 14 July 1994
23 INDR Indorama Synthetics 3 August 03, 1990
24 JRPT Jaya Real Property 29 Juni 1994
25 LTLS Lautan Luas 21 Juli 1997
26 MFIN Mandala Multifinance 6 September 2005
27 MREI 4 September 1989
28 MPPA Matahari Putra Prima 21 Desember 1992
29 MERK 23 Jul 1981
30 MLBI Multi Bintang Indonesia 17 January 1994
31 PANS Panin Sekuritas 31 Desember 2000
32 PJAA Pembangunan Jaya Ancol 2 Juli 2004
33 PLIN Plaza Indonesia Realty 15 Juni 1992
34 POOL Pool Advista Indonesia 20 Mei 1991
35 PNSE Pudjiadi And Sons 1 Mei 1990
36 RIGS Rig Tenders Indonesia (RIGS 26 Maret 1990
37 SMGR Semen Gresik 8 Juli 1991
38 SMRA Summarecon Agung 7 Mei 1990
39 TLKM Telekomunikasi Indonesia 14 November 1995
40 TGKA Tiga Raksa Satria 7 Mei 1990
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
25
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui di Bursa Efek Indonesia melalui situs
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai September 2008 sampai dengan Mei 2009.
5. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder. Data sekunder merupakan
jenis data yang diperoleh dari situs
dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian.
6. Teknik Pengumpulan Data
a. Tahap Pertama dilakukan Melalui Studi Pustaka yaitu dengan mengumpulkan
data pendukung berupa literatur jurnal penelitian-penelitian, serta
laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan masalah yang diteliti.
b. Tahap kedua dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang diperlukan
berupa laporan-laporan yang dipublikasikanoleh Bursa Efek Indonesia.
7. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis deskriptif dan metode analisis statistik sebagai berikut:
Metode analisis deskriptif merupakan proses pengumpulan, penyajian, dan
peringkasan berbagai ka
Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang
dikumpulkan dan digolongkan kemudian di analisis dan diinterpretasikan secara
objektif.
b. Pengujian Hipotesis
Untuk hipotesis komparatif dua sampel berpasangan bila datanya berbentuk
interval dan ratio, menggunakan metode uji beda dua rata-rata dari dua kelompok
observasi berpasangan ( t-test: Paired Two Sample for means) dengan derajat
signifikansi 5% (Sugiyono, 2005: 178).
Dalam pengujian ini menggunakan hipotesis :
Ho: µ setelah pengumuman = µ sebelum pengumuman artinya return setelah
tanggal pengumuman dividen tunai tidak berbeda secara signifikan dengan return
sebelum tanggal pengumuman dividen tunai.
Hi : µ setelah pengumuman ≠ µ sebelum pengumuman artinya return setelah
tanggal pengumuman dividen tunai berbeda secara signifikan dengan return sebelum
tanggal pengumuman.
Kriteria penerimaan hipotesis dengan t-test : Paired Two Sample for Means
dengan derajat signifikansi ( ) 5 % adalah:
Ho diterima jika : -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
Hi diterima jika : -t hitung > t tabel
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Sularso ( 2003) melakukan penelitian dengan judul ” Pengaruh Pengumuman
Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham (return) sebelum dan sesudah ex-dividend
date di Bursa Efek Indonesia”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengamati
pergerakan harga saham di pasar modal. Untuk menguji adanya reaksi harga
dilakukan tes abnormal return selama periode peristiwa dengan analisis perhitungan
berdasarkan konsep-konsep model-model keseimbnagan yaitu Capital Asset Pricing
Model (CAPM) dan dengan melakukan pengujian abnormal return terhadap dividen
naik dan dividen turun pada saat ex-dividend date. Dari hasil penelitian disimpulkan
bahwa harga saham bereaksi negatif terhadap informasi pengumuman dividen naik
pada saat ex- dividend date, dan bereaksi positif terhadap informasi pengumuman
dividen turun pada saat ex- dividend date.
Ameliani (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis pengaruh
pengumuman pembagian dividen tunai terhadap return saham perusahaan di bursa
efek Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja saham perusahaan
sebelum dan sesudah pengumuman pembagian dividen tunai, mengetahui pengaruh
dari pengumuman pembagian dividen tunai terhadap return saham dengan melihat
adanya abnormal return yang signifikan serta merumuskan implikasi manajerial bagi
investor dan emiten. Hasil pengujian statistik dengan menggunakan paired sample t -
test menunjukkan bahwa kinerja saham sebelum dan sesudah pengumuman
pembagian dividen tunai tidak berbeda secara nyata. Hasil pengujian return saham
0,898 dan hasil pengujian tingkat risiko sebelum dan sesudah pengumuman
menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,708. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
nilai signifikasi pengujian yang lebih besar dari 0,05 atau 0,1 sehingga kinerja saham
sebelum dan sesudah pengumuman tidak berbeda secara nyata.
Benardzi, et al meneliti tentang reaksi pasar terhadap pengumuman perubahan
pembayaran dividen. Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya dukungan kuat untuk
teori sebelumya (Michaely et al, 1995) yang menyiratkan bahwa pasar bereaksi
negatif terhadap dividend ommissions dan bereaksi positif terhadap dividend
initiations atau dengan kata lain pengumuman perubahan dividen memiliki
kandungan informasi tentang laba masa depan perusahaan.
Ratna (2001) melakukan penelitian yang mengkaji masalah pengaruh
pengumuman deviden terhadap perubahan harga saham. untuk perusahaan yang listed
di Bursa Efek Surabaya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pada kelompok dividen
naik, menunjukkan bahwa masih terdapat abnormal return yang signifikan pada
sekitar tanggal pengumuman dividen. Pada kelompok dividen turun menunjukkan
bahwa ada satu hari bursa yang masih memberikan abnormal return yang signifikan;
dan Pada kelompok dividen tetap menunjukkan bahwa masih terdapat abnormal
return yang signifikan pada satu hari bursa.
B. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana
dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas.
Pengertian pasar modal dalam Undang Undang Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
29
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannnya, serta lembaga
dan profesi yang berkaitan dengan efek”. Dengan adanya pasar modal maka pihak
yang memiliki kelebihan dana (investor) dapat mengalokasikan dananya dengan lebih
efisien, karena pihak investor tersebut dapat memilih alternatif investasi yang
memberikan return yang optimal.
Pasar modal secara umum diartikan sebagai pasar yang bersifat abstrak dalam
hal transaksi jual beli produknya. Dalam bentuk konkritnya, produk yang
diperjualbelikan di pasar modal berupa surat-surat berharga di bursa efek. Menurut
Tandelilin (2001:25), “Bursa efek dalam arti sebenarnya adalah suatu sistem yang
terorganisir dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan pembeli
sekuritas secara langsung atau melalui wakil-wakilnya”. Di Indonesia terdapat dua
bursa efek yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang pada
akhir tahun 2007 telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sekuritas yang umumnya diperdagangkan di pasar modal adalah saham,
obligasi, reksadana dan instrumen derivatif. Tandelilin (2001: 18) mendefinisikan
saham, obligasi, reksadana dan instrumen derivatif adalah sebagai berikut:
a. Saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas asset-aset perusahaan
yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka
investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan
perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban
perusahaan.
b.Obligasi merupakan sekuritas yang memberikan pendapatan dalam jumlah
tetap kepada pemiliknya. Pada saat membeli obligasi, investor sudah dapat
secara periodik dan berapa pembayaran kembali nilai par (par value) pada
saat jatuh tempo.
c. Reksadana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa
pemiliknya menitipkan sejumlah dana kepada perusahaan reksadana, untuk
digunakan sebagai modal berinvestasi baik di pasar modal maupun di pasar
uang.
d.Instumen Derivatif (Opsi dan Futures) merupakan sekuritas yang nilainya
merupakan turunan dari suatu sekuritas lain, sehingga nilai instrument
derivative sangat tergantung dari harga sekuritas lain yang ditetapkan
sebagai patokan. Ada beberapa jenis instrumen derivative, di antaranya
waran, bukti right (right issue), opsi dan futures.
C. Saham
Sekuritas yang umumnya lebih dikenal masyarakat dan cukup populer untuk
diperjualbelikan di pasar modal adalah saham. Menurut Darmadji dan Fakhrudin
(2006:6), “saham (stock atau share) dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan
atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas”. Dengan memiliki saham suatu perusahaan maka investor mempunyai hak
kepemilikan atas kekayaan perusahaan tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh
seberapa besar peyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Saham dapat dibedakan menjadi saham biasa (common stock) dan.saham
preferen (preferred stock). Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006:7), “saham biasa
(common stock), yaitu saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi yang paling
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
31
perusahaan tersebut dilikuidasi”. Walaupun pemegang saham biasa adalah pihak yang
terakhir dalam penerimaan dividen, namun pemegang saham tersebut mempunyai hak
suara (voting rights) untuk memilih direktur maupun manajemen perusahaan dan ikut
berperan dalam pengambilan keputusan penting perusahaan dalam rapat umum
pemegang saham (RUPS).
Menurut Tandelilin (2001: 18), “saham preferen adalah saham yang
mempunyai kombinasi karakteristik gabungan dari obligasi dan saham biasa, karena
saham preferen memberikan pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi dan
mendapat hak kepemilikan seperti pada saham biasa”. Perbedaan saham prefen
dengan saham biasa adalah saham preferen tidak memberikan hak suara kepada
pemegangnya untuk memilih direksi ataupun manajemen perusahaan.
D. Penilaian Saham
Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu: nilai buku, nilai
pasar dan nilai intrinsik saham. Tandelilin (2001: 183) mengemukakan definisi nilai
buku, nilai pasar dan nilai intrinsik saham yaitu sebagai berikut: ”Nilai buku
merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham
(emiten). Nilai pasar adalah nilai saham di pasar, yang ditunjukkan oleh harga saham
tersebut di pasar. Sedangkan nilai intrinsik atau dikenal sebagai nilai teoritis adalah
nilai saham yang seharusnya terjadi.
Investor berkepentingan untuk mengetahui ketiga nilai tersebut sebagai
informasi penting dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat. Dari ketiga
nilai tersebut, investor dapat mengetahui apakah saham tersebut tergolong overvalued
membeli, menahan ataupun menjual saham. adanya kesulitan dalam pendistribusian
aset fisik kepada para pemegang sahamnya, disamping itu belum tentu semua
pemegang saham menyetujuinya.
Ada dua metode yang digunakan dalam menilai harga saham, yaitu : metode
pendekatan dividen dan metode pendekatan pendapatan.
1. Pendekatan Dividen
Pendekatan dividen mengunakan teknik kapitalisasi dividen yang berarti
mendiskontokan semua arus dividen yang diharapkan di masa mendatang dengan
tingkat diskonto tertentu ke masa sekarang. Pendekatan dividen terdiri dari tiga
model, yaitu model dividen tanpa pertumbuhan, dividen dengan tingkat pertumbuhan
dan model dividen yield.
1) Dividen Tanpa Pertumbuhan
Dalam model dividen tanpa pertumbuhan, harga saham ditentukan
berdasarkan arus dividen yang akan diterima pada masa datang tanpa
memperhitungkan tingkat pertumbuhan dividen. Dengan kata lain, nilai saham tidak
mempunyai prospek pertumbuhan adalah sama dengan penghasilan dividennya.
Model ini berasumsi bahwa dividen yang dibayarkan perusahaan tidak akan
mengalami pertumbuhan, dengan kata lain jumlah dividen yang dibayarkan akan tetap
sama dari waktu ke waktu. Model pertumbuhan nol ini sebenarnya sama dengan
prinsip saham preferens karena dividen yang dibayarkan diasumsikan selalu sama dan
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
33
2) Dividen dengan Tingkat Pertumbuhan Normal atau Konstan
Model dividen ini mengasumsikan bahwa dividen akan berkembang dari
periode ke periode dengan tingkat pertumbuhan yang sama selamanya. Model dividen
dengan tingkat pertumbuhan konstan didasarkan pada asumsi sebagai berikut :
a. Laba ditahan merupakan satu-satunya sumber pembiayaan
b.Tingkat pengembalian atas investasi perusahaan adalah tetap
c. Biaya modal (Kc) perusahaan tetap dan harus lebih besar dari tingkat
pertumbuhan (g)
Tandelilin (2001: 187) mengemukakan bahwa model ini sering ini disebut
sebagai model Gordon, setelah Myron J. Gordon mengembangkan dan
mempopulerkan model ini.
3) Dividen Yield
Dalam model dividen yield ini dikemukakan bahwa asumsi perusahaan akan
membayarkan dividen secara konstan kadangkala kurang tepat. Adakalanya,
perusahaan mengalami pertumbuhan yang sangat baik jauh di atas pertumbuhan
normal dan sangat menjanjikan selama beberapa tahun, tetapi lambat laun menurun
terus. Kondisi seperti ini bisa mempengaruhi kemampuan perusahaan membayarkan
dividen bagi investor, sehingga bisa juga mempengaruhi pertumbuhan tingkat dividen
yang akan dibayarkan perusahaan kepada investor. Pada beberapa tahun awal selama
masa pertumbuhan fantastis, perusahaan mungkin akan mampu membayarkan dividen
dengan pertumbuhan di atas normal, dan setelah melewati masa tersebut pertumbuhan
fantastis di tahun awal tersebut, pertumbuhan tingkat dividen yang dibayarkan
perusahaan mungkin akan menjadi lebih rendah dari masa sebelumnya dan
Adanya ketidaktetapan dividen yield tersebut dikarenakan bahwa dividen yield
tersebut dipengaruhi oleh DPR (dividend proportion reinvestment), yaitu proporsi
dividen dibandingkan dengan laba per lembar saham. Jika perusahaan menginginkan
dividend yield yang tinggi, maka dapat dilakukan dengan meningkatkan dividen
payout. Saham dengan dividen yield yang tinggi akan menarik calon investor, akan
tetapi berdampak negatif bagi perkembangan perusahaan di masa mendatang, karena
dengan meningkatkan dividen payout berarti mengurangi tersedianya dana internal
yang dapat digunakan untuk investasi dan ekspansi usaha.
2. Pendekatan Pendapatan
Ada dua model yang digunakan untuk menilai harga saham di dalam
pendekatan pendapatan yaitu model nilai sekarang pendapatan dan model PER
1) Pendekatan Nilai Sekarang
Dalam pendekatan nilai sekarang, perhitungan saham dilakukan dengan
mendiskontokan semua aliran kas yang diharapkan di masa datang dengan tingkat
diskonto sebesar tingkat return yang diisyaratkan investor. Dengan demikian, proses
penilaian suatu saham akan meliputi:
a) Estimasi aliran kas saham di masa depan dengan menentukan jumlah dan
waktu aliran kas yang diharapkan.
b) Estimasi tingkat return yang disyaratkan dengan mempertimbangkan risiko
aliran kas di masa depan dan besarnya return dari alternatif investasi lain
akibat pemilihan investasi pada saham, atau disebut juga sebagai biaya
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
35
c) Mendiskontokan setiap aliran kas dengan tingkat diskonto sebesar tingkat
return yang disyaratkan.
d) Nilai sekarang setiap aliran kas tersebut dijumlahkan, sehingga diperoleh nilai
intrinsik saham bersangkutan.
2) Pendekatan PER (Price Earning Ratio)
PER (Price Earning Ratio) menggambarkan apresiasi pasar terhadap
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Bagi investor, semakin kecil PER
suatu saham, semakin bagus karena saham tersebut termasuk dalam kategori murah
(Darmadji dan Fakhrudin, 2006: 198).
Pendekatan PER ini disebut juga pendekatan multiplier, investor akan
menghitung berapa kali (multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga suatu
saham. Dengan kata lain, PER menggambarkan rasio atau perbandingan antara harga
saham terhadap earning perusahaan. Jika misalnya PER suatu saham sebanyak 3 kali
berarti harga saham tersebut sama dengan 3 kali nilai earning perusahaan tersebut.
E. Macam- Macam Dividen
Dividen dalam suatu perusahaan dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu:
1. Dividen tunai
Dividen tunai merupakan jenis dividen yang umum dan banyak digunakan
oleh perusahaan. Dividen tunai diterima oleh para pemegang saham biasa
melalui cek atau terkadang mereka menginvestasikannya kembali dalam
saham biasa di perusahaan. Penginvestasian kembali dividen pada saham
perusahaan diselesaikan melalui suatu rencana reinvestasi dividen (dividend
2. Dividen saham
Dividen saham dibayarkan dalam lembar saham tambahan dan bukan
dalam bentuk uang tunai. Perusahaan yang akan memberikan dividen saham
biasanya mengumumkan besarnya dividen tersebut dalam persentase tertentu,
misalnya 10% dividen saham, yang berarti jika seorang investor memilki 10
lot (5000 lembar) saham biasa, maka ia berhak menerima saham biasa
sebanyak 1 lot ( 500 lembar) saham biasa. Jika seorang investor memiliki
saham yang menghasilkan dividen saham kurang dari fraksi yang telah
ditentukan (dalam lot), maka kekurangannya akan diberikan dalam bentuk
tunai.
3. Dividen Kekayaan
Dividen kekayaan adalah distribusi pro rata suatu aset fisik. Aset
tersebut biasanya berupa produk yang dihasilkan perusahaan. Dividen
kekayaan diberikan apabila jumlah pemegang saham perusahaan masih sedikit
dan perusahaan menghasilkan sesuatu yang mudah didistribusikan. Dividen
kekayaan saat ini sudah sangat jarang dilakukan. Hal ini disebabkan karena
adanya kesulitan dalam pendistribusian aset fisik kepada pemegang sahamnya,
disamping itu belum tentu semua pemegang saham menyetujuinya. ( warsono,
2003: 272).
F. Return Saham
Return merupakan keuntungan yang diperoleh oleh investor dari
investasi. Return dapat berupa return realisasi ataupun return ekspektasi.
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
37
investor yang didapat berdasarkan data historis yang merupakan selisih harga
investasi sekarang relatif dengan harga periode lalu. Sedangkan return yang
diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor dimasa
mendatang.
Return realisasi merupakan capital gain/ loss yaitu selisih antara
harga saham periode saat ini (Pit) dengan harga saham pada periode
sebelumnya (pit-1). Secara matematis return realisasi dapat diformulasikan
sebagai berikut (Jogiyanto, 2003: 110):
Rit =
Rit = Return saham atau actual return saham perusahaan ke-i pada waktu t.
Pit = harga saham perusahaan i pada waktu t
Pit = Harga saham perusahaan i pada periode waktu t-1.
G. Corporate Action
Tindakan/aksi korporasi (corporate action) merupakan aktivitas emiten yang berpengaruh terhadap jumlah saham yang beredar maupun terhadap harga saham di pasar. Corporate action merupakan informasi yang umumnya menarik perhatian pihak-pihak yang terkait di pasar modal, khususnya para pemegang saham (Darmadji, 2006:177). Informasi tersebut akan memiliki nilai bagi investor jika keberadaan informasi tersebut dapat menyebabkan investor melakukan transaksi di pasar modal.
Biasa (RUPSLB). Persetujuan pemegang saham adalah mutlak untuk berlakunya suatu corporate action sesuai dengan peraturan yang ada di pasar modal.
Pengertian corporate action umumnya mengacu pada aktivitas penerbitan right
issue, pemecahan saham (stock split), saham bonus, dividen saham (stock dividend),
dividen tunai (cash dividend), pembelian kembali saham (shares buyback).
Keputusan corporate action memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepentingan pemegang saham, karena corporate action yang dilakukan emiten akan berpengaruh terhadap jumlah saham yang beredar, komposisi kepemilikan saham, jumlah saham yang akan dipegang oleh pemegang saham, serta pengaruhnya terhadap pergerakan harga saham. Dengan demikian, pemegang saham harus mencermati dampak atau akibat corporate action sehingga memperoleh keuntungan dari melakukan keputusan atau antisipasi yang tepat.
H. Teori yang Berhubungan dengan Informasi
Menurut Brigham (dalam Kurniawan, 2006:19) terdapat dua teori yang relevan untuk menjelaskan hubungan antara kandungan informasi dari berbagai corporate
action dengan perkembangan harga/ volume perdagangan saham dipasar modal, yaitu:
a. Teori Struktur Modal
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
39
sehingga penambahan saham baru seharusnya memberikan dampak terhadap harga saham yang positif atau nol.
b. Teori Sinyal (Signaling Theory)
Asumsi utama dalam teori ini dalah bahwa manajer memiliki informasi yang akurat tentang nilai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor luar, dan manajer adalah orang yang selalu berusaha memaksimalkan insentif yang diharapkannya. Maksudnya adalah manajer umumnya memiliki informasi yang lebih lengkap dan akurat daripada pihak luar perusahaan (investor) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Asimetri informasi akan terjadi jika manajer tidak secara penuh menyampaikan seluruh informasi yang diperolehnya tentang semua hal yang dapat mempengaruhi perusahaan ke pasar modal. Asimetris informasi adalah kondisi suatu pihak memiliki informasi yang lebih banyak daripada pihak lain. Tingkat asimetris informasi ini bervariasi dari sangat tinggi ke sangat rendah. Manajer pada umumnya termotivasi untuk menyampaikan informasi yang baik mengenai perusahaan ke masyarakat secepat mungkin. Namun pihak di luar perusahaan tidak tahu kebenaran dari informasi yang disampaikan tersebut. Karena adanya kondisi asimetri informasi, pemberian sinyal kepada investor atau publik melalui keputusan-keputusan manajemen menjadi sangat penting. (peni.staff.gunadarma.ac.id).
informasi baru yang dikeluarkan oleh pihak manajer selanjutnya akan mempengaruhi nilai saham perusahaan dan aktivitas perdagangan saham.
I. Pengertian Studi Peristiwa
Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat.
Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information content), maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga.
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. GAMBARAN UMUM BURSA EFEK INDONESIA
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),
ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar
modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar
modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan
terkait lainnya.
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen
jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran,
right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan
lain-lain. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
mendefinisikan pasar modal sebagai “Kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran
Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena
pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan
usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat
pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk
pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Kedua, pasar
modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan
menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan
risiko masing-masing instrumen.
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah ada sejak zaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun Pasar Modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan Pasar Modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode pasar modal mengalami kekosongan.
Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor seperti Perang Dunia I dan Perang Dunia II, pemindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial Belanda kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi Bursa Efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
B. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia Dewan Direksi BEI
Erry Firmansyah : Direktur Utama
M. S. Sembiring : Direktur Perdagangan Saham, Penelitian dan
Pengembangan Usaha
Guntur Pasaribu : Direktur Perdagangan Fixed Income dan Derivatif,
Keanggotaan dan Partisipan
Justitia Tripurwasani : Direktur Pengawasan
Eddy Sugito : Direktur Pencatatan
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
43
Sihol Siagian : Direktur Administrasi
Dewan Komisaris BEI
Bacelius Ruru : Komisaris Utama
Panda Putu Raka : Komisaris
Fathiah Helmi : Komisaris
Mochamad Aswin : Komisaris
Lily Widjaja : Komisaris
Mustofa : Komisaris
Mardiasme : Komisaris
Kepala Divisi / Kepala Satuan BEI Direktorat Utama
1. Sekretaris Perusahaan : Friderica Widyasari Dewi
2. Satuan Manajemen Resiko : Windiarti S. Choesin
3. Satuan Pemeriksa Internal : Widodo
Direktorat Pengawasan
4. Pengawasan Transaksi : Hamdi Hassyarbaini
5. Hukum : Dewi A. Prasetyaningtyas
6. Satuan Pemeriksa Anggota Bursa dan Partisipan : Kristian S. Manullang
Direktorat Pencatatan
7. Pencatatan Sektor Riil : Ignatius Girendroheru
8. Pencatatan Sektor Jasa : Umi Kulsum
9. Pencatatan Surat Hutang : Saptono Adi Junarso
Direktorat Perdagangan Fixed Income dan Derivatif
10.Perdagangan Fixed Income : Erna Dewayani
11.Perdagangan Derivatif : Hari Purnomo
Direktorat Keanggotaan dan Partisipan
Direktorat Perdagangan Saham
13.Perdagangan Saham : Supandi
Direktorat Penelitian dan Pengembangan Usaha
14.Riset dan Pengembangan Produk : Kandi Sofia S. Dahlan
15.Pemasaran : Wan Wei Yiong
Direktorat Administrasi
16.Keuangan : Yohanes A. Abimanyu
17.Umum : Isharsaya
18.Sumber Daya Manusia : Mirna Kurniawati (Pjs)
Direktorat Teknologi Informasi
19.Operasi Teknologi Informasi : Yohanes Liauw
20.Pengembangan Solusi Bisnis Teknologi Informasi : Didit Agung Laksono
Specialist Setingkat Kepala Divisi
21.Chief Economist : Edison Hulu
Sumber:
C. Profil Perusahaan 1. Adira Dinamika Multifinance Tbk
Adira Dinamika Multifinance Tbk didirikan pada tanggal 13 Nopember 1990
dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Maret 2004. Perusahaan ini
bergerak dalam bidang lembaga pembiayaan. Kode pencatatan Adira Dinamika
Multifinance di Bursa Efek Indonesia yaitu ADMF.
2. Akra Corporindo Tbk
Akra Korporindo Tbk didirikan pada tanggal 28 Nov 1977 dan terdaftar di
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
45
bidang Perdagangan Besar Barang Produksi. Kode pencatatan Akra Korporindo Tbk
di Bursa Efek Indonesia yaitu AKRA.
3. Aqua Golden Mississippi Tbk
Aqua Golden Mississippi Tbk didirikan pada tanggal 23 Feb 1973 dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Maret 1990. Perusahaan ini bergerak
dalam bidang Makanan dan Minuman. Kode pencatatan Aqua Golden Mississippi
Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu AQUA.
4. Astra Graphia Tbk
Astra Graphia Tbk didirikan pada tanggal 31 Oktober 1975 dan terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tanggal 15 November 1989. Perusahaan ini bergerak
dalam bidang Perdagangan Besar Barang Produksi. Kode pencatatan Astra Graphia
Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu ASGR.
5. Astra International Tbk
Astra International Tbk didirikan pada tanggal 20 Februari 1957 dan terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 April 1990. Perusahaan ini bergerak dalam
bidang Otomotif dan Komponennya. Kode pencatatan Astra International Tbk di
Bursa Efek Indonesia yaitu ASII.
6. astra otoparts tbk
Astra Otoparts Tbk didirikan pada tanggal 20 September 1991 dan terdaftar di
bidang Otomotif dan Komponenya. Kode pencatatan Astra Otoparts Tbk di Bursa
Efek Indonesia yaitu AUT.
7. Bank Central Asia Tbk. (BBCA)
PT. Bank Central Asia Tbk. didirikan pada tanggal 10 Agustus 1955 dengan nama N.V. Perseroan dagang dan Industri Semarang Kniting Factory. Pada tanggal 12 Mei 1974 nama bank berubah menjadi PT. Bank Central Asia dan memulai operasinya pada 12 Oktober 1956. Bank ini berkantor pusat di Wisma BCA Jl. Jend. Soedirman Kav 22-23 Jakarta Selatan. Pada tanggal 28 Mei 1998, Badan Penyehat Perbankan Nasional (BPPN) mengambil alih operasi dan manajemen bank sehingga status bank menjadi Bank Taken Over dan ditetapkan ikut program Kapitalisasi Perbankan. Pada tanggal 25 April 2000, BPPN mengembalikan bank kepada Bank Indonesia. PT. Bank Central Asia Tbk. terdaftar sebagai bank yang go public di Bursa Efek Jakarta tanggal 31 Mei 2000 dengan harga perdana Rp.1400 per lembar sahamnya.
8. Bank Internasional Indonesia Tbk
Bank Internasional Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 15 Mei 1959 dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 21 November 1989. Perusahaan ini
bergerak dalam bidang perbankan. Kode pencatatan Bank Internasional Indonesia Tbk
di Bursa Efek Indonesia yaitu BNII.
9. Bank Niaga Tbk
Bank Niaga Tbk didirikan pada tanggal 11 Januari 1901 dan terdaftar di Bursa
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
47
bidang perbankan. Kode pencatatan Bank Niaga Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu
BNGA.
10. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa
Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der
Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum
Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895,
yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja Pada periode setelah
kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1
disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik
Indonesia.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun
1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan
Pemerintah. PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan
pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pemberian
fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada
perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang
meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai
11. P.T. Berlian Laju Tanker Tbk. (BLTA)
P.T Berlian Laju Tanker Tbk. didirikan pada tanggal 12 Maret 1981. Bidang usaha perusahaan ini dalam bidang perkapalan dalam dan luar negri dengan menggunakan kapal-kapal tetapi tidak terbatas pada kapal Tanker, tongkang, dan kapal tunda (tug board). Perusahaan bergerak dalam bidang jasa seperti pelayaran, angkatan laut dengan konsentrasi pada angkutan muatan cair baik dalam kawasan Indonesia maupun Asia. P.T Berlian Laju Tanker Tbk. mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 26 Maret 1990 dengan kode pencatatan BLTA. Perusahaan ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp. 106.505.436.280 pada tahun 2002.
12. PT BFI Finance Indonesia Tbk
PT BFI Finance Indonesia, Tbk. (BFI) didirikan pada tahun 1982 sebagai
perusahaan patungan dengan Manufacturer Hanover Leasing Corporation (MHLC),
Amerika Serikat, dengan saham sebesar 70%, dan sisanya dimiliki oleh orang
Indonesia. Pada tahun 1986, MHLC menjual sahamnya kepada grup Ongko. Pada
tahun 1990, BFI mendapatkan izin sebagai perusahaan Multi Finance, dari
sebelumnya hanya sebagai perusahaan leasing; kemudian berganti nama menjadi PT.
Bunas Finance Indonesia. BFI mulai melebarkan sayap di bidang leasing (sewa guna
usaha), consumer financing (pembiayaan konsumen) dan factoring (anjak piutang).
Diakhir Mei 1990, BFI mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan
Zulfiansyah : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
49
13. Citra Marga Nusaphala Tbk
Citra Marga Nusaphala Tbk didirikan pada tanggal 13 April 1987
dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 January 1995. Perusahaan ini
bergerak dalam bidang perbankan. Kode pencatatan Citra Marga Nusaphala Tbk di
Bursa Efek Indonesia yaitu CMNP.
14. Citra Tubindo Tbk
Citra Tubindo Tbk didirikan pada tanggal 23 Agustus 1983 dan terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tanggal 28 November 1989. Perusahaan ini bergerak
dalam bidang Lain-lain yang belum terklasifikasikan. Kode pencatatan Citra Tubindo
Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu CTBN.
15. Colorpak Indonesia Tbk
Colorpak Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 15 September 1998 dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 November 2001. Perusahaan ini
bergerak dalam bidang industri dasar . Kode pencatatan Colorpak Indonesia Tbk di
Bursa Efek Indonesia yaitu CLPI.
16. Enseval Putera Megatradiing
Enseval Putera Megatradiing didirikan pada tanggal 26 Oktober 1988 dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Agustus 1994. Perusahaan ini
bergerak dalam bidang Perdagangan Besar Barang Konsumsi. Kode pencatatan
Colorpak Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu EPMT.
Goodyear Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 11 Januari 1901 dan terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Desember 1980 . Perusahaan ini bergerak
dalam bidang Otomotif dan Komponennya. Kode pencatatan Goodyear Indonesia Tbk
di Bursa Efek Indonesia yaitu GDYR
18. Gowa Makassar Tourism Development
Gowa Makassar Tourism Development didirikan pada tanggal 14 Mei
1991dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Desember 2000.
Perusahaan ini bergerak dalam bidang Properti dan Real Estate. Kode pencatatan
Gowa Makassar Tourism Development di Bursa Efek Indonesia yaitu GMTD.
19. Gudang Garam
Gudang Garam Tbk didirikan pada tanggal 30 Jun 1971 dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 27 Agustus 1990. Perusahaan ini bergerak dalam bidang
Rokok. Kode pencatatan Gudang Garam Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu GGRM.
20. Hexindo Adiperkasa Tbk
Hexindo Adiperkasa Tbk didirikan pada tanggal 28 Nov 1988 dan terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Februari 1995. Perusahaan ini bergerak dalam
bidang Perdagangan Besar Barang Produksi. Kode pencatatan Hexindo Adiperkasa
Tbk di Bursa Efek Indonesia yaitu HEXA.
21. PT. Hanjaya Sampoerna Tbk. (HMSP)