KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL, PERGELANGAN TANGAN, DAN KEKUATAN LENGAN TERHADAP HASIL LONG
SERVICE PADA PERMAINAN BULUTANGKIS ( Studi Deskriptif pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
UKM Bulutangkis UPI 2014 )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Disusun Oleh : Cahya Adinata
0700622
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS SENDI
PANGGUL, PERGELANGAN TANGAN,
DAN KEKUATAN LENGAN TERHADAP
HASIL LONG SERVICE PADA
PERMAINAN BULUTANGKIS
( Studi Deskriptif pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga MahasiswaUKM Bulutangkis UPI 2014 )
Oleh Cahya adinata
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan olahraga dan kesehatan
© cahya adinata 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN Nama : Cahya Adinata
Nim : 0700622
Judul : KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL,
PERGELANGAN TANGAN, DAN KEKUATAN LENGAN TERHADAP HASIL LONG SERVICE PADA PERMAINAN BULUTANGKIS
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DOSEN PEMBIMBING Pembimbing I
Drs. Satriya
NIP. 196002101987031004
Pembimbing II
Muhamad Tafakur, M.Pd. NIP. 19810052009121003
Mengetahui Ketua Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
ABSTRAKKONTRIBUSI FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL, PERGELANGAN TANGAN, DAN KEKUATAN LENGAN TERHADAP HASIL LONG
SERVICE PADA PERMAINAN BULUTANGKIS Pembimbing : 1. Drs. Satriya
2. Muhamad Tafaqur, M.pd
Cahya Adinata Abstrak
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mempunyai peranan penting terhadap hasil akurasi long service pada permainan bulutangkis.
Kata Kunci : Fleksibilitas Sendi Panggul, Fleksibilitas Pergelangan Tangan, Kekuatan Lengan, Keterampilan Long Service.
ABSTRACT
CONTRIBUTION OF HIP JOINT FLEXIBILITY , wrists , AND STRENGTH OF LONG ARM OF SERVICE IN GAMES BADMINTON
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
important role to contribute to the accuracy of the results of long service to the game of badminton .
Keywords : Hip Joint Flexibility , Flexibility Wrist , Arm Strength , Skill Long Service.
*Student of Sport Coaching Education Program, batch 2007
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
D. Kekuatan Lengan dalam Permainan Bulutangkis ...E. Fleksibilitas Sendi Panggul dalam Permainan Bulutangkis .
F. Fleksibilitas Pergelangan Tangan dalam Permainan
Bulutangkis ...
G. Anggapan Dasar ...
1. Peranan Fleksibilitas Sendi Panggul terhadap Hasil Long
Servis ...
2. Peranan Fleksibiltas Pergelangan Tangan terhadap Hasil
Long Servis ...
3. Peranan Kekuatan Lengan terhadap Hasil Long Servis ...
4. Peranan Fleksibiltas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, dan Kekuatan Lengan terhadap Hasil Long Servis...
H. Hipotesis Penelitian ...
1.Instrumen Untuk Mengukur Tingkat Fleksibilitas Sendi
Panggul...
2.Instrumen Untuk Mengukur Tingkat Fleksibilitas
Pergelangan Tangan ...
3. Instrumen Untuk Mengukur Tingkat Kekuatan Lengan 4. Instrumen Untuk Mengukur Keterampilan Long servis
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...
A. Hasil Pengolahan Data dan Analisis Data ... 34
1. Statistik Deskriptif...………. 2. Uji Asumsi ……….
3. Uji Hipotesis ………..
34
34 37
B. Diskuai Hasil Penelitian ... 41
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...
A. Kesimpulan ……… 47
1
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Futsal adalah olahraga yang memiliki persamaan dengan sepakbola dan
dianggap sebagai olahraga populer saat ini. Perkembangan futsal cukup pesat
terutama di perkotaan. Karakteristik futsal yang mirip dengan sepakbola
mempermudah penerimaan masyarakat terhadap futsal. Saat ini olahraga futsal
dipertandingkan pada pentas nasional, dan pengakuan terhadap keberadaan futsal
menunjukkan bahwa walaupun olahraga futsal relatif baru, olahraga futsal telah mendapat perhatian masyarakat.
Pengakuan terhadap olahraga futsal berpengaruh terhadap pengembangan olahraga futsal pada tingkat nasional. Berbagai program dilakukan untuk
mengembangkan olahraga futsal sebagai bagian dari olahraga yang
dipertandingkan pada tingkat nasional. Upaya tersebut seperti perbaikan program
latihan, fasilitas, atau menjadwalkan pertandingan persahabatan sebagai uji coba
pertandingan. Salah satu bentuk pengembangan secara nasional adalah
mempertandingkan futsal dalam acara PON 2012. Perkembangan olahraga futsal
di daerah-daerah telah membawa persaingan pada tingkat provinsi dalam
mencapai prestasi. Persaingan untuk mendapatkan tempat bergengsi pada pentas nasional seperti PON telah membawa konsekuensi positif mulai dari perbaikan
program latihan, pengembangan dan pembangunan fasilitas, perbaikan kondisi fisik para atlet, sampai dengan penelusuran bakat dalam olahraga futsal sejak dini.
Salah satu provinsi yang mempersiapkan para atlet futsal dengan baik
adalah provinsi Jawa Barat. Persiapan menjelang PON terutama pada kemampuan fisik, teknik, taktik, serta mental dipersiapkan jauh sebelum acara PON Riau 2012
2
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Perbaikan kualitas ke empat aspek di atas disusun dalam program latihan
yang terintegrasi. Objek dari perbaikan tersebut adalah kualitas para atlet dari berbagai aspek seperti mental dan fisik. Aspek fisik merupakan aspek penting
yang patut diperhatikan. Aspek fisik terkait dengan kondisi fisik atlet. Kondisi
fisik sangat penting guna menunjang keikutsertaan para atlet baik dalam latihan
maupun dalam kompetisi yang diikuti.
Aspek fisik sangat penting dalam pencapaian prestasi, hal ini seperti yang
dinyatakan Harsono (1982:100) bahwa: “Ada empat aspek latihan yang perlu
diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu, latihan fisik, teknik,
taktik, dan latihan mental”. Latihan fisik akan meningkatkan kemampuan daya tahan dalam berlatih dan bertanding. Kondisi fisik yang stabil sepanjang
permainan futsal akan mempertahankan kemampuan taktik untuk mendominasi permainan. Terlebih ritme permainan futsal yang cepat perlu ditunjang dengan
mobilitas gerakan maupun perpindahan posisi yang cepat.
Kondisi fisik digambarkan sebagai kemampuan tubuh untuk bekerja tanpa
mengalami kelelahan yang cukup berarti. Tubuh yang bekerja pada saat latihan
atau bertanding mengeluarkan energi dan meningkatkan kerja jantung dalam
memompa darah keseluruh tubuh. Tubuh yang tidak memiliki kondisi fisik yang
baik, akan mengalami kelelahan yang berdampak pada kelelahan yang serius.
Kondisi fisik terdiri dari fleksibilitas (kelentukan), kecepatan, kekuatan, dan daya tahan. Fleksibilitas menurut Harsono (1988:163) adalah : “Kemampuan untuk melakukan gerak dalam ruang gerak sendi”. Lebih lanjut dijelaskan tentang kecepatan bahwa: “Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan
gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu sesingkat-singkatnya”.
Kekuatan akan menentukan tubuh dalam menerima beban/ tahanan. Menurut Satriya (2008:96) bahwa “Kekuatan adalah kemampuan otot untuk
3
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tahanan seperti angkat beban. Sedangkan Harsono (1988:176) menyatakan bahwa “Kekuatan (strength) adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Orang yang bisa mengangkat suatu beban yang beratnya
50 kg adalah orang yang mempunyai kekuatan 2 kali lebih dari orang yang hanya
bisa mengangkat 25 kg. Sedangkan daya tahan menurut Harsono (1988:176) adalah : “Daya tahan adalah keadaan kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah
menyelesaikan pekerjaan tersebut”. Keempat kondisi fisik di atas tidak dapat
dipisahkan bagi seorang atlet seperti futsal.
Hasil pengamatan di lapangan dan wawancara terhadap salah satu pelatih futsal Pelatda PON Jawa Barat 2012 terungkap bahwa kondisi fisik para atlet
sebenarnya dapat ditingkatkan secara maksimal. Beberapa hambatan yang muncul adalah belum maksimalnya penyusunan program latihan. Program latihan kondisi
fisik masih menggunakan program yang mengacu pada program latihan untuk
sepakbola. Seharusnya program latihan fisik disusun sesuai dengan karakter khas
futsal.
Karakter olahraga futsal sebenarnya memiliki karakter khas yang tidak
dimiliki oleh sepakbola yaitu aliran bola butuh cepat dalam bermain, serta para
pemain dapat beralih peran dengan cepat. Karakteristik ini mengharuskan para
pemain memiliki kondisi fisik yang baik guna mampu bertahan dalam ritme permainan cepat. Waktu yang terbatas, ruang lapang yang sempit, serta
pergerakan musuh yang intens mengharuskan para pemain bergerak lincah, fleksibel, dan dinamis seperti berlari ke tengah lapangan, mengejar bola, kemudian
memposisikan diri berada di belakang untuk menjaga pertahanan dalam tempo
yang sangat cepat.
Program latihan yang disusun untuk meningkatkan kondisi fisik pada
4
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang memberikan gambaran menyeluruh mengenai kondisi fisik para atlet futsal
Pelatda PON Jawa Barat.
Hasil penelitian akan berguna bagi pengembangan rencana perbaikan
kondisi fisik atlet yang sesuai dengan karakteristik permainan futsal. Evaluasi
lebih mudah dilakukan dengan adanya hasil tes kondisi fisik sehingga proses
perbaikan kondisi fisik dapat dipertanggungjawabkan. Tingkat persaingan yang
cukup ketat antar daerah telah mendorong upaya lebih sistematis dan
berkelanjutan agar Jawa Barat tetap dapat berprestasi di tingkat nasional.
Persoalan yang muncul akibat tidak diperolehnya data mengenai kondisi
serta gambaran fisik atlet secara ilmiah akan mengurangi usaha untuk memperbaiki kondisi fisik para atlet Pelatda PON Jawa Barat di tahun-tahun
mendatang. Perbaikan tersebut diharapkan menempatkan para atlet futsal bersaing dengan atlet dari provinsi lain.
Sebelumnya futsal tidak dipertandingkan dalam event tersebut. Tim Futsal
Pelatda PON Jawa Barat 2012 sangat di unggulkan, karena materi pemain dalam
tim futsal pelatda PON Jawa Barat 2012 ini, memiliki prestasi di tingkat PORDA
2010 Jawa Barat sebagai juara 1 dan Indonesian Futsal League 2011 sebagai juara
4 (Futsal Kota Bandung).
Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui lebih jelas mengenai kondisi fisik
para atlet futsal Pelatda PON Jawa Barat 2012 maka peneliti mengambil judul:
“PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN TIM FUTSAL PELATDA PON JAWA BARAT 2012”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Bagaimana Profil Kondisi fisik Pemain Tim Futsal
5
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
C. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Profil Kondisi Fisik Pemain Futsal Pelatda PON Jawa Barat
2012.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan yang ingin dicapai,
penelitian ini diharapkan bermanfaat baik secara teoretis, praktis, maupun
akademis.
a. Secara teoretis: untuk menambah pemahaman mengenai teori-teori yang terkait dengan kondisi fisik, pengembangan kondisi fisik terutama pada atlet futsal
tingkat nasional.
b. Manfaat bagi pelatih: Hasil peneltian dapat dijadikan salah satu bahan referensi
untuk memperkaya kajian dan evaluasi dalam pengembangan kondisi fisik para
atlet Futsal Pelatda Jawa Barat
c. Bagi peneliti: hasil penelitian akan memperkaya pemahaman peneliti mengenai
kondisi fisik para atlet futsal serta memberikan pengalaman meneliti yang akan
berguna kelak dalam memberikan arah bagi penelitian.
d. Bagi para Atlet: hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu bahan
evaluasi dalam rangka meningkatkan kondisi fisik atau mempertahankanya dalam rangka pencapaian prestasi ditingkat nasional.
E.Struktur Organisasi Skripsi
Agar penelitian terancang dengan baik, maka perlu adanya penyusunan
secara terstruktur. Oleh karena itu penulis memaparkannnya sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN meliputi, Latar Belakang, Rumusan Masalah,
6
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS meliputi hakikat permainan futsal, hakikat kondisi fisik dan kondisi fisik dalam olahraga futsal.
BAB III METODE PENELITIAN meliputi metode penelitian, tempat dan
waktu penelitian, teknik pengambilan sampel, instrument penelitian, teknik
pengolahan dan analisis data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN meliputi Hasil
Pengolahan dan Analisis Data, Diskusi Temuan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN menyajikan penafsiran dan
23
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB IIIMETODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian pada dasarnya merupakan suatu proses pencarian (inquiry),
menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis, sintesis, membandingkan,
mencari hubungan, dan menafsirkan hal - hal yang dianggap masalah oleh
peneliti. Untuk memecahkan permasalahan tersebut diperlukan metode penelitian.
Mengenai pengertian metode, Surakhmad (1998:131) menjelaskan bahwa :
Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik dan alat-alat tersebut. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.
Sugiyono (2009:3) mengemukakan bahwa : ”Secara umum metode
penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Dalam hal ini metode penelitian sangatlah penting digunakan untuk melakukan suatu penelitian agar dapat terkumpul data yang
benar dan mempunyai kriteria yang valid, ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:4) yang mengatakan bahwa ”data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid”.
Sesuai dengan penelitian ini, tujuan penelitian dititik beratkan untuk
mengetahui gambaran tentang kontribusi fleksibilitas sendi panggul, fleksibilitas pergelangan tangan, dan kekuatan lengan terhadap hasil long servis pada
24
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
membuktikan hipotesis yang telah ditetapkan, maka diperlukan metode penelitian
tertentu yang sesuai dengan sifat masalah. Untuk itu, peneliti memilih dan menentukan jenis penelitian descriptive sebagai metode penelitian ini. Penetapan
metode descriptive karena metode ini menurut Nana Sudjana dan Ibrahim
(2001:56) : “ Descriptive sebagai metode penelitian menunjuk kepada perlakuan
atau manipulasi variabel bebas X telah terjadi sebelumnya sehingga peneliti tidak
perlu memberikan perlakuan lagi, tinggal efeknya pada variabel terikat”.
Alasannya, karena peneliti dalam hal ini tidak merancang program perlakuan,
tetapi berusaha menilai efektifitas suatu program yang sedang berjalan. Selain itu,
digunakan pula metode regresi untuk memprediksi nilai suatu variabel satu dengan variabel lainnya. Uyanto (2006:203) mengemukakan bahwa : ”Analis
regresi ganda di gunakan untuk memprediksi nilai suatu variabel dependen berdasarkan nilai variabel-variabel lain”. Dalam hal ini untuk mengetahui
kontribusi fleksibilitas sendi panggul, fleksibilitas pergelangan tangan dan
kekuatan lengan terhadap hasil long servis pada permainan bulutangkis.
Dalam metode deskriptif, tujuan yang hendak dicapai adalah
menggambarkan atau mendeskripsikan fakta–fakta atau sifat–sifat serta hubungan
antara fenomena yang diteliti. Nazir (2005:54) mengatakan bahwa ”tujuan
penelitan deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta–fakta, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki”. Mengenai metode deskriptif. Surakhmad (2002:139) mengemukakan bahwa :
25
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Penjelasan metode deskriptif tidak terbatas hanya pada sampai pengumpulan data saja, tetapi meliputi analisi dan tafsiran mengenai arti dari data
itu sendiri. Mengenai ciri-ciri metode deskriptif Arikunto (2010) mengemukakan
sebagai berikut :
1. memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang actual.
2. data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis
Dalam penelitian ini, teknik yang dipergunakan dalam metode descriptive
dan untuk memperoleh informasi atau data yang dipergunakan untuk menjawab
pertanyaan penelitian ini adalah teknik survey. Berkenaan dengan teknik survey,
Surakhmad (1998:141) menjelaskan bahwa : “Survey pada umumnya
mengumpulkan data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu yang
bersaamaan, jumlahnya itu biasanya cukup besar”. Kemudian Nazir (2005:55) berpendapat tentang teknik survey yang menyatakan bahwa :
Metode survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa metode deskriptif merupakan salah satu metode
penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa yang ada pada
masa sekarang. Data yang sudah diperoleh kemudian dikumpulkan, disusun, dan
dianalis untuk mendapatkan suatu kesimpulan dalam penelitian tersebut. Hal ini merupakan cara yang akan dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas
26
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
diharapkan. Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis menggunakan metode
deskriptif. Hal ini dikarenakan penelitian ini ingin mengungkapkan masalah yang terjadi pada masa sekarang, yaitu bagaimana kontribusi fleksibilitas sendi
panggul, fleksibilitas pergelangan tangan, dan kekuatan lengan terhadap hasil long
service dalam permainan bulutangkis.
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diselidiki, sedangkan
sampel adalah sebagian dari populasi. Sebagaimana dijelaskan oleh Sudjana
(2005:5) bahwa : “Populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai
karekteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifatnya”. Sudjana dan Ibrahim (2001:84-85) mengatakan bahwa : “Populasi adalah sumber data dari semua sumber data yang memungkinkan memberikan informasi yang berguna bagi masalah penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bulutangkis UPI
2014 yang berjumlah 147 orang.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakter
yang sama sehingga betul-betul mewakili populasinya (Sudjana dan Ibrahim,
2001:84-85). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
27
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
C. Desain PenelitianDesain penelitian merupakan rancangan data agar dilaksanakan secara ekonomis dan menganalisis data agar dilaksanakan sesuai dengan tujuan
penelitian. Nazir (2005:84) mengemukakan pengertian desain penelitian adalah “semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.
Dalam melaksanakan penelitian deskriptif ini, peneliti menyusun desain
penelitian sebagai berikut :
a) Menentukan populasi yaitu diambil dari Atlet-atlet team putera liga
mahasiswa UKM bulutangkis UPI 2014 Kemudian menentukan sampel
sebanyak 12 orang.
b) Kemudian melakukan tes pengukuran dengan menggunakan Tes keterampilan
untuk mengukur sejauh mana penguasaan keterampilan teknik dasar bermain bulutangkis.
c) Setelah di dapat hasil pengetesan, langkah selanjutnya adalah melakukan
pengolahan dan menganalisis data.
d) Langkah terakhir menentukan kesimpulan yang didasarkan dari hasil
pengolahan dan analis data tersebut.
Dari penjelasan di atas, desain penelitian dapat digambarkan dalam bagan
28
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 : Bagan Desain PenelitianD. Instrument Penelitian
Penelitian pada prinsipnya adalah melakukan pengukuran terhadap
fenomena sosial maupun alam (Sugiyono, 2009:147). Guna tercapainya
keberhasilan penelitian, maka diperlukan suatu teknik dan alat pengumpulan data yang tepat atau sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini
digunakan teknik observasi dengan tes, dan rekaman gambar. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2002:133) yang menyatakan bahwa :
Observasi atau yang disebut pula pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan parhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan pengecap. Apa yang dikatakan ini sebenarnya adalah pengamatan langsung, di dalam artian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara.
Sampel
Pengolahan dan Analisis Data
Tes Keterampilan Bermain Bulutangkis 1. Tes fleksibilitas sendi panggul
2. Tes fleksibilitas pergelangan tangan
3. Tes kekuatan lengan
Populasi
29
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dari sampel penelitian
diperlukan alat yang disebut instrument, karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik (Sugiyono,
2009:148). Dalam hal ini Sugiyono (2009:148) mengemukakan bahwa instrumen penelitian ialah “suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”. Sedangkan Arikunto (2002:121) mengungkapkan bahwa “instrument adalah alat pada waktu peneliti menggunakan sesuatu mode”.
Dari beberapa pendapat di atas, penulis bisa menyimpulkan bahwa
instrumen penelitian merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu tes dan bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam proses
penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi empat hal, yaitu pengukuran tingkat fleksibilitas sendi panggul, fleksibilitas pergelangan
tangan, dan kekuatan lengan serta pengukuran penguasaan keterampilan Long
Service, dalam hal ini untuk mengukur penguasaan keterampilan Long Service
digunakan tes baku dari James Pool dan Nurhasan. Adapun instrumen yang
digunakan penulis sebagai berikut :
1. Instrumen Untuk Mengukur Tingkat Fleksibilitas Sendi Panggul
Untuk mengetahui dan mengukur fleksibilitas batang tubuh dan sendi panggul, maka diperlukan alat pengumpulan data yang berupa tes fleksibilitas
batang tubuh dan sendi panggul atau yang disebut dengan Tes Sit and Reach (Nurhasan, 2007:183). Adapun prosedur pelaksanaannya dijelaskan sebagai
berikut :
30
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c) Pelaksanaan : Orang coba berdiri tegak di atas alat ukur dengan kedua
kaki rapat dan kedua ujung ibu jari kaki rata dengan pinggir alat ukur. Badan di bungkukan dengan tangan di
luruskan ke arah bawah. Renggutkan badan ke bawah
perlahan–lahan sejauh mungkin, dengan ujung–ujung jari
menelusuri alat ukur dan berhenti pada jangkauan terjauh.
Garis lurus dari telapak kaki dinyatakan sebagai tanda “0”, jauhnya ujung jari menjangkau ke arah bawah dihitung sebagai kemampuan fleksibilitas sendi panggul
dengan satuan cm. Jika jangkauan kedua tangan tidak mencapai tanda “0”, maka dinyatakan negative, sedangkan jika melebihi tanda “0”, dinyatakan positif. d) Skor : Jarak jangkauan yang terjauh dapat dicapai oleh orang
dari dua kali percobaan, yang diukur dalam satuan cm.
1. Instrumen Untuk Mengukur Tingkat Fleksibilitas Pergelangan Tangan Untuk mengetahui dan mengukur fleksibilitas sendi pergelangan tangan, maka diperlukan alat pengumpulan data yang berupa tes fleksibilitas. Adapun
prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a) Tujuan : Mengukur fleksibilitas pergelangan tangan
b) Alat/fasilitas : Busur, ballpoint, pinsil, penghapus, penggaris, dan kertas.
c) Pelaksanaan : Tangan diletakan lurus sejajar dengan titik “0°”, dan
pergelangan tangan tepat berada pada titik pusat. Posisi
tangan diletakan sesuai dengan tujuan dan arah
pengukuran dengan pergelangan tangan tetap berada tepat pada titik pusat kemudian mencatat angka yang
31
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
d) Skor : Skor yang diperoleh oleh testee adalah angka yang
ditunjukan oleh jarum yaang terdapat pada busur.
3. Instrumen Untuk Mengukur Tingkat Kekuatan Lengan
Untuk mengetahui dan menentukan tingkat kekuatan lengan, maka
diperlukan alat pengumpulan data yang berupa tes kekuatan lengan atau yang
disebut dengan Tes Hand Dynamometer (Nurhasan, 2007:183). Adapun prosedur
pelaksanaannya dijelaskan sebagai berikut :
a) Tujuan : Mengukur komponen kekuatan otot lengan
b) Alat/fasilitas : Hand Dynamometer
c) Pelaksanaan : Orang coba berusaha menekan alat dengan kedua tangan
secara bersama–sama sekuat–kuatnya, kemudian alat
tersebut menunjukan besarnya dari kemampuan menekan,
orang coba tersebut. Orang coba berusaha menarik alat
tersebut dengan kedua tangan dengan arah yang
berlawanan sekuat – kuatnya. Kemudian pada alat tersebut dapat menunjukan besarnya kemampuan menarik
dari orang tersebut. Tiap – tiap orang coba diberi kesempatan masing – masing 2 kali percobaan.
d) Skor : Kemampuan daya tarik dan daya dorong terbesar yang
dapat dilakukan oleh orang coba dari 2 kali percobaan
yang dapat dicoba dari alat tersebut.
32
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Untuk mengetahui dan menentukan tingkat penguasaan keterampilan long
service, maka diperlukan alat pengumpulan data yang berupa tes keterampilan
long service. Validitas dan reliabilitas keterampilan long service adalah dengan
tes keterampilan yang dikeluarkan oleh Pusat Kebugaran Jasmani dan Rekreasi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Pusat Pembinaan
dan Pelatihan Bulutangkis Usia Dini BM 77 Bandung (Hidayat, 2004:139) yaitu
untuk Servis panjang (long service) mempunyai tingkat validitas 0,60 dan
reliabilitas 0,87, Adapun prosedur pelaksanaan tes long service dijelaskan sebagai
berikut :
1. Tujuan : Untuk mengukur ketepatan servis panjang
2. Alat/fasilitas : Raket, lapangan bulutangkis, tambang, Tiang panjang 2 buah 3m, Alat ukur (meteran), kapur tulis dan
perlengkapan tulis untuk mencatat hasil pukulan.
3. Pelaksanaan : Pelaksanaannya orang yang melaksanakan tes ini berdiri
didaerah sudut menyudut (diagonal) dengan bagian
lapangan yang diberi sasaran, dan melakukan servis sebanyak 10 kali serta berusaha melewatkan shuttlecock
diatas tali atau pita dengan cara servis yang sah ke arah
sasaran. Diusahakan agar satelkok jatuh pada sasaran yang bernilai paling tinggi.
33
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tes ini pertama kali diperkenalkan oleh Scott-Fox pada tahun 1959.
kegunaan dari tes ini adalah untuk mengukur ketelitian atau ketepatan memukul satelkok kearah tertentu dengan pukulan panjang (servis tinggi/panjang). Berikut
akan disajikan gambar lapangan tes keterampilan servis tinggi, yang akan
disajikan pada halaman berikutnya.
Gambar 3.3 Lapangan Tes Long Service Sumber diadaptasi dari Hidayat ( 2004:139)
Untuk servis panjang, daerah-daerah sasaran dibuat pada garis belakang, masing-masing dengan ukuran 55 cm, 76 cm, 97cm, dan 107 cm. pita sepanjang
net dengan lebar 5 cm direntangkan sejajar dengan net berjarak 4,27 dari lantai
dengan tinggi 2,44 m dari net.
34
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Setelah data hasil penelitian terkumpul, maka selanjutnya dilakukan
pengolahan data dan analisis data yang dilakukan secermat mungkin dengan teknik analisis statistik. Semua data yang terkumpul dianalisis dengan
menggunakan Analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS versi 18. Teknik
Analis regresi digunakan untuk memprediksi nilai suatu variabel dependen
berdasarkan nilai variabel–veriabel independen lainnya (Uyanto, 2006:203).
Pendapat lain mengemukakan tentang teknik analisis regresi yaitu Sugiyono (2010:260) yang mengemukakan bahwa “analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel
independen di manipulasi atau dirubah-rubah”.
Pada dasarnya analis regresi merupakan kelanjutan dari teknik korelasi,
oleh karena itu sebagian besar langkah–langkah yang digunakan dalam teknik analisis regresi merupakan langkah – langkah yang ada dalam teknik korelasi.
Untuk analisis regresi akan dibedakan dua jenis variabel yaitu variebel dependen
(variabel prediktor) yaitu vareibel tes fleksibilitas sendi panggul, fleksibilitas
pergelangan tangan dan kekuatan lengan serta variabel independen (variabel
respon) yaitu variabel keterampilan Long Service. Adapun langkah-langkah
pengolahan data dalam penelitian ini lah sebagai berikut :
1. Menghitung koefisien korelasi antara prediktor dengan kriterianya.
2. Menguji signifikansi koefisien korelasi yang diperoleh pada langkah pertama. Langkah ke dua ini merupakan syarat untuk melanjutkan ke analisis regresi,
yaitu jika koefisien korelasi tersebut terbukti signifikan. 3. Membuat persamaan garis regresi.
4. Menghitung efektifitas garis regresi.
49
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Hasil penelitian ini menemukan kesimpulan sebagai berikut:
1. Fleksibilitas sendi panggul memberikan kontribusi yang positif terhadap hasil
long service pada permainan bulutangkis sebesar 13.4 %
2. Fleksibilitas pergelangan tangan memberikan kontribusi yang positif terhadap
hasil long service pada permainan bulutangkis 6.2 %
3. Kekuatan lengan memberikan kontribusi yang positif terhadap hasil akurasi long service pada permainan bulutangkis 3.9 %
4. Fleksibilitas sendi panggul, fleksibilitas pergelangan tangan, dan kekuatan lengan secara bersama–sama memberikan kontribusi yang positif terhadap
hasil akurasi long service pada permainan bulutangkis 36.5 % pada atlit putra
Unit Kegiatan Mahasiswa Bulutangkis Universitas Pendidikan Indonesia,
dengan model persamaan regresi Ŷ = 21.304 – 0.259 X1 + 0.404 X2 + 0.001
X3
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberikan sumbangan saran yang dapat dipertimbangkan oleh lembaga pelatih
dan atlet serta peneliti yang lainnya diantaranya ialah :
1. Bagi para pelatih maupun pembina olahraga khususnya olahraga prestasi,
maka sebaiknya memperhatikan aspek-aspek psikologi dan fisik agar atlet
50
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan
Lengan Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Bagi para atlet sebaiknya dapat melakukan latihan dengan baik, pada
Fleksibilitas sendi panggul, Fleksibilitas pergelangan tangan, dan Kekuatan lengan, karena ketiga faktor tersebut terbukti memberikan kontribusi pada
hasil pukulan long servis.
3. Bagi para peneliti lain sebaiknya, melakukan penelitian pada keterampilan
teknik dasar memukul yang lainnya, seperti lob, dropshot dan smash,
51
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan Lengan
Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKAArikunto, Suharsimi, (1996). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Human kinetics.
Damiri. (2008). Anatomi Manusia. Bandung. FPOK UPI
Hambali, B. (2011). Daya Prediksi Kepercayaan Diri dalam Penguasaan Keterampilan Teknik Dasar Bermaian Bulutangkis. Bandung. Naskah Publikasi. Tidak diterbitkan.
Harsono (1988). Coaching Dan Apek-aspek Psikologi Dalam Coaching. Bandung. CV. Tambak Kusuma
Hidayat, Y. (2004). Latihan Keterampilan Psikologi Dalam Belajar Keterampilan Gerak. Yogyakarta. Tesis Universitas Gadjah Mada
Hidayat, Y. (2012). Modul Intervensi Strategi Multiteknik Latihan Mental Untuk Pelatih Bulutangkis. Bandung : FPOK Press.
Johnson, L. Barry. Practical Measurements for Evaluation in Physical Education. Buku : Burgesse Publishing Company.
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.
Nurdiansyah, E. (2008). Hubungan Antara Kemampuan Gerak Umum Dengan Keterampilan Teknik Bermain Bulutangkis. Bandung. Skripsi UPI : Tidak diterbitkan.
Nurhasan, H. dan Cholil, H. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung. FPOK UPI.
52
Cahya Adinata, 2014
Kontribusi Fleksibilitas Sendi Panggul, Pergelangan Tangan, Dan Kekuatan Lengan
Terhadap Hasil Long Service Pada Permainan Bulutangkis ( Studi Deskriptif Pada Atlet Bulutangkis Team Putera Liga Mahasiswa
Ukm Bulutangkis Upi 2014 )
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pool, J. (1988). Belajar Bulutangkis. Bandung : Pionir Jaya.Priyatno, D. (2010). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan Menggunakan SPSS. Yogyakarta : Gava Media
Satriya, Dkk. (2007). Modul Bahan Ajar Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung. FPOK UPI
Subarjah, H. dan Hidayat, Y. (2007). Bahan Ajar Permainan Bulutangkis. Bandung ; FPOK UPI Bandung.
Subarjah, H. dan Hidayat, Y. (2009). Bahan Ajar Permainan Bulutangkis. Bandung ; FPOK UPI Bandung.
Sudjana dan Ibrahim. (2001). Metode Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Suhardiman. (1997). Hubungan Antara Sikap Atlet Terhadap Latihan Keterampilan Bermain Bulutangkis Pada Diklat Bulutangkis FPOK UPI. Bandung. Skripsi IKIP Bandung : Tidak diterbitkan.
Surakhmad, Winarno. (1998). Pengantar Metode Ilmiah. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Uyanto, S.S. (2006). Pedoman Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumber Dari Internet :
http://all-badminton.com/aboutbadminton/47-about-badminton.html