ABSTRAK
IDA YUSTlNA. Pemahaman Keluarga
tentang
Kesehatan Reproduksi
(Kasus
di
Kabupaten Kalawang.
Provinsi
Jawa
Barat).
OJ
bawah
bimbingan
PANG S.
ASNGARI,
MARGONO
SLAMET, PRABOWO TJIlROPRANOTO, dan SISWAol.
Indonesia merupakan
negara
yang
mempunyai Angka Kematian
100
(AKI)
tinggi
(tertinggi
diAsia
Tenggara). yakni
375
per
100.000
kelahiran hidup
(1995);
pada
1997
menjadi
334
per
100.000
(Departernen Kesehatan
RI.
2001).
AKI
mem-bawa
dampak OOlUk
pada
kualitas
hidup
anak;
mempengaruhj
Human Development
Index (HOI)
yang
indikatomya adaIah :
pendapatan,
pendidikan.
dan
tingkat harapan
hidup
(posisi
HOI Indonesia
pada
urutan
112
dari
175
negara di dunia).
Penefitian ini bertujuan untuk :
(1)
Menje\askan tingkat
pemahaman
dan
peri-Iaku
kesehalan
reproduksi keluarga,
(2)
Mengidentilikasi
dan
menjelaskan
faktor-faktor yang mempengalUhi tingkat
pemahaman
dan
perilaku keluarga tenlang
kesehalan reproduksi.
(3) Menjelaskan
perbedaan
perilaku kesehatan raproduksi.
dan (4)
Menlmuskan slrategi pemberdayaan kesehatan reproduksi keluarga. Studi
dilakukan
di
Kabupaten
Karawang
Provinsi
Jawa
Barat,
rnelibatkan
120 responden,
yang
merupakan
pasangan
usia
suOOr. Data dikumpulkan
pada
bulan
Mei -
Juli
2002,
meIaIui
wawancara
dengan
menggunakan kuesioner dan observasi.
Data
kuaI dilatif
dianalisis
dengan
menggunakan analisis
bipIot,
korefasi peringkat
Spearman, regresi
rmear,
uj
beda
KlUskaI WaDis
dan analisis jalur.
HasiI peneIitian
menunjukkan
bahwa:
(1)
tingkat
pemaharnan
keluarga
ten-tang kesehatan reproduksi
adaIah
jeIek;
(2)
penlaku kesellatan reproduksi keluarga
ada\ah
sedang;
(3)
tingkat pemahaman keluarga secara nyafa atpengalUhi oleh :
pencfKlikan,
pendapatan,
pengetahuan, kedudukan perempuanllakHaki dalam
ke!uarga. kekosmopoitan,
akses
terhadap informasi.
pemahaman
karalderistik
kesehatan reproduksi, lingkungan
sosiaI
budaya,
dan akses terhadap pelayanan
kesehatan;
(4)
penlaku kesehatan reproduksi keluarga secara
nyata
dipengaruhi
oleh pendidikan,
pendapatan, pengetahuan,
kekosmopolitan, akses terhadap
informasi, akses terhadap pelayanan
kesehatan,
dan tingkat pemahaman keSehatan
reproduksi;
dan (5)
tefdapat
perbedaan perilaku kesehalan reproduksi
yang
nyata
berdasarkan
tipoIogi
peIreIjaan
keluarga.
Salah satu
sbategi
untuk membentuk perilaku kesehalan reproduksi adalah
dengan cara meningkatkan pernaharnan keluarga tentang kesehatan reproduksi.
Proses peningkatan
pemaharnan
tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan
pengetahuan
tentang
kesehaIan
reproduksi, meningkalkan
akses
terhadap
informa-si. dan akses terhadap pelayanan kesehatan. oalam kaitan
itu Departemen
Kese-hatan perlu menyusun
suatu
program penyuluhan kesehatan dalam upaya
member-dayakan keluarga
yang
bertujuan untuk meningkatkan
pernaharnan
dan perilaku
kesehatan reproduksi metalui penyuluh yang berkompeten, lebih mendekatkan
ak-ses pelayanan kesehatan (jarak). meningkatkan kualitas pelayanan. dan
mengada-kan pelayanan pemeliharaan kesehatan OJgan reproduksi di tingkat puskesmas
dengan biaya yang teljangkau masyarakat luas. Akses
tertladap
inforrnasi
kesehat-an reproduksi
juga
hams lebih dilingkatkan. tidak hanya oleh Departemen
Kesehat-an, tetapi juga pihak-pihak
(stakeholder)
yang
menaruh perhatian terhadap
kesehat-an reproduksi.
11
ABSTRACT
IDA YUSTINA. FarMy's Understanding
about
Reproductive He: Ilh (Case in
KaIawang
District,
Province
of
Jawa
Barat).
Under
supervision of the
advisors
team
of
PANG S.
ASNGARI. MARGONO SlAMET. PRABOWO TJITROPRANOTO.
and
SISWADI.
Indonesia
is
a highest country
in
the
Sout-East
Asia
Region
that
have a
matemaI
mortality
ratio ;
375
per
100.000
live births
(1995);
in
1997
became
334
per
100.000 live
births (Departemen
Kesehatan
RI. 2001).
Maternal
mortardy
impact the
qualily of child life.
that
one
of
indicators which influence Human Development Index
(HOI).
Indonesia's
position
in
HDI
is 112"'ofthe
175 countries
in
the
wOOd.
Empowerment
of
the family by enhance their undel'Standing
about
reproduction
health is
a
sbategic
program
to
decl
ease
matemaI
mortaIily,
include
infant
mortality
rate.
The
objedives
of
this
research
are : (1)
to
explain
the family's understanding
and behaviour
about
reproduction
health.
(2)
to
explain the
factors
influence the
family's underslanding and behaviour about Ieploduction
health.
(3)
to
explain the
difference
of
セ セreproduction
health
according
to
family's occupation,
and
(4)
to
formulate
an empowerment strategy
of
reproduction
health
in
family.
The
research
took place
in
Karawang
District"
involved
120
samples.
The data
were
collected
on
May -
July
2002.
using
interview
with
questionnaire and
obseIVation.
Quantitative
data
were
anaJyzed
by
using
bipIot
analysis,
Spearman
correIalion,
linear
regression,
KruskaI
wallis
test,
and
path
analysis.
The
resuh
of
this
research
shows :
(1)
the
family's understanding about
reproduction
health
were
bad;
(2)
the
family's behaviour
about
reproduction health
were
adequaie,
(3) the family's understanding about education reproduction health is
significantly
inlluenced by
the
education,
economic
status,
knowledge.
acces to
information.
reproduction
health
charactelistic, social culture. and
acx:es
to
health
senrices,
and
(4) the family's behaviour about reproduction
health
is significantly
influenced
by
education
level.
economic
status.
knowledge, cosmopoIitness,
acees
to
information,
acces
to
health
services. and
unders1anding of reproduction heahh.
Keywords: undel'Standing. behaviour.
reproductive
health.
In