Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH AIR MINUM YANG
DISALURKAN BERDASARKAN PELANGGAN PDAM
TIRTANADI MEDAN TAHUN 2009-2010 DENGAN
METODE PEMULUSAN (SMOOTHING)
EKSPONENSIAL GANDA
TUGAS AKHIR
MARIANI TAMBUNAN
062407145
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH AIR MINUM YANG DISALURKAN BERDASARKAN PELANGGAN PDAM TIRTANADI MEDAN
TAHUN 2009-2010 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
MARIANI TAMBUNAN 062407145
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul : PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH AIR
MINUM YANG DISALURKAN BERDASARKAN PELANGGAN PDAM TIRTANADI MEDAN TAHUN 2009 – 2010 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : MARIANI TAMBUNAN
Nomor Induk Mahasiswa : 062407145
Program Studi : D-3 STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di
Medan, Juli 2009
Komisi Pembimbing : Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing 1 Ketua,
Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Pasukat Sembiring, M.Si NIP 131796149 NIP 131459467
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
PERNYATAAN
PERAMALAN JUMLAH AIR MINUM YANG DISALURKAN BERDASRKAN PELANGGAN PDAM TIRTANADI MEDAN TAHUN 2009 - 2010
DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2009
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan kasih sayang-Nya tugas akhir ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Drs. Pasukat Sembiring, Msi selaku dosen pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini yang telah memberikan panduan dan penuh kepercayaan kepada saya untuk menyempurnakan tugas akhir ini. Panduan ringkas dan padat dan profesional telah diberikan kepada saya agar penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika, Dr. Saib Suwilo, M.Sc dan Drs. Henri Rani Sitepu, M.Si, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen pada Departemen Matematika FMIPA USU, dan pegawai di FMIPA USU. Secara khusus dan rasa hormat, saya mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua saya, P. Tambunan, dan M. Silaen atas pengorbanan, kasih sayang, dan memberikan dukungan moril maupun material selama ini serta seluruh saudara tercinta saya, terutama kakakku Lenny Tambunan dan abangku Ronald Tambunan yang memberikan dukungan dan semangat kepada saya. Rekan-rekan penulis Statistika’C Stambuk 2006 yang telah menjadi teman seperjuangan selama perkuliahan. Teristimewa untuk sahabatku Vero, Marta, Novita, resti, Lasri yang senantiasa memberikan motivasi dan doa bagi penulis serta teman – teman satu kos yang selalu memberikan semangat.
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Daftar Isi v
Daftar Tabel vii
Daftar Gambar viii
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Pembatasan Masalah 2
1.4 Maksud dan Tujuan 3
1.5 Manfaat Peneltian 3
1.6 Meteodologi Penelitian 4
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian 6
1.8 Sistematika Penulisan 6
Bab 2 Tinjauan Teoritis 8
2.1 Pengertian Peramalan 8
2.2 Kegunaan Peramalan 9
2.3 Metode Peramalan 10
2.3.1 Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan 12
2.4 Analisa Deret Berkala 13
2.5 Penentuan Pola Data 14
2.6 Metode Pemulusan (Smoothing) 16
2.6.1 Metode Smoothing yang Digunakan 18
Bab 3 Sejarah Singkat Tempat Riset 22
3.1 Sejarah Singkat Tempat Riset 22
3.2 Visi dan Misi 26
3.2.1 Visi 26
3.2.2 Misi 26
3.3 Sejarah Singkat Kota Madya Medan 26
3.3.1 Letak 26
3.3.2 Batas 26
3.3.3 Geologi 27
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Bab 4 Analisa Data dan Evaluasi 28
4.1 Analisa Data 28
Bab 5 Implementasi Sistem 48
5.1 Tahapan Implementasi 48
5.2 Microsoft Excel 50
5.3 Langkah – Langkah Memulai Penglahan Data dengan Excel 50
5.4 Pembuatan Grafik 55
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 57
6.1 Kesimpulan 57
6.2 Saran 59
Daftar Pustaka 60
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Data banyaknya Jumlah Air Minum yang Disalurkan PDAM Tirta wampu Kabupaten Langkat Tahun 2005 – 2007 29 Tabel 4.2 Peramalan Jumlah Air Minum yang Disalurkan PDAM Tirta Wampu Tahun 2005 – 2007 α= 0,1 33 Tabel 4.3 Peramalan Jumlah Air Minum yang Disalurkan PDAM Tirta Wampu Tahun 2005 – 2007 α= 0,1 39 Tabel 4.4 Peramalan Jumlah Air Minum yang Disalurkan PDAM Tirta Wampu Tahun 2005 – 2007 α= 0,1 45
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pola Data Horizontal 14
Gambar 2.2 Pola Data Musiman 15
Gambar 2.3 Pola Data Siklis 15
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah
satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia industri di negara tersebut.
Misalnya industri air minum.
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat
penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk memajukan
kesejahteraan umum, sehingga merupakan modal dasar dan faktor utama
pembangunan. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang penting bagi
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Seiring pertumbuhan penduduk maka jumlah air minum yang disalurkan
secara kontinu terus menunjukkan peningkatan sejalan dengan peningkatan kebutuhan
akan air bersih di masyarakat. Akan tetapi, dari waktu ke waktu Indonesia mengalami
krisis air bersih, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
Oleh karena itu, penulis mencoba untuk memproyeksikan banyaknya jumlah
air minum yang di salurkan untuk pelanggan rumah tangga pada tahun 2009 – 2010,
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
1.2 Identifikasi Masalah
Penyusunan Tugas Akhir ini akan menguraikan tentang aspek – aspek jumlah air
minum yang disalurkan khususnya untuk pelanggan rumah tangga di Medan serta
metode – metode perhitungannya. Maka permasalahan yang dikaji dalam Tugas Akhir
ini adalah:
1. Bagaimana bentuk persamaan peramalan yang dapat digunakan untuk
meramalkan jumlah air minum yang disalurkan berdasarkan pelanggan rumah
tangga PDAM Tirtanadi, Medan di masa yang akan datang yaitu untuk tahun
2009 – 2010.
2. Berapa banyak jumlah air minum yang disalurkan PDAM Tirtanadi berdasarkan
pelanggan rumah tangga untuk tahun 2009 – 2010 di Medan .
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun permasalahan yang dirangkum dalam Tugas Akhir ini hanya dibatasi
pada perhitungan jumlah air minum yang disalurkan PDAM Tirtanadi Kotamadya
Medan berdasarkan pelanggan rumah tangga untuk tahun 2009 – 2010. agar
pembahasan yang akan dilakukan lebih terarah, maka perlu ditentukan beberapa
pembatasan permasalahan, yaitu :
1. Hanya jumlah air minum yang disalurkan berdasarkan pelanggan rumah
tangga PDAM Tirtanadi Kotamadya Medan untuk tahun 2009 sampai dengan
2010 yang akan diramalkan.
2. Data yang dibutuhkan yaitu data jumlah air minum yang disalurkan PDAM
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
1.4 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bentuk
persamaan peramalan yang dapat dipergunakan untuk memperkirakan jumlah air
minum yang disalurkan PDAM Tirtanadi Kotamadya Medan berdasarkan pelanggan
rumah tangga dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008.
Dengan penggunaan Metode Eksponensial Ganda, maka dapat diramalkan
seberapa besar peningkatan jumlah air minum yang disalurkan PDAM Tirtanadi
berdasarkan pelanggan rumah tangga pada tahun 2009 sampai dengan 2010.
Pada kesempatan di dalam penyusunan Tugas Akhir ini yang berjudul
“ Peramalan Jumlah Air Minum yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan PDAM
Tirtanadi Medan Tahun 2009 – 2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)
Eksponensial Ganda” adalah dengan maksud untuk menjelaskan bagaimana
pengaplikasian data – data yang diperoleh tersebut dengan metode peramalan yang
tersedia, sehingga masalah yang timbul adalah memahami bagaimana karakteristik
suatu metode peramalan akan cocok bagi situasi pengambilan keputusan tertentu.
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan yang dimaksud dalam tulisan ini, diharapkan dapat
menjadi suatu bahan masukan atau sebagai pertimbangan yang berguna bagi PDAM
Tirtanadi Kotamadya Medan dalam mengambil suatu kebijaksanaan dalam usaha
untuk meningkatkan pelayanan seiring dengan meningkatnya jumlah pelanggan air
minum khususnya rumah tangga di Kotamadya Medan, sehingga pelanggan akan
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan adalah dengan Metode Penelitian Kepustakaan,
Metode Pengumpulan Data, Metode Deskriptif dan Metode Analisa. Studi pengolahan
data dengan menggunakan Analisa Deret Berkala (Time Series). Adapun tahapan yang
dilaksanakan dalam penyelesaian masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut :
1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)
Dalam hal ini, pengumpulan data serta keterangan – keterangan dapat dilakukan
dengan membaca serta mempelajari buku- buku atau literatur pelajaran yang didapat
di perkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan
dengan objek yang diteliti.
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan
data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera
Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam
bentuk angka – angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang
sekumpulan data tersebut.
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Adapun pengolahan data dalam meramalkan jumlah air minum yang disalurkan
berdasarkan pelanggan rumah tangga di Kotamadya Medan tahun 2009 – 2010
dengan menggunakan perumusan:
Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda yaitu “Pemulusan Eksponensial
Linier Satu Parameter dari Brown”, dengan rumus:
a. Menentukan nilai pemulusan eksponensial tunggal (S't)
S't = αXt + (1 - α) S't – 1
S't = Nilai pemulusan eksponensial tunggal
α = Parameter pemulusan eksponensial
Xt = Nilai riil periode t
S't-1= Nilai pemulusan eksponensial sebelumya
b. Menentukan nilai pemulusan eksponensial ganda
S"t = αS't + (1 - α) S"t-1
S"t = Nilai pemulusan eksponensial ganda
c. Menentukan besarnya konstanta (at)
at = S't + (S't – S"t) = 2S't – S"t-1
at = besarnya konstanta periode
d. Menentukan besarnya Slope (bt)
bt =
(
St S t)
" '
1−α −
α
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
e. Menentukan besarnya Forecast
Ft+m = at +btm
Ft+m = besarnya forecast
m = jangka waktu forecast
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam melakukan peninjauan untuk penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil
data yang sudah ada pada Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara.
Penulis mengambil data dari tahun yang lampau sampai tahun tertentu guna
melakukan analisis. Sedangkan waktu yang digunakan untuk peninjauan adalah
selama 4 hari, yaitu mulai tanggal 31 Maret 2009 sampai dengan 3 April 2009.
1.8 Sistematika Penulisan
Seluruh penulisan dari Tugas Akhir ini disusun dalam beberapa bab yang setiap bab
tersebut berisikan sub – sub bab, disusun guna memudahkan pembaca untuk mengerti
dan memahami isi penulisan ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini mengutarakan tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah,
Pembatasan Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, Metode Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian dan
Sistematika Penulisan.
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
Bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang mencakup
penyelesaian masalah sesuai dengan judul dan permasalahan yang
diutarakan.
BAB 3 SEJARAH SINGKAT BPS
Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat berdirinya Badan Pusat
Statistik (BPS) serta Struktur Organisasinya.
BAB 4 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini menerangkan penganalisisan data yang telah diamati dan
dikumpulkan.
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menerangkan tentang kesimpulan data yang telah dianalisis
beserta saran – saran.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menerangkan tentang kesimpulan data yang merupakan hasil
kerja yang telah dianalisis serta saran – saran berupa masukan bagi
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Peramalan
Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan
akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat didasarkan atas
bermacam – macam cara yaitu Metode Pemulusan Eksponensial atau Rata – rata
Bergerak, Metode Box Jenkis, dan Metode Regresi. Semua itu dikenal dengan metode
peramalan. Metode peramalan adalah cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa
yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada
masa lalu. Dengan kata lain metode peramalan ini digunakan dalam peramalan yang
bersifat objektif
Disamping itu metode peramalan memberikan urutan pengerjaan dan pemecahan
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
yang sama dalam suatu permasalahan dalam suatu kegiatan peramalan, maka akan
dapat dasar pemikiran dan pemecahan yang sama.
Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, di samping ditentukan oleh metode
yang digunakan, juga ditentukan baik tidaknya informasi yang digunakan. Selama
informasi yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalan yang
disusun juga akan sukar dipercaya akan ketepatannya.
2.2 Kegunaan Peramalan
Sering terdapat senjang waktu (Time Lag) antara kesadaran akan peristiwa. Adanya
waktu tenggang (Lead Time) ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan
peramalan. Dalam situasi itu peramalan diperlukan untuk menetapkan kapan suatu
peristiwa akan terjadi atau timbul, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan.
Dalam perencanaan di organisasi atau perusahaan peramalan merupakan
kebutuhan yang sangat penting, dimana baik buruknya peramalan dapat
mempengaruhi seluruh bagian organisasi, karena waktu tenggang untuk pengambilan
keputusan dapat berkisar dari beberapa tahun. Peramalan merupakan alat bantu yang
penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien. Di dalam bagian organisasi
terdapat kegunaan peramalan, yaitu :
1. Berguna untuk penjadwalan sumber daya yang tersedia. Penggunaan sumber daya yang efisien memerlukan penjadwalan produksi, transportasi, kas,
personalia dan sebagainya. Input yang penting untuk penjadwalan seperti itu
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
2. Berguna dalam penyediaan sumber daya tambahan Waktu tenggang (Lead Time) untuk memperoleh bahan baku, menerima pekerja baru, atau membeli
mesin dan peralatan dapat berkisar antara beberapa hari sampai beberapa
tahun. Peramalan diperlukan untuk menentukan kebutuhan sumber daya
dimasa datang.
3. Untuk menentukan sumber daya yang diinginkan. Setiap organisasi harus menentukan sumber daya yang dimiliki dalam jangka panjang. Keputusan
semacam itu bergantung kepada faktor – faktor lingkungan, manusia dan
pengembangan sumber daya keuangan. Semua penentuan ini memerlukan
ramalan yang baik dan menejer yang dapat menafsirkan pendugaan serta
membuat keputusan yang baik.
Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan, namun tiga
kelompok diatas merupakan bentuk khas dari kegunaan peramalan jangka pendek,
menengah dan panjang.
Dari uraian diatas dapt dikatakan Metode Peramalan sangat berguna, karena
akan membantu dalam mengadakan analisis terhadap data dari masa lalu, sehingga
dapat memberikan cara pemikiran, pengerjaan yang teratur dan terarah, perencanaan
yang sistematis serta memberikan ketepatan hasil peramalan yang dibuat atau disusun.
2.3 Metode Peramalan
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
1. Metode peramalan kualitatif atau tekhnologis
Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada
masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang
menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan
berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan dari orang
yang menyusunnya. Metode kualitatif atau tekhnologis dapat dibagi menjadi
metode eksploratoris dan normatif.
2. Metode peramalan kuantitatif
Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada
masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang
dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan
diperoleh hasil peramalan yang berbeda. Baik tidaknya metode yang digunakan
ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil peramalan dengan
kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan
kenyataan yang terjadi berarti metode yang dipergunakan semakin baik.
Metode kuantitatif dapat dibagi dalam deret berkala (Time Series) dan metode
kausal. Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat 3 (tiga) kondisi yaitu :
1. Adanya informasi tentang masa lalu
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
3. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu
akan terus berlanjut di masa yang akan datang.
Kondisi yang terakhir ini dibuat sebagai asumsi yang berkesinambungan
(Asumtion of Continuity), asumsi ini merupakan modal yang mendasari semua metode
peramalan kuantitatif dan banyak metode peramalan tekhnologis, terlepas dari
bagaimana canggihnya metode tersebut.
2.3.1 Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan
Dalam pemilihan teknik dan metode peramalan, pertama-tama perlu diketahui ciri –
ciri penting yang perlu diperhatikan bagi pengambil keputusan dan analisa keadaan
dalam mempersiapkan peramalan.
Ada 6 (enam) faktor utama yang diidentifikasikan sebagai teknik dan metode
peramalan, yaitu :
1. Horizon Waktu
Ada 2 (dua) aspek dari Horizon Waktu yang berhubungan dengan masing –
masing metode peramalan. Pertama adalah cakupan waktu dimasa yang akan
datang, kedua adalah jumlah periode untuk peramalan yang diinginkan.
2. Pola Data
Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam – macam dari
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
3. Jenis dari Model
Model – model merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan sebagai unsur
yang penting untuk menentukan perubahan – perubahan dalam pola.
Model – model perlu diperhatikan karena masing – masing model mempunyai
kemampuan yang berbeda dalam analisa keadaan untuk pengambilan keputusan.
4. Biaya yang Dibutuhkan
Umumnya ada 4 (empat) unsur biaya yang tercakup di dalam penggunaan suatu
prosedur peramalan, yaitu biaya – biaya pengembangan, penyimpanan (Storage)
data, operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik – teknik dan
metode lainnya.
5. Ketepatan Metode Peramalan
Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat perincian
yang dibutuhkan dalam suatu peramalan.
6. Kemudahan dalam Penerapan
Metode – metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah
merupakan suatu prinsip umum bagi pengambil keputusan.
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Data berkala (Time Series) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu.
Analisis data berkala memungkinkan untuk mengetahui perkembangan suatu kejadian
atau beberapa kejadian serta hubungannya dengan kejadian yang lain.
Metode Time Series merupakan metode peramalan kuantitatif yang didasarkan
atas penggunaan analisis pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan
dengan variabel waktu. Tujuan Time Series ini mencakup penelitian pola data yang
digunakan untuk meramalkan apakah data tersebut stasioner atau tidak dan
ekstrapolasi ke masa yang akan datang. Stasioner itu sendiri berarti bahwa tidak
terdapat pertumbuhan / penurunan pada data. Data secara kasar harus horizontal
sepanjang waktu. Dengan kata lain fluktuasi data tetap konstan setiap waktu.
2.5 Penentuan Pola Data
Hal yang penting diperhatikan dalam metode deret berkala adalah menentukan jenis
pola data historisnya. Sehingga pola data yang tepat dengan pola data historis tersebut
dapat di uji, dimana pola data pada umumnya dapat dibedakan sebagai berikut :
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Gambar 2.1 Pola Data Horizontal
2. Pola Data Musiman (Seasonal) : Pola yang menunjukkan perubahan yang berulang – ulang secara periodik dalam deret waktu. Pola yang ini terjadi bila
suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman misalnya kwartal tahun tertentu,
bulanan, atau hari – hari pada minggu tertentu.
Gambar 2.2 Pola Data Musiman
3. Data Siklis (Cyclical) : Pola data yang menunjukkan gerak naik turun dalam jangka panjang dari suatu kurva trend. Terjadi bila datanya dipengaruhi oleh y
waktu y
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus
bisnis.
Gambar 2.3 Pola Data Siklis
4. Pola Data Trend : Pola yang menunjukkan kenaikan atau penurunan jangka panjang dalam data.
Gambar 2.4 Pola Data Trend
y
waktu
y
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
2.6 Metode Pemulusan (Smoothing)
Metode Smoothing adalah metode peramalan dengan mengadakan
penghalusan terhadap masa lalu, yaitu dengan mengambil rata – rata dari nilai
beberapa tahun untuk menaksir nilai pada beberapa tahun ke depan. Secara umum
metode smoothing diklasifikasikan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
1. Metode Rata – Rata
Metode rata – rata dibagi 4 (empat) bagian, yaitu :
a. Nilai tengah (mean)
b. Rata – rata bergerak tunggal (Single Moving Average)
c. Rata – rata bergerak ganda (Double Moving Average)
d. Kombinasi rata – rata bergerak lainnya.
Metode rata – rata tujuannya adalah untuk memanfaatkan data masa lalu untuk
mengembangkan suatu sistem peramalan pada periode mendatang.
2. Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial
Bentuk umum dari Metode Pemulusan (Smothing) Eksponensial ini adalah:
Ft+1 = αXt + (1 – α)Ft
Dengan :
Ft+1 = ramalan suatu periode ke depan
Xt = data aktual periode t
Ft = ramalan pada periode t
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Bila bentuk umum tersebut diperluas maka akan berubah menjadi :
Ft+1 = αXt + α(1 – α)Xt-1 +α(1 – α)2Xt-2 + ………+ (1 – α)N Ft+(N-1)
Dari perluasan bentuk umum di atas dapatlah dikatakan bahwa Metode Smoothing
Eksponensial secara eksponensial terhadap nilai observasi yang lebih tua atau dengan
kata lain observasi yang baru diberikan bobot yang relatif lebih besar dengan nilai
observasi yang lebih tua.
Metode ini terdiri atas:
a. Smoothing Eksponensial Tunggal
a.1. Satu Parameter (one parameter)
a.2. Pendekatan aditif (ARRES)
Digunakan untuk data - data yang bersifat stasioner dan tidak menunjukkan
pola atau trend.
b. Smoothing Eksponen Ganda
b.1. Metode Linier Satu Parameter dari Brown
b.2. Metode Dua Paremeter Dari Holt
c. Smoothing Eksponensial Triple
c.1. Metode Kuadratik Satu Parameter dari Brown
Digunakan untuk pola data kuadratik, kubik, atau orde yang lebih tinggi.
c.2. Metode kecenderungan dan musiman tiga parameter dari Winter
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
d. Smoothing Eksponensial Menurut Klasifikasi Pegels.
2.6.1 Metode Smoothing yang Digunakan
Untuk mendapatkan hasil yang baik harus diketahui cara peramalan yang
tepat. Data banyaknya jumlah air minum yang disalurkan berdasarkan pelanggan
rumah tangga oleh PDAM Tirtanadi Medan sudah diplot ke dalam grafis
menunjukkan pola data trend linier yang dapat juga dilihat dari plot autokorelasi nilai
– nilai autokorelasi yang menunjukkan pola data linier. Maka metode peramalan
analisa Time Series yang digunakan untuk meramalkan jumlah pelanggan air minum
khususnya rumah tangga pada pemecahan permasalahan ini adalah dengan
menggunakan Metode Smoothing Eksponensial Ganda, yaitu “Smoothing
Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown”
a. Smoothing Eksponensial Ganda, Metode Linier Satu Parameter dari Brown
Metode ini merupakan model linier yang dikemukakan oleh Brown. Dasar
pemikiran dari Metode Smoothing Eksponensial Linier satu Parameter dari Brown
adalah serupa dengan rata – rata bergerak linier karena kedua nilai pemulusan tunggal
dan ganda ketinggalan dari data sebenarnya. Bila terdapat unsur trend, perbedaan nilai
pemulusan tunggal dan ganda dapat ditambahkan kepada pemulusan ganda dan
disesuaikan untuk trend. Persamaan yang dipakai dalam pelaksanaan Smoothing
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
f. Menentukan nilai pemulusan eksponensial tunggal (S't)
S't = αXt + (1 - α) S't – 1
S't = Nilai pemulusan eksponensial tunggal
α = Parameter pemulusan eksponensial
Xt = Nilai riil periode t
S't-1= Nilai pemulusan eksponensial sebelumya
g. Menentukan nilai pemulusan eksponensial ganda (S"t)
S"t = αS't + (1 - α) S"t-1
S"t = Nilai pemulusan eksponensial ganda
h. Menentukan besarnya konstanta (at)
at = S't + (S't – S"t) = 2S't – S"t-1
at = besarnya konstanta periode t
i. Menentukan besarnya Slope (bt)
bt =
(
St S t)
" '
1−α −
α
bt = slope / nilai trend dari data yang sesuai
j. Menentukan besarnya Forecast
Ft+m = at +btm
Ft+m = besarnya forecast
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
b. Beberapa Kesalahan dan Ukuran Statistik Standar, antara lain :
1. ME (Mean Error) / Nilai Tengah Kesalahan :
ME =
∑
− N t t N e 1
2. MSE (Mean Square Error) / Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat :
MSE =
∑
= N t t N e 1 2
3. MAE (Mean Absolute Error) / Nilai Tengah Kesalahan Absolut :
MAE =
∑
= N t t N e 1
4. MAPE (Mean Absolute Percentage Error) / Nilai Tengah Kesalahan
Persentase Absolut :
MAPE =
∑
= N t t N PE 1
5. MPE (Mean Percentage Error) / Nilai Tengah Kesalahan Persentase :
MPE =
∑
= N t t N PE 1 Dengan :
et = Xt – Ft (kesalahan pada periode t)
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
PEt =
−
t t t
X F X
x 100 (Kesalahan persentase pada periode t)
Ft = Nilai ramalan pada periode t
N = Banyaknya periode waktu.
BAB 3
SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Sejarah Badan Pusat Statistik dibagi dalam tiga masa, yaitu masa sebelum
kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan dan masa orde baru. Masa sebelum
kemerdekaan dibagi kembali dalam dua masa yaitu masa pemerintahan Belanda dan
masa pemerintahan Jepang.
1. Masa Pemerintahan Belanda
1.1 Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali dibentuk oleh direktur
pertanian, kerajinan, dan perdagangan (Directur Van Landbouw Nijerverheid
en Handel) yang berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk
mengolah dan mempublikasikan data statistik.
1.2 Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk badan statistik yang
anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut
diserahi tugas merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh
mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistika di
Indonesia.
1.3 Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan
nama Central Kantor Voor de Statistiek (CKS) atau kantor statistik dan
dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih pula pekerjaan
mekanisme statistik perdagangan yang semula dilaksanakan oleh kantor
1.4 Invoer Uitvoer en Accijinsen (UIA) yang sekarang disebut kantor bea dan
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
2. Masa Pemerintahan Jepang
Pada bulan Juni 1944, Pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali
kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
perang atau militer.
Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu
Gunseikanbu.
3. Masa Kemerdekaan Republik
Setelah Proklamasi Kemerdekaan republik Indonesia tanggal 17 Agustus
1945, kegiatan statistika ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai
dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan
Perangkat Umum Republik Indonesia). Tahun 1946 kantor KAPPURI
dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekwensi Linggarjati. Sementara ini
pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.
Berdasarkan surat edaran Kementrian Kemakmuran, tanggal 12 Juni 1950
No. 219/S.C, KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik
(KPS) dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
Kemakmuran.
Dengan Surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P/44,
lembaga KPS berada dibawah tanggung jawab Menteri Perekonomian.
Selanjutnya keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut
Afdeling B.
Dengan Keputusan Presiden RI No. 131 Tahun 1957, kementerian Perekonomian
dipecah menjadi kementerian Perdagangan dan Perindustrian. Untuk
selanjutnya keputusan Presiden RI No. 172 Tahun 1957, terhitung mulai
tanggal 1 Juni 1957 nama KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik yang
semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada dibawah Perdana
Menteri.
4. Masa Orde Baru Sampai Sekarang
Pada pemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam
perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik
yang handal, lengkap, tepat, akurat, dan terpercaya mulai diadakan statistik
pembenahan Organisasi Biro Pusat Statistik.
Dalam masa orde baru ini BPs telah mengalami empat kali perubahan
Struktur Organisasi, Yaitu :
1. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1968 tentang Organisasi BPS
2. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1980 tentang Organisasi BPS
3. Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1992 tentang Organisasi BPS dan
Keputusan Presiden No. 6 Tahun 1992 tentang Kedudukan, tugas, fungsi,
Susunan dan Tata Kerja Biro Pusat Statistik.
4. Undang – Undang No. Tahun 1997 tentang Statistik.
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
6. Keputusan Presiden RI No. 100 Tahun 1998 tentang Organisasi dan Tata
Kerja BPS.
7. PP No. 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.
Tahun 1968 ditetapkan peraturan pemerintah No. 16 Tahun 1968 yaitu yang
mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980
peraturan pemerintah No. 6 Tahun 1980 tentang organisasi sebagai
pengganti peraturan pemerintah No. 6 Tahun 1968. Berdasarkan peraturan
pemerintah No. 6 Tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS
dengan nama kantor statistik propinsi. Di kabupaten / kotamadya. Pada
tanggal 10 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No.
6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 ditetapkan
nama Badan Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan Struktur
Organisasi BPS yang baru.
3.2 Visi Dan Misi
3.2.1 Visi
Badan Pusat Statistik mempunyai Visi untuk menjadikan informasi sebagai
tulang punggung pembangunan nasional dan regional, didukung sumber
daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
yang mutahir.
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Dalam menunjang pembangunan nasional Badan Pusat Statistik mengemban
misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik
yang bermutu dan handal, efektif dan efesien, peningkatan kesadaran
masyarakat akan kegunaan Badan Statistik dan pengemban ilmu
pengetahuan statistik dalam kehidupan masyarakat.
3.3 Sejarah Singkat Kotamadya Medan
3.3.1 letak
Kota medan terletak -2”27’- 2”47’ Lintang Utara dan –98”35’- 98”44’ Bujur Timur.
Kota Medan diatas permukaan laut.
3.3.2 Batas
Kota Medan berbatasan dengan : sebelah Utara, Selatan, Barat dan Timur : Kabupaten
Deli Serdang.
3.3.3 Geologi
Kota Medan merupakan salah satu dari 19 Daerah Tingkat II di Sumatera Utara
dengan luas daerah sekitar 265.10 km². Kota ini merupakan pusat pemerintahan
Daerah Tingkat I Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli
Serdang Disebelah Utara, Selatan, Barat, dan Timur.
Sebagian besar wilayah kota Medan merupakan daratan rendah yang
merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu : Sungai Batubara dan Sungai
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
3.3.4 Iklim
Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut stasiun Polonia
pada tahun 2002 berkisar antara 22,50C – 23,90C dan suhu maksimum berkisar
antara 30,80C – 33,70C serta menurut stasiun Sampali suhu minimum berkisar antara
23,40C – 24,10C dan suhu maksimum berkisar antara 30,90C – 33,80C.
Selanjutnya mengenai kelembaban udara di wilayah kota Medan rata – rata
berkisar antara 84% - 84%, dan kecepatan angin rata – rata sebesar 0,48 m/sec,
sedangkan rata – rata total laju penguapan tiap bulannya 112,2 mm. Hari hujan di kota
Medan pada tahun 2004 rata – rata per bulan 16 hari dengan rata – rata curah hujan
menurut stasiun Sampali per bulannya 120,9 mm dan pada stasiun Polonia per
bulannya 169,6 mm.
BAB 4
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
4.1 Analisa Data
Untuk menganalisa data yang akan diolah, penulis harus memperoleh nilai m peride
ke depan sebagai perbandingannya terhadap data tahun sebelumnya (data masa lalu).
Dalam hal ini penulis akan menganalisa perkembangan jumlah air minum yang
disalurkan berdasarkan pelanggan rumah tangga PDAM Tirtanadi Kotamadya Medan
serta meramalkan jumlah air minum untuk tahun 2009 – 2010 berdasarkan tahun –
tahun sebelumnya.
Adapun data jumlah air minum yang disalurkan PDAM Tirtanadi berdasarkan
pelanggan rumah tangga Kotamadya Medan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Tabel. 4-1 Data Banyaknya Jumlah Air Minum yang DisalurkanBerdasarkan Pelanggan Rumah
Tangga PDAMTirtanadi Medan Tahun 2006 - 2008
TAHUN / BULAN BANYAKNYA AIR MINUM YANG DISALURKAN
Januari 06 6,896,823
Februari 06 7,142,080
Maret 06 7,139,842
April 06 7,277,479
Mei 06 7,351,640
Juni 06 7,381,333
Juli 06 7,351,857
Agustus 06 7,249,384
September 06 7,391,433
Oktober 06 7,337,895
November 06 7,240,846
Desember 06 7,486,711
Januari 07 7,284,332
Februari 07 7,560,776
Maret 07 7,161,513
April 07 7,331,720
Mei 07 7,305,951
Juni 07 7,418,142
Juli 07 7,357,678
Agustus 07 7,476,646
September 07 6,875,311
Oktober 07 6,817,310
November 07 7,155,598
Desember 07 7,392,485
Januari 08 7,427,031
Februari 08 7,196,943
Maret 08 7,284,278
April 08 7,409,868
Mei 08 7,492,286
Juni 08 7,523,000
Juli 08 7,481,385
Agustus 08 7,420,260
September 08 7,389,586
Oktober 08 7,329,544
November 08 7,435,343
Desember 08 7,246,476
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Dari data di atas, untuk jumlah air minum yang disalurkan PDAM Tirtanadi
Medan berdasarkan pelanggan rumah tangga maka penulis akan menganalisis data
tersebut dan meramalkan jumlah air minum yang disalurkan untuk tahun 2009 – 2010
dengan menggunakan metode pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda.
Tahap pertama dalam perhitungan ini adalah perhitungan Pemulusan
Eksponensial Tunggal dengan menggunakan rumus persamaan:
S't = αXt + (1 - α) S't – 1
Maka dari rumus di atas dapat di hitung:
Februari 2006 = (0.1) (7142080) + (1 – 0.1) (6896823)
= 6921348.7
Maret 2006 = (0.1) (7139842) + (1 – 0.1) (6921348.7)
= 6943198.03
April 2006 = (0.1) (7277479) + (1 – 0.1) (6943198.03)
= 6976626.127
Januari 2007 = (0.1) (7284332) + (1 – 0.1) (7190413.834)
= 7199805.651
Februari 2007 = (0.1) (7560776) + (1 – 0.1) (7199805.651)
= 7235902.686
Maret 2007 = (0.1) (7161513) + (1 – 0.1) (7235902.686)
= 7228463.717
Januari 2008 = (0.1) (7427031) + (1 – 0.1) (7221404.179)
= 7241966.861
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
= 7237464.475
Maret 2008 = (0.1) (7284278) + (1 – 0.1) (7237464.475)
= 7242145.828
Dan tahap selanjutnya untuk menghitung peramalan jumlah air minum yang
disalurkan yaitu mencari Pemulusan Eksponensial Ganda dengan menggunakan
rumus:
S"t = αS't + (1 - α) S"t-1
Maka dapat dihitung:
Februari 2006 = (0.1) (6921348.7) + (1 – 0.1) (6896823)
= 6899275.57
Maret 2006 = (0.1) (6943198.03) + (1 – 0.1) (6899275.57)
= 6903667.816
April 2006 = (0.1) (6976626.127) + (1 – 0.1) (6903667.816)
= 6910963.647
Januari 2007 = (0.1) (7199805.651) + (1 – 0.1) (7030738.903)
= 7047645.578
Februari 2007 = (0.1) (7235902.686) + (1 – 0.1) (7047645.578)
= 7066471.289
Maret 2007 = (0.1) (7228463.717) + (1 – 0.1) (7066471.289)
= 7082670.532
Januari 2008 = (0.1) (7241966.861) + (1 – 0.1) (7178761.227)
= 7185081.79
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
= 7190320.059
Maret 2008 = (0.1) (7242145.828) + (1 – 0.1) (7190320.059)
= 7195502.636
Selanjutnya dicari nilai a dengan menggunakan rumus:
at = S't + (S't – S"t) = 2S't – S"t-1
Maka dapat di hitung:
Februari 2006 = 2(6921348.7) – (6896823)
= 6943421.83
Maret 2006 = 2(6943198.03) – (6899275.57)
= 6982728.244
April 2006 = 2(6976626.127) – (6903667.816)
= 7042288.607
Tahap selanjutnya adalah dengan menghitung nilai b dengan menggunakan
persamaan:
bt =
(
St S t)
" '
1−α −
α
Maka nilai b dapat dihitung:
Februari 2006 =
(
(6921348.7) (6896823))
1 . 0 1 1 . 0 − −
= 2452.57
Maret 2006 =
(
(6943198.03) (6899275.57))
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
= 4392.246
April 2006 =
(
(6976626.127) (6903667.816))
1 . 0 1
1 . 0
− −
= 7295.8311
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Dari perhitungan a dan b di atas dapat ditentukan ramalan jumlah air minum yang
disalurkan berdasarkan pelanggan rumah tangga PDAM Tirtanadi Medan untuk tahun
2009 – 2010. Untuk itu tahap selanjutnya adalah menghitung ramalan jumlah air
minum yang disalurkan dengan menggunakan persamaan:
Ft+m = at +btm
Untuk α = 0,1 maka besarnya ramalan dapat dihitung:
FJanuari 2009 untuk m = 1 = 7400578.15 + (6984.583961)(1)
= 7407562.73
FFebruari 2009 untuk m = 2 = 7400578.15+ (6984.583961)(2)
= 7414547.32
FMaret 2009 untuk m = 3 = 7400578.15+ (6984.583961)(3)
= 7421531.9
FJanuari 2010 untuk m = 13 = 7400578.15 + (6984.583961)(13)
= 7491377.7
FFebruari 2010 untuk m = 14 = 7400578.15 + (6984.583961)(14)
= 7498362.3
FMaret 2010 untuk m = 15 = 7400578.15 + (6984.583961)(15)
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Tahap pertama dalam perhitungan ini adalah perhitungan Pemulusan
Eksponensial Tunggal dengan menggunakan rumus persamaan:
S't = αXt
+
(1 - α) S't – 1Maka dari rumus di atas dapat di hitung:
Februari 2005 = (0.5) (260969) + (1 – 0.5) (247369)
= 254169
Maret 2005 = (0.5) (251932) + (1 – 0.5) (254169)
= 253050.5
April 2005 = (0.5) (259249) + (1 – 0.5) (253050.5)
= 256149.75
Januari 2006 = (0.5) (255910) + (1 – 0.5) (254746.26)
= 255328.13
Februari 2006 = (0.5) (261419) + (1 – 0.5) (255328.13)
= 258373.57
Maret 2006 = (0.5) (253337) + (1 – 0.5) (258373.57)
= 255003.75
Januari 2007 = (0.5) (255910) + (1 – 0.5) (250488.98)
= 253199.49
Februari 2007 = (0.5) (261419) + (1 – 0.5) (253199.49)
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Maret 2007 = (0.5) (253337) + (1 – 0.5) (257309.25)
= 255323.12
Dan tahap selanjutnya untuk menghitung peramalan jumlah air minum yang
disalurkan yaitu mencari Pemulusan Eksponensial Ganda dengan menggunakan
rumus:
S"t = αS't + (1 - α) S"t-1
Maka dapat dihitung:
Februari 2005 = (0.5) (254169) + (1 – 0.5) (247369)
= 250769
Maret 2005 = (0.5) (253050.5) + (1 – 0.5) (250769)
= 251909.75
April 2005 = (0.5) (256149.75) + (1 – 0.5) (251909.75)
= 254029.75
Januari 2006 = (0.5) (255328.13) + (1 – 0.5) (255396.04)
= 255362.09
Februari 2006 = (0.5) (258373.57) + (1 – 0.5) (255362.09)
= 256867.83
Maret 2006 = (0.5) (255855.28) + (1 – 0.5) (256867.83)
= 256361.55
Januari 2007 = (0.5) (253199.49) + (1 – 0.5) (252928.72)
= 253064.1
Februari 2007 = (0.5) (257309.25) + (1 – 0.5) (253064.1)
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Maret 2007 = (0.5) (255323.12) + (1 – 0.5) (255186.68)
= 255254.9
Selanjutnya dicari nilai a dengan menggunakan rumus:
at = S't + (S't – S"t) = 2S't – S"t-1
Maka dapat di hitung:
Februari 2005 = 2(254169) – (250769)
= 25759
Maret 2005 = 2(253050.5) – (251909.75)
= 254191.25
April 2005 = 2(256149.75) – (254029.75)
= 258269.75
Tahap selanjutnya adalah dengan menghitung nilai b dengan menggunakan
persamaan:
bt =
(
St S t)
" '
1−α −
α
Maka nilai b dapat dihitung:
Februari 2005 =
(
(254169) (250769))
5 . 0 1 5 . 0 − −
= 3400
Maret 2005 =
(
(253050.5) (251909.75))
5 . 0 1 5 . 0 − −
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
April 2005 =
(
(256149.75) (254029.75))
5 . 0 1
5 . 0
− −
= 2120
Dari perhitungan a dan b di atas dapat ditentukan ramalan jumlah air minum
yang disalurkan berdasarkan pelanggan PDAM Tirtanadi Medan untuk tahun 2009 –
2010. Untuk itu tahap selanjutnya adalah menghitung ramalan jumlah air minum yang
disalurkan dengan menggunakan persamaan:
Ft+m = at +btm
Untuk α = 0,5 maka besarnya ramalan dapat dihitung:
FJanuari 2009 untuk m = 1 = 7286373..151 + (- 39241.301)(1)
= 7247131.85
FFebruari 2009 untuk m = 2 = 7286373.151 + (- 39241.301)(2)
= 7207890.549
FMaret 2009 untuk m = 3 = 7286373.151 + (- 39241.301) (3)
= 7168649.248
FJanuari 2010 untuk m = 13 = 7286373.151 + (- 39241.301) (13)
= 6776236.239
FFebruari 2010 untuk m = 14 = 7286373.151 + (- 39241.301) (14)
= 6736994.939
FMaret 2010 untuk m = 15 = 7286373.151 + (- 39241.301) (15)
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Tahap pertama dalam perhitungan ini adalah perhitungan Pemulusan
Eksponensial Tunggal dengan menggunakan rumus persamaan:
S't = αXt
+
(1 - α) S't – 1Maka dari rumus di atas dapat di hitung:
Februari 2006 = (0.9) (7142080) + (1 – 0.9) (6896823)
= 7117554.3
Maret 2006 = (0.9) (7139842) + (1 – 0.9) (7117554.3)
= 7137613.2
April 2006 = (0.9) (7277479) + (1 – 0.9) (7137613.2)
= 7263492.4
Januari 2007 = (0.9) (7284332) + (1 – 0.9) (7463135.4)
= 7302212.3
Februari 2007 = (0.9) (7560776) + (1 – 0.9) (7302212.3)
= 7534919.6
Maret 2007 = (0.9) (7161513) + (1 – 0.9) (7534919.6)
= 7198853.7
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
= 7420880.9
Februari 2008 = (0.9) (7196943) + (1 – 0.9) (7420880.9)
= 7219336.8
Maret 2008 = (0.9) (7284278) + (1 – 0.9) (7219336.8)
= 7277783.9
Dan tahap selanjutnya untuk menghitung peramalan jumlah air minum yang
disalurkan yaitu mencari Pemulusan Eksponensial Ganda dengan menggunakan
rumus:
S"t = αS't + (1 - α) S"t-1
Maka dapat dihitung:
Februari 2006 = (0.9) (7117554.3) + (1 – 0.9) (6896823)
= 7095481.2
Maret 2006 = (0.9) (7137613.2) + (1 – 0.9) (7095481.2)
= 7133400
April 2006 = (0.9) (7263492.4) + (1 – 0.9) (7133400)
= 7250483.2
Januari 2007 = (0.9) (7302212.3) + (1 – 0.9) (7442852.6)
= 7316276.4
Februari 2007 = (0.9) (7534919.6) + (1 – 0.9) (7316276.4)
= 7513055.3
Maret 2007 = (0.9) (7198853.7) + (1 – 0.9) (7513055.3)
= 7230273.8
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
= 7412641.8
Februari 2008 = (0.9) (7219336.8) + (1 – 0.9) (7412641.8)
= 7238667.3
Maret 2008 = (0.9) (7277783.9) + (1 – 0.9) (7238667.3)
= 7273872.2
Selanjutnya dicari nilai a dengan menggunakan rumus:
at = S't + (S't – S"t) = 2S't – S"t-1
Maka dapat di hitung:
Februari 2006 = 2(7117554.3) – (6896823)
= 7139627.4
Maret 2006 = 2(7137613.2) – (7095481.2)
= 7141826.4
April 2006 = 2(7263492.4) – (7133400)
= 7276501.7
Tahap selanjutnya adalah dengan menghitung nilai b dengan menggunakan
persamaan:
bt =
(
St S t)
" '
1−α −
α
Maka nilai b dapat dihitung:
Februari 2006 =
(
(7117554.3) (6896823))
9 . 0 1 9 . 0 − −
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Maret 2006 =
(
(7137613.2) (7095481.2))
9 . 0 1 9 . 0 − −
= 37918.854
April 2006 =
(
(7263492.4) (7133400))
9 . 0 1 9 . 0 − −
= 117083.16
Dari perhitungan a dan b di atas dapat ditentukan ramalan jumlah air minum yang
disalurkan berdasarkan pelanggan rumah tangga PDAM Tirtanadi Medan untuk tahun
2009 – 2010. Untuk itu tahap selanjutnya adalah menghitung ramalan jumlah air
minum yang disalurkan dengan menggunakan persamaan:
Ft+m = at +btm
Untuk α = 0,9 maka besarnya ramalan dapat dihitung:
FJanuari 2009 untuk m = 1 = 7249098.7 + (- 137427.78)(1)
= 7111670.94
FFebruari 2009 untuk m = 2 = 7249098.7 + (- 137427.78) (2)
= 6974243.16
FMaret 2009 untuk m = 3 = 7249098.7 + (- 137427.78) (3)
= 6836815.38
FJanuari 2010 untuk m = 13 = 7249098.7 + (- 137427.78)(13)
= 5462538
FFebruari 2010 untuk m = 14 = 7249098.7 + (- 137427.78) (14)
= 5325110
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
= 5187682
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Tahapan Implementasi
Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam
programming. Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam bahasa
pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai
dengan hasil desain tertentu.
Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan
diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk
memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri (contoh dalam hal efisien baik itu efisiensi
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga
dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang
diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk, implementasi yang digunakan
adalah dengan menggunakan Software Excel.
Selain berfungsi sebagai pengolah angka atau memanipulasi angka, Excel juga
dapat digunakan untuk memanipulasi teks komputer dan untuk dapat
mendayagunakan Excel dengan maksimal harus juga menguasai sistem operasi
Microsoft Windows.
5.2 Microsoft Excel
Microsoft Excel 2003 (selanjutnya disebut Excel) merupakan program aplikasi lembar
kerja eletronik (spreadsheet) dari program paket Microsoft Office. Excel merupakan
produk unggulan dari Microsoft Corporation yang banyak berperan dalam
pengelolaan informasi khususnya data-data berbentuk angka yang dihitung,
diproyeksikan, dianalisa dan dipresentasikan data pada lembar kerja.
Sheet/lembar kerja Excel terdiri dari 256 kolom dan 65536 baris. Kolom diberi
nama dengan huruf A, B, C,...Z dilanjutkan AA, AB, AC, sampai dengan IV dan baris
ditandai dengan angka 1, 2, 3,...65536.
Excel 2003 hadir dengan berbagai penyempurnaan, tampil lebih terintegrasi
dengan berbagai software lain, under windows seperti Word, Accses maupun Power
Point dan sebagainya. Keunggulan program spreadsheet ini adalah mudah dipakai,
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
5.3 Langkah – Langkah Memulai Pengolahan Data Dengan Excel
Sebelum mengoperasikan software ini, pastikan bahwa pada komputer telah terpasang
program Excel.
Langkah-langkah sebagai berikut:
1. Klik tombol start.
2. Pilih program dan klik Microsoft Excel.
3. Setelah itu akan muncul tampilan lembaran kerja seperti di bawah ini.
Data tiap tahun ditulis pada tiga kolom pertama untuk bulan, periode dan
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Dari data diatas dapat ditentukan besarnya forecast dengan α = 0,1; 0,5 dan 0,9. Dan
setiap perhitungan akan diberi nama untuk tiap kolom. Kita ambil contoh α = 0,1,
seperti berikut ini:
1. Pada kolom kelima ditulis keterangannya dengan
S
't2. Pada kolom keenam ditulis keterangannya dengan
S
"t3. Pada kolom ketujuh ditulis keterangannya dengan
a
t4. Pada kolom kedelapan ditulis keterangannya dengan
b
tMariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
Maka perhitungan masing-masing smoothing pertama, smoothing kedua,
konstanta, slope dan forecast adalah sebagai berikut :
1. Smoothing pertama (
S
'
t ), untuk tahun pertama ditentukan sebesar bulanpertama dari data historisnya, sehingga rumus yang tertera pada sel E5 adalah
=D5. Sedangkan untuk bulan kedua dapat dihitung dengan rumus:
=0.1*D6+0.9*E5
Dalam kasus ini menghasilkan angka = 6921348.7, untuk bulan-bulan
berikutnya hanya menyalin rumus tersebut.
2. Smoothing kedua (
S
"t ), untuk tahun kedua ditentukan sebesar jumlahpenyaluran tahun pertama dari data historisnya. Sehingga rumus yang tertera
pada sel F5 adalah =D5. Sedangkan untuk bulan kedua dapat dihitung dengan
rumus:
=0.1*E6+0.9*F5
Dalam kasus ini menghasilkan angka = 6899275.57, untuk bulan-bulan
berikutnya hanya menyalin rumus tersebut.
3. Nilai
a
t baru bisa dicari pada tahun kedua yaitu dengan rumus yang terterapada sel G6 adalah =2*E6-F6. Sehingga akan menghasilkan angka
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
4. Nilai
b
t baru bisa dicari pada tahun kedua yaitu dengan rumus yang terterapada sel H6 adalah =0.1/0.9*(E6-F6). Sehingga akan menghasilkan angka
2452.57, untuk bulan-bulan berikutnya hanya menyalin dari rumus tersebut.
5. Forecast untuk tahun ketiga yaitu pada sel I7 dapat dicari dengan
menggunakan rumus =G6+H6*1 dengan hasil angka = 6945874.4, untuk
forecast berikutnya hanya menyalin dari rumus tersebut.
Hasil dapat dilihat sebagai berikut:
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
5.4 Pembuatan Grafik
Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar
grafik tersendiri, namun masih berada di file yang sama. Untuk membuat grafik pada
Excel, bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun
langkah-langkah yang diperlukan adalah:
1. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik.
2. Klik icon chart wizard. Tampil kotak dialog Chart Type.
3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik Next. Tampil kotak dialog Chart
Source Data.
4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio button
rows atau coloums yang diinginkan, klik Next. Tampil kotak dialog Chart
Option.
5. Pada Chart Option ketik judul grafik, kemudian klik Next. Tampil kotak dialog
Chart Location.
6. Pilih tempat untuk meletakkan grafik ini dan klik finish maka grafik akan
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Dari plot data tahun 2006-2008 dapat kita lihat bahwa jumlah air yang
disalurkan oleh PDAM Tirtanadi Medan khususnya untuk pelanggan rumah
tangga dari tahun ke tahun bersifat netral artinya tidak terdapat penurunan atau
[image:61.595.152.462.451.727.2]peningkatan secara signifikan, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6.1 Jumlah Air Minum yang Disalurkan PDAM Tirtanadi Tahun 2006 – 2008
Bulan 2006 2007 2008
Januari 6896823 7284332 7427031
Februari 7142080 7560776 7196943
Maret 7139842 7161513 7284278
April 7277479 7331720 7409868
Mei 7351640 7305951 7492286
Juni 7381333 7418142 7523000
Juli 7351857 7357678 7481385
Agustus 7249384 7476646 7420260
September 7391433 6875311 7389586
Oktober 7337895 6817310 7329544
November 7240846 7155598 7435343
Desember 7486711 7392485 7246476
Mariani Tambunan : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan Pdam Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda, 2009.
.
2. Hasil pengolahan pada Bab 4 telah didapat ramalan jumlah air minum yang
disalurkan oleh PDAM Tirtanadi Medan untuk tahun 2009-2010, yaitu pada
[image:62.595.147.507.228.605.2]tabel sebagai berikut:
Tabel 6.2 Ramalan Jumlah Air Minum yang Disalurkan PDAM Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010
Tahun Bulan Periode Banyaknya air minum yang diproduksi
α = 0.1 α = 0.5 α = 0.9
2009
Januari 1 7407562.63 7247131.85 7111670.94
Februari 2 7414547.32 7207890.549 6974243.16
Maret 3 7421531.9 7168649.248 6836815.38
April 4 7428516.49 7129407.947 6699387.61
Mei 5 7435501.07 7090166.647 6561959.83
Juni 6 7442485.65 7050925.346 6424532.05
Juli 7 7449470.24 7011684.045 6287104.27
Agustus 8 7456454.82 6972442.744 6149676.5
September 9 7463439.41 6933201.443 6012248.72
Oktober 10 7470423.99 6893960.142 5874820.94
November 11 7477408.57 6854718.841 5737393.17
Desember 12 7484393.16 6815477.54 5599965.39
2010
Januari 13 7491377.7 6776236.239 5462538
Februari 14 7498362.3 6736994.939 5325110
Maret 15 7505346.9 6697753.638 5187682
April 16 7512331.5 6658512.337 5050254
Mei 17 7519316.1 6619271.036 4912827
Juni 18 7526300.7 6580029.735 4775399
Juli 19 7533285.2 6540788.434 4637971
Agustus 20 7540269.8 6501547.133 4500543
September 21 7547254.4 6462305.832 4363115
Oktober 22 7554239 6423064.531 4225688
November 23 7561223.6 6383823.23 4088260
Desember 24 7568208.2 6344581.93 3950832
Total 179709250.7 163100566.2 132750036
Dari data yang telah diramalkan di atas dapat diketahui bahwa peramalan
jumlah air minum yang disalurkan oleh PDAM Tirtanadi Medan meningkat
dari tahun 2009-2010, hal ini dapat disebabkan oleh pertumbuhan penduduk
secara cepat
Gambar
Dokumen terkait
Universitas Sumatera Utara... Universitas
[r]
[r]
Hal ini sejalan dengan apa yang penulis lihat terhadap beberapa hal pada kerjasama yang terjalin antara BEM FISIP dengan aliansi melawan asap, hal pertama seperti bidang dari
Syarat utama dari penﱡikat adalah harus ikut terbakar dan dapat menambah nilai kalor, penambahan penﱡikat yanﱡ tidak semestinya (baik jenis maupun komposisinya) akan dapat
Pada penelitian ini menggunakan pengukuran ozon secara tidak langsung.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsentrasi sisa ozon pada proses ozonisasi konvensional maupun
Total anggaran biaya untuk perencanaan sistem instalasi plambing air buangan dari lantai semi basement hingga lantai 4 serta biaya seluruh alat plambing yang digunakan pada gedung
Air buangan yang dihasilkan pada gedung Park View memrlukan penyaluran air buangan, sehingga perencana akan melakukan perencanaan sistem plambing untuk menyalurkan air buangan