• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan Status Gizi pada Remaja Usia 13-15 tahun di SMP St.Yoseph Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan Status Gizi pada Remaja Usia 13-15 tahun di SMP St.Yoseph Medan"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 3.1. Interpretasi hasil pengukuran frekuensi konsumsi makanan cepat saji
Tabel 3.2. Interpretasi hasil pengukuran untuk status gizi
Tabel 3.3. Interpretasi hasil pengukuran untuk tingkat pengetahuan
Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Sampel
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis hubungan pola konsumsi makanan cepat saji (fast food) terhadap kenaikan berat badan pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan dapat dilihat pada tabel 7.. Sampel

konsumsi makanan cepat saji (fast food) dengan status gizi dan kenaikan berat badan pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Teknik di Universitas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan makan makanan cepat saji ( fast food ), aktivitas fisik dan pengetahuan gizi dengan status gizi

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antara frekuensi konsumsi makanan kariogenik dan status gizi terhadap status karies siswa SD Negeri Ngadirejo I usia 7-8

kebiasaan konsumsi makanan cepat saji (fast food) dengan obesitas pada siswa. kelas V dan VI SD Shafiyyatul Amaliyyah Medan, dimana yang obesitas

Gambaran konsumsi makanan cepat saji dan aktifitas fisik pada remaja obesitas ini di selengarakan untuk mengetahuai apakah remaja di SMA Insitut Indonesia Kota

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hubungan konsumsi makanan cepat saji dengan anemia defisiensi zat besi pada remaja-remaja dilaur sana, supaya masyarakat lebih

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kualitas tidur antara kelompok jarang mengonsumsi makanan cepat saji dengan kelompok sering mengonsumsi makanan cepat saji