• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food), Aktivitas Fisik dan Status Gizi Pada Remaja SMA Negeri 1 Padangsidimpuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food), Aktivitas Fisik dan Status Gizi Pada Remaja SMA Negeri 1 Padangsidimpuan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang belum tuntas diselesaikan, mulai dari gizi kurang hingga ke gizi lebih. Pada era globalisasi saat ini membawa banyak perubahan diantaranya pola makan seperti mengonsumsi makanan cepat saji dan aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kebiasaan konsumsi (fast food) makanan cepat saji, aktivitas fisik dan status gizi pada remaja di SMA Negeri 1 Padangsidimpuan.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh remaja SMA Negeri 1 Padangsidimpuan sebanyak 658 orang, dengan sampel sebanyak 87 orang. Data kebiasaan konsumsi makanan cepat saji diperoleh menggunakan food frequency

dan food recall 24 jam, data aktivitas fisik diperoleh menggunakan recall activity, dan status gizi diukur berdasarkan nilai IMT/U.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi frekuensi status gizi remaja yang paling tinggi adalah gemuk dan obesitas sebanyak 48,3%. Rata-rata asupan energi, asupan protein, asupan lemak, dan asupan karbohidrat dari makanan cepat saji terhadap asupan sehari adalah 30,30%, 28,08%, 49,18%, dan 28,61%. Berdasarkan status gizi gemuk dan obesitas sebesar 53,1% dengan aktivitas fisik ringan dan juga terdapat status gizi normal sebesar 39,2% dengan aktivitas ringan. Faktor yang berhubungan dengan status gizi adalah kebiasaan konsumsi makanan cepat saji dan aktivitas fisik. Disarankan kepada remaja yang mengalami kegemukan, sebaiknya memperhatikan kebiasaan makan dan aktivitas fisik seperti melakukan olahraga agar mendapatkan berat badan ideal.

Kata Kunci : Makanan Cepat Saji, Aktivitas Fisik, Status Gizi

(2)

ABSTRACT

Nutritional problems is one of a public health problems that has not been completely resolved,starting from under weight to the overweight. In the current era of globalization brought many changes including eating pattern such as eating fast food and physical activity.This study aimed looking for the descriptionfast food consumption habits and physical activity with nutritional status on students of SMA Negeri 1 Padangsidimpuan.

The design of research used a cross sectional method. The population in this study is all students in SMA Negeri 1 Padangsidimpuan as many as 658 people. with a sample of 87 people. Data obtained using food frequency and 24-hourfood recall, physical activity data obtained using the recall activity and nutritional status measured by the BMI for age.

Results of research showed that the highest student frequency of nutritional status distribution were fatness and obesity about 48,3%. The average energy intake, protein intake, fat intake, and carbohidrat intake were 30,30%, 28,08%, 49,18%, and 28,61%. Based on the nutritional status of fatness and obesity were 53,1% with mild activity, and there were also a normal nutiritional status were 39,2% with mild activity.

Factors relate of nutritional status are fast food consumption habits and physical activity. Suggested to the students who are fatness, it would be better pay attention consumption habits and physical activity such as doing exercise in order to get the ideal weight.

Keywords:Fast food, Physical Activity, Nutritional status

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam rematik terhadap intensitas nyeri sendi pada usia produktif yang mengalami osteoarthritis di Puskesmas Ngagel

Results from feature reduction analyses suggested that four spectral regions were important for wetland species discrimination. In terms of feature reduction

perusahaan[23][24]. Perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya tidak terlepas dari nilai bisnis perusahaan tersebut. Keterjamninan bisnis menjadi penting manakala

Aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL pada setiap sampel yang disimpan pada suhu 4 o C selama 28 hari tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap bakteri

Sementara itu, pada kelompok perlakuan yang diberi paparan ekstrak daun mengkudu, terjadi tren yang menunjukkan bahwa seiring dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak

Siswa cenderung masih belum memahami pentingnya literasi keungan untuk masasekarang dan masa yang akan datang terihat dari kurangnya kesadaran diri siswa untuk

Effect of pH and Storage Temperatures on Antibacterial Activity of Bacteriocin Produced by Lactic Acid Bacteria Isolated from OGI.. British Microbiology

Dalam sistem pengendali konvensional dan pengendali digital digunakan sinyal analog/ kontinyu dan sinyal diskret.Sinyal kontinyu adalah sinyal yang nilainya dapat