• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi pengelolaan sengketa informasi publik pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi pengelolaan sengketa informasi publik pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

PROVINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi

Jenjang Sarjana

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh: AndriSetiana

1.05.07.264

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(6)

Assalamualaikum Wr, Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah melimpahkan segala

nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Adapun tujuan dari penulisan laporan skripsi ini adalah untuk meningkatkan dan

mengembangkan ilmu yang telah kami peroleh dan menerapkannya pada dunia kerja nyata

sekaligus membina kami dalam profesionalisme dunia kerja. Sejalan dengan itu perkembangan

sistem informasi yang semakin pesat, mendorong perusahaan – perusahaan atau instansi tertentu

baik skala kecil atau skala besar untuk memanfaatkan teknologi tersebut. Sekertariat Komisi

Informasi Jawa Barat sebagai suatu instansi yang bergerak di bidang penyelesaian sengketa

publik ingin menerapkan sistem informasi untuk mempermudah kinerja pegawai Sekertariat

Komisi Informasi Jawa Barat.

Dengan permasalahan diatas, maka penulis mengambil judul “ Sistem Informasi

Pengelolaan Sengketa Informasi Publik Pada Sekertariat Komisi Informasi Jawa Barat ”

Sehubungan dengan selesainya laporan ini, penulis berkeyakinan bahwa laporan ini tidak

akan terselesaikan tanpa do’a serta bimbingan, petunjuk dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Tuhan YME, yang telah memberikan karunia dan rahmatnya pada kami melalui ibu

bapak kami yang selalu memberi dukungan baik secara moril maupun materil.

2. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan bagi penulis baik secara

(7)

4. Bapak Prof . Dr. H. Dennye Kusnaidie, Ir, M Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik & Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

5. Bapak Syahrul Mauliddin, S,Kom M, Kom, selaku Ketua Jurusan manajemen

Informatika Universitas Komputer Indonesia.

6. Ibu Wartika, S.Kom., MT. selaku dosen pembimbing penulis dalam penyusunan

laporan skripsi ini.

7. Ibu Citra Noviyasari, S.Si., MT. selaku dosen wali penulis dalam penyusunan laporan

skripsi ini.

8. Bapak Adi Setiadi Ramdhani selaku pembimbing di Komisi Informasi Jawa Barat.

9. Adik – adikku tercinta yang selalu memberi dorongan dan semangat dalam

penyelesaian laporan skripsi ini.

10.Semua teman – teman yang selalu memberikan semangat dan dorongan baik langsung

atau tidak langsung kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini, yang

mungkin tidak bisa disebutkan satu persatu.

Bandung, 2013

(8)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SIMBOL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah...1

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah...3

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian...4

1.4Kegunaan Penelitian...5

1.4.1 Kegunaan Praktis...5

1.4.2 Kegunaan Akademis...5

1.5 Batasan Masalah...6

1.6 Lokasi dan Waktu...6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem...8

2.1.1 Elemen Sistem...8

(9)

vii

2.1.3 Klasifikasi Sistem...12

2.2 Konsep Dasar Informasi...15

2.2.1 Data...15

2.2.2 Pengolahan Data...15

2.3 Pengertian Informasi...16

2.3.1 Siklus Informasi...17

2.3.2 Kualitas Informasi...18

2.3.3 Nilai Informasi...20

2.4 Pengertian Sistem Informasi...20

2.4.1 Manfaat Sistem Informasi...20

2.4.2 Pemakaian Sistem Informasi...20

2.4.3 Komponen Sistem Informasi...21

2.4.4 Kegiatan Sistem Informasi...21

2.5 Arsitektur Aplikasi...22

2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer...22

2.5.2 Jenis-Jenis Jaringan...22

2.5.3 Topologi Jaringan...24

2.5.4 Manfaat Jaringan Komputer...26

2.6 Pengertian Client Server...27

2.6.1 Pengertian Client...27

2.6.2 Pengertian Server...28

2.7. Perangkat Lunak Pendukung...28

(10)

viii

2.7.2 PHP...29

2.7.3 MySQL...30

2.8. Sengketa 2.8.1. Pengertian Sengketa……….30

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian...33

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan...33

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan...34

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan...35

3.1.4. Deskripsi Tugas...36

3.2. Metode Penelitian...37

3.2.1. Desain Penelitian...37

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data...38

3.2.2.1. Sumber Data Primer...38

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder...40

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem...40

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem...41

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem...42

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan...45

3.2.4. Pengujian Software...47

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan...49

(11)

ix

4.1.2. Pemodelan Sistem yang Berjalan...56

4.1.2.1. Aktor...56

4.1.2.2. Diagram Use Case...57

4.1.2.3. Skenario Use Case...58

4.1.2.4. Diagram Aktivitas...63

4.1.3 Evaluasi Sistem Berjalan...69

4.2. Peracangan Sistem yang Diusulkan...70

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem...71

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan... 72

4.2.3. Pemodelan Sistem yang Diusulkan...73

4.2.3.1. Aktor...74

4.2.3.2. Diagram Use Case...74

4.2.3.3. Skenario Use Case...75

4.2.3.4. Diagram Aktivitas...82

4.2.3.5. Perancangan Data...87

4.2.3.5.1. Diagram Kelas...87

4.2.3.5.2. Struktur File...89

4.2.3.5.2. Kodifikasi...97

4.2.3.6. Diagram Deployment...100

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implement Sistem...101

(12)

x

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak...102

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras...103

5.1.4. Implementasi Basis Data...103

5.1.5. Implementasi Antar Muka...112

5.1.5.1. Antar Muka Login...113

5.1.5.2. Halaman Utama Admin Setelah Login...114

5.1.5.3. Halaman Data Master Jabatan………...114

5.1.5.4. Halaman Input Data Jabatan………...115

5.1.5.5. Halaman Data Master Pegawai………115

5.1.5.6. Halaman Tambah Data Pegawai………...116

5.1.5.7. Halaman Data Master Badan Publik………..116

5.1.5.8. Halaman Tambah Data Master Badan Publik………117

5.1.5.9. Halaman Data Master Lembaga……….117

5.1.5.10. Halaman Tambah Master Lembaga……….118

5.1.5.11. Halaman Data File Download………..118

5.1.5.12. Halaman Tambah File Download………119

5.1.5.13. Halaman Data Pendaftaran………..119

5.1.5.14. Halaman Tambah Pendaftar.………...120

5.1.5.15. Halaman Data Pendaftar………..121

5.1.5.16. Halaman Detail Data Pendaftar………...122

5.1.5.17. Surat Kronoli kasus……….122

5.1.5.18. Surat Pengajuan Permohonan Sengketa………..123

(13)

xi

5.1.5.20. Halaman Informasi Status MPP………...124

5.1.5.21. Surat Penolakan……….125

5.1.5.22. Halaman Data MPP yang Sukses………..125

5.1.5.23. Halaman Data Kaukus………..126

5.1.5.25. Halaman Penjadwalan Kaukus………...127

5.1.5.26. Halaman Pencetakan Undangan Kaukus………..127

5.1.5.27. Udangan Kaukus Kepada Pemohon……….128

5.1.5.28. Undangan Kaukus kepada Termohon………..128

5.1.5.29. Halaman Kaukus Status Sukses………...129

5.1.5.30. Halaman Data Mediasi……….………129

5.1.5.31. Halaman Penjadwalan Mediasi……….……130

5.1.5.32. Halaman Penyelesaian Mediasi……….………131

5.1.5.33. Surat Undangan Mediator……….132

5.1.5.34. Surat Undangan Mediasi Pemohon dan Termohon…..132

5.1.5.35. Halaman Data Mediasi Status Sukses………..133

5.1.5.36. Halaman Data Adjudikasi……….…133

5.1.5.37. Halaman Penjadwalan Adjudikasi………...134

5.1.5.38. Halaman Proses Adjudikasi……….…134

5.1.5.39. Undangan Adjudikasi………...135

5.1.5.40. Undangan Penetapan Adjudikator………...136

5.1.5.41. Halaman Menulis Hasil Putusan………..136

5.1.5.42. Halaman Adjudikasi Status Sukses……….137

(14)

xii

5.1.5.44. Cetak Surat Putusan……….138

5.1.5.45. Halaman Profil Anggota………..138

5.1.5.46. Halaman User Bidang Sengketa………..139

5.1.5.47. Halaman User Sekertariat………139

5.1.6. penggunaan program...………...140

5.2. Pemgujian Sistem………..140

5.2.1. Rencana Pengujian………....141

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian………141

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian……….141

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan………....143

6.2 Saran………..144

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Biodata……….

Surat keterangan Penyerahan Hak Eksklusif…………...………..

Surat Pengajuan Penelitian………..

Surat Balasan dari Objek Penelitian………...

(15)

Ilmu. Yogyakarta.

Bambang Harianto. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Informatika. Bandung.

Iwan Sofana.2008.Membangun Jaringan Komputer.Informatika. Bandung

Jack Febrian.2007.Kamus Komputer & Teknologi Informasi.Informatika. Bandung.

Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Design Sistem Informasi Pendekatan Terstruktr dan Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.

Roger S. Pressman, Ph.D, 2002, Rekayasa Perangkat Lunak, praktisi Buku I, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.

Sholiq. 2006. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2008 dan No.43 Tahun 2009 Serta peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.61 Tahun 2010. Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jawa Barat.

UU N0.14 Tahun 2008 Tentang “KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK”, Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Badan Informasi Publik, Pusat Informasi Politik Hukum Dan Keamanan, 2010.

(16)

1

1.1. Latar Belakang Penelitian

Teknologi Informasi adalah hal yang tengah berkembang pesat dinegara

kita. Disadari atau tidak, teknologi informasi telah mengubah cara kerja di segala

bidang menjadi lebih efisien, praktis dan dinamis. Perkembangan ini juga

memiliki pengaruh yang cukup besar bagi suatu perusahaan atau organisasi.

Karena dengan meningkatkan teknologi informasi yang ada pada suatu

perusahaan atau organisasi, maka hasil yang ingin dicapai oleh perusahaan atau

organisasi tersebut dapat tercapai.

Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting, selama informasi

tersebut merupakan informasi yang jelas, akurat, dan selalu siap saat diperlukan.

Terutama pada sebuah instansi, lembaga, organisasi, perusahaan; kemudahan serta

kecepatan dalam menghasilkan informasi yang berkualitas adalah hal yang sangat

penting.

Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat yang merupakan

lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan Undang-Undang No 14 Tahun 2008

tentang keterbukaan informasi publik dan peraturan pelaksanaannya menetapkan

petunjuk teknis standar layanan informasi publik dan menyelesaikan sengketa

informasi publik melalui mediasi dan/atau ajudikasi nonlitigasi. Kegiatan

pengolahan data yang selama ini dilakukan oleh lembaga tersebut masih

(17)

timbul yaitu kebutuhan media penyimpanan data yang cukup besar; menyebabkan

kemungkinan hilangnya arsip; dan menyulitkan dalam proses pencarian.

Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat berfungsi untuk

melakukan pengelolaan sengketa informasi publik. Atas dasar ini, maka layanan

yang diberikan oleh lembaga tersebut adalah menyelesaikan sengketa informasi

publik yang terjadi di daerah Provinsi Jawa Barat. Pada kenyataannya, saat ini

banyak kasus yang terjadi mengenai sengketa informasi publik. Akan tetapi di

satu sisi, proses pengelolaan sengketa informasi publik yang dilakukan pada

lembaga ini hanya mengunakan bantuan komputer; tanpa adanya penggunaan

sistem aplikasi terkomputerisasi yang secara khusus digunakan untuk proses

tersebut. Hal tersebut menyebabkan proses pengelolaan kurang lancar dan

memakan banyak waktu atau dapat dikatakan kurang efektif. Seiring dengan

kebutuhan akan kemudahan dan kecepatan dalam mengakses suatu informasi,

maka dibutuhkan pembangunan sistem informasi pada lembaga tersebut.

Masalah lain yang timbul pada sistem pengelolaan sengketa informasi

publik di Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat adalah mengenai

estimasi waktu untuk setiap pengelolaan kasus sengketa informasi.

Permasalahannya adalah tidak adanya sistem pemberitahuan yang bekerja secara

otomatis untuk setiap tahapan proses pengelolaan sengketa. Pembuatan estimasi

waktu berfungsi supaya setiap pengelolaan kasus sengketa dapat berjalan dengan

lancar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan. Akan tetapi pada

kenyataannya, sering terjadi proses pengelolaan sengketa yang tidak sesuai

(18)

tidak adanya sistem pengingat yang beroperasi secara otomatis untuk setiap

tahapan proses pengelolaan sengketa.

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan bahwa

Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat membutuhkan sebuah solusi

yang dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan

pengelolaan sengketa informasi publik. Atas dasar itu, solusi yang ditawarkan

adalah pembangunan sebuah sistem informasi yang terkomputerisasi; serta

berbasis web pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat yang dapat

mengoptimalkan sistem pengelolaan sengketa informasi publik. Solusi tersebut

akan penulis realisasikan dalam bentuk penelitian dengan judul “Sistem

Informasi Pengelolaan Sengketa Informasi Publik Pada Sekretariat Komisi

Informasi Provinsi Jawa Barat”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas maka dapat

diidentifikasikan masalah-masalah yang muncul pada sistem informasi

pengelolaan sengketa informasi publik yang sedang berjalan di Sekretariat Komisi

Informasi Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:

1. Sistem penyimpanan data dan informasi masih berupa pengarsipan, sehingga

membutuhkan media penyimpanan yang cukup besar; menyebabkan

kemungkinan hilangnya arsip; dan menyulitkan dalam proses pencarian.

2. Pembuatan dokumen-dokumen pada proses pengelolaan sengketa informasi

publik tidak efektif karena belum adanya sistem aplikasi terkomputerisasi

(19)

3. Proses estimasi waktu pada setiap pengelolaan kasus sengketa informasi

masih dilakukan secara manual sehingga tidak adanya sistem pemberitahuan

yang bekerja secara otomatis untuk setiap tahapan proses pengelolaan

sengketa.

Adapun rumusan masalah berdasarkan uraian identifikasi masalah diatas

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem informasi pengelolaan sengketa informasi publik yang

sedang berjalan pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pengelolaan sengketa informasi

publik yang diusulkan pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa

Barat.

3. Bagaimana implementasi sistem informasi pengelolaan sengketa informasi

publik yang diusulkan pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa

Barat.

4. Bagaimana pengujian sistem informasi pengelolaan sengketa informasi publik

yang diusulkan pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud penulis melakukan penelitian ini adalah untuk membangun

sistem informasi pengelolaan sengketa informasi publik yang lebih efektif dalam

mengelola data dan informasi pada sistem tersebut.

Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan di Sekretariat Komisi

(20)

1. Untuk mengetahui sistem informasi pengelolaan sengketa informasi publik

yang sedang berjalan pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat.

2. Untuk membangun perancangan sistem informasi pengelolaan sengketa

informasi publik yang diusulkan pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi

Jawa Barat.

3. Untuk melakukan pengujian sistem informasi pengelolaan sengketa informasi

publik yang diusulkan pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa

Barat.

4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi pengelolaan sengketa

informasi publik yang diusulkan pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi

Jawa Barat.

1.4. Kegunaan Penelitian

Sebuah penelitian harus dapat berguna bagi banyak kalangan dalam

penggunaannya. Adapun kegunaan penelitian ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1.4.1.Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis Sekretariat

Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat adalah dengan dibangunnya sistem

informasi yang diusulkan, diharapkan terdapat perbaikan dan peningkatan kualitas

khususnya dalam proses pengelolaan sengketa informasi publik.

1.4.2.Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis ini

diharapkan dapat menambah wawasan khususnya ilmu pengetahauan mengenai

(21)

1.5. Batasan Masalah

Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lebih terarah sesuai dengan

tujuan penelitian yang sudah ditentukan, serta memudahkan dalam pengumpulan

dan pengolahan data, juga kegiatan analisis dan perancangan, maka ruang lingkup

penelitian dibatasi dan diasumsikan sebagai berikut:

1. Penulis hanya membahas permasalahan yang ada pada pengelolaan sengketa

informasi publik di Sekrertariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat.

2. Sistem hanya memproses dokumen-dokumen yang terkait dalam pengelolaan

sengketa informasi publik di Sekrertariat Komisi Informasi Provinsi Jawa

Barat.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan

skripsi ini, maka penulis melakukan penelitian pada Sekrertariat Komisi Informasi

Provinsi Jawa Barat, Jl. Ehrlich No. 3, Bandung 40171.

Aktivitas yang dilakukan untuk setiap tahapan dalam penilitian disesuaikan

dengan metode pengembangan sistem yang digunakan, yakni metode

pengembangan RUP (Rational Unified Process). Adapun rencana waktu

penelitian ini akan dilakukan selama 5 bulan dimulai pada bulan Agustus sampai

(22)

Tabel 1.1 Jadwal Penelitan

No Aktivitas

Waktu

(Tahun 2012)

Agustus September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Insepsi

1.1 Observasi

1.2 Wawancara

2 Elaborasi

2.1 Analisis

2.2 Perancangan

3 Konstruksi

3.1 Coding

4 Transisi

(23)

8 2.1. Pengertian Sistem

Menurut Jack Febrian (2007:398) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Esensinya sistem terdiri dari pertama, Komponen-komponen dalam sistem tersebut mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), prosedur (procedure), perangkat manusia (brainware), informasi (information) itu sendiri, dan kedua, fungsi-fungsi teknologi di dalamnya yaitu : input, proses (process), output, penyimpanan (storage) dan komunikasi (communication).

2.1.1.Elemen Sistem

Terdapat beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian, umpan balik dan lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem.

1. Tujuan

(24)

2. Masukan ( input )

Masukan (input) sistem merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan pada tahap selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal- hal yang berwujud (fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi.

3. Proses

Proses merupakan suatu tahapan dimana dalam tahapannya melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah.

4. Keluaran ( output )

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan yang pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas ( boundary )

(25)

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback). Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses dengan tujuan untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang memberikan kerugian tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang memberikan keuntungan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2.Karakterisitik Sistem

Menurut Al-Bahra (2005 : 3) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain :

1. Komponen Sistem

(26)

2. Batasan Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apaun diluar batas dari system yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengangu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

(27)

6. Keluaran Sistem

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak aka nada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

2.1.3.Klasifikasi Sistem

Menurut Al-Bahra (2005 : 6) Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang. Seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministic dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup. Adapun penjelasan lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini.

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

(28)

secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem computer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dengan malam, sistem kehidupan umat manusia. SIstem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system. Karena menyangkut penggunaan computer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

(29)

saja yang benar dimasukan (menjadi input) diantara sekian juta data yang salah, maka hasilnya satu data tersebut akan menjadi benar. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi merupakan sistem yang probabilistik /tak tentu, dalam sistem politik kondisi masa depannya tidak bisa diprediksi bahkan dalam beberapa jam saja sudah berubah, kawan menjadi lawan dan lawan yang selalu dihujat berubah menjadi kawan dan didukung habis-habisan.

4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

(30)

2.2. Konsep Dasar Informasi

Merupakan konsep yang mendasari timbulnya informasi, maka penjabaran untuk mengetahui apa itu informasi dan elemen yang terkandungnya adalah sebagai berikut:

2.2.1.Data

Menurut Al-Bahra(2005 : 8) Data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi (the description of things and events that we face). Sementara data bisnis (business data) didefinisikan sebagai deskripsi organisasi tentang suatu (resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi (business data is an organization’s descriptions of things (resources) and events (transactions) that I

face).

Definisi data yang lain adalah data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang

betul-betul ada dan terjadi. Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktor-faktor tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi. Sesudah diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi.

2.2.2.Pengolahan Data (Data Processing)

(31)

1. Data Masukan

Kumpulan data transaksi kesebuah pengolahan data medium, merupakan data masukan. Contoh lain dari data masukan adalah pengkodean data transaksi kedalam bentuk lain (contoh, converting atribut kelamin female ke huruf F), dan penyortiran data atau informasi untuk pengambilan keputusan (potential information for future).

2. Data Transformasi

Beberapa bentuk data transformasi diantaranya adalah sebagai berikut : a. Kalkulasi operasi aritmatik terhadap data field.

b. Menyimpulkan proses akumulasi beberapa data, misalkan, menjumlah jumlah jam kerja setiap hari dalam seminggu menjadi nilai total jam kerja per minggu.

2. Informasi Keluaran

Menampilkan hasil merupakan kegiatan untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan, sedangkan reproducing (memproduksi ulang) merupakan kegiatan penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang membutuhkan. Telecommunicating (Telekomunikasi) adalah kegiatan penyimpanan data secara elektronik melalui saluran komunikasi.

2.3. Pengertian Informasi

(32)

menurut Gordon. B. Davis (1985) yang dikutip oleh Al-Bahra (2005 :8), mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang. Informasi mempunyai ciri benar atau salah, baru, tambahan, dan korektif. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Inforamsi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Informasi digunakan tidak hanyaoleh satu pihak didalam organisasi. Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

2.3.1.Siklus Informasi

Menurut Al-Bahra (2005 : 11) Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut.

(33)

(Sumber : Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta)

2.3.2.Kualitas Informasi

Menurut Al-Bahra (2005 : 11) Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh hal- hal sebagai berikut :

1. Relevan (relevancy)

Seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan benag merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktifitas yang konkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja.

2. Akurat (accuracy)

Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan (Completeness), seluruh pesan telah benar/sesuai (Correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya system yang diinginkan oleh user (Security).

3. Tepat Waktu (Timeliness)

Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, Laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

4. Ekonomis (economy)

(34)

juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.

5. Efisien (efficiencys)

Informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana (tidak berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan romantic), namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.

6. Dapat dipercaya (reliability)

[image:34.612.224.416.444.601.2]

Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannya. Misalkan output suatu program komputer, bisa dikategorikan sebagai reliability, karena program komputer akan memberikan output sesuai dengan input yang diberikan, dan outputnya tidak pernah dipengaruhi oleh iming-iming jabatan, ataupun setumpuk nilai rupiah.

Gambar 2.2. Kualitas Informasi

(35)

2.3.3.Nilai Informasi

Menurut Al-Bahra (2005 : 12) Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih effektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukurannya dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.4. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Al-Bahra (2005 : 13) Definisi sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/mengendalikan organisasi.

2.4.1.Manfaat Sistem Informasi

Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

2.4.2.Pemakai Sistem Informasi

(36)

2.4.3.Komponen Sistem Informasi

Kita dapat mengilustrasikan 5 komponen dalam sistem informasi dalam uraian gambar 2.3. Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin.

2. People dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin,

3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar menjadi suatu proses pengolahan data.

Gambar 2.3. Lima Komponen Sistem Informasi

(Sumber: Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta)

2.4.4.Kegiatan Sistem Informasi

1. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses.

(37)

3. Output, Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut.

4. Penyimpanan, Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

5. Control, Suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2.5. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi terdiri dari pengertian jaringan komputer, Jenis-jenis jaringan komputer, topologi jaringan komputer, dan manfaat jaringan komputer.

2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Iwan Sofana (2008:3) menurut definisi, yang dimaksud dengan jaringan komputer (computer networks) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel).

2.5.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Menurut Iwan Sofana (2008:4), berdasarkan skala atau area jaringan komputer dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:

1. LAN

(38)

Gambar 2.4. Local Area Network (LAN)

(Sumber : Wahidin. 2007 . Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang)

2. MAN

MAN (Metropolitan Area Network) menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa kantor yang berada dalam kompleks yang sama, satu kota, bahakan satu provinsi.

Gambar 2.5. Metropolitan Area Network (MAN)

(Sumber: Wahidin. 2007 . Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang)

3. WAN

[image:38.612.250.429.415.502.2]
(39)

4. Internet

Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan komputer yang ada di dunia. Sehingga cakupannya sudah mencapai satu planet. Koneksi antarjaringan komputer dapat dilakukan berkat dukungan protocol yang khas, yaitu Internal Protocol (IP).

2.5.3. Topologi Jaringan Komputer

Menurut Iwan Sofana (2008:7), topologi jaringan adalah suatu aturan/rules bagaimana menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media/peralatan jaringan, seperti: server, workstation, hub/switch, dan pengabelannya (media transmisi data). Terdapat tiga macam topologi jaringan yang umum digunakan, yaitu topologi Bus, topologi Star topologi dan Ring. 1. Topologi Bus

Topologi bus sering juga disebut daisy chain atau ethernet bus topologies. Sebutan terakhir diberikan karena pada topologi bus digunakan seperangat jaringan atau network interface card (NIC) bernama Ethernet. Jaringan yang menggunakan topologi bus dapat dikenali dari penggunaan sebuah kabel backbone (kabel utama) yang menghubungkan semua peralatan jaringan (device).

(40)
[image:40.612.224.413.112.205.2]

Gambar 2.6. Topologi BUS

(Sumber : Wahidin. 2007 . Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang)

2. Topologi Star

Topologi star dikenali dengan keberadaan sebuah sentral berupa hub yang menghubungkan semua node. Setiap node menggunakan sebuah kabel UTP atau STP yang dihubungkan dari ethernet card ke hub.

Gambar 2.7. Topologi STAR

(Sumber: Wahidin. 2007 . Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang)

3. Topologi Ring

[image:40.612.263.414.421.529.2]
(41)

backbone yang membentuk cincin. Setiap komputer terhubung dengan kabel backbone.

Gambar 2.8. Topologi RING

(Sumber: Wahidin.2007 . Jaringan Komputer Untuk Orang Awam.Maxikom. Palembang)

2.5.4. Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut:

1. Sharing Resources

Pembagian sumber atau sharing resources memungkinkan pengguna (user) dapat mengakses satu komputer atau printer atau harddisk dan peralatan lainnya secara bersama-sama.

2. Media Komunikasi

[image:41.612.229.412.162.273.2]
(42)

3. Integrasi Data

Proses pertukaran data dengan menggunakan jaringan komputer memungkinkan pengolahan data dapat dilakukan dan didistribusikan ke beberapa komputer. Adanya proses ini mengakibatkan terjadinya integrasi data yang dapat diakses secara cepat, tepat,dan akurat.

4. Keamanan Data

Tidak dipungkiri bahwa adanya jaringan komputer dapat menyebabkan penyebaran virus secara merata ke semua komputer. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan antivirus terbaru.

5. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang di akses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung di ketahui oleh setiap pemakai.

2.6. Pengertian Client Server

(43)

2.6.1. Pengertian Client

Menurut Jack Febrian (2007:96), didalam komputer jaringan, merupakan komputer yang memanfaatkan sumber daya dalam jaringan yang disediakan oleh kompter lainnya, yang disebut dengan server. Juga merupakan sebuah aplikasi atau proses yang meminta pelayanan dari komponen atau proses lainnya. Adanya client ini, memudahkan koneksi ke komputer server, dan mengatur serta menjaga

hubungan dari sumber daya lainnya. 2.6.2. Pengertian Server

Menurut Jack Febrian (2007:398), server merupakan komputer yang bertugas sebagai (pelayan) jaringan komputer. Server mengatur lalu lintas data dalam sebuah jaringan dan menyediakan resource yang dapat dipakai oleh komputer lain yang terhubung dalam jaringannya. Server merupakan piranti khusus dalam jaringan komputer yang menjadi tempat bagi semua nodes di dalam jaringan untuk bisa melakukan resource sharing. Server melayani semua nodes jika nodes membutuhkan.

2.7. Perangkat Lunak Pendukung 2.7.1. Xampp Web Server

(44)

1. Apache termasuk dalam kategori free software (software gratis). 2. Instalasi Xampp sangat mudah.

3. Mampu beroperasi pada banyak platform sistem operasi seperti Linux, Solaris, Windows, dan lain-lain.

Xampp mudah dalam penambahan peripheral lainnya ke dalam platform web server, misalkan menambah modul. Kasiman (2006:15).

2.7.2. PHP

PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang di gunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan Web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan Web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs Web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan software Open-Source yang disebarkan dan d lisensikan secara gratis serta dapat didownload secara bebas dari situs resminya http://www.php.net. Kasiman (2006:2).

(45)

Pada tahun 1996 PHP/FI diperkirakan telah digunakan 15,000 situs web didunia, dan pada pertengahan 1997 jumlah ini berkembang melebihi 50,000. Pada pertengahan 1997 juga terjadi perubahan pada PHP dimana berubah menjadi proyek yang didukung oleh team yang lebih terorganisasi. Parsernya ditulis ulang oleh Zeev Suraski dan Andi Gutmans dan parser baru inilah yang membentuk basis untuk PHP versi 3. Banyak kode utility dari PHP/FI yang di masukkan ke PHP dan banyak diantaranya telah selesai ditulis kembali.Sekarang baik PHP/FI atau PHP telah diikutsertakan dalam sejumlah produk komersil seperti C2's StrongHold web server dan RedHat Linux.

Suatu perkiraan yang konservatif didasarkan dari hasil ekstrapolasi terhadap angka yang diperoleh dari NetCraft,PHP diperkirakan telah digunakan oleh lebih dari 150,000 situs diseluruh dunia. Dan secaraperspektif, angka ini lebih besar dibandingkan dengan server yang menjalankan Netscape's flagship Enterprise server di Internet. Taryana (2004:10).

2.7.3. MySQL

(46)

1. Mendukung standar yang telah ada.

2. Dukungan terhadap berbagai bahasa pemrograman. 3. Mampu membuat tabel berukuran sangat besar.

4. Kecepatan, kehandalan dan kemudahan dalam penggunaannya.

2.7.4. Adobe Dreamweaver CS5

Adobe Dreamweaver CS5 merupakan salah satu software yang digunakan untuk perancangan program aplikasi berbasis web. Software ini sangat membantu dalam mengatur halaman dan file-file sehingga memungkinkan program yang dibuat dapat dikerjakan dengan lebih sempurna. Aplikasi ini akan memberikan kebebasan pada para designer web juga pengembang web untuk membuat sebuah website yang menarik. Adobe Dreamweaver CS5 menyajikan layanan Adobe CS Live online yang baru serta layanan CS Live untuk waktu yang dibatasi.

Adapun kelebihan-kelebihan dari Adobe Dreamweaver CS5 sendiri, adalah : 1. Adobe Dreamweaver CS5 dapat mendesain web secara visual.

2. Adobe Dreamweaver CS5 memungkinkan anda untuk membuat web dengan update halaman berbasis CSS.

3. Adobe Dreamweaver CS5 memungkinkan anda untuk mendesain langsung tampilan web, memeriksa detil-detil seperti margin dan padding yang tepat. 4. Adobe Dreamweaver CS5 menjamin kompatibilitas lintas browser, anda

dapat melakukan pengujian pada website anda dengan menggunakan Adobe BrowserLab pada beberapa browser dan sistem operasi.

(47)

(disebut juga tipe lapisan kulit bawang) untuk dapat mencocokkan pixel yang tepat.

6. Adobe Dreamweaver CS5 dapat mengintegrasikan video FLV, dapat mengimpor format file FLV secara langsung ke Dreamweaver dan mengintegrasikan dengan skin yang anda pilih sendiri.

2.7.5. Pengertian Sengketa

(48)

33

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah Sekertariat

Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat, Jl. Ehrlich No. 3 Kota Bandung 40171.

3.1.1.Sejarah Singkat Perusahaan

Kebutuhan akan keterbukaan dalam memperoleh informasi semakin

mendesak seiring dengan telah disahkannya undang undang nomor 14 tahun 2008

tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang sudah mulai berlaku secara

efektif pada bulan april 2010. Dalam undang-undang keterbukaan informasi

publik disebutkan bahwa pada dasarnya setiap informasi bersifat terbuka dan

dapat diakses oleh setiap pengguna informasi public, kecuali informasi publik

yang di kecualikan sebagaimana mana tertuang pada pasal 17 Undang-Undang

Nomor 14 Tahun 2008. Hal ini tentunya sejalan dengan salah satu pilar informasi

yaitu transparansi menuju “Clean Government dan Good Governance”. Adapun

sejarah singkat tentang UU KIP :

1. Inisiatif DPR dengan awal RUU Kebebasan memperoleh informasi publik

(KMIP).

2. Tahun 2005, RUU KMIP diajukan kepada pemerintahan untuk dimintakan

tanggapan dan penyusunan daftar inventarisasi masalah (DMI). Mentri

Komunikasi dan Informasi dan Mentri Hukum dan HAM ditunjuk oleh

(49)

3. Disahkan pada Sidang Paripurna DPR pada tanggal 30 April 2008 menjadi

UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang KIP.

4. Diundangkan pada tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4846 dan berlaku

dua tahun sejak di undangkan.

3.1.2.Visi dan Misi Perusahaan

Menjadi Lembaga yang mandiri dan kredibel serta sebagai ikon

pengembangan budaya transparasi di Indonesia.

Demikianlah visi Sekertariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat yang

sedang dirintis melalui misi sebagai berikut:

1. Optimalisasi Komisi Informasi Pusat sebagai Pusat Penyelesaian

Sengketa-dimana lembaga ini akan mengembangkan seluruh sumber daya yang dimiliki

untuk mampu menjadi titik dari kasus-kasus sengketa informasi yang

ditangani dengan berpedoman pada kepuasan para pihak yang bersengketa

dan aturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Penyelenggara Palayanan secara Prima-dimana lembaga ini akan mendorong

terciptanya pelayanan yang P (Positif- menanggapi segala keluhan yang

diterima sebagai hal yang positif non diskriminatif serta tidak memihak),R

(Rinci-memberikan informasi yang diberikansecara rinci,detail dan

menyeluruh sesuai dengan tata aturan yang berlaku), I (I- Imbang

memberikan pelayanan yang dikehendaki secara seimbang bahkan pada

pihak- pihak yang bersengketa sekali pun). M (Mandiri-bebas tidak terikat

dan berafiliasi dengan lembaga-lembaga lain selama terkait dengan sengketa

(50)

tetap mengacu pada keterbukaan, kecepatan dan ketepatan atas informasi

yang digunakan).

Edukasi Publik-Dimana lembaga ini akanm mendorong terwujudnya

masyarakat yang terbuka terhadap informasi, baik yang dibutuhkan (yang sesuai

kebutuhan sendiri) maupun yang diharapkan (yang sesuai dengan kebutuhan

publik).

3.1.3.Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan bagian dari manajemen perusahaan atau

instansi. Dengan adanya struktur organisasi yang baik, maka akan memudahkan

pimpinan dan para karyawan untuk mengetahui batas-batas tugas, wewenang dan

tanggung jawab, serta hubungan kerja pada tiap personilnya. Adapun struktur

organisasi Sekertariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat yang sedang berjalan

[image:50.595.151.433.476.695.2]

saat ini dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat GUBERNUR

KOMISIONER

SEKERTARIAT

KEPALA DINAS

DISKOINFO

Keuangan

(51)

3.1.4.Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas adalah pernyataan-pernyataan tertulis yang meliputi

tugas-tugas, wewenang, tenggung jawab dan hubungan kerja harus dilaksanakan

dengan baik dan benar dalam suatu organisasi. Berikut ini deskripsi tugas dari

masing-masing fungsi atau divisi pada Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat

berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang

Keterbukaan Informasi Publik:

1. Komisi informasi bertugas:

a. Menerima, memeriksa, dan memutuskan permohonan penyelesaian

sengketa informasi public melalui mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi

yang diajukan oleh setiap pemohon informasi public berdasarkan alas an

sebagaimana dimaksud dalam undang-undang.

b. Menetapkan kebijakan umum pelayanan informasi public

c. Menetapkan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis.

2. Komisi informasi pusat bertugas:

a. Menetapkan prosedur pelaksanaan penyelesaian sengketa melalui mediasi

dan/atau ajudikasi nonlitigasi.

b. Menerima, memeriksa, dan memutuskan sengketa informasi public di

daerah selama komisi informasi provinsi dan komisi informasi

kabupaten/kota belum terbentuk.

c. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya berdasarkan

undang-undang kepada presiden dan dewan perwakilan rakyat republic Indonesia

(52)

3. Komisi informasi dan komisi informasi kabupaten/kota bertugas menerima,

memeriksa, dan memutus sengketa informasi public di daerah melaui

mediasidan ajudikasi nonlitigasi. Bagian kelima wewenang.

3.2. Metode Penelitian

Metode ialah suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau

suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan

berkonteks, yang terkait (relevant) dengan maksud dan tujuan.

Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan tujuan dan kegunaan

tertentu. Seorang peneliti harus menentukan metode yang akan dipergunakan,

serta dengan ditentukannya metode penelitian, maka akan memandu seseorang

peneliti mengenai urutan-urutan bagaimana penelitian dilakukan.

Metode penelitian merupakan suatu mekanisme, teknik atau tatacara

bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Metode penelitian dianggap sebagai

seperangkat pendekatan menyeluruh untuk mengumpulkan data dan menganalisis

masalah-masalah tertentu mencakup teknik dan alat.

3.2.1.Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan

gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai

sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam hal ini berupa sistem informasi

yang sedang berjalan serta entitas-entitas yang terkait dalam perusahaan atau

instansi yang menjadi objek penelitian. Metode deskriptif dilakukan dengan cara

(53)

Berdasarkan uraian di atas penulis beranggapan bahwa metode deskriptif

sesuai digunakan dalam penelitian tentang pembangunan sistem informasi

perkantoran berbasis web pada Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat. Hal

tersebut dikarenakan metode deskriptif dapat mendeskripsikan data yang aktual

berupa gambaran dari masalah yang diteliti dan dapat mengetahui

fenomena-fenomena yang terjadi pada sistem informasi yang berjalan di perusahaan atau

instansi.

3.2.2.Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Sumber data dan informasi penelitian ini diperoleh dengan menggunakan

metode tertentu dan dipilah berdasarkan jenis data yang diperlukan.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden secara langsung yang

dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan

data tertentu yang dibuat khusus untuk itu.

Teknik pengumpulan data dalam rangka pembentukan informasi mengenai

objek penelitian ini, dilakukan dengan cara:

1. Observasi

Observasi adalah kegiatan mempelajari suatu gejala dan peristiwa melalui

upaya mengamati dan mencatat data atau informasi secara sistematis. Observasi

dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan dimana observer (dalam

hal ini adalah peneliti) berada bersama objek atau pada lingkungan objek

(54)

b. Observasi tidak langsung, yaitu observasi yang dilakukan tidak pada saat

berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti, misalnya dilakukan

melalui audio, video atau visual yang berkaitan dengan objek yang diteliti.

Obeservasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah observasi

langsung karena peneliti mengadakan pengamatan langsung kelapangan untuk

memperoleh data atau informasi yang akurat mengenai sistem informasi

perkantoran di Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat. Hasil dari kegiatan

obeservasi ini adalah peneliti dapat mengetahui proses-proses yang terjadi pada

sistem informasi perkantoran di Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat.

2. Wawancara

Wawancara (interview) merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna

dalam suatu topik tertentu.

Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara ditetapkan terlebih dahulu dengan

tujuan untuk menjawab fokus penelitian atau tidak keluar dari maksud dan tujuan

penelitian. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan terhadap beberapa divisi di

Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat yang dianggap mempunyai wewenang

untuk memberikan data dan informasi.

Wawancara ini berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang sistem informasi

perkantoran yang berjalan di Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat. Sehingga

(55)

3. Studi Pustaka

Studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data dan informasi melalui

buku-buku dan sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan bidang penelitian,

sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai dasar untuk penelitian yang

dilaksanakan. Studi pustaka yang digunakan pada penelitian ini adalah

karya-karya ilmiah dan buku-buku yang membahas tentang sistem informasi akademik.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer

dan merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama

(pihak perusahaan atau instansi yang bersangkutan). Dengan data sekunder yang

ada, peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk mengolah data tersebut.

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan

dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian.

Peneliti menganalisa dokumen-dokumen yang terlibat pada sistem informasi

perkantoran di Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat. Hasil dari analisa

dokumen-dokumen tersebut akan digunakan dalam menentukan kebutuhan sistem

pada pembangunan sistem informasi perkantoran berbasis web pada Komisi

Informasi Provinsi Jawa Barat.

3.2.3.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam penelitian ini akan dilaksanakan kegiatan analisis sistem informasi

yang sedang berjalan dan perancangan sistem informasi yang diusulkan terhadap

perusahaan atau instansi, yang nantinya akan dibuatkan atau menghasilkan sebuah

(56)

metode pendekatan dan pengembangan sistem, serta alat bantu analisis dan

perancangan.

Adapun pendekatan sistem yang dilakukan penulis adalah pendekatan

berorientasi objek (object oriented) dan pengembangan sistem menggunakan

model RUP (Rational Unified Process), serta alat bantu analisis dan perancangan

menggunakan diagram-diagram UML (Unifield Modeling Language).

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Menurut Bambang Harianto (2004 : 269) pendekatan berorientasi objek adalah cara memandang persoalan menggunakan model-model yang diorganisasikan seputar konsep objek yang mengkombinasikan struktur data dan perilaku suatu entitas.

Pendekatan sistem berorientasi objek berbeda dengan pendekatan

konvensional yang memandang perangkat lunak sebagai fungsi dan data yang

terisolasi. Pada pendekatan konvensional kebanyakan berfokus pada data terutama

pada basis data dan pemodelan informasi. Sementara pada pendekatan

berorientasi objek berpusat pada objek yang mengkombinasikan data dan

fungsionalitas.

Metode pendekatan sistem yang di gunakan adalah pendekatan dengan

Object Oriented yang divisualisasikan dengan UML dan diagram-diagram yang

digunakan diantaranya adalah sebagai berikut: Diagram Use Case (Use Case

Diagram), Diagram Aktivitas (Activity Diagram), Diagram Sekuensial (Sequence

Diagram), Diagram Kelas (Class Diagram), Diagram Objek (Object Diagram),

Diagram Komponen (Component Diagram), Diagram Deployment (Deployment

(57)

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan

sesuatu. Sedangkan metodologi pengembangan sistem adalah kesatuan

metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan

postulat-postulat yang digunakan dalam mengembangan suatu sistem informasi.

Adapun pengembangan sistem yang dilakukan penulis adalah dengan

menggunakan metode pengembangan RUP (Rational Unified Process).

Rational Unified Process (RUP) merupakan suatu metode rekayasa

perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai best

practises yang terdapat dalam industri pengembangan perangkat lunak. Ciri utama

metode ini adalah menggunakan use-case driven dan pendekatan iteratif untuk

siklus pengembangan perangkat lunak. Keseluruhan arsitektur yang dimiliki RUP

[image:57.595.128.496.474.722.2]

dapat dilihat pada Gambar 3.2.

(58)

[Sumber: http://sms.unikom.ac.id/taryana/download/metode_rup.doc/]

RUP menggunakan konsep object oriented, dengan aktifitas yang berfokus

pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Language

(UML). Melalui gambar 3.2 dapat dilihat bahwa RUP memiliki 2 dimensi, yaitu:

Dimensi pertama digambarkan secara horizontal. Dimensi ini mewakili

aspek-aspek dinamis dari pengembangan perangkat lunak. Aspek ini dijabarkan

dalam tahapan pengembangan atau fase. Setiap fase akan memiliki suatu

kerangka/tujuan utama yang menandakan akhir dari awal dari fase selanjutnya.

Setiap fase dapat berdiri dari beberapa iterasi. Dimensi ini terdiri atas Inception,

Elaboration, Construction, dan Transition.

Dimensi kedua digambarkan secara vertikal. Dimensi ini mewakili

aspek-aspek statis dari proses pengembangan perangkat lunak yang dikelompokkan ke

dalam beberapa disiplin. Proses pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan

kedalam beberapa disiplin terdiri dari empat elemen penting, yakni who is doing,

what, how dan when. Dimensi ini terdiri atas Business Modeling, Requirement,

Analysis and Design, Implementation, Test, Deployment, Configuration dan

Change Manegement, Project Management, Environtment.

Adapun manfaat-manfaat penggunaan kedua dimensi tersebut diantaranya:

1. Improve productivity

Standard ini dapat memanfaatkan kembali komponen-komponen yang

(59)

2. Deliver high quality system

Kualitas sistem informasi dapat ditingkatkan sebagai sistem yang dibuat

pada komponen-komponen yang telah teruji (well-tested dan well-proven)

sehingga dapat mempercepat delivery sistem informasi yang dibuat dengan

kualitas yang tinggi.

3. Lower maintenance cost

Standard ini dapat membantu untuk menyakinkan dampak perubahan

yang terlokalisasi dan masalah dapat dengan mudah terdeteksi sehingga

hasilnya biaya pemeliharaan dapat dioptimalkan atau lebih rendah dengan

pengembangan informasi tanpa standard yang jelas.

4. Facilitate reuse

Standard ini memiliki kemampuan yang mengembangkan

komponen-komponen yang dapat digunakan kembali untuk pengembangan sistem

aplikasi yang lainnya.

5. Manage complexity

Standard ini mudah untuk mengatur dan memonitor semua proses dari

semua tahapan yang ada sehingga suatu pengembangan sistem informasi yang

amat kompleks dapat dilakukan dengan aman dan sesuai dengan harapan

semua manajer proyek IT/IS yakni deliver good quality software within cost

(60)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Menurut Sholiq (2006 : 7) bahwa untuk mendapatkan banyak pandangan

terhadap sistem informasi yang akan dibangun, UML menyediakan beberapa

diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam sistem.

Pada kegiatan analisis dan perancangan sistem informasi ini akan digunakan

pemodelan berorientasi objek yaitu Unifield Modeling Language (UML). Ada

banyak diagram yang disediakan oleh UML untuk menggambarkan berbagai

aspek dan pandangan dalam sistem.

Berikut beberapa alat bantu analisis dan perancangan berorientasi objek

yang digunakan, yaitu diantaranya:

1. Diagram Use Case

Diagram use case atau use case diagram menyajikan interaksi antara use

case dan aktor. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang

diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat

sistem, dan bukan “bagaimana”.

2. Diagram Aktivitas

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan aliran

fungsionalitas sistem. Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas

dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal,

decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram

juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa

(61)

3. Diagram Sekuensial

Diagram sekuensial atau sequence diagram digunakan untuk menunjukkan

aliran fungsionalitas dalam use case. Sequence diagram digunakan untuk

memberikan gambaran detail dari setiap use case diagram yang telah dibuat

sebelumnya. Setiap objects yang terlibat dalam sebuah use case digambarkan

dengan garis putus-putus vertical, kemudian message yang dikirim oleh object

digambarkan dengan garis horizontal secara kronologis dari atas ke bawah.

4. Diagram Kelas

Diagram kelas atau class diagram menunjukkan interaksi antara kelas dalam

system. Class diagram dibangun berdasarkan use case diagram, sequence diagram

yang telah dibuat sebelumnya.

Class memiliki tiga area pokok:

a. Nama

b. Atribut

b. Metoda

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut:

a. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan

b. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan

nak-anak yang mewarisinya

c. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

5. Diagram Objek

Diagram objek menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek

(62)

memberikan gambaran struktur model sebuah sistem, dalam kurun waktu tertentu.

Diagram objek lebih konkrit daripada kelas diagram, dan sering digunakan untuk

memberikan contoh-contoh, ataupun dalam menguji kasus untuk diagram kelas.

6. Diagram Komponen

Diagram komponen atau component diagram menunjukkan model secara

fisik komponen perangkat lunak pada sistem dan hubungannya antar mereka. Ada

dua tipe komponen excutable dan kode pustaka (libraries code).

7. Diagram Deployment

Diagram deployment atau deployment diagram menampilkan rancangan

fisik jaringan dimana berbagai komponen akan terdapat disana.

3.2.4.Pengujian Software

Pengujian perangkat lunak (software) adalah elemen kritis dari jaminan

kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan spesifikasi, desain dan

pengkodean. Untuk pengujian software pada penelitian ini yang akan digunakan

adalah menggunakan Black Box Test. Black Box Test dipergunakan untuk

mendemonstrasikan bahwa fungsi software beroperasi, input dengan baik

diterima, output dihasilkan dengan benar, dan integritas informasi eksternal

terjaga. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak

berfungsi dengan benar. Pada metode ini data uji dibangkitkan, dieksekusi pada

perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah

sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian Black Box merupakan

pendekatan komplementer dari teknik White Box, karena pengujian Black Box

(63)

teknik White Box. Pengujian Black Box berfokus pada pengujian persyaratan

fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang

sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program. Pengujian black box

berusaha menemukan kesalahan dalam kategori:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

4. Kesalahan kinerja

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

Langkah-langkah dalam pengujian Black Box adalah:

1. Boundary Value Analysis

Analisis nilai batas adalah teknik desain proses yang melengkapi partisi

ekuivalensi, dengan berfokus pada domain output.

2. Comparison Testing

Pengujian perbandingan adalah metode pembangkitan data uji yang

dilakukan pada perangkat lunak yang dibuat redundansi. Perangkat lunak yang

redundansi mempunyai dua tim pengembang yang masing-masing

(64)

49

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses-proses

dan pelaku proses dalam sistem informasi pengelolaan sengketa informasi publik

yang kini sedang dijalankan di Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat.

Selain itu juga pada analisis ini akan mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan yang terjadi, serta kebutuhan apa saja yang

diharapkan dari sistem yang berjalan sehingga dapat dilakukan

perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut.

4.1.1.Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan menganalisis seluruh dokumen dasar

yang digunakan dan mengalir pada sebuah sistem informasi yang sedang berjalan.

Adapun jenis-jenis dokumen yang digunakan dan mengalir pada sistem informasi

pengelolaan sengketa informasi publik yang sedang berjalan yaitu formulir

Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi (PPSI), formulir Daftar Para

Pemohon Penyelesaian Sengketa (DPPS), formulir Lanjutan Deskripsi Kronologis

Permohonan (LDKP), dokumentasi pendukung, surat keterangan belum lengkap,

surat Majelis Pemeriksaan Pendahuluan (MPP), jadwal Penyelesaian Sengketa

Informasi (PS

Gambar

Gambar 2.2. Kualitas Informasi
Gambar 2.4. Local Area Network (LAN)
Gambar 2.6. Topologi BUS
Gambar 2.8. Topologi RING
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tindakan Polri untuk melakukan penyidikan dalam perkara pencurian

Pimpinan Badan Legislasi terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota Badan Legislasi berdasarkan

Pada saat penelitian dilakukan, perturan yang masih berlaku dan mejadi dasar untuk pembuatan sistem presensi di lingkungan Kementerian XYZ adalah Pemerintah nomor: 53

Bahwa sebagaimana Pasal 374 yang menyebutkan, “Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang penguasaannya terhadap barang disebabkan oleh karena ada hubungan kerja, atau karena

Dalam mewujudkan sistem informasi desa yang baik maka ada beberapa teknologi yang harus digunakan yaitu Smart City dengan dua layanannya yaitu smart living untuk

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan obyek penelitian pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kraton Pekalongan

Tradisi arabistika lebih sering dilihat sebagai sebuah tradisi kajian dalam dunia orientalisme yang terutama sekali membicarakan tentang bahasa dan budaya bangsa