PROVINSI JAWA BARAT
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi
Jenjang Sarjana
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Oleh: AndriSetiana
1.05.07.264
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
Assalamualaikum Wr, Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah melimpahkan segala
nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini.
Adapun tujuan dari penulisan laporan skripsi ini adalah untuk meningkatkan dan
mengembangkan ilmu yang telah kami peroleh dan menerapkannya pada dunia kerja nyata
sekaligus membina kami dalam profesionalisme dunia kerja. Sejalan dengan itu perkembangan
sistem informasi yang semakin pesat, mendorong perusahaan â perusahaan atau instansi tertentu
baik skala kecil atau skala besar untuk memanfaatkan teknologi tersebut. Sekertariat Komisi
Informasi Jawa Barat sebagai suatu instansi yang bergerak di bidang penyelesaian sengketa
publik ingin menerapkan sistem informasi untuk mempermudah kinerja pegawai Sekertariat
Komisi Informasi Jawa Barat.
Dengan permasalahan diatas, maka penulis mengambil judul â Sistem Informasi
Pengelolaan Sengketa Informasi Publik Pada Sekertariat Komisi Informasi Jawa Barat â
Sehubungan dengan selesainya laporan ini, penulis berkeyakinan bahwa laporan ini tidak
akan terselesaikan tanpa doâa serta bimbingan, petunjuk dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Tuhan YME, yang telah memberikan karunia dan rahmatnya pada kami melalui ibu
bapak kami yang selalu memberi dukungan baik secara moril maupun materil.
2. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan bagi penulis baik secara
4. Bapak Prof . Dr. H. Dennye Kusnaidie, Ir, M Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik & Ilmu
Komputer Universitas Komputer Indonesia.
5. Bapak Syahrul Mauliddin, S,Kom M, Kom, selaku Ketua Jurusan manajemen
Informatika Universitas Komputer Indonesia.
6. Ibu Wartika, S.Kom., MT. selaku dosen pembimbing penulis dalam penyusunan
laporan skripsi ini.
7. Ibu Citra Noviyasari, S.Si., MT. selaku dosen wali penulis dalam penyusunan laporan
skripsi ini.
8. Bapak Adi Setiadi Ramdhani selaku pembimbing di Komisi Informasi Jawa Barat.
9. Adik â adikku tercinta yang selalu memberi dorongan dan semangat dalam
penyelesaian laporan skripsi ini.
10.Semua teman â teman yang selalu memberikan semangat dan dorongan baik langsung
atau tidak langsung kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini, yang
mungkin tidak bisa disebutkan satu persatu.
Bandung, 2013
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR SIMBOL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah...1
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah...3
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian...4
1.4Kegunaan Penelitian...5
1.4.1 Kegunaan Praktis...5
1.4.2 Kegunaan Akademis...5
1.5 Batasan Masalah...6
1.6 Lokasi dan Waktu...6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem...8
2.1.1 Elemen Sistem...8
vii
2.1.3 Klasifikasi Sistem...12
2.2 Konsep Dasar Informasi...15
2.2.1 Data...15
2.2.2 Pengolahan Data...15
2.3 Pengertian Informasi...16
2.3.1 Siklus Informasi...17
2.3.2 Kualitas Informasi...18
2.3.3 Nilai Informasi...20
2.4 Pengertian Sistem Informasi...20
2.4.1 Manfaat Sistem Informasi...20
2.4.2 Pemakaian Sistem Informasi...20
2.4.3 Komponen Sistem Informasi...21
2.4.4 Kegiatan Sistem Informasi...21
2.5 Arsitektur Aplikasi...22
2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer...22
2.5.2 Jenis-Jenis Jaringan...22
2.5.3 Topologi Jaringan...24
2.5.4 Manfaat Jaringan Komputer...26
2.6 Pengertian Client Server...27
2.6.1 Pengertian Client...27
2.6.2 Pengertian Server...28
2.7. Perangkat Lunak Pendukung...28
viii
2.7.2 PHP...29
2.7.3 MySQL...30
2.8. Sengketa 2.8.1. Pengertian Sengketaâ¦â¦â¦.30
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian...33
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan...33
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan...34
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan...35
3.1.4. Deskripsi Tugas...36
3.2. Metode Penelitian...37
3.2.1. Desain Penelitian...37
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data...38
3.2.2.1. Sumber Data Primer...38
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder...40
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem...40
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem...41
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem...42
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan...45
3.2.4. Pengujian Software...47
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan...49
ix
4.1.2. Pemodelan Sistem yang Berjalan...56
4.1.2.1. Aktor...56
4.1.2.2. Diagram Use Case...57
4.1.2.3. Skenario Use Case...58
4.1.2.4. Diagram Aktivitas...63
4.1.3 Evaluasi Sistem Berjalan...69
4.2. Peracangan Sistem yang Diusulkan...70
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem...71
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan... 72
4.2.3. Pemodelan Sistem yang Diusulkan...73
4.2.3.1. Aktor...74
4.2.3.2. Diagram Use Case...74
4.2.3.3. Skenario Use Case...75
4.2.3.4. Diagram Aktivitas...82
4.2.3.5. Perancangan Data...87
4.2.3.5.1. Diagram Kelas...87
4.2.3.5.2. Struktur File...89
4.2.3.5.2. Kodifikasi...97
4.2.3.6. Diagram Deployment...100
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implement Sistem...101
x
5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak...102
5.1.3. Implementasi Perangkat Keras...103
5.1.4. Implementasi Basis Data...103
5.1.5. Implementasi Antar Muka...112
5.1.5.1. Antar Muka Login...113
5.1.5.2. Halaman Utama Admin Setelah Login...114
5.1.5.3. Halaman Data Master Jabatanâ¦â¦â¦...114
5.1.5.4. Halaman Input Data Jabatanâ¦â¦â¦...115
5.1.5.5. Halaman Data Master Pegawaiâ¦â¦â¦115
5.1.5.6. Halaman Tambah Data Pegawaiâ¦â¦â¦...116
5.1.5.7. Halaman Data Master Badan Publikâ¦â¦â¦..116
5.1.5.8. Halaman Tambah Data Master Badan Publikâ¦â¦â¦117
5.1.5.9. Halaman Data Master Lembagaâ¦â¦â¦.117
5.1.5.10. Halaman Tambah Master Lembagaâ¦â¦â¦.118
5.1.5.11. Halaman Data File Downloadâ¦â¦â¦..118
5.1.5.12. Halaman Tambah File Downloadâ¦â¦â¦119
5.1.5.13. Halaman Data Pendaftaranâ¦â¦â¦..119
5.1.5.14. Halaman Tambah Pendaftar.â¦â¦â¦...120
5.1.5.15. Halaman Data Pendaftarâ¦â¦â¦..121
5.1.5.16. Halaman Detail Data Pendaftarâ¦â¦â¦...122
5.1.5.17. Surat Kronoli kasusâ¦â¦â¦.122
5.1.5.18. Surat Pengajuan Permohonan Sengketaâ¦â¦â¦..123
xi
5.1.5.20. Halaman Informasi Status MPPâ¦â¦â¦...124
5.1.5.21. Surat Penolakanâ¦â¦â¦.125
5.1.5.22. Halaman Data MPP yang Suksesâ¦â¦â¦..125
5.1.5.23. Halaman Data Kaukusâ¦â¦â¦..126
5.1.5.25. Halaman Penjadwalan Kaukusâ¦â¦â¦...127
5.1.5.26. Halaman Pencetakan Undangan Kaukusâ¦â¦â¦..127
5.1.5.27. Udangan Kaukus Kepada Pemohonâ¦â¦â¦.128
5.1.5.28. Undangan Kaukus kepada Termohonâ¦â¦â¦..128
5.1.5.29. Halaman Kaukus Status Suksesâ¦â¦â¦...129
5.1.5.30. Halaman Data Mediasiâ¦â¦â¦.â¦â¦â¦129
5.1.5.31. Halaman Penjadwalan Mediasiâ¦â¦â¦.â¦â¦130
5.1.5.32. Halaman Penyelesaian Mediasiâ¦â¦â¦.â¦â¦â¦131
5.1.5.33. Surat Undangan Mediatorâ¦â¦â¦.132
5.1.5.34. Surat Undangan Mediasi Pemohon dan Termohonâ¦..132
5.1.5.35. Halaman Data Mediasi Status Suksesâ¦â¦â¦..133
5.1.5.36. Halaman Data Adjudikasiâ¦â¦â¦.â¦133
5.1.5.37. Halaman Penjadwalan Adjudikasiâ¦â¦â¦...134
5.1.5.38. Halaman Proses Adjudikasiâ¦â¦â¦.â¦134
5.1.5.39. Undangan Adjudikasiâ¦â¦â¦...135
5.1.5.40. Undangan Penetapan Adjudikatorâ¦â¦â¦...136
5.1.5.41. Halaman Menulis Hasil Putusanâ¦â¦â¦..136
5.1.5.42. Halaman Adjudikasi Status Suksesâ¦â¦â¦.137
xii
5.1.5.44. Cetak Surat Putusanâ¦â¦â¦.138
5.1.5.45. Halaman Profil Anggotaâ¦â¦â¦..138
5.1.5.46. Halaman User Bidang Sengketaâ¦â¦â¦..139
5.1.5.47. Halaman User Sekertariatâ¦â¦â¦139
5.1.6. penggunaan program...â¦â¦â¦...140
5.2. Pemgujian Sistemâ¦â¦â¦..140
5.2.1. Rencana Pengujianâ¦â¦â¦....141
5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujianâ¦â¦â¦141
5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujianâ¦â¦â¦.141
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulanâ¦â¦â¦....143
6.2 Saranâ¦â¦â¦..144
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Biodataâ¦â¦â¦.
Surat keterangan Penyerahan Hak Eksklusifâ¦â¦â¦â¦...â¦â¦â¦..
Surat Pengajuan Penelitianâ¦â¦â¦..
Surat Balasan dari Objek Penelitianâ¦â¦â¦...
Ilmu. Yogyakarta.
Bambang Harianto. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Informatika. Bandung.
Iwan Sofana.2008.Membangun Jaringan Komputer.Informatika. Bandung
Jack Febrian.2007.Kamus Komputer & Teknologi Informasi.Informatika. Bandung.
Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Design Sistem Informasi Pendekatan Terstruktr dan Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.
Roger S. Pressman, Ph.D, 2002, Rekayasa Perangkat Lunak, praktisi Buku I, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.
Sholiq. 2006. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2008 dan No.43 Tahun 2009 Serta peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.61 Tahun 2010. Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jawa Barat.
UU N0.14 Tahun 2008 Tentang âKETERBUKAAN INFORMASI PUBLIKâ, Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Badan Informasi Publik, Pusat Informasi Politik Hukum Dan Keamanan, 2010.
1
1.1. Latar Belakang Penelitian
Teknologi Informasi adalah hal yang tengah berkembang pesat dinegara
kita. Disadari atau tidak, teknologi informasi telah mengubah cara kerja di segala
bidang menjadi lebih efisien, praktis dan dinamis. Perkembangan ini juga
memiliki pengaruh yang cukup besar bagi suatu perusahaan atau organisasi.
Karena dengan meningkatkan teknologi informasi yang ada pada suatu
perusahaan atau organisasi, maka hasil yang ingin dicapai oleh perusahaan atau
organisasi tersebut dapat tercapai.
Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting, selama informasi
tersebut merupakan informasi yang jelas, akurat, dan selalu siap saat diperlukan.
Terutama pada sebuah instansi, lembaga, organisasi, perusahaan; kemudahan serta
kecepatan dalam menghasilkan informasi yang berkualitas adalah hal yang sangat
penting.
Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat yang merupakan
lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan Undang-Undang No 14 Tahun 2008
tentang keterbukaan informasi publik dan peraturan pelaksanaannya menetapkan
petunjuk teknis standar layanan informasi publik dan menyelesaikan sengketa
informasi publik melalui mediasi dan/atau ajudikasi nonlitigasi. Kegiatan
pengolahan data yang selama ini dilakukan oleh lembaga tersebut masih
timbul yaitu kebutuhan media penyimpanan data yang cukup besar; menyebabkan
kemungkinan hilangnya arsip; dan menyulitkan dalam proses pencarian.
Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat berfungsi untuk
melakukan pengelolaan sengketa informasi publik. Atas dasar ini, maka layanan
yang diberikan oleh lembaga tersebut adalah menyelesaikan sengketa informasi
publik yang terjadi di daerah Provinsi Jawa Barat. Pada kenyataannya, saat ini
banyak kasus yang terjadi mengenai sengketa informasi publik. Akan tetapi di
satu sisi, proses pengelolaan sengketa informasi publik yang dilakukan pada
lembaga ini hanya mengunakan bantuan komputer; tanpa adanya penggunaan
sistem aplikasi terkomputerisasi yang secara khusus digunakan untuk proses
tersebut. Hal tersebut menyebabkan proses pengelolaan kurang lancar dan
memakan banyak waktu atau dapat dikatakan kurang efektif. Seiring dengan
kebutuhan akan kemudahan dan kecepatan dalam mengakses suatu informasi,
maka dibutuhkan pembangunan sistem informasi pada lembaga tersebut.
Masalah lain yang timbul pada sistem pengelolaan sengketa informasi
publik di Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat adalah mengenai
estimasi waktu untuk setiap pengelolaan kasus sengketa informasi.
Permasalahannya adalah tidak adanya sistem pemberitahuan yang bekerja secara
otomatis untuk setiap tahapan proses pengelolaan sengketa. Pembuatan estimasi
waktu berfungsi supaya setiap pengelolaan kasus sengketa dapat berjalan dengan
lancar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan. Akan tetapi pada
kenyataannya, sering terjadi proses pengelolaan sengketa yang tidak sesuai
tidak adanya sistem pengingat yang beroperasi secara otomatis untuk setiap
tahapan proses pengelolaan sengketa.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan bahwa
Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat membutuhkan sebuah solusi
yang dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan
pengelolaan sengketa informasi publik. Atas dasar itu, solusi yang ditawarkan
adalah pembangunan sebuah sistem informasi yang terkomputerisasi; serta
berbasis web pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat yang dapat
mengoptimalkan sistem pengelolaan sengketa informasi publik. Solusi tersebut
akan penulis realisasikan dalam bentuk penelitian dengan judul âSistem
Informasi Pengelolaan Sengketa Informasi Publik Pada Sekretariat Komisi
Informasi Provinsi Jawa Baratâ.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas maka dapat
diidentifikasikan masalah-masalah yang muncul pada sistem informasi
pengelolaan sengketa informasi publik yang sedang berjalan di Sekretariat Komisi
Informasi Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:
1. Sistem penyimpanan data dan informasi masih berupa pengarsipan, sehingga
membutuhkan media penyimpanan yang cukup besar; menyebabkan
kemungkinan hilangnya arsip; dan menyulitkan dalam proses pencarian.
2. Pembuatan dokumen-dokumen pada proses pengelolaan sengketa informasi
publik tidak efektif karena belum adanya sistem aplikasi terkomputerisasi
3. Proses estimasi waktu pada setiap pengelolaan kasus sengketa informasi
masih dilakukan secara manual sehingga tidak adanya sistem pemberitahuan
yang bekerja secara otomatis untuk setiap tahapan proses pengelolaan
sengketa.
Adapun rumusan masalah berdasarkan uraian identifikasi masalah diatas
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem informasi pengelolaan sengketa informasi publik yang
sedang berjalan pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi pengelolaan sengketa informasi
publik yang diusulkan pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa
Barat.
3. Bagaimana implementasi sistem informasi pengelolaan sengketa informasi
publik yang diusulkan pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa
Barat.
4. Bagaimana pengujian sistem informasi pengelolaan sengketa informasi publik
yang diusulkan pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud penulis melakukan penelitian ini adalah untuk membangun
sistem informasi pengelolaan sengketa informasi publik yang lebih efektif dalam
mengelola data dan informasi pada sistem tersebut.
Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan di Sekretariat Komisi
1. Untuk mengetahui sistem informasi pengelolaan sengketa informasi publik
yang sedang berjalan pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat.
2. Untuk membangun perancangan sistem informasi pengelolaan sengketa
informasi publik yang diusulkan pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi
Jawa Barat.
3. Untuk melakukan pengujian sistem informasi pengelolaan sengketa informasi
publik yang diusulkan pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa
Barat.
4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi pengelolaan sengketa
informasi publik yang diusulkan pada Sekretariat Komisi Informasi Provinsi
Jawa Barat.
1.4. Kegunaan Penelitian
Sebuah penelitian harus dapat berguna bagi banyak kalangan dalam
penggunaannya. Adapun kegunaan penelitian ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1.4.1.Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis Sekretariat
Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat adalah dengan dibangunnya sistem
informasi yang diusulkan, diharapkan terdapat perbaikan dan peningkatan kualitas
khususnya dalam proses pengelolaan sengketa informasi publik.
1.4.2.Kegunaan Akademis
Kegunaan akademis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis ini
diharapkan dapat menambah wawasan khususnya ilmu pengetahauan mengenai
1.5. Batasan Masalah
Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lebih terarah sesuai dengan
tujuan penelitian yang sudah ditentukan, serta memudahkan dalam pengumpulan
dan pengolahan data, juga kegiatan analisis dan perancangan, maka ruang lingkup
penelitian dibatasi dan diasumsikan sebagai berikut:
1. Penulis hanya membahas permasalahan yang ada pada pengelolaan sengketa
informasi publik di Sekrertariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat.
2. Sistem hanya memproses dokumen-dokumen yang terkait dalam pengelolaan
sengketa informasi publik di Sekrertariat Komisi Informasi Provinsi Jawa
Barat.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan
skripsi ini, maka penulis melakukan penelitian pada Sekrertariat Komisi Informasi
Provinsi Jawa Barat, Jl. Ehrlich No. 3, Bandung 40171.
Aktivitas yang dilakukan untuk setiap tahapan dalam penilitian disesuaikan
dengan metode pengembangan sistem yang digunakan, yakni metode
pengembangan RUP (Rational Unified Process). Adapun rencana waktu
penelitian ini akan dilakukan selama 5 bulan dimulai pada bulan Agustus sampai
Tabel 1.1 Jadwal Penelitan
No Aktivitas
Waktu
(Tahun 2012)
Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Insepsi
1.1 Observasi
1.2 Wawancara
2 Elaborasi
2.1 Analisis
2.2 Perancangan
3 Konstruksi
3.1 Coding
4 Transisi
8 2.1. Pengertian Sistem
Menurut Jack Febrian (2007:398) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Esensinya sistem terdiri dari pertama, Komponen-komponen dalam sistem tersebut mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), prosedur (procedure), perangkat manusia (brainware), informasi (information) itu sendiri, dan kedua, fungsi-fungsi teknologi di dalamnya yaitu : input, proses (process), output, penyimpanan (storage) dan komunikasi (communication).
2.1.1.Elemen Sistem
Terdapat beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian, umpan balik dan lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem.
1. Tujuan
2. Masukan ( input )
Masukan (input) sistem merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan pada tahap selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal- hal yang berwujud (fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi.
3. Proses
Proses merupakan suatu tahapan dimana dalam tahapannya melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah.
4. Keluaran ( output )
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan yang pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Batas ( boundary )
6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback). Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses dengan tujuan untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang memberikan kerugian tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang memberikan keuntungan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
2.1.2.Karakterisitik Sistem
Menurut Al-Bahra (2005 : 3) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain :
1. Komponen Sistem
2. Batasan Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apaun diluar batas dari system yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengangu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
6. Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak aka nada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
2.1.3.Klasifikasi Sistem
Menurut Al-Bahra (2005 : 6) Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang. Seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministic dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup. Adapun penjelasan lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini.
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem computer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dengan malam, sistem kehidupan umat manusia. SIstem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system. Karena menyangkut penggunaan computer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
saja yang benar dimasukan (menjadi input) diantara sekian juta data yang salah, maka hasilnya satu data tersebut akan menjadi benar. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi merupakan sistem yang probabilistik /tak tentu, dalam sistem politik kondisi masa depannya tidak bisa diprediksi bahkan dalam beberapa jam saja sudah berubah, kawan menjadi lawan dan lawan yang selalu dihujat berubah menjadi kawan dan didukung habis-habisan.
4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
2.2. Konsep Dasar Informasi
Merupakan konsep yang mendasari timbulnya informasi, maka penjabaran untuk mengetahui apa itu informasi dan elemen yang terkandungnya adalah sebagai berikut:
2.2.1.Data
Menurut Al-Bahra(2005 : 8) Data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi (the description of things and events that we face). Sementara data bisnis (business data) didefinisikan sebagai deskripsi organisasi tentang suatu (resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi (business data is an organizationâs descriptions of things (resources) and events (transactions) that I
face).
Definisi data yang lain adalah data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang
betul-betul ada dan terjadi. Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktor-faktor tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi. Sesudah diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi.
2.2.2.Pengolahan Data (Data Processing)
1. Data Masukan
Kumpulan data transaksi kesebuah pengolahan data medium, merupakan data masukan. Contoh lain dari data masukan adalah pengkodean data transaksi kedalam bentuk lain (contoh, converting atribut kelamin female ke huruf F), dan penyortiran data atau informasi untuk pengambilan keputusan (potential information for future).
2. Data Transformasi
Beberapa bentuk data transformasi diantaranya adalah sebagai berikut : a. Kalkulasi operasi aritmatik terhadap data field.
b. Menyimpulkan proses akumulasi beberapa data, misalkan, menjumlah jumlah jam kerja setiap hari dalam seminggu menjadi nilai total jam kerja per minggu.
2. Informasi Keluaran
Menampilkan hasil merupakan kegiatan untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan, sedangkan reproducing (memproduksi ulang) merupakan kegiatan penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang membutuhkan. Telecommunicating (Telekomunikasi) adalah kegiatan penyimpanan data secara elektronik melalui saluran komunikasi.
2.3. Pengertian Informasi
menurut Gordon. B. Davis (1985) yang dikutip oleh Al-Bahra (2005 :8), mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang. Informasi mempunyai ciri benar atau salah, baru, tambahan, dan korektif. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Inforamsi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Informasi digunakan tidak hanyaoleh satu pihak didalam organisasi. Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.
2.3.1.Siklus Informasi
Menurut Al-Bahra (2005 : 11) Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut.
(Sumber : Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta)
2.3.2.Kualitas Informasi
Menurut Al-Bahra (2005 : 11) Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh hal- hal sebagai berikut :
1. Relevan (relevancy)
Seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan benag merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktifitas yang konkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja.
2. Akurat (accuracy)
Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan (Completeness), seluruh pesan telah benar/sesuai (Correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya system yang diinginkan oleh user (Security).
3. Tepat Waktu (Timeliness)
Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, Laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.
4. Ekonomis (economy)
juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.
5. Efisien (efficiencys)
Informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana (tidak berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan romantic), namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.
6. Dapat dipercaya (reliability)
[image:34.612.224.416.444.601.2]Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannya. Misalkan output suatu program komputer, bisa dikategorikan sebagai reliability, karena program komputer akan memberikan output sesuai dengan input yang diberikan, dan outputnya tidak pernah dipengaruhi oleh iming-iming jabatan, ataupun setumpuk nilai rupiah.
Gambar 2.2. Kualitas Informasi
2.3.3.Nilai Informasi
Menurut Al-Bahra (2005 : 12) Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih effektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukurannya dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
2.4. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Al-Bahra (2005 : 13) Definisi sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/mengendalikan organisasi.
2.4.1.Manfaat Sistem Informasi
Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
2.4.2.Pemakai Sistem Informasi
2.4.3.Komponen Sistem Informasi
Kita dapat mengilustrasikan 5 komponen dalam sistem informasi dalam uraian gambar 2.3. Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin.
2. People dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin,
3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar menjadi suatu proses pengolahan data.
Gambar 2.3. Lima Komponen Sistem Informasi
(Sumber: Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta)
2.4.4.Kegiatan Sistem Informasi
1. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses.
3. Output, Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut.
4. Penyimpanan, Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
5. Control, Suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2.5. Arsitektur Aplikasi
Arsitektur aplikasi terdiri dari pengertian jaringan komputer, Jenis-jenis jaringan komputer, topologi jaringan komputer, dan manfaat jaringan komputer.
2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Iwan Sofana (2008:3) menurut definisi, yang dimaksud dengan jaringan komputer (computer networks) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel).
2.5.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Menurut Iwan Sofana (2008:4), berdasarkan skala atau area jaringan komputer dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
1. LAN
Gambar 2.4. Local Area Network (LAN)
(Sumber : Wahidin. 2007 . Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang)
2. MAN
MAN (Metropolitan Area Network) menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa kantor yang berada dalam kompleks yang sama, satu kota, bahakan satu provinsi.
Gambar 2.5. Metropolitan Area Network (MAN)
(Sumber: Wahidin. 2007 . Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang)
3. WAN
[image:38.612.250.429.415.502.2]4. Internet
Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan komputer yang ada di dunia. Sehingga cakupannya sudah mencapai satu planet. Koneksi antarjaringan komputer dapat dilakukan berkat dukungan protocol yang khas, yaitu Internal Protocol (IP).
2.5.3. Topologi Jaringan Komputer
Menurut Iwan Sofana (2008:7), topologi jaringan adalah suatu aturan/rules bagaimana menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media/peralatan jaringan, seperti: server, workstation, hub/switch, dan pengabelannya (media transmisi data). Terdapat tiga macam topologi jaringan yang umum digunakan, yaitu topologi Bus, topologi Star topologi dan Ring. 1. Topologi Bus
Topologi bus sering juga disebut daisy chain atau ethernet bus topologies. Sebutan terakhir diberikan karena pada topologi bus digunakan seperangat jaringan atau network interface card (NIC) bernama Ethernet. Jaringan yang menggunakan topologi bus dapat dikenali dari penggunaan sebuah kabel backbone (kabel utama) yang menghubungkan semua peralatan jaringan (device).
Gambar 2.6. Topologi BUS
(Sumber : Wahidin. 2007 . Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang)
2. Topologi Star
Topologi star dikenali dengan keberadaan sebuah sentral berupa hub yang menghubungkan semua node. Setiap node menggunakan sebuah kabel UTP atau STP yang dihubungkan dari ethernet card ke hub.
Gambar 2.7. Topologi STAR
(Sumber: Wahidin. 2007 . Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang)
3. Topologi Ring
[image:40.612.263.414.421.529.2]backbone yang membentuk cincin. Setiap komputer terhubung dengan kabel backbone.
Gambar 2.8. Topologi RING
(Sumber: Wahidin.2007 . Jaringan Komputer Untuk Orang Awam.Maxikom. Palembang)
2.5.4. Manfaat Jaringan Komputer
Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut:
1. Sharing Resources
Pembagian sumber atau sharing resources memungkinkan pengguna (user) dapat mengakses satu komputer atau printer atau harddisk dan peralatan lainnya secara bersama-sama.
2. Media Komunikasi
[image:41.612.229.412.162.273.2]3. Integrasi Data
Proses pertukaran data dengan menggunakan jaringan komputer memungkinkan pengolahan data dapat dilakukan dan didistribusikan ke beberapa komputer. Adanya proses ini mengakibatkan terjadinya integrasi data yang dapat diakses secara cepat, tepat,dan akurat.
4. Keamanan Data
Tidak dipungkiri bahwa adanya jaringan komputer dapat menyebabkan penyebaran virus secara merata ke semua komputer. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan antivirus terbaru.
5. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang di akses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung di ketahui oleh setiap pemakai.
2.6. Pengertian Client Server
2.6.1. Pengertian Client
Menurut Jack Febrian (2007:96), didalam komputer jaringan, merupakan komputer yang memanfaatkan sumber daya dalam jaringan yang disediakan oleh kompter lainnya, yang disebut dengan server. Juga merupakan sebuah aplikasi atau proses yang meminta pelayanan dari komponen atau proses lainnya. Adanya client ini, memudahkan koneksi ke komputer server, dan mengatur serta menjaga
hubungan dari sumber daya lainnya. 2.6.2. Pengertian Server
Menurut Jack Febrian (2007:398), server merupakan komputer yang bertugas sebagai (pelayan) jaringan komputer. Server mengatur lalu lintas data dalam sebuah jaringan dan menyediakan resource yang dapat dipakai oleh komputer lain yang terhubung dalam jaringannya. Server merupakan piranti khusus dalam jaringan komputer yang menjadi tempat bagi semua nodes di dalam jaringan untuk bisa melakukan resource sharing. Server melayani semua nodes jika nodes membutuhkan.
2.7. Perangkat Lunak Pendukung 2.7.1. Xampp Web Server
1. Apache termasuk dalam kategori free software (software gratis). 2. Instalasi Xampp sangat mudah.
3. Mampu beroperasi pada banyak platform sistem operasi seperti Linux, Solaris, Windows, dan lain-lain.
Xampp mudah dalam penambahan peripheral lainnya ke dalam platform web server, misalkan menambah modul. Kasiman (2006:15).
2.7.2. PHP
PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang di gunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan Web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan Web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs Web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan software Open-Source yang disebarkan dan d lisensikan secara gratis serta dapat didownload secara bebas dari situs resminya http://www.php.net. Kasiman (2006:2).
Pada tahun 1996 PHP/FI diperkirakan telah digunakan 15,000 situs web didunia, dan pada pertengahan 1997 jumlah ini berkembang melebihi 50,000. Pada pertengahan 1997 juga terjadi perubahan pada PHP dimana berubah menjadi proyek yang didukung oleh team yang lebih terorganisasi. Parsernya ditulis ulang oleh Zeev Suraski dan Andi Gutmans dan parser baru inilah yang membentuk basis untuk PHP versi 3. Banyak kode utility dari PHP/FI yang di masukkan ke PHP dan banyak diantaranya telah selesai ditulis kembali.Sekarang baik PHP/FI atau PHP telah diikutsertakan dalam sejumlah produk komersil seperti C2's StrongHold web server dan RedHat Linux.
Suatu perkiraan yang konservatif didasarkan dari hasil ekstrapolasi terhadap angka yang diperoleh dari NetCraft,PHP diperkirakan telah digunakan oleh lebih dari 150,000 situs diseluruh dunia. Dan secaraperspektif, angka ini lebih besar dibandingkan dengan server yang menjalankan Netscape's flagship Enterprise server di Internet. Taryana (2004:10).
2.7.3. MySQL
1. Mendukung standar yang telah ada.
2. Dukungan terhadap berbagai bahasa pemrograman. 3. Mampu membuat tabel berukuran sangat besar.
4. Kecepatan, kehandalan dan kemudahan dalam penggunaannya.
2.7.4. Adobe Dreamweaver CS5
Adobe Dreamweaver CS5 merupakan salah satu software yang digunakan untuk perancangan program aplikasi berbasis web. Software ini sangat membantu dalam mengatur halaman dan file-file sehingga memungkinkan program yang dibuat dapat dikerjakan dengan lebih sempurna. Aplikasi ini akan memberikan kebebasan pada para designer web juga pengembang web untuk membuat sebuah website yang menarik. Adobe Dreamweaver CS5 menyajikan layanan Adobe CS Live online yang baru serta layanan CS Live untuk waktu yang dibatasi.
Adapun kelebihan-kelebihan dari Adobe Dreamweaver CS5 sendiri, adalah : 1. Adobe Dreamweaver CS5 dapat mendesain web secara visual.
2. Adobe Dreamweaver CS5 memungkinkan anda untuk membuat web dengan update halaman berbasis CSS.
3. Adobe Dreamweaver CS5 memungkinkan anda untuk mendesain langsung tampilan web, memeriksa detil-detil seperti margin dan padding yang tepat. 4. Adobe Dreamweaver CS5 menjamin kompatibilitas lintas browser, anda
dapat melakukan pengujian pada website anda dengan menggunakan Adobe BrowserLab pada beberapa browser dan sistem operasi.
(disebut juga tipe lapisan kulit bawang) untuk dapat mencocokkan pixel yang tepat.
6. Adobe Dreamweaver CS5 dapat mengintegrasikan video FLV, dapat mengimpor format file FLV secara langsung ke Dreamweaver dan mengintegrasikan dengan skin yang anda pilih sendiri.
2.7.5. Pengertian Sengketa
33
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah Sekertariat
Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat, Jl. Ehrlich No. 3 Kota Bandung 40171.
3.1.1.Sejarah Singkat Perusahaan
Kebutuhan akan keterbukaan dalam memperoleh informasi semakin
mendesak seiring dengan telah disahkannya undang undang nomor 14 tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang sudah mulai berlaku secara
efektif pada bulan april 2010. Dalam undang-undang keterbukaan informasi
publik disebutkan bahwa pada dasarnya setiap informasi bersifat terbuka dan
dapat diakses oleh setiap pengguna informasi public, kecuali informasi publik
yang di kecualikan sebagaimana mana tertuang pada pasal 17 Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2008. Hal ini tentunya sejalan dengan salah satu pilar informasi
yaitu transparansi menuju âClean Government dan Good Governanceâ. Adapun
sejarah singkat tentang UU KIP :
1. Inisiatif DPR dengan awal RUU Kebebasan memperoleh informasi publik
(KMIP).
2. Tahun 2005, RUU KMIP diajukan kepada pemerintahan untuk dimintakan
tanggapan dan penyusunan daftar inventarisasi masalah (DMI). Mentri
Komunikasi dan Informasi dan Mentri Hukum dan HAM ditunjuk oleh
3. Disahkan pada Sidang Paripurna DPR pada tanggal 30 April 2008 menjadi
UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang KIP.
4. Diundangkan pada tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4846 dan berlaku
dua tahun sejak di undangkan.
3.1.2.Visi dan Misi Perusahaan
Menjadi Lembaga yang mandiri dan kredibel serta sebagai ikon
pengembangan budaya transparasi di Indonesia.
Demikianlah visi Sekertariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat yang
sedang dirintis melalui misi sebagai berikut:
1. Optimalisasi Komisi Informasi Pusat sebagai Pusat Penyelesaian
Sengketa-dimana lembaga ini akan mengembangkan seluruh sumber daya yang dimiliki
untuk mampu menjadi titik dari kasus-kasus sengketa informasi yang
ditangani dengan berpedoman pada kepuasan para pihak yang bersengketa
dan aturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Penyelenggara Palayanan secara Prima-dimana lembaga ini akan mendorong
terciptanya pelayanan yang P (Positif- menanggapi segala keluhan yang
diterima sebagai hal yang positif non diskriminatif serta tidak memihak),R
(Rinci-memberikan informasi yang diberikansecara rinci,detail dan
menyeluruh sesuai dengan tata aturan yang berlaku), I (I- Imbang
memberikan pelayanan yang dikehendaki secara seimbang bahkan pada
pihak- pihak yang bersengketa sekali pun). M (Mandiri-bebas tidak terikat
dan berafiliasi dengan lembaga-lembaga lain selama terkait dengan sengketa
tetap mengacu pada keterbukaan, kecepatan dan ketepatan atas informasi
yang digunakan).
Edukasi Publik-Dimana lembaga ini akanm mendorong terwujudnya
masyarakat yang terbuka terhadap informasi, baik yang dibutuhkan (yang sesuai
kebutuhan sendiri) maupun yang diharapkan (yang sesuai dengan kebutuhan
publik).
3.1.3.Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan bagian dari manajemen perusahaan atau
instansi. Dengan adanya struktur organisasi yang baik, maka akan memudahkan
pimpinan dan para karyawan untuk mengetahui batas-batas tugas, wewenang dan
tanggung jawab, serta hubungan kerja pada tiap personilnya. Adapun struktur
organisasi Sekertariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat yang sedang berjalan
[image:50.595.151.433.476.695.2]saat ini dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat GUBERNUR
KOMISIONER
SEKERTARIAT
KEPALA DINAS
DISKOINFO
Keuangan
3.1.4.Deskripsi Tugas
Deskripsi tugas adalah pernyataan-pernyataan tertulis yang meliputi
tugas-tugas, wewenang, tenggung jawab dan hubungan kerja harus dilaksanakan
dengan baik dan benar dalam suatu organisasi. Berikut ini deskripsi tugas dari
masing-masing fungsi atau divisi pada Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Keterbukaan Informasi Publik:
1. Komisi informasi bertugas:
a. Menerima, memeriksa, dan memutuskan permohonan penyelesaian
sengketa informasi public melalui mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi
yang diajukan oleh setiap pemohon informasi public berdasarkan alas an
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang.
b. Menetapkan kebijakan umum pelayanan informasi public
c. Menetapkan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis.
2. Komisi informasi pusat bertugas:
a. Menetapkan prosedur pelaksanaan penyelesaian sengketa melalui mediasi
dan/atau ajudikasi nonlitigasi.
b. Menerima, memeriksa, dan memutuskan sengketa informasi public di
daerah selama komisi informasi provinsi dan komisi informasi
kabupaten/kota belum terbentuk.
c. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya berdasarkan
undang-undang kepada presiden dan dewan perwakilan rakyat republic Indonesia
3. Komisi informasi dan komisi informasi kabupaten/kota bertugas menerima,
memeriksa, dan memutus sengketa informasi public di daerah melaui
mediasidan ajudikasi nonlitigasi. Bagian kelima wewenang.
3.2. Metode Penelitian
Metode ialah suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau
suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan
berkonteks, yang terkait (relevant) dengan maksud dan tujuan.
Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan tujuan dan kegunaan
tertentu. Seorang peneliti harus menentukan metode yang akan dipergunakan,
serta dengan ditentukannya metode penelitian, maka akan memandu seseorang
peneliti mengenai urutan-urutan bagaimana penelitian dilakukan.
Metode penelitian merupakan suatu mekanisme, teknik atau tatacara
bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Metode penelitian dianggap sebagai
seperangkat pendekatan menyeluruh untuk mengumpulkan data dan menganalisis
masalah-masalah tertentu mencakup teknik dan alat.
3.2.1.Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan
gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai
sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam hal ini berupa sistem informasi
yang sedang berjalan serta entitas-entitas yang terkait dalam perusahaan atau
instansi yang menjadi objek penelitian. Metode deskriptif dilakukan dengan cara
Berdasarkan uraian di atas penulis beranggapan bahwa metode deskriptif
sesuai digunakan dalam penelitian tentang pembangunan sistem informasi
perkantoran berbasis web pada Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat. Hal
tersebut dikarenakan metode deskriptif dapat mendeskripsikan data yang aktual
berupa gambaran dari masalah yang diteliti dan dapat mengetahui
fenomena-fenomena yang terjadi pada sistem informasi yang berjalan di perusahaan atau
instansi.
3.2.2.Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Sumber data dan informasi penelitian ini diperoleh dengan menggunakan
metode tertentu dan dipilah berdasarkan jenis data yang diperlukan.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden secara langsung yang
dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan
data tertentu yang dibuat khusus untuk itu.
Teknik pengumpulan data dalam rangka pembentukan informasi mengenai
objek penelitian ini, dilakukan dengan cara:
1. Observasi
Observasi adalah kegiatan mempelajari suatu gejala dan peristiwa melalui
upaya mengamati dan mencatat data atau informasi secara sistematis. Observasi
dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan dimana observer (dalam
hal ini adalah peneliti) berada bersama objek atau pada lingkungan objek
b. Observasi tidak langsung, yaitu observasi yang dilakukan tidak pada saat
berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti, misalnya dilakukan
melalui audio, video atau visual yang berkaitan dengan objek yang diteliti.
Obeservasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah observasi
langsung karena peneliti mengadakan pengamatan langsung kelapangan untuk
memperoleh data atau informasi yang akurat mengenai sistem informasi
perkantoran di Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat. Hasil dari kegiatan
obeservasi ini adalah peneliti dapat mengetahui proses-proses yang terjadi pada
sistem informasi perkantoran di Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat.
2. Wawancara
Wawancara (interview) merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topik tertentu.
Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara ditetapkan terlebih dahulu dengan
tujuan untuk menjawab fokus penelitian atau tidak keluar dari maksud dan tujuan
penelitian. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan terhadap beberapa divisi di
Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat yang dianggap mempunyai wewenang
untuk memberikan data dan informasi.
Wawancara ini berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang sistem informasi
perkantoran yang berjalan di Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat. Sehingga
3. Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data dan informasi melalui
buku-buku dan sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan bidang penelitian,
sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai dasar untuk penelitian yang
dilaksanakan. Studi pustaka yang digunakan pada penelitian ini adalah
karya-karya ilmiah dan buku-buku yang membahas tentang sistem informasi akademik.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer
dan merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama
(pihak perusahaan atau instansi yang bersangkutan). Dengan data sekunder yang
ada, peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk mengolah data tersebut.
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian.
Peneliti menganalisa dokumen-dokumen yang terlibat pada sistem informasi
perkantoran di Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat. Hasil dari analisa
dokumen-dokumen tersebut akan digunakan dalam menentukan kebutuhan sistem
pada pembangunan sistem informasi perkantoran berbasis web pada Komisi
Informasi Provinsi Jawa Barat.
3.2.3.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam penelitian ini akan dilaksanakan kegiatan analisis sistem informasi
yang sedang berjalan dan perancangan sistem informasi yang diusulkan terhadap
perusahaan atau instansi, yang nantinya akan dibuatkan atau menghasilkan sebuah
metode pendekatan dan pengembangan sistem, serta alat bantu analisis dan
perancangan.
Adapun pendekatan sistem yang dilakukan penulis adalah pendekatan
berorientasi objek (object oriented) dan pengembangan sistem menggunakan
model RUP (Rational Unified Process), serta alat bantu analisis dan perancangan
menggunakan diagram-diagram UML (Unifield Modeling Language).
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Menurut Bambang Harianto (2004 : 269) pendekatan berorientasi objek adalah cara memandang persoalan menggunakan model-model yang diorganisasikan seputar konsep objek yang mengkombinasikan struktur data dan perilaku suatu entitas.
Pendekatan sistem berorientasi objek berbeda dengan pendekatan
konvensional yang memandang perangkat lunak sebagai fungsi dan data yang
terisolasi. Pada pendekatan konvensional kebanyakan berfokus pada data terutama
pada basis data dan pemodelan informasi. Sementara pada pendekatan
berorientasi objek berpusat pada objek yang mengkombinasikan data dan
fungsionalitas.
Metode pendekatan sistem yang di gunakan adalah pendekatan dengan
Object Oriented yang divisualisasikan dengan UML dan diagram-diagram yang
digunakan diantaranya adalah sebagai berikut: Diagram Use Case (Use Case
Diagram), Diagram Aktivitas (Activity Diagram), Diagram Sekuensial (Sequence
Diagram), Diagram Kelas (Class Diagram), Diagram Objek (Object Diagram),
Diagram Komponen (Component Diagram), Diagram Deployment (Deployment
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan
sesuatu. Sedangkan metodologi pengembangan sistem adalah kesatuan
metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan
postulat-postulat yang digunakan dalam mengembangan suatu sistem informasi.
Adapun pengembangan sistem yang dilakukan penulis adalah dengan
menggunakan metode pengembangan RUP (Rational Unified Process).
Rational Unified Process (RUP) merupakan suatu metode rekayasa
perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai best
practises yang terdapat dalam industri pengembangan perangkat lunak. Ciri utama
metode ini adalah menggunakan use-case driven dan pendekatan iteratif untuk
siklus pengembangan perangkat lunak. Keseluruhan arsitektur yang dimiliki RUP
[image:57.595.128.496.474.722.2]dapat dilihat pada Gambar 3.2.
[Sumber: http://sms.unikom.ac.id/taryana/download/metode_rup.doc/]
RUP menggunakan konsep object oriented, dengan aktifitas yang berfokus
pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Language
(UML). Melalui gambar 3.2 dapat dilihat bahwa RUP memiliki 2 dimensi, yaitu:
Dimensi pertama digambarkan secara horizontal. Dimensi ini mewakili
aspek-aspek dinamis dari pengembangan perangkat lunak. Aspek ini dijabarkan
dalam tahapan pengembangan atau fase. Setiap fase akan memiliki suatu
kerangka/tujuan utama yang menandakan akhir dari awal dari fase selanjutnya.
Setiap fase dapat berdiri dari beberapa iterasi. Dimensi ini terdiri atas Inception,
Elaboration, Construction, dan Transition.
Dimensi kedua digambarkan secara vertikal. Dimensi ini mewakili
aspek-aspek statis dari proses pengembangan perangkat lunak yang dikelompokkan ke
dalam beberapa disiplin. Proses pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan
kedalam beberapa disiplin terdiri dari empat elemen penting, yakni who is doing,
what, how dan when. Dimensi ini terdiri atas Business Modeling, Requirement,
Analysis and Design, Implementation, Test, Deployment, Configuration dan
Change Manegement, Project Management, Environtment.
Adapun manfaat-manfaat penggunaan kedua dimensi tersebut diantaranya:
1. Improve productivity
Standard ini dapat memanfaatkan kembali komponen-komponen yang
2. Deliver high quality system
Kualitas sistem informasi dapat ditingkatkan sebagai sistem yang dibuat
pada komponen-komponen yang telah teruji (well-tested dan well-proven)
sehingga dapat mempercepat delivery sistem informasi yang dibuat dengan
kualitas yang tinggi.
3. Lower maintenance cost
Standard ini dapat membantu untuk menyakinkan dampak perubahan
yang terlokalisasi dan masalah dapat dengan mudah terdeteksi sehingga
hasilnya biaya pemeliharaan dapat dioptimalkan atau lebih rendah dengan
pengembangan informasi tanpa standard yang jelas.
4. Facilitate reuse
Standard ini memiliki kemampuan yang mengembangkan
komponen-komponen yang dapat digunakan kembali untuk pengembangan sistem
aplikasi yang lainnya.
5. Manage complexity
Standard ini mudah untuk mengatur dan memonitor semua proses dari
semua tahapan yang ada sehingga suatu pengembangan sistem informasi yang
amat kompleks dapat dilakukan dengan aman dan sesuai dengan harapan
semua manajer proyek IT/IS yakni deliver good quality software within cost
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Menurut Sholiq (2006 : 7) bahwa untuk mendapatkan banyak pandangan
terhadap sistem informasi yang akan dibangun, UML menyediakan beberapa
diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam sistem.
Pada kegiatan analisis dan perancangan sistem informasi ini akan digunakan
pemodelan berorientasi objek yaitu Unifield Modeling Language (UML). Ada
banyak diagram yang disediakan oleh UML untuk menggambarkan berbagai
aspek dan pandangan dalam sistem.
Berikut beberapa alat bantu analisis dan perancangan berorientasi objek
yang digunakan, yaitu diantaranya:
1. Diagram Use Case
Diagram use case atau use case diagram menyajikan interaksi antara use
case dan aktor. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang
diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah âapaâ yang diperbuat
sistem, dan bukan âbagaimanaâ.
2. Diagram Aktivitas
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan aliran
fungsionalitas sistem. Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas
dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal,
decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram
juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa
3. Diagram Sekuensial
Diagram sekuensial atau sequence diagram digunakan untuk menunjukkan
aliran fungsionalitas dalam use case. Sequence diagram digunakan untuk
memberikan gambaran detail dari setiap use case diagram yang telah dibuat
sebelumnya. Setiap objects yang terlibat dalam sebuah use case digambarkan
dengan garis putus-putus vertical, kemudian message yang dikirim oleh object
digambarkan dengan garis horizontal secara kronologis dari atas ke bawah.
4. Diagram Kelas
Diagram kelas atau class diagram menunjukkan interaksi antara kelas dalam
system. Class diagram dibangun berdasarkan use case diagram, sequence diagram
yang telah dibuat sebelumnya.
Class memiliki tiga area pokok:
a. Nama
b. Atribut
b. Metoda
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut:
a. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan
b. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan
nak-anak yang mewarisinya
c. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja
5. Diagram Objek
Diagram objek menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek
memberikan gambaran struktur model sebuah sistem, dalam kurun waktu tertentu.
Diagram objek lebih konkrit daripada kelas diagram, dan sering digunakan untuk
memberikan contoh-contoh, ataupun dalam menguji kasus untuk diagram kelas.
6. Diagram Komponen
Diagram komponen atau component diagram menunjukkan model secara
fisik komponen perangkat lunak pada sistem dan hubungannya antar mereka. Ada
dua tipe komponen excutable dan kode pustaka (libraries code).
7. Diagram Deployment
Diagram deployment atau deployment diagram menampilkan rancangan
fisik jaringan dimana berbagai komponen akan terdapat disana.
3.2.4.Pengujian Software
Pengujian perangkat lunak (software) adalah elemen kritis dari jaminan
kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan spesifikasi, desain dan
pengkodean. Untuk pengujian software pada penelitian ini yang akan digunakan
adalah menggunakan Black Box Test. Black Box Test dipergunakan untuk
mendemonstrasikan bahwa fungsi software beroperasi, input dengan baik
diterima, output dihasilkan dengan benar, dan integritas informasi eksternal
terjaga. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak
berfungsi dengan benar. Pada metode ini data uji dibangkitkan, dieksekusi pada
perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah
sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian Black Box merupakan
pendekatan komplementer dari teknik White Box, karena pengujian Black Box
teknik White Box. Pengujian Black Box berfokus pada pengujian persyaratan
fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang
sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program. Pengujian black box
berusaha menemukan kesalahan dalam kategori:
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan kinerja
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi
Langkah-langkah dalam pengujian Black Box adalah:
1. Boundary Value Analysis
Analisis nilai batas adalah teknik desain proses yang melengkapi partisi
ekuivalensi, dengan berfokus pada domain output.
2. Comparison Testing
Pengujian perbandingan adalah metode pembangkitan data uji yang
dilakukan pada perangkat lunak yang dibuat redundansi. Perangkat lunak yang
redundansi mempunyai dua tim pengembang yang masing-masing
49
4.1. Analisis Sistem yang Berjalan
Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses-proses
dan pelaku proses dalam sistem informasi pengelolaan sengketa informasi publik
yang kini sedang dijalankan di Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat.
Selain itu juga pada analisis ini akan mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan yang terjadi, serta kebutuhan apa saja yang
diharapkan dari sistem yang berjalan sehingga dapat dilakukan
perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut.
4.1.1.Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan kegiatan menganalisis seluruh dokumen dasar
yang digunakan dan mengalir pada sebuah sistem informasi yang sedang berjalan.
Adapun jenis-jenis dokumen yang digunakan dan mengalir pada sistem informasi
pengelolaan sengketa informasi publik yang sedang berjalan yaitu formulir
Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi (PPSI), formulir Daftar Para
Pemohon Penyelesaian Sengketa (DPPS), formulir Lanjutan Deskripsi Kronologis
Permohonan (LDKP), dokumentasi pendukung, surat keterangan belum lengkap,
surat Majelis Pemeriksaan Pendahuluan (MPP), jadwal Penyelesaian Sengketa
Informasi (PS