E K O T E G U E
ARI
PRASETYO.
F
31.0556. Dampak Penggunaan Penggetar
Terhadap Perforrnansi Alat Pengering Tipe Efek Rnmah Kaca.
Di bawah
bimbingan Prof. Dr. KAMARUDDIN ABDULLAH, MSA.
RINGKASAN
Pengeringan buatan merupakan pengeringan yang dilakukan dengan
menggunakan alat pengering. Hal
ini dimaksudkan
untuk
mengatasi kekurangan-
kekurangan yang ada pada pengeringan alamiah. Penggunaan energi surya sebagai
energi yang terbarukan, bersih dan murah untuk sumber pemanas pada alat pengering
merupakan alternatif yang dapat diiemhangkan lebih lanjut dalam pengeringan hasil-
hasil pertanian. Pennasalahan yang tejadi pada pengeringan kakao adalah adanya
ptilpyang menyelimuti biji kakao.
Pzilp
tersebut menyebabkan lnelekatnya biji
dengan wadah pengering dan biji dengan biji. Kondisi ini menyebabkan penguapan
-
air dari biji ke udara peugering tel-hambat. Untuk lnengatasi melekatnya biji, lnaka
telah dirancang rak pengering yang dapat digetarkan
Tujuan pe~ielitiatl iui adalah untuk mendapatkan perfol-mansi dari alat
pengering Tipe Efek Rumah Kaca (ERK) yang ditnodifikasi dengan ralc pengel-ing
bergetar, mendapatkan nilai
amplitude getar yang tel-jadi pnda setiap rak pengering
dan melihat dantpak ying diakibatkan dari penggtn~aan rak pengering yang
digetarkan ole11 penggetar tel.Iiadal, perfor~nansi
alat pengering kakao Tipe ERIC
pengolahan data serta analisis perhitungan data. Adapun pengujian alat dilakukan
tiga kali percobaan dengan massa awal dan kadar air awal bahan yang berbeda.
lradiasi surya rata-rata yang didapat pada penelitian ini berkisar antara 514,96-
541,93
w/m2.
Pengujian alat yang diiakukan menunjukkan bahwa rata-rata
suhu ruang
pengering
ERK
selama percobaan berkisar antara 47,8-49,4
"Cdengan
RH
ruang
pengering berkisar antara 68,6-70
%Dengan kondisi tersebut biji kakao sebanyak
76-139,9 kg dapat diieringkan untuk mendapatkan kadar air akhir sebesar 6,5-
7,l
%bb selama 32-48 jam dengan kadar air awal 50,l-54,4
%bb.
Input energi yang berasal dari iradiasi surya adalah berkisar antara 39,89-
81,36
%.Untuk iuput energi listrik berkisar antara 2,52-4,88
%.Sedangkau input
energi pembakaran arang adalah 13,76-57,59
%.Energi spesifik yang didapat pada penelitiau ini yaitu etlergi totallkg air yang
diuapkan (energi dengan iradiasi sulya) pada percobaail 1 adalah 21,31 MJkg air
yang diuapkan untuk beban awal 139,9 kg biji kakao, pada percobaau
I1llilai yang
didapat adalah 28,30 MJ/kg air yang diuapkau ui~tuk bebau awal 76 kg dan
percobaan
I11
sebesar 16,71 MJ/kg air yang diuapkan uutuk beban awal95 kg.
E K O T E G U E
ARI
PRASETYO.
F
31.0556. Dampak Penggunaan Penggetar
Terhadap Perforrnansi Alat Pengering Tipe Efek Rnmah Kaca.
Di bawah
bimbingan Prof. Dr. KAMARUDDIN ABDULLAH, MSA.
RINGKASAN
Pengeringan buatan merupakan pengeringan yang dilakukan dengan
menggunakan alat pengering. Hal
ini dimaksudkan
untuk
mengatasi kekurangan-
kekurangan yang ada pada pengeringan alamiah. Penggunaan energi surya sebagai
energi yang terbarukan, bersih dan murah untuk sumber pemanas pada alat pengering
merupakan alternatif yang dapat diiemhangkan lebih lanjut dalam pengeringan hasil-
hasil pertanian. Pennasalahan yang tejadi pada pengeringan kakao adalah adanya
ptilpyang menyelimuti biji kakao.
Pzilp
tersebut menyebabkan lnelekatnya biji
dengan wadah pengering dan biji dengan biji. Kondisi ini menyebabkan penguapan
-
air dari biji ke udara peugering tel-hambat. Untuk lnengatasi melekatnya biji, lnaka
telah dirancang rak pengering yang dapat digetarkan
Tujuan pe~ielitiatl iui adalah untuk mendapatkan perfol-mansi dari alat
pengering Tipe Efek Rumah Kaca (ERK) yang ditnodifikasi dengan ralc pengel-ing
bergetar, mendapatkan nilai
amplitude getar yang tel-jadi pnda setiap rak pengering
dan melihat dantpak ying diakibatkan dari penggtn~aan rak pengering yang
digetarkan ole11 penggetar tel.Iiadal, perfor~nansi
alat pengering kakao Tipe ERIC
pengolahan data serta analisis perhitungan data. Adapun pengujian alat dilakukan
tiga kali percobaan dengan massa awal dan kadar air awal bahan yang berbeda.
lradiasi surya rata-rata yang didapat pada penelitian ini berkisar antara 514,96-
541,93
w/m2.
Pengujian alat yang diiakukan menunjukkan bahwa rata-rata
suhu ruang
pengering
ERK
selama percobaan berkisar antara 47,8-49,4
"Cdengan
RH
ruang
pengering berkisar antara 68,6-70
%Dengan kondisi tersebut biji kakao sebanyak
76-139,9 kg dapat diieringkan untuk mendapatkan kadar air akhir sebesar 6,5-
7,l
%bb selama 32-48 jam dengan kadar air awal 50,l-54,4
%bb.
Input energi yang berasal dari iradiasi surya adalah berkisar antara 39,89-
81,36
%.Untuk iuput energi listrik berkisar antara 2,52-4,88
%.Sedangkau input
energi pembakaran arang adalah 13,76-57,59
%.Energi spesifik yang didapat pada penelitiau ini yaitu etlergi totallkg air yang
diuapkan (energi dengan iradiasi sulya) pada percobaail 1 adalah 21,31 MJkg air
yang diuapkan untuk beban awal 139,9 kg biji kakao, pada percobaau
I1llilai yang
didapat adalah 28,30 MJ/kg air yang diuapkau ui~tuk bebau awal 76 kg dan
percobaan
I11
sebesar 16,71 MJ/kg air yang diuapkan uutuk beban awal95 kg.