• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara konsep diri dengan kinerja guru MTs se Kecamatan Rancabungur Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara konsep diri dengan kinerja guru MTs se Kecamatan Rancabungur Bogor"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Saijana Pendidikan Islam

Pembimbing I

Oleh

SRI ROSILA WATI NIM: 0018218275

Dibawah Bimbingan

Drs. H. M. Alisuf Sabri, M. Pd NIP. 150033454

Pembi bing II

Drs. Ahmad Sofy'an, M. Pd NIP. 150231502.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

Segala puji dan syukur penulis panjatkan Allah Swt. Karena deng('\n izin dan ridhonya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Perjalanan panjang penulis dalam upaya menyelesaikan kuliah dan skripsi banyak diwarnai oleh berbagai cobaan, teguran dan tantangan secara langsung maupun tidak langsung melibatkan berbagai pihak yang banyak memberikan bimbingan, bantuan dan dorongan. Maka sl.1dab seharusnya penulis menghaturkan terima kasih kepada:

I. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyab dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA.

2. Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyab dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah .Jakarta Bapak Drs. Alisuf Sabro, M.Pd.

3. Sekretaris Program Studi Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyab dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Bapak Abdul Razak, M.Pd.

4. Pembimbing skripsi Bapak Drs. Alisuf Sabri, M.Pd. dan Bapak Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd., yang dengan tulus ild1las' meluangkan waktu, tenaga dan

(3)

Allah dan ilmu yang ada dalam diri penulis dapat diamalkan dan diabadikan untuk kepentingan bangsa. Amin.

iii

(4)

KATA PENGANTAR ... .

DAFTAR ISi ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan ... ... ... ... .. . .. .. . .. .. . .. .. ... .. ... .. . .. ... .. .... ... . 1

B. Identifikasi Masai ah . . . 2

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... '... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Sistematika Penulisan ... ... ... ... ... ... ... .. ... .. . .... .. ... ... ... . .. . ... .... . 4

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A. Hakekat Konsep Diri .. ... ... ... . ... ... .. . .. . .. .. .. ... ... ... .. . .. ... .... .... .... 5

1. Pengertian Konsep Diri (Self-Concept)... 5

• • • • • ' I 2. C1n-cm Konsep Dm ... ... ... ... .. ... .. ... .. ... ... .... ... .... 7

3. Tahapan-tahapan Konsep Diri ... .' ... · 9

4. Pembentukan Konsep Diri ... · 11

B. Hakikat Kinerj a Guru . . . .. . .. . . .. . . .. .. .. .. .. . . . .. . .. . . . .. . . .. . . .. . . .. . .. .. .. 13

1. Pengertian Kinerja Guru ... · 13

2. Faktor Pendukung Kinerja Guru ... 13

3. Sifat dan Sikap Guru Profesional ... '... 16

(5)

C. Kerangka Berpikir ... 35

D. Pengajuan Hipotesa ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian ... ... 3 7 B. Populasi dan Sampel ... 37

C. Metode Penelitian ... ... ... 3 7 D. Alat Pengumpulan Data . . ... .. . ... . . ... ... . .. .. ... . . . .. . . . .. .. ... .. . .. .. ... ... . .. .. .. .. .. . 3 8 E. Teknik Pengumpulan Data ... 3 8 F. Teknik Analisis Data ... 39

G. V ariabel Penelitian ... ... ... ... . .. .. . . .. ... ... . . .. .. .. .. .. . . .. . . .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. . .. .. .. . .. 40

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 45

1. Sejarah Singkat ... 45

2. Visi dan Misi ... 47

3. Struktur Organisasi ... 47

4. Keadaan Guru ... ... ... .... 48

5. Keadaan Siswa ... '49

6. Sarana dan Prasarana ... 50

7. Hasil Penelitian ... . .. . .. . ... .. . .. . .. .... .. . .. . .. .. ... .. . .. . . . .. .. .. ... ... .. .. .. .. . .. . .. .. 51

(6)

Tabel I Struktur Organisasi MTs. Al-Muasyaroh ... ... ... 48

Tabel 2 Daftar Keadaan Guru MTs. Al-Muasyaroh ... 48

Tabel 3 Daftar Keadaan Murid MTs. Al-Muasyaroh ... 49

Tabel 4 Sarana dan Prasarana MTs. Al-Muasyaroh ... 50

Tabel 5 Distribusi Frekuensi Konsep Diri ... 51

Tabel 6 Distribusi Frekuensi Kinerja Guru... 52

Tabel 7 Product Moment ... 53

Tabel 8 Gambar Histogram Konsep Diri dan Kinerja Guru ... 56

[image:6.511.21.440.110.612.2]
(7)

A. Latar Belakang Masalah

Dalam keseluruhan proses pendidikan khususnya pendidikan di sekolah, guru memegang peranan yang paling utama. Perilaku guru dalam proses pendidikan akan memberikan pengaruh dan warna yang kuat bagi pembinaan perilaku dan kepribadian siswa. Dalam undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa : "Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman" 1

Salah satu syarat yang relevan bagi seorang guru adalah mengetahui kemampuan dan mengenal batas kemampuan diri sendiri. Dimana Konsep Diri Guru adalah kemampuan seseorang untuk melakukan pengaj aran a tau kemampuan memberikan konsultasi kepada lingkungannya.2 Mcngajar berhasil apabila anak-anak belajar akibat usaha itu. Belajar sering diartikan "menguasai bahan pelajaran intelektualistis. Banyak pendidik merasa bahwa tujuan itu terlalu sempit, bagi mereka belajar adalah mengubah kelakuan anak, jadi mengenal pembentukan pribadi anak. Hasil-hasil yang diharapkan bukan hanya bersifat

1

UUSPN,UUR/ No. 20 Tahun 2003, (Bandung: Citra Umbara, 2003) h.3 2

Muntar, dkk, Konsep Diri Re1naja n1enuju pribadi n1andiri, (Bandung: Rakasta Sa1nasta,

2003), h. 29

(8)

pengetahuan akan tetapi juga dalam bentuk sikap, pemahaman, perluasan minat, penghargaan norma-norma, kecakapan, yakni meliputi seluruh pribadi anak.

Untuk melatarbelakangi penulis adalah masalah-masalah yang muncul pada sekolah-sekolah MTs se-kecamatan Rancabungur yaitu mengenai ki?e1ja guru yang rendah, disiplin yang kurang, tanggung jawab terhadap peke1:jaan yang rendah dan banyak lagi yang lain. Inilah yang mendorong penulis untuk melakukan kajian ilmiah yang didasarkan pada penelitian "Hubungan antara konsep diri dengan kinerja guru MTs se-kecamatan Rancabungur Bogor".

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, penuli:1 mengidentifikasikan masalah penelitian se bagai berikut :

1. Apakah ada hubungan antara Konsep Diri dengan Kinerja Guru MTs Se-Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor?

2. Usaha-usaha apa yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dalam meningkatkan kinerj a guru ?

3. Apakah ada faktor-faktor yang mendukung kine1j a guru ?

4. Apakah kine1ja guru yang rendah berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa?

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

(9)

I. Pada hubungan antara konsep diri dengan kine1ja gum MTs se-Kecamatan Rancabungur Bogor.

Untuk lebih mudah memahami masalah dalam penelitian ini, penulis membuat perumusan masalalmya adalah apakah ada hubungan antara konsep diri (Self-Concept) dengan kinerja guru MTs se-Kecamatan Rancabungur Bogor.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengharapkan dapat memberi masukan bagi kajian tentang kinerja gum yang dihubungkan dengan konsep diri guru serta dapat menarik minat pembaca untuk melalcukan penelitian lebih lanjut tentang konsep diri guru dan kinerja guru.

Penelitian ini juga diharapkan dijadikan pertimbangan bagi para pendidik dalam meningkatkan kine1ja sehingga alcan memberikan dampak positif bagi siswa maupun bagi sekolah.

E. Sistcmatika Pcnulisan

Bab I Pendahuluan. Dalam bah ini berisi tentang latarbelakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

(10)

proses belajar mengajar, kemampuan dasar guru dalam proses belajar mengajar, keterampilan guru dalam mengajar, kerangka berpikir clan hipotesa.

Bab. III Metodologi penelitian. Dalam bab ini memuat tentang tujnanpenelitian, populasi dan sampel, metode p()nelitian, alat pengumpulan data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, variabel penelitian, kisi-kisi.

Bab. IV Hasil Penelitian. Dalam bab ini berisi tentang ha! penelitian yang dilakukan MTs se-Kecamatan Rancabungur Bogor.

(11)

PENGUJIAN HIPOTESIS

A. Hakikat Konsep Diri (Self-Concept)

1. Pengertian Konsep Diri (Self-Concept)

"Evaluasi individu mengenai diri sendiri ; penilaian atau penafsiran mengenai diri sendiri oleh individu yang bersangkutan".1

Pendapat lain dalam kamus Filsafat & Psikologi mengatakan bahwa konsep diri adalah "Citra diri ; hakikat kepribadian dari dalam diri seseorang". 2

Roger dalam buku Konsep Diri Remaja · Menuju Pribadi Mandiri melihat konsep diri sebagai kepemilikan seseorang berdasarkan realitas diri dan idealisme diri. Realitas diri berangkat dari pengalaman atau keputusannya sendiri. Sedangkan idealisme diri berangkat dari suatu pemikiran bagaimana seharusnya seseorang menjadi dirinya sendiri. Konsep diri didefinisikan oleh Burke dan Sellin dalam Burns sebagai kemampuan seseorang untuk melakukan pengajaran atau kemampuan memberikan konsultasi kepada lingkungannya. 3

1 J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi,Jaka1ta,Grafindo persada

2

Sudarsono. Dl<k, Kamusfi/sqfat dan psikologi,Rineka Cipta, h.235

3

Muntar. Dkk, Konsep diri Remaja memlju pribadi mandiri, Rakasta samasta, 2003, h.29

(12)

Combs dalam buku Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan mengemukakan bahwa self-concept aclalah pemikiran atau persepsi seseorang tentang clirinya sendiri, merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkah laku. Para pendiclik telah rnrnjacli semakin sadar akan dampak self concept dan self esteem terhaclap tingkah laku anak di clalam kelas clan terhaclap prestasinya. 4

Pencliclik (guru) aclalah tenaga kepenclidikan yang berkualitas sebagai guru, closen, konselor, pamong belajar, wiclyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, clan sebutan lain yang sesuai clengan kekhususannya, serta berpmiisifasi clalam menyelenggarakan pencliclikan. 5

Konsep orang tentang clirinya, aclalah dasar pertama yang di atasnya bercliri kpribacliaan. Ia juga merupakan faktor pokok clalam penyesuaian pribacli clan sosial. Pribadi terbentuk clari sekumpulan pengenalan orang terhaclap clirinya dan penilaian terhaclap clirinya itu. Maka ia terbentuk clari pengalarnan kognitif clan afektif yang bersurnber kepacla cliri, yang mcrupakan sumbcr pengalaman, kelakuan clan fungsi-fungsi. Pribadi dalam aitian ini berb.eda clengan pengertiannya tentang "aku"( ego), seperti yang di bicarakan Freud. "Alrn" aclalah kumpulan fungsi-fungsi kejiwam1 yang mengatur kelakuan clan penyesuaian diri.

4 Wasti Soemanto, Psiko/ogi Pendidikan Landasan Ke1ja Pemimpin Pendidikan, (Jakaita:

Rhineka Cipta, 2003), h. 185. ·

(13)

Jadi penulis menyimpulkan bahwa konsep diri guru adalah evaluasi atau penilaian ,penafsiran terhadap dirinya sendiri oleh individu yang bersangkutan.

2. Aspek-aspek Konsep Diri (Self-Concept)

a. Terorganisasikan

Seorang individu mengumpulkan banyak informasi yang dipakai untuk membentuk persepsi tentang dirinya sendiri.Untuk sampai pada gambaran umum tentang dirinya ia menginformasikan itu kedalam kategori-kategori

'

yang lebih luas dan banyak. b. Multifaset

Individu mengkategorikan persepsi diri itu dalam beberapa wilayah (area) misalnya : social acceptance, physical attractiveness, athletic ability and academic ability.

c. Stabil

General self concept itu stabil. Perlu dicatat bahwa area seff concept bisa berubah.

d. Tersusun secara hirarkis General s. c. :scolastic s c.: English ability s.c.

Social studies s. c. Science ability s.c.

Math ability s. c. socials. c.: Friendships. c.

(14)

Psysical apperarance s.c.

e. Berkembang (developmental)

Self concept berkembang sesuai dengan umur dan pengaruh lingkungan. 6 f. Evaluatif

Individu tidak hanya membentuk deskripsi dirinya pada situasi yang istimewa, tetapi juga mengadakan penilaian terhadap dirinya sendiri. Beberapa orang guru percaya bahwa mereka adalah guru yang sukses, sementara guru yang lain merasa bahwa mereka tidak layak dan merasa rendah, jika dibandingkan dengan teman-teman mereka satu pekerjaan. Coopersmith menggolongkannya menjadi dua golongan ,golongan self esteem yang positif dan yang negatif. Di samping itu ada pula yang menambahkannya dengan golongan yang moderat. Ada hubungan antara positif konsep diri (self concept) dengan prestasi ke1j a.

Ada tiga Caktor yang membentuk pengembangan konsep diri (self concept) yakni : school experiences, child rearing practice, and physical growth and development.

Self Concept mengurangi atau menumbuhkan respon terhadap reaksi-reaksi dari orang lain yang berhubungan dengan keadaan fisik clan ukuran

6 Wasti Soen1anto, Psikolodi Pendidikan,Landasan

Ke1ja Pe111iJnpin Pendidikan, (Jakarta :

(15)

badan, dan juga aktivitas-aktivitas yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh ukuran badan dan atau keterampilan fisik.7

3. Konsep Diri (Self-Concept) dapat dilatih mclalui tahapan-tahapan yaitu : a. Tanya diri, guru diminta bertanya, "who am I ?" dan who are you ?

"kepada dirinya sendiri. Pertanyaan tersebut menyangkut peran , profesi, perasaan, imajinasi, kepribadiaan, dan kemampuan sosialnya dalam Iingkungan. Pertanyaan ini membantu mengaktualisasikan dirinya dan mengidentifikasikan apa yang ingin dia lakukukan, atau ingin menjadi apa? Ulangi setiap pertanyaan-pertanyaan ini sebagai langkah untuk menjadikannya menyadari asfek-asfek pada dirinya sendiri.

b. Pengalaman, yang dimaksud dengan pengalaman disini adalah membayangkan pengalaman dirinya di masa lalu. Berla\ih untuk menyadari apa yang dipikirkan dan yang dirasakan, ,kemudian mengevaluasikannya. Fokus masalah berada pada pengalaman masa lalu yang secara keseluruhan disarankan agar diterima untuk disadari, ·dan pengalaman yang tidak menyenangkan dianggap sebagai sensasi ataupun pengalaman emosi. Latihan ini sangat perlu dan dapat dilakukan dengan beberapa menit sampai seseorang menyadari keinginananya itu.

c. Rileks dalam kesadaran, maksudnya adalah untuk meningkatkan kesadaran dalam mengorganisasikan diri. Bisa secara fisik dilakukan dengan cara tiduran dan rileks, angkat tangan keatas, atur nafas secara 7

(16)

or: Dxe

:in: 234

perlahan-lahan dengan mata tertutup. Fokuskan pei'lfatlan dengan membayangkan bagian-bagian tubuh yang membuat seseorang tampak lebih percaya diri. Misalnya sikap pada saat membusungkan dada tanpa kelihatan sombong dengan posisi kaki, tangan, sikap wajah yang ramah, yang semuanya menunjang kesan seseorang yang memiliki rasa percaya diri. Kemudian clear-kan pikiran dalam semua ha!. Sadari sec:ira cermat perbedaan kesan pada gerakan tubuh, terutama pada kesan yang mengundang sensasi di setiap bagian. Ulangi tiga atau empat kali dalam sehari. Selama beberapa hari, seseorang secara be1iahap akan berubah menyadari dirinya sendiri, mungkin bisa lebih rileks, atau bisa lebih menampilkan sensasi yang terkendali clan mengabaikan rangsangan (stimulus) yang tidak rasional.

d. Konsep Diri, tulis sketsa tentang diri sendiri yang menurutnya "ideal" kemudian bandingkan aspek-aspek ketidakcocokan, antara harapan clan kenyataan yang ada pada dirinya, kemudian isolasikan pcrbcdaan itu secara tegas. Setelah itu, pahami benar-benar perbedaan tersebut secara arif. Damaikan perbedaan ini dengan bertanya dalam diri syarat-syarat atau kemungkinan untuk mendan1aikannya. Sebab perlunya pcnilaian terhadap diri yang ideal, karerena : pertama, untuk menjaga kesan (image)

(17)

'

benar-benar berubah. Lakukan tes sederhana hinggga anda benar-benar yakin bahwa seseorang tersebut menyadari konsep dirinya.

4. Pembentukan Konsep Diri (Self-Concept)

Pada dasarnya manusia adalah pribadi yang lrnat, memiliki aka! budi, mengetahui bentuk dan tujuan apa yang akan dilakukannya. Implementasinya adalah dia mampu memutuskan keinginanya, menentukan sendiri setiap perbuatannya, dan mampu mengembangkan diri untuk tampil dalam totalitas pribadi yang mantap clan harmonis, utuh dan kuat.Sejalan dengan pemikiran itu, Covey menegaskan bahwa kemandirian yaitu suatu paradigma sikap "saya adalah saya "; saya dapat berbuat sesuatu yang bertanggung jawab, saya adalah pribadi yang percaya diri , dan saya dapat memilih. Sikap ォセュ。ョ、ゥイゥ。ョ@

ini muncul dalam situasi yang bebas untuk mendapatkan sesuatui yang dikehendaki langsung dari kemarnpuannya sendiri, namun kebebasan 1111

dibatasi oleh pemahaman dan nilai-nilai yang dianutnya. Selanjutnya.

Secara psikologis kedewasaan tentu bukan hanya tercapainya umur tertentu maka menurut Allport cirri-ciri psikologi itu ada!ah8 :

a. Pemekaran diri sendiri (extension of the self), yang clitancla,i dengan kemampuan seseorang untuk menganggap seseorang atau hal Aセゥョ@ sebagai bagian clari dirinya sencliri juga. Perasaan egoisme berkurang, sebaliknya tumbuh perasaan ikut memiliki. Salah satu tancla yang klias adalah

8

Sarlito Wirawan Sarwono, Psiko/ogi Remaja Edisi Revisi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada),

(18)

tumbuhnya kemampuan untuk mencintai orang lain dan alam sekitarnya. Kemampuan untuk menenggang rasa dengan orang yang di cintainya, untuk ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh orang yang di cintainya itu menunjukkan adanya tanda-tanda kepribadian yang dewasa . Ciri lain adalah berkembangnya ego idealberupa cita-cita, . idola clan sebagainya yang menggambarkan bagaimana wujud ego ( diri sendiri) di mas a d epan.

b. Keman1puan untuk melihat diri sendiri secara objektif (self objectification) yang ditandai dengan kemampuan untuk mempunyai wawasan tenteng dirinya sendiri (self insight) dan kemampuan untuk menangkap humor (sense of humor) termasuk yang menjadikan dirinya sendiri sebagai sasaran. Ia tidak marah jika dikritik dan di saat-saat yang di perlikan ia bisa melepaskan diri dari dirinya sendiri dan meninjau dirinya sendiri sebagai orang luar.

(19)

B. Hakikat Kinerja Guru

l. Pengcrtian Kinerja Guru

Menurut kamus besar bahasa Indonesia kine1ja diartikan Kemampuan kerja ".9Menurut Gibson dkk, kine1ja adalah " Perilaku yang diharapkan ".10 Dari kedua pengertian ini. dapat disimpulkan bahwa kine1ja adalah kemampuan kerja seseorang yang diwujudkan dalam tingkah laku yang ditampilkan.

Apresiasi, pemahaman, serta kemampuan untuk bertingkah laku sesuai harapan dapat diidentifikasikan sebagai factor kine1ja. Kemampuan ke1ja yang tinggi atau rendah dapat terlihat dari apa yang telah dicapai dan prestasi yang diperolehdalam suatu peke1jaan.

Kinerja yang dirnaksud dalam skripsi ini adalah kemampuan guru membimbing peserta didiknya dalam proses belajar mengajar. lnteraksi anlara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar membutuhkan kemampuan guru yang optimal untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisicn

Guru yang mcmpunyai kinerja tinggi dalam proses belaja;· rnengajar dapat mengarahkan dan membimbing siswanya rnencapai tujuan pendidikan. 2. Faktor Pendukung Kinerja Guru

Ada beberapa faktor pendukung kine1ja guru yang dapat digolongkan kc dalam dua macam yaitu :

(20)

1. Faktor dari dalam diri sendiri (intern) 2. Faktor dari luar diri sendiri (extern)

Diantara faktor dari dalam diri sendiri (intern) adalah : a. Kecerdasan

Kecerdasan memegang peranan penting dalam ォセ「・イィ。ウゥャ。ョ@

pelaksanaan tugas. Semakin rumit dan majemuk tugas yang diemban semakin tinggi kecerdasan yang diperlukan. Seseorang yang cerclas jika cliberikan tugas yang sederhana dan monoton mungkin akan

merasa bosan dan jenuh yang dapat berakibat penurunan kinetjanya. b. Keterampilan dan kecakapan

Keterampilan dan kecakapan orang berbeda-becla. Keterarnpilan clan kecakapan ini diclapatkan clari berbagai pengalaman clan latihan. c. Bakat

Persesuaian antara bakat clan pilihan peke1jaan c!apat menjaclikan seseorang bekerja clengan giat, procluktif, clan mampu menglmyali makna pekerjaan yang clilakukan. 11 Seseorang yang ingin. mencapai aktualisasi cliri tentu beketja sesuai clengan pilihan clan keahl'iannya. cl. Kemampuan clan rninat

Syarat untuk menclapatkan ketenangan kerj a bagi seseorang ac!alah tugas dan jabatan yang cliembannya sesuai clengan kernampuan .clan minatnya. Tugas clan jabatan yang ticlak sesuai clengan kemampuan

(21)

dan minat cendernng menjadi hambatan dalam beke1ja. Kemampuan yang disertai dengan minat yang tinggi dapat menunjang pekerjaan yang tengah ditekuni.

e. Motif

Motif yang dimiliki dapat mendorong meningkatkan kinerja seseorang.

f. Kesehatan

Kesehatan sangat membantu proses kerja seseorang sampai selesai. Jika kesehatan terganggu maka pekerjaan tentu terganggu pula.

g. Kepribadian

Seseorang yang mempunyai kepribadian yang kuat dan integritas tinggi besar kemungkinan tidak akan banyak mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan ke1ja dan interaksi dengan rekan ke1ja yang akan meningkatkan kinerjanya.

h. Cita-cita dan tujuan clalam bekerja

Jika peke1jaan yang diemban seseorang sesuai clengan cita-cita maka tujuan yang hendak dicapai dapat terlaksana karena ia bekerja secara sungguh-sungguh, rajin, dan bekerja dengan sepenuh hati.

Yang termasuk faktor ekstern, diantaranya : a. Lingkungan keluarga

(22)

b. Lingkungan ke1ja

Situasi kerja yang menyenangkan dapat mendorong seseorang beke1ja secara optimal. Tidak jarang kekecewaan dan kegagalan dialami seseorang di tempat ia bekerja.

Lingkungan kerja yang dimaksud di sini adalah situasi ke1ja, rasa aman, gaji yang memadai, kesempatan untuk mengembangkan karier, dan rekan kerja yang kolegial.

c. Komunikasi dengan kepala sekolah

Komunikasi yang baik di sekolah adalah komunikasi yang efektif. Tidak adanya komunikasi yang efektif dapat mengakibatkan:timbulnya salah pengertian.

d. Sarana dan prasarana yang memadai

Adanya sarana dan prasarana yang memadai membantu guru clalarn meningkatkan kinerjanya terutama kinerja clalam proses belajar mengajar.

3. Sifat dan Sikap Guru Profesional

Selain pengetahuan dan kecakapan-kecakapan di atas acla' bebernpa sifat dan sikap yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional 12, yaitu :

12 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Reinaja

(23)

b. Fleksibel. Seorang guru adalah orang yang telah mempunyai pegangan hidup, telah punya prinsip, pendirian dan keyakinan sendiri, baik di dalam nilai-nilai maupun ilmu pengetalman. Dalam menyatakan dan menyampaikan prinsip dan pendiriannya ia harus fleksibel, tidak kaku, disesuaikan dengan situasi, tahap perkembangan, kemampuan, sifat-sifat serta latar belakang siswa. Guru barns bisa bertindak bijaksana, yaitu menggunakan cara atau pendekatan yang tepat, terhaclap orang yang tepat clalam situasi yang tepat.

c. Bersikap Terbuka. Seorang guru henclaknya memiliki sifat terbuka, baik untuk menerima kedatangan siswa, untuk di tanya oleh siswa, untuk climinta bantuan, juga untulc mengoreksi cliri. Kelemahan atau kesulitan yang di haclapi oleh para siswa aclakalanya clisebabkan karena kelemaha atau kesalahan guru. Untuk memperbaiki kelemahan siswa terlebih clahulu harus cliclahului oleh perbaikan pacla cliri guru. Upaya ini menuntut keterbukaan pacla pihak guru

(24)

e. Peka. Seorang guru harus peka atau sensitif terhadap penampilan para siswanya. Peka atau sensitif berbeda dengan mudah tersinggung. Peka atau sensitif berarti cepat mengerti, memahami atau melihat dengan perasaan apa yang di perlihatkan oleh siswa. Dari ekspresi muka, nada suara, gerak-gerik, jalan nafasnya dan sebagainya. Gum hendaknya clapat memahami apa yang seclang dialami oleh seorang siswa. Meskipun seorang siswa melakukan tindakan atau kesalahan, hendaknya jangan duklu di beri sesuatu tindakan atas kesalahannya, apabila ia masih memperlihatkan tanda tanda kelelahan, ketakutan, kesedihan dan kemarahannya.

f. Tekun. Pekerjaan seorang guru membutuhkan ketekubnan, baik di clalam mempersiapkan, melaksanakan, menilai maupun menyempurnakan pengajarannya. Di sekolah guru tidak hanya berhadapan clengan anak-anak pandai tetapi anak yang kurang panclai juga. Mereka mel)1butuhkan bantuan yang tekun, seclikit demi sedikit clan penuh kesabaran. Tugas guru bukan hanya dalam bentuk interaksi clengan siswa di kelas tetapi menyiapkan bahan pengajaran serta memberi penilaian atas emua peke1jaan siswa. Semua tugas-tugas tersebut menuntut ketekunan.

(25)

dan terus berupaya untuk memperbaikinya. Banyak tuntutan yang ditunjukan kepada guru baik dalam pelaksanaan tugas maupui1 tuntutan nilai, tetapi juga guru menghadapi kenyataan-kenyataan

' yang membatasinya, baik keterbatasan kemampuan dirinya, maupun keterbatasan fasilitas yang ada di sekolah. Dalam menghadapi situasi demikian guru tidak boleh mundur, tetapi ia harus berupaya mengei:jakan yang terbaik yang dapat ia kerjakan.

h. Melihat kedepan. Tugas guru adalah membina siswa sebagai generasi penerus bagi kehidupan yang akan datang, karena tugaspya yang demikian, maim ia harus selalu melihat ke depan, kehidupan yang bagaimana yang akan di masuki para siswanya kelak, tuntutan apa yang akan di hadapi oleh para siswa dalam kehidupan tersebut., hal-hal apa yang ia berikan kepada siswa untuk menghadapi masa yang akan datang.

1. Rasa Ingin Talm (curiosity). Guru berperan sebagai penyampai ilmu

pengetahuan dan teknologi kepada para siswa. Agar ilmu dan lcknologi yang disampaikan sejalan dengan perkembangan zaman, maka ia dituntut untuk selalu belajar, mencari dan menemukan sendiri. Ia harus memiliki rasa ingin talm yang besar karena belajar bukan hanya untuk dirinya tetapi untuk kemajuan siswanya juga.

(26)

penting dalam suasana kelas yang menyenangkan adalah penampilan guru

yang menyenangkan, yang memancarkan emosi dan perasaan yang

menarik. Untuk itu di perlukan suatu ekspresi yang tepat. Guru

hendaknya dapat menyatakan ekspresi yang tepat dan menarik supaya

siswa tidak bosan.

k. Menerima Diri. Seoranng guru selain bersikap realistis, ia j uga harus

seorang yang mampu menerima keadaan dan kondisi dirinya. Manusia

adalah makluk yang memiliki kelebihan dan kekurangan-kekurangan.

Sebagai guru ia harus memahami semua kelebihan dan kekurangan

tersebut dan kemudian dapat menerimanya dengan wajar. Menerima diri

tidak berarti pasif, tetapi aktif, menerima dan berusaha untuk selalu

memperbaiki dan mengembangkaimya. Seorang tidak memahami dan

menerima diri akan melakukan beberapa perbuatan pertahanan diri, baik

menyerang, melarikan diri, maupun mencari-cari dalih. Seorang mampu

memahami dan menerima diri adalah orang yang berpribacli schat.

4. Fungsi dan Peran Guru dalam Proses Bela.jar Mengajar

Dalam proses belajar mengajar, guru berfungsi sebagai pencliclik,

pengajar dan pembimbing. Mendidik berarti mengarah.kan clan

mengembangkan nilai-nilai hidup yang baik clan mengajar bcrarli

mentransformasikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan clan teknologi

(27)

Membimbing siswa dapat dikatakan kegiatan menuntun sesuai dengan kaidah yang baik dan mengarahkan perkembangannya sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Fungsi guru sebagai pendidik erat kaitannya dengan peranan yang dilakukannya.

Peran guru diartikan "serangkaian tingkah laku yang saling bcrkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang rnenjadi tujuannya".13 Peranan guru rnenggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya terutama dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Diantara peran guru dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:

a. Informator

Dalam proses belajar mengajar, guru adalah pemberi informasi. Informasi yang didapatkan siswa tidak hanya terpusat pada guru semata fotapi juga di luar dirinya dengan mengaktifkanmereka mencari berbagai inf'onnasi dari media clan sumber belajar Iainnya.

b. Manajer

Guru adalah manajer atau pengelola kegiatan akademik, melaksanakan jadwal pelajaran, silabus, dan sebagainya. Semua komponen manajernen pendidikan yang dilaksanakan dengan baik dapat dicapai tujuan dengan baik.

13

(28)

c. Motivator

Guru dapat memotivasi sisdwa untuk belajar lebih giat dalam berbagai kesempatan melalui arahan dan bimbingan secara berkelanjutan.

d. Pengarah atau director

Jiwa kepemimpinan bagi guru dalam peran ini lebih menonjol. Dalam peran ini guru membimbing dan mengaral1kan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

e. Inisiator

Guru sebagai inisiator yaitu pencetus ide-ide dalan1 proses pembelajara. Ide-ide yang dikeluarkan berupa ide-ide kreatif yang dapat ditiru siswa dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pendidikan.

f. Transmitter

Yaitu guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan melalui interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar

mengajar. g. Fasilitator

(29)

belajar siswa dan juga penyedia media. 14 Sebagai mediator guru dituntut memiliki pengetahuan dan pemahaman yang culrnp tentang media pendidikan, dapat memilih, menggunakan, dan mengusahakan media untuk menunjang pembelajaran.

1. Evaluator

Evaluasi berarti mengadakan penilaian terhadap kegiatan yang sedang atau telal1 dijalankan. Penilaian memberikan umpan balik bagi guru untuk mengetahui prestasi clan kegiatan belajar menga1ar. Evaluasi yang dilakukan untuk siswa mencakup eva!uasi ekstrinsik, yaitu penilaian alcademis dan perilalrn atau nilai yang terdapat pada diri siswa.

5. Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar

Guru memegang peranan penting dalam pendidikan formal sehingga siswanya seringkali mencontoh clan mengidcntifikasikan dirinya dcngan gurunya. Untuk mengembangkan siswanya secara utuh, guru dituntut memiliki perilalrn dan kemampuan yang memadai.

Dalan1 proses belajar mengajar, kemampuan merupakan セ。ャ。ィ@ satu dasar yang ikut berperan. Keman1puan dasar ini dapat dikemukakan sebagai berikut:

14 Sardiman A.M. , Interaksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar, (Jakarta : PT. Raja Grafindo

(30)

a. Kemampuan personal

Kemampuan personal adalah keman1puan pribadi guru clalam melaksanakan proses belajar mengajar. Kemampuan ini cliantaranya : I). Kemantapan clan integritas pribadi

2). Peka terhaclap perubahan clan pembaharuan 3). Berpikir alternatif

4). Adil, jujur, clan objektif

5). Berclisiplin dalam melaksanakan tugas 6). Ulet clan tekun bekerja

7). Berusaha memperoleh hasil kerja yang sebaik-bainya

8). Simpatik, menarik, luwes, bijaksana, clan sederhana dalam bertindak 9). Bersifat terbuka

I 0). Kreatif 11). Berwibawa15

Kemampuan pribadi di atas menjadikan guru dapat mengclola clan berinteraksi secara baik clan mengelola proses belajar mengajar secara optimal untuk mencapai tuijuan pembelajaran secara efektif clan efisien.

15 Cece Wijaya dan A. Tabrani Rusyan, Ken1an-1puan Dasar Guru da/cuu Proses Be/ajar

(31)

b. Kemampuan professional

Kemampuan professional adalah kemampuan dasar yang dipersyaratkan karena jabatan profesi yang diperoleh melalui pendidikan khusus. Kemampuan ini diantaranya :

I). Menguasai bahan bidang studi

Seorang guru yang akan mengajar di kelas terlebih dahulu menguasai bahan bidang studi yang akan diajarkan.

Penguasaan bahan bidang studi dapat mendukung proses pembelajaran yang dinamis. Dalam hal ini yang dimaksud menguasai bahan bidang studi bagi guru mengandung dua lingkup penguasaan materi, yakni :

a). Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah b ). Menguasai bahan pengayaan atau penunjang bi dang studi

Guru dituntut menguasai bahan bidang studi clalam kurikulum sekolah yang clipegangnya, seperti geografi, ekon,omi, clan sebagainya. Agar proses pembelajaran lebih mantap clan dinamis, guru menguasai bahan pelajaran lain yang dapat membcri pengayaan serta memperjelas bahan bidang studi yang dipegangnya.

c). Mengelola program belajar mengajar

(32)

2). Merumuskan tujuan instruksional

Hasil belajar yang dicapai siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang telah direncanakan oleh guru. Tujuan instruksional itu pada umumnya dikelompokkan kledalam ke tiga kategori, yaitu domain kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Tujuan instruksional merupakan pedoman atau petunjuk praktis tentang kegiatan belajar mengajar. Tujuan instruksional yang dirumuskan secara jelas dan benar memberikan pedoman atau arah dalam menyesuaikan materi pelajaran.

a). Mengenal dan dapat menggunakan proses instruksional セ。ョァ@ tepat Guru yang akan mengajar biasanya menyiapkan materi secara tertulis dalam suatu persiapan mengajar yang serin'g disebut dengan prosedur pengembangan system instruksional (PPS!). b). Melaksanakan program belajar mengajar

(33)

16 Ibid

c). Mengenal kemampuan anak didik

Karakteristik dan kemampuan siswa dalam satu kelas berbeda-beda. Gurn clapat mempelajari clan memahami perbedaan itu agar dapat mengelola proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. d). Merencanakan clan melaksanakan program remedial

Program remedial adalah suatu kegiatan perbaikan bagi siswa yang belum berhasil dalam belajarnya.16 Jacli progran1 ini diperuntukkan bagi siswa yang belum menguasai materi secara tuntas (mastery learning). Dengan demikian guru guru dapat melaksanakan program ini setelah diaclakan evaluasi agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara tuntas.

e ). Mengelola kelas

Pengelolaan kelas merupakan kegiatan pengaturan kelas untuk kepemtingan pengajaran.17 Untuk mengajar, guru dituntut mampu mengelola kelas yakni menyecliakan kondisi yang konclusif untuk berlangsungnya proses pembelajaran.Dengan demikian kegiatan mengelola kelas menyangkut mengatur tata ruang kelas yang memaclai untuk pengajaran dan menciptakan iklim belajar yang seras1.

17

Syaiful Bahri Dja1narah dan Aswan Zain, Strategi Belqjar J\ifengajnr, (Jakarta Rineka

(34)

18

Ibid

f). Mengelola dan menggunakan media atau sumber belajar

Secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan.18. Media merupakan alat Bantu

dalam proses pembelajaran. Penggunaan media disesuaikan dengan tujuan, materi, dan keadaan siswa agar pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien.

g). Menilai prestasi belajar mengajar

Evaluasi dapat dilakukan terhadap siswa dan proses pembelajaran. Evaluasi terhadap siswa dapat diketahui dari prestasi akademiknya. Dengan mengetahui prestasi siswa, apalagi secara individual, dapat memberikan umpan balik terhadap guru yaitu dapat mengambi I langkah-langkah instruksional yang kontruktif.

h). Kemampuan sosial

Dalam proses pembelajaran, inlcruksi anlara guru dan siswa merupakan kegiatan yang penting dalam kelas. - -

____

,,.

(35)

6. Keterampilan Guru dalam Mengajar

Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan inti dalam pendidikan

formal. Dalam kegiatan ini, guru dan siswa terlibat dalam sebuah· interaksi

dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Interaksi guru dan siswa dalam

proses pembelajaran membutuhkan keterampilan dalam pelaksanaa1111ya.

Diantara keterampilan guru dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :

a. Keterampilan bertanya

Bertanya merupakan "ucapan verbal yang meminta respon dari

seseorang yang dikenai".19 Guru dalam proses pembelajaran dapat

mengajukan pe1tanyaan kepada siswa yang merupakan stimulus efektif

untuk mendorong kemampuan berpikir.

Adapun tujuan dari keterampilan bertanya diantaranya :

I). Merangsang kemampuan berpikir siswa

2). Memandu siswa dalam belajar

3). Mengarahkan siswa pada tingkat interaksi bcl<\iar yang mandiri

4). Meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari kemampuan berpikir

tingkat rendah ketingkat yang lebih tinggi.

5). Membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang

dirumuskan. 20

19 J.J. Hasibuan dan Moejiono, Proses Be/ajar Mengajar, (Bandung : Remaja Karya, 1988),

Cet. Ill, h. 62

(36)

Untuk melontarkan pertanyaan ke siswa, guru dapat menggunakan berbagai jenis pertanyaan yang disesuaikan dengan materi, diantaranya : Pertanyaan permintaan, retoris, mengarahkan, menggali, se1ta pertanyaan yang didasarkan pada taksonomi Bloom yaitu pertanyaan pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan pertanyaan evaluasi.

Adapun komponen keterampilan 「・Qセ。ョケ。@ dasar diantaranya :

1) Pengungkapan pertanyaan secara ェ・ャセウ@ dan singkat 2) Pemberian acuan

3) Pemusatan ke arahjawaban yang diminta 4) Pemindahan giliranjawaban

5) Penyebaran pertanyaan 6) Pemberian waktu berpikir 7) Pemberian tuntunan21 b. Keterampilan memberi penguat

Penguatan (reinforcement) adalah respon terhadap suatu pcrangsang yuang dapat meningkatkan berulangnya kembali tingkah laku yang diharapkan.22 Penguatan yang dilakukan guru terhadap perilaku siswa bertujuan untuk :

I) Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran 2) Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar

21 Ibid, h. 63

(37)

3) Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang produktif3

Dalam proses pembelajaran, guru dapat menggunakan penguatan verbal dan nonverbal. Penguatan verbal biasanya diungkapkan dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan, clan sebagainya. Sedangkan penguatan nonverbal dapat dilakukan clengan memberikan gerak isyarat, pendekatan, sentuhan (contact), penggunaan symbol atau benda, dan penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan.

Penggunaan penguatan diclasarkan pada prinsip yang ;icla agar penguatan itu tidak berlebihan, diantaranya kehangatan, keantusiasan, kebermaknaan, dan menghindari respon yang negatif.24

c. Keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar (metodologi mengajar)

Menggunakan variasi diartikan berbagai perbuatan guru clalam proses belajar mengajar yang bertujuan mengatasi kebosan siswa sehingga siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan secara aktif.25

Variasi yang dilakukan oleh guru direncanakan secara baik dan disesuaikan dengan tuijuan yang akan dicapai. Variasi digunakan secara

23 Ibid 24 Ibid., h. 74

(38)

lancar dan berkesinambungan sehingga tidak akan merusak, perhatian siswa dan tidak mengganggu pelajaran.

Variasi yang dimaksud adalah variasi gay a mengaJ ar ( metode mengajar), penggunaan media dan bahan pengajaran, se1ia pola interaksi dan kegiatan siswa.

V ariasi gaya mengajar dapat dilakukan dengan variasi suara, pemusatan perhatian siswa, ketenangan guru, menggunakan kontak pandang, gerakan badan dan mimik, serta perubahanposisi guru.

d. Keterampilan menjelaskan

Menjelaskan berarti menyajikan informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematis dengan tujuan peserta didik mampu mengintemalisasikannya sehingga menjadi miliknya.26

Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disaj ikan dengan umtan yang cocok merupakan cirri utama kegiatan menjelaskan.

Pemberian penjelasan merupakan salah salu aspck yang amat pcnling dari kegiatan guru dalam interaksinya dengan siswa di kelas. Dalam menjelaskan materi, guru merencanakan isi clan penerima pesan dengan baik agar tercipta keefektifan dari penjelasannya. Penjelasan diberikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan diikuti dengan contoh.

26

(39)

e. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

Membuka pelajaran diartikan dengan perbuatan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat kepada apa yang dipelajari.27

Membuka pelajaran dapat dilakukan guru dengan cara menarik perhatian s1swa, membangkitkan motivasi, mernberikan acuan, clan mernbuat kaitan. Sernua ini clapat dilakukan clengan keterampilan mengadakan variasi baik verbal maupun nonverbal.

Aclapun rnenutup pelajaran adalah "kegiatan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran.28 Ada beberapa cara yang dapat clilakukan guru dalam rnenutup pelajaran sebagai berikut :

I) Meninjau kernbali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum dan rnernbuat ringkasan.

2) Evaluasi

f. Keterampilan rnernbimbing diskusi kelompok keci I

Diskusi kelornpok adalah suatu proses yang teratur yang r?elibatkan sekelornpok orang dalarn interaksi tatap muka yang informal clengan berbagai pengalarnan atau inforrnasi, pengarnbilan keputusan, atau pernecahan rnasalah. 29

27 Ibid., h. 73

28

Ibid

(40)

Guru dapat membimbing diskusi kelompok dengan terlebih dahulu membagi siswa dalam kelompok kecil. Tiap kelompok diberikan materi pembahasan yang berbeda. Guru dapat mengarahkanjalannya diskusi agar tidak keluar dari permasalahan yang ada.

g. Keterampilan mengelola kelas

Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya ke kondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remedial.

Dengan demikian inti pengelolaan kelas adalah usaha guru untuk menciptakan situasi sosial kelas yang konclusif agar proses pembelajaran berjalan dinan1is. Hal ini dapat tercapai jika kondisi dan fasilitas kelas didayagunakan seoptimalkan mungkin.

h. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan

(41)

C. Kerangka Berpikir

Guru adalah pengemban misi pendidikan yang paling utama. Kompetensi dalam mendidik dan mengajar serta integritas kepribadian gurulah yang membentuk tugas-tugas mendidik dan mengajar murid menjadi berhasil. Dan guru jugalah sebagai sasaran kalau out put pendidikan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Salah satu syarat yang relevan bagi seorang guru adalah mengetahui kemampuan dan batas kemampuan sendiri. Dimana konsep diri guru adalah kemampuan seseorang untuk melakukan pengajaran atau memberikan konsultasi kepada lingkungannya.30 Demikian besarnya tugas yang harus diemban oleh guru dalam melaksanakan tugasnya.

Di sisi lain harapan orang tua murid terlalu sempurna untuk bisa dihasilkan oleh guru. Anak yang sudah diserahkan kejenjang suatu pendidikan harus menjadi anak yang berbudi pekerti yang baik beriman dan bertakwa, handal dalam ;keilmuan, punya banyak keterampilan dan kahlian dan lain sebagainya.

Apabila uraian diatas disederhanakan dapat dikatakan bahwa seorang guru yang mempunyai konsep diri yang tinggi maka ia mempunyai kinerja yang tinggi pula, sedangkan seorang guru yang yang mempunyai konsep diri yang rendah maka dalam kinerjanya akan rendah pula.31

30 Muntar, dkk, Konsep Diri Remaja menuju pribadi mandiri, Jakarta: Rakasta sanlasta, 2003,

h. 29.

(42)

Guru tidak hanya membentuk deskripsi dirinya pada situasi yang istimewa, tetapi juga mengadakan penilaian terhadap dirinya sendiri.Profesionalisasi guru ditandai dengan kualitas derajat kebanggaan akan profesi yang dipegangnya. Dalam kaitan ini diharapkan para guru memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesinya. Rasa bangga ini ditunjukkan dengan penghargaan akan pengalamannya di masa lalu, berdedikasi tinggi terhadap tugas-tugasnya sekarang, dan meyakini akan potensi dirinya bagi perkembangan di masa depan. Jadi ada hubungan positif antara konsep diri guru dengan kinerja guru.

D. Hipotesis

Dari uraian di atas, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Hipotesis Nol (Ho)

Tidak ada hubungan antara Konsep Diri dengan Kinerja Guru MTs Se-Kecamatan Rancabungur Boger.

2. Hipotesis alternatif (Ha)

(43)

A. Tujuan Penclitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsep diri guru dengan kine1ja guru MTs se-Kecamatan Rancabungur Bogor.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah guru MTs se-Kecamatan Rancabungur Bogor. San1pel berjumlah 30 orang.yang menjadi sampel adalah guru yang niasa ke1janya telah mencapai minimal dua tahun.

Pemilhan sampel dengan cara :

Tekhnik yang digunakan untuk mengambil sampel dalam penelitian ini adalah random sampling. Random sampling merupakan cara yang sangat terkenal dalam statistik untuk memperoleh sampel yang representatif, suatu earn disebut random jika tiap-tiap individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk

menjadi anggota sampel.

C. Metode penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survei dengan teknik korelasional, yaitu kajian lapangan untuk mengungkapkan hubungan antara konsep diri dengan kinerja guru.

(44)

D. Alat Pengumpulan Data

Berdasarkan hipotesis di atas, di dalam penelitian ini terdapat dna variabel yaitu konsep diri guru dan kine1ja guru.

1. Konsep diri menjadi Independent Variabel (IV), yaitu Variabel bebas (V ariabel X).

[image:44.509.27.441.147.490.2]

Alat ukur yang digunakan tmtuk mengukur konsep diri dalam penelitian ini diadaptasikan dari teknik "The Q-Sort" yang dikembangkan oleh Stephen Son (1953). Teknik "The Q-Sort" ini merupakan alat ukur untuk mendapatkan gambaran berbagai aspek dari diri.

2. Kinerja guru menjadi Dependent V ariabel (DV), yaitu variabel terikat, (V ariabel Y).

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, penulis menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.

2. K.uesioner

(45)

Kuesioner dipakai untuk menyebut metode maupun instrumen. Jadi

dalam menggunakan metode survai angket atau kuesioner, instrument yang

diapaki adalah angket atau kuesioner. Di sini penulis menggunakan kuesioner

tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal

memilih.28

F. Teknik Analsis Data

Dalam penelitian ini, penulis alrnn menggunakan teknik anf)lisis data,

yaitu : Product Moment.

1. Teknik kolerasi Pearson product moment, digunakan untuk mengctahui

hubungan antara konsep diri dengan kinerja guru.

n (/

Xl:J-

(/

X) (; })

rxy

[Ni.

X- (;

.xj]

[Ni

Y- (;

Yf

l

Keterangan rxy = Angka korelasi "r" produc t moment

N = Jumlah Subyek

x

Skor variable X

y = Skor variable Y

iX = Jumlah seluruh skor X

iY = Jumlah seluruh skor Y

i XY= Jumlah hasil perkalian antar skor X dan Y

(46)

Hasil perhitungan akan diinterprestasi dengan merujuk pada tabel

nilai "r" product moment pada level of significant (tingkat signifikasi) 5 %.

Jika basil perhitungan (r0 ) Iebih besar dari nilai r pada tabel (r1), mak.a kolerasi

dianggap signifikan ata Ho ditolak, Ha diterima. Artinya ada hubungan yang

signifikan antara konsep diri dengan kine1ja guru. Namun, jika hasil

perhitungan (r0 ) Iebih kecil dari nilai r pada label (r1), maka korleasi dianggap

tidak signifikan atau Ho diterima, Ha ditolak. Artinya tidak ada hubungan

yang signifikan antara konsep diri dengan kine1ja guru.

G. Variabel Penelitian

I. Konsep diri

a. Defenisi konseptual

Konsep diri guru adalah kemempuan seseorang untuk melakukan

pengajaran atau kemampuan memberikan konsultasi kepada

lingkungannya.

b. Definisi operasional

Indikator untuk orang yang memiliki konsep diri adalah mempersiapkan

diri sendiri dengan baik untuk menghadapi berbagai kegiatan, kemudian

berupaya 1mtuk memberikan support kepada lingkungannya. Menyeleksi

pekerjaan secara spesifik yang berlmbungan dengan kemampuannya.

Mengukur diri dan menentukan orang-orang dalam lingkungannya yang

(47)

c. Kisi-kisi

Kisi-kisi Materi Kuesioner Variabel X

Variabel

Indikator No item No item(-) Jumlah

Penelitian (+) soal

Konsep Diri Guru Kepribadian 1,2,3 4 4

Percaya Diri 5 6,7 3

Bertanggung jawab 8,9 I 0, 11 4

Pengalaman 12,13,14 15, 16 5

Kemandirian 17, 18 2

Kedewasaan 19,20 21 3

Perasaan 22 23 2

Kesadaran 24,25

-

2

Jumlah 25 Soal

2. Kinerja Guru

a. Definisi Konseptual

Dalam konsep belajar mengajar kine1ja dapat diartikan sebagai kemampuan ke1ja seseorang yang diwujudkan dalam tingkah laku yang ditampilkan

b. Defenisi operasional

Dalam proses belajar mengajar adalah kemarnpuan guru rnernbirnbing peserta didiknya. Interaksi antara guru dan siswa dalarn proses 「・ャセェ。イ@

(48)

c. Kisi-kisi

Kisi-kisi Materi Kuesioner Variabel Y

ariabel

lndikator No item(+) No item .Jumlah

nelitian (-) soal

:inerja Kecerdasan I 2 2

Guru Kedisiplinan, Penguasaan bidang pelajaran 3,4,5 6,7 5

Pemberi contoh /Keteladanan 8, 9, 10 11, 12 5

Keteran1pilan 13, 14 2

Menerima diri 15,16,17 18, 19 5

Evaluator (Kooperatif minimum) 20, 21,22,23 24,25 6

· ·

-Jumlah

(49)

Kisi-Kisi Angkct Untuk Guru

Kisi-kisi Matcri Kucsioner Variabel X

Variabcl

Indikator No item No item(-) Jumlah

Pcnelitian (+) so al

Konsep Diri Guru Kepribadian 1,2,3 4 4

Percaya Diri 5 6,7 0

-' Bertanggw1g jawab 8,9 I 0, 11 4 Pengalaman 12,13,14 15, 16 5

Kemandirian 17, 18 2

Kedewasaan 19,20 21 3

Perasaan 22 23 2

Kesadaran 24,25

-

2

Jumlah 25 Soal

Kisi-kisi Materi Kucsioner Variabcl Y

Variabel

lndikator No item(+) No item Jumlah

l

Pcnelitian (-) so al

Kinerja Kecerdasan I 2 2

Guru Kedisiplinan, Penguasaan bidang pelajaran 3,4,5 6,7 5

Pemberi contoh /Keteladanan 8, 9, 10 11, 12 5

Keterampilan 13, 14 2

Menerima diri 15, 16,17 18, 19 5

Evaluator (Kooperatif minimum) 20, 21,22,23 24,25 6

·- ..

-Jumlah 25 Soal

Penjclasan Kisi-Kisi

Untuk mengisi kuesioner dalam instrumen penelitian telah disediakan

alternatif jawaban dari setiap butir pertanyaan dan responden dapat memilih salah

satu jawaban yang sesuai, setiap pernyataan positif ( +) diurut dari skor tertinggi ke

terendah (5,4,3,2,1), dan sebaliknya untuk pernyataan negatif (-) diurut dari mulai

(50)

No. Skala Bobot skor (+) Bobot skor (-) Penilaian

I SS 5 I

2

s

4 2

3 TT 3 3

4 TS 2 4

(51)

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat

Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat terhaclap penclidikan terutama pendidikan Islam, maka tokoh masyarakat dan ulama Bantar Kambing berinisiatif untuk membangun sebuah lembaga pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan terutama lembaga pendiclikan yang bernuansa agama.

Pada tahun 1964 tokoh masyarakat dan para ulama mengadakan musyawarah di !cantor kepala Desa Bantar Kambing untuk membangun lembaga pendidikan formal (sekolah), 10 tahun kemudian yaitu tahun 1974 masyarakat daerah Bantarkambing dapat mewujudkan berdirinya sebuah lembaga pendidikan Islam yaitu sebuah Madrasah Tsanawiyah setingkat dengan SLTP. Di antara tokoh rnasyarnkal yang merintis berdirinya lembaga tersebut antara lain : HM. Arsyadi (Kee/es Banlar Kambing), KH. M. Thoyyib, KH.M. Somad, H. Ma'mun, H. Kohar, H. Odih Jakaria, Said Abdullah, Ors. H. Ahmad Nawawi, KH. Asmullah Baehaqi, dan clari kaum mudanya adalah H. Djayan! yang kini menjabat kepala sekolah.

Pada mulanya lembaga pendidikan yang baru didirikan itu bernarna Dami

Arkom dan dua tahun kemudian berubah narna clengan narna Yayasan Al-Muasyarah, yang diketuai oleh HM. Arsyadi (Alm). Pacla mula pendirian lembaga

(52)

pendidikan Al-Muasyarah, proses kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di bangunan pendidikan milik Sekolah Dasar Negeri (SDN-01) Bantarkambing dan proses kegiatan belajar mengajar dilaksanakan sore hari.

Pada tahun 1975 suasana berubah clan Yayasan Al-Muasyarah marnpu mendirikan tiga lokal untuk ruang belajar yang berasal dari sumbangan clan swaclaya masyarakat sekitar. Bangunan tersebut berdiri di atas tanah desa seluas 9.000 meter persegi.

Semenjak berclirinya yayasan Al Muasyarah sampai sekarang suclah te1jacli clua kali pergantian ketua yayasan, yang pertarna clipimpin oleh H. M. Arsyacli (1973 s/d 1999) dan yang ke-clua oleh H. Odih Jakaria ( 1999 s/cl sekarang ), untuk kepala sekolah telah clipimpin oleh :

1. KH. Said Abdullah ( 1973 - 1975 ) 2. KH. M. Thoyyib ( 1975 - 1986) 3. HM. Djayani ( 1986 - Sekarang ).

Tujuan clidirikannya MTs Al-Mu'asyarah adalah untuk rncmenuhi kcbutulrnn masyarakat clan untuk meningkatkan taraf pendidikan masyarakat terutama pencliclikan agama. Pada awalnya status Madrasah Tsanawiyah Al-Muas'yarah ini terdaftar, pada tahun 1999 berdasarkan SK ( Surat Keputusan ) Depaiierrien Agama Nomor: B/Wi/MTs/1075 menetapkan Yayasan Al-Muasyarah kini berstatus dialuii.

(53)

dengan SD Negeri Bantar Kambing I, Sebelah Selatan dengan Madrasah Aliyah Al-Mu'asyarah, sebelah timur dengan SD Negeri Bantar Kambing III dan sebelah オセ。イ。@

dengan jalan Letko! Atang Sendjaya. Lokasi tersebut nampaknya strategis karena terletak di areal pendidikan sehingga suasana belajar mengajar dirasakan nyaman dan tenang.

2. Visi dan Misi

Sebagai lembaga pendidikan islam formal, madrasah ini memiliki visi menjadikan madrasah berprestasi dan berkualitas sehingga menjadi pilihan umat.

Misinya adalah mendidik para siswa yang memahami dirinya dan masa depannya dengan bekal dasar keimanan, akhlakul karimah, dan ilmu pengetahuan serta mengantarkan mereka ke-tingkat yang Jebih tinggi.

3. Struktur Organisasi

Keberadaan struktur sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi, karena dapat dilihat peranan dan kedudukan masing-masing anggota, sehingga dalam scliap kegiatan tidak terjadi tumpang tindih tugas dan jabatan, sehingga masing-masing bertanggung jawab sesuai dengan kedudukan, peranan, fungsi, dan tugasnya.

(54)

Struktur Organisasi MTs AI-Mu'asyarah

I

Kepala Madrasah 11 ·

II

II

" 11

WAKAMAD Urusan TU

'

I

I

I

Bid. Kurikulum

I

\ Bid. Kesiswaan \

I

Bid. BP& BK

I

Keterangan

Wali Kelas

Garis Kocrdinasi Garis Instruksional

4. Keadaan guru

Peng. OSIS

SIS WA BP3

ii

I

I

Bid. Humas

I

[image:54.509.26.439.72.666.2]

Untuk mengetahui jumlah pengajar yang ada di madrasah ini dapat di lihat tabel 2 berikut:

Tabel 2

Daftar Keadaan Guru MTs AI-Muasyarah a un .iaran

-T h A" 2002 2003

No Nama Jenis Lulusan Jabatan

kelamin

1. H. M. Djayani A. Md L D3 KepMad

2. S. Syamsuddin S.Ag L SI UIK Wakamad

3. Rahmawati p D2 IAIN Guru

4.

M. Abad Sutisna L PGAN Guru

5. Alwani S.Ag L SJ UIK Guru

6. Syahroni L D3 Guru

(55)

8. Damanhuri A.Ma L D2 Guru

9. Sukri Sunarto L SGO Guru

10. Syarif I-Iidayat L PGSLTP Guru

11. Siti Sumiaiti p PGSLTP Guru/TU

12. Drs. Syafruddin L SI IAIN Guru

13. Abdul Manaf BA. L SM IAIN Guru

I4. Betti Srimulyati p PGSLTP Guru

I 5. H. Abdillah L PGAN Guru

I 6. Nuriah S.H p SI UIK Guru

I 7. Otoy Supardi S.Ag L SI UIK Guru

I8. Yuhaeni S.Ag p SI STIA Guru

19. E. Kosasih L D2 Guru

20. Ahmad Tiar L D2 Guru

21. Endi S.Ag L SI UIK .Guru

22. Dra. Ropikoh p SI IAIN Guru

23. Drs. A. Rojudin L SI IAIN ·Guru

24. Muld1lisin S.Ag L SI IAIN Guru

25. Ida Farida S.Pd p SI Guru

26. Cecep Sihabuddin S.Ag L UNPAK Guru

27. Sri Herawati S.Pu p SI UIK Guru

28. Syafruddin L SI !PB Guru

29. Mulyana L SMA

5. Keadaan siswa

Jumlah siswa yang terdaftar di madrasah ini pada tahun ajaran 2002-2003 sebanyak 472 orang, terdiri dari 248 siswa dan 224 siswi. Untuk jelasnya daral

dilihat tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3

Daftar Keadaan Murid MTs Al-Mu'asyarah T h a un '.iaran A' 2002 2003

-Ke las Laki-laki Perempuan Jumlah

I 83 76 I59

II 95 92 187

III 70 56 I26

[image:55.509.24.445.60.515.2]
(56)

6. Sarana dan Prasarana

Peran sarana dan prasarana dalam sebuah lembaga pendiclikan formal maupuu

non formal sangat penting, guna menunjang proses pencapaian tujuan pembelajaran

clan pencliclikan secara mnum. Sarana clan prasarana pencliclikan clapat clikatakan

sebagai kebutuhan pokok clalan1 sebuah lembaga pencliclikan, bahkan merupakan

salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar yang tentunya ticlak bisa

clipisahkan dari sistem pembelajaran yang efektif dan efisien.

Berclasarkan observasi dan wawancara yang clilakukan penulis dengan kepala

sekolah yang clibantu kepala urusan tata usaha clikemukakan sarana dan prasarana

[image:56.509.21.441.170.633.2]

yang dimiliki MTs Al-Muasyarah seperti terlihat dalam tabel 4 di bawah ini :

Tabel 4

Sarana dan Prasarana MTs Al-Muasyarah

NO JENIS SARANA PRASARANA JU ML AH KEADAAN

I

1 Gedung Sekolah 5 Unit Perman en 2 Ruan!! Belaiar 13 Ruang Baik

" " - -·-·-3 Ruan!! Keoala Sekolah 1 Ruang___ Baik

-·--··

4 Ruang Wakil Keoala Sekolah 1 Ruang Baik

5 Ruan!! Guru 1 Ruang Baik

6 Ruanl! Tata Usaha dan BK 1 Ruang Baik 7 Ruanl! Pernustakaan 1 Ruang Baik

8 Ruant:! OSIS 1 Ruang Baik

9 Ruang Keterampilan 1 Ruang B<!ik

10 Gudang 2 Ruang Baik

11 Mesjid 1 Unit Baik

12 Laoangan Uoacara 1 Ruang Baik 13 Telohon (0251- 507155) 1 Unit Baik

14 WC Guru 2 Ruang Baik

(57)
[image:57.509.21.441.96.613.2]

Hasil dari perhitungan data konsep diri

Tabel Distribusi frekuensi

k = 1+3,3 log N = 1 + 3,3 log 30. = 1 + 3,3 (1,477) = 1+4,9

=6

Tabel 5

Distribusi Frekuensi Konsep Diri

Nilai

89-94 95-100 101-106 107-112

x

=

'5)ixi

Ifi

= 3.028 30 = 101 F 4 9 13 4 30

Me= b + p

セ@ セ@

- f

J

= 100,5 + 4

イᄋSヲセャセ@

= 100,5 + 4[ f3]

= 1005,4 + 4 (0,1)

= 100,9

=IOI

Mo=b+p b1 b1+ b2

= 100,5 + _4_ 4+9

x

fiXi Xi"

91,5 366 8372,25 97,5 878 9506,25 103,5 1346 10712,25 109,5 438 11990,25

(58)

= 100,5 +

....4-13 = 1005,4

+

4 (0,1) = 100,9

=IOI

= 306266 - (3028)2 30 90

= 306266 - 305626 30 90

= 4,7

[image:58.508.22.440.50.543.2]

Hasil dari perhituugan data kinerja guru

Tabel 6

Distribusi Frekuensi Kinerja Guru

Nilai

89-94 95-100 101-106 107-112

x =

Z:fiXi

2.:fi

=3021

30 = 100,7

= 101

F 5 8 13 4 =30

x

fiXi Xi'

91,5 457,5 8372,25

97,5 780 9506,25

103,5 1345,5 10712,25

109,5 438 11990,25

(59)

m・]「Kー{AセMヲ}@

= 100,5 + 4

セMSセSQセ@

= 100,5 + 4[ f3] = 1005,4 + 4 (0,1) = 100,5 + 0,4 = 100,9 = 101 Mo=b+p b1

b1+ b2 =100,5+4 _5_

5+9 = 100,5 + 4 j_

14 = 1005,+ 1,42 = 101,92 = 102

s

= セ@

2:Jixi2 - Q)ixi)2

l:fi

= /305132- 304215

29

=f3C6

= 5,6

No

x

1 101

2 108

3 103

4 llO

5 108

[image:59.507.24.429.56.653.2]

6 94

Tabel 7

r Product Moment

y (X.Y)

x•

Y"

--101 10.201 10.201 10.201

105 11.340 11.664 11.025

91 9.373 10.609 8.281

99 10.890 12.100 9.801

llO 11.880 11.664 12.100

(60)

7 104 102 10.608 10.816 10.404

8 102 101 10.302 10.404 10.201

9 98 97 9.506 9.604 9.409

10 99 96 9.504 9.801 . 9.216

11 89 92 8.188 7.921 8.464

12 96 99 9.504 9.216 9.801

13 95 105 9.975 9.025 11.025

--14 103 94 9.682 10.609 8.836

15 102 103 10.506 I 0.404 I 0.609

16 105 101 10.605 11.025 '.J0.201

17 105 93 9.765 11.025 . 8.649

18 98 100 9.800 9.604 '10.000

19 IOI 107 10.807 10.201 11.449

20 97 98 9.506 9.409 9.604

21 107 104 11.128 11.449 I 0.816

22 JOO 105 10.500 10.000 11.025

23 95 98 9.310 9.025 . 9.604

24 105 102 10.710 11.025 .10.404

25 100 108 10.800 10.000 11.664

26 101 107 10.807 I 0.201 11.449

27 102 106 10.812 10.404 11.236

28 94 101 9.494 8.836 10.201

29 102 99 10.098 10.404 9.801

30 92 103 9.464 8.464 10.609

Y23.9!6 ) 3.016 Y303.946 ) 303.946 ) 304.006

r = n Cl:xy) - (l:x) (l:y)

,l[n CZ:x2) - (2:y)2] [n(l:y2)- (2:y)2]

r = 30 (303.443)- (3.016) (3.016)

,1[30 (303.443)-(3.016)2] [30(304.006)-(3.016)2]

r

=

9.103.290-9.096.256

,1[9.118.380 - 9.096.256] [9.120.180 - 9.096.256]

=

7.034

,1(22.124). (23.924)

(61)

= 7.034 23.006 = 0,31

Berdasarkan perhitungan analisa koefisien korelasi dengan nilai r=0,31, ini menunjukkan korelasi yang signifikan dan memiliki hubungan searah. Artinya jika x naik sebesar 1, maka y akan mengalami kenaikan pula sebesar 0,31 dan sebaliknya.

Koefisien Determinasi Kd = r2x 100%

=(0,31)2x 100% = 0,0961 x 100% =9,61%

Hasil perhittmgan tersebut memmjukan bahwa x mempunuai peran (pengaruh) yang tidak kecil terhadap y, yaitu sebesar 61 % dan sisanya sebesar 90,39% dipengaruhi oleh faktor lain.

T hitung = r

.:rn:z-セ@

]PLSQセ@

.-J 1 -(0,3)2 = 0,31128

.-) 1 - 0,096

= 1,64

.-) 0,096 = 17,08

Jumlah n= 30

Taraf signifikan (a.) = 5%

(62)

demikian Hitditerima, ini berarti ada peranan (hubungan) yang berarti antara variabel x dengan variabel y.

a. Konsep Diri

ᄋセ@

1 3

'

4

89

b. Kinerja Guru

,.

1

'

8

5 4

89

95

95

Tabel 8

Gambar Histogram

101 107

101 107

-.

.

[image:62.504.38.422.68.664.2]
(63)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungandan interpretasi, kesimpulan yang diperoleh

dalarn penelitian ini adalah:

1. Konsep diri yang diperoleh para guru MTs Al-Muasyarah Bogor dikategorikan

kepada rata-rata tingkat perolehan yang signifikan hal ini dapat dilihat dari hasil

angket pada variabel X (Konsep diri), Dengan kata lain guru yang konsep dirinya

tinggi mempunyai sikap yang tinggi pula dalam kine1janya.

2. Kinerja guru di MTs Al-Muasyarah Bogor dikategorikan kepada rata-rata tingkat

kinerja yang cukup baik, ha! ini dapat dilihat dari hasil angket variabel Y (Kine1ja guru)

3. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa hubungan antara konscp diri dengan

kine1ja guru dalam proses belajar mengajar ada hubungan yang signifikan karena

dari hasil r = 0,31, berdasarkan perhitungan analisis koefisien korelasi ini menunjukan ada hubungan yang searah artinyajika x naik sebesar ], maka y akan

mengalarni kenaikan pula sebesar 0,31 dan sebaliknya.

(64)

B. Saran

Dengan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara konsep diri dengan kine1ja guru, maka penulis mengemukakan saran sebagai berikut:

I. Untuk para guru

Mengingat positifnya hubungan konsep diri dengan kine1ja guru, maka untuk dapat meningkatkan kinerja, maka para guru harus meningkatkan pula konsep diri yang ada. Guru perlu berusaha untuk meminta bantuan kepada kepala sekolah sebagai atasan sekaligus sebagai pembimbing dalam membantu kesulitan-kesulitan dan masalah-masalah yang dihadapi oleh bapak I ibu guru clalarn mengajar ataupun terhadap masalah masalah pribadi.

2. Untuk Kepala Sekolah

Kepala sekolah harus menyadari bahwa sebagian guru akan lebih giat beker:ja clari pada yang lain,karena mereka memiliki kpribadian dan nilai yang berbeda. Dan jika diperlukan seorang kepala sekolah berusaha untuk mengambil,

langkah-langkah untuk meningkatkan konsep cliri pacla guru sehingga ilu akrnn

(65)

Gambar

Tabel I Struktur Organisasi MTs. Al-Muasyaroh ................................... ... ........
gambaran berbagai aspek dari diri.
tabel 2 berikut:
Daftar Tabel 3 Keadaan Murid MTs Al-Mu'asyarah
+6

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) atau

Hal-hal yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer adalah (1) pemberdayaan orangtua dilakukan kepala sekolah dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat untuk ikut andil

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas kacang tanah di lahan kering Desa

Kinerja jaringan umumnya ditentukan dari berapa rata-rata dan persentase terjadinya tundaan (delay) terhadap aplikasi, jenis pembawa (carriers), laju bit

merupakan bentuk komunikasi yang melibatkan alat-alat peraga seperti : poster, tanda berbagai materi lain yang bisa dipakai untuk mengkomunikasikan produk, dengan

Perbedaan penghitungan pada tiga kasus yang dijelaskan di atas, mengindikasikan bahwa terdapat penggunaan metode yang berbeda dalam penghitungan kerugian keuangan

Maka permasalahan yang diteliti dibatasi sesuai dengan rumusan masalah yang dibahas yaitu mengenai pelanggaran terhadap asas hukum diplomatik dalam kasus penolakan

Faktor-faktor tersebut diperoleh dari hasil analisis penampilan karya tari kelompok yang siswa tampilkan, hasilnya dalam proses membuat karya tari siswa kelas VIII