• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA SWASTA ESA PRAKARSA SELESAI T.P 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA SWASTA ESA PRAKARSA SELESAI T.P 2015/2016."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

DENGAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA M AT E RI E K O S I S T E M DI SMA SWASTA

ESA PRAKARSA SELESAI T.P 2015/2016

Oleh : Maulida Utami

4123341024

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Maulida Utami dilahirkan di Medan pada tanggal 21 Agustus 1994. Ayahanda bernama Supriadi dan Ibunda bernama Suryawati dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 2000, penulis mulai mengenyam pendidikan di SD Negeri 060947 Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun

(4)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

DENGAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA M AT E RI E K O S I S T E M DI SMA SWASTA

ESA PRAKARSA SELESAI T.P 2015/2016

Maulida Utami (NIM 4123341024)

ABSTRAK

Penelitian yang dilakukan di SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan memberikan perlakuan kepada kedua kelompok sampel penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai yaitu sebanyak 2 kelas dengan rata-rata jumlah siswa 40 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah sampel total berupa sampel yang diambil dari 2 kelas yaitu kelas X1 dan kelas X2 sebanyak 80 orang.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dalam bentuk objektif tes, yaitu untuk soal pretes dan soal postes sebanyak 30 soal yang masing-masing telah dinyatakan valid dan reliabel. Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan Think Pair Share (TPS) lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar denga Student Teams Achievement Division (STAD) dengan hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,22 > 1,99 pada taraf  0,05, yang berarti dalam penelitian ini Ho ditolak sekaligus menerima Ha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi ekosistem di SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai tahun pembelajaran 2015/2016.

(5)

iv

DIFFERENCE OF STUDENT LEARNING USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE THINK PAIR SHARE (TPS) BY TYPE OF

STUDENT ACHIEVEMENT DIVISION TEAMS (STAD) IN THE MATERIAL ON ECOSYSTEM IN SMA SWASTA ESA PRAKARSA

SELESAI T.P 2015/2016

Maulida Utami (NIM 4123341024)

ABSTRACT

Research conducted in SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai aims to determine differences in learning outcomes of students using cooperative learning model Think Pair Share (TPS) with the type of Student Teams Achievement Division (STAD). This type of research is an experiment by giving treatment to both groups of the study sample. The population in this study were all students in grade X SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai as many as 2 classes with the average number of 40 students. The sample in this study was the total sample in the form of samples taken from the two classes, namely class X1 and X2 class of 80 students. The instrument used in this study was a test in the form of an objective test, that's a matter of pretest and posttest about 30 questions, each of which has been declared valid and reliable. The result showed that the average student learning outcomes are taught using Think Pair Share (TPS) is higher than the learning outcomes of students who are taught premises Student Teams Achievement Division (STAD) with the hypothesis testing results obtained t> t table is 2,22 > 1 , 99 on the level, which means that in this study while receiving Ha Ho is rejected. It can be concluded that there is a difference in student learning outcomes are taught using cooperative learning model Think Pair Share (TPS) with the type of Student Teams Achievement Division (STAD) on the material ecosystem in SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai T.P 2015/2016.

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada Materi Ekosistem di SMA

Swasta Esa Prakarsa Selesai Tahun Pembelajaran 2015/2016” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Ketua Jurusan Biologi Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd dan Sekretaris Jurusan Biologi Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si. Apt serta Ibu Dra. Uswatun hasanah, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Melva Silitonga, M.S., Ibu Dr. Martina Restuati, M.Si., dan Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik serta kepada Bapak dan

Ibu Dosen maupun Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.

(7)

vi

Teristimewa dan penuh kasih penulis sampaikan terima kasih yang tiada akhir kepada Ayahanda tercinta Supriadi dan Ibunda tercinta Suryawati atas doa dan kasih sayang yang tiada henti kepada penulis, serta kerelaan mengorbankan segalanya demi penyelesaian studi penulis di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih teristimewa juga kepada adik tersayang Dwi Fatika Dinia yang telah

mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis.Sahabat-sahabat yang telah membantu lulu, mbakca, puan, charis, darliani, martati, evi, medina, suci, siti, april, bang halim yang membantu proses penelitian sampai selesai, serta risky yang selalu mensupport, keluarga besar PPLT 2015 SMA/SMP Swasta Esa Prakarsa Selesai dan teman-teman pendidikan ekstensi A 2012.

Medan, Juni 2016 Penulis,

(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Hasil Belajar 9

2.1.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 9

2.1.3.1. Faktor Internal 9

2.1.3.2. Faktor Eksternal 10

2.2. Pengertian Model Pembelajaran 10

2.2.1. Model Pembelajaran Kooperatif 11

2.2.2. Langkah – Langkah Pembelajaran Kooperatif 12

2.2.3. Prinsip Utama Pembelajarann Kooperatif 13

2.2.3.1. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) 13 2.2.3.2. Langkah – Langkah Pembelajaran Tipe Think Pair Share (TPS) 15 2.2.3.3. Kelebihan Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) 15 2.2.3.4. Kekurangan Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) 16 2.2.4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) 16

2.2.4.1. Komponen Pembelajaran STAD 17

2.2.4.2. Langkah – Langkah Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) 17 2.2.4.3. Kelebihan Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) 18 2.2.4.4. Kekurangan Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) 18

2.3. Materi Pembelajaran 19

2.4. Kerangka Konseptual 31

BAB III METODE PENELITIAN 33

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33

3.1.1. Lokasi Penelitian 33

3.1.2. Waktu Penelitian 33

(9)

viii

3.2.1. Populasi Penelitian 33

3.2.2. Sampel Penelitian 33

3.3. Variabel Penelitian 34

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 34

3.5. Instrumen Penelitian 35

3.5.1. Instrumen Hasil Belajar 35

3.6. Prosedur Penelitian 36

3.7. Instrumen Pengumpulan Data 39

3.7.1. Uji Validitas Tes 39

3.7.2. Uji Reliabilitas Tes 40

3.7.3. Taraf Kesukaran Tes 40

3.7.4. Daya Pembeda Tes 41

3.8. Teknik Analisis Data 42

3.9. Uji Persyaratan Data 42

3.9.1. Uji Normalitas 42

3.9.2. Uji Homogenitas 43

3.9.3. Uji Hipotesis 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47

4.1. Hasil Penelitian 47

4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian 47

4.1.2. Deskripsi Data Penelitian 47

4.1.2.1. Deskripsi Nilai Pretes Siswa Pada Kelas

Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II 47 4.1.2.2. Deskripsi Nilai Postes Siswa Pada Kelas

Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II 48

4.1.3. Uji Prasyarat Data 49

4.1.3.1. Uji Normalitas 49

4.1.3.2. Uji Homogenitas 50

4.1.4. Uji Hipotesis 50

4.1.5. Ketuntasan Belajar 51

4.2. Pembahasan 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55

5.1. Kesimpulan 55

5.2. Saran 55

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Suatu Populasi Penguin di Kutub Selatan 20

Gambar 2.2. Suatu Komunitas Tumbuhan di Sebuah Padang Rumput 21

Gambar 2.3. Daun Kaktus Mengurangi Penguapan,Teratai untuk Memperluas Area Penguapan 25

Gambar 2.4. Tanaman Bunga Matahari Berperan sebagai Podusen 28 Gambar 2.5. Aliran Energi 30 Gambar 2.6. Rantai Makanan 31 Gambar 2.7. Skema Prosedur Penelitian 38

Gambar 22.1. Siswa Sedang Mengerjakan Pretes di Kelas TPS 126

Gambar 22.1. Siswa Sedang Mengerjakan Pretes di Kelas STAD 126

Gambar 22.3. Peneliti Sedang Menjelaskan Materi Ekosistem di Kelas TPS 127

Gambar 22.4. Peneliti Sedang Menjelaskan Materi Ekosistem di Kelas STAD 127

Gambar 22.5. Siswa Sedang Menjawab Pertanyaan yang Diberikan Guru Secara Individu 128

Gambar 22.6. Siswa Sedang Menjawab Pertanyaan yang Diberikan Guru Secara Berdiskusi Kelompok 128

Gambar 22.7. Siswa Sedang Mempresentasikan Hasil Jawaban Masing – Masing di Depan Kelas 129

Gambar 22.8. Perwakilan Kelompok Membacakan Hasil Diskusi Kelompok di Depan Kelas 129

(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Langkah – Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12

Tabel 3.4. Desain Rancangan Penelitian 35

Tabel 3.5. Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar Biologi pada Materi Ekosistem 35 Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Pretes Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II 48 Tabel 4.2. Perbedaan Nilai Postes Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II 49

Tabel 4.3. Pengujian Normalitas Data Penelitian 59

Tabel 4.4. Pengujian Homogenitas Data Penelitian 50

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 59

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran TPS 63 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran STAD 74

Lampiran 4. Kisi – kisi Instrumen 85

Lampiran 5. Instrumen Penelitian 86

Lampiran 6. Kunci Jawaban 92

Lampiran 7. Validitas Soal 93

Lampiran 8. Perhitungan Validitas Tes 94

Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Tes 97

Lampiran 10. Analisis Varians Butir Soal 98

Lampiran 11. Perhitungan Taraf Kesukaran Tes 100

Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Soal 102

Lampiran 13. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen I (TPS) 104 Lampiran 14. Perhitungan Rata – Rata, Standart Deviasi dan Varians

Kelas Eksperimen I (TPS) 106

Lampiran 15. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen II (STAD) 108 Lampiran 16. Perhitungan Rata – Rata, Standart Deviasi dan Varians

Kelas Eksperimen II (STAD) 110

Lampiran 17. Uji Normalitas Data Penelitian Kelas TPS 112 Lampiran 18. Uji Normalitas Data Penelitian Kelas STAD 114

Lampiran 19. Uji Homogenitas 116

Lampiran 20. Hipotesis 120

Lampiran 21. Perhitungan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa 123

Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian 126

Lampiran 23. Tabel r Product Moment 131

Lampiran 24. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z 132 Lampiran 25. Tabel Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 133

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui proses pembelajaran di sekolah, tepatnya dalam bidang pendidikan. Hasil belajar siswa di sekolah merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui apakah suatu proses pembelajaran telah berjalan dengan baik atau tidak, sehingga dapat diketahui apakah tujuan dari pembelajaran tersebut telah tercapai atau belum. Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai – nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

Hasbullah (2009) mengungkapkan dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Selanjutnya,

pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan

yang lebih tinggi dalam arti mental.

(14)

2

Melihat fenomena tersebut, maka perlu diterapkan suatu sistem pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar, guna meningkatkan prestasi belajar siswa disetiap jenjang pendidikan. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif sangat cocok diterapkan pada pembelajaran biologi karena dalam mempelajari biologi tidak cukup hanya mengetahui dan menghafal konsep – konsep tetapi juga dibutuhkan suatu pemahaman serta kemampuan menyelesaikan persoalan biologi dengan baik dan benar. Melalui model pembelajaran ini siswa dapat mengemukakan pemikirannya, saling bertukar pendapat, saling bekerja sama jika ada teman dalam kelompoknya yang mengalami kesulitan. Hal ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk mengkaji dan menguasai materi pelajaran sehingga nantinya akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan bahwa guru

tidak selalu memperhatikan kondisi siswa dalam mengikuti pelajaran, tetapi guru lebih terfokus pada sejauh mana materi pelajaran yang harus disampaikan sesuai

dengan progam semester yang sudah dirancang. Melihat penguasaan siswa yang masih rendah terhadap materi biologi khususnya pokok bahasan ekosistem, maka dalam penelitian ini model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan Student Teams Achievement Division (STAD), karena materi ekosistem ini memiliki beberapa pengelompokkan materi (sub materi) sehingga cocok diaplikasikan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan Student Teams Achievement Division (STAD).

Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) pernah diteliti oleh beberapa peneliti seperti: Husnidar (2014) yang berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Disposisi Matematis Siswa di SMA Negeri 1 Bireuen” menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share dengan media software Autograph dapat meningkatkan

(15)

3

memiliki kemampuan komunikasi matematika. Pada siklus kedua 90% siswa memiliki kemampuan komunikasi matematika.

Sedangkan menurut penelitian Sujarwanta Agus (2013) yang berjudul “Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Dilengkapi Media Realita Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Biologi” dapat dilihat bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar siklus I sebesar 63,33%, sedangkan pada siklus II tingkat ketuntasan hasil belajar 79,57% jadi tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II terjadi peningkatan 16,24%, maka target yang diinginkan telah tercapai untuk ketuntasan belajar siswa pada akhir siklus telah melebihi target yang ditentukan yaitu 70%.

Sementara model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pernah diteliti oleh Roslimah. Roslimah (2014) yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Kemampuan Pemetaan Konsep Siswa Pada Materi Ekosistem” diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan antara siswa kelas eksprimen dan kelas kontrol dengan

selisih rata-rata skor postes dan pretes kelas eksprimen mencapai 75,08% sedangkan rata - rata pada kelas kontrol adalah 69,15%. Dari hasil data tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah rata-rata antara kelas eksprimen dan kelas kontrol.

Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) dengan Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada Materi Ekosistem di SMA

(16)

4

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang tertulis di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Kegiatan belajar mengajar masih berpusat pada guru.

2. Guru jarang memvariasikan model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) sehingga kurang antusiasnya pelajar dan jarang memberi pendapat.

3. Hasil belajar biologi yang masih belum memenuhi KKM yang ditentukan sekolah yaitu 75 pada TP. 2015/2016.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat begitu luasnya masalah yang teridentifikasi, maka batasan masalah dari penelitian sebagai berikut:

1. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan pada materi

pokok ekosistem.

2. Penelitian dilakukan di kelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Tahun

Pembelajaran 2015/2016.

3. Penelitian ini menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).

1.4. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Tahun Pembelajaran 2015/2016?

(17)

5

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Tahun Pembelajaran 2015/2016?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Tahun Pembelajaran 2015/2016.

2. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Tahun Pembelajaran 2015/2016.

3. Mengetahui perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai Tahun Pembelajaran 2015/2016.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan langsung dengan biologi yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).

a. Bagi Guru dan Sekolah

(18)

6

model pembelajaran pada pembelajaran biologi. Dan bagi guru hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan pembelajaran biologi khususnya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).

b. Bagi Akademisi

Dapat dijadikan perbedaan dan acuan bagi pembaca/akademis yang akan mengadakan penelitian, khususnya model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Division (STAD).

1.7. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kekeliruan menafsirkan istilah dalam penelitian ini, maka perlu diberikan definisi operasional sebagai berikut:

1. Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh oleh siswa setelah menjawab tes yaitu postes dan pretes pada materi pokok ekosistem menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).

2. Tes evaluasi adalah tes yang dilakukan setelah proses pembelajaran.

3. Tes evaluasi dilakukan dengan menggunakan soal berbentuk pilihan berganda dengan 5 pilihan jawaban.

4. Tes evaluasi yang dijawab benar akan diberi nilai 1 yang dijawab salah diberi nilai 0.

5. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran model pembelajaran dengan kelompok belajar.

6. Kelompok belajar dibentuk secara heterogen menurut tingkat kemampuan belajar siswa.

(19)

7

(20)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan dari penelitian ini adalah: 1. Hasil belajar siswa kelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Tahun Pembelajaran

2015/2016 dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS)

pada materi ekosistem dengan nilai rata-rata sebesar 71,76.

2. Hasil belajar siswa kelas X SMA Swasta Esa Prakarsa Tahun Pembelajaran 2015/2016 dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi ekosistem dengan nilai rata-rata

sebesar 66,77.

3. Ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan model pembelajaran Student Teams Achievement

Division (STAD) pada sub pada materi ekosistem di Kelas X SMA Swasta

Esa Prakarsa Selesai Tahun Pembelajaran 2015/2016.

5.2. Saran

Berdasarkan saran yang dikemukakan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi guru bidang studi biologi di SMA Swasta Esa Prakarsa Selesai agar berkenan mencoba menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan Student Teams Achievement Division (STAD) dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang cara berdiskusi

(21)

56

(22)

57

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R., (1997), Classroom Instructional Management, The Mc Graw – Hill Company, New York.

Arikunto, S., (2013), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi 2 Cetakan 3 Bumi Aksara, Jakarta.

Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Hasbullah, (2009), Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta.

Husnidar, (2014), Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Disposisi Matematis Siswa di SMA Negeri 1 Bireuen, Jurnal Didaktik Matematika, 1(1):50-57.

Jati, W., (2007), Pelajaran Biologi Untuk SMA/MA, Ganeca Exact, Jakarta.

Karmana, O., (2008), Biologi Untuk Kelas X, Grafindo Media Pratama, Bandung.

Malinda, F., (2013), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Menggunakan Peta Konsep dan Tidak Menggunakan Peta Konsep Pada Materi Ekosistem Di Kelas X SMA Swasta AL – Hidayah Medan T.P 2012-2013, FMIPA Unimed., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Mularsih, H., (2010), Strategi Pembelajaran Tipe Kepribadian dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama, Sosial Humaniora, 14(1):25-30.

Pujiyanto, S., (2008), Buku Untuk SMA Kelas X, Platinum, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Jakarta.

Roslimah, dan Muhibbuddin, (2014), Penerapan Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Divisions) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Kemampuan Pemetaan Konsep Siswa Pada Materi Ekosistem, Jurnal EduBio Tropika, 2(2):34-37.

Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif, Ar – Ruzz Media, Yogyakarta.

Slavin, R.E., 1994, Cooperative Learning, Penerjemah Narulita Yusron, Nusa Media, Bandung.

(23)

58

Sujarwanta, A., dan Setiyarini, E., (2013), Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS Dilengkapi Media Realia Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar, Bioedukasi, 4(2):75-76.

Suparno, S.A., (2001), Membangun Kompetensi Belajar, Proyek Pendidikan Tenaga Akademik, Jakarta.

Gambar

Tabel 2.1. Langkah – Langkah Model Pembelajaran Kooperatif  Tabel 3.4. Desain Rancangan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 12d adalah tampialn saat aplikasi dan perangkat keras telah memulai penghitungan langkah kaki dan apa bila sistem measuki mode hemat daya maka akan muncul

(2) Efektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi antara lain: (a) pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran yang sudah

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui pengaruh metode latihan soal- soal dalam pembelajaran akuntansi keuangan terhadap prestasi belajar siswa, (2)

Objektivitas dari artikel ini adalah untuk mengetahui unjuk kerja sistem refrigerasi siklus tunggal dan ganda yang dapat dimanfaatkan energinya pada bagian panas buang

perusahaan mendapat pesanan khusus dengan harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan, karena itu rumusan yang akan penulis kemukakan yaitu: “Apakah dengan penggunaan informasi

Pengantar tugas akhir ini berjudul Perancangan Visual Branding Grup Band “Holy Spirit”. Adapun permasalahan yang dikaji adalah merancang promosi “Holy Spirit” agar lebih di

Hipotesis diuji menggunakan Anava (Analisis variansi). Dari hasil analisis dapat disimpulkan: 1) ada pengaruh metode siklus belajar 5E dan inkuiri terbimbing terhadap

Aplikasi yang dibangun pada artikel ini dapat membantu pengguna mencari informasi alam tanpa harus melakukan pencocokan dengan kata kunci pencarian. 5.2