• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFISIENSI USAHATANI BIBIT TEMBAKAU VOOR-OOGST (JENIS RAJANGAN) DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETANI (Studi Kasus di Desa Maesan Kec. Maesan Kab. Bondowoso)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFISIENSI USAHATANI BIBIT TEMBAKAU VOOR-OOGST (JENIS RAJANGAN) DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETANI (Studi Kasus di Desa Maesan Kec. Maesan Kab. Bondowoso)"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

Digital Repository Universitas Jember

(2)

Digital Repository Universitas Jember

(3)

Digital Repository Universitas Jember

(4)

Digital Repository Universitas Jember

(5)

Digital Repository Universitas Jember

(6)

Digital Repository Universitas Jember

(7)

Digital Repository Universitas Jember

(8)

Digital Repository Universitas Jember

(9)

Digital Repository Universitas Jember

(10)

Digital Repository Universitas Jember

(11)

Digital Repository Universitas Jember

(12)

Digital Repository Universitas Jember

(13)

Digital Repository Universitas Jember

(14)

Digital Repository Universitas Jember

(15)

RINGKASAN

Novia Rimbawati (961510201014), Mabas.iswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Jember, dengan Judul Karya Ilmiah Terrulis "Efislenai Usahatani Bibit Tembakau Voor-Oogst (Jeni• Rajanganl clan Kontribuslnya Terhadap Tingkat Peodapatan Petani", di bawah bimbingan Bapak Jr. Moch. Samsoehucli, MS selaku Dosen Pembimbing Utama dan lbu M. Sunarsih, MS selaku Dosen Pembimbing Anggota.

Kebijaksanaan perekonomian pertanian menyebutkan bahwa

kegiatan pertanian yang mencakup tanaman ' pangan, tanaman

perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan diarahkan pada

perkernbangan pertanian maju, efisien dan tangguh. Perkebunan

memegang peranan sangat penting dalarn perekonomian n asional,

baik dilihat dari kontribusinya terhadap pendapatan negara maupun

keterlibatan petani secara langsung di dalamnya.

Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu

(1) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

usahatani b ibit tembakau, (2) mengetahui efisiensi biaya usahatani

bibit tembakau di Desa Maesan dan (3) mengetahui berapa besar

kontribu si usahatani bibit tembakau terhadap tingkat pendapatan

usahatani petani selama satu tahun (musim tanam I sampa i musim

tanam Ill) .

Perumusan hipotesisnya adalah (1) faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan usahatani bibit tembakau Voor-Oogst

Uenis rajangan) adalah pendidikan, umu r, pengalaman, frekuensi

sebar benih, biaya pupuk, biaya obat, b iaya tenaga kerja dan biaya

bedengan, (2) penggunaan biaya produksi usahatani bibit tembakau

Voor-Oogst (jerus rajangan) adalah efisien dan (3) kontribusi

pendapatan usahatani b ibit tembakau terhadap tingkat pendapatan

Digital Repository Universitas Jember

(16)

usahatani petani selama satu tahun (musim tanam I sampai musim

.

tanam III) adalah tinggi.

Oaerah penelitian ditentukan secara sengaja yaitu di Desa

Maesan Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso. Pemilihan lokasi

penelitian dengan pertimbangan bahwa Oesa Maesan merupakan

daerah sentra penghasil bibit tembakau Voor-Oogst Uenis rajangan)

baik untuk dijual saja maupun untuk dijual dan ditanam.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptlf

dam korelasional. Oeskriptif untuk meoggambarkan secara

matematis, faktual, akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan I

antara fenomena dan korelasional untuk mencari hubungan antara

variabel-variabel yang diteliti. Pengambilan contoh pada penelitian ini

mempergunakan "Proportionate Stratified Random Sampling", yaitu

mengambil sampel dari strata yang telah ditentukan secara proporsi.

Penelitian ini mempergunakan data primer dan data sekunder.

Data primer diperoleh langsung dari responden roelalui kuisener

sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi yang

terkait dengan penelitian ini.

Analisa yang digunakan adalah ( 1) analisa Regresi Linier

Berganda, (2) analisa R/C ratio dengan membandingkan penerimaan

dan biaya usahatani bibit temba.kau dan (3} analisa kontribusi yang

membandingkan pendapatan usahatani bibit tembakau dengan total

pendapatan usahatani selama satu tahun (musim tanam I sampai

musim tanam III).

Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) faktor umur, ,

frekuens.i sebar benih, luas lahan dan biaya tenaga kerja

berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani bibit tembakau,

sedangkan faktor pendidilcan, pengalaman, biaya pupuk, biaya obat

Digital Repository Universitas Jember

(17)

dan biaya bedengan· berpengaruh tidak nyata terhadap pendapatan •

usahatani bibit tembakau (2) penggunaan biaya produksi pada

usahatani bibit tembakau untuk bibit dijual (strata I) dengan R/C

ratio= 3,9245 dan untuk bibit dijual dan ditanam dengan R/C ratio;

3 , 6359 adalah efisien, karena memiliki nilai R/C ratio Jebih besar

dari satu dan (3) kontribusi usahatani bibit tembakau terhadap

tingkat pendapatan usah'atani selama satu tahun (musim tanam I

sampai musim tanam Ill) ada1ah tinggi (lebih besar dari 71%).

Kontribusi tersebut pada petani yang bibitnya dijual sebesar 86,808%

dan pada petani yang bibitnya dijual dan ditanam sebesar 81,6850/o.

Digital Repository Universitas Jember

(18)

I . PEBDAHULUAN

1.1 Lata.r Belakan1 Permaulaban

Kebijaksanaan perekonomian pertanian yang tertuang dalam

Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) menyebutkan bahwa

kegiatan pertanian yang mencakup tanaman pangan, tanaman

perkeb unan, perikanan, peternakan dan kehutanan diarahkan pada

perkembangan pertanian maju, efisien dan tangguh. Pembangunan

pertanian bertujuan u ntuk meningkatkan basil dan mutu produksi,

meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, petemak dan

nelayan, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha,

menunjang kegiatan industri serta meningkatkan ekspor

(Dinas Pendidikan Nasional, 1999).

Pembangunan pertanian masa depan merupakan proses

kelanjutan, peningkatan, pendalaman, perluasan dan pembaharuan

pembangunan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Walaupun

kontribusi PDB (Produk Domestik Bruto) sektor pertanian terhadap

PDB Nasional semakin menurun dari 37,9"/o pada Pelita I menjadi 14 ,5°/o pad a t ahun 1995 sejalan dengan transfonnasi perekonomian

ke arah industri, akan tetapi nilai absolut terus meningkat dari

Rp 24,9 triliun pada Pelita I menjadi Rp 55,9 triliun pada tahun

1995. Dengan demikian

sektor

pertanian tetap memegang peranan

strategis a tau pen ting dengan beberapa alasan

(Kanwil Deptan, 1997) :

a. merupakan

kebutuhan

sektor yang bertanggung jawab dalam menyediakan

pangan Nasional sehingga eksistenSinya terus

diperlukan;

1

Digital Repository Universitas Jember

(19)

b. sektor pertanian merupakan sa!.ah satu penyedia bahan baku bagi

sektor industri, sehingga kelangsungan produksi sektor pertanian

ikut menentukan kelangsungan kegiatan industri;

c. sektor pert.anian turut memberikan kontribusi dalam

meningkatkan devisa negara dari ekspor non migas; dan

d. sektor pertanian menyediakan kesempatan kerja bagi tenaga kerja

di pedesaan (5lo/o angkatan kerja bekerja di sektor pertanian).

Perkebunan memegang peranan sangat penting dalam

perekonomian nasional, baik dilihat dari kontribusinya terhadap

pendapatan negara maupun keterlibatan petani secara langsung di

dalamnya. Kebijaksanaan dan pola operasional yang dijalankan

pemerintah dibidang perkebunan akan sangat menentukan

keberhasilan program pembangunan Nasional.

Tanaman tembakau termasuk golongan tanaman semusim.

Dalam dunia pertanian tergolong tanaman perkebunan, tetapi bukan

mer1;1pakan tanaman pangan. Tembakau dimanfaatkan daunnya

sebagai bahan pembuatan rokok (Cahyono, 1998).

Tembakau merupakan komoditas yang berperan cukup penting

dalam perekonomian na.sional. Pemerintah telah menargetkan

masukan darl produk tembakau yang berupa cukai rokok sebesar

Rp 10 triliun pada APBN 1999/2000. Selain itu, tidak kurang dari 16

juta jiwa menggantungkan sebagian besar pendapatannya dari hasil

tanaman tembakau dan rokok (Djajadi, 1999).

Areal pertanaman tembakau di Indonesia pada umumnya

menyebar di daerah-daerah Jawa Timur (126.000 ha), Jawa Tengah

(38.732 ha), Sumatera Utara (Deli) sekitar 4.000 ha, sedangkan

14. l 05 ha menyebar di seluruh Indonesia. Dari total areal

pertanaman tembakau seluas 182.837 ha tersebut, areal tembakau

Digital Repository Universitas Jember

(20)

3

Na-Oogst kurang leb1h 20°/o yang seluruh produk&nya diekspor ke

luar negeri, sedangkan 80o/o dari areal pertanaman tembakau

ditanami tembakau Voor-Oogst yang sebagian besar dikonsumsi

sendiri oleh penduduk dalam pentuk rokok kretek, rokok putih,

rokok linting maupun tembakau susur (Santoso, 1990) .

Menurut penggunaannya di Indonesia tembakau dibagi

menjadi 5 jerus, yaitu : tembakau cerutu, tembakau

tembakau pipa, tembakau asapan dan tembakau

(Sadjad, 1995).

sigaret,

rakyat

Kabupaten Bondowpso merupakan salah satu wilayah di Eks

Karrsidenan Besukl. Menurut waktu dan masa panennya, tembakau

Besuki dibedakan menjadi dua yaitu Tembakau Besuki Na-Oogst

[NO) dan Tembakau Besuki Voor-Oogst (VO). Tembakau NO

(tembakau cerutu dan tembakau pipa) tergolong jenis tembakau

mu&m penghujan. Sedangkan tembakau VO (tembakau sigaret,

tembakau asapan dan tembakau asli/rakyat yang merupakan

tembakau lokal; kebanyakan tipe rajangan) tergolong jerus tembakau

musim kemarau (Cahyono, 1998).

Tanaman tembakau di Kabupaten Bondowoso mempunyai arti

penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi keluarga di

daerah pedesaan. Bagi petani, tanaman tembakau memberikan

sumbangan penyerapan tenaga kerja yang cuku,P besar. Dari areal

tanaman tembakau rata-rata setiap tahun seluas 3. 790 ha

mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 5.053 orang

(Dinas Perkebunan, 1996).

Data terakhir yang diperoleh Dinas Perkebunan Kabupaten

Bondowoso pada tahun 1998 untuk areal penanaman ketiga jerus

tembakau tersebut adalah : l) jenis tembakau virginia dengan luas

Digital Repository Universitas Jember

(21)

4

areal penanaman 1175 ha, 2) jenis tembakau kasturi dengan Juas

areal penanaman 1478 ha dan 3) jenis tembakau rajangan dengan

luas areal penanaman 3204 ha (Dinas Perkebunan, 1998).

Budidaya tembakau menggunakan bahan tanam berbentuk

bibit, oleh karena itu bibit sangat penting peranannya terhadap

budidaya tanaman tersebut .

Tanaman tembakau sangat peka sekali t erhadap lingkungan,

terutama pada stadium bibit. Kegagalan dalam memproduksi bibit

yang baik akan berakibat pula terhadap kualitas tembakau yang

dihasilkan. Keberhasilan dan keseragaman dalam suatu pertanaman

tembakau dimulai sejak pembibitan di bedengan, apabila pada

tingkat ini dihasilkan bibit yang sempuma maka kehidupan di

pertanaman akan berakhir dengan baik pula (Nu rdiani, 1989).

Desa Maesan, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso

termasuk dalam katagori· desa yang maj u dan berhasil dalam hal

pen gusahaan pembibitan tembakau Voor-Oogst (khususnya jenis

rajangan) dan potensi ini didukung dengan banyaknya permintaan

bibit setiap tahunnya oleh daerah-daerah di Karesidenan Besuki . •

Desa Maesan sudah lama memulai usaha pembibitan tembakau, dan

u saha tersebu t telah memberikan andil yang cukup besar terha dap

peningkatan pendapatan petani, sehingga petani tetap

mengusahakan usaha pembibitan tembakau sampai saat ini.

Bertitik tolak dad latar belakang permasalahan tersebut,

penulis mempunyai pemikiran lebih lanj ut untuk mengetahui

kelayakan u sahatani pembibitan tembakau Voor-Oogst Genis

rajangan) d an kontribusinya terhadap tingkat pendapatan petani.

Digital Repository Universitas Jember

(22)

5

1.2 Identlflkaal Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas , dapat

diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Fakto:r-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pendapatan

usahatani bibit tembakau ?

2 . Bagaimana efisiensi biaya usahatani bibit tembakau di Desa

Maesan?

3 . Berapa besar kontribusi usahatani bibit tembakau terhadap

tingkat pen dapatan u sahatani petani selam.a satu tahun (musim

tanam I sampai musim tanam

nn?

1.3 Tujuan dan Kegunaan

1.3.1 Tujuan

1. Mengetahu i taktor-faktor yang mempengaruhi pen dapataJJ

usahatani bibit tembakau .

2. Menge tahui efisiensi biaya usahatani bibit tembakau di Desa

Maesan.

3 . Mengetahui herapa besar kon tribusi usaha tani bihit tembakau

terhadap tingkat pendapatan usahatani petani dalam selama satu

tahun (musim tanam I sampai musim tanam Ill).

1.3.2 Kegunaan

1. Hasil penelitian dapa t dipakai sebagai bahan informa si bagi

kebijakan Pemerintah Daerah Tingkat 11 Bondowoso berkai tan

dengan peningkatan usaha tani pembibitan tembakau Voor-Oogst

2 . Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pelengkap

informasi dan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya mengenai

usaha tani pembibitan tembakau Voor-Oogst.

Digital Repository Universitas Jember

(23)

Digital Repository Universitas Jember

(24)

Digital Repository Universitas Jember

(25)

Digital Repository Universitas Jember

(26)

Digital Repository Universitas Jember

(27)

Digital Repository Universitas Jember

(28)

Digital Repository Universitas Jember

(29)

Digital Repository Universitas Jember

(30)

Digital Repository Universitas Jember

(31)

Digital Repository Universitas Jember

(32)

Digital Repository Universitas Jember

(33)

Digital Repository Universitas Jember

(34)

Digital Repository Universitas Jember

(35)

Digital Repository Universitas Jember

(36)

Digital Repository Universitas Jember

(37)

Digital Repository Universitas Jember

(38)

Digital Repository Universitas Jember

(39)

Digital Repository Universitas Jember

(40)

Digital Repository Universitas Jember

(41)

Digital Repository Universitas Jember

(42)

Digital Repository Universitas Jember

(43)

Digital Repository Universitas Jember

(44)

Digital Repository Universitas Jember

(45)

Digital Repository Universitas Jember

(46)

Digital Repository Universitas Jember

(47)

Digital Repository Universitas Jember

(48)

Digital Repository Universitas Jember

(49)

Digital Repository Universitas Jember

(50)

Digital Repository Universitas Jember

(51)

Digital Repository Universitas Jember

(52)

Digital Repository Universitas Jember

(53)

Digital Repository Universitas Jember

(54)

Digital Repository Universitas Jember

(55)

Digital Repository Universitas Jember

(56)

Digital Repository Universitas Jember

(57)

Digital Repository Universitas Jember

(58)

Digital Repository Universitas Jember

(59)

Digital Repository Universitas Jember

(60)

Digital Repository Universitas Jember

(61)

Digital Repository Universitas Jember

(62)

Digital Repository Universitas Jember

(63)

Digital Repository Universitas Jember

(64)

Digital Repository Universitas Jember

(65)

Digital Repository Universitas Jember

(66)

Digital Repository Universitas Jember

(67)

Digital Repository Universitas Jember

(68)

Digital Repository Universitas Jember

(69)

Digital Repository Universitas Jember

(70)

Digital Repository Universitas Jember

(71)

Digital Repository Universitas Jember

(72)

Digital Repository Universitas Jember

(73)

Digital Repository Universitas Jember

(74)

Digital Repository Universitas Jember

(75)

Digital Repository Universitas Jember

(76)

Digital Repository Universitas Jember

(77)

Digital Repository Universitas Jember

(78)

Digital Repository Universitas Jember

(79)

Digital Repository Universitas Jember

(80)

Digital Repository Universitas Jember

(81)

Digital Repository Universitas Jember

(82)

Digital Repository Universitas Jember

(83)

Digital Repository Universitas Jember

(84)

Digital Repository Universitas Jember

(85)

Digital Repository Universitas Jember

(86)

Digital Repository Universitas Jember

(87)

Digital Repository Universitas Jember

(88)

Digital Repository Universitas Jember

(89)

Digital Repository Universitas Jember

(90)

Digital Repository Universitas Jember

(91)

Digital Repository Universitas Jember

(92)

Digital Repository Universitas Jember

(93)

Digital Repository Universitas Jember

(94)

Digital Repository Universitas Jember

(95)

Digital Repository Universitas Jember

(96)

Digital Repository Universitas Jember

(97)

Digital Repository Universitas Jember

(98)

Digital Repository Universitas Jember

(99)

Digital Repository Universitas Jember

(100)

Digital Repository Universitas Jember

(101)

Digital Repository Universitas Jember

(102)

Digital Repository Universitas Jember

(103)

Digital Repository Universitas Jember

(104)

Digital Repository Universitas Jember

(105)

Digital Repository Universitas Jember

(106)

Digital Repository Universitas Jember

(107)

Digital Repository Universitas Jember

(108)

Digital Repository Universitas Jember

(109)

Digital Repository Universitas Jember

Referensi

Dokumen terkait

The CMP shall include specific details relating to avoiding, remedying or mitigating adverse effects on the environment and neighbouring properties from demolition and construction, and

2.5 SUNLIGHT SOLAR ACCESS AND PRIVACY OBJECTIVES i Key areas of the public and private domain on the subject site and adjoining residential development receive adequate solar

Dalam pengertiannya, prinsip relevansi memiliki dua jenis yaitu relevansi internal yang artinya kurikulum harus sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat (tujuan, bahan,

The research is started with the development of vehicle crash model for the impact testing.. The concept of vehicle crash model including with the equation of motion such

objek penelitian yang diperlukan penulis untuk dijadikan bahan dalam pembuatan laporan kerja praktek seperti lembar formulir SPT PPh Tahunan Orang Pribadi, kemudian

Adapun judul skripsi ini adalah “ ANALISIS KOMPONEN KIMIA MINYAK ATSIRI KULIT JERUK TELUR BUAYA (Citrus medica L.) SECARA GC-MS DAN UJI ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH..

The Laboratory Assistant face difficulties when they need to find information of a specific asset because they will need to manually search through the shelves

Di sebuah koperasi SMA Negeri 6 Cimahi pengolahan transaksi barang tersebut masih menggunakan proses pencatatan dalam buku yaitu tanpa terkomputerisasi seperti

The “Inverse Kinematics Solution for 6 Degree of Freedom of Fanuc LR Mate 200iB Robot” project is to identify and develop software and design graphical user

Staff Login main page screen design View appointment list screen design Cheek Availability screen design Check AvailabiIity Message Available. Check Availability Message