• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis hubungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) karyawan terhadap kinera karyawan (Studi kasus PT. XYZ bagian pressing)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis hubungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) karyawan terhadap kinera karyawan (Studi kasus PT. XYZ bagian pressing)"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3) KARYAWAN TERHADAP KINERJA

KARYAWAN

(STUDI KASUS PT. XYZ BAGIAN PRESSING)

Oleh:

MUHAMMAD GALA NOTO NOEGROHO

H24103130

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRAK

Muhammad Gala N Noegroho. Analisis Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Karyawan Terhadap Kinera Karyawan (Studi Kasus PT. XYZ Bagian Pressing). Dibawah bimbingan Ma’mun Sarma.

Persaingan industri yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi. Proses produksi dapat berjalan baik karena dikendalikan oleh tenaga kerja, Selain tenaga kerja penggunaan berbagai alat dan mesin yang semakin modern menyebabkan karyawan tidak akan terlepas dari resiko yang menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja sehingga membutuhkan perhatian khusus dari berbagai pihak yang berkaitan seperti manajemen dan tenaga kerja. PT. Pratama Abadi Industri (PAI) merupakan sebuah industri padat karya yang bergerak di bidang industri sepatu olah raga. Aset perusahaan terpenting dalam memberikan produk berkualitas adalah karyawan. Tanpa adanya kinerja karyawan yang baik maka perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. PT XYZ menerapkan K3 karena menyadari bahwa setiap karyawan berhak untuk mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan pada saat bekerja. Perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan penyakit akibat kerja sangat dibutuhkan oleh karyawan agar merasa aman dan nyaman. Pressing merupakan salah satu Bagian dari factory 5, bagian Pressing menggunakan alat berat dan mesin serta penggunaan mesinnya dilakukan secara manual maka berpotensi terjadinya resiko bahaya kecelakaan dan gangguan kesehatan lebih besar dari bagian lain pada PT. XYZ.

Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengkaji penerapan program K3 di bagian

pressing, 2) Mengkaji kinerja karyawan bagian pressing PT XYZ, 3) Merumuskan solusi alternatif antara program K3 dengan kinerja karyawan bagian pressing PT XYZ.

Sampel diambil sebanyak 100 responden karyawan bagian pressing. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk menjelaskan data secara umum dengan menggunakan persentase dan rataan yang disajikan dalam bentuk tabel dan kemudian diinterpretasikan. Korelasi rank spearman digunakan untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Karakteristik umum responden karyawan pressing adalah sebagian besar laki-laki, usia responden relatif muda (20-30 tahun), dengan tingkat pendidikan yang paling banyak yaitu SMA, rata-rata responden memiliki masa kerja 1-5 tahun. Berdasarkan hasil analisis bahwa secara umum penerapan K3 di bagian

pressing tergolong baik, begitu pun dengan kinerja karyawan di bagian pressing

tergolong baik dan berdasarkan hasil uji korelasi rank spearman bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3) memiliki hubungan positif, sangat nyata dan berkorelasi substansial (agak kuat) dengan kinerja karyawan di bagian

(3)

ANALISIS HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3) KARYAWAN TERHADAP KINERJA

KARYAWAN

(STUDI KASUS PT. XYZ BAGIAN PRESSING)

SKRIPSI

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh:

MUHAMMAD GALA NOTO NOEGROHO

H24103130

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

ANALISIS HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3) KARYAWAN TERHADAP KINERJA

KARYAWAN

(Studi Kasus PT. XYZ)

SKRIPSI

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh:

MUHAMMAD GALA NOTO NOEGROHO H24103130

Menyetujui, Mei 2009

Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.Ec

Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc. Ketua Departemen

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, karunia serta pertolongan-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul Analisis Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan PT. XYZ Bagian Pressing dapat penulis selesaikan.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan saran, bimbingan, bantuan dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung sejak awal penulisan sampai akhirnya skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Kedua orangtua, H. M Khoeroni R Syafa, SH dan Oyoh Sofiah penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala dukungan baik materi maupun moril serta doa dan kepercayaan yang terus diberikan kepada penulis tanpa lelah, Papih dan Mamih adalah motivasi terbesar penulis untuk melangkah maju menggapai cita-cita, tanpa dukungan semangat dan doa yang kalian berikan penulis hanyalah tunas yang lemah.

2. Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.Ec selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan selama penulis melakukan penelitian dan menjalankan studi di Institut Pertanian Bogor. Dari beliaulah penulis banyak mendapatkan pelajaran berarti untuk menjadi seorang yang bermanfaat, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan beliau dan melimpahkan barokahNya kepada beliau, Amin.

(6)

iii

4. Ratih Maria Dhewi, SP, MM selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik serta saran demi perbaikan skripsi ini serta motivasi dan arahan untuk melangkah yang diberikan kepada penulis disaat menjalankan studi di Departemen Manajemen, FEM IPB.

5. Farida Ratna Dewi, SE, MM yang telah memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini serta motivasi dan arahan yang diberikan kepada penulis. 6. Dra. Siti Rahmawati, M.Pd yang telah memberikan kritik, saran dan motivasi

yang beliau berikan kepada penulis selama menjalankan studi di Departemen Manajemen, FEM IPB.

7. Kepada pihak perusahaan penulis ucapkan terima kasih yang telah memberikan izin untuk dapat melakukan penelitian di bagian pressing.

8. Bapak Suticno, Pak Munir, Pak Rulian, Pak Nurman, Kang ebel, Pak Takdir dan Pak Sugiono penulis ucapkan terima kasih banyak atas bantuan dan bimbingannya kepada penulis yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian di Bagian pressing.

9. Adikku Mustika Sari, Vanny Aprina, Anna Permata Rani dan Esra Sania Sangra, penulis ucapkan terima kasih atas dukungan dan doa serta hiburan yang diberikan disaat penulis sedang merasakan lemah.

10. Ria Cahyani atas segala doa, motivasi, bantuan, dukungan serta selalu setia berada di samping penulis walau penulis berada dalam keadaan terpuruk sekalipun, berkat dorongan semangat yang dia berikan, penulis perlahan-lahan mulai bangkit dari keterpurukan. You are my sunshine which gives me a new life and light in the darkness.

11. Keluarga besar Ibu Yuni atas segala doa, bantuan serta motivasi dan saran yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

12. Seluruh staf pengajar Departemen Manajemen FEM IPB atas segala motivasi yang diberikan kepada penulis selama menjalankan studi di Institut Pertanian Bogor.

(7)

iv

14. Saudara-saudaraku, Om bayan, Om Heri, Tante Nani, A Alam, A ian, A Maman, A asep dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu atas segala dukungan moril, motivasi dan doa.

15. Keluarga besar A doni atas segala dukungan, motivasi, saran dan doa yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

16. Keluarga besar Om Jhoni atas segala doa, saran dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis.

17. Keluarga besar Bapak Zakaria atas segala doa, motivasi, bantuan, serta dukungan yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

18. Teman seperjuangan ( Hilman, Citra, Shiera, Dedi, Eko, Roni JW, Linda, Sekar, Dodo, Ikhwan, Ujang, Elang, Gema, Potel, Yudis, Step, Yeni, Hesti, Lisa, Tubagus Edri, Angga P, Ari Kw, Cristo, Kang Sofa, Yoga, Dewi, Dona) atas segala doa, motivasi, kritik, saran serta selalu berada di belakang penulis dalam situasi dan kondisi apapun.

19. Rekan-rekan Manajemen 40 (Okty, Kiki, Hendra, Imel, Rio, Hendry) dan seluruh teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

20. Rekan-rekan Manajemen 41 (Fakhri, Dase, Vivi, Noti, Icu, Mery, Dina, Intan, Eka, Acil, Nit-nit, Andre, Anggi, Sidik) dan rekan-rekan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

21. Rekan-rekan di BSD (Rahmat, Udjo, Heru, Fadhlik, Dwi, Rohmat, Thia, Widya, Danu, Ranti, Via, Septi, Lia, Rara, Mia, Tika, Kang Heri) atas segala doa, motivasi dan saran yang telah diberikan kepada penulis.

Bogor, Juni 2009

(8)

i

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 25 Desember 1985. Penulis merupakan anak pertama dari lima bersaudara putra pasangan Bapak H. Moch. Khoeroni R Syafa dan Ibu Hj. Oyoh Sofiah.

Penulis menyelesaikan pendidikan di SD Negeri 1 Serpong pada tahun 1997, kemudian melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 5 Serpong dan lulus pada tahun 2000, Pada tahun yang sama penulis diterima di SMU Islam Cipasung, Tasikmalaya dan lulus pada tahun 2003.

(9)

v

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

I. PENDAHULAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA... 7

2.1. Manjemen Sumberdaya manusia... 7

2.2. Kecelakaan ... 7

2.2.1. Faktor-faktor Kecelakaan... 8

2.2.2. Pencegahan Kecelakaan ... 9

2.3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ... 10

2.3.1 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 11 2.3.2. Program K3 ... 12

2.3.3. Sistem Manajemen K3... 13

2.3.4. Manfaat K3 ... 15

2.3.5. Pengendalian K3 ... 16

2.3.6. Landasan Hukum K3 ... 17

2.4. Kinerja Karyawan ... 18

2.5. Penelitian Terdahulu ... 20

III. METODE PENELITIAN ... 21

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian... 21

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

3.3. Metode Penelitian ... 25

3.3.1. Jenis dan Sumber Data... 25

3.3.2. Metode Pengambilan Contoh ... 25

3.4. Pengujian Kuesioner ... 27

3.5. Pengolahan dan Analisis Data ... 28

3.5.1. Uji Validitas... 28

3.5.2. Uji Reliabilitas ... 29

(10)

vi

3.5.4. Analisis Data... 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

4. 1. Gambaran Umum Perusahaan... 34

4.1.1. Sejarah Perusahaan ... 34

4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 35

4.1.3. Struktur Organisasi Bagian Pressing ... 35

4.1.4. Sumber Daya Manusia... 35

4.1.5. Proses Pembuatan Alas Sepatu di Bagian Pressing ... 36

4.2. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)... 36

4.3. Evaluasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)... 39

4.4. Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 41

4.4.1. Hasil Uji Validitas Kuesioner ... 41

4.4.2. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ... 42

4.5. Karakteristik Responden... 42

4.5.1. Jenis Kelamin... 42

4.5.2. Usia... 43

4.5.3. Tingkat Pendidikan... 43

4.5.4. Masa Kerja... 44

4.6. Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). 44 4.6.1. Pelatihan Keselamatan Kerja ... 45

4.6.2. Publikasi Keselamatan Kerja ... 47

4.6.3. Kontrol Lingkungan Kerja... 49

4.6.4. Pengawasan dan Disiplin ... 52

4.6.5. Peningkatan Kesadaran K3 ... 54

4.6.6. Gambaran Umum K3... 56

4.7. Analisis Kinerja Karyawan ... 57

4.7.1. Kemauan Kerja ... 57

4.7.2. Kemampuan Kerja ... 58

4.7.3. Lingkungan Kerja ... 59

4.7.4. Kompensasi ... 60

4.7.5. Hubungan Kerja... 61

4.7.6. Gambaran Umum Kinerja Karyawan ... 62

4.8. Analisis Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Produktivitas Kerja... 63

KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

1. Kesimpulan ... 65

2. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(11)

ANALISIS HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3) KARYAWAN TERHADAP KINERJA

KARYAWAN

(STUDI KASUS PT. XYZ BAGIAN PRESSING)

Oleh:

MUHAMMAD GALA NOTO NOEGROHO

H24103130

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(12)

ABSTRAK

Muhammad Gala N Noegroho. Analisis Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Karyawan Terhadap Kinera Karyawan (Studi Kasus PT. XYZ Bagian Pressing). Dibawah bimbingan Ma’mun Sarma.

Persaingan industri yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi. Proses produksi dapat berjalan baik karena dikendalikan oleh tenaga kerja, Selain tenaga kerja penggunaan berbagai alat dan mesin yang semakin modern menyebabkan karyawan tidak akan terlepas dari resiko yang menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja sehingga membutuhkan perhatian khusus dari berbagai pihak yang berkaitan seperti manajemen dan tenaga kerja. PT. Pratama Abadi Industri (PAI) merupakan sebuah industri padat karya yang bergerak di bidang industri sepatu olah raga. Aset perusahaan terpenting dalam memberikan produk berkualitas adalah karyawan. Tanpa adanya kinerja karyawan yang baik maka perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. PT XYZ menerapkan K3 karena menyadari bahwa setiap karyawan berhak untuk mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan pada saat bekerja. Perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan penyakit akibat kerja sangat dibutuhkan oleh karyawan agar merasa aman dan nyaman. Pressing merupakan salah satu Bagian dari factory 5, bagian Pressing menggunakan alat berat dan mesin serta penggunaan mesinnya dilakukan secara manual maka berpotensi terjadinya resiko bahaya kecelakaan dan gangguan kesehatan lebih besar dari bagian lain pada PT. XYZ.

Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengkaji penerapan program K3 di bagian

pressing, 2) Mengkaji kinerja karyawan bagian pressing PT XYZ, 3) Merumuskan solusi alternatif antara program K3 dengan kinerja karyawan bagian pressing PT XYZ.

Sampel diambil sebanyak 100 responden karyawan bagian pressing. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk menjelaskan data secara umum dengan menggunakan persentase dan rataan yang disajikan dalam bentuk tabel dan kemudian diinterpretasikan. Korelasi rank spearman digunakan untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Karakteristik umum responden karyawan pressing adalah sebagian besar laki-laki, usia responden relatif muda (20-30 tahun), dengan tingkat pendidikan yang paling banyak yaitu SMA, rata-rata responden memiliki masa kerja 1-5 tahun. Berdasarkan hasil analisis bahwa secara umum penerapan K3 di bagian

pressing tergolong baik, begitu pun dengan kinerja karyawan di bagian pressing

tergolong baik dan berdasarkan hasil uji korelasi rank spearman bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3) memiliki hubungan positif, sangat nyata dan berkorelasi substansial (agak kuat) dengan kinerja karyawan di bagian

(13)

ANALISIS HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3) KARYAWAN TERHADAP KINERJA

KARYAWAN

(STUDI KASUS PT. XYZ BAGIAN PRESSING)

SKRIPSI

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh:

MUHAMMAD GALA NOTO NOEGROHO

H24103130

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(14)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

ANALISIS HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3) KARYAWAN TERHADAP KINERJA

KARYAWAN

(Studi Kasus PT. XYZ)

SKRIPSI

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh:

MUHAMMAD GALA NOTO NOEGROHO H24103130

Menyetujui, Mei 2009

Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.Ec

Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc. Ketua Departemen

(15)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, karunia serta pertolongan-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul Analisis Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan PT. XYZ Bagian Pressing dapat penulis selesaikan.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan saran, bimbingan, bantuan dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung sejak awal penulisan sampai akhirnya skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Kedua orangtua, H. M Khoeroni R Syafa, SH dan Oyoh Sofiah penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala dukungan baik materi maupun moril serta doa dan kepercayaan yang terus diberikan kepada penulis tanpa lelah, Papih dan Mamih adalah motivasi terbesar penulis untuk melangkah maju menggapai cita-cita, tanpa dukungan semangat dan doa yang kalian berikan penulis hanyalah tunas yang lemah.

2. Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.Ec selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan selama penulis melakukan penelitian dan menjalankan studi di Institut Pertanian Bogor. Dari beliaulah penulis banyak mendapatkan pelajaran berarti untuk menjadi seorang yang bermanfaat, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan beliau dan melimpahkan barokahNya kepada beliau, Amin.

(16)

iii

4. Ratih Maria Dhewi, SP, MM selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik serta saran demi perbaikan skripsi ini serta motivasi dan arahan untuk melangkah yang diberikan kepada penulis disaat menjalankan studi di Departemen Manajemen, FEM IPB.

5. Farida Ratna Dewi, SE, MM yang telah memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini serta motivasi dan arahan yang diberikan kepada penulis. 6. Dra. Siti Rahmawati, M.Pd yang telah memberikan kritik, saran dan motivasi

yang beliau berikan kepada penulis selama menjalankan studi di Departemen Manajemen, FEM IPB.

7. Kepada pihak perusahaan penulis ucapkan terima kasih yang telah memberikan izin untuk dapat melakukan penelitian di bagian pressing.

8. Bapak Suticno, Pak Munir, Pak Rulian, Pak Nurman, Kang ebel, Pak Takdir dan Pak Sugiono penulis ucapkan terima kasih banyak atas bantuan dan bimbingannya kepada penulis yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian di Bagian pressing.

9. Adikku Mustika Sari, Vanny Aprina, Anna Permata Rani dan Esra Sania Sangra, penulis ucapkan terima kasih atas dukungan dan doa serta hiburan yang diberikan disaat penulis sedang merasakan lemah.

10. Ria Cahyani atas segala doa, motivasi, bantuan, dukungan serta selalu setia berada di samping penulis walau penulis berada dalam keadaan terpuruk sekalipun, berkat dorongan semangat yang dia berikan, penulis perlahan-lahan mulai bangkit dari keterpurukan. You are my sunshine which gives me a new life and light in the darkness.

11. Keluarga besar Ibu Yuni atas segala doa, bantuan serta motivasi dan saran yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

12. Seluruh staf pengajar Departemen Manajemen FEM IPB atas segala motivasi yang diberikan kepada penulis selama menjalankan studi di Institut Pertanian Bogor.

(17)

iv

14. Saudara-saudaraku, Om bayan, Om Heri, Tante Nani, A Alam, A ian, A Maman, A asep dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu atas segala dukungan moril, motivasi dan doa.

15. Keluarga besar A doni atas segala dukungan, motivasi, saran dan doa yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

16. Keluarga besar Om Jhoni atas segala doa, saran dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis.

17. Keluarga besar Bapak Zakaria atas segala doa, motivasi, bantuan, serta dukungan yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

18. Teman seperjuangan ( Hilman, Citra, Shiera, Dedi, Eko, Roni JW, Linda, Sekar, Dodo, Ikhwan, Ujang, Elang, Gema, Potel, Yudis, Step, Yeni, Hesti, Lisa, Tubagus Edri, Angga P, Ari Kw, Cristo, Kang Sofa, Yoga, Dewi, Dona) atas segala doa, motivasi, kritik, saran serta selalu berada di belakang penulis dalam situasi dan kondisi apapun.

19. Rekan-rekan Manajemen 40 (Okty, Kiki, Hendra, Imel, Rio, Hendry) dan seluruh teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

20. Rekan-rekan Manajemen 41 (Fakhri, Dase, Vivi, Noti, Icu, Mery, Dina, Intan, Eka, Acil, Nit-nit, Andre, Anggi, Sidik) dan rekan-rekan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

21. Rekan-rekan di BSD (Rahmat, Udjo, Heru, Fadhlik, Dwi, Rohmat, Thia, Widya, Danu, Ranti, Via, Septi, Lia, Rara, Mia, Tika, Kang Heri) atas segala doa, motivasi dan saran yang telah diberikan kepada penulis.

Bogor, Juni 2009

(18)

i

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 25 Desember 1985. Penulis merupakan anak pertama dari lima bersaudara putra pasangan Bapak H. Moch. Khoeroni R Syafa dan Ibu Hj. Oyoh Sofiah.

Penulis menyelesaikan pendidikan di SD Negeri 1 Serpong pada tahun 1997, kemudian melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 5 Serpong dan lulus pada tahun 2000, Pada tahun yang sama penulis diterima di SMU Islam Cipasung, Tasikmalaya dan lulus pada tahun 2003.

(19)

v

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

I. PENDAHULAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA... 7

2.1. Manjemen Sumberdaya manusia... 7

2.2. Kecelakaan ... 7

2.2.1. Faktor-faktor Kecelakaan... 8

2.2.2. Pencegahan Kecelakaan ... 9

2.3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ... 10

2.3.1 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 11 2.3.2. Program K3 ... 12

2.3.3. Sistem Manajemen K3... 13

2.3.4. Manfaat K3 ... 15

2.3.5. Pengendalian K3 ... 16

2.3.6. Landasan Hukum K3 ... 17

2.4. Kinerja Karyawan ... 18

2.5. Penelitian Terdahulu ... 20

III. METODE PENELITIAN ... 21

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian... 21

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

3.3. Metode Penelitian ... 25

3.3.1. Jenis dan Sumber Data... 25

3.3.2. Metode Pengambilan Contoh ... 25

3.4. Pengujian Kuesioner ... 27

3.5. Pengolahan dan Analisis Data ... 28

3.5.1. Uji Validitas... 28

3.5.2. Uji Reliabilitas ... 29

(20)

vi

3.5.4. Analisis Data... 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

4. 1. Gambaran Umum Perusahaan... 34

4.1.1. Sejarah Perusahaan ... 34

4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 35

4.1.3. Struktur Organisasi Bagian Pressing ... 35

4.1.4. Sumber Daya Manusia... 35

4.1.5. Proses Pembuatan Alas Sepatu di Bagian Pressing ... 36

4.2. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)... 36

4.3. Evaluasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)... 39

4.4. Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 41

4.4.1. Hasil Uji Validitas Kuesioner ... 41

4.4.2. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ... 42

4.5. Karakteristik Responden... 42

4.5.1. Jenis Kelamin... 42

4.5.2. Usia... 43

4.5.3. Tingkat Pendidikan... 43

4.5.4. Masa Kerja... 44

4.6. Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). 44 4.6.1. Pelatihan Keselamatan Kerja ... 45

4.6.2. Publikasi Keselamatan Kerja ... 47

4.6.3. Kontrol Lingkungan Kerja... 49

4.6.4. Pengawasan dan Disiplin ... 52

4.6.5. Peningkatan Kesadaran K3 ... 54

4.6.6. Gambaran Umum K3... 56

4.7. Analisis Kinerja Karyawan ... 57

4.7.1. Kemauan Kerja ... 57

4.7.2. Kemampuan Kerja ... 58

4.7.3. Lingkungan Kerja ... 59

4.7.4. Kompensasi ... 60

4.7.5. Hubungan Kerja... 61

4.7.6. Gambaran Umum Kinerja Karyawan ... 62

4.8. Analisis Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Produktivitas Kerja... 63

KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

1. Kesimpulan ... 65

2. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(21)

vii

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Jumlah Tingkat Kecelakaan di Setiap Bagian pada

PT. PAI ... 4

2. Klasifikasi Nilai Alpha ... 30

3. Bobot Nilai Jawaban Responden ... 30

4. Nilai Skor Rataan ... 31

5. Jumlah Karyawan Pressing ... 36

6. Tingkat Reliabilitas Metode Alpha Cronbach ... 43

7. Hasil Jawaban Responden Mengenai Pelatihan Keselamatan ... 46

8. Hasil Jawaban Responden Mengenai Publikasi Keselamatan ... 48

9. Hasil Jawaban Responden Mengenai Kontrol Lingkungan Kerja... 51

10. Hasil Jawaban Responden Mengenai Pengawasan Dan Disiplin 52 11. Hasil Jawaban Responden Mengenai Peningkatan Kesadaran K3 ... 55

12. Faktor-faktor K3 Bagian Pressing PT XYZ ... 57

13. Hasil Jawaban Responden Mengenai Kemauan Kerja ... 58

14. Hasil Jawaban Responden Mengenai Kemampuan Kerja ... 59

15. Hasil Jawaban Reponden Mengenai Lingkungan Kerja ... 59

16. Hasil Jawaban Responden Mengenai Kompensasi ... 60

17. Hasil Jawaban Responden Mengenai Jaminan Sosial .... 61

18. Hasil Jawaban Responden Mengenai Hubungan Kerja . 61 19. Kinerja Karyawan Bagian Pressing………... 62

(22)

viii

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Sistem Model Manajemen K3 ... 14 2. Diagram Tahapan Kontrol Bahaya... 16 3. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 23 4. Tahapan Penelitian ... 24 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin ... 43 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 43 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

(23)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Kuesioner Penelitian... 69 2. Struktur Organisasi Bagian Pressing... ... 74 3. Uji Validitas Kuesioner... 75 4. Uji Reliabilitas Kuesioner... 77 5. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman... 79

(24)

1

I. PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Persaingan industri yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi. Kualitas produk yang tinggi dapat membuat perusahaan mempertahankan pelanggan dan meningkatkan pangsa pasar. Kualitas produk yang dihasilkan tidak terlepas dari peranan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Tenaga kerja merupakan sumber daya yang memegang peranan penting dalam produksi. Proses produksi dapat berjalan baik karena dikendalikan oleh tenaga kerja sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Selain tenaga kerja, perusahaan juga menggunakan peralatan berteknologi tinggi untuk menunjang proses produksi. Penggunaan berbagai alat dan mesin yang semakin modern menyebabkan karyawan tidak akan terlepas dari resiko yang menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja. Resiko ini dapat menimpa tenaga kerja kapan dan dimana saja, sehingga membutuhkan perhatian khusus dari berbagai pihak yang berkaitan seperti pengusaha, tenaga kerja dan manajemen. Sebab masalah keselamatan dan kesehatan kerja bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah.

Perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan mempunyai potensi bahaya yang ditimbulkan oleh proses bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Berdasarkan PEMNAKER 05/MEN/1996 dan mengacu pada Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja dapat dijadikan acuan bagi perlindungan tenaga kerja dari bahaya kecelakaan dan penyakit akibat bekerja maupun akibat lingkungan kerja.

(25)

2

timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit kerja dalam lingkungan kerja yang berpotensi menimbulkan bahaya. Tujuan dibuatnya program K3 adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Program K3 harus dilakukan secara terencana, periodik, dan terkontrol. Program ini harus di dukung oleh semua karyawan dimana karyawan dilibatkan dalam penyelesaian masalah, pembuatan peraturan kerja, kegiatan pemeriksaan dan pelatihan keterlibatan ini dilakukan agar perusahaan mengetahui dan mengerti hal-hal yang dibutuhkan karyawan.

Dengan diterapkannya program K3 diharapkan dapat membangun tenaga kerja yang produktif, sehat dan berkualitas. K3 yang termasuk dalam suatu wadah higiene perusahaan dan kesehatan kerja terkadang terlupakan oleh para pengusaha, meskipun K3 mempunyai tujuan pokok dalam upaya memajukan dan mengembangkan proses industrialisasi, terutama dalam mewujudkan kinerja para karyawan. Penerapan K3 yang baik dan terarah dalam suatu wadah industri tentunya akan memberikan dampak lain, salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, terampil dan profesional. Pada era pasar bebas tentu daya saing dari suatu proses industrialisasi semakin kompetitif dan sangat menentukan maju tidaknya pembangunan suatu bangsa.

(26)

3

PT. XYZ merupakan sebuah industri padat karya yang bergerak di bidang industri sepatu olah raga. Perusahaan ini mulai beroperasi pada tahun 1989. Perusahaan ini memiliki status sebagai perusahaan bermodal asing (penanaman modal asing), sahamnya merupakan gabungan antara Korea dan Indonesia. Produk yang dihasilkan berupa sepatu olah raga dengan merek dagang X.

PT XYZ selalu berusaha memberikan produk yang terbaik kepada pelanggannya. Aset terpenting perusahaan dalam memberikan produk berkualitas adalah karyawan. Tanpa adanya kinerja karyawan yang baik maka kepuasan pelanggan tidak akan tercapai. PT XYZ menggunakan berbagai peralatan dan mesin dalam membantu proses produksi produknya sebelum menjadi barang jadi, seperti mesin press, mesin jahit, mesin cetak serta peralatan berat lainnya yang dapat menyebabkan timbulnya bahaya kecelakaan dan gangguan kesehatan karyawan akibat kebisingan yang di timbulkan mesin atau gangguan kesehatan akibat bahan-bahan kimia yang di gunakan dalam proses produksi. Oleh karena itu PT XYZ memiliki kebijakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan lingkungan (K3L) yang terus direvisi setiap setahun sekali. Hal ini menunjukan bahwa dari pihak manajemen perusahaan XYZ telah memiliki komitmen untuk melaksanakan program K3L.

Sistem K3L di PAI ini mengadopsi sistem MESH (Management-Environment-Safety-Health) yang direkomendasikan oleh perusahaan. Sistem

(27)

4

Pressing merupakan salah satu Bagian dari factory 5, di dalam factory

5 terdapat lima Bagian yaitu Bagian Mixing, Pressing, Pass Pailon, Stock fit, dan Pu Puck (Tabel 1) . Bagian pressing melakukan pembentukan alas sepatu (mold) dan pembentukan model mold sepatu serta pembentukan size mold sepatu dibantu dengan mesin press dengan panas 145oC-155oC, karena pada bagian pressing menggunakan alat berat dan mesin serta penggunaan mesinnya dilakukan secara manual maka berpotensi terjadinya resiko bahaya kecelakaan dan gangguan kesehatan lebih besar.

Table 1. Jumlah Tingkat Kecelakaan di Setiap Bagian pada PT. XYZ Tahun 2007

Bagian Jumlah

Pressing 5

Pass Pailon 3

Stock fit 2

Pu Puck 2

Mixing 1

Sumber: Departemen CR PT. XYZ

(28)

5

1. 2. Perumusan Masalah

Sumber daya manusia (SDM) merupakan partner penting yang dimiliki perusahaan yang mendukung proses produksi. Dalam melakukan proses produksi tersebut, karyawan selalu berhubungan dengan mesin-mesin dan alat-alat berat yang bisa menimbulkan resiko kecelakaan kerja bagi karyawan.

Penerapan K3 yang baik disamping memberikan perlindungan terhadap kecelakaan kerja dan mencegah kerugian besar bagi perusahaan, selain itu bisa meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja. Karyawan akan merasa diperhatikan oleh perusahaan, sehingga mereka akan bekerja dengan lebih baik. Oleh sebab itu rumusan masalah yang berkaitan dengan penelitian ini adalah :

1. Bagaimana penerapan program K3 di bagian Pressing PT. XYZ ? 2. Bagaimana gambaran kinerja karyawan bagian pressing PT XYZ ? 3 Bagaimana solusi alternatif berdasarkan hasil analisis hubungan antara

program K3 dengan kinerja karyawan bagian Pressing PT XYZ ?

1. 3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah maka tujuan penelitian disusun sebagai berikut:

1. Mengkaji penerapan program K3 di bagian Pressing PT XYZ. 2. Mengkaji kinerja karyawan bagian Pressing PT XYZ.

3. Merumuskan solusi alternatif berdasarkan hasil analisis hubungan program K3 dengan kinerja karyawan bagian Pressing PT XYZ.

1. 4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang baik, sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan.

(29)

6

3. Diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan dan mencari solusi bagi permasalahan yang timbul di dunia nyata.

1. 5. Ruang Lingkup Penelitian

(30)

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2. 1. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manjemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur unsur manusia (cipta, rasa dan karsa) sebagai aset suatu organisasi demi terwujudnya tujuan organisasi dengan cara memperoleh, mengembangkan dan memelihara tenaga kerja secara efektif dan efesien (Arep dan Tanjung, 2002).

Manajemen sumber daya manusia (SDM) merupakan penerapan pendekatan SDM dimana secara bersama-sama terdapat dua tujuan yang ingin dicapai, yaitu tujuan untuk perusahaan dan untuk karyawan. Dua kepentingan tujuan tersebut tidak dapat dipisahkan dalam kesatuan kebersamaan yang utuh. Manusia tidak hanya dipandang sebagai unsur produksi tetapi juga manusia yang memiliki emosi dan kepribadian aktif yang dapat dijadikan sebagai kekuatan untuk menggerakkan perusahaan. (Mangkuprawira, 2004).

Menurut Mangkunegara (2001), manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahaan tenaga kerja dalam pencapai tujuan organisasi.

2. 2. Kecelakaan

Kecelakaan adalah suatu kejadian tak diduga dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses suatu aktivitas yang telah diatur (Sulaksmono

dalam Santoso, 2004).

Menurut Sugeng (2005), kecelakaan kerja adalah suatu kejadian atau pariwisata yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses. Secara umum kecelakaan kerja dibagi menjadi dua golongan, yaitu :

(31)

8

2) Kecelakaan dalam perjalanan (community accident) yaitu kecelakaan yang terjadi diluar tempat kerja yang berkaitan dengan adanya hubungan kerja.

Kecelakaan terjadi tanpa diduga dan tidak diharapkan tetapi kecelakaan kerja pada prinsipnya dapat dicegah dan pencegahan ini menurut Bennet dalam Santoso (2004) merupakan tanggung jawab para manajer lini, penyelia, mandor, kepala dan juga kepala urusan.

2. 2. 1. Faktor-faktor Kecelakaan

Bannet dalam Santoso (2004) menjelaskan bahwa terdapat empat faktor bergerak dalam satu kesatuan berantai yang menyebabkan kecelakaan, yakni lingkungan, bahaya, peralatan dan manusia.

Faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja menurut Suma’mur dalam Arep dan

tanjung (2004) adalah tindak perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan dan keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman.

Ada beberapa sebab yang memungkinkan terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan pegawai (Mangkunegara, 2001), diantaranya yaitu : 1. Keadaan Tempat Lingkungan Kerja

a) Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungkan keamanannya.

b)Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak. 2. Pengaturan Udara

a) Pergantian udara di ruang kerja yang kurang baik. b)Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya 3. Pengaturan Penerangan

a) Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang kurang tepat b) Ruang kerja yang kurang cahaya

4. Pemakaian Peralatan Kerja

a) Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.

b)Penggunaan mesin dan alat elektronik tanpa pengaman yang baik. 5. Kondisi Fisik dan Mental Pegawai

(32)

9

b)Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh,cara berpikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja rendah, sikap pegawai yang ceroboh dan kurang pengeahuan dalam penggunaan fasilitas kerja terutama fasilitas kerja yang membawa resiko bahaya.

Menurut Dessler (1997), ada tiga alasan dari kecelakaan di tempat kerja yaitu :

1. Kejadian yang bersifat kebetulan. 2. Kondisi tidak aman :

a. Pelindung yang tidak memadai b. Peralatan rusak

c. Penerangan tidak memadai d. Ventilasi tidak memadai e. Gudang yang tidak aman

f. Prosedur yang berbahaya dalam, pada, atau disekitar mesin atau peralatan.

3. Tindakan-tindakan yang tidak aman yang dilakukan karyawan : a. Membuang bahan-bahan tidak pada tempatnya.

b. Beroperasi atau bekerja dengan kecepatan yang tidak aman. c. Menggunakan peralatan yang tidak aman.

d. Membuat peralatan keamanan tidak beroperasi dengan baik. e. Menggunakan prosedur yang tidak aman.

f. Mengambil posisi yang tidak aman. g. Mengangkat secara tidak tepat.

h. Pikiran kacau, gangguan, penyalahgunaan, kaget, berselisih.

2. 2. 2. Pencegahan Kecelakaan

Suma’mur dalam Santoso (2004) menjelaskan bahwa kecelakaan yang terjadi dapat dicegah dengan hal-hal sebagai berikut :

(33)

10

b. Standarisasi yang ditetapkan secara resmi, setengah resmi, atau tidak resmi misalnya syarat-syarat keselamatan sesuai intruksi peralatan pelindung diri (APD).

c. Pengawasan, agar ketentuan undang-undang wajib dipenuhi.

d. Penelitian bersifat tekhnik, misalnya tentang bahan-bahan yang berbahaya, pagar pengaman, pengujian APD, pencegahan ledakan, dan peralatan lainnya.

e. Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang terjadi.

f. Pendidikan. g. Pelatihan.

h. Asuransi, yaitu insentif untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan. i. Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan.

2. 3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja adalah usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman dan sehat bebas dari bahaya kecelakaan. Keselamatan kerja merupakan keselamatan yang berhubungan dengan mesin, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, tempat kerja dan kondisi lingkungannya (Sabdoadi, 1999).

Keselamatan kerja menunjukan kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja (Mangkunegara, 2001). Resiko keselamatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran. Semua itu sering dihubungkan dengan perlengkapan perusahaan atau lingkungan fisik dan mencakup tugas-tugas kerja yang membutuhkan pemeliharaan dan latihan.

(34)

11

bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik.

Keselamatan dan kesehatan kerja menunjukan kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Kondisi fisiologis-fisikal meliputi penyakit-penyakit dan kecelakaan kerja seperti cedera, kehilangan nyawa atau anggota badan. Kondisi-kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan kerja yang berkualitas rendah. Hal ini meliputi ketidakpuasan, sikap menarik diri, kurang perhatian, mudah marah, selalu menunda pekerjaan dan kecenderungan untuk mudah putus asa terhadap hal-hal yang remeh (Rivai, 2006).

2. 3. 1. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Menurut Mangkunegara (2001), tujuan keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut :

a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial dan psikologis.

b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya dan seefektif mungkin.

c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.

d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.

e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian dan partisipasi kerja. f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh

lingkungan atau kondisi kerja.

g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja. Menurut Rivai (2006), tujuan dan pentingnya keselamatan kerja meliputi :

a. Meningkatnya produktivitasnya karena menurunnya jumlah hari kerja yang hilang.

(35)

12

d. Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah karena menurunnya pengajuan klaim.

e. Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikan.

f. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan.

Perusahaan yang dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan kerja, penyakit dan hal-hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan kualitas kehidupan kerja para pekerjanya, maka perusahaan tersebut akan semakin efektif (Rivai, 2006).

2. 3. 2. Program K3

Menurut Miner dalam Ilham (2002), ada dua aspek yang digunakan untuk mengatasi K3, yakni Safety Psychology menitikberatkan pada usaha mencegah kecelakaan itu terjadi dan Industrial Clinical Psychology menitikberatkan pada kinerja karyawan yang menurun, sebab-sebab penurunan dan bagaimana mengatasinya. Faktor-faktor dari kedua aspek tersebut dijabarkan sebagai berikut :

a. Safety Psychology terdiri dari 6 faktor, yaitu : 1). Laporan dan Statistik Kecelakaan

Laporan dan statistik mengenai jumlah kecelakaan yang terjadi ditempat kerja. Dengan adanya laporan dan statistik kecelakaan kerja, perusahaan akan memiliki gambaran mengenai potensi terjadinya kecelakaan kerja dan cara mengantisipasinya.

2). Pendidikan dan Pelatihan K3

Pelatihan yang diadakan perusahaan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

3). Publikasi dan Kontes K3

(36)

13

4). Kontrol terhadap Lingkungan Kerja

Kontrol lingkungan kerja bertujuan untuk melindungi karyawan dari bahaya kecelakaan kerja yang mungkin terjadi dan menciptakan kondisi atau lingkungan kerja yang aman dan nyaman.

5). Inspeksi dan Disiplin

Inspeksi dan disiplin adalah pengawasan terhadap lingkungan kerja dan perilaku karyawan.

6). Peningkatan Kesadaran K3

Peningkatan kesadaran K3 merupakan usaha perusahaan dalam mensukseskan program K3. Adanya komitmen yang kuat dan perhatian yang besar dari manajemen perusahaan dapat memotivasi karyawan untuk mengutamakan keselamatan dan kesehatannya sewaktu bekerja.

b. Industrial Clinical Psychology terdiri dari dua faktor, yaitu : 1). Konseling

Pembimbingan yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kembali motivasi kerja karyawan setelah diketahui adanya penurunan produktivitas dari karyawan tersebut.

2). Employee Assistance Program

Pembimbingan secara insentif yang dilakukan untuk menangani berbagai macam masalah yang dihadapi karyawan terutama yang berhubungan dengan perilaku karyawan.

2. 3. 3. Sistem Manajemen K3

(37)

14

[image:37.595.143.510.85.279.2]

Gambar 1. Sistem model manajemen K3 (Santoso, 2004)

Menurut Mangkunegara (2004), pendekatan sistem pada manajemen K3 dimulai dengan mempertimbangkan tujuan keselamatan kerja, teknik, dan peralatan yang digunakan, proses produk, dan perencanaan tempat kerja. Tujuan keselamatan harus diintegrasikan dengan bagian dari setiap manajemen dan pengawasan kerja. Menurut George S. Odiorne dalam

Mangkunegara (2004) mengemukakan bahwa sistem pada manajemen K3 mencakup:

1. Penetapan Indikator Sistem

Tahap dasar dalam mengimplementasi sistem keselamatan kerja adalah menetapkan metode untuk mengukur pengaruh pelaksanaan keselamatan kerja, kesehatan, dan kesejahteraan pegawai. Statistik kecelakaan harus dijadikan pedoman dan dibandingkan dengan organisasi lainnya. Efektivitas dari sistem dapat diukur dan kecenderungan-kecenderungannya dapat diidentifikasikan. Indikator-indikator tersebut merupakan kriterian untuk tujuan keselamatan kerja. 2. Melibatkan Para Pengawas dalam Sistem Pelaporan

Bilamana terjadi kecelakaan harus dilaporkan kepada pengawas langsung dari bagian kerusakan dan laporan harus pula mengidentifikasi kemungkinan penyebab terjadinya kecelakaan. Hal ini agar pengawas tersebut dapat mudah mengadakan perbaikan dan mengadakan upaya preventif untuk masa selanjutnya.

Komitmen dan kebijaksanaan

Perencanaan

Pelaksanaan Pengukuran

Peninjauan ulang

dan peningkatan manajemen

(38)

15

3. Mengembangkan Prosedur Manajemen Keselamatan Kerja

Pendekatan sistem yang esensi adalah menetapkan sistem komunikasi secara teratur dan tindak lanjut pada setiap kecelakaan pegawai. Kemudian mengadakan penelitian terhadap penyebab terjadinya kecelakaan dan mempertimbangkan kebijakan yang telah ditetapkan untuk diadakan perubahan seperlunya sesuai dengan keperluan pada saat itu.

4. Menjadikan Keselamatan Kerja sebagai Bagian Tujuan Kerja

Membuat kartu penilaian keselamatan kerja. Setiap kesalahan yang dilakukan pegawai dicatat oleh pengawas dan dipertanggungjawabkan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan penilaian prestasi kerja pegawai yang bersangkutan.

5. Melatih Pegawai-Pegawai dan Pengawasan dalam Manajemen Keselamatan Kerja

Melatih pegawai-pegawai untuk menggunakan peralatan kerja dengan baik. Begitu pula pegawai-pegawai dilatih untuk dapat menggunakan alat pengaman jika terjadi kecelakaan ditempat kerja.

2. 3. 4. Manfaat K3

Manfaat K3 (Arep dan Tanjung, 2004) adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Ekonomis :

a. berkurangnya kecelakaan dan sakit karena kerja.

b. mencegah hilangnya investasi fisik dan investasi sumber daya manusia.

c. meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja yang nyaman dan aman, serta motivasi kerja yang meningkat.

2. Manfaat Psikologis

a. meningkatkan kepuasan kerja.

b. kepuasan kerja tersebut akan meningkatkan motivasi kerja dan selanjutnya akan meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja. c. perusahaan akan merasa bangga bahwa telah ikut serta dalam

(39)

16

2. 3. 5. Pengendalian K3

Tahapan Kontrol Bahaya :

Pemaparan

Tinggi Monitoring

periodik

tidak ya

ya

tidak

ya

tidak ya

[image:39.595.130.513.144.547.2]

tidak ya

Gambar 2. Diagram tahapan kontrol bahaya (Santoso, 2004)

Upaya-upaya Pengendalian : 1. Prosesi isolasi

2. Pemasangan lokal exhauster

3. Ventilasi umum

4. Pemakaian alat pelindung diri (APD) 5. Ketatarumahtanggaan prusahaan 6. Pengadaan fasilitas saniter

Bahaya Dikontrol Bahaya Diantisipasi

Bahaya Dievaluasi

Bahaya Dieliminasi

Bahaya Diisolasi

Bahaya Dikontrol dengan Enginering

Bahaya Dikontrol dengan Cara

Administratif

(40)

17

7. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan berkala 8. Pelatihan/penyuluhan kepada seluruh karyawan 9. Kontrol administrasi

Hirarki Pengendalian : 1. Eliminasi

2. Substitusi

3. Pengendalian rekayasa 4. Pengendalian administratif 5. Alat pelindung diri (APD)

Usaha-usaha yang diperlukan dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja menurut Mangkunegara (2001) adalah sebagai berikut :

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kebakaran dan peledakan. 2 Memberikan peralatan perlindungan diri untuk pegawai yang bekerja

pada lingkungan yang menggunakan peralatan yang berbahaya.

3. Mengatur suhu, kelembaban, kebersihan udara, penggunaan warna ruangan kerja, penerangan yang cukup terang dan menyejukkan, serta mencegah kebisingan.

4. Mencegah dan memberikan perawatan terhadap timbulnya penyakit. 5 Memelihara kebersihan dan ketertiban, serta keserasian lingkungan

kerja.

6. Menciptakan suasana kerja yang menggairahkan semangat kerja pegawai.

2. 3. 6. Landasan Hukum K3

Dasar-dasar hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia telah banyak diterbitkan baik dalam bentuk Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri dan Surat Edaran (Sugeng, 2005), sebagai berikut :

1. Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 2. UUD 1945 pasal 27 ayat 1 dan 2

3. Undang-undang Keselamatan Kerja No. 1/1997

(41)

18

5. Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No.14/1993

6. Keputusan Presiden Penyakit yang timbul Karena Hubungan Kerja No. 22/1993

7. Peraturan Menteri Perburuhan tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja No. 7/1964

8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam penyelenggaraan Keselamatan Kerja No. 2/1980 9. Peraturan MenteriTenaga Kerja tentang Kewajiban melaporkan

Penyakit Akibat Kerja No. 1/1981

10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Pelayanan Kesehatan Kerja No. 3/1982

11. Keputusan Menteri Tenaga Kerja tentang NAB faktor fisika di tempat kerja No. 51/1999

12. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Tentang NAB faktor kimia di udara lingkungan kerja No. 1/1997

2. 4. Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan adalah tingkat terhadap mana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan (Simamora, 1995). Kinerja menurut Robbins (1996) adalah ukuran dari hasil yang menggambarkan sejauh mana aktivitas seseorang dalam melaksanakan tugas dan berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Wahyudi (1996) Kinerja adalah prestasi yang diketahui dari suatu jabatan tertentu dengan prestasi kerja yang sesungguhnya dapat dicapai untuk seseorang tenaga kerja.

Kinerja seorang karyawan dapat dipengaruhi oleh faktor komunikasi dalam hal-hal berikut (Donnelly et al., 1984).

a. Kuantitas kerja, yaitu volume kerja yang dapat diterima dalam kondisi normal.

(42)

19

d. Kualitas individu, mencakup kepribadian, penampilan, kepemimpinan, integritas, kemampuan bersosialisasi.

e. Kooperasi yaitu kemampuan dan kesanggupan untuk bekerja sama dengan rekan kerja, supervisor dan bawahan dalam mencapai tujuan tertentu.

f. Kepercayaan, mencakup ketelitian, seksama, disiplin terhadap kehadiran dan waktu istirahat dan lainnya.

Menetapkan kriteria merupakan bagian penting dalam mengembangkan system penilaian kinerja. Kriteria adalah ukuran dependen atau diperkirakan untuk menilai efektifitas karyawan. Suatu kriteria yang baik harus relevan, stabil, praktis dan dapat membedakan diantara pihak yang diniai (Gibson, dkk, 1996). System penilaian kinerja yang diterapkan oleh suatu perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kondisi manajemen perusahaan tersebut, tingkat kebutuhan perusahaaan tersebut. Stayer dalam Ginting (2004) memberikan aspek-aspek yang terdapat dalam kinerja karyawan, yaitu mutu kerja, hasil kerja, etika kerja, kreatifitas, pengetahuan kerja.

Manfaat yang diperoleh perusahaan atas penilaian kinerja karyawan sangat membantu pihak manajemen perusahaan dalam memberikan umpan balik bagi kontribusi karyawan terhadap perusahaan tersebut.

Manfaat penilaian kinerja yang dikemukakan oleh Mulyadi (1996) antara lain:

1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisiensi melalui pemotivasian karyawan secara maksimum.

2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti promosi, transfer dan pemberhentian.

3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan criteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.

(43)

20

2. 5. Penelitian Terdahulu

Ilham (2002) melakukan penelitian tentang Hubungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan Motivasi Kerja Karyawan di PT. Goodyear Indonesia. Dalam penelitiannya Ilham menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa nilai korelasi yang didapat semuanya bernilai positif, nyata dan berkorelasi kuat. Hal ini menunjukan bahwa setiap faktor K3 yang diteliti mempunyai pengaruh yang nyata terhadap peningkatan motivasi kerja karyawan sehingga perubahan-perubahan yang nyata akan menyebabkan perubahan-perubahan pada tingkat motivasi karyawan.

Mahardika (2005) melakukan penelitian tentang Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Strategis Penyaluran dan Pusat pengatur Beban (UBSP3B) region Jawa Timur dan Bali. Analisis data dengan menggunakan analisis regresi berganda dan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa program K3 mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan sehingga penerapan program K3 yang baik akan meningkatkan kinerja karyawan.

Dari kajian dan penelitian terdahulu, diperoleh pembelajaran untuk melakukan penelitian tentang analisis pengaruh penerapan program K3 terhadap kinerja karyawan di PT XYZ khususnya di bagian pressing.

(44)

21

III. METODE PENELITIAN

3. 1. Kerangka Pemikiran

PT. XYZ merupakan sebuah industri yang bergerak di bidang industri sepatu olah raga yang bermerek X, PT XYZ menyadari pentingnya akan keselamatan dan kesehatan karyawannya saat bekerja karena setiap perusahaan yang berproduksi tentu saja membutuhkan faktor-faktor seperti modal, sumberdaya alam, mesin, teknologi dan semua itu tidak dapat beroperasi tanpa dikendalikan oleh sumber daya manusia. Sumberdaya manusia merupakan faktor produksi yang sangat penting dan dibutuhkan, terutama dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan sehingga menentukan proses produksi itu sendiri. Industri didirikan dengan menggunakan metode kerja, teknologi dan lainnya untuk mendapatkan tingkat produktivitas yang tinggi, tetapi seringkali tanpa mempertimbangkan efek samping yang dapat ditimbulkannya. Salah satu dari sekian banyak yang timbul dari keadaan ini adalah terjadinya suatu kecelakaan kerja dan tidak jarang pekerja menderita sakit yang pada akhirnya sangat mempengaruhi kinerja pekerja tersebut.

(45)

22

Ada beberapa faktor dalam program K3 yang akan di analisis di bagian

pressing pada PT XYZ yaitu publikasi keselamatan kerja, kontrol lingkungan kerja, pengawasan, pelatihan keselamatan, disiplin dan peningkatan kesadaran K3. Sedangkan kinerja karyawan yang terdiri dari kemauan kerja, kemampuan kerja, lingkungan kerja, kompensasi, jaminan sosial dan hubungan kerja.

Penelitian diawali dengan mengetahui bagaimana penerapan program K3 di PT XYZ melalui wawancara langsung, pengamatan dan beberapa dokumen perusahaan. Penelitian dilakukan pada Bagian yang berkaitan dengan penerapan K3 yaitu bagian pressing, karena di Bagian pressing

resiko kecelakaan dan gangguan kesehatan dalam bekerja lebih besar yang disebabkan oleh alat-alat yang di gunakan secara manual dan gangguan suara mesin yang sangat keras, selain itu pada bagian pressing karyawan dituntut memiliki kinerja yang tinggi karena di bagian ini kualitas produk ditentukan.

(46)

23

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Penelitian

PT. XYZ

Bagian Pressing

Penerapan Program K3

Faktor-faktor K3 :

1. Pelatihan Keselamatan 2. PublikasiKeselamatan Kerja 3. Kontrol Lingkungan Kerja 4. Pengawasan dan Disiplin 5. Peningkatan Kesadaran K3

Kinerja Karyawan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja : 1. Kemauan Kerja 2. Kemampuan Kerja 3. Lingkungan Kerja 4. Kompensasi 5. Jaminan Sosial 6. Hubungan Kerja

Hubungan antara program K3 dengan kinerja

Adanya rasa aman dalam bekerja sehingga kinerja

(47)

24

TIDAK

[image:47.595.122.504.60.655.2]

YA

Gambar 4. Tahapan Penelitian

Penyusunan Kuesioner

Uji Coba Kuesioner

Pra Penelitian

Penentuan Topik Penelitian

Perumusan Masalah Penentuan Obyek

Penelitian

Penentuan Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data

Pengolahan Data Teknik pengambilan sampel

dan pengumpulan data :

- Metode systematic - Wawancara

- Studi Pustaka

Metode dan Analisis Data :

- Analisis deskriptif

- Metode Uji Korelasi Rank Spearman

Hasil dan Pembahasan

(48)

25

3. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. XYZ di bagian pressing pada departemen bottom, Jalan Raya Belakang, Kabupaten X. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa perusahaan PT XYZ telah menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai bukti kepedulian kepada tenaga kerjanya sendiri dalam rangka menciptakan produk yang berkualitas bagi pelanggannya. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan Oktober-Desember 2008.

3. 3. Metode Penelitian

3. 3. 1. Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu, data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan, dengan melakukan wawancara langsung kepada Manajer Sumberdaya Manusia, dan karyawan bagian pressing dan penyebaran kuesioner kepada karyawan.

2. Data Sekunder

Data sekunder di peroleh dari studi literatur, baik dari tulisan, data dari perusahaan, referensi yang relevan maupun dari sumber-sumber lain yang menunjang penelitian. Data sekunder meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi, manajemen sumberdaya manusia, faktor-faktor K3 dan kinerja karyawan.

Responden yang dipilih adalah para karyawan pada bagian pressing. Teknik pengambilan contoh yang digunakan adalah systematic sampling, yaitu sampel dari populasi karyawan pada bagian pressing.

3.3.2 Metode Pengambilan Contoh

(49)

26

mewakili populasi. Populasi yang menjadi obyek penelitian ini adalah karyawan bagian pressing.

Dalam hal ini, rancangan penentuan contoh dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan contoh sistematis (systematic sampling) dengan tujuan agar hasil yang diperoleh kemudian dapat dievaluasi secara objektif dan dengan pertimbangan bahwa unit penelitian yang akan diteliti sifatnya homogen, dapat diidentifikasi, dan mempunyai pola yang beraturan. Selain itu, metode ini digunakan dengan alasan untuk menghindari penelitian angka random berkali-kali dan agar unit populasi yang terpilih merata.

Memasukkan siapa yang menjadi sampel dari seluruh populasi terlebih dahulu semua unit penelitian disusun dalam daftar kerangka sampling. Misalkan jumlah satuan-satuan elementer dalam populasi adalah N, dan besar sampel yang akan diambil adalah n, maka hasil bagi itu dinamakan interval sampel dan biasanya diberi kode k. unsur pertama dalam sampel lalu dipilih secara kebetulan di antara satuan elementer bernomor urut 1, dan satuan bernomor urut k dari populasi (Singarimbun dan Effendi, 1995). Andaikan yang terpilih itu adalah satuan elementer bernomor urut s, maka unsur-unsur selanjutnya dalam sampel dapat ditentukan, yaitu :

Unsur pertama = s Unsur kedua = s + k Unsur ketiga = s + 2k

Unsur keempat = s + 3k, dan seterusnya

Dalam penelitian ini satuan-satuan elementer dalam populasi : N = 1300, diberi no urut (1 – 1300)

n = 100, maka k =

100 1300

= 13

(50)

27

ditambahkan interval sampel yaitu 13, sampai jumlah sampel n= 100, maka diperoleh urutan sampel sebagai berikut :

3 16 29 42 55 68 81 94 107 120 133 146 159 172 185 198 211 224 237 250 263 276 289 302 315 328 341 354 367 380 393 406 419 432 445 458 471 484 497 510 523...1290.

Metode ini menggunakan data dari populasi karyawan PT. XYZ bagian pressing. Ukuran sampel dari suatu populasi menggunakan rumus Slovin. Menurut Umar (2005), rumus Slovin adalah :

n = N / (1+ N e2) Dimana :

n = Jumlah responden N = Jumlah populasi

e = Tingkat kesalahan yang diinginkan.

Berdasarkan data perusahaan mengenai jumlah karyawan pada

factory 5 bagian pressing diketahui bahwa jumlah karyawan adalah 1300 orang. Dengan menggunakan tingkat kesalahan 10%, maka jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 100 responden. Perhitungannya sebagai berikut :

n = N / (1+ N e2)

n = 1300/ (1+ 1300 (0,1)2) n = 1300/ (1+13)

n = 1300/14 n = 92,86 ≈ 100

3. 4. Pengujian Kuesioner

(51)

28

3. 5. Pengolahan dan Analisis Data

3. 5. 1. Uji Validitas

Uji validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu dapat mengukur apa yang ingin diukur. Asumsi pokoknya dari uji validitas ini adalah setiap pertanyaan saling berkaitan satu dengan yang lainnya dan setiap pertanyaan juga berhubungan dengan obyek yang akan diteliti (Umar, 2001). Langkah-langkah dalam menguji validitas kuisioner adalah sebagai berikut (Umar, 2001) :

a. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur, 1. Mencari definisi dan konsep literatur

2. Jika dalam literatur tidak diperoleh definisi atau rumusan konsep yang akan diukur, peneliti harus mendiskusikan dengan para ahli lain. Pendapat para ahli lain kemudian disarikan kedalam bentuk rumusan yang operasional.

3. menanyakan langsung kepada calon responden penelitian mengenai aspek-aspek konsep yang diukur. Dari jawaban yang diperoleh peneliti membuat kerangka konsep dan membuat pertanyaan operasional.

4. Menanyakan langsung kepada calon responden penelitian mengenai aspek-aspek konsep yang menyusun pertanyaan yang operasional.

b. Melakukan uji coba skala pengukuran pada sejumlah responden c. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

d. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan atau pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus Product Moment, yaitu :

(52)

29

Keterangan :

N= Jumlah responden

X= Skor masing-masing pernyataan Y= Skor total

Kemudian angka korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Bila nilai r > r tabel, maka pernyataan tersebut valid dan signifikan, angka kritik tabel korelasi untuk nilai r adalah (N-2; ).

3. 5. 2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas data yang dihasilkan oleh suatu instrumen, artinya menunjukan kestabilan hasil pengukuran, bila alat tersebut digunakan pada kelompok yang sama pada saat berbeda. Menurut Umar (2003), reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Teknik yang digunakan adalah teknik Cronbach,

dengan rumus berikut :

2 2

11 1

1 t

b k

k

r ...(2)

Keterangan:

11

r = Keandalan instrumen

k = Banyak butir pertanyaan

2

b = Jumlah ragam butir

2

t = Ragam total

(53)
[image:53.595.154.509.88.239.2]

30

Tabel 2. Klasifikasi nilai alpha

Klasifikasi Nilai Alpha Kesimpulan > 0,9 Sempurna (excellent) > 0,8 Baik (good)

> 0,7 Dapat diterima (acceptable) > 0,6 Diragukan (questionable) > 0,5 Lemah (poor)

< 0,5 Tidak dapat diterima (unacceptable) Sumber : George, 2003

3. 5. 3. Skala Likert

Skala pengukuran yang digunakan pada setiap jawaban responden adalah dengan Skala Likert. Cara penilaian terhadap hasil jawaban kuesioner dangan Skala Likert dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Bobot Nilai Jawaban Responden

Jawaban responden Bobot nilai Sangat setuju/Sangat mengetahui/Sangat baik 5 Setuju/Mengetahui/Baik 4 Cukup setuju/Cukup mengetahui/Cukup baik 3 Tidak setuju/Tidak mengetahui/Kurang 2 Sangat tidak setuju/Sangat tidak mengetahui/Sangat

kurang

1

3. 5. 4. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yang diarahkan untuk menjelaskan data secara umum dengan menggunakan persentase dan rataan yang disajikan dalam bentuk tabel dan kemudian diinterpretasikan. Faktor-faktor K3 dan produktivitas kerja karyawan dibagi menjadi lima kategori. Masing-masing kategori ditentukan berdasarkan rumus rentang kriteria (Umar, 2003) yaitu :

Rs=

m i m

...(3)

(54)

31

Nilai skor rataan dihasilkan dari perkalian antara bobot nilai jawaban berdasarkan skala dengan jumlah jawaban responden, kemudian dibagi dengan jumlah responden. Berdasarkan nilai skor rataan tersebut, maka posisi keputusan penilaian memiliki rentang skala yang dapat dilihat pada tabel rentang skala yang dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Nilai Skor Rataan

Skor Rataan Keterangan 1,00-1,80 Sangat buruk 1,90-2,60 Buruk 2,70-3,40 Cukup baik

3,50-4,20 Baik

4,30-5,00 Sangat baik

Menurut Pratisto (2004) korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain berdasarkan rankingnya, termasuk dalam statistik non-parametik. Metode uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk pengukuran korelasi pada statistik non-parametrik khususnya untuk data ordinal yaitu data yang skala pengukuran berjenjang.

Tahapan kerja pengolahan

Gambar

Table 1. Jumlah Tingkat Kecelakaan di Setiap Bagian pada PT. XYZ Tahun 2007
Gambar 1. Sistem model manajemen K3 (Santoso, 2004)
Gambar 2. Diagram tahapan kontrol bahaya (Santoso, 2004)
Gambar 4. Tahapan Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

BAHASA INDONESIA DI SMA. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan 1) Struktur novel My

(2) Dalam rangka melaksanakan fungsi verifikasi sebagaimana dimaksud pada pasal 35, Komda Masyarakat Adat berwenang menerima pendaftaran, melakukan verifikasi

SUB DINAS PENYULUHAN SUB DINAS KONSERVASI TANAH DAN USAHA KEHUTANAN SUB DINAS PRODUKSI DAN USAHA PERKEBUNAN SEKSI PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT SEKSI PERLINDUNGAN

terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh subkonsultan dan personilnya. e) Dokumen-dokumen yang disiapkan oleh Penyedia Jasa Konsultansi dan menjadi hak

Melalui mengamati kartu huruf yang ditunjukkan guru anak dapat membedakan huruf fokal dan konsonan pada kata kelenci dengan

[r]

Proses desain akan dilanjutkan pada langkah perwujudan desain. Perwujudan ini merupakan langkah perancang untuk mulai menggambar wujud komponen-komponen yang ingin dibuat.

Penolakan hasil uji hipotesis ini menunjukkan bahwa komitmen di dalam kerjasama antar UMKM berbasis logam di Waru, Sidoarjo untuk saat ini tidak terlalu diperhatikan sehingga tidak