• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahasa hukum indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahasa hukum indonesia"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAHASA HUKUM

Oleh :

Moh. Zeinudin, SH, SHI, MHum

Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas Wiraraja Sumenep

Peneliti pada Pusat Studi Asia Pasifik (Center for Asia Pacific Studies)

(2)

Dalam pengertian luas : Rangkaian

kata-kata, bunyi dan lambang/simbol

untuk menyatakan atau melukiskan

sesuatu kehendak, perasaan, pikiran,

pengalaman yang ada di dalam atau

yang terkait dengan hukum terutama

dengan

hubungannya

dengan

manusia lain.

(3)

Dalam arti luas tersebut, objek

bahasa hukum terdiri dari tulisan

(kata/kalimat), bunyi (ucapaan

lisan), lambang/simbol, warna dan

gambar.

Dalam masyarakat tradisional,

bahasa

simbol/lambang

(4)

Dalam arti sempit : Bahasa hukum

adalah bagian dari ilmu bahasa,

yaitu

bahsa

indonesia

dalam

bidang hukum yang mengingat

fungsinya mempunyai karakteristik

tersendiri, oleh karena itu bahasa

hukum haruslah memuat

syarat-syarat dan kaidah-kaidah bahasa

Indonesia.

(5)

Karakteristik

bahasa

hukum

Indonesia terletak pada

istilah-istilah

dan

komposisi

dalam

bahasanya

yang

khusus

dan

kandungan artinya yang khusus

pula.

Bahasa hhukum merupakan bagian

(6)

Memahami perkembangan ilmu

bahasa, dan dinamika perilaku

manusia

(pengalaman)

yang

berikibat hukum.

Memahami cakupan makna

istilah-istilah hukum yang digunakan

dalam rumusan bahasa hukum dan

peraturan perundang-undangan.

(7)

Menguasai pilihan istilah, kata dan

atau kalimat dalam merumuskan

hukum dan perundang-undangan.

Menguasai

istilah-istilah

asing

digunakan dalam studi ilmu hukum

dan perundang-undangan.

Menguasai

metodelogi

tafsir

(8)

Ciri-ciri Bahasa Hukum

 Menurut Anton M. Mulyono : Bahasa hukum

(dalam arti sempit) hanya merupakan bahasa ilmiah dengan ciri-ciri :

LugasObjektif

Memberikan definisi yang clear dan cermat

Menghindari pengunaan istilah yang multi tafsir.Tidak dogmatis

Istilah yang digunakan cenderung baku

(9)

Ruang Lingkup

Bahasa Hukum

 Bahasa hukum merupakan bagian dari ilmu hukum.  Secara ontologis, mempelajari : sistem tanda-tanda

kebahasaan yang terdiri dari tulisan, lambang/simbol, isyarat, ucapan lisan, dan bunyi-bunyi.

 Secara epistemologis, mempelajari : tafsir hukum

dan politik hukum.

 Secara aksiologis, mempelajari : makna yang ada

(10)

Bahasa perundang-undangan

Ragam

bahasa

perundang-undangan

(11)

Jika merumuskan ketentuan peraturan

(12)

Hindari pemakaian:

a. Bebrapa istilah yang berbeda untuk pengertian yang sama.

Contoh:

Istilah gaji, upah, pendapatan digunakan untuk pengertian penghasilan.

b. Satu istialah untuk bebrapa pengertian yang berbeda.

(13)

Untuk mendapatkan kepastian hukum, istilah

dan anti dalam peraturan pelaksanaan yang disesuakan dengan istilah dan arti yang dipakai dalam peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi derajatnya.

Contoh:

(14)

Pilihan Kata atau Istilah

Pemakaiaan kata paling

untuk menyatakan pengertian maksimum (relatif) digunakan kata paling:

Contoh

...Diancam dengan pidana kurunan paling lama 6 (enam) bulan atau benda paling

banyak Rp.5.000.000.- (lima juta rupiah) Hindari penggunaan kata

(15)

Pemakaiaan kata kecuali.

Untuk menyatakan makna tidak

termasuk dalam golongan digunakan

kata

kecuali.

Kata

kecuali

ditempatkan diawal kalimat jika yang

dikecualikan induk kalimat.

Contoh:

(16)

Pemakaiaan kata Disamping.

untuk menyatakan kata makna

termasuk, dapat digunakan kata

disamping.

Contoh:

(17)

Pemakaiaan jika dan kata makna.

Untuk menyatakan makna pengandaian atau kemungkunan digunakan kata jika atau frasa dalam hal. Gunakan kata jika bagi kemungkinan atau keadaan yang akan terjadi lebih dari sekali dan setelah anak kalimat diawali kata makna.

Contoh:

(18)

Pemakaiaan kata apabila.

untuk menyatakan atau menunjukkan

uraian atau penegasan waktu terjadi

sesuatu, sebaiknya menggunakan

kata apabila atau bahwa.

Contoh:

Salah satu pihak dalam perjanjian

kerja sama ini dapat mengajukan

pembatalan perjanjian apabila pada

waktu perjanjian ini dibuat terdapat

unsur

paksaan,

kekhilafan

dan

(19)

Pakaian kata dan, atau, dan atau.

Untuk menyatakan sifat yang kumulatif

digunakan kata dan. Contoh:

A dan B wajib memberikan ...

Untuk menyatakan sifat alternatif atau

eksklusif digunkan atau. Contoh:

A atau B wajib memberikan ...

Untuk menyatakan sifat alternatif ataupun

kumulatif digunakan frasa dan atau. Contoh:

(20)

Untuk menyatakan istilah hak

digunakan kata berhak.

Contoh:

Setiap Pegawai Negeri Sipil

berhak

untuk

mendapatkan

(21)

Untuk menyatakan kewenangan, digukanan kata dapat atau kata boleh.

Kata dapat dapat merupakan kewenangan yang melekat pada seseorang, sedangkan kata boleh tidak melekat pada seseorang. Untuk menyatakan isrulah kewajiban digunakan kata wajib.

Contoh:

o Mentri Dalam Negeri dapat memberikan

pertimbangan/penghargaan/sanksi kepada setiap PNS dijajaran Departemen Dalam Negeri.

(22)

Utnuk menyatakan istilah sekedar

kondidsi

atau

persyaratan,

digunakan kata harus.

Contoh:

(23)

Untuk menyangkal suatu kewajiban

atau

kondisi

yang

diwajibkan

digunkan frasa tidak dawajibkan

atau tidak wajib.

Contoh:

(24)

Teknik Pengacuan

Untuk mengacu ayat atau pasal lain,

digunakan frasa sebagaimana dimaksud pada atas dalam.

Contoh:

(25)

Usahakan agar setiap Pasal atau

kebulatan ketentuan tanpa mengacu ke

Pasal lain.

Contoh:

(26)

Pengacuan dilakukan dengan menyebutkan secara tegas

nomor dan tiap pasal atau ayat yang diacu dan hindarkan penggunaan frasa pasal yang terdahulu atau pasal tersebut diatas atau Persalini.

Contoh:

Panitia Pemilihan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 134 ayat (3), bertugas...

Jika ketentuan dari pengaturan yang diacu memang dapat diperlakukan seluruhnya, maka istilah tetap belaku dapat dilakukan.

Pernyataan tetap berlaku dalam pengertian bahwa digunakan jika ketentuan yang diacu itu sebagian atau diberlakukan dengan perubahan.

Contoh:

(27)

Apabila istilah tertentu dipakai berulang-ulang,

maka untuk menyederhanakan susunan perundang-undangan dapat dibuat definisi yang tempatkan dalam Bab (tentang) Ketentuan Umum.

Contoh:

(28)

Jika istilah tertentu dipakai

berulang-ulang,

maka

untuk

menyederhanakan susunan suku kata

dalam peraturan perundang-undang

dapat menggunakan singkatan atau

akronim.

Contoh:

oAnggaran Pendapatan dan Belanja

Dearah menjadi APBD.

oBadan Perencanaan Pembangunan

(29)

Singkatan nama atau badan atau

lembaga yang belum begitu dikenal

umum dan bila tidak dimuat dalam

Ketentuan Umum, maka setelah

tulisan lengkapnya, singkatannya

dibuat diantara kurung.

Contoh:

o Badan Koordinasi Surveidan Pemetaan Nasional (Bakorsutanal)

(30)

daDi anjurkan sedapat mungkin menggunkan istilah pembentukan bahasa Indonesia. Pemakaian () istilah asing yang banyak dipakai dan sudh disesuaikan ejaannya dengan kaidah bahasa Indonesa pat depertimbangkan dan dibenarkan, jika istilah asing itu memenuhi syarat:

o Mempunyai konotasi yang cocok;

o Lebih singkat dibandingkan pedomannya dalam bahasa Indonesia;

o Lebih mudah tercapainya kesepakatan;

o Lebih mudah dipahami dari pada terjemahan bahasa Indonesia.

Contoh:

Apresiasi (memberikan penilaian atau penghargaan)Devaluasi (penurinari nilai mata uang)

(31)

Ragam Bahasa hukum

1. Bahasa hukum tulisan

Pasal 43 PP. No. 10 Tahun 1961 “barang siapa membuat akta yang dimaksud dengan pasal 19, tanoa ditunjuk oleh seorang Mentri Agraria sebagai pejabat di pidana dengan

hukuman kurungan selama-lamanya 3 bulan dan/ atau dengan denda

(32)

2. Bahasa hukum bunyi

Bunyi Bel : . (satu kali) = peserta masuk ruangan . . (dua kali) = soal dibagikan

. . . (tiga kali) = ujian dimulai dan seterusnya

3. Bahasa hukum warna

Trafic light :

- Kuning: hati-hati (siap-siap jalan/ berhenti) - Merah: harus berhenti

(33)

4. Bahsa hukum

Silakan belok kanan. Jalan terus (siap-siap/ berhenti)

5. Bahasa hukum isyarat

Mengangguk = tanda setuju.

Referensi

Dokumen terkait

Madrasah Aliyah Muallimin Darussalam Sumedang adalah satuan pendidikan yang dikelola oleh yayasan pondok pesantren, budaya akademik yang dipakai adalah perpaduan

Dengan sistem yang ada dalam e- court saat ini siapa saja yg akan menggunakan persidangan elektronik harus dan wajib memeliki akun sebagai "Pengguna Terdaftar"

Cara 2: Jika Sig. Maka dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima, yang berarti bahwa Corporate Image secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat.. H0 :

Selanjutnya dilakukan pengujian citra baru di dalam jaring saraf tiruan dengan nilai penimbang yang didapat dari pelatihan dengan data training.. Desain

Data-data penelitian diambil dari karangan berbahasa Arab mahasiswa semester V (ganjil) Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri..

Alat pengumpulan data teknik observasi adalah lembar observasi terhadap guru yang melaksanakan penelitian tindakan kelas (melaksanakan pembelajaran tindakan

Sedangkan tujuan dari analisis hidrologi ini adalah untuk mengetahui ketersediaan air Aek Sirahar dalam hubungannya dengan kebutuhan air atas areal pertanian yang berdasarkan

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, skripsi yang Berjudul “Pengaruh Tanggung Jawab Sosial