• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN GIRSANG SIPANGAN BOLON KABUPATEN SIMALUNGUN T.A 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN GIRSANG SIPANGAN BOLON KABUPATEN SIMALUNGUN T.A 2016/2017."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU

SD NEGERI SE-KECAMATAN GIRSANG

SIPANGAN BOLON KABUPATEN

SIMALUNGUN T.A 2016/2017

Diajukan Untuk Memenuhi Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Prasekolah Dan Sekolah Dasar

Oleh:

ROLAND GURNING

NIM. 1133111063

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

ROLAND GURNING. NIM. 1133111063. Judul: “Analisis Tentang Kompetensi Sosial Guru SD Negeri Se-Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun T.A 2016/2017”. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2017.

Rumusan masalah Penelitian ini yaitu bagaimanakah kompetensi sosial yang dimiliki oleh guru yang bersertifikasi di SD Negeri se-Kecamatan. Girsang Sipangan Bolon, Kab. Simalungun Tahun Ajaran 2016/2017.

Tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui seberapa besar kompetensi sosial yang dimiliki oleh guru di SD Negeri se-Kec. Girsang Sipangan Bolon, Kab. Simalungun Tahun Ajaran 2016/2017”. Penelitian ini diharapkan dapat menemukan kejelasan dari suatu keadaan/populasi berupa analisis kompetensi sosial guru di SD Negeri se-Kec. Girsang Sipangan Bolon, Kab. Simalungun.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan secara sitematis, faktual dan akurat suatu fakta dan sifat dari populasi tertentu.Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru-guru Sekolah Dasar Negeri yang sudah sertifikasi di seluruh wilayah Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun yang terdiri dari 17 SD Negeri dan 76 orang, sampel dalam penelitian ini adalah 38 orang dengan pemilihan sampel dilakukan dengan cara teknik purposive sampling (sampel terpilih) yaitu tipe penarikan sample nonprobabilitas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran angket menggunakan rumus Mean.

Hasil penelitian bahwa pada indikator Terampil berkomunikasi tergolong baik, Bersikap simpatik tergolong sangat baik, dapat bekerja sama tergolong baik, pandai bergaul tergolong baik, memahami dunia sekitar tergolong sangat baik. Dan persentase responden yang kategori sangat baik berjumlah 23,68%, kategori baik 65,78%, kategori cukup baik 10,52%, kategori kurang baik 0%. Secara keseluruhan dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap guru-guru yang telah sertifikasi di 7 SD Negeri di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon T.A 2016 / 2017 yaitu: SD Negeri 091462 Parapat, SD Negeri 091464 Parapat, SD Negeri 091466 Girsang, SD Negeri 091468 Sipangan Bolon, SD Negeri 091471 Parapat, SD Negeri 094150 Girsang, dan SD Negeri 097356 Guluan tergolong baik dalam penerapan dan penguasaan kompetensi sosial.

Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan pihak yang terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan UPTD Kabupaten Simalungun, UPTD Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Mahasiswa, Dosen, Masyarakat, Kepala Sekolah dan Guru Dapat berpartisipasi meningkatkan Kompetensi Sosial Guru SD Negeri Se-Kecamatan Girsang Sipangan Bolon sesuai dengan kedudukannya masing-masing.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

atas Rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan

baik dan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Analisis Tentang Kompetensi Sosial Guru SD Negeri Se-Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun T.A 2016/2017”. Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED. Dalam penyusunan skripsi ini

penulis banyak mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Drs.

Arifin Siregar, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan saran sejak awal penulisan proposal, penelitian hingga

selesainya skripsi ini.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada ayahanda saya Sihol

Gurning, ibunda saya F.M. Siallagan, kakak laki-laki saya Fernando Sunggu

Zunedi Gurning, dan adik perempuan saya Nora Yanti Gurning yang telah

memberikan kasih sayang tanpa batas, dukungan moril, materil serta doa dan

memberikan semangat demi keberhasilan penulis.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada yang terhomat :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

(7)

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi M.S selaku Wakil Dekan Akademik,

Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Umum

dan Keuangan dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil

Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PGSD.

5. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PGSD.

6. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd, Bapak Drs. Demmu Karokaro, M.Pd

dan Ibu Dra. Erlinda Simanungkalit,M.Pd selaku dosen penguji skripsi

yang telah banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis.

7. Kepala Sekolah SD Negeri seKecamatan Girsang Sipangan Bolon

Kabupaten Simalungun yang telah memberikan izin pelaksanaan

penelitian serta Bapak dan Ibu guru yang telah banyak memberikan

bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian di sekolah

tersebut.

8. Terkhusus kepada sahabat – sahabat tercinta di kelas D Reguler 2013

Nikson Pakpahan, Yulidola Anjelika Bagun, Trisoyan Napitu, Trigel

Sagala, Lasria Cristin Saragih, Lilis Melina, Nova Panjaitan, Rosenni

Manihuruk dan yang lainnya yang telah banyak membantu dan

memberikan motivasi demi terselesaikannya skripsi ini.

9. Terimakasih kepada saudara-saudari GMKI FIP UNIMED Esdin

Siallagan, Ardiles Tumanggor, Muhcim Adi Sihombing, Domensano

Padang, Hotma Halasson Manullang, Fyan Herianto Samosir, Elfris

(8)

Tumanggor, Bernad Sijabat, Sopian sinurat, Parasean Sinurat, Wulan

Pakpahan, Rose Sinaga, Tiur Manullang, Jetro Sinurat, Vinni Sitinjak,

Yanti Simarmata yang memberikan motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

10.Teristimewa kepada Ira Karlina situmorang A.Md yang telah banyak

membantu dan memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut

serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti

perkuliahan. Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari

berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang

Maha Kuasa membalasnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, Maret 2017

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

2.1.6 Pengertian Kompetensi Sosial Guru ... 22

2.1.7 Komponen – Komponen Kompetensi Sosial Guru ... 25

2.1.7.1 Terampil Berkomunikasi ... 27

2.1.7.2 Bersikap Simpatik ... 29

(10)

2.1.7.4 Pandai Bergaul ... 32

2.1.7.5 Memahami Dunia Sekitarnya ... 32

2.2 Kerangka Berfikir... 34

2.3 Pertanyaan Penelitian ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

3.1 Jenis Penelitian ... 36

3.2 populasi dan sampel ... 36

3.2.1 Populasi ... 36

3.2.2 Sampel ... 38

3.3 Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 39

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.5 Teknik Analisis Data ... 45

3.6 Lokasi dan waktu Penelitian ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1 Hasil Penelitian ... 49

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komponen- komponen Kompetensi Sosial Guru ... 27

Tabel 2.2 Skema Kerangka Berfikir ... 35

Tabel 3.1 Daftar Sekolah Dasar Negeri Di Wilayah Kecamatan Girsang Sipagan Bolon Kabupaten Simalungun ... 37

Tabel 3.2 Daftar Sekolah (Guru) Sebagai Sampel Penelitian ... 39

Tabel 3.3 Tabel Pemberian Skor Angket ... 41

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi ... 41

Tabel 3.5 Tabel Deskripsi Validitas Angket ... 44

Tabel 3.6 Tabel Tingkat Kategori Kompetensi Sosial Guru SD ... 46

Tabel 3.7 Tabel Waktu Penelitian ... 47

Tabel 4.1 Daftar Jumlah Guru Yang Telah Sertifikasi ... 48

Tabel 4.2 Nilai Rata-rata Kompetensi Sosial Dalam Indikator Terampil Berkomunikasi ... 50

Tabel 4.3 Persentase Nilai Kompetensi Sosial Dalam Indikator Terampil Berkomunikasi ... 51

Tabel 4.4 Nilai Rata-rata Kompetensi Sosial Dalam Indikator Bersikap Simpatik ... 51

Tabel 4.5 Persentase Nilai Kompetensi Sosial Dalam Indikator Bersikap Simpatik ... 52

Tabel 4.6 Nilai Rata-rata Kompetensi Sosial dalam Indikator Dapat Bekerja Sama ... 53

(12)

Tabel 4.8 Nilai Rata-rata Kompetensi Sosial dalam Indikator Pandai Bergaul

... 55

Tabel 4.9 Persentase Nilai Kompetensi Sosial dalam Indikator Pandai Bergaul

... 55

Tabel 4.10 Nilai Rata-rata Kompetensi Sosial dalam Memahami Dunia Sekitar

... 56

Tabel 4.11. Persentase Nilai Kompetensi Sosial Dalam Indikator Memahami

Dunia Sekitar ... 57

Tabel 4.12 Daftar Jumlah Guru Yang Telah Siertifikas ... 58

(13)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Persentase Nilai Kompetensi Sosial Dalam Indikator Terampil Berkomunikasi ... 51

Diagram 4.2 Persentase Nilai Kompetensi Sosial Dalam Indikator Bersikap Simpatik ... 53

Diagram 4.3 Persentase Nilai Kompetensi Sosial Dalam Indikator Dapat Bekerja Sama ... 54

Diagram 4.4 Persentase Nilai Kompetensi Sosial Dalam Indikator Pandai Bergaul ... 56

Diagram 4.5 Persentase Nilai Kompetensi Sosial Dalam Indikator Memahami Dunia Sekitar ... 57

Diagram 4.6 Pencapaian Kompetensi Sosial Guru Tiap Indikator di SD Negeri se-Kecamatan Girsang Sipangan Bolon ... 60

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Validasi Angket ... 67

Lampiran 2 Contoh Perhitungan Validasi ... 72

Lampiran 3 Angket Penelitian ... 73

Lampiran 4 Hasil Rekapitulasi Skor Guru-Guru terhadap Jawaban Angket ... 77

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang mempunyai nilai bagi

kelangsungan hidup manusia di dunia. Hal ini sesuai dengan (Uno, 2009 :11)

“pendidikan adalah proses pemberdayaan, yang diharapkan mampu

memberdayakan peserta didik menjadi manusia yang cerdas, berilmu,

berpengetahuan serta terdidik”.

Dengan demikian, jelaslah bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat

penting bagi setiap manusia. Pendidikan seseorang dibekali dengan berbagai

pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan pentingnya tatanan hidup yang baik.

Oleh kerena itu, kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi anak usia sekolah

perlu ditingkatkan, terutama anak usia Sekolah Dasar. Sekolah dasar merupakan

pondasi atau tahap awal yang harus dilalui seseorang untuk dapat melanjutkan

kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan Sekolah Dasar merupakan

satuan pendidikan formal pertama yang mempunyai tanggung jawab untuk dapat

mengembangkan sikap dan kemampuan dasar bagi siswa agar dapat

menyesuaikan diri di tengah masyarakat.

Sebagaimana tercantum pada PP No.28 Tahun 2005 tentang tujuan

pendidikan dasar yaitu : "Pendidikan dasar memberikan bekal kemampuan dasar

(16)

2

masyarakat dan warga negara serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti

pendidikan menengah". Dengan adanya pendidikan akan mampu mengembangkan

sumber daya manusia yang merupakan suatu keharusan dalam pembangunan

suatu bangsa. Untuk itu setiap negara yang ingin maju dan berkembang haruslah

berupaya membuat pendidikan itu efektif. Pendidikan harus mampu berfungsi

mengubah mental yang rendah dan mampu mengatakan inovasi dan

mempengaruhi secara kreatif pola dan perilaku masyarakat

Dalam dunia pendidikan ada banyak prasyarat agar dunia pendidikan dapat

tumbuh dan berkembang memenuhi tuntutan jaman. Namun satu faktor yang

terbilang paling penting adalah ketersediaan guru yang memiliki kompetensi

profesional. Guru sebagai ujung tombak dunia pendidikan harus mampu

membimbing siswa-siswi menjadi orang berpendidikan sesuai potensi yang

dimilikinya.

Seorang guru dituntut untuk mempunyai kemampuan dan ketrampilan

yang memadai sehingga pelaksanaan pendidikan dapat berjalan secara efesien dan

efektif. Minat, bakat kemampuan dan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik

tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Oleh karena itu, demi

keberhasilan dunia pendidikan, guru sebagai unsur utamanya harus dididik dan

dilatih secara profesional agar berkompetensi sesuai dengan harapan.

Pendidikan adalah inventaris sumber daya manusia (SDM) jangka

panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di

dunia. Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan

strategis. Hal ini disebabkan karena guru yang dibarisan terdepan dalam

(17)

3

untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus mendidik dengan

nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan. Guru adalah praktisi

pendidikan yang sesungguhnya.

Guru yang berkualitas adalah guru yang memiliki kompetensi keguruan.

Untuk itu guru dituntut memiliki kompetensi dalam menyelenggarakan proses

pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Hal ini sebagaimana tertulis dalam

Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen yang menyatakan

bahwa Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,

sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional.

Selanjutnya Mendiknas RI melalui Permen Nomor 16 Tahun 2007

menetapkan Standart Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Juga

dinyatakan bahwa Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan

perilaku yang harus dimiliki , dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam

melaksanakan tugas keprofesionalannya. Senada dengan itu, Surat keputusan

Mendiknas nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi juga

mengemukakan, Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung

jawab yang memiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh

masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tersebut.

Secara lebih gamblang, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru menyebut macam-macam kompetensi yang harus dimiliki oleh

tenaga guru. Kompetensi yang dimaksud mencakup empat hal, antara lain :

(18)

4

kompetensi sosial yang semua diintegrasikan dalam kinerja guru . Dalam hal ini

peneliti melakukan analisis tentang kompetensi sosial guru. Yang dimana

kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi

secara efektif dan efesien dengan siswa, sesama guru, orang tua/wali siswa, dan

masyarakat sekitar.

Guru adalah mahkluk sosial, dalam kehidupannya tidak terlepas dari

kehidupan sosial masyarakat dan lingkungannya. Oleh karena itu guru dituntut

untuk memiliki kompetensi sosial yang memadai, terutama dalam kaitanya

dengan pendidikan yang tidak terbatas pada pembelajaran di sekolah tetapi juga

pada pendidikan yang terjadi dan berlangsung di masyarakat. Dengan dimilikinya

kompetensi sosial oleh guru maka diharapkan guru dapat menikatkan kualitas

pendidikan yang dilaksanakan. Dikarenakan kompetensi sosial dapat digunakan

sebagai pendukung proses pembelajaran yang dilakukan dengan kerjasama atas

lingkungan guru tersebut.

Kompetensi sosial guru berkaitan dengan tanggung jawab, guru harus

memenuhi, serta memahami nilai, norma, moral dan sosial, serta berusaha

berprilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus

bertanggung jawab terhadap segala tindakannya dalam pembelajaran disekolah,

dan didalam kehidupan bermasyarakat.

Sebagaimana telah dikemukakan diatas, bahwa kompetensi sosial adalah

kemampuan guru sebagai bagian masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul

secara efektif dengan siswa, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali

siswa dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial guru memang peranan penting,

(19)

5

memiliki kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat melalui kemampuannya,

antara lain melalui kegiatan olahraga, keagamaan dan kepemudaan. Keluesan

bergaul harus dimiliki, sebab kalau tidak pergaulannya akan menjadi kaku dan

berakibat yang bersangkutan kurang bisa diterima oleh masyarakat. Maka guru

akan sulit untuk mendapat bantuan dalam dukungan pelaksanaan pembelajaran

yang efektif dan efesien.

Menurut catatan Human Development Index (HDI), fakta ini menunjukkan

bahwa mutu guru di Indonesia masih jauh dari memadai untuk melakukan

perubahan yang sifatnya mendasar seperti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Dari data statistik HDI terdapat 60% guru SD, 40% SLTP, SMA 43%, SMK 34%

dianggap belum layak untuk mengajar di jenjang masing-masing. Selain itu,

17,2% guru atau setara dengan 69.477 guru mengajar bukan bidang studinya.

Dengan demikian, kualitas SDM adalah urutan 109 dari 179 negara di dunia.

Salah satu SD di Indonesia juga sudah diteliti dalam Muhnir (2015)

Menyimpulkan : Pemahaman kompetensi sosial guru sekolah dasar di Pulau

Sapuka masih rendah dalam hal memahami arti dan makna kompetensi sosial

guru. Guru di Pulau Sapuka tidak menyadari setiap aspek interaksi sosial yang

dilakukan merupakan aplikasi dari kompetensi sosial guru.

Surat kabar Tribun Medan dalam Hutasoit (2015: 7) mengatakan : Hasil

ujian Kompetensi Guru di Siantar Masih rendah, nilai 55. Mencapai nilai 55 ini

pun mayoritas guru tidak sanggup. Padahal inilah standart pemberian tunjangan

sertifikasi.

Hasil survey sementara yang dilakukan peneliti dengan mewawancarai

(20)

6

Kabupaten Simalungun kurang baik. Hasil wawancara dengan kepala sekolah

mengakui bahwa masih kurangnya kesadaran guru dalam upaya meningkatkan

kompetensi sosial, Guru kurang berinteraksi dengan siswa sehingga siswa kurang

nyaman dalam proses pembelajaran. Guru kurang mengenal dan berinteraksi

dengan orang tua/siswa dan teman sejawat guru sehinga kurang mengenal watak

dan kemampuan siswa. Guru kurang bersosialisasi dengan sesama pendidik,

tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar sehinnga

proses pembelajaran kurang dukungan akan ke efektifan maupun ke efesiensian

proses pembelajaran dan juga Guru kurang memiliki pemahaman dunia sekitar

sekolah.

Berdasarkan masalah-masalah di atas peneliti menyadari perlu adanya

perbaikan pada proses pendidikan, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah

dengan menguasai kompetensi sosial guru. Karena kompetensi sosial dapat

mempengaruhi proses pendidikan yang lebih baik. Kompetensi sosial merupakan

salah satu unsur dari kompetensi guru. Kompetensi sosial dimiliki guru bertujuan

untuk mendukung proses pendidikan yang efektif dan efesien yang dimana akan

membantu untuk pengenalan diri siswa dan membantu proses pembelajaran secara

optimal.

Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa kompetensi sosial guru sangat

mempengaruhi karakter guru dan proses pembelajaran pada siswa, maka penulis

tertarik untuk memilih judul penelitian “Analisis Tentang Kompetensi Sosial

Guru SD Negeri se-Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Tahun Ajaran

(21)

7

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Guru kurang mengenal latar belakang siswa.

2. Guru kurang memiliki hubungan erat dengan teman sejawat pendidik.

3. Guru kurang mengenal orangtua/ wali siswa.

4. Guru kurang memiliki kedekatan dengan masyarakat sekitar.

5. Guru kurang terampil berkomunikasi dengan masyarakat sekolah.

6. Guru kurang memiliki sikap bersimpatik dengan masyarakat dan siswa.

7. Guru kurang memiliki pemahaman dunia sekitar sekolah.

1.3 Batasan Masalah

Dalam meningkatkan kualitas pendidikan setiap guru haruslah memiliki

kompetensi dalam pembelajaran. Kompetensi guru memiliki 4 komponen yaitu

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan

kompetensi sosial. Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam penelitian ini,

maka penulis membuat batasan masalah “Analisis Tentang Kompetensi Sosial

Guru yang telah sertifikasi di SD Negeri se-Kecamatan Girsang Sipangan Bolon

Tahun Ajaran 2016/2017”

(22)

8

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka

yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah

kompetensi sosial yang dimiliki oleh guru yang bersertifikasi di SD Negeri

se-Kec. Girsang Sipangan Bolon, Kab. Simalungun Tahun Ajaran 2016/2017 ?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini :

“Untuk mengetahui seberapa besar kompetensi sosial yang dimiliki oleh

guru di SD Negeri se-Kec. Girsang Sipangan Bolon, Kab. Simalungun Tahun

Ajaran 2016/2017”.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

a. Manfaat praktis

1) Memberikan informasi kepada guru, kepala sekolah dan pembaca

mengenai tingkat kompetensi sosial guru.

2) Bagi peneliti selanjutnya sebagai bahan referensi.

b. Manfaat konseptual

1) Memberikan pengetahuan dan wawasan sekaligus pengembangan ilmu

(23)

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil peneliitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Rata-rata kompetensi guru-guru SD Negeri se-Kecamatan Girsang

Sipangan Bolon terhadap indikator terampil berkomunikasi sebesar 2,73

termasuk dalam kriteria baik.

2. Rata-rata kompetensi guru-guru SD Negeri se-Kecamatan Girsang

Sipangan Bolon terhadap indikator bersikap simpatik sebesar 3,29

termasuk dalam kriteria sangat baik.

3. Rata-rata kompetensi guru-guru SD Negeri se-Kecamatan Girsang

Sipangan Bolon terhadap indikator dapat bekerja sama sebesar 2,63

termasuk dalam kriteria baik.

4. Rata-rata kompetensi guru-guru SD Negeri se-Kecamatan Girsang

Sipangan Bolon terhadap indikator pandai bergaul sebesar 3,12 termasuk

dalam kriteria sangat baik.

5. Rata-rata kompetensi guru-guru SD Negeri se-Kecamatan Girsang

Sipangan Bolon terhadap indikator memahami dunia sekitar sebesar 3,28

termasuk dalam kriteria sangat baik.

6. Secara umum Kompetensi Sosial guru di SD Negeri se-Kecamatan

Girsang Sipangan Bolon Tahun Ajaran 2016/2017 sebesar 3,01 termasuk

(24)

63

7. Persentase Responden yang memiliki nilai Kompetensi Sosial Guru

Sekolah Dasar Sangat baik sebesar 24%, nilai Kompetensi Sosial

Guru Sekolah Dasar Baik sebesar 66%, nilai Kompetensi Sosial Guru

Sekolah Dasar Cukup Cukup Baik sebesar 10% , dan nilai

Kompetensi Sosial Guru Sekolah Dasar Kurang Baik sebesar 0%.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan

beberapa hal, sebagai berikut :

1. Pemerintah terutama Dinas Pendidikan Unit Pelaksana Teknis Daerah

Kabupaten Simalungun dan Dinas Pendidikan Unit Pelaksana Teknis Daerah

Girsang Sipangan Bolon perlu memfasilitasi pelatihan tambahan mengenai

kompetensi sosial guru pada tiap sekolah dan dilakukan secara intens agar

meningkatkan kompetensi guru.

2. Mahasiswa dan Dosen serta masyarakat selaku civitas akademis perlu

membantu keberhasilan guru dalam meningkatkan kompetensi sosial agar

dalam proses pendidikan dapat terlaksana pembelajaran yang efektif dan

menarik guna meningkatkan mutu pendidikan Negara Indonesia menjadi

lebih baik.

3. Kepala Sekolah, sebagai pimpinan tertinggi sekolah ada baiknya selalu

memperhatikan kelemahan dan kesulitan yang dialami guru dan personel

lainnya dengan mengadakan rapat/pertemuan ataupun pelatihan dalam

(25)

64

4. Guru juga harus dinamis dalam menghadapi perubahan zaman dan tuntunan

profesinya, selalu belajar, membaca buku, mengikuti seminar, dan juga

kemajuan teknologi yang ada sehingga membantu guru dalam peningkatan

(26)

65

DAFTAR PUSTAKA

Cholid Narbuko, Abu Achmadi, 2008, metodologi Penelitian, Jakarta: PT Bumi Perkasa

Darmadi, 2012, KemampuanDasarMengajar, Bandung: Alfabeta

Denidya Damay,2012,PanduanSuksesSertifikasi Guru, Yogyakarta: Araska

ImasKurniasih, Berlin Sani,2015,SuksesUjiKompetensi Guru (UKG), Surabaya: Kata Pena

Imas Kurniasih,2012, Bukan Guru Biasa, Surabaya: ArtaPustaka

Istarani, IntanPulungan, 2015, EksilopediPendidikan, Medan: Larispa

KompetensiSosial Guru (http://riariok.blogspot.com/2012/01/kompetensi-sosial-guru.html). DiaksespadaJanuari 2012

Kunandar, (2011), Guru Profesional, Jakarta : Raja GrafindoPersada

MomonSudarman, Profesi Guru Dipuji, Dikritisi, danDicaci, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada

Morissan, 2012, MetodePenelitian Survey, Jakarta :Kencana

Nasrul, 2014, Profesi Dan EtikaKeguruan, Yogyakarta: AswajaPresindo

Noor, Juliansyah, (2011), MetodologiPenelitian, Jakarta :Kencana

Pengertian Analisis

(www:gurupendidikan.com/ 2015/10/pengertian-analisis-menurut-para-ahli-didunia

,

html). Diakses pada 5 oktober 2015

Royandi H. 24 November2015. Hasil Ujian Kompetensi Guru Siantar Mayoritas di Bawah Nilai 55.Tribun Medan,

Rusman, (2014), Model-Model Pembelajaran, Jakarta : Raja GrafindoPersada

Sagala, Syaiful, 2011,KemampuanProfesional Guru danTenagaKependidikan, Bandung : Alfabeta

(27)

66

Slameto, 2010, Belajar&Faktor-Faktor Yang Mempengaharui, Jakarta: PT AsdiMahasatya

Strategi Membangun Komunikasi

(

http://muhammadden1.blogspot.com/2015/06/strategi-membangun-komunikasi-efektif,html). Diakses pada 4 juni 2015

Sudarwan Danim, 2010, Pengembangan Profesi Guru Dari Pra-Jabatan, Induksi, Ke-Profesional Madani, Jakarta: Prenadamedia Group

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Tato Nasehudin, Nanang Lozali, 2012, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : CV Pustaka Setia

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan

dosen

Gambar

Tabel 4.10 Nilai Rata-rata Kompetensi Sosial dalam Memahami Dunia Sekitar

Referensi

Dokumen terkait

The results of days (phases 1 and 2) using paired tone CS and air puff experiment 1 demonstrated that infusions of AP5 retarded US trials, received infusion of AP5 or saline

[r]

Since the area of quadrilateral KHLS is equal to (the area of quadrilateral SKJR )-(the area of triangle LMR )+(the area of triangle MJH )=1-(the area of quadrilateral AFHJ

[r]

neurons, commencing immediately and reaching a maxi- Twenty-seven neurons in the trigeminal nucleus caudalis mum 3–4 min after the start of infusion. Discharge rates of 7 cats

Mengubah Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan Nomor 273/PMK.010/2015 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Sektor Industri Tertentu Tahun Anggaran 2016 (Berita

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA AAN DIREKTORAT JENDERAL. GURU DAN

Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlan dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain... Menurut as Sayuthi surat al Insiroh ini turun