• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan, Motivasi Dan Prestasi Kerja Terhadap Pengembangan Karir Pegawai Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (PERUM BULOG) Divisi Regional Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan, Motivasi Dan Prestasi Kerja Terhadap Pengembangan Karir Pegawai Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (PERUM BULOG) Divisi Regional Sumatera Utara"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR

PEGAWAI PERUSAHAAN UMUM BADAN URUSAN LOGISTIK (PERUM BULOG) DIVISI REGIONAL SUMATERA UTARA

TESIS

Oleh

MANDA DWIPAYANI BHASTARY

087019149/IM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011

S

EK O L

A

H

P A

S C

A S A R JA

N

(2)

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR

PEGAWAI PERUSAHAAN UMUM BADAN URUSAN LOGISTIK (PERUM BULOG) DIVISI REGIONAL SUMATERA UTARA

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

Oleh

MANDA DWIPAYANI BHASTARY

087019149/IM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI

PERUSAHAAN UMUM BADAN URUSAN

LOGISTIK (PERUM BULOG) DIVISI REGIONAL SUMATERA UTARA

Nama Mahasiswa : Manda Dwipayani Bhastary Nomor Pokok : 087019149

Program Studi : Ilmu Manajemen

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Rismayani, MS) Ketua

(Drs. Syahyunan, M.Si) Anggota

Ketua Program Studi

(Prof. Dr. Paham Ginting, MS)

Direktur

(Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 5 Januari 2011

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Rismayani, MS Anggota : 1. Drs. Syahyunan, M.Si

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul: “ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PERUSAHAAN UMUM BADAN URUSAN LOGISTIK (PERUM BULOG) DIVISI REGIONAL SUMATERA UTARA”.

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan oleh

siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah

dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, Januari 2011 Yang membuat pernyataan,

(6)

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI

PERUSAHAAN UMUM BADAN URUSAN LOGISTIK (PERUM BULOG) DIVISI REGIONAL SUMATERA UTARA

Manda Dwipayani Bhastary, Prof. Dr. Rismayani, MS dan Drs. Syahyunan, M.Si

ABSTRAK

Program pendidikan dan pelatihan adalah suatu keharusan dari suatu organisasi dan merupakan bagian dari upaya pengembangan sumber daya manusia sekaligus sebagai salah satu solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Tetapi pemberian pendidikan dan pelatihan seringkali menjadi ajang persaingan dalam kompetisi perebutan karir di masa depan. Tidak terkecuali pada Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi Regional Sumatera Utara, asumsi pegawai yang secara umum menganggap adanya ketidakadilan dalam pemberian pendidikan dan pelatihan. Pemberian pendidikan dan pelatihan dianggap hanya diberikan untuk pegawai tertentu. Sehingga pemberian pendidikan dan pelatihan dinilai kurang merata. Akhirnya dari segi motivasi pegawai cenderung lemah karena hal tersebut. Pegawai yang belum pernah mendapat diklat merasa kurang dalam motivasi kerjanya. Sehingga pada akhirnya prestasi kerja menurun. Fenomena ini terus berlanjut dari tahun ketahun. Maka perlu diketahui sejauhmana pendidikan dan pelatihan, motivasi serta prestasi kerja berpengaruh terhadap pengembangan karir pegawai.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori yang berkaitan dengan teori Manajemen Sumber Daya Manusia.

Pendekatan penelitian ini adalah sensus, jenis penelitian deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian ini adalah explanatory research. Jumlah sampel yang digunakan adalah 51 responden atau keseluruhan pegawai yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan, dan diukur dengan skala likert serta menggunakan teknik analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis pertama dan hipotesis kedua.

Hasil uji regresi hipotesis pertama diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 48,9%, pengujian secara simultan pendidikan dan pelatihan, motivasi serta prestasi kerja berpengaruh sangat signifikan terhadap pengembangan karir, tetapi yang memiliki pengaruh terbesar terhadap pengembangan karir pegawai Perum Bulog Sumut adalah variabel prestasi kerja.

(7)

THE ANALYSIS OF EDUCATION AND TRAINING, MOTIVATION AND JOB PERFORMANCE INFLUENCE TO DEVELOPMENT OF OFFICER CAREER

AT LOGISTICS BUSINESS PUBLIC COMPANY (PERUM BULOG) OF NORTH SUMATRA REGION DIVISION

Manda Dwipayani Bhastary, Prof. Dr. Rismayani, MS and Drs. Syahyunan, M.Si

ABSTRACT

Education program and training is a compulsion from an organization and is part of development effort of human resource at the same time as one of solution to solve problem happened in an organization. But education and training vesting often becomes emulation place in competition of struggling of career in the future. Is not aside from Logistics Business Public Company (Perum Bulog) of North Sumatra Region Division. Assumption officer which in general assumes existence of un-justice in education and training vesting. So education and training vesting is assessed unable to flatten. Finally from the side of motivation of officer tends to light because of those. Officer which have never gets education and training to feel less in motivating, so that the job performance declines. This phenomenon continuously continues from year to year. Hence it is important to know how far education and training, motivation and job performance influence to development of officer career.

Theory applied in this research is the theory that related human resource theory.

This research approach is sensus, research type is quantitative descriptive and this research character is explanatory research. Number of samples applied is 51 respondents or overall of officer which has followed education and training, and measured with scale Likert and applies multiple regression analytical technique to test first hypothesis and second hypothesis.

The result of the study showed that the education and training, motivation and performance have significant effect simultaneously on the career development of the logistics bussiness public company of north sumatera region division. It was indicated by the F-test in which the F-count > F-tabel at 5%, both variables can describe the variables of career development of 44 % (R2 = 25,8) where as the remaining can be described by the other variables excluded from the study.

The result of the study showed that the education, motivation, education and training and performance have significant effect simultaneously on the career development of the Logistics Bussiness Public Company of North Sumatera Region Division.

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan tesis ini dengan judul “Analisis Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan,

Motivasi dan Prestasi Kerja terhadap Pengembangan Karir Pegawai Perusahaan

Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi Regional Sumatera Utara”.

Dalam proses penulisan tesis ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc, (CTM), Sp.A(K), selaku

Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE, Selaku Direktur Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu

Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA selaku Sekretaris Program Studi Magister

Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Prof. Dr. Rismayani, MS selaku Pembimbing I yang telah banyak

memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan

(9)

6. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si selaku Pembimbing II yang telah banyak

memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan

tesis ini.

7. Ibu Dr. Sitti Raha Agoes Salim, M.Sc, Bapak Drs. Rahmat Sumanjaya, M.Si dan

Bapak Drs. HB. Tarmizi, SU selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah

banyak memberikan masukan dan pengarahan demi kesempurnaan tesis ini.

8. Bapak Ir. Muchtar Saad, MM selaku Kadivre Perum Bulog Divre Sumut.

9. Bapak Wahyu, SH selaku Kepala Seksi SDM dan Hukum, dan seluruh pegawai

Perum Bulog Divre Sumut yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan informasi demi kesempurnaan

tesis ini.

10.Seluruh Staf Pengajar dan Staf Administrasi Program Studi Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

11.Khususnya kepada kedua orang tua saya, Ayahanda H. Elfredi L. Tobing dan

Ibunda Ernawati atas segala dukungan dan doanya.

12.Buat suami saya Muhammad Darwin Nurhadi dan juga buat keempat adik-adik

saya, atas motivasi dan dukungannya selama ini.

(10)

Semoga Allah SWT akan membalas seluruh amal kita dan melimpahkan

rahmatNya kepada kita semua. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi

semua pihak pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Medan, Januari 2011

(11)

RIWAYAT HIDUP

Manda Dwipayani Bhastary, lahir di Medan pada tanggal 14 Oktober 1983.

Anak pertama dari lima bersaudara dari pasangan Ayahanda H. Elfredi Lumban

Tobing dan Ibunda Ernawati. Pada tahun 2010 menikah dengan Muhammad Darwin

Nurhadi.

Menyelesaikan Pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Al-Washliyah Kecamatan

Medan Marelan, tamat dan lulus tahun 1995, kemudian melanjutkan pendidikan ke

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP DR. Wahidin Sudiro Husodo Kecamatan

Labuhan Deli, tamat dan lulus tahun 1998. Selanjutnya meneruskan Pendidikan ke

Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu SMA Hang Tuah Belawan, tamat dan lulus

pada tahun 2001. Tahun 2002 melanjutkan ke jenjang pendidikan Diploma Tiga

Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara, kemudian tahun 2005 melanjutkan ke

Strata satu (S1) jurusan Sastra Jepang Universitas Padjadjaran, Bandung, dan lulus

pada tahun 2007. Pada tahun 2008 melanjutkan Strata dua (S2) di Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Program Studi Magister Ilmu Manajemen.

Pada tahun 2006-2007 bekerja sebagai Caroline Officer di PT. Telkomsel

Bandung. Tahun 2007-2009 bekerja sebagai staf pengajar di Islamic International

School Darul Ilmi Murni, Medan dan terakhir tahun 2009 bekerja di PT. Marumitsu

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

RIWAYAT HIDUP... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Perumusan Masalah... 5

1.3. Tujuan Penelitian... 5

1.4. Manfaat Penelitian... 6

1.5. Kerangka Berpikir... 6

1.6. Hipotesis... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 12

II.1. Teori tentang Pendidikan dan Pelatihan... 12

II.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan... 12

II.1.2. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan... 14

II.1.3. Pentingnya Pendidikan dan Pelatihan... 15

II.1.4. Tahap-tahap Pendidikan dan Pelatihan... 16

(13)

II.2. Teori tentang Motivasi... 19

II.2.1. Pengertian Motivasi... 19

II.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi... 19

II.2.3. Teori Kebutuhan Maslow... 20

II.2.4. Teori Dua Faktor Herzberg... 21

II.3. Teori tentang Prestasi Kerja... 22

II.3.1. Pengertian Prestasi Kerja... 22

II.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja... 23

II.3.3. Indikator-indikator Prestasi Kerja... 25

II.3.4. Penilaian Prestasi Kerja... 25

II.4. Teori tentang Pengembangan Karir... 28

II.4.1. Pengertian Pengembangan Karir... 28

II.4.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir... 30

II.4.3. Tujuan Pengembangan Karir... 31

II.5. Teori tentang Keterampilan Kerja (Skill)... 31

II.5.1. Pengertian Keterampilan Kerja (Skill)... 31

II.6. Teori tentang Kemampuan (Abilities)... 33

II.6.1. Pengertian Kemampuan (Abilities)... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 36

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian... 36

III.2. Metode Penelitian... 36

III.2.1. Pendekatan Penelitian... 36

III.2.2. Jenis Penelitian... III.2.3. Sifat Penelitian... 36 37 III.3. Populasi dan Sampel... 37

(14)

III.5. Jenis dan Sumber Data... 39

III.6. Definisi Operasional Variabel... 39

III.6.1. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama... 39

III.6.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua... 41

III.7. Uji Validitas dan Reliabilitas... 42

III.7.1. Uji Validitas Instrumen... 42

III.7.1.1. Uji validitas instrumen variabel pendidikan dan pelatihan... 43

III.7.1.2. Uji validitas instrumen variabel motivasi.... 44

III.7.1.3. Uji validiatas instrumen variabel Prestasi kerja... 45

III.7.1.4. Uji validitas instrumen variabel pengembangan karir... 46

III.7.1.5. Uji validitas instrumen variabel keterampilan kerja... 47

III.7.1.6. Uji validitas instrumen variabel kemampuan (abilities)... 48

III.7.2. Uji Reliabilitas... 48

III.8. Metode Analisis Data... 50

III.8.1. Model Analisis Data Hipotesis Pertama... 50

III.8.2. Model Analisis Data Hipotesis Kedua... 52

III.9. Uji Asumsi Klasik... 54

III.9.1. Uji Normalitas... 55

III.9.2. Uji Multikolinearitas... 56

III.9.3. Uji Heteroskedastisitas... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 58

IV.1. Hasil Penlitian... 58

(15)

58

IV.1.1.1. Sejarah singkat Perum Bulog...

IV.1.1.2. Visi dan misi Perum Bulog...

IV.1.1.3. Struktur organisasi Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara...

IV.1.1.4. Standar penilaian prestasi kerja pada Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara...

58

61

62

66

IV.1.2. Karakteristik Responden... 67

IV.1.2.1. Karakteristik respoden berdasarkan usia... 67

IV.1.3. Penjelasan Responden Atas Variabel Penelitian... 70

IV.1.3.1. Penjelasan responden atas variabel

pendidikan dan pelatihan... 70

IV.1.3.2. Penjelasan responden atas variabel

motivasi... 74

IV.1.3.3. Penjelasan responden atas variabel prestasi

kerja... 77

IV.1.3.4. Penjelasan responden atas variabel

pengembangan karir... 80

IV.1.3.5. Penjelasan responden atas variabel

keterampilan kerja (skill)... 83

IV.1.3.6. Penjelasan responden atas variabel

kemampuan (abilities)... 86

IV.1.4. Pengujian Asumsi Klasik... 89

IV.1.4.1. Pengujian asumsi klasik hipotesis pertama.. 89

(16)

IV.2. Pembahasan... 94

IV.2.1. Pengujian Hipotesis Pertama... 94

IV.2.1.1. Koefisien determinasi (R2)... 94

IV.2.1.2. Uji serempak (Uji F) hipotesis pertama... 95

IV.2.1.3. Uji parsial (Uji t) hipotesis pertama... 96

IV.2.2. Pengujian Hipotesis Kedua... 98

IV.2.2.1. Koefisien determinasi (R2)... 99

IV.2.2.2. Uji serempak (Uji F) hipotesis kedua... 99

IV.2.2.3. Uji parsial hipotesis kedua... 100

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 102

V.1. Kesimpulan... 102

V.2. Saran... 103

(17)

DAFTAR TABEL

No. J u d u l Halaman

I.1. Data Jenis Diklat dan Jumlah Pegawai yang Telah Mengikuti Diklat Periode Juni 2009 - Juni 2010 pada Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi Regional

Sumatera Utara…... 3

III.1. Pembagian Populasi dan Sampel Menurut Bidang dan Seksi pada Kantor Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara... 38

III.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama... 40

III.3. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua.... 41

III.4. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pendidikan dan Pelatihan 43 III.5. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi... 44

III.6. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Prestasi Kerja... 45

III.7. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pengembangan Karir... 46

III.8. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keterampilan Kerja (Skill)... 47

III.9. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kemampuan (Abilities).... 48

III.10. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel... 49

IV.1. Penilaian Prestasi Kerja pada Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara... 67

IV.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 67

IV.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 68

IV.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja... 69

IV.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 70

IV.6. Jawaban Responden Atas Variabel Pendidikan dan Pelatihan... 73

IV.7. Jawaban Responden Atas Variabel Motivasi... 76

IV.8. Jawaban Responden Atas Variabel Prestasi Kerja... 79

(18)

IV.10. Jawaban Responden Atas Variabel Keterampilan Kerja (Skill)... 85

IV.11. Penjelasan Responden Atas Variabel Kemampuan (Abilities)... 88

IV.12. Hasil Uji Multikolinearitas Hipotesis Pertama... 90

IV.13. Hasil Uji Multikolinearitas Hipotesis Kedua... 92

IV.14. Hasil Uji Koefisien Regresi Hipotesis Pertama... 94

IV.15. Nilai Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama... 95

IV.16. Hasil Uji F Hipotesis Pertama... 95

IV.17. Hasil Uji Parsial Hipotesis Pertama... 96

IV.18. Koefisien Regresi Hipotesis Kedua... 98

IV.19. Nilai Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua... 99

IV.20. Hasil Uji Serempak Hipotesis Kedua... 99

(19)

DAFTAR GAMBAR

No. J u d u l Halaman

I.1. Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama………..….... 9

I.2. Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua………... 11

II.1. Kerangka Perencanaan dan Pengembangan Karir... 29

IV.1. Struktur Organisasi Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara.... 66

IV.2. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama... 89

IV.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Pertama... 91

IV.4. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua... 92

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Output SPSS Karakteristik Responden... 108

2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas... 109

3. Deskriptif Variabel... 115

4. Pengujian Hipotesis Pertama... 124

5. Pengujian Hipotesis Kedua... 128

6. Surat Izin Menyebarkan Kuesioner Penelitian... 131

(21)

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI

PERUSAHAAN UMUM BADAN URUSAN LOGISTIK (PERUM BULOG) DIVISI REGIONAL SUMATERA UTARA

Manda Dwipayani Bhastary, Prof. Dr. Rismayani, MS dan Drs. Syahyunan, M.Si

ABSTRAK

Program pendidikan dan pelatihan adalah suatu keharusan dari suatu organisasi dan merupakan bagian dari upaya pengembangan sumber daya manusia sekaligus sebagai salah satu solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Tetapi pemberian pendidikan dan pelatihan seringkali menjadi ajang persaingan dalam kompetisi perebutan karir di masa depan. Tidak terkecuali pada Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi Regional Sumatera Utara, asumsi pegawai yang secara umum menganggap adanya ketidakadilan dalam pemberian pendidikan dan pelatihan. Pemberian pendidikan dan pelatihan dianggap hanya diberikan untuk pegawai tertentu. Sehingga pemberian pendidikan dan pelatihan dinilai kurang merata. Akhirnya dari segi motivasi pegawai cenderung lemah karena hal tersebut. Pegawai yang belum pernah mendapat diklat merasa kurang dalam motivasi kerjanya. Sehingga pada akhirnya prestasi kerja menurun. Fenomena ini terus berlanjut dari tahun ketahun. Maka perlu diketahui sejauhmana pendidikan dan pelatihan, motivasi serta prestasi kerja berpengaruh terhadap pengembangan karir pegawai.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori yang berkaitan dengan teori Manajemen Sumber Daya Manusia.

Pendekatan penelitian ini adalah sensus, jenis penelitian deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian ini adalah explanatory research. Jumlah sampel yang digunakan adalah 51 responden atau keseluruhan pegawai yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan, dan diukur dengan skala likert serta menggunakan teknik analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis pertama dan hipotesis kedua.

Hasil uji regresi hipotesis pertama diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 48,9%, pengujian secara simultan pendidikan dan pelatihan, motivasi serta prestasi kerja berpengaruh sangat signifikan terhadap pengembangan karir, tetapi yang memiliki pengaruh terbesar terhadap pengembangan karir pegawai Perum Bulog Sumut adalah variabel prestasi kerja.

Kesimpulan penelitian ini adalah pendidikan dan pelatihan, motivasi serta prestasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan karir pegawai Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara.

(22)

THE ANALYSIS OF EDUCATION AND TRAINING, MOTIVATION AND JOB PERFORMANCE INFLUENCE TO DEVELOPMENT OF OFFICER CAREER

AT LOGISTICS BUSINESS PUBLIC COMPANY (PERUM BULOG) OF NORTH SUMATRA REGION DIVISION

Manda Dwipayani Bhastary, Prof. Dr. Rismayani, MS and Drs. Syahyunan, M.Si

ABSTRACT

Education program and training is a compulsion from an organization and is part of development effort of human resource at the same time as one of solution to solve problem happened in an organization. But education and training vesting often becomes emulation place in competition of struggling of career in the future. Is not aside from Logistics Business Public Company (Perum Bulog) of North Sumatra Region Division. Assumption officer which in general assumes existence of un-justice in education and training vesting. So education and training vesting is assessed unable to flatten. Finally from the side of motivation of officer tends to light because of those. Officer which have never gets education and training to feel less in motivating, so that the job performance declines. This phenomenon continuously continues from year to year. Hence it is important to know how far education and training, motivation and job performance influence to development of officer career.

Theory applied in this research is the theory that related human resource theory.

This research approach is sensus, research type is quantitative descriptive and this research character is explanatory research. Number of samples applied is 51 respondents or overall of officer which has followed education and training, and measured with scale Likert and applies multiple regression analytical technique to test first hypothesis and second hypothesis.

The result of the study showed that the education and training, motivation and performance have significant effect simultaneously on the career development of the logistics bussiness public company of north sumatera region division. It was indicated by the F-test in which the F-count > F-tabel at 5%, both variables can describe the variables of career development of 44 % (R2 = 25,8) where as the remaining can be described by the other variables excluded from the study.

(23)

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Selama lebih dari 30 tahun Badan Urusan Logistik (Bulog) telah

melaksanakan penugasan dari pemerintah untuk menangani bahan pangan pokok

khususnya beras dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional. Manajemen

Bulog tidak banyak berubah dari waktu ke waktu, meskipun ada perbedaan tugas dan

fungsi dalam berbagai periode. Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya

status hukum Bulog adalah sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND).

Namun, sejak krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 timbul

tekanan yang sangat kuat agar peran pemerintah ditekan secara drastis sehingga

semua kepentingan nasional termasuk pangan harus diserahkan sepenuhnya kepada

mekanisme pasar. Konsekuensi logis yang harus diterima dari tekanan tersebut adalah

Bulog harus berubah secara total. Akhirnya sejak tanggal 20 Januari 2003 LPND

Bulog secara resmi berubah menjadi Perum Bulog berdasarkan Peraturan Pemerintah

RI No. 7 Tahun 2003 yang kemudian direvisi menjadi PP RI No. 61 Tahun 2003.

Seiring dengan sejarah perubahan kelembagaannya tersebut Bulog melakukan

penyesuaian tugas dan fungsi manajemennya guna mencapai tujuan yang jelas.

Dalam mencapai tujuan tersebut pimpinan puncak (top management) mengangkat

staf-stafnya sampai tingkat bawah (low management) untuk

(24)

semua tingkat akan dinilai dalam bentuk prestasi kerja. Kesungguhan bagi pihak

manajemen memperhatikan pengembangan karir bagi pegawainya yang tentunya

akan mendorong motivasi kerja pegawai. Sistem karir dan prestasi kerja yang baik

serta penempatan jabatan pada posisi yang tepat, memberikan kepuasan bagi diri

pegawai. Oleh karenanya, apabila pegawai ingin memperoleh apa yang diharapkan,

pegawai harus memberikan apa yang diinginkan organisasi. Seorang individu yang

mempunyai keinginan, komitmen dan motivasi akan mempengaruhi kemampuan

dirinya untuk berbuat sesuatu.

Kemudian untuk dapat mengembangkan sumber daya manusia yang handal,

maka salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pelaksanaan program

pendidikan dan pelatihan (diklat). Program pendidikan dan pelatihan adalah suatu

keharusan dari suatu organisasi dan merupakan bagian dari upaya pengembangan

sumber daya manusia sekaligus sebagai salah satu solusi untuk memecahkan masalah

yang terjadi dalam suatu organisasi. Tetapi pemberian pendidikan dan pelatihan

seringkali menjadi ajang persaingan dalam kompetisi perebutan karir di masa depan.

Tidak terkecuali pada Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog)

Divisi Regional Sumatera Utara. Asumsi pegawai yang secara umum menganggap

adanya ketidakadilan dalam pemberian pendidikan dan pelatihan. Pemberian

pendidikan dan pelatihan dianggap hanya diberikan untuk pegawai tertentu atas dasar

kedekatan pegawai dengan atasan, hubungan persaudaraan/hubungan keluarga,

(25)

pemberian pendidikan dan pelatihan dinilai kurang merata. Hal ini dapat terlihat dari

2. Bidang Pelayanan Publik

18 orang 10 orang - Diklat pengadaan - Diklat perawatan

kualitas

- Diklat teknis harga dan pasar

4. Bidang Pengawasan 6 orang 3 orang - Diklat pergudangan

Total 51 orang 17 orang

Sumber: Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara (2010)

Dari data di atas dapat terlihat bahwa jumlah pegawai pada Bidang

Administrasi dan Keuangan yang keseluruhannya berjumlah 22 orang tetapi yang

telah mendapatkan diklat selama periode Juni 2009 – Juni 2010 hanya 2 orang saja.

(26)

diklat, 2 orang pada Bidang Rencana Pengembangan Usaha dan 3 orang pada Bidang

pengawasan.

Dari data tersebut terlihat bahwa ketidakmerataan pemberian diklat memang

terjadi di Kantor Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara, sehingga akhirnya

dari segi motivasi pegawai cendrung lemah karena hal tersebut. Pegawai yang belum

pernah mendapat diklat merasa kurang dalam motivasi kerjanya. Sehingga pada

akhirnya prestasi kerja menurun. Standar prestasi kerja yang telah ditetapkan

perusahaan dalam hal ini Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara tidak lagi

seperti yang diharapkan. Fenomena ini terus berlanjut dari tahun ke tahun. Padahal

syarat untuk menuju perubahan karir tidak hanya melalui pendidikan dan pelatihan

(diklat). Jika motivasi kerja meningkat maka prestasi kerja tidak akan sulit dicapai

dan pada akhirnya juga akan meningkatkan karir pegawai ke jenjang yang lebih

tinggi lagi.

Tingkat keterampilan kerja dan kemampuan pegawai yang masih belum

memadai pun diduga menjadi salah satu penyebab menurunnya prestasi kerja. Baik

tingkat keterampilan teknis maupun non teknis. Hal ini terjadi karena adanya

ketidakmerataan dalam jenjang pendidikan pegawai. Perusahaan telah

mengupayakannya melalui program pendidikan dan pelatihan (diklat) dan beasiswa

untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun kenyataannya

pegawai yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan juga masih ada yang

(27)

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Sejauhmana pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta prestasi kerja

terhadap pengembangan karir pegawai Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik

(Perum Bulog) Divisi Regional Sumatera Utara?

2. Sejauhmana pengaruh keterampilan kerja (skill) dan kemampuan (abilities)

terhadap prestasi kerja pegawai Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik

(Perum Bulog) Divisi Regional Sumatera Utara?

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi

dan prestasi kerja terhadap pengembangan karir pegawai Perusahaan Umum

Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi Regional Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis sejauhmana pengaruh keterampilan kerja

(skill) dan kemampuan (abilities) terhadap prestasi kerja pegawai Perusahaan

(28)

I.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang dilakukan antara lain:

1. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan perusahaan dalam menangani masalah

pendidikan dan pelatihan, motivasi dan prestasi kerja serta pengembangan karir

pegawai Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi

Regional Sumatera Utara.

2. Sebagai tambahan khasanah penelitian bagi Program Studi Magister Ilmu

Manajemen Sekolah Pascasarjana USU.

3. Sebagai peluang pembelajaran bagi peneliti dalam meningkatkan wawasan

akademis dan studi empiris di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan meneliti dan mengkaji

masalah yang sama di masa yang akan datang.

I.5. Kerangka Berpikir

Menurut Notoatmodjo (2003) Pendidikan dan pelatihan adalah merupakan

upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk

mengembangkan intelektual dan kepribadian manusia.

Selanjutnya Soekidjo (2003) menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan

dapat dipandang sebagai salah satu bentuk investasi. Oleh karena itu setiap organisasi

atau instansi yang ingin berkembang, maka pendidikan dan pelatihan bagi karyawan

(29)

Menurut Siagian (2004) motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan

seseorang atau organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuannya dalam

bentuk keterampilan atau keterampilan, tenaga dan juga waktunya untuk

menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan

menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran

organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Sedangkan menurut Robbins (2000) motivasi adalah kesediaan untuk

mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan organisasi, yang dikondisikan

oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi sesuatu kebutuhan individual.

Menurut As’ad (2005) bahwa prestasi kerja atau job performance adalah

kesuksesan di dalam melaksanakan pekerjaan atau hasil yang dicapai oleh seseorang

menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan atau hasil kerja

seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai

kemungkinan misalnya standar target atau sasaran yang telah ditentukan.

Kemudian Nawawi (2008) menyatakan bahwa pengembangan karir adalah

suatu rangkaian (urutan) posisi atau jabatan yang ditempati seseorang selama masa

kehidupan tertentu.

Selanjutnya, Menurut Matoyo (2000) bahwa yang dimaksud dalam

pengembangan karir adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya

peningkatan-peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi dalam jalur karir yang telah

(30)

Dengan berbagai pengertian baik mengenai pendidikan dan pelatihan,

motivasi, prestasi kerja, maupun pengembangan karir sebagaimana dalam ulasan

di atas, maka perlu ditinjau hubungan antara ketiga variabel tersebut.

Hubungan yang pertama antara pendidikan dan pelatihan memiliki keterkaitan

yang sangat erat dengan pengembangan karir, menurut Mangkoesoebroto (2003)

pendidikan dan pelatihan dengan pengembangan karir bertujuan untuk menutup

kesenjangan antara kecakapan dan kemampuan pegawai dengan jabatan yang ada

sehingga pegawai dapat mencapai sasaran kerja yang ditetapkan.

Hubungan yang kedua adalah hubungan motivasi dan pengembangan karir

yaitu dengan adanya motivasi menjadi pendorong seseorang mau dan rela untuk

mengerahkan kemampuannya dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan

juga waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung

jawabnya dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Apabila semua itu

tercapai maka akan semakin tinggi tingkat pengembangan karir dalam organisasi

tersebut.

Selanjutnya hubungan antara prestasi kerja dengan pengembangan karir dapat

dilihat dari penjelasan Suprihanto (2005) yang menyatakan bahwa “prestasi kerja

merupakan salah satu faktor kunci dalam menentukan pegawai yang paling pantas

mendapatkan promosi atau perubahan karir yang didambakan”.

Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan di atas, maka untuk

(31)

Gambar I.1. Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama

Menurut Hasibuan (2003) Keterampilan kerja (skill) merupakan sesuatu minat

atau bakat yang harus dimiliki oleh seseorang, dengan keterampilan yang dimilikinya

memungkinkan untuk dapat menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugas secara baik

dengan hasil yang maksimal.

Keterampilan kerja memiliki hubungan yang erat dengan prestasi kerja,

berdasarkan pengertian menurut Hasibuan (2003) di atas jika seseorang memiliki

keterampilan kerja yang baik memungkinkan bahwa orang tersebut dapat

menyelesaikan tugas-tugasnya secara baik dengan hasil yang maksimal. Hasil yang

maksimal tersebut diwujudkan dalam penilaian prestasi kerja dari atasan.

Chaplin (dalam Robbins, 2000) menyatakan bahwa ability atau kemampuan

“merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau

praktek”. Lebih lanjut bahwa kemampuan hendaknya dilandasi oleh keterampilan dan

pengetahuan yang didukung oleh sikap kerja serta penerapannya dalam melaksanakan Pendidikan

dan Pelatihan

Motivasi

Prestasi Kerja

(32)

tugas dan pekerjaan di tempat kerja yang mengacu pada persyaratan kerja yang

ditetapkan.

Hubungan kemampuan (abilities) dengan prestasi kerja adalah hasil penelitian

McClelland (dalam Usmara, 2002), menunjukkan bahwa kemampuan yang bersifat

non-akademik, seperti kemampuan menghasilkan ide-ide yang inovatif, kecepatan

mempelajari jaringan kerja dan sebagainya berhasil memprediksi prestasi individu

dalam pekerjaannya. Penentuan tingkat kemampuan dibutuhkan agar dapat

mengetahui tingkat prestasi yang diharapkan untuk kategori baik atau rata-rata.

Penentuan penilaian kemampuan inilah yang dibutuhkan untuk dijadikan dasar bagi

evaluasi prestasi kerja.

Menurut teori dari Sulistiyani dan Rosidah (2003) bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi kerja yaitu pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan,

Attitude, Behavior, dan kesempatan. Dengan demikian sangat jelas bahwa

keterampilan (skill) dan kemampuan (abilities) mempengaruhi prestasi kerja.

Dari teori-teori yang telah dikemukakan di atas maka untuk memperjelas

hubungan antara variabel-variabel yang telah diuraikan dapat dilihat dalam kerangka

(33)

Gambar I.2. Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua

1.6. Hipotesis

Dari kerangka berpikir di atas, maka dapat dihipotesiskan sebagai berikut:

1. Pendidikan dan pelatihan, motivasi, dan prestasi kerja berpengaruh terhadap

pengembangan karir pegawai Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik

(Perum Bulog) Divisi Regional Sumatera Utara.

2. Keterampilan kerja (skill) dan kemampuan (abilities) berpengaruh terhadap

prestasi kerja pegawai Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog)

Divisi Regional Sumatera Utara. Keterampilan Kerja

(Skill)

Kemampuan (Abilities)

(34)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Teori tentang Pendidikan dan Pelatihan II.1.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan

Program pendidikan dan pelatihan merupakan sarana pembinaan dan

pengembangan karir, melalui keikutsertaan dalam program pendidikan dan pelatihan,

pegawai terpilih secara sadar dan berencana dipersiapkan oleh organisasinya untuk

menerima tanggung jawab pekerjaan yang berbeda (rotasi) dan atau kedudukan/

jabatan yang lebih tinggi (promosi) pada waktu yang akan datang (future oriented),

dan karenanya program pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu investasi

sumber daya manusia (human invesment) yang sangat berharga bagi setiap organisasi

pemerintah (Lembaga Administrasi Negara, 2002). Penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dalam rangka meningkatkan sumber

daya manusia pada setiap unit kerja juga akan berhubungan dengan hakikat

pendidikan dan pelatihan.

Menurut Notoatmodjo (2003) Pendidikan dan pelatihan adalah merupakan

upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk

(35)

Sedangkan menurut Hasibuan (2003) pendidikan dan pelatihan merupakan proses peningkatan keterampilan kerja baik tekhnis maupun manajerial. Pendidikan berorientasi pada teori, dilakukan dalam kelas, berlangsung lama dan biasanya menjawab why. Sedangkan pelatihan berorientasi di lapangan, berlangsung singkat dan biasanya menjawab how.

Menurut Simamora (2001) “Pendidikan dan pelatihan pegawai adalah suatu

persyaratan pekerjaan yang dapat ditentukan dalam hubungannya dengan

keterampilan dan pengetahuan berdasarkan aktivitas yang sesungguhnya

dilaksanakan pada pekerjaan”.

Program pendidikan dan pelatihan merupakan sarana pembinaan dan

pengembangan karir, melalui keikutsertaan dalam program pendidikan dan pelatihan,

pegawai terpilih secara sadar dan berencana dipersiapkan oleh organisasinya untuk

menerima tanggung jawab pekerjaan yang berbeda (rotasi) dan atau kedudukan/

jabatan yang lebih tinggi (promosi) pada waktu yang akan datang (future oriented),

dan karenanya program pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu investasi

sumber daya manusia (human invesment) yang sangat berharga bagi setiap organisasi

pemerintah (Lembaga Administrasi Negara, 2002). Penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dalam rangka meningkatkan sumber

daya manusia pada setiap unit kerja juga akan berhubungan dengan hakikat

pendidikan dan pelatihan.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

(36)

pengetahuan berdasarkan aktivitas kerja yang sesungguhnya terinci dan rutin agar

dapat menjalankan dan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

II.1.2. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan

Diadakannya pendidikan dan pelatihan tentunya mempunyai tujuan-tujuan

tertentu, baik bagi peserta itu sendiri maupun bagi kepentingan organisasi, hal ini

perlu diperhatikan karena tujuan-tujuan tersebut sesungguhnya merupakan landasan

penetapan metode pendidikan dan pelatihan mana yang akan dipakai, materi yang

akan dibahas, pesertanya dan siapa saja tenaga pengajarnya untuk dapat memberi

subjek yang bersangkutan.

Tujuan pendidikan dan pelatihan menurut Moekijat (2003) antara lain:

1. Untuk mengembangkan keterampilan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan

dengan lebih cepat dan lebih efektif.

2. Untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan

secara rasional.

3. Untuk mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemauan kerjasama

dengan teman-teman pegawai dan pimpinan.

Sedangkan menurut Mathis dan Jackson (2002) tujuan pendidikan dan

pelatihan dapat dibuat untuk wilayah apapun dengan menggunakan salah satu dari

dimensi berikut:

1. Kuantitas pekerjaan yang dihasilkan dari pelatihan, contohnya jumlah kata yang

(37)

3. Batasan waktu dari pekerjaan setelah pelatihan, contohnya jadwal waktu yang

dipenuhi atau laporan anggaran yang diserahkan sesuai waktu.

4. Penghematan biaya sebagai hasil dari pelatihan, contohnya donasi dari anggaran,

baiaya penjualan atau penurunan biaya.

II.1.3. Pentingnya Pendidikan dan Pelatihan

Tidak ada satu perusahaan besar pun yang tidak memiliki lembaga pendidikan

dan pelatihan khusus, apalagi perusahaan yang pegawainya mencapai ribuan orang.

Hal ini dikarenakan, perusahaan-perusahaan tersebut merasakan pentingnya

pendidikan dan pelatihan ini.

Pentingnya program pendidikan dan pelatihan bagi suatu perusahaan/

organisasi dapat dijelaskan di bawah ini:

1. Dengan adanya karyawan baru, maka untuk menduduki suatu jabatan tertentu

dalam organisasi, karyawan baru tersebut belum tentu mempunyai kemampuan

yang sesuai dengan prasyarat yang diperlukan. Oleh karena itu, diperlukan

pelatihan untuk memberikan kemampuan kepada karyawan baru tersebut.

2. Dengan adanya kemajuan ilmu dan teknologi, maka suasana kerja dalam suatu

organisasi akan berubah. Artinya akan terdapat suatu pekerjaan yang

mengharuskan penguasaan teknologi terbaru.

3. Dengan adanya mutasi diperlukan pendidikan dan pelatihan tambahan karena

biasanya karyawan yang akan dimutasi, dalam arti dipindahtugaskan dari satu

pekerjaan ke pekerjaan lainnya (bukan hanya pindah tempat) untuk menduduki

(38)

4. Dengan adanya promosi, diperlukan pendidikan dan pelatihan tambahan karena

biasanya kemampuan seseorang yang akan dipromosikan untuk menduduki

jabatan tertentu masih belum cukup.

II.1.4. Tahap-tahap Pendidikan dan Pelatihan

Pendidikan dan pelatihan dirasa penting manfaatnya karena tuntutan

pekerjaan dan jabatan sebagai akibat dari perubahan situasi dan kondisi kerja,

kemajuan teknologi dan semakin ketatnya persaingan dalam organisasi. Menurut

Hasibuan (2003) bahwa: Proses atau langkah-langkah pendidikan dan pelatihan

hendaknya dilakukan dengan memperhatikan: a.) Sasaran, b). Kurikulum, c). Sarana,

d). Peserta, e) Pelatihan, f.) Pelaksanaan.

Setiap pendidikan dan pelatihan harus terlebih dahulu ditetapkan secara jelas

sasaran yang ingin dicapai agar pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan dapat

diarahkan ke pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan Siagian (2003) menyatakan

berbagai langkah perlu ditempuh dalam pendidikan dan pelatihan yaitu:

a). Penentuan Kebutuhan, b). Penentuan Sasaran, c). Penetapan isi program,

d). Identifikasi prinsip-prinsip belajar, e). Pelaksanaan program, f). Identifikasi

manfaat, g). Penilaian pelaksanaan program.

a. Penentuan Kebutuhan

Pendidikan dan pelatihan diselenggarakan apabila kebutuhan itu memang

ada. Penentuan kebutuhan itu harus didasarkan pada analisis yang tepat karena

(39)

b. Penentuan Sasaran

Berdasarkan analisis kebutuhan maka sasaran pendidikan dan pelatihan

ditetapkan. Sasaran yang ingin dicapai dengan bersifat teknikal akan tetapi dapat pula

menyangkut keperilakuan.

c. Penetapan Isi Program

Pada pendidikan dan pelatihan harus jelas diketahui apa yang ingin dicapai

sesuai dengan hasil analisis kebutuhan dan sasaran yang telah dilakukan.

d. Identifikasi Prinsip-prinsip Belajar

Penerapan prinsip belajar yang baik maka berlangsungnya proses belajar

mengajar dapat dilakukan dengan cepat, pada dasarnya prinsip belajar yang layak

dipertimbangkan untuk diterapkan berkisar pada lima hal yaitu partisipasi, repetisi,

relevansi, pengalihan dan umpan balik.

e. Pelaksanaan Program

Tepat tidaknya teknik mengajar yang digunakan sangat tergantung pada

berbagai pertimbangan yang ingin ditonjolkan, seperti penghematan dalam

pembiayaan, materi program, tersedianya fasilitas tertentu, preferensi dan

kemampuan peserta, preferensi dan kemampuan pelatih dan prinsip-prinsip belajar

yang hendak diterapkan.

f. Identifikasi Manfaat

Setelah program pendidikan dan pelatihan dilaksanakan maka dapat

diidentifikasi manfaat yang diperoleh pegawai, misalnya peningkatan pengetahuan

(40)

g. Penilaian Pelaksanaan Program

Pelaksanaan suatu program pendidikan dan pelatihan dapat dikatakan berhasil

apabila dalam diri peserta tersebut terjadi transformasi, dengan peningkatan

kemampuan dalam melaksanakan tugas dan perilaku yang tercermin pada sikap,

disiplin dan etos kerja.

II.1.5. Pengukuran/Penilaian Pendidikan dan Pelatihan

Rothwell (dalam Munandar, 2001) memperkenalkan empat tingkat penilaian

program pendidikan dan pelatihan, yaitu:

1. Reaksi dari peserta pelatihan, yaitu sejauhmana peserta pendidikan dan pelatihan

menyukai pengalaman tersebut?

2. Pembelajaran dari peserta pelatihan, seberapa banyaknya peserta pelatihan belajar

dari pengalaman pelatihan?

3. Perilaku para peserta pelatihan pada pekerjaan, seberapa banyak peserta pelatihan

berubah perilakunya pada pekerjaanya sebagai hasil pengalaman latihan?

4. Hasil dari organisasi, sejauhmana pendidikan dan pelatihan mempengaruhi

organisasi?

5. Sebesar apa manfaat/untung dari pendidikan dan pelatihan yang dirasakan oleh

(41)

II.2. Teori tentang Motivasi II.2.1. Pengertian Motivasi

Menurut Nawawi (2008) kata motivasi (motivation) kata dasarnya adalah

motif (motive) yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan

sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau

menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan yang berlangsung

secara sadar.

Secara lebih khusus Robbins (2000) menyatakan bahwa motivasi adalah

kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan organisasi,

yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi sesuatu kebutuhan

individual.

Sedangkan menurut Siagian (2004) motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang atau organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuannya dalam bentuk keterampilan atau keterampilan, tenaga dan juga waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

II.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Menurut Sutrisno (2009) motivasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

dapat dibedakan atas faktor internal dan faktor eksternal dari seseorang, yaitu:

1) Faktor internal, meliputi keinginan untuk dapat hidup, keinginan untuk dapat

memiliki, keinginan untuk memperoleh penghargaan, keinginan untuk

(42)

2) Faktor eksternal, meliputi kondisi lingkungan kerja, kompensasi yang

memadai, supervisi yang baik, adanya jaminan pekerjaan, adanya

penghargaan atas prestasi, peraturan yang fleksibel, status dan tanggung

jawab.

II.2.3. Teori Kebutuhan Maslow

Teori motivasi yang sekarang banyak dirujuk orang adalah teori kebutuhan.

Teori ini beranggapan bahwa tindakan manusia pada hakikatnya adalah untuk

memenuhi kebutuhannya. Seperti teori yang dikemukakan oleh Maslow (2001),

bahwa ada lima jenjang kebutuhan pokok manusia, yaitu:

1. Kebutuhan Fisiologi (Physiological Needs)

Yaitu kebutuhan dasar untuk menunjang kehidupan manusia. Manifestasi

kebutuhan ini tampak pada kebutuhan: sandang, pangan dan papan. Kebutuhan

ini merupakan kebutuhan primer kehidupan. Apabila kebutuhan fisiologi ini

belum terpenuhi secukupnya, maka kebutuhan lain tidak akan memotivasi

manusia.

2. Kebutuhan Keamanan (Safety Needs)

Manifestasi kebutuhan ini antara lain adalah kebutuhan akan keamanan jiwa,

di mana manusia berada, kebutuhan keamanan harta, perlakuan yang adil, pensiun

(43)

3. Kebutuhan Sosial (Social Needs)

Manifestasi kebutuhan ini antara lain tampak pada kebutuhan akan perasaan

diterima oleh orang lain (sense of belonging), kebutuhan untuk maju dan tidak

gagal, kekuatan untuk ikut serta.

4. Kebutuhan akan Penghargaan/Prestise (Esteem needs)

Semakin tinggi status, semakin tinggi pula prestisenya. Prestise dan status ini

dimanifestasikan dalam banyak cara misalnya mobil mewah, kamar kerja full AC

dan lain-lain.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization)

Kebutuhan ini manifestasinya tampak pada keinginan mengembangkan kapasitas

mental dan kapasitas kerja, melalui on the job training, of the job training,

seminar, konferensi, pendidikan akademis dan lain-lain.

II.2.4. Teori Dua Faktor Herzberg

Teori motivasi dua faktor Herzberg berdasarkan atas pembagian hierarki

Maslow menjadi kebutuhan atas dan bawah. Menurut Herzberg, hanya kondisinya

yang memungkinkan pemenuhan kebutuhan atas, yaitu penghargaan dan aktualisasi

diri sendiri akan meningkatkan motivasi kerja.

Sebuah organisasi harus memungkinkan karyawannya memenuhi kebutuhan

tingkat bawah melalui kerja, tetapi ini adalah cara utama untuk mempertahankan

karyawan tersebut di organisasi, bukan untuk mempengaruhi motivasi kerjanya.

Dari beberapa uraian pengertian motivasi di atas dapat diambil kesimpulan

(44)

kepada bawahan sedemikian rupa sehingga mereka bersedia memberikan yang

terbaik dari dirinya dari baik waktu, tenaga dan keterampilannya demi tercapai tujuan

organisasi.

II.3. Teori tentang Prestasi Kerja II.3.1. Pengertian Prestasi Kerja

Menurut Bernardin dan Russel dalam Sutrisno (2009) memberikan definisi

tentang prestasi kerja sebagai berikut: “Performance is defined as the record of

outcome produced on a specified job function or activity during a specified time

period” yaitu prestasi kerja didefenisikan sebagai catatan tentang hasil-hasil yang

diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu selama kurun

waktu tertentu.

Menurut Sutrisno (2009) prestasi kerja adalah hasil kerja yang telah dicapai

seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja.

Sedangkan menurut Hasibuan (2003) prestasi kerja adalah suatu hasil kerja

yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya

yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan.

Kemudian menurut Mangkunegara (2000) prestasi kerja adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

(45)

II.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja

Menurut Sulistiyani dan Rosidah (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi kerja karyawan adalah:

a. Pengetahuan, yaitu kemampuan yang dimiliki karyawan yang lebih berorientasi

pada intelejensi dan daya pikir serta penguasaan ilmu yang lebih luas yang

dimiliki oleh karyawan.

b. Keterampilan (skill), yaitu kemampuan dan penguasaan teknis operasional

di bidang tertentu yang dimiliki oleh karyawan.

c. Kemampuan (abilities), yaitu kemampuan yang terbentuk dari sejumlah

kompetensi yang dimiliki oleh seorang karyawan.

d. Attitude, yaitu suatu kebiasaan yang terpolakan.

e. Behavior, yaitu perilaku kerja seorang karyawan dalam melaksanakan berbagai

kegiatan atau aktivitas kerja.

f. Kesempatan, yaitu kesempatan untuk bekerja.

Sedangkan menurut Supriadi (2001) faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi kerja antara lain adalah sebagai berikut:

1. Kualitas Kerja

Faktor ini meliputi akurasi ketelitian, kerapian dalam melaksanakan tugas,

mempergunakan/memelihara alat kerja dan kecakapan dalam melakukan

pekerjaan.

2. Kuantitas Kerja

(46)

3. Kemampuan Belajar

Merupakan kemampuan seorang karyawan dinilai mengenai sesuatu hal yang

berhubungan dengan tugas dan prosedur kerja, penggunaan alat kerja maupun

teknis atas pekerjaannya.

4. Kemauan Kerja/Penyesuaian Pekerjaan

Merupakan indikator penilaian kerja yang ditinjau dari kemampuan karyawan

dalam melaksanakan tugas di luar pekerjaan maupun adanya tugas baru,

kecepatan berpikir dan bertindak dalam bekerja.

5. Kerjasama/Hubungan Kerja

Hubungan kerja yang penilaiannya berdasarkan sikap karyawan terhadap sesama

rekan kerja dan sikap karyawan terhadap atasan, serta kemudian menerima

perubahan dalam bekerja.

6. Tanggung Jawab dan Inisiatif Kerja

Tanggung jawab dan inisiatif kerja dilaksanakan bila karyawan mempunyai ide

dan berani mengemukakan dan bisa mempertanggungjawabkan setiap pekerjaan

yang dilakukan.

7. Disiplin

Merupakan penilaian dari ketaatan karyawan terhadap peraturan yang telah

(47)

II.3.3. Indikator-indikator Prestasi Kerja

Ruky (2001) menyatakan bahwa indikator prestasi kerja adalah sebagai

berikut:

1. Kualitas kerja

Kualitas kerja dilihat dari pemahaman tentang lingkup pekerjaan, uraian

pekerjaan, tanggung jawab serta wewenang yang diemban.

2. Kuantitas Kerja

Kuantitas kerja ditunjukkan melalui hasil dan kecepatan dalam melaksanakan

pekerjaan.

3. Pengetahuan Pekerjaan

Yaitu tingkat pengetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaan yang berpengaruh

langsung pada kuantitas dan kualitas hasil yang dicapai.

4. Konsistensi

Konsistensi dilihat dari usaha untuk selalu mengembangkan kemampuan dan

aktualisasi diri, memahami dan mengikuti instruksi yang diberikan, mempunyai

inisiatif, kejujuran, kecerdasan dan kehati-hatian dalam bekerja.

II.3.4. Penilaian Prestasi Kerja

Penilaian prestasi kerja (performance appraisal) adalah proses melalui mana

organisasi-organisasi mengevaluasi dan menilai prestasi kerja pegawai. Apabila

penilaian prestasi kerja tersebut dilaksanakan dengan baik, tertib dan benar, dapat

membantu meningkatkan motivasi kerja sekaligus juga meningkatkan loyalitas

(48)

Penilaian prestasi kerja pegawai, pada dasarnya merupakan penilaian yang

sistematik terhadap penampilan kerja pegawai itu sendiri dan terhadap taraf potensi

pegawai dalam upayanya mengembangkan diri untuk kepentingan instansi. Dengan

pelaksanaan penilaian yang ada akan menimbulkan suasana kerja yang sehat,

bersemangat, saling menghargai bidang-bidang lain dan merasa memiliki instansi

sebagai suatu kesatuan.

Simamora (2001) mengemukakan tiga hal yang dimasukkan dalam penilaian

prestasi kerja yaitu tingkat kedisiplinan, tingkat kemampuan, serta perilaku-perilaku

inovatif dan spontan. Sedangkan Werther dan Davis (2004) menyatakan agar

penilaian prestasi kerja yang dilakukan dapat lebih dipercaya dan objektif, perlu

dirumuskan batasan atau faktor-faktor penilaian prestasi kerja sebagai berikut:

1. Performance, keberhasilan atau pencapaian tugas dalam jabatan.

2. Competency, kemahiran atau penguasaan pekerjaan sesuai dengan tuntutan

jabatan.

3. Job behavior, kesediaan untuk menampilkan perilaku atau mentalisasi yang

mendukung peningkatan prestasi kerja.

4. Potency, kemampuan pribadi yang dapat dikembangkan.

Wherter dan Davis (2004) mengemukakan kegunaan penilaian prestasi kerja

sebagai berikut:

1. Meningkatkan prestasi kerja; umpan balik pretasi kerja akan mendorong para

(49)

2. Penentuan kompensasi; hasil evaluasi prestasi kerja dapat membantu dalam

pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penentuan kenaikan gaji

dan penetapan bonus.

3. Keputusan penempatan promosi; pemindahan dan demosi umumnya

ditentukan berdasarkan prestasi kerja, promosi yang merupakan ganjaran

(reward) hasil prestasi kerja.

4. Kebutuhan pendidikan dan pelatihan; hasil evaluasi prestasi kerja dapat

digunakan untuk menganalisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan karyawan

yang diperlukan.

5. Pengembangan dan perencanaan karir; umpan balik prestasi kerja merupakan

pedoman dalam menentukan keputusan karir sesuai dengan hasil perencanaan

kerja.

6. Evaluasi proses penyusunan karyawan (staffing); hasil penilaian prestasi kerja

akan memperlihatkan kekuatan atau kelemahan prosedur penyusunan

pegawai.

7. Analisis ketidakakuratan informasi personalia; prestasi kerja yang rendah

menunjukkan kemungkinan terjadinya kesalahan pada informasi analisis

pekerja, perencanaan personalia atau hal lain dalam sistem informasi

manajemen personalia. Ketidakakuratan informasi tersebut akan

(50)

8. Analisis kesalahan perencanaan pekerja (job design); prestasi kerja yang

rendah menunjukkan kemungkinan terjadi kesalahan pada perencanaan

pekerjaan.

9. Kesempatan yang sama; penilaian prestasi kerja yang akurat akan

menghindari kesalahan pengambilan keputusan personalia terhadap hal-hal

diskriminatif.

10.Tantangan eksternal; prestasi kerja juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor

di luar lingkungan kerja, seperti keluarga, keuangan, kesehatan atau masalah

pribadi lainnya.

11.Umpan balik bagi fungsi sumber daya manusia; prestasi kerja dalam suatu

organisasi menunjukkan tingkat keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

fungsi Sumber Daya Manusia.

II.4. Teori tentang Pengembangan Karir II.4.1. Pengertian Pengembangan Karir

Menurut Matoyo (2000) yang dimaksud dalam pengembangan karir adalah

suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang

dalam suatu organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan dalam organisasi yang

bersangkutan.

Menurut Nawawi (2008) pengembangan karir adalah usaha yang dilakukan

(51)

Sedangkan Hasibuan (2003) menyatakan bahwa pengembangan karir adalah

aktivitas yang membantu karyawan merencanakan masa depan karir mereka

di perusahaan agar karyawan dan perusahaan dapat mengembangkan diri secara

maksimum.

Menurut Ruky dalam Sutrisno (2009) kemajuan karir seringkali menjadi

obsesi banyak orang yang bekerja dan seringkali menjadi pikiran mereka daripada

pihak pimpinan perusahaan.

Dengan demikian tepat apa yang telah dikemukakan di atas, bahwa karir

menunjukkaan perkembangan para pegawai secara individual dalam jenjang jabatan/

kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi.

Bagaimanapun juga pengembangan karir masing-masing anggota dalam

organisasi tentunya tidak sama, karena amat tergantung dari berbagai faktor tersebut.

Namun demikian secara umum dapatlah dikemukakan suatu bagan kerangka sebagai

berikut:

Sumber: Matoyo, 2000

Gambar II.1. Kerangka Perencanaan dan Pengembangan Karir

Perencanaan Karir

Pengembangan Karir

Sasaran-sasaran Karir

Jalur-jalur

(52)

Berawal dari proses perencanaan karir, pegawai mengidentifikasikan jalur

jalur menuju sasaran tersebut. Kemudian melalui kegiatan-kegiatan atau

pengembangan para pegawai mencari cara-cara untuk meningkatkan dirinya dan

mengembangkan sasaran-sasaran karir mereka.

II.4.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir

Faktor-faktor yang berperan dalam pengembangan karir seperti dikutip oleh

Saksono (2003) mengemukakan bahwa pengembangan karir dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu:

a. Uraian kerja: luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi).

b. Spesifikasi kerja: keterampilan dalam suatu bidang tertentu dengan

gagasan-gagasan yang muncul dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikannya.

c. Promosi: pegawai yang dapat dipromosikan dalam pengembangan

bakat-bakat internal pegawai untuk memenuhi posisi yang terbuka karena prestasi,

ada pegawai yang pensiun, mutasi dan lain-lain.

d. Sosialisasi: kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain atau masyarakat

sebagai pelayanan publik, hubungan sesama pegawai dan hubungan dengan

atasan yang baik.

e. Kesesuaian antara pangkat dengan jabatan: organisasi harus secara teliti

menentukan beban pekerjaan, persyaratan jabatan dan pengelompokan

(53)

f. Komunikasi: pegawai bisa secara terbuka dalam menyelesaikan persoalan

yang timbul baik secara aktual dan intelektual.

II.4.3. Tujuan Pengembangan Karir

Tujuan pengembangan karir adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan

efektivitas pelaksanaan pekerjaan oleh pegawai di samping akan memberikan harapan

dan motivasi kerja yang tinggi sehingga mampu memberikan kontribusi terbaik

dalam mewujudkan organisasi perusahaan. Titik awal pengembangan karir dimulai

dari diri pegawai, setiap orang harus bertanggung jawab atas pengembangan atau

kemajuan karirnya.

Pengembangan karir terdiri atas semua pekerjaan yang dipegang seseorang

selama kehidupan pekerjaannya. Untuk beberapa orang, pekerjaan-pekerjaan tersebut

sebagai bagian dari sebuah perencanaan yang disiapkan secara terarah sedangkan

untuk lainnya bisa jadi sebuah karir dikatakan sebagai peristiwa keberuntungan. Karir

itu sangat penting bagi karyawan karena dengan adanya peningkatan karir akan

mendorong karyawan agar lebih berprestasi.

II.5. Teori tentang Keterampilan Kerja (Skill) II.5.1. Pengertian Keterampilan Kerja (Skill)

Menurut JS. Badudu (2006) keterampilan kerja adalah kemampuan,

kecakapan dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan atau tugas-tugas.

Selanjutnya Menurut Hayes-Roth (dalam Sutrisno, 2009) mendefinisikan

(54)

pemahaman terhadap masalah yang timbul dari lingkungan tersebut dan keterampilan

untuk memecahkan masalah tersebut.

Keterampilan merupakan sesuatu minat atau bakat yang harus dimiliki oleh

seseorang, dengan keterampilan yang dimilikinya memungkinkan untuk dapat

menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugas secara baik dengan hasil yang maksimal.

Keterampilan yang dimiliki seseorang dapat diperoleh dari pendidikan formal

maupun non formal yang nantinya harus terus menerus ditingkatkan. Salah satu

sumber peningkatan keterampilan dapat berasal dari pengalaman-pengalaman dalam

bidang tertentu. Pengalaman tersebut dapat diperoleh melalui proses yang bertahap,

seperti pelaksanaan tugas-tugas, pelatihan ataupun kegiatan lainnya yang berkaitan

dengan pengembangan keterampilan seseorang.

Hasibuan (2003) menyatakan bahwa keterampilan kerja harus mendapat

perhatian utama kualifikasi seleksi. Hal ini yang akan menentukan mampu tidaknya

seseorang menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Keterampilan ini

mencakup technical skill, human skill, conceptual skill, kecakapan untuk

memanfaatkan kesempatan serta kecermatan penggunaan peralatan yang dimiliki

organisasi dalam mencapai tujuan.

Lebih lanjut Hasibuan (2003) menyatakan bahwa pertimbangan promosi

adalah kecakapan, orang yang cakap atau ahli mendapat prioritas pertama dalam

promosi. Kecakapan adalah total dari semua keterampilan yang diperlukan untuk

Gambar

Gambar I.1. Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama
Gambar I.2. Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua
Gambar II.1. Kerangka Perencanaan dan Pengembangan Karir
Tabel III.1. Pembagian Populasi dan Sampel Menurut Bidang dan Seksi pada  Kantor Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini angket yang dipakai, diharapkan mampu mendata hasil responden tentang minat dan motivasi mengenai matapelajaran pendidikan jasmani olahraga dan rekreasi di SLB

Berdasarkan perhitungan dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka risiko yang diperoleh dari estimasi nilai CVaR menggunakan fungsi archimedian

Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasaalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, 3, dan 4 kalian boleh sendiri atau mengajak teman lain yang

Selain itu, kajian ini juga bertujuan untuk mengenal pasti tahap kepimpinan transformasional, kepimpinan transaksional dan kepimpinan instruksional antara sekolah prestasi

Penulisan ilmiah ini bertuliskan tentang suatu aplikasi Microsoft Access 2000 pada agen Penjualan tiket bus âxyzâ, dimana aplikasi ini dapat membantu dalam pengolahan data,

Masalah transportasi secara umum berhubungan dengan penyelesaian suatu masalah dengan memperkecil seminimal mungkin biaya pengiriman barang dari suatu sumber sebagai penyedia ( supply

Gaya total diperlukan, karena jika tidak ada yang diberikan, benda tersebut tidak akan bergerak membentuk lingkaran melainkan bergerak pada garis lurus.... Arah gaya total

Agar dapat terus mempromosikan warisan budaya Indonesia ini, maka diperlukan peran serta dari pemerintah maupun non- pemerintah dalam mempromosikan alat musik Angklung