PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
(Studi Pada Peserta Youth Entrepreneurship Program di SMAN 10 Malang)
TESIS
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Manajemen
Diajukan oleh:
Ristri Octaviana Permana Putri NIM 201010280211015
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya;
Nama : RISTRI OCTAVIANA PERMANA PUTRI
NIM : 201010280211015
Program Studi : MANAJEMEN
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Tesis dengan judul PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (Studi pada Siswa Peserta Youth Entrepreneurship Program di SMAN 10 Malang)
Adalah hasil karya saya dan dalam naskah Tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3. Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSKLUSIF.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Malang,
Yang menyatakan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, berkah, dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul : Pengaruh Faktor Kepribadian dan Lingkungan Eksternal terhadap Minat Berwirausaha (Studi pada Peserta Youth Entrepreneurship Program di SMAN 10 Malang).
Adapun tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk memenuhi syarat dalam mencapai derajat Master Manajemen pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang Program Pasca Sarjana.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam proses penyusunan tesis ini telah melibatkan banyak pihak, yang dengan tulus ikhlas memberikan dorongan semangat membantu, dan membimbing hingga penulisan tesis ini selesai. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M,Si selaku dosen pembimbing utama yang senantiasa dengan penuh kesabaran mengoreksi, mengkritisi, dan memberi bimbingan serta petunjuk dalam proses penyusunan hingga terselesaikannya tesis ini.
2. Bapak Drs. Noor Aziz, M.M. selaku dosen pembimbing pendamping yang senantiasa dengan penuh kesabaran memberi bimbingan dan dorongan semangat untuk segera menyelesaikan penulisan tesis ini. 3. Bapak Dr. Widayat, M.M. selaku Ketua Program Studi Magister
Manajemen yang selalu mengingatkan penulis untuk semangat menyelesaikan tesis.
4. Bapak Prof. Dr Syamsul Arifin, M.Si selaku wakil direktur I.
5. Bapak Dr RD. Jatmiko, M.M. selaku Dosen Penguji atas saran, kritik, dan bimbingannya terhadap penyempurnaan tesis ini.
6. Ibu Dra. Titik Ambarwati, M.M. selaku Dosen Penguji atas saran, kritik, dan bimbingannya terhadap penyempurnaan tesis ini.
7. Bapak dan Ibu dosen pengajar Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ilmunya untuk penulis.
8. Ibu Dra. Sri Wahyuningtyas, M.Si selaku Kepala Diknas Pendidikan yang telah memberikan rekomendasi penelitian.
9. Ibu Dra Niken Asih Santjojo, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 10 Malang yang telah memberikan ijin melakukan penelitian.
10.Bapak R. Ahmad Anggi Hakim, S.E., selaku koordinator Sampoerna Foundation yang telah menyediakan data-data yang dibutuhkan penulis dalam menyelesaikan tesis.
11.Ibu Anita Nurkhabibah, S.Pd., dan Ibu Menik S.Pd., sebagai guru SMAN 10 Malang yang segenap hati membantu penulis dalam merampungkan tesis.
12.Papa Aries Sudiono, S.H dan Mama Badriyah, S.H, serta adik-adik Ardyah Ramadhina Irsanti Putri dan Ardy Septian Trinanda Putra tercinta dan tersayang yang senantiasa memberikan dorongan dan dukungan baik moril maupun materiil.
13.Partner Knee & Toes tersayang, Bayu Nurhendra Paksi S.T., yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan tesis ini.
14.Teman-teman sekelas Magister Manajemen Angkatan 2010 yang telah mengisi kebersamaan di masa kuliah.
15.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari penyusunan tesis ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, saran serta kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya akhir ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.
Malang, Agustus 2012
Penulis
ABSTRAK
Ristri Octaviana Permana Putri, Pengaruh Faktor Kepribadian dan Lingkungan Eksternal terhadap Minat Berwirausaha (Studi pada Siswa Peserta Youth Entrepreneurship Program di SMAN 10 Malang).
Pembimbing: Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., Drs. Noor Aziz, M.M.
Pada usia sekolah, upaya optimalisasi potensi, bakat, dan minat berwirausaha dilakukan agar dapat mengurangi tingkat pengangguran dan menambah jumlah wirausahawan di Indonesia. Minat berwirausaha dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Pada penelitian ini diteliti faktor kepribadian dan lingkungan eksternal yang mempengaruhi minat berwirausaha siswa SMAN 10 Malang yang mengikuti Youth Entrepreneurship Program. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi kepribadian, lingkungan eksternal, dan minat berwirausaha serta pengaruh kepribadian dan lingkungan eksternal secara simultan, parsial, dan dominan terhadap minat berwirausaha siswa peserta Youth Entrepreneurship Program di SMAN 10 Malang.
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada 48 siswa peserta Youth Entrepreneurship Program di SMAN 10 Malang. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tertutup dan terbuka. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi berganda, dan uji hipotesis yang terdiri dari uji F, uji t, dan uji variabel dominan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian dan lingkungan eksternal berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja. Kepribadian mempunyai pengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap minat berwirausaha. Sedangkan lingkungan eksternal mempunyai pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap minat berwirausaha. Terakhir, kepribadian memiliki pengaruh dominan terhadap minat berwirausaha. Kepribadian dan lingkungan eksternal mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap minat berwirausaha sebesar 37,2%.
Temuan dari penelitian ini adalah bahwa minat berwirausaha yang dimiliki oleh siswa peserta Youth Entrepreneurship Program tampaknya telah ada bahkan sebelum mengikuti program ini. Sehingga ditampakkan oleh nilai kepribadian yang besar. Lingkungan eksternal tidak memiliki pengaruh signifikan artinya bahwa seluruh siswa peserta Youth Entrepreneurship Program memiliki sikap tidak berbeda tentang faktor lingkungan eksternal. Hal ini menunjukkan bahwa siswa Youth Entrepreneurship Program mempunyai persepsi yang sama tentang pentingnya lingkungan eksternal terhadap minat berwirausaha.
Kata kunci: kepribadian, lingkungan eksternal, minat berwirausaha
ABSTRACT
Ristri Octaviana Permana Putri, The Effect of Personality Factors and External Environment to Interest of Entrepreneurship (Study on Youth Entrepreneurship Program Participants Student in SMAN 10 Malang).
Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., Drs. Noor Aziz, M.M.
At school age, efforts to optimize the potential, talent, and interest in entrepreneurship carried out in order to reduce unemployment and increase the number of entrepreneurs in Indonesia. Interest in entrepreneurship is influenced by several factors: internal and external factors. This research investigated personality and external environmental factors that affect student interest in entrepreneurship who participate the Youth Entrepreneurship Program in SMAN 10 Malang. The purpose of this study are, to describe the personality factors, external environment which affect to the interest of entrepreneruship, and to investigate the influence of personality and the external environment simultaneously, partialy, and to find the dominant factors which affect to the interests of entrepreneurship Youth Entrepreneurship Program participants student in SMAN 10 Malang
This research applies explanatory research descriptive approach. The research was conducted on 48 student participants in the Youth Entrepreneurship Program SMAN 10 Malang. Data collection methods uses questionnaires and interview which consist of closed and open questions. Analysis tools used in this research is validity test, reliability test, classic assumptions test, regression test, and hypothesis test by the F test, t test, and dominant variable test.
The results showed that the personality and the external environment influence on job satisfaction simultaneously. Personality has a positive and significant influence on interest in entrepreneurship partially. While the external environment has a positive but not significant to the entrepreneurial interests. Finally, personality has a dominant influence on interest in entrepreneurship. Personality and the external environment is able to explain its effect on interest in entrepreneurship was 37.2%.
The findings of this study is that the interest in entrepreneurship which is felt by the Youth Entrepreneurship Program student participants seem to have been there even before they join the program. That's why the high value of personality revealed. The external environment has no significant effect means that all Youth Entrepreneurship Program participants students have the same attitudes and assumptions about the external environmental factors. This shows that the Youth Entrepreneurship Program students have the same perceptions about the importance of the external environment of entrepreneurship interests.
Keywords: personality, external environment, entrepreneurship interests
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... ... i
Abstrak ……….………... iii
Abstract ……….………... iv
Daftar Isi ……….……….... v
Daftar Gambar ……… ix
Daftar Tabel ……… x
Daftar Diagram ..………. xi
Daftar Lampiran ... ………. xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……….... 1
1.2 Rumusan Masalah ………... 10
1.2.1 Identifikasi Masalah ……….. 10
1.2.2 Perumusan Masalah ……….. 10
1.3 Batasan Masalah ………. 10
1.4 Tujuan Penelitian ……… 11
1.5 Manfaat Penelitian ……….. 12
1.5.1 Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan ………. 12
1.5.2 Untuk Praktisi ………... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ………. 13
2.2 Kewirausahaan ……… 16
2.3 Minat ...……… 23
2.3.1 Pengertian Minat ...………. 23
2.3.2 Jenis-jenis Minat ...………. 25
2.3.3 Pengukuran Minat ...………. 27
2.3.4 Aspek Yang Mempengaruhi Minat Wirausaha …....………... 28
2.4 Kepribadian ………. 41
2.4.1 Pengertian Kepribadian ...………... 41
2.4.2 Kepribadian Wirausaha ………. 42
2.4.3 Need for Achievement (Kebutuhan Akan Prestasi) ...…………. 44
2.4.4 Locus of Control (Lokus Kendali) …..……… 48
2.4.5 Self Efficacy (Efikasi Diri) ... 52
2.5 Lingkungan Eksternal ……….... 55
2.5.1 Lingkungan Keluarga ………... 55
2.5.2 Lingkungan Sekolah ………...……….. 57
2.5.3 Lingkungan Sosial ...….………. 60
2.6 Kerangka Berpikir ……….. 62
2.7 Model Hubungan Antar Variabel ………63
2.8 Hipotesis ...……….. 65
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ………66
3.2 Lokasi Penelitian ……… 67
3.3 Fokus Penelitian ………. 67
3.4 Sumber Data ………68
3.5 Teknik Pengumpulan Data ………. 70
3.6 Populasi dan Sampel ……….. 71
3.7 Variabel dan Definisi Operasional Variabel ……….. 71
3.8 Skala Pengukuran ……….. 74
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ………... 75
3.10 Analisis Data ………. 78
3.10.1 Uji Asumsi Klasik Regresi ………78
3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda ………. 80
3.10.3 Uji Hipotesis ………. 81
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SMAN 10 Malang ... ……….. 85
4.1.1 Tentang SMAN 10 Malang ………. 85
4.1.2 Visi, Misi, dan Motto ... 86
4.1.3 Sarana dan Prasarana Sekolah ... 88
4.1.4 Young Entrepreneurship Program ... 89
4.1.5 Tujuan Young Entrepreneurship Program ... 90
4.1.6 Pihak-pihak Youth Entrepreneurship Program ... 90
4.1.7 Daftar Unit Bisnis dan Siswa Peserta Program ... 91
4.2 Karakteristik Responden ………. 93
4.2.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 93
4.2.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ………. 95
4.3 Hasil Uji Instrumen ... 96
4.3.1 Hasil Uji Validitas ... 96
4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 99
4.4 Statistik Deskriptif ... 100
4.4.1 Kepribadian (X1) ... 100
4.4.2 Lingkungan Eksternal (X2) ... 109
4.4.3 Minat Berwirausaha (Y) ... 116
4.4.4 Analisis Pertanyaan Terbuka ... 121
4.5 Hasil Analisis Data ... 132
4.5.1 Hasil Uji Asumsi Klasik Regresi ... 132
4.5.1.1 Hasil Uji Multikolinearitas ... 132
4.5.1.2 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 133
4.5.1.3 Hasil Uji Normalitas ... 134
4.5.2 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda ... 136
4.5.3 Pengujian Hipotesis ... 139
4.5.3.1 Hasil Uji F (Uji Signifikansi Serentak) ... 139
4.5.3.2 Hasil Uji t (Uji Signifikansi Individual) ... 141
4.5.3.3 Hasil Uji Variabel Dominan ... 143
4.6 Pembahasan ... 143
4.7 Temuan Penelitian ... 159
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 163
5.2 Saran ... 165
5.2.1 Saran Bagi Pihak-Pihak yang Berkepentingan ... 165
5.2.2 Saran Bagi Penelitian Selanjutnya ... 166
Daftar Pustaka ………... 167 Lampiran
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Entrepreneur Muda ………… 22
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ………. 62
Gambar 2.3 Desain Penelitian ……….. 63
Gambar 2.4 Model Hubungan Antar Variabel ……… 64
Gambar 4.1 Grafik Sebaran Heterokedastisitas ... 133
Gambar 4.2 Grafik Histogram Asumsi Normalitas ... 135
Gambar 4.3 Grafik Plot Diagonal Asumsi Normalitas ... 135
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Variabel, Indikator, dan Item Penelitian ………... 73
Tabel 4.1 Daftar Unit Bisnis dan Siswa Peserta Youth Entrepreneurship Program ... 92
Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 93
Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... 95
Tabel 4.4 Uji Validitas Variabel ... 98
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Variabel ... 99
Tabel 4.6 Tabel Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Indikator Need for Achievement (X1.1) ... 100
Tabel 4.7 Tabel Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Indikator Locus of Control (X1.2) ... 104
Tabel 4.8 Tabel Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Indikator Self Efficacy (X1.3) ... 106
Tabel 4.9 Tabel Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Indikator Lingkungan Keluarga (X2.1) ... 109
Tabel 4.10 Tabel Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Indikator Lingkungan Sekolah (X2.2) ... 112 Tabel 4.11 Tabel Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Indikator Lingkungan Sosial (X2.3) ... 114
Tabel 4.12 Tabel Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Minat Berwirausaha (Y) ... 117
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinearitas ... 132
Tabel 4.14 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda ... 137
Tabel 4.15 Hasil Uji Signifikasi F ... 140
Tabel 4.16 Crosscheck Pertanyaan Tertutup dan Terbuka ... 147
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 2.1 Daftar Asia’s Best Young Entrepreneur tahun 2007 ……... 22 Diagram 4.1 Diagram Lingkar Karakteristik Responden berdasarkan
Jenis Kelamin ... 94 Diagram 4.1 Diagram Lingkar Karakteristik Responden berdasarkan
Usia ... 95
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Tabulasi Jawaban Responden Lampiran 3 Hasil SPSS
167
DAFTAR PUSTAKA
Andrisani, P. J. , & Nestle, G. (1976). Internal-external control as contributors to
and outcome of work experience. Journal of Applied Psychology , 61, 156-165.
Alma, Buchari. (2003). Kewirausahaan. Alfabeta: Bandung
Alma, Buchari. (2006). Pengantar Bisnis. Alfabeta: Bandung
Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Ekonomi. Universitas
Indonesia: Jakarta
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Rineka Cipta: Jakarta
Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The exercise of control. Freeman: New York
Bangun, Henny A. (2012). Hubungan Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik dengan
Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Amplas. Tesis Fakultas Kesehatan Masyarakat, tidak dipublikasikan. Universitas Sumatra Utara
Chaplin, (1995). Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan Kartono K. Rajawali:
Jakarta
Chigunta, F. (2002): Youth Entrepreneurship: Meeting the Key Policy Challenges.
Wolfson College, Oxford University, England
Chowdhury, Sanjib, (2009). Gender Difference and The Formation of
Entrepreneurial Self Efficacy. Michigan
Ciputra, (2008). Quantum Leap: Bagaimana Entrepreneurship Dapat Mengubah
Masa Depan Anda dan Masa Depan Bangsa. Cetakan Pertama, PT Elex Media Komputindo: Jakarta
Dewanti, Retno. (2008). Kewirausahaan. Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana. Media: Jakarta
Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
BPUD: Semarang
168
Giles, M., dan A. Rea, (1970). Career self-efficacy: an application of the theory of
planned behavior”. Journal of Occupational & Organizational Psychology 73 (3): 393-399.
Greve, Arentdan Janet W. Salaff, (2003). Social Networks and
Entrepreneurship. Entrepreneurship, Theory & Practice, 28(1): 1-22
Gujarati, Damodar. (1995). Ekonometrika Dasar. Erlangga: Jakarta
Gunarso, S. (1985). Psikologi Remaja. Andi Offset: Jakarta
Handayani. (2000). Perilaku melayani ditinjau dari Minat Kerja dan Konsep Diri
pada Perawatan Rumah Sakit. Skripsi S1 (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UMS: Surakarta
Harefa, Andreas. (2006). The Ciputra’s way, Praktik Terbaik Menjadi
Entrepreneur Sejati. Elex Media Computindo: Jakarta
Hendro & Chandra W.W. (2006). Be a Smart and Good Entrepreneur. CLA
Publishing, Bekasi Selatan
Hurlock, Elizabeth B. (1991). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih Bahasa Istiwidayanti. Jakarta; Erlangga.
Hurlock, Elizabeth B. (1993). Psikologi Perkembangan. Edisi kelima. Erlangga:
Jakarta
Hyatt, Troy A., Prawitt, Douglas F. (2001). Does Congruence between Audit
Structure and Auditors’ Locus of Control Affect Job Performance?. The Accounting Review Vol. 76, No. 2 (Apr., 2001), pp. 263-274
Ismangil, Wagiyono. 2005. Kewirausahaan Manajemen dan Pengembangan
Koperasi, The Jakarta Consulting Group: Jakarta
Indarti, N., (2004). Factors affecting entrepreneurial intentions among Indonesian
students. Jurnal Ekonomi dan Bisnis 19 (1): 57-70.
Indarti, Nurul dan Rokhima Rostianti, (2008). Intensi Kewirausahaan
Mahasiswa: Studi Perbandingan Antara Indonesia, Jepang dan Norwegia.
Ekonomika dan Bisnis Indonesia. Oktober, 23 (4).
Indriantoro, Nur. Supomo. Bambang. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis.
169
Istijanto. (2008). Riset Sumber Daya Manusia. Cetakan Ketiga. Gramedia Pustaka
Utama: Jakarta
Kadarsah, A. (2004). Hubungan Persepsi tentang Pelaksanaan Pendidikan Sistem
Ganda dengan Minat Siswa SMK Negeri 5 Bandung dalam Memasuki Dunia Kerja. Skripsi pada FPTK Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung.
Kertonegoro, Sentanoe. (1998). Manajemen Organisasi., Edisi I,. Jakarta : PT.
Widya Press Jakarta.
Kristiansen, S., (2001). Promoting African pioneers in business: what makes a
context conducive to small-scale entrepreneurship?. Journal of
Entrepreneurship 10 (1): 43-69.
Larsen, R.J., & Buss, D.M. (2002). Personality Psychology: Domains of.
Knowledge About Human Nature. McGraw-Hill: New York.
Lefcourt, H. M. (1982). Locus of control: Current trends in theory and research.
Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associates
Lidyawati. (1998). Hubungan antara Intensitas Menonton Iklan di Televisi
dengan Perilaku Konsumtif. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UMS: Surakarta
Lina., Haryanto, F Rosyid. (1997). Perilaku Konsumtif Berdasarkan Locus of
Control pada Remaja Putri. Jurnal Psikologika, 4, 7-8. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta
Longenecker, J.G. et.al. (2001). Kewirausahaan (Manajemen Usaha Kecil) Buku
1. Salemba Empat: Jakarta
Lupiyoadi, Rambat. (2007). Entrepreneurship: From Mindset to Strategy.
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Malhotra, N. K. (1996). Marketing research: An applied orientation (2nd ed).
Prentice-Hall International, Inc: New Jersey
Marshall, Maria I. dan Whitney N. Oliver. (2005). The Effects of Human,
Financial, and Social Capital on the Entrepreneurial Process for Entrepreneurs in Indiana. Allied Social Science Associations Annual Meeting, Philadelphia, Pennsylvania.
Marzuki. (1991).MetodologiRiset. Fakultas Ekonomi Universitas Islam
170
Matondang, Indra H. (2006), Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong
Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Gerai
Penjualan Pulsa Handphone Di Sepanjang Jalan Letda Sujono Medan).
Skripsi, Fakultas Ekonomi – Universitas Sumatera Utara: Medan
Mazzarol, Tim, Thierry Volery, Noelle Doss dan Vicki Thein, (1999). Factors
Influencing Small Business Start-Ups. International Journal Of
Enterpreneurial Behaviour & Research Vol. 5 No. 2, 48-63.
McClelland, D., (1961). The Achieving Society. Princeton. New Jersey: Nostrand.
Mudjiarto dan Aliaras Wahid, (2006). Membangun Karakter dan
Kepribadian Kewirausahaan. Edisi Pertama .Cetakan Pertama. Penerbit Graha Ilmu dan UIEU University Press: Yogyakarta dan Jakarta.
Muhandri, Tjahja, (2002). Strategi Penciptaan Wirausaha (Pengusaha) Kecil
Menengah yang Tangguh. Program Pasca Sarjana S3. Institut Pertanian Bogor (tidak dipublikasikan).
Muhyi, Herwan Abdul, (2007). Menumbuhkan Jiwa dan Kompetensi
Kewirausahaan. Universitas Padjadjaran: Bandung.
Nastiti,Tur., Indarti, Nurul., dan Rostiani, Rokhima (2010). Minat Berwirausaha
Mahasiswa Indonesia dan Cina. Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta
Nurwakhid. (1995).Usaha Pengembangan Minat Murid SMK
Terhadap.Kewirausahaan di Kota Semarang (Laporan Penelitian). IKIP: Semarang.
Oosterbeek, Hessel, Mirjam C. Van Praag dan Auke Ijsselstein, (2008). The
Impact of Entrepreneurship Education On Entrepreneurship Competencies and Intentions. TI 2008-038/3, Tinbergen Institute dan University of Amsterdam. http://www.economist.ne.
Oswari, Teddy, (2005). Membangun Jiwa Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Menjadi Mahasiswa Pengusaha (Entrepreneur Students) Sebagai Modal
Untuk Menjadi Pelaku Usaha Baru. Proceeding Seminar Nasional PESAT.
Porteus, M. (1997). Occupational Psychology. Prentice Hall: London
Purnama, Wahyu. (2009). Pengaruh Faktor Individu, Lingkungan dan Sosial
171
Rianse, Usman & Abdi. (2008).Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Teori
dan Aplikasi. Alfabeta: Bandung
Riyanti, Benedicta Prihatin Dwi, (2003). Kewirausahaan Dipandang dari
Sudut Pandang Psikologi Kepribadian. Cetakan Pertama, Penerbit PT Grasindo, Jakarta
Robbins, Stephen P. (1996). Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi,
Jilid 1, Edisi Bahasa Indonesia. Prehallindo: Jakarta
Rudy. (2010). Analisis Faktor Kepribadian, Lingkungan, dan Demografis
terhadap Minat Kewirausahaan Mahasiswa Strata Satu Universitas Sumatera Utara. Tesis S2 Jurusan Manajemen Universitas Sumatera Utara.
Sab’atun, I. (2001). Minat Membeli Kosmetik Produk Luar Negeri Ditinjau dari
Penerimaan Diri dan Dukungan Sosial Di Kalangan Peragawati. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UMS: Surakarta.
Sandjaja, Soejanto. (2005). Pengaruh Keterlibatan Orang Tua Terhadap Minat
Membaca Anak Ditinjau dari Pendekatan Stres Lingkungan.
www.unika.ac.id/fakultas/ psikologi/artikel /ss-1.pdf. diakses 19 April 2012
Santoso, Singgih. (2002). Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS
versi 11.5. Elex Media Komputindo: Jakarta
Saud, Mohammad Basir dan Mohd Noor Sharrif, (2009). An Attitude Approach to
the Prediction of Entrepreneurship on Students at Institution of Higher Learning in Malaysia. International Journal of Business and
Management. July, 4 (4), 129 ñ 135.
Schoof, Ulrich. (2006). Stimulating Youth Entrepreneurship: Barriers and
incentives to enterprise start-ups by young people. Small Enterprise Development Programme Job Creation and Enterprise Development Department. International Labour Office: Geneva
Schultz, D., Schultz S. Y. (1994). Theories of personality (5th ed). Brooks/Cole
Publishing Company: Belmount, California
Sengupta, S. K. dan S. K. Debnath, (1994). Need for achievement and
172
Setiyorini, Mamik, (2009). Pengaruh Faktor Personal dan Lingkungan terhadap
Keinginan Berwirausaha. Universitas Sebelas Maret: Surakarta
Singarimbun dan Effendi. (1995).Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta
Soemanto, Wasty. (2002).Pendidikan Wiraswasta. Bumi Aksara: Jakarta
Sugijono. (1994). Statistik Untuk Penelitian. Alfakta: Bandung.
Sukardi, Dewa.K. (1998), Pendidikan Konseling dalam Bimbingan Karir. Ghalia
Indonesia, Jakarta.
Sumarni. (2000). Hubungan antara Minat Belajar dengan Kreativitas pada
Remaja Putus Sekolah. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi UMS.
Sumarsono, Sonny HM (2004). Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan
Aplikasinya. Edisi Pertama Cetakan 15. Raja Grafindo Persada: Jakarta
Suntara. (1998). Memahami Minat Beli Konsumen. Majalah Usahawan. No. 10
Tahun XXXI. Halaman. 8-12.
Suryaman, Maman. (2006). Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Pendidikan
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Skripsi S1 Teknik Elektro tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Semarang
Suryana, (2006). Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju
Sukses. Edisi Ketiga, Penerbit Salemba: Jakarta.
Susanto, A.B. (2009). Leadpreneurship: Pendekatan Strategic Management
dalam Kewirausahaan. Esensi (Erlangga Group): Jakarta
Tampubolon. (1993). Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada
Anak. Angkasa: Bandung.
Tayras, Diana (2010). Pengaruh Faktor Demografi, Faktor Kepribadian dan
Faktor Ketersediaan Informasi terhadap Keinginan Berwirausaha (Studi Kasus pada Toko Grosir di Jalan Bandung ). Universitas Sumatera Utara
Tunggal, Amin Wijaya, (2008). Pengantar Kewirausahaan. Edisi Revisi.
Penerbit Harvarindo: Jakarta.
Utami, Erlitha D. (2007), Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat
173
Usman, Husaini. (2003). Metodologi Penelitian Sosial. Cetakan keempat. Bumi
Aksara: Jakarta
Walgito, Bimo. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Andi: Yogyakarta
Wardhana, Wisnu. (2011). Analisa Aspek-aspek yang Mempengaruhi Minat
Mahasiswa Binus University untuk Menjadi Entrepreneur (Studi Kasus
Mahasiswa Semester Tujuh). Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan
Manajemen tidak dipublikasikan. Universitas Bina Nusantara Jakarta
Wilkie, L.W. (2001). Customer Attitude Toward Buying Decision. Journal
Consumer Behavior: New Jersey
Winarso, Widyo. (2003). Perkembangan Pembelajaran Berwawasan
Entrepreneurship. (JURNAL ONLINE, Vol. II, No. 9, 2003).
Yohnson, (2003). Peranan Universitas dalam Memotivasi Sarjana Menjadi
Young Entrepreneurs. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, 5 (2),
September, 97 ñ 111.
Zarkasyi, Srihadi W, (2006). Mahasiswa dan Motivasi Berprestasi.
Universitas Padjadjaran (tidak dipublikasikan) http://pustaka.unpad.ac.id.
Zimmerer, Thomas W. dan Norman Scarborough, (2004). Pengantar
Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil, Gramedia: Jakarta.
Internet:
Ayip. (2009). Dominasi Indonesia di Asia’s Best Young Entrepreneur. Diakses
tanggal 30 April dari
http://www.ayipbali.com/2009/12/11/dominasi-indonesia-di-asias-best-young-entrepreneurs-2009-business-week/
Helmi, Avin F & Megasari, Rista B (2006), Kewirausahaan dari perspektif
Psikologi, diakses tanggal 14 Juli 2012 dari
http://avin.filsafat.ugm.ac.id/index.php?option=com_content&task=view& id=22&Itemid=34
Hida, Ramdhania El. (2012). Pengangguran Paling Banyak Lulusan SMA dan
SMK. Diakses tanggal 14 Juli 2012 dari
http://finance.detik.com/read/2012/05/07/144017/1911085/4/penganggura n-paling-banyak-lulusan-sma-dan-smk
Kementerian Negara Koperasi dan UKM : Muda Berani Usaha. Diakses tanggal
174
http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&i
d=854:-kementerian-negara-koperasi-dan-ukm--muda-berani-usaha&catid=50:bind-berita&Itemid=97
Oktavia, Hanum. (2012). Pengangguran di Kota Malang Capai 10.175 Jiwa.
Diakses tanggal 14 Juli 2012 dari
http://www.beritajatim.com/detailnews.php/6/Politik_&_Pemerintahan/20 12-06-07/137752
Republika. (2009). Kurikulum 2010-2011 Berbasis Kewirausahaan. Diakses
tanggal 1 Agustus 2012 dari
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/09/11/02/86467-kurikulum-2010-211-berbasis-kewirausahaan
Sucipto, Ari Bowo. (2010). Pengangguran Paling Banyak Justru Sarjana.
Diakses tanggal 1 Agustus 2012 dari
http://www.antaranews.com/berita/1280482509/pengangguran-paling-banyak-justru-sarjana
Wiloto, C. Why No Singaporeans in BusinessWeek's Asia's Best Young
Entrepreneur. Diakses tanggal 30 April 2012 dari
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia wirausaha menimbulkan ketertarikan tersendiri bagi orang-orang
yang memiliki keinginan untuk memulai dan mengembangkan usahanya. Tidak
semua orang terlahir dengan bakat berwirausaha, namun sifat-sifat kewirausahaan
dapat diciptakan dengan menanamkan bibitnya sejak dini. Dahulu kebanyakan
pelatihan dan pendidikan kewirausahaan diberikan saat seseorang mengenyam
perguruan tinggi. Saat ini konsep dan pelajaran kewirausahaan pun telah diberikan
sejak usia sekolah, terutama sekolah menengah atas.
Sejak tahun 2010, pendidikan kewirausahaan telah disosialisasikan untuk
dimasukkan dalam muatan lokal sekolah oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional (Balitbang Kemendiknas).
Pemberian pendidikan kewirausahaan tersebut diharapkan menjadi tambahan nilai
budaya untuk meningkatkan daya saing dan karakter bangsa. Pendidikan
kewirausahaan tersebut bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh
(holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan keterampilan
sebagai wirausaha. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala
sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama
sebagai suatu komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan tersebut dapat
diintregrasikan dalam bentuk mata pelajaran, ekstrakurikuler, atau melalui
Pada usia sekolah, upaya optimalisasi potensi, bakat, dan minat
kewirausahaan dilakukan agar dapat mengurangi tingkat pengangguran dan
menambah jumlah wirausahawan di Indonesia. Dari data Badan Pusat Statistik
(BPS) di Indonesia diketahui bahwa jumlah pengangguran sampai Februari 2012
mencapai 7,6 juta. Dari jumlah itu, paling banyak adalah lulusan Sekolah
Menengah Atas (SMA) sebesar 10,34% dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
sebesar 9,51% (Hida, 2012). Berdasarkan data tahun 2011, jumlah pengangguran
di kota Malang mencapai 10.175 dari total 850 ribu lebih jiwa (Oktavia, 2012).
Oswari (2005) menyatakan bahwa kurangnya jumlah wirausaha di
Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor yakni kurangnya pengetahuan tentang
kewirausahaan, etos kerja yang kurang menghargai kerja keras, cepat merasa
puas dengan hasil kerja yang telah dicapai, pengaruh penjajahan negara
asing yang terlalu lama terhadap rakyat Indonesia dan kondisi ekonomi yang
buruk. Padahal McClelland (dalam Ciputra, 2008) menyatakan bahwa agar suatu
negara bisa menjadi makmur dibutuhkan minimum 2% jumlah wirausaha dari
total jumlah penduduknya.
Menurut pernyataan Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan bahwa
rasio kewirausahaan Indonesia meningkat dalam satu tahun terakhir. Pada 2011,
terdata jumlah wirausaha di Indonesia baru sebanyak 0,24 persen dari total
populasi penduduk. Namun ternyata angka ini meningkat, menjadi 1,56 persen
atau sekitar 3.744.000 orang dari jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2012
(depkop.go.id, 2012). Peningkatan jumlah entrepreneur ini tidak lepas dari
sekolah dan universitas di Indonesia kini mulai mengedepankan kewirausahaan
sebagai nilai tambahnya seperti yang dilakukakn oleh SMAN 10 Malang.
Menghadapi tantangan kewirausahaan tersebut, SMAN 10 Malang
melakukan upaya untuk memperkenalkan kewirausahaan secara dini pada
siswa-siswinya dengan program kewirausahaan muda (Youth Entrepreneurship
Progam). Program ini memberikan pembelajaran kepada pesertanya dengan
metode yang didesain dan dikembangkan untuk memahami dan melakukan
kegiatan berwirausaha secara langsung. Diawali pada tahun 2011, program ini
diikuti sebanyak 36 siswa yang telah lulus dan sebanyak 48 siswa sukses
mengikuti program tersebut tahun ini.
Ciputra (2008) menyatakan bahwa pendidikan entrepreneurship akan
mampu menghasilkan dampak nasional yang besar bila kita berhasil mendidik
seluruh bangku sekolah kita dan mampu menghasilkan empat juta
entrepreneur baru dari lulusan lembaga pendidikan Indonesia selama 25 tahun
mendatang. Pendapat yang dikemukakan oleh Longenecker dkk (2001),
menyatakan bahwa usia paling tepat untuk berwirausaha adalah antara
pertengahan 20-an dan 30-an. Pada usia ini ada keseimbangan antara
persiapan pengalaman dan kewajiban terhadap keluarga. Namun ada
pengecualian dari generalisasi ini bahwa beberapa remaja memulai perusahaan
milik sendiri dan pada sisi lain ada generasi yang lebih tua yang memulai
bisnis mereka pada usia 50 hingga 60 tahun.
Dari dua pendapat yang dikemukakan, patut disimak bahwa usia memulai
ingin memulai bisnis mereka sejak usia dini (usia sekolah yakni 18 - 24 tahun)
bukanlah hal yang tidak lazim. Di kalangan etnis Tionghoa, pebisnis
kawakan di Indonesia maupun di mancanegara aktivitas bisnis sudah mereka
mulai sejak usia muda melalui pembelajaran dari toko orang tuanya sejak
mereka masih di Sekolah Dasar. Saat mereka merasa ingin memulai aktivitas
bisnis sendiri mereka tidak lagi bekerja dengan bisnis orang tuanya tetapi sudah
memulai bisnis sendiri. Di Indonesia etnis lain yang mempunyai motif berbisnis
yang relatif tinggi dapat dilihat pada etnis tertentu antara lain Minang, Bugis
dan Madura.
Ketertarikan siswa terhadap kewirausahaan ini tidak lepas pengaruhnya
dari minat yang timbul dari dirinya. Hurlock (1993) menjelaskan bahwa minat
adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa saja
yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Minat tidak bersifat permanen namun
bersifat sementara atau dapat berubah-ubah. Tampubolon (1993) mengemukakan
bahwa minat adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang berkembang
jika ada motivasi. Hal senada juga dikemukakan oleh Sandjaja (2005) bahwa
suatu aktivitas akan dilakukan atau tidak sangat tergantung sekali oleh minat
seseorang terhadap aktivitas terebut, disini nampak bahwa minat merupakan
motivator yang kuat untuk melakukan suatu aktivitas.
Hurlock (1993) mengemukakan bahwa minat merupakan hasil dari
pengalaman belajar, bukan hasil bawaan sejak lahir. Hurlock juga menekankan
pentingnya minat menjadi sumber motivasi kuat bagi seseorang untuk belajar,
minat juga mempengaruhi bentuk dan intesitas aspirasi seseorang dan minat juga
Minat merupakan suatu respon yang positif yang berhubungan secara terus
menerus, terhadap faktor yang memberikan kepuasan (Kadarsah, 2004). Menurut
Suryaman (2006), minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara
diri sendiri dengan sesuatu di luar diri pribadi sehingga kedudukan minat tidaklah
stabil karena dalam kondisi-kondisi tertentu, karena itulah minat dapat
berubah-ubah, tergantung faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Minat bertalian erat dengan perhatian, maka faktor-faktor tersebut adalah
pembawaan, suasana hati atau perasaan, keadaan lingkungan, perangsang dan
kemauan (Nurwakhid, 1995). Menurut Kartini Kartono (1980) dalam Suryaman
(2006), faktor lingkungan yang mempengaruhi minat meliputi lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Dalam Susanto (2009),
faktor-faktor pendorong kewirausahaan antara lain faktor personal, faktor
lingkungan, faktor sosiologis, dan faktor ketersediaan sumber daya.
Minat berwirausaha dipengaruhi beberapa faktor diantaranya karakteristik
kepribadian, faktor demografi dan karakteristik lingkungan. Karakteristik
kepribadian seperti efikasi diri dan kebutuhan akan prestasi merupakan prediktor
yang signifikan minat berwirausaha, faktor demografi seperti umur, jenis kelamin,
latar belakang pendidikan dan pengalaman bekerja seseorang diperhitungkan
sebagai penentu bagi minat berwirausaha, faktor lingkungan seperti hubungan
sosial, infrastruktur fisik dan institusional serta faktor budaya dapat
mempengaruhi minat berwirausaha (Indarti, 2008). Minat berwirausaha sendiri
sebenarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terangkum dalam dua
kategori, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal meliputi : dorongan dari
emosional, dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal meliputi : lingkungan,
demografi, sosial, dan lain-lain (Purnama, 2009).
Beberapa peneliti terdahulu membuktikan bahwa faktor kepribadian
seperti kebutuhan akan prestasi (McClelland, 1961; Sengupta dan Debnath, 1994)
dan efikasi diri (Gilles dan Rea, 1999; Indarti, 2004) merupakan prediktor
signifikan intensi kewirausahaan. Kristiansen (2001) menyebutkan bahwa faktor
lingkungan seperti ketersediaan informasi dan jaringan sosial dapat
mempengaruhi intensi kewirausahaan.
Pentingnya variabel kepribadian juga didukung oleh Scriber dalam Alma
(2003) yang menyatakan bahwa keberhasilan seseorang yang ditentukan oleh
pendidikan formal hanya sebesar 15% dan selebihnya (85%) ditentukan oleh
sikap mental atau kepribadian orang tersebut. Muhyi (2007) menyatakan bahwa
kepribadian yang mempengaruhi kewirausahaan adalah motif berprestasi,
komitmen, nilai-nilai kepribadian, pendidikan dan pengalaman. Muhyi (2007)
menyatakan bahwa variabel lingkungan mempengaruhi minat kewirausahaan,
dari faktor lingkungan yang mempengaruhi faktor lingkungan adalah peluang,
model peran dan aktivitas.
Menurut Indarti (2008) dan Kristiansen (2001) ada tiga faktor yang
mempengaruhi yaitu faktor demografi dan latar belakang individu, faktor
kepribadian, dan unsur unsur lain yang berhubungan. Faktor demografi dan latar
belakang individu yang diteliti disini mencakup usia, jenis kelamin, dan
kendali, dan keyakinan diri, sedangkan unsur unsur yang berhubungan mencakup
ketersediaan informasi dan jaringan sosial.
Dalam Harefa (2006), Ciputra menyatakan bahwa motivasi adalah modal
lain yang sangat penting untuk menjadi entrepreneur. Dan itu akan sangat baik
jika dipupuk sejak dini. Lingkungan keluarga adalah pilar yang penting untuk
membangun motivasi menjadi entrepreneur. Ditambahkan pula bahwa lingkungan
adalah tempat membentuk motivasi terbaik, yang kemudian menjadi dorongan
untuk selalu bekerja keras.
Penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan minat
berwirausaha lebih banyak dilakukan pada mahasiswa dan SMK (Sekolah
Menengah Kejuruan). Siswa SMK dan mahasiswa biasanya dianggap lebih
berpotensi untuk melakukan kegiatan wirausaha karena telah memiliki
pengetahuan dan keterampilan tertentu. Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja
Sosial Pemerintah Kota Malang, Sri Supangasih, di kota Malang pada tahun 2010
jumlah sarjana yang menganggur mencapai 12.424 orang atau hampir 45 persen
dari total pengangguran sebanyak 27.238 orang. Lulusan SMK menempati urutan
kedua sebanyak 5.978 orang dan urutan berikutnya lulusan SMA sebanyak 5.899
orang (Sucipto, 2010).
Dari pernyataan di atas mengindikasikan bahwa pada usia produktif,
mahasiswa, siswa SMK, dan SMA masih banyak yang menganggur.
Kemungkinan hal ini terjadi karena adanya mindset atau pemikiran bahwa dengan
keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki, mereka lebih memilih untuk
rendahnya minat berwirausaha. Sehingga dalam kondisi ini, tidak hanya siswa
SMK dan mahasiswa saja yang perlu diketahui minat berwirausahanya, namun
juga siswa SMA.
Siswa SMA memiliki potensi yang sama besar dengan siswa SMK dan
mahasiswa untuk menjadi wirausahawan. Bahkan seharusnya tidak hanya siswa
SMK atau mahasiswa saja yang diberi pendidikan kewirausahaan, siswa SMA
juga seharusnya diarahkan untuk menjadi entrepreneur. Walaupun orientasi siswa
SMA masih banyak yang ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi yakni
kuliah, namun tetap memungkinkan bagi mereka untuk memiliki keinginan
berwirausaha dan bahkan melakukan wirausaha saat mereka berkuliah. Selain itu
apabila lulusan siswa SMA gagal atau tidak dapat melanjutkan pendidikan yang
lebih tinggi mereka juga telah mendapatkan bekal ilmu kewirausahaan sehingga
dapat menciptakan usaha.
Pada tahun ajaran 2010-2011, Menteri Pendidikan Nasional Muhammad
Nuh mengatakan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) mulai
menerapkan konsep kurikulum berbasis kewirausahaan untuk seluruh jenjang
pendidikan (republika, 2009). Hal ini dilakukan agar sekolah dapat mendorong
rasa ingin tahu, fleksibilitas berfikir, kreatifitas, dan kemampuan berinovasi dalam
rangka pembentukan karakter kewirausahaan sejak dini.
Oleh karena itu, penelitian mengenai minat berwirausaha ini dirasa dapat
diterapkan pada siswa SMA terutama yang telah mendapatkan pendidikan
kewirausahaan baik secara teori maupun praktek. Penelitian ini tidak dilakukan
entrepreneur melalui minat berwirausaha pada siswa SMA. Masih jarangnya
penelitian (scarcity) minat berwirausaha pada siswa Sekolah Menengah Atas,
menjadikan salah satu alasan peneliti untuk melakukan penelitian pada siswa
SMA yakni SMAN 10 Malang.
Penelitian ini dibatasi pada siswa SMAN 10 Malang yang merupakan
peserta Youth Entrepreneurship Program atau program kewirausahaan muda.
Program kewirausahaan muda yang bertujuan untuk menumbuhkan dan melatih
kemampuan wirausaha ini merupakan yang pertama di Indonesia dan pertama kali
dilakukan di SMAN 10 Malang sehingga menjadi percontohan bagi sekolah
menengah atas lainnya. Siswa-siswi peserta program kewirausahaan muda
dipersiapkan untuk menjadi wirausahawan dengan mempelajari tentang studi
kelayakan bisnis, dasar-dasar manajemen, dan kewirausahaan. Selain itu mereka
telah terjun langsung ke lapangan selama empat bulan dengan menjadi co-owner
pada unit bisnis tertentu dan mengalami proses dalam unit bisnis yang diikutinya.
Dengan kondisi tersebut, subyek penelitian yang dipilih ini dianggap relevan dan
layak untuk diketahui minat berwirausahanya.
Dari aspek-aspek yang mempengaruhi minat berwirausaha, disesuaikan
dengan responden penelitian, maka pada penelitian ini akan diteliti aspek-aspek
faktor kepribadian dan lingkungan eksternal yang mempengaruhi minat
berwirausaha siswa SMAN 10 Malang yang mengikuti Youth Entrepreneurship
Program atau program kewirausahaan muda. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar faktor kepribadian dan lingkungan eksternal
generasi muda lainnya untuk menjadi wirausahawan selanjutnya.1.2
Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Dalam memupuk minat berwirausaha sejak dini, perlu diketahui
faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha siswa-siswi peserta program
kewirausahaan muda. Dengan mengetahui seberapa besar faktor kepribadian dan
lingkungan eksternal terhadap minat berwirausaha diharapkan dapat
memaksimalkan potensi dan bakat mereka untuk mengembangkan diri dan
memilih jalan berwirausaha di masa mendatang.
1.2.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah usaha untuk menyatakan secara tersurat
pertanyaan-pertanyaan apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan
pemecahannya (Usman, 2003). Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah deskripsi kepribadian, lingkungan eksternal, dan minat
berwirausaha?
2. Apakah kepribadian dan lingkungan eksternal berpengaruh terhadap minat
berwirausaha?
3. Variabel apa yang paling dominan dalam mempengaruhi minat
berwirausaha?
1.3 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, batasan obyek dan subyek penelitian yang ditentukan
a. Pada variabel kepribadian sebagai variabel bebas, didasari oleh teori
David McCleland yakni need for achievement, teori J.B. Rotter yakni
locus of control, dan teori Albert Bandura yakni self-efficacy.
b. Pada variabel lingkungan eksternal sebagai variabel bebas, didasari
oleh penelitian Purnama (2009) yakni lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan sosial.
c. Pada variabel minat sebagai variabel terikat didasari oleh Hurlock
(1993) bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong
seseorang untuk melakukan apa saja yang ingin dilakukan ketika bebas
memilih. Minat diukur dengan pengungkapan/ucapan,
tindakan/perbuatan, dan dengan menjawab sejumlah pertanyaan (Super
& Crites dalam Sukardi, 1998)
d. Penelitian minat berwirausaha ini dilakukan pada 48 siswa peserta
Youth Entrepreneurship Program atau program kewirausahaan muda
di SMAN 10 Malang. Pemilihan dan pembatasan ini didasarkan pada
anggapan bahwa siswa yang telah mengikuti program kewirausahaan
muda tersebut telah mempelajari tentang kewirausahaan baik teori
maupun praktek dan aplikasinya.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui deskripsi kepribadian, lingkungan eksternal, dan
2. Untuk menguji pengaruh kepribadian dan lingkungan eksternal
terhadap minat berwirausaha.
3. Untuk mengetahui variabel yang dominan dalam mempengaruhi minat
berwirausaha.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan di bidang manajemen sumber daya manusia
khususnya tentang pengaruh faktor kepribadian dan lingkungan eksternal terhadap
minat berwirausaha pada generasi muda di kota Malang.
1.5.2 Untuk Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi para entrepreneur,
khususnya generasi muda, agar mengetahui faktor kepribadian dan lingkungan
eksternal apa saja yang berpengaruh pada minat berwirausaha. Diharapkan pula