• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Bimbingan dan Konseling melalui pendekatan Islam (Studi pada Mts. Muhammadiyah Tlogomas Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Bimbingan dan Konseling melalui pendekatan Islam (Studi pada Mts. Muhammadiyah Tlogomas Malang)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Bimbingan dan Konseling melalui pendekatan Islam

(Studi pada Mts. Muhammadiyah Tlogomas Malang)

SKRIPSI

MARDIANA

NIM : 09110037

JURUSAN TARBIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

i

LEMBAR PERSETUJUAN

IMPLEMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING

MELALUI PENDEKATAN ISLAM

(Studi Pada MTs. Muhammadiyah 1 Malang)

SKRIPSI

Oleh:

MARDIANA

NIM. 09110037

Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang,

dan diterima untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Pada Tanggal 27 April 2013

Dewan Penguji

Tanda Tangan

1. Penguji I Drs. Khozin, M.Si (...)

2. Penguji II Drs. Faridi, M.Si (...)

3. Punguji III Drs. H. N. Taufik, M. Ag (...)

4. Penguji IV Nur Afifah KM, S.Pd.I, M.Kes (...)

Mengesahkan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang Dekan,

(4)

iii

MOTTO





Artinya : Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah

(pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang

yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang

yang beriman. (Q.S. Ali-Imran (3) : 139)

* * *

Keajaiban adalah nama lain dari

kerja keras

Jika anda yakin akan sesuatu. Mungkin takkan ada yang

mampu memahami keseluruhan rasa yang ada dalam

keyakinanmu kecuali dirimu sendiri, sebab keyakinan

itulah yang akan menuntunmu

(

Mardiana

)

(5)

iv

PERSEMBAHAN

Senandung Tahmid serta alunan syukur atas Maghfiroh dan

Rahmat yang tiada henti ananda hanturkan kepada Allah SWT

sebagai Sang penutun.

Persembahan rasa sayang, ananda berikan kepada kalian, yang

senantiasa membasuhi belaian kasih dan curahan doa yang tiada

henti, Bapak & Mama yang tercinta

(H. Abdul Rahman dan Hj.

Juniati)

-Semoga limpahan kasih juga diberikan Allah kepada

kalian. Amin.

Terima kasih atas segalanya, hanya dengan kuliah yang baik, nilai

yang baik dan lulus tepat waktu yang sementara ini dapat ananda

persembahkan untuk membalas tetesan keringat dan letih yang

terpancar di rawut wajah kalian dalam mensupport kuliah ananda

selama ini (baik support doa maupun materi).

Barakallah Lana Walakum.

Salam hormat dan penuh kasih bagi dia yang kelak jadi imam bagi

ananda, kepadanya yang senantiasa membantu, mendukung dan

mendoakan ananda dengan cinta dan kasihnya

(TaharuDdin

S.Kep).

Yang terkasih pula ananda curahkan kepada sahabat terdekat

(Juleha)

dan

(Havisah Mansyur)

yang telah sudi berbagi suka-duka

dan senang bersama. Terima kasih atas segala kebaikan kalian.

Saudara seperjuangan di

IMM Tamaddun FAI

, semoga sampai

kapanpun Merah tetap berkibar dan dengan merah kita bangga.

(6)

v

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Mardiana

Tempat/ Tanggal Lahir : Tarakan, 24 Agustus 1990

No. Induk Mahasiswa : 09110037

Fakultas/Jurusan : Agama Islam/ Tarbiyah

Dengan ini kami menyatakan bahwa penulisan karya ilmiah

(Skripsi) dengan judul “Implementasi Bimbingan dan Konseling

Melalui Pendekatan Islam (Studi pada MTs. Muhammadiyah 1

Malang)” adalah bukan karya tulis ilmiah (Skripsi) orang lain, baik

sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah

saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan

sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia

mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 18 April 2013

Yang Menyatakan,

(7)

vi ABSTRAK

Implementasi Bimbingan dan Konseling Melalui Pendekatan Islam (Studi pada MTs. Muhammadiyah 1 Malang), Mardiana; 09110037; Jurusan Tarbiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.

Kata Kunci : Implementasi, Bimbingan, Konseling, Pendekatan Islam.

Ketidakmampuan siswa mengambil keputusan atau menyikapi problematika pribadi, sosial, akademik menimbulkan perilaku menyimpang bahkan keluar dari koridor agama sehingga dibutuhkan pelayanan BK di sekolah, dalam hal ini MTs. Muhammadiyah 1 Malang merupakan lembaga yang berlatar-belakang Islam, sehingga segala aktivitas pembinaan yang ada tidak lepas dari nuansa keIslamannya, termaksud layanan BK yang ada.

Adapun masalah yang akan penulis angkat dalam penelitian ini ialah : (1) Bagaimana implementasi BK melalui pendekatan Islam. (2) Bagaimana kecenderungan kasus-kasus yang terdata di layanan BK. (3) Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat bagi konselor dalam mengimplementasikan BK melalui pendekatan Islam. Selanjutnya penelitian ini betujuan untuk mendeskripsikan implementasi BK melalui pendekatan Islam. Lebih jauh penelitian ini hendak menguraikan proses pelaksanaan BK yang dilakukan berdasarkan pendekatan Islam.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriftif kualitatif dengan subyek penelitian kepala sekolah, konselor BK, koordinator BK, dan siswa-siswi. Pemilihan MTs.Muhammadiyah 1 Malang sebagai lokasi penelitian didasari bahwa sekolah ini memiliki latar belakang pendidikan yang memadukan antara pendidikan keagamaan dan pendidikan umum, sehingga segala proses kegiatan yang ada tentu berlandaskan keagamaan termaksud program BK sebagai jenis layanan bagi siswa.

Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis datanya menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu analisis berupa data-data yang tertulis atau lisan seseorang atau dari perilaku yang diamati, selain itu untuk mendukung uraian dari keadaan yang terjadi di lapangan penulis menyertakan table, gambar dan dokumen-dokumen.

(8)

vii

Malang, 18 April 2013

Mardiana

ABSTRACT

Implementation Guidance and Counseling Through the Islamic Approach (Studies in MTs. Muhammadiyah 1 Malang), Mardiana; 09110037; Tarbiyah Department, Faculty of Islamic Religion at the University of Muhammadiyah Malang.

Keywords: Implementation, Guidance, Counseling Approach Islam.

Inability students make decisions or addressing problems of personal, social, academic cause deviant behavior, even behavior out of the norm of religion, so that takes care BK in school, in this case the MTs. Muhammadiyah 1 Malang is an institution which was background of Islam, so that all the activities of the existing building can not be separated from its Islamic nuance, referred BK existing.

As for the problem to be the author adopted in this study are: (1) How to implement BK Islamic approach. (2) How does the tendency of cases recorded in BK service. (3) what are the factors that support and inhibit BK for counselors in implementing the Islamic approach. Furthermore this study aims to describe the implementation of the Islamic approach BK. Further research is going to describe the process of implementation BK conducted based approach to Islam.

This study uses a qualitative descriptive approach to research subjects the principal, counselor BK, BK coordinators, and students. MTs.Muhammadiyah 1 Malang election as a test site based on that school has an educational background that combines religious education and general education, so that all the activities there of religious based counseling program referred to as types of services for students.

Data was collected through observation, interviews, and documentation, while data analysis using qualitative descriptive analysis, the analysis of data in the form of written or verbal person or of the observed behavior, in addition to supporting the description of the situation that occurred in the field include the author table , pictures and documents.

The results showed that the technical guidance and counseling at MTs Muhammadiyah 1 Malang divided into two namely: (1). Individual techniques. (2). Technique Group. Guidance and counseling through the Islamic approach can be seen through combines and synergy counselor with coordinator BK (which doubles as a religious teacher), so that students will have to get counseling in follow-up through their religious basic religious guidance by BK coordinator.

(9)

viii

Mardiana

KATA PENGANTAR

ميحرلا نمحرلا ه مسب

Segala puji penulis sampaikan kepada Allah SWT Tuhan semesta alam, dengan pujian sebanyak nikmat dan karunia yang telah Beliau berikan kepada makhluk-Nya. Shalawat serta salam dihanturkan kepada sang revolusioner dunia, Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing ummatnya ke jalan yang benar.

Atas segala berkah dan Irodatnya, penulis mampu menyelesaikan

skripsi dengan judul “Implementasi Bimbingan dan Konseling melalui Pendekatan Islam (studi pada MTs. Muhammadiyah 1 Malang)”. Skripsi ini merupakan bentuk rangkaian tugas akhir yang harus ditempuh guna menyelesaikan pendidikan S1 di jurusan Tarbiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.

Penyusunan skripsi ini telah mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis meyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan sehingga

penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Bapak dan Mama, yang telah mendoakan serta memberi bantuan dan

motivasi, baik materi maupun inmateri.

3. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku rektor UMM beserta pembantu rektor

I, II dan III.

4. Drs. Sunarto, M.Ag selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas

(10)

ix

5. Ibunda Dra. Romlah M. Ag selaku dosen wali Tarbiyah 2009 yang telah

maksimal dalam menasehati dan mendukung melalui saran dan

nasehatnya.

6. Ayahanda Drs. Hadi Nur Taufiq M.Ag selaku Dosen Pembimbing I, yang

selalu memberikan inspirasi serta menyediakan waktunya untuk

memberikan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Ibunda Nur Afifah S.Pd.I, M. Kes selaku Dosen Pembimbing II, yang telah

maksimal dalam membimbing mekanisme kepenulisan skripsi ini sehingga

dapat selesai dengan baik.

8. Dosen-dosen Tarbiyah Fakultas agama Islam UMM, yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu, terima kasih yang sedalam-dalamnya atas

enlightenment yang sangat menyentuh nalar penulis selama menimba ilmu

di fakultas ini.

9. Ibu Truli Maulidiah S.Ag, M.Ag dan Ibu Setyawati Sandra D.P. S.Psi,

selaku pengelola layanan Bimbingan dan konseling di MTs.

Muhammadiyah 1 Malang yang telah meluangkan waktu dan membantu

proses penelitian skripsi ini.

10.Bapak Drs. Ahmad Romli, selaku kepala sekolah MTs. Muhammadiyah 1

Malang yang telah memberi izin dalam melakukan penelitian di sekolah

tersebut.

11.PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) kota Tarakan, terutama kakanda

Amir selaku sekretaris PDM dan ayahanda Syamsi Sarman selaku ketua

(11)

x

mempercayai penulis untuk melanjutkan jenjang pendidikan di kota

Malang.

12.KH. Abdullah Hasyim dan seluruh dosen program pendidikan ulama tarjih

(PPUT), yang telah banyak menularkan ilmu dan spirit juang musyarakah.

13.Seluruh sahabat seperjuangan di program PPUT angkatan 2009 yang telah

membantu dalam berbagai mata kuliah di padepokan Hizbul wathan.

14.Seluruh kawan-kawan seperjuangan di Tarbiyah angkatan 2009 yang telah

menjadi teman seperjuangan selama menempuh kuliah di FAI UMM.

15.Seluruh kawan-kawan di “Kos Hijau-Bersaudara”, terima kasih telah

mendukung dan memberi motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

Hanya kepada Allah penulis panjatkan doa, semoga amal mereka

dicatat sebagai amal sholeh di sisi Allah SWT. Amin.

Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari

sempurna, karena itu penulis berharap kepada semua pihak untuk dapat

memberi kritik dan saran yang sifatnya konstruktif, selanjutnya semoga

penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca, sekaligus dapat menambah

cakrawala dan dapat mewarnai dunia pendidikan khususnya dunia bimbingan

dan konseling.

Malang, 18 April 2013

(12)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

MOTTO... iii

PERSEMBAHAN ... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

ABSTRAK... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL DAN BAGAN... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Batasan Istilah ... 9

F. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Bimbingan dan Konseling 1. Definisi Bimbingan dan Konseling ... 14

2. Pentingnya Bimbingan dan Konseling di Sekolah ... 16

a. Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah ... 17

b. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah ... 18

c. Fasilitas dan Waktu Pelayanan BK di sekolah ... 21

3. Bimbingan dan Konseling Melalui Pendekatan Islam ... 22

a. Syarat, Fungsi dan Peran Konselor ... 24

(13)

xii

c. Metode Bimbingan dan Konseling dalam Islam ... 30

4. Perbedaan BK Islami dengan BK Konvensional ... 37

B. Masa Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja 1. Perubahan Fisik Selama Masa Remaja ... 39

a. Percepatan Pertumbuhan... 40

b. Proses Kematangan Seksual ... 40

2. Perkembangan Intelegensi pada Masa Remaja ... 41

3. Perkembangan Emosi pada Masa Remaja ... 41

4. Perkembangan Sosial pada Masa Remaja ... 42

5. Perkembangan Kesadaran Beragama pada Masa Remaja ... 43

C.Pendidikan Agama Islam dan Remaja 1. Pentingnya Guru Agama di Sekolah ... 45

2. Pembinaan Agama Islam Bagi Remaja ... 47

BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 49

B. Tempat Penelitian ... 49

C. Informan Penelitian ... 50

D. Metode Pengumpulan Data ... 51

a) Metode Observasi ... 51

b) Metode Wawancara ... 52

c) Metode Dokumentasi ... 53

E. Teknik Analisis Data ... 54

BAB IV: HASIL PENELITIAN A. Latar Belakang Obyek ... 56

1. Sejarah Berdirinya Sekolah ... 56

2. Visi dan Misi ... 57

3. Profil ... 60

(14)

xiii

B. Penyajian Data Bimbingan dan Konseling di MTs. Muhammadiyah

1 Malang ... 70

1. Sejarah Berdirinya BK ... 70

2. BK di MTs. Muhammadiyah 1 Malang ... 71

a. Analisis Profil Konselor... 70

b. Teknik dan Waktu Pelayanan BK ... 77

1. Pendekatan Kelompok ... 78

2. Pendekatan Individu ... 83

3. Analisa Proses Konseling Melalui 4 Varian Masalah ... 85

c. Administrasi dan Fasilitas BK ... 101

3. Organisasi dan Personalia ... 105

C. Analisa Kecenderungan Kasus Tahun 2011-2012 ... 110

D. Analisa Proses BK Melalui Pendekatan Islam ... 114

E. Faktor Pendukung dan Penghambat BK ... 118

BAB V: PENUTUP A.Kesimpulan ... 121

B.Saran ... 125

DAFTAR PUSTAKA

(15)

xiv

DAFTAR

TABEL DAN BAGAN

TABEL :

Tabel 1.1 Tema dalam Proses Bimbingan Kelompok ... 80

Tabel 1.2 Tahapan Proses Konseling ... 83

Tabel 1.3 Deskripsi Tugas Personalia Terhadap BK ... 107

Tabel 1.4 Identifikasi Kecenderungan Kasus ... 112

Tabel 1.5 Self Motivasion Berbasis Agama dan Psikologi .... 116

BAGAN : Bagan 1.1 Stuktur Organisasi Sekolah ... 69

Bagan 1.2 Organisasi Layanan siswa dalam BK... 106

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Bukti Penelitian.

Lampiran 2. Curriculum Vitae Penulis.

Lampiran 3. Curriculum Vitae Konselor.

Lampiran 4. Daftar Siswa Berkasus.

Lampiran 5. Daftar Program Kerja BK.

Lampiran 6. Dokumentasi Gambar.

Lampiran 7. Panduan Observasi Penelitian.

Lampiran 8. Contoh lembar Katarsis

Lampiran 9. Salinan Peraturan Mendiknas Nomor 27 Tahun 2008

(17)

125

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, Nur. (2012, 02 Mei). Definisi dan Istilah-istilah dalam Bimbingan dan

Konseling. Makalah disampaikan dalam mata kuliah Bimbingan dan

Konseling di Jurusan Tarbiyah, Universitas Muhammadiyah Malang,

Malang.

Agustiani, Hendrianti. (2006). Psikologi Perkembangan dan Kaitannya dengan

Konsep Diri. Bandung : Revika Aditama.

Ahmad Drajat, Undang-undang Sikdikna, diakses dari :

http://bahasa-mahasiswa.blogspot.com/2011/01/undang-undang-sisdiknas-sistem.html,

diakses pada tanggal 29 Januari 2013.

Al-Qur’an Al-Kareem.

Anwar, Sutoyo. (2007). Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktek).

Semarang : Cipta Prima Nusantara.

Apriandhika, Yudhin. (2009). Peran Bimbingan dan Konseling (BK) dalam

Mengatasi kenakalan remaja di SMK Negeri 2 Malang. Skripsi program

studi Ekonomi, Fakultas Tarbiyah, Jurusan Ilmu pengetahuan Sosial,

UIN, Malang, 2009.

Arti Kata, Pendekatan, diakses pada tanggal 02 Februari 2013 dari :

http://www.artikata.com/arti-362401-pendekatan.html.

Asroni Paslah, Pencapaian program wajib belajar 9 tahun, diakses dari

(18)

126

Bungin, Burhan. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif : Aktualisasi

Metodologis ke arah ragam varian kontemporel. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.

Crain, William. (2007). Theories of Deplovment, Concepts and Applications.

(Terj.Yudi Santoso). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Daulay, Putra, Haidar. (2004). Pendidikan Islam dam Pemdidikan Nasional di

Indonesia(Cet.I). Jakarta : Kencana.

Djumhana. Hanna, Mujilan, Basman. (2003). Islam untuk disiplin Ilmu

Psikologi. Jakarta : Depag.

Ella, Faridati. Bimbingan dan Konseling, diakses tanggal 10 Desember 2012

dari:http://ellafaridatizen.wordpress.com/2008/01/18/bimbingan

konseling-apa.html.)

Ekodjatmiko, Sukorso. (1997). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. IX).

Jakarta : Balai Pustaka.

Faqih, Rahim, Aunur. (2001). Bimbingan dan Konseling dalam Islam.

Yogyakarta : UII Press.

Farid, Sayuti, Imam. (1997). Pokok-pokok Bimbingan Penyuluhan Agama

sebagai Teknik Dakwah. Surabaya : Bagian penerbit Faklutas Dakwah

IAIN Sunan Ampel.

Fatimah, Enung. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung :

Cv. Pustaka Setia.

Hidayat, Pengertian Pendekatan, diakses pada tanggal 03 Februari 2013 dari :

//file.upi.edu/Direktori/FIP/1040219801121/Pengertian_Pendekatan_strat

(19)

127

Hikmawati, Fenti. (2011). Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rajawali.

Ibnu Suny. Bimbingan dan Konseling Islami, diakses tanggal 11 Desember

2012 dari:

http://ibnusuny-almarhumy.blogspot.com/2009/10/bimbingan-dan- konseling-kerja-islami.html.

Keraf, Gorys. (1973). Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa.

Jakarta : PT. Aksara Tunggal.

Kualifikasi Konselor, diakses pada tanggal 21 Februari 2013 dari :

http://www.smpn1tumpang.sch.id/?proses-pembelajaran-dalam

bimbingan-dan-konseling,76.

Latipun. (2004). Psikologi Konseling. Malang : UMM Press.

Marzuki. (1983). Metodologi Riset. Yogyakarta : PT. Grafindo Persada.

Mashudi, Farid. (2011). Psikologi Konseling. Sumenep : IRCiSoD.

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya.

Mu’awanah Elfi, Rifa Hidayah. (2012). Bimbingan dan Konseling Islami di

sekolah. Jakarta : Bumi Aksara.

Muhajir. (1989). Metode Penelitian Kualitatif. Semarang : PT. Sinar Baru

Algensindo.

Nasir, Muhammad. (2005). Metode Penelitian. Bogor : Sinar Grafika.

Nurishan, Juntika. (2009). Bimbingan dan konseling. Bandung : PT. Refika

Aditama.

Permendiknas- No. 27 Tahun 2008, diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dari:

(20)

128

Polanu, Widya. (2007). Peranan Bimbingan Konseling dalam menangani

kenakalan remaja(studi di SMUN 4 Probolinggo). Skripsi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan kesejahteraan Sosial, UMM, Malang

2008.

Prayitno. Erman. (2009). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling (rev. ed).

Jakarta : Rineka Cipta.

_____________. (2004). Pengembangan sitem Bimbingan dan Konseling (rev. ed III). Jakarta : Rineka Cipta.

Rahayu, Siti. (1982). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta :UGM Press.

Said, Musafir. (2005). Konseling Terapi dalam Islam. Jakarta : Gema Insani.

Sugiyono. (2011). Penelitian Pendidikan-Pendekatan Kuantitatif dan

Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Surya, Muhammad. (1975). Bimbingan dan penyuluhan di sekolah. Bandung :

Cv. Ilmu.

Syamsu, Juntika. (2010). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT.

Remaja Rosda Karya.

Wijaya, Juhana. (2010). Psikologi Bimbingan. Bandung : PT. Eresco.

UU-Depdiknas, diakses pada tanggal 24 Februari 2013 dari : http

://bahasa-

mahasiswa.blogspot.com/2011/01/undang-undang-Depdiknas-2001-sistem.html.

Yusuf, Syamsu. (2007). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya.

____________. (2009). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung :

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu bagian dari pondasi untuk

menunjang kecerdasan anak bangsa, oleh sebab itu setiap orang berhak

memperoleh pendidikan yang layak tanpa membedakan warna kulit, agama,

serta kemampuan ekonomi agar anak bangsa memiliki kecerdasan sebagai

bekal bersaing di tengah-tengah masyarakat yang homogen seperti saat ini.

Berdasarkan UUD 1945 ayat 31 pasal 1 dan 2 bahwa setiap warga

negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan dan pemerintah

bertanggung jawab untuk mengadakan pendidikan1, maka pendidikan

merupakan suatu hal yang sangat penting yang artinya bahwa setiap warga

negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak.

Bekal yang diberikan haruslah memenuhi standar untuk tetap menjadi

generasi bangsa yang tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama yang

diperoleh melalui pendidikan agama. Pendidikan agama merupakan bagian

penting dari penyelenggaraan pendidikan secara luas, seperti yang tertuang

dalam Undang-Undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 tentang pendidikan

nasional pada bab II pasal IV yaitu:

“Pendidikan nasional melalui pendidikan agama bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

1

(22)

2

kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”2.

Pendidikan agama merupakan pendidikan yang mempersiapkan

peserta didik untuk dapat menjalankan peranannya yang menuntun

penguasaan pengetahuan khusus terhadap ajaran agama yang bersangkutan,

sehingga melalui pendidikan yang bernuasa keagamaan inilah diharapkan

dapat mewujudkan tujuan dari undang-undang sekdiknas yang telah

dirumuskan tersebut.

Implementasi dari upaya pendidikan agama pada siswa diwujudkan

melalui berbagai kegiatan kependidikan, baik kegiatan ekstrakulikuler

keagamaan, PBM (proses belajar mengajar), kajian-kajian, praktek ibadah

maupun penyelesaian konflik hidup berbasis nilai-nilai agama atau yang lebih

dikenal dengan bimbingan dan konseling Islam, artinya bimbingan dan

konseling yang dilakukan melalui pendekatan Islam.

Dunia pendidikan memiliki berbagai macam problematika baik yang

dihadapi guru maupun para siswa. Problematika ini tidak terlepas dari

pengaruh lingkungan dan permasalahan pribadi yang tengah dihadapi.

Ketidakmampuan mengambil keputusan atau menyikapi problematika

pribadi, sosial, akademik menimbulkan perasaan stress (tertekan), kecemasan

dan keresahan batin, karena pengaruh faktor dari dalam (internal) dan dari

luar (eksternal) yang pada akhirnya sering menimbulkan tindakan-tindakan

pada siswa untuk berperilaku menyimpang. Berangkat dari kenyataan tersebut

2UU-sisdiknas

, diakses pada tanggal 29 Januari 2013dari:

(23)

3

maka dibutuhkan pelayanan bimbingan dan konseling yang dapat menjadi

fasilitas bagi siswa di sekolah.

Tiga jenis kegiatan dalam proses kependidikan yakni pengajaran,

administrasi maupun bimbingan merupakan kegiatan yang menunjang

suksesnya sebuah kegiatan pendidikan di sebuah lembaga, sebab ketiganya

merupakan kegiatan yang integral.

Kurikulum di sekolah yang memuat pelaksanaan bimbingan dan

konseling dalam perjalanan sejarah dimulai dari kurikulum 1975 yang memuat

segala program kegiatan yang perlu dilaksanakan oleh setiap sekolah3. Saat ini

secara tegas telah di instruksikan bagi setiap sekolah (SD, SMP, SMA atau

MI, MTs, dan MA) wajib melaksanakan layanan bimbingan sebagaimana

kegiatan-kegiatan yang lain4.

Keberadaan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan tuntutan

kurikulum dalam rangka mendorong kesuksesan program pendidikan di

sekolah, artinya bahwa bimbingan dan konseling diselenggarakan karena

amanat kurikulum. Amanat kulrikulum tersebut diberlakukan karena

bimbingan dan konseling (BK) memiliki banyak fungsi sebagai bentuk

layanan kepada siswa maupun guru disekolah, diantaranya fungsi pelayanan,

preventif, pengembangan, penyembuhan, penyaluran, adaptasi, penyesuaian,

perbaikan, fasilitas maupun pemeliharaan terhadap permasalahan yang akan

dihadapi maupun yang tengah di hadapi siswa5.

3Elfi Mu’awanah.Rifa Hidayah, Bimbingan dan Konseling Islami di sekolah dasar

(Jakarta : Bumi Aksara, 2012), hal. 49.

4

Prayitno. Erman, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling (Jakarta : Rineka Cipta, 2009). hal.29.

5

(24)

4

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal bertujuan membentuk

manusia yang memiliki pribadi yang bulat, tidak saja menekankan pada

perkembangan intelektual, melainkan juga memperhatikan perkembangan

sikap, nilai budaya, keterampilan dan rohaniah, sedangkan untuk dapat

mencapai tujuan tersebut kiranya sekolah tidak cukup hanya menyajikan

pelajaran-pelajaran serta menyelenggarakan administrasinya saja melainkan

juga memfasilitasi siswa melalui program bimbingan dan konseling bagi para

siswa.

Konstribusi layanan bimbingan dan konseling di sekolah sangat besar

peranannya, beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh penelitian

sebelumnya mengungkapkan bahwa peran BK di sekolah memiliki andil yang

sangat sentral dalam membimbing siswa-siswi yang sedang mengalami

ketidakpuasan pribadi terhadap diri dan lingkungannya, seperti dalam

penelitian yang dilakukan oleh Widya. W. Polanunu dalam skripsinya yang

berjudul “Peranan Bimbingan Konseling dalam Menangani Kenakalan

Remaja” (Studi di SMUN 4 Probolinggo)6, menyatakan bahwa guru BK

memiliki andil yang sentral dalam memotivasi dan mengarahkan siswa untuk

berperilaku yang baik sesuai dengan koridor yang ditetapkan dalam

lingkungan sekolah.

Yudhin Apriandhika mengungkapkan hal yang senada terkait peranan

seorang guru BK di sekolah, melalui skripsinya yang berjudul “Peran

Bimbingan Konseling (BK) dalam Mengatasi Kenakalan Remaja di SMK

6

(25)

5

NEGERI 2 MALANG”7. Yudhin mengungkapkan bahwa peran BK selain

membimbing siswa yang bermasalah maupun yang akan bermasalah juga

mengembangkan semangat cita-cita atau keinginan siswa sesuai dengan

kejuruan yang dipilih oleh siswa. Berdasarkan penelitian ini terang

menggambarkan pada khalayak bahwa guru BK memiliki andil yang sangat

penting dalam membina siswa di sekolah.

Masa usia sekolah menengah bertepatan dengan masa remaja. Masa

remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian karena sifat-sifat khas

dan peranannya yang menentukan dalam kehidupan individu dalam

masyarakat. Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang membutuhkan

perhatian lebih, sebab pada periode ini seseorang meninggalkan tahap

kehidupan anak-anak untuk menuju ketahap selanjutnya yaitu tahap

kedewasaan.

Masa remaja dikatakan sebagai masa yang krisis karena belum adanya

pegangan, sedangkan kepribadiannya sedang mengalami pembentukan, pada

masa remaja awal ditandai sifat-sifat negatif remaja, sehingga sering kali masa

ini disebut dengan masa negatif dengan gejalanya seperti tidak tenang, kurang

suka bekerja, pesimistik dan sebagainya8.

Seorang siswa di masa remaja sering kali mengalami ketidakpuasan

pribadi dan tidak mampu mengatasi atau mengurangi ketidakpuasannya,

maka tidak jarang dari mereka berusaha mengubah perilakunya agar dapat

mengatasi semua hal yang mereka alami. Melalui usaha itulah murid di masa

7Yudhin Apriandhika, “Peran Bimbingan Konseling (BK) dalam Mengatasi Kenakalan

Remaja di SMK NEGERI 2 MALANG” (Skripsi Program Studi Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang).

8

(26)

6

remaja tidak mengetahui cara bagaimana menangani ketidakpuasan yang

dialami, akibatnya banyak perilaku-perilaku yang dilakukan tanpa disadari

telah keluar dari norma-norma wajarnya berperilaku di lingkungan sekitar.

Masa remaja, khususnya pada lingkungan sekolah merupakan masa

dimana siswa mendapatkan pengaruh yang sangat kuat dari peer group

(pengaruh dari tekanan teman)9. Istilah peer group merupakan bentuk tekanan

dimana siswa dituntut untuk menyamakan diri agar menjadi cocok dan dapat

diterima di lingkungan sekitar.

Layaknya fenomena yang terjadi di MTs. Muhammadiyah 1 Malang,

banyak siswa yang berasal dari latar belakang sekolah non-Islam (sekolah

dasar negeri) ketika memasuki lingkungan sekolah yang lebih homogen akan

merasakan kecanggungan, disini siswa mulai mengetahui penanaman

nilai-nilai keIslaman yang lebih mendalam yang tidak begitu banyak ia dapatkan

pada saat duduk di bangku sekolah dasar.

Perasaan lainpun turut meresahkan batinnya ketika mulai mengenal

lawan jenis. MenurutSigmun Freud bahwa seorang anak laki-laki pada usia

remaja mulai merasakan fantasi seksual di dalam benaknya, sehingga rasa

ketertarikan terhadap anak perempuan semakin meningkat10. Berdasarkan

teori tersebut maka kasus berpacaran pada masa remaja banyak ditemukan,

termaksukpada siswa-siswi yang mengenyam pendidikan di

MTs.Muhammadiyah 1 Tlogomas Malang.

9

Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Bandung : Cv.Ilmu,1975), hal.45.

10

(27)

7

Selain hal di atas, masa remaja rentan dengan masa krisis yang sering

menimbulkan kekecewaan (frustasi) akibat usaha atau harapan tidak

terpenuhi, seperti dalam agama diajarkan bahwa barang siapa berdoa

sungguh-sungguh, pasti akan dikabulkan, sedang kenyataannya siswa gagal

dalam ujiannya padahal sebelumnya telah berkali-kali berdo’a dengan

khusyu’. Hal ini sangat membuat siswa merasa bimbang tentang keberadaan

diri dan keberadaan Allah yang Maha Esa. Seorang remaja mengalami

tuntutan personal untuk terus menyesuaikan diri baik dari gaya berbicara,

gaya berpakaian, selera musik, sampai dengan aktivitas yang berhubungan

dengan sekolah, yaitu sikap terhadap masalah akademik.

Melihat pentingnya peran guru BK seperti yang disampaikan pada

penjelasan di atas, maka guru BK dituntut untuk memiliki kemampuan lebih

disamping kemampuan membimbing dan mengkonseling para siswanya.

Kemampuan lebih yang dimaksud tersebut ialah kamampuan membimbing

dan mengkonseling melalui muatan keagamaan terkhusus agama Islam. Hal

inilah yang tidak ditemukan dari penelitian sebelumnya.

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya bimbingan dan konseling

yang bermuatan Islam. Berangkat dari kedua hal inilah akan tercipta

sinergisitas dalam membimbing yang nantinya akan menghasilkan

siswa-siswi yang berperilaku baik dengan konsep diri yang baik pula.

Berpijak pada paparan di atas, maka peneliti tergugah untuk mencari

tahu dan menindak lanjuti seperti apa proses bimbingan dan konseling

melalui pendekatan Islam terhadap permasalahan siswa yang menyimpang

(28)

8

Implementasi Bimbingan dan Konseling Melalui Pendekatan Islam(Studi

pada MTs. Muhammadiyah 1 Malang)”.

B.Rumusan Masalah

Merujuk pada paparan tersebut, maka dirumuskan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana implementasi bimbingan dan konseling melalui pendekatan

Islam di MTs.Muhammadiyah 1 Malang?

2. Bagaimana kecenderungan kasus-kasus yang terdata di layanan BK MTs.

Muhammadiyah 1 Malang?

3. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat bagi konselor

dalam mengimplementasikan bimbingan dan konseling melalui

pendekatan Islam di MTs.Muhammadiyah 1 Malang?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan dari penelitianyang

dirumuskan dalam penelitian ini adalah :

1. Menggambarkan implementasi bimbingan dan konseling melalui

pendekatan Islam di MTs.Muhammadiyah 1 Malang.

2. Mengidentifikasi kecendrungan kasus yang terdata di BK MTs.

Muhammadiyah 1 Malang.

3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat

bagi konselor dalam melakukan bimbingan dan konseling di

(29)

9 D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh diantaranya :

1. Bagi penulis, dapat memperkaya wawasan dan menambah ilmu

pengetahuan mengenai bimbingan dan konseling yang dilakukan melalui

pendekatan Islam.

2. Secara institusional, penelitian ini akan memberikan konstribusi yang

berharga sebagai bahan masukan dalam mengembangkan atau

meningkatkan kualitas bimbingan dan konseling di MTs. Muhammadiyah

1 Malang berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian ini.

3. Bagi guru bimbingan konseling yang ada pada lembaga lain, hasil

penelitian ini dapat dijadikan bahan refrensi atau bahan riset dalam

mengembangkan bimbingan dan konseling melalui pendekatan Islam pada

lembaga yang bersangkutan.

E.Batasan Istilah

1. Implementasi :

Implementasi diartikan sebagai pelaksanaan, penerapan11.

Impelentasi dapat dikatakan suatu tindakan dari sebuah rencana yang

sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya

dilakukan setelah perencanaaan telah dianggap fix.

Kata implementasi dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai

“pelaksanaan” dari proses bimbingan dan konseling melalui pendekatan

Islam. Adapun implementasi tersebut berkaitan dengan prosedur dan

11

(30)

10

mekanisme pelayanan kasus, proses berlangsungnya bimbingan dan

konseling yang meliputi orientasi, teknis, substansi, evaluasi, tindak lanjut

dan program-program lain yang relevan.

2. Bimbingan

Bimbingan merupakan proses bantuan-bantuan atau tuntunan

dalam mencapai pemahaman untuk pengarahan diri yang dibutuhkan

untuk menyesuaikan diri secara baik kepada sekolah, keluarga serta

masyarakat12. Jika ingin mencapai pada pengertian yang sebenarnya maka

harus diingat bahwa tidak setiap bantuan atau tuntunan dapat diartikan

sebagai guidance, sehingga membutuhkan syarat tertentu, prosedur

tertentu, pelaksanaan tertentu sitematika dan dasar tertentu pula.

Bimbingan bersifat preventif (mencegah), artinya konselor

berupaya untuk mencegah kesulitan yang dialami siswa (baik siswa yang

telah bermasalah atau siswa yang indikasi akan bermasalah).Maksud

bimbingan dalam penelitian ini lebih pada bantuan yang bersifat verbal

atau non-verbal termasuk pendampingan yang dilakukan oleh konselor

yakni guru bimbingan dan konseling terhadap siswa-siswi di MTs.

Muhammadiyah 1 Tlogomas Malang.

3. Konseling

Konseling bersifat kuratif (perbaikan atau penyembuhan) yang

merupakan upaya bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah

sesuai dengan jenis khasus yang dialami siswa.

12

(31)

11

Secara etimologis, istilah konseling berasal dari bahasa latin,

yaitu “consilium” yang berarti “dengan” atau “bersama” yang dirangkai

dengan “menerima atau memahami”, sedangkan dalam bahasa Anglo

-Saxon, istilah konseling berasal dari kata “sellan” yang berarti

“menyerahkan atau menyampaikan”13 .

Definisi lain menyebutkan bahwa konseling adalah proses

pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut

konselor/pembimbing) kepada individu yang mengalami suatu masalah

(disebut konselee) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi

klien14. Peneliti membatasi pengertian konseling sebagai suatu jenis

teknis layanan oleh konselor guru bimbingan dan konseling bagi

siswa-siswi yang telah bermasalah di MTs. Muhammadiyah 1 Malang.

4. Pendekatan Islam

Pendekatan dari sudut terminologi adalah cara pandang atau

paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya

digunakan dalam memahami sesuatu hal15. Definisi lain mengungkapkan

bahwa pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang

terhadap suatu proses16.

Definisi dari kamus besar bahasa Indonesia menyebutkan bahwa

“pendekatan adalah proses, perbuatan atau cara mendekati sesuatu”17 .

Pendekatan juga didefinisikan sebagai titik tolak atau sudut pandang

13

Prayitno. Erman, Op.Cit., hal. 99.

14 Ibid

., hal. 101.

15

Definisi Pendekatan, diakses pada tanggal 02 Februari 2013, dari: http://www.referensimakalah.com/2012/01/definisi-pendekatan_7827.html.

16

Pendekatan,diakses pada tanggal 02Februari2013 dari:http://www.artikata.com/arti-362401-pendekatan.html,.

17

(32)

12

terhadap proses, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu

proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,

menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan

cakupan teoretis tertentu18.

Maksud dari kata pendekatanpada penelitian ini adalahtitik tolak

atau sudut pandang terhadap proses yang merujuk pada pandangan

tentang terjadinya suatu proses bimbingan dan konseling yang melatari

metode, mekanisme, karakteristik dan tujuan berdasarkan keyakinan

kepada Allah SWT (menurut Islam), sehingga bimbingan dan konseling

yang dilakukan melalui pendekatan Islam ialah bimbingan dan konseling

yang dilakukan berdasarkan nilai-nilai ke-Islaman.

18Pengertian Pendekatan

(33)

13 F. Sistematika Penulisan

BAB I Pada Bab ini dipaparkan latar belakang yang menjelaskan

tentang masa krisis yang dialami siswa disekolah yang

membutuhkan pembimbingan oleh Guru Bimbingan dan

Konseling melalui pendekatan Islam, selanjutnya

dipersempit dalam rumusan masalah, kemudian juga bab ini

terdapat tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan

istilah dan terakhir sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka yang merupakan kajian teori yang

meliputi definisi bimbingan, konseling, pendekatan Islam

serta pengertian keseluruhan yakni pengertian bimbingan

konseling melalui pendekatan Islam.

BAB III Pada Bab ini akan dijelaskan tentang metode penelitian

yang dijabarkan sebagai berikut : (1). Jenis Penelitian, (2).

Metode Pengumpulan Data, (3). Teknik Analisis Data, (4).

Uji Keabsahan hasil penelitian.

BAB IV Menyajikan hasil penelitian yang di ungkapkan dalam

rumusan masalah serta penyajian dan analisis data.

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I, dikemas menjadi dua rencana pembelajaran, dalam satu rencana pembelajaran digunakan untuk satu kali pertemuan dengan

Ya Allah Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan, Yang Maha Mengabulkan doa orang yang berada dalam kesulitan, kami memohon kepada-Mu

Apabila audit internal dapat berjalan dengan baik, maka hasil dari audit internal tersebut dapat digunakan sebagai salah satu input untuk kaji ulang manajemen dan juga dapat

• Dua tanda yang bersebelahan dari ukuran terdahulu di mana kedudukan asal tanda-tanda tersebut telah dibuktikan dengan ukuran terus atau terabas dan hitungan berserta dengan

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara

Hal ini didukung dengan temuan di lapangan selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode pictorial riddle siswa terlihat lebih aktif dan cenderung lebih siap

Perkuliahan Studio Utama 3 dalam Universitas Pelita Harapan sendiri juga menghadirkan pengajaran tersebut melalui proses desain yang berjalan selama satu semester, dimana

Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi adalah pandangan yang dimiliki oleh mahasiswa akuntansi sebagai calon akuntan terhadap akuntan yang menjadi pekerjaan idaman mahasiswa