1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Krisis moneter yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 telah berkembang menjadi krisis multidimensi termasuk perekonomian sehingga menyebabkan banyak perbankan dan perusahaan besar menjadi bangkrut. Kajian yang dilakukan oleh Bank Dunia menunjukkan bahwa salah satu penyebab krisis yang melanda Asia, termasuk Indonesia, adalah lemahnya implementasi good corporate governance (Ruru, 2002).
2 Masalah Corporate Governance akan muncul jika terdapat potensi konflik kepentingan, dalam perusahaan. Konflik kepentingan pada dasarnya disebabkan adanya perbedaan kepentingan serta adanya ketidak seimbangan kekuatan antara berbagai pihak yang berkepentingan (Syakhroza, 2005). Pada prakteknya good Corporate Governance dapat meningkatkan nilai (value) perusahaan dengan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, mengurangi resiko yang mungkin dilakukan oleh dewan dengan keputusan-keputusan yang menguntungkan diri sendiri, dan pada umumnya Corporate Governance dapat meningkatkan kepercayaan investor. Di lain pihak Corporate Governance yang buruk dapat menurunkan tingkat kepercayaan investor (Tjager, dkk, 2003). Asian Development Bank (2000) dalam Syakhroza (2005) mengungkapkan bahwa penyebab krisis keuangan yang melanda di berbagai Negara, terutama di Asia, tidak lain adalah karena buruknya pelaksanaan praktik-praktik Corporate Governance, dan dalam hal ini Indonesia merupakan negara yang paling menderita serta paling lambat bangkit dari dampak krisis tersebut.
3 perusahaan menjadi bangkrut, yaitu: Neoclassical model, Financial model, Corporate governance model. Penyebab kemunduran ini bisa disebabkan baik dari faktor Internal, maupun Eksternal perusahaan (Teng, 2002).
Para peneliti telah mempertimbangkan tentang faktor-faktor internal yang menyebabkan penurunan kinerja suatu perusahaan, yang biasanya kita lihat dalam bentuk penurunan kinerja keuangan. Faktor-faktor internal itupun maliputi strategi perusahaan, yang termasuk didalamnya adalah Corporate Governance (Ratna Wardhani, 2004; Elloumi & Gueyie, 2001).
Peran Corporate Governance terhadap penurunan kinerja perusahaan telah menjadi Highlighted dalam beberapa tahun terakhir di tiap perusahaan di dunia (Ashay,1998). Kondisi kemunduran ini dapat kita kenali dengan adanya kondisi kesulitan keuangan (financial distress) pada suatu perusahaan, yang terjadi sebelum perusahaan menuju ke kondisi kebangkrutan.
Model prediksi financial distress perlu untuk dikembangkan, karena dengan mengetahui kondisi financial distress perusahaan sejak dini, diharapkan dapat dilakukan tindakan-tindakan untuk mengantisipasi kondisi yang mengarah pada kebangkrutan. Hal ini juga sesuai pernyataan Ashay (1998) yang menjelaskan bahwa di antara tantangan yang dihadapi oleh suatu perusahaan, tantangan yang paling menekan perusahaan selama daur hidupnya adalah memahami penyebab dari penurunan kinerja perusahaan dan melakukan proses perubahan untuk kembali membaik.
4 perusahaan akan cenderung mulai memasuki proses kebangkrutan. Banyak sekali literatur yang menggambarkan model prediksi kebangkrutan perusahaan, tetapi masih sedikit penelitian yang berusaha untuk memprediksi financial distress suatu perusahaan, hal ini dikarenakan sangat sulit mendefinisikan secara obyektif permulaan adanya financial distress.
Fich & Slezak (2008) melakukan penelitian terhadap dokumen dan karakteristik corporate governance perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan dapat mempengaruhi (1) kemampuan perusahaan untuk menghindari kebangkrutan dan (2) kekuatan informasi keuangan/akuntansi untuk memprediksi kebangkrutan. Secara keseluruhan, temuanya menunjukkan bahwa karakteristik tata kelola perusahaan tertekan secara signifikan mempengaruhi probabilitas atas kebangkrutan, dewan independen yang lebih kecil dan dengan rasio yang lebih tinggi dari non-inside directors dan dengan kepemilikan saham yang lebih besar oleh direksi akan lebih efektif untuk menghindari kebangkrutan sekaligus dan mengindikasikan financial distress. Hasil ini konsisten dengan keyakinan bahwa jenis struktur governanace mendorong pengawasan yang lebih efektif. Hasil ini juga konsisten dengan pandangan bahwa masuknya karakteristik governance meningkatkan kekuatan model akuntansi keuangan dalam memprediksi kebangkrutan.
5 laba usaha dan rasio hutang. Perusahaan-perusahaan dengan laba yang lebih tinggi dan lebih rendah rasio utang diharapkan memiliki peringkat yang lebih baik dari tata kelola perusahaan. Di sisi lain, indikator keuangan menunjukkan tidak ada hubungan dengan tingkat tata kelola perusahaan. Oleh karena itu, tidak ada bukti kuat bahwa tata kelola perusahaan Polandia tercatat di Bursa Efek Warsawa bergantung pada kinerja keuangan mereka. Hasil ini terikat pada jenis data dan pendekatan yang digunakan. Peringkat tata kelola perusahaan merupakan variabel komposit yang mungkin tidak relevan untuk langsung berhubungan dengan variabel keuangan. Hasil lebih menentukan dapat diharapkan dengan menggunakan indikator tunggal tata kelola perusahaan, misalnya, CEO turnovers, remunerasi manajerial, atau transparansi pencatatan.
6 Ashay (1998), meneliti hubungan antara perubahan mekanisme Corporate Governance dengan kinerja perusahaan. penelitian mereka menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sebagian besar variable yang mewakili mekanisme Corporate Governance dengan penurunan kinerja perusahaan. Hanya saja untuk variabel CEO turnover dan CEO duality diperoleh hasil yang tidak signifikan.
Jaikengkit (2004) yang juga meneliti tentang bagaimana mekanisme Corporate Governance dapat memprediksikan kesulitan keuangan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa mekanisme Corporate Governance dalam bentuk struktur kepemilikan dan atribut dari board governance, dapat memprediksi kondisi kesulitan keuangan perusahaan.
7 mencerminkan lemahnya board governance, dan tidak mampu mengatasi tuntutan perubahan lingkungan yang kompetitif.
Berdasarkan beberapa teori dan penelitian sebelumnya, selanjutnya penelitian ini akan memfokuskan Corporate Governance pada mekanisme Corporate Governance melalui instrument board governance dan struktur kepemilikan institusional dalam memprediksi kondisi kesulitan keuangan perusahaan. Mekanisme governance dapat diartikan sebagai suatu aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan kontrol (pengawasan) terhadap keputusan tersebut. Secara lebih tegas mekanisme governance diarahkan untuk menjamin dan mengawasi berjalannya sistem governance di dalam sebuah organisasi (Syakhroza, 2005).
Dalam konteks pengendalian perusahaan (Corporate Governance) dikenal adanya mekanisme eksternal dan internal. Mekanisme eksternal pada umumnya dikenal juga dengan istilah mekanisme pasar dalam mengendalikan perusahaan, sedangkan mekanisme internal adalah segala komponen yang bersinggungan langsung dengan proses pengambilan keputusan perusahaan, dengan instrument utamanya meliputi: mekanisme board governance, monitoring oleh pihak institusional sebagai penyedia sumber pembiayaan, mekanisme insentif dan kompensasi untuk eksekutif (Syakhroza, 2005).
8 kebangkrutan perusahaan (Muliaman, dkk, 2003; Almwajeh, 2004).
Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana,menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Jasa bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Jasa perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan. Pertama, sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. Untuk ini, bank menyediakan uang tunai, tabungan, dan kartu kredit. Ini adalah peran bank yang paling penting dalam kehidupan ekonomi. Tanpa adanya penyediaan alat pembayaran yang efesien ini, maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu, kedua, dengan menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannya kepada pihak yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana untuk investasi dan pemanfaatan yang lebih produktif. Bila peran ini berjalan dengan baik, ekonomi suatu negara akan meningkat. Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di saku seseorang, orang tidak dapat memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat dibangun karena mereka tidak memiliki dana pinjaman (http:id.wikipedia.org, 2011). Berdasarkan uraian di atas maka tesis ini diberi judul : “Corporate Governance Untuk Memprediksi Kondisi Kesulitan Keuangan Perusahaan (Financial distress) Studi Kasus pada perusahaan Perbankan periode 2007-2009”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah :
9 dewan direksi; kepemilikan saham oleh dewan komisaris dan dewan direksi; serta kepemilikan saham oleh institusional secara simultan dapat memprediksi kondisi kesulitan keuangan perusahaan ?
2. Apakah variable-variabel Corporate Governance yang terdiri dari : Jumlah dewan direksi dan komisaris; independensi dewan komisaris; pergantian dewan direksi; kepemilikan saham oleh dewan komisaris dan dewan direksi; serta kepemilikan saham oleh institusional secara parsial dapat memprediksi kondisi kesulitan keuangan perusahaan ?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk menguji kemampuan variable-variabel Corporate Governance yang terdiri dari: jumlah dewan direksi dan komisaris; independensi dewan komisaris; pergantian dewan direksi; kepemilikan saham oleh dewan komisaris dan dewan direksi; serta kepemilikan saham oleh institusional dalam memprediksi kondisi kesulitan keuangan perusahaan secara simultan.
10 D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
1. Bagi perusahaan dan investor, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi berupa pemahaman terhadap Corporate Governance dan kondisi kesulitan keuangan perusahaan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan strategi bagi perusahaan, dan untuk melakukan penilaian bagi investor.
CORPORATE GOVERNANCE UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN
(Studi kasus pada perusahaan Perbankan periode 2007-2009)
Tesis
Program Studi Magister Manajemen
Disusun oleh:
Muhammad Rizal A Ohorella 09660008
PROGRAM PASCASARJANA
(Studi kasus pada perusahaan Perbankan periode 2007-2009)
Tesis
Program Studi Magister Manajemen
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Memperoleh Gelar Magister Manajemen
Disusun oleh:
Muhammad Rizal A Ohorella 09660008
PROGRAM PASCASARJANA
Segala puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan
rahmat dan ridhonya, penulis dapat menyelesakan tesis dengan mengambil judul
“
CORPORATE
GOVERNANCE
UNTUK
MEMPREDIKSI
KONDISI
KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi kasus pada perusahaan
Perbankan periode 2007-2009)”. Tesis ini disusun sebagai salah satu kelengkapan
untuk memperoleh gelar sarjana (S2). Keberhasilan dalam penulisan tesis ini, tidak
lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1.
Bapak DR. H. Muhadjir Effendy, M.A.P, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Malang.
2.
Bapak Dr. H. Latipun, M, Kes, selaku Direktur Program Pasca Sarjana
Universitas Muhammadiyah Malang.
3.
Ibu Dr. Ratih Julianti, M.Si, Selaku Kaprodi Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Malang.
4.
Bapak Dr. Bambang Widagdo, MM, Selaku Dosen Pembimbing I yang
telah meluangkan waktunya untuk membimbing demi keberhasilan tesis
ini.
5.
Bapak Drs. Wiyono, MM, Selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak membimbing dengan penuh kesabaran dan telah meluangkan
waktunya demi keberhasilan tesis ini.
6.
Bapak Dr. A. Juanda, Ak, MM dan Drs. Adi Prasetyo, M.Si, selaku dosen
penguji I dan II saya mengucapka terima kasih atas masukan-masukan
yang telah diberikan kepada saya.
7.
Kepada kedua orang tua dan adik-adik saya yang selalu mendukung saya
8.
Keluarga besar saya yang di banyuwangi dan ambon, terima kasih atas
atas kesabaran, motivasi serta doanya.
9.
Buat anak-anak B11 baik yang sudah alumni dan masih berstatus
mahasiswa saya ucapakan terimaksih.
10.
Buat anak-anak geng jayeng saya ucapkan terimaksih.
11.
Buat nia dan keluarga yang pernah memberika suport kepada saya, saya
ucapkan terima kasih. Dan kepada pihak-pihak yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu yang telah membantu, membimbing dan
memberikan dorongan pada saya dalam menyelesaikan tesis ini.
Akhir kata penulisberharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan dan semoga Allah SWT membalasa kebaikan
semua pihak yang membantu penulisan tesis ini.
Amin Ya Robbal Alamin.
Wasalamu’alaikum Wr. Wb
Malang, 19 Agustus 2011
KATA PENGANTAR..………. i
DAFTAR ISI...………. iii
DAFTAR TABEL……… v
DAFTAR GAMBAR……… vi
DAFTAR LAMPIRAN……… vii
ABSTRAKSI……… viii
BAB I
PENDAHULUAN……….……… 1
A.
Latar Belakang……… 1
B.
Perumusan Masalah……… 8
C.
Tujuan Penelitian ……..………. 9
D.
Manfaat Penelitian ………. 10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA…...………... 11
A.
Penelitian Terdahulu...……… 11
B.
Kajian Teori...………. 13
1.
Kesulitan Keuangan (
Financial Distress
)...………… 13
2.
Deviden...………… 17
3.
Corporate Governance
………...…… 19
4.
Teori
Corporate Governance
... 22
5.
Model-model
Corporate Governance
…...………... 23
6.
Sistem
Corporate Governance
…...……. 26
7.
Perangkat
Corporate Governance
……….. 29
8.
Kesulitan Keuangan dan
Corporate Governance
…...…... 39
9.
Kerangka Konseptual dan Pengembangan Hipotesis.……… 43
a.
Pengembangan Hipotesis...……… 44
b.
Hipotesis Penelitian.….………. 49
A.
Jenis dan Sumber Data…...………...…...50
B.
Papulasi dan Sampel....…...………...…...50
C.
Teknik Pengumpulan Data...…...……. 51
D.
Definisi Operasional Variabel...…...……. 51
1.
Variabel Dependen...…...…….51
2.
Variabel Independen…...……. 52
E.
Model Analisis Data dan Pengujian Hipotesis…...……. 56
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN…...……. 62
A.
Gambaran Umum Sampel Penelitian...……. 62
B.
Statistik Deskriptif…...……. 63
C.
Hasil Uji Asumsi Klasik…...……. 62
1.
Hasil Uji Multikorelasi…...……. 64
2.
Hasil Uji Autokorelasi…...……. 65
D.
Hasil Uji Statistik dengan Regresi Logistik…...……. 63
1.
Pengujian Secara Simultan…...……. 69
2.
Pengujian Secara Parsial...…...……. 70
E.
Interpretasi Hasil...…...……. 73
BAB V
KESIMPULAN...…...……. 77
A.
Kesimpulan…...……. 77
B.
Implikasi Penelitian...…...……. 78
DAFTAR PUSTAKA…...…...…. 79
Tabel 2.1
Board Governance
...…...…. 34
Tabel 3.1
Operasional Variabel.…...…. 52
Tabel 4.1
Rincian pengambilan sampel dalam pengamatan...…. 61
Tabel 4.2
Uji Multikorelasi...…. 65
Tabel 4.3
Uji Autokorelasi...…. 66
Tabel 4.4
Hosmer and Lemeshow Test...…. 67
Tabel 4.5
Classification Table
a...…. 67
Tabel 4.6
Iteration History Block 0: Beginning Block...…. 68
Tabel 4.7
Iteration History Block 1: Method = Enter...…. 69
Tabel 4.8
Omnibus Tests of Model Coefficients...…. 70
Tabel 4.9
Cox and Snell’s R Square
dan
Nagelkerke R Square
...…. 70
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Governance
Model…....…...…. 23
Gambar 2.2 Perangkat analisis
Corporate Governance
...…. 29
Gambar 2.3
Tripod Governance
untuk
singel board model Anglo Saxon
...…. 30
Gambar 2.4
Tripod Governance
untuk
Dual Board Model Continental European
. 30
Gambar 2.5
Tripod Governance
untuk
Dual Board Model
Continental European
Untuk Perusahaan di Indonesia...…. 31
Gambar 2.6
Corporate Governance Mechanism :
The Internal And External Architecture
...32
Lampiran 1
: Populasi penelitian, dan Sampel Penelitian...…. 77
Lampiran 2
: Statistik Deskriptif, Uji Multikorelasi, Uji Autokorelasi, dan
Daftar Pustaka
Abdulah Ikhsan. 2009. Pengaruh pembagian dividen kas dan arus kas bersih terhadap
harga saham diperusahaan manufaktur jenis consumer goods yang terdaftar
dalam bursa efek Jakarta. Sumatra Utara.
Ahmed, K., M. Hossain, and M. Adams (2006), “The effects of board composition
and board size on the informativeness of annual accounting earnings”
Corporate Governance: An international Review
14(5): 418-431.
Aim-orn Jaikengkit. 2004. Corporate Governance and Financial Distress an Emirical
Analysis : The Case of Thai Financial Institution. Desertation of Case Western
Reserve University.
Arif Prastito. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan
Percobaan dengan SPSS 12. Edisi Pertama. PT Elexmedia Komputindo.
Jakarta.
Arikunto, Suharsimi.1997. Prosedur Penelitian: Edisi Revisi IV. Rineka Cipta,
Jakarta.
Ashay, B.D. 1998. A Study Of Relationship Betwen Changes in The Corporate
Governance Mechanism, CEO Turnover, and Performance in Declining Firms.
Desertation of Mephis University.
Asquith P., R. Gertner dan D. Scharfstein. 1994. Anatomy of Financial Distress: An
Examination of Junk-Bond Issuers.
Baker, H.K. dan G.E. Powell. 1999, How Corporate Managers View Dividend
Policy,
QJBE
38, 17-35.
Blair, M.M. 1995 Ownership and Control : Rethinking Corporate governance for
Twenty First Century. Brooking Intstitution. New York.
Bathala, C.T., and R.P. Rao (1995), “The determinants of board composition: An
agency theory perspective”
Managerial and Decision Economics
, 16:59-69.
Chang, Chingliang. Sep 2009. The Corporate Governance Characteristics of
Financially Distressed Firms: Evidence from Taiwan. Journal of American
Academy of Business, Cambridge. Hollywood: Vol. 15, Iss. 1; p. 125.
Daily, Catherine M., Dan R. Dalton. 1994. Corporate Governance and Bankrupt
Firm: An Empirical Assessment.
Strategic Management Journal
. October, Vol.
15(8), 643-654.
Dhigra, Tanya. 2010. Corporate Governance and Financial Distress: Evidence from
Australia.
Elloumi, F. Dan Gueyie, J.P. 2001 Financial Distress and corporate governance : and
Empirical Case. Emerald Journl. 15.
Fama, E., and M. Jensen (1983), “The separation of ownership and control”
Journal
of Law and Economics
, 26: 327-349.
Fich, Eliezer M and, Slezak, Steve L. Feb 2008. Can corporate governance save
distressed firms from bankruptcy? An empirical analysis. Review of
Quantitative Finance and Accounting. Boston: Vol. 30, Iss. 2; p. 225.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis
Multivariate
dengan Program SPSS. Edisi
IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Gruszczynski, Marek. May 2008. Corporate Governance and Financial Performance
of Companies in Poland. International Advances in Economic Research.
Edwardsville: Vol. 12, Iss. 2; p. 251.
Guest, P. (2009), “The impact of board size on firm performance: evidence from the
UK”
European Journal of Finance
, 15 (4): 385-404.
Hanafi M. Mamduh. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE
Hatta, Atika Jauhari. 2009. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBIJAKAN
DEVIDEN:
INVESTIGASI
PENGARUH
TEORI
STAKEHOLDER
Helfert, E.A. 1996. Teknik Analisis Keuangan : Petunjuk Praktis Untuk Mengelolah
dan Mengukur Kinerja Perusahaan. Edisi Kedelapan. Erlangga. Jakarta.
Hasan, M.I. 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta.
Hill, N. T., S. E. Perry, dan S. Andes. 1996. Evaluating Firms in Financial Distress:
An Event History Analysis.
Hunger, J.D. and Wheele, T.L. 2003. Manajemen Strategi. Edisis Kelima. Andi.
Yogyakarta.
Indra, S. Dan Ivan, Y. 2006. Penerapan Corporate Governance : Mengkesampingkan
Hak-hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha. Kencana Prenda Media Group.
Jakarta.
Indriantoro, N. Dan Suparno, B. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Akuntansi dan
Manajemen. Fakultas Ekonomi UGM. Yogyakarta.
Jensen, M.C. dan Meckling, W.H. 1976. Theory of Firm : Managerial Behaviour,
Agency Cost and Ownership Structure, Journal Of Finance Economics. 3.
Jogiyanto (1998). “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”. BPFE UGM:Yogyakarta.
John, K, L. H. D. Lang and Netter, 1992. The Voluntary Restructuring of Large
Firms in Response to Performance Decline.
Kuncoro, M. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga. Jakarta.
Kusuma, Hadri. 2009. EFEK INFORMASI ASIMETRI TERHADAP KEBIJAKAN
DIVIDEN
Lau, A. H. 1987. "A Five State Financial Distress Prediction Model".
Luciana, S.A. 2003. Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial
Distress Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Jurnal Akuntansi dan
Auditing. 7.
Muranda, Zororo. 2006. Financial distress and corporate governance in Zimbabwean
banks. Corporate Governance. Bradford: Vol. 6, Iss. 5; p. 643.
Pfeffer, J. 1972. Size and Composition of Corporate Governance of Directors : The
Organization and it’s Environment. Administrative Science Quarterly. 26.
Ross; Westfield, dan Jaffe. 1993. Corporate Finance. Third Edition. Richard D Irwin
Inc. Boston USA.
Ruru, S. 2002. Penerapan Pprinsip-prinsip
Good Corporate Governance
di
Lingkungan BUMN. Palembang.
Schermerhorn, J.R; Hunt, J.G. dan Osborn, R.N. 1991. Managing Organizational
Behaviour. Fourth Edition. Harper Chollins Publisher. Florida.
Shajar Widyanto. 2005. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Financial
Distress. Tesis S2 Program Pasca Sarja Universitas Brawijaya.
Singarimbun, M. Dan Efendi,S. 1995. Metode Penelitian Survey. Edisi Kedua. LP3S.
Jakarta.
Supranto, J. 2004. Ekonometri. Edisi Kedua. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Syakhroza, A. 2005. Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia : Corporate Governance : Sejarah dan Perkembangan,
Teori, Model, dan Sistem Governance serta Aplikasinya pada Perusahaan
BUMN. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Teng, M. 2002. Corporate Turnaround : Nursing a Sick Company Back to Health.
Prentice Hall Inc. Singapore.
Tjager, I.N. Alijoyo, A. Djemat, H.R. dan Bmbang Soembodo. 2003. Corporate
Governance Tantangan dan Kesempatan Bagi Komunitas Bisnis Indonesia.
Earson Education Asia. Jakarta.
Tosi, H.L. Rizzo. J.R. dan Carrol, S.J. 1990. Managing Organizational Behaviour.
Second Edition. Harper Chollins Publisher. Florida.
Undang-undang Republik Indonesia No 40 Tahun 2007 : Perseroan Terbatas. 2007.
Fokusmedia. Bandung.
Uyanto, S.S. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Edisi Pertama. Graha Ilmu.
Yogyakarta.