• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CI RC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) PADA SISWA KELAS XIIPS 4 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CI RC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) PADA SISWA KELAS XIIPS 4 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

i

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

M O D E L P E M B E L A J A R A N K O O P E R A T I F T I P E C I R C

(COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) PADA SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

TAHUN AJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Oleh:

AROM PRAMITA DEWI

K7407050

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

ii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

M O D E L P E M B E L A J A R A N K O O P E R A T I F T I P E C I R C

(COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) PADA SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

TAHUN AJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh:

AROM PRAMITA DEWI

K7407050

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)
(4)
(5)
(6)

vi ABSTRAK

Arom Pramita Dewi. K7407050. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) PADA SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011.

Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Akuntansi melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan menggunakan strategi siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo yang berjumlah 40 siswa. Obyek penelitian ini adalah berbagai kegiatan yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara guru kelas, peneliti dan melibatkan partisipasi siswa. Sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini antara lain informan, tempat atau lokasi, peristiwa dan dokumen atau arsip. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) persiapan, (2) penyusunan rencana tindakan, (3) pelaksanaan tindakan, (4) observasi, (5) penyusunan laporan. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 45 menit dan siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 45 menit.

(7)

vii ABSTRACTS

Arom Pramita Dewi. K7407050. THE EFFORTS IN IMPROVING ACCOUNTING LEARNING RESULTS THROUGH COOPERATIVE LEARNING MODEL OF COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TYPE ON XI GRADE STUDENTS OF IPS4 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO YEAR OF 2010/2011. Minithesis. Surakarta. Teaching and Pedagogic Faculty. Sebelas Maret University of Surakarta. June 2011.

The objective of this research is to know the improvement of accounting learning outcomes through cooperative learning model of Cooperative Integrated Reading and Composition(CIRC) type on XI grade students of IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo year of 2010/2011.

This research uses classroom action research using cycle strategy. Subject in this research is the XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo, accounted of 40 students. Object this research is varied activities in class during the learning process. This research held by collaboration between class teacher, researcher, and involving student participation. Data source used in this action research are informan, place and location, events and documents or archives. Procedures of this research includes: (1) preliminary stage, (2) action planning stage, (3) action implementation, (4) observation, and (5) reporting. Process of research is implemented in two cycles, each of them consists of four stage, they are: (1) action planning, (2) action implementation, (3) observation and interpretation, and (4) analysis and reflection. Cycle I is implemented in three meetings with time allocationof 4 x 45 minutes and cycle II is implemented in two meetings with time allocation of 3 x 45 minutes.

(8)

viii MOTTO

-nyiakan pahala orang-orang yang berbu

(QS : Hud 115)

Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan; tapi lihatlah seki

(James Thurber)

Jangan meremehkan hal yang kecil, karena untuk mendapatkan sesuatu yang besar itu dimulai dari hal yang kecil

(9)

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang dan terima kasih kepada:

1. Bapak dan Ibu tercinta atas kasih sayang, doa, motivasi dan semangat yang selalu diberikan dalam setiap langkah.

2. Pindy adikku yang sudah memberi masukan, bantuan, doa.

3. Andry yang selalu ada untukku, terima kasih untuk semua yang kita jalani bersama selama ini.

4. Genk Shotho: Ninok, Nisa, Tika, Lail, Uni, Idut, Hanita, Fitria, Yoga terima kasih untuk persahabatan kita.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan dalam penulisan skripsi dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas segala bentuk bentuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Syaiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberi ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan bimbingan.

4. Prof. Dr. Sigit Santosa, M.Pd., selaku pembimbing I yang telah memberikan semangat dan bimbingan dengan baik.

5. Laili Faiza Ulfa, SE, MM., selaku pembimbing II yang telah memberikan dorongan dan bimbingan dengan sabar.

6. Drs. Sukirman, MM., selaku pembimbing akademis yang telah banyak memberi dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik.

7. Drs. Bambang Suryono, Dipl.Ed, selaku kepala SMA Negeri 2 Sukoharjo yang telah memberikan ijin pada penulis untuk menyusun skripsi ini.

8. S. Hardjono, S.Pd, M.Pd., selaku guru mata pelajaran akuntansi yang telah memberikan dorongan dan bimbingan dengan baik.

9. Tim penguji skripsi yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk menguji penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas di bangku kuliah.

10. Guru, karyawan dan siswa-siswi kelas XI IPS 4 yang telah memberikan banyak bantuan bagi penulis untuk menyusun skripsi ini.

11. Bapak, Ibu dan Adik tersayang yang selalu memberikan dorongan, semangat, kasih sayang serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(11)

xi 13. Teman-teman BKK Akuntansi 2007

14. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, namun penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan perkembangan ilmu pengetahuan untuk masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang.

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. LANDASAN TEORI ... 7

A. Tinjauan Pustaka ... 7

1. Hakikat Belajar ... 7

a. Pengertian Belajar ... 7

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 8

c. Ciri-ciri Belajar ... 9

2. Model Pembelajaran Kooperatif ... 10

(13)

xiii

b. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ... 10

c. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif ... 12

3. Model Pembelajaran CIRC ... 13

a. Hakikat Pembelajaran CIRC ... 13

b. Unsur-unsur Pembelajaran CIRC ... 14

c. Langkah-langkah Pembelajaran CIRC ... 15

4. Hakikat Hasil Belajar ... 16

5. Hakikat Akuntansi ... 19

B. Penelitian Yang Relevan ... 24

C. Kerangka Berpikir ... 25

D. Hipotesis... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 29

C. Pendekatan Penelitian ... 30

D. Sumber Data ... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ... 34

F. Prosedur Penelitian ... 35

G. Proses Penelitian ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 41

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo ... 46

C. Deskripsi Hasil Penelitian ... 48

1. Siklus I ... 49

a. Perencanaan Tindakan... 49

b. Pelaksanaan Tindakan... 51

c. Observasi dan Interpretasi ... 54

d. Analisis dan Refleksi ... 57

(14)

xiv

a. Perencanaan Tindakan... 58

b. Pelaksanaan Tindakan... 60

c. Observasi dan Interpretasi... 62

d. Analisis dan Refleksi ... 65

D. Pembahasan... 66

BAB IV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 71

A. Simpulan ... 71

B. Implikasi ... 72

C. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

LAMPIRAN ...

(15)

xv

20

Gambar 2. Laporan Laba Rugi Single Step .. 21

Gambar 3. Laporan Laba Rugi Multiple Step 22

23

Gambar 5. Neraca Skontro 23

Gambar 6. Neraca Stafel 24

27 32 56 57

Gam 64

65 67 68

(16)

xvi

29 37 55 56 63 64 66 67

(17)

xvii

76 78 80 . 86 92 97 101 109

Lampiran 9. Lembar Observasi Keaktif 110

112 113 115 118 123 127 137 138

Lampiran 18. Daftar Nila 140

141 142 144

Lampiran 22. Kelompok Diskusi CI 145

146 148 149 151

(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara karena pendidikan merupakan sarana yang paling penting untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Dalam pembukaan UUD 1945 menyataka bahwa tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu pendidikan memerlukan perhatian yang khusus dari segi mutu atau kualitasnya. Pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang semakin baik.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, menyatakan, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

(19)

berinteraksi dengan orang lain secara positif, misalnya antara siswa dengan siswa sendiri maupun antara siswa dengan guru apabila ada kesulitan-kesulitan yang terkait dengan materi pelajaran.

Cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran sangat mempengaruhi proses pembelajaran dan motivasi siswa terhadap suatu materi pelajaran, sehingga proses pembelajaran menuntut guru untuk menekankan pada pemahaman siswa akan materi pelajaran yang diajarkan. Hal tersebut disebabkan pemahaman materi yang optimal oleh siswa juga akan berdampak pada hasil belajar yang dicapai siswa. Dilain pihak perolehan hasil belajar sangat ditentukan oleh baik tidaknya kegiatan dan pembelajaran selama program pendidikan yang dilaksanakan di kelas yang pada kenyataannya tidak pernah lepas dari masalah.

SMA Negeri 2 Sukoharjo adalah salah satu sekolah negeri yang mempunyai input siswa yang memiliki hasil belajar yang bervariasi sehingga penguasaan materi oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar juga beraneka ragam. Salah satunya pada mata pelajaran yang diberikan kepada siswa kelas XI IPS yaitu Akuntansi. Akuntansi berkaitan erat dengan kemampuan berpikir dan nalar seseorang. Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran akuntansi di kelas, terdapat berbagai permasalahan yang terjadi adalah sebagai berikut: siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat di dalam kegiatan pembelajaran, siswa kurang fokus pada saat menerima pelajaran dan lebih banyak melakukan aktivitas di luar aspek pembelajaran. Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tetapi hampir tidak ada siswa yang bertanya.

(20)

siswa untuk belajar akuntansi masih kurang, akibatnya pemahaman siswa akan materi pelajaran akuntansi masih rendah pula. Pemahaman materi yang masih rendah akan berpengaruh pada pencapaian hasil belajar yang belum maksimal.

Dengan adanya permasalahan tersebut, perlu adanya peningkatan kualitas pembelajaran melalui sistem belajar siswa aktif. Agar siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, maka perlu adanya inovasi dalam model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang menunutut keaktifan siswa adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah belajar secara bersama-sama, saling membantu antara satu dengan yang lainnya dalam belajar, dan memastikan bahwa setiap siswa dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Falsafah yang mendasari model pembelajaran kooperatif adalah falsafah homo homini socius (Lie, 2008: 28). Falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial, kerjasama merupakan kebutuhan yang sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup. Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Pelaksanaan prosedur pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif. Dalam pembelajaran kooperatif, guru bertindak sebagai fasilitator, memberikan dukungan tetapi tidak mengarahkan kelompok ke arah hasil yang sudah disiapkan sebelumnya. Penciptaan suasana belajar yang demikian sangat memungkinkan tumbuhnya cara-cara belajar kerja sama sehingga model pembelajaran kooperatif sangat perlu dikembangkan guna mencapai tujuan pembelajaran.

(21)

dimana pada masing-masing kelompok diberikan wacana atau kliping sehingga akan terjadi proses diskusi, selanjutnya masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, dan guru kemudian memberikan kesimpulan. Dengan hal tersebut siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam memahami materi pelajaran yang dihadapinya, karena dengan konsep-konsep dapat mengurangi kerumitan suatu materi atau objek yang dipelajari. Oleh karena itu metode pembelajaran CIRC sesuai diterapkan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) pada Siswa Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah yang ada di dalam kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo, antara lain:

1. Siswa kurang aktif dan kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Hal tersebut tampak dari sebagian besar siswa yang melakukan aktivitas di luar aspek pembelajaran, seperti bermain handphone dan bercanda dengan temannya. Mereka juga kurang memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru, tidak mau bertanya jika tidak paham, jika ada pertanyaan dari guru banyak siswa yang tidak bisa menjawab dan kurangnya interaksi antara siswa dengan siswa dalam hal belajar.

2. Hasil belajar akuntansi siswa yang belum maksimal, yang ditunjukkan dengan nilai ulangan harian akuntansi dari sebagian besar siswa yang berada di bawah batas ketuntasan yaitu 65.

(22)

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dibatasi pada:

1. Subyek penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo semester genap tahun ajaran 2010 / 2011.

2. Objek penelitian

Obyek penelitian meliputi :

a. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition). b. Hasil belajar yang dimaksudkan adalah hasil belajar akuntansi pada pokok

bahasan laporan keuangan.

c. Materi pelajaran yang digunakan dibatasi pada pembelajaran akuntansi pokok bahasan laporan keuangan.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011

E. Tujuan Penelitian

(23)

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara teoretis maupun praktis, yaitu sebagai berikut :

1. Manfaat Teoretis

a. Sebagai bahan pembanding untuk pertimbangan dan pengembangan pada penelitian sejenis di masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam belajar akuntansi.

2) Memberikan suasana baru dalam pembelajaran akuntansi sehingga siswa lebih tertarik dalam belajar akuntansi.

b. Bagi Guru

1) Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru sebagai alternatif model pembelajaran yang lebih menyenangkan dan mudah dipahami.

2) Sebagai bahan kajian dan acuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa. c. Bagi Sekolah

1) Sebagai bahan untuk pengembangan kurikulum di tingkat sekolah terutama di dalam kelas.

(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan hal yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan.

mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Learning is shown by change in behavior as a result of experience

ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Sejalan dengan pendapat tersebut, Gino, dkk (1993: 6) menyataka bahwa

menghasilkan perubahan tingkah laku, baik potensial maupun aktual. Perubahan-perubahan itu berbentuk kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu yang relatif lama (konstan). Serta perubahan-perubahan tersebut terjadi karena usaha sadar yang dilakukan oleh individu yang

Seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan diakhir dari aktivitasnya telah memperoleh perubahan dalam dirinya dengan pemilikan pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan, belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami.

Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan

(25)

tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Usaha dan keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Nana Syaodih Sukmadinata (2003: 162-165), menyatakan bahwa faktor-faktor tersebut adalah: 1) Faktor dalam diri individu

Faktor-faktor dalam diri individu antara lain adalah berupa: faktor jasmaniah dan faktor psikis. a) Faktor jasmaniah mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari individu. Tiap orang mempunyai kondisi fisik yang berbeda, kondisi fisik menyangkut pula kelengkapan dan kesehatan alat indera. Seseorang yang mempunyai kondisi jasmani yang baik akan lebih mudah dalam proses belajar. b) Faktor psikis menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi afektif dan konatif dari individu. Seseorang yang sehat psikisnya adalah orang yang terbebas dari tekanan-tekanan batin yang mendalam, gangguan perasaan dan kebiasaan buruk yang mengganggu. Kondisi intelektual menyangkut tingkat kecerdasan dan bakat. Kondisi sosial menyangkut hubungan siswa dengan orang lain, baik guru, teman, orang tua maupun orang lain.

2) Faktor Lingkungan

(26)

c. Ciri ciri Belajar

Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri- ciri belajar, yaitu:

1) Perubahan yang Terjadi Secara Sadar

Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.

2) Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.

3) Perubahan dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri.

4) Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Yang berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

5) Perubahan dalam Belajar Bertujuan dan Terarah

Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

6) Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku

(27)

sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. (Syaiful Bahri Djamarah, 2002: 15-16)

2. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Hakikat Model Pembelajaran

bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertin

merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh

pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,

yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru untuk merencanakan dan ajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide.

Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan landasan praktek pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas.

b. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif

(28)

memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas terstruktur. Slavin ( 2008: 4) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented). Siswa bekerja sama dalam kelompok yang heterogen, kelompok heterogen dibentuk dengan memperhatikan keberagaman gender, agama, suku, serta kemampuan akademis.

Cooperative learninglebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok kerja, karena dalam model cooperative learning

terbuka dan hubungan-hubungan yang bersifat interdependensi yang efektif di antara anggota kelompok (Salvin dan Stahl) dalam (Etin Solihatin dan Rahardjo, 2008: 4)

Johnson dalam Isjoni (2009: 23- Cooperative learning juga menghasilkan peningkatan kemampuan akademik, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, membentuk hubungan persahabatan, menimba berbagai informasi, belajar menggunakan sopan santun, meningkatkan motivasi siswa, memperbaiki sikap terhadap sekolah dan belajar mengurangi tingkah laku yang kurang baik, serta mem

Dalam Agus Suprijono (2009: 58), Roger dan David Johnson menyatakan

Karena untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran kooperatif, suatu pembelajaran harus menerapkan lima unsur, yaitu:

1) Positive interdependence(saling ketergantungan positif) 2) Personal responsibility(tanggung jawab perseorangan) 3) Faca to face promotive interaction( interaksi promotif) 4) Interpersonal skill(komunikasi antar anggota)

(29)

Beberapa ciri dari cooperative learning menurut Isjoni ( 2009: 20) adalah sebagai berikut:

1) Setiap anggota memiliki peran

2) Terjadi hubungan interaksi langsung di antar siswa

3) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman kelompoknya

4) Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok

5) Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.

Stahl dan Slavin dalam Isjoni (2008: 83-85) mengemukakan langkah-langkah pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:

1) Merancang rencana program pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan target pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran.

2) Merancang lembar observasi kegiatan siswa secara bersama dalam konteks kelompok-kelompok kecil.

3) Dalam melakukan observasi terhadap kegiatan siswa, guru mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individu maupun secara kelompok baik dalam memahami materi maupun mengenal sikap dan perilaku siswa selama kegiatan belajar.

4) Guru memberikan kesempatan pada siswa dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya.

c. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif bagi siswa, terutama bagi siswa yang hasil belajarnya rendah sehingga mampu memberikan peningkatan pada hasil belajar yang signifikan. Tetapi pembelajaran kooperatif juga mempunyai beberapa kelemahan. Menurut Jarolimek & Parker yang dikutip dalam Isjoni (2008: 24-25), menyatakan bahwa keunggulan yang diperoleh dalam pembelajaran kooperatif adalah:

1) Saling ketergantungan yang positif.

(30)

5) Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru.

6) Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan.

Di sisi lain pembelajaran kooperatif memiliki kelemahan sebagai berikut: 1) Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping

itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu.

2) Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.

3) Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

4) Saat diskusi kelas, terkadang didominasi seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

3. Model Pembelajaran CIRC

a. Hakikat Pembelajaran CIRC

(31)

kooperatif yang dikoordinasikan dalam kelompok membaca supaya dapat memenuhi tujuan-tujuan dalam pemahaman membaca, kosa kata, pembacaan pesan, dan ejaan. Dan para siswa termotivasi untuk saling bekerja sama satu sama lain dalam kegiatan pembelajaran.

Tujuan utama dari pembelajaran CIRC adalah menggunakan tim-tim kooperatif untuk membantu para siswa mempelajari kemampuan memahami bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas (Slavin, 2008: 203).

Dalam pelaksanaannya, model pembelajaran CIRC mempunyai keunggulan. Keunggulan dalam pembelajaran CIRC antara lain:

1) CIRC amat tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah.

2) Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang.

3) Siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok. 4) Para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya. 5) Membantu siswa yang lemah.

6) Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah.

matematikacerdas.wordpress.com/.../model-pembelajaran-kooperatif-tipe-circ/- diakses 18 Maret 9.15 wib

b. Unsur-unsur Pembelajaran CIRC

Slavin (2008: 205) menyatakan bahwa unsur utama dari pembelajaran CIRC adalah sebagai berikut:

1) Kelompok Membaca

Jika menggunakan kelompok membaca, para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri berdasarkan kemampuan mereka. Atau jika tidak, diberikan pengejaan kepada seluruh kelas.

2) Tim

(32)

3) Kegiatan-kegiatan yang Berhubungan dengan Cerita

Para siswa menggunakan bahan bacaan dasar, diperkenalkan dan didiskusikan dalam kelompok membaca yang diarahkan guru.

4) Pemeriksaan oleh Pasangan

Jika para siswa telah menyelesaikan semua kegiatan, pasangan mereka memberikan formulir tugas siswa yang mengindikasikan bahwa mereka telah menyelesaikan dan atau memenuhi kriteria terhadap tugas tersebut.

5) Tes

Para siswa diberikan tes pemahaman. Pada tes ini tidak diperbolehkan saling membantu.

6) Pengajaran Langsung dalam Memahami Bacaan

Para siswa menerima pengajaran langsung dalam kemampuan khusus memahami bacaan, seperti mengidentifikasikan gagasan utama, memahami hubungan sederhana, dan membuat kesimpulan.

7) Seni Berbahasa dan Menulis Terintegrasi

Siswa membuat konsep karangan setelah berkonsultasi dengan teman satu timnya dan kepada guru mengenai gagasan-gagasan mereka dan rencana pengaturan, bekerja bersama teman dan saling menyunting pekerjaan satu sama lainnya.

c. Langkah-langkah Pembelajaran CIRC

Dalam pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) terdapat langkah-langkah sebagai berikut:

1) Membentuk kelompok yang heterogen yang beranggotakan 4 -5 siswa. 2) Guru memberikan wacana atau kliping sesuai dengan topik pembelajaran. 3) Siswa bekerja sama saling membaca dan menemukan ide pokok serta memberi

tanggapan atau pemecahan masalah terhadap wacana dan ditulis pada kertas. 4) Mempresentasikan atau membacakan hasil diskusi kelompok.

(33)

4. Hakikat Hasil Belajar

achievement merupakan realisasi atau pemakaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas ya

adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan

sil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

disebabkan olah faktor-faktor kematangan, latar belakang pribadi, sikap dan bakat terhadap pelajaran, jenis mata pelajaran yang diberikan dan sebagainya (Oemar Hamalik, 2001: 94).

Menurut Bloom yang dikutip Suprijono (2009: 6) bahwa hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemampuan kognitif, meliputi: knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Kemampuan afektif, meliputi: receiving (sikap menerima), responding(memberikan respons), valuing(nilai), organization(organisasi), characterization (karakterisasi). Kemampuan psikomotor meliputi: keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.

Gagne dalam Aunurrahman (2009:47) menyimpulkan ada lima macam hasil belajar, yaitu:

1) Keterampilan intelektual atau pengetahuan prosedural yang mencakup belajar konsep, prinsip dan pemecahan masalah yang diperoleh melalui penyajian materi di sekolah.

2) Strategi kognitif, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah baru dengan jalan mengatur proses internal masing-masing individu dalam memperhatikan, balajar, mengingat dan berpikir.

(34)

4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang berhubungan dengan otot.

5) Sikap, yaitu suatu kemampuan internal yang mempengaruhi tingkah laku seseorang yang didasari emosi, kepercayaan-kepercayaan serta faktor intelektual.

Hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh anak adalah terjadinya perubahan perilaku secara holistik. Hasil belajar dalam bentuk penambahan pengetahuan saja merupakan wujud dari pandangan sempit. Karena belajar dan pembelajaran harus dapat menyentuh dimensi-dimensi individual anak secara menyeluruh.

Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar yang optimal cenderung menunjukkan hasil yang berciri sebagai berikut:

1) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar instrinsik pada diri siswa.

2) Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya. 3) Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya.

4) Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif).

5) Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya. (Nana Sudjana, 1991: 56-57)

Evaluasi hasil balajar adalah kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil balajar yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan

Dalam Oemar Hamalik, 2001: 159-161, evaluasi hasil belajar mempunyai beberapa fungsi dan tujuan.

a. Fungsi evaluasi hasil belajar tersebut antara lain: 1) Untuk diagnostik dan pengembangan.

(35)

mengatasi kesulitan tersebut melalui proses bimbingan dan pengajaran remedial.

2) Untuk seleksi

Hasil evaluasi dapat digunakan dalam rangka menyeleksi calon siswa dalam penerimaan siswa baru dan atau melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. 3) Untuk kenaikan kelas

Hasil evaluasi digunakan untuk menetapkan siswa mana yang memenuhi ranking atau ukuran yang ditetapkan dalam rangka kenaikan kelas.

4) Untuk penempatan

Para lulusan yang ingin bekerja pada suatu instansi atau perusahaan perlu menyiapkan transkip program studi yang telah ditempuhnya, yang juga memuat nilai-nilai hasil evaluasi belajar. Jadi evaluasi hasil penilaian berfungsi menyediakan data lulusan agar dapat ditempatkan sesuai dengan kemampuannya.

b. Tujuan evaluasi hasil belajar antara lain:

1) Memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berbagai kegiatan belajar.

2) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan belajar siswa lebih lanjut, baik keseluruhan kelas maupun masing-masing individu. 3) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan

siswa, menatapkan kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatn-kegiatan remedial.

4) Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mendorong motivasi siswa dengan cara mengenal kemajuannya sendiri dan merangsangnya untuk melakukan upaya perbaikan.

5) Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa, sehingga guru dapat membantu perkembangnnya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas.

(36)

5. Hakikat Akuntansi

Perkembangan akuntansi dimulai sejak ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double entry) di Itali pada tahun 1494 yang dikenalkan oleh Lucas Paciolo dalam bukunya yang berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalitapada bagian bab bukunya yang berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio.

Salah satu definisi akuntansi yang paling relevan adalah menurut American Accounting Assosiation

(pengkajian), pengukuran dan pengkomunikasian informasi ekonomi untuk membantu para pemakai informasi dalam membuat pendapat-pendapat dan

keputusan- A Statement of Basic

Accounting Theory, American Accounting Assosiation). Ditinjau dari segi rangkaian prosedur, akuntansi didefinisikan sebagai suatu teknik atau seni (art) untuk mencatat, menggolongkan, dan menyimpulkan transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian yang mempunyai sifat keuangan dalam nilai mata uang serta menganalisis hasil dari teknik tersebut.

Pada kelas XI semester genap ini mata pelajaran akuntansi yang diajarkan adalah seputar akuntansi perusahaan jasa. Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang kegiatannya menjual jasa kepada masyarakat yang membutuhkannya. Contohnya: jasa komunikasi, jasa perbengkelan, jasa persewaan, jasa konsultan keuangan, jasa transpostasi, dan sebagainya.

(37)

Setelah mengetahui bentuk persamaan akuntansi, maka siswa diharapkan mampu menyelesaikan siklus akuntansi pada perusahaan jasa maupun perusahaan yang lain. Berikut ini adalah bentuk siklus akuntansinya:

Gambar 1. Siklus Akuntansi Tahap-tahap kegiatannya dimulai terdiri dari:

a. Tahap Pencatatan:

Dalam tahap pencatatan, setelah penerimaan bukti transakai kemudian dilakukan pencatatan ke dalam jurnal kemudian pemindahbukuan (posting) ke buku besar. b. Tahap Pengikhtisaran:

Dalam tahap pengikhtisaran terdiri dari: 1) Pembuatan neraca saldo (trial balance), 2) Pembuatan jurnal penyesuaian dan neraca lajur, 3) Pembuatan jurnal penutup, 4) Posting jurnal penyesuaian dan jurnal penutup, 5) Menyusun Neraca saldo setelah penutupan, 6) Pembuatan jurnal pembalik.

c. Tahap Pelaporan:

Dalam tahap pelaporan, hal yang dilakukan adalah pembuatan laporan keuangan yang terdiri dari: 1) Laporan Laba Rugi, 2) Laporan Perubahan Ekuitas, 3) Neraca, 4) Laporan Arus Kas.

Dalam penelitian ini materi yang menjadi obyek penelitian adalah mengenai laporan keuangan. Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi tentang kondisi keuangan dari hasil operasi perusahaan pada periode tertentu. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), laporan keuangan meliputi laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Untuk laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan tidak dibahas di SMA.

(38)

a. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah ringkasan pendapatan dan beban suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Laporan laba rugi menggambarkan hasil usaha selama satu periode. Hasil operasi perusahaan dapat diukur dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan dan beban yang dikeluarkan perusahaan. Jika pendapatan lebih besar dari beban, maka perusahaan mendapatkan laba. Sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil dari beban, maka perusahaan rugi. Ada dua bentuk laporan laba rugi, yaitu:

1. Bentuk Single Step(Bentuk Langsung)

Yaitu semua pendapatan dikelompokkan di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, dan selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.

Dekorasi Putri Laporan Laba Rugi Periode yang berakhir 31 Desember 2005 Pendapatan:

(39)

2. Bentuk Multiple Step(Bentuk Bertahap)

Yaitu pendapatan dan beban dibedakan menjadi operasional dan non-operasional. Pendapatan dan beban operasional disajikan pertama, pendapatan dan beban non-operasional disajikan kemudian.

Dekorasi Putri Laporan Laba Rugi

Periode yang berakhir 31 Desember 2005

Pendapatan Operasional:

Pendapatan jasa xxx Beban Operasional:

Beban sewa xxx Beban iklan xxx Beban gaji xxx Beban operasional xxx

Laba operasional xxx

Pendapatan Non-Operasional:

Pendapatan bunga xxx Beban Non-Operasional:

Beban bunga xxx

-Laba non-operasional xxx + Laba / rugi bersih xxx

Gambar 3. Laporan Laba Rugi (Multiple Step) c. Laporan Perubahan Ekuitas

(40)

Dekorasi Putri

Laporan Perubahan Ekuitas Periode yang berakhir 31 Desember 2005

Ekuitas awal xxx

Neraca adalah suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada periode tertentu. Ada dua bentuk neraca, yaitu

1. Bentuk Akun (Skontro)

Aktiva diletakkan di sebelah kiri, sedangkan kewajiban dan ekuitas di sebelah kanan.

Piutang xxx Utang gaji xxx

Perlengkapan xxx Jumlah kew jk pendek xxx Asuransi dibayar

dimuka xxx

Jumlah AL xxx Kewajiban Jk Panjang:

Utang bank xxx

Aktiva Tetap: Jumlah kew jk panjang xxx

Peralatan xxx Jumlah kewajiban xxx

Akm penys peralatan xxx

Jumlah AT xxx Ekuitas:

Jumlah Aktiva xxx Ekuitas Putri xxx

Jumlah Kewajiban &

(41)

Gambar 5. Neraca (Scontro) 2. Bentuk Laporan (Stafel)

Aktiva diletakkan di atas (pertama), sedangkan kewajiban dan ekuitas di

Gambar 6. Neraca (Stafel) B. Penelitian Yang Relevan

(42)

bahwa hasil penelitian siklus I diketahui keaktifan belajar siswa masih rendah, hal ini ditandai dengan rata-rata keaktifan siswa yang positif masih sebesar 57% sedangkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran geografi 61%. Pada siklus II keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran semakin meningkat, ditandai dengan rata-rata keaktifan siswa yang positif sebesar 92% dengan hasil belajar siswa dalam pembelajaran geografi yang juga mengalami peningkatan menjadi 89% sehingga ketuntasan belajar siswa secara individu maupun klasikal telah terpenuhi. Jadi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC berbantuan modul dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran geografi.

Metode CIRC (Cooperative Integrated Reading and Compesition) Dalam Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Kemampuan Awal Terhadap Kemampuan

Hasilnya dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada pengaruh penggunaan metode CIRC dalam pembelajaran biologi terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X (Fobs =

6,888 > F tabel = 3,98) pada taraf signifikansi sebesar 5%; (2) Ada pengaruh

kemampuan awal terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X (F obs= 6,545 > F tabel

= 3,98) pada taraf signifikansi sebesar 5%; (3) Ada interaksi antara metode pembelajaran dan kemampuan awal terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X (F

obs= 4,726 > F tabel= 3,98) pada taraf signifikansi 5%.

C. Kerangka Berpikir

(43)

Pada proses pembelajaran, jika penguasaan konsep mengalami kendala maka perlu dicari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu pemecahannya adalah dengan penggunaan model pembelajaran baru yang dapat menarik perhatian siswa dengan mencoba menggabungkan kemampuan personal siswa dalam suatu kelompok belajar atau yang biasa disebut pembelajaran kooperatif (kerjasama atau gotong royong) dimana semua anggota kelompok ikut bertanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan. Dengan cara ini diharapkan kesulitan yang dialami siswa pada proses pembelajaran dapat didiskusikan dengan teman-temannya dalam satu kelompok tetapi masih dalam bimbingan guru.

Seorang pengajar dalam mengajarkan materi pelajaran haruslah mampu menerapkan model pembelajaran yang tepat karena penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu guru harus cermat dalam memilih metode pembelajaran dan harus disesuaikan dengan materi, tujuan pembelajarannya, waktu yang tersedia, serta situasi dan kondisi yang memudahkan siswa dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Misalnya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe CIRC merupakan salah satu metode yang dikembangkan agar dapat membangun kelas dalam komunitas belajar yang menghargai semua kemampuan siswa. Dalam CIRC, siswa akan lebih mudah menyelesaikan kesulitan yang dialami melalui diskusi dengan teman sekelompoknya. Hal tersebut dikarenakan metode CIRC ini menekankan pada kemampuan memahami bacaan dan memadukannya dengan kemampuan menulis. Dalam pembelajaran CIRC ini, dituntut adanya kerjasama tiap anggota kelompok untuk menemukan atau memberi tanggapan terhadap wacana atau masalah yang ada.

(44)

materi yang lebih kuat dan partisipasi keaktifannya sehingga juga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

Dari pemikiran di atas, dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 7. Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas

D. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, yang masih harus diuji kebenarannya sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan kajian teori, kerangka berpikir dari penelitian tindakan kelas, serta hasil penelitian yang relevan seperti yang telah diuraikan di atas maka dapat dir

kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2

Masalah yang dihadapi:

1. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. 2. Hasil belajar siswa yang masih rendah.

Penerapan metode kooperatif tipe CIRC dalam pembelajaran

(45)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sukoharjo. Sekolah ini berlokasi di Jalan Raya Sala-Kartasura, Mendungan, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. SMA Negeri 2 Sukoharjo dipimpin oleh Bapak Drs. Bambang Suryono, Dipl.Ed.

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo dengan jumlah siswa 40 siswa. Alasan pemilihan sekolah ini sebagai tempat penelitian adalah:

a. Sekolah tersebut belum pernah dipergunakan sebagai obyek penelitian sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang.

b. Hasil belajar akuntansi masih belum optimal dan guru menggunakan model pembelajaran konvensional dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga para siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran akuntansi akibatnya mereka tidak menguasai materi akuntansi dan hasil belajar akuntansi belum memenuhi KKM yang ditentukan yaitu 65.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru mata pelajaran akuntansi yaitu S. Hardjono, S.Pd, M.Pd, yang membantu dalam pelaksanaan observasi dan refleksi selama penelitian berlangsung, sehingga secara tidak langsung kegiatan penelitian dapat terarah serta menjaga kevalidan data hasil penelitian.

2. Waktu Penelitian

(46)

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian

Jenis Januari Februari Maret April Mei

Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 mengambil salah satu subyek yaitu kelas XI IPS 4.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah berbagai kegiatan yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari:

a. Pemilihan strategi atau model pembelajaran.

b. Pelaksanaan strategi atau model pembelajaran yang dipilih yaitu model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition).

(47)

c. Suasana belajar saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. d. Partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

(48)

C. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research. Menurut H. E

mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment

bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang tidak atau kurang memuaskan dan

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dapat dilaksanakan guru untuk menemukan cara dalam rangka mangatasi masalah-masalah yang muncul dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

Untuk lebih memahami apa yang dimaksud PTK, perlu diketahui karakteristik PTK itu sendiri. Menurut Kasihani Kasbolah (2001: 9) karakteristik PTK meliputi: 1. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan oleh guru sendiri.

2. Penelitian tindakan kelas berangkat dari permasalahan praktik aktual.

3. Adanya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas yang bersangkutan.

4. Penelitian tindakan kelas bersifat kolaboratif.

Suharsimi Arikunto (2008: 2-3) dalam bukunya menyebutkan ada tiga kata yang membentuk pengertian Penelitian Tindakan Kelas, yaitu:

1. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam

(49)

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang dilaksanakan guru sebagai alternatif menemukan cara untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam proses pembelajaran guna meningkatkan mutu atau kualitas proses pembelajaran dalam suatu kelas. Ada beberapa tujuan dari dilakukannya PTK, antara lain :

1. Tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas.

2. Perbaikan dan peningkatan pelayanan professional guru kepada peserta didik dalam konteks pembelajaran di kelas.

3. Mendapatkan pengalaman tentang keterampilan praktik dalam proses pembelajaran secara reflektif, dan bukan untuk mendapatkan ilmu baru.

4. Pengembangan kemampuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas dalam rangka mengatasi permasalahan aktual yang dihadapi sehari-hari.

5. Adanya proses latihan dalam jabatan selama proses penelitian berlangsung (tujuan penyerta).

(50)

Gambar 8. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

(Suharsimi Arikunto dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2007:16) Keterangan:

1. Tahap Rencana Tindakan

Dalam tahap rencana tindakan ini peneliti menjelaskan apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap rencana ini berisi rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Dalam pelaksanaan ini guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan.

3. Observasi

Kegiatan observasi dalam merupakan semua kegiatan yang ditujukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan Refleksi

Refleksi

Pelaksanaan

Pelaksanaan

?

(51)

sampingannya. Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan, peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan dan hasil tindakan tersebut.

4. Refleksi

Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis sintesis, interpretasi dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan dan observasi. Data yang telah terkumpul dalam observasi harus secepatnya dianalisis dan diinterpretasi sehingga dapat segera diketahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan.

D. Sumber Data

Sumber data merupakan suatu sumber dimana data dapat diperoleh. Dalam memilih sumber data, peneliti harus benar-benar berpikir mengenai kelengkapan informasi yang akan dikumpulkan dan juga validitasnya. Sumber data dalam penelitian ini, antara lain:

1. Informan.

Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi informan adalah guru mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS 4 yaitu yaitu Bapak S. Hardjono, M.Pd dan siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo.

2. Tempat atau Lokasi.

Tempat atau lokasi dalam penelitian ini adalah sekolah ruang XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo.

3. Peristiwa.

Melalui pengamatan dari peristiwa atau aktivitas, peneliti bisa mengetahui tentang proses bagaimana sesuatu terjadi secara langsung. Peristiwa dalam penelitian ini adalah proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran akuntansi. 4. Dokumen atau Arsip.

(52)

pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan hasil pekerjaan siswa dalam hal ini siswa XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain dengan menggunakan:

1. Observasi

Observasi merupakan upaya pengumpulan data dengan cara mengamati pelaksanaan tindakan dan hasil tindakan. Observasi yang dilakukan difokuskan kepada peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran, keaktifan siswa dalam kelompok saat diskusi dan keaktifan siswa dalam menyelesaikan masalah saat presentasi.

2. Wawancara

Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Wawancara ini dilakukan oleh peneliti terhadap guru mata pelajaran akuntansi dan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dimaksudkan untuk mengungkap permasalahan yang dihadapi dan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pembelajaran akuntansi.

3. Tes

Tes merupakan pengumpulan data yang dilakukan pada akhir penyajian bahan ajar. Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil belajar yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan apakah sudah memenuhi target yang sudah ditentukan atau belum. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis.

4. Dokumentasi

(53)

Peneliti juga mengambil gambar atau foto dari berlangsungnya kegiatan penelitian (proses kegiatan pembelajaran di kelas).

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah rinci yang dilakukan untuk malaksanakan kegiatan penelitian dari awal penelitian sampai akhir penelitian. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan penelitian berjalan teratur dan hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah:

a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah dan Guru mata pelajaran akuntansi SMA Negeri 2 Sukoharjo.

b. Observasi yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai permasalahan dalam pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS 4.

c. Penyusunan jadwal penelitian.

2. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan

Rencana tindakan disusun dalam tiga siklus, yaitu siklus I, siklus II dan siklus III. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Dalam tahap ini peneliti menyusun instrumen-instrumen yang diperlukan dalam kegiatan pelaksanaan penalitian, yang terdiri dari penyusunan RPP, lembar observasi, pedoman wawancara serta soal untuk tes siklus I, siklus II dan siklus III.

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan

(54)

4. Tahap Observasi

Tahap observasi merupakan tahap pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Kegiatan observasi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai perkembangan kegiatan pembelajaran dan pengaruh tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas.

5. Tahap Penyusunan Laporan

Dalam tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah dilakukan selama penelitian.

G. Proses Penelitian

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar dalam pembelajaran akuntansi pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition). Setiap tindakan upaya peningkatan indikator tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: 1) Perencanaan Tindakan, 2) Pelaksanaan Tindakan, 3) Observasi, 4) Refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Dalam penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus:

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencaan antara lain:

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa.

2) Membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengarah pada pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan membuat lembar observasi.

3) Menyusun skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Guru menciptakan suasana kondusif kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan pengetahuan awal mengenai laporan keuangan kepada siswa.

(55)

c) Siswa dalam setiap kelompok saling bekerja sama, saling membaca, saling memahami dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan atau pemecahan soal yang ada dan ditulis pada lembar kertas.

d) Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, kemudian guru dan siswa membuat kesimpulan bersama.

4) Menyusun instrumen untuk melakukan evaluasi berupa soal tes tertulis. 5) Menetapkan indikator ketercapaian, yaitu:

Tabel 2. Indikator Hasil Belajar Akuntansi Siswa

Indikator hasil belajar

70% Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan dihitung dari jumlah siswa yang aktif dalam mengajukan pertanyaan atu ide.

Keaktifan dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi

70% Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan dihitung dari jumlah siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi.

Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal evaluasi

70% Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan dihitung dari jumlah siswa yang mengerjakan soal secara mandiri. Ketuntasan hasil

belajar

(56)

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan tahap perencanaan dan skenario pembelajaran, yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap dampak tindakan.

c. Tahap Observasi

Tahap ini dilakukan dengan mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar terutama dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan mengamati kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar yang diamati langsung oleh peneliti dengan bantuan guru mitra.

d. Tahap Refleksi

Dalam tahap ini dilakukan analisis terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan hasil belajar. Data yang sudah diperoleh selanjutnya digunakan untuk menjadi bahan refleksi bagi peneliti untuk memperbaiki proses pembelajaran siklus selanjutnya.

2. Rancangan Siklus II

Berbagai tahap dan kegiatan pada siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I, hanya saja tindakan yang dilakukan berbeda. Tindakan pada siklus II ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus I. Pada siklus ini materi yang akan dipelajari adalah mengenai jurnal penutup.

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencaan antara lain:

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa.

2) Membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengarah pada pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan membuat lembar observasi.

3) Menyusun skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Guru menciptakan suasana kondusif kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan pengetahuan awal mengenai jurnal penutup kepada siswa.

(57)

c) Siswa dalam setiap kelompok saling bekerja sama, saling membaca, saling memahami dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan atau pemecahan soal yang ada dan ditulis pada lembar kertas.

d) Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, kemudian guru dan siswa membuat kesimpulan bersama.

e) Menyusun instrumen untuk melakukan evaluasi berupa soal tes tertulis. b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan tahap perencanaan dan skenario pembelajaran, yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap dampak tindakan.

c. Tahap Observasi

Tahap ini dilakukan dengan mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar terutama dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan mengamati kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar yang diamati langsung oleh peneliti dengan bantuan guru mitra.

b. Tahap Refleksi

Dalam tahap ini dilakukan analisis terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan hasil belajar. Data yang sudah diperoleh selanjutnya digunakan untuk menjadi bahan refleksi bagi peneliti untuk memperbaiki proses pembelajaran siklus selanjutnya.

3. Rancangan Siklus III

Berbagai tahap dan kegiatan pada siklus III pada dasarnya sama dengan siklus I dan siklus II, hanya saja tindakan yang dilakukan berbeda. Tindakan pada siklus III ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus I dan siklus II. Pada siklus ini materi yang akan dipelajari adalah mengenai jurnal pembalik. a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencaan antara lain:

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa.

(58)

3) Menyusun skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Guru menciptakan suasana kondusif kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan pengetahuan awal mengenai jurnal pembalik kepada siswa.

b) Guru membagi materi laporan keuangan kepada kelompok-kelompok yang dibagi secara heterogen.

c) Siswa dalam setiap kelompok saling bekerja sama, saling membaca, saling memahami dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan atau pemecahan soal yang ada dan ditulis pada lembar kertas.

d) Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, kemudian guru dan siswa membuat kesimpulan bersama.

e) Menyusun instrumen untuk melakukan evaluasi berupa soal tes tertulis. b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan tahap perencanaan dan skenario pembelajaran, yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap dampak tindakan.

c. Tahap Observasi

Tahap ini dilakukan dengan mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar terutama dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan mengamati kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar yang diamati langsung oleh peneliti dengan bantuan guru mitra.

c. Tahap Refleksi

(59)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat SMA Negeri 2 Sukoharjo

SMA Negeri 2 Sukoharjo yang berlokasi di Jalan Raya Solo-Kartasura, Mendungan, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo merupakan jelmaan dari SMA UNS Sebelas Maret Surakarta yang berubah status dari SMA Swasta menjadi SMA Negeri. Sejarah berdirinya SMA Negeri 2 Sukoharjo adalah sebagai berikut: Tahun 1967 : Berdirilah SMA IKIP Negeri Surakarta bertempat di SMP 8

Surakarta yang diprakarsai oleh Bapak Drs. Sumantyo Martohadmodjo selaku Rektor IKIP Surakarta. Adapun Kepala Sekolah pada waktu itu adalah Bapak Drs. Jayeng Sugiyanto, kemudian dilanjutkan oleh Bapak Drs. Sasbani. Tahun 1972 : SMA IKIP yang berlokasi di SMP 8 pindah ke Kampus IKIP

Mesen Jln. Urip Sumoharjo

Tahun 1976 : SMA IKIP Surakarta berganti nama menjadi SMA UNS Sebelas Maret Surakarta dengan status swasta. Adapun Kepala Sekolah pada waktu itu adalah Bapak Drs. Suyono, kemudian dilanjutkan oleh Bapak Drs. Soenarjo Basuki. Tahun 1982 : Bulan April 1982, SMA UNS berpindah tempat dari Kampus

UNS Mesen (dulu IKIP Mesen) ke Mendungan, Pabelan, Kartasura.

Tahun 1987 : Dengan terbitnya Surat Keputusan Mendikbud RI nomor: 0887/O/1986 tanggal 22 Desember 1986 tentang Pembakuan dan Penegerian Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas, maka pada tanggal 5 Maret 1987 SMA UNS diresmikan menjadi SMA Negeri 2 Sukoharjo oleh Bapak Drs. GBPH Poeger, kemudian Kepala Sekolah dilanjutkan Ibu Dra. Sridadi Murjadji (sejak 5 Maret 1987 s.d 15 Januari 1992).

(60)

Dengan demikian sejak 5 Maret 1987 SMA UNS Sebelas Maret Surakarta berubah status menjadi SMA Negeri 2 Sukoharjo, yang kemudian Kepala Sekolah dilanjutkan oleh Bapak Moenawir, BA.

Tahun 1997 : Berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud nomor: 035/O/1997 tanggal 7 Maret 1997 tentang perubahan Nomenklatur SMA menjadi SMU, serta Organisasi dan Tata Kerja SMU, maka SMA Negeri 2 Sukoharjo berganti nama menjadi SMU Negeri 2 Sukoharjo

Tahun 2004 : Berdasarkan Surat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo nomor: 421.3.5/124 tanggal 4 Mei 2004 tentang perubahan Nomenklatur Sekolah, SMU Negeri 2 Sukoharjo berganti nama menjadi SMA Negeri 2 Sukoharjo

Berikut ini nama-nama pejabat Kepala Sekolah sejak berdirinya SMA UNS sampai sekarang yaitu SMA Negeri 2 Sukoharjo:

1. Drs. Jayeng Sugiyanto Th. 1967 1972

2. Drs. Sasbani Th. 1972 1976

3. Drs. Suyono Th. 1976 1979

4. Drs. Soenarjo Basuki Th. 1979 s.d 5 Maret1987

5. Dra. Sridadi Murjadji 5 Maret 1987 s.d 16 Januari 1992

(61)

11.

12.

Drs. Joko Sugiharto, MM

Drs. Bambang Suryono, Dipl.Ed

29 Mei 2006 s.d 14 Februairi 2011

14 Februari 2011 s.d sekarang

2. Keadaan Lingkungan Sekolah

a. Lokasi SMA Negeri 2 Sukoharjo

SMA Negeri 2 Sukoharjo berlokasi di Jalan Raya Sala-Kartasura, Mendungan, Pabelan, Kartasura Telp 0271-711615.

b. Sarana dan Prasarana

Ruang-ruang yang tersedia di SMA Negeri 2 Sukoharjo antara lain: 1) Ruang kepala sekolah : 1

2) Ruang wakil kepala sekolah : 1 3) Ruang tata usaha : 1

Jumlah guru yang mengajar yaitu 77 orang yang terdiri dari: 1) Guru Pegawai Negeri Sipil 62 orang

2) Guru Tidak Tetap 15 orang.

Jumlah pegawai ada 21 orang, yang terdiri dari: 1) Pegawai Negeri Sipil 11 orang

Gambar

Gambar 2. Laporan Laba Rugi Single Step
Gambar 1. Siklus Akuntansi
Gambar 2. Laporan Laba Rugi (Single Step)
Gambar 3. Laporan Laba Rugi (Multiple Step)
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Average total and medical costs increased and provider productivity decreased for both rural and urban cent- ers during each year of the study period, posing a two-edged challenge

 Kata- kata dirangkai dengan tepat untuk mendeskripsikan orang yang terkait dengan profesi, kebangsaan, ciri-ciri fisik, kualitas, dan aktifitasnya..  Kata-kata dirangkai

Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,

Metode Internal Rate of Return, diperoleh tingkat bunga sebesar 10.1% yang menyamakan nilai sekarang investasi rumah makan dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih rumah makan

4.10 Uji Signifikan Perbedaan Rata-rata Posttest Reinforcement Positif dan Reinforcement Negatif

FORDEK ekonomi mendapat dukungan penuh dari Majelis Ekonomi & Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah agar dapat berperan sebagai laboratorium riil bagi aksi-aksi nyata dalam

Dapatan kajian mendapati bahawa guru Pendidikan Islam sentiasa mengamalkan akhlak mulia dalam proses pengajaran dan pembelajaran di bilik darjah seperti kasih sayang, ikhlas,