• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP PEMBERIAN HAK MILIK ATAS TANAH YANG DIPEROLEH MELALUI PROGRAM REDISTRIBUSI TANAH DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KEPASTIAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 24 TAHUN 1997 DI DESA BEJI KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN GUNUNG KIDUL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP PEMBERIAN HAK MILIK ATAS TANAH YANG DIPEROLEH MELALUI PROGRAM REDISTRIBUSI TANAH DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KEPASTIAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 24 TAHUN 1997 DI DESA BEJI KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN GUNUNG KIDUL."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

62 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Beji Kecamatan Ngawen Kabupaten Gunung Kidul dapat disimpulkan bahwa penerima tanah hak milik melalui program redistribusi tanah telah melakukan pendaftaran hak milik atas tanah dan telah memperoleh sertipikat yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan. Sejak diterbitkan sertipikat hak milik atas tanah (dari tahun 2000 sampai tahun 2009) ternyata tidak pernah mendapat keberatan atau gugatan dari pihak lain. Dengan demikian penerima tanah hak milik melalui program redistribusi tanah telah memperoleh kepastian dan perlindungan hukum berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997.

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas penulis menyarankan kepada Panitia Pertimbangan Landreform yaitu :

(2)

63

2. Selanjutnya dibentuk Koperasi Unit Desa untuk meningkatkan perekonomian Desa Beji.

3. Selain itu pemerintah juga hendaknya dapat mengantipasi hambatan-hambatan yang mungkin datang dalam pelaksanaan redistribusi tanah di Desa Beji yaitu hambatan yang berupa penolakan pemberian tanah redistribusi kepada masyarakat Desa Beji oleh Kepala Desa sendiri. Sebagai Kepala Desa seharusnya lebih mementingkan kesejahteraan masyarakatnya bukan kepentingan pribadi.

(3)

64

DAFTAR PUSTAKA

Cohen, S.I. 1978, Agrarian Structure and Agrarian Reform dalam studies in Development Planning, Vol 8, Rotterdam.

Harsono, Boedi, 2007, Hukum Agraria Indonesia, Jakarta, Djamban.

---, 1994, Hukum Agraria Indonesia. Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria Isi dan Pelaksanaannya, jilid 1 Hukum Tanah, Djambatan, Jakarta.

Hutagalung, Arie Sukanti, 1985, Program Redistribusi Tanah di Indonesia. Suatu Sarana ke Arah Pemecahan Masalah Penguasaan Tanah dan Pemilikan Tanah, CV Rajawali, Jakarta.

Mertokusumo, Sudikno, 1999, Mengenal Hukum, Liberty, Yogyakarta.

Mustafa, Bachsan, 1985, Hukum Agraria Dalam Perspektif, CV Remaja Karya, Bandung.

Perangin, Effendi, 1986, Hukum Agraria Di Indonesia ( Suatu Telaah Dari Sudut Pandang Praktisi Hukum). CV Rajawali, Jakarta.

Sangsun, Florianus Sp, 2007, Tata Cara Mengurus Sertifikat Tanah, Visimedia, Jakarta.

Soekanto, Soerjono, 1984, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta. Supriadi, 2008, Hukum Agraria, Sinar Grafika, Jakarta.

Sutedi, Adrian, 2006, Pengakuan Hak Milik Atas Tanah Menurut Undang-Undang Pokok Agraria, BP. Cipta Jaya, Jakarta.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria.

Undang-Undang No. 56 Prp Tahun 1960 tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian.

Peraturan Pemerintah No. 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan Pembagian Tanah dan Pemberian Ganti Kerugian.

Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1964 tentang Perubahan dan Tambahan Peraturan Pemerintah No. 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan Pembagian Tanah dan Pemberian Ganti Kerugian.

(4)

65

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksana Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah.

Referensi

Dokumen terkait

Murdiati, C.Woro dan Suliantoro, Bernardus Wibowo., 2008, Potensi Kearifan Lokal Masyarakat Adat Desa Beji Kecamatan Ngawen Gunung Kidul Dalam Melestarikan Hutan Adat.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah mengapa pemilik tanah di Kabupaten Gunung Kidul yang memperoleh

(1) Sebelum dilaksanakan pemberian hak milik secara definitip menurut ketentuan prioritet tersebut pada Pasal 8 ayat (1), maka para petani yang mengerjakan tanah-tanah yang

Peraturan Menteri Negara Agraria / Keputusan Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan

Lampiran 9 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di Desa Kepek, Kecamatan. Saptosari, Kabupaten

Hak milik atas tanah adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat ketentuan dalam Pasal 6 ( Pasal 20 ayat (1)

Budhy Bakthi Sosialisasi Yohanis Sir, 2011, Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah Hak Milik Dalam Proses Pendaftaran Hak Milik Atas Tanah Untuk Memperoleh Kepastian Hukum

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis teliti dapat disimpulkan bahwa Pendaftaran hak milik atas tanah karena jual beli berdasarkan Peraturan Pemerintah