RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ROTI MENGGUNAKAN WEB-SERVICES
( STUDI KASUS : YULIA BAKERY )
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
EDY NURSUSANTO 08.41010.0044
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
Halaman
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Pembatasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Sistem Informasi ... 7
2.1.1 Sistem... 7
2.1.2 Informasi ... 7
2.1.3 Sistem Informasi ... 7
2.2 Penjualan ... 8
2.2.1 Pengertian Penjualan... 8
2.2.2 Tujuan Penjualan... 9
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan ... 9
2.3 Sistem Informasi Penjualan ... 11
2.4 Sistem Penjualan Tunai... 11
2.5 Konsep Dasar Basis Data ... 12
2.5.1 Database... ... 12
2.5.2 Sistem Basis Data... ... 13
2.6 Web-Services ... 13
2.6.1 Extensible Markup Language (XML)... 16
2.6.2 Simple Object Access Protocol (SOAP) ... 17
2.6.3 Web-Services Description Language (WSDL) ... 18
2.6.4 Universal Description Discovery and Integration(UDDI) 20 2.7 Safety Stock ... 20
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 22
3.1 Identifikasi Permasalahan ... 22
3.1.1 Document Flow Transaksi Penjualan... 23
3.1.2 Document Flow Pemesanan Roti ... 24
3.1.3 Document Flow Laporan Penjualan dan Pemesanan ... 26
3.2 Permasalahan ... 27
3.2.1 Analisis pada Proses Staf Kasir ... 27
3.2.2 Analisis pada Proses Bagian Produksi ... 27
3.2.3 Analisis pada Proses Pemilik ... 27
3.3 Solusi Permasalahan ... 28
3.3.1 Kebutuhan Perangkat Lunak(Software Requirement) ... 28
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 90
4.1 Kebutuhan Sistem ... 90
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras... 90
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 91
4.2 Pembuatan Program ... 91
4.3 Implementasi Sistem ... 91
4.3.1 Penjelasan Penggunaan Sistem ... 92
4.4 Uji Coba Fungsional dan Non-Fungsional ... 125
4.4.1 Uji Coba Fungsional dan Non-Fungsional Kasir ... 125
4.4.2 Uji Coba Fungsional dan Non- fungsional Pemilik ... 132
4.4.3 Fungsi Query... 136
4.5 Evaluasi ... 140
4.5.1 Evaluasi Terhadap Fungsional Kasir ... 140
4.5.2 Evaluasi Terhadap Fungsional Pemilik ... 141
BAB V PENUTUP ... 142
5.1 Kesimpulan ... 142
5.2 Saran ... 142
DAFTAR PUSTAKA ... 143
Halaman
Tabel 3.1 Detail Kebutuhan Fungsi Melakukan Proses Transaksi Penjualan.. 31
Tabel 3.2 Detail Kebutuhan Fungsi Melakukan Proses Transaksi Pemesanan Roti ... 33
Tabel 3.3 Detail Kebutuhan Fungsi Melakukan Proses Pengambilan Pemesanan ... 36
Tabel 3.4 Detail Kebutuhan Fungsi Reminder Pesanan ... 37
Tabel 3.5 Detail Kebutuhan Fungsi Laporan Penjualan dan Pemesanan... 39
Tabel 3.6 Hubungan Fungsional dan Non-Fungsional Sistem... 40
Tabel 3.7 Tabel Master_Karyawan ... 73
Tabel 3.8 Tabel Master_Cabang ... 74
Tabel 3.9 Tabel Master Barang ... 74
Tabel 3.10 Tabel Produksi ... 74
Tabel 3.11 Tabel Barang Kadaluarsa ... 75
Tabel 3.12 Tabel Penjualan ... 75
Tabel 3.13 Tabel Detail Penjualan ... 76
Tabel 3.14 Tabel Pesanan... 76
Tabel 3.15 Tabel Detail Pesanan ... 77
Tabel 3.16 Histori Produksi ... 77
Tabel 3.17 Tabel Master Konsumen ... 78
Tabel 4.1 Penjelasan Halaman Login Pengguna ... 93
Tabel 4.2 Penjelasan Menu yang Tersedia pada User Admin ... 94
Tabel 4.4 Penjelasan Tampilan Menu Master Barang Tabcontrol Tambah
Atau Ubah Data ... 97
Tabel 4.5 Penjelasan Tampilan Menu Master Karyawan Tabcontrol Tambah Atau Ubah ... 99
Tabel 4.6 Penjelasan Menu yang Tersedia Pada Kasir ... 102
Tabel 4.7 Penjelasan Menu Penjualan... 104
Tabel 4.8 Penjelasan Menu Pembayaran Penjualan ... 106
Tabel 4.9 Penjelasan Menu Data Konsumen Pemesan ... 107
Tabel 4.10 Penjelasan Menu Entry Data Pemesanan ... 108
Tabel 4.11 Penjelasan Menu Pembayaran Pesanan ... 109
Tabel 4.12 Penjelasan Menu Pengambilan Pesanan Tabcontrol Pengambilan Pesanan ... 111
Tabel 4.13 Penjelasan Menu Awal Bagian Produksi ... 114
Tabel 4.14 Penjelasan Tampilan Stok Roti Tabcontrol Tambah data Stok Roti 115 Tabel 4.15 Penjelasan Tampilan Stok Roti Tabcontrol Data Stok Hari Ini ... 116
Tabel 4.16 Penjelasan Tampilan Stok Roti Tabcontrol Daftar Barang... 118
Tabel 4.17 Penjelasan Tampilan Pemesanan Roti ... 119
Tabel 4.18 Hasil Uji Fungsional Melakukan Proses Transaksi Penjualan Dan Pemesanan ... 126
Tabel 4.19 Hasil Uji Non-Fungsional Security pada Fungsional Melakukan Proses Transaksi Penjualan dan Pemesanan ... 128
Tabel 4.20 Hasil Uji Non-Fungsional Correctness pada Fungsional Memasukkan Data Transaksi Penjualan dan Pemesanan... 129
Melakukan Proses Penjualan dan Pemesanan ... 132
Tabel 4.23 Hasil Uji Fungsional Membuat Laporan Penjualan dan Pemesanan ... 133
Tabel 4.24 Hasil Uji Non-Fungsional Interface pada Fungsional Membuat Laporan Penjualan dan Pemesanan ... 135
Tabel 4.25 Hasil Uji-Non Fungsional Performance pada Fungsional Laporan Penjualan dan Pemesanan ... 135
Tabel 4.26 Hasil Uji Coba Login sistem ... 136
Table 4.27 Hasil Uji Coba Menampilkan Data Barang ... 137
Tabel 4.28 Hasil Uji coba Menginputkan Data Penjualan ... 137
Tabel 4.29 Hasil Uji Coba Menghapus Data Penjualan... 138
Tabel 4.30 Hasil Uji Coba Menginputkan Data Pemesanan ... 139
Halaman
Gambar 2.1 Lapisan Dasar Web-Services ... 15
Gambar 2.2 Arsitektur Web-Services ... 15
Gambar 2.3 SOAP Messaging ... 18
Gambar 3.1 Document Flow Penjualan Roti... 24
Gambar 3.2 Document Flow Pemesanan Roti ... 25
Gambar 3.3 Document Flow Laporan Penjualan dan Pemesanan ... 26
Gambar 3.4 Blok Diagram Perancangan Sistem ... 42
Gambar 3.5 Skema Diagram ... 43
Gambar 3.6 System Flow Login Sistem ... 46
Gambar 3.7 System Flow Maintenance Master Cabang ... 47
Gambar 3.8 System Flow Maintenance Master Karyawan ... 48
Gambar 3.9 System Flow Maintenance Master Barang ... 49
Gambar 3.10 System Flow Penambahan Stok Barang ... 51
Gambar 3.11 System Flow Transaksi Penjualan ... 52
Gambar 3.12 System Flow Transaksi Pemesanan ... 54
Gambar 3.13 System Flow Reminder Pemesanan dan Jadwal Pemesanan ... 55
Gambar 3.14 System Flow Pengambilan Pemesanan... 56
Gambar 3.15 System Flow Maintenance Barang Kadaluarsa ... 57
Gambar 3.16 System Flow Laporan Penjualan... 58
Gambar 3.17 System Flow Laporan Pemesanan ... 59
Gambar 3.18 System Flow Laporan Stok ... 60
Gambar 3.20 Context Diagram Sistem Informasi Penjualan Roti
Menggunakan Web-Services ... 62
Gambar 3.21 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services pada Yulia Bakery ... 63
Gambar 3.22 Data Flow Diagram Level 0 Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services ... 65
Gambar 3.23 Data Flow Diagram Level 1 Subsistem Maintenance Data ... 66
Gambar 3.24 Data Flow Diagram Level 1 Subsistem Penjualan ... 67
Gambar 3.25 Data Flow Diagram Level 1 Subsistem Pemesanan... 68
Gambar 3.26 Data Flow Diagram Level 1 Subsistem Penambahan Stok Barang 69 Gambar 3.27 Data Flow Diagram Level 1 Subsistem Pengurangan Stok Barang Kadaluarsa... 70
Gambar 3.28 Data Flow Diagram Level 1 Subsistem Pelaporan... 70
Gambar 3.29 Conceptual Data Model (CDM) Sistem Informasi Penjualan Roti pada Yulia Bakery... 71
Gambar 3.30 Physical Data Model (PDM) Sistem Informasi Penjualan Roti pada Yulia Bakery... 72
Gambar 3.31 Desain Halaman Login ... 79
Gambar 3.32 Desain Form Menu Utama ... 80
Gambar 3.33 Desain Form Master Cabang ... 80
Gambar 3.34 Desain Form Master Barang... 81
Gambar 3.35 Desain Form Master Karyawan... 82
Gambar 3.36 Desain Form Penjualan ... 82
Gambar 3.37 Desain Form Pemesanan ... 83
Gambar 3.38 Desain Form Pembayaran Penjualan... 84
Gambar 3.40 Desain Form Pengambilan Pemesanan ... 85
Gambar 3.41 Desain Form Stok Barang ... 86
Gambar 3.42 Desain Form Laporan Penjualan ... 87
Gambar 3.43 Desain Form Laporan Hasil Penjualan... 87
Gambar 3.44 Desain Form Laporan Pemesanan ... 88
Gambar 3.45 Desain Form Laporan Konsumsi Konsumen ... 89
Gambar 4.1 Tampilan Login Pengguna... 92
Gambar 4.2 Menu yang tersedia pada Admin ... 94
Gambar 4.3 Tampilan Menu Master Cabang ... 95
Gambar 4.4 Tampilan Menu master Barang Tabcontrol Tambah Atau Ubah Data ... 96
Gambar 4.5 Tampilan Menu Master Barang Tabcontrol Cari Data Barang .... 98
Gambar 4.6 Tampilan Menu Master Karyawan Tabcontrol Tambah Atau Ubah Data ... 99
Gambar 4.7 Tampilan Menu Master Karyawan Tabcontrol cari Data ... 101
Gambar 4.8 Tampilan Menu Awal Kasir ... 102
Gambar 4.9 Tampilan Menu Penjualan... 104
Gambar 4.10 Tampilan menu Pembayaran Penjualan ... 105
Gambar 4.11Tampilan Menu Data Konsumen Pemesanan ... 106
Gambar 4.12 Tampilan Menu Entry Data Pemesanan ... 107
Gambar 4.13 Tampilan Menu Pembayaran Pesanan ... 109
Gambar 4.14 Tampilan Pengambilan Pesanan Tabcontrol Pengambilan Pesanan ... 111
Gambar 4.17 Tampilan Stok Roti ... 115
Gambar 4.18 Tampilan Data Stok Barang Hari Ini... 116
Gambar 4.19 Tampilan Daftar Barang ... 117
Gambar 4.20 Tampilan Pemesanan Roti... 119
Gambar 4.21 Tampilan form Laporan ... 120
Gambar 4.22 Tampilan Form Laporan hasil Penjualan ... 121
Gambar 4.23 Tampilan Laporan Pesanan Roti ... 122
Gambar 4.24 Tampilan Laporan Konsumsi Konsumen... 122
Gambar 4.25 Tampilan Output Penjualan... 123
Gambar 4.26 Tampilan Output Laporan Hasil Penjualan ... 124
Lampiran 1 Biodata Penulis ... 145
Lampiran 2 Contoh Produk ... 146
Lampiran 3 Tempat Ovservasi ... 147
Lampiran 4 Dokumen Pemesanan... 148
1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Yulia Bakery merupakan usaha kecil yang bergerak di bidang produksi makanan, khususnya roti. Ada beberapa jenis roti yang diproduksi oleh Yulia Bakery yaitu: bakery, tart, dan pastry. Selain itu masih terdapat berbagai macam roti dari setiap jenisnya. Tidak hanya hasil produksi yang tersedia, Yulia Bakery juga menjual minuman, permen dan perlengkapan kue seperti aneka lilin, piring tart, dan sebagainya. Yulia Bakery memproduksi roti untuk penjualan setiap hari maupun memenuhi pesanan konsumen.Yulia Bakery mempunyai cabang yang terletak di kota Kediri dan pusatnya terdapat di kota Sidoarjo. Pemilik dibantu oleh stafnya untuk mengolah cabang Yulia Bakery dalam produksi dan penjualannya yang dilakukan pada cabang dan pusat Yulia Bakery.
atau dengan memberikan uang muka untuk tanda jadi. Selanjutnya pesanan akan diberikan oleh kasir ke bagian produksi, yang nantinya bagian produksi akan mengecek setiap hari apakah ada pemesanan untuk keesokan harinya. Hasil dari rekapitulasi penjualan per periode dan pemesanan roti yang sudah dilakukan oleh kasir, akan dikirim oleh staf Yulia Bakery kepada pemilik setiap satu minggu sekali. pemilik akan menggunakan hasil rekapitulasi tersebut untuk digunakan sebagai pengecekan pendapatan maupun bahan evaluasi cabang Yulia Bakery.
Saat ini, proses pelayanan pembayaran yang dilakukan di kasir terjadi cukup lama. Konsumen harus menunggu kasir untuk membuat nota dan mencatat transaksi penjualan ke dalam buku penjualan. Dengan proses yang terjadi sekarang, antrian yang terjadi di kasir mencapai enam orang antrian. Antrian yang terjadi karena lamanya pencatatan dalam buku penjualan yang dilakukan oleh kasir yang mengakibatkan pembatalan pelanggan dalam pembelian roti yang disebabkan kurangnya pelayanan kasir. Jika proses ini sering terjadi, maka akan berdampak pada kekecewaan pelanggan dan hilangnya pelanggan dalam pelayanan transaksi pembelian roti.
pemesanan yang berjalan sekarang, bagian produksi harus teliti dalam pengecekan pemesanan setiap harinya. Terlewatnya pemesanan akan berdampak pada kekecewaan pelanggan untuk pemesanan roti pada Yulia Bakery. Untuk proses laporan yang diterima pemilik Yulia Bakery setiap satu minggu sekali, pemilik tidak bisa memantau aktivitas penjualan dan pemesanan dari Yulia Bakery setiap harinya. Dengan laporan yang diterima oleh pemilik setiap satu minggu sekali, pemilik tidak bisa langsung memberikan kebijakan. Selama ini pemilik hanya bisa memberikan kebijakan ketika laporan transaksi dan pemesanan diterima oleh pemilik.
Dari permasalahan tersebut, Yulia Bakery membutuhkan sebuah sistem informasi penjualan berbasis web-service yang nantinya membuat data antara cabang dan Pusat Yulia Bakery menjadi terintegrasi. Pemilik dapat mengetahui informasi dalam transaksi per harinya, sehingga dapat membantu pemilik lebih cepat dalam mengevaluasi penjualan di pusat maupun cabang Yulia Bakery. Dengan adanya sistem ini, diharapkan dalam transaksi yang dilakukan oleh kasir bisa menjadi lebih cepat dalam pelayanan maupun pembuatan laporan transaksi dan pemesanan setiap harinya, dan juga dapat membantu bagian produksi dalam menangani pemesanan konsumen sehingga tidak ada pesanan yang terlewat.
1.2Perumusan Masalah
1.3Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan sistem informasi ini, agar tidak menyimpang dari tujuan yang ingin dicapai maka penulisan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut : 1. Sistem menangani transaksi penjualan secara tunai.
2. Sistem ini tidak menangangi tentang safety stock.
3. Sistem ini tidak membahas tentang masalah pembelian bahan baku.
1.4Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai adalah menghasilkan Sistem Informasi Penjualan dengan menggunakan
web-services yang dapat menghasilkan laporan penjualan roti yang cepat dan
akurat.
1.5Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan di dalam memahami persoalan dan pembahasannya, maka penulisan laporan Tugas Akhir ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas secara singkat teori-teori yang berhubungan dan mendukung dalam pembuatan tugas akhir ini. Adapun teori yang dibahasa meliputi: Penjualan yang merupakan obyek utama, sistem informasi merupakan subyek utama, konsep basis data, web-services, dan safery stock.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ketiga analisa dan perancangan sistem membahas tentang analisa dan perancangan sistem yang akan dibuat secara jelas, lengkap, mudah dipahami, dan sesuai dengan perumusan masalah Tugas Akhir yaitu bagaimana merancang dan membangun sistem informasi penjualan roti dan bagaimana membuat laporan sistem informasi penjualan roti yang cepat dan akurat pada Yulia Bakery. Proses perencanaan yang dilakukan antara lain membuat blok diagram, context diagram, Diagram jenjang, DFD, ERD, struktur table, desain
input output dan desain uji coba.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB V PENUTUP
7
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem
Menurut Fitz Gerald dalam Jogiyanto (2005), suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, sedangkah menurut (Hall, 2007) mengatakan sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhungan dengan berfungsi dengan tujuan yang sama. Banyak komponen yang dimaksud adalah sebuah sistem harus lebih dari satu bagian.
2.1.2 Informasi
Menurut McFadden,dkk dalam Kadir (2003) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. sedangkan menurut Davis dalam Kadir (2003), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
2.1.3 Sistem Informasi
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan, sedangkan Gelinas, Oram, dan Wiggins dalam Kadir (2003) mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan
manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta
menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.
2.2 Penjualan
Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut, penjualan juga merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan, semakin besar penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.
2.2.1 Pengertian Penjualan
Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena sasaran penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan pendapatanpun akan berkurang.
2.2.2 Tujuan Penjualan
Dalam suatu perusahaan kegiatan penjualan adalah kegiatan yang penting, karena dengan adanya kegiatan penjualan tersebut maka akan terbentuk laba yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
Menurut Swastha (2005), tujuan umum dari penjualan yang dimiliki oleh perusahaan yaitu :
1. Mencapai volume penjualan tertentu. 2. Mendapatkan laba tertentu.
3. Menunjang pertumbuhan perusahaan.
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan
Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor tertentu yang dapat meningkatkan aktivitas perusahaan, oleh karena itu manajer penjualan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan. Menurut Swastha (2005), terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan antara lain:
1. Kondisi dan kemampuan penjual
Kondisi dan kemampuan terdiri dari pemahaman atas beberapa masalah penting yang berkaitan dengan produk yang dijual, jumlah dan sifat dari tenaga penjual adalah :
a. Jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan. b. Harga produk atau jasa.
c. Syarat penjualan, seperti : pembayaran dan pengiriman. 2. Kondisi pasar
3. Modal
Modal atau dana sangat diperlukan dalam rangka untuk mengangkut barang dagangan ditempat atau untuk membesarkan usahanya.
4. Kondisi organisasi perusahaan.
Pada perusahaan yang besar, biasanya masalah penjual ini ditangani oleh bagian tersendiri, yaitu bagian penjualan yang dipegang oleh orang-orang yang ahli dibidang penjualan.
5. Faktor-faktor lain
Faktor-faktor lain seperti periklanan, peragaan, kampanye dan pemberian hadiah sering mempengaruhi penjualan karena diharapkan dengan adanya faktor-faktor tersebut pembeli akan kembali membeli lagi barang yang sama.
2.2.4 Sistem Penjualan
“Menurut West Churman, sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai
serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan”
(Krismiaji, 2002). Sedangkan pengertian penjualan (sale) dalam buku
Ensiklopedia Ekonomi, Keuangan dan Perdagangan adalah “suatu kontrak atau
perjanjian antara dua pihak, masing-masing dikenal sebagai penjual, dan pembeli, yang mewajibkan pihak yang pertama itu untuk, atas pertimbangan akan suatu pembayaran, atau suatu janji akan pembayaran sejumlah harga dalam uang tertentu, memindahkan kepada pihak yang terakhir hak dan kepemilikan harta
benda” (Abdurrachman, 2001).
2.3 Sistem Informasi Penjualan
Sistem Informasi Penjualan diartikan sebagai pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembelian, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku. (Sudayat, 2009). Sedangkan menurut Midjan dan Susanto (2005) Sistem informasi penjualan adalah kerangka kerja dalam sumber daya manusia, alat, metode dan kesemuanya itu dikoordinasikan untuk mengolah data penjualan menjadi informasi penjualan yang berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Tujuan adanya Sistem Informasi Penjualan untuk membantu manajer maupun pemilik dalam berbagai hal seperti :
1. Membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.
2. Manajemen dapat menerima laporan lebih sering dan terperinci.
3. Manajemen dapat memonitor prestasi produk, pasar, karyawan, penjualan dan berbagai unit pemasaran lainnya.
Sistem informasi penjualan ini sangat berperan dalam setiap perusahaan, agar aktivitas penjualan yang dilakukan dapat cepat serta akurat diselesaikan dan informasi yang tersaji dapat tepat waktu pada saat dibutuhkan.
2.4 Sistem Penjualan Tunai
perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan ( Mulyadi, 2001 ).
Informasi yang umumnya diperlukan oleh manejemen dari penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :
1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
2. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
3. Jumlah harga produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
4. Nama dan alamat pembeli. Informasi ini dibutuhkan dalam penjualan produk tertentu, namun pada umumnya informasi nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan tunai.
5. Kuantitas produk yang dijual.
6. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan. 7. Otorisasi pejabat yang berwenang.
2.5 Konsep Dasar Basis Data 2.5.1 Database
Menurut Marlinda (2004), database adalah suatu susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir atau dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.
masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data
independence (kebebasan data).
2.5.2 Sistem Basis Data
Menurut Marlinda (2004), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi atau perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.
Pada sebuah sistem basis data terdapat empat komponen pokok, yaitu : 1. Data
Data didalam sebuah basis data dapat disimpan secara terintegrasi (integrated) dan data dapat dipakai secara bersama-sama (shared).
2. Hardware (Perangkat Keras)
Terdiri dari semua peralatan komputer yang digunakan untuk pengelolaan sistem basis data.
3. Software (Perangkat Lunak)
Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data fisik pada basis data.
4. User atau pemakai.
2.6 Web-Services
Pada tahapan ketiga ini, komponen-komponen atau building blocks software disediakan sebagai service dan disebarkan lewat jaringan internet untuk diintegrasikan dengan aplikasi-aplikasi lain.
Menurut Kreger (2001), web-services diartikan sebagai antar muka (interface) yang menggambarkan sekumpulan operasi-operasi yang dapat diakses melalui jaringan, misalnya internet, dalam bentuk pesan XML (Extensible Markup
Language), sedangkan menurut W3C web-services adalah suatu sistem perangkat
lunak yang didesain untuk mendukung interaksi mesin ke mesin pada suatu jaringan. Web-services mempunyai suatu interface yang diuraikan dalam suatu format machine-processible seperti WSDL. Sistem lain yang berinteraksi dengan
Web-services dilakukan melalui interface/antar muka menggunakan pesan seperti
SOAP. Pada umumnya pesan ini melalui HTTP dan XML yang merupakan salah satu standart web. Perangkat Lunak aplikasi yang ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman dan berjalan pada berbagai platform dapat menggunakan
web-services untuk pertukaran data pada jaringan komputer seperti internet dalam cara
yang serupa dengan komunikasi inter-process pada komputer tunggal.
Interoperabilitas ini (sebagai contoh, antara Java dan Python, atau Microsoft
Gambar 2.1 Lapisan Dasar Web-services
Web-services dapat dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman
apa saja dan juga dapat diimplementasikan pada platform manapun. Hal ini dimungkinkan karena web-services berkomunikasi menggunakan sebuah standart format data yang universal yaitu XML dan menggunakan protokol SOAP. Karena
web-services menggunakan format data XML, oleh karena itu web-services
menggunakan format data XML, maka web-service juga mewariskan sifat
multi-tier dari XML, sehingga memungkinakan terjadinya integrasi antar web-services
atau aplikasi (Microsoft,2001).
Menurut Kreger (2001), dikatakan bahwa model dari sebuah
web-services didasarkan pada interaksi antara tiga komponen yang berperan dalam
web-services, yaitu : service provider, service registry dan service requestor atau
consumer. Interaksi yang terjadi antara ketiga komponen tersebut juga melibatkan
operasi publish ,find, bind. service provider menyediakan service yang dapat diakses melalui jaringan komputer, misalnya internet. Kemudian, service provider mendeskripsikan service yang dibangun dan mem-publish-kan service description tersebut ke service registry atau secara langsung ke service consumer. Service
requestor atau consumer menggunakan operasi find untuk mendapatkan service
description secara lokal melalui service registry. Service description yang
diperoleh itu kemudian digunakan untuk men-bind service provider dan berinteraksi dengan implementasi web-service yang akan digunakan tersebut.
2.6.1 Extensible Markup Language (XML)
XML merupakan sebuah Markup Language untuk dokumentasi terstruktur. Dokumen-dokumen terstruktur adalah dokumen-dokumen yang mempunyai isi atau content (kata dan gambar) serta indikasi yang menyatakan makna dari content tersebut. XML mempunyai kelebihan sebagai berikut :
a. XML tidak bergantung pada platform atau sistem operasi yang digunakan. b. Hasil pencarian data lebih akurat.
c. Dokumen XML dapat diterjemahkan ke dalam beberapa format yang berbeda karena dalam XML data dan instruksi dipisahkan.
a. Elemen dan atribut. Elemen menyatakan sifar dari content dan dilingkupinya sedangkan atribut merupakan pasangan dari nama-nilai yang muncur dalam tag setelah nama elemen.
b. Entity reference, digunakan supaya tanda markup dapat dimasukkan ke dalam
dokumen XML dan dianggap sebagai content.
c. Comment atau komentar
d. Processing Instruction (PI), memungkinkan dokumen berisi suatu instruksi
untuk suatu aplikasi.
e. CDATA Section. Dalam sebuah dokumen, CDATA Section menginstruksikan
parser untuk mengabaikan karakter-karakter tertentu yang mungkin akan
dikenali sebagai karakter markup.
f. Document Type Declaration (DTD). DTD berisi deklarasi markup yang
memenuhi grammar untuk suatu kelas dokumen.
2.6.2 Simple Object Access Protocol (SOAP)
Pada dasarnya SOAP mengikuti model transmini pesan HTTP yang bersifat request-respond dimana parameter SOAP request diletakkan dalam HTTP
request dan paramerter SOAP response diletakkan dalam HTTP response.
Gambar 2.3 SOAP Messaging
Dalam konsep web-services, SOAP merupakan mekanisme yang digunakan untuk mengirimkan pesan diantara client dengan web-service. Pesan dalam hal ini berupa permintaan client yang menginstruksikan web-services untuk melakukan pekerjaaan tertentu dan dapat pula berupa respon dari service yang merupakan hasilnya. SOAP tidak tergantung pada model pemrograman ataupun sistem operasi. Hal ini berarti sebuah aplikasi client yang ditulis dalam bahas pemrograman ataupun sistem operasi.
2.6.3 Web-Services Description Language (WSDL)
Menurut Shohoud (2001), WSDL merupakan sebuah bahasa berbasis XML yang digunakan untuk mendefinisikan web-services dan menggambarkan bagaimana cara untuk mengakses web-services tersebut.
Setelah web-services ditemukan menggunakan UDDI, client yang akan menggunakan service yang disediakan oleh web-services perlu mengetahui cara untuk dapat berinteraksi dengan web-service tersebut dan service apa saja yang disediakan di dalam web-service. Fungsional service yang disediakan oleh web-
WSDL merupakan suatu dokumen XML yang menjelaskan method-method apa saja yang tersedia dalam suatu web-services, parameter-parameter apa saja yang diperlukan untuk memanggil suatu method, dan apa hasil dari method yang dipanggil. WSDL menjelaskan bagaimana cara berinteraksi dengan web-services dan mengandung informasi mengenai pesan yang dapat dikirim ke SOAP message dan jenis respon yang akan dikembalikan oleh web services.
WSDL berisi detail bagi programmer dalam membuat client application untuk dapat menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh web-services. Dokumen WSDL juga akan menunjukkan pada client bagaimana web services akan bertingkah laku. Notasi yang digunakan WSDL untuk menggambarkan
format message yang digunakan berdasarkan pada standart XML Schema. WSDL
juga menggambarkan protokol komunikasi apa saja yang digunakan untuk berinteraksi dengan web-services. WSDL menggambarkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menulis program yang dapat bekerja dengan web-services.
Terdapat ada lima elemen utama dalam sebuah dokumen WSDL yaitu : a. Elemen <type>, berfungsi untuk mendefinisikan tipe data-tipe data yang
digunakan dalam pesan.
b. Elemen <message>, berfungsi untuk mendefinisikan format dari sebuah pesan. Pesan digunakan sebagai struktur masukan(input) atau keluaran(Output) bagi operasi.
d. Elemen <binding>, berfungsi untuk memetakan operasi-operasi dan pesan yang terdefinisikan pada port tipe ke protokol tertentu.
e. Elemen <service>, berfungsi untuk mendefinisikan sekumpulan port-poert yang saling berhubungan. Elemen <port> memetakan binding ke lokasi dari sebuah web-service.
2.6.4 Universal Description,Discovery and Integration (UDDI)
Menurut Ariba, IBM dan Microsoft (2000), UDDI merupakan suatu cara untuk mempublikasikan dan menentukan informasi tentang web-service. Dalam dunia internet sekarang ini, UDDI bisa dianalogikan dengan search engine. Perbedaan UDDI dengan search engine adalah bahwa search engine hanya berisi URL dari suatu website, search engine tidak dapat memberikan hasil misalnya berupa alamat e-mail. Karena search engine hanya berisi URL maka hanya ada satu format data yang dapat ditampilkan yaitu HTML. Search engine tidak dapat menampilkan dokumen SOAP maupun dokumen XML. Di samping itu, search
engine tidak dapat digunakan untuk memanggil aplikasi lain yang terletak di
tempat lain (remote call). Sedangkan UDDI mampu melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh search engine, misalnya memanggil aplikasi lain yang terletak secara remote (Accenture dkk, 2001).
2.7 Safety Stock
Safety Stock adalah stock tambahan dari item yang direncanakan untuk
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan membahas tentang identifikasi masalah, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services. Sebelum melakukan identifikasi dan analisis permasalahan, telah dilakukan pengumpulan data dengan teknik wawancara dan observasi yang dilakukan di perusahaan. Adapaun hasil dari wawancara dan observasi dapat dilihat pada lampiran 1.
3.1Identifikasi Permasalahan
Identifikasi permasalahan dilakukan pada saat maupun setelah proses wawancara dan observasi pada Yulia Bakery. Untuk melakukan identifikasi masalah, maka dilakukan observasi oleh panelis pada Yulia Bakery yang dilakukan pada 29 oktober 2013 sampai 4 november 2013. Data-data yang diperlukan untuk dilakukan analisis dikumpulkan dengan melakukan wawancara pada tiga responden yaitu : pemilik Yulia Bakery, bagian produksi, dan bagian kasir untuk mengumpulkan data. Selain itu juga melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan yang sedang berjalan.
dalam nota dan buku penjualan adalah nama roti, jumlah roti yang dibeli, dan total pembelian.
Selain melayani konsumen yang melakukan pembelian secara tunai, kasir juga melayani pesanan roti. kasir akan mencatat pemesanan ke dalam buku pesanan, data-data yang akan dicatat dalam buku pesanan adalah nama konsumen, alamat, daerah, jenis roti yang dipesan, jumlah pesanan, dan tanggal pemesanan. Dalam pembayaran pemesanan yang diterima, konsumen bisa langsung membayar secara tunai atau dengan memberikan uang muka untuk tanda jadi. Pesanan yang telah diterima oleh kasir nantinya akan dicek setiap hari oleh bagian produksi untuk mengetahui apakah terdapat pesanan yang harus diproduksi.
Dari data-data rekapitulasi penjualan dan pemesanan yang diterima oleh oleh kasir setiap minggunya akan diberikan kepada pemilik yang berada di pusat Yulia Bakery, yang nantinya data-data ini bisa digunakan pemilik untuk memberikan kebijakan. Data-data yang diterima oleh pemilik hanya sebatas transaksi yang berjalan pada Yulia Bakery setiap harinya, yang nantinya pemilik akan mengecek ulang dari penjualan tersebut.
Dari hasil identifikasi yang telah dilakukan, Gambaran proses bisnis yang ada pada Yulia Bakery adalah sebagai berikut :
1. Document Flow Transaksi Penjualan Roti. 2. Document Flow Pemesanan Roti.
3. Document Flow Laporan penjualan dan pemesanan.
3.1.1 Document Flow Transaksi Penjualan Roti
melakukan pembayaran. Kasir mencatat transaksi tersebut ke dalam buku penjualan dan membuat nota penjualan yang nantinya akan diberikan kepada konsumen. Data-data yang dimasukkan kedalam buku penjualan adalah nama roti, jumlah roti yang dibeli, dan total pembelian.
Document Flow Penjualan
Kasir Konsumen
Mulai
Daftar Roti
Daftar Roti
Membuat Nota Penjualan
Mencatat Transaksi ke Dalam Buku
Penjualan
Nota Penjualan Catatan Transaksi Penjualan Nota Penjualan
Selesai
D
Gambar 3.1 Document Flow Penjualan Roti
3.1.2 Document Flow Pemesanan Roti
Setiap hari bagian produksi akan mengecek pesanan yang telah diterima oleh kasir untuk selanjutnya dilakukan produksi sesuai dengan pesanan.
Document Flow Pemesanan Roti
3.1.3 Document Flow Laporan Penjualan dan Pemesanan
Pada fungsionalitas laporan penjualan ini proses diawali dari kasir yang memberikan hasil rekapitulasi penjualan dan pemesanan roti selama 7 hari kepada pemilik. Pemilik akan mengecek hasil rekapitulasi penjualan dan pemesanan tersebut dan akan melakukan evaluasi. Hasil dari evaluasi yang dilakukan oleh pemilik akan dijadikan acuan untuk kebijakan selanjutnya pada Yulia Bakery.
Document Flow Laporan Penjualan dan Pemesanan
Pemilik Kasir
Rekapitulasi Penjualan
Rekapitulasi Pemesanan Mulai
Menyerahkan Laporan 1 minggu sekali
Rekapitulasi Pemesanan
Rekapitulasi Penjualan
D
Membuat Hasil Evaluasi dan Kebijakan Baru
Hasil Evaluasi dan Kebijakan Baru
Selesai
3.2 Permasalahan
Setelah diketahui proses alur dokumen atau document flow yang dilakukan oleh masing-masing pengguna, maka proses berikutnya adalah melakukan analisis kebutuhan yang sesuai dengan proses-proses tersebut. analisis kebutuhan ini diperlukan untuk merancang kebutuhan masing-masing pengguna sistem. analisis ini dilakukan dengan kebutuhan masing-masing pengguna sistem. analisis ini dilakukan pada setiap pengguna yang secara langsung berinteraksi dengan sistem nantinya. Berikut ini hasil analisis kebutuhan untuk masing-masing pengguna :
3.2.1 Analisis pada Proses Staf Kasir
Dalam proses transaksi penjualan terjadi suatu antrian dan menunggunya konsumen yang disebabkan oleh kasir yang melakukan pembuatan nota penjualan dan pencatatatan data penjualan ke dalam buku penjualan. Hal seperti ini tentu saja membuat konsumen kecewa dengan pelayanan yang lama.
3.2.2 Analisis pada Proses Bagian Produksi
Dalam proses pemesanan roti terjadi rawannya terlewatnya produksi oleh bagian produksi terhadap pemesanan yang diterima dikarenakan pada penerimaan pesanan jadwal pengambilan pesanan tanggal tidak urut.
3.2.3 Analisis pada Proses Pemilik
3.3Solusi Permasalahan
Setelah dilakukan pengumpulan data melalui proses wawancara dan observasi, pengolahan data dari hasil observasi, dilanjutkan dengan melakukan identifikasi masalah, didapatkan suatu permasalahan yang harus diselesaikan dengan memberikan solusi terbaik yang sesuai dengan permasalahan yang ada. Dalam menyelesaikan permasalahan, solusi yang diberikan ialah dengan membangun Sistem Informasi Penjualan yang disesuaikan dengan kebutuhan pihak Yulia Bakery.
Dalam membangun sebuah sistem informasi sebagai solusi pada permasalahan yang ada diperusahaan, dikerjakan melalui beberapa tahapan. Tahapan pengembatangan perangkat lunak terdiri dari :
3.3.1 Kebutuhan Perangkat Lunak(Software Requirement)
Kebutuhan perangkat lunak merupakan langkah awal dalam membangun sebuah sistem atau aplikasi, hal ini dilakukan agar aplikasi yang dibangun sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dalam melakukan identifikasi kebutuhan perangkat lunak, ada beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu :
A.Elisitasi Kebutuhan (Requirement Elicitation)
yang diperoleh sehingga dapat diketahui data-data yang digunakan dan yang tidak digunakan terkait dengan pengembangan perangkat lunak.
Berikut ini data yang dikumpulkan melelaui proses wawancara ataupun observasi pada perusahaan. Data tersebut meliputi :
a. Data Cabang
Data cabang digunakan untuk proses pengelolaan master cabang yang ada pada sistem nantinya.
b. Data Barang
Data barang digunakan untuk proses pemasukan data sebagai data master pada aplikasi, sehingga ketika aplikasi pada sistem digunakan sudah terdapat data barang yang sudah sesuai dengan barang yang sekarang dijual atau digunakan. c. Data Karyawan
Data karyawan digunakan untuk pengelolaan terhadap hak akses pengguna atau user yang terlibat dalam sistem ini nantinya.
d. Data Konsumen
Data konsumen yang digunakan adalah data konsumen yang sudah pernah melakukan pemesanan roti sebelumnya.
e. Data Penjualan
Data jumlah penjualan yang dikumpukan adalah data mulai bulan oktober tahun 2012 sampai bulan September tahun 2013. Data ini digunakan sebagai data pembanding kebenaran antara sistem dengan proses manual.
f. Data Pemesanan
B.Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis)
Sesuai dengan hasil elisitasi data-data yang dibutuhkan untuk membangun perangkat lunak, dibutuhkan beberapa proses yang dapat digabungkan dan dibangun fungsi secara terkomputerisasi.
B.1 Analisis Kebutuhan Kasir
Membutuhkan suatu aplikasi yang dapat mendukung transaksi penjualan dan transaksi pelayanan yang dilakukan oleh kasir sehingga pelayanan dan rekap data penjualan dan data pemesanan menjadi lebih cepat.
B.2 Analisis Kebutuhan Bagian Produksi
Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya, bahwa bagian produksi membutuhkan peningkatan kinerja untuk beberapa proses, yaitu : a. Membuat suatu reminder atau pengingat untuk bagian produksi untuk pesanan
yang diterima sehingga meminimalkan terlewatnya pesanan pelanggan
b. Membuat suatu notifikasi untuk bagian produksi bahwa ada barang yang kadaluarsa untuk hari ini.
B.3 Analisis Kebutuhan Pemilik
C.Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (Requirement Spesification) Dalam proses membangun dan mengembangkan perangkat lunak, diperlukan perancangan spesifikasi perangkat lunak yang tepat dan detil, dengan tujuan agar perangkat lunak yang akan dikembangkan tersebut memiliki deskripsi fungsi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masing-masing pengguna. Kebutuhan fungsi tersebut meliputi kebutuhan fungsional dan non-fungsional.
.
C.1 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan dasar dari fungsi penyusunan fungsi-fungsi yang akan dibangun didalam perangkat lunak. Fungsi-fungsi-fungsi perangkat lunak tersebut telah melewati proses identifikasi kebutuhan setiap pengguna atau
user. Adapun kebutuhan fungsional yang sudah disetujui oleh stakeholder tersebut
meliputi staf kasir, bagian produksi, dan pemilik.
C.1.1 Staf Kasir
Kebutuhan fungsional beserta penjelasannya untuk kasir dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Detail Kebutuhan Fungsi Melakukan Proses Transaksi Penjualan Nama
Fungsi
Melakukan Proses Transaksi Penjualan Stakeholder Staf Kasir
Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk melakukan proses transaksi penjualan. Kondisi
Awal
1. Data cabang sudah tersedia 2. Data pengguna sudah tersedia. 3. Data barang sudah tersedia
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
1. Pengguna Memasukkan
Username dan Password
1.a) Sistem Melakukan Otentikasi Masukkan Pengguna
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
Pengguna
generate otomatis pada nomor
nota penjualan.
c) Nama kasir yang terdapat pada
form transaksi penjualan sudah
otomatis terisi sesuai dengan pengguna yang melakukan login ke dalam aplikasi.
3. Pengguna melakukan scan
barcode barang yang akan
dibeli untuk dimasukkan ke dalam field textbox yang terdapat pada form transaksi penjualan.
3. a) Sistem menampilkan nama barang, jenis barang, harga barang dan quantity yang otomatis terisi sejumlah 1 item. b) Sistem menampilkan detail penjualan di dalam gridview detail penjualan.
4. Pengguna melakukan tombol bayar selesai melakukan entry detail penjualan.
4. a) Sistem menampilkan form pembayaran penjualan.
b) Sistem Otomatis Menampilkan Total Penjualan sesuai dengan penjualan.
5. Pengguna Memasukkan pembayaran ke dalam
field pembayaran.
5. Sistem Otomatis melakukan perhitungan antara uang pembayaran – total penjualan dan ditampilkan dalam field kembalian pembayaran. 6. Pengguna menekan
tombol bayar pada form pembayaran penjualan
6. a) Sistem akan Menampilkan
report nota penjualan
b) Sistem akan melakukan print nota penjualan
Alur Eksepsi
Aksi Pengguna Respon Sistem
1. Pengguna salah memasukkan username
atau password.
1.Sistem Menampilkan pesan kesalahan input-an username
ataupun password maupun kedua-duanya.
2. Pengguna tidak bisa masuk ke form utama dari aplikasi sistem
2.Sistem menampilkan pesan
database tidak tersambung,
3. Pengguna mengisi pembayaran kurang dari total penjualan
3.Tombol bayar pada form
pembayaran penjualan tidak bisa digunakan atau disable.
Kondisi Akhir
1. Fungsi ini dapat menyimpan data transaksi penjualan ke dalam
database penjualan dan detail penjualan.
Kebutuhan melakukan transaksi penjualan
Correctness
Perhitungan antara total penjualan dengan harga barang dan quantity tidak terlalu mencolok.
Performance
Dalam proses pelayanan transaksi penjualan sistem harus mampu melakukan transaksi minimal 10 barang dengan catatan waktu di fungsi tab yang disesuaikan dengan alir proses bisnis
Kebutuhan fungsional kasir yang lainnya adalah melakukan transaksi Pemesanan Roti. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Detail Kebutuhan Fungsi Melakukan Proses Transaksi Pemesanan Roti
Nama Fungsi
Melakukan Proses Transaksi Pemesanan Barang Stakeholder Staf Kasir
Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk melakukan proses transaksi pemesanan barang atau roti.
Kondisi Awal
1. Data cabang sudah tersedia 2. Data pengguna sudah tersedia. 3. Data barang sudah tersedia 4. Data Konsumen sudah tersedia
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
1. Pengguna Memasukkan
Username dan Password
1.a) Sistem Melakukan Otentikasi Masukkan Pengguna
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
pengguna konsumen yang akan melakukan pemesanan roti.
b) Sistem sudah melakukan
generate otomatis pada nomor “id_konsumen”
3. Pengguna memilih tombol
“Simpan dan Lanjut
Pemesanan”
3.a) Sistem menampilkan form
transaksi pemesanan.
b) Sistem sudah melakukan
generate otomatis pada nomor
nota pemesanan.
c) Nama kasir yang terdapat pada
form transaksi penjualan sudah
otomatis terisi sesuai dengan pengguna yang melakukan login ke dalam aplikasi.
4. Pengguna memasukkan kode barang dari barang yang akan dibeli ke dalam
field kode barang dan menekan tombol “enter”
pada keyboard.
4. Sistem menampilkan nama barang, jenis barang, dan harga barang.
5. Pengguna melakukan pengisian quantity
pemesanam ke dalam field
quantity. Dan menekan tombol “tambah”
5. a) Sistem menampilkan detail pemesanan di dalam gridview detail pemesanan.
b) Sistem Menampilkan Total Pemesanan sesuai dengan pesanan,
6. Pengguna Menekan tombol pembayaran pada
form transaksi pemesanan.
6.a) Sistem akan menampilkan
form pembayaran pemesanan.
b) Sistem akan menampilkan total biaya pemesanan dan minimal pembayaran yang didapat dari 50% total biaya pemesanan.
7. Pengguna menekan
tombol “Bayar” 6. a) Sistem akan Menampilkan report nota pemesanan
b) Sistem akan melakukan print nota pemesanan.
Alur Eksepsi
Aksi Pengguna Respon Sistem
1. Pengguna salah memasukkan username
atau password.
Alur Eksepsi
Aksi Pengguna Respon Sistem
2. Pengguna tidak bisa masuk ke form utama dari aplikasi sistem
2. Sistem menampilkan pesan
database tidak tersambung,
4. Pengguna mengisi pembayaran kurang dari total pemesanan.
4.Tombol bayar pada form
pembayaran penjualan tidak bisa digunakan atau disable.
Kondisi Akhir
3. Fungsi ini dapat menyimpan data transaksi penjualan ke dalam
database pemesanan dan detail pemesanan.
4. Fungsi ini dapat mencetak nota pemesanan.
Kebutuhan melakukan transaksi pemesanan
Correctness
Perhitungan antara total pemesanan dengan harga barang dan quantity tidak terlalu mencolok.
Performance
Dalam proses pelayanan transaksi penjualan sistem harus mampu melakukan transaksi minimal 10 barang dengan catatan waktu di fungsi tab yang disesuaikan dengan alir proses bisnis
Tabel 3.3 Detail Kebutuhan Fungsi Melakukan Transaksi Pengambilan Pemesanan
Nama Fungsi
Melakukan Proses Transaksi pengambilan pemesanan Stakeholder Staf Kasir
Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk melakukan proses pengambilan pemesanan.
Kondisi Awal
1. Data cabang sudah tersedia 2. Data pengguna sudah tersedia. 3. Data barang sudah tersedia 4. Data Konsumen sudah tersedia 5. Data Karyawan sudah tersedia
6. Data transaksi pemesanan sudah tersedia
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
1. Pengguna Memasukkan
Username dan Password
1. a)Sistem melakukan otentikasi masukkan pengguna.
b) Sistem menampilkan
“Halaman Utama”, dan
memberikan otorisasi kepada pengguna.
2. Pengguna memilih sub
menu “Pengambilan
pemesanan” yang terdapat pada menu “Transaksi”.
2. Sistem dapat Menampilkan
“Halaman Pengambilan
Pemesanan”
3. Pengguna memasukkan Kode Nota Pemesanan
4. Pengguna melakukan
checklist pada status
pengambilan barang
4. Button simpan menjadi enable
5. Pengguna menekan tombol simpan.
5. Data Pemesanan status berubah menjadi sudah diambil dan sudah hilang dari daftar pesanan
Alur Eksepsi
Aksi Pengguna Respon Sistem
1. Pengguna salah memasukkan username
atau password.
1. Sistem Menampilkan pesan kesalahan input-an username ataupun password maupun kedua-duanya.
2. Pengguna tidak bisa masuk ke form utama dari aplikasi sistem
2. Sistem menampilkan pesan
Alur Eksepsi
Aksi Pengguna Respon Sistem
3. Pengguna salah memasukkan nota pesanan
3. Tombol bayar pada form
pembayaran penjualan tidak bisa digunakan atau disable. Kondisi melakukan transaksi pemesanan
Correctness
Detail pesanan dengan nota pemesanan yang dimasukkan sesuai.
Interface
1. Menu tersedia dalam bahasa indonesia.
2. Warna tampilan form di-design tidak terlalu mencolok.
Operability
1. Posisi menu button antara halaman sama.
2. Setiap field dalam form terdapat fungsi tab yang disesuaikan dengan alir proses bisnis
C.1.2 Bagian Produksi
Kebutuhan fungsional dan beserta penjelasan untuk bagian produksi dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Detail Kebutuhan Fungsi Reminder Pesanan Nama
Fungsi
Reminder Pesanan
Stakeholder Bagian Produksi
Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk reminder pesanan yang diterima untuk hari ini dan hari berikutnya.
Kondisi Awal
Data pesanan sudah tersedia
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
1. Pengguna Memasukkan
Username dan Password
1. a)Sistem melakukan otentikasi masukkan pengguna.
b) Sistem menampilkan
“Halaman Utama”, dan
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
pengguna.
c) Sistem menampilkan
Informasi Bahwa Ada Pesanan 2. Pengguna menekan
Tombol “Lihat Pesanan”
pada Informasi Ada Pesanan.
2.Sistem dapat menampilkan halaman pesanan untuk hari ini dan besok secara urut sesuai dengan tanggal dan jam pengamblan
3. Pengguna Merubah status pengerjaan pada halaman pesanan untuk hari ini dan hari esok dan menekan tombol simpan.
3. a) Sistem dapat mengubah status pengerjaan pada database.
b) menampilkan informasi bahwa status pengerjaan sudah diubah
Alur Eksepsi
Aksi Pengguna Respon Sistem
1. Pengguna salah memasukkan username
atau password.
1. Sistem Menampilkan pesan kesalahan input-an username ataupun password maupun kedua-duanya.
2. Pengguna tidak bisa masuk ke form utama dari aplikasi sistem
2. Sistem menampilkan pesan
database tidak tersambung,
Kondisi melakukan transaksi pemesanan.
Interface
1. Menu tersedia dalam bahasa indonesia.
2.Warna tampilan form di-design tidak terlalu mencolok.
Operability
1. Posisi menu button antara halaman sama.
2. Setiap field dalam form terdapat fungsi tab yang disesuaikan dengan alir proses bisnis setiap proses yang dijalankan, sehingga mudah dioperasikan.
C.1.3Pemilik
Tabel 3.5 Detail Kebutuhan Fungsi Laporan Penjualan dan Pemesanan Nama
Fungsi
Laporan Penjualan dan Pemesanan Stakeholder Pemilik
Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk mencetak laporan penjualan dan pemesanan sesuai dengan parameter yang diinginkan
Kondisi Awal
1. Data cabang sudah tersedia 2. Data barang sudah tersedia
3. Data karyawan sudah sudah tersedia 4. Data konsumen sudah tersedia
5. Data transaksi penjualan sudah tersedia 6. Data transaksi pemesanan sudah tersedia
Alur Normal
Aksi Pengguna Respon Sistem
1. Pengguna memilih menu laporan pada tampilan
website.
1. Sistem menampilkan beberapa sub menu laporan untuk pemilik. 2. Pengguna memilih sub
menu laporan yang dipilih
2. Sistem dapat menampilkan tampilan sub menu yang dipilih oleh pengguna
3. Pengguna memasukkan Kode Cabang ke dalam berdasarkan inputan pada field kode cabang.
4. Pengguna menginputkan parameter tanggal awal dan tanggal akhir untuk
range tanggal laporan
yang diinginkan dan
menekan tombol “Lihat Laporan”
4. Sistem dapat menampilkan hasil laporan yang diinginkan oleh pengguna sesuai dengan sub menu dan sesuai dengan parameter.
5. Pengguna Menekan gambar pdf pada laporan
1. Sistem menampilkan pesan kode cabang yang diinputkan salah.
2. Pengguna salah menginputkan parameter tanggal akhir lebih besar dari pada tanggal awal
2. Sistem menampilkan pesan
range tanggal akhir harus lebih
Kondisi Akhir
Fungsi ini akan menghasilkan laporan penjualan dan pemesanan
Kebutuhan melakukan melihat laporan penjualan dan pemesanan.
Interface
1. Menu tersedia dalam bahasa indonesia.
2.Warna tampilan form di-design tidak terlalu mencolok.
Performance
1. Sistem dapat mengupdate data setiap 3 jam sekali.
2. Laporan yang diterima sesuai dengan penjualan sampai batas waktu terakhir penarikan data dari database sementera ke dalam database server.
C.2 Kebutuhan Non-Fungsional
Dalam penerapan fungsi-fungsi tersebut dengan tujuan mendukung kinerja fungsi utama dari sistem, dibutuhkan juga fungsi non-fungsional. Adapun kebutuhan non-fungsional yang sudah disetujui oleh stakeholder tersebut dapat dilihat lebih detail pada tabel 3.6.
Tabel 3.6 Hubungan Fungsional dan Non-Fungsional Sistem
No. Stakeholder Fungsional Sistem
Non-Fungsional Sistem
1 Kasir
a. Melakukan transaksi penjualan
a. Security
b. Correctness
c. Interface
d. Performance
e. Operability
b. Melakukan transaksi pemesanan
a. Security
b. Correctness
No. Stakeholder Fungsional Sistem Non-Fungsional
Sistem
d. Operability
c. Melakukan proses transaksi pengambilan pesanan
a. Security
b. Correctness
c. Interface
d. Operability
2. Bagian
Produksi a. Kebutuhan Fungsi reminder Pesanan
a. Security
b. Interface
c. Operability
3 Pemilik a. Laporan Penjualan dan Pemesanan
a. Security
b. Interface
c. Performance
d. operability
3.3.2 Desain Sistem (Software Design)
text text text
Data Stok Barang Perubahan Stok Barang
Gambar 3.4 Blok Diagram Perancangan Sistem
diperlukan untuk pemesanan roti adalah data konsumen, data barang, dan data pemesanan. Dari data pemesanan roti ini terjadi proses transaksi pemesanan dan penyusunan jadwal pesanan pelanggan. Laporan yang dihasilkan dari proses pemesanan ini adalah laporan konsumen, laporan pemesanan, dan laporan wilayah pemesanan. Dalam proses penyusunan jadwal pesanan, sistem akan memberikan
reminder untuk bagian produksi yang dijadikan pengingat bahwa ada pesanan
untuk hari ini yang harus diproduksi.
Model pengembangan yang digunakan dalam Tugas Akhir ini yaitu berupa rancang bangun sistem informasi penjualan roti menggunakan
web-service. Dengan mengumpulkan data pada transaksi setiap harinya dan
data-data pemesanan yang nantinya data-data tersebut digunakan sebagai inputan. Selanjutnya data tersebut akan diproses dan dianalis sesuai dengan informasi yang dihasilkan. Secara garis besar dapat digambarkan dengan menggunakan arsitektur seperti pada gambar 3.5.
Sistem informasi penjualan roti pada Yulia Bakery ini dilakukan untuk mengoptimalkan tingkat pelayanan konsumen oleh kasir. data penjualan yang akan diinputkan ke dalam sistem dengan database sementara adalah data barang, dan data jumlah barang yang dibeli oleh konsumen dari proses ini akan menghasilkan struk atau nota untuk konsumen. Sedangkan untuk pelayanan pesanan yang diterima oleh kasir, data yang diinputkan ke dalam sistem dengan database sementara adalah data pesanan, data konsumen, dan data barang dan sistem akan memberikan output berupa struk atau nota pesanan konsumen. Dari data yang telah disimpan pada database sementara, setiap tiga jam sekali data tersebut akan mengupdate data yang ada di dalam database pusat dengan menggunakan web-service. Data-data yang akan dipindahkan dari database sementara ke dalam database pusat adalah data penjualan, data pesanan, data stok barang, dan data konsumen.
Data pesanan yang sudah masuk pada database pusat server nantinya akan memberikan suatu reminder untuk bagian produksi bahwa terdapat pesanan yang harus di produksi. Dengan adanya reminder ini diharapkan akan mengurangi terlewatnya pesanan konsumen yang berdampak kerugian bagi Yulia Bakery. Untuk produksi setiap harinya bagian produksi akan menambahkan stock roti ke dalam sistem database sementara ketika setelah produksi dan akan dimasukkan ke dalam rak display.
konsumen, laporan wilayah pemesanan, dan laporan stok barang. Laporan tersebut nantinya akan dijadikan pemilik sebagai acuan untuk membuat kebijakan.
Proses desain tahap selanjutnya dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan sebelumnya. Beberapa model perancangan perangkat lunak tersebut adalah sebagai berikut :
1. System Flow
2. Data Flow Diagram
3. Entity Relationship Diagram (DFD),
4. Rancangan Database
5. Rancangan Tampilan Antar Muka(Interface)
A. System Flow
Gambar 3.6 menjelaskan tentang alur sistem dalam melakukan login ke dalam sistem. Untuk dapat melakukan login ke dalam sistem, karyawan harus memiliki username dan password yang sudah didapatkan oleh setiap karyawan. Karyawan yang sudah memiliki username dan password memasukkan ke dalam
field yang sudah terdapat di dalam aplikasi. Aplikasi akan melakukan pengecekan
System Flow Login User
Sistem User
Tidak
Ya
Mulai
Form Utama Sistem
Data Valid ?
Master Karyawan Login
Username Atau Password Tidak
Valid ID dan Password
Selesai
Gambar 3.6 System Flow Login Sistem
System Flow Maintenance Master Cabang
Gambar 3.7 System Flow Maintenance Master Cabang
diinputkan oleh admin tidak valid maka sistem akan memberikan informasi inputan tidak valid.
System Flow Maintenance Master Karyawan
Sistem
Gambar 3.8 System Flow Maintenance Master Karyawan
akan menampilkan form master barang, user dapat memilih menu untuk menginput data baru atau merubah data yang telah ada. Sistem akan melakukan validasi terhadap inputan yang dilakukan oleh user, sistem akan memberikan sebuah informasi untuk user ketika validasi terdapat kesalahan maupun ketika
user telah berhasil menginputkan data master barang baru atau merubah data
master barang yang telah ada.
System Flow Maintenance Master Barang
Sistem
Gambar 3.10 menjelaskan tentang penambahan stok barang. Sistem ini dimulai dari user yang telah berhasil login dan mempunyai otoritas sebagai bagian produksi, user akan menginputkan data stok barang baru yang telah diproduksi. Sistem akan melakukan pengecekan terhadap barang yang diinputkan, jika barang yang diinputkan sudah memiliki kode produksi yang sama dengan data yang telah ada dalam database,maka aka nada notifikasi atau message box bahwa data stok barang dengan kode barang dan dengan kode produksi yang sama sudah ada pada
database. User akan memilih pilihan tambahkan stok pada pilihan yang ada pada
System Flow Penambahan Stok Barang
Sistem Bagian Produksi
Mulai
Data Stok Barang Baru
Menambahkan Data Stok Barang Mengecek Kode Barang
Dengan Kode Produksi
Sama ?
Mengubah Data Stok Barang
Ya
Tidak
Produksi
Master Barang Produksi
Berhasil Mengubah Stok Barang Berhasil Menambah
Stok Barang
Selesai
Histori Produksi
Login Sistem
Master Barang
Gambar 3.10 System Flow Penambahan Stok Barang
penjualan dan total penjualan kepada konsumen. Konsumen akan memberikan pembayaran sesuai dengan total penjualan yang telah diinformasikan dan kasir akan menginputkan data pembayaran yang telah diberikan oleh konsumen. Sistem akan memberikan nota penjualan berisi tentang detail penjualan dan total penjualan dari penjualan yang dilakukan oleh kasir.
System Flow Transaksi Penjualan
Sistem
Gambar 3.12 menjelaskan tentang transaksi pemesanan. Sistem ini dimulai dari konsumen yang memberikan daftar pesanan roti yang akan dipesan, kasir akan menerima pesanan dan menginputkan nama konsumen yang melakukan pemesanan dan menginputkan data konsumen ke dalam sistem. Selesai melakukan
input data konsumen maka kasir akan menginputkan data pesanan ke dalam