RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN OBAT
HEWAN TERNAK PADA CV BERLIANA SADA
MANDIRI
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
ULINNUHA JAZA CHUSNINA 09410100250
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
Halaman
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Pembatasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Penelitian Terdahulu. ... 6
2.2 Perangkat Lunak ... 7
2.3 Penjualan ... 8
2.4 Cost-Plus Pricing ...10
2.5 Obat Hewan Ternak ... 11
2.6 Persediaan ... 11
2.7 Manajemen Persediaan ... 13
2.10 Analisis dan Perancangan Sistem ... 16
2.10.1 Document Flow ... 17
2.10.2 System Flow ... 18
2.10.3 Data Flow Diagram(DFD) ... 18
2.10.4 Entity Relational Diagram(ERD) ... 19
2.11 Visual Basic.Net 2010 ... 20
2.12 SQL Server 2008... 20
2.13 Black Box Testing ... 21
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 22
3.1 Analisis Sistem... 22
3.1.1 Identifikasi Masalah ... 22
3.1.2 Analisis Kebutuhan ... 25
3.2 Perancangan Sistem ... 51
3.2.1 System Flow ... 52
3.2.2 Context Diagram ... 70
3.2.3 Diagram Berjenjang ... 71
3.2.4 Data Flow Diagram(DFD)... 72
3.2.5 Entity Relational Diagram(ERD) ... 76
3.2.6 Struktur Tabel ... 78
3.2.7 Perancangan Interface ... 82
3.2.8 Perancangan Output... 94
4.1 Implementasi Sistem ... 112
4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 112
4.1.2 Penjelasan dan Hasil Implementasi Sistem ... 113
4.2 Evaluasi Sistem ... 124
4.2.1 Uji Coba Sistem ... 125
4.2.2 Uji Coba Pengguna ... 173
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 176
5.1 Kesimpulan ... 176
5.2 Saran... 176
DAFTAR PUSTAKA ... 177
Halaman Gambar 2.1 Waterfall Model (Pressman, 2015: 39). ...Error! Bookmark not defined. Gambar 3.1 Document Flow Transaksi Penjualan. Error! Bookmark not defined. Gambar 3.2 Document Flow Pembuatan Laporan Penjualan. .... Error! Bookmark
not defined. Gambar 3.3 Blok Diagram Aplikasi Penjualan Obat Hewan Ternak pada BSM ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.4 System Flow Master Data Supplier. ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.5 System Flow Master Data Pelanggan. Error! Bookmark not defined. Gambar 3.6 System Flow Master Data Kategori .... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.7 System Flow Master Data Satuan ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.8 System Flow Master Data Obat ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.9 System Flow Master Data Pengguna .. Error! Bookmark not defined. Gambar 3.10 System Flow Stok Obat. ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.11 System Flow Transaksi Penjualan. ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.12 System Flow Laporan History Penjualan ...Error! Bookmark not
defined. Gambar 3.13 System Flow Laporan Penjualan ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.14 System Flow Laporan Profit Penjualan ...Error! Bookmark not
defined. Gambar 3.15 System Flow Laporan Peringkat Penjualan Obat .. Error! Bookmark
Gambar 3.17 Diagram Berjenjang Aplikasi Penjualan Obat Hewan Ternak Error! Bookmark not defined. Gambar 3.18 DFD Level 0 Aplikasi Penjualan Obat Hewan Ternak pada BSM ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.19 DFD Level l Maintenance Data Obat ...Error! Bookmark not
Gambar 3.22 DFD Level 1 Membuat Laporan ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.23 CDM Aplikasi Penjualan Obat Hewan Ternak ... Error! Bookmark
not defined. Gambar 3.24 PDM Aplikasi Penjualan Obat Hewan Ternak ... Error! Bookmark
not defined. Gambar 3.25 Rancangan Form Menu Utama ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.26 Rancangan Form Login ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.27 Rancangan Form Ubah Password .... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.28 Rancangan Form Master Supplier ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.29 Rancangan Form Master Pelanggan Error! Bookmark not defined. Gambar 3.30 Rancangan Form Master Kategori ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.31 Rancangan Form Master Satuan ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.32 Rancangan Form Master Obat ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.33 Rancangan Form Master Pengguna . Error! Bookmark not defined. Gambar 3.34 Rancangan Form Stok Obat ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.35 Rancangan Form Transaksi Penjualan ...Error! Bookmark not
defined. Gambar 3.36 Rancangan Form Laporan History Penjualan .Error! Bookmark not
defined. Gambar 3.37 Rancangan Form Laporan Penjualan ...Error! Bookmark not
Gambar 3.39 Rancangan Form Laporan Peringkat Penjualan .... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.40 Desain Cetak Faktur Penjualan ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.41 Desain Laporan Penjualan Bulanan . Error! Bookmark not defined. Gambar 3.42 Desain Laporan Penjualan Harian .... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.43 Desain Laporan Penjualan Mingguan ...Error! Bookmark not
Halaman Tabel 2.1 Poin Penilaian (Riduwan, 2011) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.2 Kriteria Interpretasi Skor (Riduwan, 2011). ...Error! Bookmark not
defined. Tabel 2.3 Simbol Document Flow (Jogiyanto, 1990) ...Error! Bookmark not
defined. Tabel 2.4 Simbol System Flow (Jogiyanto, 1990) . Error! Bookmark not defined. Tabel 2.5 Simbol Data Flow Diagram (Jogiyanto, 1990) ....Error! Bookmark not
defined. Tabel 2.6 Simbol Entity Relational Diagram (Jogiyanto, 1990) Error! Bookmark
not defined. Table 3.1 Kebutuhan Fungsional Berdasarkan Pengguna ....Error! Bookmark not
Tabel 3.18 Struktur Stok Obat ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.19 Struktur Penjualan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.20 Struktur Detil Penjualan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.21 Struktur Satuan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.22 Struktur Kategori ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.23 Struktur Detil Stok ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.24 Rancangan Uji Coba Menu Utama ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.25 Data Uji Coba Menu Login ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.26 Rancangan Uji Coba Menu Login ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.27 Data Uji Coba Menu Ubah Password .. Error! Bookmark not defined. Tabel 3.28 Rancangan Uji Coba Menu Ubah Password ...Error! Bookmark not
defined. Tabel 3.29 Rancangan Uji Coba Menu Master Supplier ...Error! Bookmark not
defined. Tabel 3.30 Rancangan Uji Coba Menu Master Pelanggan ...Error! Bookmark not
defined. Tabel 3.31 Rancangan Uji Coba Menu Master Obat ...Error! Bookmark not
defined. Tabel 3.32 Rancangan Uji Coba Menu Master Kategori ...Error! Bookmark not
defined. Tabel 3.33 Rancangan Uji Coba Menu Master Satuan ...Error! Bookmark not
Tabel 3.35 Rancangan Uji Coba Menu Stok Obat . Error! Bookmark not defined. Tabel 3.36 Rancangan Uji Coba Menu Transaksi PenjualanError! Bookmark not
defined. Tabel 3.37 Data Uji Coba Menu Laporan History Penjualan ... Error! Bookmark
not defined. Tabel 3.38 Rancangan Uji Coba Menu Laporan History Penjualan ... Error!
Bookmark not defined. Tabel 3.39 Data Uji Coba Menu Laporan Penjualan ...Error! Bookmark not
defined. Tabel 3.41 Data Uji Coba Menu Laporan Profit Penjualan ..Error! Bookmark not
defined. Tabel 3.42 Rancangan Uji Coba Menu Laporan Profit Penjualan ... Error!
Bookmark not defined. Tabel 3.43 Data Uji Coba Menu Laporan Peringkat Penjualan .. Error! Bookmark
not defined. Tabel 3.44 Rancangan Uji Coba Menu Laporan Peringkat Penjualan ... Error!
Tabel 4.14 Test Case Form Laporan History Penjualan. ...Error! Bookmark not defined. Tabel 4.15 Data Uji Coba Form Laporan Penjualan. ...Error! Bookmark not
defined. Tabel 4.16 Test Case Form Laporan Penjualan. .... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.17 Data Uji Coba Menu Laporan Profit Penjualan ..Error! Bookmark not
Bookmark not defined. Tabel 4.19 Data Uji Coba Menu Laporan Peringkat Penjualan .. Error! Bookmark
not defined. Tabel 4.20 Rancangan Uji Coba Menu Laporan Peringkat Penjualan ... Error!
1.1 Latar Belakang Masalah
Berliana Sada Mandiri (BSM) merupakan distributor obat-obatan, multivitamin dan mineral bagi hewan ternak. Berdiri pada tahun 1997, dan
berkantor pusat di Sidoarjo. BSM menjual 32 jenis obat yang diperoleh dari supplier atau produsen yang dipesan oleh bagian pembelian sesuai permintaan
bagian gudang tiap bulannya. BSM memiliki pelanggan berupa KUD (Koperasi Unit Desa), Peternak kecil, Peternak menengah, Peternak besar, mantri dan dokter hewan yang tersebar di seluruh pulau Jawa. Pelanggan melakukan pembelian langsung ke bagian gudang BSM, kemudian pelanggan diberi faktur penjualan oleh petugas gudang sebagai bukti transaksi bersama dengan obat yang dipesan. Faktur tersebut dibuat rangkap tiga untuk diberikan pada pelanggan, petugas gudang, dan bagian akuntansi. Seluruh transaksi penjualan tersebut dicatat ke dalam buku gudang oleh petugas gudang. Petugas gudang kemudian merekap seluruh transaksi penjualan yang tercatat di buku gudang dan faktur penjualan ke dalam Microsoft Office Excel untuk kemudian dilaporkan kepada manajer gudang.
gudang membuat faktur dan menyerahkannya kepada pelanggan beserta obat yang dibeli, baru kemudian petugas gudang dapat melayani pelanggan berikutnya.
Petugas gudang juga mengalami kesulitan dalam merekap seluruh transaksi penjualan untuk dibuat laporan setiap bulannya. Petugas gudang harus bekerja dua kali dengan mencatat seluruh transaksi dan keluar masuk obat ke dalam buku gudang setiap harinya, dan kemudian menyalinnya ke dalam Microsoft Office Excel. Untuk mengurangi kesalahan dalam perhitungan, Petugas gudang harus mencocokkan transaksi yang tercatat dalam buku gudang dengan faktur yang dikumpulkan. Hal tersebut tidak efektif dan membutuhkan waktu yang lama, sebanyak dua hari lembur. Sehingga setiap akhir bulan, gudang BSM harus tutup saat melakukan rekap penjualan yang merugikan BSM karena tidak bisa melayani transaksi penjualan.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka gudang BSM membutuhkan sebuah aplikasi penjualan yang dapat digunakan untuk mencatat dan menyimpan data obat, data pelanggan, dan seluruh transaksi penjualan setiap harinya. Aplikasi tersebut juga dapat menghitung seluruh transaksi penjualan dan menghasilkan laporan penjualan dengan cepat dan akurat setiap bulannya. Serta dapat menampilkan data jumlah obat di gudang secara up to date.
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Aplikasi penjualan ini tidak membahas pengiriman obat sampai ke pelanggan. 2. Aplikasi penjualan ini tidak membahas tentang pembelian obat oleh bagian pembelian, namun membahas jumlah obat yang diterima dari supplier sebagai masukan aplikasi.
3. Seluruh transaksi pembelian obat dalam aplikasi ini dilakukan dengan pembayaran tunai.
4. Aplikasi tidak membahas kredit, retur, laba rugi, hutang dagang, dan perhitungan akuntansi.
5. Harga jual obat ditentukan menggunakan metode cost-plus pricing.
6. Laporan yang dihasilkan dalam aplikasi ini adalah history penjualan setiap pelanggan, laporan penjualan per hari, laporan penjualan per minggu, laporan penjualan per bulan, laporan pendapatan kotor penjualan, laporan gross profit penjualan obat dalam setiap bulan, laporan peringkat penjualan obat dalam setiap bulan, laporan jumlah persediaan obat.
7. Laporan pendapatan yang dihasilkan tidak meliputi laporan keuangan dan laporan laba rugi.
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi petugas gudang BSM, dapat membantu dalam melayani transaksi penjualan setiap hari, dapat membantu mencatat seluruh transaksi penjualan setiap hari, serta menyimpannya dalam database¸ untuk kemudian di rekap dan dilaporkan pada manajer setiap bulannya.
2. Bagi manajer gudang BSM, dapat membantu mendapatkan laporan penjualan, laporan jumlah persediaan obat dalam gudang, dan laporan pendapatan dan profit penjualan obat dengan cepat dan akurat.
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan Tugas Akhir “Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Obat Hewan
Ternak Pada Berliana Sada Mandiri” ini disusun secara sistematis ke dalam lima bab. Setiap bab saling terkait dan menjelaskan tentang sistem dan aplikasi yang dibuat. Rangkuman berupa penjelasan singkat setiap bab terdapat dalam sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab pertama berisi tentang latar belakang dibuatnya tugas akhir ini, serta solusi yang diajukan. Semuanya dijelaskan dalam sub bab latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, manfaat dan tujuan serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
persediaan, FEFO(First Expired First Out), pengolahan angket, perangkat lunak, analisis dan perancangan sistem, waterfall model, dan blackbox testing.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ketiga berisi analisis sistem terdiri atas sub bab identifikasi masalah dan analisis kebutuhan, perancangan sistem berupa blok diagram, system flow, context diagram, data flow diagram, entity relationship diagram
yang berupa conceptual data model dan physical data model, struktur tabel, perancangan halaman aplikasi dan rancangan tes aplikasi berdasarkan metode black box testing.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Bab keempat berisi tentang implementasi dan pembahasan dari program yang telah dibuat. Pada tahap ini juga dilakukan evaluasi dan uji coba terhadap aplikasi yang telah dibuat untuk memastikan apakah program yang dibuat telah sesuai dengan apa yang diharapkan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan aplikasi penjualan telah banyak dilakukan. Beberapa di antaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Permana (2013) dengan judul “Rancang Bangun Penjualan Barang Elektronik
Berbasis Web”. Dalam penelitian ini dibangun sebuah aplikasi penjualan berbasis
web untuk PT. Chandra Elektronik Sidoarjo. Tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai media promosi produk elektronik dan memberi kemudahan bagi pelanggan untuk melakukan transaksi pembelian. Sedangkan output yang dihasilkan dari aplikasi ini adalah laporan penjualan serta laporan persediaan barang.
Penelitian kedua dilakukan oleh Siswandi (2014) dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi Penjualan di Toko Istana Herbal Berbasi Android”. Dalam
penelitian ini dibangun sebuah aplikasi penjualan berbasis android yang bertujuan untuk mempermudah kegiatan promosi produk melalui media android yang akhir-akhir ini telah banyak digunakan, termasuk oleh pelanggan Toko Istana Herbal, serta memberi kemudahan pada pelanggan untuk langsung melakukan transaksi melalui aplikasi tersebut. Dalam penelitian ini penulis lebih menekankan fungsi aplikasi sebagai media promosi produk daripada memberi kemudahan dalam proses penjualan. Adapun output yang dihasilkan dari aplikasi ini adalah informasi produk obat herbal yang tersedia, serta laporan penjualan obat herbal.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Putra (2014) dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Sanitary pada Showroom PT. Gracious Pualam Jaya”.
Pualam Jaya yang melayani penjualan produk sanitary. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan aplikasi yang dapat membantu bagian penjualan dalam menyusun laporan komisi sale dan piutang. Manajer bagian penjualan membutuhkan aplikasi yang dapat dengan cepat memberikan laporan transaksi penjualan, laporan komisi sale, dan laporan piutang.
Perbedaan dalam penelitian tugas akhir ini dengan penelitian sebelumnya adalah aplikasi penjualan ini selain dapat memberikan laporan penjualan, juga dapat memberikan laporan jumlah obat yang tersedia di gudang, serta laporan obat yang diminati pelanggan setiap bulannya untuk digunakan manajer gudang dalam menentukan prioritas obat yang dibeli di periode selanjutnya.
2.2 Perangkat Lunak
Perangkat keras komputer tidak akan dapat berbuat apa-apa tanpa adanya perangkat lunak. Teknologi yang canggih dari perangkat keras akan berfungsi bila instruksi-instruksi tertentu telah diberikan kepadanya. Instruksi-instruksi tersebut disebut dengan perangkat lunak (software). Perangkat lunak dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian besar, yaitu sebagai berikut ini (Jogiyanto, 2003: 126). 1. Perangkat lunak sistem (system software), yaitu perangkat lunak yang dapat
mengoperasikan sistem komputernya. Perangkat lunak sistem dapat dikelompokkan lagi menjadi 3 bagian sebagai berikut ini :
a. Perangkat lunak sistem operasi (operating system), yaitu program yang ditulis untuk mengendalikan dan mengoordinasi operasi dari sistem komputer.
disk, menyalin disk, mencegah dan membersihkan virus dan lain
sebagainya.
c. Perangkat lunak bahasa (language software), yaitu program yang digunakan untuk menerjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman ke dalam bahasa mesin supaya dapat dimengerti oleh komputer.
2. Perangkat lunak aplikasi (application software), yaitu program yang ditulis dan diterjemahkan oleh language software untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu. Menurut Indrajani (2011) aplikasi adalah suatu program yang menentukan aktivitas pemrosesan informasi yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas-tugas khusus pemakai komputer. Sedangkan menurut Hendrayudi (2008) aplikasi adalah program komputer yang dipakai untuk pekerjaan tertentu. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi adalah suatu program yang dibangun dan dihasilkan melalui komputer untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu.
2.3 Penjualan
Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting dan menentukan bagi perusahaan dalam mencapai sebuah tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Beberapa para ahli mengemukakan tentang definisi penjualan antara lain:
2. Warren Reeve Fees yang diterjemahkan oleh Farahmita (2006), penjualan adalah jumlah yang dibebankan kepada pelanggan untuk barang dagang yang dijual, baik secara tunai maupun kredit”.
3. Kusnadi (2009), penjualan adalah sejumlah uang yang dibebankan kepada pembeli atas barang atau jasa yang dijual.
Berdasarkan pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah suatu proses pembuatan dan cara untuk mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian (penyerahan) barang atau jasa yang ditawarkan berdasarkan harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang terkait baik dibayar secara tunai maupun kredit.
Selain itu terdapat berbagai macam transaksi penjualan yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Penjualan Secara Tunai
Penjualan yang bersifat “Cash and Carry” dimana penjualan setelah terjadi kesepakatan harga antara penjual dengan pembeli, pembeli langsung menyerahkan pembayaran secara tunai dan biasa langsung dimiliki oleh pembeli.
2. Penjualan Kredit
Penjualan non cash dengan tenggang waktu rata-rata di atas satu bulan. 3. Penjualan Secara Tender
4. Penjualan Ekspor
Penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli luar negeri yang mengimpor barang yang biasanya menggunakan fasilitas Letter of Credit (LC). 5. Penjualan Secara Konsiyasi
Penjualan barang secara “titipan” kepada pembeli yang juga sebagai penjualan
apabila barang tersebut tidak terjual maka akan dikembalikan pada penjual. 6. Penjualan Secara Grosir
Penjualan yang dilakukan tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang perantara yang menjadi perantara pabrik atau importir dengan pedagang eceran.
2.4 Cost-Plus Pricing
Cost-Plus Pricing merupakan salah satu metode penentuan harga jangka panjang yang diambil berdasarkan pendekatan biaya. Selain cost-plus pricing, dalam metode penentuan harga jangka panjang terdapat market-based pricing. Perbedaan antara cost-plus pricing dan market-based pricing adalah cost-plus pricing menentukan harga berdasarkan biaya yang dibutuhkan dalam memproduksi
produk, cost-plus pricing cocok untuk perusahaan yang tidak terlalu kompetitif dan tidak terpengaruh terhadap pasar atau konsumen. Market-Based Pricing menentukan harga berdasarkan pasar dan konsumen, termasuk memperhatikan reaksi yang terjadi pada kompetitor. Market-Based Pricing cocok untuk perusahaan yang sangat kompetitif dan sangat terpengaruh terhadap pasar atau konsumen (Horngern, 2012).
Selling Price = Cost Base + (Target rate income(%) x Cost base)
2.5 Obat Hewan Ternak
Obat hewan adalah sediaan yang dapat digunakan untuk mengobati hewan, membebaskan gejala, atau memodifikasi proses kimia dalam tubuh yang meliputi sediaan biologik, farmakoseutika, premix, dan sediaan alami. Dalam pembuatannya proses kegiatan pengolahan dilakukan dengan pencampuran dan pengubahan bentuk bahan baku obat hewan menjadi obat hewan. Obat hewan yang telah jadi kemudian di distribusikan ke masyarakat melalui pelaku kesehatan hewan seperti materi hewan dokter hewan dan kegiatan pengadaan obat-obatan badan usaha milik Negara atau milik daerah, swasta atau koperasi. Semua ini dilakukan untuk mengoptimalkan kemampuan hewan untuk berproduksi dan berkembang biak (Undang-Undang Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2009).
2.6 Persediaan
Persediaan adalah sumber daya yang menunggu proses lebih lanjut (idle resource). Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut tersebut adalah berupa
kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi ataupun kegiatan konsumsi pangan pada sistem rumah tangga (Nasution, 1999).
Timbulnya persediaan dalam suatu sistem, baik sistem manufaktur maupun non manufaktur adalah merupakan akibat dari 3 kondisi sebagai berikut (Nasution, 1999):
tersedia sebelumnya, karena untuk mengadakan barang dibutuhkan waktu untuk pembuatannya maupun untuk mendatangkannya. Hal ini berarti bahwa adanya persediaan merupakan hal yang sulit dihindarkan.
2. Adanya keinginan untuk mencegah ketidakpastian (precautionary motive). Ketidakpastian yang dimaksudkan adalah:
a. Adanya permintaan yang bervariasi dan tidak pasti dalam jumlah maupun waktu kedatangan.
b. Waktu pembuatan yang cenderung tidak konstan antara satu produk dengan produk yang lain.
c. Waktu tunggu (lead time) yang cenderung tidak pasti karena berbagai faktor yang tak dapat dikendalikan sepenuhnya.
Ketidakpastian ini akan dicegah oleh jenis persediaan yang disebut persediaan yang harus ada (safety stock). Persediaan yang harus ada ini digunakan jika permintaan melebihi peramalan, produksi lebih rendah dari rencana, atau waktu tunggu (lead time) lebih panjang dari yang diperkirakan semula.
3. Keinginan melakukan spekulasi (speculative motive) yang bertujuan mendapatkan keuntungan besar dari kenaikan harga barang di masa mendatang.
2.7 Manajemen Persediaan
Menurut Hompel dan Schmidt (2007) manajemen persediaan atau inventory management adalah sebuah sistem yang didesain untuk mengatur jumlah
dan lokasi barang disimpan serta bagaimana dan berapa banyak barang tersebut keluar masuk dari gudang. Tujuan dari manajemen persediaan adalah untuk memenuhi kebutuhan customer dengan biaya persediaan sebisa mungkin dapat memberikan profit untuk perusahaan. Terdapat beberapa metode untuk mengoptimalkan penyimpanan dalam gudang, seperti FIFO (First In First Out), LIFO (Last In First Out), dan FEFO (First Expired First Out). Dalam penelitian ini digunakan metode FEFO yang lebih cocok untuk penyimpanan obat.
FEFO adalah salah satu metode manajemen persediaan yang mengutamakan produk dengan umur expired paling cepat yang lebih dulu dikeluarkan dari gudang. Biasanya metode ini digunakan untuk produk makanan, atau obat-obatan di mana tanggal expired dan umur barang sangat penting.
Metode FEFO membutuhkan tanggal expired untuk mengetahui umur produk setelah masuk ke dalam gudang. Dalam mengatur letak produk menggunakan FEFO, penting untuk menyimpan produk dengan umur lebih pendek di rak paling depan agar mudah dalam mengeluarkan produk lebih dulu. Produk juga harus diberi label tanggal expired yang jelas dan mudah dilihat (Hompel dan Schmidt, 2007).
2.8 Pengolahan Angket
dilakukan pengguna. Skor penilaian yang diperoleh dari angket diolah dengan menggunakan teori skala likert.
Tabel 2.1 Poin Penilaian (Riduwan, 2011)
No Keterangan Pilihan Poin
1 Sangat Puas A 4
2 Cukup Puas B 3
3 Kurang Puas C 2
4 Sangat Tidak Puas D 1
Skor tertinggi untuk seluruh item adalah sampel x 4 (Sangat Setuju). Skor terendah adalah jumlah sampel x 1 (tidak setuju). Tingkat persetujuan sebesar (jumlah skor : (jumlah responden x skor tertinggi)) x 100%.
Tabel 2.2 Kriteria Interpretasi Skor (Riduwan, 2011).
Angka 0% - 20% Sangat Tidak Memuaskan
Angka 21% - 40% Tidak Memuaskan
Angka 41% - 60% Cukup Memuaskan
Angka 61% - 80% Memuaskan
Angka 81% - 100% Sangat Memuaskan
2.9 Waterfall Model
Waterfall model atau biasa disebut classic life cycle merupakan salah satu
Gambar 2.1 Waterfall Model (Pressman, 2015: 39).
Model ini mencakup beberapa aktivitas yang oleh (Pressman, 2015) dibagi lagi menjadi beberapa kegiatan kecil, sebagai berikut:
1. Communication
Tahap pertama, Communication bertujuan untuk mengetahui kebutuhan konsumen. Pihak pengembang akan melakukan pengumpulan data. Pada tahap ini, pengembang dapat mengetahui masalah yang terjadi dan solusi sistem yang akan dibuat.
2. Planning
Setelah diketahui sistem seperti apa yang harus dibuat, pengembang melakukan perencanaan proyek pengembangan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
3. Modelling
keseluruhan. Desain perangkat lunak meliputi identifikasi dan penjabaran abstraksi sistem perangkat lunak dasar dan keterhubungannya.
4. Construction
Construction merupakan proses membuat kode (code generation). Coding atau
pengkodean merupakan penerjemah desain dalam Bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user ke dalam aplikasi. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata
dalam mengerjakan suatu software, artinya pengguna komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
5. Deployment
Setelah semua tahap selesai dan perangkat lunak dinyatakan tidak terdapat kesalahan, pada tahap ini dilakukan implementasi (instalasi), pemeliharaan perangkat lunak dan feedback dari pelanggan.
2.10 Analisis dan Perancangan Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi, dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
2. Understand, yaitu memahami kinerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisa sistem.
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Setelah analisis sistem dilakukan, tahap selanjutnya adalah perancangan sistem. Perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai serta memberikan gambaran yang jelas dan lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik lainnya yang terlibat (Jogiyanto, 1990).
2.10.1 Document Flow
Bagan alur atau flowchart adalah bagan yang menunjukkan alur atau flow dalam program ataupun prosedur sistem secara fisik. Bagan alur digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi (Jogiyanto, 1990). Bagan alur sistem digambar dengan menggunakan simbol-simbol yang tampak antara lain berikut ini.
Tabel 2.3 Simbol Document Flow (Jogiyanto, 1990) Simbol Keterangan
Simbol dokumen, menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau komputer.
Simbol penghubung, menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain.
Simbol garis alur, menunjukkan arus dari proses.
Simbol Keterangan
Simbol data file, menunjukkan tempat penyimpanan data.
2.10.2 System Flow
System flow adalah bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara
menyeluruh dari suatu sistem di mana bagan ini menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem (Jogiyanto, 1990). Dalam membuat system flow sebaiknya ditentukan pula fungsi-fungsi yang melaksanakan atau bertanggung jawab terhadap sub-sub sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam system flow antara lain adalah:
Tabel 2.4 Simbol System Flow (Jogiyanto, 1990) Simbol Keterangan
Simbol proses, menunjukkan kegiatan proses dari operasi komputer.
Simbol inputan keyboard, menunjukkan data yang diinputkan melalui keyboard.
Simbol decission (keputusan).
Simbol Database.
2.10.3 Data Flow Diagram (DFD)
Data flow diagram digunakan untuk menggambarkan arus data di dalam
sistem yang baik (Jogiyanto, 1990). Beberapa simbol yang digunakan di DFD untuk maksud mewakili adalah :
Tabel 2.5 Simbol Data Flow Diagram (Jogiyanto, 1990) Simbol Keterangan
Simbol ini digunakan sebagai sumber dari input sistem atau tujuan dari output sistem.
Simbol ini digunakan untuk melakukan suatu perubahan berdasarkan data yang dimasukkan dan menghasilkan data dari perubahan tersebut.
Simbol ini digunakan sebagai simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau basis data.
Simbol ini digunakan untuk menghubungkan proses dengan proses, proses dengan sumber dan proses dengan tujuan. Anak panah menunjukkan arah aliran data.
2.10.4 Entity Relational Diagram (ERD)
Entity relational diagram digunakan untuk menggambarkan hubungan
antar entity yang terlibat dalam sistem yang akan di buat (Jogiyanto, 1990). Jenis relationship diagram dapat berbentuk:
Tabel 2.6 Simbol Entity Relational Diagram (Jogiyanto, 1990)
Simbol Keterangan
One to One yaitu relasi satu lawan satu yang terjadi bila satu record yang ada pada satu entity/tabel hanya punya satu relasi pada file lain.
One to Many yaitu relasi satu lawan banyak yang terjadi bila record dengan kunci tertentu pada satu file mempunyai relasi banyak record pada file lain.
2.11 Visual Basic.NET 2010
Visual Basic .NET 2010 adalah salah satu bahasa pemrograman yang tergabung dalam Microsoft Visual Studio 2010. Microsoft Visual Studio 2010 diperkenalkan pertama kali ke masyarakat umum pertengahan Mei 2009 (Yuswanto dan Subari, 2010).
Dalam Visual Studio 2010 diperkenalkan beberapa kelebihan, di antaranya:
1. Teknologi yang ada mendukung “parallel programming” untuk manajemen developer dengan hadirnya fitur proyek manajemen, work item tracking, simple server reporting service, dan version control.
2. Visual Studio 2010 sudah mendukung analisis dan desain UML bukan hanya coding, compile dan system.
3. Visual Studio 2010 dapat bekerja dengan baik pada platform windows untuk 32 bit dan 64 bit khusus Vista.
4. Visual Studio 2010 dan Microsoft .NET Framework 4.0 membantu developer menghasilkan performa yang lebih dan menghasilkan aplikasi-aplikasi yang scalable.
2.12 SQL Server 2008
beberapa terobosan dalam bidang pengolahan dan penyimpanan data (Komputer, 2010: 2).
2.13 Black Box Testing
Menurut Rizky (2011), black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang
tidak penting dilihat isinya tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan
yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain: 1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan
teknis di bidang pemrograman.
2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug sering ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.
3.1 Analisis Sistem
Pada tahap ini akan dijelaskan mengenai analisis permasalahan yang didapatkan dari pemahaman terhadap proses bisnis pada BSM, untuk selanjutnya dibuat rancangan desain sistem dari aplikasi penjualan obat hewan ternak pada BSM berdasarkan proses bisnis tersebut sebagai solusi terhadap permasalahan yang terjadi. Pada sub bab ini akan dimulai dari tahap identifikasi masalah dan analisis kebutuhan.
3.1.1 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dilakukan setelah data didapatkan dari hasil wawancara dan observasi di BSM. Dari kegiatan identifikasi masalah didapatkan bahwa gudang BSM saat ini belum terdapat aplikasi yang dapat membantu dalam menyimpan dan mengolah transaksi penjualan setiap harinya sehingga menyulitkan petugas gudang dalam melayani setiap transaksi, melakukan pencatatan dan menghitung seluruh transaksi.
Semua transaksi penjualan yang terjadi setiap harinya dicatat ke dalam buku gudang berdasarkan faktur penjualan yang diterima, dan dari sanalah petugas gudang menghitung rekapitulasi penjualan obat untuk dijadikan laporan penjualan serta menghitung jumlah obat yang keluar untuk kemudian dicocokkan dengan jumlah persediaan dalam gudang.
Gambar 3.1 Document Flow Transaksi Penjualan.
menawarkan obat alternatif lain kepada pelanggan, dan bila pelanggan setuju maka pelanggan melakukan pembayaran bila tidak setuju pelanggan tidak melakukan transaksi di BSM. Sedangkan proses pembuatan laporan penjualan pada BSM digambarkan document flow pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Document Flow Pembuatan Laporan Penjualan.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan dapat .diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Data pelanggan, data obat, dan data transaksi tidak tersimpan dalam database sehingga petugas gudang melakukan kesulitan mencari persediaan obat dan data pelanggan setiap harinya untuk membuat faktur atau membuat laporan penjualan.
2. Petugas gudang harus bekerja dua kali dengan mencatat ke dalam buku gudang dan menyalinnya ke dalam Microsoft Office Excel untuk dibuat laporan, sehingga tidak efektif dan membutuhkan waktu lama.
3. Seluruh data transaksi penjualan dihitung secara manual dan dicocokkan dengan buku gudang sehingga membutuhkan waktu lama dalam membuat laporan setiap bulannya.
Sistem yang baru diperlukan untuk mengatasi kesulitan petugas gudang dalam mencatat, menyimpan dan menghitung seluruh transaksi penjualan setiap harinya. Manajer gudang juga bisa dengan mudah mendapatkan laporan transaksi penjualan yang cepat dan dengan mudah mendapatkan informasi keluarnya obat serta obat yang paling diminati oleh pelanggan.
3.1.2 Analisis Kebutuhan
Table 3.1 Kebutuhan Fungsional Berdasarkan Pengguna
Pengguna Fungsi
Administrator Master Supplier Master Pelanggan Master Kategori Master Satuan Master Obat Master Pengguna
Kasir Transaksi Penjualan
Manajer Stok Obat
Laporan History Penjualan Laporan Penjualan
Laporan Profit Penjualan Laporan Peringkat Penjualan
A. Administrator
Kebutuhan fungsional dan non-fungsional administrator yang pertama adalah Master Data Supplier, dijelaskan pada tabel 3.2 di bawah ini :
Tabel 3.2 Fungsi Master Data Supplier Nama Fungsi Master Data Supplier
Stakeholder Administrator
Deskripsi Fungsi ini bertujuan untuk mengelola master data supplier yang bekerja sama dengan BSM, seperti memasukkan data supplier baru dan mengubah data supplier lama.
Kondisi Awal Login sebagai administrator
Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna memilih menu
master data supplier
2. Pengguna memasukkan data supplier
3. Pengguna menekan tombol simpan
2. ID supplier otomatis tampil 3. Data supplier masuk ke
dalam database dan menampilkan pesan berhasil disimpan Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem
1. Pengguna mencari nama supplier
2. Pengguna memilih data supplier yang ingin
diubah
3. Pengguna memasukkan data supplier
4. Pengguna menekan tombol ubah
1. Menampilkan data supplier 2. Menampilkan data supplier
terpilih
3. Data supplier masuk ke dalam database dan menampilkan pesan berhasil diubah
Kondisi Akhir 1. Fungsi dapat menyimpan data supplier dalam database 2. Fungsi dapat menampilkan data supplier
3. Fungsi dapat mengubah data supplier dalam database Kebutuhan
Non-Fungsional
Keamanan Hanya dapat diakses oleh orang yang login sebagai Administrator
2. Data yang dimasukkan harus lengkap diisi
Interface 1. Menu tersedia dalam bahasa
2. Ukuran huruf besar dan jelas
3. Warna tampilan tidak terlalu terang
Performa Mampu memasukkan data dalam database kemudian menampilkannya dalam waktu maksimal 5 detik
Selanjutnya kebutuhan fungsional dan non-fungsional master data pelanggan yang dijelaskan pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Fungsi Master Data Pelanggan Nama Fungsi Master Data Pelanggan
Stakeholder Administrator
Deskripsi Fungsi ini bertujuan untuk mengelola master data pelanggan yang melakukan transaksi di BSM, seperti memasukkan data pelanggan baru dan mengubah data pelanggan lama.
Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna memilih
menu master data pelanggan
2. Pengguna memasukkan data pelanggan
3. Pengguna menekan tombol simpan
1. Menampilkan form master data pelanggan
2. ID Pelanggan otomatis tampil
3. Data pelanggan masuk ke dalam database dan
menampilkan pesan berhasil disimpan
Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna mencari
nama pelanggan
2. Pengguna memilih data pelanggan yang ingin diubah
3. Pengguna memasukkan data pelanggan
4. Pengguna menekan tombol ubah
1. Menampilkan data pelanggan
2. Menampilkan data pelanggan terpilih
3. Data pelanggan masuk ke dalam database dan
menampilkan pesan berhasil diubah
Kondisi Akhir 1. Fungsi dapat menyimpan data pelanggan dalam database 2. Fungsi dapat menampilkan data pelanggan
Kebutuhan
Non-Fungsional
Keamanan Hanya dapat diakses oleh orang yang login sebagai Administrator
Correctness 1. Kolom telepon dan kodepos harus diisi angka
2. Data yang dimasukkan harus lengkap diisi
Interface 1. Menu tersedia dalam bahasa 2. Ukuran huruf besar dan jelas 3. Warna tampilan tidak terlalu
terang
Performa Mampu memasukkan data dalam database kemudian menampilkannya dalam waktu maksimal 5 detik
Selanjutnya kebutuhan fungsional dan non-fungsional master data kategori yang dijelaskan pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Fungsi Master Data Kategori Nama Fungsi Master Data Kategori
Stakeholder Administrator
Kondisi Awal Login sebagai Administrator
Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna memilih
menu master kategori 2. Pengguna memasukkan
data kategori 3. Pengguna menekan
tombol simpan
1. Menampilkan form master kategori
2. ID kategori otomatis tampil 3. Data kategori masuk ke
dalam database dan
menampilkan pesan berhasil disimpan
Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna mencari
nama kategori
2. Pengguna memilih data kategori yang ingin diubah
3. Pengguna memasukkan data kategori
4. Pengguna menekan tombol ubah
1. Menampilkan data kategori 2. Menampilkan data kategori
terpilih
3. Data kategori masuk ke dalam database dan
menampilkan pesan berhasil diubah
Kondisi Akhir 1. Fungsi dapat menyimpan data kategori dalam database 2. Fungsi dapat menampilkan data kategori
Kebutuhan
Non-Fungsional
Correctness -
Interface 1. Menu tersedia dalam bahasa 2. Ukuran huruf besar dan jelas 3. Warna tampilan tidak terlalu
terang
Performa Mampu memasukkan data dalam database kemudian menampilkannya dalam waktu maksimal 5 detik
Selanjutnya kebutuhan fungsional dan non-fungsional master data kategori yang dijelaskan pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Fungsi Master Data Satuan Nama Fungsi Master Data Satuan
Stakeholder Administrator
Deskripsi Fungsi ini bertujuan untuk mengelola master data satuan obat dalam menu master obat
Kondisi Awal Login sebagai Administrator
Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna memilih
menu master satuan 2. Pengguna memasukkan
data satuan
1. Menampilkan form master satuan
3. Pengguna menekan tombol simpan
3. Data satuan masuk ke dalam database dan menampilkan
pesan berhasil disimpan Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem
1. Pengguna mencari nama satuan
2. Pengguna memilih data satuan yang ingin diubah
3. Pengguna memasukkan data satuan
4. Pengguna menekan tombol ubah
1. Menampilkan data satuan 2. Menampilkan data satuan
terpilih
3. Data satuan masuk ke dalam database dan menampilkan
pesan berhasil diubah
Kondisi Akhir 1. Fungsi dapat menyimpan data satuan dalam database 2. Fungsi dapat menampilkan data satuan
Kebutuhan
Non-Fungsional
Keamanan Hanya dapat diakses oleh orang yang login sebagai Administrator
Correctness -
Interface 1. Menu tersedia dalam bahasa 2. Ukuran huruf besar dan jelas 3. Warna tampilan tidak terlalu
Performa Mampu memasukkan data dalam database kemudian menampilkannya dalam waktu maksimal 5 detik
Selanjutnya kebutuhan fungsional dan non-fungsional master data obat yang dijelaskan pada tabel 3.6.
Tabel 3.6 Fungsi Master Data Obat Nama Fungsi Master Data Obat
Stakeholder Administrator
Deskripsi Fungsi ini bertujuan untuk mengelola master data Obat yang dijual di BSM, seperti memasukkan data obat baru dan mengubah data obat lama
Kondisi Awal Login sebagai Administrator
Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna memilih
menu master data obat 2. Pengguna memasukkan
data obat
3. Pengguna menekan tombol simpan
1. Menampilkan form master data obat
2. ID Obat otomatis tampil 3. Data obat masuk ke dalam
database dan menampilkan
1. Pengguna mencari nama obat
2. Pengguna memilih data obat yang ingin diubah 3. Pengguna memasukkan
data obat
4. Pengguna menekan tombol ubah
1. Menampilkan data obat 2. Menampilkan data obat
terpilih
3. Data obat masuk ke dalam database dan menampilkan
pesan berhasil diubah
Kondisi Akhir 1. Fungsi dapat menyimpan data obat dalam database 2. Fungsi dapat menampilkan data obat
Kebutuhan
Non-Fungsional
Keamanan Hanya dapat diakses oleh orang yang login sebagai Administrator
Correctness Data isi, harga, dan stok minimal harus diisi angka
Interface 1. Menu tersedia dalam bahasa 2. Ukuran huruf besar dan jelas 3. Warna tampilan tidak terlalu
terang
Selanjutnya kebutuhan fungsional dan non-fungsional master data obat yang dijelaskan pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Fungsi Master Data Pengguna Nama Fungsi Master Data Pengguna
Stakeholder Administrator
Deskripsi Fungsi ini bertujuan untuk mengelola master data pengguna, yang akan menggunakan aplikasi Kondisi Awal Login sebagai Administrator
Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna memilih
menu master pengguna 2. Pengguna memasukkan
data pengguna 3. Pengguna menekan
tombol simpan
1. Menampilkan form master pengguna
2. ID pengguna otomatis tampil 3. Data pengguna masuk ke
dalam database dan
menampilkan pesan berhasil disimpan
Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna mencari
nama pengguna
2. Pengguna memilih data pengguna yang ingin diubah
1. Menampilkan data pengguna 2. Menampilkan data pengguna
terpilih
3. Pengguna memasukkan data pengguna
4. Pengguna menekan tombol ubah
menampilkan pesan berhasil diubah
Kondisi Akhir 1. Fungsi dapat menyimpan data pengguna dalam database 2. Fungsi dapat menampilkan data pengguna
Kebutuhan
Non-Fungsional
Keamanan Hanya dapat diakses oleh orang yang login sebagai Administrator
Correctness Data password harus disamarkan
Interface 1. Menu tersedia dalam bahasa 2. Ukuran huruf besar dan jelas 3. Warna tampilan tidak terlalu
terang
Performa Mampu memasukkan data dalam database kemudian menampilkannya dalam waktu maksimal 5 detik
B. Kasir
Tabel 3.8 Transaksi Penjualan Nama Fungsi Transaksi Penjualan
Stakeholder Administrator
Deskripsi Fungsi ini digunakan dalam proses transaksi penjualan yang terjadi dalam gudang BSM
Kondisi Awal Login sebagai Administrator
Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna memilih
menu transaksi penjualan
2. Pengguna memasukkan data pembeli
3. Pengguna memasukkan data transaksi
penjualan
4. Pengguna menekan tombol bayar 5. Pengguna menekan
tombol cetak
1. Menampilkan form transaksi penjualan
2. Menampilkan data pembeli 3. Menampilkan data obat 4. Menghitung jumlah transaksi 5. Menghitung jumlah
persediaan obat dan menyimpannya 6. Menyimpan transaksi
penjualan dalam database 7. Menampilkan faktur
penjualan
8. Mencetak faktur penjualan Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem
1. Persediaan mencapai Safetystock
2. Persediaan obat tidak mencukupi
2. Menampilkan pesan persediaan obat tidak mencukupi
Kondisi Akhir 1. Fungsi dapat menghitung dan menyimpan data jumlah persediaan obat
2. Fungsi dapat menghitung dan menyimpan transaksi 3. Fungsi dapat mencetak faktur penjualan
Kebutuhan
Non-Fungsional
Keamanan Hanya dapat diakses oleh orang yang login sebagai Administrator
Correctness Jenis data yang dimasukkan untuk diproses dalam
perhitungan harus berbentuk angka
Interface 1. Menu tersedia dalam bahasa 2. Ukuran huruf besar dan jelas 3. Warna tampilan tidak terlalu
terang
C. Manajer Gudang
Kebutuhan fungsional dan non-fungsional manajer gudang adalah stok obat yang dijelaskan pada tabel 3.9.
Tabel 3.9 Fungsi Stok Obat Nama Fungsi Stok Obat
Stakeholder Administrator, Manajer Gudang
Deskripsi Fungsi ini bertujuan untuk memasukkan jumlah obat yang baru masuk dalam gudang BSM
Kondisi Awal Login sebagai Administrator
Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna memilih
menu stok obat
2. Pengguna memasukkan jumlah obat yang baru dibeli
3. Pengguna menekan tombol simpan
1. Menampilkan form stok obat 2. Menampilkan jumlah obat
dalam persediaan
3. Menghitung jumlah obat yang ada dalam gudang dengan jumlah obat yang baru dibeli
4. Data persediaan obat masuk ke dalam database dan menampilkan pesan berhasil tersimpan
Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem
Kondisi Akhir 1. Fungsi dapat menyimpan data jumlah persediaan obat 2. Fungsi dapat menghitung jumlah persediaan obat Kebutuhan
Non-Fungsional
Keamanan Hanya dapat diakses oleh orang yang login sebagai Administrator
Correctness Jenis data yang dimasukkan untuk diproses dalam
perhitungan harus berbentuk angka
Interface 1. Menu tersedia dalam bahasa 2. Ukuran huruf besar dan jelas 3. Warna tampilan tidak terlalu
terang
Performa Mampu memasukkan data dalam database kemudian menampilkannya dalam waktu maksimal 5 detik
Selanjutnya kebutuhan fungsional dan non-fungsional laporan history penjualan, dijelaskan pada tabel 3.10.
Tabel 3.10 Fungsi Laporan History Penjualan Nama Fungsi Laporan history Penjualan
Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk menampilkan dan mencetak laporan history penjualan
Kondisi Awal Login sebagai manajer gudang
Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna memilih
menu history penjualan 2. Pengguna memilih
nama pelanggan 3. Pengguna menekan
tombol tampil 4. Pengguna menekan
tombol export
1. Menampilkan form history penjualan
2. Menampilkan transaksi penjualan sesuai nama pelanggan
3. Export laporan ke Microsoft excel
Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem Pengguna memilih
periode transaksi
Menampilkan laporan history sesuai periode transaksi penjualan
Kondisi Akhir 1. Fungsi dapat menampilkan laporan history transaksi penjualan
2. Fungsi dapat mencetak laporan history transaksi penjualan
Kebutuhan
Non-Fungsional
Keamanan Hanya dapat diakses oleh orang yang login sebagai manajer gudang
Selanjutnya kebutuhan fungsional dan non-fungsional laporan penjualan yang dijelaskan pada tabel 3.11.
Tabel 3.11 Fungsi Laporan Penjualan Nama Fungsi Laporan Penjualan
Stakeholder Manajer Gudang
Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk menampilkan dan mencetak laporan penjualan sesuai periode yang dimasukkan Kondisi Awal Login sebagai manajer gudang
Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna memilih
menu laporan penjualan
2. Pengguna memilih periode harian
1. Menampilkan form laporan penjualan
2. Menampilkan laporan penjualan sesuai periode bulan yang dimasukkan 3. Mencetak laporan penjualan 2. Nama pelanggan harus diisi
Interface 1. Menu tersedia dalam bahasa 2. Ukuran huruf besar dan jelas 3. Warna tampilan tidak terlalu
terang
3. Pengguna memasukkan periode harian
4. Pengguna menekan tombol tampil 5. Pengguna menekan
tombol cetak
Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna memilih
periode mingguan 2. Pengguna memasukkan
periode mingguan 3. Pengguna memilih
periode bulanan
4. Pengguna memasukkan periode bulanan
1. Menampilkan laporan penjualan per Minggu sesuai periode yang dimasukkan 2. Menampilkan laporan
penjualan per bulan sesuai periode yang dimasukkan
Kondisi Akhir 1. Fungsi dapat menghitung jumlah penjualan dan pendapatan sesuai periode
2. Fungsi dapat menampilkan laporan penjualan sesuai periode yang dimasukkan
3. Fungsi dapat mencetak laporan penjualan Kebutuhan
Non-Fungsional
Correctness Periode laporan harus dipilih dan diisi
Interface 1. Menu tersedia dalam bahasa 2. Ukuran huruf besar dan jelas 3. Warna tampilan tidak terlalu
terang
Performa Mampu menampilkan laporan dalam waktu maksimal 5 detik
Selanjutnya kebutuhan fungsional dan non-fungsional laporan profit penjualan yang dijelaskan pada tabel 3.12.
Tabel 3.12 Fungsi Laporan Profit Penjualan Nama Fungsi Laporan Profit Penjualan
Stakeholder Manajer Gudang
Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk menampilkan dan mencetak laporan profit penjualan
Kondisi Awal Login sebagai manajer gudang
Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna memilih
menu laporan profit penjualan
2. Pengguna memasukkan periode laporan
1. Menampilkan form laporan profit penjualan
3. Pengguna menekan tombol tampil 4. Pengguna menekan
tombol cetak
3. Menampilkan laporan profit penjualan sesuai periode 4. Mencetak laporan profit
penjualan Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem
- -
Kondisi Akhir 1. Fungsi dapat menghitung jumlah profit penjualan 2. Fungsi dapat menampilkan laporan profit penjualan 3. Fungsi dapat mencetak laporan profit penjualan Kebutuhan
Non-Fungsional
Keamanan Hanya dapat diakses oleh orang yang login sebagai manajer gudang
Correctness Periode laporan harus diisi
Interface 1. Menu tersedia dalam bahasa 2. Ukuran huruf besar dan jelas 3. Warna tampilan tidak terlalu
terang
Performa Mampu menampilkan laporan dalam waktu maksimal 5 detik
Tabel 3.13 Fungsi Laporan Peringkat penjualan Nama Fungsi Laporan Peringkat penjualan
Stakeholder Manajer Gudang
Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk membuat laporan peringkat penjualan berdasarkan profit penjualan atau profit penjualan terbanyak
Kondisi Awal Login sebagai manajer gudang
Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Pengguna memilih
menu laporan peringkat penjualan
2. Pengguna memilih peringkat berdasarkan pendapatan
3. Pengguna memasukkan periode laporan
4. Pengguna menekan tombol tampil 5. Pengguna menekan
tombol cetak
1. Menampilkan form laporan peringkat penjualan
2. Menghitung peringkat penjualan
3. Menampilkan laporan peringkat pendapatan penjualan sesuai periode 4. Mencetak laporan peringkat
penjualan
Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem Pengguna memilih
peringkat berdasarkan profit penjualan
Kondisi Akhir 1. Fungsi dapat menghitung peringkat penjualan obat 2. Fungsi dapat menampilkan laporan peringkat penjualan 3. Fungsi dapat mencetak laporan peringkat penjualan Kebutuhan
Non-Fungsional
Keamanan Hanya dapat diakses oleh orang yang login sebagai manajer gudang
Correctness Periode laporan harus diisi
Interface 1. Menu tersedia dalam bahasa 2. Ukuran huruf besar dan jelas 3. Warna tampilan tidak terlalu
terang
Performa Mampu menampilkan laporan dalam waktu maksimal 5 detik
Gambar 3.3 Blok Diagram Aplikasi Penjualan Obat Hewan Ternak pada BSM
pelanggan berisi data pribadi pelanggan yang melakukan transaksi di BSM seperti nama, alamat, dan lain-lain. Data pengguna berisi data petugas gudang BSM yang memiliki akses terhadap aplikasi. Data satuan dan data kategori merupakan masukan yang diperlukan untuk mengolah data obat selanjutnya. Data Obat berisi obat yang dijual di BSM beserta harga dan jenis obat tersebut. Data penjualan obat dimasukkan saat pelanggan melakukan transaksi di gudang BSM berdasarkan daftar obat, dan daftar pelanggan yang telah tersimpan di database.
Dalam kelompok proses terdapat proses Maintenance data supplier yang menghasilkan daftar supplier. Maintenance data pelanggan yang menghasilkan daftar pelanggan. Maintenance data kategori dan maintenance data satuan yang menghasilkan daftar kategori dan daftar satuan untuk menjadi masukan di proses maintenance data obat. Maintenance data obat yang menghasilkan daftar obat.
Proses Maintenance data penggunag yang menghasilkan daftar pengguna yang memiliki akses terhadap aplikasi. Proses transaksi penjualan dilakukan saat pelanggan melakukan transaksi dengan petugas gudang BSM, masukan yang dibutuhkan dalam proses ini adalah data penjualan obat, data obat, data pelanggan yang membeli dari database, dan data pengguna yang melayani transaksi penjualan tersebut. Keluaran yang dihasilkan oleh proses ini adalah faktur penjualan yang dan history transaksi penjualan yang disimpan dalam database.
minggu, dan per bulan. Masukan yang dibutuhkan adalah history transaksi penjualan. Proses menghitung profit penjualan untuk menghasilkan laporan profit penjualan selama sebulan membutuhkan masukan history transaksi penjualan. Terakhir proses menghitung peringkat penjualan obat menghasilkan keluaran laporan peringkat penjualan obat selama sebulan. Proses ini membutuhkan masukan history transaksi penjualan. Seluruh laporan di atas akan disampaikan kepada manajer gudang.
3.2 Perancangan Sistem
Berdasarkan dari analisis permasalahan yang ada, tahap berikutnya dari siklus pengembangan sistem adalah perancangan sistem. Tujuan dari desain sistem ini adalah membuat kerangka dasar dalam melakukan implementasi ke aplikasi yang dibuat. Pada tahap ini terdapat aktivitas pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun hingga implementasi dari sistem. Pada tahap ini akan membahas tentang perancangan sistem yang meliputi System Flow yang menunjukkan alur sistem yang akan dibuat, Data Flow Diagram (DFD)
yang merupakan diagram aliran data pada sistem yang akan dibuat, dan Entity Relationship Diagram (ERD) yang menggambarkan diagram relasi antar
3.2.1 System Flow
System flow adalah bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara
menyeluruh dari suatu sistem di mana bagan ini menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem (Jogiyanto, 1990). Dalam system flow juga digambarkan fungsi-fungsi yang melaksanakan atau bertanggung jawab terhadap sub-sub sistem. Proses - proses yang akan digambarkan dalam System Flow adalah sebagai berikut :
A. Maintenance Data
Pada proses ini administrator memasukan data pelanggan, data obat, data pegawai, data pengguna, data kategori, dan data satuan yang akan digunakan sebagai masukan dalam proses–proses selanjutnya. Proses maintenance data terdiri dari master data supplier, master data pelanggan, master data obat, stok obat. A.1 Master Data Supplier
A.2 Master Data Pelanggan
Administrator memilih menu master data pelanggan kemudian sistem akan menampilkan form master data pelanggan, kemudian administrator memasukkan nama pelanggan ke dalam sistem. Sistem akan mengecek apakah data yang di masukan oleh administrator sudah ada atau belum, bila data sudah ada maka sistem menampilkan data tersebut, bila data belum ada maka administrator akan memasukkan data pelanggan baru untuk kemudian disimpan oleh sistem ke dalam database pelanggan. Data pelanggan yang sudah tersimpan dapat di ubah oleh administrator dengan memilih data pelanggan yang akan diubah, kemudian data akan ditampilkan oleh sistem untuk dapat diubah oleh administrator dan disimpan ke dalam database. Proses digambarkan dalam system flow pada gambar 3.5.
A.3 Master Data Kategori
A.4 Master Data Satuan
Proses ini diawali dengan administrator memilih menu master data satuan kemudian sistem akan menampilkan form master data satuan, kemudian administrator memasukkan nama satuan ke dalam sistem. Sistem akan mengecek apakah data yang di masukan oleh administrator sudah ada atau belum, bila data sudah ada maka sistem menampilkan data tersebut, bila data belum ada maka administrator akan memasukkan data satuan baru untuk kemudian disimpan oleh sistem ke dalam database satuan. Data satuan yang sudah tersimpan dapat di ubah oleh administrator dengan memilih data pengguna yang akan diubah, kemudian data akan ditampilkan oleh sistem untuk dapat diubah oleh administrator dan disimpan ke dalam database. Proses digambarkan dalam system flow pada gambar 3.7.
A.5 Master Data Obat
A.6 Master Data Pengguna
Tujuan dari proses ini adalah menyimpan dan update data pengguna aplikasi penjualan obat hewan ternak. Pengguna aplikasi ini digolongkan menjadi tiga grup, yaitu grup administrator, grup kasir, dan grup manajer. Proses master data pengguna ini meliputi menggolongkan pengguna berdasarkan tiga grup di atas, sehingga masing-masing pengguna dapat mengakses aplikasi sesuai fungsi grupnya. Bagi pengguna yang tidak terdaftar dalam database tidak dapat mengakses aplikasi.
B. Transaksi
Proses transaksi pada sistem ini terdiri dari dua transaksi yaitu transaksi stok obat dan transaksi penjualan.
B.1 Stok Obat
Tujuan dari proses ini adalah dapat menyimpan dan update data persediaan obat yang terdapat dalam gudang BSM. Administrator memilih menu stok obat kemudian sistem akan menampilkan form stok obat, kemudian administrator memasukan data jumlah obat yang baru dibeli. Sistem akan menjumlah data yang baru dimasukkan dengan data pada tabel obat yang ada untuk kemudian disimpan dalam database. Proses digambarkan dalam system flow pada gambar 3.10.
.
B.2 Transaksi Penjualan
Pada proses ini kasir melayani kegiatan transaksi penjualan yang terjadi di BSM. Proses ini bertujuan menghitung transaksi yang terjadi dan menyimpannya dalam database untuk kemudian digunakan dalam pembuatan laporan. Proses ini dimulai dengan kasir memilih menu transaksi penjualan, kemudian sistem menampilkan form transaksi penjualan.
Kasir memasukkan data pelanggan terlebih dulu yang telah tersimpan di tabel pelanggan dan selanjutnya petugas memasukkan permintaan obat pelanggan ke dalam sistem, kemudian sistem akan memeriksa apakah persediaan obat yang diminta masih tersedia atau tidak yang tersimpan di tabel stok obat dan obat. Bila persediaan tidak mencukupi, maka sistem akan menampilkan pesan obat tidak tersedia dan tidak melanjutkan ke proses selanjutnya, bila persediaan mencukupi maka sistem akan melanjutkan ke proses transaksi penjualan dan mencetak faktur penjualan. Bila jumlah persediaan mencapai safetystock maka akan ditampilkan pesan obat mencapai safetystock sehingga manajer bisa melakukan pembelian obat. Setelah menampilkan pesan obat mencapai safetystock, proses akan dilanjutkan ke transaksi penjualan. Jumlah persediaan
C. Pembuatan laporan
Proses pembuatan laporan pada sistem ini terdiri dari empat laporan yaitu laporan history penjualan, laporan penjualan, laporan profit penjualan, dan laporan peringkat penjualan obat.
C.1 Laporan history penjualan
Proses ini bertujuan menampilkan laporan history penjualan obat selama periode yang di masukan dalam sistem atau sesuai nama pelanggan yang dimasukkan ke dalam sistem oleh manajer gudang. Manajer gudang memasukkan periode penjualan atau nama pelanggan yang akan dilaporkan ke dalam sistem. Kemudian sistem akan menampilkan laporan history penjualan sesuai masukan yang telah dimasukkan. Proses ini membutuhkan data yang diambil dari tabel obat, pelanggan, detil penjualan dan penjualan yang tersimpan. Selanjutnya laporan history penjualan dapat di export ke Microsoft excel. Proses ini secara umum digambarkan pada gambar 3.12.
C.2 Laporan Penjualan
Gambar 3.13 System Flow Laporan Penjualan
C.3. Laporan Profit Penjualan
menghitung profit dari hasil penjualan obat selama periode tersebut dan menampilkan laporan profit. Proses ini membutuhkan data yang diambil dari tabel obat, detil penjualan dan penjualan yang tersimpan. Selanjutnya laporan profit dapat dicetak. Proses ini secara umum digambarkan pada gambar 3.14.
Gambar 3.14 System Flow Laporan Profit Penjualan
B.4. Laporan Peringkat Penjualan Obat