ABSTRACT
ANALYSIS OF MARKET STRUCTURE AND CONNECTION OF BUSINESS PERFORMANCE WITH WOVEN BIRDCAGE INDUSTRY IN HADUYANG
VILLAGE NATAR SUBDISTRICT LAMPUNG By
Firsty Ramadhona Amalia Lubis
The development of small and medium industries in Indonesia is very rapid considering the role of industry create business opportunities. These include research goals to determine market structure and determine the performance of companies birdcage Haduyang village Natar subdistrict, South Lampung.
Based on calculations by the index herfindahl and market share result in that market occurred in 61 industries in the district Natar is a kind of monopolistic competition. Performance birdcage woven industry in the Haduyang village Natar Subdistrict of South Lampung have concluded either based on the average significance test with the results of the profitability index on average by 62.2%. Based on the calculation results can be seen that the concentration index has a hard positive correlation with the profitability of the largest companies.
ABSTRAK
ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA USAHA PADA INDUSTRI ANYAMAN SANGKAR BURUNG DI DESA
HADUYANG KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN Oleh
Firsty Ramadhona Amalia Lubis
Perkembangan industri kecil dan menengah di Indonesia sangat pesat mengingat peranan industri menciptakan peluang usaha,. Tujuan penelitian ini di antaranya untuk mengetahui struktur pasar dan mengetahui kinerja perusahaan sangkar burung desa Haduyang kecamatan Natar Lampung Selatan.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan indeks herfindahl dan pangsa pasar menghasilkan bahwa pasar yang terjadi pada 61 industri di kecamatan Natar merupakan jenis pasar persaingan monopolistik. Kinerja industri anyaman sangkar burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan dapat disimpulkan telah baik berdasarkan uji signifikansi rata dengan hasil indeks profitabilitas rata-rata sebesar 62,2%. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa indeks konsentrasi memiliki korelasi Positif Kuat dengan profitabilitas perusahaan.
ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA USAHA PADA INDUSTRI ANYAMAN SANGKAR BURUNG
DI DESA HADUYANG KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN
Oleh
Firsty Ramadhona Amalia Lubis
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA EKONOMI
pada
Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA USAHA PADA INDUSTRI ANYAMAN SANGKAR BURUNG
DI DESA HADUYANG KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN
Skripsi
Oleh
Firsty Ramadhona Amalia Lubis
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Model Kerangka Pemikiran Analisis Struktur Pasar
Dan Kinerja ... 13 2. Hubungan Struktur Prilaku dan Kinerja ... 21
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
I. PENDAHULUAN A.LatarBelakang ... 1
B.RumusanMasalah ... 8
C.TujuanPenelitian ... 8
D.ManfaatPenelitian ... 9
E. KerangkaPemikiran ... 9
F. Hipotesis ... 14
G.SistematikaPenulisan ... 15
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 16
1. Pengertian Industri ... 16
2. Jenis Industri ... 17
B. Ekonomika industri ... 18
1. Konsep dan Pemikiran Ekonomika Industri ... 18
2. Struktur Industri ... 19
3. Hubungan Struktur Prilaku dan Kinerja ... 20
ii
6. Kinerja Industri ... 29
C. Alat Pengukuran ... 32
1. Pengukuran Konsentrasi Industri ... 32
1.1Kurva Lorenz ... 32
1.2Indeks Lener ... 33
1.3Indeks Bain ... 34
1.4Indeks Herfindhal ... 34
1.5Pengukuran Pangsa Pasar ... 35
D. Kinerja Perusahaan dan Faktor yang Mempengaruhi ... 36
E.Penelitian Terdahulu ... 38
III.METODE PENELITIAN A.Ruang Lingkup Penelitian ... 40
B.Populasi dan Sampel ... 40
C.Jenis dan Sumber Data ... 41
D.Devinisi Variabel ... 42
E. Alat Analisis ... 42
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Perhitungan ... 48
1. Pengujian Hipotesis Pertama ... 48
2. Pengujian Hipotesis Kedua ... 52
3. Pengujian Hipotesis Ketiga ... 55
B. Pembahasan ... 56
1. Pembahasan Hipotesis Pertama ... 56
2. Pembahasan Hipotesis Kedua ... 59
iii
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... 63 B. Saran ... 64
VI. DAFTAR PUSTAKA
i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Pertanyaan Kuisioner ... L1 2. Nilai Investasi Tetap dan Jumlah Tenaga Kerja dan Volume
Produksi Perusahaan Anyaman Sangkar Burung di Desa
Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan ... L2 3. Perhitungan Konsentrasi Pada Industri Anyaman Sangkar
Burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan ... L3 4. Uji Market Share Pada Industri Anyaman SangkarBurung di Desa
Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan ... L4 5. Perhitungan Uji Signifikansi Rata-Rata Indeks Profitabilitas ... L5 6. Hasil Perhitungan Excel 2007 Korelasi Pangsa Pasar dengan
i
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jenis Industri Kecil dan Menengah Kabupaten Lampung
Selatan 2013 ... 2 2. Data Jumlah Industri di Kecamatan Natar Tahun 2013 ... 4 3. Data Pengusaha Industri Anyaman Sangkar Burung di Kecamatan
Natar Lampung Selatan ... 5 4. Data Pengusaha Industri Anyaman Sangkar Burung di Desa
Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan ... 6 5. Tipe Pasar Monopoli Murni Sampai dengan Persaingan Murni ... 36 6. Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 38 7. Kaidah Normatif (Interval) Dengan Penggunaan Indeks Herfindahl... 48 8. Hasil Perhitungan Konsentrasi dengan Indeks Herfindahl pada
Industri Anyaman Sangkar Burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan ... 49 9. Tipe Pasar Monopoli Murni Sampai dengan Persaingan Murni ... 50 10.Hasil Perhitungan Pangsa Pasar pada Industri Sangkar Burung
Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan ... 51 11.Tingkat Profitabilitas Rata-Rata Perbulan Tahun 2015 pada
MOTO
Jangan tergantung pada orang lain. Yakinlah bahwa kamu lebih
berani, lebih kuat, lebih pintar dari apa yang kamu pikirkan
(Anonim)
Happiness can be found even in the darkest of times, if one only
remembers to turn on the light (Dumbledore)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini Saya persembahkan untuk Allah SWT. Sebagai rasa syukur atas ridho
serta karunia-Nya sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik.
Alhamdulillahirabbil’alamiin
Untuk Ayah dan Ibu, terimakasih atas doa yang selama ini diberikan untuk
kelancaran skripsi ini sampai dengan tahap akhir.
Adik-adiku yang luar biasa, Guardiani, Citra, Hakim,terimakasih atas doa dan
dukungannya.
Dosen-dosen serta sahabat-sahabat terbaik yang turut memberikan arahan,
dukungan, juga doa yang menambahkan semangat atas selesainya skripsi ini.
Juga almamater tercinta. Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Bandarlampung pada tanggal 12 Februari, sebagai anak pertama dari empat
bersaudara. Buah hati dari pasangan Bapak Abdul Hasyim Lubis, S.E. dan Ibu Fatimah
Megawati.
Penulis memulai pendidikan formal di TK Eka Dharma Natar Lampung Selatan pada tahun
1998, dilanjutkan Sekolah Dasar (SD) Al-Kautsar Bandarlampung pada tahun 1999.
Kemudian Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al-Kautsar Bandarlampung diselesaikan pada
tahun 2008 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Al-Kautsar Bandarlampung diselesaikan
pada tahun 2011.
Pada tahun 2011 penulis diterima sebagai mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung Jurusan Ekonomi Pembangunan. Penulis pernah mengikuti Kuliah
Kerja Lapang (KKL) pada tahun 2013 di Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Bank Indonesia,
SANWACANA
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “AnalisisStruktur Pasar Dan Hubungannya Dengan Kinerja Usaha
Pada Industri Anyaman Sangkar Burung Di Desa Haduyang Kecamatan Natar
Lampung Selatan” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses
penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis ucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Bapak Muhammad Husaini, S.E., M.E.P., dan Ibu Asih Murwiati, S.E., M.E.
sebagai Ketua dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Bapak Muhiddin Sirat, S.E., M.P selaku dosen pembimbing atas bimbingan,
4. Bapak Dr. Toto Gunarto, S.E., M.Si selaku dosen penguji skripsi atas saran
serta motivasi yang sangat luar biasa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Bapak Dr. Johannis Damiri, S.E., M.Sc sebagai Pembimbing Akademik.
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya selama menuntut ilmu di
Universitas Lampung.
7. Keluargaku tercinta, ayah yang tiada hentinya mendukung, ibu yang tak pernah
lelah mendoakan, adik-adikku Guardiani, Citra, Hakim yang selalu
memberikan senyuman penyemangat dan doa yang tulus dan ikhlas.
8. Staff dan karyawan di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ibu Hudaiyah,
Bang Fery, Bang Ma’ruf, Ibu Yati, Pakde, serta pegawai lainnya yang telah
banyak membantu kelancaran proses penyelesaian skripsi ini.
9. Ewa Husega yang telah memberikan semangat dan mendengarkan segala keluh
kesah.
10. Sahabat tercinta, teman susah, senang dan segalanya, Dian Ayu, Irma Yunita,
Gita Novianty, Agilta Putriana, Ayu Lestari, Winda Ariska, Nurul Ulfa, Yessi
Novita, Devi Evita, Melisa Anindita, Duwi Setiana, pemberi semangat, doa dan
warna di kehidupan saya.
11. Keluarga kedua sekaligus sahabat paling terbaik hampir sepuluh tahun yang
susah senang selalu berbagi Sulistiarini, Rizky Hidayatullah, Annisa Meristin,
Semy Yanto terimakasih semuanya.
12. Teman satu bimbingan yang selalu berbagi motivasi, Sri Wijatnika dan Rosi
Anggaraini.
13. Teman-teman Ekonomi Pembangunan 2011 dan teman-teman konsentrasi
Caca, Cella, Tingut, Defti, Desi, Mba Dewi, Dedew, Dianita, , Fadhil, Nenek,
Gile, Yoga, Syahid, Mega, Nanang, Putri, Richard, Tria, Trimul, Windy, Tari,
Mba Asih, Suci, Zahara dan masih banyak lagi yang tidak dapat saya sebutkan
satu per satu.
14. Teman-teman KKN Desa Sendang Rejo, Lampung Tengah Januari 2014 yang
selalu ada di hati Mamauna, Barbara, Abang Imam, Buti Isa yang telah
memberikan pengalaman yang sangat luar biasa.
15. Dan almamaterku tercinta,Universitas Lampung.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan, dan semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Bandarlampung, 30 Juni 2015 Penulis,
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan industri kecil dan menengah di Indonesia sangat pesat mengingat
peranan industrimenciptakan peluang usaha, keberadaan industri kecil dan
menengah saat ini telah menjadi tumpukan dan harapan sebagian masyarakat demi
mengurangi pengangguran. Tantangan yang dihadapi industri kecil dan menengah
di Indonesia untuk memperkuat struktur perekonomian memang sangatlah berat
karena dalam pengembangan industri kecil sering menghadapi berbagai kendala
antaralain , kemampuan keahlian dan keterampilan , keberadaan UMKM di
Indonesia terjebak dalam keterbatasan modal , tekhnologi produksi dan kapasitas
produksi, manajemen serta pengetahuaan dan informasi (Prasetyo,2007).
Peranan dalam industri kecil dan menengah diharapkan memberikan kemudahan
baik dalam permodalan, izin usaha, maupun pemasaran. Mengingat pentingnya
peranan industri di Indonesia maka perlu menciptakan peluang lapangan usaha
dan industri kecil untukmendapatkan peran dalam meningkatkan tabungan
domestik.Hal ini menunjukkan perlu adanya pembinaan dan pemberdayaaan
usaha kecil dan menengah yang harus lebih diarahkan untuk memacu peningkatan
kemandirian usaha kecil dan menengah serta mampu berdaya saing di pasar
2
Sebagai salah satu pusat industri yang mempunyaijarak strategis yang
menghubungkan antara Pulau Jawa dan Sumatera, Provinsi Lampung khususnya
Kabupaten Lampung Selatan memiliki jumlah industri yang banyak dan
beragam,banyak industri kecil yang tumbuh ditengah-tengah banyaknya industri
besar yang ada di Provinsi Lampung. Potensi dan sumber daya yang cukup
melimpah terlihat dengan adanya industri yang tumbuh dan berkembang di
Lampung Selatan berikut adalah tabel dan jenis industri yang ada di Kabupaten
Lampung Selatan .
Tabel 1.Jenis Industri Kecil dan MenengahKabupaten Lampung Selatan 2013
NATAR 1 80 150.000
2 Alat pertukanga n dari logam
NATAR 1 36 60.000
3 Pakaian jadi dan tekstil
NATAR 1 2 13.000
4 Karoseri kendaraan bermotor atau lebih
NATAR 1 20 15.000
5 Industri anyaman
NATAR 72 84 418.000
6 Batik NATAR 1 3 25.000
7 Barang dari
NATAR 6 119 158.000
9 Bordir atau sulaman
NATAR 8 71 130.000
10 Barang dari batubara
NATAR 1 30 350.000
11 Industri barang plastic
NATAR 1 51 500.000
3
Sumber: Disperindag dan UMKM Provinsi Lampung 2013
Memperhatikan tabel diatas bahwa Industri kecil dan menengah yang terdapat di
Kabupaten Lampung Selatan dan terdaftar dalam Disperindag dan UMKM
Provinsi Lampung terpusat di Kecamatan Natar, maka penelitian ini mengambil
lokasi di Kecamatan Natarmelihat dari data banyaknyaindustri yang terdapat di
Kecamatan Natar. Salah satu Industri yang ada di Kecamatan Natar adalah
industri anyaman.Untuk itu terlebih dahulu kita melihat jumlah industri yang ada
di Kecamatan Natar menurut data yang ada di Kecamatan Natar sebagai berikut.
2 3 4 5 6 7
12 Barang dari kertas /karton
NATAR 1 186 48.500
13 CAT NATAR 1 14 10.000
14 Furnitur dari kayu
NATAR 7 189 365.000
15 Industri genteng dan tanah liat
NATAR 5 31 285.000
16 Industri barang lainnya dari tanah liat
NATAR 3 23 140.000
17 GULA TANJUN
NATAR 5 18 10.800
19 Industri kecap
NATAR 2 24 6.000
20 Kerajinan
NATAR 12 388 67.0000
22 Pengolahan
NATAR 2 9 150.000
24 Industri berbagai macam tepung
4
Tabel 2.Data Jumlah Industri diKecamatan Natar tahun 2013
No. Nama Industri Kecil dan Mikro Jumlah
1 Industri dari kayu 158
2 Industri anyaman 72
3 Industri gerabah 167
4 Industri tenun 15
5 Industri makanan dan minuman 149
6 Industri penggilingan padi 155
Sumber :Kantor Kecamatan Natar 2013
Memperhatikan tabel data jumlah industri yang ada di Kecamatan Natar terdiri
dari industri dari kayu menempati urutan teratas dengan jumlah 158 , industri
anyaman dengan jumlah 72,industri gerabah dengan jumlah 167, industri tenun
dengan jumlah 15, industri makanan dan minuman dengan jumlah 149 dan
industri penggilingan padi dengan jumlah 155. Industri Anyaman yang ada di
Kecamatan natar cukup banyak antaralain: anyaman yang berbahan baku dari
rotan dan bambu yang terdiri dari sangkar burung, kursi, mainan anak(hola hop
dan kuda-kudaan), anyaman kulit pelepah pisang,industri tenun.
Sangkar burung sebagai salah satu jenis dari olahan berbahan baku rotan dan
bambu yang cukup diminati. Saat ini perkembangan produksi sangkar burung
mengalami kemajuan yang cukup pesat, hal ini sejalan dengan perkembangan
dalam penciptaan desain baru yang laku dipasaran.Industri anyaman sangkar
burung yang telah berakar didaerah pedesaan merupakan potensi yang besar
5
sinilah berawal tumbuhnya berbagai corak kreativitas baru dalam mengolah
bambu sebagai karya seni yang tinggi (Duryatmo dalam Repository USU, 1999).
Tabel 3.Data Pengusaha Industri Anyaman Sangkar Burung di Kecamatan. Natar Lampung Selatan
No. Nama Desa Luas Wilayah (Km2) Jumlah
Pengusaha
1 Hajimena 7,50 0
2 Sidosari 2,97 0
3 Pemanggilan 1,18 0
4 Natar 16,15 2
5 Merak Batin 7,89 1
6 Kerawang Sari 10,62 0
7 Muara Putih 16,85 0
8 Tanjung Sari 11,00 2
9 Negara Ratu 8,50 2
10 Rejosari 49,00 2
11 Bumisari 3,01 0
12 Candimas 10,28 6
13 Pancasila 10,88 0
14 Sukadamai 11,32 0
15 Bandar Rejo 8,17 0
16 Purwosari 10,27 0
17 Rulung Raya 10,07 0
18 Branti Raya 10,50 5
19 Haduyang 7,63 25
20 Banjarnegri 4,25 16
21 Mandah 9,05 0
22 Rulung Helok 26,67 0
Jumlah 61
Sumber: Kantor Kecamatan Natar 2013
Memperhatikan tabel diatas jumlah pengusaha sangkar burung yang paling
banyak terdapat di Desa Haduyang sebesar 25 dibandingkan dengan desa lainnya.
Penelitian ini mengambil sampel menggunakan metodepurposive samplingdari
22 desa yang ada di Kecamatan Natar akan dipilih desa dengan pertimbangan
yang pertama desa merupakan sentra industridan pertimbangan kedua desa yang
6
tersebut maka lokasi penelitian yang dipilih adalah desa Haduyang Kecamatan
Natar Lampung Selatan dengan jumlah pengusaha yang ada sebanyak 25. Adapun
data pengusaha sangkar burung adalah sebagai berikut:
Tabel 4.Data Pengusaha Industri Anyaman Sangkar Burung di Desa. Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan
N0 Nama Dusun Jumlah Pengusaha
1 Haduyang induk 1
2 Patmosari 1 5
3 Patmosari 2 4
4 Patmosari 3 5
5 Puloraya 2
6 Sukarame 1 4
7 Sukarame 2 3
8 Kroya 1
Jumlah 25
Sumber : Balai Desa Haduyang 2013.
Memperhatikan data diatas bahwa pengusaha industri anyaman rotan dan bambu
khususnya sangkar burung yang paling banyak terdapat di dusun Patmosari 1, dan
Patmosari 3masing-masing sebesar 5 pengusaha. Paling sedikit terdapat di dusun
Haduyang Induk dan Kroya masing-masing sebesar 1 pengusaha. Sangkar burung
di Desa Haduyang sudah terkenal kualitasnya, berbagai jenis dan produk telah
dihasilkan antara lain jenis sangkar burung prenjak, wambi, genteng wambi,
kenari panjang, brenjang ,superjumbo, murai, genteng tekukur, kenari pendek.
Penelitian ini dilakukan di Desa Haduyang Kecamatan Natar, Kabupaten
Lampung Selatan .Kendati industri kecil telah banyak diteliti, namun tetap saja
relevan untuk diteliti. Alasannya karena industri kecil di daerah mempunyai
7
akan menciptakan sebuah persaingan. Untuk dapat melihat derajat persaingan
tersebut, studi untuk menentukan struktur pasar perlu dilakukan.
Struktur pasar merupakan suatu bahasan yang penting untuk mengetahui prilaku
dan kinerja industri. Dalam struktur pasar terdapat tiga elemen pokok yaitu pangsa
pasar, konsentrasi, hambatan masuk pasar.Pangsa pasar merupakan tujuan
perusahaan, peranannya adalah sebagai sumber keuntungan bagi
perusahaan.Sedangkan konsentrasi merupakan kombinasi pangsa pasar dari
perusahaan - perusahaan oligopoli dimana terdapat adanya saling ketergantungan
diantara perusahan-perusahaan tersebut. Kombinasi pangsa pasar
perusahaan-perusahaan tersebut membentuk suatu tingkat konsentrasi dalam pasar
(Wulandari, 2007).
Struktur pasar erat kaitannya dengan kinerja. Untuk dapat mengetahui derajat
persaingan pada industri anyaman berbaku rotan dan bambu khususnya sangkar
burung di Kecamatan Natar Lampung Selatan maka penelitian struktur pasar dan
kaitannya dengan kinerja penting untuk dilakukan. Dalam buku Kirana Jaya
(2001) menjelaskan bahwa kinerja dalam kaitan ekonomi memiliki banyak aspek
namun para ekonom memusatkan pada tiga aspek pokok yaitu efisiensi, kemajuan
teknologi dan keseimbangan dalam distribusi. Berdasarkan latar belakang diatas
maka judul penelitian adalah “AnalisisStruktur Pasar dan hubungannya dengan
Kinerja Usaha (Studi Kasus pada Industri Anyaman Berbaku Rotan dan Bambu di
8
B. Rumusan Masalah
Dalam melihat permasalahan yang ada didalam industri anyaman berbahan baku
rotan dan bambu khususnya sangkar burung berdasarkan latar belakang di atas,
maka dapat dirumuskan berapa masalah, yaitu :
1. Apakah bentukstruktur pasar industrianyaman sangkar burung di Desa
Haduyang Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan?
2. Seberapa baikkinerja perusahaan pada industrianyaman sangkar burung
diDesa Haduyang Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan?
3. Apakah ada hubungan (korelasi) yang erat antara pangsa pasar (struktur
pasar)dan persentase profitabilitas ( kinerja)pada industri anyaman sangkar
burung diDesa Haduyang Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan sebelumnya maka tujuan dari
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui struktur pasar industrianyaman sangkar burung di Desa
Haduyang Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
2. Untuk mengetahui kinerja perusahaan pada industrianyaman berbaku rotan
dan bambu khususnya sangkar burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan .
3. Untuk mengetahui seberapa erat hubungan (korelasi) antara struktur pasar dan
kinerja pada industri anyaman sangkar burung di Desa Haduyang Kecamatan
9
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat kelulusan penulis untuk mencapai gelar Sarjana
Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Manfaat bagi pengrajin dan pengusaha terkait dengan struktur pasar dan
kinerja dalam usaha industri anyaman berbaku rotan dan bambu khususnya
sangkar burung .
3. Menambah wawasan penulis dalam hal perkembangan industrianyaman
sangkar burung di Kabupaten Lampung Selatan serta digunakan pihak lain
untuk referensi dan untuk melengkapi penelitian dalam bidang ekonomi
industri.
E. Kerangka Pemikiran
Industri diartikan yang menjalankan operasi atau kegiatan ekonomi yang
tergolong kedalam sektor sekunder. Sedangkan dalam teori ekonomi , industri
diartian sebagai kumpulan dari perusahaan yang menghasilkan barang yang sama
di dalam pasar. Industri dibagi menjadi 3 komponen yaitu industri primer ,
sekunder dan tersier. Di dalam industri terdapat pendekatan struktur prilaku dan
kinerja untuk menganalisis industri berdasarkan hubungan antara struktur pasar,
prilaku dan kinerja dalam industri.
Dalam melakukan analisis organisasi industri terdapat empat cara untuk
mengamati hubungan antara struktur, prilaku dan kinerja. Keempat cara sebagai
10
1. Memperdalam dua aspek dengan memperhatikan hubungan antrara struktur
dan kinerja.
2. Menelaah kaitaan antara struktur terhadap prilakubaru mengamati kinerja.
3. Menelaah hubungan kinerja dan prilaku baru mengkaitkannya dengan struktur.
4. Tidak mengamati kinerja sama sekali karena diaanggap sudah terjawab dari
menelaah hubungan antara prilaku dan struktur.
(Kuncoro ,2007)
Tujuan ekonomika industri adalah mengembangkan suatu alat guna menganalisis
dampaknya terhadap kinerja ekonomi untuk mencapai tujuan, kita mendapatkan
hipotesis hubungan antara struktur pasar, prilaku dan kinerja pasar ada asumsi
dalamStructure Conduct Performance(SCP), yakni : Hubungan yang stabil dan
adanya arah kausalitas dari struktur-prilaku-kinerjaPendekatan SCP berawal dari
premis bahwa pengukuran kekuatan pasar dapat dihitung dari data yang tersedia.
Konsep hubungan struktur-prilaku-kinerja menjelaskan bagaimana perusahaan
akan berprilaku dalam mengahadapi struktur pasar tertentu dalam suatu industri
dimana dari prilaku akan tercipta suatu kinerja. Perbedaan struktur dan prilaku
akan mempengaruhi kinerja yang tercermin dalam harga, efisensi, dan tingkat
inovasi (Kuncoro,2007).
Struktur pasar merupakan elemen strategis yang relatif permanen dari lingkungan
perusahaan yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh prilaku dan kinerja di
dalam pasar.Struktur pasar adalah bahasan yang penting untuk mengetahui prilaku
dan kinerja industri,struktur pasar menunjukan atribut pasar yang mempengaruhi
11
perusahaan pesaing.Elemen struktur pasar adalah pangsa pasar,konsentrasi dan
hambatan (Kirana Jaya, 2001).
Elemen struktur pasar salah satunya adalah pangsa pasar setiap usaha memiliki
pangsa pasarnya sendiri , demikian halnya pada industri olahan berbahan baku
rotan dan bambu khususnya sangkar burung yang memiliki pangsa pasarnya
sendiri seperti halnya elemen struktur pasar yang lain. Pangsa pasar menunjukkan
keuntungan yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualannya. Masing-masing
perusahaan mempunyai pangsa pasar yang berbeda-beda yaitu antara 0 hingga
100 persen dari total penjualan seluruh pasar.
Konsentrasi merupakan kombinasi pangsa pasar dari perusahaan-perusahaaan
“oligopoli” dimana mereka menyadari adanya saling ketergantungan.Kelompok
perusahaaan terdiri dari 2 sampai 8 perusahaan.Kombinasi pangsa pasar
membentuk tingkatan pemusatan di dalam pasar.Bain berpendapat bahwa antara
tingkat konsentrasi dengan penghasilan memiliki korelasi yang rendah
penerimaaan rata-rata industri yang terkonsentrasi adalah lebih tinggi dari pada
jenis industri yang kurang terkonsentrasi.
Menurut Leornard Weiss, dengan menggunakan suatu regresi berganda adanya
hubungan yang positif antar keuntungan dan tingkat konsentrasi merupakan
halangan yang besar bagi perusahaan baru yang akan masuk, rasio pemusatan
tertentu dapat menggambarkan suatu ragam struktur internal dan derajat
keuntungan.(Kirana Jaya, 2001)
Hambatan untuk masuk merupakan elemen dan struktur yang penting seperti
12
hambatan pasar pertama, hambatan-hambatan timbul dalam kondisi pasar yang
mendasar,tidak hanya dalam bentuk perangkat legal ataupun dalam kondisi yang
berubah dengan cepat.Kedua , hambatan dibagi menjadi tingkatan hambatan bebas
masuk , rendah , sampai tinggi. Ketiga , hambatan merupakan suatu yang
kompleks. (Kirana Jaya, 2001)
Perilaku dalam hal ini adalah pola tanggapan penyesuaian suatu industri di umum,
dan khususnya tujuan perusahaan.Suatu industri melakukan penyesuaian untuk
melakukan peranannya dalam pasar untuk mencapai tujuannya.Perilaku itu terlihat
jelas pada penentuan harga, promosi, koordinasi kegiatan, dan juga dalam
kebijakan produk.Dalam pengertian kordinasi yang sangat luas, seperti kolusi, dan
kartel. (Hasibuan, 1994)
Kinerja adalah hasil kerja yang dipengaruhi oleh struktur dan perilaku industri,
pemerataan pendapatan dan kemajuan tekhnologi.dalam mengukur kinerja Laba
relatif sulit di negri yang sedang berkembang, sehingga sering diukur dengan
variabel proksi.Variabel proksi yang paling dekat adalah harga-ongkos, dikatakan
masih proksi, oleh karena masih menggunakan unsur-unsur ongkos yang masuk
dalam perhitungan. Tingkat pertumbuhan industri tergantung pertumbuhan apa
yang diamati,seperti: tingkat pertumbuhan laba, tingkat pertumbuhan jumlah
tenaga kerjadan sebagainya.(Hasibuan,1994 )
Kinerja usaha dalam kaitannya dengan ekonomi memiliki banyak aspek yaitu
jumlah keutungan (laba),efiensi ,laju pertumbuhan volum penjualan , teknologi.
Secara sederhana efisiensi adalah menghasilkan nilai output yang maksimum
13
profitabilitas.Profitabilitas adalah Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba bersih dari aktivitas akuntansi yang dilakukan perusahaan.Ukuran kinerja
finansial memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi, dan
pelaksanaannya memberikan konstribusi atau tidak kepada peningkatan laba
perusahaan. (Ayuningtiyas, 2013 )
Struktur pasar adalah atribut pasar yang mempengaruhi sifat dan proses
persaingan dan harga di pasar. Struktur pasar akan mempengaruhi prilaku
perusahaan dalam industri dan selanjutnya akan mempengaruhi kinerja.Pangsa
pasar adalah elemen primer dalam suatu industri dibandingkan dengan konsentrasi
dan hambatan yang hanya merupakan elemen sekunder dari suatu industri
sehingga pangsa pasar lebih banyak digunakan untuk menentukan tingkat
keuntungan atau profitabilitas.Semakin tinggi pangsa pasar dalam struktur pasar
maka, akan semakin tinggi tingkat efisiensi dan profitabilitas yang dapat dicapai
perusahaan ataupun sebaliknya. Pangsa pasar diperoleh berdasarkan presentase
dari nilai penjualan perusahaan terbesar dibagi dengan total penjualan. (Kirana
Jaya, 2001.
Gambar 1.Model Kerangka Pemikiran Analisis Struktur Pasar dan Kinerja
KINERJA
PROFITABILITAS STRUKTUR
PASAR KONSENTRASI
14
F. Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang dapat diambil adalah :
1. Diduga struktur pasar yang terjadi pada industri anyaman sangkar
burungtermasuk pasar monopolistik.
2. Diduga kinerja perusahaan pada industri anyaman berbaku rotan dan bambu
khususnya sangkar burung telah baik (dengancapaian target minimal 34,95%).
3. Diduga pangsa pasar mempunyai hubungan yang sangat erat dan positif
15
G. Sistematika Penulisan
Penelitian ini disusun dengan sistematika penulisan yang terdiri dari tiga bab,
yakni:
1. BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran teoritis, dan Hipotesis
penelitian.
2. BAB II : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisikan landasan teori yang relevan dengan penelitian ini.
3. BAB III : Metodologi Penelitian
Bab ini berisikan metode penelitian yang terdiri dari sumber dan jenis data
serta metode analisis.
4. BAB IV : Hasil dan Analisis
Dalam bab ini diuraikan mengenai deskripsi objek penelitian, analisis data,
dan interpretasi hasil dan argumentasi terhadap hasil penelitian.
5. BAB V : Penutup
Padabagian ini merupakan bab terakhir yang berisi simpulan dari pembahasan
yang diuraikan diatas, keterbatasan penelitian, dan saran yang disampaikan
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Industri
Industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaaan yang menghasilkan produk
sejenis dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang digunakan, proses, bentuk
produk akhir, dan konsemen akhir . Dalam arti yang lebih luas, industri dapat
didefinisikan sebagai kumpulan perusaahaan yang memproduksi barang dan jasa
dengan elastisitas silang yang positif dan tinggi. (Kuncoro, 2007)
Pengertian Industri Menurut ahli :
• Menurut BPS pengertian industri adalah kesatuan unit usaha yang menjalankan
kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk menghasilkan barang atau jasa yang
berdomisili pada sebuah tempat dan lokasi tertentu dan memiliki catatan
administrasi tertentu
• Menurut Bambang Utoyo pengertian industri adalah sebagai semua kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh manusia untuk mngolah bahan mentah yang ada
menjadi bahan setengah jadi atau mengolah barang setengah jadi menjadi barang
17
• Menurut Teguh S Pambudi industri merupakan kelompok perusahaan yang bisa
menghasilkan produk yang dapat menggantikan antara yang satu dengan yang lain
2. Jenis Industri
Jenis-jenis industri selanjutnya dikelompokkan berdasarkan jumlah tenaga kerja yang
terlibat. Berdasarkan dari jenis itu, industri terbagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai
berikut:
• Industri kecil, yaitu industri yang jumlah tenaga kerjanya kurang dari 10 orang.
Pada umumnya, industri kecil merupakan bentuk industri rumah tangga.
• Industri sedang, yaitu industri yang jumlah tenaga kerjanya berkisar antara 10-299
orang.
• Industri besar, yaitu industri yang jumlah tenaga kerjanya lebih dari 300 orang.
Jenis-jenis industri juga dikelompokkan oleh Departemen Perindustrian yang
mengelompokkan jenis industri ke dalam empat kelompok utama, yaitu sebagai
berikut:
• Industri kimia dasar, yaitu industri yang bahan baku atau olahannya menggunakan
bahan-bahan kimia. Contohnya, industri semen, pupuk pestisida, kertas, bahan
peledak, dan ban kendaraan.
• Industri mesin dan logam dasar, yaitu industri bahan dan produk dasar logam,
perlengkapan pabrik, peralatan listrik, dan kendaraan bermotor.
• Aneka industri, yaitu kelompok industri yang menghasilkan barang barang untuk
18
industri makanan dan minuman, aneka sandang, aneka kimia dan serat, serta
aneka bahan bangunan.
• Industri kecil, yaitu jenis industri rumah tangga.
B. Ekonomika Industri
1. Konsep dan Pemikiran Ekonomika Industri
Ekonomika industri merupakan suatu cabang khusus dalam ilmu ekonomi yang
menjelaskan mengapa dasar diorganisasi dan bagaimana pengorganisasiannya
mempengaruhi cara kerja industri, ekonomika industri menelaah struktur pasar
perusahaan yang secara relative menekankan yang relative kepada faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur, prilaku, dan kinerja pasar sebagai salah satu cabang ilmu
ekonomi, pokok bahasan ekonomika industri adalah tingkah laku
perusahaan-perusahaan. Kemudian dalam ekonomika industri akan dipelajari mengenai
langkah-langkah apa yang dilakukan oleh perusahaan terhadap para pesaing dan para
konsumennya, dimana didalamnya terdapat pesaing dan terhadap para konsumennya ,
dimana didalamnya meliputi harga, promosi atau periklanan, serta penelitian dan
pengembangan. Dengan demikian ekonomika industri pada dasarnya menaganalisis
keterkaitan antara struktur pasar dan prilaku perusahaan dalam penentuan kinerja
perusahaan.
Pada hakikatnya, analisis industri adalah upaya memanfatkan peluang bisnis dan
mengidentifikasikan cara mendapatkan keuntungan jangka panjang. tujuannya untuk
19
pengembangan produk, metode dan tekhnologi baru serta pengaruh dan
perkembangan pada industri yang berhubungan. Pendeknya analisis industri bertujuan
menyajikan studi kasus yang dapat digunakan untuk pengembangan masa depan
industri.
Pengertian industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang
menghasilkan produk sejenis dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang
digunakan, proses, bentuk produk akhir dan konsumen akhir. Dalam arti yang lebih
luas , industri dapat didefinisikan sebagai kumpulan perusahaan yang memproduksi
barang dan jasa dengan elastisitas silang yang positif dan tinggi. secara garis besar,
industri dapat didefinisikan sebagai sekelompok perusahaan yang memproduksi
barang atau jasa yang sama atau bersifat subsitusi. (Kuncoro, 2007)
2. Struktur Industri
Pengertian struktur sering disamakan dengan bentuk atau susunan komponen pada
suatu bentuk. dengan kata lain, struktur adalah susunan bagian-bagian dalam suatu
bentuk bangunan. Bila dikaitan dengan konteks ekonomi, struktur adalah sifat
permintaan dan penawaran barang dan jasa yang dipengaruhi oleh jenis barang yang
dihasilkan, jumlah dan ukuran distribusi penjual dalam industri jumlah ukuran
distribusi pembeli, diferensiasi produk, serta mudah tidaknya masuk kedalam suatu
industri. Semakin besar hambatan masuk semakin tinggi tingkat konsentrasi struktur
20
Dari keseluruhan hal diatas yang mempengaruhi struktur industri, kita dapat melihat
dan menyimpulkan bahwa struktur industri merupakan cerminan struktur pasar suatu
industri. Pasar dalam arti sempit adalah tempat bertemunya para penjual dan pembeli.
Dalam pengertian yang lebih umum, pasar merupakan suatu wujud suatu abstrak
mekanisme ketika pihak pembeli dan penjual bertemu untuk mengadakan tukar
menukar. Karakteristik yang paling utama agar sesuatu bisa disebut pasar adalah
adanya pembeli dan penjual yang bertemu dan terciptanya transaksi yang melibatkan
harga dan kuantitas. (Hasibuan, 1993)
3. Hubungan Struktur Prilaku dan Kinerja
Tujuan ekonomika industri adalah mengembangkan suatu alat guna menganalisis
proses pasar dan dampaknya terhadap kinerja ekonomi untuk mencapai, tujuan kita
mendapatkan hipotesis hubungan antara struktur pasar, prilaku dan kinerja pasar ada
asumsi dalam SCP, yakni :
a. Hubungan yang stabil dan adanya arah kausalitas dari struktur-prilaku-kinerja
b. Pendekatan SCP berawal dari premis bahwa pengukuran kekeuatan pasar dapat
dihitung dari data yang tersedia.
Konsep hubungan struktur-prilaku-kinerja menjelaskan bagaimana perusahaan akan
berprilaku dalam mengahadapi struktur pasar tertentu dalam suatu industri dimana
dari prilaku akan tercipta suatu kinerja. perbedaan struktur dan prilaku akan
21
Hubungan tersebut digambarkan dalam gambar 2 berikut :
Gambar 2. Hubungan Struktur Prilaku dan Kinerja
Sumber : Kuncoro, 2007
4. Struktur Pasar
Struktur pasar menunjukan atribut yang mempengaruhi sifat persaingan. Unsur-unsur
struktur pasar meliputi : konsentrasi, diferensiasi produk hambatan masuk ke pasar
struktur biaya dan tingkat pengaturan pemerintah, para pakar ekonomi
mengkasifikasikan ada dalam industri. struktur pasar penting, karena struktur pasar
menetukan prilaku perusahaan yang kemudian menentukan kinerja industri. (Jaya
Kirana, 2001)
Struktur pasar merupakan elemen strategis yang relatif permanen dari lingkungan
perusahaan yang memepengaruhi dan dipengaruhi oleh prilaku dan kinerja didalam
pasar. Struktur pasar adalah bahasan yang penting untuk mengetahui prilaku dan
kinerja industri. Struktur pasar menunjukan atrubut pasar yang mempengaruhi sifat
persaingan. Struktur pasar biasanya dinyatakan dalam ukuran distribusi pesaing.
Elemen struktur pasar adalah pangsa pasar (market share), konsentrasi
(concentration), dan hambatan (barrier). (Kirana Jaya, 2001
22
Gambar 3. Pendekatan Struktur Pasar
Sumber : Kirana Jaya, 2001
Struktur pasar menggambarkan pangsa pasar dari perusahaan-perusahaan dan untuk
memperluas pangsa pasar suatu perusahaaan menghadapi sejumlah rintangan. Setiap
struktur pasar berada diantara monopoli dan persaingan murni. Analisa ekonomi
membedakan struktur pasar dalam empat jenis pasar yaitu antara lain : pasar
monopoli, pasar oligopoli, pasar persaingan sempurna dan pasar monopolistik.
(Kuncoro, 2007)
4.1 Pasar Monopoli
Pasar monopoli di definisikan sebagai struktur pasar dimana penjual tunggal
memproduksi suatu komoditas yang tidak memiliki barang subsitusi yang dekat. Hal
ini bukan berarti barang subsitusi tidak mungkin ada dalam struktur pasar monopoli .
namuan artinya, adalah harga produk lain dapat turun secara signifikan tanpa
menyebabkan produk monopolis menjadi tidak laku karena penurunan harga berarti
permintaan produk monopolis tidak akan dipengaruhi oleh penurunan harga barang
lain.
Menurut Hasibuan (1994), beberapa penyebab yang mendorong hadirnya struktur
pasar monopoli, terutama dalam sektor industri pengolahan, adalah:
Pangsa Pasar Konsentrasi Hambatan Masuk
23
1. Terjadinya merjer
2. Skala ekonomi yang besar dan ditunjang efesiensi
3. Efisiensi dan inovasi
4. Fasilitas pemerintah
5. Terjadinya persaingan yang tidak sehat
6. Perusahaan memperoleh hak istimewa dalam mengelola input yang sukar
diperoleh perusahaan lain.
Ada empat karakteristik struktural yang menyebabkan halangan dalam memasuki
pasar yaitu pertama skala ekonomi, keduasunk expendituresoleh pemain baru, ketiga
adanya keuntungan biaya absolut, keempatsunk expendituresoleh konsumen dan diferensiasi produk. Ciri pasar dengan struk pasar monopoli (Kuncoro, 2007)
- Monopoli alamiah : terjadi apabila dalam suatu pasar dengan skala tertentu , skala
efisiensi minimum produksi sangat sulit dicapai.
- Efisiensi yang superior : perusahaan yang dapat menguasai sebuah industri jika
memiliki superior skill dan kemampuan untuk melihat peluangindustri kedepan
- Monopoli karena paten : jika perusahaan mematenkan produknya, sama dengan
monopoli namun dengan cara yang legal.
4.2 Pasar Oligopoli
Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan yang
menguasai pasar, oligopoli dikatakan penggabungan antara pasar persaingan
24
oligopoli dalam dua tipe yaitu : pertama, seorang oligopolis merupakan salah seorang
dari beberapa penjual yang memproduksi barang yang identik, sehingga bila terdapat
perubahan harga sekecil apapun, maka akan dapat menyebabkan konsumen beralih
pada produsen lainnaya. Walaupun demikian, jika jumlah penjual sedikit maka
masing-masing penjual mempunyai pengaruh besar pada harga pasar. (Kuncoro,
2007)
Menurut Joe S Bain juga memiliki ukuran tersendiri yang lebih fleksibel untuk
mengukur pasar oligopoli, ukuran tersebut dikelompokan dalam beberapa tipe antara
lain:
1. Tipe I, merupakan oligopoli penuh, yaitu 3 perusahaan terbesar menguasai sekitar
87% penawaran komoditi industri tertentu di pasaran atau 9 perusahaan
menguasai 99% pasar.
2. Tipe II, 4 perusahan terbesar menguasai 72% penawaran komoditi industri
tertentu di pasaran atau 8 perusahaan menguasai 75%.
3. Tipe III, 4 perusahaan terbesar menguasai 61% penawaran komoditi industri
tertentu di pasaran atau 8 perusahaan menguasai 45%.
4. Tipe IV, 4 perusahaan terbesar 38% penawaran komoditi industri tertentu di
pasaran atau 8 perusahaan menguasai 32% pasar.
5. Tipe V, 4 perusahaan terbesar menguasai 22% penawaran komoditi industri
tertentu di pasaran atau 8 perusahaan menguasai 32% pasar.
Apabila ada 4 perusahaan terbesar hanya menguasai sekitar 3% maka tidak termasuk
25
terkonsentrasi (Hasibuan, 1994). Pasar oligopoli terbagi menjadi dua , yaitu oligopoli
ketat dan oligopoli longgar. Dalam konteks oligopoli ketat , kemiripan antar
perusahaan yang terdapat didalam pasar sangatlah kecil sehingga dalam struktur
tersebut perusahaan yang terlibat memiliki banyak pilihan dalam
mengimplementasikan strateginya.
Bentuk lain pasar oligopoli adalah oligopoli longgar dalam struktur pasar tersebut,
ada dua strategi untuk mendapatkan keuntungan. Strategi pertama adalah strategi
diferensiasi produk dan membuat orientasi yang akan mengubah orientasi pasar.
Strategi lain dalamloose oligopoliadalah inovasi produk.inovasi bertujuan mengubah
peta industri yanga akan menyebabkan semakin besarnya halangan perusahaan lain
untuk masuk ke industri tersebut. (Kuncoro, 2007)
4.3 Persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna merupakan pasar dimana terdapat banyak produsen dan
banyak pembeli untuk barang yang bersifat sama, adapun karakteristiknya sebagai
berikut (Kuncoro, 2007) :
• Produknya homogen. Produk yang homogen umumnya disebabkan tidak adanya
prefensi oleh konsumen terhadap produk di pasar persaingan sempurna.
Konsumen tidak menjadikan merek (brand) sebagai pertimbangan dalam
keputusannya untuk membeli atau tidaknya suatu produk. Dengan kata lain,
produk yang satu dengan produk yang lainnya dalam subsitusi sempurna.
26
• Jumlah penjual dan pembeli yang banyak. Kondisi seperti ini menyebabkan
konsumen bertindak sebagai penerima harga karena barang yang dibelinya hanya
merupakan bagian kecil dari seluruh komoditas yang diperjual belikan, dari sisi
penjual, sebagaimana pembeli penjual tidak dapat mempengaruhi harga pula . hal
ini dilatar belakangi oleh barang yang dijual oleh penjual merupakan bagian kecil
dari keseluruhan komoditas yang diperjualbelikan. Banyaknya penjual dan
pembeli menyebabkan kolusi dalam persaingan sempurna menjadi sulit untuk
dilakukan. Akibatnya struktur pasar pada persaingan sempurna akan dapat terus
dipertahankan.
• Informasi sempurna. Informasi yang sempurna menyebabkan pembeli tidak akan
membeli produk dengan harga diatas harga pasar. Akibatnya, perusahaan yang
menjual barang diatas harga pasar tidak dapat menjual apapun. Informasi yang
sempurna menyebabkan pelaku ekonomi tidak membutuhkan pengorbanan
apapun untuk mengakses informasi. Informasi yang sempurna menyebabkan
harga tunggal dalam suatu pasar dapat terjadi.
• Tidak adanya halangan yang signifikan untuk memasuki atau keluar pasar.
27
4.4 Pasar Monopolistik
Pasar persaingan monopolistis mempunyai banyak persamaan dengan pasar
persaingan sempurna, tetapi juga mempunyai cukup perbedaan yang menyebabkan
perusahaan di pasar mempunyai unsur kekuasaan monopoli. Hal itulah yang
menyebabkan pasaran seperti itu pasaran persaingan monopolistis. Maka, pasar
persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat
banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak(differential product).
Sebuah industri dikatakan memiliki struktur pasar persaingan monopolistik jika
memiliki syarat sebagai berikut Baye, (2000):
Terdapat Banyak Penjual
Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, Perusahaan
dalam pasar monopolistis mempunyai ukuran yang relatif sama besarnya. Keadaan ini
yang menyebabkan produksi suatu perusahaan rekatif sedikit dibandingkan dengan
keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.
Barangnya Bersifat Berbeda Corak
Produksi dalam pasar persaingan monopolistis berbeda coraknya(differntiated
product)dan secara fisik mudah dibedakan antara produksi suatu perusahaan dengan
28
Adanya kebebasan keluar masuk industri
Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha tidak banyak mendapat
kesukaran/hambatan seperti di oligopoli dan monopoli, tetapi juga tidak semudah
seperti pada persaingan sempurna.
Pada dasarnya struktur pasar monopolistik adalah sejumlah besar perusahaan yang
menghasilkan produk terdeferensiasi. Dalam struktur pasar ini mengandung
persaingan sempurna karena terdapat banyak penjual dan tidak ada satu pun yang
memiliki pangsa pasar yang cukup besar. Perbedaan antara pasar monopolistik dan
pasar persaingan sempurna, terletak pada diferensiasi produk (tidak identik),
sementara pada pasar persaingan sempurna produk yang diperjual belikan merupakan
barang yang identik dan homogen.
Perusahaaan pada industri yang memiliki struktur pasar persaingan monopolistik
berusaha meyakinkan konsumennya bahwa produk yang dihasilkan berbeda dan lebih
baik dari perusahaan lain. Untuk meyakinkan konsumen biasanya
perusahaan-perusahaan umumnya menjalankan dua strategi. Menurut pendapat Baye, (2000)
strategi pertama, perusahaan akan mengeluarkan dana untuk mempromosikan
produksinya. Strategi dijalankan dengan cara iklan komparatif, yaitu iklan yang di
desain untuk menonjolkan perbedaan produk atau merek perusahaan terhadap produk
perusahaan lainnya.
Strategi kedua, perusahaan-perusahaan memperkenalkan produk baru yang sesuai
29
produk atau jasa yang ditunjukan pada sekelompok konsumen tertentu. Ketika
perusahaan sangkar burung membangun lini produk yang baru dan menikmati
keuntungan janka pendek, maka akan mengundang banyak perusahaan masuk
kedalam pasar tersebut dan meniru apa yang dilakukan oleh perusahaan yang lebih
dahulu masuk pasar. Akibatnya, dalam jangka panjang keuntungan yang diperoleh
perusahaan inovator akan menjadi nol. (Kuncoro, 2007)
5. Perilaku Industri
Perilaku dalam hal ini adalah pola tanggapan penyesuaian suatu industri untuk
melakukan peranannya dalam pasar untuk mencapai tujuannya. Perilaku itu terlihat
jelas pada penentuan harga, promosi, kordinasi kegiatan, dan juga dalam kebijakan
produk. Dalam pengertian kordinasi yang sangat luas, seperti kolusi, dan kartel.
Perilaku pasar untuk setiap industri tidaklah sama.terjadi perbedaan perilaku,
sehingga menimbulkan variasi perilaku. Terjadi perbedaan perilaku, sehingga
menimbulkan variasi perilaku ini antara lain disebabkan oleh struktur pasar. Perilaku
industri yang mempunyai struktur atomistik, berbeda dengan struktur industri yang
yang mempunyai struktur oligopoli atau monopoli. Variasi struktur juga dapat dilihat
dengan berbagai ukuran, seperti produk diferensiasi, rintangan masuk, dan tingkat
konsentrasi Industri. (Hasibuan, 1994)
6. Kinerja Industri
Kinerja adalah hasil kerja yang dipengaruhi oleh struktur dan perilaku industri,
30
relative sulit di negri yang sedang berkembang, sehingga sering diukur dengan
variabel proksi. Variabel proksi yang paling dekat adalah harga-ongkos, dikatakan
masih proksi, Oleh karena masih menggunakan unsur-unsur ongkos yang masuk
dalam perhitungan. Tingkat pertumbuhan industri tergantung pertumbuhan apa yang
diamati, seperti:
a. Tingkat pertumbuhan laba
b. Tingkat pertumbuhan jumlah tenaga kerjadan sebagainya.
(Hasibuan, 1994)
Sedangkan aspek kinerja menurut Jaya Kirana (2001), memusatkan hanya pada tiga
aspek pokok yaitu efisiensi, kemajuan teknologi, keseimbangan dalam distribusi.
1. Efisiensi
Secara sederhana pengertian efisiensi adalah menghasilkan suatu output yang
memaksimumkan dengan menggunakan sejumlah input tertentu.efisiensi digolongkan
dalam dua kategori yaitu efisiensi internal dan efisiensi pengalokasian. Efisiensi
internal diperoleh melalui pengelolaan yang baik dalam perusahaan. Inefisiensi X
merupakan kondisi dimana biaya produksi yang yetjadi lebih besar dari biaya
minimum yang masih mungkin dicapai oleh suatu perusahaan. Alokasi efisiensi
adalah menetukan kondisi ekuibilirium secara umum.kondisi ini terjadi pada saat
output berada pada tingkat marginal cost (MC) sama dengan harga (P) dari
31
2. Kemajuan Teknologi
Melalui penemuan baru teknologi orang dapat membuat suatu karya yang baru serta
meningkatkan produktivitas suatu produksi barang yang telah ada. Jika hal ini bekerja
dengan baik, produksi baru yang ditawarkan,biaya-biaya menurun dan harga-harga
yang turun akan memperbesar keuntungan konsumen. Untuk mengembangkan cara
baru yang lebih baik dalam suatu proses produksi dibutuhkan usaha dan sumber daya
yang mahal. Bila masyarakat memiliki hanya sedikit sumber daya dalam suatu proses
dalam produksi maka pembaharuan mengarahkan pengguanaan sember daya secara
hemat.
3. Keadilan
Keadilan yang dimasksudkan disini adalah keadilan dalam pendistribusian, ini sangat
erat kaitanya dengan efisiensi dalam alokasi. Keadilan mempunyai tiga dimensi
pokok yaitu kesejahtraan, pendapatan dan kesempatan. Kesejahteraan dan pendapatan
merupakan hal yang aktual, berpola sangat erat dan dapat di ukur secara langsung
dengan nilai uang. Kesempatan berkaitan dengan peluang yang dimiliki setiap orang.
Kesempatan merupakan suatu konsep yang kurang tepat dibandingkan dengan
kesejahteraan dan pendapatan namun keberadaannya tetap penting. Ketidaklayakan
dalam kesejahtraaan dan pendapatan ini adalah lebih baik jika dibandingkan semakin
32
4. Tujuan lainnya
Tujuan-tujuan lainnya mencakup berbagai macam nilai sosial dan budaya meskipun
ilmu ekonomi sifatnya tidak pasti, tujuan lainnya ini merupakan permasalahan yang
lebih kompleks dibandingkan dengan efisiensi dan keadilan. Salah satunya adalah
kebebasan dalam memilih. Kebebasan tidak secara mutlak kebebasan seseorang
seringkali dibatasioleh kebebasan orang lain, sekalipun sejumlah perekonomian dan
masyarakat memberikan kebebbasan kepada anggota-anggotanya secara lebih luas.
C. Alat Pengukuran
1. Pengukuran Konsentrasi Industri
Dalam ekonomi industri terdapat beberapa cara pengukuran yang digunakan untuk
mengetahui jenis konsentrasi industri. Ada bermacam ukuran konsentrasi industri
seperti andil dalam perusahaan terbesar, kurva Lorenz, angka gini dan berbagai
indeks lainnya. Pengukuran dengan menghitung indeks konsentrasi antara lain
pengukuran dengan menghitung antara lain: indeks Lerner, indeks Bain, indeks
Herfindhal. Bahkan seperti telah ditemukan dalam teori ekonomi mikro angka
elastisitas juga dapat digunakan sebagai pengukur. (Hasibuan, 1994)
1.1 Kurva Lorenz
Tingkat konsentrasi diukur dengan angka Gini karena dari Kurva Lorenz dapat
33
kesenjangan struktur pasar industri. Dalam kurva Lorenz, sumbu vertical Y adalah
jumlah kumulatif andil (proposi) perusahaan terkecil hingga terbesar
Kurva Lorenz dapat dihtung menggunakan koefisien gini. Angka gini dapat
dirumuskan dengan (Hasibuan, 1994) :
G =
∑
X
1Y
i-1-
∑
X
i-1Y
iSemakin tinggi tingkat kesenjangan maka, angka gini mendekati satu. Angka gini yang
dapat menunjukan bahwa struktur pasar tidaklah kompetitif. Kelemahan angka gini tidak
terlalu umum tidak memperhitungkan jumlah dalam industri.
1.2 Indeks Lener
Indeks Lener mengukur kekuatan monopoli, pengertian monopoli yang bersifat relatif
tidak mengukur secara langsung tingkat konsentrasi industri, tetapi menyusun pada
formula yang mengacu pada tingkat laba, yaitu perbandingan antara perbedaan harga
yang berlaku dengan ongkos marjinal terhadap harga jadi dalam suatu industri bentuk
formula Lener adalah:
=
Keterangan :
IL : Indeks Lener H : Tingkat Harga
34
Namun dapat terjadi bahwa skala perusahaaan yang berbeda , IL nya sama, Padahal
masing-masing perusahaan adalah Monopoli. (Hasibuan, 1994)
1.3 Indeks Bain
Batasan laba menurut Bain adalah ( R–C–D - iV), R adalah Revenue, C sama
dengan ongkos pada tahun berjalan dalam memproduksi , I adalah tingkat bunga yang
berlaku yang merupakan risiko dalam nilai investasi (V). Bain mengukur tingkat
keuntungan senatu industri dengan rumusan yang dapat dibandingkan antara industri
=
Demikian tingkat laba tidak hanya untuk suatu perusahaan tetapi bersifat agretatif
dalam suatu industri yang diamati. Apabila Laba tinggi maka strukturnya
diperkirakan adalah monopoli. (Hasibuan, 1994)
1.4 Indeks Herfindhal
Indeks Herfindahl adalah ukuran konsentrasi dalam industri yang dihitung sebagai
jumlah kuadrat dari pangsa pasar masing-masing perusahaan. Alat analisis ini
bertujuan untuk mengetahui derajat konsentrasi pembeli dari suatu wilayah pasar
,sehingga bisa mengetahui gambaran imbang posisi tawar menawar pembeli
Perumusan indeks herfindhal menurut orris C.Herfindhal sebagai berikut :
35
Keterangan:
• n = jumlah perusahaan yang terdapat dalam suatu industri
2. A = nilai penjualan rat-rata perbulan (RP)
3. B = total nilai penjualan rata-rata perbulan dalam industri (RP)
4. IH = Indeks Herfindahl (%)
Sumber : Hasibuan, (1994)
Indeks ini sangat sensitive terhadap andil perusahaan terbesar, karena semakin kecil
andil yang diberikan oleh perusahaan, maka indeks menjadi kurang berarti untuk
pengukuran konsentrasi industri.
1.5 Pengukuran Pangsa Pasar
Pangsa pasar menunjukkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dari hasil
penjualannya. Masing-masing perusahaan mempunyai pangsa pasar yang
berbeda-beda yaitu antara 0 hingga 100 persen dari total penjualan seluruh pasar. Pangsa pasar
suatu industri dapat dirumuskan sebagai berikut:
MSi= 100
S S
tot i x
Di mana: MSi adalah pangsa pasar perusahaan i (%), Si = penjualan perusahaan i
36
Tabel 5. Tipe Pasar Monopoli Murni Sampai dengan Persaingan Murni
Tipe Pasar Kondisi Utama
1. Monopoli Murni
Suatu perusahaan memiliki 100% dari pangsa pasar.
Suatu perusahaan yang memiliki pangsa pasar dari 50-100% dan tanpa pesaing yang kuat.
Penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang memiliki pangsa pasar 60-100%.
Kesepakatan diantara mereka untuk menetapkan harga relative mudah. Penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang memiliki 40% atau kurang dari pangsa pasar, kesempatan diantara mereka untuk menetapkan harga sebenarnya tidak mungkin.
Banyak pesaing yang efektif, tidak satupun yang memiliki lebih dari 10% pangsa pasar.
Lebih dari 50 pesaing yang mana tidak satu pun yang memiliki pangsa pasar yang berarti.
Sumber : William G. Stepherd dalam Kirana Jaya (2001)
D. Kinerja Perusahaan dan Faktor yang Mempengaruhinya
Hasibuan (2007) mengemukakan bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai
seorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
37
adalah hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan
kepadanya.
Menurut Brahmasari dan Suprayetno (2008) terdapat 4 faktor yang mempengaruhi
kinerja perusahaan yaitu : motivasi kerja, kepemimpinanan, budaya organisasi, dan
kepuasan kerja karyawan.
• Motivasi Kerja
Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan
memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.
•Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain kearah tujuan organisasi.
• Budaya Organisasi
Suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh
kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi masalah adaptasi
eksternal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan baik dan oleh
karena itu diajarkan/diwariskan kepada anggotaanggota baru sebagai cara yang
tepat memahami, memikirkan, dan merasakan terkait dengan masalah tersebut.
• Kepuasan Kerja Karyawan
Kepuasan kerja karyawan adalah sebagai suatu sikap umum seorang individu
38
E. Penelitian Terdahulu
Tabel 6. Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian
39
Lampung. (Fany Indrawan, 2008)
konsentrasi dengan profitabilitas n perusahaan terbesar pada industri ini adalah sangat erat.
1. Struktur industri tekstil a) Rasio output skala besar total output domestik menghasilkan angka 81,88% output diproduksi oleh industri skala besar dan sedang sehingga pangsa pasar utuk industri kecil 18,32%.
b) Indeks keterkaitan ke belakang industri tekstil dan pakaian jadi relative tinggi.
c) Indeks keterkaitan ke depan relative rendah sehingga kenaikan output tidak meningkat.
2. Industri tekstil dan pakaian jadi sangat 2. Tidak terdapat kegiatan yang berarti dalam rangka diferensiasi.
3. Tidak ada hambatan untuk masuk dan keluar pasar.
III. METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dibuat sebagai studi mengenai organisasi industri yang mencakup
kajian dan struktur pasar industri anyaman sangkar burung dalam wilayah persaingan
produk yaitu kecamatan Natar. Penentuan sampel di desa Haduyang menggunakan
metodepurposive sampling,sebanyak 22 desa dan terdapat 61 perusahaan yang ada
dalam wilayah kecamatan Natar. Kemudian akan dipilih desa dengan pertimbangan
bahwa desa tersebut merupakan sentra industri dan memiliki pengusaha sangkar
burung terbesar. Dengan melihat pertimbangan tersebut maka lokasi penelitian yang
dipilih adalah desa Haduyang Kecamatan Natar, Lampung Selatan dengan jumlah
pengusaha yang ada sebanyak 25. Diharapkan desa Haduyang dijadikan sampel akan
mewakili seluruh populasi.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti di
dalam suatu penelitian, apabila peneliti ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
✁
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti adapun penetuan jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 pengusaha yang terdiri dari 5 pengusaha
besar, 10 pengusaha sedang dan 10 pengusaha kecil.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Data primer
Teknik pengumpulan data, dimana peneliti mengadakan penelitiaan secara langsung.
Pada obyek yang diteliti sebagai sumber pengusaha industri kerajinan sangkar burung
dengan menggunakan kuisoner. Data primer yang dikumpulkan antara lain : aset
perusahaan, biaya oprasional, nilai penjualan rata-rata perbulan, keuntungan yang
diraih perusahaan.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari buku atau sumber yang terkait. Data sekunder yang
dikumpulkan antara lain jenis industri kecil dan menengah Kabupaten Lampung
Selatan tahun 2013, jumlah industri di Kecamatan Natar tahun 2013, pengusaha
industri anyaman sangkar burung di Kecamatan Natar Lampung Selatan, pengusaha
industri anyaman sangkar burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung
Selatan. Data sekunder bersumber dari Disperindag Provinsi Lampung tahun 2013.
✂ ✄
D. Definisi Variabel
1. Struktur pasar
Struktur pasar menggambarkan pangsa pasar dari perusahaan-perusahaaan. Variabel
yang digunakan dalam struktur pasar yang digunakan antara lain :
a) Konsentrasi : Merupakan indikator tingkat persaingan di pasar
b) Pangsa pasar : Merupakan sebagai sumber keuntungan bagi perusahaan dan
berkisar antara 0 sampai 100% dari total penjualan seluruh pasar.
2. Dalam mengukur kinerja industri menggunakan alat indeks profitabilitas.
Profitabilitas adalah Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari
aktivitas akuntansi yang dilakukan perusahaan. menyatakan bahwa profitabilitas
adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan dalam perusahaan.
Ukuran kinerja finansial memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan,
implementasi, dan pelaksanaannya memberikan konstribusi atau tidak kepada
peningkatan laba perusahaan. (Ayuningtiyas, 2013)
E. Alat Analisis
Untuk menganalisis permasalahan maka alat analisis yang digunakan adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengukur derajat struktur pasar dilakukan dengan mengunakan Indeks
Herfindhal dan market share dengan pengukuran tersebut maka peubah struktur
pasar dapat dihubungkan dengan peubah lainnya, dalam hal ini adalah peubah
☎ ✆
a. Indeks Herfindahl
Indeks Herfindahl adalah ukuran konsentrasi produksi dalam industri yang dihitung
sebagai jumlah kuadrat dari pangsa pasar masing-masing perusahaan. Alat analisis
ini bertujuan untuk mengetahui derajat konsentrasi pembeli dari suatu wilayah pasar.
Dalam mengukur konsentrasi industri formula yang dipakai oleh Orris C. Herfindhal
sebagai berikut :
= 2
Keterangan:
n = jumlah perusahaan yang terdapat dalam suatu industri
x = nilai penjualan rata-rata perbulan (RP)
T = total nilai penjualan rata-rata perbulan dalam industri (RP)
IH = Indeks Herfindahl
Sumber: Hasibuan, (1994)
b. Pengukuran Pangsa Pasar
Pangsa pasar menunjukkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dari hasil
penjualannya. Masing-masing perusahaan mempunyai pangsa pasar yang
berbeda-beda yaitu antara 0 hingga 100 persen dari total penjualan seluruh pasar. Pangsa pasar
suatu industri dapat dirumuskan sebagai berikut:
MSi= 100
S S
✝✝
Di mana: MSi adalah pangsa pasar perusahaan i (%), Si = penjualan perusahaan i
(rupiah) dan Stot= penjualan total seluruh perusahaan (rupiah).
Sumber : Kirana Jaya, (2001)
2. Untuk pengukuran kinerja industri menggunakan alat profitabilitas dan
dilanjutkan dengan uji signifikansi rata-rata
Indeks Profitabilitas
( ) =
× 100%
Keterangan :
• = profitabilitas rata-rata perbulan yang diperoleh perusahan industri sangkar
burung
• C = biaya total rata-rata perbulan yang dikeluarkan oleh perusahaan industri
Sangkar Burung
Untuk mencari laba profitabilitas formula yang dipakai menurut sadono sukirno 1995
=
TR = hasil penjualan total yang diterima perusahaan perusahaan sangkar burung
Pada berbagai tingkat produksi
TC = jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membeli input tetap yang
digunakan dalam proses produksi dan biaya yang dibelanjakan untuk membeli
✞ ✟
Perhitungan untuk uji signifikansi rata-rata ,yang dipakai sebagai berikut :
=
/
Keterangan :
• X1 =rata- rata indeks profitabilitas dari perusahaan industri sangkar burung
• µ = Target Profitabilitas dari (34,95%)
• s = standar Deviasi
• n = Jumlah Perusahaan
Rumus:
t tabel = t(a,n-1)
Rumusan hipotesis statistik adalah :
- Ho : µ ≤ 34,95%
- Ha : µ > 34,95%
Dimana X1adalah rata-rata profitabilitas dari 10 perusahaan industri anyaman
sangkar burung
- t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima (signifikan)
- t hitung≤ t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak signifikan)
✠6
3. Untuk menghitung pengukuran hubungan korelasi antara variabel struktur pasar
(konsentrasi) dan variabel kinerja (profitabilitas rata-rata n perusahaan terbesar
= N X Y ( X)( Y)
(N X ( X) )(N .Y Y) ))
Keterangan :
• r = koefisien korelasi
• N = jumlah pengamatan
• X = pangsa pasar perusahaan terbesar (persen)
• Y = kinerja perusahaan dalam industri (persentase profitabilitas perusahaan
terbesar)
Rumusan Hipotesis Statistik :
Ho : Rxy= 0
Ha : Rxy≠ 0
Korelasi pearson dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari
angka (-1≤ r ≤ 1). Apabila (r = -1) maka korelasi negatif tertinggi ( r = 0) artinya
tidak ada korelasi ,dan (r = 1) berarti korelasi positif tertinggi untuk menguji
signifikansi korelasi antara variabel x terhadap variabel Y menggunakan uji t dengan
Rumus :
= 2
1
✡ ☛
Keterangan:
• r = koefisien korelasi hasil perhitungan
• n = jumlah sampel
Dengan kinerja pengujian adalah apabila t hitung positif maka berlaku :
• t hitung≤ t tabel = Hoditerima, Ha ditolak (korelasi tidak signifikan)
• t hitung > t tabel = Ho ditolak ,Ha diterima ( korelasi signifikansi)
apabila t hitung negatif maka berlaku :
• t hitung≥ t tabel = Hoditerima, Ha ditolak (korelasi tidak signifikan)
• t hitung < t tabel = Ho ditolak ,Ha diterima ( korelasi signifikansi)