• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA USAHA PADA INDUSTRI ANYAMAN SANGKAR BURUNG DI DESA HADUYANG KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA USAHA PADA INDUSTRI ANYAMAN SANGKAR BURUNG DI DESA HADUYANG KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

ANALYSIS OF MARKET STRUCTURE AND CONNECTION OF BUSINESS PERFORMANCE WITH WOVEN BIRDCAGE INDUSTRY IN HADUYANG

VILLAGE NATAR SUBDISTRICT LAMPUNG By

Firsty Ramadhona Amalia Lubis

The development of small and medium industries in Indonesia is very rapid considering the role of industry create business opportunities. These include research goals to determine market structure and determine the performance of companies birdcage Haduyang village Natar subdistrict, South Lampung.

Based on calculations by the index herfindahl and market share result in that market occurred in 61 industries in the district Natar is a kind of monopolistic competition. Performance birdcage woven industry in the Haduyang village Natar Subdistrict of South Lampung have concluded either based on the average significance test with the results of the profitability index on average by 62.2%. Based on the calculation results can be seen that the concentration index has a hard positive correlation with the profitability of the largest companies.

(2)

ABSTRAK

ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA USAHA PADA INDUSTRI ANYAMAN SANGKAR BURUNG DI DESA

HADUYANG KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN Oleh

Firsty Ramadhona Amalia Lubis

Perkembangan industri kecil dan menengah di Indonesia sangat pesat mengingat peranan industri menciptakan peluang usaha,. Tujuan penelitian ini di antaranya untuk mengetahui struktur pasar dan mengetahui kinerja perusahaan sangkar burung desa Haduyang kecamatan Natar Lampung Selatan.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan indeks herfindahl dan pangsa pasar menghasilkan bahwa pasar yang terjadi pada 61 industri di kecamatan Natar merupakan jenis pasar persaingan monopolistik. Kinerja industri anyaman sangkar burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan dapat disimpulkan telah baik berdasarkan uji signifikansi rata dengan hasil indeks profitabilitas rata-rata sebesar 62,2%. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa indeks konsentrasi memiliki korelasi Positif Kuat dengan profitabilitas perusahaan.

(3)

ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA USAHA PADA INDUSTRI ANYAMAN SANGKAR BURUNG

DI DESA HADUYANG KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN

Oleh

Firsty Ramadhona Amalia Lubis

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA EKONOMI

pada

Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA USAHA PADA INDUSTRI ANYAMAN SANGKAR BURUNG

DI DESA HADUYANG KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN

Skripsi

Oleh

Firsty Ramadhona Amalia Lubis

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Model Kerangka Pemikiran Analisis Struktur Pasar

Dan Kinerja ... 13 2. Hubungan Struktur Prilaku dan Kinerja ... 21

(6)

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

I. PENDAHULUAN A.LatarBelakang ... 1

B.RumusanMasalah ... 8

C.TujuanPenelitian ... 8

D.ManfaatPenelitian ... 9

E. KerangkaPemikiran ... 9

F. Hipotesis ... 14

G.SistematikaPenulisan ... 15

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 16

1. Pengertian Industri ... 16

2. Jenis Industri ... 17

B. Ekonomika industri ... 18

1. Konsep dan Pemikiran Ekonomika Industri ... 18

2. Struktur Industri ... 19

3. Hubungan Struktur Prilaku dan Kinerja ... 20

(7)

ii

6. Kinerja Industri ... 29

C. Alat Pengukuran ... 32

1. Pengukuran Konsentrasi Industri ... 32

1.1Kurva Lorenz ... 32

1.2Indeks Lener ... 33

1.3Indeks Bain ... 34

1.4Indeks Herfindhal ... 34

1.5Pengukuran Pangsa Pasar ... 35

D. Kinerja Perusahaan dan Faktor yang Mempengaruhi ... 36

E.Penelitian Terdahulu ... 38

III.METODE PENELITIAN A.Ruang Lingkup Penelitian ... 40

B.Populasi dan Sampel ... 40

C.Jenis dan Sumber Data ... 41

D.Devinisi Variabel ... 42

E. Alat Analisis ... 42

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Perhitungan ... 48

1. Pengujian Hipotesis Pertama ... 48

2. Pengujian Hipotesis Kedua ... 52

3. Pengujian Hipotesis Ketiga ... 55

B. Pembahasan ... 56

1. Pembahasan Hipotesis Pertama ... 56

2. Pembahasan Hipotesis Kedua ... 59

(8)

iii

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 63 B. Saran ... 64

VI. DAFTAR PUSTAKA

(9)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Pertanyaan Kuisioner ... L1 2. Nilai Investasi Tetap dan Jumlah Tenaga Kerja dan Volume

Produksi Perusahaan Anyaman Sangkar Burung di Desa

Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan ... L2 3. Perhitungan Konsentrasi Pada Industri Anyaman Sangkar

Burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan ... L3 4. Uji Market Share Pada Industri Anyaman SangkarBurung di Desa

Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan ... L4 5. Perhitungan Uji Signifikansi Rata-Rata Indeks Profitabilitas ... L5 6. Hasil Perhitungan Excel 2007 Korelasi Pangsa Pasar dengan

(10)

i

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jenis Industri Kecil dan Menengah Kabupaten Lampung

Selatan 2013 ... 2 2. Data Jumlah Industri di Kecamatan Natar Tahun 2013 ... 4 3. Data Pengusaha Industri Anyaman Sangkar Burung di Kecamatan

Natar Lampung Selatan ... 5 4. Data Pengusaha Industri Anyaman Sangkar Burung di Desa

Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan ... 6 5. Tipe Pasar Monopoli Murni Sampai dengan Persaingan Murni ... 36 6. Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 38 7. Kaidah Normatif (Interval) Dengan Penggunaan Indeks Herfindahl... 48 8. Hasil Perhitungan Konsentrasi dengan Indeks Herfindahl pada

Industri Anyaman Sangkar Burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan ... 49 9. Tipe Pasar Monopoli Murni Sampai dengan Persaingan Murni ... 50 10.Hasil Perhitungan Pangsa Pasar pada Industri Sangkar Burung

Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan ... 51 11.Tingkat Profitabilitas Rata-Rata Perbulan Tahun 2015 pada

(11)
(12)
(13)
(14)

MOTO

Jangan tergantung pada orang lain. Yakinlah bahwa kamu lebih

berani, lebih kuat, lebih pintar dari apa yang kamu pikirkan

(Anonim)

Happiness can be found even in the darkest of times, if one only

remembers to turn on the light (Dumbledore)

(15)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini Saya persembahkan untuk Allah SWT. Sebagai rasa syukur atas ridho

serta karunia-Nya sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik.

Alhamdulillahirabbil’alamiin

Untuk Ayah dan Ibu, terimakasih atas doa yang selama ini diberikan untuk

kelancaran skripsi ini sampai dengan tahap akhir.

Adik-adiku yang luar biasa, Guardiani, Citra, Hakim,terimakasih atas doa dan

dukungannya.

Dosen-dosen serta sahabat-sahabat terbaik yang turut memberikan arahan,

dukungan, juga doa yang menambahkan semangat atas selesainya skripsi ini.

Juga almamater tercinta. Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

(16)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bandarlampung pada tanggal 12 Februari, sebagai anak pertama dari empat

bersaudara. Buah hati dari pasangan Bapak Abdul Hasyim Lubis, S.E. dan Ibu Fatimah

Megawati.

Penulis memulai pendidikan formal di TK Eka Dharma Natar Lampung Selatan pada tahun

1998, dilanjutkan Sekolah Dasar (SD) Al-Kautsar Bandarlampung pada tahun 1999.

Kemudian Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al-Kautsar Bandarlampung diselesaikan pada

tahun 2008 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Al-Kautsar Bandarlampung diselesaikan

pada tahun 2011.

Pada tahun 2011 penulis diterima sebagai mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung Jurusan Ekonomi Pembangunan. Penulis pernah mengikuti Kuliah

Kerja Lapang (KKL) pada tahun 2013 di Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Bank Indonesia,

(17)

SANWACANA

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “AnalisisStruktur Pasar Dan Hubungannya Dengan Kinerja Usaha

Pada Industri Anyaman Sangkar Burung Di Desa Haduyang Kecamatan Natar

Lampung Selatan” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada semua

pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses

penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis ucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Bapak Muhammad Husaini, S.E., M.E.P., dan Ibu Asih Murwiati, S.E., M.E.

sebagai Ketua dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Bapak Muhiddin Sirat, S.E., M.P selaku dosen pembimbing atas bimbingan,

(18)

4. Bapak Dr. Toto Gunarto, S.E., M.Si selaku dosen penguji skripsi atas saran

serta motivasi yang sangat luar biasa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak Dr. Johannis Damiri, S.E., M.Sc sebagai Pembimbing Akademik.

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya selama menuntut ilmu di

Universitas Lampung.

7. Keluargaku tercinta, ayah yang tiada hentinya mendukung, ibu yang tak pernah

lelah mendoakan, adik-adikku Guardiani, Citra, Hakim yang selalu

memberikan senyuman penyemangat dan doa yang tulus dan ikhlas.

8. Staff dan karyawan di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ibu Hudaiyah,

Bang Fery, Bang Ma’ruf, Ibu Yati, Pakde, serta pegawai lainnya yang telah

banyak membantu kelancaran proses penyelesaian skripsi ini.

9. Ewa Husega yang telah memberikan semangat dan mendengarkan segala keluh

kesah.

10. Sahabat tercinta, teman susah, senang dan segalanya, Dian Ayu, Irma Yunita,

Gita Novianty, Agilta Putriana, Ayu Lestari, Winda Ariska, Nurul Ulfa, Yessi

Novita, Devi Evita, Melisa Anindita, Duwi Setiana, pemberi semangat, doa dan

warna di kehidupan saya.

11. Keluarga kedua sekaligus sahabat paling terbaik hampir sepuluh tahun yang

susah senang selalu berbagi Sulistiarini, Rizky Hidayatullah, Annisa Meristin,

Semy Yanto terimakasih semuanya.

12. Teman satu bimbingan yang selalu berbagi motivasi, Sri Wijatnika dan Rosi

Anggaraini.

13. Teman-teman Ekonomi Pembangunan 2011 dan teman-teman konsentrasi

(19)

Caca, Cella, Tingut, Defti, Desi, Mba Dewi, Dedew, Dianita, , Fadhil, Nenek,

Gile, Yoga, Syahid, Mega, Nanang, Putri, Richard, Tria, Trimul, Windy, Tari,

Mba Asih, Suci, Zahara dan masih banyak lagi yang tidak dapat saya sebutkan

satu per satu.

14. Teman-teman KKN Desa Sendang Rejo, Lampung Tengah Januari 2014 yang

selalu ada di hati Mamauna, Barbara, Abang Imam, Buti Isa yang telah

memberikan pengalaman yang sangat luar biasa.

15. Dan almamaterku tercinta,Universitas Lampung.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan, dan semoga

skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Bandarlampung, 30 Juni 2015 Penulis,

(20)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan industri kecil dan menengah di Indonesia sangat pesat mengingat

peranan industrimenciptakan peluang usaha, keberadaan industri kecil dan

menengah saat ini telah menjadi tumpukan dan harapan sebagian masyarakat demi

mengurangi pengangguran. Tantangan yang dihadapi industri kecil dan menengah

di Indonesia untuk memperkuat struktur perekonomian memang sangatlah berat

karena dalam pengembangan industri kecil sering menghadapi berbagai kendala

antaralain , kemampuan keahlian dan keterampilan , keberadaan UMKM di

Indonesia terjebak dalam keterbatasan modal , tekhnologi produksi dan kapasitas

produksi, manajemen serta pengetahuaan dan informasi (Prasetyo,2007).

Peranan dalam industri kecil dan menengah diharapkan memberikan kemudahan

baik dalam permodalan, izin usaha, maupun pemasaran. Mengingat pentingnya

peranan industri di Indonesia maka perlu menciptakan peluang lapangan usaha

dan industri kecil untukmendapatkan peran dalam meningkatkan tabungan

domestik.Hal ini menunjukkan perlu adanya pembinaan dan pemberdayaaan

usaha kecil dan menengah yang harus lebih diarahkan untuk memacu peningkatan

kemandirian usaha kecil dan menengah serta mampu berdaya saing di pasar

(21)

2

Sebagai salah satu pusat industri yang mempunyaijarak strategis yang

menghubungkan antara Pulau Jawa dan Sumatera, Provinsi Lampung khususnya

Kabupaten Lampung Selatan memiliki jumlah industri yang banyak dan

beragam,banyak industri kecil yang tumbuh ditengah-tengah banyaknya industri

besar yang ada di Provinsi Lampung. Potensi dan sumber daya yang cukup

melimpah terlihat dengan adanya industri yang tumbuh dan berkembang di

Lampung Selatan berikut adalah tabel dan jenis industri yang ada di Kabupaten

Lampung Selatan .

Tabel 1.Jenis Industri Kecil dan MenengahKabupaten Lampung Selatan 2013

NATAR 1 80 150.000

2 Alat pertukanga n dari logam

NATAR 1 36 60.000

3 Pakaian jadi dan tekstil

NATAR 1 2 13.000

4 Karoseri kendaraan bermotor atau lebih

NATAR 1 20 15.000

5 Industri anyaman

NATAR 72 84 418.000

6 Batik NATAR 1 3 25.000

7 Barang dari

NATAR 6 119 158.000

9 Bordir atau sulaman

NATAR 8 71 130.000

10 Barang dari batubara

NATAR 1 30 350.000

11 Industri barang plastic

NATAR 1 51 500.000

(22)

3

Sumber: Disperindag dan UMKM Provinsi Lampung 2013

Memperhatikan tabel diatas bahwa Industri kecil dan menengah yang terdapat di

Kabupaten Lampung Selatan dan terdaftar dalam Disperindag dan UMKM

Provinsi Lampung terpusat di Kecamatan Natar, maka penelitian ini mengambil

lokasi di Kecamatan Natarmelihat dari data banyaknyaindustri yang terdapat di

Kecamatan Natar. Salah satu Industri yang ada di Kecamatan Natar adalah

industri anyaman.Untuk itu terlebih dahulu kita melihat jumlah industri yang ada

di Kecamatan Natar menurut data yang ada di Kecamatan Natar sebagai berikut.

2 3 4 5 6 7

12 Barang dari kertas /karton

NATAR 1 186 48.500

13 CAT NATAR 1 14 10.000

14 Furnitur dari kayu

NATAR 7 189 365.000

15 Industri genteng dan tanah liat

NATAR 5 31 285.000

16 Industri barang lainnya dari tanah liat

NATAR 3 23 140.000

17 GULA TANJUN

NATAR 5 18 10.800

19 Industri kecap

NATAR 2 24 6.000

20 Kerajinan

NATAR 12 388 67.0000

22 Pengolahan

NATAR 2 9 150.000

24 Industri berbagai macam tepung

(23)

4

Tabel 2.Data Jumlah Industri diKecamatan Natar tahun 2013

No. Nama Industri Kecil dan Mikro Jumlah

1 Industri dari kayu 158

2 Industri anyaman 72

3 Industri gerabah 167

4 Industri tenun 15

5 Industri makanan dan minuman 149

6 Industri penggilingan padi 155

Sumber :Kantor Kecamatan Natar 2013

Memperhatikan tabel data jumlah industri yang ada di Kecamatan Natar terdiri

dari industri dari kayu menempati urutan teratas dengan jumlah 158 , industri

anyaman dengan jumlah 72,industri gerabah dengan jumlah 167, industri tenun

dengan jumlah 15, industri makanan dan minuman dengan jumlah 149 dan

industri penggilingan padi dengan jumlah 155. Industri Anyaman yang ada di

Kecamatan natar cukup banyak antaralain: anyaman yang berbahan baku dari

rotan dan bambu yang terdiri dari sangkar burung, kursi, mainan anak(hola hop

dan kuda-kudaan), anyaman kulit pelepah pisang,industri tenun.

Sangkar burung sebagai salah satu jenis dari olahan berbahan baku rotan dan

bambu yang cukup diminati. Saat ini perkembangan produksi sangkar burung

mengalami kemajuan yang cukup pesat, hal ini sejalan dengan perkembangan

dalam penciptaan desain baru yang laku dipasaran.Industri anyaman sangkar

burung yang telah berakar didaerah pedesaan merupakan potensi yang besar

(24)

5

sinilah berawal tumbuhnya berbagai corak kreativitas baru dalam mengolah

bambu sebagai karya seni yang tinggi (Duryatmo dalam Repository USU, 1999).

Tabel 3.Data Pengusaha Industri Anyaman Sangkar Burung di Kecamatan. Natar Lampung Selatan

No. Nama Desa Luas Wilayah (Km2) Jumlah

Pengusaha

1 Hajimena 7,50 0

2 Sidosari 2,97 0

3 Pemanggilan 1,18 0

4 Natar 16,15 2

5 Merak Batin 7,89 1

6 Kerawang Sari 10,62 0

7 Muara Putih 16,85 0

8 Tanjung Sari 11,00 2

9 Negara Ratu 8,50 2

10 Rejosari 49,00 2

11 Bumisari 3,01 0

12 Candimas 10,28 6

13 Pancasila 10,88 0

14 Sukadamai 11,32 0

15 Bandar Rejo 8,17 0

16 Purwosari 10,27 0

17 Rulung Raya 10,07 0

18 Branti Raya 10,50 5

19 Haduyang 7,63 25

20 Banjarnegri 4,25 16

21 Mandah 9,05 0

22 Rulung Helok 26,67 0

Jumlah 61

Sumber: Kantor Kecamatan Natar 2013

Memperhatikan tabel diatas jumlah pengusaha sangkar burung yang paling

banyak terdapat di Desa Haduyang sebesar 25 dibandingkan dengan desa lainnya.

Penelitian ini mengambil sampel menggunakan metodepurposive samplingdari

22 desa yang ada di Kecamatan Natar akan dipilih desa dengan pertimbangan

yang pertama desa merupakan sentra industridan pertimbangan kedua desa yang

(25)

6

tersebut maka lokasi penelitian yang dipilih adalah desa Haduyang Kecamatan

Natar Lampung Selatan dengan jumlah pengusaha yang ada sebanyak 25. Adapun

data pengusaha sangkar burung adalah sebagai berikut:

Tabel 4.Data Pengusaha Industri Anyaman Sangkar Burung di Desa. Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan

N0 Nama Dusun Jumlah Pengusaha

1 Haduyang induk 1

2 Patmosari 1 5

3 Patmosari 2 4

4 Patmosari 3 5

5 Puloraya 2

6 Sukarame 1 4

7 Sukarame 2 3

8 Kroya 1

Jumlah 25

Sumber : Balai Desa Haduyang 2013.

Memperhatikan data diatas bahwa pengusaha industri anyaman rotan dan bambu

khususnya sangkar burung yang paling banyak terdapat di dusun Patmosari 1, dan

Patmosari 3masing-masing sebesar 5 pengusaha. Paling sedikit terdapat di dusun

Haduyang Induk dan Kroya masing-masing sebesar 1 pengusaha. Sangkar burung

di Desa Haduyang sudah terkenal kualitasnya, berbagai jenis dan produk telah

dihasilkan antara lain jenis sangkar burung prenjak, wambi, genteng wambi,

kenari panjang, brenjang ,superjumbo, murai, genteng tekukur, kenari pendek.

Penelitian ini dilakukan di Desa Haduyang Kecamatan Natar, Kabupaten

Lampung Selatan .Kendati industri kecil telah banyak diteliti, namun tetap saja

relevan untuk diteliti. Alasannya karena industri kecil di daerah mempunyai

(26)

7

akan menciptakan sebuah persaingan. Untuk dapat melihat derajat persaingan

tersebut, studi untuk menentukan struktur pasar perlu dilakukan.

Struktur pasar merupakan suatu bahasan yang penting untuk mengetahui prilaku

dan kinerja industri. Dalam struktur pasar terdapat tiga elemen pokok yaitu pangsa

pasar, konsentrasi, hambatan masuk pasar.Pangsa pasar merupakan tujuan

perusahaan, peranannya adalah sebagai sumber keuntungan bagi

perusahaan.Sedangkan konsentrasi merupakan kombinasi pangsa pasar dari

perusahaan - perusahaan oligopoli dimana terdapat adanya saling ketergantungan

diantara perusahan-perusahaan tersebut. Kombinasi pangsa pasar

perusahaan-perusahaan tersebut membentuk suatu tingkat konsentrasi dalam pasar

(Wulandari, 2007).

Struktur pasar erat kaitannya dengan kinerja. Untuk dapat mengetahui derajat

persaingan pada industri anyaman berbaku rotan dan bambu khususnya sangkar

burung di Kecamatan Natar Lampung Selatan maka penelitian struktur pasar dan

kaitannya dengan kinerja penting untuk dilakukan. Dalam buku Kirana Jaya

(2001) menjelaskan bahwa kinerja dalam kaitan ekonomi memiliki banyak aspek

namun para ekonom memusatkan pada tiga aspek pokok yaitu efisiensi, kemajuan

teknologi dan keseimbangan dalam distribusi. Berdasarkan latar belakang diatas

maka judul penelitian adalah “AnalisisStruktur Pasar dan hubungannya dengan

Kinerja Usaha (Studi Kasus pada Industri Anyaman Berbaku Rotan dan Bambu di

(27)

8

B. Rumusan Masalah

Dalam melihat permasalahan yang ada didalam industri anyaman berbahan baku

rotan dan bambu khususnya sangkar burung berdasarkan latar belakang di atas,

maka dapat dirumuskan berapa masalah, yaitu :

1. Apakah bentukstruktur pasar industrianyaman sangkar burung di Desa

Haduyang Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan?

2. Seberapa baikkinerja perusahaan pada industrianyaman sangkar burung

diDesa Haduyang Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan?

3. Apakah ada hubungan (korelasi) yang erat antara pangsa pasar (struktur

pasar)dan persentase profitabilitas ( kinerja)pada industri anyaman sangkar

burung diDesa Haduyang Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan sebelumnya maka tujuan dari

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui struktur pasar industrianyaman sangkar burung di Desa

Haduyang Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

2. Untuk mengetahui kinerja perusahaan pada industrianyaman berbaku rotan

dan bambu khususnya sangkar burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar

Kabupaten Lampung Selatan .

3. Untuk mengetahui seberapa erat hubungan (korelasi) antara struktur pasar dan

kinerja pada industri anyaman sangkar burung di Desa Haduyang Kecamatan

(28)

9

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat kelulusan penulis untuk mencapai gelar Sarjana

Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Manfaat bagi pengrajin dan pengusaha terkait dengan struktur pasar dan

kinerja dalam usaha industri anyaman berbaku rotan dan bambu khususnya

sangkar burung .

3. Menambah wawasan penulis dalam hal perkembangan industrianyaman

sangkar burung di Kabupaten Lampung Selatan serta digunakan pihak lain

untuk referensi dan untuk melengkapi penelitian dalam bidang ekonomi

industri.

E. Kerangka Pemikiran

Industri diartikan yang menjalankan operasi atau kegiatan ekonomi yang

tergolong kedalam sektor sekunder. Sedangkan dalam teori ekonomi , industri

diartian sebagai kumpulan dari perusahaan yang menghasilkan barang yang sama

di dalam pasar. Industri dibagi menjadi 3 komponen yaitu industri primer ,

sekunder dan tersier. Di dalam industri terdapat pendekatan struktur prilaku dan

kinerja untuk menganalisis industri berdasarkan hubungan antara struktur pasar,

prilaku dan kinerja dalam industri.

Dalam melakukan analisis organisasi industri terdapat empat cara untuk

mengamati hubungan antara struktur, prilaku dan kinerja. Keempat cara sebagai

(29)

10

1. Memperdalam dua aspek dengan memperhatikan hubungan antrara struktur

dan kinerja.

2. Menelaah kaitaan antara struktur terhadap prilakubaru mengamati kinerja.

3. Menelaah hubungan kinerja dan prilaku baru mengkaitkannya dengan struktur.

4. Tidak mengamati kinerja sama sekali karena diaanggap sudah terjawab dari

menelaah hubungan antara prilaku dan struktur.

(Kuncoro ,2007)

Tujuan ekonomika industri adalah mengembangkan suatu alat guna menganalisis

dampaknya terhadap kinerja ekonomi untuk mencapai tujuan, kita mendapatkan

hipotesis hubungan antara struktur pasar, prilaku dan kinerja pasar ada asumsi

dalamStructure Conduct Performance(SCP), yakni : Hubungan yang stabil dan

adanya arah kausalitas dari struktur-prilaku-kinerjaPendekatan SCP berawal dari

premis bahwa pengukuran kekuatan pasar dapat dihitung dari data yang tersedia.

Konsep hubungan struktur-prilaku-kinerja menjelaskan bagaimana perusahaan

akan berprilaku dalam mengahadapi struktur pasar tertentu dalam suatu industri

dimana dari prilaku akan tercipta suatu kinerja. Perbedaan struktur dan prilaku

akan mempengaruhi kinerja yang tercermin dalam harga, efisensi, dan tingkat

inovasi (Kuncoro,2007).

Struktur pasar merupakan elemen strategis yang relatif permanen dari lingkungan

perusahaan yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh prilaku dan kinerja di

dalam pasar.Struktur pasar adalah bahasan yang penting untuk mengetahui prilaku

dan kinerja industri,struktur pasar menunjukan atribut pasar yang mempengaruhi

(30)

11

perusahaan pesaing.Elemen struktur pasar adalah pangsa pasar,konsentrasi dan

hambatan (Kirana Jaya, 2001).

Elemen struktur pasar salah satunya adalah pangsa pasar setiap usaha memiliki

pangsa pasarnya sendiri , demikian halnya pada industri olahan berbahan baku

rotan dan bambu khususnya sangkar burung yang memiliki pangsa pasarnya

sendiri seperti halnya elemen struktur pasar yang lain. Pangsa pasar menunjukkan

keuntungan yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualannya. Masing-masing

perusahaan mempunyai pangsa pasar yang berbeda-beda yaitu antara 0 hingga

100 persen dari total penjualan seluruh pasar.

Konsentrasi merupakan kombinasi pangsa pasar dari perusahaan-perusahaaan

“oligopoli” dimana mereka menyadari adanya saling ketergantungan.Kelompok

perusahaaan terdiri dari 2 sampai 8 perusahaan.Kombinasi pangsa pasar

membentuk tingkatan pemusatan di dalam pasar.Bain berpendapat bahwa antara

tingkat konsentrasi dengan penghasilan memiliki korelasi yang rendah

penerimaaan rata-rata industri yang terkonsentrasi adalah lebih tinggi dari pada

jenis industri yang kurang terkonsentrasi.

Menurut Leornard Weiss, dengan menggunakan suatu regresi berganda adanya

hubungan yang positif antar keuntungan dan tingkat konsentrasi merupakan

halangan yang besar bagi perusahaan baru yang akan masuk, rasio pemusatan

tertentu dapat menggambarkan suatu ragam struktur internal dan derajat

keuntungan.(Kirana Jaya, 2001)

Hambatan untuk masuk merupakan elemen dan struktur yang penting seperti

(31)

12

hambatan pasar pertama, hambatan-hambatan timbul dalam kondisi pasar yang

mendasar,tidak hanya dalam bentuk perangkat legal ataupun dalam kondisi yang

berubah dengan cepat.Kedua , hambatan dibagi menjadi tingkatan hambatan bebas

masuk , rendah , sampai tinggi. Ketiga , hambatan merupakan suatu yang

kompleks. (Kirana Jaya, 2001)

Perilaku dalam hal ini adalah pola tanggapan penyesuaian suatu industri di umum,

dan khususnya tujuan perusahaan.Suatu industri melakukan penyesuaian untuk

melakukan peranannya dalam pasar untuk mencapai tujuannya.Perilaku itu terlihat

jelas pada penentuan harga, promosi, koordinasi kegiatan, dan juga dalam

kebijakan produk.Dalam pengertian kordinasi yang sangat luas, seperti kolusi, dan

kartel. (Hasibuan, 1994)

Kinerja adalah hasil kerja yang dipengaruhi oleh struktur dan perilaku industri,

pemerataan pendapatan dan kemajuan tekhnologi.dalam mengukur kinerja Laba

relatif sulit di negri yang sedang berkembang, sehingga sering diukur dengan

variabel proksi.Variabel proksi yang paling dekat adalah harga-ongkos, dikatakan

masih proksi, oleh karena masih menggunakan unsur-unsur ongkos yang masuk

dalam perhitungan. Tingkat pertumbuhan industri tergantung pertumbuhan apa

yang diamati,seperti: tingkat pertumbuhan laba, tingkat pertumbuhan jumlah

tenaga kerjadan sebagainya.(Hasibuan,1994 )

Kinerja usaha dalam kaitannya dengan ekonomi memiliki banyak aspek yaitu

jumlah keutungan (laba),efiensi ,laju pertumbuhan volum penjualan , teknologi.

Secara sederhana efisiensi adalah menghasilkan nilai output yang maksimum

(32)

13

profitabilitas.Profitabilitas adalah Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba bersih dari aktivitas akuntansi yang dilakukan perusahaan.Ukuran kinerja

finansial memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi, dan

pelaksanaannya memberikan konstribusi atau tidak kepada peningkatan laba

perusahaan. (Ayuningtiyas, 2013 )

Struktur pasar adalah atribut pasar yang mempengaruhi sifat dan proses

persaingan dan harga di pasar. Struktur pasar akan mempengaruhi prilaku

perusahaan dalam industri dan selanjutnya akan mempengaruhi kinerja.Pangsa

pasar adalah elemen primer dalam suatu industri dibandingkan dengan konsentrasi

dan hambatan yang hanya merupakan elemen sekunder dari suatu industri

sehingga pangsa pasar lebih banyak digunakan untuk menentukan tingkat

keuntungan atau profitabilitas.Semakin tinggi pangsa pasar dalam struktur pasar

maka, akan semakin tinggi tingkat efisiensi dan profitabilitas yang dapat dicapai

perusahaan ataupun sebaliknya. Pangsa pasar diperoleh berdasarkan presentase

dari nilai penjualan perusahaan terbesar dibagi dengan total penjualan. (Kirana

Jaya, 2001.

Gambar 1.Model Kerangka Pemikiran Analisis Struktur Pasar dan Kinerja

KINERJA

PROFITABILITAS STRUKTUR

PASAR KONSENTRASI

(33)

14

F. Hipotesis

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang dapat diambil adalah :

1. Diduga struktur pasar yang terjadi pada industri anyaman sangkar

burungtermasuk pasar monopolistik.

2. Diduga kinerja perusahaan pada industri anyaman berbaku rotan dan bambu

khususnya sangkar burung telah baik (dengancapaian target minimal 34,95%).

3. Diduga pangsa pasar mempunyai hubungan yang sangat erat dan positif

(34)

15

G. Sistematika Penulisan

Penelitian ini disusun dengan sistematika penulisan yang terdiri dari tiga bab,

yakni:

1. BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisikan tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran teoritis, dan Hipotesis

penelitian.

2. BAB II : Tinjauan Pustaka

Bab ini berisikan landasan teori yang relevan dengan penelitian ini.

3. BAB III : Metodologi Penelitian

Bab ini berisikan metode penelitian yang terdiri dari sumber dan jenis data

serta metode analisis.

4. BAB IV : Hasil dan Analisis

Dalam bab ini diuraikan mengenai deskripsi objek penelitian, analisis data,

dan interpretasi hasil dan argumentasi terhadap hasil penelitian.

5. BAB V : Penutup

Padabagian ini merupakan bab terakhir yang berisi simpulan dari pembahasan

yang diuraikan diatas, keterbatasan penelitian, dan saran yang disampaikan

(35)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengertian Industri

Industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaaan yang menghasilkan produk

sejenis dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang digunakan, proses, bentuk

produk akhir, dan konsemen akhir . Dalam arti yang lebih luas, industri dapat

didefinisikan sebagai kumpulan perusaahaan yang memproduksi barang dan jasa

dengan elastisitas silang yang positif dan tinggi. (Kuncoro, 2007)

Pengertian Industri Menurut ahli :

• Menurut BPS pengertian industri adalah kesatuan unit usaha yang menjalankan

kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk menghasilkan barang atau jasa yang

berdomisili pada sebuah tempat dan lokasi tertentu dan memiliki catatan

administrasi tertentu

• Menurut Bambang Utoyo pengertian industri adalah sebagai semua kegiatan

ekonomi yang dilakukan oleh manusia untuk mngolah bahan mentah yang ada

menjadi bahan setengah jadi atau mengolah barang setengah jadi menjadi barang

(36)

17

• Menurut Teguh S Pambudi industri merupakan kelompok perusahaan yang bisa

menghasilkan produk yang dapat menggantikan antara yang satu dengan yang lain

2. Jenis Industri

Jenis-jenis industri selanjutnya dikelompokkan berdasarkan jumlah tenaga kerja yang

terlibat. Berdasarkan dari jenis itu, industri terbagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai

berikut:

• Industri kecil, yaitu industri yang jumlah tenaga kerjanya kurang dari 10 orang.

Pada umumnya, industri kecil merupakan bentuk industri rumah tangga.

• Industri sedang, yaitu industri yang jumlah tenaga kerjanya berkisar antara 10-299

orang.

• Industri besar, yaitu industri yang jumlah tenaga kerjanya lebih dari 300 orang.

Jenis-jenis industri juga dikelompokkan oleh Departemen Perindustrian yang

mengelompokkan jenis industri ke dalam empat kelompok utama, yaitu sebagai

berikut:

• Industri kimia dasar, yaitu industri yang bahan baku atau olahannya menggunakan

bahan-bahan kimia. Contohnya, industri semen, pupuk pestisida, kertas, bahan

peledak, dan ban kendaraan.

• Industri mesin dan logam dasar, yaitu industri bahan dan produk dasar logam,

perlengkapan pabrik, peralatan listrik, dan kendaraan bermotor.

• Aneka industri, yaitu kelompok industri yang menghasilkan barang barang untuk

(37)

18

industri makanan dan minuman, aneka sandang, aneka kimia dan serat, serta

aneka bahan bangunan.

• Industri kecil, yaitu jenis industri rumah tangga.

B. Ekonomika Industri

1. Konsep dan Pemikiran Ekonomika Industri

Ekonomika industri merupakan suatu cabang khusus dalam ilmu ekonomi yang

menjelaskan mengapa dasar diorganisasi dan bagaimana pengorganisasiannya

mempengaruhi cara kerja industri, ekonomika industri menelaah struktur pasar

perusahaan yang secara relative menekankan yang relative kepada faktor-faktor yang

mempengaruhi struktur, prilaku, dan kinerja pasar sebagai salah satu cabang ilmu

ekonomi, pokok bahasan ekonomika industri adalah tingkah laku

perusahaan-perusahaan. Kemudian dalam ekonomika industri akan dipelajari mengenai

langkah-langkah apa yang dilakukan oleh perusahaan terhadap para pesaing dan para

konsumennya, dimana didalamnya terdapat pesaing dan terhadap para konsumennya ,

dimana didalamnya meliputi harga, promosi atau periklanan, serta penelitian dan

pengembangan. Dengan demikian ekonomika industri pada dasarnya menaganalisis

keterkaitan antara struktur pasar dan prilaku perusahaan dalam penentuan kinerja

perusahaan.

Pada hakikatnya, analisis industri adalah upaya memanfatkan peluang bisnis dan

mengidentifikasikan cara mendapatkan keuntungan jangka panjang. tujuannya untuk

(38)

19

pengembangan produk, metode dan tekhnologi baru serta pengaruh dan

perkembangan pada industri yang berhubungan. Pendeknya analisis industri bertujuan

menyajikan studi kasus yang dapat digunakan untuk pengembangan masa depan

industri.

Pengertian industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang

menghasilkan produk sejenis dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang

digunakan, proses, bentuk produk akhir dan konsumen akhir. Dalam arti yang lebih

luas , industri dapat didefinisikan sebagai kumpulan perusahaan yang memproduksi

barang dan jasa dengan elastisitas silang yang positif dan tinggi. secara garis besar,

industri dapat didefinisikan sebagai sekelompok perusahaan yang memproduksi

barang atau jasa yang sama atau bersifat subsitusi. (Kuncoro, 2007)

2. Struktur Industri

Pengertian struktur sering disamakan dengan bentuk atau susunan komponen pada

suatu bentuk. dengan kata lain, struktur adalah susunan bagian-bagian dalam suatu

bentuk bangunan. Bila dikaitan dengan konteks ekonomi, struktur adalah sifat

permintaan dan penawaran barang dan jasa yang dipengaruhi oleh jenis barang yang

dihasilkan, jumlah dan ukuran distribusi penjual dalam industri jumlah ukuran

distribusi pembeli, diferensiasi produk, serta mudah tidaknya masuk kedalam suatu

industri. Semakin besar hambatan masuk semakin tinggi tingkat konsentrasi struktur

(39)

20

Dari keseluruhan hal diatas yang mempengaruhi struktur industri, kita dapat melihat

dan menyimpulkan bahwa struktur industri merupakan cerminan struktur pasar suatu

industri. Pasar dalam arti sempit adalah tempat bertemunya para penjual dan pembeli.

Dalam pengertian yang lebih umum, pasar merupakan suatu wujud suatu abstrak

mekanisme ketika pihak pembeli dan penjual bertemu untuk mengadakan tukar

menukar. Karakteristik yang paling utama agar sesuatu bisa disebut pasar adalah

adanya pembeli dan penjual yang bertemu dan terciptanya transaksi yang melibatkan

harga dan kuantitas. (Hasibuan, 1993)

3. Hubungan Struktur Prilaku dan Kinerja

Tujuan ekonomika industri adalah mengembangkan suatu alat guna menganalisis

proses pasar dan dampaknya terhadap kinerja ekonomi untuk mencapai, tujuan kita

mendapatkan hipotesis hubungan antara struktur pasar, prilaku dan kinerja pasar ada

asumsi dalam SCP, yakni :

a. Hubungan yang stabil dan adanya arah kausalitas dari struktur-prilaku-kinerja

b. Pendekatan SCP berawal dari premis bahwa pengukuran kekeuatan pasar dapat

dihitung dari data yang tersedia.

Konsep hubungan struktur-prilaku-kinerja menjelaskan bagaimana perusahaan akan

berprilaku dalam mengahadapi struktur pasar tertentu dalam suatu industri dimana

dari prilaku akan tercipta suatu kinerja. perbedaan struktur dan prilaku akan

(40)

21

Hubungan tersebut digambarkan dalam gambar 2 berikut :

Gambar 2. Hubungan Struktur Prilaku dan Kinerja

Sumber : Kuncoro, 2007

4. Struktur Pasar

Struktur pasar menunjukan atribut yang mempengaruhi sifat persaingan. Unsur-unsur

struktur pasar meliputi : konsentrasi, diferensiasi produk hambatan masuk ke pasar

struktur biaya dan tingkat pengaturan pemerintah, para pakar ekonomi

mengkasifikasikan ada dalam industri. struktur pasar penting, karena struktur pasar

menetukan prilaku perusahaan yang kemudian menentukan kinerja industri. (Jaya

Kirana, 2001)

Struktur pasar merupakan elemen strategis yang relatif permanen dari lingkungan

perusahaan yang memepengaruhi dan dipengaruhi oleh prilaku dan kinerja didalam

pasar. Struktur pasar adalah bahasan yang penting untuk mengetahui prilaku dan

kinerja industri. Struktur pasar menunjukan atrubut pasar yang mempengaruhi sifat

persaingan. Struktur pasar biasanya dinyatakan dalam ukuran distribusi pesaing.

Elemen struktur pasar adalah pangsa pasar (market share), konsentrasi

(concentration), dan hambatan (barrier). (Kirana Jaya, 2001

(41)

22

Gambar 3. Pendekatan Struktur Pasar

Sumber : Kirana Jaya, 2001

Struktur pasar menggambarkan pangsa pasar dari perusahaan-perusahaan dan untuk

memperluas pangsa pasar suatu perusahaaan menghadapi sejumlah rintangan. Setiap

struktur pasar berada diantara monopoli dan persaingan murni. Analisa ekonomi

membedakan struktur pasar dalam empat jenis pasar yaitu antara lain : pasar

monopoli, pasar oligopoli, pasar persaingan sempurna dan pasar monopolistik.

(Kuncoro, 2007)

4.1 Pasar Monopoli

Pasar monopoli di definisikan sebagai struktur pasar dimana penjual tunggal

memproduksi suatu komoditas yang tidak memiliki barang subsitusi yang dekat. Hal

ini bukan berarti barang subsitusi tidak mungkin ada dalam struktur pasar monopoli .

namuan artinya, adalah harga produk lain dapat turun secara signifikan tanpa

menyebabkan produk monopolis menjadi tidak laku karena penurunan harga berarti

permintaan produk monopolis tidak akan dipengaruhi oleh penurunan harga barang

lain.

Menurut Hasibuan (1994), beberapa penyebab yang mendorong hadirnya struktur

pasar monopoli, terutama dalam sektor industri pengolahan, adalah:

Pangsa Pasar Konsentrasi Hambatan Masuk

(42)

23

1. Terjadinya merjer

2. Skala ekonomi yang besar dan ditunjang efesiensi

3. Efisiensi dan inovasi

4. Fasilitas pemerintah

5. Terjadinya persaingan yang tidak sehat

6. Perusahaan memperoleh hak istimewa dalam mengelola input yang sukar

diperoleh perusahaan lain.

Ada empat karakteristik struktural yang menyebabkan halangan dalam memasuki

pasar yaitu pertama skala ekonomi, keduasunk expendituresoleh pemain baru, ketiga

adanya keuntungan biaya absolut, keempatsunk expendituresoleh konsumen dan diferensiasi produk. Ciri pasar dengan struk pasar monopoli (Kuncoro, 2007)

- Monopoli alamiah : terjadi apabila dalam suatu pasar dengan skala tertentu , skala

efisiensi minimum produksi sangat sulit dicapai.

- Efisiensi yang superior : perusahaan yang dapat menguasai sebuah industri jika

memiliki superior skill dan kemampuan untuk melihat peluangindustri kedepan

- Monopoli karena paten : jika perusahaan mematenkan produknya, sama dengan

monopoli namun dengan cara yang legal.

4.2 Pasar Oligopoli

Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan yang

menguasai pasar, oligopoli dikatakan penggabungan antara pasar persaingan

(43)

24

oligopoli dalam dua tipe yaitu : pertama, seorang oligopolis merupakan salah seorang

dari beberapa penjual yang memproduksi barang yang identik, sehingga bila terdapat

perubahan harga sekecil apapun, maka akan dapat menyebabkan konsumen beralih

pada produsen lainnaya. Walaupun demikian, jika jumlah penjual sedikit maka

masing-masing penjual mempunyai pengaruh besar pada harga pasar. (Kuncoro,

2007)

Menurut Joe S Bain juga memiliki ukuran tersendiri yang lebih fleksibel untuk

mengukur pasar oligopoli, ukuran tersebut dikelompokan dalam beberapa tipe antara

lain:

1. Tipe I, merupakan oligopoli penuh, yaitu 3 perusahaan terbesar menguasai sekitar

87% penawaran komoditi industri tertentu di pasaran atau 9 perusahaan

menguasai 99% pasar.

2. Tipe II, 4 perusahan terbesar menguasai 72% penawaran komoditi industri

tertentu di pasaran atau 8 perusahaan menguasai 75%.

3. Tipe III, 4 perusahaan terbesar menguasai 61% penawaran komoditi industri

tertentu di pasaran atau 8 perusahaan menguasai 45%.

4. Tipe IV, 4 perusahaan terbesar 38% penawaran komoditi industri tertentu di

pasaran atau 8 perusahaan menguasai 32% pasar.

5. Tipe V, 4 perusahaan terbesar menguasai 22% penawaran komoditi industri

tertentu di pasaran atau 8 perusahaan menguasai 32% pasar.

Apabila ada 4 perusahaan terbesar hanya menguasai sekitar 3% maka tidak termasuk

(44)

25

terkonsentrasi (Hasibuan, 1994). Pasar oligopoli terbagi menjadi dua , yaitu oligopoli

ketat dan oligopoli longgar. Dalam konteks oligopoli ketat , kemiripan antar

perusahaan yang terdapat didalam pasar sangatlah kecil sehingga dalam struktur

tersebut perusahaan yang terlibat memiliki banyak pilihan dalam

mengimplementasikan strateginya.

Bentuk lain pasar oligopoli adalah oligopoli longgar dalam struktur pasar tersebut,

ada dua strategi untuk mendapatkan keuntungan. Strategi pertama adalah strategi

diferensiasi produk dan membuat orientasi yang akan mengubah orientasi pasar.

Strategi lain dalamloose oligopoliadalah inovasi produk.inovasi bertujuan mengubah

peta industri yanga akan menyebabkan semakin besarnya halangan perusahaan lain

untuk masuk ke industri tersebut. (Kuncoro, 2007)

4.3 Persaingan sempurna

Pasar persaingan sempurna merupakan pasar dimana terdapat banyak produsen dan

banyak pembeli untuk barang yang bersifat sama, adapun karakteristiknya sebagai

berikut (Kuncoro, 2007) :

• Produknya homogen. Produk yang homogen umumnya disebabkan tidak adanya

prefensi oleh konsumen terhadap produk di pasar persaingan sempurna.

Konsumen tidak menjadikan merek (brand) sebagai pertimbangan dalam

keputusannya untuk membeli atau tidaknya suatu produk. Dengan kata lain,

produk yang satu dengan produk yang lainnya dalam subsitusi sempurna.

(45)

26

• Jumlah penjual dan pembeli yang banyak. Kondisi seperti ini menyebabkan

konsumen bertindak sebagai penerima harga karena barang yang dibelinya hanya

merupakan bagian kecil dari seluruh komoditas yang diperjual belikan, dari sisi

penjual, sebagaimana pembeli penjual tidak dapat mempengaruhi harga pula . hal

ini dilatar belakangi oleh barang yang dijual oleh penjual merupakan bagian kecil

dari keseluruhan komoditas yang diperjualbelikan. Banyaknya penjual dan

pembeli menyebabkan kolusi dalam persaingan sempurna menjadi sulit untuk

dilakukan. Akibatnya struktur pasar pada persaingan sempurna akan dapat terus

dipertahankan.

• Informasi sempurna. Informasi yang sempurna menyebabkan pembeli tidak akan

membeli produk dengan harga diatas harga pasar. Akibatnya, perusahaan yang

menjual barang diatas harga pasar tidak dapat menjual apapun. Informasi yang

sempurna menyebabkan pelaku ekonomi tidak membutuhkan pengorbanan

apapun untuk mengakses informasi. Informasi yang sempurna menyebabkan

harga tunggal dalam suatu pasar dapat terjadi.

• Tidak adanya halangan yang signifikan untuk memasuki atau keluar pasar.

(46)

27

4.4 Pasar Monopolistik

Pasar persaingan monopolistis mempunyai banyak persamaan dengan pasar

persaingan sempurna, tetapi juga mempunyai cukup perbedaan yang menyebabkan

perusahaan di pasar mempunyai unsur kekuasaan monopoli. Hal itulah yang

menyebabkan pasaran seperti itu pasaran persaingan monopolistis. Maka, pasar

persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat

banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak(differential product).

Sebuah industri dikatakan memiliki struktur pasar persaingan monopolistik jika

memiliki syarat sebagai berikut Baye, (2000):

 Terdapat Banyak Penjual

Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, Perusahaan

dalam pasar monopolistis mempunyai ukuran yang relatif sama besarnya. Keadaan ini

yang menyebabkan produksi suatu perusahaan rekatif sedikit dibandingkan dengan

keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.

 Barangnya Bersifat Berbeda Corak

Produksi dalam pasar persaingan monopolistis berbeda coraknya(differntiated

product)dan secara fisik mudah dibedakan antara produksi suatu perusahaan dengan

(47)

28

 Adanya kebebasan keluar masuk industri

Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha tidak banyak mendapat

kesukaran/hambatan seperti di oligopoli dan monopoli, tetapi juga tidak semudah

seperti pada persaingan sempurna.

Pada dasarnya struktur pasar monopolistik adalah sejumlah besar perusahaan yang

menghasilkan produk terdeferensiasi. Dalam struktur pasar ini mengandung

persaingan sempurna karena terdapat banyak penjual dan tidak ada satu pun yang

memiliki pangsa pasar yang cukup besar. Perbedaan antara pasar monopolistik dan

pasar persaingan sempurna, terletak pada diferensiasi produk (tidak identik),

sementara pada pasar persaingan sempurna produk yang diperjual belikan merupakan

barang yang identik dan homogen.

Perusahaaan pada industri yang memiliki struktur pasar persaingan monopolistik

berusaha meyakinkan konsumennya bahwa produk yang dihasilkan berbeda dan lebih

baik dari perusahaan lain. Untuk meyakinkan konsumen biasanya

perusahaan-perusahaan umumnya menjalankan dua strategi. Menurut pendapat Baye, (2000)

strategi pertama, perusahaan akan mengeluarkan dana untuk mempromosikan

produksinya. Strategi dijalankan dengan cara iklan komparatif, yaitu iklan yang di

desain untuk menonjolkan perbedaan produk atau merek perusahaan terhadap produk

perusahaan lainnya.

Strategi kedua, perusahaan-perusahaan memperkenalkan produk baru yang sesuai

(48)

29

produk atau jasa yang ditunjukan pada sekelompok konsumen tertentu. Ketika

perusahaan sangkar burung membangun lini produk yang baru dan menikmati

keuntungan janka pendek, maka akan mengundang banyak perusahaan masuk

kedalam pasar tersebut dan meniru apa yang dilakukan oleh perusahaan yang lebih

dahulu masuk pasar. Akibatnya, dalam jangka panjang keuntungan yang diperoleh

perusahaan inovator akan menjadi nol. (Kuncoro, 2007)

5. Perilaku Industri

Perilaku dalam hal ini adalah pola tanggapan penyesuaian suatu industri untuk

melakukan peranannya dalam pasar untuk mencapai tujuannya. Perilaku itu terlihat

jelas pada penentuan harga, promosi, kordinasi kegiatan, dan juga dalam kebijakan

produk. Dalam pengertian kordinasi yang sangat luas, seperti kolusi, dan kartel.

Perilaku pasar untuk setiap industri tidaklah sama.terjadi perbedaan perilaku,

sehingga menimbulkan variasi perilaku. Terjadi perbedaan perilaku, sehingga

menimbulkan variasi perilaku ini antara lain disebabkan oleh struktur pasar. Perilaku

industri yang mempunyai struktur atomistik, berbeda dengan struktur industri yang

yang mempunyai struktur oligopoli atau monopoli. Variasi struktur juga dapat dilihat

dengan berbagai ukuran, seperti produk diferensiasi, rintangan masuk, dan tingkat

konsentrasi Industri. (Hasibuan, 1994)

6. Kinerja Industri

Kinerja adalah hasil kerja yang dipengaruhi oleh struktur dan perilaku industri,

(49)

30

relative sulit di negri yang sedang berkembang, sehingga sering diukur dengan

variabel proksi. Variabel proksi yang paling dekat adalah harga-ongkos, dikatakan

masih proksi, Oleh karena masih menggunakan unsur-unsur ongkos yang masuk

dalam perhitungan. Tingkat pertumbuhan industri tergantung pertumbuhan apa yang

diamati, seperti:

a. Tingkat pertumbuhan laba

b. Tingkat pertumbuhan jumlah tenaga kerjadan sebagainya.

(Hasibuan, 1994)

Sedangkan aspek kinerja menurut Jaya Kirana (2001), memusatkan hanya pada tiga

aspek pokok yaitu efisiensi, kemajuan teknologi, keseimbangan dalam distribusi.

1. Efisiensi

Secara sederhana pengertian efisiensi adalah menghasilkan suatu output yang

memaksimumkan dengan menggunakan sejumlah input tertentu.efisiensi digolongkan

dalam dua kategori yaitu efisiensi internal dan efisiensi pengalokasian. Efisiensi

internal diperoleh melalui pengelolaan yang baik dalam perusahaan. Inefisiensi X

merupakan kondisi dimana biaya produksi yang yetjadi lebih besar dari biaya

minimum yang masih mungkin dicapai oleh suatu perusahaan. Alokasi efisiensi

adalah menetukan kondisi ekuibilirium secara umum.kondisi ini terjadi pada saat

output berada pada tingkat marginal cost (MC) sama dengan harga (P) dari

(50)

31

2. Kemajuan Teknologi

Melalui penemuan baru teknologi orang dapat membuat suatu karya yang baru serta

meningkatkan produktivitas suatu produksi barang yang telah ada. Jika hal ini bekerja

dengan baik, produksi baru yang ditawarkan,biaya-biaya menurun dan harga-harga

yang turun akan memperbesar keuntungan konsumen. Untuk mengembangkan cara

baru yang lebih baik dalam suatu proses produksi dibutuhkan usaha dan sumber daya

yang mahal. Bila masyarakat memiliki hanya sedikit sumber daya dalam suatu proses

dalam produksi maka pembaharuan mengarahkan pengguanaan sember daya secara

hemat.

3. Keadilan

Keadilan yang dimasksudkan disini adalah keadilan dalam pendistribusian, ini sangat

erat kaitanya dengan efisiensi dalam alokasi. Keadilan mempunyai tiga dimensi

pokok yaitu kesejahtraan, pendapatan dan kesempatan. Kesejahteraan dan pendapatan

merupakan hal yang aktual, berpola sangat erat dan dapat di ukur secara langsung

dengan nilai uang. Kesempatan berkaitan dengan peluang yang dimiliki setiap orang.

Kesempatan merupakan suatu konsep yang kurang tepat dibandingkan dengan

kesejahteraan dan pendapatan namun keberadaannya tetap penting. Ketidaklayakan

dalam kesejahtraaan dan pendapatan ini adalah lebih baik jika dibandingkan semakin

(51)

32

4. Tujuan lainnya

Tujuan-tujuan lainnya mencakup berbagai macam nilai sosial dan budaya meskipun

ilmu ekonomi sifatnya tidak pasti, tujuan lainnya ini merupakan permasalahan yang

lebih kompleks dibandingkan dengan efisiensi dan keadilan. Salah satunya adalah

kebebasan dalam memilih. Kebebasan tidak secara mutlak kebebasan seseorang

seringkali dibatasioleh kebebasan orang lain, sekalipun sejumlah perekonomian dan

masyarakat memberikan kebebbasan kepada anggota-anggotanya secara lebih luas.

C. Alat Pengukuran

1. Pengukuran Konsentrasi Industri

Dalam ekonomi industri terdapat beberapa cara pengukuran yang digunakan untuk

mengetahui jenis konsentrasi industri. Ada bermacam ukuran konsentrasi industri

seperti andil dalam perusahaan terbesar, kurva Lorenz, angka gini dan berbagai

indeks lainnya. Pengukuran dengan menghitung indeks konsentrasi antara lain

pengukuran dengan menghitung antara lain: indeks Lerner, indeks Bain, indeks

Herfindhal. Bahkan seperti telah ditemukan dalam teori ekonomi mikro angka

elastisitas juga dapat digunakan sebagai pengukur. (Hasibuan, 1994)

1.1 Kurva Lorenz

Tingkat konsentrasi diukur dengan angka Gini karena dari Kurva Lorenz dapat

(52)

33

kesenjangan struktur pasar industri. Dalam kurva Lorenz, sumbu vertical Y adalah

jumlah kumulatif andil (proposi) perusahaan terkecil hingga terbesar

Kurva Lorenz dapat dihtung menggunakan koefisien gini. Angka gini dapat

dirumuskan dengan (Hasibuan, 1994) :

G =

X

1

Y

i-1

-

X

i-1

Y

i

Semakin tinggi tingkat kesenjangan maka, angka gini mendekati satu. Angka gini yang

dapat menunjukan bahwa struktur pasar tidaklah kompetitif. Kelemahan angka gini tidak

terlalu umum tidak memperhitungkan jumlah dalam industri.

1.2 Indeks Lener

Indeks Lener mengukur kekuatan monopoli, pengertian monopoli yang bersifat relatif

tidak mengukur secara langsung tingkat konsentrasi industri, tetapi menyusun pada

formula yang mengacu pada tingkat laba, yaitu perbandingan antara perbedaan harga

yang berlaku dengan ongkos marjinal terhadap harga jadi dalam suatu industri bentuk

formula Lener adalah:

=

Keterangan :

IL : Indeks Lener H : Tingkat Harga

(53)

34

Namun dapat terjadi bahwa skala perusahaaan yang berbeda , IL nya sama, Padahal

masing-masing perusahaan adalah Monopoli. (Hasibuan, 1994)

1.3 Indeks Bain

Batasan laba menurut Bain adalah ( R–C–D - iV), R adalah Revenue, C sama

dengan ongkos pada tahun berjalan dalam memproduksi , I adalah tingkat bunga yang

berlaku yang merupakan risiko dalam nilai investasi (V). Bain mengukur tingkat

keuntungan senatu industri dengan rumusan yang dapat dibandingkan antara industri

=

Demikian tingkat laba tidak hanya untuk suatu perusahaan tetapi bersifat agretatif

dalam suatu industri yang diamati. Apabila Laba tinggi maka strukturnya

diperkirakan adalah monopoli. (Hasibuan, 1994)

1.4 Indeks Herfindhal

Indeks Herfindahl adalah ukuran konsentrasi dalam industri yang dihitung sebagai

jumlah kuadrat dari pangsa pasar masing-masing perusahaan. Alat analisis ini

bertujuan untuk mengetahui derajat konsentrasi pembeli dari suatu wilayah pasar

,sehingga bisa mengetahui gambaran imbang posisi tawar menawar pembeli

Perumusan indeks herfindhal menurut orris C.Herfindhal sebagai berikut :

(54)

35

Keterangan:

n = jumlah perusahaan yang terdapat dalam suatu industri

2. A = nilai penjualan rat-rata perbulan (RP)

3. B = total nilai penjualan rata-rata perbulan dalam industri (RP)

4. IH = Indeks Herfindahl (%)

Sumber : Hasibuan, (1994)

Indeks ini sangat sensitive terhadap andil perusahaan terbesar, karena semakin kecil

andil yang diberikan oleh perusahaan, maka indeks menjadi kurang berarti untuk

pengukuran konsentrasi industri.

1.5 Pengukuran Pangsa Pasar

Pangsa pasar menunjukkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dari hasil

penjualannya. Masing-masing perusahaan mempunyai pangsa pasar yang

berbeda-beda yaitu antara 0 hingga 100 persen dari total penjualan seluruh pasar. Pangsa pasar

suatu industri dapat dirumuskan sebagai berikut:

MSi= 100

S S

tot i x

Di mana: MSi adalah pangsa pasar perusahaan i (%), Si = penjualan perusahaan i

(55)

36

Tabel 5. Tipe Pasar Monopoli Murni Sampai dengan Persaingan Murni

Tipe Pasar Kondisi Utama

1. Monopoli Murni

Suatu perusahaan memiliki 100% dari pangsa pasar.

Suatu perusahaan yang memiliki pangsa pasar dari 50-100% dan tanpa pesaing yang kuat.

Penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang memiliki pangsa pasar 60-100%.

Kesepakatan diantara mereka untuk menetapkan harga relative mudah. Penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang memiliki 40% atau kurang dari pangsa pasar, kesempatan diantara mereka untuk menetapkan harga sebenarnya tidak mungkin.

Banyak pesaing yang efektif, tidak satupun yang memiliki lebih dari 10% pangsa pasar.

Lebih dari 50 pesaing yang mana tidak satu pun yang memiliki pangsa pasar yang berarti.

Sumber : William G. Stepherd dalam Kirana Jaya (2001)

D. Kinerja Perusahaan dan Faktor yang Mempengaruhinya

Hasibuan (2007) mengemukakan bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai

seorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas

(56)

37

adalah hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan

kepadanya.

Menurut Brahmasari dan Suprayetno (2008) terdapat 4 faktor yang mempengaruhi

kinerja perusahaan yaitu : motivasi kerja, kepemimpinanan, budaya organisasi, dan

kepuasan kerja karyawan.

• Motivasi Kerja

Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan

memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

•Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain kearah tujuan organisasi.

• Budaya Organisasi

Suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh

kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi masalah adaptasi

eksternal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan baik dan oleh

karena itu diajarkan/diwariskan kepada anggotaanggota baru sebagai cara yang

tepat memahami, memikirkan, dan merasakan terkait dengan masalah tersebut.

• Kepuasan Kerja Karyawan

Kepuasan kerja karyawan adalah sebagai suatu sikap umum seorang individu

(57)

38

E. Penelitian Terdahulu

Tabel 6. Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian

(58)

39

Lampung. (Fany Indrawan, 2008)

konsentrasi dengan profitabilitas n perusahaan terbesar pada industri ini adalah sangat erat.

1. Struktur industri tekstil a) Rasio output skala besar total output domestik menghasilkan angka 81,88% output diproduksi oleh industri skala besar dan sedang sehingga pangsa pasar utuk industri kecil 18,32%.

b) Indeks keterkaitan ke belakang industri tekstil dan pakaian jadi relative tinggi.

c) Indeks keterkaitan ke depan relative rendah sehingga kenaikan output tidak meningkat.

2. Industri tekstil dan pakaian jadi sangat 2. Tidak terdapat kegiatan yang berarti dalam rangka diferensiasi.

3. Tidak ada hambatan untuk masuk dan keluar pasar.

(59)

III. METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dibuat sebagai studi mengenai organisasi industri yang mencakup

kajian dan struktur pasar industri anyaman sangkar burung dalam wilayah persaingan

produk yaitu kecamatan Natar. Penentuan sampel di desa Haduyang menggunakan

metodepurposive sampling,sebanyak 22 desa dan terdapat 61 perusahaan yang ada

dalam wilayah kecamatan Natar. Kemudian akan dipilih desa dengan pertimbangan

bahwa desa tersebut merupakan sentra industri dan memiliki pengusaha sangkar

burung terbesar. Dengan melihat pertimbangan tersebut maka lokasi penelitian yang

dipilih adalah desa Haduyang Kecamatan Natar, Lampung Selatan dengan jumlah

pengusaha yang ada sebanyak 25. Diharapkan desa Haduyang dijadikan sampel akan

mewakili seluruh populasi.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti di

dalam suatu penelitian, apabila peneliti ingin meneliti semua elemen yang ada dalam

(60)

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti adapun penetuan jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 pengusaha yang terdiri dari 5 pengusaha

besar, 10 pengusaha sedang dan 10 pengusaha kecil.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Data primer

Teknik pengumpulan data, dimana peneliti mengadakan penelitiaan secara langsung.

Pada obyek yang diteliti sebagai sumber pengusaha industri kerajinan sangkar burung

dengan menggunakan kuisoner. Data primer yang dikumpulkan antara lain : aset

perusahaan, biaya oprasional, nilai penjualan rata-rata perbulan, keuntungan yang

diraih perusahaan.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari buku atau sumber yang terkait. Data sekunder yang

dikumpulkan antara lain jenis industri kecil dan menengah Kabupaten Lampung

Selatan tahun 2013, jumlah industri di Kecamatan Natar tahun 2013, pengusaha

industri anyaman sangkar burung di Kecamatan Natar Lampung Selatan, pengusaha

industri anyaman sangkar burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung

Selatan. Data sekunder bersumber dari Disperindag Provinsi Lampung tahun 2013.

(61)

✂ ✄

D. Definisi Variabel

1. Struktur pasar

Struktur pasar menggambarkan pangsa pasar dari perusahaan-perusahaaan. Variabel

yang digunakan dalam struktur pasar yang digunakan antara lain :

a) Konsentrasi : Merupakan indikator tingkat persaingan di pasar

b) Pangsa pasar : Merupakan sebagai sumber keuntungan bagi perusahaan dan

berkisar antara 0 sampai 100% dari total penjualan seluruh pasar.

2. Dalam mengukur kinerja industri menggunakan alat indeks profitabilitas.

Profitabilitas adalah Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari

aktivitas akuntansi yang dilakukan perusahaan. menyatakan bahwa profitabilitas

adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan dalam perusahaan.

Ukuran kinerja finansial memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan,

implementasi, dan pelaksanaannya memberikan konstribusi atau tidak kepada

peningkatan laba perusahaan. (Ayuningtiyas, 2013)

E. Alat Analisis

Untuk menganalisis permasalahan maka alat analisis yang digunakan adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengukur derajat struktur pasar dilakukan dengan mengunakan Indeks

Herfindhal dan market share dengan pengukuran tersebut maka peubah struktur

pasar dapat dihubungkan dengan peubah lainnya, dalam hal ini adalah peubah

(62)

☎ ✆

a. Indeks Herfindahl

Indeks Herfindahl adalah ukuran konsentrasi produksi dalam industri yang dihitung

sebagai jumlah kuadrat dari pangsa pasar masing-masing perusahaan. Alat analisis

ini bertujuan untuk mengetahui derajat konsentrasi pembeli dari suatu wilayah pasar.

Dalam mengukur konsentrasi industri formula yang dipakai oleh Orris C. Herfindhal

sebagai berikut :

= 2

Keterangan:

n = jumlah perusahaan yang terdapat dalam suatu industri

x = nilai penjualan rata-rata perbulan (RP)

T = total nilai penjualan rata-rata perbulan dalam industri (RP)

IH = Indeks Herfindahl

Sumber: Hasibuan, (1994)

b. Pengukuran Pangsa Pasar

Pangsa pasar menunjukkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dari hasil

penjualannya. Masing-masing perusahaan mempunyai pangsa pasar yang

berbeda-beda yaitu antara 0 hingga 100 persen dari total penjualan seluruh pasar. Pangsa pasar

suatu industri dapat dirumuskan sebagai berikut:

MSi= 100

S S

(63)

✝✝

Di mana: MSi adalah pangsa pasar perusahaan i (%), Si = penjualan perusahaan i

(rupiah) dan Stot= penjualan total seluruh perusahaan (rupiah).

Sumber : Kirana Jaya, (2001)

2. Untuk pengukuran kinerja industri menggunakan alat profitabilitas dan

dilanjutkan dengan uji signifikansi rata-rata

Indeks Profitabilitas

( ) =

× 100%

Keterangan :

• = profitabilitas rata-rata perbulan yang diperoleh perusahan industri sangkar

burung

• C = biaya total rata-rata perbulan yang dikeluarkan oleh perusahaan industri

Sangkar Burung

Untuk mencari laba profitabilitas formula yang dipakai menurut sadono sukirno 1995

=

TR = hasil penjualan total yang diterima perusahaan perusahaan sangkar burung

Pada berbagai tingkat produksi

TC = jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membeli input tetap yang

digunakan dalam proses produksi dan biaya yang dibelanjakan untuk membeli

(64)

✞ ✟

Perhitungan untuk uji signifikansi rata-rata ,yang dipakai sebagai berikut :

=

/

Keterangan :

• X1 =rata- rata indeks profitabilitas dari perusahaan industri sangkar burung

• µ = Target Profitabilitas dari (34,95%)

• s = standar Deviasi

• n = Jumlah Perusahaan

Rumus:

t tabel = t(a,n-1)

Rumusan hipotesis statistik adalah :

- Ho : µ ≤ 34,95%

- Ha : µ > 34,95%

Dimana X1adalah rata-rata profitabilitas dari 10 perusahaan industri anyaman

sangkar burung

- t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima (signifikan)

- t hitung≤ t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak signifikan)

(65)

✠6

3. Untuk menghitung pengukuran hubungan korelasi antara variabel struktur pasar

(konsentrasi) dan variabel kinerja (profitabilitas rata-rata n perusahaan terbesar

= N X Y ( X)( Y)

(N X ( X) )(N .Y Y) ))

Keterangan :

• r = koefisien korelasi

• N = jumlah pengamatan

• X = pangsa pasar perusahaan terbesar (persen)

• Y = kinerja perusahaan dalam industri (persentase profitabilitas perusahaan

terbesar)

Rumusan Hipotesis Statistik :

Ho : Rxy= 0

Ha : Rxy≠ 0

Korelasi pearson dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari

angka (-1≤ r ≤ 1). Apabila (r = -1) maka korelasi negatif tertinggi ( r = 0) artinya

tidak ada korelasi ,dan (r = 1) berarti korelasi positif tertinggi untuk menguji

signifikansi korelasi antara variabel x terhadap variabel Y menggunakan uji t dengan

Rumus :

= 2

1

(66)

✡ ☛

Keterangan:

• r = koefisien korelasi hasil perhitungan

• n = jumlah sampel

Dengan kinerja pengujian adalah apabila t hitung positif maka berlaku :

• t hitung≤ t tabel = Hoditerima, Ha ditolak (korelasi tidak signifikan)

• t hitung > t tabel = Ho ditolak ,Ha diterima ( korelasi signifikansi)

apabila t hitung negatif maka berlaku :

• t hitung≥ t tabel = Hoditerima, Ha ditolak (korelasi tidak signifikan)

• t hitung < t tabel = Ho ditolak ,Ha diterima ( korelasi signifikansi)

Gambar

Tabel 1.Jenis Industri Kecil dan MenengahKabupaten LampungSelatan 2013
Tabel 2.Data Jumlah Industri diKecamatan Natar tahun 2013
Tabel 3.Data Pengusaha Industri Anyaman Sangkar Burung di KecamatanNatar Lampung Selatan
Tabel 4.Data Pengusaha Industri Anyaman Sangkar Burung di Desa .
+6

Referensi

Dokumen terkait

ICC hanya dapat mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada individu yang dianggap bersalah melalui hasil penyelidikan sesuai dengan Pasal 58 Statuta Roma yang berisi

1, Balai Latihan Kerja Industri Makassar dengan judul “REVITALISASI MANAJEMEN PELATIHAN TENAGA KERJA (STUDI KASUS PADA BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI MAKASSAR)”.

Nurcholish Madjid, Dialog Keterbukaan Artikulasi Nilai Islam dalam Wacana Sosial Politik Kontemporer , h.. pancasila harus menjadi idiologi terbuka, sesuai dengan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara konsep diri dengan kecemasan menghadapi persaingan

Kemungkinan kesulitan pada pembelajaran klausa bahasa Indonesia bagi penutur asing sangat kecil. Hal ini disebabkan tidak adanya perbedaan yang mencolok antara

Abstrak -Dalam suatu perusahaan, sumber daya manusia memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan terhadap sumber daya yang lain. Karena peranan sumber daya

Dalam menghasilkan informasi ke pemirsanya, KOMPAS TV memiliki kebijakan tersendiri dalam mengatur medianya seperti memiliki rasa idealisme yang tinggi, medianya tidak