• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Produk Dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk T-Shirt Linecoltd Clothing Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kualitas Produk Dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk T-Shirt Linecoltd Clothing Bandung"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

CONSUMER PURCHASING DECISSION ON LINECOLTD CLOTHING T-Shirt PRODUCTS BANDUNG

skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

Oleh :

NAMA : Septian Faisal NIM : 21206011

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)

v

Tingginya tingkat persaingan antar clothing yang ada di daerah kota Bandung yang menawarkan berbagai macam produk yang inovatif semakin mempertajam persaingan bisnis clothing di Bandung pada khususnya, Banyaknya merek yang beredar di pasar juga menunjukkan bahwa persaingan dalam industri ini sangatlah ketat. Persaingan yang ketat ini mempunyai dampak positif yaitu masing-masing perusahaan berusaha untuk menciptakan produknya sebaik mungkin agar dapat memenangkan persaingan dan dipilih oleh konsumen. Perusahaan harus menyiapkan strategi husus agar dapat bersaing dengan para pesaingnya oleh karena itu promosi penjualan adalah strategi yang sangat tepat dalam menarik konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kualitas produk terhadap keputusan pembelian.

Penelitian ini terdiri 3 variabel , Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif dan Verifikatif. Penelitian ini mengambil sampel 100 orang dari populasi 4600 orang. Kuesioner digunakan sebagai alat pengumpulan data utama, Analisis data menggunakan korelasi berganda dengan bantuan program SPSS.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara Kualitas produk (X1), dan promosi penjualan (X2) terhadap keputusan pembelian (Y). Hal ini dapat diartikan bahwa antara Kualitas produk (X1), dan promosi penjualan (X2) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y). Besarnya pengaruh kualitas produk dan promosi penjualan berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 81,5% dan sisanya dipengaruhi factor lain sebesar 18,5%. Besarnya dampak secara parsial diketahui sebesar 52,5% (kualitas produk), 28,9% (promosi penjualan). Kualitas produk (X1) dan promosi penjualan (X2) memiliki hubungan yang sangat kuat dengan keputusan pembelian (Y).

.

(4)

iv

The high level of competition between clothing that is in the city of Bandung which offer a wide range of innovative products sharpened competition in the London clothing business in particular, the number of brands in the market also shows that competition in this industry is very tight. This fierce competition has a positive impact that each company is trying to create products as possible in order to win the competition and was chosen by the consumer. The company must prepare a strategy to compete with husus its competitors because it is a sales promotion strategy that is appropriate in attracting consumers. This study aims to determine the effect on quality of product purchase decisions.

This study comprised three variables, the research method used is descriptive method and Verifikatif. This study sampled 100 people from the population of 4600 people. The questionnaire used as the primary data collection, data analysis using multiple correlation with SPSS.

The results of hypothesis testing indicate that there is simultaneously a significant effect between the quality of the product (X1), and sales promotion (X2) on the purchase decision (Y). This could mean that the quality of the product (X1), and sales promotion (X2) influence on purchase decisions (Y). The magnitude of the effect of product quality and sales promotions influence buying decisions amounted to 81.5% and the rest is influenced another factor of 18.5%. The magnitude of the impact is partially known for 52.5% (product quality), 28.9% (sales promotion). The quality of the product (X1) and sales promotion (X2) has a very strong relationship with the purchasing decision (Y). .

(5)

vi Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakaatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, karena hanya dengan restu dan anugerah-Nyalah maka Skripsi yang merupakan salah satu syarat mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi Jenjang Studi Strata I Program Jurusan Manajemen ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan kita ummatnya sampai akhir zaman.

Skripsi ini berjudul “ Pengaruh Kualitas Produk Dan Promosi Penjualan Terhadap Keptusan Pembelian Konsumen Pada Produk T-Shirt Linecoltd Clothing Bandung ”

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan koreksi, pendapat dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan skripsi ini.

(6)

vii

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, sekaligus sebagai DosenWali. 3. Ibu Linna Ismawati,SE.M.Si Selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Raeny Dwisanti ,SE.,M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan masukan dan pengarahan kepada penulis.

5. Ibu Dra. RahmaWahdiniwaty ,SE.,MSi selaku Dosen penguji I penulis yang memberikan masukan-masukan yang sangat berguna bagi penyempurnaan skripsi ini.

6. Bapa Rizky Zulfikar, SE., M.Si., selaku Dosen Penguji II penulis yang memberikan saran-saran yang sangat berguna bagi penyempurnaan skripsi ini, dan masukan-masukannya.

7. Seluruh Staff Dosen dan Sekretariat Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.

8. Bpk. Ega MP selaku Owner Distro Linecoltd Bandung yang memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

9. Segenap Karyawan Linecoltd yang telah memberikan kesempatan dan petunjuk pada saat pelaksanaan penelitian.

(7)

viii

mendukung dan berbagi ilmu, dan pengalaman tidak terlupakan.

13.Untuk anak-anak Mn-1 angkatan 2006 dan kelas pemasaran angkatan 2006, terimakasih atas segala inspirasi dan dukungannya. Semoga saat bertemu nanti kita sudah menjadi orang-orang yang sukses.

14.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara langsung atau pun tidak langsung yang turut membantu penyelesaian skripsi ini.

Pada akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi rekan-rekan pembaca.

Wassalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakaatuh.

Bandung, 10 Agustus 2012

Septian Faisal

(8)

ix 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah... 9

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 10

1.4 Kegunaan Penelitian... 11

1.4.1 Kegunaan Praktis... 11

1.4.2 Kegunaan Akademis... 11

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka... 13

2.1.1 Kualitas Produk... 13

2.1.1.1 Pengertian Kualitas Produk... 13

2.1.1.2 Pendekatan Kualitas Produk Perspektif Kualitas... 15

2.1.2 Promosi Penjualan... 17

2.1.2.1 Pengertian Promosi Penjualan... 17

2.1.2.2 Jenis Promosi Penjualan... 18

2.1.2.3 Tujuan Promosi Penjualan... 20

2.1.2.4 Peranan Promosi Penjualan... 21

2.1.3 Keputusan Pembelian... 23

2.1.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 23

2.1.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen... 24

2.1.3.3 Tahap-tahap proses keputusan pembelian konsumen... 25

(9)

x

3.1 Objek Penelitian ... 42

3.2 Metode Penelitian ... 43

3.2.1 Desain Penelitian ... 44

3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 48

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 52

3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ... 65

3.2.5.1 Metode Analisis... 65

3.2.5.1.1 Rancangan Analisis Data... 69

3.2.5.2 Perancangan Hipotesis ... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 80

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 80

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 81

4.1.3 Deskripsi Jabatan Perusahaan ... 124

4.1.4 Aspek Kegiatan Perusahaan ... 83

4.2 Karakteristik Responden ... 85

4.3 Analisis Deskriptif ... 88

4.3.1 Kualitas Produk pada produk Linecoltd Clothing... 88

4.3.2 Promosi Penjualan pada produk Linecoltd Clothing... 100

4.3.3 Keputusan Pembelian pada produk Linecoltd Clothing... 109

4.4 Analisis Verifikatif………. 120

4.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda... 120

4.4.2 Analisis Koefisien Determinasi... 125

4.4.3 Pengujian Secara Simultan (Uji F)... 127

(10)

xi

(11)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pemasaran merupakan hal yang sangat penting sejalan dengan semakin tinggi dan bertambahnya kebutuhan masyrakat akan produk-produk yang berkualitas menjadikan persaingan semakin ketat dalam lingkungan bisnis yang terus berkembang.

Secara umum pemasaran dapat dikatakan sebagai pola pikir yang menyadari bahwa perusahaan tidak dapat bertahan tanpa adanya transaksi pembelian. Perusahaan harus dapat memasarkan barang atau jasa yang diproduksi kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain. Menurut Kotler dan Amstrong, (2001:354) kualitas produk merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Jadi hanya perusahaan dengan kualitas produk paling baik akan tumbuh dengan baik akan tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan yang lain.

(12)

mampu bersaing di pasaran. Kualitas produk merupakan suatu penilaian terhadap tingkat produk yang diterima (Perceived product) dengan tingkat produk yang diharapkan (expected product). Kualitas produk erat kaitannya dengan kepuasan pelanggan, dimana kepuasan pelaggan juga pada akhirnya berkaitan keputusan pembelian. Pelanggan yang merasa puas akan suatu produk maupun layanan yang diberikan oleh perusahaan maka ia cenderung untuk melakukan pembelian berulang. Kualitas produk merupakan driver atau penggerak bagi kepuasan pelanggan. Di dalam industri yang mengedepankan produk berupa barang sebagai inti usaha, kualitas produk memegang peranan yang sangat penting dalam strategi bertahan di era sekarang ini.

(13)

memenangkan persaingan dan dipilih oleh konsumen. Konsumen diuntungkan dengan adanya persaingan ini, karena konsumen leluasa untuk memilih produk yang dinilai terbaik.

Linecoldt merupakan bisnis dalam bidang clothing yang menghasilkan produk, T-Shirt, Kemeja, Celana, Jaket, Sweater, dan aksesoris meliputi dompet, kaos kaki, sandal, organizer, dan akssoris, topi, dan tas merk Linecoldt Clothing, namun dalam hal ini peneliti hanya memfokuskan pada pakaian atau t-shirt saja dikarenakan t-shirt merupakan fashion yang sangat menarik bagi anak muda dan sudah mejadi trend masa kini.

Dari setiap desain yang diproduksi terlihat jelas bahwa segmen yang diambil oleh lincoltd adalah anak muda. Hal ini dikerenakan anak muda memiliki jiwa seni dan kreatifitas yang tinggi sehingga mereka selalu mengikuti trend jaman masa kini dan memliki selera yang berubah-ubah. Melihat peluang tersebut lincoltd berinisiatif membuat produk dengan desain yang semenarik mungkin agar dapat menarik konsumen untuk membeli produknya, t-shirt yang diproduksi oleh Lincoltd identik dengan desainnya yang unik yaitu mengedepankan tulisan-tulisan unik dan gambar-gambar menarik yang terdapat pada setiap kaosnya.

(14)

sperti invictus, comic, barner, black jack, ouval, unkl 347 dan yang lainnya, cloting-clothing tersebut merupakan pesaing langsung yang disebabkan kesamaan produk yang dihasilkan dan kesamaan pasar sasarannya. Walapun linecoldt sudah lama beroprasi atau berdiri bukan merupakan jaminan mendapatkan market share yang baik, hal ini terjadi karena persaingan yang semakin ketat yang ditunjukan dengan munculnya clothing-clothing yang sejenis yang memberikan banyak pilihan produk, sehingga laba yang diperoleh Linecoldt mengalami pasang surut tiap bulannya. Untuk mengatasi hal itu diperlukan adanya promosi penjualan,hal inilah yang menjadikan promosi penjualan berperan penting bagi perusahaan. Dengan promosi perusahaan dapat mengkomunikasikan produk kepada konsumen. Keunggulan-keunggulan produk dapat diketahui oleh konsumen dan bisa membuat konsumen tertarik untuk mencoba dan kemudian aka mencoba dan kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tersebut. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran karena dengan promosi bisa membuat konsumen yang semula tidak tertarik terhadap suatu produk bisa berubah fikiran dan menjadi tertarik pada produk tersebut.

(15)

Perusahaan menggunakan promosi untuk memicu transaksi, sehingga konsumen mau membeli suatu merek tertentu serta mendorong tenaga penjualan untuk secara agresif menjualnya. Selain itu promosi mampu merangsang permintaan akan suatu produk. Dengan promosi tersebut diharapkan konsumen mau mencoba produk tersebut dan mendorong konsumen yang sudah ada agar membeli produk lebih sering lagi sehingga akan terjadi pembelian ulang dan volume penjualan produk suatu perusahaan akan meningkat.

Promosi merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan penjualan suatu perusahaan. Agar konsumen bersedia menjadi langganan, mereka terlebih dahulu harus dapat mencoba atau meneliti barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan, akan tetapi mereka tidak akan melakukan hal tersebut jika kurang yakin terhadap barang itu. Disinilah perlunya mengadakan promosi yang terarah, karena diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap meningkatnya penjualan (Endar Sugiyono,2004:17).

Keberadaan Linecoltd Clothing sendiri mengalami pasang surut, selain keterbatasan dana untuk melakukan promosi, juga dikarenakan semakin maraknya distro-distro sejenis yang memproduksi produk yang sama dan bersaing menancapkan produknya di benak konsumen. Masing-masing pesaing memiliki variasi desaign pada coraknya. Selain itu para pesaing memiliki harga yang lebih murah dan tempat yang terjangkau oleh konsumen.

(16)

Hal ini dikarenakan banyaknya produk yang sejenis yang ditawarkan dipasaran sehingga konsumen dihadapkan banyaknya pilihan, selain itu perusahaan kurang dalam melakukan promosi penjualan sehingga konsumen kurang mengetahui kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

(17)

Sumber : Laporan keuangan Distro Linecoltd.

Tabel 1.1

Daftar Penjualan Produk Distro Linecoltd Tahun 2010

Data Konsumen yang Melakukan Pembelian

JUMLAH Bulan

ke

Minggu ke

1 2 3 4

Januari 105 120 99 112 436

Februari 115 102 99 102 418

Maret 111 103 98 96 408

April 98 109 106 96 409

Mei 116 99 98 97 410

Juni 89 98 82 83 352

Juli 108 99 104 105 416

Agustus 98 92 98 91 379

September 78 75 82 65 300

Oktober 77 78 75 73 303

November 88 80 84 85 337

Desember 105 107 108 112 432

(18)

berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa penjualan produk Linecoltd Clothing pada bulan februari-desember mengalami penurunan dari bulan sebelumnya yaitu bulan januari dan terjadi penurunan penjualan yang sangat pesat pada bulan september, yang seharusnya dari bulan ke bulan penjualan produk Linecoltd clothing bandung naik, tapi pada kenyataannya mengalami penurunan. Jumlah penjualan januari yang sangat tinggi tidak diikuti oleh bulan-bulan berikutnya sampai data penjualan terakhir bulan-bulan desember walaupun naik tapi tidak melebihi jumlah penjualan pada bulan januari.

Fenomena tersebut bisa terjadi dikarenakan Linecoltd Clothing Bandung sendiri mengalami pasang surut, selain keterbatasan dana untuk melakukan promosi, juga dikarenakan semakin maraknya industri pakaian jadi yang memproduksi produk-produk sejenis dan bersaing menancapkan produknya di benak konsumen yang telah dijelaskan sebelumnya dan Linecoltd Clothing Bandung belum memaksimalkan promosi penjualannya sehingga tidak banyak konsumen yang mengetahui kualitas produk yang di produksi oleh Linecoltd Clothing.

Kualitas produk dan promosi penjualan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian dengan cara meningkatkan atau menawarkan produk sesuai apa yang diharapkan konsumen. Didasari hal-hal tersebut diatas dan fenomena yang terjadi di perusahaan Linecoltd Clothing Bandung, maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul :

“ Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi Penjualan Terhadap

(19)

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Dalam menganalisis pengaruh Kualitas Produk Dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian sering dijumpai banyak kendala dalam penelitian ini, sehingga peneliti membatasi pokok permasalahan sebagai berikut.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas, permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1) Banyaknya produk-produk yang sejenis di pasaran.

2) Kurangnya promosi penjualan yang dilakukan oleh pihak produsen. 3) Kurangnya jumlah pelanggan dan daya beli konsumen yang

menyebabkan menurunnya laba perusahaan.

4) Adanya kesenjangan yang terjadi antara keinginan (harapan) konsumen terhadap kualitas produk yang dipromosikan oleh Linecoltd, yang pada akhirnya berdampak pada keputusan pembelian konsumen dan akan mempengaruhi jumlah laba atau keuntungan yang dipreroleh.

1.2.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan uraian latar belakang dan identifikasi masalah maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

(20)

2. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai Promosi Penjualan Linecoltd Clothing.

3. Bagaimana keputusan pembelian konsumen pada produk Linecoltd Clothing.

4. Seberapa Besar Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian pada Linecoltd Clothing Bandung seacara simultan dan parsial.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud penelitian

Maksud dari penelitian yang penulis lakukan adalah untuk memperoleh data yang selanjutnya dianalisis dalam menghasilkan informasi tentang apakah pengaruh kualitas produk dan promosi penjualan terhadap keputusan pembelian.

1.3.2. Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap Kualitas Produk Linecoltd Clothing.

2. Untuk mengetahui tanggapan konsumen mengenai Promosi Penjualan Linecoltd Clothing.

3. Untuk mengetahui keputusan pembelian konsumen pada produk Linecoltd Clothing..

(21)

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : 1.4.1 Kegunaan Praktis

a. Bagi Perusahaan

Dapat memberikan bahan masukan kepada Linecoldt Clothing. Diharapkan dengan dilakukan penelitian ini peneliti dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam melaksanakan usaha dan manajemen dalam kegiatan perusahaan.

b. Bagi Pihak Terkait

Baik secara langsung maupun tidak langsung diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi untuk menambah pengetahuan tentang Kualitas Produk dan Promosi Penjualan pada Linecoltd Clothing.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan ilmu

manajemen, terkait dengan manajemen pemasaran khususnya pada teori

Kualitas Produk dan Promosi Penjualan pengaruhnya terhadap Keputusan

Pembelian.

2. Bagi Peneliti Lain

(22)

1.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Dalam pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada Linecoltd Clothing Bandung yang berlokasi di jl. Sumur 7 bandung.

Adapun perencanaan waktu penelitian seperti yang terlihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 1.2 Waktu Penelitian

Keterangan Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Judul

(23)

13

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kualitas Produk

2.1.1.1 Pengertian Kualitas Produk

Menurut Kotler Yang diterjemah oleh Hendra Teguh dan Ronny A. Rusly ( 2002:67) bahwa ” Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu

produk yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat”.

Prawirosentono ( 2004:6 ) mendefinisikan kualitas produk adalah keadaan fisik, fungsi, dan sifat suatu produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera konsumen dengan memuaskan sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas diukur dengan apa yang dirasakan,dilihat oleh konsumen berdasarkan pengalaman aktual yang dia lakukan terhadap barang atau jasa,artinya bahwa sesuatu yang dapat dinyatakan atau tidak dinyatakan, disadari atau hanya dirasakan, secara teknis bersifat subyektif, yang dapat memuaskan pelanggan sesuai keinginan dan harapan pelanggan.

(24)

1. Kinerja (Performance)

Berkaitan dengan aspek fungsional dari produk inti yang di beli, misalnya kejernihan air, kesehatan yang diperoleh dari air dan sebagainya. Merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu barang.

2. Keistimewaan ( Features)

Yaitu aspek kedua dari performasi yang menambah fungsi dasar berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya.

3. Keandalan (Reability)

Berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang melaksanakan fungsinya secara berhasil dalam periode waktu tertentu . Dengan demikian keandalan merupakan karakteristik yang merefleksikan kemungkinan atau probabilitas tingkat keberhasilan dalam penggunaan barang.

4. Konformasi( Conformance)

Berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Konformasi merefleksikan derajat dimana karakteristik desain produk dan karakteristik operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan.

5. Daya Tahan ( Durability)

(25)

6. Kemampuan Pelayanan (Serviceability)

Yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, keramahan, kesopanan, kompetensi, kenyamanan dan kemudahan didapat.

7. Estetika ( Aesthetic)

Merupakan karakteristik yang bersifat subyektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi preferensi individual. Dengan demikian, estetika dari suatu produk lebih banyak berkaitan dengan perasaan pribadi dan mencakup karakteristik tertentu seperti : model/ desain yang artistik, jenis.

8. Kualitas yang dirasakan (Perceived quality)

Yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli akan fitur produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merk, iklan, reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya.

2.1.1.2 Pendekatan Kualitas Produk atau Perseptif Kualitas

(26)

1. Transcendental Approch

Berdasarkan definisi kualitas diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas didasarkan pada pengalaman aktual pelanggan terhadap barang atau jasa, diukur berdasarkan persyaratan pelanggan, artinya bahwa dinyatakan, disadari atau hanya dirasakan, secara teknis atau bersifat subjektif, dapat mewakili sasaran yang bergerak dalam pasar yang penuh persaingan.

2. Product-Based Approach

Pendekatan ini menganggap kualitas sebagai karakteristik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas produk mencerminkan perbedaan dalam jumlah unsur atau atribut yang dimiliki produk, karena pandangan sangat obyektif, maka tidak dapat dijelaskan perbedaan dalam serta, kebutuhan dan preferensi individu.

3. User-Based Approach

Pendekatan ini didasarkan pada orang yang menggunakannya dan produk yang paling memuaskan preferensi seseorang misalnya ( perceiped quality) merupakan produk yang berkualitas paling tinggi. Perseptif yang subyektif ini juga menyatakan bahwa konsumen yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula. Dengan demikian, kualitas produk bagi seseorang adalah sama dengan kepuasan maksimum yang dirasakan.

4. Manufacturing- Based Approach

(27)

produk sama dengan persyaratannya ( conformance to requirements). Dalam sektor jasa, dapat dikatakan bahwa kualitas bersifat operation-defend. Pendekatan ini berfokus pada penyesuaian spesifikasi yang dikembangkan secara internal, seringkali didorong oleh tujuan peningkatan produktivitas dan pendekatan biaya. Jadi yang menentukan kualitas produk adalah standar-standar yang ditetapkan perusahaan, bukan konsumen yang menggunakannya.

5. Value- Based Approach

Pendekatan ini memandang kualitas produk dari segi nilai dan harga. Dengan mempertimbangkan trade-off antara produk dan harga, kualitas didefinisikan sebagai ”Affordable Exelence”. Kualitas produk dalam perspektif ini bersifat relatif sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Akan tetapi, yang berani adalah produk atau jasa yang paling tepat dibeli (best buy).

2.1.2 Promosi Penjualan

2.1.2.1 Pengertian Promosi Penjuaalan

Menurut Christina Widya Utami (2008:134) Promosi Penjualan adalah dorongan jangka pendek untuk pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (2008:229) Promosi Penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

(28)

membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan pembelian tanpa rencana sebelumnya, atau mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan pengecer. Dari pengertian promosi penjualan yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi penjualan memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial atau konsumen akhir. 2. Meningkatkan kinerja pemasaran perantara.

3. Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan.

2.1.2.2 Jenis Promosi Penjualan

Menurut Suharno (2010: 274-275) Alat-alat yang digunakan untuk mencapai tujuan promosi penjualan, yaitu terdiri alat bagi promosi penjualan pada konsumen dan pada pengecer. Alat promosi penjualan untuk konsumen dapat diidentifikasikan beberapa dibawah ini:

1. Potongan Harga (diskon)

Potongan harga (diskon) adalah pengurangan pengurangan langsung terhadap harga atas pembelian selama satu periode tertentu.

2. Kupon

(29)

3. Kontes, Undian Berhadiah, dan permainan

Kontes, Undian berhadiah, dan permainan adalah kegiatan-kegiatan promosi yang memberikan konsumen kesempatan untuk memenangkan sesuatu hadiah dengan mengandalkan nasib baik atau usaha tambahan.

4. Hadiah Pelanggan

Hadiah pelanggan adalah uang tunai atau hadiah lain atas penggunaan regular produk tertentu.

5. Pemberian Premium

Pemberian premium adalah barang yang ditawarkan secara gratis atau dengan harga murah sebagai suatu insentif bagi pembelian sebuah produk.

6. Rabat

Tawaran pengembalian uang (rabat) adalah tawaran untuk mengembalikan uang atas harga penjualan produk kepada konsumen dengan syarat tertentu.

7. Contoh produk

Contoh produk adalah sedikit produk yang ditawarkan kepada konsumen untukdicoba.

8. Pameran dagang

Banyak industri menampilkan dan menjual dagangan mereka pada pameran dagang yang memungkinkan penjual mendemonstrasikan produk, memberikan informasi, menjawab pertanyaan, membandingkan merk dengan persaingan dan melakukan pesanan.

9. Kemasan dengan harga potongan

(30)

produsen secara langsung pada label atau kemasan. 10. Barang iklan khusus

Barang iklan khusus adalah barang yang berguna yang dicetaki nama pemasang iklan, diberikan sebagai hadiah kepada konsumen.

11. Promosi di titik penjualan

mencakup pameran dan demonstrasi yang terjadi dititik pembelian atau titik penjualan.

12. Tunjangan

Tunjangan adalah uang promosi yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pengecer sebagai imbalan atas kesediaan pengecer menampilkan produk pemasar dalam cara tertentu.

2.1.2.3 Tujuan Promosi Penjualan

Menurut Fandy Tjiptono (2008:221) Tujuan promosi penjualan adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Menginformasikan (Informing)

Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk, Menyampaikan perubahan harga kepada pasar,

Menjelaskan harga cara kerja suatu produk,

(31)

Meluruskan kesan yang keliru,

Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli, Membangun citra perusahaan.

2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) Membentuk pilihan merek,

Mengalihkan pilihan ke merek tertentu,

Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk, Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga,

Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesmen) 3. Mengingatkan (reminding)

Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat.

Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan,

Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.

2.1.2.4 Peranan Promosi Penjualan

(32)

meningkatnya laba perusahaan. Ada beberapa faktor lingkungan yang mendorong semakin pentingnya promosi penjualan, yaitu:

a) Bersifat jangka pendek

Promosi penjualan umumnya diikuti oleh peningkatan penjualan dalam jangka pendek. Namun ada kritik bahwa jika tidak disertai oleh keputusan konsumen, maka kenaikan penjualan ini bersifat sementara. Begitu promosi berakhir, penjualan pun menurun.

b) Tekanan persaingan perusahaan fashion lain

Dalam situasi yang bersaing ketat, promosi penjualan merupakan salah satu cara untuk merebut pelanggan pesaing. Apabila pesaing menyatakan bahwa para pelanggan pesaingnya kabur, para pesaing mungkin melakukan serangan balik dengan melakukan adanya promosi penjualan pula.

c) Harapan bagi konsumen

Apabila sering mendapat insentif, konsumen maupun perantara dapat berubah persepsi bahwa insentif itu bukan promosi penjualan lagi melainkan bagian dari paket produk. Dengan kata lain, insentif bukan lagi suatu surprice, melainkan suatu keharusan, kalau begitu, mau tak mau perusahaan harus menyediakannya.

d) Rendahnya kualitas penjual eceran

(33)

2.1.3 Keputusan Pembelian

2.1.3.1 Definisi Keputusan Pembelian

Menurut Fandy Tjiptono (2008:21) keputusan pembelian adalah sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian mengarah kepada keputusan pembelian.

Keputusan pembelian merupakan suatu proses yang dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pemeblian, perilaku paska pembelian (Kotler, 2002 : 204).

Menurut Kotler dan Keller (2007:227) adalah Proses keputusan pembelian merupakan proses dimana konsumen melewati lima tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian, yang dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu.

(34)

2.1.3.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen

Terdapat empat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian, yaitu sebagai berikut:

1. Faktor Budaya, factor budaya seseorang mempengaruhi perilaku mereka dalam mencari, menyelesaikan dan mengkonsumsi suatu produk, secara mendalam dan konsisten. Budaya adalah kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya.

2. Faktor Sosial, merupakan factor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang terbentuk dan berasal dari lingkungan sekitar. Aktivitas sosialisasi seseorang dengan orang-orang disekelilingnya sehari-hari akan membentuk pola perilaku yang khas pada masyarakat. Termasuk factor social adalah pengaruh kelompok, keluarga, dan peran dan status.

3. Faktor Pribadi, faktor pribadi yang mempengaruhi perilaku pembelian adalah usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup dan personalitas.

(35)

2.1.3.3 Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2007: 235) : “Tahapan proses keputusan

pembelian konsumen terdiri dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian”.

Dapat juga digambarkan sebagai berikut :

Sumber : (Kotler & Keller, 2007:235)

Gambar 2.1 1. Pengenalan Masalah

(36)

2. Pencarian Informasi

Saat kebutuhan akan suatu produk telah muncul, maka konsumen akan terdorong untuk mencari lebih banyak informasi mengenai produk. Terdapat dua situasi pencarian informasi, pertama adalah penguatan perhatian, merupakan level dimana pembeli lebih peka terhadap informasi produk. Situasi pencarian informasi yang kedua adalah saat dimana pembeli mulai aktif mencari informasi dengan mencari bahan bacaan, menelepon teman dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu. Dalam mencari informasi konsumen memiliki referensi baik dari lingkungan, maupun yang didapat dari perusahaan. Menurut Kotler dan

(37)

3. Evaluasi Alternatif

Informasi yang telah didapatkan oleh pembeli kemudian diolah dan dibuat penilaian akhir. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model-model terbaru yang memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif, yaitu, model tersebut menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk dengan sangat sadar dan rasional.

Menurut Djaslim Saladin (2006:60), terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu:

a. Sifat-sifat produk apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.

b. Pemasar hendaknya lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan ciri-ciri produk.

c. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol.

d. Fungsi manfaat, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari. e. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak

(38)

4. Keputusan Pembelian

Tahap evaluasi para pembeli akan membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan, sehingga dapat membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. Dalam mengambil keputusan, konsumen dapat mengambil lima sub-keputusan diantaranya adalah merek, dealer, kuantitas, waktu dan metode pembayaran. Menurut Djaslim Saladin (2006:60), terdapat dua faktor dalam keputusan pembelian, yaitu:

a. Sikap orang lain, dalam keputusan pembelian banyak dipengaruhi oleh orang lain seperti teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercaya. Sikap orang lain ini bergantung pada dua hal, pertama adalah intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai dan kedua adalah motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Maka itu semakin gencar sikap negatif dari orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen, maka akan semakin mengubah niat pembeliannya.

b. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga, yaitu faktor harga, pendapatan, dan keuntungan yang diharapkan dari produk tersebut.

5. Perilaku Pasca Pembelian

(39)

kinerja produk, semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja, maka akan semakin besar ketidakpuasan konsumen.

Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan mempengaruhi perilaku konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka kecenderungan untuk melakukan pembelian ulang akan terjadi, begitu pula sebaliknya. Untuk konsumen yang tidak merasa puas akan mungkin membuang atau mengembalikan barang tersebut, atau bahkan melakukan tindakan publik seperti mengajukan keluhan terhadap perusahaan kepada media ataupun lembaga-lembaga. Tugas pemasar adalah selalu memonitor cara pembeli memakai dan membuang produk tertentu. Kelima proses keputusan pembelian yang umum tersebut, sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan, karena perusahaan dapat membuat analisis tentang perilaku pembelian konsumen, sehingga memudahkan dalam pembuatan strategi pemasaran. Selain itu kepuasan konsumen dalam menggunakan produk akan tetap terjaga karena perusahaan senantiasa memperbaiki kekurangan yang telah terjadi.

2.1.4 Keterkaitan antar Variabel Penelitian

(40)

Adanya pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian didukung oleh pendapat Kotler yang diterjemah oleh Hendra Teguh dan Ronny a. Rusly (2002 : 206) ”Kebanyakan pembeli mempertimbangkan beberapa kualitas produk dalam keputusan pembelian mereka”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disumpulkan bahwa kualitas produk sangat diprioritaskan oleh konsumen karna konsumen memiliki pertimbangan dalam memlih produk yang akan dibelinya agar dapat memnuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan terhadap konsumen dan pada akhirnya konsumen akan memutuskan pembelian terhadap produk tersebut karna kualitas yang da di dalam produk tersebut.

2.1.4.2 Hubungaan Antara Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Tjiptono (1998 : 222) yang dikutip dari jurnal Ari Resza Fahlefi jurnal manajemen pemasaran vol.1 No.1 oktober 2010, promosi penjualan berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahamminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kmudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.

Shimp (2003 : 161) juga menambahkan bahwa tujuan dari promosi adalah mendorong sikap positif terhadap produk dan mempengaruhi niat (intentions) pembelian.

(41)

sebuah produk tersebut dan akan mulai tertarik kemudian memutuskan untuk membeli produk tersebut. Jika promosi penjualan dilakukan atau berjalan dengan baik maka akan mempengaruhi pada keputusan pembelian produk.

2.2 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Kualitas sering dianggap sebagai ukuran relatif sempurna atau kebaikan sebuah produk, yang terdiri atas kualitas desain dan kualitas kesesuaian. Kualitas desain merupakan fungsi spesifik produk, sedangkan kualitas kesesuaian adalah ukuran seberapa besar tingkat kesesuaian antara sebuah produk dengan persyaratan atau spesifikasi kualitas yang diterapkan sebelumnya.

Menurut Kotler yang diterjemah oleh hendra Teguh dan Ronny A Rusly (2000:67) bahwa : Kualitas produk keseluruhan ciri dari suatu produk yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Menurut Goetsch dan Davis yang dikutip dari Fandy Tjiptono ( 2001: 21) menyatakan bahwa kualitas produk adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

(42)

pemasaran, rekayasa, pembuatan dan pemeliharaan yang memuat produk dan jasa yang digunakan memenuhi harapan pelanggan.

Menurut Fandy Tjiptono ( 2002 : 2) Kualitas produk mengandung banyak definisi dan makna, setiap orang yang berbeda akan mengartikannya secara berlainan. Definisi yang sering dijumpai dari orang-orang tersebut antara lain:

1. Kesesuaian dengan persyaratan atau tuntutan. 2. Kecocockan untuk pemakaian.

3. Perbaikan atau penyempurnaan berkelanjutan. 4. Bebas dari kerusakan atau cacat.

5. Pemenuhan kebutuhan pelanggan semenjak awal dan setiap saat. 6. Melakukan segala sesuatu secara benar semenjak awal.

7. Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan.

Menurut John Welch, Jr yang dikutip Kotler ( 2000 : 66 ) ” Mutu

merupakan jaminan terbaik bagi kita atas kesetiaan pelanggan, pertahanan kuat kita dalam menghadapi persaingan asing, dan satu-satunya jalan menuju pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng”. Menurut American Society For

Quality Control memiliki definisi yang diungkap Kotler ( 2006: 67)” Keseluruhan

(43)

David Garvin yang dikutip oleh Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2005:130) ada 8 dimensi produk yand dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitas barang sebagai berikut:

1. Kinerja ( Performance)

Berkaitan dengan aspek fungsional dari produk inti yang di beli, Merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu barang.

2. Keistimewaan ( Features)

Yaitu aspek kedua dari performasi yang menambah fungsi dasar berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya.

3. Keandalan (Reability)

Berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang melaksanakan fungsinya secara berhasil dalam periode waktu tertentu . Dengan demikian keandalan merupakan karakteristik yang merefleksikan kemungkinan atau probabilitas tingkat keberhasilan dalam penggunaan barang.

4. Konformasi( Conformance)

Berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Konformasi merefleksikan derajat dimana karakteristik desain produk dan karakteristik operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan.

(44)

Yaitu ukuran masa pakai suatu barang. Karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan barang itu yang berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.

6. Kemampuan Pelayanan (Serviceability)

Yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, keramahan, kesopanan, kompetensi, kenyamanan dan kemudahan didapat.

7. Estetika ( Aesthetic)

Merupakan karakteristik yang bersifat subyektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi preferensi individual. Dengan demikian, estetika dari suatu produk lebih banyak berkaitan dengan perasaan pribadi dan mencakup karakteristik tertentu seperti : model/ desain yang artistik, jenis.

8. Kualitas yang dirasakan (Perceived quality)

Yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli akan fitur produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merk, iklan, reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya.

Sedangkan menurut Roger J. Best (2002 : 78) mendefinisikan 8 dimensi yang dapat digunakan untuk menganalisa suatu produk yaitu performance (kinerja produk), feature( keistimewaan tambahan, Realiability( keandalan produk), Conformance (kesesuaian produk), durability (daya tahan produk), servis

ability ( kemampuan pelayanan, aestetich (daya tarik terhadap panca indra),

(45)

Dalam konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk –produk yang menawarkan ciri-ciri paling berkualitas, berkinerja atau inovatif. Para manajer dalam organisasi memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan meningkatkan kualitasnya sepanjang waktu. Mereka berasumsi bahwa para pembeli mengagumi produk-produk yang dibuat dengan baik serta dapat menghargai mutu dan kinerja ( Kotler diterjemahkan oleh Hendra Teguh dan Ronny A Rusly, 2002:20).

Jadi kesimpulan dari kualitas produk adalah totalitas dari karakteristik produk yang meliputi kinerja, ciri-ciri produk, keandalan produk, kesesuaian dengan spesifikasi, daya tahan produk, pelayanan, estetika produk dan kualitas yang dpersepsikan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan.Menurut Kotler yang diterjemahkan Hendra Teguh dan Ronny A Rusly ( 2002: 204): Keputusan pembelian adalah serangkaian proses yang dilalui konsumen dalam memutuskan tindakan pembelian. Untuk variabel x, penulis hanya mengambil enam dari delapan langkah penjualan personal yang dikemukakan oleh Fandy Tjiptono, yaitu reliability, confermance, durability, perceived quality , aesthetics, dan service ability. Hal ini dilakukan karena hanya enam langkah diatas yang berhubungan langsung dengan konsumen.

(46)

beratkan pada kebutuhan pelanggan dipasar sasaran yang ingin dipuaskan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing. Adapun pengertian promosi penjualan menurut Suharno (2010: 274-275) “Alat-alat yang digunakan untuk mencapai tujuan promosi penjualan, yaitu terdiri alat bagi promosi penjualan pada konsumen dan pada pengecer”.

Julian Cummins (2010:30), mendefinisikan dari pengertian promosi penjualan adalah:

Promosi penjualan terdiri dari serangkaian teknik yang digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran penjualan/ pemasaran dengan penggunaan biaya yang efektif, dengan memberikan nilai tambah pada produk atau jasa baik kepada perantara maupun pemakai langsung, biasanya tidak dibatasi dalam jangka waktu tertentu.

Promosi penjualan yang dilakukan oleh Lincoltd clothing adalah potongan harga, pameran dagang, garansi. Perusahaan harus melihat apakah konsumen akan melakukan suatu keputusan pembelian atau tidak terhadap produk perusahaan dimana, keputusan pembelian konsumen dapat berubah-ubah. Perubahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: lingkungan, keluarga, media massa dan lain-lain.

Menurut Suharno (2010:96) “Keputusan pembelian adalah tahap dimana

pembeli telah menentukan pilihannya dan melakukan pembelian produk, serta mengkonsuminya.

(47)

Pemasar meneliti secara seksama apa yang dibutuhkan atau masalah yang

timbul, apa yang menyebabkan semua itu timbul dan mengapa sampai seseorang itu membutuhkannya.

2. Pencarian informasi

Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok yaitu sumber pribadi,sumber niaga, sumber umum dan sumber pengolahan

3. Penilaian alternatif

Terdapat lima konsep dasar bagi pamasar dalam perilaku alternatif konsumenya yaitu: sifat-sifat produk, pemasar hendaknya lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk, kepercayaan konsumen, fungsi kemanfaatan dan bagaimana prosedur penilaian

4. Keputusan pembelian

Konsumen yang telah melakukan pilihan terhadap berbagai alternative biasanya membeli produk yang paling disukai

5. Perilaku membeli

Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan berpengaruh terhadap prilaku pembelian konsumen.

Shimp (2003 : 161) juga menambahkan bahwa tujuan dari promosi adalah mendorong sikap positif terhadap produk dan mempengaruhi niat (intentions) pembelian.

(48)

memutuskan suatu pembelian. Promosi penjualan juga dapat merangsang dan menarik minat konsumen dalam mempermudah proses keputusan pembelian.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penulis

(Tahun)

(49)
(50)

Hendra Teguh dan Ronny a. Rusly (2002 : 206)

Shimp (2003 : 161)

Gambar 2.2

Skema Kerangka Pemikiran

Pengaruh Kualitas Produk Dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian

David Garvin Dikutip oleh Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra

(Validation of alternative) - Keputusan pembelian

(Purchase decision) – - Perilaku pasca pembelian

(51)

2.3. Hipotesis

Hipotesis tidak lain merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus di uji secar empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau yang ingin kita pelajari.

Menurut Sugiyono (2003:39) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam kalimat pertanyaan.

Berdasarkan uraian dia atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban yang diterima sementara terhadap masalah penelitian yang dapat dijadikan sebagai acuan atau dasar kerja yang kebenarannya harus di uji secara empiris.

(52)

80 4.1.1 Sejarah Perusahaan

Distro Linecoltd berdiri di Bandung pada tangga l 1 Oktober 2008 yang didirikan oleh seseorang bernama Ega M.P dan sekaligus pemilik Distro Linecoltd tersebut. Distro Linecoltd berlokasi di jalan Sumur Bandung No.7(Tulang Jambal Resto) Bandung, phone: 2506444 dan fax : 022-2500864 dimana tempat ini sekaligus menjadi kantor Distro Linecoltd.

(53)

muda dan masyarakat yang tinggal dengan jiwa muda mereka baik laki-laki atau perempuan.

Distro Linecoltd mempunyai target market yaitu pelajar (usia 15-18tahun), mahasiswa (usia 18-23 tahun), dan lain-lain. Komposisi barang-barang yang dijual di Distro Lincoltd adalah produk clothing local sebesar 80 persen, Kami juga mempunyai surat perjanjian dengan produk lain ,kebanyakan adalah produk skateboard dan fingerboard,alat-alat kebutuhan skateboard yang tidak kami produksi sendiri.Produk dagang yang mempunyai surat perjanjian dengan kita adalah Puppets Skateboards, Hello Skateboards, Big Trucks, Dussy Reifen (Fingerboards) dan Midd Finger (Fingerboards) (semua merk lokal). Dengan kerjasama tersebut,mereka dapat menitipkan barang-barangnya dengan cara konsinyasi.

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Perusahaan sebagai sebuah organisasi yang jelas sebagai tempat atau wadah usaha kerjasama antara karyawan-karyawan yang bekerja dalam organisasi tersebut. Adanya struktur organisasi yang jelas memudahkan pimpinan untuk mengkoordinasi aktivitasaktivitas didalam perusahaan agar berjalan sesuai dengan rencana-rencana yang ditetapkan.

(54)

Struktur organisasi dirancang untuk membantu manajemen dalam mengatur dan mengarahkan seluruh aktivitas organisasi, sehingga dapat mempermudah pimpinan dan karyawan untuk mengetahui dan melaksanakan secara jelas tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing.

Gambar struktur organisasi Distro Lincoltd dapat dilihat sebagai berikut :

(55)

4.1.3 Job Description

Dibawah ini akan dijelaskan beberapa tugas pada bagian-bagian dari struktur organisasi Distro Lincoltd, yaitu :

· Owner

Merupakan pemilik dari Arena Experience yang secara penuh pemegang perusahaan.

· Web Master

Bertugas memasarkan produk Arena Experience ke dalam website. · Marketing

Bertugas memasarkan produk Arena baik secara langsung maupun tidak langsung.

· ADM

Bertugas melaksanakan kegiatan pelayanan kantor, penyediaan fasilitas, dan layanan administrasi perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan.

· Designer

Bertugas merancang produk-prduk arena yang akan diproduksi. · Production

Bertugas membuat hasil dari rancangan-rancangan yang sudah dibuat terlebih dahulu.

(56)

Bertugas melakukan pengecekan atas daftar permintaan pembelian yang diajukan oleh kepala gudang.

· Arena Shoe Shop · Shop Keeper

Bertugas menjaga toko. · Cashier

Bertugas mencatat segala transaksi yang terjadi dan mengecek kecermatan penjumlahan tunai dan penagihan piutang dagang.

· Warehouse Gudang

4.1.4 Aktivitas Perusahaan

Visi Linecoltd adalah menjadi penyedia fashion yang terdepan dalam kepuasan pelanggan untuk melayani pasar indonesia dan dunia. Misi Linecoltd yaitu memproduksi, memasok, dan menjual langsung produk fashion pada pasar sasaran untuk kepuasan pelanggan dan stake holder. Strategy Linecoltd yaitu membangun dan mengembangkan brand menjadi brand yang kokoh yg dapat menjadi brand global dan kepuasan konsumen terdepan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan stakeholder.

(57)

Linecoltd merancang, memproduksi dan memasarkan berbagai jenis pakaian seperti t-shirt, polo shirt, jaket, celana, topi, sweater, sandal, dan lain-lain bahan berkualitas tinggi, desain unik, dan inovasi yang konsisten untuk memenuhi tren fashion saat ini telah membuat produk luar biasa yang dipilih oleh anak muda yang berpikiran kualitas.

4.2 Karakteristik Responden

Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data primer dan sekunder penelitian. Data primer penelitian ini adalah hasil kuesioner yang disebarkan kepada 100 orang. Data tersebut merupakan data pokok dimana analisisnya ditunjang oleh data-data sekunder yang analisisnya didapat dari hasil observasi di lapangan dan beberapa sumber pustaka untuk memperkuat dan memperdalam hasil analisis. Data yang diperoleh dari hasil kuisioner terdiri dari dua macam, yaitu data responden dan data penelitian.

Data responden adalah seluruh identitas responden yang dipandang relevan dengan permasalahan yang diidentifikasi. Sedangkan data penelitian adalah sejumlah skor yang diperoleh dari jawaban responden atas pertanyaan atau pernyataan mengenai variabel penelitian, yaitu variabel Kualitas produk (X1) dan Promosi Penjualan (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y). Variabel tersebut dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan analisis regresi berganda.

(58)

deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai objek penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Untuk mengetahui profil responden menurut usia dapat dilihat pada table 4.1 berikut ini : tahun berjumlah 21 orang atau sebesar 21%, responden yang berusia antara 15-25 tahun berjumlah 64 orang atau sebesar 64% dan 15 orang atau sebesar 15% berusia antara 25-30 tahun jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas Konsumen adalah berusia antar 15-25 tahun. hal ini dikarenakan segmen yang diambil oleh lincoltd adalah anak muda yang berusia 15-25 tahun.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Untuk mengetahui profil responden menurut jenis kelamin dapat dilihat pada table 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2

Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Pria 52 52%

Wanita 48 48%

(59)

Berdasarkan table 4.2 dapat diketahui bahwa responden yang berjenis klamin pria berjumlah 52 orang atau sebesar 52 % dan responden yang berjenis klamin wanita berjumlah 48 orang atau sebesar 48% jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas Konsumen adalah pria. Hal ini dikrenakan konsumen pria lebih tertarik dengan produk yang ditawarkan oleh Lincoltd dikarenakan barang yang ditawarkan sesuai selera dan selalu mengikuti trend masa kini.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Untuk mengetahui profil responden menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada table 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3

Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Jumlah Responden Persentase (%)

SMP 32 32%

SMU 34 34%

D3 31 31%

Sarjana 3 3%

Jumlah 100 100%

(60)

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Per bulan

Untuk mengetahui profil responden menurut pendapatan perbulan dapat dilihat pada table 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4

Profil Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan

Pendapata per bulan Jumlah Responden Persentase (%)

< Rp 100.000 20 20%

Rp. 100.000 – Rp. 500.000 34 34%

Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 31 31%

Rp. 1.000.000 – Rp. 5.000.000 12 12%

> Rp. 5.000.000 3 3%

Jumlah 100 100%

Berdasarkan table 4.4 dapat diketahui bahwa responden yang memilliki pendapatan perbulan < 100.000 adalah sebanyak 20 orang (20,00%), 34 orang (34,00%) memiliki penghasilan perbulan Rp. 100.000 – Rp. 500.000, 31 orang (31,00%) memmiliki penghasilan Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000, 12 orang (12,00%) memiliki penghasilan Rp. 1.000.000 – Rp. 5.000.000 dan 3 orang (3,00%) memiliki penghasilan > Rp. 5.000.000.

4.3 Analisis Deskriptif

(61)

Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kualitas Produk Tabel 4.5

Kualitas Produk Berdasarkan Keandalan

1. Kondisi Produk yang Dalam Keadaaan Baik Ketika dibeli

Kategori bobot frekuensi %

Skor Aktual

Sangat Setuju 5 1 1 5

Setuju 4 28 28 112

Cukup 3 65 65 195

Tidak Setuju 2 6 6 12

Tidak Setuju Sekali 1 0 0 0

Jumlah 10 100 100 324

Berdasarkan tanggapan responden mengenai Kondisi Produk yang Dalam Keadaaan Baik Ketika dibeli, diketahui bahwa sebanyak 1 orang (1%) mengatakan sangat setuju, 28 orang (28%) mengatakan setuju, 65 orang (65%) mengatakan cukup, 12 orang (12%) mengatakan tidak setuju dan sebanyak 0 (0%) mengatakan tidak setuju sekali.

(62)

Tabel 4.6

Kualitas Produk Berdasarkan Keandalan 2. Produk-produk linecoltd bebas dari cacat

Kategori bobot frekuensi %

Skor Aktual

Sangat Setuju 5 1 1 5

Setuju 4 23 23 92

Cukup 3 70 70 210

Tidak Setuju 2 5 5 10

Tidak Setuju Sekali 1 1 1 1

Jumlah 10 100 100 318

Berdasarkan tanggapan responden mengenai Produk-produk linecoltd bebas dari cacat, diketahui bahwa sebanyak 1 orang (1%) mengatakan sangat setuju, 23 orang (23%) mengatakan setuju, 70 orang (70%) mengatakan cukup, 5 orang (5%) mengatakan tidak setuju dan sebanyak 1 (1%) mengatakan tidak setuju sekali.

(63)

Tabel 4.7

Kualitas Produk Berdasarkan Kesesuaian Atau Konfirmasi 1. Produk Linecoltd mengikuti trend fesyen anak muda masakini

Kategori bobot frekuensi %

Berdasarkan tanggapan responden mengenai Produk-produk linecoltd bebas dari cacat, diketahui bahwa sebanyak 0 orang (0%) mengatakan sangat setuju, 51 orang (51%) mengatakan setuju, 46 orang (46%) mengatakan cukup, 3orang (3%) mengatakan tidak setuju dan sebanyak 0 (0%) mengatakan tidak setuju sekali.

Hal ini mengindiksikan bahwa Produk Linecoltd mengikuti trend fesyen anak muda masakini sebanyak 51 (51%) mengatakan setuju bagi mereka. Karena dari setiap produknya desaign dan modelnya selalu mengikuti perkembangan zaman atau trend masa kini yang sesuai dengan selera anak muda.

Tabel 4.8

Kualitas Produk Berdasarkan Kesesuaian Atau Konfirmasi

2. Desain dan warna pada produk Lincoltd sesuai dengan yang diharapkan

(64)

Berdasarkan tanggapan responden mengenai Desain dan warna pada produk Lincoltd sesuai dengan yang diharapkan, diketahui bahwa sebanyak 2 orang (2%) mengatakan sangat setuju, 44 orang (44%) mengatakan setuju, 51 orang (51%) mengatakan cukup, 3orang (3%) mengatakan tidak setuju dan sebanyak 0 (0%) mengatakan tidak setuju sekali.

Hal ini mengindiksikan bahwa Desain dan warna pada produk Lincoltd sesuai dengan yang diharapkan sebanyak 51 (51%) mengatakan cukup bagi mereka. Karena segmen yang diambil oleh lincoltd adalah anak muda maka desaign dan warna produk selalu menyesuaikan selera dan trend anak muda maa kini.

Tabel 4.9

Kualitas Produk Berdasarkan Daya tahan 1. Produk lincoltd memiliki daya tahan yang kuat

Kategori bobot frekuensi %

Skor Aktual

Sangat Setuju 5 1 1 5

Setuju 4 28 28 112

Cukup 3 65 65 195

Tidak Setuju 2 6 6 12

Tidak Setuju Sekali 1 0 0 0

Jumlah 10 100 100 324

(65)

Hal ini mengindiksikan bahwa Produk lincoltd memiliki daya tahan yang kuat sebanyak 65 (65%) mengatakan cukup bagi mereka. Hal ini bahwa lincoltd selalu mengutamakan kualitas sehingga barang yang diproduksi harus melalui beberapa tahapan seperti proses seleksi bahan,jaitan maupun sblon pada gambar sehingga barang yang diproduksi dapat bertahan lama dan kuat.

Tabel 4.10

Kualitas Produk Berdasarkan Daya tahan 2. Produk linecoltd tidak mudah luntur atau rusak

Kategori bobot frekuensi %

Skor Aktual

Sangat Setuju 5 11 11 55

Setuju 4 62 62 248

Cukup 3 22 22 66

Tidak Setuju 2 5 5 10

Tidak Setuju Sekali 1 0 0 0

Jumlah 10 100 100 379

Berdasarkan tanggapan responden mengenai Produk linecoltd tidak mudah luntur atau rusak, diketahui bahwa sebanyak 11 orang (11%) mengatakan sangat setuju, 62 orang (62%) mengatakan setuju, 22 orang (22%) mengatakan cukup, 5orang (5%) mengatakan tidak setuju dan sebanyak 0 (0%) mengatakan tidak setuju sekali.

(66)

Tabel 4.11

Kualitas Produk Berdasarkan Kualitas yang dirasakan 1. Produk linecoltd mempunyai kualitas yang memuaskan

Kategori bobot frekuensi %

Skor Aktual

Sangat Setuju 5 0 0 0

Setuju 4 47 47 188

Cukup 3 49 49 147

Tidak Setuju 2 4 4 8

Tidak Setuju Sekali 1 0 0 0

Jumlah 10 100 100 343

Berdasarkan tanggapan responden mengenai Produk linecoltd mempunyai kualitas yang memuaskan, diketahui bahwa sebanyak 0 orang (0%) mengatakan sangat setuju, 47 orang (47%) mengatakan setuju, 49 orang (49%) mengatakan cukup, 4orang (4%) mengatakan tidak setuju dan sebanyak 0 (0%) mengatakan tidak setuju sekali.

(67)

Tabel 4.12

Kualitas Produk Berdasarkan Kualitas yang dirasakan 2. Produk linecoltd mempunyai reputasi yang baik

Kategori bobot frekuensi %

Skor Aktual

Sangat Setuju 5 2 2 10

Setuju 4 33 33 132

Cukup 3 52 52 156

Tidak Setuju 2 13 13 26

Tidak Setuju Sekali 1 0 0 0

Jumlah 10 100 100 324

Berdasarkan tanggapan responden mengenai Produk linecoltd mempunyai reputasi yang baik, diketahui bahwa sebanyak 2 orang (2%) mengatakan sangat setuju, 33orang (33%) mengatakan setuju, 52 orang (52%) mengatakan cukup, 13orang (13%) mengatakan tidak setuju dan sebanyak 0 (0%) mengatakan tidak setuju sekali.

Hal ini mengindiksikan bahwa Produk Produk linecoltd mempunyai reputasi yang baik sebanyak 52 (52%) mengatakan cukup bagi mereka. David Garvin yang dikutip oleh Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2005:130) Kualitas yang dirasakan (Perceived quality)

(68)

Tabel 4.13

Kualitas Produk Berdasarkan Estetika 1. Desaign produk Linecoltd sangat beragam Kategori bobot frekuensi %

Berdasarkan tanggapan responden mengenai Desaign produk Linecoltd sangat beragam, diketahui bahwa sebanyak 3 orang (3%) mengatakan sangat setuju, 42 orang (42%) mengatakan setuju, 45 orang (45%) mengatakan cukup, 10 orang (10%) mengatakan tidak setuju dan sebanyak 0 (0%) mengatakan tidak setuju sekali.

Hal ini mengindiksikan bahwa Desaign produk Linecoltd sangat beragam sebanyak 45 (45%) mengatakan cukup bagi mereka. Hal ini bahwa lincoltd selalu berinovasi dalam desaign pada setiap produknya sehingga konsumen dapat memiliki berbagai macam pilihan dalam memilih produk yang akan dibeli.

Tabel 4.14

Kualitas Produk Berdasarkan Estetika

(69)

Berdasarkan tanggapan responden mengenai Kombinasi warna(Gambar,bentuk,ukuran) produk Linecoltd beragam dan unik, diketahui bahwa sebanyak 4 orang (4%) mengatakan sangat setuju, 8 orang (8%) mengatakan setuju, 58 orang (58%) mengatakan cukup, 29 orang (29%) mengatakan tidak setuju dan sebanyak 1 (1%) mengatakan tidak setuju sekali.

Hal ini mengindiksikan bahwa Kombinasi warna(Gambar,bentuk,ukuran) produk Linecoltd beragam dan unik sebanyak 58 (58%) mengatakan cukup bagi mereka. Hal ini bahwa lincoltd selalu berinovasi dalam desaign pada setiap produknya sehingga konsumen dapat memiliki berbagai macam pilihan dalam memilih produk yang akan dibeli.

Tabel 4.15

Kualitas Produk Berdasarkan kemampuan pelayanan 1. Keluhan pelanggan cepat ditanggapi pihak perusahaan

Kategori bobot frekuensi %

Skor Aktual

Sangat Setuju 5 5 5 25

Setuju 4 41 41 164

Cukup 3 47 47 141

Tidak Setuju 2 7 7 14

Tidak Setuju Sekali 1 0 0 0

Jumlah 10 100 100 344

Gambar

Gambar 2.1
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran
Gambar struktur organisasi Distro Lincoltd dapat dilihat sebagai berikut :
+7

Referensi

Dokumen terkait

Telah dilakukan penelitian tentang perbedaan skor VDS antara analgetik COX-2 dan asam mefenamat pada 30 pasien yang menjalani odontektomi, dengan status ASA I dan II yang

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar matematika siswa SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo pada penerapan Kurikulum 2013. Kerangka pemikiran

Setelah peneliti menginterpretasikan temuan data dengan membenturkannya pada teori yang berkaitan dengan penelitian, peneliti melakukan pengecekan balik atau kroscek

Secara kasar, pola rasio 260/230 yang diperoleh dari penelitian ini berbeda dengan rasio 260/280, hal ini karena komponen yang mempengaruhi rasio 260/230 bukan saja berasal dari

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan tingkat keseimbangan yang diukur dengan metode Timed Up and Go Test (TUGT) antara lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti

KESATU : Menetapkan Maklumat Pelayanan pada Universitas Hasanuddin sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan

Hasil observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran, hasil observasi aktivitas siswa dan suasana kelas selama proses pembelajaran berlangsung, dan hasil evaluasi

Oleh itu, kajian ini adalah penting bagi pengkaji mengambil pengalaman daripada satu komuniti Orang Asli yang berjaya dengan keterbukaan minda mereka terhadap