• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN dan SARAN “Semiotika 2 foto Jurnalistik Erupsi Gunung Kelud” (Analisis Semiotika pada Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat 19 Februari 2014 dan 23 Februari 2014).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESIMPULAN dan SARAN “Semiotika 2 foto Jurnalistik Erupsi Gunung Kelud” (Analisis Semiotika pada Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat 19 Februari 2014 dan 23 Februari 2014)."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

KESIMPULAN dan SARAN

A. Kesimpulan

Membaca foto merupakan kegiatan utama dalam penelitian ini. Banyak hal yang didapatkan oleh peneliti selama membaca foto yang berjudul “porak Poranda” dan “Menatap Kampung Halaman”. Foto ini diabadikan oleh Effy Widjono Putro yang merupakan salah satu wartawan SKH Kedaulatan Rakyat. Foto ini dimuat oleh SKH kedaulatan Rakyat di edisi 19 Februari 2014 halaman 7 dan edisi 23 Februari 2014 halaman 11.

Menemukan makna denotasi dan konotasi adalah tujuan utama dalam penelitian. Melalui tahapan-tahapan konotasi yang telah diuraikan oleh Barthes, peneliti menguraikan satu persatu makna yang terkandung dalam foto ini. Bencana alam erupsi Gunung Kelud yang terjadi di pertengahan Februari kemarin membawa duka yang mendalam baik bagi orang yang langsung terkena dampaknya ataupun orang yang hanya ikut merasakan dampaknya melalui media.

Gambaran dampak erupsi Gunung Kelud diwakilkan dalam 2 foto di penelitian ini. Dengan menggunakan enam prosedur konotasi yang telah dikemukakan Barthes, membantu peneliti dalam mengupas foto sehingga menjadi sesuatu yang bermakna.

(2)

Makna denotasi dapat ditemukan dengan melihat langsung foto pertama dan foto kedua. Foto pertama, yaitu foto “Porak Poranda” menggambarkan kondisi dapur sebuah rumah yang porak poranda akibat diterpa abu vulkanik.

Sedangkan foto kedua, yaitu foto “Menatap Kampung Halaman” menggambarkan ekpresi seorang anak laki-laki yang menggunakan masker dan jaket dengan sedih memandangi tempat tinggalnya yang luluh lantak akibat abu vulkanik Gunung Kelud. Caption secara singkat memberikan keterangan umum tentang aktivitas yang sedang terjadi di dalam foto.

Ringkasan makna konotasi yang peneliti temukan adalah hujan abu dari erupsi gunung Kelud mempunyai dampak yang sangat dahsyat bagi warga yang tinggal di sekitar Gunung Kelud. Hal ini ditunjukkan oleh fotografer dengan memasukkan objek seperti rumah hancur, pohon layu, endapan abu vulkanik di jalanan dan bahkan hingga masuk ke dalam bagian rumah seperti dapur.

Setelah menemukan makna denotasi dan konotasi, peneliti ditantang oleh Barthes untuk menemukan mitos yang terekam di dalam foto ini. Ada beberapa mitos yang peneliti dapatkan, antara lain mitos tentang rumah dan kampung halaman.

Mitos dan Ideologi adalah 2 hal yang saling terkait. Ada ideologi yang peneliti temukan di dalam mitos tentang rumah dan kampung halaman. Ideologi yang peneliti temukan ialah masih banyak penduduk Indonesia yang hidup dalam kekurangan dan jauh dari perhatian pemerintah

(3)

Dalam perspektif kritis, foto tunggal menjadi media kritik sosial terhadap kebijakan pemerintahan. Masih banyak penduduk Indonesia yang hidup dalam kekurangan dan jauh dari perhatian pemerintah. Pemerintah diharapkan lebih memperhatikan daerah pelosok agar pembangunan dapat merata dan dapat tanggap dalam memberikan penanganan apabila daerah tersebut terkena bencana alam.

B. Saran

Dengan tidak sempurnanya peneletian ini, peneliti berharap penelitian sejenis ini dapat disempurnakan dengan mengikut sertakan disiplin ilmu yang lain ataupun unit analisis yang lain. tidak hanya semiotika foto, tetapi bisa saja semiotika teks yang dikaitkan dengan ilmu etnogarafi atau lainnya.

Penguasaan teknis fotografi juga merupakan hal penting yang harus dipunyai oleh orang yang akan melakukan penelitian tentang membaca foto dengan menggunakan pendekatan semiotika. Penguasaan teknis fotografi akan menjadi pagar sehingga hasil analisis tidak keluar dari jalur yang telah disusun.

(4)

38   

DAFTAR PUSTAKA

Barthes, Roland. 2007. Membedah Mitos-Mitos Budaya Massa. Yogyakarta & Bandung: Jalasutra

Budiman, Kris. 2003. Semiotika Visual. Yogyakarta: Penerbit Buku Baik

Effendy, Onong U. 1989. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Emzir. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Fiske, John. 2009. Cultural and Communication Studies. Sebuah Pengantar

Paling Komprehensif. Yogyakarta: JALASUTRA.

Pratikto, Riyono. 1987. Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi. Bandung: CV.

Remadja Karya

Sunardi, S.T. 2002. Semiotika Negativa.Yogyakarta: Kanal.

Selby, Keith dan Cowdery, Ron. How to Study Television, London, Mc Millisan, 1995.

Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sumber Lain:

Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat 19 Februari 2014 halaman 7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan model pembelajaran dengan strategi kontruktivisme siswa dapat mengkonstruksi atau membangun (Harsanto, 2005 : 8) pengetahuannya sendiri, mengkomunikasikan

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam tindakan keperawatan terutama pengaruh latihan Range Of Motion terhadap kekuatan otot pada pasien stroke

[r]

(Dua Milyar Empat Ratus Sepuluh Juta Seratus Lima Belas Ribu Tujuh Ratus Tujuh Puluh Tujuh Rupiah) karni nyatakan diterima/disetujui. Sebagai tindak lanjut dari Surat

• Silinder yang digunakan adalah silinder vertikal kaku yang pada ujung bagian atas diberikan tumpuan pegas dengan arah transversal (tegak bagian atas diberikan tumpuan pegas

Undang-undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Pekerja (selanjutnya disingkat ASP/B) disusun berdasarkan pertimbangan (1) penghargaan terhadap

Sistem pendukung keputusan (SPK) dapat membantu dalam usaha pemilihan perangkat lunak pengolah citra dari beberapa jenis perangkat lunak pengolah citra yang sudah ada

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya, saya diberi kesempatan untuk menyelesaikan skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Gaya