• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Internal Public Relations dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Layanan Media Intranet Sebagai Media Internal Public Relations Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di PT Pertamina (Persero) RU III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Media Internal Public Relations dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Layanan Media Intranet Sebagai Media Internal Public Relations Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di PT Pertamina (Persero) RU III"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAMPIRAN 1

Biodata Peneliti

Nama : Sarah Meirosliana Simangunsong

Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 5 Mei 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Kapten Muslim Gang Setia No. 281 D, Medan

Agama : Kristen Protestan

Riwayat Pendidikan : (2002-2008) SD Swasta Indriasana, Palembang (2008-2010) SMP Swasta Indriasana, Palembang (2010-2012) SMA Swasta Xaverius 1, Palembang (2012-2016) Ilmu Komunikasi FISP USU

E-mail : sarah_meirosliana@yahoo.com

Nama Orang Tua : Toman Simangunsong (Ayah) Yuliana Consita (Ibu)

Alamat Orang Tua : Jl. Bambu Runcing II M 11 No. 55 Sako Kenten, Palembang

Anak ke : 1 dari 2 bersaudara

(3)

LAMPIRAN 2

Tabel Fotron Cobol

MEDIA INTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN

(Studi Korelasional Tentang Pengaruh Layanan Media Intranet Sebagai Media Internal Public Relations Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di PT Pertamina (Persero) RU III Plaju, Palembang)

NO. RESP

KARAKTERISTIK

RESPONDEN VARIABEL X : Media Internal Public Relations

VARIABEL Y : Pemenuhan Kebutuhan Informasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25)

0 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

0 2 1 1 3 1 1 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

0 3 1 1 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

0 4 1 5 2 5 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3

0 5 1 5 3 5 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

0 6 1 2 3 2 1 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

0 7 1 1 3 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

0 8 1 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

0 9 1 1 1 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

1 0 1 2 3 2 2 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2

1 1 1 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3

1 2 1 2 3 2 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 2 4 2 2 3 3 3

1 3 1 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3

1 4 1 4 3 4 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3

(4)

1 6 1 5 3 5 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

1 7 1 5 4 5 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3

1 8 1 5 3 5 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3

1 9 1 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2

2 0 1 5 4 5 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2

2 1 1 5 2 5 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2

2 2 1 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 3 1 5 3 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3

2 4 1 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4

2 5 1 2 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3

2 6 2 5 3 5 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 1 1 2 2 3

2 7 1 5 3 5 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 8 1 3 3 2 5 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3

2 9 1 5 3 5 6 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3

3 0 1 5 3 5 6 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 1 1 1 3 2 6 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3

3 2 1 5 3 5 6 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 1 5 3 5 6 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3

3 4 1 4 3 5 6 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2

3 5 2 2 3 2 6 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 6 1 5 2 1 7 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 7 1 3 3 1 7 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3

3 8 2 3 1 2 7 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 9 1 1 1 1 7 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 0 1 5 1 2 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

(5)

4 2 2 3 3 4 7 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2

4 3 1 2 3 2 8 4 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2

4 4 1 2 3 2 8 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3

4 5 1 3 3 2 8 1 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3

4 6 1 1 3 1 9 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1 2

4 7 1 5 1 5 9 1 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4

4 8 1 5 1 5 10 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3

4 9 1 5 1 5 10 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3

5 0 1 1 3 2 11 4 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3

5 1 1 2 2 2 11 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3

5 2 1 1 2 2 11 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3

5 3 2 2 3 3 12 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

5 4 1 3 3 3 12 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2

5 5 1 2 3 3 12 1 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

5 6 1 3 3 2 12 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 2 3 3

5 7 1 5 3 5 13 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

5 8 1 5 3 5 13 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4

5 9 1 4 3 3 13 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2

6 0 1 5 3 5 13 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3

6 1 1 4 2 4 14 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

6 2 1 4 1 5 14 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

(6)

MEDIA INTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

INFORMASI KARYAWAN

(Studi KorelasionalTentangPengaruhLayanan Media Intranet Sebagai Media Internal

Public Relations TerhadapPemenuhanKebutuhanInformasiKaryawan di PT Pertamina

(Persero) RU III Plaju, Palembang)

Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh kemungkinan jawabannya.

2. Lingkari (O) atau berikan tanda silang (X) pada jawaban yang paling sesuai

menurut anda.

3. Kode kotak yang berada di sebelah kanan pertanyaan, mohon untuk TIDAK DIISI. 4. Peneliti sangat mengharapkan semua pertanyaan dijawab dan tidak ada yang

dilewatkan, karena setiap pertanyaan saling berhubungan.

5. Terima kasih atas bantuan serta kerja samanya.

(7)

1. Production

2. Engineering & Development 7

3. Reliability 4. HSE

5. Operational Performance Improvement (OPI) 6. Procurement

7. General Affairs 8. Internal Audit 9. Legal Counsel 10. Asset Management

11. Information & Telecommunication (IT) 12. Finance

13. Human Resource (HR) 14. Medical

II. Media Internal Public Relations

7. Berapa kali Andamengunjungi portal intranet RU IIIdalamsehari? a. Lebihdari 3 kali

9. Apakahtampilandariportal intranet RU III menarik bagi Anda ? a. Sangat menarik

b. Menarik

c. Kurang menarik 10

d. Tidak menarik

10. Apakah portal intranet RU III sering mengupdate berita yang ada ? a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Kurang Setuju

d. Tidak Setuju 11

11. Apakahpenggunaanbahasa yang ada pada berita di portal intranet RU III jelas dan mudah untuk dipahami ?

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Kurang Setuju 12

(8)

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Kurang Setuju 13

d. Tidak Setuju

13. Apakah menurut Anda isi (konten) berita yang ada pada portal intranet RU III menarik untuk dibaca ?

15.Apakah informasi dan berita yang terdapat pada portal intranet RU III cukup lengkap dan beragam ?

17.Setelah mengakses portal intranet RU III kebutuhan Anda untuk memperoleh informasi terpenuhi ?

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju 18

d. Tidak setuju

18.Setelah mengakses portal intranet RU III kebutuhan Anda untuk memperoleh referensi dalam memecahkan masalah terpenuhi?

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju 19

(9)

kesenangan terpenuhi? a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju 20

d. Tidak setuju

20.Setelah mengakse sportal intranet RU III kebutuhan Anda untuk memperoleh sarana relaksasi atau penyaluran emosi terpenuhi?

a. Sangat setuju

22.Setelah mengakses portal intranet RU III kebutuhan Anda untuk berbagi pengalaman atau informasi dengan orang lain terpenuhi?

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju 23

d. Tidak setuju

23.Setelah mengakses portal intranet RU III kebutuhan Anda untuk memperkuat hubungan dengan orang lain terpenuhi?

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju 24

d. Tidak setuju

24.Perasaan Anda setelah mengakses berita dari portal intranet RU III? a. Sangat puas

b. Puas

c. Kurang puas 25

d. Tidak puas

25.Saran untuk perbaikan portal intranet RU III

……… ……… ……… ………...

(10)
(11)
(12)

Daftar Referensi

Beard, Mike. 2004. Manajemen Departemen Public Relations. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Group.

______________. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Group.

Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo.

Danandjaja. 2011. Peranan Humas dalam Perusahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Effendy, Onang Uchjana. 2003. Human Relations and Public Relations. Cetakan Ketiga. Bandung: Mandar Maju.

______________________. 2003. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

______________________. 2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Grunig, James. 1992. Excellence in Public Relations and Communication Management. NJ: Lawrence Erlbaum Associates.

Holtz, Shel. 2002. Public Relations on the Net, Second Edition. New York: AMAKOM.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua Belas. Jakarta: Indeks

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

_________________. 2008. Teknik Praktik Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

_________________. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Grup.

_________________. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kharisma

_________________. 2012. Public Relations & Crisis Management. Pendekatan Critical Public Relations Etnografi Kritis & Kaulitatif. Jakarta: Prenada Media Group.

Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

(13)

Morissan, M.A. 2010. Teori Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia.

Mounter, Pamela. 2005. Komunikasi Internal. Dalam Anne Gregory (ed.). Public Relations dalam Praktik. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Muhammad, Arni. 2007. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyana. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Nawawi, Hadari. 1995. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

______________. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nova, Firsan. 2009. Crisis Public Relations. Jakarta: Garsindo.

Nurudin. 2009. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers.

Onggo, Bob Julius. 2004. Cyber Public Relations: Strategi Membangun dan Mempertahankan Merek Global di Era Globalisasi Lewat Media Online. Jakarta: PT. Elex Media Kompetindo.

Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS.

Rakhmat, Jalaludin. 1985. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remadja Karya.

_______________. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

_______________. 2009. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi. Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada.

Severin, J. dan Tankard. 2008. Teori Komunikasi. Jakarta: Kencana Media Pressindo.

Singarimbun, Masri. 2008. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.

Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2008. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Solis, Brian dan Breakenridge. 2010. Putting the Public Back in Public Relations: how social media is reinventing the aging business of PR. New Jersey: FT Press

Suhandang, Kustadi. 2004. Public Relations Perusahaan: Kajian, Program, dan Implementasi. Bandung: Penerbit Nuansa.

(14)

Suyatno, Bagong & Sutinah. 2005. Metode Penelitian Sosial: Berbagi Alternatif Pendekatan. Jakarta: Prenada Media.

West, Richard dan Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Humanika.

Sumber Lain:

Julriano, Fajri. 2012. Hubungan Penggunaan Intranet dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan tentang Perusahaan. Bandung: Universitas Padjadjaran.

http://www.jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/download/1295/pdf.

http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/73429/potongan/S1-2014-282542-chapter1.pdf, diakses pada tanggal 20 Oktober 2014 pukul 23.00 WIB.

http://kkik.fsrd.itb.ac.id/wp-content/uploads/2007/04/61-70.pdf, diakses pada tanggal 28 November 2015 pukul 22.00 WIB.

http://www.pertamina.com, diakses tanggal 23 November 2015 pukul 21.25 WIB.

Annual Reports PT Pertamina (Persero) 2014

Dokumentasi PT Pertamina (Persero) RU III, 2014

(15)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Pertamina (Persero) RU III Plaju yang beralamat di Jl. Beringin No. 1 Komperta Plaju, Palembang 30268, Sumatera Selatan.

3.1.1 Profil Perusahaan PT Pertamina (Persero)

3.1.1.1 Profil Singkat

Tabel 3.1

Profil Singkat PT Pertamina (Persero)

Nama Perusahaan PT Pertamina (Persero)

Kontak Perusahaan Kantor Pusat

Jl. Medan Merdeka Timur 1A, Jakarta 10110 Indonesia

Telepon (62-21) 381 5111, 381 6111 Faksimili (62-21) 363 3686, 384 3882 Contact Pertamina 500 000 (lokal) E-mail pcc@pertamina.com Website www.pertamina.com

Dasar Hukum Pendirian PP No.31 Tahun 2003 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Tanggal Pendirian dan Perubahan Perusahaan

• 10 Desember 1957, bernama PT Permina

• 1 Juli 1961, PT Permina menjadi PN Permina

(16)

• 15 Desember 1971, PN Pertamina menjadi Perusahaan Pertambangan Minyakdan Gas Bumi Negara

• 17 September 2003, Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara menjadi PT Pertamina (Persero).

Akta Pendirian Perusahaan  Akta No.22 tanggal 10 Desember 1957,

Meester Raden Pranowo Soewandi, Notaris Pengganti Raden Meester Soewandi

 Peraturan Pemerintah No.198 Tahun 1961 tentang Pendirian Perusahaan

Negara Pertambangan Minyak Nasional (PN Permina)

 Peraturan Pemerintah No.27 Tahun

1968 tentang Pendirian Perusahaan Negara Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara

 Undang-undang No.8 Tahun 1971

tentang Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara

 Peraturan Pemerintah No.19 Tahun

2003 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)

 Akta No.20 tanggal 17 September

2003, Notaris Lenny Janis Ishak, SH  Berita Negara Republik Indonesia

(17)

Tambahan No.11620.

Akta Perubahan Terakhir Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No.1 tanggal 1 Agustus 2012, Notaris Lenny Janis Ishak, SH.

Jenis Perusahaan Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara

Jenis Usaha Energi

Unit Kerja Pertamina 2014 • 6 unit Pengolahan

• 8 Marketing Operation Region

• 557 unit Stasiun Pengisian Bulk Elpiji • 62 unit Depot Pengisian Pesawat Udara

(DPPU)

• 21 unit Terminal LPG

• 3 unit Lube Oil Blending Plant (LOBP) • 109 unit Terminal BBM

• 1.624 unit jalur Pipa Gas

• 192 unit Kapal Tanker; 55 Kapal Milik (dari total 64 Kapal Milik) dan 137 Kapal Sewa

• 5.155 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)

• 25 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG)

• 135 Terminal Khusus • 214 Dermaga

• 19 unit SPM (Single Point Mooring) • 14 unit STS (Ship to Ship)

• 12 unit CBM (Central Buoy Mooring) • 23 Anak Perusahaan

(18)

Jumlah Karyawan Tetap Tahun 2014

Total kelompok usaha Pertamina =

27.429 orang.

Total Pertamina tidak termasuk Anak Perusahaan =14.402 orang

Pemegang Saham Pemerintah Republik Indonesia 100%, saham Perusahaan tidak diperdagangkan

Jumlah Aset US$50,328 Juta Per 31 Desember 2014

Modal Dasar Rp200.000.000.000.000,- (dua ratus triliun rupiah), terdiri dari 200.000.000,- (dua ratus juta) lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) per lembar saham

Modal Ditempatkan per Tanggal 31 Desember 2014

Rp83.090.697.000.000,- (delapan puluh tiga triliun sembilan puluh miliar enam ratus sembilan puluh tujuh juta rupiah), terdiri dari 83.090.697 (delapan puluh tiga juta sembilan puluh ribu enam ratus sembilan puluh tujuh) lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) per lembar saham

Sumber: Annual Reports PT Pertamina (Persero) 2014

3.1.1.2 Pertamina dari Waktu ke Waktu

Tabel 3.2

Pertamina dari Waktu ke Waktu

1957 Pemerintah Republik Indonesia pada 10 Desember 1957 mendirikan Perusahaan minyak dan gas dengan nama PT Permina.

1968 PN Permina dan PN Pertamin bergabung menjadi PN Pertamina.

1971 Berdasarkan UU No.8 Tahun 1971 PN Pertamina berubah menjadi Pertamina yang langsung dikendalikan oleh negara.

(19)

di Indonesia sehingga peran Pertamina tidak lagi sebagai regulator.

2003 Pertamina resmi menjadi PT Pertamina (Persero) berdasarkan UU No.19 Tahun 2003 Tanggal 17 September 2003.

2005 Pada tanggal 10 Desember 2005, PT Pertamina (Persero) berganti logo baru sebagai salah satu upaya untuk menghadapi era persaingan bisnis agar lebih dinamis, andal, dan berwawasan lingkungan.

2007 PT Pertamina (Persero) menetapkan visi yang baru untuk “Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia” pada tanggal 10 Desember 2007.

2011 PT Pertamina (Persero) menetapkan visi baru, yaitu “Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia“ tanggal 14 Juni 2011.

2012 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 19 Juli 2012 menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Pertamina dalam hal perluasan bidang usaha Pertamina di bidang penyelenggaraan energi, energi baru dan terbarukan.

2013 PT Pertamina (Persero) melaksanakan ground breaking pembangunan Pertamina Energy Tower.

Sumber: Annual Reports PT Pertamina (Persero) 2014 3.1.1.3 Sejarah Singkat Perusahaan

Sekitar tahun 1950-an, Pemerintah Republik Indonesia menunjuk Angkatan Darat, yang kemudian mendirikan PT Eksploitasi Tambang Minyak Sumatera Utara, untuk mengelola ladang minyak di wilayah Sumatera. Pada tanggal 10 Desember 1957, Perusahaan tersebut berubah nama menjadi PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat PERMINA. Tanggal ini diperingati sebagai lahirnya Pertamina hingga saat ini. Pada tahun 1960 PT Permina berubah menjadi Perusahaan Negara PN Permina. Kemudian, PN Permina bergabung dengan PN Pertamin menjadi PN Pertambangan

Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) pada tanggal 20 Agustus 1968.

Selanjutnya, melalui UU No.8 Tahun 1971, pemerintah mengatur peran

(20)

Pemerintah melalui UU No.22 Tahun 2001 merubah kedudukan Pertamina sehingga penyelenggaraan Public Service Obligation (PSO) dilakukan melalui kegiatan usaha.

Berdasarkan UU No.19 Tahun 2003 tanggal 17 September 2003, Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara berubah menjadi PT Pertamina (Persero) yang melakukan kegiatan usaha migas pada Sektor Hulu hingga Sektor Hilir. Pada tanggal 10 Desember 2005, Pertamina merubah lambang kuda laut menjadi anak panah dengan warna dasar hijau, biru, dan merah yang merefleksikan unsur dinamis dan kepedulian lingkungan.

Pada tanggal 20 Juli 2006, PT Pertamina (Persero) melakukan transformasi fundamental dan usaha perusahaan. PT Pertamina (Persero) mengubah visi Perusahaan yaitu, “menjadi perusahaan minyak nasional kelas dunia“ pada tanggal 10 Desember 2007. Kemudian tahun 2011, Pertamina menyempurnakan visinya, yaitu “menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia“.

Pertamina, melalui RUPSLB tanggal 19 Juli 2012 menambah modal ditempatkan/disetor serta memperluas kegiatan usaha perusahaan.

3.1.1.4 Visi, Misi, Tujuan, dan Nilai

3.1.1.4.1 Visi

Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia (To Be a World Class National Energy Company).

3.1.1.4.2 Misi

Menjalankan Usaha Minyak, Gas, serta Energi Baru dan Terbarukan secara Terintegrasi, Berdasarkan Prinsip-Prinsip Komersial yang Kuat (To Carry Out Integrated Core Business in Oil, Gas, Renewable and New Energy Based on Strong Commercial Principles).

3.1.1.4.3 Tujuan Perusahaan

(21)

yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang energi, yaitu minyak dan gas bumi, energi baru dan terbarukan.

b. Pengembangan optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat.

c. Meraih keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Pertamina memiliki visi dan misi yang telah dibahas dan disetujui oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang Saham pada tanggal 14 Juni 2011 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk menetapkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) tahun 2011-2015.

3.1.1.4.4 Tata Nilai Unggulan 6C

Pertamina memiliki tata nilai sebagai komitmen perusahaan untuk mewujudkan visi dan misinya berdasarkan standar global dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Nilai-nilai Pertamina disebut

dengan 6C, terdiri dari Clean, Competitive, Confident, Customer Focus, Commercial dan Capable, wajib diketahui dan menjadi pedoman bagi seluruh karyawan dalam

beraktifitas.

Pertamina menetapkan enam tata nilai perusahaan yang dapat menjadi pedoman bagi seluruh karyawan dalam menjalankan Perusahaan.

CLEAN (BERSIH) Dikelola secara profesional, menghindari

benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.

CONFIDENT (PERCAYA DIRI) Berperan dalam pembangunan

ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan membangun kebanggaan bangsa.

COMMERCIAL (KOMERSIAL) Menciptakan nilai tambah

(22)

COMPETITIVE (KOMPETITIF) Mampu berkompetisi dalam

skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.

COSTUMER FOCUS (FOKUS PADA PELANGGAN)

Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

CAPABLE (BERKEMAMPUAN) Dikelola oleh pemimpin dan

pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.

3.1.1.5 Makna Logo PT Pertamina (Persero)

Logo dari PT Pertamina (Persero) memiliki makna sebagai berikut:

Gambar 4

Logo PT Pertamina (Persero)

a. Elemen logo membentuk huruf P yang secara keseluruhan merupakan presentasi bentuk panah, dimaksudkan sebagai Pertamina yang bergerak maju dan progresif.

b. Warna-warna yang berani menunjukkan langkah besar Pertamina dan aspirasi perusahaan akan masa depan yang lebih positif dan dinamis, dimana:

 Biru: Melambangkan handal, dapat dipercaya, dan dapat

dipertanggungjawabkan.

 Hijau: Melambangkan sumber daya energi yang berwawasan

lingkungan.

(23)

c. Tulisan PERTAMINA dengan pilihan jenis huruf yang mencerminkan kejelasan dan transparansi serta keberanian dan kesungguhan dalam bertindak sebagai wujud positioning PERTAMINA baru (Sumber: Dokumentasi PT

Pertamina (Persero) RU III, 2014).

3.1.1.6 Bidang Usaha, Produk, dan Jasa

Kegiatan usaha Perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, khususnya berdasarkan Pasal 3, yang telah direvisi berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Pertamina (Persero) No.01 tanggal 1 Agustus 2012 adalah melakukan usaha di bidang penyelenggaraan usaha energi, yaitu minyak dan gas bumi, energi baru dan terbarukan, serta kegiatan lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang energi.

Kegiatan usaha yang dijalankan Pertamina saat ini terbagi atas sektor hulu, sektor gas, energi baru dan terbarukan, sektor pengolahan, dan sektor pemasaran. Selain sektor-sektor utama tersebut, Pertamina juga menjalankan kegiatan usaha lain (non-core business) seperti jasa konsultan, transportasi, rumah sakit, dan properti.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Pertamina dapat beroperasi secara

mandiri atau melalui pola kerja sama dengan mitra kerja, antara lain Kerja Sama Operasi (KSO), Joint Operation Body (JOB), Technical Assistance Contract (TAC), dan Indonesia Participating/Pertamina Participating Interest (IP/PPI).

3.1.1.6.1 Bidang Usaha

Bidang usaha yang dimiliki PT Pertamina (Persero), antara lain: 1. Sektor Hulu

Sektor hulu Pertamina terdiri dari kegiatan eksplorasi, pengembangan dan produksi minyak dan gas. Kegiatan usaha lainnya pada sektor ini adalah jasa teknologi bidang hulu, jasa pengeboran, pengembangan energi panas bumi dan Gas Metana Batubara (GMB) serta Shale Gas.

2. Sektor Energi Baru dan Terbarukan

(24)

3. Sektor Pengolahan

Pada sektor ini, Pertamina menjalankan kegiatan usaha di dalam dan luar negeri yang antara lain mencakup pengolahan (refinery), pengelolaan pabrik petrokimia, kilang (liquifaction) LNG, regasifikasi LNG, serta pengapalan LNG (LNG shipping). Selain itu Pertamina juga mengelola pembangkit listrik panas bumi. Sektor pengolahan, proses produksi Pertamina saat ini didukung oleh RU II (Dumai), RU III (Plaju), RU IV (Cilacap), RU V (Balikpapan), RU VI (Balongan), dan RU VII (Kasim) yang berada di bawah kendali Direktorat Pengolahan (Refinery). Sebagai tambahan, Pertamina kini mengoperasikan Unit Kilang LNG Arun (Aceh) dan Unit Kilang LNG Bontang (Kalimantan Timur) yang memproduksi antara lain bahan bakar minyak (BBM) seperti premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel, minyak bakar dan non BBM seperti pelumas, aspal, Liquefied Petroleum Gas (LPG), Musicool, serta Liquefied Natural Gas (LNG), Paraxylene, Propylene, Polytam, dan produk lainnya.

4. Sektor Pemasaran

Pada bagian hilir, Pertamina melakukan usaha pemasaran, perdagangan dan

distribusi berbagai jenis produk seperti bahan bakar minyak (BBM), pelumas, gas, produk petrokimia serta produk-produk non-BBM lainnya untuk pasar domestik dan mancanegara.

3.1.1.6.2 Produk dan Jasa yang Dihasilkan

Produk dan jasa yang dihasilkan, antara lain: 1. Bahan Bakar Minyak (BBM)/Fuel:

 Premium  Kerosene

Solar/Biosolar/High Speed Diesel/Biodiesel Minyak Diesel/Industrial/Marine Diesel Oil Minyak Bakar/Industrial/Marine Fuel Oil  MFO380

 MGO

(25)

 Pertamax  Pertamax Plus  Pertamina Dex  Pertamax Racing

3. Bahan Bakar Penerbangan/Aviation Fuel:

 Avtur  Avgas

Methanol Mixture

4. Gas

Liquid Petroleum Gas (LPG) a. LPG 3 Kg

b. LPG Bulk c. LPG 6 Kg d. LPG 12 Kg e. LPG 50 Kg f. Ease Gas g. Bright Gas

h. Propane Refrigerated Produk Gas/Gas Product

a. Hydrocarbon Aerosol Propellant (HAP) b. Musicool

c. Liquified Gas for Vehicle (LGV)/Vi-Gas Liquified Natural Gas (LNG)

Compressed Natural Gas (CNG) Gas Bumi/Natural Gas

5. Petrokimia/Petrochemical

Bitumen/Asphalt Aromatic & Olefin

(26)

b. Paraxylene c. Polytam d. Propylene e. Sulfur

Special Chemical

a. Condensate b. Green Cokes c. Laws

d. Minarex e. Paraffinic

f. Pertasol g. SBPX

h. Oil Base Mud/Smooth Fluid i. Solphy

j. Kimia Pertanian/Chemical for Agriculture k. Wax/Lilin

l. Slack Wax m. Lube Base Oil

3.1.2 Profil Perusahaan PT Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju

3.1.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pertamina merupakan perusahaan nasional yang menguasai hampir seluruh tempat unit pengolahan minyak bumi di Indonesia, yang memiliki enam unit pengolahan yang tersebar di enam daerah Indonesia, yang salah satunya yaitu Refinery Unit (RU) III yang berada di Sumatera Selatan.

Daerah operasi RU III Plaju meliputi Kilang Plaju dan Kilang Sungai Gerong, dimana diantara Kilang Plaju dengan Kilang Sungai Gerong dipisahkan oleh sebuah sungai yaitu sungai komering. Kilang RU III Plaju dan Sungai Gerong mengolah bahan baku minyak mentah yang berasal dari daerah Sumatera Bagian

(27)

Kilang minyak Plaju yang terletak di sebelah Sungai Musi dan sebelah Barat Sungai Komering dibangun pada tahun 1920 oleh pemerintah Belanda dengan nama Bataafsche Petroleum Maatshappij (BPM). Tujuan dari pembangunan adalah untuk mengolah minyak mentah yang berasal dari Prabumulih dan Jambi. Tahun 1957, kilang ini diteruskan pengelolaannya oleh PT. SHELL Indonesia, yaitu perusahaan minyak Inggris dan pada tahun 1965 kilang ini diambil alih oleh pemerintah Indonesia. Kapasitas dari kilang Plaju ini adalah sebanyak 100 MBSD.

Kilang minyak Sungai Gerong terletak di persimpangan Sungai Musi dan Sungai Komering dibangun oleh perusahaan minyak Amerika ESSO (STANVAC) pada tahun 1920. Kilang ini baru dibeli oleh PERTAMINA pada tahun 1970, dengan kapasitas produksi 70 MBSD.

Kilang Plaju dan Sungai Gerong sering juga disebut Kilang Musi karena lokasinya berada ditepi Sungai Musi, untuk pengembangan Kilang selanjutnya dibangun beberapa unit proses antara lain :

 Tahun 1972, dibangun Asphalt blowing Plant dengan kapasitas 45.000 ton/tahun.

 Tahun 1973, dibangun pabrik bahan plastik Polypropyline dengan mengolah gas propylene menjadi biji plastik (polytam pellet), dengan kapasitas produksi 20.000 ton/tahun.

 Tahun 1982, dilaksanakan Revamping beberapa unit proses CD II, III dan IV yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi Kilang Musi dan pembangunan HVU kapasitas 54 MBSD.

 Tahun 1984, dibangun Proyek Aromatik yang diberi nama Plaju Aromatik Center (PAC) yang bertujuan memenuhi kebutuhan serat polyester di dalam negeri dengan kapasitas produksi 150.000 ton/tahun.

 Tahun 1985, didirikan Asphalt Drum Filling di Plaju dengan kapasitas produksi 75.000 ton.

(28)

 Tahun 1990, diadakannya proyek Debottlenecking Kilang PTA kapasitasnya di tingkatkan menjadi 225.000 ton/tahun.

 Tahun 1993, pembanguan Proyek Kilang Musi II yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Polypropyline menjadi 45.000 ton/tahun dan Revamping FCCU dari 15 MBSD menjadi 20,5 MBSD.

Usaha pengembangan Kilang ini bertujuan untuk meningkatkan produksi tanpa melupakan mutu yang baik. Selain dari pada itu Pertamina Refinery Unit III juga mengadakan Restrukturisasi.

Tujuan Restrukturisasi yang dilakukan di Pertamina Refinery Unit III Plaju adalah suatu tindakan proaktif dalam rangka mempersiapkan diri untuk menghadapi era persaingan global dalam aspek industrialisasi. Hal ini juga untuk merubah budaya kerja sesuai dengan konsep pola usaha Strategi Business Unit (SBU). Pola usaha sebelumnya bercirikan Cost Center harus berubah menjadi Profit Center yaitu kembali kepada bisnis inti dengan mengoptimalkan asset-asset yang ada untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Pola usaha strategi Strategi

Business Unit (SBU) ini di Pertamina Refinery Unit III Plaju, mulai diterapkan sejak tanggal 1 Oktober 1998. Dengan adanya program ini dan kerja keras pekerja

diharapkan akan diperoleh Value Creation sebesar 94,16 juta dollar Amerika pada tahun pertama.

Kini program Restrukturisasi baru berjalan beberapa waktu dan tentu saja hasilnya belum dapat dipetik secara langsung mengingat masih banyak perbaikan-perbaikan secara menyeluruh.

3.1.2.2 Visi dan Misi

3.1.2.2.1 Visi

Menjadi Kilang Minyak dan Petrokimia Nasional yang Terkemuka di Asia Pasifik Tahun 2025.

3.1.2.2.2 Misi

(29)

2. Meningkatkan fleksibilitas pengolahan dan memaksimalkan valuable product.

3. Mengelola Kilang secara profesional berstandar Internasional dengan memenuhi aspek GCG.

3.1.2.3 Tugas dan Fungsi

Tugas dan fungsi Pertamina Refinery Unit III yang merupakan salah satu unit proses produksi dalam jajaran Direktorat Pengolahan Pertamina, yaitu antara lain: memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak dan non bahan bakar minyak dalam negeri sehingga menghasilkan devisa bagi negara.

Pertamina Refinery Unit III mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi bahan bakar minyak dan non bahan bakar minyak. Unit bagian proses untuk melaksanakan tugas tersebut adalah sebagai berikut:

Kilang BBM

Kilang Musi memproduksi BBM melalui tiga tahapan unit proses, terdiri dari:

a. Primary Process Unit

Primary Process merupakan tahapan proses pemisahan destilasi tekanan atmosferik untuk pemisahan minyak tanah (Crude Oil) ataupun destilasi tekanan hampa untuk pemisahan Long Residue yang menghasilkan fraksi-fraksi produk BBM.

b. Secondary Process Unit

Secondary Process merupakan tahap lanjutan Primary Process dengan teknologi reaksi kimia (Catalytic Cracking, Polymerisasi, Alkylasi) yang bertujuan untuk mengkonversi feedstock menjadi produk yang bernilai tambah. Kemudian dilanjutkan stabilisasi untuk mendapatkan fraksi-fraksi produk BBM sesuai spesifikasi.

c. Treating System and Blending Process

Sebelum ke tangki final produk, komponen produk BBM dari Primary dan Secondary Process dilakukan treating terlebih dahulu melalui

(30)

Kilang Petrokimia

Selain Kilang BBM, Kilang Musi juga memiliki Kilang Petrokimia. Produk yang dihasilkannya bukan lagi menjadi produk samping dari proses pengolahan minyak bumi, namun telah menjadi core business yang strategi untuk memupuk laba perusahaan. Kilang Petrokimia di Pertamina RU III terdiri dari:

a. Kilang Polyproplene (PP)

Kilang Polypropyline menghasilkan Polytam sebagai bahan baku plastik. Produk yang diperoleh di Kilang Petrokimia adalah Polytam Pellet.

b. Kilang TA/PTA

Kilang TA/PTA ini menghasilkan tepung Pure Terephtalic Acid tetapi pada tahun 2006 kilang ini stop idle karena harga bahan bakunya lebih mahal daripada harga produk yang dihasilkan oleh kilang ini (biaya operasionalnya tinggi). Jadi, untuk menghindari kerugian yang lebih besar maka kilang ini di stop idle hingga saat ini.

3.1.2.4 Produk Kilang Musi

Pertamina melaksanakan tugas dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk Bahan Bakar Minyak dalam negeri sebagai Public Service Obligation (PSO), yang terdiri dari Premium, Minyak Tanah dan Solar. Kilang Musi menghasilkan produk BBM tersebut dengan quality control yang ketat sesuai spesifikasi yang ditetapkan Ditjen Migas.

Tabel 3.3

Produk BBM

PRODUK BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)

KEGUNAAN UTAMA

Premium PSO Bahan Bakar Mesin Bensin

Minyak Tanah PSO Bahan Bakar untuk Rumah Tangga, Industri

(31)

Industrial Diesel Oil Non PSO

Bahan Bakar Diesel untuk Mesin Industri

Industrial Fuel Oil Non PSO

Minyak Bakar Industri

Sumber: Booklet PT Pertamina (Persero) RU III Plaju

Kilang Musi juga memproduksi BBK yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi untuk meningkatkan margin.

Tabel 3.4

Produk BBK

PRODUK BAHAN BAKAR KHUSUS (BBK)

KEGUNAAN UTAMA

Avgas Bahan Bakar Mesin Pesawat Bermesin

Baling-baling

Avtur Bahan Bakar Pesawat Bermesin Jet

Pertamax Bahan Bakar Mesin Kompresi Tinggi

Sumber: Booklet PT Pertamina (Persero) RU III Plaju

Selain menghasilkan produk BBM dan BBK, Kilang Musi juga menghasilkan

produk-produk Non Bahan Bakar Minyak (NBBM) yang memiliki daya saing dan mendatangkan keuntungan perusahaan.

Tabel 3.5

Produk NBBM dan Gas

PRODUK NBBM DAN GAS KEGUNAAN UTAMA

LPG Bahan Bakar Gas Rumah Tangga dan

Industri

Solvent (SBP-X, LAWS, SGO) Bahan Pelarut pada Proses Pembuatan Cat, Tinta, Insektisida, Obat dan lain-lain.

Musicool Refrigerant Media Pendingin Ramah Lingkungan

(32)

Tabel 3.6

Produk Petrokimia

PRODUK PETROKIMIA KEGUNAAN UTAMA

Polytam (Polypropylene Pertamina) Bahan Baku Industri Plastik

PTA (Purifiied Therephtalyc Acid) Bahan Baku Polyster untuk Industri Tekstil

Sumber: Booklet PT Pertamina (Persero) RU III Plaju

3.1.2.5 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan urutan-urutan bagian yang menangani operasional dan masalah yang berkaitan dengan kegiatan kilang yang bertujuan agar masing-masing bagian mengetahui tugas dan wewenang serta tanggung jawab pada bidangnya masing-masing. Namun, penulis melakukan penelitian di bagian Public

(33)

Gambar 5

Struktur Public Relations PT Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju

Sumber: Dokumentasi PT Pertamina (Persero) RU III, 2014.

3.1.2.6 Public Relations PT Pertamina (Persero) RU III

Seperti yang sudah dijabarkan diatas, PR menjadi fungsi manajemen dari PT Pertamina (Persero) RU III. Untuk mewujudkan visi, misi, memiliki daya saing dan terus berkembang, PT Pertamina (Persero) RU III melalui berbagai divisinya

GM Refinery Unit III (Mahendrata Sudibja)

General Affairs Manager (Erwin Widiarta)

Section Head Public Relations (Makhasin)

Senior Supervisor Relations (Yohana Margaretha)

Junior Officer Relations (Herdiyanti D. L.)

Junior Officer Data & Media Publication

(Ketie Sasenda)

Junior Officer CSR

(34)

bersama-sama untuk terus bekerja keras baik dalam perbaikan produk, pelayanan, sdm, brand products, brand corporate, dan citra perusahaan.

Dalam kegiatan komunikasi yang dilakukan PT Pertamina (Persero) RU III, PR PT Pertamina (Persero) RU III melakukan pendekatan dengan semua publik internal maupun eksternal agar bisa mengenal lebih jauh dan memiliki persepsi yang sama atas profesi masing-masing serta dapat berkomunikasi dua arah yang bersifat mutualisme.

PR merupakan fungsi manajemen yang merencanakan program-program yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik. Fungsi PR tersebut memiliki tugas mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan keinginan publik, dan serta membuat program-program yang ditujukan kepada publik agar dapat membina hubungan yang baik dengan publiknya.

Publik PR sendiri di bagi menjadi dua bagian, yaitu internal dan eksternal.

Publik pada bagian internal merupakan anggota yang berada dalam satu organisasi itu sendiri, seperti karyawan, pemegang saham, yang merupakan bagian-bagian

dalam organisasi. Sedangkan publik eksternal merupakan pihak-pihak yang berada di luar organisasi yang berkepentingan bagi organisasi/perusahaan yaitu pers (Press Public), pemerintahan (Government Public), masyarakat sekitar (Community Public), rekanan/pemasok (Supplier Public), pelanggan (Costumer Public), konsumen (Consumer Public), bidang pendidikan (Educational Public), dan umum (General Public). Seperti dalam PT Pertamina, divisi External Communication memiliki publik eksternalnya sendiri yaitu publik pemerintahan yang terdiri dari eksekutif, legislatif dan yudikatif, publik NGO (non government organization), serta publik internasional.

(35)

PR mempunyai keterlibatan penuh untuk memperkuat komunikasi dengan kalangan eksternal dan internal suatu instansi baik pemerintahan maupun swasta. Begitu pula dengan PR PT Pertamina RU III, mereka harus selalu dilibatkan dalam segala hal yang berhubungan dengan menjaga reputasi perusahaan dimata khalayak internal pada umumnya, dan eksternal pada khususnya, disesuaikan dengan ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab beliau sebagai praktisi PR.

Peranan PR PT Pertamina (Persero) RU III, adalah: 1. Sebagai Penasehat Ahli (Expert Prescriber)

PR PT Pertamina membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah yang berhubungan dengan public. Misalnya, dalam kasus ledakan elpiji, PR PT Pertamina (Persero) BBM bekerja sama dengan divisi Gas Domestik untuk menyelesaikan kasus ledakan gas elpiji yang terjadi.

2. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator)

PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu medengar apa yang menjadi keinginan dan harapan publik. Biasanya dilakukan melalui kontak

Pertamina maupun surat dari publik.

3. Fasilitator Pemecah Masalah (Problem Solving Process Fasilitator)

PR bertindak sebagai membantu proses pemecahan masalah. Mulai dari ide sampai pada proses pelaksanaan penyelesaian kasus.

(36)

3.2 Metode Penelitian

Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena tujuan umum penelitian adalah untuk memecahkan masalah, maka langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan masalah yang akan dirumuskan (Nawawi, 2001:65). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metosde yang bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada faktor lain (Rakhmat, 1985:38).

Metode korelasional digunakan untuk meneliti hubungan diantara variabel-variabel. Dalam penelitian ini, metode korelasional digunakan untuk meneliti sejauh mana pengaruh layanan media intranet sebagai media internal Public Relations terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan di PT. Pertamina (Persero) RU III Plaju.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa,

sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian (Bungin, 2011:109). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi ditetapkan adalah seluruh karyawan tetap PT Pertamina (Persero) RU III Plaju. Berdasarkan hasil pra penelitian yang dilakukan peneliti, maka jumlah karyawan PT Pertamina (Persero) RU III Plaju adalah sebanyak 168 orang yang terdiri dari 14 bagian/divisi. Keempatbelas bagian itu adalah:

Tabel 3.7

Populasi Penelitian

Bagian Populasi

Production 23

Engineering & Development 15

Reliability 9

HSE 20

Operational Performance Improvement (OPI) 9

Procurement 20

General Affairs 18

Internal Audit 7

(37)

Asset Management 5

Information & Telecommunication (IT) 7

Finance 12

Human Resource (HR) 10

Medical 8

168 orang

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh popuasi (Bungin, 2005:115). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus Taro Yamane untuk menentukan jumlah sampel karena jumlah populasi yang lebih dari 100 orang. Presisi yang peneliti gunakan adalah 10% dan tingkat kepercayaan 90%. Adapun rumus Taro Yamane adalah sebagai berikut (Bungin, 2005:115):

n =

Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi

d2 = presisi (digunakan 10% atau 0,1)

Berdasarkan rumus diatas, maka jumlah sampel yang dipilih adalah sebagai berikut:

n =

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, adalah: 1. Proporsional Stratified Sampling (Sampling Berstrata Proporsional)

Sampel ini bertujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang heterogen

dikelompokkan kedalam sub populasi berdasarkan karakteristik tertentu sehingga setiap kelompok atau strata mempunyai anggota sampel relatif homogen. Dalam

(38)

Tabel 3.8

Sampel Penelitian

Bagian Populasi Penarikan Sampel Sampel

Production 23

(39)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik-teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset dalam mengumpulkan data (Kriyanto, 2006:91). Pengumpulan data dalam penelitian, terutama penelitian kuantitatif, bukanlah hal yang mudah. Ini disebabkan karena peneliti instrumen utama dalam pengumpulan data (Danim, 2002:151). Pengumpulan data dilakukan melalui:

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data di lapangan yang meliputi kegiatan di lokasi penelitian melalui kuisioner. Kuisioner merupakan daftar pertanyaan dengan alternatif (option) jawaban yang telah tersedia sehingga responden hanya perlu memilih jawaban yang sesuai dengan aspirasi, persepsi, sikap, keadaan atau pendapat pribadinya (Suyatno & Sutinah, 2005:60).

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research).

Penelitian kepustakaan, yaitu mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, literatur, dan internet sebagai

media online yang sangat membantu untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 2008:263). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap, yaitu:

a. Analisis Tabel Tunggal

(40)

b. Analisis Tabel Silang

Teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut positif atau negatif ( Singarimbun, 2008:273).

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui apakah data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk mengukur tingkat hubungan diantara dua variabel, maka peneliti menggunakan rumus koefisien tata genjang (Rank Order Correlation Coeficient) oleh Spearman atau Spearman Rho Koefisien. Spearman Rho menunjukkan hubungan antara variabel X dan variabel Y yang tidak diketahui sebaran datanya (Kriyantono, 2006:174). Untuk menguji hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan digunakan koefisien korelasi tata genjang (Rank Order Correlation Coeficient) oleh Spearman. Uji hipotesis ini menggunakan korelasi Spearman Rank karena jenis data yang dikorelasikan karena adanya jenjang dari kedua variabel tidak harusmembentuk distribusi normal. Jadi, korelasi Spearman Rank bekerja dengan data ordinal atau berjenjang atau ranking. Spearman Rho

Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal. Selanjutnya jika tabel signifikan > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, sementara jika tabel signifikan < 0,05, maka terdapat hubungan yang signifikan sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi (derajat hubungan) digunakan skala Guildford atau koefisien asosiasi, sebagai berikut (Kriyantono, 2006:168-169):

< 0,20 : hubungan rendah sekali 0,20 – 0,40 : hubungan rendah tapi pasti 0,41 – 0,70 : hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,91 : hubungan yang tinggi

(41)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian

4.1.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa langkah dalam pengumpulan data, yaitu:

1. Sebelum melakukan penelitian ke lokasi penelitian, yaitu di PT Pertamina (Persero) RU III Plaju, peneliti terlebih dahulu sudah meminta izin dari pihak perusahaan di bagian Communication and Relations (Public Relations). Namun, sebelum itu peneliti mengajukan surat izin penelitian di bagian pendidikan FISIP USU (789/UN5.2.1.9.1/PPM/2016). Setelah itu, peneliti mendapatkan surat izin dari perusahaan untuk melakukan penelitian di lokasi penelitian (198/K12030/2016-S8).

2. Peneliti melakukan kegiatan penelitian lapangan mulai tanggal 14 Maret

2016 sampai dengan 26 Maret 2016. Peneliti menyebarkan kuisioner kepada responden yang terpilih melalui proses sampling yang telah dilakukan

peneliti sebelumnya.

4.1.2 Teknik Pengolahan Data

Setelah peneliti selesai melakukan pengumpulan data dari kuisioner yang diberikan kepada 63 responden, maka tahap selanjutnya peneliti melakukan pengolahan data jawaban dari kuisioner tersebut. Tahap-tahap tersebut, yaitu:

1. Penomoran kuesioner

Penomoran kuisioner ini merupakan tahapan memberikan nomor pada setiap kuisioner yang telah diberi nomor pengenal, yakni nomor 01 s/d 63.

2.

Editing

Tahap ini merupakan tahap yang dilakukan untuk memperbaiki jawaban responden yang kurang jelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari hal-hal yang tidak sesuai dengan anjuran pengisian kuesioner.

(42)

Coding adalah proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke kotak kode yang disediakan di kuisioner dalam bentuk angka (score).

4. Inventarisasi Variabel

Inventarisasi Variabel adalah data mentah yang diperoleh dan dimasukkan kedalam lembar tabel Fotron Cobol (FC) sehingga memuat seluruh data dalam kesatuan.

5. Tabulasi Data

Tabulasi data adalah memindahkan variabel responden yang sudah melalui pengkodean dan inventarisasi variabel ke dalam kerangka tabel. Tabulasi ini terbagi atas tabulasi tunggal dan tabulasi silang. Sebaran data dalam tabel secara rinci meliputi kategori frekuensi, persentase, dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak IBM SPSS versi 23.0. 6. Pengujian hipotesis

Tahap pengujian data statistik untuk mengetahui apakah data yang

ditemukan menolak atau menerima hipotesa penelitian yang diajukan. Untuk mengukur tingkat hubungan di antara dua variabel, maka peneliti

menggunakan rumus koefisien tata genjang (Rank Order Correlation Coefficient) oleh Spearman atau Spearman Rho Koefisien.

4.2 Analisis Tabel Tunggal

(43)

4.2.1 Karakteristik Responden

Tabel 4.1

Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1. Laki-laki 57 90.5

2. Perempuan 6 9.5

Total 63 100

Sumber: P.2/FC.1

Tabel 4.1 menunjukkan data jenis kelamin responden. Data ini menunjukkan bahwa karyawan yang ada di PT Pertamina (Persero) RU III Plaju lebih didominasi oleh karyawan laki-laki dibanding karyawan perempuan. Hal ini mungkin disebabkan karena pihak manajemen PT Pertamina (Persero) RU III Plaju lebih banyak menerima karyawan laki-laki dibanding perempuan saat penerimaan karyawan.

Tabel 4.2

Usia

No. Usia Frekuensi Persentase (%)

1. < 30 tahun 10 15.9

2. 30 – 35 tahun 15 23.8

3. 35 – 40 tahun 7 11.1

4. 41 – 45 tahun 7 11.1

5. > 45 tahun 24 38.1

Total 63 100

Sumber: P.3/FC.2

(44)

Tabel 4.3

Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan

Terakhir Frekuensi Persentase (%)

1. Tamat SMA 10 15.9

2. D3 7 11.1

3. S1 44 69.8

4. S2 2 3.2

5. S3 0 0

Total 63 100

Sumber: P.4/FC.3

Tabel 4.3 menunjukkan data pendidikan terakhir responden. Data ini menujukkan bahwa karyawan yang memiliki pendidikan terakhir S1 adalah yang paling banyak. Terdapat 44 responden karyawan yang memiliki pendidikan terakhir S1. Sedangkan yang paling sedikit adalah karyawan yang memiliki tingakat

pendidikan S2, yaitu sebanyak 2 responden. Hal ini mungkin disebabkan karena pihak manajemen perusahaan lebih banyak menerima karyawan yang memiliki

pendidikan terakhir S1.

Tabel 4.4

Lama Bekerja

No. Lama Kerja Frekuensi Persentase (%)

1. < 5 tahun 7 11.1

2. 5 – 10 tahun 22 34.9

3. 10 – 15 tahun 5 7.9

4. 15 – 20 tahun 4 6.3

5. > 20 tahun 25 39.7

Total 63 100

Sumber: P.5/FC.4

(45)

bekerja diatas 20 tahun. Terdapat 25 responden yang telah bekerja lebih dari 20 tahun. Hal ini dapat diartikan bahwa karyawan yang bekerja di PT Pertamina (Persero) RU III Plaju sudah memiliki pengamalam kerja yang tinggi dan sudah lama bekerja.

Tabel 4.5

Bagian/Divisi

No. Bagian/Divisi Frekuensi Persentase (%)

1. Production 9 14.3

2. Engineering & Development 6 9.5

3. Reliability 3 4.8

4. HSE 7 11.1

5. Operational Performance Improvement (OPI)

3 4.8

6. Procurement 7 11.1

7. General Affairs 7 11.1

8. Internal Audit 3 4.8

9. Legal Counsel 2 3.2

10. Asset Management 2 3.2

11. Information & Telecommunication (IT)

3 4.8

12. Finance 4 6.3

13. Human Resource (HR) 4 6.3

14. Medical 3 4.8

Total 63 100

Sumber: P.6/FC.5

(46)

Production yang dimana bagian ini sangat penting untuk kelancaran produksi minyak PT Pertamina (Persero) RU III Plaju.

4.2.2 Media Internal Public Relations

Tabel 4.6

Intensitas Mengakses

No. Intensitas Frekuensi Persentase (%)

1. > 3 Kali 47 74.6

2. 3 Kali 5 7.9

3. 2 Kali 6 9.5

4. 1 Kali 5 7.9

Total 63 100

Sumber: P.7/FC.6

Tabel 4.6 menunjukkan intensitas responden dalam mengakses portal intranet

RU III. Data ini menunjukkan bahwa karyawan yang ada di PT Pertamina (Persero) RU III Plaju sangat sering mengakases portal intranet RU III. Terdapat 47 responden yang mengakses portal intranet RU III lebih dari tiga kali dalam satu hari. Hal ini menunjukkan bahwa intranet yang ada di PT Pertamina (Persero) RU III Plaju merupakan media yang sangat penting bagi karyawan untuk mencari informasi tentang perusahaan.

Tabel 4.7

Memperoleh Informasi/Pengetahuan

No. Memperoleh Informasi/

Pengetahuan

Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 18 28.6

2. Setuju 43 68.3

3. Kurang Setuju 2 28.6

4. Tidak Setuju 0 0

Total 63 100

(47)

Tabel 4.7 menunjukkan tentang informasi yang diperoleh responden dalam mengakses portal intranet RU III. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju mengakses portal intranet RU III dengan frekuensi 43 dan terdapat 2 responden yang tidak setuju. Hal ini dapat diartkan bahwa intranet RU III merupakan media yang dipilih sebagian besar karyawan untuk mencari informasi seputar perusahaan.

Tabel 4.8

Tampilan

No. Tampilan Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat menarik 5 7.9

2. Menarik 46 73

3. Kurang menarik 12 19

4. Tidak menarik 0 0

Total 63 100

Sumber: P.9/FC.8

Tabel 4.8 menunjukkan data tentang tampilan portal intranet RU III. Data tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 46 responden menyatakan tampilan portal intranet RU III menarik. Hal ini diartikan sebagian besar karyawan mengakses portal intranet RU III karena tampilannya menarik karena media ini dikelola baik oleh orang-orang yang berkecimpung didalamnya sehingga tampilan portal ini menarik bagi sebagian besar karyawan PT Pertamina (Persero) RU III Plaju.

Tabel 4.9

Update Berita

No. Update Berita Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 6 9.5

2. Setuju 49 77.8

3. Kurang Setuju 8 12.7

4. Tidak Setuju 0 0

Total 63 100

(48)

Tabel 4.9 menunjukkan data tentang apakah portal intranet RU III sering meng-update berita yang ada. Dari data diatas menunjukkan bahwa 49 responden menyatakan portal intranet RU III sering meng-update berita dan terdapat 8 responden yang kuranf setuju akan pernyataan tersebut. Hal tersebut diartikan bahwa portal intranet RU III sering meng-update berita-berita yang ada di perusahaan untuk diberikan kepada karyawan PT Pertamina (Persero) RU III Plaju.

Tabel 4.10

Penggunaan Bahasa Jelas dan Mudah Dipahami

No. Penggunaan Bahasa Jelas

dan Mudah Dipahami

Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 7 11.1

2. Setuju 55 87.3

3. Kurang Setuju 1 1.6

4. Tidak Setuju 0 0

Total 63 100

Sumber: P.11/FC.10

(49)

Tabel 4.11

Isi Berita Berdasarkan Fakta

No. Isi Berita Sesuai

Fakta

Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 8 12.7

2. Setuju 55 87.3

3. Kurang Setuju 0 0

4. Tidak Setuju 0 0

Total 63 100

Sumber: P.12/FC.11

Tabel 4.11 menunjukkan data tentang isi berita di portal intranet RU III

berdasarkan fakta atau tidak bagi karyawan. Data diatas menunjukkan 55 responden setuju bahwa isi berita yang ada di portal intranet RU III sesuai fakta yang ada. Sedangkan sisanya terdapat 8 responden yang sangat setuju. Hal ini dapat diartikan bahwa seluruh responden menyatakan bahwa isi berita yang ada di portal intranet RU III sesuai fakta yang ada di lapangan.

Tabel 4.12

Isi Berita Menarik

No. Isi Berita Menarik Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat menarik 5 7.9

2. Menarik 48 76.2

3. Kurang menarik 10 15.9

4. Tidak menarik 0 0

Total 63 100

Sumber: P.13/FC.12

Tabel 4.13 menunjukkan data tentang isi berita yang ada di portal intranet RU

(50)

intranet RU III menarik untuk dibaca oleh karyawan untuk pemenuhan kebutuhan informasi.

Tabel 4.13

Informasi dan Berita Jelas dan Mudah Dipahami

No. Informasi dan Berita Jelas dan

Mudah Dipahami

Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat jelas 9 1.6

2. Jelas 53 84.1

3. Kurang Jelas 1 1.6

4. Tidak Jelas 0 0

Total 63 100

Sumber: P.14/FC.13

Tabel 4.13 menunjukkan tentang informasi dan berita di portal intranet RU

III jelas dan mudah dipahami atau tidak bagi karyawan. Data tersebut menunjukkan 53 reponden jelas dalam informasi dan berita yang ada di portal intranet RU III. Sedangkan terdapat 9 responden menyatakan tidak jelas dan sisanya 1 responden menyatakan kurang jelas. Hal ini dapat diartikan bahwa informasi dan berita yang disajikan di portal intranet RU III jelas dan mudah dipahami oleh sebagian besar karyawan.

Tabel 4.14

Informasi dan Berita Cukup Lengkap dan Beragam

No. Informasi dan Berita Cukup

Lengkap dan Beragam

Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 5 7.9

2. Setuju 48 76.2

3. Kurang Setuju 10 15.9

4. Tidak Setuju 0 0

Total 63 100

(51)

Tabel 4.14 menunjukkan data tentang informasi dan berita yang disajikan di portal intranet RU III apakah cukup lengkap dan beragam. Dari data diatas menunjukkan bahwa terdapat 48 responden setuju dan sisanya terdapat 5 responden yang sangat setuju serta 10 responden yang kurang setuju. Hal ini dapat diartikan bahwa informasi dan berita yang tersaji di portal intranet RU III cukup lengkap dan beragam bagi karyawan.

Tabel 4.15

Informasi Sesuai dengan Kebutuhan

No. Informasi Sesuai dengan

Kebutuhan

Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Sesuai 5 4.8

2. Sesuai 50 79.4

3. Kurang Sesuai 10 15.9

4. Tidak Sesuai 0 0

Total 63 100

Sumber: P.16/FC.15

(52)

4.2.3 Pemenuhan Kebutuhan Informasi

Tabel 4.16 menunjukkan bahwa apakah kebutuhan memperoleh informasi terpenuhi setelah mengakses portal intranet RU III. Berdasarkan data diatas menunjukkan terdapat 46 responden yang menyatakan setuju bahwa setelah mengakses portal intranet RU III kebutuhan memperoleh informasi terpenuhi. Sedangkan sisanya terdapat 8 responden yang menyatakan sangat setuju dan 9 responden yang menyatakan kurang setuju. Hal tersebut dapat diartikan bahwa setelah mengakses portal intranet RU III, kebutuhan dalam memperoleh informasi bagi karyawan terpenuhi.

(53)

terpenuhi. Berdasarkan diatas terdapat 39 responden yang setuju bahwa kebutuhan untuk memperoleh referensi dalam memecahkan masalah terpenuhi setelah mengakses portal intranet RU III. Sedangkan sisanya terdapat 5 responden menyatakan sangat setuju, 18 menyatakan kurang setuju, dan 1 responden menyatakan tidak setuju. Hal tersebut dapat diartikan bahwa kebutuhan untuk memperoleh referensi dalam memecahkan masalah terpenuhi bagi karyawan setelah mengakses portal intranet RU III.

Tabel 4.18

Kebutuhan Memperoleh Hiburan

No. Kebutuhan Memperoleh Hiburan Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 3 4.8

2. Setuju 33 52.4

3. Kurang Setuju 26 41.3

4. Tidak Setuju 1 1.6

Total 63 100

Sumber: P.19/FC.18

(54)

Tabel 4.19

Kebutuhan Memperoleh Sarana Relaksasi atau Penyaluran Emosi

No. Kebutuhan Memperoleh Sarana

Relaksasi atau Penyaluran Emosi

Tabel 4.19 menunjukkan bahwa apakah kebutuhan untuk memperoleh sarana relaksasi dan penyaluran emosi terpenuhi setelah mengakses portal intranet RU III. Berdasarkan data diatas terdapat 30 responden setuju dan 2 responden sangat setuju bahwa kebutuhan untuk memperoleh sarana relaksasi dan penyaluran emosi terpenuhi setelah mengakses portal intranet RU III. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian responden kebutuhannya dalam memperoleh sarana relaksasi dan penyaluran emosi terpenuhi setelah mengakses portal intranet RU III.

Tabel 4.20

Kebutuhan Mengisi Waktu Luang

No. Kebutuhan Mengisi Waktu

Luang

(55)

luang terpenuhi setelah mengakses portal intranel RU III. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar kebutuhan mengisi waktu luang karyawan terpenuhi setelah mengakses portal intranel RU III.

Tabel 4.21

Kebutuhan Berbagi Pengalaman dengan Orang Lain

No. Kebutuhan Berbagi

Pengalaman dengan Orang

Lain

Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 4 6.3

2. Setuju 41 65.1

3. Kurang Setuju 17 27

4. Tidak Setuju 1 1.6

Total 63 100

Sumber: P.22/FC. 21

Tabel 4.21 menunjukkan apakah kebutuhan berbagi pengalaman dengan orang lain terpenuhi setelah mengakses portal intranet RU III. Berdasarkan data diatas terdapat 41 responden setuju bahwa kebutuhan berbagi pengalaman dengan orang lain terpenuhi setelah mengakses portal intranet RU III. Hal ini dapat diartikan bahwa hampir seluruh responden dalam kebutuhan berbagi pengalaman dengan orang lain terpenuhi setelah mengakses portal intranet RU III

Tabel 4.22

Kebutuhan Memperkuat Hubungan dengan Orang Lain

No. Kebutuhan Memperkuat Hubungan

dengan Orang Lain

Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 6 9.5

2. Setuju 40 63.5

3. Kurang Setuju 16 25.4

4. Tidak Setuju 1 1.6

Total 63 100

(56)

Tabel 4.22 menunjukkan bahwa apakah kebutuhan memperkuat hubungan dengan orang terpenuhi setelah mengakses portal intranet RU III. Berdasarkan data diatas terdapat 40 responden setuju dan 6 responden sangat setuju bahwa kebutuhan memperkuat hubungan dengan orang terpenuhi setelah mengakses portal intranet RU III. Sedangkan 16 responden kurang setuju dan 1 responden tidak setuju. Hal ini dapat diartikan bahwa kebutuhan memperkuat hubungan dengan orang bagi karyawan terpenuhi setelah mengakses portal intranet RU III

Tabel 4.23

Kepuasan Setelah Mengakses

No. Perasaan Setelah

Akses Berita

Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat puas 5 7.9

2. Puas 46 73

3. Kurang puas 12 19

4. Tidak puas 0 0

Total 63 100

Sumber: P.24/FC. 23

Tabel 4.23 menunjukkan bahwa apakah perasaan responden setelah mengakses berita di portal intranet RU III. Berdasarkan data diatas, perasaan puas dinyatakan oleh 46 responden yang dimana dapat diartikan bahwa karyawan puas setelah mengakses berita di portal intranet RU III.

4.3 Analisis Tabel Silang

Gambar

Tabel 3.3 Produk BBM
Tabel 3.4 Produk BBK
Gambar 5
Tabel 3.8 Sampel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan angket hasil penelitian menjukan bahwa tingkat persepsi masyarakat tentang konflik orangutan dengan masyarakat hutan Rawa Tripa tergolong Kurang Baik,

2.2.1.2 Aspek Indeks Dalam Novel Luka Tanah Karya Hary B Kori’un Berdasarkan kerangka teori yang telah diuraikan, “Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah

Hasil pembahasan pada table 2.5 yaitu tujuan dari penelitian ini adalah sistem informasi kepegawaian yang dibuat diharapkan dapat membantu PKIS Sekar Tanjung dalam mengelola

penulis, nifas normal adalah nifas yang berlangsung 6 minggu tanpa ada keluhan dan penyulit pada masa nifas, TFU dalam batas normal, pengeluaran lochea sesuai dengan

Meskipun Tiongkok selalu bereaksi terhadap pengenaan tarif oleh AS, akan tetapi sejauh ini Tiongkok belum mengenakan tarif impor kepada

I social juga telah menimbulkan makna memahami isi hati masing-masing dari orang- I orang atau person yang berkomunikasi itu, artinya getaran perasaan orang-orang

“PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN RESIKO SISTEMATIS TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI FARMASI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA”. 1.2