• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Pesawaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Pesawaran"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

ii ABSTRAK

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Pesawaran

Oleh : Zurizal NPM. 1013109076

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran dengan objek penelitian siswa kelas IV dengan jumlah 32 siswa. Selama ini dalam proses belajar mengajar pada kelas IV khususnya mata pelajaran IPA sering timbul permasalahan seperti : 1). Kurangnya penggunaan metode yang bervariasi sehingga membosankan 2). Perserta didik kurang fokus dalam pembelajaran 3). Rendahnya prestasi belajar peserta didik

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan pembelajaran dikelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dalam peningkatan hasil belajar, penelitian ini dilaksanakan melalui siklus I dan II dengan bebrapa tahap yaitu pengumpulan data, analisis data.

Pada siklus I pertemuan 1, aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan IPA menunjukkan nilai persentase sebesar 34,38 % dan pada siklus I pertemuan 2, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan IPA menunjukkan nilai persentase sebesar 46,88%, dan terlihat terjadi peningkatan sebesar 12,25%. Dari kedua hasil tersebut dapat diambil rata-rata sebesar 60,63% dan pada kriteria keberhasilan menunjukkan tingkat aktivitas siswa masih "sedang" dalam proses pembelajaran Pendidikan IPA dengan menggunakan metode demonstrasi.

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia secara terus menerus telah dilakukan dengan baik secara konvensional maupun inovatif, seperti pelatihan dan peningkatan kualiflkasi guru, penyempumaan kurikulum, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan lainnya. Walaupun berbagai upaya telah dilakukan, namun hingga kini mutu pendidikan belum menunjukan peningkatan yang berarti baik pada jenjang pendidikan dasar, menengah, maupun pada jenjang pendidikan tinggi.

(3)

pendidikan merupakan suatu syarat mutlak untuk mmpercepat masyarakat yang demokratis, masyarakat yang berdisiplin, masyarakat yang bersatu, penuh toleransi dan pengertian serta dapat bekerja sama. (Ruminiati : 2007)

Dalam hal ini fungsi sekolah sangatlah penting untuk menciptakan manusia sebagai sumber daya yang baik. Hal ini tidak terlepas dari peran seorang gum dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar di sekolah. Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kompetensi dan ketepatan guru memilih dan menggunakan metode pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi siswa merupakan kompetensi dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru (Kosasih, 1992). Hal ini didasari oleh asumsi bahwa ketepatan guru dalam memilih model pembelajaran akan bepengaruh terhadap kualitas proses pembelajaran yang di lakukan (Wahab, 1986).

(4)

Sementara itu, kondisi pembelajaran IPA saat itu lebih diwamai oleh pendekatan yang menitik beratkan pada metode pembelajaran konvensional seperti pemaparan dalam penyampaian materi yang kurang menarik dan kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran bersifat guru-sentris (teacher centered), siswa kurang berani bertanya dan mengemukakan pendapatnya. Kecenderungan pembelajaran demikian mengakibatkan lemahnya pengembangan potensi din siswa dalam pembelajaran sehingga hasil belajar yang dicapai masih dibawah kreteria ketuntasan minimum (KKM).

Pada pembelajaran konvensional berakibat rendahnya hasil belajar siswa yang diduga kuat akibat motivasi, minat dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih rendah. Suasana belajar seperti itu, semakin menjauhkan peran Pembelajaran IPA dalam upaya mempersiapkan warga negara yang baik. Sehubungan dengan permasalahan di atas, diperlukan adanya suatu model yang mampu menempatkan siswa pada posisi yang lebih aktif, kreatif, mendorong pengembangan potensi dan kemampuan yang dimiliki serta menemukan makna yang dalam dari apa yang dipelajarinya.

(5)

Metode demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembelajaran tertentu pada siswa. Suatu upaya praktik 'dengan menggunakan peragaan yang ditujukan pada siswa yang tujuannya ialah agar siswa lebih mudah memahami dengan mempraktik'an dari apa yang telah diperoleh dan dapat mengatasi suatu permasalahan apabila terdapat perbedaan.

Menurut Faturahman (2008) metode demonstrasi memiliki 4 keterampilan yakni: (1) dapat membimbing siswa kearah berfikir satu saluran pikiran, (2) dapat merangsang siswa untuk lebih aktifdalam mengikuti proses belajar, (3) perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang didemonstrasikan. Jadi dalam proses pembelajaran anak didik akan lebih terarah dan mengurangi perhatian anak didik kepada permasalahan lain, dan (4) dapat menambah pengalaman anak didik.

(6)

Berdasarkan kenyataan di lapangan, hasil semester 1 siswa kelas IV SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran Tengah siswa yang memperoleh nilai tinggi (6,00 - 10,00) lebih sedikit dari yang nilai rendah (4,26 - 5,49). Sebagai contoh dapat dilihat dari hasil ulangan catur wulan 1 tahun pelajaran 2011-2012 sbb:

Table 1.1 Hasil Belajar Siswa Kelas IV Semester I Mata Pelajaran IPA Tahun Pelajaran 2011/2012

No Nilai Jumlah Persentase (%) Tingkat/Predikat

1 >9,50 - 0 Istimewa

2 8,00 - 9,49 5 15,63 Amat Baik 3 6,00 - 7,99 7 21,88 Baik 4 5,50-5,59 10 31,25 Cukup 5 4,26 - 5,49 10 31,25 Kurang

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari jumlah 32 orang siswa yang mengikuti ulangan umum semester I tahun pelajaran 2010-2011 yang memperoleh nilai tinggi (6,00 - 10,00) ada 12 orang (37,50%) lebih sedikit dibandingkan dengan yang memperoleh nilai rendah (4,26 - 5,59) ada 20 orang (62,50%).

(7)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian-uraian dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai masalah berikut:

1. Kurangnya penggunaan metode yang bervariasi sehingga membosankan 2. Perserta didik kurang fokus dalam pembelajaran

3. Rendahnya prestasi belajar peserta didik

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah penggunaan metode demonstrasi dalam meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA?

2. Bagaimana meningkatnya pemahaman, prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adaiah untuk:

Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA kelas IV SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran dengan menggunakan metode demonstrasi.

1.5 Manfaat Penelitian

(8)

1. Siswa, yaitu meningkatkan prestasi belajar pada pelajaran IPA kelas IV SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran dengan menerapkan metode demonstrasi.

2. Guru Kelas IV, dapat menambah wawasan dan pengalaman tentang penerapan metode demonstrasi dalarn Pendidikan IPA, sehingga menjadi guru yang profesional.

3. Sekolah, yaitu hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan acuan bagi pengembang pembelajaran IPA menjadi yang bermakna.

(9)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Belajar

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal

balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan

tertentu. Tanpa disadari dalam kehidupan setiap individu mulai dari

lahir hingga dewasa sesuai dengan kebutuhan belajar adalah kegiatan

yang dialami oleh setiap manusia dalam kehidupannya.

“Kata belajar menunjuk arti apa yang harus dilakukan seseorang

sebagai subyek yang menerima pelajaran, bukan sekedar menghapal,

bukan pula sekedar mengingat”. (Sardiman,1998:34).

“Belajar pada dasarnya merupakan suatu proses yang ditandai dengan

adanya perubahan pengetahuan, pemahaman, dan sikapnya. Belajar

adalah proses yang aktif, yaitu mereaksi semua situasi yang berada

disekitar individu, yang mengarah pada suatu tujuan”. (Tim MKDK

IKIP Semarang,1995:25).

Belajar pada hakikatnya perubahan pada diri seseorang sebagai subjek

didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karena belajar

(10)

tiga ranah, maka bagaimana agar belajar benar-benar terjadi. Ada

beberapa teori belajar yang akan penulis paparkan dalam pembahasan

ini untuk melihat bagaimana hakikatnya belajar yang sesungguhnya.

Hasil belajar dari gabungan kata hasil dan kata belajar.

Menurut Skiner dalam Ruminiati (2007), belajar merupakan suatu

proses atau suatu penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara

progressif. Pengertian belajar ialah suatu perubahan dalam

kemungkinan atau peluang terjadinya respons. Skinner berpendapat

bahwa ganjaran merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses

belajar. Skinner membedakan respons menjadi dua macam, yaitu

respondent conditioning dan operant conditioning. respondent

conditioning adalah respon yang diperoleh dari beberapa stimulus yang

teridentifikasi dan respon tersebut bersifat relative tetap. Seorang dapat

dikatakan belajar jika dalam diri orang tersebut terjadi suatu aktivitas

yang mengakibatkan pembahan tingkah laku yang dapat diamati relatif

lama.

Belajar merupakan salah satu paktor yang mempengaruhi dan berperan

penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu

Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran diidentifikasikan dengan kata "mengajar" berasal dari

(11)

mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar. Jadi

pembelajaran adalah" suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk

memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu

tujuan yaitu tercapainya tujuan kurikulum. Pembelajaran merupakan

suatu kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu,

membimbing dan memotivasi siswa mempelajari suatu informasi

tertentu dalam suatu proses yang telah dirancang secara masak

mencakup segala kemungkinan yang terjadi.

Menurut Corey dalam Ruminiati (2007: 14), pembelajaran adalah

suatu proses dimana lingkungan seseorang dikelola secara disengaja

untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu,

sehingga dalam kondisi-kondisi khusus akan menghasilkan respon

terhadap situasi tertentu juga. Menurut Nuraini dalam Ruminiati

(2007: 15), konsep pembelajaran merupakan system lingkungan yang

dapat menciptakan proses belajar pada diri siswa selaku peserta didik

dan guru sebagai pendidik dengan didukung seperangkat kelengkapan

sehingga terjadi pembelajaran. Jadi, dalam pembelajaran semua

kegiatan guru diarahkan untuk membantu siswa mempelajari suatu

materi tertentu baik berupa pelajafan, keterampilan, sikap kerohanian

dan sebagainya.

Pengertian pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun

(12)

prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran

Pengertian Prestasi Belajar

Dengan berakhimya suatu proses pembelajaran maka siswa

memperoleh suatu hasil belajar yaitu yang berkaitan dengan tingkat

kemampuan dan penguasaan yang di capai oleh siswa setelah

mengikuti pembelajaran. Prestasi belajar merupakan suatu hal yang

berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap suatu materi

yang telah diajarkan. Ahmadi (dalam Poerwanti, 2008: 4) menjelaskan:

"Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha dalam hal

ini usaha belajar diwujudkan dalam prestasi dalam nilai setiap

mengikuti tes."

Udin. S (dalam Poerwanti, 2008: 2) menyatakan sebagai berikut:

"Prestasi belajar dalam ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar

yang terdiri dari pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi dan

penerapan." Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai

oleh individu setelah mengalami proses belajar dalam jangka waktu

tertentu. Prestasi belajar juga dapat diartikan sebagai kemampuan

maksimal yang dicapai seseorang dalam suatu usaha yang dihasilkan

pengetahuan dan nilai-nilai kecakapan hidup.

Mata Pelajaran IPA Di Sekolah

(13)

lingkungan alam, mengembangkan keterampilan, wawasan dan

kesadaran teknologi dalam kaitan dengan pemanfaatannya bagi

kehidupan sehari-sehari.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kelas IV menuntut

agar guru dapat menguasai bahan pelajaran serta mengorganisasi kelas.

Jika dalam memberikan materi pembelajaran IPA seorang guru

menggunakan metode demonstrasi, sebelumnya guru sudah

mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam demonstrasi

tersebut.

2.2 Metode Mengajar dan Pembelajaran 2.2.1 Pengertian Metode Pembelajaran

Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus dimiliki

oleh seorang guru dalam suatu kegiatan pembelajaran. Metode

mengajar merupakan cara atau teknik yang digunakan guru dalam

melakukan interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran

berlangsung.

Beberapa prinsip dalam penggunaan metode mengajar yang berkaitan

dengan faktor perkembangan kemampuan siswa menurut Winataputra,

2004 "Strategi Belajar Mengajar"

1) Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran (curiosity). 2) Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang

(14)

3) Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah.

4) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kegemaran sesuatu (sikap skeptis).

5) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan terhadap sesuatu topik permasalahan.

6) Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak. 7) Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu untuk

belajar secara mandiri.

8) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerja sama.

9) Metode mengajar hams memungkinkan siswa untuk termotivasi dalam belajarnya.

Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran ditinjau dari segi

prosesnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap

pembelajaran harus bertujuan, sehingga dalam proses

pembelajarannya akaii memerlukan suatu cara dan teknik yang

efektif yang memungkinkan dapat mencapai tujuan tersebut.

2. Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan

guru dalam kegiatan pembelajaran. Tahapan-tahapan kegiatan

belajar mengajar pada dasamya adalah proses atau prosedur

penggunaan metode-metode dengan yang digunakan dalam

pembelajaran tersebut.

3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian

pembelajaran. Karakteristik metode mengajar dapat dijadikan

pertimbangan untuk penilaian, misalnya kegiatan pembelajaran

(15)

4. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam

kegiatan pembelajaran, apakah dalam kegiatan pembelajaran

tersebut perlu diberikan bimbingan secara individu atau kelompok.

2.2.2 Macam-macam Mctode Pembelajaran a. Metode Ceramah

Metode ceramah masih banyak digunakan dalam dunia pendidikan,

khususnya dalam pembelajaran secara klasikal. Metode ceramah

merupakan suatu cara penyajian bahan atau penyampaian bahan

pelajaran secara lisan dari guni dari guru.

b. Metode Diskusi

Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok,

Metode' mengajar diskusi merupakan cara mengajar dalam

pembahasan dan menyajian materinya melalui suatu problema atau

pertanyaan yang hams diselesaikan berdasarkan pendapat atau

keputusan secara bersama.

c. Metode Simulasi

Metode simulasi merupakan metode mengajar yang dapat

digunakan dalam pembelajaran ketompok. Mengajar dengan

simulasi obyeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenamya,

tetapi kegiatan mengajar yang sifatnya pura-pura. Simulasi dapat

dilakukan oleh siswa dengan menuntut adanya kemampuan siswa

dalam berinteraksi dengan kelompok. Jenis model simulasi

(16)

1. Bermain peran

2. Sosio drama

3. Permainan simulasi dan sebagainya

d. Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan metode mengajar yang dalam

penyajian atau pembahasan meterinya melalui percobaan atau

mencobakan sesuatu

serta mengamati secara proses. Metode eksperimen sulit

dipisahkan dengan demonstrasi karena keduanya memungkinkan

dapat digunakan secara bersamaan.

e. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang

menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara

langsung obyeknya atau caranya meiakukan sesuatu untuk

mempertunjukkan proses tertentu.

2.3 Pengertian Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi biasanya berkenaan dengan tindakan-tindakan atau

prosedur yang dilakukan misalnya proses mengerjakan sesuatu, proses

menggunakan sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain, atau

untuk mengetahui/melihat kebenaran sesuatu. Metode demonstrasi adalah

pertunjukan tentang proses terjadinya sesuatu peristiwa, sampai pada

(17)

Menurut Sanjaya (2006: 150), metode demonstrasi adalah metode penyajian

pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang

suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenamya atau sekedar tiruan

yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik

bahasan yang harus didemonstrasikan. Dengan demikian metode demonstrasi

adalah metode yang digunakan guru untuk mempertujukkan gerakan dengan

proses yang benar.

Dengan demikian dan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

metode demonstrasi adalah metode pengajaran dengan menggunakan peragaan

untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana

beijalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa. Untuk

memperjelas pengertian tersebut dalam praktiknya dapat di lakukan oleh guru

atau anak didik itu sendiri adapun sebaiknya dalam demonstrasi pelajaran

tersebut guru harus terlebih dulu mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya,

baru di ikuti murid-muridnya yang sesuai dengan petunjuk.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi.

Menurut Sanjaya (2006), metode demonstrasi memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode demonstrasi diantaranya:

1. Melalui demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperlihatkan benda pelajaran yang dijelaskan. 2. Proses pembelajaran akan lebih menarik sebab siswa tak hanya

mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

3. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.

(18)

1. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bias gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu sehingga dapat memakan waktu yang banyak. 2. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang memadai, yang berarti penggunaan metode ini memeriukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan ceramah.

3. Demonstrasi memeriukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekeija iebih professional. Disamping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.

Langkah-Langkah Menggunakan Metode Demonstrasi

Menurut Abimanyu (2008), langkah-langkah menggunakan metode demonstrasi yaitu :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang hams dilakukan:  Rumuskan tujuan yang hams dicapai oleh siswa.

 Menyusun materi yang akan diajarkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

 Menyiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan untuk mempermudah penguasaan materi yang telah disiapkan.

 Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang diperlukan.

2. Tahap Pelaksanaan a. Langkah Pembukaan

Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya :

 Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan denganjelas apa yang didemonstrasikan.

 Tanyakan pelajaran sebelumnya.

 Timbulkan motivasi siswa dengan mengemukakan anekdot atau kasus di masyarakat yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dibahas.

 Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa danjuga tugas- tugas apa yang harus dilakukan disamping dalam demonstrasi nanti.

(19)

dan dipersiapkan oleh guru. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.

 Pusatkan kepada siswa kepada hal-hal penting yang harus dikuasai dari demonstrasi yang dilakukan oleh guru sehingga semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan sebaik-baiknya.

 Ciptakan suasana kondusif dan hindari suasana yang menegangkan. Berikan. kesempatan siswa untuk aktif dan kritis mengikuti proses demonstrasi termasuk memberi kesempatan bertanya dan komentar-komentar.

c. Langkah Mengakhiri Demonstrasi

Jika demonstrasi telah selesai, yang dilakukan guru selanjutnya:

 Meminta siswa merangkum atau menyimpulkan pokok-pokok atau langkah kegiatan demonstrasi.

 Memberi kesempaten kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami.

 Melakukan evaluasi, balk evaluasi hasil belajar maupun evaluasi bersama tentangjalannya proses demunstrasi.

 Tindak lanjut baik berupa tugas berikutnya maupun tugas-tugas untuk mendalami materi yang baru diajarkan.

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas dirumuskan hipotesis penelitian tindakan

kelas sebagai berikut: Apabila dalam pembelajaran IPA menggunakan metode

demonstrasi dengan langkah-langkah yang tepat maka dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa kelas IV SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong

Kabupaten Pesawaran. Penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan

pertimbangan penulis adalah sebagai guru kelas IV SDN 1 Way Kepayang

Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran sehingga akan dapat

memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek

penelitian yang sangat sesuai dengan kemampuan penulis.

3.1.2 Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan pada semester

ganjil yaitu dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober Tahun Pelajaran

2011/2012.

3.1.3 Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif antara

peneliti dengan guru kelas IV SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong

Kabupaten Pesawaran. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 1

Way Kepayang dengan jumlah siswa 32 orang yang terdiri dari 18 orang

(21)

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan seluruh data yang telah diperoleh

berdasarkan instrument penelitian, kemudian data tersebut diberikan

kode-kode tertentu berdasarkan jenis dan sumbernya. Selanjutnya peneliti

melakukan interpretasi terhadap keseluruhan data sesuai dengan tujuan

penelitian. Data yang di atas adalah data kualitatif dan kuantitatif adapun data

kualitatif diperoleh dari Aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat dilihat dari

kuisioner, observasi, sedangkan data kualitatif di dapat dari hasil evaluasi

pembelajaran.

3.3 Alat Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa alat pengumpulan data, hal ini

dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lengkap dan valid, yang dapat

mendukung keberhasilan dalam penelitian ini. Alat yang digunakan antara

lain:

1. Lembar panduan observasi, instrument ini dirancang penelitian untuk

mengamati aktivitas belajar siswa dan kinerja guru. Observasi yang

peneliti gunakan yaitu observasi terstruktur sehingga pengamat hanya

tinggal membutuhkan tanda checklist ( √ ) pada tempat yang disediakan.

2. Tes Hasil Belajar, instrument ini digunakan untuk menjaring data

mengenai peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai

penguasaan terhadap materi yang dibelajarkan dengan menggunakan

(22)

3.4 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis dengan menggunakan

analisis kualitatif.

Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang terdiri atas: data

aktivitas siswa dan data kinerja guru selama kegiatan pembelajaran serta

data pendapat siswa dan data pendapat guru mengenai penerapan metode

Demonstrasi. Data tersebut diperoleh dari lembar observasi dan lembar

kuesioner.

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang difokuskan pada

situasi kelas, atau lazim dikenal dengan classroom action research (Wardani,

dkk. 2007: 13).

Prosedur pelaksanaan yang akan ditempuh adalah bentuk daur/siklus yang

terdiri dari empat kegiatan pokok, yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan

(acting)., pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting), prosedur

(23)

dst

Gambar: prosedur penelitian tindakan kelas

diadopsi dari Wardani, dkk. 2007: 1.3

3.6 Urutan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus dan masing-masing siklus

memiliki empat tahap kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi, dan refleksi.

Siklus I

1. Tahap Perencanaan

a. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama

proses pembelajaran di kelas. Pelaksanaan

Observasi Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan

Observasi Perencanaan

Refleksi SIKLUS I

(24)

b. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu

pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan

materi yang telah ditetapkan.

c. Menyusun lembar kerja siswa (LKS)

d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan siswa dan

guru selama pembelajaran berlangsung dan kuisioner/angket pendapat

siswa dan guru mengenai penggunaan metode demonstrasi yang

diberikan setelah selesai proses pembelajaran.

e. Menyusun soal pre test dan post test

2. Tahap Pelakasanaan Tindakan

a. Pendahuluan

1) Melaksanakan kegiatan awal, yaitu guru melaksanaan tes awal

(pretest) untuk mengetahui tentang pengetahuan awal siswa

sebelum materi diberikan dan guru menyiapkan alat yang akan

didemonstrasikan.

2) guru meminta siswa menyimak yang akan didemonstrasikan.

b. Pada kegiatan inti

1) Guru menjelaskan kepada siswa tentang materi IPA dengan cara

mendemonstrasikan materi yang akan diajarkan sehingga siswa

tidak jenuh.

2) Guru meminta beberapa siswa kedepan kelas untuk memperagakan

(25)

c. Pada kegiatan akhir

1) Siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk menanyakan hal-hal

yang tidak dimengerti.

2) Siswa beserta guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus

menindaklanjuti dengan memberikan postest kepada siswa untuk

melihat tingkat penguasaan materi pelajaran IPA.

1. Tahap Observasi

a. Melakukan pengamatan terhadap siswa daft guru melalui metode

demonstrasi dalam pembelajaran IPA di kelas IV.

b. Mencatat pada lembar observasi setiap kegiatan dan perubahan siswa

dan guru selama pembelajaran beriangsung dan kuisioner/angket

pendapat siswa dan guru mengenai penggunaan metode demonstrasi

yang diberikan setelah selesai proses pembelajaran.

2. Tahap Refleksi

a. Menganalisis temuan yang didapatkan pada saat melakukan tahap

observasi.

b. Manganalisis keberhasilan dan kekurangan proses pembelajaran

dengan menggunakan metode demonstrasi.

c. Melakukan refleksi terhadap kesesuaian metode demonstrasi yang

digunakan dalam proses pembelajaran.

(26)

Siklus II

Pada akhir siklus I telah dilakukan refleksi oleh semua tim peneliti untuk

mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan guru sebagai acuan dalam

pelaksanaan siklus II. Adapun pelaksanaan pada siklus II ini meliputi:

1. Tahap Perencanaan

a. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi dalam proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I.

b. Merancang perbaikan untuk proses pembalajaran pada siklus II

berdasarkan refleksi dari siklus I.

c. Menyiapkan perangkat peinbelajaran yang akan digunakan selama

proses pembelajaran di kelas.

d. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu

pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan

materi yang telah ditetapkan.

e. Menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan

dituangkan dalam bentuk metode demonstrasi. Menyiapkan lembar

observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama

pembelajaran berlangsung dan angket yang diberikan kepada guru dan

siswa setelah selesai proses pembelajaran.

(27)

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

1) Tahapan Persiapan

a. Merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa.

b. Menyusun materi yang akan diajarkan untuk mencapai tujuan yang

telah dirumuskan.

c. Menyiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan

dilakukan untuk mempermudah penguasaan materi yang telah

disiapkan.

d. Melakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala

peralatan yang diperlukan.

2) Pembukaan

Sebelum pelajaran dimulai ada beberapa hal yang harus diperhatikan,

diantaranya:

a. Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat

memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.

b. Menanyakan pelajaran sebelumnya.

c. Memotivasi siswa dengan mengemukakan anekdot atau kasus di

masyarakat yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan

dibahas.

d. Mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa dan juga

tugas-tugas apa yang harus dilakukan disamping dalam

(28)

e. Melaksanakan tes awal (preetest) untuk mengetahui pengetahuan

siswa sebelum diberikan materi.

3) Pada kegiatan inti

a. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi.

b. Guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan

didemonstrasikan sebelum memulai memberikan materi IPA. Guru

meminta siswa mengamati apa yang akan didemonstrasikan.

c. Guru menjelaskan materi IPA yaitu dengan mendemonstrasikan

pelajaran tersebut sehingga siswa tidak jenuh.

d. Beberapa siswa diminta guru untuk menjelaskan ulang secara garis

besar materi yang diberikan guru melalui metode demonstrasi

4) Pada kegiatan akhir

a. Melaksanakan langkah-langkah sesuai dengan tahap perencanaan.

b. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang tidak

dimengerti.

c. Guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus menindaklanjuti

dengan memberikan tes formatif kepada siswa untuk melihat

tingkat penguasaan materi pembelajaran IPA.

3. Tahap Observasi

a. Melakukan pengamatan terhadap siswa dan guru melalui metode

(29)

b. Mencatat pada lembar observasi setiap kegiatan dan pembahan siswa

dan guru selama pembelajaran berlangsung dan kuisioner/angket

pendapat siswa dan guru mengenai penggunaan metode demonstrasi

yang diberikan setelah selesai proses pembelajaran.

4. Tahap Refleksi

a. Merefleksikan kelebihan dan kekurangan dengan menggunakan

metode demonstrasi.

b. Merefleksikan hasil belajar siswa dengan penggunaan metode

demonstrasi dalam pembelajara IPA.

c. Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian.

d. Mengumpulkan dan menyusun data hasil pelaksanaan siklus I, dan II

untuk digunakan dalam penyusun Penelitian Tindakan Kelas.

Dari tahap kegiatan pada siklus I dan II hasil yang diharapkan yaitu:

1) Perubahan pembelajaran dari teacher centered menjadi student centered.

2) guru memiliki kemampuan dalam merancang dan mendemonstrasikan

pembelajaran yang akan digunakan dalam setiap pembelajaran.

3) Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya pada mata

pelajaran IPA.

3.7Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil bila dapat digunakan

(30)

hasil belajar siswa dengan metode demonstrasi yang akan digunakan oleh

seorang guru di dalam proses belajar mengajar.

Penelitian menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP), yaitu dalam

melakukan penelitian mengacu pada kriteria pencapaian tujuan (instruksional)

yang telah dirumuskan. Nilai-nilai yang telah diperoleh siswa dihubungkan

dengan tingkat pencapaian penguasaan (mastery) siswa tentang materi

pengajaran. Disamping penguasaan materi penelitian ini juga dapat dikatakan

(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan, refleksi atas pengembangan

pembelajaran untuk dapat peningkatan aktivitas dan prestasi hasil belajar siswa,

dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan

menggunakan metode demonstrasi pada penggunaan alat peraga sebagai media

pembelajaran berupa bola, kelereng, meja, kursi, mobil-mobilan, yang

menggunakan batu baterai tentang energi dan perubahannya siswa kelas IV SD

Negeri 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran yaitu:

1. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA dengan menggunakan metode

demonstrasi lebih baik.

2. Prestasi hasil belajar siswa meningkat melalui kolaborasi peneliti dari siklus

pertama sampai siklus kedua.

3. Pembelajaran yang disajikan guru dengan menggunakan metode demonstrasi

dapat menciptakan suasana belajar yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan

menyenangkan.

1.1.2 Saran

Dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tindakan berikutnya, dan untuk

meningkatkan mutu pembelajaran IPA di sekolah dasar, maka penulis

(32)

1. Dengan menggunakan metode demonstrasi pada alat peraga yang dijadikan

sebagai media pembelajaran adalah satu alternatif yang layak dikembangkan

oleh seorang guru untuk mengatasi masalah rendahnya prestasi hasil belajar

IPA pada siswa.

2. Persiapan guru untuk melaksanakan praktek pada alat peraga harus lebih

ditingkatkan, sehingga tampak guru mahir dalam memainkan perannya pada

metode demonstrasi yang dilakukan agar tidak mengalami hambatan dalam

proses belajar mengajar.

3. Dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi hasil belajar siswa secara

(33)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SDN 1 WAY KEPAYANG KECAMATAN KEDONDONG PESAWARAN

(SKRIPSI)

Oleh

ZURIZAL

NPM.1013109076

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PNDIIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(34)

ABSTRAK

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Pesawaran

Oleh :

Zurizal NPM. 1013109076

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran dengan objek penelitian siswa kelas IV dengan jumlah 32 siswa. Selama ini dalam proses belajar mengajar pada kelas IV khususnya mata pelajaran IPA sering timbul permasalahan seperti : 1). Kurangnya penggunaan metode yang bervariasi sehingga membosankan 2). Perserta didik kurang fokus dalam pembelajaran 3). Rendahnya prestasi belajar peserta didik

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan pembelajaran dikelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dalam peningkatan hasil belajar, penelitian ini dilaksanakan melalui siklus I dan II dengan bebrapa tahap yaitu pengumpulan data, analisis data.

Pada siklus I pertemuan 1, aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan IPA menunjukkan nilai persentase sebesar 34,38 % dan pada siklus I pertemuan 2, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan IPA menunjukkan nilai persentase sebesar 46,88%, dan terlihat terjadi peningkatan sebesar 12,25%. Dari kedua hasil tersebut dapat diambil rata-rata sebesar 60,63% dan pada kriteria keberhasilan menunjukkan tingkat aktivitas siswa masih "sedang" dalam proses pembelajaran Pendidikan IPA dengan menggunakan metode demonstrasi.

(35)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

N a m a : ZURIZAL

NPM : 1013109076

Program Studi : S.1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : FKIP

Judul : Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

IPA Kelas IV Dengan Menggunakan Metode

Demonstrasi Di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan

Kedondong Pesawaran

Menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan

sepanjang sepengatuhan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau

ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan

penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, Pebruari 2012

Yang membuat pernyataan,

(36)

Judul : Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran IPA Kelas IV Dengan Menggunakan

Metode Demonstrasi Di SDN 1 Way Kepayang

Kecamatan Kedondong Pesawaran

Nama Mahasiswa : ZURIZAL

Nomor Pokok Mahasiswa 1013109076

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan,

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd NIP. 19510507 198103 1 002

Dosen Pembimbing,

(37)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji :Drs. Tambat Usman, M.H ____________

Penguji :Drs. Djalaludin Genap, M.Si ____________

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003

(38)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lampung Selatan tanggal 2 Januari 1964, putra

ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Usman dan Ibu Rohana.

Pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 1 Kedondong lulus tahun 1980, Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Kedondong lulus tahun 1983, kemudian

melanjutkan ke Sekolah Pnedidikan Guru (SPG) PGRI Kedondongselesai tahun

1986. Tahun 2005 melanjutkan pendidikan pada jenjan D2 PGSD di Universitas

Terbuka Pokjar Kedondong dan lulus tahun 2008.

Tahun 1989 s.d 1999 penulis sebagaitenaga pengajar honorer di SDN 1

Way Kepayang, kemudian tahun 2000 diangkat sebagai guru PNS di SDN 1 Way

Kepayang. Tahun 2010 terdaftar sebagai mahasiswa S1 PGSD di FKIP

(39)

PERSEMBAHAN

Tugas akhir Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orangtua ku tercinta yang telah mendidik sejak kecil dengan penuh

kasih sayang dan selalu mendo’akan akan keberhasilanku.

2. Istriku Sri Wagiyati, S.Pd dan anak-anakku tersayang Bambang Suparmin,

Dwi Setyo Wahyudi, Try Dustury, Risa Kholifah, dan Kevin Rizki

El Ramadhanyang selalu mendo’akan atas keberhasilanku.

3. Saudara dan adik-adiku serta keponakanku yang telah memberikan semangat

dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas

Lampung yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran dengan

memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman sebagai bekal mengabdi bagi

(40)

MOTTO

Bukan karena kita tidak tahu melainkan kemalasan

Yang menghambat kemajuan

Kegagalan adalah awal dari keberhasilan dan

pengalaman adalah guru yang paling berharga

Saya memang bukan yang terbaik

(41)

SANCA WACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia

yang dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan

kelas dengan judul : "Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

IPA di Kelas IV Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi di SD Negeri 1 Way

Kepayang Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran" ini dengan baik.

Dalam pembuatan penelitian tindakan kelas ini, penulis menyadari

keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki, sehingga banyak

mendapat petunjuk dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan kepada yang

terhormat :

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pndidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Darsono, M. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan. Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

4. Bapak Drs. Tambat Usman, MH., selaku Dosen Pembimbing sekaligus

sebagai penguji yang telah banyak membantu mengarahkan, membimbing,

dan memberi dorongan dengan kesabaran dan tulus sampai tugas akhir

elektronik ini terwujud.

5. Bapak Drs. Djalaludin Genap, M.Si., Selaku Dosen Pembahas yang telah

memberi dorongan dengan kesabaran dan tulus sampai tugas akhir elektronik

ini terwujud.

6. Bapak Tamzuri, S.Ag Kepala SD Negeri 1 Way Kepayang dan Dewan Guru

(42)

7. Teman-teman senasib dan seperjuangan, telah memberikan bantuan dan

motivasi dalam menyelesaikan studi ini.

8. Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah memberikan

konstribusi baik moral maupun spiritual dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga tugas akhir elektronik ini dapat bermanfaat bagi pembaca

umumnya dan penulis khususnya. Tegur, kririk, dan saran yang membangun demi

peningkatan kualitas tugas akhir ini masa mendatang terus penults harapkan.

Bandar Lampung, Pebruari 2012

Penulis,

ZURIZAL

(43)

DAFTAR ISI

2.1.4 Mata Pelajaran IPA di Sekolah ...

2.2 Metode Mengajar dan Pembelajaran ...

(44)

2.3 Pengertian Metode Demonstrasi ...

3.6 Urutan Penelitian Tindakan Kelas ...

3.7 Indikator Keberhasilan ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

4.1 Hasil Penelitian...

4.1.1 Penetapan Kelas dan Waktu Penelitian ....

4.1.2 Persiapan Perangkat Pembelajaran ...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...

(45)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Gambar Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

2 Diagram Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA

22

(46)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Hasil belajar Siswa Kelas IV Semester I Mata Pelajaran IPA

Tahun Pelajaran 2011/2012

4.1 Jadwal Pertemuan Pelaksanaan Pertemuan

4.2 Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I

pertemuan I

4.3 Distribusi hasil test siswa siklus I pertemuan pertama

4.4 Hasil observasi siswa dalam pembelajaran siklus I pertemuan

kedua

4.5 Hasil test siswa siklus I pertemuan Kedua

4.6 Hasil observasi siswa siklus II pertemuan I

4.7 Hasil test belajar siswa siklus II pertemuan I

4.8 Hasil observasi siswa dalam pembelajaran siklus II pertemuan 2

4.9 Hasil test belajar siswa siklus II pertemuan 2

4.10 Data hasil belajar siswa siklus 1 dan 2

Gambar

Gambar: prosedur penelitian tindakan kelas

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi sungai di Indonesia akhir ini sangat memprihatinkan, hal ini dapat dilihat dari peningkatan konsentrasi sedimen di sungai-sungai. Peningkatan konsentrasi

Bahwa SRC PB harus memberikan pelayanan yang konsisten, fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kondisi yang ada dalam mengelola kejadian bencana di lokasi, tanpa memandang faktor

Makalah pada Workshop Penyempurnaan Hasil Karya Lomba Pembuatan Media Pembelajaran SMA Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Dikmenum, Jakarta.. Meningkatkan Kemampuan

Juara lll Kegiatan Pemilihan Duta Kampus Dalam Rangka peningkatan dan Pengembangan Minat, Bakat, Bidang Kreatifitas Bagi Civitas Akademika di Universitas Negeri Malang

Sesuai dengan salah satu tujuan pembelajaran yang dilaksanakan adalah meningkatkan motivasi belajar siswa, maka dalam penelitian ini dapat meningkatkan motivasi

[r]

[r]

Kemudian mesin akan menjalankan proses demi proses, indikator status menunjukkan keadaan masukan dan keluaran PLC dan animasi pada Intellution sesuai dengan