• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING (PETA KONSEP) TERHADAP HASIL BELAJAR PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SIMANINDO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING (PETA KONSEP) TERHADAP HASIL BELAJAR PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SIMANINDO."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh :

DONDA W ARITONANG

NIM: 5123142010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

Pengolahan Makanan Kontinental Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Simanindo.

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui hasil belajar pengolahan makanan kontinental siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Mind

Mapping, (2) mengetahui hasil belajar pengolahan makanan kontinental siswa

yang diajarkan dengan model konvensional, dan (3) Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar pengolahan makanan kontinental siswa kelas XI SMK Negeri 1 Simanindo .

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimen dengan desain penelitian two group pretes-postest. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Simanindo. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas XI yang berjumlah 60 orang siswa. Penelitian ini menggunakan teknik

total sampling (Teknik Total) terdiri dari 2 variabel, yaitu model pembelajaran Mind Mapping (X), dan hasil belajar pengolahan makanan kontinental (Y).

Berdasarkan hasil penelitian, setelah diberi perlakuan dengan menerapkan kelas eksperimen, model pembelajaran Mind Mapping diperoleh hasil belajar cukup dengan 50% dengan rata-rata hitung sebesar 74,60 dan standar deviasi 6,91.Dibandingkan dengan kelas kontrol diperoleh hasil belajar kurang dengan 46,66% dengan rata-rata hitung sebesar 68,43 dan standar deviasi 8,77.Dari hasil perhitungan uji hipotesis untuk postes diperoleh thitung > ttabel (3,075 >1,671), maka Ha diterima yang berarti ada pengaruh yang positif dimana hasil belajar pengolahan makanan kontinental pada materi sauce dan turunanya dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping (Peta Konsep) lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Simanindo.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan kesehatan, keselamatan, dan kesempatan kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.Adapun judul

skiripsi ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping(Peta

Konsep) Terhadap Hasil Belajar Pengolahan Makanan Kontinental

Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Simanindo.” Dalam proses penyusunan

skripsi ini, penulis banyak mengalami berbagai kendala, namun berkat

bimbingan, dukungan dan motivasi berbagai pihak baik moral, material, dan

spiritual serta informasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul ,M.Pd selaku Dekan Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan, Ibu Dr. Rosnelli, M.Pd selaku

wakil dekan bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri

Medan, Ibu Dr. Dina Ampera,M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan,

Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Boga

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku sekretaris Jurusan

(7)

iv

telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk memberikan

arahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

3. Ibu Siti Sutanti, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Akademik, dan

sekaligus sebagai Dosen Penguji saya, yang telah memberikan

arahan dan bimbingan dalam penulisan Skripsi ini.

4. Ibu Dra. Nikmat Akmal, M.Pd sebagai Dosen Penguji saya, yang

telah memberikan arahan serta bimbingan dalam penulisan Skripsi.

5. Ibu Dra. Ade CH Gultom, M.Pd sebagai Dosen Penguji saya, yang

telah memberikan arahan serta bimbingan dalam penulisan Skripsi

ini.

6. Bapak/Ibu Dosen di Fakultas Teknik Khususnya dosen Program

Studi Pendidikan Tata Boga.

7. Bapak Jhonshon Hutagaol, S.Pd selaku kepala sekolah SMK

Negeri 1 Simanindo,yang telah memberikan kesempatan kepada

peneliti untuk melalukan penelitian di sekolah tersebut,dan kepada

seluruh Guru dan staf tata usahan serta seluruh siswa kelsa XI SMK

Negeri 1 Simanindo yang telah mendukung penulis dalam

pelaksanaan penelitan skripsi penulis.

8. Teristimewa untuk Ayahanda Manat Aritonang dan Ibunda Nurli

Simbolon, S.Pd, yang selalu memberikan motivasi, nasihat,

(8)

v

rasakan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

ini.

9. Buat kedua abangku Winarjo Sinaga dan Iwan B Sinabang, S.Pd,

dan juga kakakku Ramayana Aritonang dan Rahayu Aritonang dan

juga kedua adikku Viktor R Aritonang dan Opsinar A.T.Aritonang

terimakasih buat Doa dan motivasinya selama ini. Aku sayang kalian

10.Teman-teman PPLT SMP Negeri 2 Lumban Julu yang tersayang,

terkhusus kepada,Maris siburian, Insan, Esra Sirait, Sori Merianda,

Saripa, Ester, Lifzen Sitangang Sihol Sianturi ,Hartono Situmorang

,yang selalu memberikan motivasi dan dukungan sehingga

terselesaikan penyusunan skripsi ini, dan juga buat teman-teman

satu rumah Insan, Maris, Anju.

11.Teman-teman PKK khususnya Prodi Pendidikan Tata Boga

Stambuk 2012 Regular/Ekstensi yang tidak dapat penulis sebutkan

satu per satu ,yang telah memberikan dukungan dan doa sehingga

penulisan skripsi ini ini terselesaikan.

12. Buat k’PKKku Trianita Panjaitan dan juga teman KTB ku Setia,

Endang, Chandro, Ivani, Winona. Atas bantuan dan bimbingan yang

penulis terima selama ini, akhir kata penulis mengucapkan

terimakasih dan berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

(9)

vi

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan kesalahan ,oleh karena itu penulis mengharapkan saran

dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis ucapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita

semua

Medan, Februari 2017

Hormat Penulis

Donda W Aritonang.

(10)

vii

B. Idetifikasi Masalah ... .5

C. Pembatasan Masalah ... .5

D. Rumusan Masalah ... .6

E. Tujuan Maslah... .6

F. Manfaat Masalah ... .7

BAB II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ... . 8

A. Kerangka Teoris ... . 8

1. Model Pembelajaran Mind Mapping ... . 8

2. Model Pembelajaran Konvensional ... 16

3. Hasil Belajar Pengolahan Makanan Kontinental ... 19

B. Penelitian yang Relevan ... 29

C. Kerangka berfikir ... 30

D. Hipotesis penelitian ... 32

BAB III.METODE PENELITIAN ... 33

A. Desain Penelitian ... 33

B. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 34

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 35

D. Prosedur Peneliian ... 36

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 38

F. Teknik Analisa Data ... 43

BAB IV.HASIL PENELITIAN ... 50

A. Dekripsi Hasil Penelitian ... 50

B. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar ... 54

C. Uji Persyaratan Analisis ... 56

(11)

viii

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58

BAB. V.KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64

(12)

ix

Gambar 2.Desain Pohon Jaringan... 15

Gambar 3 Diagram Kecenderungan Data Post Test ... 59

(13)

x

Tabel 2 Langkah-Langkah Membuat Peta Konsep ... 11

Tabel 3 Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Konvensional... 17

Tabel 4 Desain Penelitian ... 33

Tabel 5 Data Jumlah Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Simanindo ... 36

Tabel 6 Kisi-Kisi Instrumen ... 38

Tabel 7 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 51

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Data Pos tes Kelas Eksperimen ... 52

Tabel 9 Distribusi Frekuensi Data Pos tes Kelas Kontrol ... 53

Tabel 10 Tingkat Kecenderungan Data Post Tes ... 54

Tabel 11 Uji Normaliatas Data ... 56

Tabel 12 Uji Homogenitas Data ... 57

Tabel 13 Uji Hipotesis Data ... 57

(14)

xi 3. Soal Pretest dan Posttest

4. Tabulasi Validitas Instrumen

5. Tabulasi Reabilitas Instrumen

6. Perhitungan Validitas, Reabilitas, Daya Beda, dan Tingkat Kesukaran Tes

7. Data Hasil Belajar Siswa kelas Kontrol

8. Data Hasil Belajar Siswa kelas Eksperimen

9. Tabulasi Data Post Tes Eksperimen

10.Tabulasi Data Post Tes Kontrol

11.Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, Varians, dan Distribusi Frekuensi

Kumulatif data kelas pre tes dan pos tes Kelas Eksperimen dan kontrol

12.Perhitungan Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian

13.Perhitungan Uji Normalitas Data Ke Dua Sampel

14.Perhitungan Uji Homogenitas Data Ke Dua Sampel

15.Perhitungan Uji Hipotesis Data Ke Dua Sampel

16.Dokumentasi Penelitian

(15)

1

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi yang ditandai dengan berkembangnya ilmu

pengetahuan dan teknologi, kita dituntut agar dapat bersaing dengan

negara-negara lain. Salah satu cara untuk menghadapinya adalah dengan meningkatkan

mutu sumber daya manusia khususnya dalam bidang pendidikan.

Pendidikan merupakan sarana yang paling tepat untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Pendidikan yang berkualitas membentuk manusia

yang mampu bersaing, bermitra dan bermandiri dalam pemenuhan kebutuhan

hidupnya. Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

dinyatakan bahwa: “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak anak didik dan kemudian bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan bertanggung jawab”.

Berdasarkan undang-undang tersebut output dari pendidikan adalah orang

yang mampu memperlihatkan seluruh potensinya secara optimal. Selanjutnya

dengan potensi yang telah terbentuk tersebut, seseorang dapat menggali dan

mendayagunakan potensi alam dan lingkungannya secara produktif dan

kompetitif, sehingga ia mampu memenuhi perubahan-perubahan kebutuhan yang

(16)

Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang dapat

memberikan pengajaran, pembinaan dan pelatihan untuk meningkatkan

sumberdaya manusia. Perkembangan pendidikan yang semakin maju menuntut

agar sekolah dapat meningkatkan kualitas sarana dan prasarana. Salah satunya

adalah dengan meningkatkan kualitas tenaga pendidik atau guru, dimana tenaga

pendidik atau guru yang dituntut untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan dalam mendidik agar tidak tergilas dengan kemajuan pendidikan.

Guru memainkan peran yang sangat penting dalam proses kemajuan

pendidikan, terkhusus dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Proses

pembelajaran pada hakikatnya merupakan interaksi antara dua unsur manusia,

yaitu peserta didik dan guru. Dalam proses pembelajaran, guru tidak hanya

bertugas mendidik dan mentransformasi pengetahuan di dalam kelas saja,

melainkan lebih dari itu guru dianggap sebagai sumber informasi bagi

perkembangan kemajuan masyarakat kearah yang lebih baik. Dalam proses

belajar mengajar, guru akan dihadapkan dengan siswa yang memiliki karakteristik

yang berbeda-beda sehingga guru tidak akan lepas dengan hasil belajar siswa.

Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa

aspek, yaitu sarana dan prasarana, kurikulum, guru, siswa dan model

pembelajaran yang diberikan. Aspek dominan dalam proses belajar mengajar

adalah perbuatan antara guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik dalam

situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

Namun pada kenyataannya, dalam proses pembelajaran di dalam kelas

(17)

pengetahuan dimana guru ,masih dominan menggunakan model pembelajaran

yang konvensional. Hal ini membuat pembelajaran yang seharusnya aktif menjadi

pasif, dimana siswa menjadi pendengar yang baik dan hanya guru saja yang aktif.

Situasi belajar seperti ini pasti akan menimbulkan rasa jenuh dan membosankan

bagi siswa sehingga akan berpengaruh juga terhadap hasil belajar.

Untuk melihat keadaan siswa di lapangan, dilakukan observasi di SMK

Negeri 1 Simanindo. Penulis melakukan wawancara langsung dengan guru bidang

studi pengolahan makanan kontinental terhadap kegiatan belajar mengajar, minat

belajar siswa, serta kondisi sekolah. Cara mengajar guru dikelas yaitu guru

cenderung menyampaikan isi mata pelajaran dengan menyajikan materi secara

ceramah atau konvensional. Hal ini memberi gambaran bahwa pembelajaran

konvensional yang digunakan oleh guru masih belum dapat membantu siswa

dalam meningkatkan hasil belajarnya sehingga menjadikan siswa jenuh dan

menganggap belajar merupakan kegiatan yang membosankan terutama dalam

mata pelajaran pengolahan makanan kontinental.

Hal ini dapat terlihat dari nilai rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran

pengolahan kontinental dengan jumlah keseluruhan siswa, sebanyak 38,89%

memperoleh nilai rata-rata 69-70 pada tahun ajaran 2015/2016 dengan kriteria

ketentuan minimal (KKM) adalah 75, dari data dan wawancara tersebut dapat

disimpulkan rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat dari proses belajar dan

penguasaan makanan kontinental dalam materi sauce dan turunannya. Hasil

belajar yang rendah menunjukkan bahwa perlunya perhatian dan pertimbangan

(18)

Selain hasil belajar,faktor penunjang rendahnya mutu pendidikan adalah

kurang di kembangkanya kreatifitas dan keterampilan proses didalam kegiatan

pembelajaran. Kreativitas merupakan aspek penting dalam menyelesaikan suatu

permasalahan. Keterampilan melatih siswa dalam proses berfikir dan membentuk

manusia yang mempunyai sikap ilmiah.Salah satu cara untuk mengatasi masalah

tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping . Mind

Mapping merupakan suatu pemetaan konsep pembelajaran yang menghubungkan

konsep-konsep secara sistematik dan disusun secara berhubungan. Mind Mapping

berperan untuk meringkas materi pelajaran sehingga membantu siswa untuk

mempelajarinya secara mudah. Mind Mapping dapat meningkatkan kreatifitas dan

daya ingat siswa dalam belajar, artinya siswa dapat belajar secara efektif dan

efisien dengan berpikir reduktif yaitu dengan merangkum informasi yang banyak

kedalam konsep-konsep utama yang saling berhubungan.

Dari latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merasa perlu

mengadakan penelitian sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan

Model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping, dengan judul Pengaruh

Model Pembelajaran Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Pengolahan

Makanan Kontinental Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Simanindo”.

(19)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar siswa yang masih tergolong cukup rendah pada mata pelajaran

pengolahan makanan kontinental siswa kelas XI SMK Negeri 1 Simanindo.

2. Siswa cenderung pasif dalam proses belajar mengajar.

3. Kecenderungan menggunakan metode pembeljaran yang konvensional

dalam mengajar.

4. Siswa kesulitan dalam mengingat dan memahami materi pelajaran sauce dan

turunannya.

5. Kurangnya interaksi antara siswa dan guru saat proses pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, agar permasalahan yang akan

dikaji lebih terarah maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mind

Mapping dengan jenis pohon jaringan (Neetwork Tree)

2. Materi yang dijadikan bahan penelitian ini adalah kompetensi dasar sauce

dan turunannya.

3. Objek yang diteliti adalah siswa kelas XI Tata Boga SMK Negeri 1

Simanindo pada mata pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental,

(20)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh model pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil

belajar Pengolahan Makanan Kontinental pada materi sauce dan

turunannya?

2. Bagaimana pengaruh model pembelajaran Konvensional terhadap hasil

belajar Pengolahan Makanan Kontinental pada materi sauce dan

turunannya?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar pengolahan

makanan kontinental pada materi sauce dan turunannya

2. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran Konvensional terhadap hasil belajar

pengolahan makanan kontinental pada materi sauce dan turunannya.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan positif

(21)

menjadi bahan masukan dan ilmu pengetahuan, dengan menggunakan Model

Pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar sauce dan turunannya pada

siswa; (2) Bagi siswa, agar siswa memahami materi pelajaran sauce dan

turunannya dengan Model Pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar

sauce dan turunannya, karena dengan model pembelajaran ini siswa dapat lebih

aktif dalam proses belajar; (3) Bahan studi banding atau referensi ilmiah bagi

peneliti-peneliti lain dan bahan pertimbangan serta perbandingan dalam

melakukan penelitian mengenai pengaruh model pembelajaran Mind Mapping

terhadap mata pelajaran penggolahan makanan kontinental siswa SMK Negeri 1

(22)

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

konvensional pada pelajaran pengolahan makanan kontinental pada

kompetensi dasar sauce dan turunanya siswa kelas XI1 Tata Boga

SMK Negeri 1 Simanindo masih dikategorikan cukup (46,66%)

dengan rata-rata hitung sebesar 68,43 dan standar deviasi 8,77.

2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Mind

Mapping (Peta Konsep) pada pengolahan makanan kontinental

kompetensi dasar sauce dan turunanya siswa kelas XI2 Tata Boga

SMK Negeri 1 Simanindo dikategorikan tinggi (50%) dengan rata-rata

hitung sebesar 74,60 dan standar deviasi 6,91.

3. Berdasarkan perhitungan uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

hasil belajar siswa pada materi sauce dan turunanya yang diajarkan

dengan mengunakan model pembelajaran Mind Mapping (Peta

Konsep) lebih tinngi dibandingkan dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional pada Kelas XI SMK Negeri 1 Simanindo,

hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis di mana thitung > ttabel

(23)

B. Saran

1. Diharapkan guru dapat menggunakan model pembelajaran Mind

Mapping pada mata pelajaran pengolahan makanan kontinental

sehingga hasil belajar siwa dapat ditingkatkan.

2. Tingakat kecenderungan hasil belajar siswa rata-rata masih banyak

dalam kategori kurang, oleh karena itu sebaiknya guru dapat

memotivasi siswa sehingga proses belajar mengajar akan lebih baik

dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Dari hasil penelitian ada pengaruh model pembelajaran Mind Mapping

(Peta Konsep) terhadap hasil belajar pengolahan makanan kontinental

sehingga diharapkan guru terus menggali potensi model-model

pembelajaran yang lebih bervariatif sehingga siswa dapat

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Astuti.(2010) Penerapan Model Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IlmuTekstil Di Kelas X SMK Negeri I Berastagi T.A 2011/2012

A.J. Romijowski. (2013). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Multi Presindo.

Buzan,T. (2007). Buku Pintar Mind Mapping. Jakarta: PT. Gramedia.

Dahar, Ratna. (2012). Teori-Teori Belajar dan Pembalajaran. Jakarta: Erlangga.

Dimyanti and Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, (2013). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Ekawati Ningsi,Prihastuti (2004).Usaha Jasa Boga Dan Restoran).BSE (buku Elektronik Sekolah ,SMK Pariwisata)

Hamalik. (2013). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Multi Presindo.

Hudojo, Herman. (2013).Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Multi Presindo.

Istarani, (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Lumbantoruan, Benget S. Pengaruh Model Pembelajaran Peta Pikiran (MIND

MAPPING) terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Bahan Bangunan Siswa Kelas X Program Keahlian Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 1 Lintong nihuta Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi FT. Medan: FT

Unimed.

Martin, (2013). Model Pembelajaran Peta Konsep. Yogyakarta: Multi Presindo

Mochantoyo, Suwarti, dkk. Diktat Pengolahan Makanan Kontinental. Medan: Angkasa.

(25)

Prihastuti dkk, (2010). Restorant Jilid I Untuk SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sagala, (2008) Macam-macam pendekatan pembelajaran:Bandung :CV. Alfabeta.

Roestiyah (2012), Psikologi Pedidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Sanjaya, W. (2013). Perencanaan Pembelajaran dan Desain System

Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sianturi, Dalan, (2012) Model Pembelajaran Mind Mapping

Sudjana. (2010). Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung.

Sugiyono, 2010 . Statistika untuk penelitian. Bandung : CV. Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Penerbit Prenada Media.

UU Pendidikan, (2003; No.20) . Sistem Pendidikan Nasional.

Gambar

Gambar 1 Desain Model Mind Mapping Bentuk Pohon Jaringan ......... 15

Referensi

Dokumen terkait

atau KP2KP belum menerbitkan SKT dan kartu NPWP, KPP atau KP2KP harus segera menerbitkan SKT dan kartu NPWP dengan tanggal mulai terdaftar adalah hari kerja berikutnya

Hasil penelitian ini menujukan bahwa pemerintah dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional dan khususnya dalam upaya pencegahan serta penanggulangan tindak pidana

menggunakan wawancara mendalam, observasi (pengamatan) dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan

Bardosono (2008) menambahkan bahwa anemia kekurangan zat besi atau yang dikenal dengan kurang sel darah merah masih menjadi salah satu masalah gizi utama di Indonesia

universitas terus berupaya untuk lebih memberdayakan program-program studi atau jurusan yang dimilikinya, termasuk di dalamnya adalah Program Studi Pendidikan. Bahasa dan

maka dengan segala daya upaya dari pengetahuan yang tercurah, penulis berusaha untuk menuangkan dalam bentuk skripsi yang sederhana ini dengan judul: “PENGARUH KEPEMIMPINAN,

Kontaminasi dan pencoklatan ( browning ) eksplan merupakan masalah utama yang sering muncul pada tahap inisiasi. Inisiasi merupakan tahap awal kultur jaringan yang

Na 2 HPO 4 0.2%. Berdasarkan analisis dari kriteria sorgum instan yang dihasilkan diatas, sampel sorgum instan yang paling baik adalah sorgum instan hasil perendaman suhu 60 o