• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN TENDANGAN MAWASHI GERI JODAN PADA ATLET KUMITE KARATE TAHUN 2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN TENDANGAN MAWASHI GERI JODAN PADA ATLET KUMITE KARATE TAHUN 2017."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANG AN VARIAS I LATIHAN TEND ANG AN

MAWASHI GERI JO DA N P AD A AT LET KUMITE

KAR ATE T AHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mempe roleh Gelar Sarjana Pendidikan S1

OLEH :

SURYA RAJAMIN NASUTION

NIM. 6122121015

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

SURYA RAJAMIN NASUTION. Pengembangan Variasi Latihan Tendangan Mawashi Geri Jodan Pada Atlet Kumite Karate Tahun 2017 (Pe mbimbing Skripsi: H. M. NUSTAN HASIBUAN)

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan pada atlet kumite karate tahun 2017. Penelitian ini dilakukan di Dojo Brimob Medan, Dojo Ira dan Dojo Bina Pemuda Medan. Variasi yang dibuat terlebih dahulu divalidasi 3 orang ahli dibidang olahraga, yaitu 1 orang pelatih karate, 1 orang wasit karate dan 1 orang merupakan akademisi olahraga yang berasal dari universitas yang mempunyai latar belakang pendidikan olahraga. Uji kelompok kecil melibatkan 20 orang atlet kumite karate tahun 2017 dan uji kelompok besar melibatkan 47 orang atlet kumite karate tahun 2017.

Hasil validasi pengembangan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan berjumlah 7 model. Hasil dari validasi ahli bahwa keseluruhan bentuk latihan dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan tendangan Mawashi Geri Jodan, dimana persentase validitasnya adalah 81%-90%. Hasil uji kelompok kecil terhadap 20 orang atlet karate menunjukkan bahwa 7 bentuk latihan tersebut sudah memenuhi kriteria layak atau valid. Persentase validitas dari angket yang telah dibagikan kepada sampel menunjukkan bahwa 90%-100% atlet mengakui bahwa bentuk latihan tersebut sudah memenuhi kriteria dan dapat dipakai saat latihan.

Hasil uji kelompok besar terhadap 47 orang atlet Dojo Ira, Dojo Bina Pemuda, dan Dojo Brimob Medan menunjukkan bahwa 7 variasi tersebut sudah memenuhi kriteria layak digunakan. Persentase validitas dari angket yang telah dibagikan kepada sampel menunjukkan bahwa 90%-100% mereka mengakui bahwa variasi tersebut sudah memenuhi kriteria untuk meningkatkan kemampuan Mawashi Geri Jodan. Dapat disimpulkan ketujuh variasi tendangan Mawashi Geri Jodan tersebut baik untuk di gunakan saat latihan.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengembangan Variasi Latihan Tendangan Mawashi Geri Jodan Pada Atlet Kumite Karate Tahun 2017”. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, peneliti banyak mengalami kesulitan yang disebabkan keterbatasan waktu, tenaga, materi maupun bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap ketulusan hati peneliti menyampaikan ucpan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Dekan FIK Universitas Negeri Medan, Bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku Wakli Dekan I FIK Universitas Negeri Medan, Bapak Syamsul Gultom, SKM, M.Kes selaku Wakil Dekan II FIK Universitas Negeri Medan, Bapak Drs. Mesnan, M.Kes selaku Wakil Dekan III FIK Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK Universitas Negeri Medan, Bapak Yan Indra Siregar, S.Pd, M.Pd selaku Skretatis Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. H. M. Nustan Hasibuan, M.Kes, AIFO selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penyusunan/ penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dr. Rahma Dewi, S.Pd, M.Pd selaku dosen pengarah I dan Bapak Pangondian Purba, S.Pd, M.Pd selaku dosen pengarah II, yang telah memberi masuan dan arahan kepada saya dalam penyelesaian skripsi ini. 6. Teristimewa kepada Bapak Hamonangan Nasution dan Ibu Ramiah Sinaga

tercinta, juga Adik tersayang Rahman Taufiq Nasution yang tak henti-hentinya memberikan do’a, bimbingan, semangat, penguatan dan dukungan material selama perkuliahan hingga terselesaikannya skripsi ini. 7. Terimakasih untuk Faridah kartini Lubis yang telah memberikan semangat

yang tiada hentinya dalam penyelesaian skripsi ini.

(6)

iii

9. Terimakasih untuk Alm. Syafrudin, Kak Nora, Bang Ama,Bang indra, Bang Maman, Wak Jon, Bang Amron, Iswal, Teteh, Bang Abdillah Bang Jefri (BJ), Bang Harry Herdirwan ( BCA ), T. Julrio Perdinan Purba, Gopal (Septian), Marco Van Johan Manalu, Katamsi dan rekan – rekan di cafe Belat 98 yang selalu memberikan penguatan, bimbingan, dukungan material dan semangat

dalam penyelesaian skripsi ini.

10.Teman- teman seperjuangan PKO REGULER 2012 terkhusus REGULER A yang menemani saya dalam suka maupun duka dalam perkuliahan sampai penyeslesaian skripsi ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah membalas segala kebaikan yang telah diberikan dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya dapat membantu pengembangan pendidikan program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Medan, April 2017 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 12

C. Pembatasan Masalah ... 13

D. Rumusan Masalah ...13

E. Spesifikasi Masalah ... 14

F. Tujuan Penelitian... 14

G. Manfaat Penelitian... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Acuan Teoritis ... 15

B. Hakikat Karate... 19

1. Teknik Karate ... 21

2. Pertandingan Karate ... 27

3. Buku Peraturan Pertandingan Karate FORKI Tahun 2012 .... 29

4. Lapangan ... 30

5. Hakikat Tendangan Mawashi Geri Jodan... 31

6. Hakikat Latihan ... 35

(8)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Model Pengembangan... ... 44

B. Tempat dan Waktu Penelitian... ... 44

C. Sasaran Penelitian ... 44

D. Karakteristik Sasaran Penelitian... ... 45

E. Pendekatan dan Metode Penelitian ... ... 45

F. Langkah- langkah Pengembangan Variasi... 45

1. Penelitian Pendahuluan ... 45

2. Perencanaan Pengembangan Model ... 47

3. Validasi, Evaluasi dan Revisi Variasi ... 63

a. Telaah Para Pakar ... 63

F. Keterbatasan Penelitian ... 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 106

B. Saran ... 107

(9)
(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Hasil Analisis Kebutuhan... 5

2. Pelatih dan Atlet ... 6

3. Hasil Analisis Kebutuhan ... 7

4. Pelatih dan Atlet ... 8

5. Hasil Analisis Kebutuhan ... 9

6. Pelatih dan Atlet ... 10

7. Penjelasan tentang langkah- langkah R&D ... 18

8. Tempat Penelitian ... 44

9. Nama- nama para ahli ... 63

10. Instrumen Ahli ... ... 69

11. Hasil analisis kebutuhan dan temuan lapangan ... 72

12. Hasil pernyataan ahli ... 87

13. Hasil Revisi Pengamatan Pelatih Karate ... 88

14. Hasil Revisi Pengamatan Wasit Karate ... 90

15. Hasil Revisi Pengamatan Ahli Olahraga ... 92

16. Hasil Jawaban Ahli Pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 94

17. Hasil Jawaban Atlet Pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 96

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Rancangan Langkah- langkah Penelitian Pengembangan... 18

2. Jenis-jenis kuda kuda / dachi... 22

3. Jenis Tendangan Dalam Beladiri Karate ... 24

4. Ukuran Lapangan Karate ... 30

5. Posisi Mawashi Geri Jodan ... 31

6. Bentuk Posisi Melakukan Tendangan Mawashi Geri Jodan ... ... 32

7. Teknik Tendangan Mawashi Geri Jodan ... 33

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Instrumen Analisis Kebutuhan ... 110

2. Hasil Jawaban Analisis Kebutuhan ... 112

3. Indikator Evaluasi Ahli ... 114

4. Instrumen Evaluasi Ahli/Pelatih Karate ... 115

5. Instrumen Evaluasi Ahli/Wasit Karate... 119

6. Instrumen Evaluasi Ahli Olahraga ... 122

7. Data Pribadi Ahli/Pelatih Karate ... 126

8. Data Pribadi Ahli/Wasit Karate... 127

9. Data Pribadi Ahli Olahraga ... 128

10. Data Pribadi Atlet ... 129

11. Surat Keterangan Evaluasi Ahli ... 130

12. Dokumentasi Penelitian... 134

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Prestasi olahraga yang tertinggi tentu selalu didambakan oleh se tiap atlet,

terutama bagi atlet yang menekuninya dengan baik secara individu atau

kelompok. Untuk mencapai hal tersebut, cara yang tepat dilakukan adalah adanya

upaya pembinaan dan latihan untuk setiap cabang olahraga prestasi dengan suatu

program latihan yang baik menurut aturan dan ketentuan yang berlaku dalam

berlatih.

Karate adalah salah satu cabang olahraga yang dapat membentuk

kesehatan fisik dan mental dalam olahraga beladiri karate, disamping itu olahraga

beladiri karate adalah olahraga prestasi yang dipertandingkan baik di arena

ragional maupun internasional. Dalam olahraga beladiri karate yang sering

dipertandingkan adalah nomor kata dan kumite.

Salah satu yang perlu dibina untuk mencapai suatu prestasi yang baik

adalah dengan pembinaan kondisi fisik. Harsono (1997 : 3) mengatakan bahwa

“apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan

yang akan dilatih”. Teknik yang dimaksud disini adalah latihan untuk

mempermahir teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk cabang olahraga yang

dilakukan atlet. Selain kondisi fisik dan teknik, faktor lain yang dilatih adalah

mental. Aspek-aspek di atas harus sejalan agar diperoleh prestasi yang maksimal.

Dalam karate dikembangkan teknik pukulan dan tendangan hingga ke

(14)

2

pukulan dan tendangan dengan cepat dan tepat. Dibawah ini adalah jenis-jenis

teknik dalam tendangan karate :

1. Tendangan Ushiro Mawashi Geri Jodan, yang artinya teknik tendangan

belakang setengah lingkaran salah satu gerak kaki yang paling sulit. Sekali

lagi, titik awal berada dalam posisi Kihon Heisoku Dachi dimana pengambilan

tendangan ini mengincar sasaran tinggi atau sasaran kepala.

2. Tendangan Mae Geri, merupakan tendangan dasar dan mulai diajarkan pada

karateka untuk pemula. Tendangan ini bisa digunakan untuk sasaran ke perut

maupun sasaran kepala/atas.

3. Tendangan Mawashi Geri, merupakan tendangan dasar mulai diajarkan pada

karateka yang sudah menguasai Mae Geri. Tendangan ini bisa digunakan untuk

sasaran ke perut maupun sasaran kepala.

Dari hasil pengamatan peneliti selama mengikuti pertandingan karate,

salah satunya Kejuaraan Daerah Shotokai Ke-IV Se-Provinsi Sumatera Utara

Tanggal 26-27 Maret 2017 di gedung Gelangang Remaja, peneliti mengamati

pada saat kumite tendangan masih sangat kurang terutama di tendangan Mawashi

Geri Jodan. Peneliti mengamati pada saat kumite atlet sering melakukan

tendangan Mawashi Geri Jodan. Adapun beberapa atlet yang melakukan

tendangan tersebut banyak yang menghasilkan poin.

Tendangan Mawashi Geri Jodan merupakan tendangan yang lebih sering

dilakukan ketimbang tendangan Ushiro Mawashi Geri Jodan, Mey Geri dan

tendangan yang lain untuk mendapatkan poin. Menurut peraturan WKF 2012 pada

(15)

3

akurat ke daerah sasaran yang salah satunya adalah tendangan Mawashi Geri

Jodan yang memperoleh nilai 3 yaitu (ipon) tendangan yang berbeda dilakukan

dengan tendangan Ushiro Geri. Jika Ushiro Geri memiliki arah lintasan menusuk

kebelakang, maka Mawashi Geri Jodan ini arahnya ke samping depan atas ke

arah kepala dari arah samping. Kaki diangkat lurus ke atas dan di arahkan ke

sasaran samping kepala disebut dengan Mawashi Geri Jodan. Dan kecepatan

tendangan Mawashi Geri Jodan diperoleh dari latihan yang berulang-ulang dan

terprogram (Overload). Untuk itu tendangan Mawashi Geri Jodan perlu dilatih

agar menghasilkan teknik tendangan yang bagus.

Dalam konteks ini, peneliti lebih meneka nkan sasaran pada gerakan

tendangan Mawashi Geri Jodan. Dari hasil pengamatan peneliti selama beberapa

kali melakukan observasi peneliti mengamati pada saat kumite tendangan masih

sangat kurang terutama di tendangan Mawashi Geri Jodan.

Keterampilan gerak erat kaitannya dengan reaksi dalam pertandingan

karate, merupakan keterampilan yang khusus yang harus dikuasai oleh setiap atlet

melalui suatu peroses pelatihan secara khusus. Sebagai keterampilan khusus untuk

dapat menguasai tendangan Mawashi Geri Jodan tidak terlepas dari belajar

gerakan motorik yang telah yang telah dipelajari sebelumnya.

Belajar gerak motorik adalah proses belajar dari tahapa n yang paling awal

untuk mendapatkan gerakan yang sempurna pada gerakan dasar. Agar

mendapatkan pemahaman tentang gerakan yang akan dilakukan.

Keterampilan dapat dikuasai atau diperoleh bila dipelajari atau dilatih

(16)

4

dilakukan secara terus- menerus dalam jangka waktu tertantu yang memadai.

Keterampilan seseorang harus dilatih melalui program training atau bimbingan

lain, training dan sebagainya didukung oleh kemampuan dasar yang sudah

dimiliki seseorang dalam dirinya. Jika kemampuan dasar digabung dengan

bimbingan secara intensif tentu akan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat

dan bernilai bagi diri sendiri dan orang lain.

Untuk memperkuat latar belakang masalah penulis juga melakukan

observasi dan wawancara di beberapa Dojo yang pertama yaitu di Dojo Brimob

Medan dari hasil observasi pada saat latihan tendangan Mawashi Geri Jodan

variasi latihan yang diberikan masih sangat monoton atau masih sedikit bentuk

latihan untuk melatih tendangan Mawashi Geri Jodan sehingga atlet terlihat

kurang bersemangat dalam latihan selain itu dengan minimnya bentuk latihan

dapat mempengaruhi dan menghambat prestasi atlet kedepannya . variasi latihan

Tendangan Mawashi Geri Jodan tersebut adalah:

1) Tendangan Mawashi Geri Jodan dilakukan sendiri-sendiri.

2) Tendangan Mawashi Geri Jodan bergantian.

3) Tendangan Mawashi Geri Jodan dilakukan dengan menggunakan alat

samsak.

Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan Senpai Mukhlis Handepa

sebagai pelatih di Dojo Brimob Medan informasi yang diterima peneliti variasi

latihan yang diberikan untuk melatih tendangan Mawashi Geri Jodan masih

sangat monoton sehingga atlet yang berlatih cenderung merasa jenuh dan bosan

(17)

5

dikarenakan minimnya variasi bentuk latihan tendangan Mawashi Geri Jodan

yang mungkin diketahui oleh pelatih.

Peneliti juga melakukan analisis kebutuhan pada Dojo Brimob Medan yang

terdapat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 1. Hasil Analisis Kebutuhan

No Pertanyaan Persentase /

Individu

YA TIDAK

1 Dalam latihan karate, apakah latihan tendangan

Mawashi Geri Jodan Diperlukan? 100% -

2

Apakah kamu mempunyai kemampuan tendangan

Mawashi Geri Jodan? 75 % 25%

3

Apakah Tendangan Mawashi Geri Jodan perlu untuk

kumite karate? 100% -

4

Saya memilih tidak menggunakan Tendangan

Mawashi Geri Jodan Walaupun situasi mengharuskan

melakukan itu karena saya takut salah.

75 % 25%

5

Pernahkah kamu mengikuti latihan tendangan

Mawashi Geri Jodan di Dojo Brimob Medan? 100% -

6

Apakah latihan tendangan Mawashi Geri Jodan

selama ini sangat membosankan? 100% -

7

Perlukah kamu mengusai tendangan Mawashi Geri

Jodan? 100% -

8

Kamu tidak pernah mengikuti latihan tendangan

Mawashi Geri Jodan dengan berbagai bentuk variasi? 75% 25%

9

Apakah kamu mengalami kesulitan menguasai

tendangan Mawashi Geri Jodan? 100% -

10

Latihan tendangan Mawashi Geri Jodan dengan

(18)

6

Tabel 2. Pelatih dan Atlet

Nama Kesimpulan

Senpai Chandra Menyatakan bahwa pengembangan Variasi Tendangan Mawashi Geri Jodan sangatlah

dibutuhkan agar dapat mempertinggi prestasi atlet

yang berlatih

Atlet Menyatakan bahwa memerlukan Variasi Latihan Tendangan Mawashi Geri Jodan dikembangkan

karna sangat dibutuhkan dalam latihan Karate.

Penulis juga melakukan observasi di Dojo Ira. Dari hasil pengamatan dan

wawancara dengan senpai Agus, Untuk melatih tendangan Mawashi Geri Jodan

pelatih masih menerapkan variasi latihan :

1) Tendangan Mawashi Geri Jodan dilakukan sendiri-sendiri.

2) Tendagan Mawsahi Geri Jodan berpasangan.

3) Tendangan Mawashi Geri Jodan maju berganti gantian .

Berdasarkan fakta di lapangan informasi yang diterima dari pelatih Senpai

Agus perlu adanya pengembangan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan

untuk menambah program latihan agar dapat meningkatkan kesempurnaan

tendangan Mawashi Geri Jodan untuk tercapainya prestasi dalam pertandingan

karate baik di tingkat daerah, nasional maupun sampai tingkat internasional. Dari

pernyataan pelatih di atas peneliti beranggapan bahwa hampir diseluruh Dojo atau

tempat latihan karate yang ada di Sumatera Utara terkhususnya di kota Medan

masih menerapkan bentuk latihan tendangan Mawashi Geri Jodan yang lama

sehingga peneliti tertarik untuk mengembangkan hal baru dalam variasi latihan

(19)

7

menerapkan program latihannya kepada atlet, sehingga atlet yang berlatih tidak

lagi merasa bosan dan jenuh dengan bentuk latihan yang lama dan prestasi atlet

semakin meningkat kedepannya.

Peneliti juga melakukan analisis kebutuhan pada Dojo Ira Medan yang terdapat

dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3. Hasil Analisis Kebutuhan

No Pertanyaan Persentase /

Individu

YA TIDAK

1 Dalam latihan karate, apakah latihan tendangan

Mawashi Geri Jodan Diperlukan? 100% -

2

Apakah kamu mempunyai kemampuan tendangan

Mawashi Geri Jodan? 75 % 25%

3

Apakah Tendangan Mawashi Geri Jodan perlu untuk

kumite karate? 100% -

4

Saya memilih tidak menggunakan Tendangan

Mawashi Geri Jodan Walaupun situasi mengharuskan

melakukan itu karena saya takut salah.

75 % 25%

5

Pernahkah kamu mengikuti latihan tendangan

Mawashi Geri Jodan di Dojo Yayasan Perguruan Ira

Medan?

100% -

6

Apakah latihan tendangan Mawashi Geri Jodan

selama ini sangat membosankan? 100% -

7

Perlukah kamu mengusai tendangan Mawashi Geri

Jodan? 100% -

8

Kamu tidak pernah mengikuti latihan tendangan

Mawashi Geri Jodan dengan berbagai bentuk variasi? 75% 25%

9

Apakah kamu mengalami kesulitan menguasai

(20)

8

10

Latihan tendangan Mawashi Geri Jodan dengan

variasi adalah hal yang meyenangkan? 100% -

Tabel 4. Pelatih dan Atlet

Nama Kesimpulan

Senpai Agus Menyatakan bahwa perlu Variasi Tendangan Mawashi Geri Jodan dikembangkan karna atlet

masih banyak yang merasa bosan dengan bentuk

latihan yang lama.

Atlet Menyatakan bahwa memerlukan Variasi Latihan Tendangan Mawashi Geri Jodan dikembangkan

agar saat latihan bisa tambah semangat..

Observasi dan wawancara yang ke tiga dilakukan di Dojo Shindoka

Medan dengan pelatih Senpai Ade untuk melatih tendangan Mawashi Geri Jodan

pelatih masih menerapkan variasi latihan sebagai berikut :

1) Latihan Latihan Mawashi Geri Jodan ditempat.

2) Mawashi Geri Jodan dengan memberikan arah tendangan pakai telapak

tangan.

3) Latihan tendangan Mawashi Geri Jodan berpasangan

4) Latihan tendangan Mawashi Geri Jodan sendiri

Dari informasi dan wawancara yang dilakukan dengan pelatih perlu

adanya pengembangan variasi latihan tendangan yang baru.

Dari observasi rata-rata atlet pada saat bertanding tidak dapat melakukan

tendangan Mawashi Geri Jodan dengan baik pada saat melakukan serangan

terhadap lawan. Berdasarkan observasi dilapangan yang dilakukan peneliti di

(21)

9

menerapkan bentuk-bentuk latihan yang sudah lama dan belum ada dilakukan

latihan baru untuk melatih tendangan Mawashi Geri Jodan.

Peneliti juga melakukan analisis kebutuhan pada Dojo Shindoka Medan yang

terdapat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 5. Hasil Analisis Kebutuhan

No Pertanyaan Persentase /

Individu

YA TIDAK

1 Dalam latihan karate, apakah latihan tendangan

Mawashi Geri Jodan Diperlukan? 100% -

2

Apakah kamu mempunyai kemampuan tendangan

Mawashi Geri Jodan? 75 % 25%

3

Apakah Tendangan Mawashi Geri Jodan perlu untuk

kumite karate? 100% -

4

Saya memilih tidak menggunakan Tendangan

Mawashi Geri Jodan Walaupun situasi mengharuskan

melakukan itu karena saya takut salah.

75 % 25%

5

Pernahkah kamu mengikuti latihan tendangan

Mawashi Geri Jodan di Dojo Shindoka Medan? 100% -

6

Apakah latihan tendangan Mawashi Geri Jodan

selama ini sangat membosankan? 100% -

7

Perlukah kamu mengusai tendangan Mawashi Geri

Jodan?

100% -

8

Kamu tidak pernah mengikuti latihan tendangan

Mawashi Geri Jodan dengan berbagai bentuk variasi? 75% 25%

9

Apakah kamu mengalami kesulitan menguasai

tendangan Mawashi Geri Jodan? 100% -

10

Latihan tendangan Mawashi Geri Jodan dengan

(22)

10

Tabel 6. Pelatih dan Atlet

Nama Kesimpulan

Senpai Ade Menyatakan bahwa perlu Variasi Tendangan Mawashi Geri Jodan perlu dikembangkan karna

atlet masih banyak yang merasa bosan dengan

bentuk latihan yang lama dan juga agar bisa lebih

bagus jika ada yang baru

Atlet Menyatakan bahwa memerlukan Variasi Latihan Tendangan Mawashi Geri Jodan dikembangkan

agar saat latihan bisa tambah semangat dan tidak

merasa bosan.

Setelah penulis membagikan angket analisis kebutuhan kepada 40 atlet

kumite, junior, senior dan under 21 didapatkan persentase bahwa 100% atlet

memahami bagaimana tendangan Mawashi Geri Jodan, 10% yang menyatakan

kesulitan dalam berlatih untuk menguasai tedangan Mawashi Geri Jodan. 100%

atlet menginginkan Variasi- variasi baru untuk latihan tendangan Mawashi Geri

Jodan yang baik, dan 100% atlet dan pelatih menyatakan perlunya variasi latihan

tendangan Mawashi Geri Jodan untuk dimasukkan dalam program latihan.

Hasil pertanyaan analisis kebutuhan diatas akan dapat memperkuat peneliti

untuk mengambil kesimpulan bahwa, perlu dikembangkan variasi latihan

tendangan Mawashi Geri Jodan yang baru untuk melatih tendangan Mawashi

Geri Jodan yang nantinya diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan

kemampuan tendangan Mawashi Geri Jodan). Adapun Variasi latihan Mawashi

Geri Jodan yang ingin saya kembangkan, memiliki keungulan dari segi variasi

(23)

11

memerlukan biaya banyak, dari variasai latihan ini pelatih juga bisa

mengembangkan pola sendiri yang nantinya diharapkan dapat menjadi solusi

untuk meningkatkan kualitas keterampilan tendangan Mawashi Geri Jodan pada

dojo-dojo karate yang berada Medan.

Model latihan tendangan Mawashi Geri Jodan tersebut adalah:

1. Maju kedepan kuda-kuda Zeinkutsu dachi tendangan Mawashi Geri

Jodan.

2. Tendangan Mawashi Geri Jodan dengan target bola.

3. Steping zig-zag tendangan Mawashi Geri Jodan.

4. Mengikat karet ban di samping sabuk kanan/kiri tendangan Mawashi Geri

Jodan.

5. Tendangan Mawashi Geri Jodan dengan bantuan catrol.

6. Tendangan Mawashi Geri Jodan menggunakan rel yang di modifikasi.

7. Steping melakukan gertakan tendangan Mawashi Geri Jodan.

Setelah itu penulis melakukan analisis kebutuhan kepada pelatih melalui

wawancara dan beberapa pertanyaan sebanyak 5 pertanyaan.

1) Hasil dari jawaban pertanyaan pertama dari beberapa pelatih maka dapat

disimpulkan pelatih sangat menginginkan para atlet nya agar dapat menguasai

tendangan Mawashi Geri Jodan untuk mencapai prestasi dalam pertandingan

karate.

2) Dari hasil pertanyaan kedua dapat disimpulkan ternyata perlu dilakukannya

(24)

12

3) Dari beberapa jawaban pelatih, untuk melatih tendangan Mawashi Geri

Jodan kesimpulan yang diambil peneliti, bentuk latihan untuk melatih

tendangan Mawashi Geri Jodan masih kurang efektif.

4) Hasil dari jawaban yang ke 4 dari beberapa pelatih mengenai model- model

latihan, peneliti menyimpulkan variasi latihan yang diberikan masih kurang

mendukung untuk melatih tendagan Mawashi Geri Jodan.

5) Hasil jawaban dari pertanyaan yang terakhir para pelatih sangat

menginginkan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan untuk

mencapai prestasi dalam pertandingan karate (kumite).

Hasil data dan kenyataan yang dikemukakan di atas akan dapat

memperkuat peneliti untuk mengambil kesimpulan bahwa, perlu dikembangkan

variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan, yang nantinya diharapkan dapat

menjadi solusi untuk meningkatkan/memperbaiki tendangan Mawashi Geri

Jodan sehingga diharapkan dapat mempertinggi prestasi atlet karate.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas masalah perlu di

identifikasikan lebih dalam lagi, dengan tujuan dapat mempermuda h peneliti

untuk memdapatkan tujuan penelitian ini dikemukakan dengan beberapa bentuk

pertanyaan :

1. Apakah tendangan Mawashi Geri Jodan dapat meningkatkan prestasi atlet

(25)

13

2. Apakah ada kesulitan pada atlet dalam melakukan tendangan Mawashi Geri

Jodan?

3. Apakah pengembangan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan

diperlukan dalam melatih tendangan Mawashi Geri Jodan ?

4. Faktor – faktor apa saja yang diperlukan untuk pengembangan variasi latihan

tendangan Mawashi Geri Jodan pada atlet karate ?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan indentifikasi masalah yang telah

ditulis di atas maka penulis membuat batasan masalah untuk menghindari

pembahasan yang lebih luas maka penulis berfokus kepada pengembangan variasi

latihan tendangan Mawashi Geri Jodan pada atlet karate kumite tahun 2017.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi yang telah

dituliskan di atas, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut :

Apakah pengembangan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan akan

(26)

14

E. Spesifikasi Masalah

Produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini berusaha

untuk membuat variasi pengembangan tendangan Mawashi Geri Jodan yang

efektif dan efisien sehingga diharapkan dapat menjadi daya tarik untuk atlet

dalam berlatih dan produk yang dihasilkan diharapkan dapat mempertinggi

prestasi.

F. Tujuan Penelitian

Mengembangkan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan pada atlet

kumite karate tahun 2017.

G. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan akan bermanfaat bagi pelatih dan pembina

serta insan olahraga. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai sumbangan pemikiran untuk menyusun program latihan dalam

pembinaan prestasi pada cabang olahraga karate.

2. Bagi atlet dapat meningkatkan kesempurnaan tendangan Mawashi Geri Jodan.

3. Memberikan masukan kepada pelatih dalam upaya mengembangkan latihan

kemampuan tendangan untuk peningkatan kemampuan tendangan Mawashi

Geri Jodan.

(27)

106 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari uji ciba lapangan dan hasil pembahasan peneliti,

maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Diperlukan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan yang

dikembangkan agar dapat meningkatkan kemampuan tendangan Mawashi

Geri Jodan atlet kumite.

2. Dengan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan yang dikembangkan

atlet yang berlatih lebih semangat, efektif dan lebih efesien.

3. Dengan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan yang dikembangkan

atlet lebih termotivasi dalam suasana kompetitif.

4. Dengan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan yang dikembangkan

diharapkan mampu merubah budaya atlet karate dari yang semula latihan

karate yang selama ini mengandalkan kemampuan fisik saja, dengan variasi

latihan tendangan yang dikembangkan ini bisa merubah budaya latihan karate

yang semangat yang bisa menyeimbangkan kemampuan fisik dengan

kemampuan pikiran atau nalar.

5. Dengan pengembangan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan ini

atlet lebih termotivasi untuk mendapatkan latihan- latihan baru khususnya

(28)

107

B. SARAN

Berdasarkan hasil dari uji ciba lapangan dan hasil pembahasan peneliti,

maka dapat disarankan bahwa:

a. Agar produk variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan ini dapat

digunakan oleh para atlet dan pelatih, serta seluruh masyarakat karate,

sebaiknya dicetak atau diproduksi lebih banyak lagi dalam upaya

mempublikasi, sosialisasi sehingga dapat diaplikasikan dalam jangkauan yang

lebih luas.

b. Sebelum disebarluaskan sebaiknya variasi latihan tendangan Mawashi Geri

Jodan ini disusun kembali untuk menjadi lebih baik, meliputi kemasan, isi

dari materi.

c. Untuk subyek penelitian sebaiknya dilakukan pada subyek yang lebih luas,

baik itu dari jumah subyek maupun jumlah Dojo/klub yang digunakan sebagai

kelompok uji coba.

d. Hasil pengembangan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan dapat

(29)

108

DAFTAR PUSTAKA

Harsono. ( 1998; 112 ). Kepelatihan Olahraga. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Harre, Dietrich (1971) Hakikat Latihan.

Furqon, M (1995:3) Latihan Olahraga.

Sajoto. ( 1996: 55 ). Teknik teknik pukulan dalam karate.

Sajoto. (1998; 115 ). Penentuan beban latihan.

Simbolon, Bermanhot. 2013. Latihan dan Melatih Karateka. Yogyakarta: Griya Pustaka

Soekarman. ( 1989; 39 ). Prinsip pulih asal.

Sugiyono. (2008). “Metode penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D”.

Bandung: Alfabeta.

Sujadi. (2003:164). Penelitian dan Pengembangan atau Research and

Development (R&D). Jakarta. Rineka Cipta.

Suhardjono. (1997 : 69). Penelitian Bidang Pendidikan. Bumi Aksara. Buku Beta

Jogja.

Sukmadinata, Nana Syaodih (2006). Penelitian dan pengembangan. PT. Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 1. Hasil Analisis Kebutuhan
Tabel 2. Pelatih dan Atlet
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini akan dibuat sebuah sistem deteksi anomaly trafik yang dapat membedakan antara serangan DDoS dengan flash crowd dengan menggunakan algoritma

Napsu badan jeung sagala panga- jakna teh ku jelema anu geus jadi kagungan Kristus Yesus mah geus Ka pan urang teh geus maot tina dosa, piraku bisa keneh hirup dina

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumtif terjadi pada partisipan karena pemberian uang saku dari orang tua yang dapat dibelikan sesuatu

Oman Sukmana, M.Si selaku Kepala Jurusan Program Studi Kesejahteraan sosial sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan, dukungan serta motivasinya

yang terjadi akibat gesekan antara drillstring dan formasi. Sumur X-01 merupakan sumur vertikal pada lapangan X yang akan dilakukan pemboran horizontal re-entries dengan membuat

Hasil pengamatan terhadap intensitas penyakit busuk batang yang disebabkan oleh S.rolfsii pada berbagai konsentrasi inokulum dilihat pada Tabel 3... Persentase

- Guru memberikan contoh ekspresi untuk bertanya jawab dengan siswa yaitu contoh- contoh pertanyaan yang menanyakan like dan dislike.. - Siswa secara berpasangan

dimaksudkan agar kaum perempuan yang terjerumus ke dalam tindakan tersebut tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Salah satu program pemberdayaan perempuan yang