PENGEMBANG AN VARIAS I LATIHAN TEND ANG AN
MAWASHI GERI JO DA N P AD A AT LET KUMITE
KAR ATE T AHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mempe roleh Gelar Sarjana Pendidikan S1
OLEH :
SURYA RAJAMIN NASUTION
NIM. 6122121015
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
SURYA RAJAMIN NASUTION. Pengembangan Variasi Latihan Tendangan Mawashi Geri Jodan Pada Atlet Kumite Karate Tahun 2017 (Pe mbimbing Skripsi: H. M. NUSTAN HASIBUAN)
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan pada atlet kumite karate tahun 2017. Penelitian ini dilakukan di Dojo Brimob Medan, Dojo Ira dan Dojo Bina Pemuda Medan. Variasi yang dibuat terlebih dahulu divalidasi 3 orang ahli dibidang olahraga, yaitu 1 orang pelatih karate, 1 orang wasit karate dan 1 orang merupakan akademisi olahraga yang berasal dari universitas yang mempunyai latar belakang pendidikan olahraga. Uji kelompok kecil melibatkan 20 orang atlet kumite karate tahun 2017 dan uji kelompok besar melibatkan 47 orang atlet kumite karate tahun 2017.
Hasil validasi pengembangan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan berjumlah 7 model. Hasil dari validasi ahli bahwa keseluruhan bentuk latihan dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan tendangan Mawashi Geri Jodan, dimana persentase validitasnya adalah 81%-90%. Hasil uji kelompok kecil terhadap 20 orang atlet karate menunjukkan bahwa 7 bentuk latihan tersebut sudah memenuhi kriteria layak atau valid. Persentase validitas dari angket yang telah dibagikan kepada sampel menunjukkan bahwa 90%-100% atlet mengakui bahwa bentuk latihan tersebut sudah memenuhi kriteria dan dapat dipakai saat latihan.
Hasil uji kelompok besar terhadap 47 orang atlet Dojo Ira, Dojo Bina Pemuda, dan Dojo Brimob Medan menunjukkan bahwa 7 variasi tersebut sudah memenuhi kriteria layak digunakan. Persentase validitas dari angket yang telah dibagikan kepada sampel menunjukkan bahwa 90%-100% mereka mengakui bahwa variasi tersebut sudah memenuhi kriteria untuk meningkatkan kemampuan Mawashi Geri Jodan. Dapat disimpulkan ketujuh variasi tendangan Mawashi Geri Jodan tersebut baik untuk di gunakan saat latihan.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengembangan Variasi Latihan Tendangan Mawashi Geri Jodan Pada Atlet Kumite Karate Tahun 2017”. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, peneliti banyak mengalami kesulitan yang disebabkan keterbatasan waktu, tenaga, materi maupun bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap ketulusan hati peneliti menyampaikan ucpan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Dekan FIK Universitas Negeri Medan, Bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku Wakli Dekan I FIK Universitas Negeri Medan, Bapak Syamsul Gultom, SKM, M.Kes selaku Wakil Dekan II FIK Universitas Negeri Medan, Bapak Drs. Mesnan, M.Kes selaku Wakil Dekan III FIK Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK Universitas Negeri Medan, Bapak Yan Indra Siregar, S.Pd, M.Pd selaku Skretatis Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. H. M. Nustan Hasibuan, M.Kes, AIFO selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penyusunan/ penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Dr. Rahma Dewi, S.Pd, M.Pd selaku dosen pengarah I dan Bapak Pangondian Purba, S.Pd, M.Pd selaku dosen pengarah II, yang telah memberi masuan dan arahan kepada saya dalam penyelesaian skripsi ini. 6. Teristimewa kepada Bapak Hamonangan Nasution dan Ibu Ramiah Sinaga
tercinta, juga Adik tersayang Rahman Taufiq Nasution yang tak henti-hentinya memberikan do’a, bimbingan, semangat, penguatan dan dukungan material selama perkuliahan hingga terselesaikannya skripsi ini. 7. Terimakasih untuk Faridah kartini Lubis yang telah memberikan semangat
yang tiada hentinya dalam penyelesaian skripsi ini.
iii
9. Terimakasih untuk Alm. Syafrudin, Kak Nora, Bang Ama,Bang indra, Bang Maman, Wak Jon, Bang Amron, Iswal, Teteh, Bang Abdillah Bang Jefri (BJ), Bang Harry Herdirwan ( BCA ), T. Julrio Perdinan Purba, Gopal (Septian), Marco Van Johan Manalu, Katamsi dan rekan – rekan di cafe Belat 98 yang selalu memberikan penguatan, bimbingan, dukungan material dan semangat
dalam penyelesaian skripsi ini.
10.Teman- teman seperjuangan PKO REGULER 2012 terkhusus REGULER A yang menemani saya dalam suka maupun duka dalam perkuliahan sampai penyeslesaian skripsi ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah membalas segala kebaikan yang telah diberikan dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya dapat membantu pengembangan pendidikan program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga.
Medan, April 2017 Penulis,
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 12
C. Pembatasan Masalah ... 13
D. Rumusan Masalah ...13
E. Spesifikasi Masalah ... 14
F. Tujuan Penelitian... 14
G. Manfaat Penelitian... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Acuan Teoritis ... 15
B. Hakikat Karate... 19
1. Teknik Karate ... 21
2. Pertandingan Karate ... 27
3. Buku Peraturan Pertandingan Karate FORKI Tahun 2012 .... 29
4. Lapangan ... 30
5. Hakikat Tendangan Mawashi Geri Jodan... 31
6. Hakikat Latihan ... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Model Pengembangan... ... 44
B. Tempat dan Waktu Penelitian... ... 44
C. Sasaran Penelitian ... 44
D. Karakteristik Sasaran Penelitian... ... 45
E. Pendekatan dan Metode Penelitian ... ... 45
F. Langkah- langkah Pengembangan Variasi... 45
1. Penelitian Pendahuluan ... 45
2. Perencanaan Pengembangan Model ... 47
3. Validasi, Evaluasi dan Revisi Variasi ... 63
a. Telaah Para Pakar ... 63
F. Keterbatasan Penelitian ... 104
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 106
B. Saran ... 107
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1. Hasil Analisis Kebutuhan... 5
2. Pelatih dan Atlet ... 6
3. Hasil Analisis Kebutuhan ... 7
4. Pelatih dan Atlet ... 8
5. Hasil Analisis Kebutuhan ... 9
6. Pelatih dan Atlet ... 10
7. Penjelasan tentang langkah- langkah R&D ... 18
8. Tempat Penelitian ... 44
9. Nama- nama para ahli ... 63
10. Instrumen Ahli ... ... 69
11. Hasil analisis kebutuhan dan temuan lapangan ... 72
12. Hasil pernyataan ahli ... 87
13. Hasil Revisi Pengamatan Pelatih Karate ... 88
14. Hasil Revisi Pengamatan Wasit Karate ... 90
15. Hasil Revisi Pengamatan Ahli Olahraga ... 92
16. Hasil Jawaban Ahli Pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 94
17. Hasil Jawaban Atlet Pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 96
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1. Rancangan Langkah- langkah Penelitian Pengembangan... 18
2. Jenis-jenis kuda kuda / dachi... 22
3. Jenis Tendangan Dalam Beladiri Karate ... 24
4. Ukuran Lapangan Karate ... 30
5. Posisi Mawashi Geri Jodan ... 31
6. Bentuk Posisi Melakukan Tendangan Mawashi Geri Jodan ... ... 32
7. Teknik Tendangan Mawashi Geri Jodan ... 33
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1. Instrumen Analisis Kebutuhan ... 110
2. Hasil Jawaban Analisis Kebutuhan ... 112
3. Indikator Evaluasi Ahli ... 114
4. Instrumen Evaluasi Ahli/Pelatih Karate ... 115
5. Instrumen Evaluasi Ahli/Wasit Karate... 119
6. Instrumen Evaluasi Ahli Olahraga ... 122
7. Data Pribadi Ahli/Pelatih Karate ... 126
8. Data Pribadi Ahli/Wasit Karate... 127
9. Data Pribadi Ahli Olahraga ... 128
10. Data Pribadi Atlet ... 129
11. Surat Keterangan Evaluasi Ahli ... 130
12. Dokumentasi Penelitian... 134
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Prestasi olahraga yang tertinggi tentu selalu didambakan oleh se tiap atlet,
terutama bagi atlet yang menekuninya dengan baik secara individu atau
kelompok. Untuk mencapai hal tersebut, cara yang tepat dilakukan adalah adanya
upaya pembinaan dan latihan untuk setiap cabang olahraga prestasi dengan suatu
program latihan yang baik menurut aturan dan ketentuan yang berlaku dalam
berlatih.
Karate adalah salah satu cabang olahraga yang dapat membentuk
kesehatan fisik dan mental dalam olahraga beladiri karate, disamping itu olahraga
beladiri karate adalah olahraga prestasi yang dipertandingkan baik di arena
ragional maupun internasional. Dalam olahraga beladiri karate yang sering
dipertandingkan adalah nomor kata dan kumite.
Salah satu yang perlu dibina untuk mencapai suatu prestasi yang baik
adalah dengan pembinaan kondisi fisik. Harsono (1997 : 3) mengatakan bahwa
“apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan
yang akan dilatih”. Teknik yang dimaksud disini adalah latihan untuk
mempermahir teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk cabang olahraga yang
dilakukan atlet. Selain kondisi fisik dan teknik, faktor lain yang dilatih adalah
mental. Aspek-aspek di atas harus sejalan agar diperoleh prestasi yang maksimal.
Dalam karate dikembangkan teknik pukulan dan tendangan hingga ke
2
pukulan dan tendangan dengan cepat dan tepat. Dibawah ini adalah jenis-jenis
teknik dalam tendangan karate :
1. Tendangan Ushiro Mawashi Geri Jodan, yang artinya teknik tendangan
belakang setengah lingkaran salah satu gerak kaki yang paling sulit. Sekali
lagi, titik awal berada dalam posisi Kihon Heisoku Dachi dimana pengambilan
tendangan ini mengincar sasaran tinggi atau sasaran kepala.
2. Tendangan Mae Geri, merupakan tendangan dasar dan mulai diajarkan pada
karateka untuk pemula. Tendangan ini bisa digunakan untuk sasaran ke perut
maupun sasaran kepala/atas.
3. Tendangan Mawashi Geri, merupakan tendangan dasar mulai diajarkan pada
karateka yang sudah menguasai Mae Geri. Tendangan ini bisa digunakan untuk
sasaran ke perut maupun sasaran kepala.
Dari hasil pengamatan peneliti selama mengikuti pertandingan karate,
salah satunya Kejuaraan Daerah Shotokai Ke-IV Se-Provinsi Sumatera Utara
Tanggal 26-27 Maret 2017 di gedung Gelangang Remaja, peneliti mengamati
pada saat kumite tendangan masih sangat kurang terutama di tendangan Mawashi
Geri Jodan. Peneliti mengamati pada saat kumite atlet sering melakukan
tendangan Mawashi Geri Jodan. Adapun beberapa atlet yang melakukan
tendangan tersebut banyak yang menghasilkan poin.
Tendangan Mawashi Geri Jodan merupakan tendangan yang lebih sering
dilakukan ketimbang tendangan Ushiro Mawashi Geri Jodan, Mey Geri dan
tendangan yang lain untuk mendapatkan poin. Menurut peraturan WKF 2012 pada
3
akurat ke daerah sasaran yang salah satunya adalah tendangan Mawashi Geri
Jodan yang memperoleh nilai 3 yaitu (ipon) tendangan yang berbeda dilakukan
dengan tendangan Ushiro Geri. Jika Ushiro Geri memiliki arah lintasan menusuk
kebelakang, maka Mawashi Geri Jodan ini arahnya ke samping depan atas ke
arah kepala dari arah samping. Kaki diangkat lurus ke atas dan di arahkan ke
sasaran samping kepala disebut dengan Mawashi Geri Jodan. Dan kecepatan
tendangan Mawashi Geri Jodan diperoleh dari latihan yang berulang-ulang dan
terprogram (Overload). Untuk itu tendangan Mawashi Geri Jodan perlu dilatih
agar menghasilkan teknik tendangan yang bagus.
Dalam konteks ini, peneliti lebih meneka nkan sasaran pada gerakan
tendangan Mawashi Geri Jodan. Dari hasil pengamatan peneliti selama beberapa
kali melakukan observasi peneliti mengamati pada saat kumite tendangan masih
sangat kurang terutama di tendangan Mawashi Geri Jodan.
Keterampilan gerak erat kaitannya dengan reaksi dalam pertandingan
karate, merupakan keterampilan yang khusus yang harus dikuasai oleh setiap atlet
melalui suatu peroses pelatihan secara khusus. Sebagai keterampilan khusus untuk
dapat menguasai tendangan Mawashi Geri Jodan tidak terlepas dari belajar
gerakan motorik yang telah yang telah dipelajari sebelumnya.
Belajar gerak motorik adalah proses belajar dari tahapa n yang paling awal
untuk mendapatkan gerakan yang sempurna pada gerakan dasar. Agar
mendapatkan pemahaman tentang gerakan yang akan dilakukan.
Keterampilan dapat dikuasai atau diperoleh bila dipelajari atau dilatih
4
dilakukan secara terus- menerus dalam jangka waktu tertantu yang memadai.
Keterampilan seseorang harus dilatih melalui program training atau bimbingan
lain, training dan sebagainya didukung oleh kemampuan dasar yang sudah
dimiliki seseorang dalam dirinya. Jika kemampuan dasar digabung dengan
bimbingan secara intensif tentu akan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
dan bernilai bagi diri sendiri dan orang lain.
Untuk memperkuat latar belakang masalah penulis juga melakukan
observasi dan wawancara di beberapa Dojo yang pertama yaitu di Dojo Brimob
Medan dari hasil observasi pada saat latihan tendangan Mawashi Geri Jodan
variasi latihan yang diberikan masih sangat monoton atau masih sedikit bentuk
latihan untuk melatih tendangan Mawashi Geri Jodan sehingga atlet terlihat
kurang bersemangat dalam latihan selain itu dengan minimnya bentuk latihan
dapat mempengaruhi dan menghambat prestasi atlet kedepannya . variasi latihan
Tendangan Mawashi Geri Jodan tersebut adalah:
1) Tendangan Mawashi Geri Jodan dilakukan sendiri-sendiri.
2) Tendangan Mawashi Geri Jodan bergantian.
3) Tendangan Mawashi Geri Jodan dilakukan dengan menggunakan alat
samsak.
Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan Senpai Mukhlis Handepa
sebagai pelatih di Dojo Brimob Medan informasi yang diterima peneliti variasi
latihan yang diberikan untuk melatih tendangan Mawashi Geri Jodan masih
sangat monoton sehingga atlet yang berlatih cenderung merasa jenuh dan bosan
5
dikarenakan minimnya variasi bentuk latihan tendangan Mawashi Geri Jodan
yang mungkin diketahui oleh pelatih.
Peneliti juga melakukan analisis kebutuhan pada Dojo Brimob Medan yang
terdapat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 1. Hasil Analisis Kebutuhan
No Pertanyaan Persentase /
Individu
YA TIDAK
1 Dalam latihan karate, apakah latihan tendangan
Mawashi Geri Jodan Diperlukan? 100% -
2
Apakah kamu mempunyai kemampuan tendangan
Mawashi Geri Jodan? 75 % 25%
3
Apakah Tendangan Mawashi Geri Jodan perlu untuk
kumite karate? 100% -
4
Saya memilih tidak menggunakan Tendangan
Mawashi Geri Jodan Walaupun situasi mengharuskan
melakukan itu karena saya takut salah.
75 % 25%
5
Pernahkah kamu mengikuti latihan tendangan
Mawashi Geri Jodan di Dojo Brimob Medan? 100% -
6
Apakah latihan tendangan Mawashi Geri Jodan
selama ini sangat membosankan? 100% -
7
Perlukah kamu mengusai tendangan Mawashi Geri
Jodan? 100% -
8
Kamu tidak pernah mengikuti latihan tendangan
Mawashi Geri Jodan dengan berbagai bentuk variasi? 75% 25%
9
Apakah kamu mengalami kesulitan menguasai
tendangan Mawashi Geri Jodan? 100% -
10
Latihan tendangan Mawashi Geri Jodan dengan
6
Tabel 2. Pelatih dan Atlet
Nama Kesimpulan
Senpai Chandra Menyatakan bahwa pengembangan Variasi Tendangan Mawashi Geri Jodan sangatlah
dibutuhkan agar dapat mempertinggi prestasi atlet
yang berlatih
Atlet Menyatakan bahwa memerlukan Variasi Latihan Tendangan Mawashi Geri Jodan dikembangkan
karna sangat dibutuhkan dalam latihan Karate.
Penulis juga melakukan observasi di Dojo Ira. Dari hasil pengamatan dan
wawancara dengan senpai Agus, Untuk melatih tendangan Mawashi Geri Jodan
pelatih masih menerapkan variasi latihan :
1) Tendangan Mawashi Geri Jodan dilakukan sendiri-sendiri.
2) Tendagan Mawsahi Geri Jodan berpasangan.
3) Tendangan Mawashi Geri Jodan maju berganti gantian .
Berdasarkan fakta di lapangan informasi yang diterima dari pelatih Senpai
Agus perlu adanya pengembangan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan
untuk menambah program latihan agar dapat meningkatkan kesempurnaan
tendangan Mawashi Geri Jodan untuk tercapainya prestasi dalam pertandingan
karate baik di tingkat daerah, nasional maupun sampai tingkat internasional. Dari
pernyataan pelatih di atas peneliti beranggapan bahwa hampir diseluruh Dojo atau
tempat latihan karate yang ada di Sumatera Utara terkhususnya di kota Medan
masih menerapkan bentuk latihan tendangan Mawashi Geri Jodan yang lama
sehingga peneliti tertarik untuk mengembangkan hal baru dalam variasi latihan
7
menerapkan program latihannya kepada atlet, sehingga atlet yang berlatih tidak
lagi merasa bosan dan jenuh dengan bentuk latihan yang lama dan prestasi atlet
semakin meningkat kedepannya.
Peneliti juga melakukan analisis kebutuhan pada Dojo Ira Medan yang terdapat
dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3. Hasil Analisis Kebutuhan
No Pertanyaan Persentase /
Individu
YA TIDAK
1 Dalam latihan karate, apakah latihan tendangan
Mawashi Geri Jodan Diperlukan? 100% -
2
Apakah kamu mempunyai kemampuan tendangan
Mawashi Geri Jodan? 75 % 25%
3
Apakah Tendangan Mawashi Geri Jodan perlu untuk
kumite karate? 100% -
4
Saya memilih tidak menggunakan Tendangan
Mawashi Geri Jodan Walaupun situasi mengharuskan
melakukan itu karena saya takut salah.
75 % 25%
5
Pernahkah kamu mengikuti latihan tendangan
Mawashi Geri Jodan di Dojo Yayasan Perguruan Ira
Medan?
100% -
6
Apakah latihan tendangan Mawashi Geri Jodan
selama ini sangat membosankan? 100% -
7
Perlukah kamu mengusai tendangan Mawashi Geri
Jodan? 100% -
8
Kamu tidak pernah mengikuti latihan tendangan
Mawashi Geri Jodan dengan berbagai bentuk variasi? 75% 25%
9
Apakah kamu mengalami kesulitan menguasai
8
10
Latihan tendangan Mawashi Geri Jodan dengan
variasi adalah hal yang meyenangkan? 100% -
Tabel 4. Pelatih dan Atlet
Nama Kesimpulan
Senpai Agus Menyatakan bahwa perlu Variasi Tendangan Mawashi Geri Jodan dikembangkan karna atlet
masih banyak yang merasa bosan dengan bentuk
latihan yang lama.
Atlet Menyatakan bahwa memerlukan Variasi Latihan Tendangan Mawashi Geri Jodan dikembangkan
agar saat latihan bisa tambah semangat..
Observasi dan wawancara yang ke tiga dilakukan di Dojo Shindoka
Medan dengan pelatih Senpai Ade untuk melatih tendangan Mawashi Geri Jodan
pelatih masih menerapkan variasi latihan sebagai berikut :
1) Latihan Latihan Mawashi Geri Jodan ditempat.
2) Mawashi Geri Jodan dengan memberikan arah tendangan pakai telapak
tangan.
3) Latihan tendangan Mawashi Geri Jodan berpasangan
4) Latihan tendangan Mawashi Geri Jodan sendiri
Dari informasi dan wawancara yang dilakukan dengan pelatih perlu
adanya pengembangan variasi latihan tendangan yang baru.
Dari observasi rata-rata atlet pada saat bertanding tidak dapat melakukan
tendangan Mawashi Geri Jodan dengan baik pada saat melakukan serangan
terhadap lawan. Berdasarkan observasi dilapangan yang dilakukan peneliti di
9
menerapkan bentuk-bentuk latihan yang sudah lama dan belum ada dilakukan
latihan baru untuk melatih tendangan Mawashi Geri Jodan.
Peneliti juga melakukan analisis kebutuhan pada Dojo Shindoka Medan yang
terdapat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 5. Hasil Analisis Kebutuhan
No Pertanyaan Persentase /
Individu
YA TIDAK
1 Dalam latihan karate, apakah latihan tendangan
Mawashi Geri Jodan Diperlukan? 100% -
2
Apakah kamu mempunyai kemampuan tendangan
Mawashi Geri Jodan? 75 % 25%
3
Apakah Tendangan Mawashi Geri Jodan perlu untuk
kumite karate? 100% -
4
Saya memilih tidak menggunakan Tendangan
Mawashi Geri Jodan Walaupun situasi mengharuskan
melakukan itu karena saya takut salah.
75 % 25%
5
Pernahkah kamu mengikuti latihan tendangan
Mawashi Geri Jodan di Dojo Shindoka Medan? 100% -
6
Apakah latihan tendangan Mawashi Geri Jodan
selama ini sangat membosankan? 100% -
7
Perlukah kamu mengusai tendangan Mawashi Geri
Jodan?
100% -
8
Kamu tidak pernah mengikuti latihan tendangan
Mawashi Geri Jodan dengan berbagai bentuk variasi? 75% 25%
9
Apakah kamu mengalami kesulitan menguasai
tendangan Mawashi Geri Jodan? 100% -
10
Latihan tendangan Mawashi Geri Jodan dengan
10
Tabel 6. Pelatih dan Atlet
Nama Kesimpulan
Senpai Ade Menyatakan bahwa perlu Variasi Tendangan Mawashi Geri Jodan perlu dikembangkan karna
atlet masih banyak yang merasa bosan dengan
bentuk latihan yang lama dan juga agar bisa lebih
bagus jika ada yang baru
Atlet Menyatakan bahwa memerlukan Variasi Latihan Tendangan Mawashi Geri Jodan dikembangkan
agar saat latihan bisa tambah semangat dan tidak
merasa bosan.
Setelah penulis membagikan angket analisis kebutuhan kepada 40 atlet
kumite, junior, senior dan under 21 didapatkan persentase bahwa 100% atlet
memahami bagaimana tendangan Mawashi Geri Jodan, 10% yang menyatakan
kesulitan dalam berlatih untuk menguasai tedangan Mawashi Geri Jodan. 100%
atlet menginginkan Variasi- variasi baru untuk latihan tendangan Mawashi Geri
Jodan yang baik, dan 100% atlet dan pelatih menyatakan perlunya variasi latihan
tendangan Mawashi Geri Jodan untuk dimasukkan dalam program latihan.
Hasil pertanyaan analisis kebutuhan diatas akan dapat memperkuat peneliti
untuk mengambil kesimpulan bahwa, perlu dikembangkan variasi latihan
tendangan Mawashi Geri Jodan yang baru untuk melatih tendangan Mawashi
Geri Jodan yang nantinya diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan
kemampuan tendangan Mawashi Geri Jodan). Adapun Variasi latihan Mawashi
Geri Jodan yang ingin saya kembangkan, memiliki keungulan dari segi variasi
11
memerlukan biaya banyak, dari variasai latihan ini pelatih juga bisa
mengembangkan pola sendiri yang nantinya diharapkan dapat menjadi solusi
untuk meningkatkan kualitas keterampilan tendangan Mawashi Geri Jodan pada
dojo-dojo karate yang berada Medan.
Model latihan tendangan Mawashi Geri Jodan tersebut adalah:
1. Maju kedepan kuda-kuda Zeinkutsu dachi tendangan Mawashi Geri
Jodan.
2. Tendangan Mawashi Geri Jodan dengan target bola.
3. Steping zig-zag tendangan Mawashi Geri Jodan.
4. Mengikat karet ban di samping sabuk kanan/kiri tendangan Mawashi Geri
Jodan.
5. Tendangan Mawashi Geri Jodan dengan bantuan catrol.
6. Tendangan Mawashi Geri Jodan menggunakan rel yang di modifikasi.
7. Steping melakukan gertakan tendangan Mawashi Geri Jodan.
Setelah itu penulis melakukan analisis kebutuhan kepada pelatih melalui
wawancara dan beberapa pertanyaan sebanyak 5 pertanyaan.
1) Hasil dari jawaban pertanyaan pertama dari beberapa pelatih maka dapat
disimpulkan pelatih sangat menginginkan para atlet nya agar dapat menguasai
tendangan Mawashi Geri Jodan untuk mencapai prestasi dalam pertandingan
karate.
2) Dari hasil pertanyaan kedua dapat disimpulkan ternyata perlu dilakukannya
12
3) Dari beberapa jawaban pelatih, untuk melatih tendangan Mawashi Geri
Jodan kesimpulan yang diambil peneliti, bentuk latihan untuk melatih
tendangan Mawashi Geri Jodan masih kurang efektif.
4) Hasil dari jawaban yang ke 4 dari beberapa pelatih mengenai model- model
latihan, peneliti menyimpulkan variasi latihan yang diberikan masih kurang
mendukung untuk melatih tendagan Mawashi Geri Jodan.
5) Hasil jawaban dari pertanyaan yang terakhir para pelatih sangat
menginginkan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan untuk
mencapai prestasi dalam pertandingan karate (kumite).
Hasil data dan kenyataan yang dikemukakan di atas akan dapat
memperkuat peneliti untuk mengambil kesimpulan bahwa, perlu dikembangkan
variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan, yang nantinya diharapkan dapat
menjadi solusi untuk meningkatkan/memperbaiki tendangan Mawashi Geri
Jodan sehingga diharapkan dapat mempertinggi prestasi atlet karate.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas masalah perlu di
identifikasikan lebih dalam lagi, dengan tujuan dapat mempermuda h peneliti
untuk memdapatkan tujuan penelitian ini dikemukakan dengan beberapa bentuk
pertanyaan :
1. Apakah tendangan Mawashi Geri Jodan dapat meningkatkan prestasi atlet
13
2. Apakah ada kesulitan pada atlet dalam melakukan tendangan Mawashi Geri
Jodan?
3. Apakah pengembangan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan
diperlukan dalam melatih tendangan Mawashi Geri Jodan ?
4. Faktor – faktor apa saja yang diperlukan untuk pengembangan variasi latihan
tendangan Mawashi Geri Jodan pada atlet karate ?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan indentifikasi masalah yang telah
ditulis di atas maka penulis membuat batasan masalah untuk menghindari
pembahasan yang lebih luas maka penulis berfokus kepada pengembangan variasi
latihan tendangan Mawashi Geri Jodan pada atlet karate kumite tahun 2017.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi yang telah
dituliskan di atas, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut :
Apakah pengembangan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan akan
14
E. Spesifikasi Masalah
Produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini berusaha
untuk membuat variasi pengembangan tendangan Mawashi Geri Jodan yang
efektif dan efisien sehingga diharapkan dapat menjadi daya tarik untuk atlet
dalam berlatih dan produk yang dihasilkan diharapkan dapat mempertinggi
prestasi.
F. Tujuan Penelitian
Mengembangkan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan pada atlet
kumite karate tahun 2017.
G. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan akan bermanfaat bagi pelatih dan pembina
serta insan olahraga. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sumbangan pemikiran untuk menyusun program latihan dalam
pembinaan prestasi pada cabang olahraga karate.
2. Bagi atlet dapat meningkatkan kesempurnaan tendangan Mawashi Geri Jodan.
3. Memberikan masukan kepada pelatih dalam upaya mengembangkan latihan
kemampuan tendangan untuk peningkatan kemampuan tendangan Mawashi
Geri Jodan.
106 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari uji ciba lapangan dan hasil pembahasan peneliti,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Diperlukan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan yang
dikembangkan agar dapat meningkatkan kemampuan tendangan Mawashi
Geri Jodan atlet kumite.
2. Dengan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan yang dikembangkan
atlet yang berlatih lebih semangat, efektif dan lebih efesien.
3. Dengan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan yang dikembangkan
atlet lebih termotivasi dalam suasana kompetitif.
4. Dengan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan yang dikembangkan
diharapkan mampu merubah budaya atlet karate dari yang semula latihan
karate yang selama ini mengandalkan kemampuan fisik saja, dengan variasi
latihan tendangan yang dikembangkan ini bisa merubah budaya latihan karate
yang semangat yang bisa menyeimbangkan kemampuan fisik dengan
kemampuan pikiran atau nalar.
5. Dengan pengembangan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan ini
atlet lebih termotivasi untuk mendapatkan latihan- latihan baru khususnya
107
B. SARAN
Berdasarkan hasil dari uji ciba lapangan dan hasil pembahasan peneliti,
maka dapat disarankan bahwa:
a. Agar produk variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan ini dapat
digunakan oleh para atlet dan pelatih, serta seluruh masyarakat karate,
sebaiknya dicetak atau diproduksi lebih banyak lagi dalam upaya
mempublikasi, sosialisasi sehingga dapat diaplikasikan dalam jangkauan yang
lebih luas.
b. Sebelum disebarluaskan sebaiknya variasi latihan tendangan Mawashi Geri
Jodan ini disusun kembali untuk menjadi lebih baik, meliputi kemasan, isi
dari materi.
c. Untuk subyek penelitian sebaiknya dilakukan pada subyek yang lebih luas,
baik itu dari jumah subyek maupun jumlah Dojo/klub yang digunakan sebagai
kelompok uji coba.
d. Hasil pengembangan variasi latihan tendangan Mawashi Geri Jodan dapat
108
DAFTAR PUSTAKA
Harsono. ( 1998; 112 ). Kepelatihan Olahraga. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Harre, Dietrich (1971) Hakikat Latihan.
Furqon, M (1995:3) Latihan Olahraga.
Sajoto. ( 1996: 55 ). Teknik – teknik pukulan dalam karate.
Sajoto. (1998; 115 ). Penentuan beban latihan.
Simbolon, Bermanhot. 2013. Latihan dan Melatih Karateka. Yogyakarta: Griya Pustaka
Soekarman. ( 1989; 39 ). Prinsip pulih asal.
Sugiyono. (2008). “Metode penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D”.
Bandung: Alfabeta.
Sujadi. (2003:164). Penelitian dan Pengembangan atau Research and
Development (R&D). Jakarta. Rineka Cipta.
Suhardjono. (1997 : 69). Penelitian Bidang Pendidikan. Bumi Aksara. Buku Beta
Jogja.
Sukmadinata, Nana Syaodih (2006). Penelitian dan pengembangan. PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung.