PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK MESIN YANG
DI AJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DAN MODEL
MULTISENSORI PADA SISWA KELAS X
SMK N 1 LUBUK PAKAM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Oleh :
MUHAMMAD IRFAN
5113321026
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
i
ABSTRAK
Muhammad Irfan: Perbedaan Hasil Belajar Menggambar Teknik Mesin Yang Di Ajarkan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe TGT (Teams Games Tournament) Dan Multisensori Pada Siswa Kelas X SMK N 1 Lubuk Pakam.
Skripsi.Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran menggambar teknik khususnya mengenal jenis gambar proyeksi kelas X Teknik Pemesinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran TGT pada mata pelajaran menggabar teknik mesin kelas X TP-A ; 2) Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Multisensori pada mata pelajaran menggambar teknik mesin kelas X TP-C ; 3) Perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran TGT dengan Multisensori pada mata pelajaran menggambar teknik mesin kelas X TP. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan Desember 2015. Lokasi penelitian di SMK N 1 Lubuk Pakam. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X-TP di SMK N 1 Lubuk Pakam yang terdiri dari 3 kelas. Dengan teknik cluster random sampling terpilih 2 kelas sebagai kelas eksperimen1 dan kelas eksperimen2 dengan jumlah siswa
keseluruhan sebanyak 68 siswa. Kelas eksperimen1 diberi perlakuan model
pembelajaran TGT dan kelas eksperimen2 diberi perlakuan model pembelajaran Multisensori. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah soal tes objektif menggambar teknik mesin. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis kesamaan dua rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran TGT dan Multisensori dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan perolehan nilai rata-rata 73,16 pada kelas eksperimen1 dan 81,88 pada kelas eksperimen2. Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal dan berasal dari kelompok yang homogen. Setelah dilakukan uji ‘t’ diperoleh nilai thitung sebesar 2,37 dan ttabel
sebesar 1,66 atau thitung < ttabel. Dapat disimpulkan Ho ditolak dan menerima Ha,
menyatakan terdapat perbedaan hasil belajar menggambar teknik mesin yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan model pembelajaran Multisensori pada siswa kelas X Teknik Pemesinan SMK N 1 Lubuk Pakam.
ii
ABSTRACT
Muhammad Irfan: Differences Learning Outcomes Drawing Mechanical Engineering Yang Di Teach Using Learning Model Type TGT (Teams Games engineering TP-A; 2) The results of student learning using multisensory learning model on the subjects of mechanical engineering drawing class X TP-C; 3) The difference in learning outcomes of students who are taught using TGT with multisensory learning model on the subjects of mechanical engineering drawing class X TP. The research was conducted in the first semester in December 2015. The location of research in SMK N 1 Lubuk pakam. The population in this study were all students of class X-TP in SMK N 1 Lubuk pakam which consists of three classes. With random cluster sampling technique was chosen as a class 2 and class exsperiment2 exsperiment1 class by the number of students overall were 68
students. Class exsperiment1 treated TGT learning model and grade exsperiment2
treated multisensory learning model. The instrument used to collect data is a matter of objective test data analysis Mechanical Engineering Drawing. Mechanical drawing technique used is normality test, homogeneity and similarity hypothesis test two averages. Based on this research, TGT and multisensory learning model can improve student learning outcomes with the acquisition of the average value of the class exsperiment1 73.16 and 81.88 on exsperiment2 class.
The analysis showed that both classes of normally distributed and come from a homogenous group. After testing 't' is obtained tcount of 2.37 and 1.66 or tarithmetic
t table < t table. It can be concluded that Ho refused and accept Ha, said there are
differences in learning outcomes drawing techniques taught using a machine learning model TGT and multisensory learning model in class X Mechanical Machining SMK N 1 Lubuk pakam.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Karunia dan Rahmat-Nya yang selalu melindungi dan memberikan yang terbaik bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul ” Perbedaan Hasil Belajar Menggambar Teknik Mesin Yang Di Ajarkan Dengan Mengunakan Model Pembelajaran Tipe TGT (Teams Games Tournament) Dan Model Multisensori Siswa Kelas X SMK N 1 Lubuk Pakam ”. Shalawat beriringkan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan risalahnya kepada seluruh umat manusia.
Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih dan pernghargaan kepada Bapak Drs. Hidir Efendi, selaku dosen pembimbing yang selalu membimbing, membantu, mengarahkan dan memberi dorongan sampai skripsi ini terwujud. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.
2. Ibu Dra. Hj. Rosnelli, M.Pd, selaku Plt Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
iv
4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan
6. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST, MT, Ph.D selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan
7. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin yang telah mencurahkan ilmu yang dimilikinya
8. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.
9. Bapak Kepala Sekolah, guru-guru pengajar dan staff pegawai SMK Negeri 1 Lubuk Pakam yang telah memberi izin mulai dari melakukan observasi sampai penelitian.
10. Bapak Kepala Sekolah, guru-guru pengajar dan staff pegawai SMK Negeri 2 Medan yang telah memberi izin untuk melaksanakan uji instrumen penelitian.
11. Teristimewa kepada Seluruh keluarga penulis yang terkasih ayahanda Sutarman, ibunda Sri Wahyuni yang senantiasa memberikan motivasi, dukungan moril, materil dan do’a yang tulus serta bimbingan kepada penulis selama perkuliahan sampai selesainya penulisan skripsi ini.
v
Arifin Afandi, M. Rahmarn Nursa’ada, , Kustiawan, Dede Ilhamsyah, Ganda, dan Susan yang telah memberi informasi serta motivasi.
13. Teman-teman Prodi Pendidikan Teknik Mesin 2011 yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan, semangat, dan motivasi kepada penulis.
Penulis berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan Skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik segi isi, maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya Skripsi ini.
Medan, Januari 2016
Penulis
vi DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK …………... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 9
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoritis ... 11
1. Hakikat Belajar ……... 11
2. Pengertian Hasil Belajar …... 12
3. Hasil Belajar Menggambar Teknik Mesin……….………… 18
vii
5. Materi Mata Pelajaran Menggambar Teknik ... 21
6. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Proses dan Hasil Belajar …………... 25
7. Model Pembelajaran ... 27
a) Jenis-Jenis Model Pembelajaran ... 28
1). Model Pembelajaran Langsung... 28
2). Model Pembelajaran Koopratif... 28
3). Model Pembelajaran Berbasis Masalah... 29
8. Model Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) ... 29
a). Pengertian Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) ……….. 29
b). Komponen-Komponen Model TGT ... 31
c). Langkah-Langkah Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) ... 33
d). Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) ... 36
9. Model Multisensori ……... 37
a). Pengertian Pembelajaran Multisensori…... . 37
b). Langkah-Langkah Pembelajaran Multisensori……... 40
c). Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Multisensori... 42
B. Hasil-Hasil Penelitian Yang Relevan ... 43
viii
D. Hipotesis ... 50
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 51
B. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian... 51
1. Populasi Penelitian ... 51
2. Sampel Penelitian ... 52
C. Metode Penelitian ... 52
D. Variabel Penelitian ... 54
1. Variabel Indepanden atau Bebas……… 54
2. Variabel Dependen atau Terkait……….... 54
E. Defenisi Operasional ... 54
F. Teknik Pengumpulan Data ... 58
G. Instrumen Penelitian ... 58
1. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 58
2. Validitas Tes ... 59
3. Tingkat Kesukaran Instrumen …... 60
4. Daya Beda Instrumen ... 61
5. Reliabilitas Tes ... 61
H. Teknik Analisis Data ... 62
1. Uji Persyaratan Analisis………. 62
2. Pengujian Hipotesis ... 65
ix
1. Deskripsi Data Hasil Uji Coba Instrumen ... 67
a) Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen1 ... 67
b) Deskripsi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen2 ... 68
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 70
1. Uji Normalitas ... 70
2. Uji Homogenitas ... 70
C. Pengujian Hipotesis ... 71
D. Pembahasan ... 72
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 77
B. Saran ... 78
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kreteria Penghargaan…………... 33
Tabel 2. Rincian Jumlah Siswa………..………... 51
Tabel 3. Desain Penelitian………... 54
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen1 ………… 67
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen2 ... 69
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Data Postes... 70
Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas Varians ... 71
Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis Data Postes... 72
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Simbol Proyeksi dan Gambar Proyeksi Eropa ... 22
Gambar 2. Contoh Gambar Proyeksi Eropa... 23
Gambar 3. Simbol Proyeksi dan Gambar Proyeksi Amerika………….… 23
Gambar 4. Contoh Gambar Proyeksi Amerika……….. 24
Gambar 5. Pendekatan Analisis Sistem ……… 25
Gambar 6. Penempatan Meja Pada Turnamen……….. 33
Gambar 7. Penempatan Kerangka Berpikir ……….. 49
Gambar 8. Diagram Batang Distribusi Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen1………. 68
Gambar 9. Diagram Batang Distribusi Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen2……… 69
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya perkembangan dan kemajuan teknologi dewasa ini tidak terlepas dari ilmu pengetahuan. Salah satu faktor penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang produktif adalah pendidikan. Pendidikan merupakan modal yang sangat penting dalam suatu negara yaitu untuk menumbuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan dapat bersaing nantinya didunia nasional maupun internasional. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dunia pendidikan dituntut untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikannya.
2
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang menekan pada bidang keahlian yang harus dimiliki oleh siswa. Keahlian lah yang mendasri setelah lulus dari SMK, siswa harus memiliki keahlian dan menguasai bidang tekniknya. Sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional dituntut dapat menyiapkan peserta didiknya untuk memasuki dunia kerja dengan berbekal ilmu pengetahuan dan keahlian sehingga diharapkan mampu mengembangkan ilmu dan keahlian yang diperolehnya itu demi kemajuan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk memperoleh pengetahuan dan keahlian tersebut diperlukan kesiapan guru dalam mendidik siswanya dan terutama adalah kesiapan belajar dari sipembelajar yaitu siswa untuk senantiasa sungguh-sungguh dalam mempelajari mata pelajaran yang merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai pada program keahlian yang menjadi pilihannya.
3
pembelajaran berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik.
Gambar teknik merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud dari
seseorang/pembuat gambar. Dalam dunia teknik gambar sering disebut sebagai ”
Bahasa Teknik”. Penerusan informasi adalah fungsi yang penting dari sebuah
gambar. Oleh karena itu diharapkan bahwa gambar harus dapat meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan objektif. Untuk dapat membuat gambar yang memiliki daya penerus informasi yang baik, maka pembuat gambar/perancang harus menguasai dasar-dasar atau aturan-aturan tentang pembuatan gambar. Begitu pula orang yang membaca gambar. Dengan demikian apabila pembuat gambar maupun pembaca gambar telah mengetahui dasar-dasar atau aturan gambar maka akan terjadilah suatu aliran informasi. Dalam modul ini anda akan mempelajari tentang alat-alat gambar, cara penggunaan dan cara perawatannya, selain itu anda juga akan mempelajari dasar-dasar atau aturan-aturan menggambar teknik.
Hasil belajar merupakan perwakilan dari penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan peserta didik setelah melalui proses pembelajaran. Hasil belajar tidak hanya dilihat dari nilai akhir yang diperoleh siswa, melainkan juga proses pembelajaran itu sendiri. Hasil belajar yang maksimal dapat diupayakan melalui faktor-faktor yang mempengaruhinya
4
belajar. Hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran mengambar teknik mesin cenderung rendah, meskipun ada beberapa siswa yang hasil belajarnya telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu nilai 75, tetapi pada kenyataanya dilihat dari mata diklat yaitu gambar teknik khususnya (mengenal jenis gambar proyeksi) dari seluruh jumlah siswa mulai dari TP 1, TP 2, dan TP 3 dimana setiap kelasnya terdiri dari TP1 33 siswa, TP2 32, dan TP3 35 yang di jumlahkan dari ketiga kelas tersebut yaitu 100 siswa kelas X SMK N 1 Lubuk Pakam tahun ajaran 2015/2016, hanya 52 % atau dari 100 siswa hanya 52 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu nilai 75 . Siswa cenderung beranggapan bahwa pelajaran menggambar teknik mesin khususnya (mengenal jenis gambar proyeksi) merupakan pelajaran membosankan. Siswa beranggapan bahwa pelajaran menggambar teknik mesin khususnya (mengenal jenis gambar proyeksi) itu sulit untuk dipahami.
5
peningkatan kemampuan atau pemahaman siswa, maka guru juga tidak akan tahu kenapa hasil belajar siswa tersebut cenderung rendah, dan pada materi apa saja yang tidak dipahami oleh siswanya. Dengan kondisi dan situasi tersebut, maka sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Untuk lebih jelasnya dampak dari proses belajar mengajar dapat dilihat hasil belajar siswa SMK N 1 Lubuk Pakam pada mata pelajaran menggambar teknik mesin. Proses belajar mengajar (PBM) yang tidak maksimal ini menjadi alasan kuat terhadap hasil belajar yang rendah dan akan berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu guru perlu memahami dan mengembangkan metode keterampilan yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran khususnya pada pengajaran menggambar teknik khususnya pengenalan jenis gambar proyeksi. Sehingga dapat menghasilkan proses belajar mengajar yang menarik dan dapat membangkitkan semangat (motivasi) siswa, agar berperan aktif dalam proses belajar mengajar.
6
pendidikan dan pengajaran ialah kemampuan dalam menguasai dan menerapkan model pembelajaran dalam kegiatan mengajar.
Mengingat sekolah yang diteliti masih menerapkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013, dimana Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kurikulum 2013 ini memiliki tujuan mendorong siswa untuk aktif dan bukan lagi menjadi objek dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Maka peneliti akan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan konteks kurikulum 2013 pada sekolah tersebut, diantaranya tipe TGT (Teams Games Tournament) Dan Multisensori.
Model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament) merupakan salah satu strategi pembelajaran berbasis permainan anggota-anggota tim dimana setiap siswa ditempatkan dalam satu kelompok yang terdiri dari 3-6 orang yaitu diantaranya berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Komposisi ini di catat dalam table khusus (tabel instrimen). Dalam TGT setiap anggota ditugaskan mempelajari materi terlebih dahulu bersama anggota-anggotanya, Barulah mereka di uji secara individual melalui game akademik. Nilai yang akan mereka peroleh dari game akan menentukan skor kelompok mereka masing-masing.
7
stimulasi ini diharapkan proses pemerolehan informasi tidaknya hanya bersifat satu sumber tetapi berbagai sumber. Berdasarkan sumber media multisensori hampir sama dengan gaya belajar VAK (visual, auditori, dan kinestetik).
Berdasarkan latar belakang dan uraian tersebut, peneliti ingin melihat
bagaimana “Perbedaan Hasil Belajar Menggambar Teknik Mesin Yang Di
Ajarkan Dengan Mengunakan Model Pembelajaran Tipe TGT (Teams Games Tournament) Dan Model Multisensori Siswa Kelas X SMK N 1 Lubuk Pakam
T.A 2015 / 2016”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:
1. Hasil belajar menggambar teknik mesin khususnya pada kompetensi dasar pengenalan jenis gambar proyeksi rendah.
2. Siswa kurang bergairah ketika mengikuti proses belajar mengajar.
3. Guru cenderung tidak memberikan apresiasi dan tidak menciptakan suasana kelas yang menarik karena pembelajaran masih bersifat konvensional.
4. Kurangnya media yang digunakan sebagai pendukung proses pembelajaran. 5. Proses pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah yang membuat
8
C. Pembatasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas pada pembahasan, maka penelitian ini membatasi masalah hanya dalam penggunaan model pembelajaran. Model pembelajaran yang perbedaan hasil belajar dilihat dari penguanaan model yang berbeda yaitu diajarkan menggunakan model pembelajaran tipe TGT dengan hasil belajar yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Multisensori. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran TGT pada kelas eksperimen1
dan pembelajaran Multisensori pada kelas eksperimen2 dilihat dari aspek
kognitifnya. Materi yang diajukan pada penelitian ini adalah pelajaran menggambar teknik mesin khususnya pada kompetensi dasar pengenalan jenis gambar proyeksi. Penelitian dilakukan dikelas X-TP (Teknik Pemesinan) SMK N 1 Lubuk Pakam.
D. Rumusan Masalah
Untuk memberikan arahan yang dapat dipergunakan sebagai acuan dalam penelitian ini, maka masalah dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament) mata pelajaran menggambar teknik mesin siswa Kelas X-TP SMK N 1 Lubuk Pakam?
9
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar menggambar teknik mesin yang signifikan di ajarkan dengan mengunakan model pembelajaran tipe TGT
(Teams Games Tournament) dan model Multisensori siswa kelas X-TP SMK N 1 Lubuk Pakam T.A 2015 / 2016?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament) mata pelajaran menggambar teknik mesin siswa kelas X-TP SMK N 1 Lubuk Pakam. 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
Multisensori mata pelajaran gambar teknik mesin siswa kelas X-TP SMK N 1 Lubuk Pakam.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar menggambar teknik mesin yang di ajarkan dengan mengunakan model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament) dan model Multisensori.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini sangat bermanfaat untuk banyak orang, berikut ini akan dijabarkan manfaatnya:
1. Bagi Peneliti
10
menggunakan model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament) dan model Multisensori.
2. Bagi Guru
Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar dan sebagai bahan masukan agar memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
3. Bagi peneliti selanjutnya
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan model pembelajaran TGT lebih baik dari metode konvensional dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan peningkatan perolehan nilai rata-rata dari 57,28 menjadi sebesar 73,16 namun pada kreteria pada nilai menggunakan model pembelajaran TGT belum memenuhi KKM yaitu 75. 2. Penggunaan model pembelajaran Multisensori lebih baik dari metode
konvensional, dapat dilihat dari perolehan hasil belajar siswa dengan nilai awal rata-rata dari 59,84 menjadi sebesar 81,88, dan kreteria pada perolehan nilai menggunakan model pembelajaran Multisensori sudah memenuhi nilai dari KKM yaitu 75.
3. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajarkan dengan model TGT dengan model Multisensori pada mata pelajaran menggambar teknik mesin X Teknik Pemesinan SMK N 1 Lubuk Pakam. terlihat pada nilai rata-rata siswa dimana penggunaan model TGT memperoleh nilai rata-rata 73,16, sedangkan model pembelajaran Multisensori mencapai nilai rata-rata 81,88, dan model multisensori tersebut yang mencapai nilai KKM .
78
B. Saran
1. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran Multisensori sebagai alternatif guna meningkatkan hasil belajar pada pelajaran menggambar teknik mesin khususnya tentang materi mengenal jenis gambar proyeksi.
2. Hendaknya penerapan pembelajaran Multiseensori dilakukan secara bertahap karena merupakan suatu model pembelajaran yang baru di SMK N 1 Lubuk Pakam.
3. Bagi peneliti lain yang berminat menggunakan model pembelajaran TGT ataupun Multisensori pada pelajaran menggambar teknik mesin diharapkan dapat mengembangkan lebih lanjut terhadap materi dalam pembelajaran.
79
DAFTAR PUSTAKA
Abidin Yunus. (2014). Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung : PT Refika Aditama
Miftahul Huda. (2014). Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Djamarah, S.B dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Arends, R.I. (2009). Belajar Untuk Mengajar (Learning To Teach) Buku 2 Edisi 9. Salemba Humanik
Arikunto, Suharsimi. (2007). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. (2009). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja Roesdakarya
Istarani dan Muhammad Ridwan. (2014). 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif.
Medan : Media Persada
Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo
Mudjiono dan Dimyati. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Purwanto, Ngalim. (1993). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja
Roesdakarya
Ruseffendi. (1994). Dasar-Dasar penelitian Pendidikan Dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.
Rusman, M.Pd. (2008). Model-model Pembelajaran. Bandung : Raja Grafindo Persada
Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memcahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta
Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
80
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Slavin, Robert E. (2005). Cooverative Learning. Diterjemahkan oleh penyunting dr. Zubaedi. Bandung : Nusa Media
Slavin, Robert E. (2010). Cooverative Learning, Teori, Riset, dan Praktik.
Bandung: Nusamedia
Slavin, Robert E., Madden, Nancy A, dan Robert J. Stevens. (1989). Cooperative Learning Models For The 3R’s, (online). Diakses 8 maret 2015 dari http://www.ascd.org/ASCD/pdf/journals/ed_lead/el_198912_slavin2.pdf Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Suprijono. (2010). Belajar Pembelakaran. Jakarta : Rineka Cipta
Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan : Dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Syaodih Sukmadinata, Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Roesdakarya
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Widiyanto dan Eka Yogaswara. (2013). Elemen Mesin. Bandung : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Widyantini. (2006). Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif. Yogyakarta : PPPG Matematika
Yamin dan Maisah. (2008). Manajemen Pembelajaran Kelas Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Jakarta : GP Press
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1999).