• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Sistem Amadeus Altéa Dalam Proses Melakukan Reservasi Dan Ticketing Di PT Garuda Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penggunaan Sistem Amadeus Altéa Dalam Proses Melakukan Reservasi Dan Ticketing Di PT Garuda Indonesia"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN SISTEM AMADEUS ALTÉA DALAM

PROSES MELAKUKAN RESERVASI DAN

TICKETING DI PT GARUDA INDONESIA

KERTAS KARYA

Oleh :

TAZKYA NUFUS

122204099

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGGUNAAN SISTEM AMADEUS ALTÉA DALAM PROSES MELAKUKAN RESERVASI DAN TICKETING

DI PT GARUDA INDONESIA

OLEH

TAZKYA NUFUS

122204099

Dosen Pembimbing,

Dosen Pembaca,

Ir. M. Dino Agustino Nasution

NIP. 17800087 164893 4212 NIP. 19580615 198703 1 001

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : PENGGUNAAN SISTEM AMADEUS

ALTÉADALAM PROSES

MELAKUKANRESERVASI DAN

TICKETING DI PT GARUDA

INDONESIA

Oleh

: TAZKYA NUFUS

NIM

: 122204099

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

NIP. 19511013 197603 1 001

Dr. Syahron Lubis, M.A.

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

Ketua,

(4)
(5)

ABSTRAK

Tugas akhir yang berjudul “Penggunaan Sistem Amadeus Altéa Dalam Proses Melakukan Reservasi dan Ticketing Di PT Garuda Indonesia” ditulis dengan berlatar belakang kemajuan PT Garuda Indonesia dalam pelayanannya sehingga membuatnya menjadi perusahaan penerbangan berbintang lima. Rumusan masalah di dalam tugas akhir ini adalah standar pelayanan dan sistem apa yang digunakan dalam melayani reservasi tiket. Metode yang digunakan adalah melalui penelitian di PT Garuda Indonesia cabang Banda Aceh.Teori-teorikepariwisataan yang digunakan adalah dalam istilah-istilah pariwisata yang banyak digunakan dalam membuat reservasi tiket. Simpulan yang diperoleh, PT Garuda Indonesia memberikan pelyanan penuh kepada para pelanggannya sehingga ia menjadi perusahaan penerbangan terkemuka di Indonesia

(6)

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini. Shalawat beriring salam juga penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW karena beliaulah yang telah membawa peradapan umat manusia menjadi lebih baik.

Kertas karya ini merupakan salah satu syarat akademis untuk mendapatkan gelar Diploma D-III Pariwisata Bidang Keahlian Usaha Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini masih banyak kekurangan yang disebabkan masih minimnya pengetahuan penulis serta kurangnya diktat dan buku-buku tentang usaha wisata yang menjadi acuan penulis.Tidak ada yang sempurna didunia ini, demikian juga penulis yang membuat kertas karya ini tidak luput dari kekhilafan dan kesalahan.

Berdasarkan pemikiran tersebut dan berdasarkna kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran kea rah perbaikan yang diperlukan dari pembaca guna kesempuranaan kertas karya ini.

Dalam menyelesaikan kertas karya ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh sebab itu sudah selayaknya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

(7)

2. Ibu Arwina Sufika, S.E, M.Si. selaku Ketua Program Studi D-III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Ir. M. Dino Agustino Nasution, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membantu dan memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

4. Bapak Mukhtar,S.Sos., S.Par., M.A. sebagai dosen pembaca yang juga banyak membantu dan memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

5. Seluruh staf pengajar pada Program Studi D-III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya.

6. Kepada ayahanda tercinta Suarso Kardhinata dan Ibunda tercinta Zarmina Alizar yang tak pernah berhenti berdoa atas kesuksesan anak-anaknya. Atas semua dukungan dan motivasi, atas kasih sayang yang tiada henti, atas semua ikhtiar yang luar biasa agar anak-anaknya dapat menyelesaikan setiap pendidikan dari awal sekolah sampai masa perkuliahan seperti sekarang ini.

7. Kepada kakak tercinta Lady Marveleska dan Abangda tercinta Andatu Wijacksono atas kasih sayang dan dukungannya demi membantu penulis menyelesaikan kertas karya ini.

(8)

9. Kepada teman-teman seperjuangan Pariwisata Usaha Wisata stambuk 2012 yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

10.Kepada sahabat-sahabatku Yuni Putri Maharani, Devira Amelia, Afni Mey Risa, Nana Rianti, Andrea Haryani. Terima kasih atas dukungan dan semangatnya.

11.Buat seluruh staf PT Garuda Indonesia Banda Aceh terima kasih atas bantuan dan pengalamannya terutama kepada mas Harry Dwicahyo selaku Supervisor Reservation atas semua ilmu yang telah saya dapatkan atas semua masukkan dalam pemilihan judul saya.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga kertas karya ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis dan para pembaca.

Medan, 12 oktober 2015 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

1.2 Rumusan dan Pembatasan Masalah ... 3

1.2.1 Rumusan Masalah ... 3

2.3 Pengertian Sistem Amadeus altéa ... 7

2.4 Alasan Mengapa PT Garuda Indonesia Memakai Sistem Amadeus Altéa ... 8

2.5 Istilah-istilah Dalam Bahasa Ticketing ... 10

2.6 Pengertian Penerbangan ... 13

(10)

BAB IV PENGGUNAAN SISTEM AMADEUS ALTÉA DALAM

PROSES MELAKUKAN RESERVASI DAN TICKETING

DI PT GARUDA INDONESIA ... 28

4.1 Penggunaan Sistem Amadeus Altéa di PT Garuda Indonesia .. 28

4.1.1 Fungsi dari Sistem Amadeus Altéa ... 28

4.1.2 Cara Log Inke Main Office Anda ... 28

4.1.3 Home Page ... 29

4.1.4 Membuat Passenger Name Record (PNR) baru ... 30

4.2 Proses Melakukan Reservasi di PT Garuda Indonesia ... 31

4.2.1 Menciptakan PNR baru/Create New PNR ... 31

4.2.2 Mencari Penerbangan yang Tersedia/Search for Availability ... 31

4.2.3 Memesan Penerbangan/Book Flight ... 34

4.2.4 Tambahkan Penumpang dan Informasi Kontak/Add Passenger and Contact Information ... 36

4.2.5 Bagaimana Cara Menambahkan Bayi/How to Add Infant ... 39

4.2.6 Bagaimana Cara Memasukkan Penumpang Anak/How to Add Child ... 40

4.2.7 Menambahkan Permintaan Pelayanan Khusus/Add Special Service Request ... 41

4.2.8 Harga PNR/Price PNR ... 43

(11)

ABSTRAK

Tugas akhir yang berjudul “Penggunaan Sistem Amadeus Altéa Dalam Proses Melakukan Reservasi dan Ticketing Di PT Garuda Indonesia” ditulis dengan berlatar belakang kemajuan PT Garuda Indonesia dalam pelayanannya sehingga membuatnya menjadi perusahaan penerbangan berbintang lima. Rumusan masalah di dalam tugas akhir ini adalah standar pelayanan dan sistem apa yang digunakan dalam melayani reservasi tiket. Metode yang digunakan adalah melalui penelitian di PT Garuda Indonesia cabang Banda Aceh.Teori-teorikepariwisataan yang digunakan adalah dalam istilah-istilah pariwisata yang banyak digunakan dalam membuat reservasi tiket. Simpulan yang diperoleh, PT Garuda Indonesia memberikan pelyanan penuh kepada para pelanggannya sehingga ia menjadi perusahaan penerbangan terkemuka di Indonesia

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Alasan Pemilihan Judul

Perkembangan teknologi di era globalisasi yang semakin maju, khususnya di bidang penerbangan semakin pesat, dengan dibuktikannya adanya berbagai macam airlines, sehingga industri transportasi udara sering digambarkan sebagai sesuatu yang dinamis dan menarik.Hal ini dipengaruhi karena sifatnya yang berupa industri jasa.Industri transportasi sangat dipengaruhi pertumbuhan pasar yang banyak ditentukan oleh kebutuhan manusia yang semakin meningkat sebagai pengguna jasa.Perkembangan ini ditambah dengan perkembangan hidup pola hidup sosial manusia, sehingga waktu menjadi sangat penting.

Industri transportasi udara merupakan kebutuhan dasar untuk berpergian dari suatu tempat ke tempat lainnya.Oleh sebab itu, industri transportasi udara ini sangatlah berkembang pesat.Kegiatan transportasi udara harus dapat dipertahankan dan dikembangkan semaksimal mungkin khususnya di bidang pelayanan jasa (customer service) sesuai dengan sifat produk dasar airlines yaitu transportasi udara yang mengantar dari daerah awal ke daerah tujuan.

(13)

PT. Garuda Indonesia merupakan perusahaan jasa penerbangan terbaik di Indonesia.Itu semua tidak terlepas dari pelayanan utama bagi para penumpangnya. Maka dari itu pelayanan reversation dan ticketing office yang ada di dalam dunia penerbangan sangat dibutuhkan bagi calon penumpang yang akan menggunakan jasa tranportasi udara PT. Garuda Indonesia, karena reversation dan ticketing office merupakan tempat pemesanan tiket penerbangan untuk rute yang akan dituju oleh calon penumpang.

Pelayanan ini dapat dilakukan dengan mendatangi langsung ke sales office PT. Garuda Indonesia terdekat maupun melakukan pemesanan melalui telepon. Kepuasan konsumen adalah hal terpenting bagi penyedia pelayanan jasa, karena apabila ada konsumen yang merasa kurang puas dengan pelayanan jasa yang diberikan dan kemungkinan besar konsumen tidak akan menggunakan jasa yang dimiliki, tetapi sebaliknya apabila konsumen merasa puas dengan pelayanan jasa yang diberikan maka konsumen akan menggunakan kembali jasa yang dimiliki. Maka dari itu tidak lepas dari sistem yang digunakan Garuda Indonesia untuk memudahkan para karyawannya dalam menangani pemesanan tiket dari para calon penumpang.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian tugas akhir ini ditulis dengan judul “Penggunaan Sistem Amadeus AltéaDalam Proses Melakukan Reservasi Dan

Ticketing Di PT. Garuda Indonesia” dengan tujuan untuk mengenal apa itu

(14)

1.2. Rumusan dan Pembatasan Masalah

Dalam membahas rumusan masalah ini dapat saya simpulkan sebagai berikut :

1.2.1 Rumusan Masalah

a) Bagaimana penggunaan sistem Amadeus Altéa yang digunakan PT. Garuda Indonesia?

b) Bagaimana proses melakukan reservasi di PT. Garuda Indonesia? c) Bagaimana penggunaan sistem Amadeus Altéa dalam proses ticketing

di PT. Garuda Indonesia? 1.2.2 Pembatasan Masalah

Dalam pembuatan tugas akhir (TA) ini penulis akan membatasi masalah pada:

a) Sistem Amadeus Altéa yang digunakan PT. Garuda Indonesia dalam memudahkan pelayanan reservasi dan ticketing

b) Menjelaskan bahgaimana proses melakukan reservasi di PT Garuda Indonesia.

c) Menjelaskan penggunaan sistem Amadeus Altéa dalam proses ticketing di PT Garuda Indonesia.

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Tujuan Formal

(15)

2. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah:

a. Mengaplikasikan ilmu dan teori yang telah penulis peroleh selama perkuliahan.

b. Agar pembaca dapat memahami bagaimana cara pelayanan yang diberikan oleh PT. Garuda Indonesia kepada setiap konsumennya. c. Memperluas pengetahuan penulis tentang cara melakukan reservasi

dan ticketing di kantor airlines dan juga menguasai sistem tersebut.

1.4. Metode Penelitian

Teknik Pengumpulan data yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data adalah:

a. Studi Lapangan

Penelitian yang dilakukan secara langsung dilapangan sehingga diperoleh data-data yang dibutuhkan secara lengkap dan akurat. Data ini diperoleh dengan melakukan wawancara kepada narasumber yang bekerja pada bagian atau departemen yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas juga mengamati langsung cara kerja mereka.

b. Studi Kepustakaan

(16)

1.5. Sistematika Penulisan

Agar penulisan kertas karya ini tersusun secara sistematis maka penulis membaginya ke dalam 5 bab berikut ini :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan uraian tentang alasan pemilihan judul, identifikasi masalah, tujuan penulisan,, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : URAIAN TEORITIS

Berisikan uraian teoritis tentang sistem reservasi yang meliputi pengertian reservasi, pengertian sistem Amadeus Altéa, alasan mengapa PT. Garuda Indonesia beralih ke sistem Amadeus Altéa, istilah-istilah dalam sistem.

BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. GARUDA

INDONESIA

Bab ini menguraikan tentang sejarah dan profil PT. Garuda Indonesia, produk yang dimiliki olehnya, armada-armada yang dimiliki, visi dan misi, serta struktur organisasinya.

BAB IV : PENGGUNAAN SISTEM AMADEUS ALTÉA DALAM

PROSES MELAKUKAN RESERVASI DAN TICKETING DI

PT.GARUDA INDONESIA

Bab ini menguraikan tentang tahap-tahap dalam melakukan reservasi dan ticketing dengan menggunakan sistem Amadeus Altea.

BAB V : PENUTUP

(17)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Reservasi

Reservasi adalah sebuah proses perjanjian berupa pemesanan sebuah produk baik barang maupun jasa dimana pada saat itu telah terdapat kesepahaman antara konsumen dengan produsen mengenai produk tersebut namun belum ditutup oleh sebuah transaksi jual – beli. Pada saat reservasi berlangsung biasanya ditandai dengan adanya proses tukar menukar informasi antara konsumen dan produsen agar kesepahaman mengenai produk dapat terwujud.

Reservasi tiket penerbangan adalah sebuah proses pemesanan salah satu produk yang dijual oleh perusahaan penerbangan pengangkut penumpang yaitu berupa dokumen perjalanan yang berfungsi sebagai tanda bahwa pemegang dokumen tersebut berhak atas fasilitas pengantaran dari satu daerah ke daerah lain.

2.2 Proses Reservasi

Proses reservasi pemesanan tiket penerbangan dapat terjadi di :

1. Lokasi penjualan (points of sales) tiket penerbangan yang langsung dikelola oleh perusahaan penerbangan itu sendiri (Town office, Airport, dan lain-lain)

2. Travel agent(Biro perjalanan wisata)

3. Media pembantu (Call center, Sms broadcast, Website,dan lain-lain) 4. Perusahaan rekaan

(18)

penumpang) dengan pihak perusahaan penerbangan yang diwakili oleh staff reservasi. Adapun beberapa informasi penting yang sering menjadi pertanyaan sebelum dilakukannya proses reservasi adalah sebagai berikut : 1. Calon pembeli :

- Jadwal penerbangan (waktu berangkat dan tiba, transit, frekuensi, dan lain-lain

- Harga yang tersedia - Time limit

- Fasilitas pendukung (bagasi cuma-cuma, discount khusus, meals, dan lain-lain)

2. Staff Reservasi

- Periode/waktu keberangkatan yang diinginkan calon penumpang - Jumlah calon penumpang yang akan berangkat

- Kelas penerbangan yang diinginkan (ekonomi, bisnis, first class)

Apabila sebuah proses reservasi tiket penerbangan telah berhasil dilakukan, maka akan menghasilkan sebuah tanda reservasi yang disebut Passanger NameRecord (PNR)dimana didalamnya tercantum informasi

sebagai berikut:

1. Informasi penerbangan (rute , waktu, jenis pesawat, kelas, harga) 2. Informasi calon penumpang (nama, jenis kelamin, nomor telepon) 3. Kode booking

4. Time limit

5. Informasi tambahan/Remarks

(19)

Sistem Amadeus Altéa merupakan sistem layanan penumpang “Passenger Services Systems (PSS)” milik Amadeus dengan sistem IT mutakhir yang

mengedepankan fleksibilitas, efisiensi dan dapat diupgrade dengan cepat dan mudah. Sistem ini terdiri dari beberapa program yang terintegrasi secara penuh seperti program pembukuan/reservasi (domestik maupun internasional), data inventori, Altéa Departure Control System sistem yang digunakan dalam proses check-in, pengaturan bagasi (weight & balance system), data ketersediaan tempat

duduk, pengaturan tempat duduk, jadwal penerbangan, hingga profil penumpang dan frequent flyers.

Sistem ini juga merupakan platform sistem yang digunakan oleh maskapai maskapai penerbangan di aliansi global “Sky Team”, sehingga sistem Garuda akan terhubung (connected) dengan maskapai penerbangan anggota Sky Teamlainnya seperti KLM, Air France, TAROM, Air Europa, Czech Airlines,

MEA dan lain - lain.

Melalui sistem “Amadeus Altéa” ini, sesama anggota Global Alliance akan dapat saling berbagi informasi/data mengenai ketersediaan tempat duduk,tarif, pembukuan,layanan Ground Handling, Through Check-in hingga layananFrequent Flyers dari tiap-tiap maskapai.

2.4 Alasan mengapa PT. Garuda Indonesia memakai sistem Amadeus

Altéa

Pada bulan November 2010, Garuda Indonesia menerapkan sistem baru yang disebut dengan sistem kendali operasi terpadu (Integrated Operational Control System/IOCS) yang merupakan salah satu dari program Quantum Leap.

(20)

awak kabin, dan manajemen penumpang yang bertujuan untuk mempermudah jalannya maskapai dalam mengantar dan menjemput, fakta teknologi IOCS Garuda :

• Sistem ini merupakan gabungan sistem yang memantau pergerakan

pesawat, penjadwalan awak kabin, dan manajemen penumpang.

Sistem IOCS ini berharga US$ 1.5 juta (update : sebelumnya tertulis US$

15juta).

• Sistem IOCS ini menangani 81 pesawat, 580 pilot, 2000 awak kabin, dan

2000 penerbangan perminggu.

Pada tanggal 19 November 2010, selama 4 jam sistem IOCS tidak bisa diakases dan menyebabkan beberapa hal seperti :

• Jadwal kru pesawat yang kacau, jadwal pilot yang bertabrakan,

sampai-sampai ada pilot yang sedang sakit mendapat jadwal menerbangkan pesawat.

• Pada tanggal 21 November 2010, terjadi delay masal penerbangan Garuda. • Pada tanggal 22 November 2010, penerbangan ke Medan, Batam, Pangkal

Pinang dan Padang dibatalkan.

• Pada tanggal 23 November 2010, sejumlah 13 jadwal penerbangan

dibatalkan.

• Pemesanan tiket ditutup dari tanggal 22-24 November 2010.

• 5000 jemaah haji terlantar di Arab Saudi. Menurut Direktur Operasi

(21)

Barulah tanggal 25 November 2010 penerbangan kembali normal, baru-baru ini Garuda merencanakan perubahan sistem dan nama IOCS menjadi “Garuda Altéa” yang dirancang oleh Amadeus untuk meningkatkan cakupan utama pada pekerjaan dilapangan.

2.5 Istilah-istilah dalam bahasa Ticketing

Adult :Penumpang yang sudah berusia 12tahun keatas

Airport Tax :Pajak Bandara yang dibayar penumpang pada saat cetak ticket ataumemasuki Bandara, disebut juga Airport Service Charge, Pasenger Service Charge (PSC)

Airfare : Harga tiket penerbangan Arrival (Arr) : Kedatangan

Basic Fare : Harga dasar sebelum ditambah pajak.

Booking : Pemesanan atau pembukauan, pemesanan yang dilakukan oleh penumpang untuk mendapatkan kepastian

Cancel : Pembatalan atas pemesanan.

Cancell Fee : Biaya pembatalan atas pemesanan yang sudah dibuat.

Confirm ( HK) : Pemesanan yang sudah mendapat kepastian ( HK )

(22)

Endorsable : Boleh ganti jadwal penerbangan ke maskapai lain.

E Ticket : Ticket electronik yang berisi data perjalanan penumpang suatu

airlines, sudah ada no ticket dan bisa digunakn untuk check-in.

Extend : Meperpanjang masa tinggal atau masa berlaku ticket.

FC : Fare Calculation, Perhitungan tarif. Fixed Date : Tidak boleh ganti tanggal.

Fixed Flight : Tidak boleh ganti jadwal penerbangan dalam maskapai yang

sama.

Go Show : Penumpang yang datang ke bandara untuk terbang tidak sesui jadwal atau tidak punya ticket.

Go Show Fee : Biaya yang dikenakan kapada penumpang yang goshow..

Issued : Mencetak ticket.

INFT : Infant ( Bayi usia maximal 23bulan ) Itinerary : Rencana Perjalanan.

Non Endorse : Tidak boleh ganti jadwal penerbangan ke maskapai lain.

Non Extend : Tidak bisa diperpanjang. biasanya berlaku untuk ticket promo.

Non Refund : Tidak bisa diuangkan, biasanya berlaku untuk ticket promo. Non Reroute : Tidak bisa ganti rute.

No Show : Penumpang yang tidak datang ke bandara untuk terbang sesuai jadwal pesanan.

One Way : Perjalanan sekali jalan

Open Jaw : Perjalanan penerbangan yang didalamnya ada rute yang tidak

(23)

PNR : Pasenger Name Record, atau diesebut kode booking yaitu rencana perjalan penumpang yang tercatat pada CRS Rebook : Pembukuan ulang. Reconfirm (RR) : Menegaskan atau

memastikan kembali rencana pejalanan yang sudah di pesan. Refund : Menguangkan Kembali, refund hanya bisa di proses untuk ticket

yang masih berlaku.

Refundable : Bisa diuangkan, biasanya berlaku untuk ticket harga normal

Refund Fee : Biaya yang dibebankan pada saat menguangkan kembali ticket

yang sudah di cetak.

Reissued : Mengeluarkan ulang ticket yang sudah dicetak karena merubah

jadwal perjalanan. Reroute : Merubah rute perjalanan

Reroute Fee : Biaya yang dikenakan atas perubahan rute untuk ticket yang

sudah dicetak.

Return : Perjalanan pergi pulang kembali ke kota awal.Round The

World: Perjalanan penerbangan keliling dunia. Time Limit : Batas waktu pencetakan ticket

U M : Unaccompanied Minor, Penumpang pesawat terbang anak-anak

yang melakukan penerbangan sendirian.

Void : Pembatalan ticket yang sudah di cetak, Void hanya bisa

dilakukan pada hari yang sama dengan pencetakan ticket, kecuali ada ketentuan lain dariAirlines.

Void Fee : Biaya yang dibebankan atas ticket yang dibatalkan setelah di

(24)

Waiting List (WL): Pemesanan yang masuk ke daftar tunggu sebelum mendapat

kepastian.

WCHR : Wheelchair ( kursi roda )

2.6 Pengertian Penerbangan

Menurut R. S. Damardjati dalam bukunya Istilah-Istilah Dunia Pariwisata (2001 : 06) mengemukakan pengertian perusahaan penerbangan sebagai berikut : “Perusahaan penerbangan adalah perusahaan miliki swasta atau pemerintah yang khusus menyelenggarakan pelayanan angkutan udara untuk penumpang umum baik yang berjadwal (schedule service/regular flight) maupun yang tidak berjadwal (non schedule service). Penerbangan berjadwal menempuh rute penerbangan berdasarkan jadwal waktu, kota tujuan maupun kota-kota persinggahan yang tetap.

(25)

2.7 Sales Report

Sales report adalah laporan jumlah penjualan yang dihasilkan oleh bagian

ticketing office setiap hari. Selain bertugas melakukan proses reservasi, booking,

issued dan ticketing, para sales counter juga diwajibkan untuk melakukan sales

report atau membuat laporan penjualan perhari kepada bagian accounting,

(26)

BAB III

GAMBARAN UMUM PT. GARUDA INDONESIA

3.1 Profil PT. Garuda Indonesia

Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep sebagai full service airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute internasional termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China, Jepang dan Korea Selatan), Australia serta Eropa (Belanda).

Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar internasional di bidang keselamatan dan keamanan.

(27)

Berbagai penghargaan pun telah diterima oleh Garuda Indonesia sebagai bukti dari keunggulannya.Pada tahun 2010, Skytrax menobatkan Garuda Indonesia sebagai “Four Star Airline” dan sebagai “The World's Most Best Improved Airline”.Selanjutnya pada Juli 2012, Garuda Indonesia mendapatkan

penghargaan sebagai “World's Best Regional Airline” dan “Maskapai Regional TerbaikDunia”. Sebuah lembaga konsultasi penerbangan bernama Centre for Asia Aviation (CAPA), yang berpusat di Sydney, juga memberikan penghargaan

kepada Garuda Indonesia sebagai "Maskapai yang Paling Mengubah Haluan Tahun Ini", pada tahun 2010. Sedangkan Roy Morgan, lembaga peneliti independenAustralia, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai “The Best International Airline” pada bulan Januari, Februari dan Juli 2012.

Garuda Indonesia memang telah berhasil mengubah haluannya, sehingga terhindar dari kegagalan di masa krisis dan meraih kesuksesan pada era 2006 hingga 2010.Setelah melalui masa-masa sulit, kini Garuda Indonesia melanjutkan kesuksesan dengan menjalankan program 5 tahun ekspansi secara agresif. Program ini dikenal dengan nama‘Quantum Leap’. Program ini diharapkan akan membawa perusahaan menjadi lebih besar lagi, dengan jaringan yang lebih luas dan diiringi dengan kualitas pelayanan yang semakin baik.

(28)

17

Garuda Indonesia juga memiliki hub di Bandara Sultan Hasanuddin, Makasar, Sulawesi.

Terlepas bisnis utamanya sebagai maskapai penerbangan, Garuda Indonesia juga memiliki unit bisnis (Strategic Business Unit/SBU) dan anak perusahaan.Unit bisnis Garuda Indonesia adalah Garuda Cargo dan Garuda Medical Center. Sedangkan anak perusahaan Garuda Indonesia adalah PT

Citilink Indonesia, yaitu maskapai tarif rendah (Low Cost Carrier), PT Aerowisata (hotel, transportasi darat, agen perjalanan dan katering), PT Abacus Distribution System Indonesia (penyedia layanan sistem pemesanan tiket), PT Aero System Indonesia/Asyst(Penyedia layanan teknologi informasi untuk industri pariwisata dan transportasi) dan PT. Garuda Maintenance Facility (GMF Aero Asia), yaitu perusahaan yang bergerak dibidang perawatan pesawat, perbaikan dan overhaul. Pada bulan februari 2011, Garuda Indonesia telah menjadi Perusahaan Publik dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.2 Sejarah PT. Garuda Indonesia

Nama “Garuda” diberikan oleh Presiden Soekarno di mana nama tersebut diambil dari sajak Belanda yang ditulis oleh penyair terkenal pada masa itu, Noto Soeroto; "Ik ben Garuda, Vishnoe's vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog bovineuw einladen", yang artinya, “Saya Garuda, burung Vishnu yang melebarkan sayapnya tinggi di atas kepulauan Anda”.

1. Pesawat

(29)

DC-3 Dakota dan PBY Catalina. Berikutnya, Garuda Indonesia mengoperasikan armada DH Heron and Convair 340.

Pada tahun 1956, untuk pertama kalinya Garuda Indonesia melayani jamaah haji Indonesia ke tanah suci Mekkah di Saudi Arabia, dengan menggunakan armada Convair 340.

Periode 1960-an adalah masa dimana Garuda Indonesia tumbuh dengan pesat. Pada tahun 1961, armada Lockheed Electra didatangkan ke Bandara Kemayoran, Jakarta. Lima tahun kemudian, Garuda Indonesia memperkuat armadanya dengan jet empat mesin, yaitu Douglas DC-8. Di samping itu, armada lain seperti DC-3/C-47 Dakota, Convair 340, Convair 440, Lockheed Electra, Convair 990A, Fokker F-27 and DC-8 juga melengkapi kekuatan maskapai Garuda Indonesia.

Kemudian pada tahun 1976, untuk pertama kalinya Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat berbadan lebar Douglas DC-10, yang terdaftar sebagai PK-GIA. Satu tahun kemudian Garuda Indonesia tidak lagi menggunakan pesawatturboprop engine Fokker F-27. Hal ini membuat Garuda Indonesia sebagai satu-satunya maskapai yang hanya mengoperasikan pesawat jet, yaitu dengan armada DC-10, DC-9, DC-8 dan F-28.

(30)

19

lengkap adalah Boeing 747-200, DC-10, Airbus A300B4, DC-9 and F-28. Dengan 36 unit pesawat F-28, pada saat itu Garuda Indonesia adalah operator F-28 terbesar di dunia.

Pada tahun 1994, Garuda Indonesia memperkuat armadanya dengan pesawat berbadan paling lebar pada era 90-an, yaitu Boeing 747-400. Sebagai tambahan, barisan armada Garuda Indonesia juga dilengkapi dengan Boeing 737 seri 300, 400 dan 500.

Selanjutnya pada tahun 2009, Garuda Indonesia menambah armada berteknologi tinggi, dengan memperkenalkan Airbus A330-300 dan Boeing 737-800Next Generation. Kedua jenis pesawat ini dilengkapi dengan perangkat in-flight entertainment, Audio and Video on Demand (AVOD), di setiap tempat

duduknya. Perangkat ini memungkinkan penumpang untuk memilih sendiri berbagai macamhiburan seperti film, program televisi, video musik dan permainan. Sebagaitambahan, tenpat duduk Business Class Garuda Indonesia Airbus A330 juga dapat sepenuhnya berbaring hingga 180 derajat (flat bed seat).

2. Logo

(31)

Sumber : https://www.garuda-indonesia.com/id/id/index.page 1949-1969 : Garuda Klasik

Garuda Indonesia berdiri ketika Indonesia sedang berada di masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan, ketika itu Garuda Indonesia menggunakan logo Garuda klasik sebagai simbol identitas.Sisi atas pesawat berwarna putih, dengan warna merah sepanjang jendela, hal ini melambangkan bendera nasional Indonesia yang berwarna Merah Putih.Pada tahun awal berdirinya, Garuda Indonesia memiliki armada DC-3 propeller plane, jet-engine Convair dan DC-8.

Gambar 3.2 Logo

Sumber : https://www.garuda-indonesia.com/id/id/index.page 1969-1985 : Logo Oranye

(32)

21

dan dikenal hingga ke berbagai penjuru dunia.Memasuki tahun 1970-an, Garuda Indonesia mengalami modernisasi.Logo diperbaharui dengan tulisan “Garuda” dan garis berwarna oranye. Pada periode ini Garuda Indonesia semakin banyak melayani masyarakat di berbagai kota di Indonesia. Logo disematkan baik di pesawat kecil seperti Fokker 27 dan DC-9, juga pada pesawat berbadan lebar seperti DC10, Boeing 747-200 dan Airbus A300B4. Logo ini segera menjadiakrab dengan identitas baru Garuda Indonesia dan dikenal hingga ke berbagai penjuru dunia.

Gambar 3.3 Logo

Sumber : https://www.garuda-indonesia.com/id/id/index.page 1985-2009 : Logo Burung Modern

(33)

Gambar 3.4 Logo

Sumber :

2009-Sekarang : Logo Sayap Alam

Memasuki fase pertumbuhan yang berkesinambungan dan strategi lompatan besar, pada tahun 2009 Garuda Indonesia memperbaharui identitas perusahaan agar menjadi lebih modern dan segar. Hal ini diwujudkan dengan logo “Sayap Alam” yang disematkan pada bagian ekor armadanya.Program ini juga dilengkapi dengan moderninasasi armada, yaitu dengan mendatangkan pesawat baru Boeing 737-800NG, Airbus A330-200, dan Bombardier CRJ1000 NextGen. Kini Garuda Indonesia memperkenalkan konsep layanan baru yaitu "Garuda Indonesia Experience". Dalam konsep baru ini, Garuda Indonesia menggabungkan keramahan dan suasana khas Indonesia, yang berakar pada budaya bangsa.

3. Perusahaan

(34)

23

Penerbangan komersial pertama dari Calcutta ke Rangoon dilakukan pada 26 Januari 1949, dengan pesawat Douglas DC-3 Dakota bernomor “RI 001” yang bernama “Indonesian Airways”. Di tahun yang sama, pada 28 Desember 1949, pesawat DC-3 lain yang terdaftar sebagai “PK-DPD” dengan logo “Garuda Indonesian Airways” terbang dari Jakarta ke Yogyakarta untuk menjemput Presiden Soekarno. Ini adalah penerbangan pertama yang dilakukan atas nama Garuda Indonesian Airways.

Setahun kemudian, pada 1950, Garuda Indonesia resmi terdaftar sebagai Perusahaan Negara. Pada periode tersebut, perusahaan ini mengoperasikan armada yang terdiri dari 38 pesawat, termasuk 22 DC-3, 8 Catalina flying boat, dan 8 Convair 240. Armada ini terus bertambah, dan Garuda Indonesia melakukan penerbangan pertamanya ke Mekkah ketika membawa jemaah haji Indonesia pada 1956.Rute penerbangan oleh Garuda Indonesia ke negara-negara Eropa dimulai pada 1965 dengan Amsterdam sebagai tujuan akhirnya.

Selama tahun 80-an, Garuda Indonesia melakukan restrukturisasi berskala besar untuk operasi dan armadanya. Pada masa inilah perusahaan ini mulai mengembangkan program pelatihan yang komprehensif untuk staf serta awakkabinnya, sekaligus mendirikan fasilitas pelatihan di Jakarta Barat yang dinamai Garuda Indonesia Training Center. Perusahaan ini juga membangun sebuah Pusat Pemeliharaan Pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

(35)

Di samping inisiatif di pengembangan bisnis, tim manajemen baru mengelola perusahaan ini pada awal 2005, dan rencana-rencana baru diformulasikan untuk masa depan Garuda Indonesia. Manajemen baru Garuda Indonesia melakukan evaluasi ulang yang komprehensif dan restrukturisasi keseluruhan di perusahaan ini. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi operasional, mendapatkan stabilitias keuangan yang melibatkan usaha-usaha di restrukturisasi utang termasuk kewajiban penyewaan (leasing liabilities) dari European Export Credit Agency (ECA), peningkatan kesadaran di antara

karyawan tentang pentingnya pelayanan bagi para penumpang, dan, yang paling penting, menghidupkan kembali dan merevitalisasi semangat Garuda Indonesia.

Kesuksesan program restrukturisasi utang dalam perusahaan ini membuka jalan bagi Garuda Indonesia untuk menawarkan sahamnya ke publik (go public)pada 2011.

3.3Awards

Sejalan dengan keberhasilannya dalam melaksanakan program transformasi perusahaan, "Quantum Leap2011 – 2015", kinerja Garuda Indonesia semakin diakui di tingkat internasional. Setelah berhasil meraih "The World's Best Regional Airline" pada tahun 2012 lalu, maka Garuda Indonesia kembali berhasil

(36)

25

Pencapaian ini merupakan milestone yang membanggakan pada tahun ini mengingat tahun lalu gelar ini diraih oleh Singapore Airlines. Garuda Indonesia pada tahun lalu berada diperingkat empat dari "The Top Five Economy Class Airline", setelah Singapore Airlines, Qatar dan Asiana Airlines. Penghargaan ini

merupakan hasil dari upaya berkelanjutan Garuda Indonesia dalam berbagai program peningkatan layanan yang dilaksanakannya.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan bahwa terpilihnya Garuda sebagai "World's Best Economy Class 2013" tahun ini merupakan hasil kerja keras dan komitmen seluruh karyawan Garuda Indonesia dalam memberikan layanan terbaik kepada para pengguna jasa dan untuk mewujudkan visi Garuda menjadi "Global Player".

Penyerahan award sebagai "The World's Best Economy Class" tersebut dilakukan bersamaan dalam acara pameran dirgantara terbesar dunia – Paris Air Show 2013, oleh CEO Skytrax Edward Plaisted dan Richard Quest (CNN) kepada

Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar pada acara yang dilaksanakan di Hall de la Cocarde, Air & Space Museum, Paris Air Show.

3.4 Visi dan Misi PT Garuda Indonesia

3.4.1 Visi Perusahaan

(37)

Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.

3.5 Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan Garuda Indonesia Fly Hi yang terdiri dari nilai-nilai efficient & effective, loyalty, costumer centricity, honesty & openness dan integrity

yang dirancang sejak tahun 2005 dan kemudian disosialisasikan pada tahun 2007hingga saat ini, telah menjadi panduan/pedoman perilaku insan Garuda Indonesia melalui program internalisasi yang terstruktur dan tersistem.

Penetapan nilai-nilai badaya ini dilakukan karena manajemen meyakini bahwa transformasi bisnis yang dijalankan perusahaan harus diikuti dengan transformasi budaya, mengingat pada akhirnya hanya insan Garuda Indonesia yang mampu membawa perusahaan ini maju dan berkembang sesuai Visi dan Misi perusahaan.

Garuda Indonesia meyakini bahwa perusahaan yang berhasil dan berkinerja tinggi dan terjaga sustainability-nya adalah perusahaan yang memiliki badaya perusahaan yang kuat.

(38)

27

program komunikasi dan penyelarasan dengan Human Capital Management System.ma

Ke-5 nilai Fly Hi tersebut selanjutnya dijabarkan dalam 10 Perilaku Utama yang meliputi antara lain:

Tabel 3.1 Fly Hi

Gagasan Artinya

efficient & effective

-> 1. Cepat, tepat dan akurat -> 2. Hemat

Loyality

-> 3. Disiplin

-> 4. Bekerja kras, cerdas & tuntas

Costumer Centricity

-> 5. Ramah, hangat dan bersahabat -> 6. Tanggap & Produktif

-> 7. Kreatif & Inovatif

Honesty & openness

-> 8. Jujur, tulus & terbuka

-> 9. Menjaga kerahasiaan perusahaan

Integrity -> 10. Konsisten & patuh pada aturan Garuda

Sumber : Santoso.2014.Service Attiude Training For Garuda Indonesia Frontliner Staff

(39)
(40)

BAB IV

PENGGUNAAN SISTEM AMADEUS ALTÉA DALAM PROSES

MELAKUKAN RESERVASI DAN TICKETING

DI PT. GARUDA INDONESIA

4.1 Penggunaan Sistem Amadeus Altéa di PT Garuda Indonesia

4.1.1 Fungsi dari sistem Amadeus Altéa

Amadeus Altéa Reservation Desktop Web adalah reservasi dan perangkat

penjualan untuk penerbangan yang telah dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan agen maskapai.

Sistem ini memberikan kemudahan untuk menggunakan antarmuka pengguna grafis untuk sistem.Amadeus Altéa reservation Desktop Web menyediakan untuk :

• Mencari penerbangan yang tersedia • Memesan penerbangan

• Mencari tarif dan harga penerbangan

• Menambahkan informasi layanan untuk pemesanan tiket pesawat • Issue Ticket

• Menerbitkan ulang dan memvalidasi ulang tiket

4.1.2 Cara Log in ke Main Office Anda

(41)

Halaman Selamat Datang ditampilkan

2. Masukkan nama pengguna dan password 3. Klik pada Login

4.1.3 Home Page

Ketika anda memulai Amadeus Altéa Reservation Desktop Web, Home Pageakan ditampilkan. Dari sini, Anda mulai membuat catatan nama

penumpang/Passanger Name Record(PNR), e-tiket atau manajemen akses antrian. Anda dapat kembali dan menampilkan Home Page setiap saat dengan mengklik tab Home di task bar dibagian bawah halaman.

(42)

31

4.1.4 Membuat Passanger Name Record (PNR) baru

- Buat PNR yang baru - Cari PNR yang ada

- User ID dan office IDuserlogin terlebih dahulu. Klik pada link office ID untuk login ke kantor yang berbeda.

- Keluar

- Bagian Drop Downmenyediakan akses ke fungsi berikut : Membuat PNR baru

Ambil PNR dan e-tiket Manajemen antrian

Manajemen akun pengguna Tools

- Task bar, yang memungkinkan anda untuk beralih antara Home Page dan PNR terbuka, e-tiket atau profil pelanggan. Hingga lima tab dapat ditampilkan.

(43)

4.2 Proses Melakukan Reservasi di PT Garuda Indonesia

4.2.1 Mencipatakan PNR baru/Creat New PNR

Apa itu PNR?

Passanger Name Record (PNR) adalahrincian dari reservasi penumpang

dan informasi lain yang berkaitan dengan perjalanan penumpang. PNR juga bisa mengandung informasi untuk membantu personil maskapai dengan penanganan penumpang.PNR tetap aktif dalam sistem distribusi selama empat hari setelah tanggal segment aktif atau tidak aktif terakhir dalam jadwal.Setelah PNR dibersihkan, anda dapat mengambilnya sampai tiga tahun di masa lalu.

Item informasi yang membentuk sebuah PNR disebut elemen.Sebuah PNR bisa mengandung maksimum 999 elemen.Elemen PNR ini dapat berupa wajib atau opsional.

Dari Home Page mulai mencipatakan PNR baru, misalnya dengan mengklik PNR link dalam task bar.

Flight Search tab akan ditampilkan, yang memungkinkan anda untuk

mencari penerbangan yang tersedia.

4.2.2 Mencari Penerbangan yang Tersedia/Search for Availability

Jenis Ketersediaan Pencarian

(44)

33

Ketersediaan Pencarian

Jika anda mencari penerbangan yang tersedia, semua penerbangan dengan setidaknya satu kursi yang tersedia untuk penjualan atau daftar tunggu akan ditampilkan, berdasarkan kriteria yang anda gunakan dalam permintaan anda.

Harga Informatif dan Ketersediaan Pencarian

Anda dapat menggabungkan pencarian penerbangan yang tersedia dengan harga yang informatif.Dalam hal ini, mungkin tarif untuk jadwal dan jenis penumpang ditampilkan di selain penerbangan tersedia.

Pencarian Jadwal

Pencarian jadwal memungkinkan anda menampilkan semua penerbangan yang dioperasikan oleh semua maskapai yang mengirimkan informasi jadwal ke Amadeus.

Cara Mencari Penerbangan yang Tersedia

1. Klik pada link PNR pada toolbar untuk menciptakan PNR baru. Flight search tab ditampilkan

• Atau, ambil PNR yang sudah ada • Klik pada flight search tab

2. Pilih jenis Search, pilih antara :

• Ketersediaan pencarian untuk menampilkan semua penerbangan dengan

setidaknya satu kursi yang tersedia untuk penjualan atau daftar menunggu, berdasarkan kriteria yang anda gunakan dalam permintaan anda.

• Harga informatif dan ketersediaan pencarian untuk menampilkan tidak

(45)

3. Isi kolom wajib : keberangkatan dan kedatangan lokasi dan tanggal

Lakukan ini untuk untuk setiap segmen penerbangan. Klik pada sektor addjika anda perlu untuk memasukkan baris lagi. Jumlah maksimum segmen

penerbangan adalah 16. 4. Masukkan jumlah seat

Ini hanya diperlukan jika anda membutuhkan lebih dari satu kursi.Anda dapat memasukkan hingga sembilan kursi untuk standard PNRdan 99 kursi untuk kelompok PNR.

5. Isi kriteria lainnya 6. Klik search

Ketersediaan tampilan untuk setiap segmen penerbangan yang akan ditampilkan. Jika anda memilih harga informatif dan ketersediaan pencarian, daftar tarif juga ditampilkan.

Contoh : Ketersediaan pencarian

(46)

35

Klik beralih ke layanan Search Criteriauntuk menambahkan kriteria berikut dengan pencarian anda.

- Time - Via - Cabin

1. Pada tab pencarian penerbangan, mengisi kolom wajib bagi setiap penerbangan : keberangkatan dan lokasi kedatangan dan tanggal.

2. Isi kriteria lain yang diperlukan 3. Klik pada Search

Daftar tarif ditampilkan, diikuti dengan ketersediaan display untuk setiap segmen.

4.2.3 Memesan Penerbangan/Book Flight

Pemesanan penerbangan dari ketersediaan tampilan

(47)

Cara memesan penerbangan dari ketersediaan tampilan :

1. Cari penerbangan yang tersedia, pastikan jumlah seat di pencarian sesuai dengan jumlah penumpang untuk siapa anda ingin memesan seat. Jika tidak, ubah dan klik pencarian lagi.

2. Dalam tampilan ketersediaan untuk segmen penerbangan pertama, pilih kelas untuk penerbangan yang ingin anda pesan. Pilihan saat ini ditampilkan dalam oranye. Jika gagal, kelas pertama yang tersedia penerbangan yang dipilih. Untuk menghubungkan penerbangan, kelas yang sama dipilih jika tersedia. Jika tidak, kelas yang tersedia yang pertama yang dipilih.

3. Untuk pemesanan seat, klik book atau double klik pada kelas yang dipilih. Segmen penerbangan ditambahkan ke ItineraryDetail Panel di sebelah kanan.

(48)

37

 Dalam tampilan ketersediaan untuk segmen penerbangan pertama, klik dua

kali pada kelas untuk penerbangan yang ingin anda pesan. Segmen penerbangan ditambah ke ItineraryDetail Panel di sebelah kanan.

 Ulangi langkah ini untuk setiap segmen

4.2.4 Tambahkan Penumpang dan Informasi kontak/Add Passanger and

Contacts Information

1. Pada Itinerary Detail Panel, klik pada add/update untuk penumpang. Penumpang dan jendela informasi kontak terbuka.

2. Dibagian informasi penumpang, masukkan nama terakhir dan nama pertama untuk setiap penumpang.

3. Dibagian utama informasi kontak, masukkan nomor telepon utama atau email dimana penumpang dapat dihubungi.

(49)

Daftar Jenis Penumpang :

Berikut adalah daftar umum digunakan jenis penumpang kode.Tergantung pada setup, kode tambahan mungkin tersedia. Jenis penumpang kode penjelasan :

- ADT : Adult (Dewasa) - YTH : Youth (Pemuda) - CHD : Child (Anak)

- CNN : Child (dimana NN adalah usia anak) Contoh : C09

- INF : Infant (Bayi) - INS : Bayi dengan seat - STU : Student (Pelajar)

- UNN : Unaccompanied minor (dimana NN adalah usia dibawah umur) Contoh : U09

- YCD : Senior

Apa itu Informasi kontak?

(50)

39

Sebuah PNR dapat berisi hingga 127 elemen kontak.Jika anda memasukkan alamat email ke PNR, anda dapat mengirim jadwal e-tiket penerimaan (ITR) oleh email ketika anda mengeluarkan tiket. Anda juga dapat menambahkan surat atau tagihan alamat penumpang, yang memungkinkan anda untuk mengirim tiket atau perjalanan mereka di pos.

Bagaimana Menambahkan Penumpang dan Informasi Kontak?

Catatan : Anda hanya dapat menambahkan penumpang sebelum anda menyimpan PNR. Sekali anda telah menyimpan dan locator catatan telah dihasilkan, anda hanya dapat memperbaharui atau menghapus, tetapi tidak dapat menambahkan penumpang.

1. Anda dapat menambahkan penumpang dari dua tempat di aplikasi : - Dari panel jadwal perincian

Jika anda telah memesan penerbanagan di halaman Flight Search, rincian jadwal panel ditampilkan di sebelah kanan.

Klik pada link Add/Upadate dibagian penumpang.

- Dari detail penumpang bagian di halaman PNR.

Pada halaman PNR, klik pada link Add/Update di bagian Detail penumpang.

(51)

3. Dibagian informasi penumpang, pilih kode jenis penumpang dan masukkan nama belakang dan nama depan. Ulangi langkah ini pada setiap penumpang di PNR.

4. Masukkan nomor telepon utama atau email. Jika tidak ada kontak atau informasi yang disediakan, pilih nomor kontak.

5. Masukkan poin tambahan kontak.

- Pada bagian kontak penumpang, masukkan jenis kontak dan rincian. - Dalam bidang Passanger Association, klik dan pilih penumpang kepada

siapa kontak itu seharusnya. 6. Simpan perubahan anda

Klik Apply untuk menyimpan perubahan dan lanjutkan pekerjaan di jendela ini, atau Apply dan tutup untuk menyimpan perubahan tersebut .

4.2.5 Bagaimana Cara Menambahkan Bayi/How to Add Infant

(52)

41

Bayi tanpa Seat

1. Pada panel rincian jadwal atau dalam rincian bagian penumpang pada halaman PNR. Klik pada link Add/Update.

2. Masukkan penumpang dewasa dengan kode penumpang ADT 3. Pilih kotak centang bayi

4. Masukkan nama terakhir dan nama pertama bayi serta tanggal lahir Format tanggal adalah DDMMYY.

Sebuah permintaan layanan khusus INFT secara otomatis dibuat

Bayi dengan Extra Seat

1. Pada panel rincian jadwal atau dalam rincian bagian penumpang pada halaman PNR. Klik pada link Add/Update.

2. Masukkan penumpang bayi dengan kode INS. 3. Pilih kotak centang bayi.

4. Masukkan nama terakhir dan nama pertama bayi serta tanggal lahir Format tanggal adalah DDMMYY.

4.2.6 Bagaiman Cara Memasukkan Penumpang Anak/How to Add Child

Penumpang berusia 11-14 tahun dianggap anak, tergantung dari maskapai itu sendiri. Jika anda ingin menambahkan penumpang anak, anda memiliki dua pilihan :

Masukkan tanggal lahir

(53)

2. Masukkan tanggal lahir.

3. Klik Apply untuk menambahkan informasi ke PNR. Masukkan usia anak

1. PadaPassanger and Contact Information, pilih CNN sebagai jenis penumpang.

2. Masukkan usia anak saat ini.

3. Klik Apply untuk menambahkan informasi ke PNR.

Catatan : anda perlu menambahkan CHLD Special Service Requestdengan usia anak.

4.2.7 Menambahkan Permintaan Pelayanan Khusus/Add Special Service

Request

Disini anda pertama kali akan mempelajari prosedur umum untuk menciptakan layanan permintaan khusus. Seperti, tergantung jenis layanan.Informasi yang anda butuhkan untuk masuk bervariasi, maka anda akan melihat langkah-langkah rinci untuk beberapa permintaan layanan khusus.

Apa itu Permintaan Pelayanan Khusus?/What is Special Service Request

(SSR)?

Anda menggunakan permintaan layanan (SSR) khusus untuk meminta layanan khusus untuk penumpang.Seperti makanan khusus, kursi, kursi roda, dan layanan lainnya.Maskapai penerbangan atau penerbangan yang bersangkutan perlu menginformasikan permintaan tersebut.

(54)

43

ditempatkan pada antrian.Sebuah PNR dapat berisi maksimum 127 elemen SSR aktif.

Apaitu Dikenakan Biaya SSR?

Biaya dapat berlaku untuk permintaan layanan khusus. SSR dikenakan biaya ditunjukan dengan simbol . Anda membuat, menghapus dan memodifikasi “dikenakan biaya” dengan cara yang sama seperti “non dikenakan biaya”.

Cara Membuat Layanan Permintaan Khusus

1. Pada halaman PNR, scroll downke bagian layanan permintaan khusus. 2. Klik pada Add pelayanan khusus link.

Halaman layanan permintaan khusus ditampilkan

3. Dalam daftar layanan (service) sebelah kiri, arahkan ke kategori layanan yang ingin anda minta.

4. Pilih layanan.

5. Pilih penumpang dan segmen penerbangan yang ingin anda minta pelayanannya.

(55)

Informasi yang anda butuhkan untuk masuk bervariasi, tergantung dari jenis pelayanannya.Pastikan anda membaca penjelasan yang ditampilkan pada layar dengan hati-hati.

7. Klik Add SSR untuk menciptakan SSR untuk penumpang yang akan dipilih dan segmennya.

8. Klik tutup untuk kembali ke halaman PNR Cara Menambahkan Permintaan Makanan (Meal)

Untuk meminta makanan khusus untuk penumpang, anda perlu menambahkan Special Service Request.Ketika anda berada di halaman Special Service

Requestpilih Meal dari daftar layanan. Anda dapat menambahkan makanan di

salah satu cara tersebut :

1. Masukkan kode makanan atau nama langsung dikolom pencarian

Pilih yang benar, klik Add to untuk menambahkan permintaan makanan ke PNR.

2. Pilih makanan dari daftar yang tersedia.

Makanan dikelompokkan berdasarkan kategori. Gunakan show all atau hide all untuk membuka atau menutup semua kategori.

(56)

45

4.2.8 Harga PNR/Price PNR

Tarif dan Fungsi Harga yang Tersedia

Amadeus Altéa Reservation Desktop Webmenawarkan jenis harga berikut :

• Tampilan Tarif

Tampilan tarif memungkinkan anda untuk menampilkan semua tarif perjalanan sekali jalan maupun perjalanan pulang pergi, dengan atau tanpa tanggal tertentu, penerbangan, kelas, atau pilihan lain.

• Harga Informatif dan ketersediaan

Harga informatif memungkinkan anda untuk menampilkan tarif untuk jadwal sampai dengan 16 pasang kota, tanpa pemesanan segmen perbangan. Pilihan berbeda yang tersedia untuk menentukan misalnya, sebuah maskapai penerbangan, diskon atau pembatasan tarif penumpang yang terkait. Anda dapat mencari tarif dan penerbangan yang tersedia pada saat yang sama dengan melakukan kombinasi harga informatif dan ketersediaan pencarian.

Apa itu harga PNR?

Ketika anda telah memesan penerbangan dan memasukkanpenumpang, anda dapat mencari tarif dan menghitung harga segmen penerbangan di PNR untuk terkait penumpang.Hal ini juga disebut harga jadwal.Anda kemudian harus konfirmasi harga dalam rangka untuk menciptakan Transitional Stored Tickets (TST).Dan dengan demikian dapat menjamin harga.

(57)

setidaknya satu segmen penerbangan dan satu penumpang sebelum anda mendapatkan harga itu.

Anda dapat melakukan hal-hal ini di halaman pricing.Pilihan berikut disediakan :

• Semua Harga

Otomatis harga semua jadwal.Jika mungkin, termasuk semua segmen dan semua penumpang.Untuk kelas yang dipilih dari layanan (kode booking). • Harga Terendah

Otomatis harga semua jadwal.Jika mungkin, termasuk semua segmen dan semua penumpang.Untuk kelas yang dipilih dari layanan (kode booking). Hanya tarif termurah yang tersedia yang akan ditampilkan.

• Harga Lanjutan

Tab ini memberikan berbagai pilihan pencarian. Selalu saja tersedia, bahkan jika PNR yang tidak diberi harga secara otomatis.

• Harga Layanan

Memungkinkan anda untuk mengetahui harga permintaan layanan khusus dan layanan bantuan.

Bagaimana Caranya Menampilkan Harga

1. Dalam PNR aktif anda, klik pada kolom Flight Search

(58)

47

3. Isi kolom wajib : keberangkatan dan kedatangan, lokasi dan tanggal. 4. Untuk menampilkan tarif perjalanan sekali pergi, pilih harga One waydari

daftar. Sistem akan mencari tarif perjalanan sekali pergi maupun tarif perjalanan pulang pergi.

5. Isi kriteria lainnya. Klik tampilan Advanced Search Option untuk melihat semua pilihan yang tersedia.

6. Klik cari.

Tarif yang tersedia ditampilkan.

4.3 Penggunaan Sistem Amadeus Altéa Dalam ProsesTicketingdi PT

Garuda Indonesia

4.3.1 Tambahkan Bentuk Pembayaran/Add the Form of Payment

Apa itu Bentuk Pembayaran?

(59)

Bagaimana Cara Menambahkan Satu Bentuk Pembayaran untuk Semua

Penumpang?

1. Pada halaman PNR, arahkan ke Form of Payment dan klik Add. 2. Pilih jenis pembayaran.

Contoh : kartu kredit

3. Tergantung pada jenis pembayaran yang dipilih, isi rincian tambahan yang diperlukan.

Contoh : jika anda memilih kartu kredit, masukkan jenis kartu, nomor

kartu, tanggal kadaluarsa dan kode validasi.

4. Klik Add

Jika bentuk pembayaran divalidasi dan berhasil dibuat, maka akan ditambahkan ke Form of Payment Summary yang terletak pada bagian bawah halaman. Jika terjadi kesalahan, bentuk tersebut ditampilkan di bagian atas halaman.

5. Klik Ok untuk menutup halaman tersebut Apa itu Electronic Ticket?

E-Ticket adalah singkatan dari electronic ticket, atau tiket elektronik

(60)

49

elektronik.Jika beberapa tahun silam tiket masih berwujud buku dan dapat dilihat bentuk fisiknya, namun yang menjadi tren saat ini adalah tiket yang berwujud elektronik.

E-Ticket berisi data rincian perjalanan customer. Yang tercantum di dalam

E-Ticket biasanya adalah nama penumpang, rute perjalanan, waktu penerbangan,

nomor penerbangan, kelas tiket, dan harga tiket.

E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatucara untuk mendokumentasikan proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket. Semua informasi mengenai electronic ticketing disimpan secara digital dalam sistem komputer milik airline. Sebagai bukti pengeluaran E-Ticket, pelanggan akan diberikanitinerary receipt yang hanya berlaku sebagai alat untuk masuk ke dalam bandara di Indonesia yang masih mengharuskan penumpang untuk membawa tanda bukti perjalanan. E-ticketing (ET) adalah peluang untuk meminimalkan biaya dan mengoptimalkan kenyamanan penumpang.E-ticketing mengurangi biaya proses tiket, menghilangkan fomulir kertas dan meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan dalam membuat perubahan-perubahan dalam jadwal perjalanan.

(61)

Di Amadeus, anda dapat menampilkan catatan e-ticket yang telah dibuat. Layar ticket menyediakan semua informasi yang berhubungan dengan e-ticket.Dari tampilan e-ticket, anda dapat melakukan berbagai aksi tindak

lanjut.Seperti revalidating atau penerbitan kembali e-ticket. Kapan Saya Bisa Issue E-ticket?

Persyaratan berikut harus dipenuhi sebelum anda dapat mengeluarkan e-ticket : 1. Passenger Name Record (PNR) harus telah dibayar dan TST yang sah

harus ada.

2. Setidaknya harus ada satu bentuk pembayaran. Cara Issue E-ticket

1. Pada halaman PNR, arahkan ke bagian e-ticket. 2. Klik pada link di Issue e-ticket.

Halaman Issue e-ticket muncul, menampilkan daftar TST di PNR. Untuk setiap TST, status tiket untuk setiap penumpang dalam TST menampilkan :Ticketed (=Issued) atau Not Ticketed.

(62)

51

4. Jika anda ingin memiliki tanggal penerbitan selain tanggal hari ini di e-ticket, enter Future atau Past date dikolom yang telah disediakan.

5. Jika e-ticket dibayar dengan kartu kredit, anda dapat memilih Present Credit Card

(63)

Cara membuka tampilan Extended E-ticket

Dari tampilan e-ticket, anda dapat membuka extended layout dari layar e-tiket yang meliputi tambahan, pembawa informasi khusus, misalnya agen ID atau komentar. Dalam tampilan e-ticket, klik pada link tampilan extended e-ticket.

1. Pada halaman PNR, arahkan ke bentuk bagian pembayaran dan klik add link.

2. Pilih jenis pembayaran dan isi rincian tambahan yang diperlukan.

(64)

53

4.3.2 Issue Ticket

1. Pada layar PNR, arahkan ke bagian e-ticket dan klik pada Issue E-ticket link

Halaman Issue E-ticket muncul, menampilkan daftar TST di PNR.

2. Pilih penumpang dan segmen, yang ingin anda keluarkan e-tiket nya. 3. Klik OK untuk mengeluarkan e-tiket.

E-tiket telah diciptakan dan bagian e-tiket di PNR telah diperbarui dengan e-tiket yang baru.Pesan diatas menginformasikan bahwa dibagian ini telah berhasil membuat e-tiket dan kesalahan yang dapat ditemui.

• Tampilan PNR

(65)

pembayaran dan e-tiket.Dari sini, anda dapat menambahkan, mengubah atau menghapus sebagian informasi. Anda hanya dapat menampilkan halaman ini jika PNR mengandung setidaknya satu segmen penerbangan atau satu penumpang

• Halaman pencarian penerbangan

Halaman ini menampilkan ketika anda mulai membuat PNR baru.Hal ini memungkinkan anda untuk mencari penerbangan yang tersedia, dengan atau tanpa harga informative.Anda juga dapat langsung menjual penerbangan dari halaman ini tanpa memeriksa ketersediaan pertama.

• Halaman harga

Memungkinkan anda untuk memberikan harga ke PNR, pilih tarif dan konfirmasi harga dalam menciptakan tiket transisi yang disimpan/Transitional Stored Ticket (TST). Anda dapat mengakses halaman ini secara langsung dengan mengklik tab atau dari Itinerary Detail panel di halaman pencarian penerbangan.

• Halaman TST

Memungkinkan anda untuk menampilkan TST dari PNR yang aktif. Untuk menampilkan TST, klik pada fare displaydibagian e-ticket dihalaman PNR. Anda tidak dapat langsung klik pada tab untuk menampilkan TST. • Halaman e-tiket

(66)

55

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Fungsi dari sistem Amadeus Altéa adalah untuk mencari penerbangan yang tersedia, memesan penerbangan, mencari tarif dan harga penerbangan, menambahkan informasi layanan untuk pemesanan tiket pesawat, Issue tiket, dan menerbitkan ulang serta memvalidasi ulang tiket. Langkah awal dalam reservasi adalah menciptakan PNR (Passenger Name Record)/Catatan nama penumpang.

Langkah-langkah dalam melakukan reservasi ialah : 1. Mengecek ketersediaan,apakah ada penerbangan yang tersedia untuk melakuka perjalanan? 2. Take Seat, yaitu pemilihan kursi maupun kelas mana yang ingin diambil. 3. Passenger Name, masukkan nama penumpang yang ingin melakukan perjalanan.

4. Contact Number, yaitu masukkan nomor telepon ataupun e-mail penumpang yang dapat dihubungi. 5. Time arrangement, waktu dimana penumpang harus membayar tiket sebelum time limit tersebut lewat dari masa pembayaran.

(67)

1. Saran

Dengan adanya peningkatan pelayanan pada reservasi dan ticketing diPT Garuda Indonesia, maka dapat meningkatkan kepuasan pada pengguna jasa PT Garuda Indonesia khususnya para pelanggan setia PT Garuda Indonesia.Seiring dengan persaingan di dunia penerbangan yang semakin ketat, PT Garuda Indonesia telah membuktikan keeksistensiannya.

(68)

57

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

R.S Damardjati.2006.Istilah-istilah Pariwisata

R.A.J.Lumenta.1998.Teknik Penerbangan Internal Garuda Widai A Suwarno.2001.Istilah-istilah Pariwisata

Wahyono.Teguh.2003.Prinsip Dasar dan Teknologi, Graha Ilmu Yogyakarta

Internet :

File :

Amadeus Ticketing Platform Course Guide 2011

Gambar

Gambar 3.1 Logo
Gambar 3.2 Logo
Gambar 3.3 Logo
Gambar 3.4 Logo
+2

Referensi

Dokumen terkait

Industri pelayanan makanan dan minuman di Indonesia saat ini terus berkembang, hal ini dilatar belakangi atas pelayanan yang diberikan terhadap perusahaan yang

Selain masalah medis banyak faktor yang memberikan kontribusi terhadap kematian ibu di negara-negara berkembang antara lain alat transportasi ke pusat rujukan yang masih rendah,

ticketing di kantor PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Solo dapat dinilai sangat berguna dan bermanfaat mulai dari dapat mempermudah proses input