TUGAS AKHIR
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS ASET TETAP PADA CV MAS PUTIH PRODUCTION
Oleh :
SRI DAMA YANTI 122102136
PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
NAMA
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
: SRI DAMA YANTI
NIM : 122102136
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS ASET TETAP PADA CV MAS PUTIH PRODUCTION
Tanggal ... Dosen Pembimbing Tugas Akhir
NIP. 19550908 198103 1 005 Drs. Rasdianto, M.Si, Ak
Tanggal ... Ketua Program Studi D-III Akuntansi
NIP. 19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA
Tanggal ... Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
NIP. 19560407 198002 1 001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : SRI DAMA YANTI
NIM : 122102136
JURUSAN : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
ATAS ASET TETAP PADA CV MAS PUTIH PRODUCTION
Medan, 2015
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga Penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul: ”Sistem Informasi Akuntansi atas Aset Tetap pada CV Mas Putih Production”. Adapun tugas akhir ini dibuat oleh Penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan
pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
Dalam menyelesaian tugas akhir ini, penulis banyak menerima bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada :
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang yang tidak
terhingga serta dukungan baik moril maupun materil. Terima kasih untuk
segala pengorbanan yang tidak ternilai.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara..
4. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
ii
5. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penulisan Tugas
Akhir ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan pengajaran dan ilmu yang sangat
berguna kepada Penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
7. Bapak H. Rudy Uswan SE selaku Direktur CV Mas Putih Production yang
telah membantu penulis dalam melengkapi data yang dibutuhkan oleh penulis.
8. Teman-teman semasa kuliah dan magang Herlina Purba, Ayu Sartika Purba,
Yesi Widya Sari, Sagita Emdamena, Siti Rukaya, Rina Maysarah Hutauruk,
Naura Lamsari, Maya Arwita, Deffy Hadyani, Eini Novia Siregar, Ayu
Anindya, Alfira Karnain, Indah Rosianty, Puspita Mayrani dan seluruh
teman-teman D3 Akuntansi stambuk 2012 terkhusus grup C yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu. Terima Kasih atas persahabatan yang tidak akan pernah
penulis bisa lupakan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan tugas akhir ini di masa yang akan
datang. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini. Penulis memohon
iii
Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahaun bagi
kita semua. Amin.
Medan, 2015
Penulis
iv DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... . vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Rencana Penulisan ... ... 4
1. Jadwal Survei/Observasi ... 4
2. Rencana Isi ... ... 5
BAB II : CV MAS PUTIH PRODUCTION ... .. 7
A. Sejarah Ringkas ... ... 7
B. Struktur Organisasi... 9
C. Job Description ... 11
D. Jaringan Usaha ... 16
E. Kinerja Usaha Terkini ... 17
v
BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS ASET
TETAP PADA CV MAS PUTIH PRODUCTION... A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi...
B. Pengertian Aset Tetap...
C. Jenis-jenis Aset Tetap...
D. Cara Perolehan Aset Tetap...
E. Penggantian Aset Tetap...
F. Penyusutan Aset Tetap...
G. Prosedur Dokumen Aset Tetap... 19 19
20
24
27
29
30
37
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN... A. Kesimpulan...
B. Saran... 40 40
40
DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN...
vi
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 1.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Jadwal Survei/ Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir..
Penyusutan Menurut Metode Strigth Line...
Penysutan Menurut Metode Unit Produksi...
Penyusutan Menurut Metode Saldo Menurun Berganda...
4
33
35
vii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Struktur Organisasi CV Mas Putih Production...
Daftar Aset Tetap pada CV Mas Putih Production....
Surat Permohonan Izin Riset...
Surat Penerimaan Izin Riset...
43
44
45
1 BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam suatu perusahaan, akuntansi memegang peranan yang sangat
penting karena akuntansi dapat memberikan informasi mengenai keuangan
dari suatu perusahaan. Akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi
yang menghasilkan informasi keuangan yang relevan. Mengingat pentingnya
sistem informasi tersebut maka setiap perusahaan dituntut untuk memiliki
suatu sistem informasi yang baik. Apabila sistem informasi tersebut tidak baik
dikhawatirkan akan menghasilkan informasi keuangan yang kurang handal.
Selain bermanfaat untuk menghasilkan laporan keuangan, sistem informasi
akuntansi juga berguna untuk pengawasan. Salah satu bagian akuntansi yang
memiliki faktor yang cukup besar dan memiliki andil untuk menghasilkan
laporan keuangan adalah aset tetap.
Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki aset tetap baik perusahaan
perseorangan, perusahaan dagang, perusahaan industri, perusahaan komanditer
maupun perusahaan jasa. Aset tetap memegang peranan penting dalam
kegiatan operasional suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Secara umum aset tetap dapat didefinisikan sebagai aset berwujud yang
diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang
digunakan oleh perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka
kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu
Mengingat pentingnya aset tetap, maka dana yang tertanam dalam aset
cukup besar. Sehingga dibutuhkan suatu perencanaan berdasarkan suatu
pertimbangan yang tepat bagi pengambil keputusan tentang kebijakan apa yang
perlu di ambil untuk memperoleh suatu aset tetap. Ciri khas utama aset tetap
yaitu aset tetap dipergunakan untuk menghasilkan pendapatan selama lebih
dari satu periode akuntansi dan ciri lain dari aset tetap adalah umur ekonomis
satu masa pemakaian yang lama dan terbatas.
Aset tetap pada umumnya dapat diperoleh melalui beberapa cara
yakni pembelian tunai atau pembelian kredit, membangun atau membuat
sendiri dan diperoleh dengan cara proses pertukaran aset tetap. Berkurangnya
kapasitas berarti berkurangnya nilai aset tetap yang bersangkutan. Pengakuan
adanya penurunan nilai aset tetap berwujud disebut penyusutan, sedangkan
pengakuan adanya penyusutan aset tetap tidak berwujud disebut amortisasi.
Perhitungan penyusutan aset tetap tersebut harus dilakukan secara layak
berdasarkan masa manfaatnya. Selain kepemilikan aset tetap perusahaan juga
perlu untuk melakukan sistem akuntansi sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan yang tujuannya adalah untuk mencatat setiap terjadinya transaksi
yang berkaitan dengan aset tetap dan dapat melaporkan keadaan aset tetap pada
saat diperlukan.
Prosedur pencatatan akuntansi terhadap aset tetap harus mengikuti
prinsip akuntansi yang berterima umum agar informasi mengenai aset tetap
perusahaan. Adapun kebijakan-kebijakan akuntansi aset tetap yang terdapat
dalam suatu perusahaan umumnya memiliki harga pokok perolehan aset tetap
dan pembebanan biaya yang timbul selama manfaat ekonomis aset tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebut, terlihat bahwa aset tetap merupakan
keputusan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup perusahaan, maka
penulis tertarik untuk melakukan dan membahas penelitian dengan judul
“Sistem Informasi Akuntansi Atas Aset Tetap Pada CV Mas Putih Production”.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul penelitian di atas, sasaran dalam penelitian ini
adalah Sistem Informasi Akuntansi Atas Aset Tetap yang tidak hanya
dilakukan oleh perusahaan milik negara saja, tetapi juga harus dilakukan oleh
perusahaan swasta, maka timbul permasalahan tentang apakah pengelolaan aset
tetap perusahaan dijalankan dengan efektif dan efisien.
Jadi permasalahan yang ada pada tugas akhir penulis menekankan
pada permasalahan yang menyangkut pada sistem informasi akuntansi aset
tetap dengan menganalisa aset tetapnya, yaitu “Bagaimana Sistem Informasi
Akuntansi Atas Aset Tetap Pada CV Mas Putih Production”?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian :
a. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi atas aset tetap
b. Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi atas
aset tetap pada CV Mas Putih Production.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
sistem informasi akuntansi atas aset tetap, dan salah satu syarat guna
menyelesaikan program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
b. Bagi CV Mas Putih Production, dapat menjadi bahan bacaan dan
masukan pada CV Mas Putih Production sebagai bahan pertimbangan
dalam menentukan kebijaksanaan dimasa yang akan datang.
c. Bagi peneliti lainnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk
melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.
D. Rencana Penulisan
1. Jadwal Survey/ Observasi
Penelitian ini dilakukan pada CV Mas Putih Production Jl. Suka
Menanti no. 17 Medan. Untuk lebih jelasnya jadwal survey/observasi ini
dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut :
Tabel 1.1
Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
No Kegiatan
No Kegiatan Mei 2015 Juni 2015 III IV I II III 2 Pengajuan Judul
3 Permohonan Izin Riset
4 Penunjukan Dosen Pembimbing 6 Pengumpulan Data
7 Penyusunan Tugas Akhir 8 Bimbingan Tugas Akhir 9 Penyelesaian Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Berikut ini merupakan sistematika penulisan yang akan disajikan pada
penulisan tugas akhir ini :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis menguraikan Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan
Rencana Penulisan. Rencana Penulisan meliputi : Jadwal
Survei/ Observasi serta Rencana Isi.
BAB II : CV MAS PUTIH PRODUCTION
Dalam bab ini akan diuraikan tentang sejarah ringkas CV
Mas Putih Production, Struktur Organisasi, Job Description,
Jaringan Usaha, Kinerja Usaha Terkini, dan Rencana Usaha.
Dalam bab ini, peneliti akan menguraikan hasil penelitian
sesuai dengan tema yang dipilih berdasarkan bidang studi
mahasiswa dan penulis akan mencoba menguraikan
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi, Pengertian Aset
Tetap, Jenis-jenis Aset Tetap, Cara Perolehan Aset Tetap,
Penggantian Aset Tetap, Penyusutan Aset Tetap, dan
Prosedur Dokumen Aset Tetap
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini, membahas tentang kesimpulan dan saran yang
merupakan inti dari pembahasan penelitian dan yang dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi di masa
7 BAB II
CV MAS PUTIH PRODUCTION
A. Sejarah Ringkas CV Mas Putih Production
CV Mas Putih Production adalah Perusahaan yang bergerak dalam
bidang advertising, event organizer serta outsourching. Namun perusahaan ini
lebih memusatkan kepada percetakan dan periklanan., antara lain, brosur,
banner, pamflet, dan lain-lain. Sampai saat ini perusahaan ini sudah
memperkerjakan lebih dari 40 karyawan.
CV Mas Putih Production menjalankan usahanya berdasarkan job
order costing dengan pangsa pasar di dalam negeri, namun masih dalam skala
regional. Perusahan ini berdiri pada tanggal 1 maret 2008 dengan penempatan
kantor pertama berlokasi di Jalan Bajak V Komplek Villa Mutiara Blok B No.
73 Medan Amplas serta memiliki Workshop di Jalan Bajak V Depan ruko Villa
Mutiara 1 No. 9 Medan Amplas Provinsi Sumatera Utara.
CV Mas Putih Production mengalami pemindahan lokasi dikarenakan
ketidaktetapan bangunan sementara yang dimiliki perusahaan tersebut. Oleh
sebab itu, pada tahun 2015 Perusahaan ini memiliki lahan bangunan yang
menetap dan berlokasi di jalan Suka Menanti No. 17 (stm ujung) Medan dan
Workshop tetapnya berlokasi di Jalan Mekar Tani/ Anggaran I No. 3
Kecamatan empat Patumbak Medan, Sumatera Utara.
Pada awalnya maksud dan tujuan didirikan perusahaan ini adalah
dengan berjalannya waktu dan berkembangnya kebutuhan para mitra dan
pelanggan perusahaan ini mengembangkan sayap dan meningkatkan pelayanan
yang terpadu mulai dari pembuatan materi desain sampai dengan
percetakannya. Kemudian untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan
hasil yang lebih memuaskan, perusahaan menambah peralatan percetakan yang
lebih lengkap.
Visi CV Mas Putih Production
Visi perusahaan adalah “To be the best company in printing and
multimedia service.”
Misi CV Mas Putih Production
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan, agar tujuan organisasi
dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan persyaratan misi tersebut
diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal
CV Mas Putih Production, mengetahui peran dan program-programnya serta
hasil yang akan diperoleh di masa mendatang. Dari gambaran tersebut maka
ditetapkan misi CV Mas Putih Production adalah sebagai berikut :
a.Kontrol kualitas hasil produksi koveksi dan percetakan dengan menerapkan
system QC (quality control) serta SOP (standar operasional prosedur) yang
tepat.
b.Peningkatan kualitas sumber daya manusia (pekerja) bidang percetakan
maupun multimedia.
c.Mengedepankan kualitas bahan baku baik konveksi maupun percetakan.
e.Mengedepankan penguasaan teknologi dan informasi sebagai daya dukung
peningkatan kualitas kerja usaha.
f. Profesional, kreativitas dan inovasi dalam desain.
Keunggulan Perusahaan :
a.Waktu produksi cepat dan berkualitas.
b.Harga disesuaikan dengan permintaan pasar (budget suitability oriented)
atau disesuaikan dengan jenis pemesanan.
c.Memberikan pelayanan pengiriman barang (delivery).
d.Adanya jaminan kualitas barang (penerapan QC dan SOP).
e.Sistem edukasi yang diberikan kepada konsumen agar konsumen
mengetahui tinggi rendahnya kualitas produksi.
f. Pelayanan paket promosi atau publikasi untuk setiap event dan keperluan
bisnis dengan harga spesial .
g.Memprioritaskan kualitas dengan tetap mempertimbangkan penekanan
harga.
h.Lebih menekankan pada aspek ketelitian ukuran dalam produksi pada
percetakan untuk menekan biaya produksi.
i. Desain yang kreatif dan inovatif.
B. Struktur Organisasi
Organisasi merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan
perusahaan secara efektif dan rasional. Pembentukan organisasi dan
alat untuk mencapai kontrol yang baik. Stuktur organisasi perusahaan
merupakan gambaran sistematis dari suatu perusahaan yang menunjukkan
kedudukan, wewenang dan tanggung jawab, serta tugas yang berbeda-beda
dalam suatu organisasi. Struktur organisasi perusahaan mencermikan
kebijaksanaan yang ditempuh untuk mengadakan pengawasan terhadap
manusia, peralatan dan fasilitas lainnya yang terlihat di dalamnya demi
tercapainya tujuan. Seseorang pimpinan perusahaan harus mempuyai
pandangan luas, selain itu pimpinan harus tahu bagaimana mengatur
organisasi, menentukan bagian-bagian yang tepat untuk diduduki oleh orang
yang tepat. Bentuk organisasi yang dianut oleh suatu perusahaan juga
mempengaruhi kebijaksanaan perusahaan dalam mengorganisir bawahannya,
karena itu di dalam menetapkan suatu kebijakan terlebih dahulu harus
ditetapkan bentuk organisasi yang akan diterapkan menyesuaikan susunan dan
penempatan orang sesuai dengan keahlihannya.
Penetapan struktur organisasi juga berhubungan erat dengan bidang
usaha perusahaan dan besar kecilnya perusahaan. Dengan adanya struktur
organisasi maka setiap pemimpin dan bawahannya yang ada dalam perusahaan
akan mengetahui dengan jelas sampai dimana kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan, batas-batas kekuasaan yang ada padanya, kepada siapa dia harus
bertanggung jawab, dan siapa yang harus bertanggung jawab padanya. Berhasil
tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya banyak dibantu oleh
organisasi yang baik. Struktur organisasi pada CV Mas Putih Production
pimpinan tertinggi yang mengalir ke bawah secara keseluruhan. Berikut
struktur organisasi CV Mas Putih Production.
Gambar 2.1
Bagan Struktur Organisasi CV Mas Putih Production Sumber : CV Mas Putih Production (Tahun 2014)
C. Job Description
Berikut ini akan dijelaskan uraian tugas (job description) yang
terdapat pada struktur organisasi CV Mas Putih Production :
1. Director
Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam operasi sebuah
perusahaan sehari-hari. wewenang direktur adalah meminta laporan-laporan
pertanggung jawaban kepada manager manajemen. Adapun tugas dan
tanggung jawabnya adalah :
Director
Business Development Direktor
a. Menyusun rencana kerja serta serta anggaran untuk mencapai tujuan
perusahaan.
b. Memimpin dan mengkoordinir seluruh aktivitas kegiatan/ jalannya
perusahaan.
c. Menandatangani cek dan giro.
d. Menyetujui pembelian dan penjualan inventaris perusahaan.
e. Menetapkan kebijaksanaan/ strategi perusahaan.
f. Memajukan, meningkatkan dan mempertahankan kinerja perusahaan.
g. Mengambil keputusan dan kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu
untuk kebaikan dan kemajuan perusahaan.
2. Business Development Director
Business Development Director merupakan pimpinan kedua tertinggi
dan wakil dari direktur yang bertugas di bawah dan bertanggung jawab
terhadap Direktur.
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah :
a. Membantu direktur dalam menyusun rencana kerja serta anggaran
untuk mencapai tujuan perusahaan.
b. Membantu direktur dalam memimpin dan mengkoordinir seluruh
aktivitas perusahaan.
c. Mewakili direktur apabila direktur tidak dapat menandatangani cek
dan giro dengan persetujuan dari direktur.
d. Mewakili direktur dalam menyetujui pembelian dan penjualan
e. Membantu dalam mengambil keputusan dan kebijakan-kebijakan yang
dianggap perlu untuk kebaikan dan kemajuan perusahaan.
f. Mengkoordinasi seluruh tugas dan kegiatan yang ada pada bagian
perencanaan atau produksi.
g. Menyusun daftar bahan baku yang akan digunakan dalam produksi.
3. Workshop Head
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah :
a. Membuat rencana strategi pemasaran percetakan.
b. Menyiapkan anggaran yang diperlukan untuk periklanan.
c. Membimbing dan memberi pengarahan kepada karyawan Event
Organizer.
d. Membuat laporan kepada Direktur sehubungan dengan tugas-tugas yang
dilakukannya.
Workshop Head membawahi : 1. Event Orhganizer :
Adapun tugas dan tanggung jawabnya meliputi :
a.Membuat dan mengatur setiap kegiatan/ acara (event) yang akan
diadakan
b.Menerima tawaran pengisi acara dalam sebuah kegiatan (event)
c.Mempromosikan perusahaan percetakan sebagai sponsor
4. Divisional Manager Cigarete
a. Mengawasi dan bertanggung jawab atas transaksi pembelian bahan baku
dan bahan pembantu yang diperlukan untuk proses produksi
b. Mengumpulkan semua informasi yang paling terbaru mengenai harga
pasar, bahan baku, dan kualitas bahan baku
c. Memeriksa kembali kualitas dan kuantitas bahan baku yang dibeli,
apakah sudah sesuai dengan yang dipesan oleh perusahaan
d. Memberikan laporan kepada direktur mengenai pembelian bahan baku
dan meminta persetujuan dari direktur
5. Divisional Manajer Non Cigarate
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah :
a. Memberikan pembinaan dan pengarahan dalam pelaksanaan teknis
pekerjaan masing-masing bagian.
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas tiap bagian yang berada
dibawahnya. yaitu kepala printing, finishing, kepala gudang, dan kepala
pengiriman.
c. Membantu direktur dan wakil direktur untuk menetapkan
ketentuan-ketentuan pokok yang ada di lingkungan perusahaan.
d. Membuat laporan kepada direktur sehubungan dengan tugas-tugas yang
dilakukannya.
Divisional Manajer Non Cigarate membawahi dua bagian yaitu : 1. Bagian Printing dan Finishing
Adapun tugas–tugas dan tanggung jawabnya adalah :
b.Menyusun rencana penyelesaian tepat waktu serta melakukan usaha
peningkatan prestasi kerja dalam rangka mencapai target yang telah
ditetapkan.
c.Mempersiapkan bahan baku dan bahan pelengkap lain yang diperlukan
untuk mencetak pesanan dan penyelesaian pesanan.
d.Melaksanakan kontrol mengenai hasil cetakan dan memelihara serta
mengawasi alat-alat produksi serta perlengkapan lainnya.
2. Bagian Gudang dan Pengiriman
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah :
a.Menerima dan menyimpan barang hasil cetakan yang sudah jadi di
gudang.
b.Mengeluarkan bahan baku cetakan berdasarkan permintaan.
c.Menyiapkan barang-barang produksi yang akan dikirim.
d.Menyiapkan surat-surat yang berhubungan dengan pengiriman barang.
e.Menghitung barang cetakan yang akan dikirim.
f. Mengirim barang jadi yang telah siap untuk dikirim kepada pelanggan.
6. Divisional manager outsources
Tugas dan tanggung jawab Divisional manager outsources antara lain :
a. Mencari, menerima, menempatkan dan memberhentikan karyawan.
b. Melakukan pengawasan terhadap absensi karyawan.
c. Menanggulangi setiap masalah yang berhubungan dengan setiap personil
d. Membina dan menjalin kerjasama yang baik dengan pihak-pihak luar
perusahaan, seperti lembaga-lembaga pemerintah dan swasta.
7. Project Officer
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah :
a. Menyiapkan rencana desain yang sesuai dengan permintaan.
b. Memberikan saran kepada pelanggan mengenai desain yang lebih baik.
c. Memberikan pengarahan dan pembinaan kepada para staf dalam
pelaksanakan teknis dilapangan.
d. Membuat laporan kepada direktur sehubungan dengan tugas-tugas yang
dilakukannya.
8. Crew
Adapun tugas dan tangung jawabnya adalah :
a. Bertanggungjawab atas segala aktivitas penjualan seperti menawarkan
produk dan membatalkan pesanan masyarakat.
b. Bertanggung jawab atas produk – produk yang akan dipasarkan.
c. Melakukan pemeriksaan terhadap jenis produk baru yang akan
dipasarkan.
D. Jaringan Usaha
Setiap perusahaan harus menentukan jaringan usaha yang dituju,
karena mengoptimalkan pendapatan perusahaan. Hal ini harus di lakukan
karena terdapat pesaing yang mempunyai posisi yang lebih baik dalam
melayani konsumen, agar perusahaan berhasil dan sukses sebaiknya
ada dapat di pertahankan dan menjangkau konsumen potensial lainnya.
Jaringan usaha CV Mas Putih Production adalah :
Berbagai Mitrausaha yang membutuhkan biro jasa iklan yang
menggunakan media promosi outdoor dan indoor (outdoor promotion and
indoor promotion). Seperti : PT Indosat, Clasmild, (PT. NTI Indonesia),
Perumahan, Gramedia, Rokok Aroma (PT ATI), Rokok Jarum (PT Djarum)
dan lain sebagainya. Dan juga menerima suatu usaha perusahaan ataua cara
untuk mengkampanyekan cara tersebut.
E. Kinerja Usaha Terkini
Setiap perusahaan tentu memiliki visi dan misi yang harus dijalankan
sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua,
begitu juga dengan CV Mas Putih Production. Perusahaan terus berupaya agar
tujuan yang telah digariskan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan
hal itu karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas
dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan
kinerja yang bermutu dan tepat. Kinerja usaha terkini yaitu kegiatan–kegiatan
serta program kerja apa saja yang sedang dilakukan perusahaan pada saat ini
guna pencapaian tujuan perusahaan. Jadi kinerja terkini yang dijalankan
sebagai berikut :
a. Kualitas Produk
b. Meningkatkan kualitas produk berupa Produksi promosi Outdoor atau
pelanggan agar dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan. Dengan
produk yang berkualitas, keberhasilan perusahaan dapat dicapai.
c. Harga Kompetitif
d. Dengan harga kompetitif dapat memungkinkan perusahaan bersaing
dengan perusahaan – perusahaan sejenis.
e. Sumber Daya Manusia (SDM)
f. Sumber Daya Manusia yang dimiliki perusahaan harus mempunyai
profesionalitas, criteria seperti terampil, bertanggungjawab, disiplin dan
juga dapat menguasai bidang yang di tanganinya.
g. Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
h. Salah satu yang sangat dibutuhkan perusahaan adalah dengan adanya
sIstem informasi dan teknologi informasi. Dengan demikian terjalin
kerjasama yang penuh dengan nuansa kepercayaan dan keterbukaan yang
merefleksikan kami sebagai mitra yang professional dan penuh dedikasi.
F. Rencana Usaha
Rencana Kegiatan CV Mas Putih Production yang hendak dicapai di
masa yang akan datang adalah sebagai berikut :
1. Memelihara dan meningkatkan hubungan baik dengan mitra usaha atau
customer.
2. Meningkatkan kualitas dan mutu produk, serta kualitas produk.
3. Meningkatkan kinerja dan kualitas tenaga kerja.
19 BAB III
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS ASET TETAP PADA CV MAS PUTIH PRODUCTION
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Nilai kegunaan akuntansi sebagai salah satu fungsi dalam suatu
perusaahaan semakin meningkat, sejalan dengan semakin besarnya skala
operasi dan kompleksnya kegiatan. Akuntansi merupakan suatu sistem
pengukuran dan pengkomunikasian untuk menyediakan informasi bagi suatu
unit organisasi dalam membantu pihak-pihak yang berkepentingan membuat
pertimbangan dan keputusan yang beralasan guna mengendalikan
sumber-sumber ekonomi yang optimal dalam rangka pencapaian sasaran ( goal ) yang
telah ditetapkan. CV Mas Putih Production dalam kegiatan operasionalnya tak
lepas dari penerapan sistem informasi akuntansi sebagai alat perencanaan,
pengendalian dan dasar pengambilan keputusan.
Menurut Hall (2001 : 6) “Sistem adalah dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang
bersatu untuk mencapai tujuan yang sama”. Menurut Bodnar (2006 : 1) “Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan
dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat”. Menurut Soemarso (2004 : 14) “Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang
Menurut Kieso (2007 : 72) “sistem informasi akuntansi adalah sistem pengumpulan dan pemrosesan data transaksi serta penyebaran informasi
keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.”
Menurut Widjajanto (2001 : 4) “Sistem informasi akuntansi adalah susunan formulir, catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.”
Maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah
kumpulan dari sumber-sumber seperti orang dan peralatan yang dirancang
untuk mentransformasikan data keuangan dan data lainnya menjadi informasi,
dan informasi ini akan dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.
Menurut Romney dan Steinbart (2006 : 6) sistem informasi Akuntansi terdiri dari 6 komponen, yaitu :
1. People yang mengoperasikan sistem tersebut dan melakukan berbagai
macam fungsi.
2. Procedures and instructions, baik manual maupun otomatis, yang termasuk dalam kegiatan pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data mengenai aktivitas organisasi.
3. Data tentang organisasi dan proses bisnisnya.
4. Software digunakan untuk memproses data organisasi. 5. Informationtechnology infrastructure.
6. Internal control and security measures, yang mengamankan data dalam
sistem informasi akuntansi.
B. Pengertian Aset Tetap
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya termasuk
data-data yang dikumpulkan oleh penulis beserta hasil penelitian yang diperoleh
dari lapangan, maka pada bab ini penulis akan mencoba membahas objek
Sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa dalam
memperoleh aset tetap dapat dilakukan dengan beberapa cara. Begitu juga
halnya dengan yang dilakukan oleh CV Mas Putih Production.
Untuk memahami pengertian aset tetap perlu dikemukakan beberapa
defenisi mengenai aset tetap tersebut yang dikeluarkan oleh beberapa ahli
dibidang akuntansi, antara lain :
Menurut Simamora (2000 : 297) “Aset-aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dadulu, yang
digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam
rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari
satu tahun”.
Menurut Suharli (2006 : 259) “Harta berwujud (tangible asset) yang memiliki masa manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, benilai material, dan
digunakan untuk kegiatan operasi normal perusahaan.
Intangible Asset merupakan aset yang tidak dapat dilihat, bukti
keberadaannya hanya dilihat dari akte perjanjian, kontak, dan lailn-lain, seperti
goodwill, paten, frenchise, dan lain-lain.
Mulyadi (2001) Mengatakan aset tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun,
dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan
untuk dijual kembali.
tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal dan memiliki masa manfaat
lebih dari satu tahun”.
Menurut Harahap (2002 : 1) “Aset tetap adalah salah satu pos dalam laporan keuangan khususnya Neraca dan juga mempengaruhi laporan laba rugi
melalui pos biaya penyusutan”.
Menurut Warren (2006 : 504) “Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relative permanent”.
Dari pengertian di atas diperoleh suatu kesimpulan bahwa aset tetap
mempunyai tiga sifat utama, yaitu :
1. mempunyai kemungkinan masa manfaat di masa datang yang mempunyai
kemampuan sendiri maupun kombinasi dengan aset lainnya untuk
menyumbangkan aliran kas masuk di masa yang akan datang baik
langsung maupun tidak langsung,
2. suatu perusahaan dapat memperoleh manfaat dan mengawasi manfaat
tersebut,
3. transaksi-transaksi menyebabkan timbulnya hak perusahaan untuk
memperoleh dan mengawasi manfaat tersebut.
Suatu aset yang memiliki nilai uang dan berbentuk fisik yang menjadi
milik perusahaan dinamakan aset berwujud misalnya tanah, gedung,
mesin-mesin, peralatan kantor, kendaraan, dan lainnya. Aset tetap mempunyai
kriteria antara lain berwujud, dimiliki oleh perusahaan, masa operasinya lebih
dari satu tahun atau jangka waktu relatif lama, nilainya besar, dan tidak untuk
Didalam menghasilkan laporan keuangan, Aset Tetap mempunyai
pengaruh yang besar dalam pengunaan Sistem Informasi Akuntansi. Hampir
setiap perusahan, dalam bidang jasa, perdagangan maupun industri pasti
memiliki aset tetap untuk menjalankan kegiatan operasional setiap harinya,
termasuk pada CV Mas Putih Production.
Karakteristik aset tetap berwujud adalah bahwa aset yang dimiliki
perusahaan untuk digunakan secara terus menerus dan umur manfaatnya relatif
lebih panjang dibandingkan aset lancar dan nilainya material. Akuntansi aset
tetap sangat berarti terhadap kelayakan laporan keuangan, kesalahan dalam
menilai aset tetap dapat mengakibatkan kesalahan yang cukup material karena
nilai investasi yang ditanamkan pada aset tetap relatif besar. Oleh karena itu,
perlakuannya harus berdasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 16) tentang Aset Tetap dan diterapkan secara konsisten dari suatu periode ke periode selanjutnya.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (PSAK No. 16 : Par 1-4) bahwa aset tetap adalah aset berwujud yang :
a. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa
untuk direntalkan kepada pihak lain atau untuk tujuan adaministratif
b. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Dari beberapa pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
pada dasarnya aset tetap adalah harta milik perusahaan yang diperoleh dalam
kegiatan operasional perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual, serta
memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.
Selama masa pemakaian kemampuan suatu aset untuk menghasilkan
pendapatan dan jasa biasanya semakin menurun, baik secara fisik maupun
fungsinya. Oleh karena itu perlu adanya pengakuan terhadap penurunan nilai
aset tetap berwujud. Caranya adalah dengan cara mengalokasikan harga
perolehan aset tetap berwujud secara sistematis sebagai beban selama beberapa
periode akuntansi yang menerima manfaat dari aset tetap berwujud tersebut.
Pengalokasian harga perolehan tersebut disebut dengan depresiasi.
Dari definisi aset tetap di atas dinyatakan bahwa aset tetap mempunyai
masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, digunakan dalam bentuk
operasi perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal
perusahaan.
C. Jenis-jenis Aset Tetap
Aset tetap dapat dikelompokkan dalam beberapa segi, yaitu :
1. Substansi
Yaitu aset yang dapat digantikan dengan sejenisnya. Aset tetap dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu :
a. Tangible fixed asset ( aset berwujud )
Contohnya : lahan, mesin, gedung, peralatan, dan lainnya.
b. Intangible fixed asset ( Aset tidak berwujud )
Contohnya : goodwill, paten, copyright, franchise, lease hold, dan lainnya.
Pengkategorian aset tetap dari segi ini berguna untuk mengetahui perlu
tidaknya dilakukan penyusutan terhadap harga perolehan, mengingat aset
tetap memiliki masa manfaat yang berbeda-beda.
Beradasarkan umurnya aset tetap terdiri dari :
a.Aset tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti : tanah
b.Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa
penggunaannya bias diganti denga jenis aset sejenis.
Contohnya : bangunana, mesin, alat-alat, mebel, dan kendaraan.
c.Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa
penggunaannya tidak dapat diganti denga aset lain yang sejenis.
Contohnya : sumber-sumber alam seperti tambang dan hutan.
Menurut Harahap (2002 : 22) penggolongan aset tetap dipandang dari berbagai sudut yaitu:
a. Berdasarkan sudut substansi :
1. Tangible Assets ( aset tetap berwujud ) seperti Lahan, Mesin, Gedung, dan Peralatan.
2. Intangible Assets ( aset yang tidak berwujud ) seperti HGU, HGB,
Goodwill-Patents, Copyright, Hak Cipta, Franchise, dan lain-lain. b. Berdasarkan sudut disusutkan atau tidak :
1. Depreciated Plant Assets yaitu aset tetap yang disusutkan seperti
Building (Bangunan), Equipment (Peralatan), Machinary (Mesin), Inventaris, Jalan, dan lain-lain.
2. Undepreciated Plant Assets, aset tetap yang tidak disusutkan seperti Land (Lahan).
c. Berdasarkan Jenis
Aset tetap berdasarkan jenis dapat dibagi sebagai berikut : 1. Tanah
2. Bangunan Gedung 3. Mesin
4. Kendaraan 5. Perabot
Berdasarkan hasil riset (survey) yang telah dilakukan oleh peneliti, CV
Mas Putih Production memiliki rincian aset tetap yang digolongkan
berdasarkan jenis seperti disebutkan di bawah ini :
1. Tanah
Tanah merupakan harta yang dimiliki dan digunakan selama kegiatan
perusahaan masih berlangsung. Masa pemakaiannya tidak terbatas dan
biasanya dijadikan tempat pendirian bangunan seperti kantor, gudang,
parkir, dan lainnya.
CV Mas Putih Production terletak di Jl. Suka Menanti no. 17 Medan.
Tanah yang dimiliki dijadikan sebagai pendirian gedung kegiatan usaha,
kantor usaha, tempat parkir, dan lainnya.
2. Gedung
CV Mas Putih Production mempunyai gedung dan bangunan yang
cukup luas dengan berbagai kategori seperti ruang perkantoran, ruang
diskusi/rapat, ruang percetakan, gudang dan lain-lain.
3.Mesin
Mesin yang ada di CV Mas Putih Production terdiri dari mesin ketik
manual dan listrik (portable dan standard) , mesin fotokopi, mesin
penghancur kertas, mesin potong kertas, mesin genset,mesin penghisap debu
(vacuum cleaner), mesin Percetakan dan lain-lain.
4. Kendaraan
Kenderaan meliputi 2 mobil dan 1 sepeda motor yang berfungsi
5. Peralatan / Inventaris
Pada CV Mas Putih Production peralatan terbagi ke dalam 2 kategori,
yakni peralatan administrasi untuk keperluan yang ditempatkan pada
perkantoran dan peralatan yang digunakan dalam penyelenggaraan proses
percetakan.
D. Cara Perolehan Aset Tetap
Setiap aset tetap mempunyai harga perolehan yang meliputi seluruh
jumlah biaya yang dikeluarkan atau hutang yang timbul untuk memperoleh aset
tersebut. Biaya perolehan dicatat sebesar harga perolehannya yaitu harga beli
aset ditambah biaya yang dikeluarkan sampai aset tetap tersebut dapat
digunakan oleh perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia, (2008) berpendapat bahwa : Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya, termasuk
bea impor dan PPN masukan tidak boleh retribusi (non refundable), setiap
potongan dagang dan rabat dikurangkan dari harga pembelian. Biaya yang
dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi
yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang
dimaksudkan. Dalam menjalankan aktivitasnya suatu perusahaan dapat
memperoleh aset tetap dengan beberapa cara, dimana masing-masing cara
perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan dari aset tetap itu
sendiri.
Menurut Harahap (2003 : 23) ada enam cara perolehan aset tetap yaitu :
1. Pembelian kontan 2. Pembelian secara kredit
4. Diterima dari sumbangan 5. Dibangun sendiri
6. Tukar tambah
CV Mas Putih Production dalam perolehan aset tetapnya melakukan
dua cara berikut :
1. dengan pembelian secara tunai
Perolehan aset tetap yang dibeli secara tunai sebelumnya akan dicatat
ke dalam buku besar harian sebagai harga perolehannya. Harga perolehan
dibuat dengan menjumlahkan harga yang diberikan penjual (harga faktur)
dengan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aset tetap tersebut siap
untuk digunakan.
Seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan dikapitulasi sebagai harga
perolehan aset tetap. Potongan tunai yang diperoleh dari pembelian aset
tetap merupakan pengurangan terhadap harga faktur tersebut. Jika dalam
suatu pembelian diperoleh suatu aset tetap seperti gedung atau tanah, maka
pengalokasian harga perolehan dari aset tersebut didasarkan pada
perbandingan nilai wajar dari masing-masing aset yang diperoleh. Dengan
begitu aset tetap dapat diakui oleh perusahaan pada saat aset tetap tersebut
diterima sebesar harga prolehannya.
2. dengan cara dibangun sendiri
Aset tetap yang diperoleh dengan cara dibangun sendiri oleh
perusahaan didasarkan harga perolehannya berasal dari pemindah bukuan
aset dalam pelaksanaanya yang kemudian dicatat pada saat laporan proyek
bersangkutan. Hal ini dikarenakan biaya perolehannya akan lebih rendah,
selain itu kualitas aset tetap akan lebih baik.
E. Penggantian Aset Tetap
Perusahaan mengambil suatu kebijakan terkait dengan pengguaan aset
tetap dikarenakan aset tersebut tidak lagi dapat dipergunakan dalam kegiatan
operasional perusahaan.
Aset tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat ditarik dari pemakaian.
Cara penggantian aset tetap yang dilakukan oleh CV Mas Putih Production
yaitu :
1.dengan cara dibuang
Dibuang dalam hal ini lebih dimaksudkan dinonaktifkan. Hal ini
dikarenakan aset tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan
dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta sudah tidak
memiliki nilai residu atau nilai pasar.
2.dengan cara dijual
Penjualan aset tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan
secara tunai maupun secara kredit. Aset yang sudah tidak terpakai lagi dapat
dijual dengan cara lelang. Ayat jurnal untuk mencatat penjualan aset sama
dengan ayat jurnal yang telah diilustrasikan sebelumnya, kecuali bahwa kas
atau aset lainnya yang diterima juga harus dicatat.
3.dengan cara ditukar dengan aset lain,
Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan baru yang sama
diperoleh keuntungan. Sebaliknya, jika nilai tukar lebih kecil daripada nilai
buku, berarti pertukaran tersebut mendatangkan kerugian.
F. Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan adalah penurunan kemampuan aset dalam menyediakan
manfaat dalam rangka aktivitas operasional perusahaan. Hal ini dikarenakan
pemakaian yang terus-menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aset tetap
tersebut menurun dari hari ke hari. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, (2002) penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset sepanjang masa manfaat. Hal-hal yang menyebabkan penyusutan
biasa diidentifikasikan sebagai penyusutan fisik atau penyusutan fungsional.
Penyusutan fisik terjadi disebabkan kerusakan ketika digunakan, dan karena
cuaca. Sedangkan penyusutan fungsional terjadi karena aset tetap yang
dimaksud tidak lagi mampu menyediakan manfaat dengan tingkat seperti yang
diharapkan.
Di samping pengeluaran dalam masa penggunaan, masalah
penyusutan merupakan masalah yang penting selama masa penggunaan aset
tetap.
Menurut Harahap (2002 : 53) Yang dimaksud dengan penyusutan adalah : “Pengalokasian harga pokok aset tetap selama masa penggunaannya”.
Beberapa istilah-istilah khusus didalam akuntansi sesuai dengan
pengkategorian aset terkait dengan proses harga alokasi harga perolehan aset
tetap, antara lain :
Yaitu yang digunakan pada proses alokasi harga perolehan untuk aset tetap
berwujud yang dibebankan ke penghasilan secara periodik.
b.deplesi
Yaitu istilah yang digunakan pada proses alokasi harga perolehan
(penyusutan) untuk aset tetap berupa sumber-sumber alam (wasting asset)
yang dibebankan ke penghasilan secara periodik.
c.amortisasi
Yaitu istilah yang dipakai pada proses alokasi harga perolehan (penyusutan)
untuk aset tetap berwujud yang dibebankan ke penghasilan secara periodik.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan guna menetapkan besar beban
penyusutan setiap periode adalah :
1. Harga perolehan aset
Yaitu seluruh pengeluaran atau pengorbanan yang dilakukan untuk
memperoleh aset sampai keadaan siap pakai.
2. Estimasi nilai pada akhir umur manfaat ( nilai residu)
Yaitu taksiran realisasi (penjualan) melalui kas aset tetap tersebut setelah
akhir penggunaan atau pada saat aset tetap tersebut harus ditarik dari
kegiatan operasi. Biaya yang disusutkan (depreciable cost ) adalah jumlah
yang harus disebarkan sepanjang umur manfaat aset sebagai beban
penyusutan.
3. Umur teknis
Umur manfaat yang diperkirakan (expected useful life) atas aset tetap juga
yang menyebabkan suatu aset tetap berwujud dapat memberi manfaat
dalam waktu yang terbatas, yaitu :
a. Faktor Fisik
Aus karena dipakai (wear and tear ), aus karena umur (deteroralitation
and deacay ), dan kerusakan merupakan factor fisik yang dapat
mengurangi fungsi aset tetap.
b. Faktor Fungsional
Faktor fungsional yang membatasi umur aset berupa ketidakmampuan
aset memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti, perubahan
permintaan terhadap barang maupun jasa yang dihasilkan, kemajuan
tekhnologi yang menyebabkan suatu aset tidak ekonomis lagi apabila
dipakai.
c. Pola Pemakaian
pola pamakaian harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan
pembebanan penyusutan terhadap produksi.
Diperlukan suatu metode untuk menghitung besarnya pengalokasian
pembebanan penyusutan aset tetap. Tiga metode penyusutan yang paling umum
digunakan adalah metode garis lurus, metode unit produksi, dan metode saldo
menurun berganda.
Straight Line Methode ( metode garis lurus )
Metode ini menghitung penyusutan berat beban penyusutan
dibebankan secara merata. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban
Beban penyusutan menurut metode ini dihitung sebagai berikut (Harahap : 2002):
Keterangan :
D = Beban Penyusutan (Depresiasi)
C = Harga Pokok Aset (cost)
S = Salvage Value (nilai residu)
N = Useful Life (umur teknis)
Contoh :
Sebuah peralatan dibeli dengan harga Rp15.000.000 nilai residu ditaksir Rp
1.500.000 dan estimasi umurnya adalah 5 tahun. Penyusutan tahunan aset
tersebut dihitung sebagai berikut :
000 . 700 . 2 5 000 . 500 . 1 000 . 000 .
[image:44.595.136.511.635.749.2]15 − =
Tabel. 3.1
Penyusutan Menurut Metode Straight Line
Akhir
Tahun Harga Pokok Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan Nilai Buku 0 1 2 15.000.000 15.000.000 15.000.000 - 2.700.000 2.700.000 - 2.700.000 5.400.000 15.000.000 12.300.000 9.600.000 C - S
Akhir
Tahun Harga Pokok Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan Nilai Buku 3 4 5 15.000.000 15.000.000 15.000.000 2.700.000 2.700.000 2.700.000 8.100.000 10.800.000 13.500.000 13.500.000 6.900.000 4.200.000 1.500.000
Sumber : Data diolah (2009)
Metode garis lurus sangat sederhana dan digunakan secara luas.
Metode ini menciptakan transfer biaya yang wajar ke badan periodik jika
pemanfaatan aset dan pendapatan yang terkait dengan pemakaian sama dari
periode ke periode.
Metode Unit Produksi
Jika tingkat pemanfaatan aset tetap bervariasi dari tahun ke tahun,
maka metode unit produksi lebih tepat dipakai dari pada metode garis lurus.
Dalam hal ini, metode unit produksi mampu membandingkan lebih baik beban
penyusutan dengan pendapatan terkait.
Metode unit produksi (Unit-of-Production Method) menghasilkan
jumlah beban penyusutan yang sama bagi setiap unit kapasitas yang digunakan
oleh aset. Untuk menerapkan metode ini umur manfaat aset diekpresikan dalam
istilah unit kapasitas produktif seperti jam atau mill. Total beban penyusutan
untuk setiap periode akuntansi kemudian ditentukan dengan mengalihkan
penyusutan per unit dengan jumlah unit yang dihasilkan atau digunakan selama
periode dimaksud.
Contoh :
Dengan menggunakan ilustarasi contoh sebelumnya jam kerja aset tetap
dimisalkan 75.000 jam maka penyusutan per jam adalah sebagai berikut :
perjam 180 000 . 75 000 . 500 . 1 000 . 000 .
15 − =
Dengan mengasumsikan bahwa aset tetap dioperasikan 15.000 jam selama 1
tahun maka beban penyusutan dalam 1 tahun adalah 15.000 × 180 = Rp
[image:46.595.125.512.405.665.2]2.700.000
Tabel. 3.2
Pentusutan Menurut Metode Unit Produksi
No Jam
Kerja Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan Nilai Buku
1 2 3 4 5 15.000 13.000 10.000 17.000 20.000 75.000 000 . 700 . 2 180 000 .
15 × =
13.000×180=2.340.000
000 . 800 . 1 180 000 .
10 × =
000 . 060 . 3 180 000 .
17 × =
000 . 600 . 3 180 000 .
20 × =
000 . 500 . 13 180 000 .
75 × =
2.700.000 6.840.000 4.500.000 9.900.000 13.500.000 15.000.000 12.300.000 8.160.000 10.500.000 5.100.000 1.500.000
Sumber : Data diolah (2009)
Metode Saldo Menurun Berganda
Metode saldo menurun berganda (double declining balance method)
manfaat aset. Untuk menerapkan metode ini tarif penyusutan garis lurus tahun
terlebih dahulu harus digandakan.
Contoh :
Dengan menggunakan ilustrasi contoh sebelumnya maka tarif penyusutan saldo menurun adalah :
= 100% / 5 tahun = 20%
[image:47.595.136.515.346.556.2]Digandakan menjadi 20% × 2 = 40 %
Tabel. 3.3
Pentusutan Menurut Metode Saldo Menurun Berganda
Tahun Beban Penyusutan Akumulasi
Penyusutan Nilai Buku 1
2
3
4
5
40% × 15.000.000 = 6.000.000
40% × 9.000.000 = 3.600.000
40% × 5.400.000 = 2.160.000
40% × 3.240.000 = 1.296.000
40% × 1.944.000 = 777.600
6.000.000 9.600.000 11.760.000 13.056.000 13.833.600 9.000.000 5.400.000 3.240.000 1.944.000 1.166.400
Sumber : Data diolah (2009)
CV Mas Putih Production sebagai unit kerja hanya melaporkan aset
tetap setiap 6 bulan sekali pertahun tanpa ada melakukan penyusutan pada aset
tetapnya. Biasanya metode yang diterapkan menggunakan metode garis lurus
(Straight line method). Hasil penyusutan aset tetap diterbitkan setiap enam
bulan sekali per tahun. Alasan menggunakan metode penyusutan garis lurus
(Straight line method) adalah kegunaan ekonomis dari suatu aset tetap akan
tiap-tiap periode jumlahnya relatif tetap, kegunaan ekonomis berkurang karena
terlewatnya waktu, penggunaan (kapasitas) aset tiap-tiap periode relatif tetap.
G. Prosedur Dokumen Aset Tetap 1. Catatan Akuntansi
Catatan Akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang
mengubah harga pokok aset tetap dan akuntansi depresiasi aset tetap
adalah :
a. Kartu Aset Tetap
b. Jurnal Umum
c. Registrasi Bukti Kas Keluar
Kartu Aset Tetap, yaitu catatan akuntansi yang merupakan buku
pembantu aset tetap yang digunakan untuk mencatat secara rinci segala
data yang bersangkutan dengan aset tetap tertentu.
Jurnal Umum, digunakan untuk mencatat transaksi harga pokok aset
tetap yang telah dibangun. Biaya–biaya untuk pemasangan dan
pembongkaran aset tetap, penghentian pemakaian aset tetap, dan depresiasi
aset tetap.
Registrasi Bukti Kas Keluar, digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian aset tetap dan pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas.
Dalam hal ini CV Mas Putih Production telah melakukan dan
menggunakan pencatatan akuntansi seperti yang diuraikan diatas.
2. Prosedur Dokumen Aset Tetap
harga pokok aset tetap dan akumulasi depresiasi aset tetap yang
bersangkutan adalah :
a. Surat permintaan otorisasi investasi ( expenditure authorization request
). Karena investasi dalam aset tetap biasanya meliputi jumlah rupiah
yang relatif panjang, maka pengendalian aset tetap dilakukan melalui
perencanaan yang matang. Perencanaan pengeluaran investasi kepada
manajemen puncak. Melalui staf direksi, usulan investasi diteliti
kelayakan teknis dan ekonomisnya yang hasilnya dituangkan dalam
laporan studi kelayakan. Studi kelayakan tersebut digunakan untuk
menyusun anggaran investasi ( capital budget ) untuk disetujui
diotorisasi oleh rapat umum pemegang saham. Untuk melaksanakan
investasi yang tercantum dalam anggaran investasi diperlukan dokumen
untuk meminta dana yang telah diizinkan oleh rapat umum pemegang
saham. Dokumen ini disebut surat permintaan otorisasi investasi.
b. Surat permintaan reparasi ( authorization for repair ). Berfungsi sebagai
perintah dilakukannya reparasi yang merupakan pengeluaran modal.
c. Surat permintaan transfer aset tetap, dokumen ini berfungsi sebagai
permintaan dan pemberian otorisasi transfer aset teap.
d. Surat permintaan penghentian pemakaian aset tetap, dokumen ini
berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian
pemakaian aset tetap.
e. Surat perintah kerja ( work order), yaitu dokumen yang memiliki dan
mengenai aset tetap dan sebagai catatan yang dipakai untuk
mengumpulkan biaya pembuatan aset tetap. Dokumen ini digunakan
sebagai perintah kerja pemasangan aset tetap yang dibeli,
pembongkaran aset tetap yang dihentikan pemakaiannya.
f. Surat order pembelian, dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian
yang merupakan surat untuk memesan aset kepada pemasok.
g. Laporan penerimaan barang, dokumen ini diterbitkan oleh fungsi
penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu,
dan spesifikasi aset tetap yang diterima dari pemasok.
h. Faktur dari pemasok, yaitu dokumen yang merupakan tagihan dari
pemasok atas aset tetap yang telah dibeli.
i. Bukti kas keluar, merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh
fungsi akuntansi setelah dokumen surat perintah otorisasi investasi,
40 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab
terdahulu penulis mencoba mengambil kesimpulan yang Penulis anggap
penting.
1. CV Mas Putih Production memperoleh aset tetap dengan cara pembelian
tunai, dan membangun sendiri.
2. Besarnya penyusutan pada CV Mas Putih Production setiap tahunnya
dihitung dengan menggunakan metode garis lurus yang menghasilkan
jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahunnya sepanjang umur
manfaat suatu aset tetap, dan nilai sisa aset tetap dianggap Rp 0. perhitungan
dilakukan oleh bagian akuntansi setiap akhir tahun buku.
3. Penggantian aset tetap pada CV Mas Putih Production dilakukan dengan
cara dibuang, dijual dan ditukar dengan aset lain
4. Sistem Informasi Akuntansi Atas Aset Tetap pada CV mas Putih Production
sudah dijalankan dengan cukup baik.
B. Saran
Setelah mengemukakan kesimpulan diatas sebagai penutup Tugas
Akhir ini Penulis mencoba memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki penulis, yang kiranya dapat menambah manfaat dalam penulisan tugas
1. Sistem Informasi Akuntansi Atas Aset Tetap yang dijalankan CV Mas Putih
Production sebaiknya dipertahankan karena sudah sesuai dengan prosedur
dan Standar Akuntansi Keuangan. Bila perlu dibuat prosedur-prosedur yang
lebih efektif dan efisien untuk memperkecil kesalahan maupun
penyelewengan terhadap aset.
2. Kebijakan manajemen menyangkut besar batasan biaya yang merupakan
pengeluaran modal maupun pengeluaran penghasilan perlu diterapkan,
3. Perusahaan perlu memperhatikan jenis dan golongan aset tetap sebelum
manajemen mengambil kebijakan mengenai metode penyusutan yang akan
dipakai dalam menghitung besar penyusutan seluruh aset tetap.
4. Perusahaan perlu memperhatikan tingkat pemeliharaan terhadap aset tetap
dikarenakan pengeluaran untuk biaya penggantian terhitung cukup besar.
Hal ini dilakukan agar aset tidak cepat rusak, sehingga pengeluaran biaya
42
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H, and William S.Hopwood, 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Buku I, Salemba Empat, Jakarta.
Hall, James A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Buku I, Salemba Empat, Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri, 2002. Akuntansi Aset Tetap, Edisi Keempat, PT. Raja Grafindo, Jakarta.
Kieso, Donald E, Jerry J. Weygandt, and Terry D. Warfield, 2007. Akuntansi Intermediate, Edisi Ke-12, Erlangga, Jakarta.
Romney, Marshall B, and Paul Jhon Steinbart, 2006. Accounting Information System, 10th edition, Pearson Education International, New Jersey.
Simamora, Henry, 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jilid 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
S.R, Soemarso, 2004. Akuntansi Suatu Pengantar, Buku I,Salemba Empat, Jakarta.
Suharli, Michell, 2006. Akuntansi Untuk Bisnis Jasa Dan Dagang, Edisi 1, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Warren, Prinsip-prinsip Akuntansi, 19th Edition, Jilid 1, Terjemahan oleh Alfonus Sirait dan Helda Gunawan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
43 Lampiran 1
Gambar 2.1
Bagan Struktur Organisasi CV Mas Putih Production Sumber : CV Mas Putih Production (Tahun 2014)
Direktor
Business Development Direktor
Divisional Manager Outsources
Project Officer
CREW CREW
CREW Divisional
Manager Non Cigarate
Project Officer
CREW CREW
CREW Divisional
Manager Cigarate
Project Officer
CREW CREW
CREW Workshop
44 Lampiran 2
DAFTAR ASET TETAP CV MAS PUTIH PRODUCTION TAHUN 2014 Sumber : CV Mas Putih Production
No Nama Barang Keadaan Jumlah unit
I Aset Tetap
-Tanah Baik
-Bangunan Baik
-Mobil Baik 2
-Sepeda Motor Baik 1
II Bangunan
- Ruangan Rapat Baik 1
- Ruangan Gudang Baik 1
- Ruangan Kerja Baik 1
- Ruangan Percetakan Baik 1
- Ruangan Direksi dan Administrasi Baik 3
III Inventaris
- Mesin Genset Baik 1
- Mesin Tik Listrik Baik 2
- Mesin Tik Manual Baik 1
- Mesin Fotocopy Baik 1
- Mesin Penghancur Kertas Baik 3
- Mesin Potong Kertas Baik 1
- Mesin Penghisap Debu(vacum cleaner) Baik 1
- Mesin Percetakan Baik 3
- Meubel
•Meja Baik 50
•Kursi Baik 200
•Lemari Besar dan Kecil Baik 20
- Komputer Baik 35
- Printer Baik 10
- Scanner Baik 5
- TV Baik 33
- AC Baik 25
- Kulkas Baik 2
- Kipas Angin Baik 10
- Dispenser Baik 10