• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Akuntansi Atas Aset Tetap Pada Cv Mas Putih Production

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Informasi Akuntansi Atas Aset Tetap Pada Cv Mas Putih Production"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS ASET TETAP PADA CV MAS PUTIH PRODUCTION

Oleh :

SRI DAMA YANTI 122102136

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

NAMA

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

: SRI DAMA YANTI

NIM : 122102136

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS ASET TETAP PADA CV MAS PUTIH PRODUCTION

Tanggal ... Dosen Pembimbing Tugas Akhir

NIP. 19550908 198103 1 005 Drs. Rasdianto, M.Si, Ak

Tanggal ... Ketua Program Studi D-III Akuntansi

NIP. 19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA

Tanggal ... Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

NIP. 19560407 198002 1 001

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : SRI DAMA YANTI

NIM : 122102136

JURUSAN : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

ATAS ASET TETAP PADA CV MAS PUTIH PRODUCTION

Medan, 2015

(4)

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga Penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul: ”Sistem Informasi Akuntansi atas Aset Tetap pada CV Mas Putih Production”. Adapun tugas akhir ini dibuat oleh Penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan

pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

Dalam menyelesaian tugas akhir ini, penulis banyak menerima bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada :

1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang yang tidak

terhingga serta dukungan baik moril maupun materil. Terima kasih untuk

segala pengorbanan yang tidak ternilai.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara..

4. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

(5)

ii

5. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penulisan Tugas

Akhir ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan pengajaran dan ilmu yang sangat

berguna kepada Penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak H. Rudy Uswan SE selaku Direktur CV Mas Putih Production yang

telah membantu penulis dalam melengkapi data yang dibutuhkan oleh penulis.

8. Teman-teman semasa kuliah dan magang Herlina Purba, Ayu Sartika Purba,

Yesi Widya Sari, Sagita Emdamena, Siti Rukaya, Rina Maysarah Hutauruk,

Naura Lamsari, Maya Arwita, Deffy Hadyani, Eini Novia Siregar, Ayu

Anindya, Alfira Karnain, Indah Rosianty, Puspita Mayrani dan seluruh

teman-teman D3 Akuntansi stambuk 2012 terkhusus grup C yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu. Terima Kasih atas persahabatan yang tidak akan pernah

penulis bisa lupakan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini masih banyak

terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan tugas akhir ini di masa yang akan

datang. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang

telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini. Penulis memohon

(6)

iii

Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahaun bagi

kita semua. Amin.

Medan, 2015

Penulis

(7)

iv DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... . vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Rencana Penulisan ... ... 4

1. Jadwal Survei/Observasi ... 4

2. Rencana Isi ... ... 5

BAB II : CV MAS PUTIH PRODUCTION ... .. 7

A. Sejarah Ringkas ... ... 7

B. Struktur Organisasi... 9

C. Job Description ... 11

D. Jaringan Usaha ... 16

E. Kinerja Usaha Terkini ... 17

(8)

v

BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS ASET

TETAP PADA CV MAS PUTIH PRODUCTION... A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi...

B. Pengertian Aset Tetap...

C. Jenis-jenis Aset Tetap...

D. Cara Perolehan Aset Tetap...

E. Penggantian Aset Tetap...

F. Penyusutan Aset Tetap...

G. Prosedur Dokumen Aset Tetap... 19 19

20

24

27

29

30

37

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN... A. Kesimpulan...

B. Saran... 40 40

40

DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN...

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1.1

Tabel 3.1

Tabel 3.2

Tabel 3.3

Jadwal Survei/ Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir..

Penyusutan Menurut Metode Strigth Line...

Penysutan Menurut Metode Unit Produksi...

Penyusutan Menurut Metode Saldo Menurun Berganda...

4

33

35

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Struktur Organisasi CV Mas Putih Production...

Daftar Aset Tetap pada CV Mas Putih Production....

Surat Permohonan Izin Riset...

Surat Penerimaan Izin Riset...

43

44

45

(12)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu perusahaan, akuntansi memegang peranan yang sangat

penting karena akuntansi dapat memberikan informasi mengenai keuangan

dari suatu perusahaan. Akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi

yang menghasilkan informasi keuangan yang relevan. Mengingat pentingnya

sistem informasi tersebut maka setiap perusahaan dituntut untuk memiliki

suatu sistem informasi yang baik. Apabila sistem informasi tersebut tidak baik

dikhawatirkan akan menghasilkan informasi keuangan yang kurang handal.

Selain bermanfaat untuk menghasilkan laporan keuangan, sistem informasi

akuntansi juga berguna untuk pengawasan. Salah satu bagian akuntansi yang

memiliki faktor yang cukup besar dan memiliki andil untuk menghasilkan

laporan keuangan adalah aset tetap.

Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki aset tetap baik perusahaan

perseorangan, perusahaan dagang, perusahaan industri, perusahaan komanditer

maupun perusahaan jasa. Aset tetap memegang peranan penting dalam

kegiatan operasional suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Secara umum aset tetap dapat didefinisikan sebagai aset berwujud yang

diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang

digunakan oleh perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka

kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu

(13)

Mengingat pentingnya aset tetap, maka dana yang tertanam dalam aset

cukup besar. Sehingga dibutuhkan suatu perencanaan berdasarkan suatu

pertimbangan yang tepat bagi pengambil keputusan tentang kebijakan apa yang

perlu di ambil untuk memperoleh suatu aset tetap. Ciri khas utama aset tetap

yaitu aset tetap dipergunakan untuk menghasilkan pendapatan selama lebih

dari satu periode akuntansi dan ciri lain dari aset tetap adalah umur ekonomis

satu masa pemakaian yang lama dan terbatas.

Aset tetap pada umumnya dapat diperoleh melalui beberapa cara

yakni pembelian tunai atau pembelian kredit, membangun atau membuat

sendiri dan diperoleh dengan cara proses pertukaran aset tetap. Berkurangnya

kapasitas berarti berkurangnya nilai aset tetap yang bersangkutan. Pengakuan

adanya penurunan nilai aset tetap berwujud disebut penyusutan, sedangkan

pengakuan adanya penyusutan aset tetap tidak berwujud disebut amortisasi.

Perhitungan penyusutan aset tetap tersebut harus dilakukan secara layak

berdasarkan masa manfaatnya. Selain kepemilikan aset tetap perusahaan juga

perlu untuk melakukan sistem akuntansi sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan yang tujuannya adalah untuk mencatat setiap terjadinya transaksi

yang berkaitan dengan aset tetap dan dapat melaporkan keadaan aset tetap pada

saat diperlukan.

Prosedur pencatatan akuntansi terhadap aset tetap harus mengikuti

prinsip akuntansi yang berterima umum agar informasi mengenai aset tetap

(14)

perusahaan. Adapun kebijakan-kebijakan akuntansi aset tetap yang terdapat

dalam suatu perusahaan umumnya memiliki harga pokok perolehan aset tetap

dan pembebanan biaya yang timbul selama manfaat ekonomis aset tersebut.

Berdasarkan latar belakang tersebut, terlihat bahwa aset tetap merupakan

keputusan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup perusahaan, maka

penulis tertarik untuk melakukan dan membahas penelitian dengan judul

“Sistem Informasi Akuntansi Atas Aset Tetap Pada CV Mas Putih Production”.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul penelitian di atas, sasaran dalam penelitian ini

adalah Sistem Informasi Akuntansi Atas Aset Tetap yang tidak hanya

dilakukan oleh perusahaan milik negara saja, tetapi juga harus dilakukan oleh

perusahaan swasta, maka timbul permasalahan tentang apakah pengelolaan aset

tetap perusahaan dijalankan dengan efektif dan efisien.

Jadi permasalahan yang ada pada tugas akhir penulis menekankan

pada permasalahan yang menyangkut pada sistem informasi akuntansi aset

tetap dengan menganalisa aset tetapnya, yaitu “Bagaimana Sistem Informasi

Akuntansi Atas Aset Tetap Pada CV Mas Putih Production”?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian :

a. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi atas aset tetap

(15)

b. Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi atas

aset tetap pada CV Mas Putih Production.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

sistem informasi akuntansi atas aset tetap, dan salah satu syarat guna

menyelesaikan program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

b. Bagi CV Mas Putih Production, dapat menjadi bahan bacaan dan

masukan pada CV Mas Putih Production sebagai bahan pertimbangan

dalam menentukan kebijaksanaan dimasa yang akan datang.

c. Bagi peneliti lainnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk

melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survey/ Observasi

Penelitian ini dilakukan pada CV Mas Putih Production Jl. Suka

Menanti no. 17 Medan. Untuk lebih jelasnya jadwal survey/observasi ini

dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1

Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

No Kegiatan

(16)

No Kegiatan Mei 2015 Juni 2015 III IV I II III 2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Penunjukan Dosen Pembimbing 6 Pengumpulan Data

7 Penyusunan Tugas Akhir 8 Bimbingan Tugas Akhir 9 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Berikut ini merupakan sistematika penulisan yang akan disajikan pada

penulisan tugas akhir ini :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini, penulis menguraikan Latar Belakang Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan

Rencana Penulisan. Rencana Penulisan meliputi : Jadwal

Survei/ Observasi serta Rencana Isi.

BAB II : CV MAS PUTIH PRODUCTION

Dalam bab ini akan diuraikan tentang sejarah ringkas CV

Mas Putih Production, Struktur Organisasi, Job Description,

Jaringan Usaha, Kinerja Usaha Terkini, dan Rencana Usaha.

(17)

Dalam bab ini, peneliti akan menguraikan hasil penelitian

sesuai dengan tema yang dipilih berdasarkan bidang studi

mahasiswa dan penulis akan mencoba menguraikan

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi, Pengertian Aset

Tetap, Jenis-jenis Aset Tetap, Cara Perolehan Aset Tetap,

Penggantian Aset Tetap, Penyusutan Aset Tetap, dan

Prosedur Dokumen Aset Tetap

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, membahas tentang kesimpulan dan saran yang

merupakan inti dari pembahasan penelitian dan yang dapat

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi di masa

(18)

7 BAB II

CV MAS PUTIH PRODUCTION

A. Sejarah Ringkas CV Mas Putih Production

CV Mas Putih Production adalah Perusahaan yang bergerak dalam

bidang advertising, event organizer serta outsourching. Namun perusahaan ini

lebih memusatkan kepada percetakan dan periklanan., antara lain, brosur,

banner, pamflet, dan lain-lain. Sampai saat ini perusahaan ini sudah

memperkerjakan lebih dari 40 karyawan.

CV Mas Putih Production menjalankan usahanya berdasarkan job

order costing dengan pangsa pasar di dalam negeri, namun masih dalam skala

regional. Perusahan ini berdiri pada tanggal 1 maret 2008 dengan penempatan

kantor pertama berlokasi di Jalan Bajak V Komplek Villa Mutiara Blok B No.

73 Medan Amplas serta memiliki Workshop di Jalan Bajak V Depan ruko Villa

Mutiara 1 No. 9 Medan Amplas Provinsi Sumatera Utara.

CV Mas Putih Production mengalami pemindahan lokasi dikarenakan

ketidaktetapan bangunan sementara yang dimiliki perusahaan tersebut. Oleh

sebab itu, pada tahun 2015 Perusahaan ini memiliki lahan bangunan yang

menetap dan berlokasi di jalan Suka Menanti No. 17 (stm ujung) Medan dan

Workshop tetapnya berlokasi di Jalan Mekar Tani/ Anggaran I No. 3

Kecamatan empat Patumbak Medan, Sumatera Utara.

Pada awalnya maksud dan tujuan didirikan perusahaan ini adalah

(19)

dengan berjalannya waktu dan berkembangnya kebutuhan para mitra dan

pelanggan perusahaan ini mengembangkan sayap dan meningkatkan pelayanan

yang terpadu mulai dari pembuatan materi desain sampai dengan

percetakannya. Kemudian untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan

hasil yang lebih memuaskan, perusahaan menambah peralatan percetakan yang

lebih lengkap.

Visi CV Mas Putih Production

Visi perusahaan adalah “To be the best company in printing and

multimedia service.”

Misi CV Mas Putih Production

Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan, agar tujuan organisasi

dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan persyaratan misi tersebut

diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal

CV Mas Putih Production, mengetahui peran dan program-programnya serta

hasil yang akan diperoleh di masa mendatang. Dari gambaran tersebut maka

ditetapkan misi CV Mas Putih Production adalah sebagai berikut :

a.Kontrol kualitas hasil produksi koveksi dan percetakan dengan menerapkan

system QC (quality control) serta SOP (standar operasional prosedur) yang

tepat.

b.Peningkatan kualitas sumber daya manusia (pekerja) bidang percetakan

maupun multimedia.

c.Mengedepankan kualitas bahan baku baik konveksi maupun percetakan.

(20)

e.Mengedepankan penguasaan teknologi dan informasi sebagai daya dukung

peningkatan kualitas kerja usaha.

f. Profesional, kreativitas dan inovasi dalam desain.

Keunggulan Perusahaan :

a.Waktu produksi cepat dan berkualitas.

b.Harga disesuaikan dengan permintaan pasar (budget suitability oriented)

atau disesuaikan dengan jenis pemesanan.

c.Memberikan pelayanan pengiriman barang (delivery).

d.Adanya jaminan kualitas barang (penerapan QC dan SOP).

e.Sistem edukasi yang diberikan kepada konsumen agar konsumen

mengetahui tinggi rendahnya kualitas produksi.

f. Pelayanan paket promosi atau publikasi untuk setiap event dan keperluan

bisnis dengan harga spesial .

g.Memprioritaskan kualitas dengan tetap mempertimbangkan penekanan

harga.

h.Lebih menekankan pada aspek ketelitian ukuran dalam produksi pada

percetakan untuk menekan biaya produksi.

i. Desain yang kreatif dan inovatif.

B. Struktur Organisasi

Organisasi merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan

perusahaan secara efektif dan rasional. Pembentukan organisasi dan

(21)

alat untuk mencapai kontrol yang baik. Stuktur organisasi perusahaan

merupakan gambaran sistematis dari suatu perusahaan yang menunjukkan

kedudukan, wewenang dan tanggung jawab, serta tugas yang berbeda-beda

dalam suatu organisasi. Struktur organisasi perusahaan mencermikan

kebijaksanaan yang ditempuh untuk mengadakan pengawasan terhadap

manusia, peralatan dan fasilitas lainnya yang terlihat di dalamnya demi

tercapainya tujuan. Seseorang pimpinan perusahaan harus mempuyai

pandangan luas, selain itu pimpinan harus tahu bagaimana mengatur

organisasi, menentukan bagian-bagian yang tepat untuk diduduki oleh orang

yang tepat. Bentuk organisasi yang dianut oleh suatu perusahaan juga

mempengaruhi kebijaksanaan perusahaan dalam mengorganisir bawahannya,

karena itu di dalam menetapkan suatu kebijakan terlebih dahulu harus

ditetapkan bentuk organisasi yang akan diterapkan menyesuaikan susunan dan

penempatan orang sesuai dengan keahlihannya.

Penetapan struktur organisasi juga berhubungan erat dengan bidang

usaha perusahaan dan besar kecilnya perusahaan. Dengan adanya struktur

organisasi maka setiap pemimpin dan bawahannya yang ada dalam perusahaan

akan mengetahui dengan jelas sampai dimana kegiatan-kegiatan yang akan

dilakukan, batas-batas kekuasaan yang ada padanya, kepada siapa dia harus

bertanggung jawab, dan siapa yang harus bertanggung jawab padanya. Berhasil

tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya banyak dibantu oleh

organisasi yang baik. Struktur organisasi pada CV Mas Putih Production

(22)

pimpinan tertinggi yang mengalir ke bawah secara keseluruhan. Berikut

struktur organisasi CV Mas Putih Production.

Gambar 2.1

Bagan Struktur Organisasi CV Mas Putih Production Sumber : CV Mas Putih Production (Tahun 2014)

C. Job Description

Berikut ini akan dijelaskan uraian tugas (job description) yang

terdapat pada struktur organisasi CV Mas Putih Production :

1. Director

Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam operasi sebuah

perusahaan sehari-hari. wewenang direktur adalah meminta laporan-laporan

pertanggung jawaban kepada manager manajemen. Adapun tugas dan

tanggung jawabnya adalah :

Director

Business Development Direktor

(23)

a. Menyusun rencana kerja serta serta anggaran untuk mencapai tujuan

perusahaan.

b. Memimpin dan mengkoordinir seluruh aktivitas kegiatan/ jalannya

perusahaan.

c. Menandatangani cek dan giro.

d. Menyetujui pembelian dan penjualan inventaris perusahaan.

e. Menetapkan kebijaksanaan/ strategi perusahaan.

f. Memajukan, meningkatkan dan mempertahankan kinerja perusahaan.

g. Mengambil keputusan dan kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu

untuk kebaikan dan kemajuan perusahaan.

2. Business Development Director

Business Development Director merupakan pimpinan kedua tertinggi

dan wakil dari direktur yang bertugas di bawah dan bertanggung jawab

terhadap Direktur.

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah :

a. Membantu direktur dalam menyusun rencana kerja serta anggaran

untuk mencapai tujuan perusahaan.

b. Membantu direktur dalam memimpin dan mengkoordinir seluruh

aktivitas perusahaan.

c. Mewakili direktur apabila direktur tidak dapat menandatangani cek

dan giro dengan persetujuan dari direktur.

d. Mewakili direktur dalam menyetujui pembelian dan penjualan

(24)

e. Membantu dalam mengambil keputusan dan kebijakan-kebijakan yang

dianggap perlu untuk kebaikan dan kemajuan perusahaan.

f. Mengkoordinasi seluruh tugas dan kegiatan yang ada pada bagian

perencanaan atau produksi.

g. Menyusun daftar bahan baku yang akan digunakan dalam produksi.

3. Workshop Head

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah :

a. Membuat rencana strategi pemasaran percetakan.

b. Menyiapkan anggaran yang diperlukan untuk periklanan.

c. Membimbing dan memberi pengarahan kepada karyawan Event

Organizer.

d. Membuat laporan kepada Direktur sehubungan dengan tugas-tugas yang

dilakukannya.

Workshop Head membawahi : 1. Event Orhganizer :

Adapun tugas dan tanggung jawabnya meliputi :

a.Membuat dan mengatur setiap kegiatan/ acara (event) yang akan

diadakan

b.Menerima tawaran pengisi acara dalam sebuah kegiatan (event)

c.Mempromosikan perusahaan percetakan sebagai sponsor

4. Divisional Manager Cigarete

(25)

a. Mengawasi dan bertanggung jawab atas transaksi pembelian bahan baku

dan bahan pembantu yang diperlukan untuk proses produksi

b. Mengumpulkan semua informasi yang paling terbaru mengenai harga

pasar, bahan baku, dan kualitas bahan baku

c. Memeriksa kembali kualitas dan kuantitas bahan baku yang dibeli,

apakah sudah sesuai dengan yang dipesan oleh perusahaan

d. Memberikan laporan kepada direktur mengenai pembelian bahan baku

dan meminta persetujuan dari direktur

5. Divisional Manajer Non Cigarate

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah :

a. Memberikan pembinaan dan pengarahan dalam pelaksanaan teknis

pekerjaan masing-masing bagian.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas tiap bagian yang berada

dibawahnya. yaitu kepala printing, finishing, kepala gudang, dan kepala

pengiriman.

c. Membantu direktur dan wakil direktur untuk menetapkan

ketentuan-ketentuan pokok yang ada di lingkungan perusahaan.

d. Membuat laporan kepada direktur sehubungan dengan tugas-tugas yang

dilakukannya.

Divisional Manajer Non Cigarate membawahi dua bagian yaitu : 1. Bagian Printing dan Finishing

Adapun tugas–tugas dan tanggung jawabnya adalah :

(26)

b.Menyusun rencana penyelesaian tepat waktu serta melakukan usaha

peningkatan prestasi kerja dalam rangka mencapai target yang telah

ditetapkan.

c.Mempersiapkan bahan baku dan bahan pelengkap lain yang diperlukan

untuk mencetak pesanan dan penyelesaian pesanan.

d.Melaksanakan kontrol mengenai hasil cetakan dan memelihara serta

mengawasi alat-alat produksi serta perlengkapan lainnya.

2. Bagian Gudang dan Pengiriman

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah :

a.Menerima dan menyimpan barang hasil cetakan yang sudah jadi di

gudang.

b.Mengeluarkan bahan baku cetakan berdasarkan permintaan.

c.Menyiapkan barang-barang produksi yang akan dikirim.

d.Menyiapkan surat-surat yang berhubungan dengan pengiriman barang.

e.Menghitung barang cetakan yang akan dikirim.

f. Mengirim barang jadi yang telah siap untuk dikirim kepada pelanggan.

6. Divisional manager outsources

Tugas dan tanggung jawab Divisional manager outsources antara lain :

a. Mencari, menerima, menempatkan dan memberhentikan karyawan.

b. Melakukan pengawasan terhadap absensi karyawan.

c. Menanggulangi setiap masalah yang berhubungan dengan setiap personil

(27)

d. Membina dan menjalin kerjasama yang baik dengan pihak-pihak luar

perusahaan, seperti lembaga-lembaga pemerintah dan swasta.

7. Project Officer

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah :

a. Menyiapkan rencana desain yang sesuai dengan permintaan.

b. Memberikan saran kepada pelanggan mengenai desain yang lebih baik.

c. Memberikan pengarahan dan pembinaan kepada para staf dalam

pelaksanakan teknis dilapangan.

d. Membuat laporan kepada direktur sehubungan dengan tugas-tugas yang

dilakukannya.

8. Crew

Adapun tugas dan tangung jawabnya adalah :

a. Bertanggungjawab atas segala aktivitas penjualan seperti menawarkan

produk dan membatalkan pesanan masyarakat.

b. Bertanggung jawab atas produk – produk yang akan dipasarkan.

c. Melakukan pemeriksaan terhadap jenis produk baru yang akan

dipasarkan.

D. Jaringan Usaha

Setiap perusahaan harus menentukan jaringan usaha yang dituju,

karena mengoptimalkan pendapatan perusahaan. Hal ini harus di lakukan

karena terdapat pesaing yang mempunyai posisi yang lebih baik dalam

melayani konsumen, agar perusahaan berhasil dan sukses sebaiknya

(28)

ada dapat di pertahankan dan menjangkau konsumen potensial lainnya.

Jaringan usaha CV Mas Putih Production adalah :

Berbagai Mitrausaha yang membutuhkan biro jasa iklan yang

menggunakan media promosi outdoor dan indoor (outdoor promotion and

indoor promotion). Seperti : PT Indosat, Clasmild, (PT. NTI Indonesia),

Perumahan, Gramedia, Rokok Aroma (PT ATI), Rokok Jarum (PT Djarum)

dan lain sebagainya. Dan juga menerima suatu usaha perusahaan ataua cara

untuk mengkampanyekan cara tersebut.

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan tentu memiliki visi dan misi yang harus dijalankan

sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua,

begitu juga dengan CV Mas Putih Production. Perusahaan terus berupaya agar

tujuan yang telah digariskan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan

hal itu karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas

dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan

kinerja yang bermutu dan tepat. Kinerja usaha terkini yaitu kegiatan–kegiatan

serta program kerja apa saja yang sedang dilakukan perusahaan pada saat ini

guna pencapaian tujuan perusahaan. Jadi kinerja terkini yang dijalankan

sebagai berikut :

a. Kualitas Produk

b. Meningkatkan kualitas produk berupa Produksi promosi Outdoor atau

(29)

pelanggan agar dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan. Dengan

produk yang berkualitas, keberhasilan perusahaan dapat dicapai.

c. Harga Kompetitif

d. Dengan harga kompetitif dapat memungkinkan perusahaan bersaing

dengan perusahaan – perusahaan sejenis.

e. Sumber Daya Manusia (SDM)

f. Sumber Daya Manusia yang dimiliki perusahaan harus mempunyai

profesionalitas, criteria seperti terampil, bertanggungjawab, disiplin dan

juga dapat menguasai bidang yang di tanganinya.

g. Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

h. Salah satu yang sangat dibutuhkan perusahaan adalah dengan adanya

sIstem informasi dan teknologi informasi. Dengan demikian terjalin

kerjasama yang penuh dengan nuansa kepercayaan dan keterbukaan yang

merefleksikan kami sebagai mitra yang professional dan penuh dedikasi.

F. Rencana Usaha

Rencana Kegiatan CV Mas Putih Production yang hendak dicapai di

masa yang akan datang adalah sebagai berikut :

1. Memelihara dan meningkatkan hubungan baik dengan mitra usaha atau

customer.

2. Meningkatkan kualitas dan mutu produk, serta kualitas produk.

3. Meningkatkan kinerja dan kualitas tenaga kerja.

(30)

19 BAB III

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS ASET TETAP PADA CV MAS PUTIH PRODUCTION

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Nilai kegunaan akuntansi sebagai salah satu fungsi dalam suatu

perusaahaan semakin meningkat, sejalan dengan semakin besarnya skala

operasi dan kompleksnya kegiatan. Akuntansi merupakan suatu sistem

pengukuran dan pengkomunikasian untuk menyediakan informasi bagi suatu

unit organisasi dalam membantu pihak-pihak yang berkepentingan membuat

pertimbangan dan keputusan yang beralasan guna mengendalikan

sumber-sumber ekonomi yang optimal dalam rangka pencapaian sasaran ( goal ) yang

telah ditetapkan. CV Mas Putih Production dalam kegiatan operasionalnya tak

lepas dari penerapan sistem informasi akuntansi sebagai alat perencanaan,

pengendalian dan dasar pengambilan keputusan.

Menurut Hall (2001 : 6) “Sistem adalah dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang

bersatu untuk mencapai tujuan yang sama”. Menurut Bodnar (2006 : 1) “Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan

dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat”. Menurut Soemarso (2004 : 14) “Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang

(31)

Menurut Kieso (2007 : 72) “sistem informasi akuntansi adalah sistem pengumpulan dan pemrosesan data transaksi serta penyebaran informasi

keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Menurut Widjajanto (2001 : 4) “Sistem informasi akuntansi adalah susunan formulir, catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.”

Maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah

kumpulan dari sumber-sumber seperti orang dan peralatan yang dirancang

untuk mentransformasikan data keuangan dan data lainnya menjadi informasi,

dan informasi ini akan dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.

Menurut Romney dan Steinbart (2006 : 6) sistem informasi Akuntansi terdiri dari 6 komponen, yaitu :

1. People yang mengoperasikan sistem tersebut dan melakukan berbagai

macam fungsi.

2. Procedures and instructions, baik manual maupun otomatis, yang termasuk dalam kegiatan pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data mengenai aktivitas organisasi.

3. Data tentang organisasi dan proses bisnisnya.

4. Software digunakan untuk memproses data organisasi. 5. Informationtechnology infrastructure.

6. Internal control and security measures, yang mengamankan data dalam

sistem informasi akuntansi.

B. Pengertian Aset Tetap

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya termasuk

data-data yang dikumpulkan oleh penulis beserta hasil penelitian yang diperoleh

dari lapangan, maka pada bab ini penulis akan mencoba membahas objek

(32)

Sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa dalam

memperoleh aset tetap dapat dilakukan dengan beberapa cara. Begitu juga

halnya dengan yang dilakukan oleh CV Mas Putih Production.

Untuk memahami pengertian aset tetap perlu dikemukakan beberapa

defenisi mengenai aset tetap tersebut yang dikeluarkan oleh beberapa ahli

dibidang akuntansi, antara lain :

Menurut Simamora (2000 : 297) “Aset-aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dadulu, yang

digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam

rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari

satu tahun”.

Menurut Suharli (2006 : 259) “Harta berwujud (tangible asset) yang memiliki masa manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, benilai material, dan

digunakan untuk kegiatan operasi normal perusahaan.

Intangible Asset merupakan aset yang tidak dapat dilihat, bukti

keberadaannya hanya dilihat dari akte perjanjian, kontak, dan lailn-lain, seperti

goodwill, paten, frenchise, dan lain-lain.

Mulyadi (2001) Mengatakan aset tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun,

dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan

untuk dijual kembali.

(33)

tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal dan memiliki masa manfaat

lebih dari satu tahun”.

Menurut Harahap (2002 : 1) “Aset tetap adalah salah satu pos dalam laporan keuangan khususnya Neraca dan juga mempengaruhi laporan laba rugi

melalui pos biaya penyusutan”.

Menurut Warren (2006 : 504) “Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relative permanent”.

Dari pengertian di atas diperoleh suatu kesimpulan bahwa aset tetap

mempunyai tiga sifat utama, yaitu :

1. mempunyai kemungkinan masa manfaat di masa datang yang mempunyai

kemampuan sendiri maupun kombinasi dengan aset lainnya untuk

menyumbangkan aliran kas masuk di masa yang akan datang baik

langsung maupun tidak langsung,

2. suatu perusahaan dapat memperoleh manfaat dan mengawasi manfaat

tersebut,

3. transaksi-transaksi menyebabkan timbulnya hak perusahaan untuk

memperoleh dan mengawasi manfaat tersebut.

Suatu aset yang memiliki nilai uang dan berbentuk fisik yang menjadi

milik perusahaan dinamakan aset berwujud misalnya tanah, gedung,

mesin-mesin, peralatan kantor, kendaraan, dan lainnya. Aset tetap mempunyai

kriteria antara lain berwujud, dimiliki oleh perusahaan, masa operasinya lebih

dari satu tahun atau jangka waktu relatif lama, nilainya besar, dan tidak untuk

(34)

Didalam menghasilkan laporan keuangan, Aset Tetap mempunyai

pengaruh yang besar dalam pengunaan Sistem Informasi Akuntansi. Hampir

setiap perusahan, dalam bidang jasa, perdagangan maupun industri pasti

memiliki aset tetap untuk menjalankan kegiatan operasional setiap harinya,

termasuk pada CV Mas Putih Production.

Karakteristik aset tetap berwujud adalah bahwa aset yang dimiliki

perusahaan untuk digunakan secara terus menerus dan umur manfaatnya relatif

lebih panjang dibandingkan aset lancar dan nilainya material. Akuntansi aset

tetap sangat berarti terhadap kelayakan laporan keuangan, kesalahan dalam

menilai aset tetap dapat mengakibatkan kesalahan yang cukup material karena

nilai investasi yang ditanamkan pada aset tetap relatif besar. Oleh karena itu,

perlakuannya harus berdasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 16) tentang Aset Tetap dan diterapkan secara konsisten dari suatu periode ke periode selanjutnya.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (PSAK No. 16 : Par 1-4) bahwa aset tetap adalah aset berwujud yang :

a. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa

untuk direntalkan kepada pihak lain atau untuk tujuan adaministratif

b. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Dari beberapa pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

pada dasarnya aset tetap adalah harta milik perusahaan yang diperoleh dalam

(35)

kegiatan operasional perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual, serta

memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.

Selama masa pemakaian kemampuan suatu aset untuk menghasilkan

pendapatan dan jasa biasanya semakin menurun, baik secara fisik maupun

fungsinya. Oleh karena itu perlu adanya pengakuan terhadap penurunan nilai

aset tetap berwujud. Caranya adalah dengan cara mengalokasikan harga

perolehan aset tetap berwujud secara sistematis sebagai beban selama beberapa

periode akuntansi yang menerima manfaat dari aset tetap berwujud tersebut.

Pengalokasian harga perolehan tersebut disebut dengan depresiasi.

Dari definisi aset tetap di atas dinyatakan bahwa aset tetap mempunyai

masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, digunakan dalam bentuk

operasi perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal

perusahaan.

C. Jenis-jenis Aset Tetap

Aset tetap dapat dikelompokkan dalam beberapa segi, yaitu :

1. Substansi

Yaitu aset yang dapat digantikan dengan sejenisnya. Aset tetap dapat dibagi

menjadi dua bagian, yaitu :

a. Tangible fixed asset ( aset berwujud )

Contohnya : lahan, mesin, gedung, peralatan, dan lainnya.

b. Intangible fixed asset ( Aset tidak berwujud )

Contohnya : goodwill, paten, copyright, franchise, lease hold, dan lainnya.

(36)

Pengkategorian aset tetap dari segi ini berguna untuk mengetahui perlu

tidaknya dilakukan penyusutan terhadap harga perolehan, mengingat aset

tetap memiliki masa manfaat yang berbeda-beda.

Beradasarkan umurnya aset tetap terdiri dari :

a.Aset tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti : tanah

b.Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa

penggunaannya bias diganti denga jenis aset sejenis.

Contohnya : bangunana, mesin, alat-alat, mebel, dan kendaraan.

c.Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa

penggunaannya tidak dapat diganti denga aset lain yang sejenis.

Contohnya : sumber-sumber alam seperti tambang dan hutan.

Menurut Harahap (2002 : 22) penggolongan aset tetap dipandang dari berbagai sudut yaitu:

a. Berdasarkan sudut substansi :

1. Tangible Assets ( aset tetap berwujud ) seperti Lahan, Mesin, Gedung, dan Peralatan.

2. Intangible Assets ( aset yang tidak berwujud ) seperti HGU, HGB,

Goodwill-Patents, Copyright, Hak Cipta, Franchise, dan lain-lain. b. Berdasarkan sudut disusutkan atau tidak :

1. Depreciated Plant Assets yaitu aset tetap yang disusutkan seperti

Building (Bangunan), Equipment (Peralatan), Machinary (Mesin), Inventaris, Jalan, dan lain-lain.

2. Undepreciated Plant Assets, aset tetap yang tidak disusutkan seperti Land (Lahan).

c. Berdasarkan Jenis

Aset tetap berdasarkan jenis dapat dibagi sebagai berikut : 1. Tanah

2. Bangunan Gedung 3. Mesin

4. Kendaraan 5. Perabot

(37)

Berdasarkan hasil riset (survey) yang telah dilakukan oleh peneliti, CV

Mas Putih Production memiliki rincian aset tetap yang digolongkan

berdasarkan jenis seperti disebutkan di bawah ini :

1. Tanah

Tanah merupakan harta yang dimiliki dan digunakan selama kegiatan

perusahaan masih berlangsung. Masa pemakaiannya tidak terbatas dan

biasanya dijadikan tempat pendirian bangunan seperti kantor, gudang,

parkir, dan lainnya.

CV Mas Putih Production terletak di Jl. Suka Menanti no. 17 Medan.

Tanah yang dimiliki dijadikan sebagai pendirian gedung kegiatan usaha,

kantor usaha, tempat parkir, dan lainnya.

2. Gedung

CV Mas Putih Production mempunyai gedung dan bangunan yang

cukup luas dengan berbagai kategori seperti ruang perkantoran, ruang

diskusi/rapat, ruang percetakan, gudang dan lain-lain.

3.Mesin

Mesin yang ada di CV Mas Putih Production terdiri dari mesin ketik

manual dan listrik (portable dan standard) , mesin fotokopi, mesin

penghancur kertas, mesin potong kertas, mesin genset,mesin penghisap debu

(vacuum cleaner), mesin Percetakan dan lain-lain.

4. Kendaraan

Kenderaan meliputi 2 mobil dan 1 sepeda motor yang berfungsi

(38)

5. Peralatan / Inventaris

Pada CV Mas Putih Production peralatan terbagi ke dalam 2 kategori,

yakni peralatan administrasi untuk keperluan yang ditempatkan pada

perkantoran dan peralatan yang digunakan dalam penyelenggaraan proses

percetakan.

D. Cara Perolehan Aset Tetap

Setiap aset tetap mempunyai harga perolehan yang meliputi seluruh

jumlah biaya yang dikeluarkan atau hutang yang timbul untuk memperoleh aset

tersebut. Biaya perolehan dicatat sebesar harga perolehannya yaitu harga beli

aset ditambah biaya yang dikeluarkan sampai aset tetap tersebut dapat

digunakan oleh perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia, (2008) berpendapat bahwa : Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya, termasuk

bea impor dan PPN masukan tidak boleh retribusi (non refundable), setiap

potongan dagang dan rabat dikurangkan dari harga pembelian. Biaya yang

dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi

yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang

dimaksudkan. Dalam menjalankan aktivitasnya suatu perusahaan dapat

memperoleh aset tetap dengan beberapa cara, dimana masing-masing cara

perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan dari aset tetap itu

sendiri.

Menurut Harahap (2003 : 23) ada enam cara perolehan aset tetap yaitu :

1. Pembelian kontan 2. Pembelian secara kredit

(39)

4. Diterima dari sumbangan 5. Dibangun sendiri

6. Tukar tambah

CV Mas Putih Production dalam perolehan aset tetapnya melakukan

dua cara berikut :

1. dengan pembelian secara tunai

Perolehan aset tetap yang dibeli secara tunai sebelumnya akan dicatat

ke dalam buku besar harian sebagai harga perolehannya. Harga perolehan

dibuat dengan menjumlahkan harga yang diberikan penjual (harga faktur)

dengan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aset tetap tersebut siap

untuk digunakan.

Seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan dikapitulasi sebagai harga

perolehan aset tetap. Potongan tunai yang diperoleh dari pembelian aset

tetap merupakan pengurangan terhadap harga faktur tersebut. Jika dalam

suatu pembelian diperoleh suatu aset tetap seperti gedung atau tanah, maka

pengalokasian harga perolehan dari aset tersebut didasarkan pada

perbandingan nilai wajar dari masing-masing aset yang diperoleh. Dengan

begitu aset tetap dapat diakui oleh perusahaan pada saat aset tetap tersebut

diterima sebesar harga prolehannya.

2. dengan cara dibangun sendiri

Aset tetap yang diperoleh dengan cara dibangun sendiri oleh

perusahaan didasarkan harga perolehannya berasal dari pemindah bukuan

aset dalam pelaksanaanya yang kemudian dicatat pada saat laporan proyek

(40)

bersangkutan. Hal ini dikarenakan biaya perolehannya akan lebih rendah,

selain itu kualitas aset tetap akan lebih baik.

E. Penggantian Aset Tetap

Perusahaan mengambil suatu kebijakan terkait dengan pengguaan aset

tetap dikarenakan aset tersebut tidak lagi dapat dipergunakan dalam kegiatan

operasional perusahaan.

Aset tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat ditarik dari pemakaian.

Cara penggantian aset tetap yang dilakukan oleh CV Mas Putih Production

yaitu :

1.dengan cara dibuang

Dibuang dalam hal ini lebih dimaksudkan dinonaktifkan. Hal ini

dikarenakan aset tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan

dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta sudah tidak

memiliki nilai residu atau nilai pasar.

2.dengan cara dijual

Penjualan aset tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan

secara tunai maupun secara kredit. Aset yang sudah tidak terpakai lagi dapat

dijual dengan cara lelang. Ayat jurnal untuk mencatat penjualan aset sama

dengan ayat jurnal yang telah diilustrasikan sebelumnya, kecuali bahwa kas

atau aset lainnya yang diterima juga harus dicatat.

3.dengan cara ditukar dengan aset lain,

Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan baru yang sama

(41)

diperoleh keuntungan. Sebaliknya, jika nilai tukar lebih kecil daripada nilai

buku, berarti pertukaran tersebut mendatangkan kerugian.

F. Penyusutan Aset Tetap

Penyusutan adalah penurunan kemampuan aset dalam menyediakan

manfaat dalam rangka aktivitas operasional perusahaan. Hal ini dikarenakan

pemakaian yang terus-menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aset tetap

tersebut menurun dari hari ke hari. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, (2002) penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset sepanjang masa manfaat. Hal-hal yang menyebabkan penyusutan

biasa diidentifikasikan sebagai penyusutan fisik atau penyusutan fungsional.

Penyusutan fisik terjadi disebabkan kerusakan ketika digunakan, dan karena

cuaca. Sedangkan penyusutan fungsional terjadi karena aset tetap yang

dimaksud tidak lagi mampu menyediakan manfaat dengan tingkat seperti yang

diharapkan.

Di samping pengeluaran dalam masa penggunaan, masalah

penyusutan merupakan masalah yang penting selama masa penggunaan aset

tetap.

Menurut Harahap (2002 : 53) Yang dimaksud dengan penyusutan adalah : “Pengalokasian harga pokok aset tetap selama masa penggunaannya”.

Beberapa istilah-istilah khusus didalam akuntansi sesuai dengan

pengkategorian aset terkait dengan proses harga alokasi harga perolehan aset

tetap, antara lain :

(42)

Yaitu yang digunakan pada proses alokasi harga perolehan untuk aset tetap

berwujud yang dibebankan ke penghasilan secara periodik.

b.deplesi

Yaitu istilah yang digunakan pada proses alokasi harga perolehan

(penyusutan) untuk aset tetap berupa sumber-sumber alam (wasting asset)

yang dibebankan ke penghasilan secara periodik.

c.amortisasi

Yaitu istilah yang dipakai pada proses alokasi harga perolehan (penyusutan)

untuk aset tetap berwujud yang dibebankan ke penghasilan secara periodik.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan guna menetapkan besar beban

penyusutan setiap periode adalah :

1. Harga perolehan aset

Yaitu seluruh pengeluaran atau pengorbanan yang dilakukan untuk

memperoleh aset sampai keadaan siap pakai.

2. Estimasi nilai pada akhir umur manfaat ( nilai residu)

Yaitu taksiran realisasi (penjualan) melalui kas aset tetap tersebut setelah

akhir penggunaan atau pada saat aset tetap tersebut harus ditarik dari

kegiatan operasi. Biaya yang disusutkan (depreciable cost ) adalah jumlah

yang harus disebarkan sepanjang umur manfaat aset sebagai beban

penyusutan.

3. Umur teknis

Umur manfaat yang diperkirakan (expected useful life) atas aset tetap juga

(43)

yang menyebabkan suatu aset tetap berwujud dapat memberi manfaat

dalam waktu yang terbatas, yaitu :

a. Faktor Fisik

Aus karena dipakai (wear and tear ), aus karena umur (deteroralitation

and deacay ), dan kerusakan merupakan factor fisik yang dapat

mengurangi fungsi aset tetap.

b. Faktor Fungsional

Faktor fungsional yang membatasi umur aset berupa ketidakmampuan

aset memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti, perubahan

permintaan terhadap barang maupun jasa yang dihasilkan, kemajuan

tekhnologi yang menyebabkan suatu aset tidak ekonomis lagi apabila

dipakai.

c. Pola Pemakaian

pola pamakaian harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan

pembebanan penyusutan terhadap produksi.

Diperlukan suatu metode untuk menghitung besarnya pengalokasian

pembebanan penyusutan aset tetap. Tiga metode penyusutan yang paling umum

digunakan adalah metode garis lurus, metode unit produksi, dan metode saldo

menurun berganda.

Straight Line Methode ( metode garis lurus )

Metode ini menghitung penyusutan berat beban penyusutan

dibebankan secara merata. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban

(44)

Beban penyusutan menurut metode ini dihitung sebagai berikut (Harahap : 2002):

Keterangan :

D = Beban Penyusutan (Depresiasi)

C = Harga Pokok Aset (cost)

S = Salvage Value (nilai residu)

N = Useful Life (umur teknis)

Contoh :

Sebuah peralatan dibeli dengan harga Rp15.000.000 nilai residu ditaksir Rp

1.500.000 dan estimasi umurnya adalah 5 tahun. Penyusutan tahunan aset

tersebut dihitung sebagai berikut :

000 . 700 . 2 5 000 . 500 . 1 000 . 000 .

[image:44.595.136.511.635.749.2]

15 − =

Tabel. 3.1

Penyusutan Menurut Metode Straight Line

Akhir

Tahun Harga Pokok Penyusutan

Akumulasi

Penyusutan Nilai Buku 0 1 2 15.000.000 15.000.000 15.000.000 - 2.700.000 2.700.000 - 2.700.000 5.400.000 15.000.000 12.300.000 9.600.000 C - S

(45)

Akhir

Tahun Harga Pokok Penyusutan

Akumulasi

Penyusutan Nilai Buku 3 4 5 15.000.000 15.000.000 15.000.000 2.700.000 2.700.000 2.700.000 8.100.000 10.800.000 13.500.000 13.500.000 6.900.000 4.200.000 1.500.000

Sumber : Data diolah (2009)

Metode garis lurus sangat sederhana dan digunakan secara luas.

Metode ini menciptakan transfer biaya yang wajar ke badan periodik jika

pemanfaatan aset dan pendapatan yang terkait dengan pemakaian sama dari

periode ke periode.

Metode Unit Produksi

Jika tingkat pemanfaatan aset tetap bervariasi dari tahun ke tahun,

maka metode unit produksi lebih tepat dipakai dari pada metode garis lurus.

Dalam hal ini, metode unit produksi mampu membandingkan lebih baik beban

penyusutan dengan pendapatan terkait.

Metode unit produksi (Unit-of-Production Method) menghasilkan

jumlah beban penyusutan yang sama bagi setiap unit kapasitas yang digunakan

oleh aset. Untuk menerapkan metode ini umur manfaat aset diekpresikan dalam

istilah unit kapasitas produktif seperti jam atau mill. Total beban penyusutan

untuk setiap periode akuntansi kemudian ditentukan dengan mengalihkan

penyusutan per unit dengan jumlah unit yang dihasilkan atau digunakan selama

periode dimaksud.

(46)

Contoh :

Dengan menggunakan ilustarasi contoh sebelumnya jam kerja aset tetap

dimisalkan 75.000 jam maka penyusutan per jam adalah sebagai berikut :

perjam 180 000 . 75 000 . 500 . 1 000 . 000 .

15 − =

Dengan mengasumsikan bahwa aset tetap dioperasikan 15.000 jam selama 1

tahun maka beban penyusutan dalam 1 tahun adalah 15.000 × 180 = Rp

[image:46.595.125.512.405.665.2]

2.700.000

Tabel. 3.2

Pentusutan Menurut Metode Unit Produksi

No Jam

Kerja Penyusutan

Akumulasi

Penyusutan Nilai Buku

1 2 3 4 5 15.000 13.000 10.000 17.000 20.000 75.000 000 . 700 . 2 180 000 .

15 × =

13.000×180=2.340.000

000 . 800 . 1 180 000 .

10 × =

000 . 060 . 3 180 000 .

17 × =

000 . 600 . 3 180 000 .

20 × =

000 . 500 . 13 180 000 .

75 × =

2.700.000 6.840.000 4.500.000 9.900.000 13.500.000 15.000.000 12.300.000 8.160.000 10.500.000 5.100.000 1.500.000

Sumber : Data diolah (2009)

Metode Saldo Menurun Berganda

Metode saldo menurun berganda (double declining balance method)

(47)

manfaat aset. Untuk menerapkan metode ini tarif penyusutan garis lurus tahun

terlebih dahulu harus digandakan.

Contoh :

Dengan menggunakan ilustrasi contoh sebelumnya maka tarif penyusutan saldo menurun adalah :

= 100% / 5 tahun = 20%

[image:47.595.136.515.346.556.2]

Digandakan menjadi 20% × 2 = 40 %

Tabel. 3.3

Pentusutan Menurut Metode Saldo Menurun Berganda

Tahun Beban Penyusutan Akumulasi

Penyusutan Nilai Buku 1

2

3

4

5

40% × 15.000.000 = 6.000.000

40% × 9.000.000 = 3.600.000

40% × 5.400.000 = 2.160.000

40% × 3.240.000 = 1.296.000

40% × 1.944.000 = 777.600

6.000.000 9.600.000 11.760.000 13.056.000 13.833.600 9.000.000 5.400.000 3.240.000 1.944.000 1.166.400

Sumber : Data diolah (2009)

CV Mas Putih Production sebagai unit kerja hanya melaporkan aset

tetap setiap 6 bulan sekali pertahun tanpa ada melakukan penyusutan pada aset

tetapnya. Biasanya metode yang diterapkan menggunakan metode garis lurus

(Straight line method). Hasil penyusutan aset tetap diterbitkan setiap enam

bulan sekali per tahun. Alasan menggunakan metode penyusutan garis lurus

(Straight line method) adalah kegunaan ekonomis dari suatu aset tetap akan

(48)

tiap-tiap periode jumlahnya relatif tetap, kegunaan ekonomis berkurang karena

terlewatnya waktu, penggunaan (kapasitas) aset tiap-tiap periode relatif tetap.

G. Prosedur Dokumen Aset Tetap 1. Catatan Akuntansi

Catatan Akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang

mengubah harga pokok aset tetap dan akuntansi depresiasi aset tetap

adalah :

a. Kartu Aset Tetap

b. Jurnal Umum

c. Registrasi Bukti Kas Keluar

Kartu Aset Tetap, yaitu catatan akuntansi yang merupakan buku

pembantu aset tetap yang digunakan untuk mencatat secara rinci segala

data yang bersangkutan dengan aset tetap tertentu.

Jurnal Umum, digunakan untuk mencatat transaksi harga pokok aset

tetap yang telah dibangun. Biaya–biaya untuk pemasangan dan

pembongkaran aset tetap, penghentian pemakaian aset tetap, dan depresiasi

aset tetap.

Registrasi Bukti Kas Keluar, digunakan untuk mencatat transaksi

pembelian aset tetap dan pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas.

Dalam hal ini CV Mas Putih Production telah melakukan dan

menggunakan pencatatan akuntansi seperti yang diuraikan diatas.

2. Prosedur Dokumen Aset Tetap

(49)

harga pokok aset tetap dan akumulasi depresiasi aset tetap yang

bersangkutan adalah :

a. Surat permintaan otorisasi investasi ( expenditure authorization request

). Karena investasi dalam aset tetap biasanya meliputi jumlah rupiah

yang relatif panjang, maka pengendalian aset tetap dilakukan melalui

perencanaan yang matang. Perencanaan pengeluaran investasi kepada

manajemen puncak. Melalui staf direksi, usulan investasi diteliti

kelayakan teknis dan ekonomisnya yang hasilnya dituangkan dalam

laporan studi kelayakan. Studi kelayakan tersebut digunakan untuk

menyusun anggaran investasi ( capital budget ) untuk disetujui

diotorisasi oleh rapat umum pemegang saham. Untuk melaksanakan

investasi yang tercantum dalam anggaran investasi diperlukan dokumen

untuk meminta dana yang telah diizinkan oleh rapat umum pemegang

saham. Dokumen ini disebut surat permintaan otorisasi investasi.

b. Surat permintaan reparasi ( authorization for repair ). Berfungsi sebagai

perintah dilakukannya reparasi yang merupakan pengeluaran modal.

c. Surat permintaan transfer aset tetap, dokumen ini berfungsi sebagai

permintaan dan pemberian otorisasi transfer aset teap.

d. Surat permintaan penghentian pemakaian aset tetap, dokumen ini

berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian

pemakaian aset tetap.

e. Surat perintah kerja ( work order), yaitu dokumen yang memiliki dan

(50)

mengenai aset tetap dan sebagai catatan yang dipakai untuk

mengumpulkan biaya pembuatan aset tetap. Dokumen ini digunakan

sebagai perintah kerja pemasangan aset tetap yang dibeli,

pembongkaran aset tetap yang dihentikan pemakaiannya.

f. Surat order pembelian, dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian

yang merupakan surat untuk memesan aset kepada pemasok.

g. Laporan penerimaan barang, dokumen ini diterbitkan oleh fungsi

penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu,

dan spesifikasi aset tetap yang diterima dari pemasok.

h. Faktur dari pemasok, yaitu dokumen yang merupakan tagihan dari

pemasok atas aset tetap yang telah dibeli.

i. Bukti kas keluar, merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh

fungsi akuntansi setelah dokumen surat perintah otorisasi investasi,

(51)

40 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab

terdahulu penulis mencoba mengambil kesimpulan yang Penulis anggap

penting.

1. CV Mas Putih Production memperoleh aset tetap dengan cara pembelian

tunai, dan membangun sendiri.

2. Besarnya penyusutan pada CV Mas Putih Production setiap tahunnya

dihitung dengan menggunakan metode garis lurus yang menghasilkan

jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahunnya sepanjang umur

manfaat suatu aset tetap, dan nilai sisa aset tetap dianggap Rp 0. perhitungan

dilakukan oleh bagian akuntansi setiap akhir tahun buku.

3. Penggantian aset tetap pada CV Mas Putih Production dilakukan dengan

cara dibuang, dijual dan ditukar dengan aset lain

4. Sistem Informasi Akuntansi Atas Aset Tetap pada CV mas Putih Production

sudah dijalankan dengan cukup baik.

B. Saran

Setelah mengemukakan kesimpulan diatas sebagai penutup Tugas

Akhir ini Penulis mencoba memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki penulis, yang kiranya dapat menambah manfaat dalam penulisan tugas

(52)

1. Sistem Informasi Akuntansi Atas Aset Tetap yang dijalankan CV Mas Putih

Production sebaiknya dipertahankan karena sudah sesuai dengan prosedur

dan Standar Akuntansi Keuangan. Bila perlu dibuat prosedur-prosedur yang

lebih efektif dan efisien untuk memperkecil kesalahan maupun

penyelewengan terhadap aset.

2. Kebijakan manajemen menyangkut besar batasan biaya yang merupakan

pengeluaran modal maupun pengeluaran penghasilan perlu diterapkan,

3. Perusahaan perlu memperhatikan jenis dan golongan aset tetap sebelum

manajemen mengambil kebijakan mengenai metode penyusutan yang akan

dipakai dalam menghitung besar penyusutan seluruh aset tetap.

4. Perusahaan perlu memperhatikan tingkat pemeliharaan terhadap aset tetap

dikarenakan pengeluaran untuk biaya penggantian terhitung cukup besar.

Hal ini dilakukan agar aset tidak cepat rusak, sehingga pengeluaran biaya

(53)

42

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H, and William S.Hopwood, 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Buku I, Salemba Empat, Jakarta.

Hall, James A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Buku I, Salemba Empat, Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri, 2002. Akuntansi Aset Tetap, Edisi Keempat, PT. Raja Grafindo, Jakarta.

Kieso, Donald E, Jerry J. Weygandt, and Terry D. Warfield, 2007. Akuntansi Intermediate, Edisi Ke-12, Erlangga, Jakarta.

Romney, Marshall B, and Paul Jhon Steinbart, 2006. Accounting Information System, 10th edition, Pearson Education International, New Jersey.

Simamora, Henry, 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jilid 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

S.R, Soemarso, 2004. Akuntansi Suatu Pengantar, Buku I,Salemba Empat, Jakarta.

Suharli, Michell, 2006. Akuntansi Untuk Bisnis Jasa Dan Dagang, Edisi 1, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Warren, Prinsip-prinsip Akuntansi, 19th Edition, Jilid 1, Terjemahan oleh Alfonus Sirait dan Helda Gunawan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

(54)
[image:54.595.111.516.160.428.2]

43 Lampiran 1

Gambar 2.1

Bagan Struktur Organisasi CV Mas Putih Production Sumber : CV Mas Putih Production (Tahun 2014)

Direktor

Business Development Direktor

Divisional Manager Outsources

Project Officer

CREW CREW

CREW Divisional

Manager Non Cigarate

Project Officer

CREW CREW

CREW Divisional

Manager Cigarate

Project Officer

CREW CREW

CREW Workshop

(55)

44 Lampiran 2

DAFTAR ASET TETAP CV MAS PUTIH PRODUCTION TAHUN 2014 Sumber : CV Mas Putih Production

No Nama Barang Keadaan Jumlah unit

I Aset Tetap

-Tanah Baik

-Bangunan Baik

-Mobil Baik 2

-Sepeda Motor Baik 1

II Bangunan

- Ruangan Rapat Baik 1

- Ruangan Gudang Baik 1

- Ruangan Kerja Baik 1

- Ruangan Percetakan Baik 1

- Ruangan Direksi dan Administrasi Baik 3

III Inventaris

- Mesin Genset Baik 1

- Mesin Tik Listrik Baik 2

- Mesin Tik Manual Baik 1

- Mesin Fotocopy Baik 1

- Mesin Penghancur Kertas Baik 3

- Mesin Potong Kertas Baik 1

- Mesin Penghisap Debu(vacum cleaner) Baik 1

- Mesin Percetakan Baik 3

- Meubel

•Meja Baik 50

•Kursi Baik 200

•Lemari Besar dan Kecil Baik 20

- Komputer Baik 35

- Printer Baik 10

- Scanner Baik 5

- TV Baik 33

- AC Baik 25

- Kulkas Baik 2

- Kipas Angin Baik 10

- Dispenser Baik 10

(56)
(57)

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi CV Mas Putih Production
Tabel. 3.1
Tabel. 3.2
Tabel. 3.3
+2

Referensi

Dokumen terkait

Telah dilakukan penelitian dengan membuat lapisan tipis TiO 2 menggunakan titanium (III) chloride (TiCl 3 ) sebagai prekursor dan urea (NH 2 CONH 2 ) untuk

Berkat rahmat Allah SWT, serta atas petunjuk dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir selama menempuh perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas

Dalam era globalisasi dan liberalisasi ini, guru berdepan dengan pelbagai cabaran di sekolah dan di bilik darjah. Di sinilah letaknya kepentingan penyelidikan tindakan dalam

Further interesting fact is that HoG features are used more often in lower hierarchical levels (shown in Tab. 3) whereas Haar-like features appear more often in higher detector

(BAPEPAM-LK)) for publicly-listed companies. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim adalah selaras dengan

The NDVI time series data can be used to dynamically reflect crop growth and track crop phenological metrics change, because of the positive correlation between NDVI and LAI

Dalam menggunakan permainan sebagai suatu metode, perlu memperhatikan hal-hal berikut ini: (1) permainan digunakan sebagai alat dalam bimbingan sehingga tujuannya bukan

Sistem computer vision yang dirancang pada penelitian ini terdiri dari kamera pada ponsel android yang digunakan untuk menangkap gambar pada kartu angka dan komputer yang