• Tidak ada hasil yang ditemukan

Maryamah Karpov No Shousetsu No Bunseki

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Maryamah Karpov No Shousetsu No Bunseki"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MARYAMAH KARPOV NO SHOUSETSU NO BUNSEKI

KERTAS KARYA

DIKERJAKAN O

L E H

ASTRIA DEWI SARTIKA NIM. 072203032

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR SASTRA BUDAYA DALAM BIDANG STUDI BAHASA JEPANG

(2)

MARYAMAH KARPOV NO SHOUSETSU NO BUNSEKI

Dosen Pembimbing Dosen Pembaca

(Rani Arfianty, S.S)

NIP. 19751103 2005 01 1 003 NIP. 19670807 2004 01 1 001 ( Zulnaidi, S.S., M. Hum)

Kertas karya ini diajukan kepada panitia ujian

Program pendidikan Non-Gelar Fakultas Sastra USU Medan Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III Dalam Bidang Studi Bahasa Jepang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR SASTRA BUDAYA DALAM BIDANG STUDI BAHASA JEPANG

(3)

Disetujui Oleh :

Program Diploma Sastra dan Budaya

Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara

Medan

Program Studi D3 Bahasa Jepang

Ketua,

NIP 19620727 198703 2 005

Adriana Hasibuan, S.S., M.Hum

(4)

PENGESAHAN

Diterima oleh :

Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya

Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu

syarat ujian Diploma III Bidang Studi Bahasa Jepang

Pada :

Tanggal :

Hari :

Program Diploma Sastra Budaya

Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara

Dekan,

NIP 19650909 199403 1 004 Prof. Syaifuddin, M.A., Ph.D.

(5)

Kata Pengantar

Alhamdulillah hirrabbil alamin, puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat,

dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan kertas karya yang berjudul “Maryamah

Karpov”.

Kertas karya ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan penyelesaian Program

Diploma III Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan.

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis menyadari bahwa ada kekurangan dan

kelemahan baik dari segi penyajian kalimat, penguraian materi, dan pembahasan

masalah.Oleh karena itu segala kritik dan saran dari semua pihak yang membaca karya ilmiah

ini akan diterima penulis dengan senang hati demi kesempurnaannya.

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Drs. Syaifudin, M.A.,Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas

Sumatera Utara.

2. Ibu Adriana Hasibuan, S.S.,M.Hum, selaku Ketua Program Studi Bahasa Jepang

Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu. Rani Arfianty, S.S, selaku dosen pembimbing.

4. Bapak Zulnaidi, S.S. selaku dosen pembaca.

5. Bapak Drs. H.Yuddi Adrian Muliadi, M.A selaku dosen wali.

6. Seluruh staf pengajar Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatere Utara.

7. Teristimewa kepada kedua orangtua, Ayahhanda alm.Pardi Kamidi serta

Ibunda Adena.

8. Terima kasih kepada abang dan kakakku: Supranoto, Prancisca Guslina,

Suhariyanto yang telah memberikan dukungan, perhatian, serta doa selama

penulisan kertas karya ini.

9. Kakanda Wanda Wanda Irawan terima kasih atas perhatian dan doanya.Sahabat-sahabat ku dan seluruh teman-teman di jurusan Bahasa Jepang stambuk ’07 tanpa

(6)

Akhirnya kata penulis mengharapkan semoga kertas karya ini berguna bagi kita

semua, demi memperluas cakrawala pemikiran kita di masa depan.

Medan, Juni 2010

Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………... i

DAFTAR ISI ………... iii

BAB I.PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ……… …... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 2

1.3 Pembatasan ... 2

1.4 Metode Penulisan………. 2

BAB II.RINGKASAN CERITA ………. 3

BAB III.ANALISIS CERITA 3.1 Tema ……… 8

3.2 Penokohan ... 8

3.3 Setting ………. 10

3.4 Alur ………. 10

BAB IV.KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ……….. 11

4.2 Saran ……… 11

(8)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Alasan Pemilihan Judul

Novel Maryamah Karpov ini merupakan novel ke empat dari novel Laskar Pelangi. Novel

ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang tokoh dalam mewujudkan impiannya

untuk sekolah setinggi-tingginya dan impian untuk menemukan Aling seorang gadis hokian.

Novel ini juga menggambarkan bagaimana gaya cerita yang menarik, penokohan yang

mempunyai watak yang berbeda-beda, dan setting yang berada diberbagai tempat.

Alasan penulis untuk menganalisis novel Maryamah Karpov adalah karena di dalam novel

ini menceritakan tentang persahabatan antara Lintang, Mahar dan menceritakan tentang

perjalanan Ikal untuk menemukan Aling. Selain itu ada beberapa pelajaran berharga yang juga

mewarnai cerita ini. Ketika Ikal harus sabar dan tenang dalam menghadapi berbagai masalah

untuk menemukan Aling. Yang pada akhirnya, Ikal pun berhasil menemukan Aling. Yang

penulis anggap dapat di ambil nilai-nilai positif dari kisah yang di alami oleh tokoh-tokoh

yang di ceritakan di dalam novel ini.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulis mengangkat novel Maryamah Karpov sebagai judul kertas karya ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk menyampaikan pesan yang terkandung dalam novel ini kepada pembaca.

2. Untuk menambah wawasan pembaca mengenai isi dalam novel Maryamah Karpov.

3. Sebagai syarat utama kelulusan program D3 Bahasa Jepang, Fakultas Sasatra

(9)

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam menganalisis novel Maryamah Karpov, penulis membatasi pembahasannya

mengenai tema, alur, penokohan, dan setting.

1.4 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah metode kepustakaan, yaitu

dengan membaca novel Maryamah Karpov dan buku-buku yang mendukung pembahasan

(10)

BAB II

RINGKSAN CERITA

Ketika Ikal kelas tiga SD, pada saat itu keluarga mereka menerima surat dari mandor

timah yang bernama Djuasin bin Djamaludin Ansori. Isi surat itu menyatakan kuli yang naik

pangkat salah satunya adalah ayah Ikal. Mereka tak percaya, selama tiga puluh satu tahun

akhirnya kata naik pangkat bisa disandang oleh ayahnya.

Keesokan harinya mereka menghadiri acara penaikkan pangkat. Sampai di sana ayah

langsung antri sambil menunggu namanya dipanggil. Nama-nama yang dipanggil sesuai

dengan urutan abjad. Hingga sampailah panggilan dengan urutan abjad S. Para kuli yang

berawalaan nama S berlarian ke depan sampai pada orang di depan ayah. Ayah pun

bersiap-siap, namun ayah terkejut karena sampai nama yang berawalan abjad S selesai dipanggil

semuanya nama ayah tidak juga di panggil. Ayah pun bingung. Sampai nama terakhir

berawalan Z nama ayah tidak dipanggil.

Malamnya, mandor Djuasin datang ke rumah untuk minta maaf bahwa telah terjadi

kekeliruan adminitrasi. Mandor Djuasin mengatakan tak akan pernah naik pangkat seorang

kuli yang tak berijazah. Melihat kejadian itu, dalam hati Ikal berjanji akan sekolah

setinggi-tingginya ke negeri manapun, apapun rintangannya, dan semua hal itu dilakukannya demi

ayah.

Setelah Ikal menyelesaikan pendidikan SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, Ikal pun

mendapatkan beasiswa uni Eropa yang diberikan oleh Dr.Michuaella Wood Ward. Setelah

dua tahun Ikal belajar di Eropa. Tibalah saatnya Ikal mengikuti ujian tesis pada bulan

September. Sidang berjalan dengan amat menegangkan dan Ikal harus berhadapan dengan

para dosen yaitu: Laplagia, Wood Ward, Michaella dan Turn Ball. Selesai sidang Ikal

dinyatakan lulus oleh Turn Bull. Ikal pun bermaksud pulang ke kampung halaman secepatnya

(11)

Setelah hampir tujuh belas jam terbang, akhirnya tiba juga di Bandara Internasional

Soekarno Hatta. Kemudian ia pergi ke Tanjung Periok untuk pulang ke Belitong dengan

menaiki kapal. Karena banyaknya penumpang, Ikal pun mendapatkan tempat duduk di dekat

cerobong asap di atas lantai baja yang panas. Belum lagi kapal berangkat Ikal sudah mabuk

karena mencium bau solar dan bau aneh. Menurut Ikal ini bukan puncak derita dari

perjalanan ini. Tapi penderitaan sebenarnya ketika kapal akan tiba di Belitong.

Menjelang dini hari, kapal tiba di Belitong. Tapi karena kapal tidak dapat merapat ke

Belitong karena airnya sangat dangkal. Pilihan satu-satunya kapal berhenti ditengah laut dan

penumpang dijemput dengan perahu kecil nelayan.

Untuk turun ke perahu kecil itu, penumpang harus melewati tangga tali yang bergoyang

dan berhadapan dengan gelombang besar sampai dua meter. Peristiwa tersebut merupakan

puncak derita dari perjalanan dengan menaikki kapal. Tapi penderitaan itu pun hilang seketika

setelah Ikal tiba di kampung dan disambut oleh Ayah, Ibu dan Arai.

Setelah sebulan Ikal di Belitong. Ada kabar yang dibawa oleh seorang nelayan bahwa

mereka menemukan dua orang mayat yang tidak diketahui identitasnya. Penduduk

mengatakan bahwa pembunuhan ini ada hubungan dengan Tambok yang ada di pulau Batuan.

Ikal berpikir bahwa ini pasti ada hubungan dengan Aling. Seseorang yang dicari oleh Ikal

selama ini.

Ikal pun bermaksud untuk pergi ke Batuan untuk mencari Aling kekasih hatinya. Tapi

untuk ke Batuan Ikal harus menyewa perahu atau memiliki perahu sendiri. Tapi hal itu tidak

mungkin, karena para nelayan tidak akan menyerahkan perahu mereka kepada Ikal karena

para nelayan takut kalau perahunya karam dan pecah oleh ombak setinggi enam meter.

Akhirnya Ikal memutuskan untuk mencari uang untuk membeli perahu.

Demi mendapatkan uang secepat mungkin, Ikal melamar pekerjaan menjadi kuli timah,

(12)

demi mendapatkan uang. Rupiah demi rupiah dikumpulkan dari kerja rodi yang tak kenal

lelah. Uang hasil bekerja tidak cukup untuk membeli perahu. Ikal pun berniat untuk membuat

perahu sendiri. Berita tentang Ikal membuat perahu sudah terdengar oleh penduduk kampung.

Ikal pun menjadi tertawaan orang kampung. Penduduk kampung termasuk Eksyen yang suka

mengolok-olok orang lain bertaruh kalau Ikal tidak mampu membuat perahu.

Akibat niatnya tersebut, Ikal pun menjadi cemas karena dia tidak yakin dan tidak

berpengalaman membuat perahu, tapi dia ingin membuktikan kepada Eksyen dan orang

kampung bahwa dia bisa membuat perahu. Kecemasan Ikal pun hilang karena sahabat Ikal

yaitu Lintang dan Mahar akan membantu membuat perahu tradisional.

Ikal mulai membaca buku tentang desain perahu, lalu membuat sketsa perahu dan terakhir

membuat perahu dengan tangannya sendiri. Ketika menemukan kesulitan Ikal segara bertanya

kepada Lintang dan Mahar.

Setelah tujuh bulan lamanya, akhirnya Ikal berhasil membuat perahu tradisional. Eksyen

dan penduduk kampung yang kalah bertaruh tampak terkejut dan tak berdaya. Penduduk

kampung yang menang meloncat-loncat gembira dan penduduk kampung yang ragu bahwa

Ikal mampu membuat perahu terpana. Pada hari itu juga, Ikal, Mahar dan penduduk kampung

yang lain yaitu Kalimut dan Chungfa ikut naik ke atas perahu dan pergi berlayar ke pulau

Batuan untuk mencari Aling.

Selama tiga hari berlayar akhirnya mereka merapat di dermaga kayu karimata untuk

berjumpa dengan Tuk Bayan Tula dan Dayang Kaw. Tuk Bayan Tula dan Dayang Kaw

adalah seorang paranormal yang mengetahui tentang keberadaan Tambok. Setelah susah

payah merayu dan memberikan benda-benda aneh kepada Tuk Bayan Tula dan Dayang Kaw,

akhirnya informasi tentang Tambok pun didapatkan dari Tuk dan Dayang, mereka

(13)

Tambok. Tambok memberikan mereka izin selama tiga hari untuk mencari Aling ke sebelas

pulau yang diduduki oleh Tambok.

Dari hari pertama sampai hari ketiga mereka belum juga menemukan Aling. Mereka sudah

mendatangi sembilan pulau. Hanya tinggal dua pulau lagi yang belum didatangi, tapi waktu

yang diberikan Tambok sudah habis. Akhirnya pada malam hari ketiga mereka diam-diam

berangkat ke pulau berikutnya. Sesampai disana mereka menjumpai sebuah rumah yang

dihuni oleh orang-orang yang sakit. Mereka meminta izin masuk untuk melihat orang yang

mungkin mereka kenal.

Pelan-pelan Ikal menghampiri mereka satu persatu. Tak ada satu orang pun yang di

kenalnya.Tiba-tiba Ikal terkejut melihat seseorang yang tidur di tempat tidur paling ujung dan

membelakanginya. Ikal pun segara mendekati orang itu. Ketika orang itu membalikkan

badannya, ternyata dia adalah seorang wanita yang selama ini dicari oleh Ikal. Mereka pun

segara membawa Aling untuk pulang ke Belitong. Sesampai di belitong mereka disambut oleh

penduduk kampung dan mereka mengatakan selamat datang kepada rombongan Ikal.

Setelah kejadian itu, Ikal dan Aling sering ketemu. Ketika mereka bertemu Aling

mengatakan kepada Ikal untuk mencurinya dari pamannya. Ikal pun merasa senang sekali, dia

pun menyampaikan kabar itu kepada temannya. Teman Ikal pun setuju dengan rencana itu.

Tetapi Ikal belum menyampaikan rencana ini kepada orang tuanya.

Seminggu setelah Aling mengatakan agar Ikal mencurinya dari pamannya. Pada suatu

malam Ikal dan Aling berjanji untuk bertemu. Tapi sebelum bertemu Ikal bermaksud

memberitahukan kepada ayahnya tentang rencananya. Usai magrib, Ikal memberanikan diri

mendekati ayahnya. Dengan hati-hati dia menyampaikan bahwa dia ingin meminang Aling.

Ikal pun memohon agar ayah mengizinkan rencananya itu. Tiba-tiba air mata ayahnya

mengalir deras sampai jatuh ke lantai. Ikal pun tahu bahwa ayah tidak setuju dengan rencana

(14)

Di akhir cerita novel ini, Ikal pun pergi untuk menjumpai Aling. Ketika bertemu, Ikal

diam tidak berbicara sedikit pun. Tapi Aling tahu apa yang terjadi. Ikal pun mengatakan dia

tidak akan menyerah pada apa pun dan dia merencanakan untuk mencuri Aling dari pamannya

(15)

BAB III ANALISIS CERITA 3.1 Tema

Tema dari novel Maryamah Karpov ini adalah menceritakan tentang berbagai impian,

tekad sang penulis. Yaitu impian untuk sekolah setinggi-tingginya dan tekad untuk

menemukan Aling sang pujaan hati hingga ke Batuan.

3.2 Penokohan

1. Ikal

Seorang pemuda yang mematuhi nasehat kedua orang tuanya, Ikal juga memiliki sifat yang

pantang menyerah dan selalu semangat dalam menggapai tekad dan impian-impiannya.

2. Ayah

Adalah seorang yang memiliki sifat pendiam, lembut tetapi tegas dan pekerja keras.

3. Djuassin bin Djama Luddin Ansori

Adalah orang yang bekerja di Perusahaan timah. Dia juga bertugas sebagai mandor timah

dan bertugas untuk memberitahu kepada kuli timah tentang kenaikkan pangkat.

4. Laplagia

Seorang dosen yang mengajar di salah satu universitas yang ada di Eropa. Laplagia juga

dosen penguji Ikal ketika menjalani ujian tesisnya.

5. Dr.Michuaella Woria Yod Ward

Seorang dosen yang mengajar di salah satu universitas yang ada di Eropa. Dia juga yang

memberikan beasiswa kepada Ikal.

6. Turn Ball

Seorang dosen yang mengajar di salah satu universitas yang ada di Eropa.Turn Ball juga

(16)

7. Aling

Adalah wanita hokian yang sangat cantik, baik, sempurna dan disukai oleh Ikal. Begitu

juga perasaan Aling terhadap Ikal.

8. Eksyen

Adalah penduduk kampung Belitong yang suka mengolok-olok orang lain dan sangat

tidak disukai oleh penduduk lain di Belitong.

9. Lintang

Adalah sahabat Ikal dari kecil. Lintang merupakan seseorang yang jenius yang

mempunyai ide-ide hebat dalam membantu Ikal membuat perahu.

10. Mahar

Adalah sahabat Ikal dari kecil. Mahar merupakan seseorang yang memiliki kepribadian

aneh dan dia mempunyai ide-ide hebat dalam membantu mencari informasi tentang tambok.

11. Kalimut

Merupakan penduduk kampung Belitong. Kalimut juga ikut membantu Ikal mencari Aling

ke Batuan.

12. Chungfa

Merupakan penduduk kampung Belitong. Chungfa juga ikut membantu Ikal mencari

Aling.

13. Tuk Dayang

Adalah seorang paranormal yang dapat memberikan informasi dan memberikan izin untuk

berjumpa dengan Tambok di pulau Batuan.

14. Dayang Kaw

Adalah seorang paranormal yang dapat memberikan informasi dan memberikan izin untuk

(17)

15. Tambok

Adalah orang yang berkuasa di pulau Batuan. Tambok juga sangat ditakuti oleh orang yang

tingga l di Belitong.

3.1Setting

Dalam novel Maryamah Karpov setting cerita pada umumnya terjadi di pulau Belitong dan

pulau Batuan. Selain di pulau Belitong dan pulau Batuan, terdapat juga peristiwa yang

bersetting di Eropa yang merupakan tempat Ikal memperoleh S2 selama dua tahun.

3.4 Alur

Alur cerita Maryamah Karpov adalah alur maju. Cerita dimulai ketika Ikal ingin

melanjutkan sekolah setinggi-tingginya dan cerita mengalir mengikuti peristiwa yang dialami

(18)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Setelah menganalisa novel Maryamah Karpov, penulis mengambil kesimpulan bahwa

ketika seorang ayah yang tidak dapat naik pangkat karena tidak memiliki ijazah, hal ini

mengakibatkan demi harga diri ayahnya Ikal berniat untuk sekolah setinggi-tingginya sampai

kemanapun. Karena tekadnya yang kuat dan semangatnya yang membara akhirnya Ikal dapat

menyelesaikan pendidikannya hingga ke tingkat Master di uni Eropa. Kemudian ia pun

kembali ke tanah airnya. Tiba di kampung halamannya ia teringat pada gadis pujaannya

Aling, dan bertekad akan menemukannya walau apapun rintangannya. Akhirnya Ikal pun

menemukan Aling setelah menempuh segala resiko, dan membawanya pulang ke kampung

halamannya. Dan Ikal pun sangat bahagia ketika Aling memintanya untuk melamar dirinya

pada pamannya. Tapi, untung tak dapat diraih, karena Ikal menyadari bahwa ayahnya tidak

menyetujui dirinya untuk menikahi Aling. Akhirya mereka pun hanya terus bermimpi suatu

saat akan terus bersama.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan isi dari kertas karya ini, penulis ingin menyarankan beberapa

alasan kepada pembaca. alasan itu antara lain:

1. Kita tidak boleh menyerah terhadap masalah ataupun rintangan yang sedang dihadapi.

2. Kita harus yakin bahwa impian itu akan menjadi kenyataan, jika kita berusaha untuk

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Sasfuddin. 2001. Buku Metode Penelitian. Pusat Pelajar, Yogyakartaa.

Hirata, Andrea. 2008. Maryamah Karpov. Bintang Pustaka, Yogyakarta.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Sasfuddin. 2001. Buku Metode Penelitian. Pusat Pelajar, Yogyakartaa.

Hirata, Andrea. 2008. Maryamah Karpov. Bintang Pustaka, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

1) Tingkat kecemasan responden kelompok ibu pekerja menunjukkan bahwa sebagian besar tidak terdapat kecemasan. 2) Tingkat kecemasan responden kelompok ibu rumah

• Mampu menilai media komunikasi visual yang dibutuhkan untuk proyek Campagne.. • Mampu menunjukan berbagai media visual untuk mengkomunikasikan

[r]

NOTIS: Pemilihan sarung tangan spesifik untuk aplikasi khas dan tempoh penggunaan di tempat kerja perlu mengambil kira semua faktor relevan tempat kerja seperti, tetapi tidak terhad

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Mangando (2014), tentang hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja dengan tindakan seks pranikah pada siswa

Bersadarkan pemaparan tersebut diatas, dapat diidentifikasikan masalah- masalah sebagai berikut:.. b) Guru cenderung menggunakan strategi pembelajaran konvensional

Lampung Tengah, Nomor : 900/03/PBJ/D.4/2016 tanggal 10 Februari 2016 perihal Permohonan Informasi Harga untuk Pekerjaan Pengadaan Barang Pakaian Seragam Putih Kegiatan

Berdasarkan evaluasi pengembangan sistem informasi penilaian pelayanan proses belajar mengajar di STMIK Yadika Bangil, dapat diambil sebuah kesimpulan dari hasil penelitian