MARYAMAH KARPOV NO SHOUSETSU NO BUNSEKI
KERTAS KARYA
DIKERJAKAN O
L E H
ASTRIA DEWI SARTIKA NIM. 072203032
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA
PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR SASTRA BUDAYA DALAM BIDANG STUDI BAHASA JEPANG
MARYAMAH KARPOV NO SHOUSETSU NO BUNSEKI
Dosen Pembimbing Dosen Pembaca
(Rani Arfianty, S.S)
NIP. 19751103 2005 01 1 003 NIP. 19670807 2004 01 1 001 ( Zulnaidi, S.S., M. Hum)
Kertas karya ini diajukan kepada panitia ujian
Program pendidikan Non-Gelar Fakultas Sastra USU Medan Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III Dalam Bidang Studi Bahasa Jepang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR SASTRA BUDAYA DALAM BIDANG STUDI BAHASA JEPANG
Disetujui Oleh :
Program Diploma Sastra dan Budaya
Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara
Medan
Program Studi D3 Bahasa Jepang
Ketua,
NIP 19620727 198703 2 005
Adriana Hasibuan, S.S., M.Hum
PENGESAHAN
Diterima oleh :
Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya
Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu
syarat ujian Diploma III Bidang Studi Bahasa Jepang
Pada :
Tanggal :
Hari :
Program Diploma Sastra Budaya
Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara
Dekan,
NIP 19650909 199403 1 004 Prof. Syaifuddin, M.A., Ph.D.
Kata Pengantar
Alhamdulillah hirrabbil alamin, puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat,
dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan kertas karya yang berjudul “Maryamah
Karpov”.
Kertas karya ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan penyelesaian Program
Diploma III Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan.
Dalam penulisan kertas karya ini, penulis menyadari bahwa ada kekurangan dan
kelemahan baik dari segi penyajian kalimat, penguraian materi, dan pembahasan
masalah.Oleh karena itu segala kritik dan saran dari semua pihak yang membaca karya ilmiah
ini akan diterima penulis dengan senang hati demi kesempurnaannya.
Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Drs. Syaifudin, M.A.,Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas
Sumatera Utara.
2. Ibu Adriana Hasibuan, S.S.,M.Hum, selaku Ketua Program Studi Bahasa Jepang
Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu. Rani Arfianty, S.S, selaku dosen pembimbing.
4. Bapak Zulnaidi, S.S. selaku dosen pembaca.
5. Bapak Drs. H.Yuddi Adrian Muliadi, M.A selaku dosen wali.
6. Seluruh staf pengajar Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatere Utara.
7. Teristimewa kepada kedua orangtua, Ayahhanda alm.Pardi Kamidi serta
Ibunda Adena.
8. Terima kasih kepada abang dan kakakku: Supranoto, Prancisca Guslina,
Suhariyanto yang telah memberikan dukungan, perhatian, serta doa selama
penulisan kertas karya ini.
9. Kakanda Wanda Wanda Irawan terima kasih atas perhatian dan doanya.Sahabat-sahabat ku dan seluruh teman-teman di jurusan Bahasa Jepang stambuk ’07 tanpa
Akhirnya kata penulis mengharapkan semoga kertas karya ini berguna bagi kita
semua, demi memperluas cakrawala pemikiran kita di masa depan.
Medan, Juni 2010
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………... i
DAFTAR ISI ………... iii
BAB I.PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ……… …... 1
1.2 Tujuan Penulisan ... 2
1.3 Pembatasan ... 2
1.4 Metode Penulisan………. 2
BAB II.RINGKASAN CERITA ………. 3
BAB III.ANALISIS CERITA 3.1 Tema ……… 8
3.2 Penokohan ... 8
3.3 Setting ………. 10
3.4 Alur ………. 10
BAB IV.KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ……….. 11
4.2 Saran ……… 11
BAB I PENDAHULUAN 1.1Alasan Pemilihan Judul
Novel Maryamah Karpov ini merupakan novel ke empat dari novel Laskar Pelangi. Novel
ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang tokoh dalam mewujudkan impiannya
untuk sekolah setinggi-tingginya dan impian untuk menemukan Aling seorang gadis hokian.
Novel ini juga menggambarkan bagaimana gaya cerita yang menarik, penokohan yang
mempunyai watak yang berbeda-beda, dan setting yang berada diberbagai tempat.
Alasan penulis untuk menganalisis novel Maryamah Karpov adalah karena di dalam novel
ini menceritakan tentang persahabatan antara Lintang, Mahar dan menceritakan tentang
perjalanan Ikal untuk menemukan Aling. Selain itu ada beberapa pelajaran berharga yang juga
mewarnai cerita ini. Ketika Ikal harus sabar dan tenang dalam menghadapi berbagai masalah
untuk menemukan Aling. Yang pada akhirnya, Ikal pun berhasil menemukan Aling. Yang
penulis anggap dapat di ambil nilai-nilai positif dari kisah yang di alami oleh tokoh-tokoh
yang di ceritakan di dalam novel ini.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis mengangkat novel Maryamah Karpov sebagai judul kertas karya ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk menyampaikan pesan yang terkandung dalam novel ini kepada pembaca.
2. Untuk menambah wawasan pembaca mengenai isi dalam novel Maryamah Karpov.
3. Sebagai syarat utama kelulusan program D3 Bahasa Jepang, Fakultas Sasatra
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam menganalisis novel Maryamah Karpov, penulis membatasi pembahasannya
mengenai tema, alur, penokohan, dan setting.
1.4 Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah metode kepustakaan, yaitu
dengan membaca novel Maryamah Karpov dan buku-buku yang mendukung pembahasan
BAB II
RINGKSAN CERITA
Ketika Ikal kelas tiga SD, pada saat itu keluarga mereka menerima surat dari mandor
timah yang bernama Djuasin bin Djamaludin Ansori. Isi surat itu menyatakan kuli yang naik
pangkat salah satunya adalah ayah Ikal. Mereka tak percaya, selama tiga puluh satu tahun
akhirnya kata naik pangkat bisa disandang oleh ayahnya.
Keesokan harinya mereka menghadiri acara penaikkan pangkat. Sampai di sana ayah
langsung antri sambil menunggu namanya dipanggil. Nama-nama yang dipanggil sesuai
dengan urutan abjad. Hingga sampailah panggilan dengan urutan abjad S. Para kuli yang
berawalaan nama S berlarian ke depan sampai pada orang di depan ayah. Ayah pun
bersiap-siap, namun ayah terkejut karena sampai nama yang berawalan abjad S selesai dipanggil
semuanya nama ayah tidak juga di panggil. Ayah pun bingung. Sampai nama terakhir
berawalan Z nama ayah tidak dipanggil.
Malamnya, mandor Djuasin datang ke rumah untuk minta maaf bahwa telah terjadi
kekeliruan adminitrasi. Mandor Djuasin mengatakan tak akan pernah naik pangkat seorang
kuli yang tak berijazah. Melihat kejadian itu, dalam hati Ikal berjanji akan sekolah
setinggi-tingginya ke negeri manapun, apapun rintangannya, dan semua hal itu dilakukannya demi
ayah.
Setelah Ikal menyelesaikan pendidikan SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, Ikal pun
mendapatkan beasiswa uni Eropa yang diberikan oleh Dr.Michuaella Wood Ward. Setelah
dua tahun Ikal belajar di Eropa. Tibalah saatnya Ikal mengikuti ujian tesis pada bulan
September. Sidang berjalan dengan amat menegangkan dan Ikal harus berhadapan dengan
para dosen yaitu: Laplagia, Wood Ward, Michaella dan Turn Ball. Selesai sidang Ikal
dinyatakan lulus oleh Turn Bull. Ikal pun bermaksud pulang ke kampung halaman secepatnya
Setelah hampir tujuh belas jam terbang, akhirnya tiba juga di Bandara Internasional
Soekarno Hatta. Kemudian ia pergi ke Tanjung Periok untuk pulang ke Belitong dengan
menaiki kapal. Karena banyaknya penumpang, Ikal pun mendapatkan tempat duduk di dekat
cerobong asap di atas lantai baja yang panas. Belum lagi kapal berangkat Ikal sudah mabuk
karena mencium bau solar dan bau aneh. Menurut Ikal ini bukan puncak derita dari
perjalanan ini. Tapi penderitaan sebenarnya ketika kapal akan tiba di Belitong.
Menjelang dini hari, kapal tiba di Belitong. Tapi karena kapal tidak dapat merapat ke
Belitong karena airnya sangat dangkal. Pilihan satu-satunya kapal berhenti ditengah laut dan
penumpang dijemput dengan perahu kecil nelayan.
Untuk turun ke perahu kecil itu, penumpang harus melewati tangga tali yang bergoyang
dan berhadapan dengan gelombang besar sampai dua meter. Peristiwa tersebut merupakan
puncak derita dari perjalanan dengan menaikki kapal. Tapi penderitaan itu pun hilang seketika
setelah Ikal tiba di kampung dan disambut oleh Ayah, Ibu dan Arai.
Setelah sebulan Ikal di Belitong. Ada kabar yang dibawa oleh seorang nelayan bahwa
mereka menemukan dua orang mayat yang tidak diketahui identitasnya. Penduduk
mengatakan bahwa pembunuhan ini ada hubungan dengan Tambok yang ada di pulau Batuan.
Ikal berpikir bahwa ini pasti ada hubungan dengan Aling. Seseorang yang dicari oleh Ikal
selama ini.
Ikal pun bermaksud untuk pergi ke Batuan untuk mencari Aling kekasih hatinya. Tapi
untuk ke Batuan Ikal harus menyewa perahu atau memiliki perahu sendiri. Tapi hal itu tidak
mungkin, karena para nelayan tidak akan menyerahkan perahu mereka kepada Ikal karena
para nelayan takut kalau perahunya karam dan pecah oleh ombak setinggi enam meter.
Akhirnya Ikal memutuskan untuk mencari uang untuk membeli perahu.
Demi mendapatkan uang secepat mungkin, Ikal melamar pekerjaan menjadi kuli timah,
demi mendapatkan uang. Rupiah demi rupiah dikumpulkan dari kerja rodi yang tak kenal
lelah. Uang hasil bekerja tidak cukup untuk membeli perahu. Ikal pun berniat untuk membuat
perahu sendiri. Berita tentang Ikal membuat perahu sudah terdengar oleh penduduk kampung.
Ikal pun menjadi tertawaan orang kampung. Penduduk kampung termasuk Eksyen yang suka
mengolok-olok orang lain bertaruh kalau Ikal tidak mampu membuat perahu.
Akibat niatnya tersebut, Ikal pun menjadi cemas karena dia tidak yakin dan tidak
berpengalaman membuat perahu, tapi dia ingin membuktikan kepada Eksyen dan orang
kampung bahwa dia bisa membuat perahu. Kecemasan Ikal pun hilang karena sahabat Ikal
yaitu Lintang dan Mahar akan membantu membuat perahu tradisional.
Ikal mulai membaca buku tentang desain perahu, lalu membuat sketsa perahu dan terakhir
membuat perahu dengan tangannya sendiri. Ketika menemukan kesulitan Ikal segara bertanya
kepada Lintang dan Mahar.
Setelah tujuh bulan lamanya, akhirnya Ikal berhasil membuat perahu tradisional. Eksyen
dan penduduk kampung yang kalah bertaruh tampak terkejut dan tak berdaya. Penduduk
kampung yang menang meloncat-loncat gembira dan penduduk kampung yang ragu bahwa
Ikal mampu membuat perahu terpana. Pada hari itu juga, Ikal, Mahar dan penduduk kampung
yang lain yaitu Kalimut dan Chungfa ikut naik ke atas perahu dan pergi berlayar ke pulau
Batuan untuk mencari Aling.
Selama tiga hari berlayar akhirnya mereka merapat di dermaga kayu karimata untuk
berjumpa dengan Tuk Bayan Tula dan Dayang Kaw. Tuk Bayan Tula dan Dayang Kaw
adalah seorang paranormal yang mengetahui tentang keberadaan Tambok. Setelah susah
payah merayu dan memberikan benda-benda aneh kepada Tuk Bayan Tula dan Dayang Kaw,
akhirnya informasi tentang Tambok pun didapatkan dari Tuk dan Dayang, mereka
Tambok. Tambok memberikan mereka izin selama tiga hari untuk mencari Aling ke sebelas
pulau yang diduduki oleh Tambok.
Dari hari pertama sampai hari ketiga mereka belum juga menemukan Aling. Mereka sudah
mendatangi sembilan pulau. Hanya tinggal dua pulau lagi yang belum didatangi, tapi waktu
yang diberikan Tambok sudah habis. Akhirnya pada malam hari ketiga mereka diam-diam
berangkat ke pulau berikutnya. Sesampai disana mereka menjumpai sebuah rumah yang
dihuni oleh orang-orang yang sakit. Mereka meminta izin masuk untuk melihat orang yang
mungkin mereka kenal.
Pelan-pelan Ikal menghampiri mereka satu persatu. Tak ada satu orang pun yang di
kenalnya.Tiba-tiba Ikal terkejut melihat seseorang yang tidur di tempat tidur paling ujung dan
membelakanginya. Ikal pun segara mendekati orang itu. Ketika orang itu membalikkan
badannya, ternyata dia adalah seorang wanita yang selama ini dicari oleh Ikal. Mereka pun
segara membawa Aling untuk pulang ke Belitong. Sesampai di belitong mereka disambut oleh
penduduk kampung dan mereka mengatakan selamat datang kepada rombongan Ikal.
Setelah kejadian itu, Ikal dan Aling sering ketemu. Ketika mereka bertemu Aling
mengatakan kepada Ikal untuk mencurinya dari pamannya. Ikal pun merasa senang sekali, dia
pun menyampaikan kabar itu kepada temannya. Teman Ikal pun setuju dengan rencana itu.
Tetapi Ikal belum menyampaikan rencana ini kepada orang tuanya.
Seminggu setelah Aling mengatakan agar Ikal mencurinya dari pamannya. Pada suatu
malam Ikal dan Aling berjanji untuk bertemu. Tapi sebelum bertemu Ikal bermaksud
memberitahukan kepada ayahnya tentang rencananya. Usai magrib, Ikal memberanikan diri
mendekati ayahnya. Dengan hati-hati dia menyampaikan bahwa dia ingin meminang Aling.
Ikal pun memohon agar ayah mengizinkan rencananya itu. Tiba-tiba air mata ayahnya
mengalir deras sampai jatuh ke lantai. Ikal pun tahu bahwa ayah tidak setuju dengan rencana
Di akhir cerita novel ini, Ikal pun pergi untuk menjumpai Aling. Ketika bertemu, Ikal
diam tidak berbicara sedikit pun. Tapi Aling tahu apa yang terjadi. Ikal pun mengatakan dia
tidak akan menyerah pada apa pun dan dia merencanakan untuk mencuri Aling dari pamannya
BAB III ANALISIS CERITA 3.1 Tema
Tema dari novel Maryamah Karpov ini adalah menceritakan tentang berbagai impian,
tekad sang penulis. Yaitu impian untuk sekolah setinggi-tingginya dan tekad untuk
menemukan Aling sang pujaan hati hingga ke Batuan.
3.2 Penokohan
1. Ikal
Seorang pemuda yang mematuhi nasehat kedua orang tuanya, Ikal juga memiliki sifat yang
pantang menyerah dan selalu semangat dalam menggapai tekad dan impian-impiannya.
2. Ayah
Adalah seorang yang memiliki sifat pendiam, lembut tetapi tegas dan pekerja keras.
3. Djuassin bin Djama Luddin Ansori
Adalah orang yang bekerja di Perusahaan timah. Dia juga bertugas sebagai mandor timah
dan bertugas untuk memberitahu kepada kuli timah tentang kenaikkan pangkat.
4. Laplagia
Seorang dosen yang mengajar di salah satu universitas yang ada di Eropa. Laplagia juga
dosen penguji Ikal ketika menjalani ujian tesisnya.
5. Dr.Michuaella Woria Yod Ward
Seorang dosen yang mengajar di salah satu universitas yang ada di Eropa. Dia juga yang
memberikan beasiswa kepada Ikal.
6. Turn Ball
Seorang dosen yang mengajar di salah satu universitas yang ada di Eropa.Turn Ball juga
7. Aling
Adalah wanita hokian yang sangat cantik, baik, sempurna dan disukai oleh Ikal. Begitu
juga perasaan Aling terhadap Ikal.
8. Eksyen
Adalah penduduk kampung Belitong yang suka mengolok-olok orang lain dan sangat
tidak disukai oleh penduduk lain di Belitong.
9. Lintang
Adalah sahabat Ikal dari kecil. Lintang merupakan seseorang yang jenius yang
mempunyai ide-ide hebat dalam membantu Ikal membuat perahu.
10. Mahar
Adalah sahabat Ikal dari kecil. Mahar merupakan seseorang yang memiliki kepribadian
aneh dan dia mempunyai ide-ide hebat dalam membantu mencari informasi tentang tambok.
11. Kalimut
Merupakan penduduk kampung Belitong. Kalimut juga ikut membantu Ikal mencari Aling
ke Batuan.
12. Chungfa
Merupakan penduduk kampung Belitong. Chungfa juga ikut membantu Ikal mencari
Aling.
13. Tuk Dayang
Adalah seorang paranormal yang dapat memberikan informasi dan memberikan izin untuk
berjumpa dengan Tambok di pulau Batuan.
14. Dayang Kaw
Adalah seorang paranormal yang dapat memberikan informasi dan memberikan izin untuk
15. Tambok
Adalah orang yang berkuasa di pulau Batuan. Tambok juga sangat ditakuti oleh orang yang
tingga l di Belitong.
3.1Setting
Dalam novel Maryamah Karpov setting cerita pada umumnya terjadi di pulau Belitong dan
pulau Batuan. Selain di pulau Belitong dan pulau Batuan, terdapat juga peristiwa yang
bersetting di Eropa yang merupakan tempat Ikal memperoleh S2 selama dua tahun.
3.4 Alur
Alur cerita Maryamah Karpov adalah alur maju. Cerita dimulai ketika Ikal ingin
melanjutkan sekolah setinggi-tingginya dan cerita mengalir mengikuti peristiwa yang dialami
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan
Setelah menganalisa novel Maryamah Karpov, penulis mengambil kesimpulan bahwa
ketika seorang ayah yang tidak dapat naik pangkat karena tidak memiliki ijazah, hal ini
mengakibatkan demi harga diri ayahnya Ikal berniat untuk sekolah setinggi-tingginya sampai
kemanapun. Karena tekadnya yang kuat dan semangatnya yang membara akhirnya Ikal dapat
menyelesaikan pendidikannya hingga ke tingkat Master di uni Eropa. Kemudian ia pun
kembali ke tanah airnya. Tiba di kampung halamannya ia teringat pada gadis pujaannya
Aling, dan bertekad akan menemukannya walau apapun rintangannya. Akhirnya Ikal pun
menemukan Aling setelah menempuh segala resiko, dan membawanya pulang ke kampung
halamannya. Dan Ikal pun sangat bahagia ketika Aling memintanya untuk melamar dirinya
pada pamannya. Tapi, untung tak dapat diraih, karena Ikal menyadari bahwa ayahnya tidak
menyetujui dirinya untuk menikahi Aling. Akhirya mereka pun hanya terus bermimpi suatu
saat akan terus bersama.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan isi dari kertas karya ini, penulis ingin menyarankan beberapa
alasan kepada pembaca. alasan itu antara lain:
1. Kita tidak boleh menyerah terhadap masalah ataupun rintangan yang sedang dihadapi.
2. Kita harus yakin bahwa impian itu akan menjadi kenyataan, jika kita berusaha untuk
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Sasfuddin. 2001. Buku Metode Penelitian. Pusat Pelajar, Yogyakartaa.
Hirata, Andrea. 2008. Maryamah Karpov. Bintang Pustaka, Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Sasfuddin. 2001. Buku Metode Penelitian. Pusat Pelajar, Yogyakartaa.
Hirata, Andrea. 2008. Maryamah Karpov. Bintang Pustaka, Yogyakarta.