PROYEKSI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
DI INDONESIA TAHUN 2010
TUGAS AKHIR
TITRA NOVA WULANDARI 062407038
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROYEKSI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
DI INDONESIA TAHUN 2010
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Memperoleh Ahli Madya
TITRA NOVA WULANDARI 062407038
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : PROYEKSI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DI INDONESIA TAHUN 2010
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : TITRA NOVA WULANDARI
Nomor Induk Mahasiswa : 062407038 Program Studi : D3 STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (MIPA)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2009
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua, Pembimbing
Dr. Saib Suwilo,M.sc. Dra. Rahmawati Pane, M.Si.
PERNYATAAN
PROYEKSI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
DI INDONESIA TAHUN 2010
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa Kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.
Medan, 1 Juni 2009
PENGHARGAAN
DAFTAR ISI
PERNYATAAN i
PERSETUJUAN ii
PENGHARGAAN iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang 1
1.2Identifikasi Masalah 2
1.3Batasan Masalah 3
1.4Tujuan Penelitian 3
1.5Tinjauan Pustaka 3
1.6Metodologi Penelitian 4
1.7Sistematika Penulisan 6
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Dasar Demografi 8
2.1.1 Ruang Lingkup Demografi dan Ilmu Kependudukan 10 2.1.2 Tujuan – tujuan dan penggunaan Demografi 11
2.2 Kegunaan Proyeksi 12
2.3 Metode yang Digunakan 14
2.3.1 Angka Pertumbuhan Penduduk 14
BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK(BPS)
3.1 Sejarah BPS di Indonesia 18
3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda 18
3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang 19
3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik 19
3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang 20 3.1.5 Program Pengembangan Statistik 22
3.2 Kegiatan Badan Pusat Statistik 22
3.2.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Badan Pusat Statistik 22 3.2.2 Tata Kerja Badan Pusat Statistik 24 3.3 struktur Organisasi Badan Pusat Statistik 24
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data 28
4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2010 29
4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk 32
4.3 Keadaan Laju Pertumbuhan Penduduk 40
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Tahap Implementasi 48
5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel 48
5.3 Membuka Lembar Kerja Baru 49
5.4 Pengisian Data 50
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan 54
6.2 Saran 55
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Jumlah penduduk Indonesia Tahun 1997 – 2007 30 Tabel 4.3 Jumlah Perubahan Penduduk Indonesia Menurut
Jenis kelamin Tahun 1997 – 2007 31
Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Menurut
Jenis Kelamin Tahun 1997 – 2007 37
Tabel 4.5 Hasil Peramalan Jumlah Penduduk Indonesia dari
Tahun 2008 – 2010 40
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1 Mengaktifkan Microsoft Excel 49
Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel 50 Gambar 5.3 Tampilan Lembar Kerja Pengisian Data 51
Gambar 5.4 Tampilan Kotak Dialog Chart Type 53
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kependudukan adalah masalah yang timbul sebagai akibat keadaan penduduk itu
sendiri didalam pertumbuhannya. Oleh karena jumlah penduduk terus bertambah, maka
banyak yang harus dicanangkan untuk mengatasi keadaan jumlah penduduk yang
semakin bertambah.
Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat tersebut, mengundang banyak
masalah. Tetapi ini tidak berarti pada zaman dahulu masalah kependudukan tidak ada.
Sejalan dengan perkembangan penduduk dunia, Indonesia juga sebagai negara
berkembang yang tidak terlepas dari pertambahan penduduk yang cepat. Pertumbuhan
penduduk yang besar dari tahun ke tahun ini memerlukan tambahan investasi dan sarana
untuk mendukung kesejahteraan rakyat seperti sarana pendidikan, kesehatan,
pemerintah dalam usahanya membangun dan meningkatkan taraf hidup rakyatnya demi
untuk menuju masyarakat yang sesuai dengan isi UUD 1945.
Pertumbuhan penduduk yang begitu pesat sekarang ini sangat mempengaruhi
perekonomian suatu bangsa, karena kita lihat sekarang ini kepadatan penduduk di
kota-kota besar di Indonesia mempengaruhi tingkat pendapatan penduduk, jumlah lowongan
kerja yang semakin sedikit menyebabkan di Indonesia pada tahun-tahun terakhir banyak
perilaku kriminalitas yang terjadi akibat penyimpangan status penduduk yang satu
dengan yang lain dan ini menimbulkan status sosial antar masyarakat
Masalah kependudukan sangat mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan
suatu daerah dan Negara sehingga di Tahun mendatang Pemerintah dapat mengambil
langkah – langkah atau tindakan yang akan dilaksanakan ditahun-tahun berikutnya
dalam mengatasi pertumbuhan penduduk, sehingga terciptanya penduduk yang
berpotensi dan sejahtera.
Masalah kependudukan sangat mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan
suatu daerah dan Negara sehingga kedepannya Pemerintah dapat mengambil langkah –
mengatasi pertumbuhan penduduk, sehingga terciptanya penduduk yang berpotensi dan
sejahtera.
Dari uraian diatas penulis tertarik mengangkat judul “ Laju Pertumbuhan
Penduduk Di Indonesia Tahun 2010 berdasarkan data tahun 1997 – 2007.
1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan Judul tersebut maka yang menjadi permasalahan adalah “Bagaimana
tingkat laju pertumbuhan penduduk dan berapa jumlah penduduk pada tahun 2010
berdasarkan data jumlah penduduk pada tahun 1997-2007.
1.3 Batasan Masalah
Pembatasan masalah bertujuan untuk memperjelas arah dan tujuan dari suatu masalah
yang akan diteliti sehingga tidak menimbulkan kekeliruan. Untuk lebih mengarahkan
penguraian, sesuai dengan latar belakang dan tuntutan menetapkan masalahnya sehingga
ada yang menjadi arah sebagai pedoman yang jelas dan tegas dalam mengambil
keputusan. Sehubungan dengan itu Penulis membatasi hanya menghitung Laju
Pertumbuhan Penduduk untuk tahun 2010, yang didasarkan pada data jumlah penduduk
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pertumbuhan penduduk sekaligus jumlah penduduk pada tahun 2010 berdasarkan data
jumlah penduduk tahun 1997 – 2007.
1.5 Tinjauan Pustaka
Untuk kepentingan pembangunan dari berbagai kepentingan diperlukan proyeksi jumlah
penduduk dari tahun-tahun sebelumnya, apalagi kebutuhan perhitungan dengan proyeksi
sangat membantu. Salah satu perkiraan yang dapat membantu untuk mengetahui Jumlah
Penduduk di masa yang akan datang adalah Proyeksi (Projection).
Proyeksi Penduduk adalah perhitungan yang menunujukkan angka Fertilitas, mortalitas
dan migrasi di masa yang akan datang. Perkiraan penduduk tidak hanya beberapa tahun,
tetapi bias saja perkiraan beberapa puluh tahun yang akan datang . Jadi proyeksi
penduduk menggunakan beberapa asumsi sehingga jumlah penduduk yang akan datang
adalah X kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berada pada tingkat
1.6 Metodologi Penelitian
Adapun cara yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Pengumpulan Data
Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara.
Data berupa laporan yang langsung diberikan oleh Badan Pusat Statistik(BPS)
Provinsi Sumatera Utara, yaitu Data jumlah Penduduk berdasarkan tahun
1997-2007.
2. Analisis Data (Perhitungan Pertumbuhan Penduduk)
Untuk Menghitung Jumlah Penduduk di Tahun mendatang di gunakan rumus
dengan pendekatan pada Model Matematis. Dan model yang sesuai adalah
“Model Eksponensial”dengan rumus sebagai berikut :
P
n= P
o.e
rndengan :
P
n =Jumlah penduduk pada n tahun
P
0 = Jumlah penduduk pada awal tahunr
= Tingkat pertumbuhan pendudukUntuk Menghitung proyeksi laju pertumbuhan penduduk menggunakan asumsi
pada Pertumbuhan geometri, karena laju pertumbuhan ini bersifat berskala atau bertahap
dalam selang waktu tertentu. Adapun Rumus yang digunakan sebagai berikut:
P
n= P
0( 1 + r )
ndengan :
P
n =Jumlah penduduk pada n tahun
P
0 = Jumlah penduduk pada awal tahunr
= Tingkat pertumbuhan pendudukn
= Periode waktu dalam tahunUntuk menghitung Rasio Jenis Kelamin digunakan rumus sebagai berikut :
SR
i =Perempuan Penduduk
Jumlah
laki Laki Penduduk
Jumlah −
X 100 %
Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) menurut kelompok umur dapat dituliskan sebagai
berikut :
SR
i =Fi Mi
x K
Mi = Jumlah Penduduk Laki-laki pada golongan umur i tahun
Fi = Jumlah Penduduk Perempuan pada golongan umur i tahun
K = Konstanta, biasanya 100
1.7Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, Identifikasi masalah, Batasan
Masalah, Tujuan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, dan
sistematika Penelitian.
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
Bab ini berisi tentang suatu tinjauan teori untuk menguraikan pengertian
demografi penduduk dan teori-teori yang berhubungan dengan
kependudukan. Disini juga akan dijelaskan metode apa yang digunakan
untuk memproyeksikan(meramalkan) serta hal-hal yang mendukung
perhitungan dalam kependudukan.
Bab ini menjelaskan sejarah singkat tempat riset yaitu sejarah tentang
Badan Pusat Statistik(BPS) Propinsi Sumatera Utara.
BAB 4 ANALISIS DAN EVALUASI
Bab ini menjelaskan tentang perhitungan yang akan dilakukan untuk
memproyeksikan jumlah penduduk ditahun yang akan datang.
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini penulis menjelaskan tentang program yang digunakan dalam
pengolahan data tersebut yaitu program Microsoft Excel
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memberikan kesimpulan yang diambil setelah pengolahan data
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Dasar Demografi
Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti “ Demos ” adalah rakyat atau
penduduk dan “ Grafein ” adalah menulis. Jadi Demografi adalah tulisan-tulisan atau
karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini dipakai pertama kalinya
oleh Achille Guillard dalam karangannya yang berjudul “ Elements de Statistique
Humaine on Demographic Compares “ pada tahun 1885.
Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982) definisi
demografi adalah sebagai berikut : Demography is the scientifict study of human
their development (change). Terjemahannya sebagai berikut : Demografi mempelajari
penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur (komposisi penduduk) dan
perkembangannya (perubahannya).
Philip M. Hauser dan Duddley Duncan (1959) mengusulkan definisi demografi
sebagai berikut : Demography is the study of the size, territorial distribution and
composition of population, changes there in and the components of a such changes which
maybe identified as natality, territorial movement (migration), and social mobility
(changes of states). Terjemahan sebagai berikut : Demografi mempelajari jumlah,
persebaran, territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan
sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak
territorial (migrasi) dan mobilisasi sosial (perubahan status)
Masih banyak lagi ahli demografi yang menjelaskan tentang pengertian
demografi. Maka dari kedua definisi diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut :
Demografi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah.
Struktur penduduk meliputi : jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur ini
selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi, yaitu :
Demografi dalam pengertian yang sempit dinyatakan sebagai “ demografi formal”
yang memperhatikan ukuran atau jumlah penduduk, distribusi atau persebaran penduduk,
struktur penduduk atau komposisi, dan dinamika atau perubahan penduduk. Ukuran
penduduk menyatakan jumlah orang dalam suatu wilayah tertentu. Distribusi penduduk
menyatakan persebaran penduduk di dalam suatu wilayah pada suatu waktu tertentu, baik
berdasarkan wilayah geografi maupun konsentrasi daerah pemukiman. Stuktur penduduk
menyatakan komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin atau golongan umur.
Sedangkan perubahan penduduk secara implisit menyatakan pertambahan penduduk atau
penurunan jumlah penduduk secara parsial ataupun keseluruhan sebagai akibat
berubahnya tiga komponen utama perubahan jumlah penduduk. Kelahiran, kematian, dan
migrasi.
Dalam pengertian yang lebih luas, domografi juga memperhatikan berbagai
karakteristik individu maupun kelompok, yang meliputi tingkat sosial, budaya, dan
ekonomi. Karakteristik sosial dapat mencakup status keluarga, tempat lahir, tingkat
pendidikan, dan lain sebagainya. Karakteristik ekonomi meliputi antara lain aktivitas
ekonomi, jenis pekerjaan, lapangan pekerjaan, dan pendapatan. Sedangkan aspek budaya
berkaitan dengan persepsi, aspirasi dan harapan-harapan.
John Graunt, seorang pedagang kain yang hidup pada abad ke 17 di London, dianggap
sebagai Bapak Demografi. Ia melakukan analisa data kelahiran dan kematian, dan dari
hasil analisanya dikemukakan batasan-batasan umum tentang kematian (mortality),
Kelahiran (fertility), migrasi dan perkawinan dalam hubungannya dengan proses
penduduk.
Dalam sejarah perkembangan demogafi timbul masalah mengenai pembagian
cabang ilmu ini. Methorst dan Sirks membedakan masalah kependudukan menjadi dua
yaitu yang bersifat kuantitatif (demografi) dan kualitatif yang membahas masalah
penduduk dari segi genetis dan biologis. Gagasan ini tidak mendapat dukungan. Oleh
karena demogafi menggunakan banyak hitungan tapi dapat juga bersifat kualitatif.
Dengan demikian memberikan kesan kepada orang bahwa demografi hanyalah
penyusunan statistik penduduk.
Pure Demography (Demografi Murni) atau juga disebut demografi formal
menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik-teknik
tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk di masa depan atau di masa
2.1.2 Tujuan – tujuan dan Penggunaan Demografi
Menurut para ahli demografi, tujuan demografi di bagi menjadi 4 tujuan pokok yaitu :
1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
2. Menjelaskan pertumbuhan di masa lampau, penurunannya dan persebarannya
dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan
bermacam-macam aspek organisasi sosial.
4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan
kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga-lembaga
swasta maupun pemerintah baik di tingkat daerah maupun nasional.
Perencanaan-perencanaan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kemiliteran,
kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian, dan perudahaan-perusahaan yang
memproduksi barang dan jasa, jalan, rumah-rumah sakit,pusat pertokoandan
pusat-pusat rekreasi akan menjadi lebih tepat apabila kesemuanya didasarkan pada data
Dinamika penduduk adalah merupakan keseimbangan yang dinamis antara
kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah
penduduk. Secara terus-menerus penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir
(menambah jumlah penduduk), tetapi secara bersamaan pula akan di kurangi oleh jumlah
kematian yang terjadi pada semua golongan umur. Sementara itu migrasi juga berperan
akan menambah dan emigran akan mengurangi jumlah penduduk.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk di akibatkan oleh 4
komponen yaitu : kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), in-migration (migrasi
masuk) dan out-migration (migrasi keluar).
2.2 Kegunaan Proyeksi Penduduk
Penduduk adalah Semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia
selama 6 bulan atau lebih dan atau orang yang berdomisili kurang dari 6 bulan dengan
bertujuan menetap. Sedangkan proyeksi adalah perhitungan dengan meramalkan atau
Proyeksi Penduduk adalah perhitungan yang menunujukkan angka Fertilitas,
mortalitas dan migrasi di masa yang akan datang. Perkiraan penduduk tidak hanya
beberapa tahun, tetapi bisa saja perkiraan beberapa puluh tahun yang akan datang . Jadi
proyeksi penduduk menggunakan beberapa asumsi sehingga jumlah penduduk yang akan
datang adalah X kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berada pada tingkat
tertentu(Abdurrahman Ritonga; 2003)
Semua perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk tidak saja
pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa-masa mendatang yang
disebut dengan proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan jumlah
penduduk untuk masa mendatang, tetapi suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan
asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran, kematian,
dan migrasi penduduk. Ketiga komponen inilah yang menentukan besarnya jumlah
penduduk dan struktur pnduduk yang akan datang.
Ketajaman proyeksi penduduk sangat tergantung pada ketajaman asumsi
komponen pertumbuhan penduduk yang dibuat. Menurut BPS (1998), untuk menentukan
asumsi tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan di masa yang akan datang,
diperlukan data yang menggambarkan keadaan di masa lampau hingga kini, faktor-faktor
dengan komponen yang lain serta target yang akan dicapai atau diharapkan pada masa
yang akan datang.
Proyeksi penduduk ini secara periodik perlu direvisi, karena sering terjadi bahwa
asumsi tentang kecenderungan tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan
penduduk(migrasi) yang melandasi proyeksi lama tidak sesuai lagi dengan kenyataan.
2.3 Metode Yang Digunakan
2.3.1 Angka Pertumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan angka rata-rata pertambahan penduduk
pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen (%).
1. Pertumbuhan Aritmatika
Petumbuhan penduduk secara aritmatika adalah pertumbuhan penduduk dengan
jumlah adalah sama setiap tahun. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Pn = P0 ( i + rn )
dengan :
Pn = Jumlah penduduk pada n tahun
P0 = Jumlah penduduk pada awal tahun
r = Tingkat pertumbuhan penduduk
n = Periode waktu dalam tahun
2. Pertumbuhan Geometri
Pertumbuhan Geometri adalah pertumbuhan penduduk bertahap, yaitu dengan
memperhitungkan pertumbuhan penduduk hanya pada akhir tahun dari suatu
Pn = P0 ( i + r )n
dengan :
Pn = Jumlah penduduk pada n tahun
P0 = Jumlah penduduk pada awal tahun
r = Tingkat pertumbuhan penduduk
n = Periode waktu dalam tahun
3. Pertumbuhan Eksponensial
Pertumbuhan Eksponensial adalah petumbuhan penduduk yang berlangsung
secara terus menerus ( continous). Ukuran penduduk secara eksponensial ini lebih
tepat, mengingat bahwa dalam kenyataannya pertumbuhan penduduk juga
berlangsung terus-menerus. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Pn = Po.ern
dengan :
Pn = Jumlah penduduk pada n tahun
P0 = Jumlah penduduk pada awal tahun
r = Tingkat pertumbuhan penduduk
n = Periode waktu dalam tahun
2.3.2 Rasio Jenis Kelamin
Rasio adalah perbandingan dua perangkat, yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu.
Dalam pengerjaannya, rasio (ratio) adalah perbandingan dikalikan 100. Ukuran Rasio ini
sangat sering dipergunakan.
Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) adalah perbandingan jumlah antara jenis kelamin
laki-laki dan perempuan dan biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki
per 100 perempuan. Secara umum dapat ditulis :
SRi =
Perempuan Penduduk
Jumlah
laki Laki Penduduk
Jumlah −
X 100 %
Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) menurut kelompok umur dapat dituliskan sebagai
berikut :
SRi =
Fi Mi
x K
Dengan :
SRi = Rasio jenis kelamin pada golongan umur i tahun
Fi = Jumlah Penduduk Perempuan pada golongan umur i tahun
K = Konstanta, biasanya 100
2.4 Perkembangan Penduduk
Perkembangan jumlah penduduk sangat erat kaitannya dengan perkembangan peradaban
manusia dalam berinteraksi dengan alam sekitarnya. Ada tiga tahapan perkembangan
peradaban manusia hingga kini : Pertama, zaman ketika manusia mulai mempergunakan
alat-alat untuk menanggulangi kehidupannya. Kedua, zaman ketika manusia mulai
mengembangkan usaha pertanian menetap. Zaman ini mengubah kehidupan perburuan
menjadi kehidupan pertanian atau kehidupan yang sifatnya nomadis menjadi kehidupan
menetap di sekitar daerah pertanian. Ketiga, zaman mulianya era industrialisasi, yaitu
sekitar pertengahan abad ke-17 sesudah masehi. Zaman ini ditandainya dengan
tumbuhnya pusat-pusat industri, dan semakin berkembangnya kota-kota sebagai tempat
pemukiman manusia.
Sejalan dengan semakin bekembangnya ilmu pengetahuan dan pekembangan
menjadi semakin baik. Hal ini sangat mempengaruhi penurunan tingkat mortalitas
penduduk. Seperti banyak diketahui bahwa ledakan penduduk yang terjadi pada
abad-abad terakhir ini terutama karena menurunnya tingkat kematian dengan cepat, sementara
tingkat kelahiran belum dapat dikontrol dengan baik.
Tingginya laju petumbuhan penduduk di beberapa bagian Negara di dunia
menyebabkan jumlah penduduk meningkat dengan cepat. Di sebagian Negara telah
terjadi kemiskinan dan kekurangan pangan. Fenomena ini menggelisahkan beberapa ahli,
dan masing-masing dari mereka berusaha mencari faktor-faktor penyebab kemiskinan
BAB 3
SEJARAH SINGKAT
BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia
Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi empat masa pemerintahan di
Indonesia, antara lain :
Pada masa Hindia Belanda ini, Kantor Statistika pertama didirikan oleh Direktur
Pertanian, Kerajinan, dan Perdagangan (Directur Van Landbow Nijierheid en Handle),
pada bulan februari 1920 dan berkedudukan di Bogor, kantor ini diserahi tugas untuk
mengolah dan mempublikasikan data statistic.
Pada bulan Maret tahun 1923, dibentuk suatu komisi untuk statistik yang
merupakan anggotanya wakil tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diberi tugas
Merencanakan tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam
kegiatan dibidang statistik di Indonesia.
Pada tanggal 24 Septaember 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama
Center Kantoor Voor de Statistiek (CKS) atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke
Jakarta. Bersama dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme Statistik perdagangan
yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA) yang disebut
sekarang Kantor Bea Cukai.
3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang
Statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada
masa ini juga CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.
3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik
ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu
KPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia). Tahun 1946,
kantor KPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai sekuens dari perjanjian Linggarjati.
Sementara ini pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali : CKS.
Berdasarkan edaran Kementerian Kemakmuran , tanggal 12 Juni 1950
No.219/S.C,KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kemakmuran. Dengan surat
Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 Nomor P/44, lembaga KPS dibawah dan
tanggung jawab kepada Menteri Perekonomian. Selanjutnya keputusan Menteri
bagian, yaitu bagian research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata
usaha yang disebut Afdeling B.
Dengan keputusan presiden RI Nomor 131 tahun 1957, Kementerian
Perekonomian dipecah menjadi Kementerian Perdagangan dan Kementerian
Perindustrian. Untuk selanjutnya Keputusan Presiden RI Nomor 172 tahun
1957,terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan
urusan statistik yang semula menjadi tangggung jawab dan wewenang berada dibawah
Perdana Menteri.
3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang
Pada pemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan
dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapat statistik yang handal, lengkap, akurat
dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi Biro Pusat Statistik.
Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan struktur
1. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 tentang organisasi BPS.
2. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi BPS.
3. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, dan
susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistik.
4. Undang-undang No.16 tahun 1997 tentang Statistik.
5. Keputusan Presiden RI No.86 tahun 1998 tentang BPS.
6. Keputusan Kepala BPS No.100 tahun 1998 tentang Organisasi dan tata kerja BPS
7. PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaraan Statistik.
Tahun 1968,ditetapkan peraturan pemerintahan No. 16 tahun 1968 yaitu yang
mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, peraturan
pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan
pemerintahan N0. 16 tahun 1968, berdasarkan peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 di
tiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik Propinsi dan di
Kabupaten atau Kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama kantor
statistik Kabupaten atau Kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang
statistik sebagai pengganti UU no. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17
Juli 1998 dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No.86 tahun 1998 ditetapkan
Badan Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang
3.1.5 Program Pengembangan Statistik
Untuk mewujudkan pembangunan statistik, Badan Pusat Statistik membagi kedalam 4
(empat) program, yaitu :
a. Program penyempurnaan dan pengembangan statistik
b. Program penyempurnaan sistem informasi
c. Program pendidikan dan aparatur Negara
d. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Negara
Adapun visi dan misi dari Badan Pusat Statistik adalah menjadi informasi statistik
sebagai tulang punggung informasi Pembangunan nasional dan regional, didukung
sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang
mutakhir. Sedangkan misi Badan Pusat Statistik adalah untuk menjunjung pembangunan
nasional Badan Pusat Statistik mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik
pada penyediaan data statistik pada yang bermutu dan handal, efektif dan efisien,
peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik, dan pengembangan
3.2 Kegiatan Badan Pusat Statistik
3.2.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik sebgai lembaga pemerintah non departemen yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada presiden (Kepres No. 86 tahun 1998), dalam melaksankan
tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan :
1. UU No. 16 tentang statistik
2. Keputusan Presiden Nomor 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik
3. Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik
Berdasarkan Keputusan Presiden No. 86 tahun 1998, dalam menyelenggarakan
statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerja sama, serta mengembangkan dan
membina statistik sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik :
1. Perumusan Kebijakan Nasional dibidang statistik
2. Menyusun rencana dan program nasional dibidang statistik
3. Penyelenggaraan Statistik dasar
4. Koordinasi dan kerja sama statistik dengan instansi pemerintah lembaga,
5. Penyusunan dan pengembangan pembakuan konsep defenisi dan klasifikasi
dan ukuran – ukuran serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang mendukung penyelenggaraan statistic
6. Pelayanan data informasi serta hasil statistik kepada pemerintah dan
masyarakat secara berkala dan sewaktu – waktu baik dari hasil
penyelenggaraan sendiri maupun hasil kompilasi produk administrasi
7. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara, baik langsung maupun tidak
langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan dasar statistik bagi masyarakat.
8. Pembinaan penyelenggaraan statistik, responden dan penggunaan statistik.
9. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan
pengendalian dan pengawasan administrasi di lingkungan BPS
3.2.2 Tata Kerja Badan Pusat Statistik
Para Deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerja sama teknis statistik di dalam dan
di luar negeri sesuai dengan bidang tugas masing – masing dan harus melaporkan kepada
Kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi, sibronisasi, dan sinlifiksi, baik dalam lingkungan masing – masing antara
satuan unit organisasi di lingkungan BPS. Maupun dengan instansi lainnya diluar BPS
3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik
Sebagaimana dibuat dalam lampiran, struktur organisasi kantor BPS propinsi Sumatera
Utara, dipimpin oleh seorang kepala dibantu oleh bagian tata usaha. Bagian tata usaha
terdiri dari :
1. Sub Bagian Urusan Dalam
2. Sub Bagian perlengkapan dan Perbekalan
3. Sub Bagian Keuangan
Uraian Tugas Bagian Tata Usaha :
1. Menyusun Program Kerja Tahunan Bagian
2. Mengatur dan melaksanakan perhimpunan dan penyusunan program kerja
tahunan, baik rutin maupun proyek kantor BPS propinsi dan menyimpannya ke
BPS
3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat – menyurat,
pengadaan atau percetakan ke arsip, rumah tangga, pemeliharaan gedung,
keamanan dan ketertiban lingkungan, serta perjalanan dinas dalam dan luar negeri
4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang meliputi
pergudangan, inventaris, penghapusan, serta pemeliharaan peralatan dan
perlengkapan
5. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha keuangan,
perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan
Sedangkan bidang penunjang BPS ada 5 (Lima) bidang, yaitu :
1. Bidang statistik Produksi
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS pertanian, industri, serta BPS
konstruksi pertambangan dan energi.
Uraian tugas Bidang Statistik Produksi :
a. Menyusun program tahunan bidang
b. Yang termasuk ruang lingkup tugas bidang BPS Produksi adalah meliputi
pelaksanaan kegiatan statistik pertanian, industri, kontruksi, pertambangan, energi
dan statistik produksi lainnya yang ditentukan
c. Mengatur keikutsertaan program latihan yang diselenggarakan oleh pusat
dibidang statistik produksi
d. Membantu kepala kantor BPS atau pimpinan proyek atau bagian proyek untuk
e. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di
pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihan
f. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk
pelaksaan lapangan
2. Bidang Statistik Distribusi
Bidang Statistik Distribusi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS harga
konsumen dan perdagangan besar, BPS Keuangan, dan harga produsen, serta BPS
Niaga dan Jasa.
Uraian tugas Bidang Statistik Distribusi :
a. Menyusun program tahunan bidang
b. Yang termasuk ruang lingkup tugas bidang BPS distribusi adalah meliputi harga
konsumen dan perdagangan besar, keuangan harga produsen, niaga dan jasa, serta
statistik distribusi lainnya
c. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat
dibidang statistik distribusi
d. Membantu kepala kantor BPS propinsi atau pimpinan proyek untuk menyiapkan
e. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di
pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya
f. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk
pelaksaan lapangan
3. Bidang Statistik Kependudukan
Bidang BPS Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS
Demografi, rumah tangga, BPS tenaga kerja, dan BPS kesejahteraan.
Uraian tugas Bidang Statistik Kependudukan :
a. Menyusun program tahunan bidang
b. Yang termasuk ruang lingkup tugas bidang BPS Kependudukan adalah meliputi
pelaksaan kegiatan BPS Demografi dan rumah tangga,
ketenagakerjaan, dan kesejahteraan rakyat, dan statistik
c. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat
dibidang statistik kependudukan
d. Membantu Kepala Kantor BPS propinsi atau pimpinan proyek atau pimpinan
e. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan
dipusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data
Analsis data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut :
1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau
rasionya kemudian diambil kesimpulannya.
2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau
komponen-komponen yang lebih kecil agar dapat :
a. mengetahui komponen yang menonjol
b. membandingkan antara komponen yang satu dengan yang lainnya
c. membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhannya.
3. Memperkirakan atau memperbandingkan besarnya pengaruh secara kuantitatif
dari suatu kejadian lainnya serta memperkirakan/meramalkan kejadian lainnya
4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2010
Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya dan biasanya dinyatakan dalam persentase. Hampir semua
Negara maju telah menyusun perkiraan jumlah seluruh penduduk setiap tahun. Dalam hal
ini prosedur untuk menghitung angka pertumbuhan penduduk boleh dikatakan cukup
sederhana Karena perhitungannya dilakukan dengan membagi pertambahan jumlah
penduduk selama tahun yang bersangkutan dengan jumlah penduduk pada tahun awal.
Pada kenyataannya banyak Negara tidak mempunyai angka yang tepat mengenai
kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk dan akhirnya jumlah penduduk yang
paling tepat banyak diketahui dari hasil sensus.
Dalam pengolahan data dapat dilakukan dengan menggunakan model Matematis
yang sesuai. Medel yang digunakan adalah Model Eksponensial” dengan rumus sebagai
berikut :
Pn = Po.ern
r =
e n
Po Pn
log
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 1997 – 2007
TAHUN
JENIS KELAMIN
TOTAL LAKI-LAKI WANITA
1997 98.858.153 99.817.683 198.675.836
1998 100.249.955 101.287.883 201.537.838
1999 102.195.025 102.588.906 204.783.931
2000 103.179.808 102.663.388 205.843.196
2001 100.922.520 100.711.017 201.703.537
2002 101.484.577 101.222.841 202.707.418
2003 107.799.381 106.574.715 214.374.096
2004 108.876.089 108.196.257 217.072.346
2005 109.734.002 109.470.998 219.205.000
2006 110.981.950 110.318.050 221.300.000
2007 112.409.856 112.770.144 225.180.000
Tabel 4.3 Jumlah Perubahan Penduduk Indonesia Menurut Jenis Kelamin Tahun 1997-2007
TAHUN
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PERUBAHAN/TAHUN
LAKI-LAKI WANITA LAKI-LAKI WANITA
1997 98.858.153 99.817.683 1.913.544 1.237.408
1998 100.249.955 101.287.883 1.391.802 1.470.200
1999 102.195.025 102.588.906 1.945.070 1.301.023
2000 103.179.808 102.663.388 984.783 74.482
2001 100.922.520 100.711.017 -2.257.288 -1.952.371
2002 101.484.577 101.222.841 562.057 511.824
2003 107.799.381 106.574.715 6.314.804 5.351.874
2004 108.876.089 108.196.257 1.076.708 1.621.542
2005 109.734.002 109.470.998 857.913 1.274.741
2006 110.981.950 110.318.050 1.247.948 847.052
Dengan :
Jumlah penduduk laki – laki pada tahun 1996 adalah 96.944.609
Jumlah penduduk perempuan pada tahun 1996 adalah 98.580.275
Tanda (-) : Berarti berkurangnya Jumlah Penduduk.
4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk
Adapun perhitungan jumlah penduduk didahului dengan menghitung tingkat
pertumbuhan penduduk, yang nantinya dengan tingkat pertumbuhan tadi kita gunakan
sebagai peramalan jumlah penduduk di masa yang akan datang, Rumus yang digunakan
untuk menghitung Jumlah penduduk sebagai berikut :
r = e t
Po Pt
log log
Dengan t log e = 0,43429
dan rumus untuk menghitung Jumlah penduduk yaitu :
1. Persentase Perubahan Penduduk Laki – laki pertahun :
(
)
% 95 , 1 019546 , 0 43429 , 0 609 . 944 . 96 858153 . 98 log log1997 = = =
r
(
)
% 39 , 1 013981 , 0 43429 , 0 153 . 858 . 98 955 . 249 . 100 log log1998 = = =
r
(
)
% 92 , 1 019217 , 0 43429 , 0 955 . 249 . 100 025 . 195 . 102 log log1999 = = =
r
(
)
% 95 , 0 00959 , 0 43429 , 0 025 . 195 . 102 808 . 179 . 103 log log2000 = = =
r
(
)
% 21 , 2 02212 , 0 43429 , 0 808 . 179 . 103 520 . 922 . 100 log log2001 = =− =−
r
(
)
% 55 , 0 005554 , 0 43429 , 0 520 . 922 . 100 577 . 484 . 101 log log2002 = = =
r
(
)
% 04 , 6 060366 , 0 43429 , 0 577 . 484 . 101 381 . 799 . 107 log log2003 = = =
r
(
)
% 99 , 0 009939 , 0 43429 , 0 381 . 799 . 107 089 . 876 . 108 log log2004 = = =
(
)
% 78 , 0 007849 , 0 43429 , 0 089 . 876 . 108 002 . 734 . 109 log log2005 = = =
r
(
)
% 13 , 1 011308 , 0 43429 , 0 002 . 734 . 109 950 . 981 . 110 log log2006 = = =
r
(
)
% 28 , 1 012784 , 0 43429 , 0 950 . 981 . 110 856 . 409 . 112 log log2007 = = =
r
2. Persentase Perubahan Penduduk Perempuan pertahun :
(
)
% 25 , 1 012474 , 0 43429 , 0 275 . 850 . 98 683 . 817 . 99 log log1997 = = =
r
(
)
% 46 , 1 014622 , 0 43429 , 0 683 . 817 . 99 883 . 287 . 101 log log1998 = = =
r
(
)
% 28 , 1 012763 , 0 43429 , 0 883 . 287 . 101 906 . 288 . 102 log log1999 = = =
(
)
% 073 , 0 000726 , 0 43429 , 0 906 . 288 . 102 388 . 663 . 102 log log2000 = = =
r
(
)
% 92 , 1 019201 . 0 43429 , 0 388 . 663 . 102 017 . 711 . 100 log log2001 = =− =−
r
(
)
% 51 , 0 005069 , 0 43429 , 0 017 . 711 . 100 841 . 222 . 101 log log2002 = = =
r
(
)
% 15 , 5 051522 , 0 43429 , 0 841 . 222 . 101 715 . 574 . 106 log log2003 = = =
r
(
)
% 51 , 1 015101 , 0 43429 , 0 715 . 574 . 106 257 . 196 . 108 log log2004 = = =
r
(
)
% 17 , 1 011713 , 0 43429 , 0 257 . 196 . 108 998 . 470 . 109 log log2005 = = =
r
(
)
% 77 , 0 007708 , 0 43429 , 0 998 . 470 . 109 050 . 318 . 110 log log2006 = = =
r
(
)
% 20 , 2 021984 , 0 43429 , 0 050 . 318 . 110 144 . 770 . 112 log log2007 = = =
3. Persentase perubahan penduduk laki –laki dan perempuan pertahun :
(
)
% 60 , 1 015987 , 0 43429 , 0 884 . 524 . 195 836 . 675 . 198 log log1997 = = =
r
(
)
% 43 , 1 014303 , 0 43429 , 0 836 . 675 . 198 838 . 537 . 201 log log1998 = = =
r
(
)
% 60 , 1 015978 , 0 43429 , 0 838 . 537 . 201 931 . 783 . 204 log log1999 = = =
r
(
)
% 52 , 0 005159 , 0 43429 , 0 931 . 783 . 204 196 . 843 . 205 log log2000 = = =
r
(
)
% 07 . 2 020663 , 0 43429 , 0 196 . 843 . 205 537 . 633 . 201 log log2001 = =− =−
r
(
)
% 53 , 0 005312 , 0 43429 , 0 537 . 633 . 201 418 . 707 . 202 log log2002 = = =
r
(
)
% 60 , 5 055960 , 0 43429 , 0 418 . 707 . 202 096 . 374 . 214 log log2003 = = =
r
(
)
% 25 , 1 012508 , 0 43429 , 0 096 . 374 . 214 346 . 072 . 217 log log2004 = = =
(
)
% 98 , 0 009777 , 0 43429 , 0 346 . 072 . 217 000 . 205 . 219 log log2005 = = =
r
(
)
% 95 , 0 009512 , 0 43429 , 0 000 . 205 . 219 000 . 300 . 221 log log2006 = = =
r
(
)
% 74 , 1 017381 , 0 43429 , 0 000 . 300 . 221 000 . 180 . 225 log log2007 = = =
r
4. Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Pada Tahun 2007
a. Untuk laki –laki
% 28 , 1 012847 , 0 3429 , 4 055792 , 0 3429 , 4 153 . 858 . 98 856 . 409 . 112 log 43429 , 0 . 10 log 1997 2007
2007 = = = = =
P P
r
b. Untuk perempuan % 22 , 1 012201 , 0 3429 , 4 052987 , 0 3429 , 4 683 . 817 . 99 144 . 770 . 112 log 43429 , 0 . 10 1997 2007
2007 = = = = =
P P Log r
[image:55.595.128.523.469.698.2]r2007 = 1,22 %
Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Indonesia Menurut Jenis Kelamin Tahun 1997 – 2007
Tahun Jumlah laki-laki ( % )
Jumlah Perempuan ( % )
Jumlah laki – laki dan perempuan
( % )
1997 1,95 1,25 1,60
1998 1,39 1,46 1,43
1999 1,92 1,28 1,60
2000 0,95 0,07 0,52
2001 -2,21 -1,92 -2,07
2003 6,04 5,15 5,60
2004 0,99 1,51 1,25
2005 0,78 1,17 0,98
2006 1,13 0,77 0,95
2007 1,27 2,20 1,74
Jumlah 14,80 13,45 14,12
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 4.2
Dari Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase perubahan jumlah penduduk
Laki –laki dan perempuan secara keseluruhan menurun dan dari hasil survey penurunan
ini terjadi karena kesadaran masyarakat untuk melaksanakan program KB
(Keluarga Berencana) yang digalakkan pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan
keluarga serta banyaknya penduduk Indonesia berpindah dari satu daerah ke daerah lain
atau dari provinsi satu ke provinsi lain,yang mungkin disebabkan karena faktor lapangan
pekerjaan yang tidak tersedia di daerah asal.
Dengan diperolehnya persentase jumlah penduduk Indonesia maka ramalan atau
taksiran jumlah penduduk dapat ditentukan dengan menggunakan harga perubahan
Jumlah penduduk Indonesia dengan menggunakan rumus, yaitu :
1. Ramalan Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2008
a. Untuk Laki – laki
P2008 = P2007 . e . r . n
= 112.409.856 . 2,718282 0.012847 x 1
= 112.409.856 x 1,012930
= 113.863.302
b. Untuk Perempuan
P2008 = P2007 . e. r. n
= 112.770.144 x 2,718282 0,012201 x 1
= 112.770.144 x 1,012276
= 114.154.481
2. Ramalan Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2009
a. Untuk Laki – laki
P2009 = P2008 . e . r . n
= 113.863.302. 2,718282 0.012847 x 2
=113.863.302 x 1,026027
b. Untuk Perempuan
P2009 = P2008 . e. r. n
= 114.154.481 x 2,718282 0,012201 x 2
= 114.154.481 x 1,024702
= 116.974.344
3. Ramalan Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2010
a. Untuk Laki – laki
P2010 = P2009 . e . r . n
= 116.826.815. 2,718282 0.012847 x 3
=116.826.815 x 1,039293
= 121.417.331
b. Untuk Perempuan
P2010 = P2009 . e. r. n
= 116.974.344 x 2,718282 0,012201 x 3
= 116.974.344 x 1,037281
= 121.335.281
Dari hasil peramalan jumlah penduduk Indonesia dengan menggunakan
Perumusan Eksponensial Of Growth seperti perhitungan di atas, maka di dapat nilai dari
[image:59.595.101.533.278.449.2]Tahun 2008 – 2010. Untuk Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.5 Hasil Peramalan Jumlah Penduduk Indonesia dari Tahun 2008 – 2010
Tahun
Jumlah Penduduk
Jumlah Laki - laki Perempuan
2008
2009
2010
113.863.302
116.826.815
121.417.331
114.154.481
116.974.344
121.335.281
228.017.783
233.801.159
242.752.612
Jumlah 352.107.448 352.464.106 704.571.554
4.3 Keadaan Laju Pertumbuhan Penduduk
Adapun perhitungan laju pertumbuhan penduduk sebagai berikut :
Pn = P0 ( 1 + r )n
Kita dapat menghitung laju pertumbuhan dengan asumsi lima tahun sekali, yaitu
tahun 1997 – 2002, 1998 – 2003, 1999 – 2004, 2000 – 2005, 2001 – 2006, dan 2002 –
1. Laju pertumbuhan penduduk tahun 1997 – 2002
Pn = P0 ( 1 + r )n
P2002 = P1997 ( 1 + r )5
202.707.418 = 198.675.836 ( 1 + r )5
( 1 + r )5 =
836 . 675 . 198
418 . 707 . 202
( 1 + r )5 = 1,020292
5 Log ( 1 + r ) = log 1,020292
log ( 1 + r ) = 5 008724 ,
0
log ( 1 + r ) = 0,001745
1 + r = Antilog 0,001745
r = 1,004026 – 1
r = 0,004026
r = 0,40 %
2. Laju pertumbuhan penduduk tahun 1998 – 2003
Pn = P0 ( 1 + r )n
P2003 = P1998 ( 1 + r )5
( 1 + r )5 =
838 . 537 . 201
096 . 374 . 214
( 1 + r )5 = 1,063692
5 Log ( 1 + r ) = log 1,063692
log ( 1 + r ) = 5 026816 ,
0
log ( 1 + r ) = 0,005363
1 + r = Antilog 0,005363
r = 1,012426 – 1
r = 0,012426
r = 1,24 %
3. Laju pertumbuhan penduduk tahun 1999 – 2004
Pn = P0 ( 1 + r )n
P2004 = P1999 ( 1 + r )5
217.072.346 = 204.783.931 ( 1 + r )5
( 1 + r )5 =
931 . 783 . 204
346 . 072 . 217
5 Log ( 1 + r ) = log 1,060007
log ( 1 + r ) = 5 025309 ,
0
log ( 1 + r ) = 0,005062
1 + r = Antilog 0,005062
r = 1,011723 – 1
r = 0,011723
r = 1,17 %
4. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2000 – 2005
Pn = P0 ( 1 + r )n
P2005 = P2000 ( 1 + r )5
219.205.000 = 205.843.196 ( 1 + r )5
( 1 + r )5 =
196 . 843 . 205
000 . 205 . 219
( 1 + r )5 = 1,064912
5 Log ( 1 + r ) = log 1,064912
log ( 1 + r ) = 5 027314 ,
log ( 1 + r ) = 0,005462
1 + r = Antilog 0,005462
r = 1,012658 – 1
r = 0,012658
r = 1,27 %
5. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2001 – 2006
Pn = P0 ( 1 + r )n
P2006 = P2001 ( 1 + r )5
221.300.000 = 201.703.537 ( 1 + r )5
( 1 + r )5 =
537 . 703 . 201
000 . 300 . 221
( 1 + r )5 = 1,097155
5 Log ( 1 + r ) = log 1,097155
log ( 1 + r ) = 5 040268 ,
0
log ( 1 + r ) = 0,008054
1 + r = Antilog 0,008054
r = 1,018717 – 1
r = 0,018717
6. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2002 – 2007
Pn = P0 ( 1 + r )n
P2007 = P2002 ( 1 + r )5
225.180.000 = 202.707.418 ( 1 + r )5
( 1 + r )5 =
418 . 707 . 202
000 . 180 . 225
( 1 + r )5 = 1,110862
5 Log ( 1 + r ) = log 1,110862
log ( 1 + r ) = 5 045660 ,
0
log ( 1 + r ) = 0,009132
1 + r = Antilog 0,009132
r = 1,021250 – 1
r = 0,021250
r = 2,12 %
7. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2003 – 2008
P2008 = P2003 ( 1 + r )5
228.017.783 = 214.374.096( 1 + r )5
( 1 + r )5 =
096 . 374 . 214
783 . 017 . 228
( 1 + r )5 = 1,063644
5 Log ( 1 + r ) = log 1,06364
log ( 1 + r ) = 5 026796 ,
0
log ( 1 + r ) = 0,005359
1 + r = Antilog 0, 005359
r = 1,012417 – 1
r = 0,012417
r = 1,24 %
8. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2004 – 2009
Pn = P0 ( 1 + r )n
P2009 = P2004 ( 1 + r )5
233.801.159 = 217.072.346( 1 + r )5
( 1 + r )5 =
346 . 072 . 217
159 . 801 . 233
5 Log ( 1 + r ) = log 1,077066
log ( 1 + r ) = 5 032242 ,
0
log ( 1 + r ) = 0,006448
1 + r = Antilog 0,006448
r = 1,014959 – 1
r = 0, 014959
r = 1,49 %
9. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2005 – 2010
Pn = P0 ( 1 + r )n
P2010 = P2005 ( 1 + r )5
242.752.612 = 219.205.000( 1 + r )5
( 1 + r )5 =
000 . 205 . 219
612 . 752 . 242
( 1 + r )5 = 1,107423
5 Log ( 1 + r ) = log 1,107423
log ( 1 + r ) = 5 044313 ,
log ( 1 + r ) = 0,008862
1 + r = Antilog 0,006448
r = 1,020616 – 1
r = 0,020616
r = 2,06 %
Kita dapat menghitung Rasio Jenis Kelamin, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk Rasio Jenis Kelamin tahun 2007
SRi =
Perempuan Penduduk
Jumlah
laki Laki Penduduk
Jumlah −
X 100 %
SR
= 100%144 . 770 . 112
856 . 409 . 112
x
Sri = 99,68
2. Untuk Rasio Jenis Kelamin tahun 2008
SR
i =Perempuan Penduduk
Jumlah
laki Laki Penduduk
Jumlah −
Sri
= 100% 481 . 154 . 114 302 . 863 . 113 xSri = 99,74
3. Untuk Rasio Jenis Kelamin tahun 2009
SR
i =Perempuan Penduduk Jumlah laki Laki Penduduk Jumlah −
X 100 %
Sri
= 100% 344 . 974 . 116 815 . 826 . 116 xSri = 99,88
4. Untuk Rasio Jenis Kelamin tahun 2010
SR
i =Perempuan Penduduk Jumlah laki Laki Penduduk Jumlah −
X 100 %
Sri
= 100% 281 . 335 . 121 331 . 417 . 121 xBAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Tahap Implementasi
Tahapan Implementasi merupakan tahapan hasil desain tertulis ke dalam
Programming(coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam
bahasa pemograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai
dengan hasil desain tertulis. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa
yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang
dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri.
5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikan
Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian klik tombol start
pada taskbar, kemudian klik program,lalu pilih Microsoft Office, kemudian ada menu
Gambar 5.1 Mengaktifkan Microsoft Excel
Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja Excel yang sudah siap untuk
dipergunakan. Lembar Kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan
dari atas ke bawah sedangkan baris berurutan dari kiri ke kanan yang terdiri dari 256
kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.
Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasikan dengan alamat
yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris, disamping
Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel
5.4 Pengisisan Data
Pengisian data kedalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan atau
mengetikkan data kedalamnya. Ada dua pilihan cara pengisian data, yaitu menggunakan
pengisian data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, dperlukan langkah – langkah
sebagai berikut :
1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data.
2. Ketik data yang diinginkan.
3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau
mengakhirinya
Sedangkan pilihan kedua dalam mengisi data adalah menggunakan submenu pada
menu edit di Excel. Dengan pilihan ini, maka memliki lebih banyak pilihan, yaitu :
Down, Up, Left, dan Series ( Autofil ).
5.5 Pembuatan Grafik
Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar kerja
sendiri, namun asih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik pada
Excel, biasa menggunakan Icon chart Wizard yang terdapat pada Toolbar. Adapun
langkah – langkah yang diperlukan adalah :
1. Sorot Sel atau range yang ingin dibuat grafik.
2. Klik Icon Insert, maka akan tampil kota dialog Chart Type.
3. Klik Type grafik yang diinginkan dan klik next, tampil kotak dialog Source data.
4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio botton
rows atau coloums yang diinginkan, klik next. Maka akan tampil kotak dialog
Chart Option.
5. Pada Chart option, klik judul grafik. Setelah itu klik Next. Tampil kotak dialog
chart options.
Gambar 5.4 Tampilan Kotak Dialog Chart Type
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi dari perhitungan Jumlah Penduduk Indonesia
berdasarkan tahun 1997 – 2007 maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial dapat dicari persentase
perubahan jumlah penduduk laki – laki, persentase perubahan jumlah penduduk
perempuan, serta perubahan jumlah penduduk secara keseluruhan (laki-laki dan
perempuan) sehingga dapat diramalkan jumlah penduduk di Indonesia di masa
yang akan datang.
2. Diperkirakan Jumlah Penduduk Indonesia menurut jenis kelamin laki-laki pada
tahun 2010 adalah 121.417.331 jiwa, jenis kelamin perempuan sebesar
121.335.281 jiwa, dan secara keseluruhan ( jenis kelamin laki-laki dan
perempuan ) sebesar 242.752.612 jiwa.
3. Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan sebesar
2,06 %.
Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisi jumlah
pertumbuhan penduduk di Indonesia yaitu sebagai berikut :
1. Menurunnya jumlah penduduk setiap tahun, diharapkan pemerintah dapat
mengambil tindakan untuk lebih memperhatikan lagi tingkat kualitas kesehatan
penduduk di Indonesia.
2. Pemerintah harus memperhatikan lagi faktor – faktor yang mempengaruhi
perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Indonesia sehingga pemerataan
penyebaran penduduk dapat terjadi, Dengan melakukan transmigrasi dan
pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya
kesejahteraan rakyat.
3. Pemerintah berupaya menampung dan memberi lapangan pekerjaan untuk
penduduk Indonesia karena meningkatnya jumlah penduduk di Tahun 2010
dengan melaksanakan proyek padat karya, mengadakan pusat – pusat pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Ritonga, Abdurrahman. 2003. Kependudukan dan Lingkungan. Edisi 2. Medan :
Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Ananta, Aris. 1993. Ciri Demografis Kualitas Penduduk dan Pembangunan Ekonomi.
Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Anonimus. 1981. Dasar – dasar Demografi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia