DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik.2006. Karo dalam Angka. Sumatera Utara:Medan
[BPS] Badan Pusat Statistik.2007.Karo dalam Angka. Sumatera Utara:Medan
[BPS] Badan Pusat Statistik.2008.Karo dalam Angka. Sumatera Utara:Medan
[BPS] Badan Pusat Statistik.2009.Karo dalam Angka. Sumatera Utara:Medan
[BPS] Badan Pusat Statistik.2010.Karo dalam Angka. Sumatera Utara:Medan
[BPS] Badan Pusat Statistik.2011.Karo dalam Angka. Sumatera Utara:Medan
[BPS] Badan Pusat Statistik.2012.Karo dalam Angka. Sumatera Utara:Medan
[BPS] Badan Pusat Statistik.2013.Karo dalam Angka. Sumatera Utara:Medan
[BPS] Badan Pusat Statistik.2014.Karo dalam Angka. Sumatera Utara:Medan
[BPS] Badan Pusat Statistik.2015.Karo dalam Angka. Sumatera Utara:Medan
FEUI.1981.Dasar-dasar Demografi.Jakarta:Lembaga Demografi
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Analisis Data
Analisis data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut:
1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau
rasionya kemudian diambil kesimpulannya
2. Mengurangi atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian
atau komponen-komponen yang lebih kecil agar dapat;
a. Mengetahui komponen yang menonjol
b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen yang
lainnya
c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan
keseluruhannya
3. Memperkirakan atau membandingkan besarnya penaruh secara kuantitatif
dari suatu kejadian lainnya serta memperkirakan atau meramalkan kejadian
lainnya yang dapat dinyatakan dengan perubahan nilai suatu variabelnya.
3.2 Keadaan Umum Penduduk Kabupaten Karo
Daerah Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi pegunungam Bukit Barisan dan
merupakan Daerah Hulu sungai. Luas wilayah Kabupaten Karo adalah 2.127,25
Secara geografis terletak antara ′− ′ Lintang Utara dan ′−
′ Bujur Timur.
Daerah Kabupaten Karo terletak pada ketinggian 200-1500 meter diatas
permukaan laut. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan
Kabupaten Deli Serdang, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan
Kabupaten Toba Samosir, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli
Serdang dan Kabupaten Simalungun dan sebelah Barat dengan Propinsi Nangroe
Aceh Darusalam.
Keadaan penduduk Kabupaten Karo setiap tahunnya menunjukkan peningkatan
yang perlu mendapat perhatian. Pesatnya perkembangan jumlah penduduk
disamping masih tingginya angka kelahiran, juga disebabkan oleh urbanisasi,
migrasi pencari kerja dan melanjutkan pendidikan. Hasil Sensus tahun 2010
Penduduk Kabupaten Karo berjumlah 350.960 jiwa. Adapun keadaan jumlah
penduduk daerah Kabupaten Karo adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Karo Menurut Jenis Kelamin Tahun 2005-2014
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
No. Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
No. Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah
9 2013 180.535 183.220 363.755
10 2014 189.815 192.807 382.622
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara
Gambar 3.1 Grafik Jumlah Penduduk Kabupaten Karo Menurut Jenis Kelamin Tahun 2005-2014
3.3 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karo
Adapun perhitungan jumlah penduduk didahului dengan menghitung tingkat
pertumbuhan penduduk yang nantinya dengan tingkat pertumbuhan tersebut
digunakan sebagai peramalan jumlah penduduk yang akan datang.
Rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah penduduk adalah: 0
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Laki-laki
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Perempuan
�
�= � .
��3.3.1 Perubahan Jumlah Penduduk Kabupaten Karo Tahun 2005-2014
Tabel 3.2 Perubahan Jumlah Penduduk Kabupaten Karo Menurut Jenis Kelamin
No. Tahun
Jumlah Penduduk Jumlah Perubahan
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
1 2005 157.107 159.100 - -
Dari tabel diketahui bahwa jumlah penduduk Kabupaten Karo berbeda-beda setiap
tahunnya. Pada tahun 2005 ke 2006 terdapat perubahan jumlah penduduk yang
yang hampir sama terjadi pada tahun 2013 ke 2014 yaitu terdapat perubahan jumlah
penduduk sebanyak 9.280 jiwa pada Laki-laki dan 9.587 jiwa pada Perempuan.
Sedangkan pada tahun 2009 ke 2010 terjadi penurunan jumlah penduduk yaitu
sebanyak 8.079 jiwa pada Laki-laki dan 11.580 jiwa pada Perempuan.
3.3.2 Persentase Pertumbuhan Jumlah Penduduk Laki-laki per Tahun
Rumus :
=
� ����� log �
Maka persentase pertumbuhan jumlah penduduk pada tahun 2005 adalah:
= log ,� ��
Persentase pertumbuhan jumlah penduduk pada tahun 2006 adalah:
= � ��
Persentase pertumbuhan jumlah penduduk pada tahun 2007 adalah:
= �
Jika proses dilanjutkan maka akan diperoleh persentase perubahan jumlah
penduduk laki-laki seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.3 Persentase Pertumbuhan Penduduk Laki-laki Kabupaten Karo per Tahun
3.3.3 Persentase Pertumbuhan Jumlah Penduduk Perempuan per Tahun
Rumus :
=
� ����� log �
= log ,� ��
Persentase pertumbuhan jumlah penduduk pada tahun 2006 adalah:
= log ,� ��
Persentase pertumbuhan jumlah penduduk pada tahun 2007 adalah:
= log ,� ��
Jika proses dilanjutkan maka akan diperoleh persentase perubahan jumlah
Tabel 3.4 Persentase Pertumbuhan Penduduk Perempuan Kabupaten Karo per Tahun
3.3.4 Persentase Pertumbuhan Jumlah Penduduk Keseluruhan per Tahun
Rumus :
=
� ��� �� log �
Maka persentase pertumbuhan penduduk pada tahun 2005 adalah:
= log ,� ��
Persentase pertumbuhan penduduk pada tahun 2006 adalah:
= �
Persentase pertumbuhan penduduk pada tahun 2007 adalah:
= log ,� ��
Jika proses dilanjutkan maka akan diperoleh persentase perubahan jumlah
penduduk Kabupaten Karo seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.5 Persentase Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karo per Tahun
No. Tahun Jumlah
3.4 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Karo
a. Pertumbuhan Penduduk Laki-laki Tahun 2005-2014
Dengan menggunakan rumus:
Jadi pertumbuhan jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Karo tahun
2005-2014 adalah sebesar 2,101%.
b. Pertumbuhan Penduduk Perempuan Tahun 2005-2014
= �
Jadi pertumbuhan jumlah penduduk perempuan di Kabupaten Karo tahun
2005-2014 adalah sebesar 2,135%.
c. Pertumbuhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan Tahun 2005-2014
Dengan menggunakan rumus:
Jadi pertumbuhan penduduk laki-laki dan perempuan di Kabupaten Karo
pada tahun 2005-2014 adalah sebesar 2,118%.
3.4.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2015-2018
b. Proyeksi Tahun 2016
3.4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2015-2018
� = � × , , ×
� = . × ,
� = .
c. Proyeksi Tahun 2017
Rumus: �� = � . ��
� = � × , , ×
� = . × ,
� = .
d. Proyeksi Tahun 2018
Rumus: �� = � . ��
� = � × , , ×
� = . × , , ×
� = .
Tabel 3.6 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki, Perempuan, dan Keseluruhan Kabupaten Karo Tahun 2015-2018
No. Tahun Laki-laki Perempuan Total
1 2015 193.846 196.968 390.814
2 2016 197.961 201.219 399.180
3 2017 202.164 205.561 407.725
3.5 Menghitung Rasio Jenis Kelamin
�= ℎ �ℎ � � − ×
1. Rasio Jenis Kelamin Tahun 2015
= .
. ×
=
Ini berarti bahwa pada tahun 2015 untuk 98 penduduk laki-laki sebanding dengan
100 penduduk perempuan.
2. Rasio Jenis Kelamin Tahun 2016
= .
. ×
=
Ini berarti bahwa pada tahun 2016 untuk 98 penduduk laki-laki sebanding dengan
100 penduduk perempuan.
3. Rasio Jenis Kelamin Tahun 2017
= .. ×
=
Ini berarti bahwa pada tahun 2017 untuk 98 penduduk laki-laki sebanding dengan
100 penduduk perempuan.
4. Rasio Jenis Kelamin Tahun 2018
= .. ×
Ini berarti bahwa pada tahun 2018 untuk 98 penduduk laki-laki sebanding dengan
100 penduduk peremupuan.
Perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk
perempuan di Kabupaten Karo pada tahun 2015-2018 adalah untuk setiap 98
BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Tahap Implementasi
Tahap implementasi meruapakan tahapan hasil desain tertulis kedalam programing
(coding). Pada tahap inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam bahasa
pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai
dengan hasil desain tertulis. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis
apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem
yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebuhan tersendiri (contohnya dalam hal
efisiensi, baik itu efisiensi dalam pemakaian memori maupun dalam hal waktu
memproses data).
Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga
dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang
diinginkan. Dalam pengolahan data proyeksi pertumbuhan jumlah penduduk,
implementasi yang diunakan penulis adalah dengan menggunakan Microsoft Excel.
Selain berfungsi sebagai pengolah angka, Excel juga dapat digunakan untuk
menginput data berupa kata atau teks komputer, untuk dapat menggunakan
Microsoft Excel secara maksimal kita juga harus menguasai sistem operasi
4.2 Pengaktifan Microsoft Excel
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikan
Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows. Kemudian ikuti
langkah-langkah berikut ini:
1. Klik tombol start pada taskbar.
2. Kemudian klik all programs
3. Lalu klik Microsoft Excel pada Microsoft Office.
Gambar 4.1 Mengaktifkan Microsoft Excel
4.3 Membuka Lembar Kerja Baru
Setelah pengaktifan akan tampil lembar kerja Excel yang sudah siap untuk
dipergunakan. Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom
berurutan dari atas ke bawah sedangkan baris berurutan dari kiri ke kanan yang
Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasi dengan alamat
yang merupakan kombinasi antar abjad untuk kolom dan angka untuk baris.
Disamping itu, lembar kerja Excel memiliki banyak elemen yang memiliki fungsi
tersendiri.
Gambar 4.2 Membuka Lembar Kerja Baru
4.4 Pengisian Data
Pengisian data ke dalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan atau
mengetikkan data ke dalamnya. Ada dua pilihan cara pengisian data, yaitu
menggunakan keyboard computer atau melalui sub menu yang terdapat pada menu
Excel. Dalam pengisian data ke dalam lembar kerja dengan keyboard diperlukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data
2. Ketik data yang diinginkan
3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau
Gambar 4.3 Tampilan Pengisian Data pada Lembar Kerja
Sedangkan untuk pilihan yan kedua dalam mengisi data adalah
menggunakan sub menu pada menu edit di Excel. Dengan pilihan ini maka lebih
banyak pilihan yaitu, Down, Up, Left, dan Series (Autofil).
4.5 Pembuatan Grafik
Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar
kerja sendiri, namun masih berada dalam file yang sama. Untuk membuat grafik
pada Excel biasanya menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik
2. Klik icon insert maka akan tampil kotak dialog chart type
3. Klik tipe grafik yang diinginkan
4. Pada tampilan grafik sorot data series dan klik kanan kemudian pilih select data
5. Kemudian sorot kategori yang ada dibawah grafik, klik kanan kemudian pilih
select data dan klik edit pada Horizontal (category) Axies Labels untuk
mengganti kategori sesuai data, kemudian klik OK.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi pertumbuhan penduduk Kabupaten Karo
dengan menggunakan data jumlah penduduk tahun 2005-2014 maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan rumus proyeksi eksponensial dapat diketahui persentase
pertumbuhan jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Karo pada tahun
2005-2014 adalah sebesar 2,101%, persentase pertumbuhan jumlah penduduk
perempuan, di Kabupaten Karo pada tahun 2005-2014 adalah sebesar 2,135%,
serta persentase pertumbuhan jumlah penduduk secara keseluruhan (laki-laki
dan perempuan) di Kabupaten Karo pada tahun 2005-2014 adalah sebesar
2,118%.
2. Diperkirakan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Karo menurut jenis kelamin,
yaitu jenis kelamin laki-laki pada tahun 2018 sebesar 206.456 jiwa, jenis
kelamin perempuan sebesar 209.997 jiwa, dan secara keseluruhan (jenis kelamin
laki-laki dan perempuan) sebesar 416.453 jiwa.
3. Dengan menggunakan rumus Sex Ratio dapat dicari perbandingan banyaknya
penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan di Kabupaten Karo
pada tahun 2018 yaitu untuk setiap 98 penduduk laki-laki sebanding dengan 100
5.2 Saran
Berdasarkan data yan diamati penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah
pertumbuhan penduduk di Kabupaten Karo yaitu sebagai berikut:
1. Dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk setiap tahunnya,
diharapkan pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat untuk lebih
memperhatikan faktor yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang
terjadi di Kabupaten Karo setiap tahunnya seperti tingkat kelahiran dengan
meningkatkan penyuluhan penggunaan alat kontrasepsi bagi pasangan usia
subur dalam menerapkan konsep Keluarga Berencana.
2. Pemerintah menyediakan layanan kesehatan yang dapat dijangkau di berbagai
daerah tertentu dalam upaya lebih memperhatikan pemerataan Rumah Sakit
Bersalin / Klinik Bersalin diseluruh daerah-daerah di Tanah Karo agar fasilitas
layanan kesehatan ibu dan anak juga semakin membaik. Dengan pelayanan dari
Rumah Sakit Bersalin yang malakukan penyuluhan penyuluhan program KB
juga akan mempengaruhi masyarakat dalam keikutsertaan dalam program KB.
3. Memperhatikan kondisi Pendidikan di Tanah Karo seperti wajib sekolah 12
tahun kepada masyarakat secara menyeluruh sehingga secara tidak langsung hal
ini akan mengontrol peningkatan jumlah perkawinan usia muda. Dan dengan
pendidikan yang baik, pemahaman mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam membangun keluarga yang sejahtera tentunya akan semakin lebih baik
pula.
4. Dalam mendukung program pemerintah, seluruh aspek masyarakat memiliki
peran masing-masing untuk mencapai Indonesia sejahtera khususnya Kabupaten
keberhasilan program KB juga dapat dikerjakan oleh orang-orang yang mau
mengambil bagian secara khusus bagi kalangan mahasiswa dan pelajar yang
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kependudukan
Kependudukan sanat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal dari
bahasa Yunani yang berarti: “Demos” adalah rakyat atau penduduk dan “Grafein”
adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan
mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini dipakai untuk pertama kalinya oleh
Achille Guillard dalam karangannya yang berjudul Elements de Statistique
Humaine on Demographic Compares pada tahun 1885.
Menurut Donald J. Bogue di dalam bukunya yang berjudul Principles of
Demoraphy defenisi Demogrfi adalah sebagai berikut:
“Demografi adalah ilmu yan mempelajari secara statistik dan matematik tentang
besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang
masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi yaitu Kelahiran (Fertilitas),
Kematian (Mortalitas), Perkawinan, Migrasi, dan Mobilitas Sosial”.
Selain defenisi yang diberikan oleh Bogue ada beberapa defenisi dari ahli-ahli
demografi lainnya seperti:
a. Johan Suszmilch (1762): Demografi adalah ilmu yang mempelajari hokum Illahi
dalam perubahan-perubahan pada umat mausia yang tampak dari kelahiran,
kematian dan pertumbuhannya.
b. Achille Guillard: Demografi adalah ilmu yang mempelajari seala sesuatu dari
c. George W. Barclay: Demografi adalah ilmu yang memberikan gambaran yang
menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistik. Demografi
mempelajari tingkah laku keseluruhan dan bukan tingkah laku perorangan.
d. Philip M. Hauser & Dudley Duncan: Demografi mempelajari tentang jumlah,
persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya
dan sebab-sebab perubahan tersebut.
Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa demografi adalah
ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahan-perubahan penduduk
atau dengan perkataan lain segala hal yang berhubungan dengan
komponen-komponen perubahan tersebut, seperti kelahiran, kematian, migrasi sehingga
menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin tertentu.
Struktur penduduk selalu berubah-ubah, perubahan tersebut disebabkan
karena prosres demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan
migrasi penduduk. Struktur penduduk merupakan aspek yang statis, yang
menggambarkan penduduk dari hasil sensus penduduk pada hari sensus tersebut.
Data yang didapat pada hari sensus dijadikan sebagai basis perhitungan penduduk.
Setelah hari sensus penduduk tersebut dilakukan maka struktur penduduk akan
berubah dari basis penduduk sebelumnya. Unsur-unsur yang dinamis yang terdiri
dari kelahiran, kematian, dan migrasi. Proses perubahan tersebut disebut pula
dengan proses yang dinamis.
Masalah kependudukan sangat mempengaruhi keejahteraan dan
perkembangan suatu daerah dan Negara. Masalah kependudukan di Indonesia
pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok yang terkait satu sama
lainnya, yaitu:
1. Jumlah penduduk yan tinggi
2. Tingkat pertumbuhan yang tinggi
3. Penyebaran penduduk yang tidak merata
4. Komposisi umur penduduk yang timpang
5. Masalah mobilitas penduduk
Paket masalah kependudukan ini telah menjadi induk dari berbagai masalah lain.
Apabila tidak segera ditanggulangi, tidak mustahil akan mendatangkan efek yang
lebih parah lagi dan dapat melumpuhkan pembangunan nasional.
2.2 Teori Kependudukan
Penduduk adalah orang atau individual yang tinggal atau menetap pada suatu
daerah tertentu dalam jangka waktu yan lama. Sementara itu, penduduk Indonesia
adalah semua orang yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia selama enam
bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi
bertujuan untuk menetap.
2.2.1 Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam persentase. Jumlah
1. Fertilitas
Kelahiran atau fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi
yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas
menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Maksudnya lahir hidup (live birth)
menurut UN & WHO adalah kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan
lamanya didalam kandungan, dimana bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan,
missal bernafas, ada denyut jantungnya atau denyut tali pusat atau gerakan-gerakan
otot. Apabila pada waktu lahir tidak ada tanda kehidupan disebut lahir mati (still
birth).
Disamping dengan istilah fertilitas ada juga istilah fekunditas (fecundity)
sebagai petunjuk kepada kemampuan fisiologis dan biologis seorang perempuan
untuk menghasilkan anak lahir hidup. Seorang perempuan secara biologis subur
(fecund) tidak selalu melahirkan anak, misalnya dia mengatur kelahiran dengan
abstinensi atau menggunakan alat-alat kontrasepsi. Kemampuan biologis seorang
perempuan untuk melahirkan sangat sulit diukur. Ahli demografi hanya
menggunakan pengukuran terhadap kelahiran hidup (live birth). Pengukuran
fertilitas lebih kompleks dibanding pengukuran mortalitas, karena perempuan
hanya meninggal satu kali tetapi dapat melahirkan lebih dari seorang bayi.
Disampin itu seorang yan meninggal pada hari dan waktu tertentu berarti mulai saat
itu orang tersebut tidak mempunyai resiko kematian lagi. Sebaliknya seorang
perempuan yang melahirkan seorang anak tidak berarti resiko melahirkan dari
Kompleksnya penukuran fertilitas karena melahirkan melibatkan dua orang
(suami dan istri), sedangkan kematian hanya melibatkan satu orang saja. Masalah
lain yang juga dapat dijumpai dalam pengukuran fertilitas adalah tidak semua
perempuan mengalami resiko melahirkan karena ada kemungkinan beberapa dari
mereka tidak mendapatkan pasangan atau berumah tangga. Juga ada dari mereka
yang bercerai atau menjanda. Memperhatikan masalah-masalah tersebut, terdapat
variasi pengukuran fertilitas yang dapat diterapkan dan masing-masing mempunyai
keuntungan dan kelemahan. Dengan perbedaan antara keadaan kelahiran dan
kematian memungkinkan untuk melaksanakan dua macam pengukuran fertilitas
tahunan dan pengukuran fertilitas kumulatif.
Usaha penurunan kelahiran diimplementasikan dengan Program Keluarga
Berencana (KB). Program Keluarga Berencana mula-mula dilaksanakan di pulau
Jawa dan Bali dengan alasan bahwa kedua pulau ini menghadapi masalah
demografi yang serius yang perlu mendapatkan penyelesaian dengan segera.
Tujuan Program Keluarga Berencana tidak hanya menurunkan jumlah anak yang
dilahirkan, tetapi merupakan upaya utama untuk ikut mewujudkan keluarga
sejahtera. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992, keluarga berencana
telah mendapatkan defenisi yang baru dan semakin luas yaitu upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,
pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan
2. Mortalitas
Mortalitas atau kematian adalah salah satu dari tiga komponen demografi yang
berpengaruh terhadap stuktur dan jumlah penduduk. Tinggi rendahnya tingkat
mortalitas penduduk suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan
penduduk tetapi juga merupakan barometer dari tinggi randahnya tingkat kesehatan
masyarakat di daerah tersebut. Mortalitas adalah peristiwa menghilangnya semua
tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bias terjadi kalau sudah terjadi
kelahiran hidup. Dengan demikian keadaan selalu didahului keadaan hidup.
Sedangakan hidup selalu didahului dengan lahir hidup (live birth).
3. Mobilitas
Mobilitas penduduk dapat dibedakan antara mobilitas penduduk vertikal dan
mobilitas penduduk horizontal. Mobilitas penduduk vertikal ini sering disebut
dengan perubahan status pekerjaan. Misalnya seorang yang mula-mula bekerja
dalam sektor pertanian sekarang bekerja dalam sektor non pertanian. Mobilitas
penduduk horizontal atau geografis adalah gerak penduduk yang melintasi batas
wilayah menuju ke wilayah lain dalam periode tertentu. Mobilitas penduduk dapat
pula dibagi menjadi dua yaitu penduduk yang permanen atau migrasi atau
perpindahan penduduk non permanen. Jadi, migrasi adalah perpindahan penduduk
yang melintasi batas wilayah asal menuju batas wilayah lain melampaui batas
politik atau negara ataupun batas administratif atau batas bagian dalam suatu negara
2.2.2 Susunan Penduduk
Data penduduk yang didapatkan dari hasil registrasi, sensus penduduk dan survei
semuanya masih belum teratur sehinggasulit untuk dibaca apalagi diinterpretasikan
untuk keperluan data tersebut perlu disederhanakan. Menyederhanakan data
keadalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan disebut
menganalisa data. Dalam proses ini sering kali digunakan statistik untuk
menyederhanakan data tersebut.
Membagi penduduk atas kelompok-kelompok tertentu atau dapat pula
dikatakan atas komposisi penduduk tertentu merupakan salah satu dari bentuk
analisis penduduk. Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang
dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk berdasarkan
karakteristik-karakteristik yang sama. Bermacam-macam komposisi penduduk dapat
digolongkan berdasarkan umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat
pendidikan, lapangan pekerjaan, bahasa, agama, dan lainnya.
2.2.3 Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut
umur dan jenis kelamin. Kedua variable ini sangat mempengaruhi pertumbuhan
penduduk dimasa yang akan datang. Misalnya dalam suatu negara terdapat
penduduk umur tua (50 tahun keatas) lebih banyak maka diharapkan negara tersebut
mempunyai angka kelahiran rendah. Demikian pula ketidakseimbangan jumlah
penduduk laki-laki dan wanita bisa mengakibatkan rendahnya fertilitas dan
Ketidakseimbangan itu akan mempengaruhi pula keadaan sosial, ekonomi,
dan keluarga. Komposisi penduduk umur tua digambarkan dalam piramida
penduduk yang dapat dicerminkan apakah negara tersebut mempunyai ciri
penduduk tua atau penduduk muda. Sedangkan penduduk umur muda dapat dipakai
sebagai ukuran perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak produktif
(umur dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya penduduk yang
produktif (16 tahun sampai 64 tahun).
2.2.4 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk merupakan indicator dari tekanan penduduk di suatu daerah.
Kepadatan penduduk disuatu daerah dibandingkan dengan luas tanah yang
ditempati dinyatakan dengan banyaknya penduduk per kilometer persegi.
Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
� = ℎ � � ℎ � � ℎ×
Jumlah pendudul yang digunakan sebagai pembilang dapat berupa jumlah
penduduk di wilayah tersebut atau bagian-bagian penduduk tertentu seperti
penduduk daerah pedesaan atau penduduk yang bekerja di sector pertanian,
sedangkan penyebut dapat berupa luas seluruh wilayah, luas daerah pertanian atau
luas daerah pedesaan.
Kepadatan penduduk disuatu wilayah dapat dibagi menjadi empat bagian,
yaitu:
1. Kepadatan penduduk kasar atau serin disebut dengan kepadatan penduduk
3. Kepadatan penduduk Agraris
4. Kepadatan penduduk Ekonomi
2.3 Proyeksi
Proyeksi adalah untuk meramalkan atau untuk mengetahui perkembangan di masa
yang akan datang dengan menggunakan beberapa asumsi berdasarkan atas data
tahun dasar. Proyeksi pertumbuhan penduduk adalah perhitungan yang
menunjukkan angka fertilitas, mortalitas, dan migrasi di masa yang akan datang.
Proyeksi penduduk tidak hanya beberapa tahun, tetapi bisa saja untuk perkiraan
beberapa puluh tahun yang akan datang. Semua perencanaan pembangunan
membutuhkan data penduduk tidak saja pada saat merencanakan pembangunan,
tetapi juga pada masa-masa mendatang yang disebut proyeksi penduduk. Proyeksi
penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk untuk masa mendatang,
tetapi juga perhitungan ilmiah yang didasarkan asumsi dari komponen laju
pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk. Ketiga
kelompok inilah yang menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur
penduduk yang akan datang.
Untuk menentukan asumsi kelahiran, keamtian dan perpindahan di masa
yang akan datang diperluakan data yang akan menggambarkan keadaan dimasa
komponen dan hubungan antara satu komponen dengan komponen lain serta target
yang akan dicapai di masa yang akan datang. Proyeksi penduduk ini secara periodic
perlu direvisi karena sering terjadi bahwa asumsi tentang kecenderungan tingkat
kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk yang melandasi proyeksi lama tidak
Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan angka rata-rata pertambahan
penduduk per tahun pada periode atau waktu tertentu dan biasanya dinyatakan
dalam persen (%). Dalam menghitung peroyeksi pertumbuhan penduduk digunakan
proyeksi pertumbuhan penduduk eksponensial.
Pertumbuhan penduduk berlangsung secara terus menerus (continous).
Ukuran proyeksi penduduk secara eksponensial ini lebih tepat mengingat dalam
kenyataannya pertumbuhan penduduk juga berlangsung secara terus menerus yang
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
�
�= � .
��Rasio adalah perbandingan dua perangkat yang dinyatakan dalam satuan tertentu.
Dalam pengerjaannya, rasio adalah perbandingan dikalikan dengan 100. Rasio jenis
kelamin (sex ratio) adalah perbandingan jumlah antara jenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Hal ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per
100 peremuan, yaitu:
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara
kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan-kekuatan-kekuatan yang menurangi jumlah
penduduk. Secara terus-menerus, penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi
yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan akan dikurangi jumlah kematian
(mortalitas) yang terjadi pada semua golongan umur, serta perpindahan penduduk
(mobilitas) juga mempengaruhi bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk di
suatu daerah.
Perkembangan penduduk tanpa disertai dengan control untuk mengukur
jumlah penduduk yang diinginkan, hanya akan menimbulkan masalah social
ekonomi dengan segala akibatnya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dari tahun
ke tahun akan memerlukan investasi dan sarana di bidang pendidikan, kesehatan,
pemahaman dan sebagainya. Hal tersebut tentu saja menjadi masalah yang rumit
bagi pemerintah dalam usahanya untuk membangun dan meningkatkan taraf hidup
masyarakatnya.
Pengetahuan tentang kependudukan adalah hal yang penting untuk
diketahui masyarakat luas yang mana dapat merangsang timbulnya kesadaran dan
membina tingkah laku yang bertanggung jawab terhadap masalah kependudukan,
dan memungkinkan untuk mencegah atau menghindari timbulnya masalah tentang
kependudukan.
Untuk mengetahui banyaknya penduduk suatu daerah atau negara pada
waktu tertentu maka dilaksanakan sensus penduduk atau perhitungan cacah, survei,
serta catatan-catatan untuk dianalisis disusun menjadi angka. Data tersebut akan
dipergunakan sebagai bahan untuk perencanaan ataupun sasaran-sasaran
pembangunan dimasa yang akan datang. Dari hal tersebut maka penulis
mengadakan penelitian terhadap pertumbuhan penduduk di Kabupaten Karo
sebagai bahan dasar penulisan tugas akhir dengan judul “PROYEKSI
PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN KARO TAHUN 2018”.
1.2Perumusan Masalah
Pertumbuhan yang tinggi dalam keadaan jumlah penduduk yang besar dapat
menjadi beban yang berat bai proses pembangunan. Perkembangan penduduk yang
tinggi akan menimbulkan kesulitan dalam memacu pertumbuhan dan perbaikan
ekonomi karena penyebaran penduduk yang tidak merata khususnya di Kabupaten
Karo. Berdasarkan latar belakang masalah maka penulis merumuskan masalah
mengenai “Tingkat laju pertumbuhan penduduk dan jumlah penduduk Kabupaten
Karo pada tahun 2018 berdasarkan data jumlah penduduk tahun 2005-2014”.
1.3Batasan Masalah
Pembatasan masalah bertujuan untuk memperjelas arah dan tujuan dari suatu
masalah yang akan deiteliti sehinga tidak menimbulkan kekeliruan. Untuk lebih
sehingga penulis hanya menhitung Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karo
untuk tahun 2018.
1.4Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar laju
pertumbuhan dan proyeksi penduduk Kabupaten Karo pada tahun 2018. Penelitian
ini bermanfaat untuk memberikan penyajian data yang pada akhirnya dapat
dipergunakan oleh pihak yang membutuhkannya dalam mengambil keputusan
ataupun kebijakan dalam membangun kesejahteraan masyarakat Kabupaten Karo.
Dan diharapkan sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis
mengenai riset dan menganalisis data.
1.5Lokasi Penelitian
Penelitian dan pengumpulan data mengenai Proyeksi Pertumbuhan Penduduk
Kabupaten Karo pada tahun 2018 berdasarkan data tahun 2005-2014 diperoleh dari
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Jalan Asrama No.179 Medan.
1.6Tinjauan Pustaka
Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D “Pengantar Demografi Umum”, dari buku ini
dikutip bahwa kependudukan sangat erat kaitannya dengan Demografi. Demografi
berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” yang berarti rakyat dan “Grafein” yang
berarti menulis. Secara umum Demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan
atau keadaan perubahan-perubahan penduduk atau denan kata lain hal inilah yang
kematian (mortalitas), perpindahan penduduk (mobilitas) sehingga menghasilkan
suatu keadaan dan komposisi menurut ukuran penduduk dan komposisi penduduk
menurut jenis kelamin.
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia “Dasar
-Dasar Demografi”, pada buku ini menyatakan bahwa sumber data kependudukan
dipusatkan pada 3 sumber utama yaitu sensus, survei, dan registrasi penduduk.
Kemudian ketiga sumber data ini dibadingkan dengan data lainnya, dan akan dilihat
kelebihan dan kekurangan masing-masing sumber data. Untuk perencanaan
pembangunan dan penilaian program baik oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah diperlukan data-data kependudukan yang tidak hanya besar
jumlahnya saja tetapi komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin serta
karakteristik soal ekonomi baik pada masa sekaran maupun dimasa yang akan
datang. Untuk tujuan tersebut diperlukan teknik estimasi ataupun proyeksi jumlah
penduduk dimasa mendatang beserta struktur umurnya.
1.7Metode Penelitian
Penulisan tugas akhir ini bersifat proyeksi (peramalan) tentang pertumbuhan jumlah
penduduk di Kabupaten Karo. Penyusunan tugas akhir ini memerlukan beberapa
data yang biasa disajikan sebagai penelitian. Adapun cara yang digunakan penulis
untuk memperoleh data adalah:
1. Pengumpulan Data
Data yang digunakan penulis adalah data sekunder yaitu data yang dikutip dari
diterima oleh BPS dari pemerintah Kabupaten Karo). Jadi penulis tidak lansung
memperoleh data dari sumbernya.
2. Penulisan Kepustakaan
Penulisan kepustakaan yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data
dan informasi dari perpustakaan, yaitu dengan membaca buku-buku, dan
bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan tugas akhir.
3. Teknik Analisa Data
Data penelitian dianalisis dengan menggunakan proyeksi eksponensial. Adapun
rumus proyeksi eksponensial adalah sebagai berikut:
�� = � . ��
dimana:
�� = Banyaknya penduduk pada tahun akhir
� = Banyaknya penduduk pada tahun awal
e = Angka eksponensial (2,71828)
r = Angka pertumbuhan penduduk
t = Jangka waktu (dalam banyaknya tahun)
Dan untuk menghitung rasio Jenis Kelamin digunakan rumus:
� = ℎ ℎ − ×
dimana:
Abstract
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan
yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang menurangi jumlah penduduk. Secara
terus-menerus, penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara
bersamaan akan dikurangi jumlah kematian (mortalitas) yang terjadi pada semua golongan
umur, serta perpindahan penduduk (mobilitas) juga mempengaruhi bertambah dan
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN KARO TAHUN 2018
TUGAS AKHIR
YOHANNES BUTARBUTAR 132407111
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN KARO TAHUN 2018
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
YOHANNES BUTARBUTAR 132407111
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK
KABUPATEN KARO TAHUN 2018
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : YOHANNES BUTARBUTAR
Nomor Induk Mahasiswa : 132407111 Program Studi : D3 STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Disetujui di Medan, Juni 2016
Disetujui Oleh
Program Studi Statistika FMIPA USU Pembimbing Ketua,
Dr. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si Drs. Gim Tarigan, M.Si
PERNYATAAN
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN KARO TAHUN 2018
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2016
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, karena
dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir
ini dengan judul Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karo Tahun 2018,
dan sepenuhnya Tugas Akhir ini saya kembalikan sebagai kemuliaan dan hormat
hanya kepada-Nya.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Gim Tarigan, M.Si
sebagai dosen pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan
pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam
penyelesaian tugas akhir ini. Terima kasih kepada Bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö,
M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Statistika FMIPA USU yang memberikan
pengarahan dan waktu dalam penyelesaian tugas akhir ini. Terima kasih kepada
Bapak Dr. Suwaryo Ariswoyo, M.Si selaku Sekretaris Program Studi D3 Statistika
FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku
Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU, Bapak Dr. Kerista
Sebayang, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU, seluruh staff dan Dosen Program
Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah.
Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda Arantes Butarbutar dan Ibunda
tercinta Resilla Sirait serta seluruh keluarga dan dan rekan-rekan kuliah yang
selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan, semoga Tuhan
Yang Maha Esa akan Membalasnya.
Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan
manfaat bagi semua.
Penulis
DAFTAR ISI
2.1 Pengertian Kependudukan 6
2.2 Teori Kependudukan 8
3.2 Keadaan Umum Penduduk Kabupaten Karo 16
3.3 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karo 18
3.3.1 Perubahan Jumlah Penduduk Kabupaten Karo Tahun 2005-2014 19 3.3.2 Persentase Pertumbuhan Jumlah Penduduk Laki-laki per Tahun 20 3.3.3 Persentase Pertumbuhan Jumlah Penduduk Perempuan per Tahun 21 3.3.4 Persentase Pertumbuhan Jumlah Penduduk Keseluruhan per Tahun 23
3.4 Proyeksi Jumlah Penduduk 25
3.4.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2015-2018 26 3.4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2015-2018 27
3.5 Mengitung Rasio Jenis Kelamin 29
BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 31
4.1 Tahap Implementasi 31
4.2 Pengaktifan Microsoft Ecel 32
4.3 Membuka Lembar Kerja Baru 32
4.5 Pembuatan Grafik 34
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 36
5.1 Kesimpulan 36
5.2 Saran 37
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Karo Menurut Jenis Kelamin Tahun
2005-2014 17
Tabel 3.2 Perubahan Jumlah Penduduk Kabupaten Karo Menurut Jenis
Kelamin 19
Tabel 3.3 Persentase Pertumbuhan Penduduk Laki-laki Kabupaten Karo
per Tahun 21
Tabel 3.4 Persentase Pertumbuhan Penduduk Perempuan Kabupaten Karo
per Tahun 23
Tabel 3.5 Persentase Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karo per Tahun 24 Tabel 3.6 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki, Perempuan, dan Keseluruhan
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Grafik Jumlah Penduduk Kabupaten Karo Menurut Jenis
Kelamin 18 Gambar 4.1 Mengaktifkan Microsoft Excel
32
Gambar 4.2 Membuka Lembar Kerja Baru 33
Gambar 4.3 Tampilan Pengisian Data pada Lembar Kerja 34