• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014 Berdasarkan Data Tahun 2003-2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014 Berdasarkan Data Tahun 2003-2010"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2014

BERDASARKAN DATA TAHUN 2003-2010

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

OKTAVIA MANULLANG 092407037

PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Nomor Induk Mahasiswa : 092407037

Program Studi : DIPLOMA III STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Juni 2012

Diketahui

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing,

Ketua,

Prof. Dr. Tulus, M.Si Drs. Rachmad Sitepu, M.Si

(3)

PERNYATAAN

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2014

BERDASARKAN DATA TAHUN 2003-2014

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa rugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni

(4)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktu yang telah ditetapkan.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis tidak terlepas dari perhatian, bimbingan, fasilitas dan dorongan serta bantuan berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Rachmad Sitepu, M.Si, sebagai Pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya.

2. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si dan Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si sebagai Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis untuk menyelesaiakan penulisan Tugas Akhir ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya. 3. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Dra. Mardiningsih, M.Si sebagai Ketua dan

Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU yang telah mendukung proses penyelesaian Tugas Akhir ini kepada penulis sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

4. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc sebagai Dekan FMIPA USU yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengambil data pada salah satu instansi sehubungan dengan rencana judul Tugas Akhir ini.

5. Bapak/Ibu dosen Departemen Matematika dan D3 Statistika FMIPA USU yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

6. Orang tua saya tercinta D. Lumban Batu, yang telah membesarkan dan mendidik saya dengan penuh kasih sayang dan cinta kasih dari sejak kecil hingga saat ini selalu memberikan doa dan dorongan, semangat serta materi yang tak ternilai dengan apapun.

7. Untuk kakak dan abangku Hotma Manullang dan Joseph Sihite serta adik-adikku Junior Manullang dan Maju Manullang yang telah memberikan semangat dan doa. 8. Untuk sahabat-sahabatku Chairunissa, Meylita Verona Sembiring, Dame Tanjung, Juni Manullang dan Febriyanti Siregar yang selalu setia memberikan bimbingan dan motivasi, semangat dan dukungan doa dalam kelancaran penyelesaian tugas akhir ini

(5)

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar dapat dimanfaatkan bagi kemajukan ilmu pengetahuan demi penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi pembaca dan penulis pada khususnya.

Medan, Juni 2012 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

2.2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk 10

2.2.3 Susunan Penduduk 13

2.2.4 Komposisi Penduduk 13

2.2.5 Kepadatan Penduduk 14

2.3Proyeksi 15

2.3.1 Proyeksi Penduduk 16

2.3.2 Rasio Jenis Kelamin 16

Bab 3 SEJARAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN 18

3.1Sejarah Singkat Humbang Hasundutan 18

3.2Visi dan Misi Kabupaten Humbang Hasundutan 23

3.2.1 Visi 23

3.2.2 Misi 23

3.2.3 Strategi dalam mewujudkan visi dan misi 23 3.3Lambang Dan Arti Lambing Kabupaten Humbang Hasundutan 24

Bab 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 26

4.1Keadaan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan 26

4.1.1 Rasio Beban Tanggungan 28

(7)

4.2Proyeksi Jumlah Penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan 32 4.2.1 Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin

di Kabupaten Humbang Hasundutan 33

4.2.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

di Kabupaten Humbang Hasundutan 36

Bab 5 IMPLEMENTASI SISTEM 43

5.1Tahap Implementasi 43

5.2Mengaktifkan Microsoft Excel 43

5.3Membuka Lembar Kerja Baru 44

5.4Pengisian Data 45

5.5Pembuatan Grafik 47

Bab 6 PENUTUP 49

6.1Kesimpulan 49

6.2Saran 51

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Menurut Jenis Kelamin

Tahun2003-2010 27 Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2010 29 Tabel 4.3 Persentase Pertumbuhan Penduduk Laki-laki, Perempuan dan

Keseluruhan Penduduk 36 Tabel 4.4 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan

Tahun 2011-2014 39 Tabel 4.5 Perbandingan Sex Ratio Antara Penduduk Laki-laki dan Perempuan

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Grafik Penduduk Humbang Hasundutan Menurut Jenis Kelamin

Tahun2003-2010 28 Gambar 4.2 Grafik Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Tahun 2011-2014 39 Gambar 5.1 Membuka Lembar Kerja Baru 44 Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel 45

Gambar 5.3 Pengisian Data 46

Gambar 5.4 Pembuatan Grafik 48

(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi oleh Negara-negara karena banyak menyangkut segi kehidupan. Bahkan tahun-tahun belakangan ini para ahli ekonomi telah memusatkan perhatiannya kepada hubungan antara pembangunan ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Perencanaan pembangunan ini dituangkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat baik di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan dimana kependudukan perlu dipertimbangkan sebagai tolak ukur pembangunan masyarakat.

Penduduk merupakan objek dan sekaligus sebagai subjek dalam pembangunan Nasional. Kebijaksanaan di bidang kependudukan bukan saja hanya menyangkut jumlah dan kepadatan penduduk, arus imigrasi, kelahiran, serta kematian tetapi juga kebijakan dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk yang tinggi serta mengarahkan mobilitas dan sebaran penduduk yang lebih merata, terutama di daerah yang jarang penduduknya.

(11)

penduduk yang besar tersebut berkualitas baik. Namun dengan pertumbuhan penduduk yang pesat sulit untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan secara layak dan merata. Hal ini berarti bahwa penduduk yang besar dengan kualitas yang tinggi tidak akan mudah tercapai.

Dewasa ini masalah kependudukan merupakan salah satu masalah di dunia, karena masalah ini bukan oleh negara berkembang saja tetapi juga oleh negara maju. Oleh sebab itu, studi tentang kependudukan telah menjadi subjek yang menarik di antara ilmu – ilmu sosial yang mempunyai minat untuk mengerti masalah dasar dan kebutuhan manusia.

Perkembangan penduduk tanpa disertai dengan kontrol untuk mengukur jumlah penduduk yang diinginkan, hanya akan menumbuhkan masalah sosial ekonomi dengan segala akibatnya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dari tahun ke tahun memerlukan tambahan investasi dan sarana di bidang pendidikan dalam usahanya untuk membangun dan meningkatkan taraf hidup negaranya.

(12)

Berkurangnya atau bertambahnya penduduk disuatu daerah mempunyai hubungan yang erat dengan perkembangan teknologi yang dimiliki oleh suatu golongan penduduk semakin luas kemungkinan memperbesar hasil-hasil produksi kebutuhan hidup dan semakin luas pula mata pencarian untuk pertambahan penduduk .

Untuk mengetahui banyaknya penduduk suatu daerah atau negara pada waktu tertentu maka dilaksanakan sensus penduduk atau perhitungan cacah atau survey, serta catatan-catatan untuk dianalisis disusun menjadi angka. Data inilah yang akan dipergunakan sebagai bahan untuk perencanaan ataupun sasaran-sasaran pembangunan di masa yang akan datang.

(13)

1.2Identifikasi Masalah

Pertumbuhan penduduk yang tinggi seiring dengan jumlah penduduk yang besar dapat menjadi beban yang berat bagi proses pembangunan daerah, dan perkembangan penduduk yang padat juga akan mengalami kesulitan untuk memacu pertumbuhan dan perbaikan ekonomi. Hal tersebut dapat menyebabkan persebaran penduduk yang tidak merata. Hal ini juga dialami oleh penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan. Sesuai judul di atas, maka permasalahannya adalah memprediksikan pertumbuhan penduduk dan berapa jumlah penduduk pada tahun 2014.

Mengingat kemampuan dan keterbatasan waktu, maka penulis perlu membatasi masalah yang akan di bahas khususnya mengenai jumlah penduduk, kepadatan dan penyebaran penduduk, komposisi penduduk, penduduk menurut umur, rasio jenis kelamin, dan tingkat pertumbuhan penduduk.

1.3Maksud dan Tujuan

(14)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan dan jumlah penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan dan memproyeksikannya pada tahun-tahun berikutnya.

1.4Tinjauan Pustaka

Menurut Ida Bagus Mantra, Pengantar Studi Demografi, bahwa besarnya pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh besarnya angka kelahiran, angka kematian, dan juga migrasi penduduk. Juga dikutip rumus untuk menghitung jumlah pertumbuhan eksponensial yaitu sebagai berikut:

=

(15)

1.5Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan hasil peramalan ini adalah: 1. Penelitian Kepustakaan

Yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari perpustakaan, dengan membaca buku-buku, refrensi dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang ada kaitannya dengan kependudukan di Kabupaten Humbang Hasundutan.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan datan untuk keperluan penelitian ini penulis lakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik ( BPS ) Medan.

Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

3. Teknik dan Analisis Data

(16)

dengan rumus sebagai berikut:

=

dengan:

= Jumlah penduduk pada n tahun = Jumlah penduduk

r = Tingkat pertumbuhan penduduk t = Periode waktu dalam tahun

e = jumlah konstanta yang besarnya 2,71828183

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari tugas akhir ini, yaitu sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, ruang lingkup, maksud dan tujuan, mamfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika

(17)

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang sumber – sumber data kependudukan yang berhubungan dengan kependudukan. Dalam bab ini juga dijelaskan

tentang model yang digunakan untuk proyeksi serta atribut yang mendukung perhitungan dalam kependudukan.

BAB 3 : SEJARAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

Bab ini meguraikan tentang sejarah berdirinya Kabupaten Humbang Hasundutan.

BAB 4 : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan perhitungan yang dilakukan untuk memproyeksikan jumlah penduduk ditahun 2014, persentase pertumbuhan penduduk.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang pengaktifan jendela excel, pengisian data dan cara pembuatan grafik.

BAB 6 : PENUTUP

(18)

Rasio jenis kelamin (sex ratio) adalah perbandingan jumlah antara jenis kelamin laki dan perempuan. Hal ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per jumlah penduduk perempuan dikali 100% . Secara umum dapat ditulis:

SR=

x 100%

(19)

BAB 3

SEJARAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

3.1 Sejarah Singkat Kabupaten Humbang Hasundutan

Tapanuli Utara sebagai kabupaten induk dari Humbang Hasundutan terbentuk berdasarkan Undang Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonomi kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Propinsi Sumatera Utara. Pada masa pemerintahan penjajahan Belanda, salah satu afdeling di wilayah Keresidenan Tapanuli adalah Afdeling Bataklanden dengan ibukota Tarutung terdiri atas lima onder afdeling. Setelah kemerdekaan tepatnya tahun 1947 Kabupaten Tanah Batak menjadi 4 (empat) kabupaten yaitu :

1. Kabupaten Silindung ibukotanya Tarutung. 2. Kabupaten Humbang ibukotanya Dolok Sanggul. 3. Kabupaten Toba Samosir ibukotanya Balige. 4. Kabupaten Dairi ibukotanya Sidikalang.

(20)

Undang-undang Nomor 15 Tahun 1964,dan selanjutnya berdasarkan Undang-Undang-undang Nomor 12 Tahun 1998 terbentuknya Kabupaten Toba Samosir. Kenyataan menunjukan bahwa kedua daerah tersebut mengalami perkembangan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Berdasarkan faktor sejarah dan keinginan untuk semakin cepat pembangunan dengan pelayanan yang semakin dekat kepada masyarakat maka harapan yang terkandung selama ini mengkristal menjadi usul pembentukan Kabupaten Humbang Hasundutan melalui terbentuknya Panitia Pembentukan Kabupaten Humbang Hasundutan. Terbitnya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang dilengkapi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 129 Tahun 2000 tentang Persyaratan Pembentukan dan Kriteria Pemekaran, Penghapusan dan Penggabungan Daerah, menjadi peluang munculnya wacana perlunya usul pemekaran melalui pembentukan Kabupaten.

(21)

Berikut ini beberapa langkah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, dalam menyikapi aspirasi tersebut di atas adalah :

1. Mengikuti perkembangan Deklarasi Pembentukan Kabupaten Humbang Hasundutan tanggal 23 April yang dilaksanakan di Dolok Sanggul.

2. Tanggal 25 Mei 2002 menerima audensi Panitia Pembentukan Kabupaten Humbang Hasundutan sekaligus menerima berkas pengusulan.

3. Tanggal 26 Mei 2002 Bupati Tapanuli Utara menerbitkan SK Tim Peneliti sekaligus memberi petunjuk dalam memfasilitasi aspirasi masyarakat.

4. Tanggal 27 Mei 2002 berkonsultasi dengan DPRD Kabupaten Tapanuli Utara perihal aspirasi masyarakat tentang usulan pemekaran.

5. Tanggal 3 s/d 5 Juni 2002 menugaskan Tim Peneliti mendampingi DPRD Kabupaten Tapanuli Utara, turun ke Kecamatan guna mendengar aspirasi dan meneliti usulan dimaksud.

6. Tanggal 5 Juni 2002 menerima berkas pengajuan/penyempurnaan usul pemekaran melalui pembentukan Kabupaten Humbang Hasundutan.

7. Tanggal 5 Juni 2002 melapor ke Bapak Gubernur Sumatera Utara.

8. Tanggal 6 dan 7 Juni 2002 secara langsung turun ke Kecamatan- kecamatan untuk mendengar dan memfasilitasi usul pemekaran Kabupaten, sekaligus mengingatkan masyarakat agar usul pemekaran tidak menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat termasuk para perantau.

(22)

Nomor : 16 Tahun 2002 tentang Persetujuan Pemekaran Kabupaten Tapanuli Utara.

Beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, untuk mempercepat proses pemekaran Kabupaten Humbang Hasundutan yaitu :

1. Melaksanakan pertemuan dengan segenap komponen masyarakat Tapanuli Utara guna memantapkan pemahaman dan Melaporkan perkembangan terakhir usul pemekaran kepada Gubernur Sumatera Utara dan Bapak Ketua DPRD Sumatera Utara.

2. Melaksanakan pertemuan dengan segenap komponen masyarakat Tapanuli Utara guna memantapkan pemahaman dan dukungan bagi terwujudnya pemekaran. 3. Meyampaikan laporan tertulis dan pendapat kepada Bapak Gubernur

SumateraUtara, Bapak Menteri Dalam Negeri dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah.

4. Mengundang Komisi II DPR-RI untuk memantau, mengevaluasi dan berkunjung langsung ke wilayah yang mengusulkan pemekaran.

5. Konsultasi dengan DPRD Kabupaten Tapanuli Utara dalam rangka dukungan APBD dan pengajuan usul dukungan DPRD Provinsi Sumatera Utara.

6. Melakukan akurasi data pendukung Pembentukan Kabupaten sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor : 129 Tahun 2000.

(23)

8. Perencanaan persiapan sarana/prasarana dan Aparat guna mendukung pemekaran kabupaten.

9. Menyurati para anak rantau di luar Kabupaten Tapanuli Utara untuk mendukung Usul Pemekaran Kabupaten Tapanuli Utara sesuai fungsi dan tugas masing-masing.

Pemerintah Pusat sangat responsif terhadap aspirasi ini karena dalam waktu relatif singkat Tim Terpadu Depdagri, DPOD dan Komisi II DPR/RI melakukan kunjungan dan pertemuan dengan masyarakat se-wilayah Humbang Hasundutan tanggal 5 September 2002 sebagai lanjutan kunjugan Komisi II DPR-RI tanggal 29 Juli 2002. Sebagai tindak lanjutnya maka usul pemekaran ini mendapat pembahasan pada Sidang Paripurna DPR-RI yang pada puncaknya melahirkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara.

(24)

3.2 Visi Dan Misi Kabupaten Humbang Hasundutan

3.2.1 Visi

Menjadi daerah yang Mandiri dan Sejahtera.

3.2.2 Misi

1. Meningkatkan iman dan taqwa;

2. Meningkatkan Profesionalisme dan Produktivitas kerja Sumber Daya Manusia (SDM);

3. Menyelenggarakan pemerintahan yang baik (Good Governance); 4. Meningkatkan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian;

5. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan; 6. Meningkatkan stabilitas politik dan keamanan.

3.2.3 Strategi Dalam Mewujudkan Visi Dan Misi

1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pembangunan pendidikan dan kesehatan ;

2. Peningkatan profesionalisme dan produktifitas kerja masyarakat; 3. Percepatan Pembangunan Infrastruktur;

(25)

5. Peningkatan pembangunan di sektor keamanan, ketertiban umum, penegakan hukum dan hak azasi manusia;

6. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam membangun serta pengentasan kemiskinan;

7. Peningkatan pembangunan sektor perdagangan dan industri kecil dan menengah yang mengolah hasil pertanian, kehutanan dan perikanan.

3.3 Lambang dan Arti Lambang Kabupaten Humbang Hasundutan

ARTI LOGO / LAMBANG

1. Padi dan Kapas dalam komposisi lingkaran bulat dan nama Kabupaten Humbang Hasundutan yang melambangkan masyarakat Humbang Hasundutan yang telah membulatkan tekad membangun menuju masyarakat sejahtera dan makmur. 2. Bintang sudut lima berwarna kuning dengan latar belakang berwarna merah

(26)

kepada Tuhan Yang Maha Esa dan warna kuning sebagai lambing keagungan dan keemasan.

3. Kopi, ternak dan kuda melambangkan Humbang Hasundutan sebagai daerah pertanian dan perekonomian.

4. Timbangan melambangkan masyarakat Humbang Hasundutan senantiasa taat kepada hukum dan aturan.

5. Pisau, tunggal panaluan dan perangkatnya melambangkan warisan sejarah tempat lahirnya raja.

6. Pohon beringin melambangkan perlindungan dan pengayoman rakyat.

7. Buku melambangkan kepedulian masyarakat Humbang Hasundutan di dalam pendidikan dan berjuang menyekolahkan generasi muda.

8. Gunung, tanah dan persawahan melambangkan bahwa masyarakat Humbang Hasundutan sebagai daerah pertanian, tanah kesejukan dan tanah pengharapan. 9. Lipatan ulos batak merah, bertuliskan bona pasogit merupakan sarana kata untuk

(27)

BAB 4

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan

Kabupaten humbang hasundutan merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang ibu kotanya dolok sanggul yang memiliki luas sebesar 2.502,71 km2 merupakan pemekaran dari Tapanuli Utara. Kabupaten Humbang Hasundutan ini berbatasan dengan Kabupaten Samosir (sebelah utara), Tapanuli Utara (sebelah timur), Tapanuli Tengah (sebelah selatan), dan pakpak barat (sebelah barat). Kabupaten Humbang Hasundutan terletak pada 201’ - 2028’ Lintang Utara dan 98010’ – 98058’ Bujur Timur. Dengan kondisi fisik kabupaten humbang hasundutan berada pada ketinggian 330 – 2.075 dpl.

(28)

Sedangkan kontribusi penduduk berdasarkan mata pencarian adalah pertanian, perdagangan, Pegawai Negri Sipil dan TNI serta sebagian kecil industri/kerajinan tangan. Dan penghasilan utama di kabupaten ini adalah dari sektor pertanian. Kabupaten humbang hasundutan terdiri dari 10 kecamatan yaitu Dolok Sanggul, Baktiraja, Lintong Nihuta, Onan Ganjang, Pakkat, Paranginan, Parlilitan, pollung, Sijama Polang dan Tarabintang.

Adapun keadaan jumlah penduduk daerah Kabupaten Humbang Hasundutan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2003-2010

(29)

Gambar 4.1: penduduk kabupaten humbang hasundutan menurut jenis kelamin tahun

2003-2010

4.1.1 Rasio Beban Tanggungan

Rasio Beban Tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyak orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 75 tahun ke atas ) dengan banyaknya orang yang produktif (umur antara 16-74).

Rasio beban tanggungan dapat digunakan sebagai indikator ekonomi suatu Negara, apakah tergolong Negara maju atau tidak. Negara-negara yang sedang berkembang pada umumnya mempunyai angka beban ketergantungan yang lebih tinggi pula, disebabkan besarnya proporsi anak-anak di dalam komposisi penduduk tersebut.

0 50 100 150 200

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Ju

Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan menurut jenis kelamin tahun 2003 - 2010

(30)

Besarnya angka tanggungan di Kabupaten Humbang Hasundutan dapat dihitung dengan

(31)

No Kelompok Umur Laki - laki Perempuan Jumlah

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Humbang Hasundutan

(32)

Ini berarti setiap 100 orang yang produktif harus menanggung 74 yang tidak produktif. Tingginya angka beban tanggungan merupakan faktor penghambat pembangunana ekonomi, karena sebagian dari pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif, terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum produktif.

4.1.2 Kepadatan Penduduk

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, kepadatan penduduk merupakan indikator dari tekanan penduduk suatu daerah. Kepadatan penduduk suatu daerah adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas daerah dalam kilometer persegi. Kepadatan pendudukyang berbeda–beda disebabkan oleh berbagai faktor seperti lokasi daerah, keadaan alamnya serta sejarahnya.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2010 dihitung dengan menggunakan rumus :

KP=

KP= . , KP = 69 jiwa

(33)

Humbang Hasundutan sangat jauh selisihnya, ini menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih tinggal di ibu kota propinsi yaitu Medan, karena di kota jenis pekerjaan bervariasi sesuai degan tingkat pendidikan yang dicapai dan fasilitas di kota lebih memadai dibanding kabupaten.

4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan

Salah satu cara untuk mengetahui jumlah penduduk pada tahun-tahun tertentu pada masa yang akan datang yaitu dengan cara memproyeksikannya. Berdasarkan data yang tertera pada tabel 4.1, pada tahun 2003 jumlah penduduk 154.280 jiwa yaitu jumlah penduduk laki-laki sebesar 77.362 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 76.918 jiwa. Sedangkan pada tahun 2010 jumlah penduduk sebesar 171.650 jiwa yaitu penduduk laki-laki sebesar 85.344 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan 86.306 jiwa.

Dari data dengan rentang tujuh tahun tersebut, maka besarnya tingkat pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus eksponensial, yaitu sebagai berikut:

=

Dengan:

(34)

t = Periode waktu dalam tahun

e = Jumlah konstanta yang besarnya 2,71828183

4.2.1 Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Humbang Hasundutan P0 = jumlah penduduk pada tahun dasar r = angka pertumbuhan penduduk t = jangka waktu antar P0 dan Pt

e = jumlah konstanta yang besarnya 2,71828183

a. Pertumbuhan Penduduk Laki-laki

Pt = P0 . ert P2010 = P2003 . ert

(35)
(36)

c. Pertumbuhan Penduduk Keseluruhan Penduduk

Tabel 4.3 Persentase Pertumbuhan Penduduk Laki-Laki, Perempuan dan Keseluruhan Penduduk

Persentase Pertumbuhan Penduduk (%)

Laki-laki Perempuan Keseluruhan

(37)

4.2.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Humbang Hasundutan

Dengan diperolehnya pertumbuhan penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan maka proyeksi atau taksiran jumlah penduduk dapat ditentukan dengan menggunakan persentase perubahan jumlah penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2003-2009 dengan menggunakan rumus:

=

1. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Kabupaten Humbang Hasundutan P0 = Pt . e

= 86.549(2,71828183)0,01403(1)

= 87.772

P2013 = P2012 . ert

= 87.772 (2,71828183)0,01403(1)

(38)

P2014 = P2013 . ert

= 89.012 (2,71828183)0,01403(1) = 90.270

2. Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Humbang Hasundutan P0 = Pt . ert

P2011 = P2010 . ert

= 86.306 (2,71828183)0,01645(1) = 87.737

P2012 = P2011 . ert

= 87.737 (2,71828183)0,01645(1) = 89.192

P2013 = P2012 . ert

= 89.192 (2,71828183)0,01645(1) = 90.671

P2014 = P2013 . ert

(39)

3. Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan Kabupaten Humbang Hasundutan

P2011 = P2010 . ert

= 171650(2,71828183)0,01524(1) = 174.286

P2012 = P2011 . ert

= 174.286 (2,71828183)0,01524(1) = 176.962

P2013 = P2012 . ert

= 176.962 (2,71828183)0,01524(1) = 179.679

P2014 = P2013 . ert

(40)

Tabel 4.4 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2011-2014

Gambar 4.2 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

(41)

Dari hasil proyeksi yang diperoleh kita ketahui bahwa setiap tahunnya penduduk mengalami peningkatan, dengan kata lain tidak terjadi penurunan jumlah penduduk laki-laki maupun jumlah penduduk perempuan. Pada tahun 2010 jumlah penduduk sekitar 171.650 jiwa dan berdasarkan jumlah proyeksi Kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2014 diperkirakan 182.438 jiwa. Hal ini menunjukkan terjadinya pertambahan penduduk sekitar 10.788 jiwa. Setelah mengetahui banyaknya penduduk atau perkiraan penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2011-2014, maka penulis akan menjelaskan untuk mencari sex ratio digunakan rumus sebagai berikut:

SR = Jumlah penduduk laki −laki

Jumlah penduduk per empuan x 100

Apabila SR > 100 maka di daerah tersebut lebih banyak penduduk laki-laki daripada penduduk perempuan.

Apabila SR < 100 maka di daerah tersebut lebih banyak penduduk perempuan daripada penduduk laki-laki.

1. Untuk Rasio Jenis Kelamin Tahun 2011

SR =

x 100

= .

(42)

2. Untuk Rasio Jenis Kelamin Tahun 2012

SR = x 100

= .

. x 100

= 98,41

3. Untuk Rasio Jenis Kelamin tahun 2013

SR = x 100

= .

. x 100 = 98,17

4. Untuk Rasio Jenis Kelamin Tahun 2014

SR = x 100

= .

(43)

Tabel di bawah ini akan menunjukkan perbandingan antara sex ratio laki-laki dengan perempuan pada tahun 2011-1014

Tabel 4.5 Perbandingan Sex Ratio Antara Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2011-2014

Rasio jenis kelamin penduduk kabupaten humbang hasundutan tahun 2011-2014 rata-rata 98,29 yang artinya, bahwa setiap 98 penduduk laki-laki sebanding dengan 100 penduduk perempuan.

Tahun Laki-laki Perempuan Sex Ratio

2011 86.549 87.737 98,65

2012 87.772 89.192 98,41

2013 89.012 90.671 98,17

(44)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahapan hasil desain tertulis ke dalam programming (coding). Pada tahap inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam bahasa pemograman tertentu untuk menghasalkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri.

5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel

(45)

Gambar 5.1 membuka lembar kerja baru

5.3 Membuka Lembar Kerja Baru

(46)

Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasikan dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris, disamping itu lembar kerja excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi tersendiri.

Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel

5.4 Pengisian Data

(47)

Dalam pengisian data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Letakkan pointer [ada sel yang ingin diisi data. b. Ketik data yang diinginkan.

c. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya.

(48)

\5.5 Pembuatan Grafik

Grafik pada excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar kerja sendiri, namun masih berada dalam file yang sama. Untuk membuat grafik pada excel, biasa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah:

a. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik

b. Klik icon insert, maka akan tampil kotak dialog source data.

c. Klik tipe grafik yang diinginkan pada klik next, tampil kotak dialog soure data.

d. Lalu klik menu insert, pada submenu chart klik column pilih column 3-D clustered column.

e. Lalu untuk mengubah koordinat garis horizontal menjadi tahun maka klik pada chart tersebut, lalu klik menu chart tools, klik design dan klik select data. f. Pada kotak dialog horizontal (category) axis label, klik edit, dan blok data

yang akan dijadikan sebagai tahun, kemudian klik Ok

(49)

Gambar 5.4 pembuatan grafik

(50)

BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi dari perhitungan Jumlah Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan berdasarkan data tahun 2003-2010, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial dapat dicari persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki, persentase perubahan jumlah penduduk perempuan, serta perubahan jumlah penduduk secara keseluruhan (laki-laki dan perempuan) sehingga dapat diramalkan jumlah penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan di masa yang akan datang.

2. Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio) di Kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2010 adalah 74 orang. Ini berarti bahwa setiap 100 orang kelompok produktif harus menanggung 74 orang kelompok yang tidak produktif.

(51)

Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan kabupaten yang baru terbentuk dan sedang melakukan pemekaran wilayah.

4. Diramalkan bahwa jumlah penduduk laki-laki Kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2011 adalah 86.549 jiwa, penduduk perempuan 87.737 jiwadan keseluruhan penduduk sebesar 174.286 jiwa. Pada tahun 2012 penduduk laki-laki sebesar 87.772 jiwa, penduduk perempuan 89.192 jiwa dan keseluruhan penduduk 176.962 jiwa. Pada tahun 2013 penduduk laki-laki 89.012 jiwa, penduduk perempuan 90.671 jiwa dan keseluruhan penduduk 179.679 jiwa. Sedangkan pada tahun 2014 penduduk laki-laki sebesar 90.270 jiwa, penduduk perempuan 92.175 jiwa dan keseluruhan penduduk 182.438 jiwa.

5. Dari hasil proyeksi penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan dari tahun 2011-2014 terus meningkat setiap tahunnya, tetapi peningkatannya masih terlihat normal dan tidak drastis.

(52)

6.2 Saran

Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah pertumbuhan penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan yaitu sebagi berikut:

1. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dalam keadaan jumlah penduduk yang besar dapat menjadi beban yang berat bagi proses pembangunan. Sehingga hal ini akan dapat menyebabkan suatu masalah bagi pertumbuhan dan perbaikan ekonomi. Oleh karena itu, penyebaran penduduk yang tidak merata perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah, yang mana dapat memberikan pemecahan masalah kependudukan tersebut serta mengambil suatu kebijakan yang dapat mensukseskan pembangunan kependudukan di Kabupaten Humbang Hasundutan. Salah satunya yaitu menerapkan Keluarga Berencana yang sangat mempengaruhi masalah kependudukan.

2. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang mepengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kabupaten Humabang Hasundutan setiap tahunnya.

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Ida Bagus Mantra . 2003.Demografi Umum. Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Makridakis, S. Wheelwright, S, C, McGee, V, E, 1999. Metode Dan Aplikasi Peramalan . Edisi Kedua. Jakarta: Binarupa Aksara

BPS. 2003-2010. Humbang Hasundutan Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Medan BPS. 2011. Humbang Hasundutan Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Medan Sudjana .1992. Metode Statistika. Edisi ke-6 Bandung: Tarsito

Gambar

Tabel 4.1 Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Menurut Jenis Kelamin
Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di
Tabel 4.3 Persentase Pertumbuhan Penduduk Laki-Laki, Perempuan dan
Tabel 4.4 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar top spin permainan tenis meja dengan menggunakan variasi pembelajaran pada siswa Kelas X TPBO 2

[r]

Nama Paket Pekerjaan : Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Atap dan Perluasan Gedung Kantor pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe

[r]

174.999.500,00 (seratus tujuh puluh empat juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu lima ratus rupiah) dengan ini diumumkan sebagai Penyedia Jasa adalah :.. Nama Penyedia

Sekadar contoh, di antara nilai budi pekerti dalam agama Hindu dikenal dengan Tri Marga (bakti kepada Tuhan, orang tua, dan guru; karma, bekerja sebaik-baiknya untuk

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Daerah Kementerian Keuangan Wilayah II Provinsi Riau di Tahun Anggaran 2016 akan melaksanakan e-Lelang dengan pascakualifikasi

[r]