PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN
SERDANG BEDAGAI TAHUN 2016 BERDASARKAN
DATA TAHUN 2007 - 2012
TUGAS AKHIR
MHD TAUFIK SAGALA
112407061
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN
SERDANG BEDAGAI TAHUN 2016 BERDASARKAN
DATA TAHUN 2007 - 2012
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya
MHD TAUFIK SAGALA
102407061
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : PROYEKSI PETUMBUHAN PENDUDUK
KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2016 BERDASARKAN DATA TAHUN 2007 – 2012
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : MHD TAUFIK SAGALA
Nomor Induk Mahasiswa : 112407061
Program Studi : D3 STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Disetujui di
Medan, Juli 2014
Disetujui oleh:
Program Studi D3 Statistika FMIPA USU Pembimbing, Ketua,
PERNYATAAN
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2016 BERDASARKAN DATA
TAHUN 2007 - 2012
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2014
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan maha
penyayang, dengan limpahan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Tugas Akhir ini dengan judulProyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Serdang
Bedagai Tahun 2016 Berdasarkan Data Tahun 2007 – 2012
Terima Kasih Penulis sampaikan kepada Ibu Asima Manurung S.Si M.Si
selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir
ini. Terima kasih kepada bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si dan Bapak Drs.
Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika
FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si.PhD dan Ibu Dra. Mardiningsih, M.Si
selaku Ketua dan Sekretaris departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr.
Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh staff dan Dosen Program
Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah.
Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak tercinta (Alm) M.Nasir Sagala dan Ibu
tercinta Ainul Mardaliah S.Pd, dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan i
Pernyataan ii
Penghargaan iii
Daftar Isi iv
Daftar Tabel vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang 1
1.2Rumusan masalah 3
1.3 Batasan Masalah 3
1.3Maksud dan Tujuan 3
1.4Metode Penelitian 4
1.5Tinjauan Pustaka 4
1.6Sistematika Penulisan 6
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Dasar Demografi 8
2.1.1 Ruang Lingkup Demografi dan Ilmu Kependudukan 10 2.1.2 Tujuan-tujuan dan Penggunaan Demografi 11
2.2 Kegunaan Proyeksi Penduduk 12
2.3 Metode yang digunakan 14
2.3.1 Angka Pertumbuhan Penduduk 15
2.3.2 Rasio Jenis Kelamin 15
2.4 Perkembangan Penduduk 16
BAB 3 SEJARAH SINGKAT BPS
3.1 Masa Pemerintahan RI 18
3.2 Visi dan Misi 20
3.3 Kedudukan dan Fungsi Badan Pusat Statistik 20
BAB 4 PENGOLAHAN DATA
4.1 Arti dan Kegunaan Analisis data 21
4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Serdang Bedagai 23
4.3 Keadaan Jumlah Penduduk 25
4.3.1 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki 25 pertahun
4.4 Proyeksi Jumlah Penduduk 28
4.4.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-Laki Kabupaten 29 Sergai 2013-2016
4.4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten
Sergai 2013-2016 30
Perempuan Tahun 2013-2016
4.5 Menghitung Rasio Jenis Kelamin 33
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Tahap Implementasi 36
5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel 36
5.3 Membuka Lembar Kerja 37
5.4 Pembuatan Grafik 38
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan 40
6.2 Saran 41
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Serdang Bedagai 24 Menurut Jenis Kelamin Tahun 2007 - 2012
Tabel 4.2 Jumlah Perubahan Penduduk Kabupaten Serdang 24 Bedagai Menurut Jenis Kelamin Tahun 2007 – 2012
Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk laki-laki 26 per Tahun
Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan 26 per Tahun
Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Kabupaten 27 Serdang Bedagai Menurut Jenis Kelamin Tahun
2007 - 2012
Tabel 4.6 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-Laki Tahun 2013 – 2016 30 Tabel 4.7 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2013 – 2016 31 Tabel 4.8 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan 33
Tahun 2013 – 2016
BAB 1
PENDAHULUAN
.
1. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antar antara
kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi
jumlah penduduk. Secara terus menerus penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah
bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secra bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah
kematian (mortalitas) yang terjadi pada semua golongan umur, serta perpindahan
penduduk (mobilitas) juga akan mempengaruhi bertambah atau berkurangnya
jumlah penduduk di suatu Negara
Di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara dinyatakan bahwa jumlah
penduduk yang besar baru menjadi modal dasar yang efektif bagi pembangunan
nasional hanya bila penduduk yang pesat sulit untuk meningkatkan mutu
kehidupan dan kesejahteraan secara layak dan merata. Hal ini bahwa penduduk
yang besar dengan kualitas yang tinggi tidak akan mudah tercapai.
Perkembangan penduduk tanpa disertai dengan kontrol untuk mengukur
jumlah penduduk yang diinginkan, hanya akan menumbuhkan masalah social
ekonomis dengan segala pertumbuhan penduduk yang tinggi dari tahun ketahun
perumahan, dan sebagainya. Hal ini tertentu saja merupakan masalah yang rumit
bagi pemerintah dalam usahanya untuk membangun dan meningkatkan taraf hidup
negaranya.
Pengetahuan tentang pendidikan adalah penting untuk diketahui oleh
masayarakat luas yang mana dapat merangsanag timbulnya kesadaran dan
membina tingkah laku yang bertanggung jawab terhadap masalah kependudukan,
sehingga masalah-masalah yang ada diatasi bersama dengan penuh perhatian dan
memungkinkan setiap timbulnya masalah dapat dicegah atau dihindari.
Oleh karena itu penulis akan meneliti suatu daerah yaitu KABUPATEN
SERDANG BEDAGAI mengenai masalah kependudukannya,sejarah singkat
mengenai KABUPATEN SERDANG BEDAGAI. KABUPATEN SERDANG
BEDAGAI merupakan salah satu kabupaten yang ada di kawasan pantai timur
Sumatera Utara.Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi
2,57 lintang utara 3,16 lintang selatan 99,27 bujur timur dengan ketinggian
berkisar 0-500 meter diatas permukaan laut,dan kota Sei Rampah adalah ibu kota
dari Kabupaten Serdang Bedagai.
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas penulis tertarik untuk
meneliti dan membahas lebih lanjut mengenai masalah kependudukan di daerah
tersebut.Maka penulis memaparkan ke dalam sebuah tulisan Tugas Akhir yang
SERDANG BEDAGAI TAHUN 2016 BERDASARKAN DATA TAHUN 2007
– 2012 “ . Dengan tujuan agar kita tahu seberapa besar pertumbuhan penduduk
pertahun dan memproyeksikannya pada tahun-tahun berikutnya.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: bagaimana pertumbuhan penduduk
Kabupaten Serdang Bedagai per tahun dan rasio jumlah penduduk menurut jenis
kelamin.
3. Batasan Masalah
Pembatasan masalah bertujuan untuk memeperjelas arah dan tujuan dari suatu
masalah yang akan diteliti sehingga tidak menimbulkan kekeliruan.Sehubungan
dengan itu penulis membatasi hanya menghitung keadaan jumlah
penduduk,persentase perubahan jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan
proyeksi jumlah penduduk
.
4. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari penulis ini adalah untuk mengamati dan memberikan
penyajian data, yang diharapakan dapat dipergunakan seefisien mungkin bagi
pihak-pihak yang membutuhkannya.Sedangkan tujuan dari penelitian adalah
untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan penduduk di Kabupaten Serdang
5. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah:
A. Kepustakaan
Disini penulis mengadakan penulisan “Tugas Akhir” dengan membaca buku
-buku diperpustakaan dan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, yang
ada kaitannya dengan kependudukan di KABUPATEN SERDANG
BEDAGAI
B. Metode Pengumpulan Analisis Data
Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan
menggunakan data sekunder yang diperoleh dari BPS. Data yang dikumpulkan
tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka
dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan
data tersebut.
6. Tinjauan Pustaka
( Mantra Ida Bagus, 2009 ) “Demografi Umum” Edisi kedua, Yogyakarta, Pustaka
pelajar Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran
yang penting. Makin lengkap dan akurat data kependudukan yang tersedia makin
mudah dan tepat rencana pembanguna itu dibuat. Rasio jenis kelamin menurut
Untuk menghitung jumlah penduduk di tahun mendatang digunakan rumus
pendekatan pada model matematis.
Dan model yang sesuai adalah “ Model Eksponensial “ dengan rumus sebagai
berikut :
Pn
=
P
e
rnDimana:
Pn= Jumlah penduduk pada n tahun
P= Jumlah penduduk pada awal tahun
r= Tingkat pertumbuhan penduduk
n= Periode waktu dalam tahun
Untuk Menghitung rasio jenis kelamin digunakan rumus sebagai berikut:
Sri =
x 100%
Rasio jenis kelamin (sex ratio) menurut kelompok umur dapat dituliskan
sebagai berikut :
SRi
=
x
k
Dimana :
SRi = Rasio jenis kelamin pertahun tahun
Mi = Jumlah penduduk laki-laki per tahun
Fi = Jumlah penduduk perempuan per tahun
7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari
tugas akhir ini, yakni sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, identifikasi masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi
penelitian, metode analisis yang digunakan dan sistematika
penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS
Bab ini menguraikan tentang sumber-sumber data kependudukan
yang bberhubungan dengan kependudukan. Dalam bab ini juga
dijelaskan tentang model yang digunakan untuk proyeksi serta
atribut yang mendukung perhitungan dalam kependudukan.
BAB 3 : SEJARAH SINGKAT BPS
Bab ini menguraikan sejarah ringkas BPS yang meliputi sejarah
BPS pada masa pemerinthaan Hindia Belanda, Jepang, masa
kemerdekaan Republik, masa orde baru sampai sekarang, tata kerja
kegiatan dan program pengembangan.
Bab ini menjelaskan tentang perhitungan yang dilakukan untuk
memproyeksikan jumah penduduk di tahun 2016, presentase
penduduk dan sex ratio.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang program atau software
yang dipakai sebagai analisis terhadap data yang diperoleh yaitu
dengan menggunakan Microsft Excel, langkah –langkah pengolahan
data, implementasi system dan hasil outputnya.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup yang mencakup kesimpulan yang
diambil setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta
BAB
2TINJAUAN
TEORITIS
2.1 Pengertian Dasar Demografi
Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti “ Demos ” adalah rakyat atau
penduduk dan “ Grafein ” adalah menulis. Jadi Demografi adalah tulisan-tulisan atau
karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini dipakai pertama
kalinya oleh Achille Guillard dalam karangannya yang berjudul “ Elements de
StatistiqueHumaine on Demographic Compares “ pada tahun 1885.
Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982) definisi
demografi adalah sebagai berikut : Demography is the scientifict study of
humanpopulation in primary with the respect to their size, their structure
(composition) and their development (change). Terjemahannya sebagai berikut :
Demografi mempelajaripenduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur
(komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya).
Philip M. Hauser dan Duddley Duncan (1959) mengusulkan definisi
demografi
sebagai berikut : Demography is the study of the size, territorial distribution
andcomposition of population, changes there in and the components of a such
changes which maybe identified as natality, territorial movement (migration), and
social mobility(changes of states). Terjemahan sebagai berikut : Demografi
mempelajari jumlah,persebaran, territorial dan komposisi penduduk serta
(fertilitas), mortalitas, gerak territorial (migrasi) dan mobilisasi sosial (perubahan
status).
Masih banyak lagi ahli demografi yang menjelaskan tentang pengertian
demografi. Maka dari kedua definisi diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut :
1. Demografi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses penduduk di
suatu wilayah.Struktur penduduk meliputi : jumlah, persebaran, dan komposisi
penduduk. Struktur ini selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut
disebabkan karena proses demografi, yaitu : kelahiran(fertilitas),
kematian(mortalitas), dan migrasi penduduk.
2. Demografi dalam pengertian yang sempit dinyatakan sebagai “ demografi
formal” yang memperhatikan ukuran atau jumlah penduduk, distribusi atau
persebaran penduduk, struktur penduduk atau komposisi, dan dinamika atau
perubahan penduduk. Ukuran penduduk menyatakan jumlah orang dalam
suatu wilayah tertentu. Distribusi penduduk menyatakan persebaran penduduk
di dalam suatu wilayah pada suatu waktu tertentu, baik berdasarkan wilayah
geografi maupun konsentrasi daerah pemukiman. Stuktur penduduk
menyatakan komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin atau golongan
umur. Sedangkan perubahan penduduk secara implisit menyatakan
pertambahan penduduk atau penurunan jumlah penduduk secara parsial
ataupun keseluruhan sebagai akibat berubahnya tiga komponen utama
perubahan jumlah penduduk. Kelahiran,kematian, dan migrasi.
3. Dalam pengertian yang lebih luas, domografi juga memperhatikan berbagai
dan ekonomi. Karakteristik sosial dapat mencakup status keluarga, tempat
lahir, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya. Karakteristik ekonomi meliputi
antara lain aktivitas ekonomi, jenis pekerjaan, lapangan pekerjaan, dan
pendapatan. Sedangkan aspek budaya berkaitan dengan persepsi, aspirasi dan
harapan-harapan.
2.1.1 Ruang Lingkup
Demografi
dan Ilmu KependudukanJohn Graunt, seorang pedagang kain yang hidup pada abad ke 17 di London, dianggap
sebagai Bapak Demografi. Ia melakukan analisa data kelahiran dan kematian, dan dari
hasil analisanya dikemukakan batasan-batasan umum tentang kematian
(mortality),Kelahiran (fertility), migrasi dan perkawinan dalam hubungannya dengan
proses penduduk.
Dalam sejarah perkembangan demogafi timbul masalah mengenai pembagian
cabang ilmu ini. Methorst dan Sirks membedakan masalah kependudukan menjadi
dua yaitu yang bersifat kuantitatif (demografi) dan kualitatif yang membahas masalah
penduduk dari segi genetis dan biologis. Gagasan ini tidak mendapat dukungan. Oleh
karena demogafi menggunakan banyak hitungan tapi dapat juga bersifat kualitatif.
Dengan demikian memberikan kesan kepada orang bahwa demografi hanyalah
penyusunan statistik penduduk.
Pure Demography (Demografi Murni) atau juga disebut demografi formal
menghasilkan teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan
teknik-teknik tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk di masa depan atau di
lampau.
2.1.2 Tujuan – tujuan dan
Penggunaan
DemografiMenurut para ahli demografi, tujuan demografi di bagi menjadi 4 tujuan pokok yaitu :
1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
2. Menjelaskan pertumbuhan di masa lampau, penurunannya dan persebarannya
dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan
bermacam-macam aspek organisasi sosial.
4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan
kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk
lembaga-lembagaswasta maupun pemerintah baik di tingkat daerah maupun nasional.
Perencanaan perencanaanyang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan,
kemiliteran,kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian, dan perudahaan-perusahaan
yang memproduksi barang dan jasa, jalan, rumah-rumah sakit,pusat-pusat
pertokoandan pusat pusat rekreasi akan menjadi lebih tepat apabila kesemuanya
didasarkan pada data kependudukan.
2.2 Kegunaan Proyeksi Penduduk
Penduduk adalah Semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik
Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau orang yang berdomisili kurang dari 6
meramalkan atau menduga kejadian-kejadian atau hal-hal yang mungkin terjadi di
masa yang akan datang.
Proyeksi Penduduk adalah perhitungan yang menunujukkan angka
Fertilitas,mortalitas dan migrasi di masa yang akan datang. Perkiraan penduduk tidak
hanya beberapa tahun, tetapi bisa saja perkiraan beberapa puluh tahun yang akan
datang
Semua perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk tidak saja
pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa-masa mendatang yang
disebut dengan proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan
jumlah penduduk untuk masa mendatang, tetapi suatu perhitungan ilmiah yang
didasarkan asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk yaitu
kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk. Ketiga komponen inilah yang
menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur pnduduk yang akan datang.
Untuk menentukan asumsi tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan di
masa yang akan datang, diperlukan data yang menggambarkan keadaan di masa
lampau hingga kini, faktor-faktor yang mempengaruhi masing-masing komponen, dan
hubungan antara satu komponen dengan komponen yang lain serta target yang akan
dicapai atau diharapkan pada masa yang akan datang. Proyeksi penduduk ini secara
periodik perlu direvisi, karena sering terjadi bahwa asumsi tentang kecenderungan
tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk(migrasi) yang melandasi
Pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah
atau Negara yang bersangkutan. Perhitungan proyeksi penduduk penulis lakukan
dengan memproyeksikan penduduk berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk pada
2007- 2012. Hal tersebut ditempuh karna informasi mengenai salah satu komponen
kependudukan yaitu migrasi tidak tersedia untuk tingkat Kabupaten/Kotamadya.
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam perhitungan proyeksi ini
adalah sebagai berikut:
1. Menghitung tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten Serdang Bedagai
menurut jenis kelamin untuk periode 2007-2012, dengan metode Eksponansial
2. Memproyeksikan penduduk Kabupaten Serdang Bedagai menurut jenis
kelamin berdasarkan tingkat pertumbuhan 2007-2012 dengan metode
Eksponansial.
Adapun rumus Eksponansial tersebut adalah:
Pn = P
e
rnDimana:
Pn = Jumlah penduduk pada n tahun
P
=
Jumlah penduduk pada awal tahunr = Tingkat pertumbuhan penduduk
2.3 Metode Yang Digunakan
Metode peramalan adalah suatu cara memperkirakan atau memprediksikan apa yang
akan terjadi pada masa depan berdasarkan data yang relevan pada masa lampau.
Peramalan tingkat produksi beras bertujuan untuk melihat kedepan hasil produksi
beras dengan melihat peningkatan produksi beras dari tahun-tahun sebelumnya. Selain
meramalkan tingkat produksi beras, penulis juga meramalkan perkembangan jumlah
penduduk untuk mengetahui tingkat kebutuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk eksponensial adalah pertumbuhan penduduk yang
berlangsung terus-menerus (continous). Ukuran penduduk eksponensial ini lebih tepat
digunakan untuk meramalkan jumlah penduduk karena dalam kenyataannya
pertumbuhan penduduk juga berlangsung terus-menerus. Metode ini digunakan untuk
melihat tingkat perkembangan penduduk pada tahun yang akan datang dengan melihat
perkembangan penduduk pada tahun-tahun sebelumnya yang menjadi tahun dasar
dalam proses pendugaan.
Metode exponential smoothing merupakan metode peramalan yang cukup baik
untuk peramalan jangka panjang dan jangka menengah, dan Exponential Smoothing
merupakan prosedur perbaikan terus-menerus pada peramalan terhadap objek
pengamatan terbaru. Kelebihan utama dari metode exponential smoothing adalah
dilihat dari kemudahan dalam operasi yang relative rendah, tetapi ada sedikit
2.3.1 Angka Pertumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan angka rata-rata pertambahan penduduk
pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen
(%).
Dalam menghitung proyeksi pertumbuhan digunakan beberapa asumsi-asumsi, yaitu :
1. Pertumbuhan Eksponensial
Pertumbuhan Eksponensial adalah petumbuhan penduduk yang berlangsung
secara terus menerus ( continous). Ukuran penduduk secara eksponensial ini
lebih tepat, mengingat bahwa dalam kenyataannya pertumbuhan penduduk
juga berlangsung terus-menerus. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Pn = Po.ern
dimana :
Pn = Jumlah penduduk pada n tahun
P0 = Jumlah penduduk pada awal tahun
r = Tingkat pertumbuhan penduduk
n = Periode waktu dalam tahun
e = Jumlah konstanta yang besarnya 2,71828183
2.3.2 Rasio Jenis Kelamin
Rasio adalah perbandingan dua perangkat, yang dinyatakan dalam suatu satuan
Dalam pengerjaannya, rasio (ratio) adalah perbandingan dikalikan 100. Ukuran Rasio
ini sangat sering dipergunakan.
Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) adalah perbandingan jumlah antara jenis
kelamin laki-laki dan perempuan dan biasanya dinyatakan dalam banyaknya
penduduk laki-laki per 100 perempuan. Rasio jenis kelamin (sex ratio) menurut
kelompok umur dapat dituliskan sebagai berikut :
SRi =
Dimana :
SRi = Rasio jenis kelamin per tahun
Mi = Jumlah penduduk laki-laki per tahun
Fi = Jumlah penduduk perempuan per tahun
k = konstanta biasanya 100
2.4 Perkembangan Penduduk
Perkembangan jumlah penduduk sangat erat kaitannya dengan perkembangan
peradaban manusia dalam berinteraksi dengan alam sekitarnya. Ada tiga tahapan
perkembangan peradaban manusia hingga kini : Pertama, zaman ketika manusia mulai
mempergunakan alat-alat untuk menanggulangi kehidupannya. Kedua, zaman ketika
manusia mulai mengembangkan usaha pertanian menetap. Zaman ini mengubah
kehidupan perburuan menjadi kehidupan pertanian atau kehidupan yang sifatnya
nomadis menjadi kehidupan menetap di sekitar daerah pertanian. Ketiga, zaman
mulianya era industrialisasi, yaitu sekitar pertengahan abad ke-17 sesudah masehi.
Zaman ini ditandainya dengan tumbuhnya pusat-pusat industri, dan semakin
Sejalan dengan semakin bekembangnya ilmu pengetahuan dan pekembangan
teknologi dalam mengolah sumber daya alam yang ada, tingkat kehidupan manusia
menjadi semakin baik. Hal ini sangat mempengaruhi penurunan tingkat mortalitas
penduduk. Seperti banyak diketahui bahwa ledakan penduduk yang terjadi pada
abadabad terakhir ini terutama karena menurunnya tingkat kematian dengan cepat,
sementara tingkat kelahiran belum dapat dikontrol dengan baik. Tingginya laju
petumbuhan penduduk di beberapa bagian Negara di dunia menyebabkan jumlah
penduduk meningkat dengan cepat. Di sebagian Negara telah terjadi kemiskinan dan
kekurangan pangan. Fenomena ini menggelisahkan beberapa ahli, dan masing-masing
BAB 3
SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
3.1 Masa Pemerintahan RI
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
kegiatan statistik ditangani oleh lembaga baru yaitu Kantor Penyelidikan Perangkaan
Umum Republik Indonesia (KAPPURI). Perkembangan berikutnya KAPPURI dilebur
menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada menteri Kemakmuran.
Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 172 Tahun 1957,terhitung mulai 1 Juni
1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik, dan urusan statistik yang semula
menjadi tanggung jawab dan wewenang Menteri Perekonomian dialihkan menjadi
wewenang dan berada di bawah Perdana Menteri. Berdasarkan Keppres ini pula
secara formal nama Biro Pusat Statistik dipergunakan.
3.2 Visi dan Misi
Adapun visi Badan Pusat Statistik adalah menjadi sumber informasi statistik sebagai
daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang
muktahir.
Sedangkan misi Badan Pusat Statistik adalah untuk menjungjung
pembangunan nasional BPS mengembangkan misi mengarahkan pembangunan
statistik pada penyediaan data statistik yang handal dan bermutu, efektif dan efisien,
peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan
pengembangan ilmu statistik.
3.3 Kedudukan dan Fungsi Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintah non departemen yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada presiden ( Keppres No.86 tahun 1998), dalam
melaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan :
1. UU No.16 tentang Statistik
2. Keputusan Presiden No.86 tahun 1998 tentang BPS
3. Peraturan pemerintah No.51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik
Berdasarkan keputusan presiden No.86 tahun 1998 dalm menyelenggarakan
statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerjasama serta mengembangkan dan
membina statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi
1. Perumusan kebijaksanaan perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian data,
dan analisis di bidang statistik produksi dan kependudukan serta bidang statistik
distribusi dan neraca nasional.
2. Pembinaan dan pelaksanaan koordinasi kegiatan statistik dengan departemen dan
instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis statistik yang diperlukan,
serta pelaksanaan kerjasama di bidang statistik dengan lembaga/organisasi lain
baik di dalam maupun luar negeri.
3. Penyajian data kepada pemerintah dan masyarakat dari hasil kegiatan statistik
produksi dan kependudukan serta statistik distribusi dan neraca nasional secara
berkala baik dari hasil penelitian sendiri maupun dari data sekunder.
4. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara baik langsung maupun tidak
langsung.
5. Pengelolaan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan perbekalan
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Arti dan Kegunaan Analisis data
Analisis data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut:
1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau
rasionya kemudian diambil kesimpulannya.
2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau
komponen yang lebihkecil agar dapat :
a. Mengetahui komponen yang menonjol
b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen
yang lain
c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhan
3. memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitas
4.2 . Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Serdang Bedagai 2016
Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan biasanya dinyatakan dalam persentase
hampir semua Negara maju telah menyusun perkiraan jumlah seluruh penduduk
setiap tahun. Dalam hal ini prosedur untuk menghitung angka pertumbuhan penduduk
boleh dikatakan cukup sederhana, karena perhitungannya dilakukan dengan membagi
pertambahan jumlah penduduk selama tahun yang bersangkutan dengan jumlah
penduduk awal tahun.
Pada kenyataannya banyak Negara tidak mempunyai angka yang tepat
mengenai kelahiran, kematian,dan perpindahan peduduk dan akhirnya jumlah
penduduk yang paling tepat banyak diketahui dari hasil sensus. Dalam pengolahan
data dapat dilakukan dengan model matematis yang sesuai, model yang dilakukan
adalah “Model Eksponensial” dengan rumus sebagai berikut :
P
t= P
e
rtTabel 4.1. Jumlah penduduk Kabupaten Serdang Bedagai menurut jenis
kelamin Tahun 2007 – 2012
Tahun
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki - Laki Perempuan
2007 311.998 306.658 618.656
2008 316.745 313.983 630.728
2009 323.012 319.971 642.983
2010 298.614 295.769 594.383
2011 301.386 298.555 599.941
2012 303.039 300.987 604.026
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara
Tabel 4.2 Jumlah Perubahan penduduk Kabupaten Serdang Bedagai Menurut
Jenis Kelamin Tahun 2007 – 2012
Tahun
Jenis kelamin Jumlah perubahan /Tahun
Laki - laki Perempaun Laki-laki Wanita
2007 311.998 306.658 - -
2008 316.745 313.983 4747 7325
[image:31.595.100.502.616.756.2]2010 298.614 295.769 -24398 -24202
2011 301.386 298.555 2772 2786
2012 303.039 300.987 1653 2432
4.3 Keadaan Jumlah Penduduk.
Adapun perhitungan jumlah penduduk didahului dengan menghitung tingkat
pertumbuhan penduduk, yang nantinya dengan tingkat pertumbuhan tersebut
digunakan sebagai peramalan jumlah penduduk dimasa yang akan datang.
Rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah penduduk sebagai berikut:
Dengan
= 0,43429
Dan rumus menghitung jumlah penduduk yaitu:
P
t= P
e
rn4.3.1 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki Pertahun
r2006 = log
Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki- Laki Per Tahun
Tahun Penduduk
Laki-Laki Bil.Pokok Logaritma Perubahan Jumlah Penduduk Persentase Jumlah Perubahan Penduduk %
2007 311.998 2,718282 0,021115958 2,11 %
2008 316745 2,718282 0,015100412 1,51 %
2009 323.012 2,718282 0,019592642 1,96 %
2010 298.614 2,718282 -0,078538515 -7,85 %
2011 301.386 2,718282 0,009240161 0,92 %
2012 303.039 2,718282 0,005469731 0,55 %
4.3.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Per Tahun
r2006 = log
0,43429 = 0,02144766 = 2,14 %
Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Per Tahun
Tahun Penduduk
Perempuan Bil.Pokok Logaritma Perubahan Jumlah Penduduk Persentase Jumlah Perubahan Penduduk %
2007 306.658 2,718282 0,02144766 2,14 %
2008 313.983 2,718282 0,023605967 2,36 %
2009 319.971 2,718282 0,018891717 1,89 %
2010 295.769 2,718282 -0,078652434 -7,86 %
[image:33.595.103.491.560.759.2]2012 300.987 2,718282 0,008112987 0,81%
Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Kabupaten Serdang Bedagai Menurut Jenis Kelamin Tahun 2007-2012
Tahun Jumlah
Laki-Laki (%)
Jumlah Perempuan (%)
Jumlah Laki-Laki dan Perempuan%
2007 2,11 % 2,14 % 2,12%
2008 1,51 % 2,36 % 1,93%
2009 1,96 % 1,89 % 1,92%
2010 -7,85 % -7,86 % -7,85%
2011 0,92 % 0,94% 0,93%
2012 0,55 % 0,81% 0,68%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Tabel
Dari table diatas menunjukkan bahwa persentase perubahan jumlah penduduk
laki-laki dan perempuan secara keseluruhan mengalami penurunan yaitu dimulai dari
penurunan pada tahun 2010 dan berangsur naik pada tahun berikutnya.
Dari perubahan angka – angka tersebut diatas dapat dilihat bahwa setiap
tahunnya jumlah perubahan penduduk di Kabupaten Serdang Bedagai selalu berubah,
terkadang jumlah nya meningkat dan juga menurun. Hal ini mungkin ada kaitannya
dengan program Keluarga Berencana (KB) yang telah disarankan pemerintah,yaitu
4.4 Proyeksi Jumlah Penduduk
a. Untuk Laki – Laki
b. Untuk Perempuan
c. Untuk Laki – Laki dan Perempuan
Dengan diperolehnya persentase jumlah penduduk Kabupaten Serdang Bedagai maka
ramalan atau taksiran jumlah penduduk dapat ditentukan dengan menggunakan harga
perubahan jumlah penduduk Kabupaten Serdang Bedagai dengan menggunakan
P
t= P
e
rt4.4.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki – Laki Kabupaten Serdang Bedagai 2013
– 2016
a. Untuk Tahun 2013
P2013 = P2012e rt
= 303.039 x 2,718282 (-0,005827113 x1)
= 301.278
b. Untuk Tahun 2014
P2014 = P2013e rt
= 301.278 x 2,718282 (-0,005827113 x1)
= 299.527
c. Untuk Tahun 2015
P2015 = P2014e rt
= 299.527 x 2,718282 (-0,005827113 x1)
= 297.787
d. Untuk Tahun 2016
P2016 = P2015e rt
= 296.057
Tabel 4.6 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki – Laki Tahun 2013 – 2016
Tahun Penduduk Laki – Laki e
2013 301.278 2,718282
2014 299.527 2,718282
2015 297.787 2,718282
2016 296.057 2,718282
4.4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Sedang Bedagai Tahun
2013 – 2016
a. Untuk Tahun 2013
P2013 = P2012e rt
= 300.987 x 2,718282 (-0,003733247 x1)
= 299.865
b. Untuk tahun 2014
P2014 = P2013e rt
= 299.865x 0,2718282 (-0,003733247 x1)
c. Untuk Tahun 2015
P2015 = P2014e rt
= 298.748 x 2,718282 (-0,003733247 x1)
= 297.635
d. Untuk Tahun 2016
P2016 = P2015e rt
= 297.635x 2,718282 (-0,003733247 x1)
[image:38.595.101.485.448.590.2]= 296.526
Tabel 4.7 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2013 – 2016
Tahun Penduduk Perempuan e
2013 299.865 2,718282
2014 298.748 2,718282
2015 297.635 2,718282
2016 296.526 2,718282
4.4.3 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki – Laki dan Perempuan Tahun 2013-2016
a. Untuk Tahun 2013
= 604.026 x 2,718282 (-0,004786477 x1)
= 601.142
b.Untuk Tahun 2014
P2014 = P2013e rt
= 601.142 x 2,718282 (-0,004786477 x1)
= 598.272
c. Untuk Tahun 2015
P2015 = P2014e rt
= 598.272 x 2,718282 (-0,004786477 x1)
= 595.415
d. Untuk Tahun 2016
P2016 = P2015e rt
= 595.415 x 2,718282 (-0,004786477 x1)
Tabel 4.8 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Tahun
2013-2016
Tahun Penduduk
Keseluruhan
e
2013 601.143 2,718282
2014 598.272 2,718282
2015 595.415 2,718282
2016 592.572 2,718282
Tabel 4.9 Hasil Proyeksi (Perkiraan) Jumlah Penduduk Kabupaten Serdang
Bedagai dari Tahun 2013 – 2016
Tahun
Jumlah Penduduk
Jumlah
Laki –Laki Perempuan
2013 301.278 299.865 601.143
2014 299.527 298.748 598.272
2015 297.787 297.635 595.415
2016 296.057 296.526 592.572
4.5. Menghitung Rasio Jenis Kelamin
[image:40.595.101.485.460.629.2]SRi =
x 100 %
SRi =
x 100 %
SRi = 100,47 %
2. Untuk Rasio Jenis Kelamin 2014
SRi =
x 100 %
SRi =
x 100 %
SRi = 100,26%
3. Untuk Rasio Jenis Kelamin 2015
SRi =
x 100 %
SRi =
x 100 %
SRi = 100,05%
4. Untuk Rasio Jenis Kelamin 2016
SRi =
x 100 %
SRi =
SRi = 99,84%
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahapan hasil desain tertulis ke dalam programming
(coding). Pada tahap inilah seluruh hasil desain di tuangkan ke dalam bahasa
pemograman tertentu untuk menghasilkan sebuah system informasi yang sesuai
dengan hasil tertulis. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang
akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga system yang
dibentuk memiliki kelebihan tersendiri
5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikan
Microsft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian klik tombol
start pada task bar, kemudian klik all programs, lalu pilih Microsoft Office, kemudian
Gambar 5.1 Mengaktifkan Microsoft Excel
5.3 Membuka Lembar Kerja Baru
Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja Excelyang sudah siap untuk
dipergunakan. Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom
berurutan dari atas ke bawah sedangkan baris berurutan dari kiri ke kanan yang terdiri
dari 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.
Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan identifikasi dengan alamat yang
merupakan kombinasi anatara abjad untuk kolom dan angka untuk baris, di samping
Gambar 5.3 Tampilan Lembar Kerja Pengisian Data
Sedangkan pilihan kedua dalam mengisi data adalah menggunakan sub menu pada
menu editing Excel. Dengan pilihan ini, maka memiliki banyak pilihan, yaitu: Down,
Up, dan Series (Autofil)
5.4 Pembuatan Grafik
Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar
kerja sendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik pada
Excel, biasa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada tool bar.
Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah :
1. Sorot sel atau Range yang ingin dibuat Grafik
2. Klik Icon insert, maka akan tampil kotak dialog Chart Type
3. Klik Type grafik yang di inginkan dan klik next, tampil kotak dialog
4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio.
Botton Rows atau coloums yang di inginkan, klik nenxt. Maka akan tampil
kotak dialog Chart Option.
5. Pada Chart Option, klik judul grafik. Setelah itu klik next. Tampil kotak dialog
chart option.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan perhitungan Jumlah Penduduk Kabupaten
Serdang Bedagai berdasarkan data tahun 2007-2012 maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Diperkirakan keadaan jumlah penduduk Kabupatem Serdang Bedagai
mengalami penurunan pada tahun 2013 s/d 2016 berdasarkan pengolahan data
pada tahun 2007 s/d 2012
2. Diperkirakan rasio perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan adalah
penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan
pada tahun 2013-2016 dengan berdasarkan pengolahan data pada tahun 2007-
6.2 Saran
Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah
pertumbuhan penduduk di Kabupaten Serdang Bedagai yaitu sebaiknya dengan
tingkat pertumbuhan penduduk yang mengalami penurunan sebaiknya pemerintah
setempat memeperhatikan kesejahteraan penduduknya yaitu misalnya membuka
Daftar Pustaka
Arifin, Johar.2008. Statistik Bisnis Terapan dengan Microsoft Excel 2007.
Cetakan Pertama. Jakarta: Alex Media Komputindo.
BPS Sumatera Utara. 2008-2012. Sergai dalam angka Dalam Angka. Badan
Pusat Statistik.
Mantra, Ida Bagus Dr, 2009 Demografi Umum, Edisi Kedua, Yogyakarta, Pustaka
Pelajar.