PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN DAIRI
TAHUN 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN 2000-2009
TUGAS AKHIR
ROHANI SIPANGKAR
082407045
PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK
KABUPATEN DAIRI TAHUN 2013
BERDASARKAN DATA TAHUN 2000-2009
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : ROHANI SIPANGKAR
Nomor Induk Mahasiswa : 082407045
Program Studi : DIPLOMA III STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2011
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua Pembimbing
Prof. Dr. Tulus, M.Si Drs. Henry Rani Sitepu, M.S
PERNYATAAN
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN DAIRI TAHUN 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN 2000-2009
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan masing–masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2011
ROHANI SIPANGKAR 082407045
PENGHARGAAN
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karna berkat rahmatNya
dan bimbinga-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang diajukan guna
memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi D-III
Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Henry Rani Sitepu, M.S selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
2. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulőlő, M.Si dan Drs. Suwarno Ariswoyo, M,Si selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi D III Statistika FMIPA USU.
3. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Sc dan Dra. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan
Sekretaris Departemen Matematika FMIPA Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Sumatera Utara.
5. Ayahanda tersayang M. Sipangkar dan ibunda tercinta D. br Galingging mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya, karna atas dukungannya baik secara moril
maupun materil serta doa restunya yang selalu mengiringi penulis.
6. Abang (Jimmy, Tohap, Boiman) Sipangkar, kakak (Friska dan Teodora) Sipangkar,
adik (Guido dan Romulus) Sipangkar serta Eda-eda yang telah memberikan dorongan
7. Sahabat saya Fitri, Novlin, via, Flo yang telah memberikan motivasi dan semangat
untuk penulis, terima kasih atas bantuanny
8. Kepada semua teman-teman angkatan “08 yang sudah banyak membantu dan
memberikan semangat buat penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini.
9. Kepada semua teman-teman gg. Damanik yang telah memberikan dukungan.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna dan memiliki
kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membantu dari para pembaca.
Akhir kata penulis mengharapkan Tugas Akhir bermanfaat bagi semua.
Medan, Juni 2011
DAFTAR ISI
Daftar Gambar viii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Maksud dan Tujuan 4
1.5 Metode Penelitian 4
1.6 Sistematika Penulisan 5
BAB 2 LANDASAN TEORI 6
2.1 Masalah Kependudukan 6
2.2 Pengertian-pengertian 8
2.2.1 Penduduk 8
2.2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk 8
2.2.3 Susunan Penduduk 11
2.2.4 Komposisi Penduduk 11
2.2.5 Kepadatan Penduduk 12
2.3 Proyeksi 13
2.3.1 Proyeksi Penduduk 14
2.3.2 Rasio Jenis Kelamin 14
BAB 3 SEJARAH SINGKAT KABUPATEN DAIRI 16
BAB 4 ANALISA PEMBAHASAN 20
4.1 Keadaan Penduduk Kabupaten Dairi 20
4.1.2 Rasio Beban Tanggungan 23
4.1.3 Kepadatan Penduduk 25
4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kabupaten Dairi 26
4.2.1 Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin 27
di Kabupaten Dairi
4.2.2 Proyeksi Jumlah penduduk Menurut Jenis Kelamin 30
di Kabupaten Dairi
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 34
5.1 Tahapan Implementasi 34
5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel 34
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Penduduk Kabupaten Dairi Menurut Jenis Kelamin 21
Tahun 2000-2009
Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan 24
Dan Jenis Kelamin di Kabupaten Dairi
Tabel 4.3 Persentase Pertumbuhan Penduduk Laki-laki, Perempuan 29
dan Keseluruhan Penduduk
Tabel 4.4 Proyeksi dan Rasio Jenis Kelamin 32
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Penduduk Kabupaten Dairi Menurut 22
Jenis Kelamin Tahun 2000-2009
Gambar 4.2 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin 33
Tahun 2010-2013
Gambar 5.1 Mengaktifkan Microsoft Excel 35
Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel 36
Gambar 5.3 Tampilan Lembar Kerja Pengisian Data 37
Gambar 5.4 Tampilan Kotak Dialog Chart Type 38
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemahaman mengenai keadaan penduduk di suatu daerah atau negara diperlukan kajian
demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk.
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan–
kekuatan yang menambah dan kekuatan–kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.
Secara terus–menerus, penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas),
tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematiaan (mortalitas) yang
terjadi pada semua golongan umur, serta perpindahan penduduk (mobilitas) juga akan
mempengaruhi bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau
negara.
Perkembangan penduduk tanpa disertai dengan kontrol untuk mengukur jumlah
penduduk yang diinginkan, hanya akan menumbuhkan masalah sosial ekonomi dengan
tambahan investasi dan sarana dibidang pendidikan dalam usahanya untuk membangun
dan meningkatnya taraf hidup negaranya.
Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk diketahui oleh
masyarakat luas yang mana dapat merangsang timbulnya kesadaraan dan membina
tingkah laku yang bertangung jawab terhadap masalah kependudukan, sehingga masalah–
masalah yang ada dapat diatasi bersama dengan penuh perhatiaan dan memungkinkan
setiap timbulnya masalah dapat dicegah atau dihindari.
Berkurangnya atau bertambahnya penduduk disuatu daerah mempunyai
hubungan yang erat dengan perkembangan teknologi yang dimiliki oleh suatu golongan
penduduk semakin luas kemungkinan memperbesar hasil–hasil produksi kebutuhan
hidup dan semakin luas pula mata pencaharian untuk pertambahan penduduk. Setiap
pendapatan baru dalam lapangan teknologi sangatlah besar pengaruhnya terhadap
perkembangan penduduk.
Untuk mengetahui banyaknya penduduk suatu daerah atau negara pada waktu
tertentu maka dilaksanakanya sensus penduduk atau perhitungan cacah atau survei, serta
dipergunakan sebagai bahan untuk perencanaan ataupun sasaran–sasaran pembangunan di
masa yang akan datang.
Dari hal diatas, maka penulis mengadakan penelitian terhadap pertumbuhan
penduduk Kabupaten Dairi tahun 2000 sampai dengan 2009 sebagai bahan dasar
penulisan tugas akhir dengan judul “PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK
KABUPATEN DAIRI TAHUN 2013 BEDASARKAN DATA TAHUN 2000-2009”. Dengan tujuan agar penulis tahu seberapa besar pertumbuhan penduduk pertahun dan
1.2 Indentifikasi Masalah
Pertumbuhan penduduk yang tinggi seiring dengan jumlah penduduk yang besar dapat
menjadi beban yang berat bagi proses pembangunan daerah, dan perkembangan
penduduk yang padat juga akan mengalami kesulitan untuk memacu pertumbuhan dan
perbaikan ekonomi. Hal tersebut dapat menyebabkan persebaran penduduk yang tidak
merata. Hal ini juga dialami oleh penduduk di Kabupaten Dairi. Sesuai judul diatas,
maka permasalahannya adalah “Bagaimana tingkat laju pertumbuhan penduduk dan
berapa jumlah penduduk pada tahun 2013 berdasarkan data jumlah penduduk pada tahun
2000 – 2009”.
1.3 Batasan Masalah
Pembatasaan masalah bertujuan untuk memperjelas arah dan tujuan dari suatu masalah
yang akan diteliti sehingga tidak menimbulkan kekeliruan. Untuk lebih mengarahkan
ada yang menjadi arahan sebagai pedoman yang jelas dan tegas dalam mengambil
keputusan. Sehubungan dengan itu penulis membatasi hanya menghitung Laju
Pertumbuhan Penduduk untuk tahun 2013, yang berdasarkan data jumlah penduduk tahun
2000–2009.
1.4 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan ini adalah untuk mengamati dan memberikan penyajiaan data
yang diharapkan dapat dipergunakan seefisien mungkin bagi pihak yang
membutuhkannya untuk dapat mengambil suatu keputusan atau kebijakan yang dapat
membangun kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Dairi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan
dan jumlah penduduk di Kabupaten Dairi dan memproyeksikanya pada tahun–tahun
1.5 Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah:
1. Penelitian Kepustakaan
Yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari perpustakaan,
dengan membaca buku–buku, refrensi dan bahan–bahan yang bersifat teoritis yang ada
kaitanya dengan kependudukan di Kabupaten Dairi.
2. Metode pengumpulan data
Pengumpulan data untuk keperluaan penelitian ini penulis lakukan dengan menggunakan
data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Dairi. Data yang
dikumpulkan tersebut kemudiaan diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka–
angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data
tersebut.
3. Teknik dan Analisa Data
Untuk menghitung jumlah penduduk ditahun mendatang digunakan rumus pendekataan
pada model matematis. Dan model yang yang sesuai adalah “Model Eksponensial”
Pt = Po ert
Dengan:
Pt = Jumlah penduduk pada n tahun
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun
r = Tingkat pertumbuhan penduduk
t = Periode waktu dalam tahun
e = Jumlah konstanta yang besarnya 2,71828183
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari tugas akhir ini ,
yaitu sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, ruang lingkup, maksud dan
sistematis penulisan.
BAB 2 : TINJUAN TEORITIS
Bab ini menguraikan tentang sumber–sumber data kependudukan yang
berhubungan dengan kependudukan. Dalam bab ini juga dijelaskan
tentang model yang digunakan untuk proyeksi serta atribut yang
mendukung perhitungan dalam kependudukan.
BAB 3 : SEJARAH SINGKAT KABUPATEN DAIRI
Bab ini menguraikan tentang sejarah berdirinya Kabupaten Dairi.
BAB 4 : ANALISIS PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang perhitungan yang dilakukan untuk
memproyeksikan jumlah penduduk ditahun 2013, persentase
pertumbuhan penduduk.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini dijelaskan tentang cara pengaktifan jendela excel, pengisian
data dan cara pembuatan grafik.
Bab ini merupakan penutup yang mencakup kesimpulan yang diambil
setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang berupa
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Masalah Kependudukan
Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah nasional yang
besar dan memerlukan pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok yang
terkait satu sama lainnya, yaitu:
1. Jumlah penduduk yang besar
2. Tingkat pertumbuhan yang tinggi
3. Penyebaran penduduk yang tidak merata
4. Komposisi umur penduduk yang timpang
Paket masalah kependudukkan ini telah menjadi induk dari berbagai masalah lain.
Apabila tidak segera ditanggulangi tidak mustahil akan mendatangkan efek yang lebih
parah lagi dan dapat melumpuhkan pembangunan nasional.
2.2 Pengertian-pengertian
Ada beberapa pengertian yang secara singkat perlu diketahui untuk mendukung tulisan ini
dan merupakan bahan acuan dalam mengembangkan aplikasi yang ada.
2.2.1 Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia selama
enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi
2.2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam persentase. Jumlah penduduk di suatu
wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu:
1. Fertilitas
Fertilitas disebut juga dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari
rahim seorang perempuan dengan adanya tanda-tanda kehidupan; seperti bernafas,
berteriak, jantung berdenyut dan sebagainya. Apabila pada waktu lahir tidak ada
tanda-tanda kehidupan disebut lahir mati (still birth) yang di dalam demografi tidak dianggap
sebagai peristiwa kelahiran. Disamping istilah fertilitas ada juga istilah fekunditas
(fecundity) sebagai petunjuk kepada kemampuan fisiologis dan biologis seorang
perempuan untuk menghasilkan anak lahir hidup.
Seorang perempuan yang secara biologis subur (fecund) tidak selalu melahirkan
anak, misalnya dia mengatur kelahiran dengan abstinensi atau menggunakan alat-alat
kontrasepsi. Kemampuan biologis seorang perempuan untuk melahirkan sangat sulit
diukur. Ahli demografi hanya menggunakan pengukuran terhadap kelahiran hidup (live
seorang perempuan hanya meninggal satu kali, tetapi ia dapat melahirkan lebih dari
seorang bayi. Di samping itu seorang yang meninggal pada hari dan waktu tertentu berarti
mulai saat itu orang tersebut tidak mempunyai resiko kematian lagi. Sebaliknya seorang
perempuan yang telah melahirkan seorang anak tidak berarti risiko melahirkan dari
perempuan tersebut menurun.
Kompleksnya pengukuran fertilitas karena melahirkan melibatkan dua orang
(suami dan istri), sedangkan hanya melibatkan satu orang saja (orang meninggal).
Masalah yang lain yang dapat dijumpai dalam pengukuran fertilitas adalah tidak semua
perempuan mengalami resiko melahirkan karena ada kemungkinan beberapa dari mereka
tidak mendapatkan pasangan untuk berumah tangga. Juga ada beberapa perempuan yang
bercerai, menjanda. Memperhatikan masalah-masalah tersebut, terdapat variasi
pengukuran fertilitas yang dapat diterapkan, dan masing-masing mempunyai keuntungan
dan kelemahan. Memperhatikan perbedaan antara keadaan kelahiran dan kematian,
memungkinkan untuk melaksanakan dua macam pengukuran fertilitas yaitu pengukuran
fertilitas tahunan dan pengukuran fertilitas kumulatif.
2. Mortalitas
Mortalitas atau kematian adalah salah satu dari tiga komponen demografi yang
penduduk suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga
merupakan barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat didaerah
tersebut. Mortalitas adalah peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara
permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Dari definisi ini terlihat
bahwa keadaan mati hanya bisa terjadi kalau sudah terjadi kelahiran hidup. Dengan
demikian keadaan selalu mati selalu didahului oleh keadaan hidup. Sedangkan hidup
selalu dimulai dengan lahir hidup (live birth).
3. Mobilitas
Mobilitas penduduk dapat dibedakan antara mobilitas penduduk vertikal dan mobilitas
penduduk horizontal. Mobilitas penduduk vertikal ini sering disebut dengan perubahan
status, dan salah satu contohnya adalah perubahan status pekerjaan. Seseorang yang
mula-mula bekerja dalam sektor pertanian sekarang bekerja dalam sektor pertanian.
Mobilitas penduduk horizontal atau mobilitas penduduk geografis adalah gerak
(movement) penduduk yang melintasi batas wilayah menuju ke wilayah lain dalam
periode tertentu. Mobilitas penduduk dapat pula dibagi menjadi dua, yaitu penduduk
permanen atau migrasi dan mobilitas penduduk non permanen. Jadi, migrasi adalah
batas politik/negara ataupun batas administratif atau batas bagian dalam suatu negara
dengan tujuan menetap.
Menurut Everett S. Lee ada empat faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan
untuk melakukan migrasi yaitu:
1. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal
2. Faktor-faktor yang terdapat di tempat tujuan
3. Faktor-faktor yang menghambat
4. Faktor-faktor pribadi.
2.2.3 Susunan Penduduk
Data penduduk yang didapatkan dari hasil registrasi, sensus penduduk dan survei
susunannya masih belum teratur sehingga sulit untuk dibaca apalagi diinterpretasi untuk
keperluan maka seluruh data tersebut perlu disederhanakan. Menyederhanakan data ke
dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan disebut menganalisa data.
Dalam proses ini seringkali digunakan statistik adalah menyederhanakan data.
Membagi penduduk atas kelompok-kelompok tertentu atau dapat pula dikatakan
Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan
pengelompokkan penduduk menurut karakteristik-karakteristik yang sama.
Bermacam-macam komposisi penduduk dapat digolongkan berdasarkan umur, jenis kelamin, status
perkawinan, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan, bahasa, agama dan sebagainya.
2.2.4 Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur
dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di
masa yang akan datang. Misalnya dalam suatu negara terdapat penduduk umur tua (50
tahun keatas) lebih banyak, maka diharapkan negara tersebut mempunyai angka kelahiran
yang rendah. Demikian pula ketidakseimbangan jumlah penduduk laki-laki dan wanita,
bisa mengakibatkan rendahnya fertilitas dan rendahnya angka pertumbuhan.
Ketidakseimbangan itu akan mempengaruhi pula keadaan sosial, ekonomi dan
keluarga. Komposisi penduduk umur tua digambarkan dalam piramida penduduk yang
Sedangkan pada penduduk umur muda dapat dipakai sebagai ukuran perbandingan baban
tanggungan yaitu angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang
tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang
yang banyaknya produktif (umur 16-64 tahun).
2.2.5 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk merupakan indikator daripada tekanan penduduk di suatu daerah.
Kepadatan di suatu daerah dibandingkan dengan luas tanah yang ditempati dinyatakan
dengan banyaknya penduduk per kilometer persegi.
Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
KP
Jumlah penduduk yang digunakan sebagai pembilang dapat berupa jumlah seluruh
daerah perdesaan atau penduduk yang bekerja di sector pertanian, sedangkan sebagai
penyebut dapat berupa luas seluruh wilayah, luas daerah pertanian atau luas daerah
perdesaan.
Kepadatan penduduk di suatu wilayah dapat dibagi menjadi empat bagian:
1. Kepadatan penduduk kasar (crude Density of Population) atau sering pula
disebut dengan kepadatan penduduk Aridmatika
2. Kepadatan penduduk Fisiologis (Physiological Density)
3. Kepadatan penduduk Agraris (Agricultural Density)
4. Kepadatan penduduk Ekonomi (Economical Density of Population).
2.3 Proyeksi
Proyeksi adalah perhitungan untuk meramalkan atau untuk mengetahui perkembangan di
masa yang akan datang dengan menggunakan beberapa asumsi yang didasarkan atas data
Kualitas hasil proyeksi sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunannya.
Proyeksi yang baik adalah proyeksi yang menghasilkan penyimpangan antara hasil
ramalan dengan kenyataan sekecil mungkin. Manfaat atau kegunaan proyeksi adalah
untuk meramalkan atau memperkirakan kejadian atau hal-hal yang mungkin terjadi,
sebagai alat perencana yang tujuannya untuk menyediakan jasa sebagai response terhadap
penduduk yang telah diproyeksikan dan merubah trend penduduk menuju ke
perkembangan demografi sosial dan ekonomi.
2.3.1 Proyeksi Penduduk
Semua perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk tidak saja data
penduduk tidak saja pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa-masa
mendatang disebut dengan proyeksi penduduk.
Jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau negara yang
bersangkutan. Perhitungan proyeksi penduduk penulis lakukan dengan memproyeksikan
tersebut ditempuh karena informasi mengenai salah satu komposisi kependudukan yaitu
migrasi tidak tersedia untuk tingkat kabupaten/kota.
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam perhitungan proyeksi ini adalah
sebagai berikut:
1. Menghitung tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten Dairi menurut jenis
kelamin untuk periode 2000-2009 dengan cara Eksponensial
2. Memproyeksikan penduduk Kabupaten Dairi menurut jenis kelamin
berdasarkan tingkat pertumbuhan 2000-2009 dengan metode Eksponensial.
2.3.2 Rasio Jenis Kelamin
Rasio adalah perbandingan dua perangkat, yang dinyatakan dalam satu satuan tertentu.
Dalam pengerjaannya, rasio (ratio) adalah perbandingan dikalikan 100. Ukuran rasio ini
Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) adalah perbandingan jumlah antara jenis kelamin
laki dan perempuan. Hal ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk
laki-laki per 100 perempuan. Secara umum dapat ditulis:
BAB 3
SEJARAH SINGKAT KABUPATEN DAIRI
Dari pengamatan yang dikutip dari berbagai dokumen resmi serta penjelasan dari pemuka
masyarakat di daerah Dairi, pemerintahan di daerah ini telah ada sebelum tiba penjajahan
Belanda di Dairi yaitu sekitar tahun 1852 – 1942. Dengan Struktur Pemerintahan sebagai
berikut:
1. Raja Ekuten atau Takal Aur, sebagai pemimpin satu suak atau yang terdiri dari
beberapa suku
2. Pertaki, sebagai Pemimpin satu kuta atau kampung setingkat di bawah Raja
Ekuten
3. Sulang Silima, sebagai pembantu Pertaki pada setiap kuta (kampung), yang terdiri
Sesuai struktur tersebut maka Dairi dibagi dalam 5 (lima) Suak, yaitu:
1. Simsim, meliputi wilayah Salak, Kerajaan, Sitellu Tali Urang Julu, Setellu
Tali Urang Jehe
2. Keppas, meliputi wilayaj Sitellu Nempu, Siempat Nempu, Silima
Pungga-pungga, Lae Luhung (Lae Mbereng) dan Parbuluan
3. Pegagan dan Karo Kampung. Meliputi wilayah Pegagan Jehe, Silalahi,
Paropo, Tongging ( Sitolu Huta) dan Tanah Pinem
4. Boang, meliputi wilayah Simpang Kann, Simpang Kiri, Lipat Kajang dan
Singkil
5. Kelasen, meliputi wilayah Sienem Koden, Manduamas dan Barus.
Struktur yang dimaksud dilaksanakan berdasarkan hubungan antar suku yang erat
kaitannya satu sama lain serta kebutuhan aspek budaya dan sosiologi sehingga sekaligus
menjalin rantai perekomomian. Kondisi daerah Dairi yang sebagian besar pegunungan
yang memproduksi hasil hutan, menjadi dominasi mata pencaharian penduduk seperti
rotan, damar, kapur barus, kemenyan dan kayu yang diperdagangkan melalui Pelabuhan
Barus, Singkil dan Runding.
Pada saat Penjajahan Hindia Belanda tiba di Indonesia, struktur Pemerintahan
ControLeur berkebangsaan Belanda dan dibantu oleh seorang demang dan seorang
penduduk Bumiputera. Daerah Dairi Landen menjadi bagian dari Asisten Residen Batak
Landen yang berpusat di Tarutung. Sistem ini sudah berlaku adanya perlawanan
Sisingamangaraja XII yang wafat tanggal 17 Juni 1907 dan masih berlaku sampai
penyerahannya Belanda atas pendudukan Nippon pada tahun 1942.
Selama penjajahan Belanda daerah Dairi mengalami penyusutan wilayah karena
tertutupnya hubungan dengan wilyah-wilayah:
a. Tongging yang menjadi wilayah Tanah Karo
b. Menduamas dan Barus menjadi wilayah Tapanuli Tengah
c. Sienem Koden (Kecamatan Parlilitan) menjadi wilayah Tapanuli Utara
d. Simpang Kanan, Simpang Kiri, Lipat Kajang, Gelombang dan Gending
menjadi wilayah Aceh Selatan.
Untuk kelancaran Pemerintahan Belanda maka Hindia Belanda membagi
daerah daerah Dairi menjadi 3 (tiga) onderdistik antara lain:
1. Onderdistik Van Pakpak meliputi 7 kenegerian yakni: Sitelu Nempu, Siempat
Nempu Hulu, Siempat Nempu, Silima Pungga-pungga, Pegagan Hulu,
2. Onderdistik Van Simsim meliputi 6 kenegeriaan yakni: Kerajaan, Siempat
Rube, Mahala Majanggut, Sitellu Tali Urang Jehe, Salak, Ulu Merah dan
Salak Pananggalan
3. Onderdistik Van Karo Kampung meliputi 5 kenegeriaan yakni: Lingga
(TigaLingga), Tanah Pinem, Pegagan Hilir, Juhar Kidupen Manik dan Lau
Juhar.
Setelah Hindia Belanda Jatuh atas pendudukkan Dai Nippon pada tanggal 23
Maret 1942 hingga Republik Indonesia merdeka, Jepang tidak merubah pemerintahan,
tetapi mengganti namanya dengan:
a. Demang menjadi Guntyo
b. Asisten Demang menjadi Huku Guntyo
c. Kepala Negeri menjadi Bun Dantyo
d. Kepala kampung menjadi Kuntyo
Setelah kemerdekaan diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus1945, sesuai
dengan Undang-undang Nomor 1 tahun 1945 dibentuklah Komite Nasional di daerah
Dairi untuk mengatur pemerintahan dengan susunan sebagai berikut:
Ketua Umum : Jonathan Ompu Tording Sitohang
Ketua II : Noeh Hasibuan
Ketua III : Raja Elis Ujung
Sekretaris I : Tengku Lahuami
Sekretaris II : Gr. Gindo Muhammad Arifin
Bendahara I : Mula Batubara
Bendahara II : St. Stepanus Sianturi
Untuk melengkapi dan menampung aspirasi masyarakat dipilih pula anggota
komite sebanyak 35 orang yang tersebar di daerah Dairi dan setiap Urung (kewedanan)
dibentuk pula pembantu Komite Nasional. Tugas Utama dari Komite Nasional adalah:
a. Menyelesaikan Pemilihan Dewan Negeri
b. Menyelesaikan Pemilihan Kepal Kampung
c. Membentuk Pemerintahan dan Badan Perjuangan.
Pada tanggal 6 Juli 1947, Agresi Belanda menduduki Sumatera Timur sehingga
putera Dairi yang berada di sana mengungsi kembali ke Dairi, demikian juga halnya
dengan putera asal Tapanuli. Untuk melancarkan pemerintahan serta menghadapi perang
melawan Agresi Belanda, maka Residen Tapanuli Dr. Ferdinan Lumban Tobing selaku
Gubernur Militer Sumatera Timur dan Tapanuli menetapkan Tapanuli menjadi 4
pembagian wilayah sebagai berikut: Silindung, Humbang, Toba Samosir dan Dairi,
berlaku sejak tanggal 1 Oktober 1947, yang kemudian ditetapkan menjadi Hari Jadi
BAB 4
ANALISIS PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Penduduk Kabupaten Dairi
Kabupaten Dairi sebagian besar terdiri dari dataran tinggi dan berbukit-bukit yang secara
geografis terletak diantara 98 0 00'-98 0 30'3T dan 2 0 15’ -3 0 00' LU. Sebagian besar
tanahnya didapati gunung-gunung dan bukit-bukit dengan kemiringan bervariasi sehingga
terjadi iklim hujan tropis. Kota Sidikalang adalah ibukota Kabupaten Dairi. Kabupaten
Dairi secara administratif terdiri dari 15 kecamatan yaitu Sidikalang, Sitinjo, Berampu,
Parbuluan, Sumbul, Silahisabungan, Silima Pungga-pungga, Lae Parira, Siempat Nempu,
Siempat Nempu Hulu, Siempat Nempu Hilir, Tigalingga, Gunung Sitember, Pegagan
Hilir dan Tanah Pinem.
Luas wilayah Kabupaten Dairi adalah 1.927,8 Km2. Daerah Kabupaten Dairi
terletak pada ketinggian 700 s/d 1.250 m di atas permukaan laut. Keadaan penduduk
Kabupaten Dairi setiap tahunnya menunjukkan peningkatan yang perlu mendapatkan
kelahiran juga disebabkan oleh urbanisasi, migrasi pencari kerja dan melanjutkan
pendidikan lebih tinggi.
Kabupaten Dairi yang terletak disebelah barat laut propinsi Sumatera Utara yang
berbatasan dengan:
1. Sebelah utara dengan Kabupaten Aceh Tenggara (Propinsi NAD) dan
Kabupaten Tanah Karo
2. Sebelah timur dengan kabupaten Toba Samosir
3. Sebelah selatan dengan Kabupaten Pakpak Barat
4. Sebelah barat dengan Kabupaten Aceh Selatan (Propinsi Nanggroe Aceh
Darussalam).
Adapun keadaan jumlah penduduk daerah Kabupaten Dairi adalah sebagai
Tabel 4.1 Penduduk Kabupaten Dairi Menurut Jenis Kelamin
Gambar: 4.1 Penduduk Kabupaten Dairi Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000-200
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 154,892148,211
Penduduk Kabupaten Dairi Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000-2009
LAKI-LAKI
4.1.1 Lambang dan Arti Kabupaten Dairi
Adapun arti dari lambang adalah sebagai berikut:
1. Warna Kuning, mencerminkan kesabaran, kesejahteraan dan keluhuran
2. Warna Putih, mencerminkan kesucian dan keiklasan jiwa rakyat Dairi
3. Warna Hijau, mencerminkan kemakmuran dan kesuburan daerah Dairi
4. Warna Biru, mencerminkan keindahan dan kesetiaan kepada Negara
5. Warna Merah, mencerminkan keberanian/semangat yang menyala-nyala
6. Warna Hitam, mencerminkan kesaksian yang teguh, kuat dan ulet yang dimiliki
oleh rakyat Dairi dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dan
7. Warna Coklat, mencerminkan ketabahan serta semangat dan cita-cita untuk terus
maju bergiat membangun.
4.1.2 Rasio Beban Tanggungan
Rasio Beban Tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya
orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan
banyaknya orang yang produktif (umur antara 16-64).
Rasio Beban Tanggungan dapat digunakan sebagai indikator ekonomi suatu
negara, apakah tergolong negara maju atau tidak. negara-negara yang sedang berkembang
pada umumnya mempunyai angka beban ketergantungan yang lebih tinggi pula,
disebabkan besarnya proporsi anak-anak di dalam komposisi penduduk tersebut.
Besarnya angka tanggungan di Kabupaten Dairi dapat di hitung dengan menggunakan
rumus:
DR =
Dengan:
Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Dairi Tahun 2009
Nomor Kelompok
Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
1 0-4 18.394 17.526 35.920
Jumlah 136.005 137.846 273.851
Dari tabel di atas didapat angka-angka sebagai berikut:
P0-14 = 109.361 Jiwa
P65+ = 11.108 Jiwa
P15-64 =153.382 Jiwa
Bila angka-angka di atas didistribusikan ke dalam rumus, didapat besarnya angka beban
tanggungan sebagai berikut :
Rasio Beban Tanggungan = x k
Ini berarti setiap 100 orang yang produktif harus menanggung 79 orang yang tidak
maka angka beban tanggungan (DR) Kabupaten Dairi masih sangat jauh tertinggal
sehingga Kabupaten Dairi masih tergolong miskin. Hal tersebut dikarenakan masih
banyaknya penduduk yang produktif yang belum bekerja dan juga banyaknya jumlah
penduduk yang lanjut usia (lansia) sehinggga tingkat kesejahteraan hidup di Kabupaten
Dairi relatif lebih rendah dibandingkan dengan kota di Sumatera Utara misalnya Kota
Medan.
Tingginya angka beban tanggungan merupakan faktor penghambat pembangunan
ekonomi, karena sebagian dari pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif,
terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum produktif.
4.1.3 Kepadatan Penduduk
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, kepadatan penduduk merupakan
indikator dari tekanan penduduk suatu daerah. Kepadatan penduduk suatu daerah adalah
Kepadatan penduduk yang berbeda-beda disebabkan oleh berbagai faktor seperti lokasi
daerah, keadaan alamnya serta sejarahnya.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Dairi pada Tahun 2009 dihitung dengan
menggunakan rumus:
KP
KP
KP = 143 jiwa
Kepadatan Penduduk Kabupaten Dairi pada tahun 2009 mencapai 143 jiwa
perkilometer persegi. Dibandingkan dengan Kota Medan dengan kepadatan penduduk
8.001 jiwa perkilometer persegi, kepadatan penduduk Kabupaten Dairi sangat jauh
selisihnya, ini menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih tinggal di ibukota propinsi
yaitu Medan, karena di kota jenis pekerjaan bervariasi sesuai dengan tingkat pendidikan
4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kabupaten Dairi
Salah satu cara untuk mengetahui jumlah penduduk pada tahun-tahun tertentu pada masa
yang akan datang yaitu dengan cara memproyeksikannya. Berdasarkan data yang tertera
pada tabel 4.1, pada tahun 2000 jumlah penduduk 307.766 jiwa yaitu jumlah penduduk
laki-laki sebesar 152.874 jiwa dan jumlah perempuan sebesar 154.892 jiwa. Sedangkan
pada tahun 2009 jumlah penduduk sebesar 273.851 jiwa yaitu penduduk laki-laki sebesar
136.005 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan 137.846 jiwa.
Dari data dengan rentang sembilan tahun tersebut, maka besarnya tingkat
pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan mengunakan rumus Eksponensial, yaitu
sebagai berikut :
Pt = Po ert
Dengan:
Pt = Jumlah penduduk pada n tahun
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun
r = Tingkat pertumbuhan penduduks
e = Jumlah konstanta yang besarnya 2,71828183
4.2.1 Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Dairi
Pt = P0 . ert
log Pt = log P0 + log ert
rt log e = log Pt – log P0
r = –
r =
Keterangan:
Pt = Jumlah Penduduk pada tahun t
P0 = Jumlah Penduduk pada tahun dasar
r = Angka pertumbuhan penduduk
t = Jangka waktu antar P0 dan Pt
a. Pertumbuhan Penduduk Laki-laki
b. Pertumbuhan Penduduk Perempuan
Pt = P0 . ert
P2009 = P2004 . ert
t = 5
r =
r = 0,011637474 x 100
r = 1,164%
c. Pertumbuhan Penduduk Keseluruhan Penduduk
Pt = P0 . ert
P2009 = P2004 . ert
t = 5
r =
r =
r = 0,011029249 x 100
Tabel 4.3 Persentase Pertumbuhan Penduduk Laki – laki, Perempuan dan Keseluruhan Penduduk
Persentase Pertumbuhan Penduduk (%)
Laki – laki Perempuan Keseluruhan
1,041 1,164 1,103
4.2.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Dairi
Dengan diperolehnya pertumbuhan penduduk Kabupaten Dairi maka proyeksi atau
taksiran jumlah penduduk dapat ditentukan dengan mengunakan persentase perubahan
jumlah penduduk Kabupaten Dairi tahun 2000-2009 dengan menggunakan rumus:
Pt = Po ert
1. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki Kabupaten Dairi
Po = Pt . e rt
= 136.005 (2,71828183) 0, P201001041(1)
P2010 = 137.429
P2011 = P2010. e rt
= 137.429 (2,71828183)0,01041 (1)
= 138.868
P2012 = P2011. e rt
= 138.868 (2,71828183)0,01041 (1)
= 140.322
P2013 = P2012. e rt
= 140.322 (2,71828183)0,01041 (1)
= 141.791
2. Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Dairi
Po = Pt . e rt
P2010 = P2009. e rt
= 139.460
P2011 = P2010. e rt
= 139.460 (2,71828183)0,01164(1)
= 141.093
P2012 = P2011. e rt
= 141.093 (2,71828183)0,01164(1)
= 142.745
P2013 = P2012. e rt
= 142.745 (2,71828183 )0,01164(1)
= 144.417
3. Ramalan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki – laki dan Perempuan
Kabupaten Dairi
Po = Pt . e rt
P2010 = P2009. e rt
P2010 = 276.889
P2011 = P2010. e rt
= 276.889 (2,718282183)0,01103(1)
= 279.960
P2012 = P2009. e rt
= 279.960 (2,71828183)0,01103(1)
= 283.066
P2013 = P2009. e rt
= 283.066 (2,71828183)0,01103(1)
Tabel 4.4 Proyeksi dan Rasio jenis Kelamin Jumlah Penduduk Kabupaten Dairi Tahun 2010- 2013
Tahun
Jumlah Penduduk Rasio jenis Kelamin
(SR)
Laki - laki Perempuan Keseluruhan
2010 137.429 139.460 276.889 98
2011 138.868 141.093 279.960 98
2012 140.322 142.745 283.066 98
Gambar 4.2 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun
2010-2013
Dari hasil proyeksi yang diperoleh diketahui bahwa setiap tahunnya penduduk mengalami
peningkatan. Faktor peningkatan ini terjadi dikarenakan masyarakat di Kabupaten Dairi
yang sudah menikah belum sadar dalam menggunakan alat kontrasepsi atau KB sehingga
angka fertilitas semakin meningkat dan juga meningkatnya jumlah penduduk yang
melakukan migrasi ke Kabupaten Dairi. 132,000
Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Dairi Tahun 2010-2013
Laki - laki
Rasio Jenis Kelamin penduduk Kabupaten Dairi tahun 2010–2013 sebesar 98
yang artinya bahwa untuk setiap 98 penduduk laki–laki sebanding dengan 100 penduduk
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahapan hasil desain tertulis kedalam Programming
(coding). Pada tahap inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam bahasa
pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan
hasil desain tertulis. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan
diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk
memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri.
5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel
Sebelum mengoperasikan software ini, Pastikan bahwa pada komputer terpasang Program
a. Klik tombol start
b. Pilih dan klik program
c. Pilih dan klik Microsoft Office, baru pilih Microsoft Excel
5.3 Membuka Lembar Kerja Baru
Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja Excel yang sudah siap untuk dipergunakan.
Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, di mana kolom berurutan dari atas
kebawah sedangkan baris berurutan dari kiri kekanan yang terdiri dari 265 kolom dan
65.536 baris pada setiap lembar kerja.
Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasikan dengan alamat
yang merupakan kombinasi antar abjad untuk kolom dan angka untuk baris, disamping itu
Gambar 5.2 Membuka Lembar Kerja Baru
5.4 Pengisian Data
Pengisian data ke dalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan atau
mengetikkan data ke dalamnya. Ada dua pilihan cara pengisian data, yaitu menggunakan
keyboard komputer atau melalui sub menu yang terdapat pada menu Excel. Dalam
pengisian data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah
a. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data.
b. Ketik data yang diinginkan.
c. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau
mengakhirinya.
Sedangkan pilihan kedua dalam mengisi data adalah menggunakan submenu pada
menu edit di Excel. Dengan pilihan ini, maka memiliki lebih banyak pilihan , yaitu :
Down, Up, Left, dan Series (Autofil).
5.5 Pembuatan Grafik
Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar kerja
sendiri, namun masih berada dalam file yang sama. untuk membuat grafik pada Excel,
biasa menggunakan icon chart Wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun
langkah-langkah yang diperlukan adalah :
a. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik.
b. Klik icon insert, maka akan tampil kotak dialog chart type.
c. Klik type grafik yang diinginkan pada klik next, tampil kotak dialog source
data.
d. Lalu klik menu Insert, pada submenu Chart klik colum pilih column 3-D
e. Lalu untuk mengubah koordinat garis horizontal menjadi tahun, maka klik pada
Chart tersebut, lalu klik menu Chart Tools, klik Desaign dan klik Select Data
f. Pada kotak dialog Horizontal (Category) Axis Labels, klik Edit, dan blok data
yang akan dijadikan sebagai tahun, kemudian Klik Ok
g . Untuk keterangan pendukung grafik seperti Titles (judul grafik), dan Axis
Title maka klik Chart Tools, Layout, dan klik Chart Title dan Axis Titles, lalu pilih
tata letak yang diinginkan, setelah itu ubah judul yang diinginkan dengan
mengklik dua kali pada title tersebut.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi dari perhitungan Jumlah Penduduk Kabupaten
Dairi berdasarkan data tahun 2000-2009, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio) di Kabupaten Dairi pada tahun
2009 adalah 79 orang. Ini berarti bahwa setiap 100 orang kelompok produktif
harus menanggung 79 orang kelompok yang tidak produktif.
2. Diramalkan bahwa jumlah penduduk laki–laki Kabupaten Dairi pada tahun 2010
adalah 137.429 jiwa, penduduk perempuan sebesar 139.460 jiwa, dan
keseluruhan penduduk tahun 2010 sebesar 276.889 jiwa. Pada tahun 2011
penduduk laki–laki sebesar 138.868 jiwa, penduduk perempuan sebesar 141.093
jiwa, dan keseluruhan penduduk sebesar 279.960 jiwa. Pada tahun 2012
dan keseluruhan penduduk sebesar 283.065 jiwa. Sedangkan pada tahun 2013
jumlah penduduk laki-laki sebesar 141.791 jiwa, penduduk perempuan 144.417
dan untuk keseluruhan penduduk sebesar 286.205.
6.2. Saran
Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah
pertumbuhan penduduk di Kabupaten Dairi yaitu sebagai berikut:
1. Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio) Kabupaten Dairi sangat tinggi
yaitu 79, pemerintah harus membuka lapangan pekerjaan sesuai dengan
potensi daerah agar pendapatan masyarakat meningkat sehingga dapat
mengimbangi pendapatan masyarakat yang tidak produktif
2. Memeratakan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan
transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Bagus Ida Mantra,”Pengantar Studi Demografi”, Penerbit Nur Cahaya, Yogyakarta:
1991.
Makridakis S, Wheelwright S.C dan Mc Gee V.E,”Metode dan Aplikasi
Peramalan”Edisi KeduA Jilid Satu, Penerbit Erlangga, Jakarta: 1973.
Sudjana,”Metoda Statistika”, Edisi Kelima, Penerbit Tarsito, Bandung: 1992.
BPS. 2000. Dairi Dalam Angka. Badan Pusat Statistika. Medan
BPS. 2009. Dairi Dalam Angka. Badan Pusat Statistika. Dairi