• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota Pematangsiantar Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Pada Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota Pematangsiantar Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Pada Tahun 2013"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA

PEMATANGSIANTAR BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN

KELOMPOK UMUR PADA TAHUN 2013

TUGAS AKHIR

YOHANA MANALU

092407077

PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA PEMATANGSIANTAR BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PADA

(2)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

YOHANA MANALU 092407077

PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTAMADYA

PEMATANGSIANTAR BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN

KELOMPOK UMUR PADA TAHUN 2013

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : YOHANA MANALU

Nim : 092407077

Program Studi : D-3 STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Juni 2012

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing,

Ketua,

Prof. Dr. Tulus, M.Si

NIP. 19620901 198803 1 002 NIP. 19560815 198503 1 005

(4)

PERNYATAAN

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA PEMATANGSIANTAR BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PADA TAHUN

2013

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2012

(5)

PENGHARGAAN

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih, karena penyertaan dan anugrah-Nya yang sungguh luar biasa memampukan penulis menyelesaikan tugas akhir ini selesai tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang sangat berharga yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan tepat waktu. Maka dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Pengarapen Bangun, M.Si, selaku dosen pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini yang telah memberikan panduan dan penuh kepercayaan pada saya untuk menyempurnakan tugas akhir ini.

2. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si, selaku Ketua Program Studi D-3 STATISTIKA FMIPA USU.

3. Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi D-3 STATISTIKA FMIPA USU.

4. Bapak Prof. DR. Tulus, M.Si, selaku Ketua Departemen Matematika FMIPA USU.

5. Ibu Dra. Mardiningsih, M.Si, selaku Sekertaris Departemen atematika FMIPA USU.

6. Bapak DR. Sutarman, M.Sc, selaku Dekan FMIPA USU .

7. Ibu DR. Marpongahtun, M.Si, selaku Pembantu Dekan I FMIPA USU.

(6)

9. Untuk Saudaraku yang terkasih, Candra Manalu, Jitro Manalu, Leonardo Manalu, Juniati Manalu, Boi M.P Manalu, Lastri W Manalu yang telah memberikan inspirasi, semangat dan Doa.

10.Untuk teman-teman seperjuangan Stat ’09, terkhusus Stat C ’09 yang selalu memberikan inspirasi, mendukung lewat Doa dan kerjasamanya.

11.Untuk Heri Sinurat yang selalu memberikan dukungan Doa.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan ilmu dan pengetahuan kepada setiap orang yang membacanya.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan i

Pernyataan ii

Penghargaan iii

Daftar Isi iv

Daftar Tabel v

Daftar Gambar vi

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Maksud dan Tujuan 3

1.4 Tinjauan Pustaka 4

1.5 Metodologi Penelitian 5

1.6 Sistematika Penulisan 6

Bab 2 Landasan Teori

2.1 Pengertian Dasar Demografi 8

2.1.1 Ruang Lingkup Demografi dan Kependudukan 10 2.1.2 Tujuan-Tujuan dan Penggunaan Demografi 11

2.2 Masalah Kependudukan 12

2.3 Proyeksi 12

2.3.1 Angka Pertumbuhan Penduduk 14

2.3.2 Rasio Jenis Kelamin 16

2.4 Perkembangan Penduduk 17

Bab 3 Sejarah Singkat Daerah Riset

3.1 Sejarah Kota Pematangsiantar 18

3.1.1 Visi dan Misi 19

3.1.2 Slogan dan Motto 20

(8)

3.2 Jumlah Penduduk 23

3.3 Ketenagakerjaan 24

Bab 4 Analisis Dan Pembahasan

4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data 25

4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2013 26

4.3 Keadaan Jumlah Penduduk 29

4.3.1 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki Per Tahun 29 4.3.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Per Tahun31 4.3.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan

Per Tahun 33

4.4 Proyeksi Jumlah Penduduk 35

4.4.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Kotamadya Pematangsiantar

Tahun 2013 36

4.4.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Kotamadya Pematangsiantar

Tahun 2013 37

4.4.3 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Kotamadya

Pematangsiantar Tahun 2013 38

4.5 Keadaan Laju Pertumbuhan Penduduk 40

Bab 5 Implementasi Sistem

5.1 Pengertian Implementasi 59

5.2 Pengertian Microsoft Excel 59

5.2.1 Mengaktifkan Microsoft Excel 60

5.2.2 Tampilan Microsoft Excel 61

5.3 Formula dan Fungsi Statistik 63

5.3.1 Fungsi Statistik 64

Bab 6 Kesimpulan Dan Saran

6.1 Kesimpulan 65

6.2 Saran 66

Daftar Pustaka

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000-2010

26 Tabel 4.2 Pertumbuhan Penduduk Dirinci Menurut Jenis Kelamin Tahun

2000-2010 27

Tabel 4.3 Jumlah Perubahan Penduduk Kota Pematangsiantar Menurut Jenis

kelamin tahun 2000-2010 28

Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki Pertahun 31

Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan

per-tahun 32

Tabel 4.6 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan

per-tahun 34

Tabel 4.7 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar

menurut Jenis kelamin Tahun 2000-2010 34

Tabel 4.8 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2013 37

Tabel 4.9 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2013 38

Tabel 4.10 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Tahun 2013 39

Tabel 4.11 Hasil Proyeksi (perkiraan) Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar

tahun 2013 39

Tabel 4.12 Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar Menurut Kelompok Umur

tahun 2009 Dan Tahun 2010 45

(10)

Tabel 4.14 Perkiraan Jumlah Perubahan Penduduk Kota Pematangsiantar Menurut

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar 27

Gambar 4.3 Tabel Analisis Perubahan Jmlah Penduduk Laki-laki 30

Gambar 4.11 Diagram Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar Tahun

2013 Berdasarkan Jenis Kelamin 39

Gambar 5.1 Tampilan saat membuka Microsoft excel pada windows 61

Gambar 5.2 Tampilan worksheet excel 2007 for windows 61

Gambar 5.3 Tampilan Memasukkan data angka ke worksheet excel 62

Gambar 5.4 Tampilan tahap pengolahan data angka ke bentuk diagram 62

Gambar 5.5 Tampilan data angka dalam bentuk diagram 63

(12)
(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk merupakan gambaran keseimbangan yang dinamis antara

kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah

penduduk. Secara terus-menerus, penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang

lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian

(mortalitas) yang dapat terjadi kepada semua golongan umur, serta perpindahan

penduduk (mobilitas) juga akan mempengaruhi bertambah atau berkurangnya jumlah

penduduk di suatu daerah atau Negara. Pemahaman mengenai keadaan penduduk di

suatu daerah atau Negara diperlukan kajian demografi, karena demografi merupakan

gambaran mengenai jumlah penduduk.

Perkembangan penduduk tanpa disertai dengan kontrol untuk mengukur

(14)

segala akibatnya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dari tahun ke tahun memerlukan

tambahan investasi dan sarana di bidang pendidikan, kesehatan, perumahan dan

sebagainya. Hal ini tentu saja merupakan masalah yang rumit bagi pemerintah dalam

usahanya untuk membangun dan meningkatkan taraf hidup rakyatnya.

Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk diketahui oleh

masyarakat luas yang mana dapat merangsang timbulnya kesadaran dan membina

tingkah laku yang bertanggung jawab terhadap masalah kependudukan, sehingga

masalah-masalah yang ada dapat diatasi bersama.

Berkurang atau bertambahnya penduduk disuatu daerah mempunyai hubungan

erat dengan perkembangan teknologi yang dimiliki oleh suatu golongan penduduk.

Semakin tinggi kemampuan dan pengetahuan penduduk penduduk tentang teknologi,

maka semakin luas kemungkinan meningkatkan hasil-hasil produksi untuk kebutuhan

hidup dan semakin luas pula mata pencaharian untuk pertambahan penduduk. Setiap

pendapatan baru dalam lapangan teknologi sangatlah besar pengaruhnya terhadap

perkembangan penduduk.

Untuk mengetahui banyaknya jumlah penduduk suatu daerah atau Negara pada

waktu tertentu maka dilaksanakan sensus penduduk atau perhitungan cacah atau

(15)

akan dipergunakan sebagai bahan untuk perencanaan ataupun sasaran-sasaran

pembangunan dimasa yang akan datang.

Dari hal diatas, maka penulis mengadakan penelitian terhadap pertumbuhan

penduduk Kotamadya Pematangsiantar tahun 2000-2010 sebagai bahan dasar

penulisan Tugas Akhir dengan judul “PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK

KOTAMADYA PEMATANGSIANTAR BERDASARKAN JENIS KELAMIN

DAN KELOMPOK UMUR PADA TAHUN 2013 BERDASARKAN DATA

TAHUN 2000-2010”. Dengan tujuan agar penulis tahu seberapa besar pertumbuhan

penduduk pertahun dan memproyeksikannya pada tahun-tahun berikutnya di

Pematangsiantar.

1.2Identifikasi Masalah

Pembatasan masalah bertujuan untuk memperjelas arah dan tujuan dari suatu masalah

yang akan diteliti sehingga tidak menimbulkan kekeliruan. Untuk lebih mengarahkan

penguraian sesuai dengan latarbelakang dan tuntutan menetapkan masalahnya,

sehingga ada yang menjadi arahan sebagai pedoman yang jelas dan tegas dalam

(16)

proyeksi laju pertumbuhan penduduk untuk tahun 2013 yang berdasarkan data jumlah

penduduk tahun 2000-2010.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan ini adalah untuk mengamati dan memberikan penyajian data

yang diharapkan dapat dipergunakan seefisien mungkin bagi pihak yang

membutuhkannya untuk dapat mengambil suatu keputusan atau kebijakan yang dapat

membangun kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kota Pematangsiantar.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar

pertumbuhan dan jumlah penduduk di Kota Pematangsiantar dan memproyeksikannya

pada tahun berikutnya.

1.4Tinjauan Pustaka

1. Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D “Pengantar Demografi Umum”, dari buku ini dikutip

bahwa kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi berasal dari

Bahasa Yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat atau penduduk dan “grafein” yang

(17)

karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Secara umum, Demografi adalah

ilmu yang mempelajari persoalan atau keadaan perubahan-perubahan penduduk atau

dengan perkataan lain hal inilah yang berhubungan dengan komponen perubahan

seperti kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perpindahan (migrasi) sehingga

menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis

kelamin.

2. Lembaga Demografi FE. UI “Dasar-dasar Demografi”, pada buku ini menyatakan

bahwa sumber data kependudukan dipusatkan pada tiga sumber utama yaitu sensus,

survey dan registrasi penduduk. Kemudian ketiga sumber data ini dibandingkan satu

dengan yang lainnya, dan akan dilihat kelebihan dan kekurangan masing-masing

sumber data. Untuk tujuan perencanaan pembangunan dan penilaian program baik

oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diperlukan data-data kependudukan

tidak hanya besar jumlahnya saja tetapi komposisi penduduk menurut umur dan jenis

kelamin serta karakteristik social ekonomi baik pada masa sekarang maupun dimasa

akan dating. Untuk tujuan tersebut diperlukan teknik estimasi ataupun proyeksi

jumlah penduduk beserta struktur umurnya.

1.5Metodologi Penelitian

(18)

1. Metode Kepustakaan, yaitu metode pngumpulan data untuk memperoleh data dan

informasi dari perpustakaan, dengan membaca buku-buku, referensi dan bahan

lainnya yang bersifat teoritis yang berkaitan dengan kependudukan di Kota

Pematangsiantar.

2. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang

diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pematangsiantar. Data yang

dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka

dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi mengenai

sekumpulan data tersebut.

3. Teknik dan analisa data yang digunakan untuk menghitung jumlah penduduk di tahun

yang akan dating digunakan rumus pendekatan pada model matematis yakni “Model

Eksponensial” dengan rumus sebagaiberikut :

�=

0

.

�.�

Dengan :

�� = Jumlah Penduduk pada t tahun

�0= Jumlah Penduduk pada awal tahun

�= Tingkat Pertumbuhan Penduduk

� = Periode Waktu (tahun)

�= Jumlah konstanta (2,718282)

(19)

��= ����� ℎ����� ℎ����������������������������� −����

x 100%

Rasio jenis kelamin menurut kelompok umur dapat dituliskan sebagai berikut :

��= �� �

x k

Dengan :

��= Rasio jenis kelamin pada golongan umur i tahun

��

=

Jumlah penduduk laki-laki pada golongan umur i tahun

��

=

Jumlah penduduk perempuan pada golongan umur i tahun

=

Konstanta, biasanya=100

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari tugas akhir ini,

yaitu sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latarbelakang, ruang lingkupnya, maksud

dan tujuan, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematis

(20)

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menguraikan tentang sumber-sumber data kependudukan

yang berhubungan dengan kependudukan. Dalam bab ini juga

dijelaskan tentang metode yang digunakan untuk proyeksi serta

atribut yang mendukung perhitungan dalam kependudukan.

BAB 3 : SEJARAH KOTA PEMATANGSIANTAR

Bab ini menguraikan tentang sejarah Kota Pematangsiantar.

BAB 4 : ANALISIS PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang perhitungan yang dilakukan untuk

memproyeksikan jumlah penduduk pada tahun 2013, persentase

Pertumbuhan penduduk dan sex ratio.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menguraikan tentang implementasi system yang digunakan

dalam penyelesaian tugas akhir ini, yaitu Microsoft Excel.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang mencakup kesimpulan dan saran

(21)
(22)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Dasar Demografi

Kata demografi berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “demo” adalah rakyat atau

penduduk dan “grafein” menulis. Jadi demografi adalah tulisan-tulisan atau

karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini pertama kali oleh Achille

Guillard dalam karangannya yang berjudul “Elements The Statistique Humaine on

Demographic Compares” pada tahun 1885.

Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982), defenisi

demografi adalah sebagai berikut : Demography is the scientific study of human

population in primilary with the rsepecto their size, their structure (composition) and

their development (change). Terjemahannya yakni ;Demografi mempelajari penduduk

(suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur (kmposisi penduduk) dan

(23)

Philip M.Hauser dan Duddley Duncan (1959) mengusulkan defenisi demografi

sebagai berikut ; Demography is the study of the size, territorial distribution and

composition of population, changes there in and components of a such changes which

maybe identified as natality, territorial movement (migration) and social mobility

(changes of state). Terjemahannya sebagai berikut ; Demografi mempelajari jumlah

persebaran,territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan

penyebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas (kelahiran), mortalitas

dan gerak territorial.

Masih banyak lagi yang menjelaskan tentang pengertian demografi. Maka dari

kedua defenisi diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Demografi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu

wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk.

Struktur ini selalu berubah-ubah dan perubahan itu disebabkan oleh proses demografi

seperti kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan migrasi penduduk.

2. Demografi dalam pengetian yang sempit dinyatakan sebagai “Demografi formal”

yang memperhatikan ukuran atau jumlah penduduk, distribusi atau persebaran

penduduk, struktur penduduk atau komposisi, dan dinamika atau perubahan penduduk.

Ukuran penduduk menyatakan jumlah orang dalam suatu wilayah pada suatu waktu

(24)

Struktur penduduk menyatakan komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin atau

kelompok umur. Sedangkan perubahan penduduk secara implicit menyatakan

pertambahan penduduk atau penurunan jmlah penduduk secara parsial ataupun

keseluruhan akibat berubahnya tiga komponen utama perubahan penduduk yakni

kelahiran, kematian dan migrasi.

3. Dalam pengertian yang lebih luas, demografi juga memperhatikan bebagai

karakteristik individu maupun kelompok yang meliputi tingkat social, budaya dan

ekonomi. Karakteristik social dapat mencakup status keluarga, tempat lahir, tingkat

pendidikan dan sebagainya. Karakteristik ekonomi meliputi aktivitas ekonomi, jenis

pekerjaan dan pendapatan. Sedangkan aspek budaya berkaitan dengan persepsi,

aspirasi dan harapan-harapan.

2.1.1 Ruang Lingkup Demografi dan Kependudukan

Jhon Graunt, seorang pedagang kain yang hidup pada abad ke-17 di London, dianggap

sebagai Bapak Demografi. Ia melakukan analisa data kelahiran dan kematian. Dari

hasil analisa tersebut dikemukakan batasan-batasan umum tentang kematian

(mortalitas), kelahiran (fertilitas), migrasi dan perkawinan dalam kaitannya dengan

(25)

Dalam sejarah perkembangan demografi timbul masalah mengenai pembagian

cabang ilmu ini. Methorst dan Sirks membedakan masalah kependudukan menjadi dua

yaitu yang bersifat kuantitatif (demografi) dan kualitatif yang membahas masalah

penduduk dari segi genetis dan biologis. Gagasan ini tidak mendapat dukungan. Oleh

karena demografi menggunakan banyak hitungan tetapi dapat juga bersifat kualitatif.

Dengan demikian hal tersebut meninggalkan kesan bahwa demografi hanyalah

penyusunan statistik penduduk.

Demografi murni atau disebut juga demografi formal menghasilkan

teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik-teknik-teknik-teknik tersebut dapat

diperoleh perkiraan penduduk di masa depan atau di masa lampau. Data demografi,

pengukuarn, teknik-teknik dan model-model adalah alat yang penting, tetapi mereka

hanya sebagian dari gambaran analitik. Jadi, determinan-determinan dan

konsekuensi-konsekuensi dari pertambahan penduduk harus dianalisa. Para ahli demografi yang

lebih mengenal proses sosial dimana terjadi perubahan penduduk tentu lebih mengerti

dinamika penduduk.

2.1.2 Tujuan-tujuan dan Penggunaan Demografi

Menurut para ahli demografi, tujuan demografi dibagi menjadi 4 tujuan pokok yaitu :

(26)

2. Menjelaskan pertumbuhan di masa lampau, penurunan dan persebarannya dengan data

yang ada.

3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan

berbagai macam-macam aspek organisasi sosial.

4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan melihat

kemungkinan konsekuensinya.

Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga-lembaga

swasta maupun pemerintah baik ditingkat daerah maupun nasional.

Perencanaan-perencanaan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kemiliteran,

kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian dan perusahaan-perusahaan yang

memproduksi barang dan jasa akan menjadi lebih tepat apabila semuanya didasarkan

pada data kependudukan yang akurat.

2.2 Masalah Kependudukan

Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah nasional

yang besar dan memerlukan solusi segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok

yang terkait satu sama lain, yaitu :

(27)

2. Tingkat pertumbuhan penduduk cukup tinggi

3. Penyebaran penduduk tidak merata

4. Komposisi penduduk yang timpang

5. Masalah mobilitas penduduk

Paket masalah kependudukan ini telah menjadi induk dari berbagai masalah

lainnya. Apabila tidak segera ditanggulangi maka akan mendatangkan efek yang lebih

parah lagi dan dapat mengganggu proses pertumbuhan perekonomian nasional.

2.3 Proyeksi

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik

Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau orang yang berdomisili kurang dari

enam bulan dengan menetap. Sedangkan proyeksi adalah perhitungan dengan

meramalkan atau menduga kejadian-kejadian tau hal-hal yang mungkin terjadi di

masa yang akan datang.

Proyeksi penduduk adalah perhitungan yang menunjukkan angka fertilitas,

mortalitas dan migrasi di masa yang akan dating. Perkiraan penduduk tidak hanya

(28)

Semua perencanaan pembagunan sangat membutuhkan data penduduk. Proyeksi

penduduk merupakan perhitungan ilmiah dari ketiga komponen yang menentukan

besarnya jumlah penduduk dan struktur penduduk yaitu kelahiran, kematian, dan

migrasi.

Untuk menentukan asumsi tingkat kelahiran, kematian dan migrasi di masa

yang akan datang, diperlukan data yang menggambarkan keadaan di masa lalu hingga

kini dan juga faktor-faktor yang mempengaruhi masa komponen serta hubungan

antara satu komponen dengan yang lainnya. Proyeksi penduduk ini perlu direvisi

karena sering terjadi bahwa asumsi tentang kecenderungan tingkat kelahiran, kematian

dan perpindahan penduduk yang melandasi proyeksi lama tidak lagi sesuai dengan

kenyataan atau sudah out to date.

Pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah

atau Negara yang bersangkutan. Perhitungan proyeksi penduduk penulis lakukan

dengan memproyeksikan penduduk berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk pada

tahun 2000-2010.

Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam perhitungan proyeksi ini adalah

(29)

1. Menghitung tingkat pertumbuhan di Kota Pematangsiantar menurut jenis kelamin dan

kelompok umur berdasarkan tingkat pertumbuhan tahun 2000-2010.

2. Memproyeksikan jumlah penduduk Kota Pematangsiantar menurut jenis kelamin dan

kelompok umur berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk tahun 2000-2010 dan

juga menghitung rasio jenis kelamin dengan metode pertumbuhan eksponensial.

Pertumbuhan eksponensial adalah pertumbuhan penduduk yang berlangsung secara

terus-menerus (kontinu). Ukuran penduduk secara eksponensial ini lebih tepat

mengingat bahwa dalam kenyataannya pertumbuhan penduduk juga berlangsung

secara terus-menerus. Metode ini menggunakan rumus sebagai berikut :

�=

0

.

�.�

Dengan :

�� = Jumlah Penduduk pada t tahun

�0= Jumlah Penduduk pada awal tahun

�= Tingkat Pertumbuhan Penduduk

� = Periode Waktu (tahun)

(30)

2.3.1 Angka Pertumbuhan Penduduk

Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan angka rata-rata pertumbuhan penduduk

per-tahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen

(%).

Dalam menghitung proyeksi pertumbuhan penduduk digunakan beberapa

asumsi-asumsi, yaitu :

1. Pertumbuhan Aritmatika

Pertumbuhan secara aritmatika adalah pertumbuhan penduduk dengan jumlah

pertumbuhan setiap tahun adalah sama. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

�=

0 (1+�.�)

Dengan :

Pt = Jumlah penduduk pada t tahun

P0 = Jumlah penduduk pada awal tahun

r = Tingkat pertumbuhan penduduk

t = Periode waktu dalam tahun

(31)

Pertumbuhan geometri adalah pertumbuhan penduduk secara bertahap, yaitu dengan

memperhitungkan pertumbuhan penduduk hanya pada akhir tahun dari suatu periode.

Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

�=

0(1+�)�

Dengan :

Pt = Jumlah penduduk dalam t tahun

P0 = Jumlah penduduk pada awal tahun

r = Angka pertumbuhan penduduk

t = Jangka waktu dalam tahun

3. Pertumbuhan Eksponensial

Pertumbuhan penduduk eksponensial adalah pertumbuhan penduduk yang

berlangsung secara terus-menerus (kontinu). Ukuran penduduk secara eksponensial ini

adalah lebih tepat mengingat dalam kenyataannya pertumbuhan penduduk juga akan

terus berlangsung terus-menerus. Dan dihitung dengan menggunakan rumus :

�=

0

.

�.�

Dengan :

�� = Jumlah Penduduk pada t tahun

�0= Jumlah Penduduk pada awal tahun

�= Tingkat Pertumbuhan Penduduk

(32)

�= Jumlah konstanta (2,718282)

2.3.2 Rasio Jenis Kelamin

Rasio adalah perbandingan dua perangkat yang dinyatakan dalam satu satuan tertentu.

Dala pengerjaannya, rasio (ratio) adalah perbandingan dikalikan 100. Ukuran rasio ini

sangat sering dipakai.

Rasio jenis kelamin (sex ratio) adalah perbandingan jumlah antara jenis

kelamin laki-laki dan perempuan. Hal ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya

penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. Secara umum dapat ditulis :

��=

����� ℎ�������� ���� −����

����� ℎ�������� ���������

x 100%

Rasio jenis kelamin menurut kelompok umur dapat dituliskan sebagai berikut :

��= ��

��

x k

Dengan :

��= Rasio jenis kelamin pada golongan umur i tahun

��

=

Jumlah penduduk laki-laki pada golongan umur i tahun
(33)

=

Konstanta, biasanya=100

2.4 Perkembangan Penduduk

Perkembangan penduduk sangat erat kaitannya dengan perkembangan peradaban

manusia dalam berinteraksi dengan alam sekitarnya. Ada tiga tahapan perkembangan

peradaban manusia hingga kini ; pertama, zaman ketika manusia mulai

mempergunakan alat-alat untuk menanggulangi kehidupannya. Kedua, zaman ketika

manusia mulai mengembangkan usaha pertanian menetap. Zaman ini mengubah

kehidupan pertanian atau kehidupan yang sifatnya nomaden menjadi kehidupan

menetap disekitar daerah pertanian. Ketiga, Zaman mulai era industrialisasi, yaitu

sekitar pertengahan abad ke-17 SM. Zaman ini ditandai dengan tumbuhnya

pusat-pusat perindustrian dan semakin berkembangnya kota-kota sebagai tempat

permukiman manusia.

Sejalan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan perkembangan

teknologi dalam mengolah sumber daya alam yang ada tingkat kehidupan manusia

semakin baik. Hal ini sangat mempengaruhi tingkat kematian penduduk. Maka dari

(34)

tingkat kematian penduduk dengan cepat sementara tingkat kelahiran belum dapat

(35)

BAB 3

SEJARAH KOTA PEMATANGSIANTAR

3.1 Sejarah Kota Pematangsiantar

Sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Pematangsiantar merupakan

daerah Kerajaan Siantar. Pematangsiantar yang berkedudukan di Pulau Holing dan

raja terakhir dari dinasti keturunan marga Damanik yaitu Tuan Sangnawaluh

Damanik, yang memegang kekuasaan sebagai raja tahun 1906.

Disekitar Pulau Holing kemudian berkembang menjadi perkampungan tempat

tinggal penduduk diantaranya Kampung Suhi Haluan, Siantar Kahean, Pantoan, Suhi

Bah Bosar dan Tomuan. Daerah-daerah tersebut kemudian menjadi daerah hukum

kota Pematangsiantar yaitu :

1.Pulau Holing menjadi Kampung Pematang.

(36)

3.Suhi Kahean menjadi Kampung Sipinggol-pinggol, Kampung Melay, Martoba,

Sukadame dan Bane.

4.Suhu Bah Bosar menjadi Kampung Kristen, Tomuan,Toba dan Martimbang.

Setelah Belanda memasuki daerah Sumatera Utara, Simalungun menjadi

daerah kekuasaan Belanda hingga tahun 1907 berakhirlah kekuasaan raja-raja.

Controleur Belanda yang semula berkedudukan di perdagangan pada tahun 1907

dipindahkan ke Pematangsiantar. Sejak itu Pematangsiantar berkembang menjadi

daerah yang banyak dikunjungi pendatang baru.

Pada tahun 1910 didirikan Badan Persiapan Kota Pematangsiantar. Kemudian

pada tanggal 1 Juli 1917 berdasarkan stad blad No.285 Pematangsiantar berubah

menjadi Geemente yang mempunyai otonomi sendiri. Sejak Januari 1939 berdasarkan

stad blad No.717 berubah menjadi Geemente yang mempunyai dewan. Pada zaman

Jepang berubah menjadi Siantar estate dan dewan dihapus. Setelah proklamasi

kemerdekaan, Pematangsiantar kembali menjadi daerah otonomi. Berdasarkan UU

No.22/1948 status geemente menjadi kota Kabupaten Simalungun dan walikota

dirangkap oleh Bupati Simalungun samapi tahun 1957. Berdasarkan UU No.1/1957

berubah lagi menjadi kota Praja Penuh dan dengan keluarnya UU No.18/1965 berubah

(37)

pemerintahan di daerah berubah menjadi daerah tingkat II Pematangsiantar sampai

sekarang.

3.1.1 Visi dan Misi

Visi

Terwujudnya tata pemerintahan yang bertanggungjawab dan terkontrol demi

terciptanya system pelayanan rakyat yang lebih baik.

Misi

1. Memulihkan hubungan politik dan fungsional antara eksekutif dan legislative.

2. Menata sistem alokasi dan penggunaan anggaran yang lebih adil dan merata.

3. Menata sistem regulasi pelayanan publik yang lebih baik.

4. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur fisik dan nonfisik yang lebih baik.

5. Penguatan sistem ekonomi, kualitas pendidikan dan kesehatan terhadap elemen

masyarakat marginal (pekerja, petani, pedagang) dan masyarakat miskin kota.

6. Penguatan sistem ekonomi atas, UKM dan koperasi.

7. Pembangunan akses informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan tata kelola

(38)

3.1.2 Slogan/Motto

Adapun slogan/motto pemerintahan Kota Pematangsiantar adalah sebagai berikut :

MANTAP

M :Mandiri

A : Aman

N : Nyata

T : Transparan

A : Akuntabel

P : Partisipasif

Keterangan :

Mandiri

Membangun Kota Pematangsiantar dengan memaksimalkan potensi daerah termasuk

potensi masyarakat dengan segenap aspek religious, ekonomi, sosial dan budaya.

Aman

Kondisi aman berarti program pembangunan ditujukan untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat secara merata sesuai dengan analisis dari masyarakat dapat

diredam.

(39)

Nyata berarti bahwa program pembangunan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat dan alokasi anggaran yang ditetapkan. Masyarakat merasakan langsusng

manfaat pembangunan tersebut.

Transparan

Seluruh proses pembangunan mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan,

penyusunan, pelaksanaan dan pengawasan serta evaluasi dilakukan secara terbuka

kepada publik.

Akuntabel

Pelaksanaan program pembangunan dan penggunaan anggaran dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan kaidah hukum dan peraturan serta rasa

keadilan masyarakat.

Partisipasif

Peran serta masyarakat dan lainnya akan dilibatkan secara aktif untuk mendukung

pembangunan kota.

Program

Program pembangunan ditujukan untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi serta

mencapai motto yang diinginkan. Program pembangunan akan diprioritaskan pada

sektor-sektor yang menyangkut pemenuhan kebutuhan dasar dan hajat hidup.

(40)

Wajib bersekolah duabelas tahun yaitu mulai dari pendidikan pra-sekolah atau taman

kanak-kanak (TK), Sekolah dasar (SD/MI), SLTP/MTs, SMU/SMK/MA.

3.1.3 Sarana

Di Kota Pematangsiantar terdapat berbagai sarana pendidikan, kesehatan dan lainnya.

Di Kota Pematangsiantar terdapat Sekolah Tinggi Teologia HKBP, terletak di Jl.

Sangnawaluh No.6. Juga terdapat Universitas Simalungun (USI). Selain itu di kota ini

juga terdapat Amik Multicom, Amik Tunas Bangsa dan Amik Parbina Nusantara.

Terdapat juga sekolah-sekolah swasta besar seperti Yayasan perguruan Metodist,

Kalam Kudus, Sultan Agung, Taman Asuhan, Taman Siswa, SMK Parbina Nusantara,

SMA Budi Mulia, SMA Bintang Timur, SMA Seminari. Sekolah-sekolah swasta

tersebut telah menghasilkan murid berprestasi secara nasional. Secara total,

Pematangsiantar memiliki 160 Sekolah Dasar, 43 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama,

28 Sekolah Menengah Umum dan 7 Universitas/Akademi.

Dikota ini juga terdapat Museum Simalungun yang berisi koleksi peninggalan

sejarah dan budaya Simalungun. Museum ini dikelola oleh Yayasan Museum

(41)

Sarana kesehatan yakni terdapat 7 buah rumah sakit dari berbagai kategori di

Pematangsiantar. Salah satu yang terbesar adalah Rumah Sakit Umum Daerah

Dr.Djasamen Saragih.

Pematangsiantar dapat diakses melalui dua sarana transportasi darat, Bus dan

Kereta api. Secara umum, transportasi dalam kota dilayani oleh sarana angkutan kota

dan becak motor atau becak sepeda. Terminal Bus terbesar di Pematangsiantar

terdapat di Terminal Parluasan yang merupakan titik transit bagi hampir seluruh

angkutan dalam dan luar kota.

3.2 Jumlah Penduduk

Pada dasarnya penduduk adalah merupakan modal dasar dalam pembangunan. Oleh

karena itu data statistik kependudukan mutlak diperlukan untuk kepentingan

perencanaan pembangunan dengan segala aspeknya. Pertumbuhan penduduk yang

tidak seimbang dengan pertumbuhan kesempatan kerja mengakibatkan meningkatnya

jumlah pengangguran.

Pada tahun 2010, penduduk Kota Pematangsiantar mencapai 234.698 jiwa

dengan kepadatan penduduk 2.935 jiwa per satuan luas. Penduduk perempuan di Kota

(42)

Kota Pematangsiantar yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 120.137 jiwa dan

penduduk laki-laki 114.561 jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Kota

Pematangsiantar sebesar 95,36%.

3.3 Ketenagakerjaan

Pertumbuhan tenaga kerja di Kota Pematangsiantar sejalan dengan pertumbuhan

penduduk. Namun pertumbuhan ini tidak sebanding dengan pertumbuhan lapangan

pekerjaan sehingga mengakibatkan tingginya jumlah pengangguran.

Pada tahun 2010, jumlah pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja

Kota Pematangsiantar sebanyak 1.042 orang, dimana pencari kerja terbesar dari

tingkat pendidikan Sarjana sebanyak 408 orang atau sekitar 39,16% dari total pencari

(43)

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data

Analisis data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut:

1. Membandingkan dua atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau

rasionya kemudian diambil kesimpulannya.

2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau

komponen-komponen yang lebih kecil agar dapat:

a. Mengetahui komponen menonjol.

b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan yang lainnya.

c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan

keseluruhannya.

3. Memperkirakan atau memperbandingkan besarnya pengaruh secara kuantitatif

dari suatu kejadian lainnya serta memperkirakan/meramalkan kejadian lainnya

(44)

4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2013

Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan biasanya dinyatakan dalam persentase.

Hampir semua negara maju telah menyusun perkiraan jumlah seluruh penduduk setiap

tahun. Dalam hal ini prosedur untuk menghitung angka pertumbuhan penduduk boleh

dikatakan cukup sederhana, karena perhitungannya dilakukan dengan membagi

pertambahan jumlah penduduk selama tahun yang bersangkutan dengan jumlah

penduduk pada awal tahun.

Pada kenyataannya banyak negara tidak mempunyai angka yang tepat

mengenai kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk dan akhirnya jumlah

penduduk yang paling tepat banyak diketahui dari hasil sensus. Dalam pengolahan

data dapat dilakukan dengan menggunakan model matematis yang sesuai. Model yang

digunakan adalah “Model Eksponensial” dengan rumus sebagai berikut:

P

t

= P

o.

�.�

r =

(45)
[image:45.595.103.532.207.531.2]

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar Menurut Jenis Kelamin

Tahun 2000-2010

TAHUN JENIS KELAMIN JUMLAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN

(1) (2) (3) (4)

2000 118.126 122.705 240.831

(1) (2) (3) (4)

2001 119.667 121.813 241.480

2002 119.985 122.139 242.124

2003 120.369 122.530 242.899

2004 120.453 123.982 244.435

2005 121.354 124.923 246.277

2006 122.098 125.739 247.837

2007 122.548 126.277 248.825

2008 122.986 126.999 249.985

2009 123.481 127.516 250.997

2010 114.561 120.137 234.698

(46)
[image:46.595.115.524.140.318.2] [image:46.595.102.532.429.689.2]

Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar

Tabel 4.2 Pertumbuhan Penduduk Dirinci Menurut Jenis Kelamin Tahun

2000 - 2010

TAHUN JENIS KELAMIN JUMLAH PERTUMBUHAN

(%)

LAKI-LAKI PEREMPUAN

(1) (2) (3) (4) (5)

2000 118.126 122.705 240.831 0,97

(1) (2) (3) (4) (5)

2001 119.667 121.813 241.480 0,27

2002 119.985 122.139 242.124 0,27

2003 120.369 122.530 242.899 0,32

2004 120.453 123.982 244.435 0,63

2005 121.354 124.923 246.277 0,75

2006 122.098 125.739 247.837 0,63

(47)

1 2 3 4 5

2008 122.986 26.999 249.985 0,47

2009 123.481 127.516 250.997 0,40

2010 114.561 120.137 234.698 -

[image:47.595.101.534.141.228.2]

*) Pertumbuhan tahun 2010 tidak dapat dihitung Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Pematangsiantar

Tabel 4.3 Jumlah Perubahan Penduduk Kota Pematangsiantar Menurut Jenis

Kelamin Tahun 2000-2010

TAHUN JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH

PERUBAHAN/TAHUN

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN

(1) (2) (3) (4) (5)

2000 118.126 122.705 - -

2001 119.667 121.813 0,012961 -0,007296

2002 119.985 122.139 0,002654 0,002673

2003 120.369 122.530 0,003195 0,003196

2004 120.453 123.982 0,000698 0,011781

2005 121.354 124.923 0,007452 0,007561

2006 122.098 125.739 0,006112 0,006511

2007 122.548 126.277 0,003679 0,004270

2008 122.986 126.999 0,003568 0,005701

2009 123.481 127.516 0,004017 0,004063

2010 114.561 120.137 -0,074981 -0,005961

(48)

4.3 Keadaan Jumlah Penduduk

Adapun perhitungan jumlah penduduk didahului dengan menghitung tingkat

pertumbuhan penduduk, yang nantinya dengan tingkat pertumbuhan tersebut

digunakan sebagai peramalan jumlah penduduk di masa yang akan datang.

Rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah penduduk sebagai berikut :

r =

��� P oP t

���� �

Dengan t log e = 0,43429

Dan rumus menghitung jumlah penduduk yaitu :

P

t

= P

o

.

��

4.3.1 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki Pertahun

�2001=

��� (119 .667 118 .126)

(49)

�2002=

��� (119 .985 119 .667)

0,43429 = 0,002654 = 0,27 %

�2003=

��� (120 .369 119 .985)

0,43429 = 0,003195 = 0,32 %

�2004=

��� (120 .453 120 .369)

0,43429 = 0,000698 = 0,07 %

�2005=

��� (121 .354 120 .453)

0,43429 = 0,007452 = 0,75 %

�2006=

��� (122 .098 121 .354)

0,43429 = 0,006112 = 0,61 %

�2007=

��� (122 .548 122 .098)

0,43429 = 0,003679 = 0,37 %

�2008=

��� (122 .986 122 .548)

0,43429 = 0,003568 = 0,36 %

�2009=

��� (123 .481 122 .986)

0,43429 = 0,004017 = 0,40 %

�2010=

��� (114 .561 123 .481)

(50)
[image:50.595.110.526.141.339.2]

Gambar 4.3 Tabel Analisis Perubahan Jumlah Penduduk Penduduk Laki-laki

Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki Pertahun

Tahun Penduduk

Laki-laki

Bilangan Pokok Logaritma

Perubahan Jumlah Penduduk

Persentase Jumlah Perubahan

Penduduk ( % )

2000 118.126 2,718282 - -

2001 119.667 2,718282 0,012961 1,30

2002 119.985 2,718282 0,002654 0,27

2003 120.369 2,718282 0,003195 0,32

2004 120.453 2,718282 0,000698 0,07

[image:50.595.106.531.448.689.2]
(51)

2006 122.098 2,718282 0,006112 0,61

2007 122.548 2,718282 0,003679 0,37

2008 122.986 2,718282 0,003568 0,36

2009 123.481 2,718282 0,004017 0,40

2010 114.561 2,718282 -0,074981 -7,50

4.3.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Pertahun

�2001=

��� (121 .813 122 .705)

0,43429 = - 0,007296 = -0,73 %

�2002=

��� (122 .139 121 .813)

0,43429 = 0,002673 = 0,27 %

�2003=

��� (122 .530 122 .139)

0,43429 = 0,003196 = 0,32 %

�2004=

��� (123 .982 122 .530)

0,43429 = 0,011781 = 1,18 %

�2005=

��� (124 .923 123 .982)

0,43429 = 0,007561 = 0,76 %

�2006=

��� (125 .739 124 .923)

(52)

�2007=

��� (126 .277 125 .739)

0,43429 = 0,004270 = 0,43 %

�2008=

��� (126 .999 126 .277)

0,43429 = 0,005701 = 0,57 %

�2009=

��� (127 .516 126 .999)

0,43429 = 0,004063 = 0,41 %

�2010=

��� (120 .137 127 .516)

[image:52.595.105.533.433.685.2]

0,43429 = - 0,059610 = -5,96 %

Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Pertahun

Tahun Penduduk

Perempuan Bilangan Pokok Logaritma Perubahan Jumlah Penduduk Persentase Jumlah Perubahan Penduduk ( % )

(1) (2) (3) (4) (5)

2000 122.705 2,718282 - -

2001 121.813 2,718282 -0,007296 -0,73

2002 122.139 2,718282 0,002673 0,27

2003 122.530 2,718282 0,003196 0,32

2004 123.982 2,718282 0,011781 1,18

(53)

(1) (2) (3) (4) (5)

2006 125.739 2,718282 0,006511 0,65

2007 126.277 2,718282 0,004270 0,43

2008 126.999 2,718282 0,005701 0,57

2009 127.516 2,718282 0,004063 0,41

2010 120.137 2,718282 -0,005961 -5,96

4.3.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Per

Tahun

�2001=

��� (241 .480 240 .831)

0,43429 = 0,002691 = 0,27 %

�2002=

��� (242 .124 241 .480)

0,43429 = 0,002663 = 0,27 %

�2003=

��� (242 .899 242 .124)

0,43429 = 0,003196 = 0,32 %

�2004=

��� (244 .435 242 .899)

0,43429 = 0,06304 = 0,63 %

�2005=

��� (246 .277 244 .435)

0,43429 = 0,007508 = 0,75 %

�2006=

��� (247 .837 246 .277)

0,43429 = 0,006314 = 0,63 %

�2007=

��� (248 .825 247 .837)

0,43429 = 0,003979 = 0,40 %

�2008=

��� (249 .985 248 .825)

(54)

�2009=

��� (250 .997 249 .985)

0,43429 = 0,004040 = 0,40 %

�2010=

��� (234 .698 250 .997)

[image:54.595.101.533.304.643.2]

0,43429 = - 0,067142 = -6,71 %

Tabel 4.6 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan

Pertahun

Tahun Penduduk

Keseluruhan Bilangan Pokok Logaritma Perubahan Jumlah Penduduk Persentase Jumlah Perubahan Penduduk ( % )

2000 240.831 2,718282 - -

2001 241.480 2,718282 0,002691 0,27

2002 242.124 2,718282 0,002663 0,27

2003 242.899 2,718282 0,003196 0,32

2004 244.435 2,718282 0,006304 0,63

2005 246.277 2,718282 0,007508 0,75

2006 247.837 2,718282 0,006314 0,63

2007 248.825 2,718282 0,003979 0,40

2008 249.985 2,718282 0,004651 0,47

2009 250.997 2,718282 0,004040 0,40

(55)
[image:55.595.104.531.194.515.2]

Tabel 4.7 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar

Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000-2010

Tahun Jumlah Laki-laki

( % )

Jumlah Perempuan ( % )

Jumlah Laki-laki dan Perempuan

( % )

(1) (2) (3) (4)

2000 - - -

2001 1,30 -0,73 0,27

2002 0,27 0,27 0,27

2003 0,32 0,32 0,32

2004 0,07 1,18 0,63

2005 0,75 0,76 0,75

2006 0,61 0,65 0,63

2007 0,37 0,43 0,40

2008 0,36 0,57 0,47

2009 0,40 0,41 0,40

2010 -7,50 -5,96 -6,71

Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel

Dari tabel 4.7 menunjukkan bahwa persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki

dan perempuan secara keseluruhan meningkat, namun di tahun tertentu ada yang

menurun. Dan dari hasil survei, peningkatan ini terjadi karena belum menyeluruhnya

kesadaran untuk melaksanakan program KB (Keluarga Berencana) yang

(56)

ada ada kemungkinan dikarenakan oleh imigrasi, mortalitas yang terjadi dikarenakan

kesehatan yang kurang memadai.

Dari perubahan angka-angka tersebut diatas dapat dilihat bahwa setiap

tahunnya jumlah penduduk di Kota Pematangsiantar selalu berubah, terkadang

jumlahnya meningkat dan juga menurun. Hal ini mungkin ada kaitannya dengan

program Keluarga Berencana (KB) yang telah disarankan pemerintah, yaitu dengan

kebijakan menekan angka kelahiran.

4.4 Proyeksi Jumlah Penduduk

a. Untuk Laki-laki

r2010 =

��� (�2010

�2000) 10 � 0,43429 =

����114 .561 118 .126�

4,3429 = −0,003064 = -0,31 %

b. Untuk Perempuan

r2010 =

��� (�2010

�2000) 10 � 0,43429 =

����120 .137122 .705

4,3429 = −0,002115 = -0,21 %

c. Untuk Laki-laki dan Perempuan

r2010 =

��� (�2010 2000) 10 � 0,43429 =

����234 .698240 .831

(57)

Dengan diperolehnya persentase jumlah penduduk Kota Pematangsiantar maka

ramalan atau taksiran jumlah penduduk dapat ditentukan dengan menggunakan harga

perubahan jumlah penduduk Kota Pematangsiantar dengan menggunakan rumus :

Pt = PO ���

4.4.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Kota Pematangsiantar Tahun 2013

a. Untuk tahun 2011

�2011 = �2010. ���

= 114.561 . 2,718282−0,003064 (1) = 114.561 . 0,996941

= 114.211 b. Untuk tahun 2012

�2012 = �2011. ���

= 114.211 . 2,718282−0,003064 (2) = 114.211 . 0,993891

= 113.513 c. Untuk tahun 2013

�2013 = �2012. ���

= 113.513 . 2,718282−0,003064 (3) = 113.513 . 0,990850

(58)
[image:58.595.103.533.167.275.2]

Tabel 4.8 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2013

Tahun Jumlah

Penduduk Laki-laki e R

2011 114.211 2,718282 -0,003064

2012 113.513 2,718282 -0,003064

2013 113.474 2,718282 -0,003064

4.4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Kota Pematangsiantar Tahun

2013

a. Untuk tahun 2011

�2011 = �2010. ���

= 120.137 . 2,718282−0,002115 (1) = 120.137 . 0,997887

= 119.883 b.Untuk tahun 2012

2012 = �2011. ���

= 119.883 . 2,718282−0,002115 (2) = 119.883 . 0,995779

= 119.377 c. Untuk tahun 2013

2013 = �2012. ���

(59)

= 118.622

Tabel 4.9 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2013

Tahun

Jumlah Penduduk Perempuan

e R

2011 119.883 2,718282 -0,002115

2012 119.377 2,718282 -0,002115

2013 118.622 2,718282 -0,002115

4.4.3 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Kota

Pematangsiantar Tahun 2013

a. Untuk tahun 2011

�2011 = �2010 . ���

= 234.698 . 2,718282−0,002580 (1) = 234.698 . 0,997423

= 234.093 b. Untuk tahun 2012

2012 = �2011. ���

(60)

= 232.888 c. Untuk tahun 2013 �2013 = �2012. ���

= 232.888 . 2,718282−0,002580 (3) = 232.888 . 0,994853

[image:60.595.101.532.377.486.2]

= 231.689

Tabel 4.10 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Tahun 2013

Tahun Jumlah Penduduk

Keseluruhan e R

2011 234.093 2,718282 -0,002580

2012 232.888 2,718282 -0,002580

2013 231.689 2,718282 -0,002580

Tabel 4.11 Hasil Proyeksi (Perkiraan) Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar

tahun 2013

Tahun Jumlah Penduduk Jumlah

Laki-laki Perempuan

2011 114.211 119.883 234.093

[image:60.595.101.533.601.686.2]
(61)
[image:61.595.102.530.154.379.2]

2013 113.474 118.622 231.689

Gambar 4.11 Diagram Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar Tahun 2013

Berdasarkan Jenis Kelamin

4.5 Keadaan Laju Pertumbuhan Penduduk

Adapun perhitungan laju pertumbuhan penduduk dihitung berdasarkan rumus berikut :

Pt = PO( 1 +� )�

Laju pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan asumsi lima tahun sekali, yaitu

tahun 2000-2005, 2001- 2006, 2002-2007, 2003-2008, 2004-2009, 2005-2010,

2006-2011, 2007-2012, 2008-2013. Maka dapat kita peroleh :

1. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2000-2005

(62)

�2005 = �2000(1 +�)5 246.277 = 240.831 (1 +�)5

(1 +�)5 = 246.277

240.831

(1 +�)5 = 1,022613 5 log (1 + r) = log 1,022613

log (1 + r) = 0,009711 5

log (1 + r) = 0,001942

(1 + r) = antilog 0,001942 (1 + r) = 1,004482

r = 1,004482 – 1

r = 0,004482

r = 0,45 %

2. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2001-2006

Pt = PO (1 +�)�

�2006 = �2001(1 +�)5 247.837 = 241.480 (1 +�)5

(1 +�)5 = 247.837

241.480

(1 +�)5 = 1,026325 5 log (1 + r) = log 1,026325

log (1 + r) = 0,011285 5

log (1 + r) = 0,002257

(1 + r) = antilog 0,002257 (1 + r) = 1,005210

(63)

r = 0,005210

r = 0,52 %

3. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2002-2007

�� = ��(1 +�)�

2007 = �2002(1 +�)5 248.825 = 242.124 (1 +�)5

(1 +�)5 = 248.825

242.124

(1 +�)5 = 1,027676 5 log (1 + r) = log 1,027676

log (1 + r) = 0,011856 5

log (1 + r) = 0,002371

(1 + r) = antilog 0,002371 (1 + r) = 1,005475

r = 1,005475 – 1

r = 0,005475

r = 0,55 %

4. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2003-2008

�� = ��(1 +�)�

�2008 = �2003(1 +�)5 249.985 = 242.899 (1 +�)5

(1 +�)5 = 249.985

242.899

(1 +�)5 = 1,029173

(64)

log (1 + r) = 0,012488

5

log (1 + r) = 0,002498

(1 + r) = antilog 0,002498 (1 + r) = 1,005768

r = 1,005768 – 1

r = 0,005768

r = 0,58 %

5. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2004-2009

�� = ��(1 +�)�

�2009 = �2004(1 +�)5 250.997 = 244.435 (1 +�)5

(1 +�)5 = 250.997

244.435

(1 +�)5 = 1,026846 5 log (1 + r) = log 1,026846

log (1 + r) = 0,011505

5

log (1 + r) = 0,002301

(1 + r) = antilog 0,002301 (1 + r) = 1,005312

r = 1,005312 – 1

r = 0,005312

r = 0,53 %

6. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2005-2010

(65)

�2010 = �2005(1 +�)5 234.698 = 246.277 (1 +�)5

(1 +�)5 = 234.698

246.277

(1 +�)5 = 0,952984 5 log (1 + r) = log 0,952984

log (1 + r) = −0,020914

5

log (1 + r) = -0,004183

(1 + r) = antilog -0,004183 (1 + r) = 0,990415

r = 0,990415 – 1

r = -0,009585

r = -0,96 %

7. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2006-2011

�� = ��(1 +�)�

�2011 = �2006(1 +�)5 234.093 = 247.837 (1 +�)5

(1 +�)5 = 234.093

247.837

(1 +�)5 = 0,944544 5 log (1 + r) = log 0,944544

log (1 + r) = −0,024778

5

log (1 + r) = -0,004956

(1 + r) = antilog -0,004956 (1 + r) = 0,988654

(66)

r = -0,011346

r = -1,13 %

8. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2007-2012

�� = ��(1 +�)�

�2012 = �2007(1 +�)5 232.888 = 248.825 (1 +�)5

(1 +�)5 = 232.888

248.825

(1 +�)5 = 0,935951 5 log (1 + r) = log 0,935951

log (1 + r) = −0,028747

5

log (1 + r) = -0,005749

(1 + r) = antilog -0,005749 (1 + r) = 0,986849

r = 0,986849 – 1

r = -0,013151

r = -1,32 %

9. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2008-2013

�� = ��(1 +�)�

�2013 = �2008(1 +�)5 231.689 = 249.985 (1 +�)5

(1 +�)5 = 231.689

249.985

(67)

log (1 + r) = −0,033009

5

log (1 + r) = -0,006602

(1 + r) = antilog -0,006602 (1 + r) = 0,984914

r = 0,984914 – 1

r = -0,015086

r = -1,51 %

Kita juga dapat menghitung Rasio Jenis Kelamin, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk Rasio Jenis Kelamin 2011

���= ����� ℎ����� ℎ����������������������������� −���� x 100 %

��� =

114.211

119.883 x 100 %

��� = 95,27 %

2. Untuk Rasio Jenis Kelamin 2012

��� = ����� ℎ����� ℎ����������������������������� −���� x 100 %

���= 113119..513377 x 100 %

��� = 95,09 %

3. Untuk Rasio Jenis Kelamin 2013

(68)

���= 112118..474622 x 100 %

[image:68.595.105.531.257.683.2]

��� = 94,82 %

Tabel 4.12 Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar Menurut Kelompok Umur

Tahun 2009 dan Tahun 2010

Golongan Umur ( Tahun ) Jumlah Penduduk Tahun 2009

Jumlah Penduduk Tahun 2010

(1) (2) (3)

0-4 24.399 21.914

5-9 26.152 23.286

10-14 29.432 23.699

15-19 33.469 25.667

20-24 20.464 20.064

25-29 19.540 18.455

30-34 18.929 16.713

35-39 17.656 16.274

40-44 15.846 26.021

45-49 12.126 14.176

50-54 8.892 12.328

55-59 7.242 8.747

60-64 6.125 5.771

(1) (2) (3)

65-69 4.294 4.533

70+ 6.431 7.050

Jumlah 250.997 234.698

(69)

Berdasarkan tabel 4.12 diatas dapat diperhitungkan untuk mengetahui laju

pertumbuhan penduduk di Kota Pematangsiantar berdasarkan kelompok umur untuk

tahun 2011 – 2013 sebagai berikut :

Umur 0-4

r =

log( �� �� )

� log�

r = log(

21.914 24.399 )

0,43429

r = -0,107418= -10,74 %

Umur 5-9 Tahun

r =

log( �� �� )

� log�

r = log(

23.286 26.152 )

0,43429

r = -0,116075= -11,61 %

Umur 10-14 Tahun

r = log

( �� �� )

� log�

r = log(

23.699 29.432 )

0,43429

r = -0,216652= -21,67 %

Umur 15-19 Tahun

r =

log( �� �� )

(70)

r = log(

25.667 33.469 )

0,43429

r = -0,265416 = -25,54 %

Umur 20-24 Tahun

r =

log( �� �� )

� log�

r = log(

20.064 20.464 )

0,43429

r = -0,019740= -1,97 %

Umur 25-29 Tahun

r = log ( ��

�� )

� log�

r = log(

18.455 19.540 )

0,43429

r = -0,057129= -5,71 %

Umur 30-34 Tahun

r = log( �� �� )

� log �

r = log(

16.713 18.929 )

0,43429

r = -0,12451= -12,45 %

Umur 35-39 Tahun

r = log( �� �� )

� log �

r = log(

16.274 17.656 )

(71)

r = -0,081508 = -8,15 %

Umur 40-44

r = log( �� �� )

� log �

r = log(

16.021 15.846 )

0,43429

r = -0,010983 = 1,10 %

Umur 45-49 Tahun

r = log( �� �� )

� log �

r = log(

14.176 12.126 )

0,43429

r = -0,156200 = 15,62 %

Umur 50-54 Tahun

r = log( �� �� )

� log �

r = log(

12.328 8.892 )

0,43429

r = -0,326724 = 32,67 %

Umur 55-59 Tahun

r = log( �� �� )

� log �

r = log(

8.747 7.242 )

0,43429

r = -0,188815 = 18,88 %

(72)

r = log( �� �� )

� log �

r = log(

5.771 6.125 )

0,43429

r = -0,059534= -5,95 %

Umur 65-69 Tahun

r = log( �� �� )

� log �

r = log(

4.533 4.294 )

0,43429

r = 0,054166 = 5,42 %

Umur 70+ Tahun

r = log( �� �� )

� log �

r = log(

7.050 6.431 )

0,43429

[image:72.595.104.260.139.472.2]

r = 0,091899 = 9,19

Tabel 4.13 Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Pematangsiantar Tahun

2011-2013

Golongan Umur ( Tahun ) Laju Pertumbuhan Penduduk

0-4 -0,107418

5-9 -0,116075

10-14 -0,216652

15-19 -0,265416

(73)

25-29 -0,057129

30-34 -0,124510

35-39 -0,081508

40-44 0,010983

45-49 0,156200

50-54 0,326724

55-59 0,188815

60-64 -0,059534

65-69 0,054166

70+ 0,091899

Jumlah -0,21995

Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan penduduk kelompok umur 50-54

tahun adalah pertumbuhan yang paling besar, sedangkan kelompok umur 15-19

memiliki pertumbuhan yang lebih kecil atau sedikit yaitu sebesar -0,265416.

Maka untuk jumlah penduduk di Kota Pematangsiantar menurut kelompok umur

untuk tahun 2011-2013 dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:

Umur 0-4 Tahun

Pt = ��.���

�2010 = 24.399 x 2,718282−0,107418 (1 ) = 24.399 x 0,898150

(74)

�2011 = 24.399 x 2,718282−0,107418 (2 ) = 24.399 x 0,806674

= 19.682

�2012 = 24.399 x 2,7182820,107418 (3 ) = 24.399 x 0,724514

= 17.677

�2013 = 24.399 x 2,7182820,107418 (4 ) = 24.399 x 0,650722

= 15.877

Umur 5-9 Tahun

Pt = ��.���

�2010 = 26.125 x 2,7182820,116075 (1 ) = 26.125 x 0,890408

= 23.286

�2011 = 26.125 x 2,7182820,116075 (2 ) = 26.125 x 0,0,792827

= 20.734

�2012 = 26.125 x 2,7182820,116075 (3 ) = 26.125 x 0,705940

= 18.462

�2013 = 26.125 x 2,7182820,116075 (4 ) = 26.125 x 0,628575

= 16.438

(75)

Pt = ��.���

�2010 = 29.432 x 2,7182820,216652 (1 ) = 29.432 x 0,805210

= 23.699

�2011 = 29.432 x 2,7182820,216652 (2 ) = 29.432 x 0,648363

= 19.083

�2012 = 29.432 x 2,7182820,216652 (3 ) = 29.432 x 0,522069

= 15.366

�2013 = 29.432 x 2,7182820,216652 (4 ) = 29.432 x 0,420375

= 12.372 Umur 15-19 Tahun

Pt = ��.���

�2010 = 33.469 x 2,7182820,265416 (1 ) = 33.469 x 0,766887

= 25.667

�2011 = 33.469 x 2,7182820,265416 (2 ) = 33.469 x 0,588115

= 19.684

�2012 = 33.469 x 2,7182820,265416 (3 ) = 33.459 x 0,451018

= 15.095

(76)

= 11.576 Umur 20-24 Tahun

Pt = ��.���

�2010 = 20.464 x 2,7182820,019740 (1 ) = 20.464 x 0,980454

= 20.064

�2011 = 20.464 x 2,78182820,019740 (2 ) = 20.464 x 0,961289

= 19.672

�2012 = 20.464 x 2,7182820,019740 (3 ) = 20.464 x 0,942499

= 19.287

�2013 = 20.464 x 2,7182820,019740 (4 ) = 20.464 x 0,924077

= 18.910 Umur 25-29 Tahun

Pt = ��.���

�2010 = 19.540 x 2,7182820,057129 (1 ) = 19.540 x 0,944472

= 18.455

�2011 = 19.540 x 2,7182820,057129 (2 ) = 19.540 x 0,892028

= 17.430

�2012 = 19.540 x 2,7182820,057129 (3 ) = 19.540 x 0,705940

(77)

�2013 = 19.540 x 2,7182820,057129 (4 ) = 19.540 x 0,795714

= 15.548 Umur 30-34 Tahun

Pt = ��.���

�2010 = 18.929 x 2,7182820,124510 (1 ) = 18.929 x 0,882929

= 16.713

�2011 = 18.929 x 2,7182820,124510 (2 ) = 18.929 x 0,779564

= 14.756

�2012 = 18.929 x 2,7182820,124510 ( 3 ) = 18.929 x 0,688300

= 13.029

�2013 = 18.929 x 2,7182820,124510 (4 ) = 18.929 x 0,607721

= 11.504 Umur 35-39 Tahun

Pt = ��.���

�2010 = 17.656 x 2,7182820,081508 (1 ) = 17.656 x 0,921725

= 16.274

�2011 = 17.656 x 2,7182820,081508 (2 ) = 17.656 x 0,849578

= 15.000

(78)

= 17.656 x 0,783077 = 13.826

�2013 = 17.656 x 2,7182820,081508 (4 ) = 17.656 x 0,721782

= 12.744 Umur 40-44 Tahun

Pt = ��.���

�2010 = 15.846 x 2,7182820,010983 (1 ) = 15.846 x 1,011044

= 16.021

�2011 = 15.846 x 2,7182820,010983 (2 ) = 15.846 x 1,022209

= 16.198

�2012 = 15.846 x 2,7182820,010983 (3 ) = 15.846 x 1,033498

= 16.377

�2013 = 15.846 x 2,7182820,010983 (4 ) = 15.846 x 1,044911

= 16.558 Umur 45-49 Tahun

Pt = ��.���

�2010 = 12.126 x 2,7182820,156200 (1 ) = 12.126 x 1,169060

= 14.176

(79)

= 16.573

�2012 = 12.126 x 2,7182820,156200 (3 ) = 12.126 x 1,597756

= 19.374

�2013 = 12.126 x 2,7182820,156200 (4 ) = 12.126 x 1,867872

= 22.650 Umur 50-54 Tahun

Pt = ��.���

�2010 = 8.892 x 2,7182820,326724 (1 ) = 8.892 x 1,386419

= 12.328

�2011 = 8.892 x 2,7182820,326724 (2 ) = 8.892 x 1,922157

= 17.092

�2012 = 8.892 x 2,7182820,326724 (3 ) = 8.892 x 2,664915

= 23.696

�2013 = 8.892 x 2,7182820,326724 (4 ) = 8.892 x 3,694688

= 32.853

Umur 55-59 Tahun

Pt = ��.���

(80)

= 8.747

�2011 = 7.242 x 2,7182820,188815 (2 ) = 7.242 x 1,458823

= 10.565

�2012 = 7.242 x 2,7182820,188815 (<

Gambar

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar Menurut Jenis Kelamin
Gambar 4.1 Diagram Jumlah  Penduduk Kota Pematangsiantar
Tabel 4.3 Jumlah Perubahan Penduduk Kota Pematangsiantar Menurut Jenis
Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki Pertahun
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aktifitas mencari makan dapat mencapai 50% atau lebih dari keseluruhan aktifitas harian satwa tersebut, sehingga sangat penting untuk satwa-satwa dalam kandang yang memiliki

kepada proses pembangunan clan pemodenan masyarakat Melayu silam, hal yang sama juga telah dikesan secara meluas di dalam pembentukan manusia Melayu moden selepas

e-Filing atau penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik adalah suatu layanan yang disediakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) agar Wajib Pajak (WP)

[3.3] Menimbang bahwa menurut Pasal 24C ayat (1) UUD 1945, Pasal 10 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi sebagaimana telah diubah dengan

fekunditas tinggi, toleran terhadap lingkungan dan mampu menerima pakan buatan dengan baik, sehingga sangat tepat diintroduksikan pada masyarakat untuk dibudidayakan (Slamat

Pedoman pembuatan kuesioner survei kepuasaan stakeholder ini mengacu pada borang akreditasi, dengan aspek penilaian pengguna lulusan yang digunakan sangat umum dan kurang

Berdasarkan metode penelitian yang digunakan oleh peneliti, salah satu langkah-langkah proses pengembangan modelnya adalah dengan pengumpulan data, dalam hal ini peneliti

Mustafa Bisri oleh Emir Rasyid Fajrian Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwakerto. meneliti tentang