Asuhan Keperawatan pada Tn. D dengan Prioritas
Masalah Perilaku Kekerasan di RSJ Daerah
Provsu Medan
Disusun dalam Rangka Menyelesaikan
Program Studi D III Keperawatan
Oleh
Desiana Ilmiah
102500008
Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas lindungan-Nya yang
telah diberikan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini yang berjudul perilaku kekerasan pada tuan D. Adapun tujuan dari
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah dalam rangka menyelesaikan program
studi D III keperawatan di Universitas Sumatera Utara.
Penyusun karya tulis ilmiah ini banyak mendapatkan bantuan , bimbingan,
dan dukungan berbagai pihak . oleh karena itu , penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. dr. Dedi Ardinata, M. Kes sebagai dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2. Nur afi Darti S. Kep, Ns. M. Kep Sebagai Ketua Program Study DIII
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Wardiyah S. Kep. Ns. M. Kep selaku dosen pembimbing karya tulis ilmiah
yang penuh keikhlasan dan kesebaran telah memberi arahan, bimbingan, dan
ilmu yang bermanfaat dalam penyusunan karya tulis ilmiah.
4. Sri eka wahyuni S. Kep , Ns, M. Kep selaku dosen penguji dalam sidang hasil
karya tulis ilmiah
5. Seluruh dosen pengajar DIII Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara yang telah banyak mendidik selama proses perkuliahan dan staf non
akademik yang membantu memfasilitasi secara administrasi
6. Kepala ruangan si Piso- piso yang telah memberi izin dalam pengambilan
kasus
7. Teristimewa kepada keluargaku tercinta ayahanda (Junaedi nasution) ibunda
(Diana purnama) adik adik saya (Rahmad kharisman Nasution) (Tuti alawiyah
nasution)
8. Sahabat sahabat saya, Mona liza , Muflahul husna , Nisa yuriida nasution, has
9. Rekan-rekan mahasiswa DIII keperawatan USU yang telah memberikan
semangat dan masukan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini dan
menemani penulis selama penyusunan karya tulis ilmiah ini
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna
baik dari isi maupun susunan bahasa. Oleh karena itu penulis mengharapkan
adanya masukan dan saran untuk perbaikan masa yang akan datang
Medan , 15 Juli, 2013
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ……… i
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 2
C. Manfaat ... 2
BAB II PENGELOLAAN KASUS ... 3
A. Konsep Dasar Asuhan keperawatan perilaku kekerasan ... 3
1. Pengkajian ... 3
2. Analisa Data ... 7
3. Rumusan Masalah ... 8
4. Perencanaan ... 8
B. Asuhan Keperawatan Kasus ... 12
1. Pengkajian ... 12
2. Analisa Data ... 19
3. Rumusan Masalah ... 20
4. Perencanaan ... 20
5. Implementasi ... 23
6. Evaluasi ... 24
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ... 25
A. Kesimpulan ... 25
B. Saran ... 25
DAFTAR PUSTAKA ... 26
Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan. dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,orang lain maupun lingkungan (stuart dan sundeen,1995).
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan. dimana seseorang
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri
sendiri,orang lain maupun lingkungan (stuart dan sundeen,1995).
Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan
untuk melukai orang lain secara fisik maupun psikologis (Berkowitz, dalam
Harnawati , 1993)
Perilaku kekerasan adalah suatu perasaan atau emosi yang timbul sebagai
reaksi terhadap kecemasan yang meningkat dan dirasakan sebagai ancaman.
Pengungkapan marah yang konstruktif dapat membuat perasaan lega. Perilaku
kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk prilaku yang bertujuan untuk
melukai seseorang secara fisik maupun psikologis.berdasarkan defenisi ini maka
perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal dan fisik.sedangkan marah tidak
harus memiliki tujuan khusus. Marah lebih merujuk kepada suatu perangkat
perasaan_perasaan yang biasanya disebut dengan perasaan marah. Dengan kata
lain kemarahan adalah perasaan jengkel yang muncul sebagai respons terhadap
kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman oleh individu.
Perilaku kekerasan adalah suatu perasaan/ emosi yang timbul sebagai
reaksi terhadap kecemasan yang meningkat dan dirasakan sebagai ancaman.
Marah juga merupakan reaksi ungkapan perasaan terhadap keadaan yang tidak
menyenangkan seperti kecewa, tidak puas, tidak tercapai keinginan.
pengungakapan marah secara konstruktif akan menimbulkan perasaan lega.
berusaha untuk mengeksperesikan marah dengan cara cara yang dapat diterima
dengan sosial. Penulis memilih judul perilaku kekerasan karena perilaku
kekersaan sangat berbahaya dan penulis ingin tahu dampak apa yang ditimbulkan
II. Tujuan
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk asuhan
keperawatan bagi pasien gangguan jiwa dengan perilaku kekerasan
Tujuan khusus :
a. Mampu melakukan pengkajian pada klien perilaku kekerasan
b. Mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada klien dengan masalah
perilaku kekerasan
c. Mampu membuat intervensi keperawatan pada klien dengan masalah
perilaku kekerasan
d. Mampu melakukan implementasi keperawatan pada klien dengan prilaku
kekerasan
e. Mampu membuat evaluasi keperawatan pada klien perilaku kekerasan
III. Manfaat
Hasilan dari penulisa karya tulis ilmiah diharapkan mampu menambah
pengetahuaan
1. Pengembangan ilmu keperawatan jiwa agar mahasiswa mengetahui asuhan
keperawatan perilaku kekerasan
2. Untuk praktik lapangan di rumah sakit jiwa mengetahui apa yang akan
dilakukan pada klien perilaku kekerasan
3. Untuk kegiatan belajar mengajar ilmu keperawatan jiwa khusunya perilaku
kekerasan
4. Pengembangan ilmu keperwatan jiwa khususnya kebutuhan klien dengan
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajiaan
Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
lain maupun lingkungan (Stuart dan Sundeen,1995).
Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuaan
untuk melukai orang lain secara fisik maupum psikologis ( Berkowitz, dalam
Harnawati,1993).
Setiap aktivitas bila tidak dicegah dapat mengarah pada kematiaan. (Stuart dan
Sundeen, 1998).
Suatu keadaan dimana individu mengalami perilaku yang dapat melukai secara
fisik baik terhadap diri sendiri atau orang lain.
( Towsend, 1998).
Suatu keadan dimana klien mengalamin perilaku yang dapat membahayakan klien
sendiri, lingkungan termasuk orang lain, dan barang barang ( Maramis,1998).
Perilaku kekerasan dapat dibagi dua menjadi perilaku kekerasan secara verbal dan
fisik ( Ketner et al,1995)
Tanda dan Gejala
Fisik : mata melotot/pandangan tajam, tangan mengepal, rahang meng,
wajah memerah dan tegang, serta postur tubuh kaku
Verbal : mengancam, mengumpat dengan kata kata kotor, berbicara
dengan nada keras kasar, dan ketus
Perilaku : menyerang orang laim, melukai diri sendiri/orang lain, merusak
lingkungan,amuk/agresif
Emosi : tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, merasa terganggu,
dendam, jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin
Intelektual : mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan, dan Tidak
jarang mengeluarkan kata kata bernada sarkasme
Spiritual : merasa diri berkuasa, merasa diri benar, keragu raguan, tidak
bermoral, dan kreativitas terhambat.
Sosial : menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan.
Perhatian : bolos, melarikan diri, dan melakukan penyimpangan seksual.
Rentang Respons
respon adaptif maladaptif
asertif frustasi pasif agresif kekerasan
Keterangan :
1. Asertif : individu dapat mengungkapkan marah tanpa
menyalahkan orang lain dan memberikan
ketenangan.
2. Frustasi : individu gagal mencapai tujuan kepuasaan saat
marah dan tidak dapat menemukan alternative.
3. Pasif : individu tidak dapat mengungkapkan
perasaannya.
4. Agresif : perilaku yang menyertai marah, terdapat
dorongan untuk menuntut tetapi masih
terkontrol.
5. Kekerasaan : perasaan marah dan bermusuhan yang kuat
Faktor predisposisi
Menurut Townsed (1996) terdapat beberapa teori yang dapat menjelaskan tentang
faktor predisposisi perilaku kekerasan, diantaranya adalah sebagai berikut.
Teori Biologik
Berdasarkan teori biologik, ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi seseorang
melakukan perilaku kekerasan, yaitu sebagai berikut.
Pengaruh neurofisiologik,beragam komponen system neurologis mempunyai
implikasi dalam memfasilitasi dan menghambat implus agresif. System limbic
sangat terlibat dalam menstimulasi timbul nya perilaku bermusuhan dan respons
agresif.
Pengaruh biokimia, menurut Goldstein dalam Towsend (1996) menyatakan bahwa
berbagai neurotransmitter (epinefrin,norepinefrin,dopamin,asetikolin, dan
serotonin) sangat berperan dalam mempasilitasi dan menghambat implus agresif.
Peningkatan hormone androgen dan norepinefrin serta penurunan serotonin dan
GABA (6 dan 7 ) pada cairan serebrospinal merupakan factor predisposisi penting
yang menyebabkan timbulnya perilaku agresif pada seseorang.
Pengaruh genetik, menurut penelitiaan perilaku agresif sangat erat kaitannya
dengan genetik termasuk genetic tipe kariotipe XYY, yang umumnya dimiliki leh
penghuni penjara pelaku tindak criminal ( narapidana )
Gangguan otak, sindroma otak organik berhubungan dengan berbagai gangguan
serebral, tumor otak
( khususnya pada limbic dan lobus temporal ), trauma otak, penyakit ensefalitis,
epilepsy ( epelipse lobus temporal) terbukti berpengaruh terhadap perilaku agresif
dan tindak kekerasan.
Teori Psikologik
teori psikoanalitik, teori ini menjelaskan bahwa tidak terpenuhinya kepuasan dan
rasa aman dapat mengakibatkan tidak berkembangnya ego dan membuat konsep
diri yang rendah. Agresi dan kekerasan dapat memberikan kekuatan dan prestise
yang dapat meningkatkan citra diri serta memberikan arti dalam kehidupannya.
pengungkapan secar terbuka terhadap rasa ketidakberdayaan dan rendahnya harga
diri pelaku tindakan kekerasan.
Teori pembelajaran , perilaku kekerasan merupakan perilaku yang dipelajari,
individu yang memiliki pengaruh biologik terhadap perilaku kekerasan lebih
cenderung untuk dipengaruhi oleh contoh peran eksternal dibandingkan anak-anak
tanpa factor predisposisi biologik.
Teori Sosiolkultural
Kontrol masyarakat yang rendah dan kecendrungan menerima perilaku kekerasan
sebagai cara penyelesaaian masalh dalam masyarakat merupakan faktor
predisposisi terjadinya perilaku kekerasan.
Menurut shives ( 1998 ) hal- hal yang dapat menimbulkan perilaku kekerasan atau
penganiayan antara lain sebagai berikut.
• Kesulitan kondisi sosial ekonomi.
• Kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu.
• Ketidaksiapan seorang ibu dalam merawat anaknya dan ketidak
mampuan dalam menempatkan diri sebagai orang dewasa.
• Pelaku mungkin mempunyai riwayat antisocial seperti
penyalahgunaan obat dan alcohol serta tidak mampu mengontrol
emosi pada saat menghadapi rasa frustasi
• Kematiaan anggota keluarga yang terpenting, kehilangan
pekerjaan, perubahan tahap perkembangan, atau perubahan tahap
perkembangan keluarga.
Mekanisme Koping
Perawat perlu mengidentifikasikan mekanisme koping klien, sehingga dapat
membantu klien untuk mengembangkan mekanisme koping yang konstruktif
dalam mengeksperesikan kemarahannya. Mekanisme koping yang umum
digunakan adalah mekanisme pertahanan ego seperti displacement, sublimasi,
proyeksi, represif, denial, dan reaksi formasi.
Perilaku kekerasan biasanya diawali dengan situasi berduka yang
berpengaruh dalam hidupnya. Bila kondisi tersebut tidak teratasi, maka dapat
menyebabkan seseorang rendah diri ( harga diri renda ), sehingga sulit untuk
bergaul dengan orang lain. Bila ketidakmampuan bergaul dengan orang lain ini
tidak diatasi maka akan mucul halusinasi berupa suara-suara atau bayangan yang
meminta klien untuk melakukan tindakan kekerasan. Hal tersebutdapat berdampak
pada keselamatan dirinya dan orang lain ( risiko tinggi mencederai,orang lain, dan
lingkungan ).
Selain diakibatkan oleh berduka yang berkepanjangan, dukungan keluarga yang
kurang baik dalam menghadapi kondisi klien dapat mempengaruhi perkembangan
klien ( koping keluarga tidak efektif ). Hal ini tentunya menyebabkan klien sering
keluar rumah sakit atau menimbulkan kekambuhan karena dukungan keluarga
tidak maksimal ( regimen teraupetik inefektif).
2. Analisa Data
No Data Masalah Keperawatan
Data Subjek:
Klien marah- marah karna
di suruh keluarganya
minum obat.
Data Objek:
Klien tidak
bisamenjelaskan secara
pasti kenapa dia marah
3. Rumusan masalah
1. Perilaku kekerasan
2. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
3. Perubahan persepsi sensori : halusinasi
4. Harga diri rendah kronis
5. Isolasi sosial.
6. Berduka disfungsional
7. Penatalaksanaan regemin teraupetik inefektif
8. Koping keluarga inefektif
4. Perencanaan
Hari /
tanggal
No . Dx Perencanaan keperawatan
Rabu / 19 1 • Mengidentifikasi penyebab
perilaku kekerasan
• Mengidentifikikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
• Mengidentifikasi tanda dan
gejala perilaku kekerasan
• Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan secara fisik
• Memasukkan kedalam jadwal
kegitan harian klien
• Klien dapat mengontrol perilaku
kekerasan dengan verbal yang
baik
• Klien dapat mengontrol rasa marah dengan meminta yang
• Klien dapat mengontrol rasa
marah dengan menolak yang
baik
• Memasukkan jadwal kegiatan
harian klien
• Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan cara berdoa
spiritual
• Memasukkan jadawal kedalam
kegiatan harian klien
• Klien dapat mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara minum
obat
• Memasukkan jadwal dalam
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. D
Jenis kelamin : Laki-Laki
Umur : 33 Tahun
Status perkawinan : Belum Nikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Alamat : Labuhan Batu
Tanggal masuk RS : 03 -06-2011
Ruangan\kamar : Sipiso - Piso
Golongan darah : -
Tanggal pengkajian : 17-06-2013
Tanggal operasi :
Diagnosa Medis : Skizoprehnia
II. KELUHAN UTAMA :
Klien mengatakan sering marah marah, pusing, merasa dirinya tidak berguna
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provocative/palliative
1. Apa penyebabnya :
Penyebab tuan d marah gara gara keluarga tuan d menyuruh tuan d minum
obat dan dia merasa kesal.
2. Hal hal yang memperbaiki keadaan :
Tuan d mengurung diri di kamar
IV.RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami
klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelum nya
B. Pengobatan/tindakan
C. Pernah dirawat/dioperasi
klien pernah di rawat di rumah sakit jiwa
D. Lama dirawat
Klien pernah di rawat selama 1 tahun
E. Alergi
klien Tidak memiliki riwayat alergi
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua
klien mengatakan orang tua klien tidak ada mempunyai penyakit
keturunan
B. Saudara kandung
Tidak memiliki penyakit keturunan
C. Penyakit keturunan yang ada
Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit turunan
D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
E. Anggota keluarga yang meninggal
Orang tua klien sudah meninggal
F. Penyebab meninggal
Orang tua klien meninggal karena sakit biasa
VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
A. Persepsi pasien tentang penyakitnya
klien tidak mengingkari penyakit nya
B. Konsep diri
Gambaran diri : penampilan rapi dan bersih
Ideal diri : klien ingin cepat sembuh dan pulang
Harga diri : klien merasa malu karena keadaan nya
Peran diri : klien sebagai anak dalam keluarga nya
C. Keadaan emosi
Pada saat waawancara klien Nampak tenang
D. Hubungan sosial:
Orang yang berarti : keluarga klien
Hubungan dengan keluarga : baik
Hubungan dengan orang lain : kurang bergaul tidak pernah aktif dalam
masyarakat
o Bingung/ orientasi
o Sedasi
o Supor
- Penampilan : Rapi
o Rapi
o Tidak rapi
o Penggunaan pakaian tidak
sesuai
o tidak mampu memulai
pembicaraan
Alam perasaan : putus asa
o Lesu
o Ketakutan
o Putus asa
o Gembira berlebihan
Afek : Datar
o Datar
o Tumpul
o Labil
o Tidak sesuai
o Bermusuhan
o Tidak kooferatif
o Mudah tersinggung
o Kontak mata kurang
o Defensif
o Kehilangan asosiasi
o Flight of ideas
o Blocking
o Pengulangan pembicaraan
/persepsi
o Ide yang terkait
o Pikiran magis
Waham
o gangguan daya ingat jangka
panjang
o gangguan daya ingat jangka
pendek
o gangguan daya ingat saat ini
IX. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum : baik
B. Tanda tanda vital
- Suhu tubuh : 36 c
- Tekanan darah : 120/80 mmhg
- Pernapasan : 24x/i
- Tb : 160 cm
- Bb : 60 kg
C. Pemeriksaan head to toe
Kepala dan rambut
- Bentuk : oval
- Ubun ubun :
- Kulit kepala : bersih
Rambut
- Penyebaran dan keadaan rambut : merata
- Bau : kepala dan rambut tidak berbau khas
- Warna kulit : hitam
Wajah
- Warna kulit : hitam
- Struktur wajah : lonjong
Mata
- Kelengkapan dan kesimetrisan : mata simetris dan sama besar
- Palpebra : tidak ada kelainan
- Konjungtiva dan sklera : isokor kiri dan kanan tidak berwarna
- Pupil : isokor dan letak nya simetris di tengah
- Cornea dan iris : bening
- Visus : 5/6
- Tekanan bola mata : tidak ada kelainan
Hidung
- Tulang hidung dan posisi septum nasi : posisi normal
- Lubang hidung : simetris dan bersih
- Cuping hidung : (-)
Telinga
- Bentuk telinga : simetris
- Ukuran telinga : simetris
- Lubang telinga : bersih dan simetris
- Ketajaman pendengaran : normal
Mulut dan faring
- Keadaan bibir : lembab
- Keadaan gusi dan gigi : bersih
- Orofaring : di tengah
Leher
- Posisi trachea : normal
- Thyroid : tidak ada pembesaran
- Suara : baik
- Kelenjar limpa : normal
- Vena jugularis : teraba
- Denyut nadi karotis : teraba
Pemeriksaan integument
- Kehangatan : akral hangat
- Warna : normal
- Turgor : kembali cepat
- Kelembaban :
- Kelainan pada kulit : tidak ada kelainan
pemeriksaan thoraks/ dada
- inpeksi thoraks (normal, chest,pigeon chest,flail chest, kifosis koliasis) :
normal
- pernafasan (frekuensi, irama) :
20x4 vesikuler
- Tanda kesulitan bernafas :
Tidak ada kesulitan bernapas
Pemeriksaan paru
- Palpasi dan getaran suara : terdengar bunyi resonan
- Perkusi : daerah yang berongga tympani
- Auskultasi(suara nafas ,suara ucapan,suara tambahan)
Suara nafas : Vesikuler lebih panjang dari suara ekspirasi
Suara ucapan : suara tambahan normal
Suara tambahan : tidak ada
Pemeriksaan jantung
Inspeksi : bentuk dada simetris
Palpasi :
Perkusi : lokasi jantung terdengar redup
Auskultasi :
Kesemetrisan otot : (-)
Kekuatan otot : penuh
Edema : tidak ada edema
X. POLA KEBIASAAN SEHARI –HARI
I. Pola makan dan minum
Frekuensi makan/ hari : 3 kali
Nafsu/selera makan : selera makannya baik
Nyeri ulu hati : tidak memiliki riwayat nyeri ulu hati
Alergi : tidak memiliki riwayat alergi
Mual dan muntah : tidak mual dan muntah
Tampak makan memisahkan diri (pasien gangguan jiwa)
Klien tidak memisahkan diri dari pasien lain nya
Waktu pemberiaan makan : pagi,siang, sore
Jumlah dan jenis makan : 1 porsi nasi dan lauk
Waktu pemberiaan cairan/minuman : pagi,siang,sore
Masalah makan dan minuman (kesulitan menelan,mengunyah)
Klien tidak mengalami kesulitan
II. Perawatan diri/personal hygiene
Kebersihan tubuh
Kebersihan gigi dan mulut : gigi dan mulut klien tampak bersih
III. Pola kegiatan/aktivitas
Uraian aktivitas pasien untuk mandi makan,eliminasi,ganti pakaian dilakukan
secara mandiri,sebagian,atau total.
Mandi,makan,ganti pakaian,klien melakukan nya secara mandiri
Uraian aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit
Klien rajin sholat dan kadang klien jadi imam
IV. Pola eliminesi
1. BAB
Pola BAB : 1x sehari
Karakter feses : kuning segar
Riwayat perdarahan : tidak mengalami riwayat perdarahan
BAB terakhir :
Diare : tidak pernah
Penggunaan laktasif :
2. BAK
Pola BAK : lancar
Karakter urine : kuning
Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : tidak ada
Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih :
Penggunaan diuretic :
Upaya mengatasi masalah :
- Adaptif
o Berbicara dengan orang lain
o Mampu menyelesaikan masalah
o Tehnik relaksasi
o Aktivitas konstruksi
o Olah raga
- Maladaptif
o Minum alcohol
o Reaksi lambat/berlebihan
o Bekerja berlebihan
o Menghindari
o Mencederai diri
Analisa data
No Data Masalah keperawatan
1
2
Ds: klien merasa dirinya tidak
berguna karna tidak bias
melakukan apa apa
Do :klien tidak mampu
melakukan kegiatan apapun
mengurung diri di kamar
Ds : klien marah marah
terhadap keluarganya karena
disuruh minum obat
Do : klien tidak bisa
menjelaskan secara pasti
kenapa dia marah Harga diri rendah
Masalah keperawatan
1. Harga diri rendah
2. Perilaku kekerasan
Diagnosa keperawatan ( PRIORITAS)
1. Perilaku kekerasan
ASUHAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL
Hari/
Tanggal
No.Dx Perencanaan Keperawatan
19/06/2013 1 Tujuan dan kriteria hasil
o Klien dapat
mengidentifikasi
penyebab perilaku
kekerasan
o Klien dapat
mengidentifikasi tanda
tanda perilaku kekerasan
o Klien dapat menyebutkan
jenis perilaku kekerasan
yang pernah
dilakukannya
o Klien dapat menyebutkan
cara mengontrol perilaku
kekerasan
o Klien dapat mengontrol
perilaku kekerasannya
secara fisik, spritual,
sosial, dan dengan terapi
Rencana tindakan Rasional
Sp 1
• Identifikasi penyebab
perilaku kekerasan • Identifikasi tanda – tanda
perilaku kekerasan • Identifikasi jenis perilaku
kekerasan
• Identifikasi akibat dari
perilaku kekerasan • Melatih klien mengontrol
perilaku kekerasan secara
fisik : latihan tarik napas
dalam dan pukul kasur
dan bantal
• Memasukkan kedalam
jadwal kegiatan harian
klien
Sp 2
• Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian klien
• Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan secara
sosial/ verbal : • Meminta yang baik • Menolak dengan baik • Mengungkapkan
perasaan kesal
• Memasukkan kedalam
jadwal kegiatan hariaan
Sp 3
• Mengevaluasi jadwal
kegiatan hariaan klien • Melatih klien mengontrol
perilaku kekerasan secara
spritual :
• Sholat/ berdoa
• Memasukkan kedalam
jadwal kegiatan hariaan
klien
sp 4
• Mengevaluasi jadwal
kegiatan hariaan klien
• Melatih klien cara
mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara
minum obat yang baik
Hari
tanggal
No dx Implementasi keperawatan Evaluasi
( SOAP)
Rabu/19
1 sp 1
• Bina hubungan saling
percaya
• Identifikasi penyebab
marah
• Tanda dan gejala
• Akibat perilaku
kekerasan
• Melatih klien
mengontrol perilaku
kekerasa secara fisik:
• Latihan tarik napas dalam
• Memukul kasur • Memukul bantal
• Memasukkan kedalam
jadwal kegiatan hariaan
klien
Sp2
• Bina hubungan saling
percaya
• Mengevaluasi latihan fisik ( napas dalam,
pukul bantal, kasur) • Melatih cara verbal (
meminta dengan baik,
menolak dengan baik,
mengungakapkan
S: klien mengatakan
akan melakukan
jika marahnya
muncul
O: klien melakukan
tehnik tarik napas
dalam dan pukul
bantal
O: klien melakukan
latihan mengontrol
perilaku kekerasan
dengan cara verbal
yang baik
dengan baik)
• Memasukkan ke dalam
jadwal kegiatan harian
klien
Sp3
• Bina hubungan saling
percaya
• Mengevaluasi latihan
secara fisik dan verbal • Melatih klien secara
spiritual (berdoa,
sholat)
• Memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
klien
Sp4
• Bina hubungan saling
percaya
• Mengevaluasi latihan
I,II,III.
• Melatih cara
mengontrol rasa marah
dengan cara minum
obat yang baik dan
benar
teratasi
P: intervensi
dilanjutkan
S: klien merasa
senang
O: klien melakukan
latihan mengontrol
perilaku kekerasan
dengan cara
spiritual
A: sebagian masalh
teratasi
P: intervensi
dilanjutkan
S: klien merasa
senang
O: klien melakukan
latihan cara
mengontrol perilaku
kekerasan dengan
minum obat
A: masalh teratasi
P: intervensi
BAB III
Kesimpulan dan Saran
A Kesimpulan
Perilaku kekerasan adalah merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan Perilaku kekerasan juga dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor kesulitan ekonomi juga sangat berpengaruh .
B. Saran
1. Karya tulis ilmiah berguna untuk kegiatan praktek klinik dirumah sakit jiwa pada kasus perilaku kekerasan
Daftar pustaka
Dalami, Ermawati dkk. (2009). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Jiwa. Jakarta:Trans Info Media.
Erlinafsiah (2010). Modal perawat dalam praktek keperawatan jiwa. Jakarta:
Trans Info Media.
Fitria, Nita. (2009). Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan(LP dan SP). Jakarta : Salemba
Medika.
Purba, Jenny Marlindawani dkk. (2011). Asuhan Keperawatan Pada Klien
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Hari/
Tanggal
No. DX Implementasi keperawatan
implementasi
dan evaluasi
keperawatan
No dx Hari/tanggal pukul Tindakan keperawatan
Kamis/ 20 juni/
Menginstruksikan klien
membersihkan ruangan
menginstruksikan personal hygene
klien
klien makan
klien minum obat
melatih klien cara mengontrol
perilaku kekerasan sp1
klien makan siang
klien membersihkan ruangan
melatih klien cara mengontrol
perilaku kekerasan sp2
Jumat/ 21
Menginstruksikan klien personal
hygene
Klien makan
Klien minum obat
Mengevaluasi sp1
Melatih klien mengontrol perilaku
kekerasan sp3
12: 30
13: 00
13: 30
Klien membersihkan ruangan
Mengevaluasi sp2
Melatih klien mengontrol perilaku