BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk hidup yang terdiri dari bio-psiko-sosial-spiritual
yang utuh dan unik. Manusia dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis,
rohani dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Dalam biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (bahasa latin untuk manusia), sebuah
spesies primate dari golongan manusia yang dilengkapi otak berkemampuan
tinggi. Dalam hal kerohanian, dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang
bervariasi dimana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan
kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali
dibandingkan dengan ras lain. Dalam antopologi kebudayaan, mereka dijelaskan
berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat
majemuk serta teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuanuntuk
membentuk kelompok.( Elang& Engkus, 2013)
Manusia mempunyai kebutuhan dasar untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Walaupun setiap individu mempunyai karakteristik yang
unik, kebutuhan dasarnya sama. Perbedaannya hanya dalam cara pemenuhan
kebutuhan dasar tersebut. (Asmadi, 2008)
Kebutuhan dasar manusia mempunyai banyak kategori atau jenis.Salah
satunya ialah kebutuhan fisiologis (seperti oksigenasi, eliminasi, cairan, nutrisi,
perawatan diri sebagai kebutuhan yang paling mendasar dalam jasmaniah.Namun,
setiap manusia pada hakikatnya mempunyai dua macam kebutuhan dasar yaitu
kebutuhan yang berbentuk materi dan nonmateri. (Asmadi, 2008)
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat
penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan memengaruhi kesehatan
dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan
perawatan diri sendiri, yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik
secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi berbagai
faktor, diantaranya: budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan
terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri. (Elang & Engkus,
2013)
Tujuan umum personal hygiene adalah untuk mempertahankan perawatan
diri, baik secara sendiri maupun dengan menggunakan bantuan, dapat melatih
hidup sehat/bersih dengan cara memperbaiki gambaran atau persepsi terhadap
kesehatan dan kebersihan, serta menciptakan penampilan yang sesuai dengan
kebutuhan kesehatan. (Elang & Engkus, 2013)
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan personal hygiene tidak dapat
terpenuhi yaitu, kelelahan fisik, penurunan kesadaran, faktor prediposisi
perkembangan keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu, penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak
mampu melakukan perawatan diri, klien dengan gangguan jiwa dengan
kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan
lingkungan termasuk perawatan diri, kurang dukungan dan latihan kemampuan
perawatan diri lingkungannya. (Depkes, 2000)
Menurut WHO, masalah gangguan jiwa diseluruh dunia sudah menjadi
masalah yang sangat serius. WHO menyatakan paling tidak ada 1 dari 4 orang
didunia mengalami masalah mental, diperkirakan ada sekitar 450 juta orang
didunia yang mengalami gangguan kesehatan jiwa.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Jiwa PROVSU Medan
ruangan Sorik Merapi, jumlah pasien sebanyak 41 orang yang meliputi kasus
Halusinasi 70%, Perilaku Kekerasan 16%, isolasi sosial 10%, deficit perawatan
diri 4%.
Melihat data diatas, jika klien dengan isolasi sosial tidak diatasi akan
menyebabkan menculnya perilaku halusinasi yang diakibatkan dari perasaan tidak
menyebabkan klien makin sulit mengembangkan hubungan sosial dengan orang
lain dan lingkungan, tidak memperlihatkan kebersihan diri seperti personal
Hygiene.
Berdasarkan hal tersebut maka masalah kebutuhan dasar personal hygiene
harus diperhatikan.Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis
Ilmiah terkait personal hygiene.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk membahas asuhan
keperawatan kepada pasien dengan gangguan personal hygiene, khususnya
gangguan personal hygiene pada klien isolasi sosial.
2. Tujuan khusus
A. Mengkaji asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan personal
hygiene.
B. Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan gangguan
personal hygiene.
C. Merencanakan tindakan keperawatan pada klien dengan gangguan
personal hygiene.
D. Melakukan intervensi keperawatan pada klien dengan gangguan
personal hygiene.
E. Melakukan evaluasi keperawatan pada klien dengan gangguan personal
hygiene.
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penelitian Keperawatan
Memberikan informasi kepada dosen, mahasiswa,tentang personal hygiene
sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan dalam pemenuhan
2. Bagi Praktik Keperawatan
Berguna bagi layanan keperawatan khususnya dalam memberikan asuhan
keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi, keperawatan pada gangguan personal hygiene sehingga dapat