i
PENGALAMAN POLA MAKAN DAN MINUM DENGAN
ANAK KARIES GIGI DI SEKOLAH DASAR
MUHAMMADIYAH O8
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh: FAHRU
(NIM:201210300511016)
PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
TAHUN 2015
PENGALAMAN POLA MAKAN DAN MINUM DENGAN ANAK KARIES GIGI DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH O8
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Ahli Madya Keperawatan
Oleh: FAHRU
(NIM:201210300511016)
PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iii
PERSETUJUAN STUDI KASUS
HALAMAN PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Muhammadiyah Malang, saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : FAHRU
NIM : 201210300511016
Program Studi : Diploma III Keperawatan
Fakultas : Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas : Universitas Muhammadiyah Malang
Jenis Karya : Karya Tulis Ilmiah
Demi Pengembangan ilmu pengetahuan, penyetujuan untuk memberikan kepada Universitas Muhammadiyah Malang Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non
exclusif Royalty free right) atas karya tulis ilmiah saya yang bersujud :
PENGALAMAN POLA MAKAN DAN MINUM DENGAN ANAK
KARIES GIGI DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH O8
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan), dengan Hak Bebas Royalti Non eksklusif ini, Universitas Muhammadiyah Malang berhak menyimpan, mengalih media / formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas karya tulis ilmiah saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis / pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian peryataan ini saya buat dengan sebenar-benarnnya.
Di buat di : Malang
Pada tanggal : 30 Juli 2015
Yang menyatakan
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillahi Robbil’Alamin. Peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulisan dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep, Sp.Kom. Selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang beserta pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan dalam penugasan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Ibu Reni Ilmiasih M. Kep. Sp., Kep An. Selaku Ketua Program Studi D-III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang
3. Bapak Sunardi, S.Kep., Ns., M.Kepselaku dosen pembimbing II yang memberikan banyak masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 4. Orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan baik dari segi
materi dan moral dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan dan motivasi selama menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga bantuan serta budi yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Harapan besar penulis, agar Karya Tulis Ilmiah akhir ini dapat bermanfaat.
Malang, 30 Juli 2015
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN SAMPUL ... ii
PERSETUJUAN STUDI KASUS ...iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ...viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 4
1.3Tujuan Penelitian ... 4
1.4Manfaat Penelitian ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1Konsep Kebutuhan Nutrisi Pada Anak ... 6
2.2Kebutuhan Energi ... 12
2.3Kebutuhan Energi Anak Usia Sekolah (6-12 tahun) ... 14
2.4Konsep Oral Hygiene Yang Baik ... 15
2.5Konsep Karies Gigi ... 21
2.6Faktor Predisposisi Karies ... 25
2.7Proses Terbentuknya Karies Gigi ... 26
BAB 3 METODE STUDI KASUS ... 27
viii
3.2Tempat dan Waktu Penelitian ... 27
3.3Setting Penelitian (Kondisi dan Situasi Tempat Penelitian) ... 27
3.4Subjek Penelitian/Partisipan ... 28
3.5Metode Pengumpulan Data ... 28
3.6Metode Uji Keabsahan Data (Uji Triangulasi Sumber) ... 30
3.7Metode Analisis Data (Domain Analisis) ... 30
3.8Etika Penelitian ... 30
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32
4.1Hasil Penelitian ... 33
4.2Pembahasan ... 36
BAB 5 PENUTUP ... 40
5.1Kesimpulan ... 40
5.2Saran ... 40
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
Persetujuan Responden ……….………….44
Daftar Pertanyaan ……….………….45
Transkip Wawancara ……….………….46
Analisa Data ……….…………..52
41
DAFTAR PUSATAKA
Arifin, A, (2008). Kesehatan Gigi dan Mulut. Jawa Barat: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran Bandung.
Rosida, Agus, (2013). Hubungan Antara Konsumsi Makanan Kariogenik dengan
Kejadian Karies Gigi (Sikripsi)http://perpusnwu.web.id/karyailmiah
Angela, A. (2005). Pencegahan Primer Pada Anak Yang Berisiko Karies
Tinggi. Maj Ked Gigi (Dent J) .
Anitasari S, Liliwati,. (2005). Pengaruh Frekuensi Menyikat Gigi Terhadap
Tingkat Kebersihan Gigi dan Mulut. Dentika Dent J.
Ariga Fajar Amanah. (2015). Asuhan Keperawatan pada An.A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/45806
Masjoer, Arief. (2005). Dalam Dinda vika yulina 2011. Hubungan antara pola makan dengan terjadinya Karies Gigi pada anak usia sekolah dasar (7-12 tahun) di Sekolah dasar negeri (sdn) sidorejo 1 kecamatan Kauman tulungagung.
Arisman. (2007). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.
Hamada T. (2008). Menuju gigi dan mulut sehat, pencegahan dan pemeliharaan; Karies gigi. Medan : USU Press. 2008: 4
Hidayat, Azis, A, (2005). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep
dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Behni PC, (2006). Prognosis of Dental Caries, viewed 17 Oktober 2009 (http://www.adandental.com.au/tooth caries_dates.Journal pdf)
Daliemunthe, S.H., (2008). Pengantar Periodonsia, USU Press, Medan, p. 108-11.
Damayanti S. (2010). Pentingnya kesehatan gigi dan mulut anak. PDGI Online. http://www.pdgionline.com/v2/index. (24 Agustus 2010)
Depertemen Kesehatan Repoblik Indonesia. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Indonesia. (2013). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. http://ejurnal-S1.undip.ac.id./index.php/jnc
42
Fitriani, (2007). Faktor Resiko Karies Gigi Sulung Anak (study kasus anak TK
Islam Pangeran Diponegoro Semarang). (Tesis). Semarang: Universitas
Diponegoro, 2007 (abstrak). http://www.Fkmunidip.ac.id
Ginandjar R, (2007). Cara Menyikat Gigi Yang Benar. www.pikiran-rakyat.com
Harlina. (2011). Kesehatan Gigi dan Mulut. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Hidayanti, L. (2005). Hubungan Karakteristik Keluarga Dan Kebiasaan Konsumsi Makanan Kariogenik Dengan Keparahan Karies Gigi Anak Sekolah Dasar (Survei Pada Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan
Cihideung Kota Taksimalaya (Tesis). Http://Eprints.Undip.Ac.Id Tgl: 30
januari 2012
Kawuryan U., 2008. Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Kejadian Karies Gigi Anak SDN Kleco II Kelas V dan VI Kecamatan Laweyan Surakarta. Indonesia: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kleinberg, (2006), Clinical Diagnosis of Dental Caries, viewed 15 September 2009, http://www.newhope.com/dentalcariesnews/NSNbacks.
Notoadmodjo. (2005). Metode penelitian kesehatan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya
Moleong, L. J. (2007). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Maulani. (2005). Kiat Merawat Gigi Anak. PT. Gramedia. Jakarta.
Meilyana H. (2012). Gambaran kualitas hidup anak usia 10-11 tahun berdasarkan
status kesehatan (Skripsi). Makassar: Universitas Hassanudin;
Michael C.A, (2006). Dental Topics, viewed 21 Oktober 2009. http: www.surfcitykidsdds.com.
Pinatih, P,I. (2014). Karies Pada Anak Yang Menyikat Gigi Di Sekolah (Kajian Di TK Saraswati 2 dan TK Saraswati 4 Denpasar) http://unmas-library.ac uploads/2014/06/SKRIPSI5.pdf
Pratiwi D. (2009). Gigi Sehat Dan Cantik. PT Kompas Media Nusantara. Jakarta.
Riyanti E. (2005). Pengenalan dan perawatan kesehatan gigi anak sejak dini. Seminar Sehari Kesehatan-Psikologi Anak.
43
Sondang P, T. Hamada (2008). Menuju Gigi dan Mulut Sehat: Pencegahan
dan Pemeliharaan. Medan: USU Press.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta
Yuniastuti, A., (2008). Gizi dan Kesehatan. Cetakan I. Graha Ilmu, Yogyakarta.
WHO. (2006). OHI-S (Simplified) GWHO. 2006. OHI-S (Simplified) Green and
Vermillion 1964. http://www.whocollab.od.mah.se/expl/ohisgv.html. [26
Mei 2010].
Widodo, Rahayu, (2009). Pemberian Makanan, Suplemen, dan Obat pada
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karies gigi adalah lesi gigi dekstruktif, progresif, yang jika tidak di obati akan mengakibatkan dektruksi total gigi yang terkena dan merupakan penyakit multifaktoria. Penyakit pada gigi sangat berfariasi individual, karena sangat berkaitan dengan pola makan atau kebiasaan makan (Masjoer, 2005), dan menurut Harlina (2011) Penyakit yang sering terjadi pada anak usia sekolah adalah salah satunya penyakit gigi dan mulut yaitu karies gigi merupakan suatu kerusakan jaringan keras gigi yang bersifat kronis dan disebabkan oleh aktivitas jasad renik yang mengakibatkan terjadinya karies gigi. Penyakit ini merusak struktur gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Dan penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi antara lain peradangan,dan abses.
Karies gigi ini banyak terjadi pada anak-anak karena anak-anak cenderung lebih menyukai makanan manis-manis dan minuman yang bisa menyebabkan terjadinya karies gigi. Pada umumnya keadaan kebersihan mulut anak lebih buruk karena anak lebih banyak makan makanan dan minuman yang menyebabkan karies dibanding orang dewasa. Anak-anak umumnya senang makan makanan pemanis seperti permen, snack, biskuit, es krim, apabila anak terlalu banyak makan gula-gula dan jarang membersihkannya, maka gigi-giginya banyak yang mengalami karies (Arisman, 2007).
Di antara kerugian yang paling disorot dari pemakaian gula pasir dalam makanan bergula seperti permen, snack, minuman adalah kerusakan atau pengeroposan gigi, terutama pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan atau kariesgigi, maka gula digolongkan sebagai senyawa kariogenik (Harlina, 2011).
2
karbohidrat dengan karies dan hubungan yang lebih kompleks dengan lemak, protein, vitamin dan mineral (Maulani, 2005).
Anak yang memasuki usia sekolah mempunyai resiko tinggi mengalami karies. Pada usia 6-12 tahun diperlukan perawatan lebih intensive karena pada usia tersebut terjadi pergantian gigi dan tumbuhnya gigi baru. Banyaknya jajanan yang ada di sekolah, dengan jenis makanan dan minuman yang manis, sehingga mengancam kesehatan gigi anak. Peningkatan frekuensi konsumsi makanan kariogenik akan menyebabkan keberadaan pH yang rendah di dalam mulut dipertahankan sehingga terjadi peningkatan demineralisasi dan penurunan remineralisasi. Padahal anak-anak usia sekolah dasar mengkonsumsi makanan yang mengandung sukrosa ini lebih dari 3 kali sehari.Hal ini menunjukkan bahwa anak usia sekolah lebih senang untuk mengkonsumsi makanan kariogenik yang dapat menyebabkan karies gigi dibandingkan dengan makanan yang tidak menyebabkan karies gigi. Alasan tersebut dikarenakan makanan kariogenik lebih nikmat dimakan oleh siswa sekolah dasar tanpa tahu dampak yang diakibatkan oleh makanan apabila mengabaikan kebersihan gigi dan mulut Winarno (2004 dalam Rosidi 2010).
Permen dan coklat adalah jenis makanan kariogenik yang paling sering dikonsumsi oleh anak–anak (hampir dikonsumsi setiap hari). Permen dibuat dengan cara mendidihkan campuran gula dan air bersama dengan zat pewarna dan pemberi rasa sampai tercapai kadar air kira–kira. Gula yang ditambahkan pada pembuatan permen sekitar. Di samping seringnya konsumsi permen, bentuknya yang lama melekat pada gigi menyebabkan permen bersifat sangat kariogenik (Hidayanti, 2005).
3
penghambat yang berhubungan tidak langsung dengan terjadinya karies gigi antara lain usia, jenis kelamin, letak geografis, tingkat ekonomi, serta pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap pemeliharaan kesehatan gigi (Indah, dkk, 2013)
Proses terjadinya karies gigi ditandai dengan adanya plak di permukaan gigi, sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri menempel di gigi dalam beberapa waktu tertentu, nantinya akan berubah menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi kritis (5,7) hal tersebut akan menyebabkan demineralisasi pada lapisan email dan berlanjut menjadi karies gigi (Micahel.A, 2006).
Survei Departemen Kesehatan RepublikIndonesia tahun 2010 menunjukkan prevalensi penduduk Indonesia yang menderita karies gigi sebesar 80%-90% dimana diantaranya adalah golongan anak. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 sebesar 30% penduduk Indonesia mempunyai masalah gigi dan mulut. Jawa Timur adalah salahsatu provinsi yang mempunyai masalah gigi dan mulut cukup tinggi (>30%). Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur, dari total 116.095 siswa SD/MI yang memeriksakan gigi dan mulut, kejadian karies gigi sebesar 77,4%. Hasil laporan pemeriksaan gigi yang didapatkan di SDN Kadipaten I dan II Kabupaten Bojonegoro cukup tinggi dengan kejadian karies giginya, yaitu 65% siswa kelas 3 dan 4 menderita karies gigi.
4
apa belum, guru melakukan selama 2 minggu akhirnya siswa-siswa mau melakukan sikat gigi tampa di perintah oleh siapapun dan dari hasil observasi peneliti dengan jumlah 50 siswa, yang diambil 10 anak tiap kelas,pada kelas II, III, dan IV terdapat 60,2 % yang mengalimi karies gigi dan dari hasil wawancara serta observasi peneliti karena siswa membawa bekal dari rumah untuk sarapan di sekolah bahwa bayak siswa membawa bekal mie instan, biskuit, hapir dan hampir semua siswa mengatakan suka mengkonsumsi makanan mengandung gula berupa biskuit, gorengan, coklat , permen, es krim dan mie instan dll.
Berdasarkan dari permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul penelitian “Pengalaman Pola Makan dan Minum Dengan Anak Karies Gigi di SD Muhammadiya 08 Kh Mas Mansur”.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengalaman pola makan dan minumdengan anak karies gigi di SD Muhammadiyah 08 KH Mas Mansur Kota Malang?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengatahuipengalaman pola makan dan minum dengan anak karies gigi di SD Muhammadiayah 08 Kh Mas Mansur Kota Malang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengatahui pengalaman pola makan anak sekolah dasar di rumah.
2. Untuk mengatahui pengalaman pemantauan orang tua terhadap pola makan anak.
3. Untuk mengatahui pengalaman pemeriksaan kesehatan gigi anak di layanan kesehatan.
4. Untuk mengatahui pengalaman perawatan kesehatan gigi dan mulut pada
5
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Bagi Sekolah
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menajadi ilmu tambahan dalam memberikan edukasi pada siswa untuk memilih makan dan minum yang sehat dan mengatahui dampak pada pola makan dan minum yang mendukung terjadinya karies gigi pada anak, seperti gula, permen, biskuit, coklat, dan eskrim dll.
1.4.2 Manfaat Penelitian Bagi Perawat
Diharapakan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi ilmu tambahandalam mengembangkan perencanaan asuhan keperawatan pada pasien karies gigi dan sebagai bahan masukan untuk penanganan selanjutnya.
1.4.3 Manfaat Penelitan Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan jadi landasan dalam melakukan studi kasus tentang karies gigi pada anak.
1.4.4 Manfaat Penelitan lembaga kesehatan puskesmas
Hasil penelitian atau studi kasus ini dapat menjadi bahan masukan bagi pelayanan kesehatan di puskesmas agar dapat melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus karies gigi pada anak dan sebagai bahan masukan untuk pelayanan selanjutnya.
1.4.5 Manfaat penelitian Bagi peneliti