• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota Medan Tahun 2008-2012 Berdasarkan Data Tahun 1996-2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota Medan Tahun 2008-2012 Berdasarkan Data Tahun 1996-2007"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

Widodo : Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota Medan Tahun 2008-2012 Berdasarkan Data Tahun 1996-2007, PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN

2008-2012 BERDASARKAN DATA TAHUN 1996-2007 TUGAS AKHIR

WIDODO 062407028

PROGRAM DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN 2008-2012 BERDASARKAN DATA TAHUN 1996-2007

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Memperoleh gelar Ahl Madya

WIDODO 062407028

PROGRAM DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)
(4)

PERNYATAAN

PROYEKSI PEERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN 2008-2012 BERDASARKAN DATA TAHUN 1996-2007

TUGAS AKHIR

Saya mengaku bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2009

WIDODO

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada seluruh alam semesta beserta seluruh isinya dan berkat kekuatan iman dari-Nya, maka Tugas Akhir dengan judul “PROYEKSI PERTIMBUHAN

PENDUDUK DI KOTA MEDAN TAHUN 2008-2012 BERDASARKAN DATA 1996-2007“dapat diselesaikan dengan baik sebagaimana yang diharapkan.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan kelemahan dengan demikian penulis harapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi peningkatan mutu penulisan Tugas Akhir di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini penulis menghanturkan terima kasih atas petunjuk dan bimbingan yang berharga yang telah diberikan kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Maka dengan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Ayahanda Sabariono dan Ibunda tercinta Sumarni, yang membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan cinta dari kecil hingga saat ini memberikan motivasi dan restu serta materi yang tak ternilai dengan apapun.

2. Bapak Dr.Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan FMIPA USU

3. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc, selaku ketua Departemen Matematika

4. Bapak Drs. Ramli Barus, M.Si, Selaku pembimbing yang memberikan bimbingan dan pengarahan dan pengalaman kepada penulis.

5. Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si, selaku ketua jurusan Statistika

6. Untuk saudara-saudaraku yang telah membantu dan menjadi penopang setiap langkahku.

7. Untuk sahabat-sahabatku yang telah membantu, memberi semangat dan motivasi.

Atas segala bantuan dan budi baik semua pihak penulis ucapkan terima kasih, semoga Tuahan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin…

Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukan.

Medan, Juni 2009 Penulis,

(6)

ABSTRAK

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan i

Pernyataan ii

Penghargaan iii

Abstrak iv

Daftar isi v

Daftar Tabel vii

Daftar Gambar viii

Bab 1 Pandahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 3

1.4 Lokasi Penelitian 4

1.5 Metodologi Penelitian 4

1.6 Sistematis Penulisan 5

Bab 2 Tinjauan Teoritis

2.1 Pengertian-pengertian 7

2.2 Teori-teori Kependudukan 9

2.2.1 Perumusan Masalah 10

2.2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk 10

2.2.3 Susunan Penduduk 11

2.2.4 Komposisi Penduduk 12

2.2.5 Kepadatan Penduduk 13

2.3 Proyeksi 14

2.4 Proyeksi Penduduk 14

Bab 3 Evaluasi Dan Pembahasan

3.1 Kedaan Penduduk Kota Medan 16

3.1.1 Angka Beban Ketergantungan 18

3.1.2 Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) 18

3.1.3 Kepadatan Penduduk 21

3.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan 23

3.2.1 Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin

di Kota Medan 24

3.2.2 Proyeksi atau Taksiran Jumlah Penduduk Menurut Jenis

Kelamin Kota Medan Tahun 2008-2012 25

Bab 4 Implementasi Sistem

4.1 Pengertian Implementasi Sistem 30

(8)

4.3 Pengaktifan Microsoft Excel 31

4.4 Jendela Lembar Kerja Microsoft Excel 31

4.5 Pengisian Data 33

4.6 Pembuatan Grafik 34

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan 36

5.2 Saran 37

DAFTAR PUSTAKA 39

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tabel Penduduk di Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun

1996-2007 17

Tabel 3.2 Tabel Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur

Dan Jenis Kelamin 19 Tabel 3.3 Tabel Sex Ratio Menurut Kecamatan Tahun 2007

Tahun 2007-2010 21

Tabel 3.4 Tabel Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2007 22 Tabel 3.5 Tabel Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan

Tahun 2008-2011 28

Tabel 3.6 Tabel Perbandingan Sex Ratio Jumlah Penduduk Laki-laki dan

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Grafik Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin

Tahun 1996-2007 17

Gambar 3.2 Grafik Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan

Tahun 2008-2012 32

(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi

oleh Negara-negara karena banyak menyangkut segi kehidupan. Bahkan tahun-tahun

belakangan ini para ahli ekonomi telah memusatkan perhatiannya kepada hubungan

antara pembangunan ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Perencanaan

pembangunan ini dituangkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat baik di

daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan dimana kependudukan perlu

dipertimbangkan sebagai tolak ukur pembangunan masyarakat.

Penduduk merupakan objek dan sekaligus sebagai subjek dalam pembangunan

Nasional. Kebijaksanaan di bidang kependudukan bukan saja hanya menyangkut

jumlah dan kepadatan penduduk, arus imigrasi, kelahiran, serta kematian tetapi juga

kebijaksanaan yang di tuangkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat baik

di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan dimana aspek kependudukan perlu

(12)

Penduduk merupakan objek dan sekaligus sebagai subjek dalam pembangunan

Nasional. Kebijaksanaan di bidang kependudukan bukan saja hanya menyangkut

jumlah dan kepadatan penduduk, arus imigrasi, kelahiran serta kematian tetapi juga

kebijakan dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk yang tinggi serta

mengarahkan mobilitas dan sebaran penduduk yang lebih merata, terutama didaerah

yang jarang penduduknya. Dengan memperhatikan daya dukungan alam serta

lingkungan, dinamika penduduk yang diinginkan akan menimbulkan permasalahan

sosial dan ekonomi dengan segala akibatnya. Pertambahan jumlah penduduk yang

besar akan mempengaruhi sarana dan prasarana dibidang pendidikan, kesehatan,

perumahan, kesempatan kerja dan sebagainya.

Pertambahan penduduk yang besar setiap tahunnya memerlukan tambahan

investasi dan sarana untuk menunjang kesejahteraan rakyat seperti saran dan prasarana

pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Hal tersebut tentu saja merupakan hal

yang sangat rumit bagi pemerintah dalam usaha membangun dan meningkatkan taraf

hidup rakyat demi untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur sesuai Cita-cita

Nasional Bangsa Indonesia. Sesuai permasalahan penduduk tersebut maka penulis

memilih judul “PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA MEDAN

TAHUN 2008-2012 BERDASARKAN DATA KEPENDUDUKAN TAHUN 1996-2007”dengan maksud untuk memberikan masukkan kepada pemerintah daerah kota

Medan dalam mengambil tindakan yang tepat untuk dapat dilakukan dimasa

mendatang dalam mengatasi permasalahan perubahan jumlah penduduk, seperti

misalnya program Keluarga Berencana (KB), Transmigrasi, pengembangan kota dan

(13)

1.2.Identifikasi Masalah

Pertumbuhan penduduk setiap tahunnya dapat diketahui, apakah bertambah atau

berkurang, dimana perubahan jumlah penduduk akan diikuti dengan masalah

kependudukan seperti masalah pangan, kesehatan, tempat tinggal, dan masalah

lainnya yang tidak dapat diduga oleh pemerintah.

Mengingat kemampuan dan keterbatasan waktu, maka penulis perlu

membatasi masalah yang akan dibahas khususnya mengenai jumlah penduduk,

kepadatan, dan penyebaran penduduk, komposisi penduduk, penduduk menurut umur,

rasio jenis kelamin dan tingkat pertumbuhan penduduk.

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penulis adalah untuk mengamati dan memberikan penyajian data

yang diharapkan dapat dipergunakan seefisien mungkin bagi pihak-pihak yang

membutuhkannya untuk dapat mengambil suatu keputusan atau kebijakan yang dapat

membangun kesejahteraan masyarakat. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah

mengetahui seberapa besar pertumbuhan penduduk di Kota Medan dan

(14)

1.4.Lokasi Penelitian

Penelitian atau pengumpulan data mengenai Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota

Medan Tahun 2008-2012 Berdasarkan Tahun 1996-2007 diperoleh dari Badan Pusat

Statistik (BPS) jalan. Budi Pembangunan III No. 16 P. Brayan- Medan.

1.5.Metologi Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan penulis adalah dengan cara sebagai berikut :

1. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh

data dan informasi dari perpustakaan, dengan membaca buku-buku, referensi,

dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan tugas akhir.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan

menggunakan data skunder yang diperoleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota

Medan. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian disusun dan disajikan

dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang

(15)

3. Teknik dan Analisa Data

Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode proyeksi secara

Geometrik Rate Of Growth (Pertumbuhan geometrik). Pertumbuhan penduduk

secara geometrik adalah pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar

bunga majemuk. Jadi pertumbuhan penduduk adalah sama untuk setiap tahun.

Adapun Rumus Geometrik Rate Of Growth tersebut adalah sebagai berikut :

Pt= P0(1+r)t

Dimana :

Pt = Jumlah penduduk pada tahun t

P0 = Jumlah penduduk pada tahun awal

r = Angka pertumbuhan penduduk

t = Jangka waktu dalam tahun

1.6.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran Tugas

(16)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah maksud dan tujuan penelitian,

perumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Pada bab ini menjelaskan tentang sumber-sumber data kependudukan,

faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk beserta

pengertiannya, proyeksi dan kegunaannya, dan perhitungan-perhitungannya.

BAB 3 : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini memberikan uraian tentang data yang telah diamati dan beserta

analisisnya.

BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini dijelaskan tentang rancangan percobaan yang akan digunakan

oleh penulis dalam tugas akhir ini dan bagaimana cara mengaplikasikan

program tersebut.

BAB 5 : PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan

(17)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian-pengertian

Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga-lembaga swasta

maupun pemerintah baik ditingkat nasional maupun daerah,dimana masalah

kependudukan saat ini telah memegang peranan penting dalam menentukan

kebijaksanaan pemerintah, terutama yang berhubungan dengan kesehatan, keluarga

berencana, tenaga kerja, pemindahan penduduk dan sebagainya

Penduduk Indonesia adalah semua orang yang berdomisili di wilayah Republik

Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari

enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap di wilayah Republik Indonesia.

Pertumbuhan penduduk disuatu wilayah dipengaruhi oleh empat faktor yaitu

kelahiran, kematian, migrasi masuk dan migrasi keluar. Faktor dominan yang

mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah kelahiran dan kematian,

karena migrasi masuk dan migrasi keluar sangat rendah. Faktor-faktor yang

(18)

demografi dan non demografi, faktor demografi diantaranya struktur umur, status

perkawinan, umur kawin pertama, sedangkan faktor non demografi antara lain

keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi

dan industrialisasi.

Komposisi umur penduduk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

komponen penduduk, antara lain penduduk usia 0-4 tahun akan banyak mempengaruhi

tingkat kematian, sedangkan tingkat kelahiran sangat dipengaruhi oleh penduduk

wanita pada usia 15-49 tahun. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi,

dimana kata demografi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” yang berarti rakyat

atau penduduk dan “Grafein” yang berarti menulis. Jadi demografi adalah

tulisan-tulisan mengenai rakyat atau penduduk. Menurut Donal J. Bague (dasar-dasar

demografi, 1981) memberikan defenisi demografi sebagai berikut:

Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik

tentang besar komposisi dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya

sepanjang masa yang bekerja melalui empat komponen yaitu, kelahiran (fertilitas),

kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

Studi kependudukan dapat pula dilihat sebagai penelitian makro demografi

terdidri dari penelitian unit sekala besar dan sasaran utama makro demografi adalah

benua, bangsa dan kesatuan-kesatuan wilayah, sedangkan mikro demografi

(19)

2.2 Teori-Teori Kependudukan

Teori kependudukan dikembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu, yang

pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama dinegara-negara yang

sedang berkembang dan hal ini menyebabkan agar para ahli memahami faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi penduduk, sedangkan yang kedua adalah adanya

masalah-masalah yang bersifat universal, yang menyebabkan. Para ahli harus lebih banyak

mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh

mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi

dan sosial.

Menurut Robert Thomas Malthus (1766-1834) yang terkenal sebagai pelopor

ilmu kependudukan yang lebih populer disebut dengan prinsip kependudukan (the

principle of population) yang menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada

pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat

beberapa bagian dari permukaan bumi ini dan ia juga menyatakan bahwa manusia

untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan

makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk dan

apabila tidak ada pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan

mengalami kekurangan bahan makanan sehingga inilah menjadi sumber kemelaratan

(20)

2.2.1 Perumusan Masalah

Kenaikan jumlah penduduk yang terus-menerus menyebabkan masalah-masalah

didalam suatu negara atau daerah, seperti masalah sosial, ekonomi, politik, pertahanan

keamanan dan sebagainya. Dengan adanya permasalahan yang sudah dicetuskan

tersebut maka kita perlu mengetahui tingkat kepadatan penduduk Kota Medan dengan

perumusan yang bersifat peramalan (proyeksi) dalam suatu rumusan matematika guna

mempermudah penulisan dalam menyelesaikan masalah kependudukan ini. Pada

dasarnya ukuran yang digunakan dalam demografi sama dengan

ukuran-ukuran yang dipergunakan ilmuwan lainnya yaitu ukuran-ukuran absolut dan ukuran-ukuran relatif.

Ukuran relatif yang sering digunakan dalam demografi adalah perbandingan, rasio,

proporsi, persentase dan tingkat (rate).

2.2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam persentase.

Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu:

a. Fertilitas

Fertilitas sebagai istilah Kelahiran

(21)

Mortalitas atau kematian adalah peristiwa menghilangkan semua tanda-tanda

kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran

hidup.

c. Migrasi

Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap di suatu

tempat ketempat lain melampaui batas politik/negara ataupun batas

administrative/batas bagian dalam suatu negara. Jadi migrasi sering di artikan

sebagai perpindahan yang relatif permanen di suatu daerah ke daerah lain.

Menurut Everett S. Lee ada 4 faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan

untuk melakukan migrasi yaitu :

1. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal

2. Faktor-faktor yang terdapat di tempat tujuan

3. Faktor-faktor yang menghambat

4. Faktor-faktor pribadi

2.2.3 Susunan Penduduk

Susunan penduduk atau komposisi penduduk adalah penggolongan penduduk

berdasarkan umur, jenis kelamin, mata pencaharian, kebangsaan, suku bangsa dan

(22)

2.2.4 Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur

dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk

dimasa yang akan datang. Misalnya, pemerintah ingin merencanakan pelaksanaan

wajib belajar penduduk usia sekolah, maka perlu diketahui jumlah penduduk di usia

sekolah baik yang sekarang maupun masa yang akan datang.

Dalam demografi distribusi umur penduduk dapat digolongkan antara lain

menurut ‘ satu tahunan ataupun lima tahunan’ dan distribusi umur yang digunakan

penulis untuk mengelompokan umur penduduk adalah dengan distribusi umur lima

tahunan, dengan tujuan mendapatkan struktur penduduk Kota Medan.

Contoh :

Struktur umur penduduk di pengaruhi oleh 3 variabel demografi yaitu kelahiran,

kematian dan migrasi yang saling berpengaruh satu dengan yang lainnya , dengan kata

lain bila satu variabel berubah maka yang lainnya juga berubah. Faktor sosial ekonomi

di suatu Negara atau daerah akan mempengaruhi struktur umur pendududuk melalui

ke tiga variabel diatas.

Ketidak seimbangan itu akan mempengaruhi pula keadaan sosial, ekonomi,

dan keluarga. Komposisi penduduk umur tua digambarkan dalam piramida penduduk

yang dapat mencerminkan apakah negara tersebut mempunyai ciri penduduk tua atau

(23)

Untuk mengetahui apakah suatu penduduk tergolong “ penduduk muda “ atau “

penduduk tua” dapat di lakukan dengan cara :

Melihat komposisi umur penduduknya untuk kelompok usia di bawah 5 tahun

dan diatas 65 tahun. Suatu Negara atau daerah di katakan mempunyai struktur umur

muda , apabila kelompok penduduk yang berumur dibawah 15 tahun jumlahnya lebih

besar dari 35 % , sedangkan besarnya kelompok penduduk usia 5 tahun keatas kurang

dari 3 % dan dikatakan berstruktur umur tua apabila kelompok penduduk yang

berumur 15 tahun kebawah jumlahnya kurang dari 35 % dan persentase jumlah

penduduk di atas 65 tahun sekitar 15% , dan untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di

bawah ini :

Umur Penduduk tua Penduduk muda

0-4 < 35% > 35%

15-64 > 50% < 62 %

75+ > 15% < 3 %

2.2.5 Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk suatu daerah adalah perbandingan antara jumlah penduduk

dengan luas daerah dalam kilometer persegi, yang merupakan indikator dari tekanan

penduduk suatu daerah.

Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

KP =

Wilayah Luas

Wilayah Luas

(24)

2.3 Proyeksi

Proyeksi adalah perhitungan untuk meramalkan atau untuk mengetahui perkembangan

di masa yang akan datang dengan menggunakan beberapa asumsi yang didasarkan

atas data tahun dasar.

Kualitas hasil proyeksi sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan

penyusunannya. Proyeksi yang baik adalah proyeksi yang menghasilkan

penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan sekecil mungkin.

Manfaat atau kegunaan dari pada proyeksi adalah untuk meramalkan atau

memperkirakan kejadian-kejadian atau hal-hal yang mungkin terjadi. Sebagai alat

perencanaan yang tujuannya untuk menyediakan jasa sebagai responden terhadap

penduduk yang telah di proyeksi dan merubah trend penduduk menuju

keperkembangan demografi sosial dan ekonomi.

2.3.1 Proyeksi Penduduk

Pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau

Negara yang berkesangkutan. Perhitungan proyeksi penduduk penulis lakukan dengan

memproyeksikan penduduk berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk pada priode

1996-2007. Hal tersebut ditempuh karena informasi mengenai salah satu komponen

(25)

Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam perhitungan proyeksi ini adalah sebagai

berikut :

1. Menghitung tingkat pertumbuhan penduduk Kota Medan menurut jenis

kelamin untuk Priode 1996-2007 dengan cara geometrik.

2. Memproyeksikan penduduk Kota Medan menurut jenis kelamin berdasarkan

tingkat Pertumbuhan 1996-2007 dengan metode geometrik

Adapun rumus Geometric Rate Of Growth tersebut adalah sebagai berikut :

Pt =P0 ( 1+ r)t

Dimana :

Pt = Jumlah Penduduk pada tahun t

P0 = Jumlah Penduduk pada tahun awal

r = Angka pertumbuhan

(26)

BAB 3

EVALUASI DAN PEMBAHASAN

3.1 Keadaan Penduduk Kota Medan

Kota Medan terletak antara 20.27’- 20.47’ Lintang Utara 980.35’-980.44’ Bujur Timur.

Dan 2,5-37,5 Meter diatas permukaan laut.

Kota Medan merupakan salah satu daerah tingkat II di Sumatera Utara dengan

luas daerah sekitar 265.10 Km2. Dimana kota ini merupakan daerah Tingkat I Sumut

yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah Utara, Selatan,

Barat dan Timur.

Keadaan penduduk Kota Medan setiap tahunnya menunjukkan peningkatan

yang perlu mendapatkan perhatian.

Pesatnya perkembangan jumlah penduduk di samping masih sangat tingginya

angka kelahiran juga disebabkan oleh urbanisasi,migrasi pencarian kerja dan

melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Hal ini terjadi karena Kota Medan merupakan

Ibu Kota Propinsi Sumatera Utara, kota perdagangan, kota industri dan pusat

(27)

Adapun Keadaan jumlah penduduk di Kota Medan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun 1996-2007

Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

1996 942427 952888 1899315

1997 943594 955434 1899028

1998 944379 956688 1901067

1999 944891 957609 1902500

2000 945847 958426 1904273

2001 960477 966043 1926520

2002 979106 984776 1963882

2003 990216 1003386 1993602

2004 995968 1010174 2006142

2005 1012040 1024145 2036185

2006 1027607 1039681 2067288

2007 1034696 1048460 2083156

Sumber : Badan Pusat Statistik Medan

(28)

Tabel 3.2 Jumlah Peningkatan Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin dari Tahun 1996-2007

3.1.1 Angka Beban Ketergantungan.

Angka beban ketergantungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara

banyaknya orang yang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan 75 tahun

keatas) dengan banyaknya orang yang produktif (umur antara 16-74 tahun).

Angka beban ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator ekonomi suatu

Negara,apakah tergolong Negara maju atau tidak. Negara-negara yang sedang

berkembang dengan fertilitas yang lebih tinggi mempunyai angka beban

ketergantungan yang lebih tinggi pula, disebabkan besarnya proporsi anak-anak di

dalam komposisi penduduk tersebut. Besarnya angka beban ketergantungan di Kota

Medan dapat kita hitung dengan menggunakan rumus :

Angka Beban Tanggungan 100

74 15 75 14 0 x P P P − − + + =

No Tahun Jumlah Jumlah

Laki-laki Perempuan Laki-laki dan Perempuan

1 1996 3555 3594 7149

2 1997 3559 3604 7163

3 1998 3562 3609 7171

4 1999 3564 3612 7176

5 2000 3568 3615 7183

6 2001 3623 3644 7267

7 2002 3693 3715 7408

8 2003 3735 3785 7520

9 2004 3757 3810 7567

10 2005 3818 3863 7681

11 2006 3876 3922 7798

(29)

Dimana :

K = adalah konstanta dengan nilai 100

Tabel 3.2 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

1 0-4 89206 95853 182059

2 5-9 96559 91885 188444

3 10 -14 98519 100590 199109

4 15 -19 111263 105426 216689

5 20 -24 116164 121385 237549

6 25 -29 99499 102041 201540

7 30 -34 83325 75926 159251

8 34 -39 75482 83180 158662

9 40 -44 70091 75926 146017

10 45 -49 57837 53680 111517

11 50 -54 47054 47393 94447

12 55 -59 30879 31434 62313

13 60 -64 26468 22246 48714

14 65 -69 17645 18861 36506

15 70 -74 9803 13057 22860

16 75+ 4902 12577 17479

Jumlah/Total 1034696 1048460 2083156

Sumber : Badan Pusat Statistik Medan

Dari tabel diatas didapat harga-harga sebagai berikut:

P0-14 = 569.612

P15-75 = 1.496.065

P75 + = 17.479

Bila Harga-harga diatas disubstitusikan ke dalam rumus, didapat besarnya angka

(30)

Angka Beban Tanggungan 100 74 15 75 14 0 x P P P − − + + = 39 100 065 . 496 . 1 091 . 587 100 065 . 496 . 1 479 . 17 612 . 569 = = + = x x

Ini berarti bahwa setiap orang yang produktif harus menanggung 39 orang yang tidak

produktif.

3.1.2 Rasio Jenis Kelamin(Sex Ratio)

Rasio adalah perbandingan dua perangkat,yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu

dan biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan.

Secara umum rumus rasio dapat dituliskan :

SR = 100

Perempuan Penduduk Jumlah Laki -Laki Penduduk Jumlah x

Apabila SR > 100 Maka di daerah tersebut lebih banyak penduduk laki-laki dari pada

penduduk perempuan.

Apabila SR < maka di daerah tersebut lebih banyak penduduk perempuan dari pada

(31)

Tabel 3.3 Sex Ratio Menurut Kecamatan Tahun 2007

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Medan Tuntungan 33.673 35.114 95,81

2 Medan Johor 56.686 57.457 98,66

3 Medan Amplas 56.323 56.776 99,20

4 Medan Denai 68.765 68.678 100,13

5 Medan Area 53.109 54.191 98,00

6 Medan Kota 40.717 42.066 96,79

7 Medan Maimun 27.815 29.006 95,89

8 Medan Polonia 26.018 26.454 98,35

9 Medan Baru 20.530 22.889 89,69

10 Medan Selayang 41.837 42.311 98,88

11 Medan Sunggal 53.686 55.002 97,61

12 Medan Helvetia 70.705 72.072 98,10

13 Medan Petisah 32.333 34.563 93,55

14 Medan Barat 37.971 39.709 95,62

15 Medan Timur 55.411 56.428 98,20

16 Medan Perjuangan 51.024 52.785 96.66

17 Medan Tembung 69.635 69.621 100,02

18 Medan Deli 74.188 73.215 101,33

19 Medan Labuhan 52.769 52.246 101,00

20 Medan Marelan 63.281 61.088 103,59

21 Medan Belawan 48.220 46.759 103,12

Jumlah Kota Medan 1.034.696 1.048.460 98,12

Sumber : Proyeksi Penduduk 2000-2010

3.1.3 Kepadatan Penduduk

Seperti yang telah dijelaskan pada halaman sebelumnya,kepadatan penduduk

suatu daerah adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas daerah dalam

kilometer persegi. Kepadatan penduduk juga merupakan indikator dari tekanan

penduduk suatu daerah. Kepadatan penduduk yang berbeda-beda disebabkan oleh

(32)

Kepadatan penduduk Kota Medan pada tahun 2007 mencapai 7.858 jiwa per kilometer

persegi. Dapat kita lihat pada tabel dibawah ini, daerah yang mengalami kepadatan

yang besar adalah Medan Perjuangan. Untuk melihat kepadatan penduduk pada setiap

daerah berikut ditampilkan tabel kepadatan penduduk menurut kecamatan pada tahun

[image:32.595.103.460.277.622.2]

2007.

Tabel 3.4 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2007

No Kecamatan Luas (km2) Penduduk Kepadatan/km2

1 Medan Tuntungan 20.68 68817 3,327.7

2 Medan Johor 14.58 114143 7,828.7

3 Medan Amplas 11.19 113099 10,107.1

4 Medan Denai 9.05 137443 15,187.1

5 Medan Area 5.52 107300 19,438.4

6 Medan Kota 5.27 82783 15,708.3

7 Medan Maimun 2.98 56821 19,067.4

8 Medan Polonia 9.01 52472 5,823.8

9 Medan Baru 5.84 43419 7,434.8

10 Medan Selayang 12.81 84148 6,568.9

11 Medan Sunggal 15.44 108688 7,039.4

12 Medan Helvetia 13.16 142777 10,849.3

13 Medan Petisah 6.82 66896 9,808,8

14 Medan Barat 5.33 77680 14,574.1

15 Medan Timur 7.76 111839 14,412.2

16 Medan Perjuangan 4.09 103809 25,381.2

17 Medan Tembung 7.99 139256 17,428.8

18 Medan Deli 20.84 147403 7,073.1

19 Medan Labuhan 36.67 105015 2,863.8

20 Medan Marelan 23.82 124369 5,221.2

21 Medan Belawan 26.25 94979 3,618.2

Jumlah Medan Kota 265,10 2083156 7,858.0

(33)

3.2 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kota Medan

Salah satu cara untuk mengetahui jumlah penduduk pada tahun yang akan datang

yaitu dengan cara memproyeksikannya. Berdasarkan data yang tertera pada tabel 3.1

pada tahun 1996 jumlah penduduk sebesar 1.895.315 jiwa, yaitu penduduk laki-laki

sebesar 942.427 jiwa dan penduduk perempuan sebesar 952.888 jiwa. Sedangkan pada

tahun 2007 jumlah penduduk sebesar 2.083.156 jiwa, yaitu 1.034.696 jiwa penduduk

laki-laki dan 1.048.460 jiwa penduduk perempuan.

Dari data dengan rentang sebelas tahunan tersebut, maka besarnya tingkat

pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan cara menggunakan rumus pertumbuhan

geometrik, yaitu sebagai berikut :

Pt = P0 ( 1+ r)t

dimana :

Pt = Jumlah penduduk pada tahun t

P0 = Jumlah penduduk pada tahun awal

r = Angka pertumbuhan penduduk

(34)

3.2.1 Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kota Medan

d. Untuk jenis kelamin laki-laki

t = 11

P2007 = P1996 ( 1 + r)t

1.034.696 = 942.427 ( 1 + r )11

Log ( 1 + r ) = Log 1.034.696 – Log 942.427

11

Log ( 1 + r ) = 0,00368

1 + r = Antilog 0,00368

1 + r = 1,0085

r = 1,0085 – 1

r = 0,0085

r = 0,85 %

e. Untuk jenis kelamin Perempuan

t = 11

P2007 = P1996 ( 1 + r )t

1.048.460 = 952.888 ( 1 + r )11

Log ( 1 + r ) =

11 888 . 952 460 . 048 . 1 Log Log

Log ( 1 + r ) = 0,00377

(35)

1 + r = 1,0087

r = 1,0087 – 1

r = 0,0087

r = 0,87 %

3.2.2 Proyeksi atau Taksiran Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kota Medan Tahun 2008-2012

Dengan diperolehnya pertumbuhan penduduk untuk kota Medan maka proyeksi atau

taksiran jumlah penduduk dapat ditentukan dengan menggunakan persentase

perubahan jumlah penduduk kota Medan tahun 1996-2007 dengan menggunakan

rumus :

Pt = P0( 1+ r)t

1. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2008

a. Untuk Laki-laki

P2008 = P2007 ( 1 + r )t

= 1.034.696 ( 1 + 0,0085 )1

= 1.034.696 ( 1,008

= 1.043.490 Jiwa

b. Untuk Perempuan

P2008 = P2007 ( 1 + r )t

= 1.048.460 ( 1 + 0,0087 )1

= 1.048.460 ( 1,0087 )1

(36)

2. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Medan 2009

a. Untuk Laki-laki

P2009 = P2007 ( 1 + r )t

= 1.034.696 ( 1 + 0,0085)2

= 1.034.696 ( 1,0085)2

= 1.052.360 Jiwa

b. Untuk Perempuan

P2009 = P2007 ( 1 + r )t

= 1.048.460 ( 1 + 0,0087 )2

= 1.048.460 ( 1,0087 )2

= 1.066.782 Jiwa

3. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Medan 2010

a. Untuk Laki-laki

P2010 = P2007 ( 1 + r )t

= 1.034.696 ( 1 + 0,0085)3

= 1.034.696 ( 1,0085)3

= 1.061.305 Jiwa

b. Untuk Perempuan

P2010 = P2007 ( 1 + r )t

= 1.048.460 ( 1 + 0,0087 )3

= 1.048.460 ( 1,0087 )3

(37)

4. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Medan 2011

a. Untuk Laki-laki

P2011 = P2007 ( 1 + r )t

= 1.034.696 ( 1 + 0,0085)4

= 1.034.696 ( 1,0085)4

= 1.070.326 Jiwa

b. Untuk Perempuan

P2011 = P2007 ( 1 + r )t

= 1.048.460 ( 1 + 0,0087 )4

= 1.048.460 ( 1,0087 )4

= 1.085.425 Jiwa

5. Taksiran Jumlah Penduduk Kota Medan 2012

a. Untuk Laki-laki

P2012 = P2007 ( 1 + r )t

= 1.034.696 ( 1 + 0,0085)5

= 1.034.696 ( 1,0085)5

= 1.079.424 Jiwa

b. Untuk Perempuan

P2012 = P2007 ( 1 + r )t

= 1.048.460 ( 1 + 0,0087 )5

= 1.048.460 ( 1,0087 )5

(38)
[image:38.595.103.489.109.467.2]

Tabel 3.5 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2008-2012

No Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

1 2008 1043490 1057581 2101071

2 2009 1052360 1066782 2119142

3 2010 1061305 1076063 2137368

4 2011 1070326 1085425 2155751

5 2012 1079424 1094868 2174292

Jumlah 5306905 5380719 10687624

Gambar: Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2008-201

Dari hasil proyeksi yang di peroleh kita ketahui bahwa setiap tahunnya jumlah

penduduk mengalami kenaikan, dengan kata lain tidak terjadi penurunan baik jumlah

penduduk laki-laki maupun perempuan. Pada tahun 2007 jumlah penduduk sekitar

2.083.156 jiwa dan berdasarkan proyeksi jumlah penduduk Kota Medan pada tahun

2012 diperkirakan berjumlah 2.174.292 jiwa. Hal ini menunjukkan terjadinya

pertambahan jumlah penduduk sekitar 91.136 jiwa. Setelah mengetahui banyaknya

penduduk atau perkiraan penduduk Kota Medan untuk tahun 2008-2012, maka penulis

(39)

SR 100 Perempaun Penduduk

Jumlah

Laki -Laki Penduduk Jumlah

x

=

Apabila SR > 100 Maka didaerah tersebut lebih banyak penduduk laki-laki

dari pada penduduk perempuan.

Apabila SR < 100 Maka didaerah tersebut lebih banyak penduduk perempuan

dari pada penduduk laki-laki.

Tabel dibawah ini akan menunjukkan perbandingan Sex Ratio laki-laki dan

[image:39.595.104.442.433.555.2]

perempuan pada tahun 2008-2012.

Tabel 3.6 Perbandingan Sex Ratio Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Tahun 2008-2012 Kota Medan

Tahun Laki-laki Perempuan Sex Ratio

2008 1043490 1057581 98.67

2009 1052360 1066782 98.65

2010 1061305 1076063 98.63

2012 1070326 1085425 98.61

2012 1079424 1094868 98.59

(40)

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain

sistem yang ada dalam sistem yang telah disetujui, dan memulai sistem baru atau

sistem yang sudah diperbaiki.

4.2 Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahap penerapan hasil desain tertulis kedalam

programming (Coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam

bahasa pemograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai

dengan hasil desain tertulis. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa

yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang

dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri (contohnya dalam hal efisiensi, baik

itu efisiensi dalam pemakaian memori maupun dalam waktu memproses data).

Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga

(41)

diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk, implementasi yang digunakan

penulis adalah dengan menggunakan Softwer Excel. Selain berfungsi sebagai

manipulasi atau pengolah angka, Excel juga dapat digunakan untuk manipulasi teks

komputer, untuk dapat menggunakan Microsoft Excel secara maksimal kita juga harus

menguasai sistem operasi Microsoft Windows.

4.3 Pengaktifan Microsoft Excel

Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikan

Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian ikuti

langkah-langkah berikut ini :

1. Dari Windows, klik start pada taksbar, lalu klik program tampil item

Menu program yang telan diinstalansi.

2. Klik Microsoft Excel.

4.4 Jendela Lembar Kerja Microsoft Excel

Setelah pengaktifan, akan tampil lembar Excel yang sudah siap untuk dipergunakan.

(42)

kebawah sedangkan baris berurutan dari kiri kekanan yang terdiri atas 256 kolom dan

65.536 baris pada setiap lembar kerja.

Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini di identifikasikan dengan

alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris,

disamping itu lembar kerja Excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi

(43)

4.5 Pengisian Data

Pengisian data kedalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan atau

pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yakni menggunakan

keyboard komputer atau melalui submenu yang terdapat pada menu Excel. Dalam

pengisian data kedalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Letakkan Pointer pada sel yang ingin diisi data.

2. Klik data yang diinginkan.

3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi satu

untuk mengakhirinya.

Sedangkan alternatif kedua dalam mengisi data adalah menggunakan submenu pada

menu edit di excel dengan alternatif ini, maka memiliki lebih banyak pilihan, yaitu

(44)
[image:44.595.108.523.82.459.2]

4.6 Pembuatan Grafik

Grafik pada excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar

grafik sendiri, namun masih berada dalam file yang sama. Untuk membuat grafik pada

excel, biasa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun

langkah-langkah yang diperlukan ialah :

1. Sorot sel atau range sel yang ingin dibuat grafik.

Klik icon chart wizard, maka akan tampil kotak dialog Chart Type.

Klik type grafik yang diinginkan dan klik Next. tampil kotak dialog

chart source data.

2. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio

(45)

dialog chart options.

3. Pada chart options,ketik judul grafik.Setelah itu klik Next. Tampil kotak

dialog chart option.

4. Anda dapat memilih tempat untuk meletakkan grafik ini, kemudian klik

(46)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis Dan evaluasi jumlah penduduk Kota Medan tahun

1996-2007 maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu antara lain :

1. Dengan menggunakan rumus Geometric Rate Of Growth dapat dicari angka

pertumbuhan penduduk setiap tahunnya dan meramalkan jumlah pertumbuhan

di masa yang akan datang.

2. Pertumbuhan penduduk setiap tahunnya mengalami peningkatan yaitu sebesar

0,86%, peningkatan ini tidak hanya disebabkan oleh faktor kelahiran tetapi

juga disebabkan oleh urbanisasi, migrasi pencarian kerja dan melanjutkan

pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini terjadi karena Kota Medan merupakan

Ibu Kota Propinsi Sumatera Utara, kota perdagangan, kota industri dan pusat

pemerintahan.

3. Angka beban tanggungan di Kota Medan untuk tahun 2007 sebesar 39 orang,

ini berarti bahwa tiap 100 orang yang produktif harus menanggung 39 orang

(47)

4. Hasil proyeksi yang penulis lakukan diketahui bahwa jumlah penduduk

laki-laki pada tahun 2008 sebesar 1.043.490 jiwa, sedangkan untuk penduduk

perempuan sebesar 1.057.581. Pada tahun 2009 penduduk laki-laki sebesar

1.052.360 jiwa, sedangkan untuk penduduk perempuan sebesar 1.066.782.

Pada tahun 2010 penduduk laki-laki sebesar 1.061.305 jiwa, sedangkan untuk

penduduk perempuan sebesar 1.076.063 jiwa. Pada tahun 2011 penduduk

laki-laki sebesar 1.070.326 jiwa, sedangkan untuk penduduk perempuan

sebesar 1.085.425 jiwa. Pada tahun 2012 penduduk laki-laki sebesar 1.079.424

jiwa, sedangkan untuk penduduk perempuan sebesar 1.094.868 jiwa.

5 Setelah memperhatikan data jumlah penduduk Kota Medan berdasarkan jenis

kelamin, jumlah penduluk perempuan lebih banyak daripada jumlah penduduk

laki-laki.

6 Dari hasil proyeksi penduduk di Kota Medan dari tahun 2008-2012 terus

meningkat setiap tahunnya, tetapi peningkatan masih terlihat normal dan tidak

drastis.

7 Rata-rata perbandingan Sex Ratio laki-laki dan perempuan tahun 2008-2012

sebesar 98,63, berarti pada tahun yang akan datang jumlah penduduk

peempuan lebih banyak dari pada penduduk laki-laki, yang mungkin saja

karena mortalitas bayi laki-laki lebih besar.

5.2 Saran

Berdasarkan data yang diamati, penulis menyampaikan atau memberi beberapa saran

(48)

1. Dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya, diharapkan

pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka

pertumbuhan penduduk, misalnya dengan menggalakkan program KB yang

terarah dan Pemerintah harus memperhatikan faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi perubahan jumlah penduduk Kota Medan setiap tahunnya.

2. Memeratakan jumlah penduduk, misalnya dengan mengadakan transmigrasi

dan memeratakan pembangunan yang berwawasan lingkungan sehingga

mengurangi arus urbanisasi dan pengangguran, demi terciptanya kesejahteraan

rakyat.

3. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menjadi beban yang berat bagi

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Ida Bagus Mantra. 2003.Demografi Umum. Edisi ke- 2. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

BPS (Badan Pusat Statistik) MEDAN.2005. Medan Dalam Angka. Medan

Lembaga Demografi FEUI. 1981. Dasar-dasar Demografi. Edisi 2000. Jakarta:

FEUI.

(50)

Gambar

Tabel 3.1 Tabel Penduduk di Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun   1996-2007
Gambar 3.2 Grafik Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan
Gambar:3.1 Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun 1996-2007
Tabel 3.2 Jumlah Peningkatan Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin
+6

Referensi

Dokumen terkait

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KABUPATEN DELI SERDANG PADA TAHUN 2012 DENGAN METODE EKSPONENSIAL..

Judul Tugas Akhir : Proyeksi pertumbuhan penduduk Kotamadya Pematangsiantar berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur pada tahun 2013. Telah melaksanakan test Implementasi

Hasil pra penelitian yang dilakukan terhadap 100 orang masyarakat Kota Medan pada tanggal 28-29 Januari 2011 bahwa sebagian masyarakat belum mengetahui sepenuhnya

Agar kajian dalam penelitian penulis ini tidak menyimpang, maka penulis hanya membatasi tentang taksiran atau ramalan pertumbuhan jumlah penduduk untuk tahun yang akan

Pertumbuhan yang tinggi dalam keadaan jumlah penduduk yang besar dapat menjadi.. beban yang berat bagi proses pembangunan, dan perkembangan penduduk

Pengolahan data jumlah penduduk di kota Medan berdasarkan data tahun 2005. - 2014 menggunakan metode peramalan pertumbuhan penduduk

PERAMALAN PERTUMBUHAN PENDUDUK KECAMATAN MEDAN TIMUR DI KOTA MEDAN TAHUN 2015-2017.

PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 2017-2019 BERDASARKAN DATA TAHUN 2005-2014.