PPROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KECAMATAN
MEDAN TIMUR DI KOTA MEDAN TAHUN 2015 DENGAN
MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL
TUGAS AKHIR
SHAMIM AHMAD
092407044
PROGRAM STUDI D-III STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KECAMATAN MEDAN TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : SHAMIM AHMAD Nomor Induk Mahasiswa : 092407044
Program Studi : D-III STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Mei 2012
Diketahui / Disetujui Oleh :
Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing I Ketua,
PERNYATAAN
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KECAMATAN MEDAN TIMUR DI KOTA MEDAN TAHUN 2015 DENGAN MENGGUNAKAN METODE
EKSPONENSIAL
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 29 Mei 2012
PENGHARGAAN
Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas Kehadirat Allah SWT, yang tiada hentinya memberikan nikmat amal, insani dan ilmu, serta semangat dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis tidak terlepas dari perhatian, bimbingan, fasilitas dan dorongan serta bantuan berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Asima Manurung, S.Si.,M.Si, sebagai Pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya.
2. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si dan Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si sebagai Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis untuk menyelesaiakan penulisan Tugas Akhir ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya. 3. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Dra. Mardiningsih, M.Si sebagai Ketua dan
Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU yang telah mendukung proses penyelesaian Tugas Akhir ini kepada penulis sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
4. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc sebagai Dekan FMIPA USU yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengambil data pada salah satu instansi sehubungan dengan rencana judul Tugas Akhir ini.
5. Bapak/Ibu dosen Departemen Matematika dan D3 Statistika FMIPA USU yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
6. Orang Tua yang telah memberikan segala hal bagi penulis untuk kebaikan penulis.
7. Teman-teman se angkatan statistika A 2009
Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar dapat dimanfaatkan bagi kemajukan ilmu pengetahuan demi penyempurnaan Tugas Akhir ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi pembaca dan penulis pada khususnya.
Medan, Mei 2012
DAFTAR ISI
Daftar Gambar vii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 2
1.4 Batasan Masalah 2
1.5 Metodologi Penelitian 2
1.6 Tinjauan Pustaka 3
1.7 Sistematika Penulisan 3
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 5
2.1 Pengertian Demografi 5
2.2 Teori Kependudukan 6
2.3 Rasio Jenis Kelamin 7
2.4 Angka Pertumbuhan Penduduk 8
BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK 9 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik 9 3.2 Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik 12
3.3 Visi dan Misi 13
3.4 Strukstur Organisasi 14
BAB 4 ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA 16 4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data 16
4.2 Model Proyeksi 16
4.3 Proyeksi Jumlah Penduduk 25
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 31
5.1 Tahap Implementasi 31
5.2 Pengaktifan Microsoft Excel 31 5.3 Lembar Kerja Microsoft Excel 32
5.4 Pengisiannya 33
5.5 Pembuatan Grafik 33
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 36
6.1 Kesimpulan 36
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Timur Tahun 1999-2009 18 Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki 20 Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan 21 Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk 23 Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki, Perempuan, 24
dan Jumlah Keseluruhan Penduduk
Tabel 4.6 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2010-2015 26 Tabel 4.7 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010-2015 27 Tabel 4.8 Proyeksi Jumlah Keseluruhan Penduduk Tahun 2010-2015 29 Tabel 4.9 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Timur 30
DAFTAR GAMBAR
Halaman
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kesejahteraan hidup lahir dan batin yang dapat dinikmati seluruh masyarakat
merupakan tumpuan dan harapan serta menjadi cita-cita luhur perjuangan bangsa
sejak Proklamasi Kemerdekaan 67 tahun yang lalu. Taraf kehidupan masyarakat yang
rendah baik jasmani dan rohani terus di tingkatkan. Kehidupan yang layak dan
sederajat dengan kehidupan masyrakat negara-negara maju di dunia.
Untuk dapat memahami keadaan penduduk di suatu daerah atau Negara maka
perlu didalami kajian demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai
jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis
antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi
jumlah penduduk. Dimana pertumbuhan penduduk secara terus menerus akan
dipengaruhi oleh jumlah kelahiran tetapi secara bersamaan hal tersebut akan dikurangi
dengan jumlah kematian dan migrasi.
Dewasa ini masalah kependudukan merupakan salah satu masalah di dunia,
karena masalah ini bukan dihadapi oleh negara-negara yang sedang berkembang,
tetapi juga oleh negara-negara maju. Oleh sebab itu studi tentang kependudukan telah
menjadi subjek yang menarik diantara para ilmu-ilmu yang mempunyai minat untuk
mengerti masalah dasar dan kebutuhan manusia.
Oleh sebab itu penulis memilih judul “ Proyeksi Pertumbuhan Penduduk
Kecamatan Medan Timur di Kota Medan Tahun 2015 dengan Metode Pertumbuhan
1.2Rumusan Masalah
Tingkat pertumbuhan penduduk merupakan bagian dari kepadatan atau semakin
banyaknya jumlah penduduk disuatu wilayah tertentu. Dalam tulisan ini yang menjadi
permasalahan adalah bagaimana tingkat pertumbuhan penduduk Kecamatan Medan
Timur di Kota Medan pada masa yang lampau dan kecenderungannya pada masa yang
akan datang.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperlihatkan berapa persentase jumlah
penduduk dan untuk meramalkan jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur di Kota
Medan 3 ( tiga ) tahun mendatang berdsarkan data dari tahun 2000-2011. Adapun
tujuannya adalah untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan yang terjadi di
Kecamatan Medan Timur di Kota Medan, dengan diketahuinya ramalan penduduk
dari tahun 2014-2015 diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pembaca
maupun pemerintah daerah dalam mengatasi masalah kependudukan yang terjadi.
1.4Batasan Masalah
Agar penelitian ini tepat pada sasaran yang dituju, maka penulis menetapkan
pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu berdasarkan data
jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur di Kota Medan dengan jenis kelamin
laki-laki dan jenis kelamin perempuan dari tahun 1999-2009.
1.5Metodologi Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
instansi terkait yaitu Badan Pusat Statistik ( BPS ).
2. Metode Analisa
Adapun pengolahan data dalam menganalisa data kepedudukan Kecamatan
Medan Timur di Kota Medan adalah dengan rumus:
= ∙
Dimana:
= jumlah penduduk tahun t
= jumlah penduduk tahun dasar
r = tingkat pertumbuhan penduduk
t = jangka waktu antara dan
e = bilangan pokok dari sistem logaritma, besarnya 2,718282
1.6Tinjauan Pustaka
Ida Bagus Mantra, Pengantar Studi Demografi. Dari buku ini di kutip bahwa besarnya
pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh besarnya angka kelahiran,
angka kematian, dan juga migrasi penduduk.
Peramalan ( Assauri, 1991 ) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan
terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama, karena dalam
waktu yang singkat tidak dibutuhkan peramalan. Di dalam peramalan salah satu hal
yang paling penting adalah ketetapan peramalan yaitu bagaimana mengukur
kesesuaian suatu periode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang
diberikan.
1.7Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut, yaitu:
Bab ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, maksud dan
tujuan penelitian, batasan masalah, metode penelitian, tinjauan pustaka,
dan sistematika penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang pengertian demografi, teori kependudukan,
rasio jenis kelamin, dan angka pertumbuhan penduduk.
BAB 3 : GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat BPS (Badan Pusat
Statistika).
BAB 4 : ANALISIS DATA
Bab ini berisikan proses penguraian pengolahan data dan analisis data
dengan menggunakan metode eksponensial untuk memproyeksikan
jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur di Kota Medan sampai tahun
2014.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini dijelaskan tentang implementasi sistem yang digunakan
untuk analisis penelitian.
BAB 6 : PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran sebagai akhir
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Demografi
Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal dari
bahasa yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafien adalah
menulis. Jadi demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai
rakyat atau penduduk, Donald J Bogue (dasar-dasar demografi. 1981) memberikan
definisi demografi sebagai berikut:
Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara yang statistik dan matematik
tentang besar, komposisi, dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya
sepanjang masa melalaui bekerjanya lima komponen demografi yaitu kelahiran,
kematian, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap disuatu daerah
tertentu dalam jangka panjang, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah keadaan
yang dinamis antara jumlah penduduk yang bertambah dan jumlah penduduk yang
berkurang. Pertumbuhan penduduk disuatu wilayah dipengaruhi oleh empat faktor
yaitu kelahiran, kematian, migrasi masuk dan migrasi keluar. Faktor dominan yang
mempengaruhi pertumbuhan penduduk di indonesia adalah kelahiran dan kematian,
karena migrasi masuk dan migrasi keluar sangat rendah. Faktor-faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya kelahiran dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor
demografi dan non-demografi. Faktor demografi diantaranya struktur umur, status
perkawinan dan umur kawin pertama. Sedangkan faktor non-demografi antara lain
keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan, status wanita, urbanisasi
Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga-lembaga
swasta maupun pemerintahan baik ditingkat nasional maupun daerah, dimana
masalah kependudukan saat ini telah memegang peranan penting dalam menentukan
kebijaksanaan pemerintah.
Pure demografi (demografi murni) atau disebut juga demografi formal
menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik
tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk dimasa yang akan datang atau
dimasa lampau, dimana bila seseorang mengetahui seberapa banyak perkembangan di
suatu daerah atau negara. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan penduduk dari
tahun-tahun sebelumnya, dan ada juga demografi formal yang hanya mempersoalkan
hubungan antara variabel dependen.
Studi kependudukan dapat pula dilihat sebagai penelitian unit skala besar dan
sasaran utama makro demografi adalah benua, bangsa dan kesatuan-kesatuan wilayah,
sedangkan mikro demografi merupakan unit penelitian kecil yang umumnya bersifat
internal.
2.2 Teori-teori Kependudukan
Teori kependudukan dikembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu yang
pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama dinegara-negara yang
sedang berkembang dan hal ini menyebabkan agar para ahli memahami agar
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan yang kedua
adalah adanya masalah-masalah yang bersifat universal, yang menyebabkan para ahli
harus lebih banyak mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk mengkaji
lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan
perkembangan ekonomi dan sosial.
Menurut Robert Thomas Malthus (1766-1834) yang terkenal sebagai pelopor
population) menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada pembatasan akan
berkembangbiak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari
permukaan bumi ini dan dia juga menyatakan bahwa manusia untuk hidup
membutuhkan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh
lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk dan apabila tidak ada
pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan mengalami
kekurangan bahan makanan sehingga inilah menjadi sumber kemelaratan dan
kemiskinan manusia.
2.3 Rasio Jenis Kelamin
Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya jumlah penduduk laki-laki
dengan penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya
dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum
rumus rasio dapat dituliskan sebagai berikut:
SR = x k
Dimana:
SR = Sex Ratio(Rasio Jenis Kelamin)
K = konstanta, biasanya nilainya 100 (Ida Bagus Mantra, 2004)
Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah dipengaruhi oleh:
1. Sex Ratio at birth
Dibeberapa negara umumnya berkisar antar 103-105 bagi laki-laki per 100
bagi perempuan.
2. Pola Mortalitas anatara Penduduk Laki-laki dan Penduduk Perempuan
Jika kematian laki-laki lebih besar dari pada jumlah kematian perempuan,
maka rasio jenis kelamin semakin kecil.
Jika disuatu daerah sex ratio˃ 100 berarti di daerah tersebut lebih banyk
penduduk laki-laki, sedangkan jika sex ratio˂ 100 berarti di daerah tersebut
lebih banyak penduduk perempuan.
2.4 Angka Pertumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukan rata-rata pertambahan penduduk
pertahun pada periode atau waktu tertentu, biasanya dinyatakan dengan persen. Ada
beberapa macam ukuran angka pertumbuhan penduduk, yaitu:
1. Pertumbuhan Goemetri
= . ( 1 + )
2. Pertumbuhan Eksponensial
= .
log = log + log
rt log e = log + log
r =
atau
r =
dimana :
= jumlah penduduk pada tahun t
= jumlah penduduk pada tahun dasar
r = tingkat pertumbuhan penduduk
t = jangka waktu antar P0 dan Pt
BAB 3
GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negar Non Departemen. BPS
melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian,
agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan,
pendapatan dan keagamaan. Selain hal-hal diatas BPS juga bertugas untuk
melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi
baik dipusat maupun didaerah dengan tujuan mencegah dilakukannya
pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman
dalam penggunaan defenisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran lainnya.
Berikut ini adalah beberapa masa peralihan pada BPS, yaitu :
a. Masa pemerintahan Hindia Belanda
Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali didirikan oleh direktur
pertanian, kerajinan dan perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijverheid en
Hendle) dan berkedudukan di bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah
dan memublikasikan data statistik.
Pada tanggal 24 September 1924 maka lembaga tersebut diganti
dengan nama Centraal kantoor Voor de Statistik (CKS) atau Kantor Pusat
Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersamaan dengan itu beralih pula
pekerjaan mekanisme statistic perdagangan yang semula dilakukan oleh
b. Masa Pemerintahan Jepang
Pada bulan Juni 1942 pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali
kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
perang/militer. Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shomubu
Chasasitsu geunseikanbu.
c. Masa Kemerdekaan Republik Indonesia
Setelah proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
kegiatan statistik diganti oelh lembaga baru sesuai dengan susunan
kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkat Umum
Republik Indonesia). Tahun 1946 Kantor KAPPURI dipindahkan ke
Yogyakarta sebagai konsekuensi dari Perjanjian Linggarjati. Sementara itu
pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.
Berdasarkan surat edaran Kementerian Kemakmuran tanggal 12 Juni
1950 No.219/S.C;KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik
(KPS) dan berada di bawah Kementrian Kemakmuran.
Dengan surat mentri perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No.P/44,
lembaga KPS berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Mentri
Perekonomian, dan pada tanggal 24 Desember 1953 dengan surat Mentri
Perekonomian No. 18.099/M, KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian
research yang disebut Afdeling A, dan bagian penyelenggaraan dan tata usaha
yang disebut Afdeling B.
Dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No. 131 tahun 1957,
Kementrian Perekonomian dipecah menjadi Kementrian perdagangan dan
Kementrian Perindustrian. Untuk selanjutnya dengan keputusan Presiden
Republik Indonesia No. 172 tahun 1957 KPS diubah menjadi BPS dan urusan
statistik yang semula dibawah tanggung jawab dan wewenang Mentri
Perdana Mentri. Berdasarkan KEPPRES ini pula secara formal nama BPS
dipergunakan.
Memenuhi anjuran PBB agar setiap Negara anggota menyelengarakan
sensus penduduk secara serentak, maka pada tanggal 24 September 1960 telah
diundangkan UU No.6 tahun 1960 tentang Sensus, sebagai pengganti Volk
Stelling Ordonnantie 1930.
Dalam rangka memperhatikan kebutuhan dana bagi perencanaan
pembangunan semesta berencana dan mengingat materi statistiek ordonnantie
1934 dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan-kemajuan yang cepat
dicapai oleh Negara kita, maka tanggal 26 September 1960 telah diundangkan
UU No. 7 tahun 1960 tentang Statistik.
Berdasarkan keputusan Presidium Kabinet RI No. Aa/C/9 tahun 1965,
maka tiap-tiap daerah Tingakt I dan Tingkat II dibentuk kantor-kantor cabang
BPS dengan nama Kantor Sensus Statistik Daerah (KKS) yang menpunyai
tugas menjalankan kegiatan-kegiatan statistik di daerah-daerah. Disetiap
daerah administrasi kecamatan, dapat diangkat seorang atau lebih pegawai
yang merupakan pegawai KKS ditingkat II dan dibawah pengawasan Kepala
Kecamatan.
d. Masa Orde Baru sampai sekarang
Pada masa pemerintahan orde baru, khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam
perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendaoatkan statistik
yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan
pembenahan organisasi BPS.
Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan
struktur organisasi, yaitu :
a. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1969 tentang Organisasi Biro Pusat
b. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang Organisasi Biro Pusat
Statistik.
c. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang Organisasi Biro Pusat Statistik
dan keputusan Presiden No. 6 tahun 1992 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Susunan, Reorganisasi dan tata kerja Biro Pusat Statistik.
d. Undang-Undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistik.
e. Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik.
f. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang Organisasi dan Tata Kerja
BPS.
g. PP No. tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.
Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968, yaitu
yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980,
Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti
Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 6 tahun 1988 di tiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama
Kantor Statistik Provinsi dan di Kabupaten/Kota terdapat cabang perwakilan
BPS dengan nama Kantor Statistik Kabupaten/Kota. Pada tanggal 1 Mei 1997
menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus
dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 86 tahun 1998 ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan
struktur BPS yang baru.
3.2 Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik
Menurut Keputusan Kepala BPS No. 121 tahun 2001 tentang organisasi dan
tata kerja perwakilan BPS di daerah.
a. Tugas
BPS mempunyai tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistic sesuai dengan
b. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPS menyelenggarakan
fungsi :
1. Pengkajian, penyusunan, dan perumusan kebijakan di bidang statistik.
2. Pengkoordinasikan kegiatan statistic nasional dan regional.
3. Penetapan dan penyelenggaraan statistic dasar.
4. Pembinaan dan fasilitas terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan
statisti; dan
5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum. Ketatausahaan, organisasi, tata laksana, kepegaaian,
keuangan, kearsipan, kehumasan, hokum, perlengkapan, dan rumah tangga.
c. Kewenangan
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, BPS mempunyai
kewenangan :
1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara
makro.
3. Penetapan system informasi di bidangkannya;
4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional.
5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, yaitu :
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan statistik.
2. Penyusunan pedoman penyelenggaraan survey statistik sektoral.
a. Visi
Pelopor data statistic terpercaya untuk semua.
b. Misi
1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistic untuk
penyelenggaraan statistic yang efektif dan efisien
2. Menciptakan insane statistic yang komponen dan professional, didukung
pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan
Indonesia.
3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran,
dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan
statistik.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.
5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkoronisasi kegiatan statistic yang
diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik
Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BPS Provinsi a. Deskripsi
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 001 tahun 2001
tentang organisasi dan tata kerja BPS pasal 5, susunan organisasi BPS terdiri
dari: 1. Kepala; 2. Sekretariat Utama; 3. Deputi Bidang Metodologi dan
Informasi Statistik; 4. Deputi Bidang Statistik Sosial; 5. Deputi Bidang
Statistik Ekonomi; 6. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik; 7. Pusat
Pendidikan dan Pelatihan; 8. Inspektorat.
BPS dipimpin oleh seorang Kepala yang mempunyai tugas memimpin
BPS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
menyiapkan kebijakan nasional dan kebijakan umum sesuai dengan tugas
BPS; menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan tugas BPS yang menjadi
tanggung jawabnya; serta membina dan melaksanakan kerja sama dengan
instansi dan organisasi lain. Kepala dibantu oleh seorang Sekretaris Utama dan
Sekretariat Utama mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan,
pembinaan, pengendalian administrasi, dan sumber daya di lingkungan BPS.
Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik mempunyai tugas
melaksanakan perumusan kebijakan di bidang metodologi dan informasi
statistik. Deputi Bidang Statistik Sosial mempunyai tugas melaksanakan
perumusan kebijakan di bidang statistik sosial. Deputi Bidang Statistik
Ekonomi mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan di bidang
statistik ekonomi. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik mempunyai
tugas melaksanakan perumusan dan melaksanakan kebijakan di bidang neraca
dan analisis statistik. Sekretariat Utama terdiri dari beberapa Biro, setiap Biro
terdiri dari beberapa Bagian dan setiap Bagian terdiri dari beberapa Subbagian.
Sekretariat Utama terdiri dari Biro Bina Program, Biro Keuangan, Biro
Kepegawaian dan Hukum, dan Biro Umum. Setiap Deputi terdiri dari beberapa
Direktorat, setiap Direktorat terdiri dari Subdirektorat, dan setiap Subdirektorat
membawahi beberapa Seksi.
Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik terdiri dari
Direktorat Metodologi Statistik, Direktorat Diseminasi Statistik, dan
Direktorat Sistim Inf ormasi Statistik.
Deputi Bidang Statistik Sosial terdiri dari Direktorat Statistik
Kependudukan, Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat, dan Direktorat
Statistik Ketahanan Sosial.
Deputi Bidang Statistik Produksi terdiri dari Direktorat Statistik
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Tanaman Perkebunan, Direktorat
Kehutanan, Peternakan dan Perikanan dan Direktorat Statistik Industri.
Deputi Bidang Statistik Distribusi terdiri dari Direktorat Statistik
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik terdiri dari Direktorat
Neraca Produksi, Direktorat Neraca Konsumsi, dan Direktorat Analisis
Statistik.
Disamping Biro dan Direktorat, juga terdapat Inspektorat yang
mempunyai tugas melaksanakan pengawasan fungsional di lingkungan BPS;
Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) yang mempunyai tugas
melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang komputer,
bidang statistik, serta pendidikan dan pelatihan fungsional dan kepemimpinan
serta sekolah tinggi yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) yang
pembentukannya berlandaskan pada Keputusan Presiden Nomor 163 tahun
1998 tentang Sekolah Tinggi Ilmu Statistik sebagai perguruan tinggi kedinasan
di lingkungan Badan Pusat Statistik yang berkedudukan di Jakarta. Struktur
organisasi STIS didasarkan pada Keputusan Kepala BPS Nomor 101 tahun
1998 tentang Organisasi dan Tata Kerja STIS. STIS dipimpin oleh seorang
Ketua.
BAB 4
ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data
Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut :
1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau
rasionya, kemudian diambil kesimpulan.
2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau
komponen yang kecil agar dapat :
a. Mengetahui komponen yang menonjol.
b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen yang
lainnya.
c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan
keseluruhan.
3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitas
dari suatu kejadian terhadap suatu kejadian lainnya.
4.2 Model Proyeksi
Pertambahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan
daerah atau Negara yang bersangkutan. Dalam pengolahan data ini penulis
menggunakan model matematis yang sesuai dipergunakan untuk memperkirakan
jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur tahun 2015.
Model tersebut adalah model eksponensial. Rumus yang dipergunakan adalah sebagai
berikut :
= .
rt log e = log + log
= jumlah penduduk pada tahun t
= jumlah penduduk pada tahun dasar
r = tingkat pertumbuhan penduduk
t = jangka waktu antar P0 dan Pt
e = bilangan pokok dari sistem logaritma, besarnya 2, 718282
a. Keadaan Jumlah Penduduk
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Timur Menurut Jenis Kelamin dari Tahun 1999 – 2009
2003 990216 1003386 1993602
2004 995968 1010174 2006142
2005 1012040 1024145 2036185
2006 1027607 1039681 2067288
2007 1034696 1048460 2083156
2008 1039707 1062398 2102105
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara
Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Timur
1. Analisis Persentase Perubahan Penduduk Laki-laki Secara Manual
= ( )
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
LAKI-LAKI
PEREM PUAN
=
2. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki Dengan
Menggunakan Microsoft Excel
Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki
2009 1049457 2,71828 0,00933 0,93339
3. Analisis Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Secara Manual
=
4. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan dengan
Menggunakan Microsoft Excel
Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan
Logaritma Penduduk Penduduk
1999 944891 2,71828
2000 954847 2,71828 0,01048 1,04815
2001 960477 2,71828 0,00588 0,58789
2002 979106 2,71828 0,01921 1,92099
2003 990216 2,71828 0,01128 1,12832
2004 995968 2,71828 0,00579 0,5792
2005 1012040 2,71828 0,01601 1,60082
2006 1027607 2,71828 0,01526 1,52647
2007 1034696 2,71828 0,00687 0,68749
2008 1039707 2,71828 0,00483 0,48313
2009 1049457 2,71828 0,00933 0,93339
5. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk
= ( )
, = 0,0009 x 100 = 0,09 = ( )
, = 0,0116 x 100 = 1,16 = ( )
, = 0,0192 x 100 = 1,92 = ( )
= ( )
6. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk dengan
Menggunakan Microsoft Excel
Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk
2005 2036185 2,71828 0,01486 1,48645
2006 2067288 2,71828 0,01516 1,51596
2007 2083156 2,71828 0,00765 0,76465
2008 2102105 2,71828 0,00906 0,90552
2009 2121053 2,71828 0,00897 0,89734
Dari Perubahan angka-angka diatas dapat dilihat bahwa setiap tahunnya
jumlah penduduk di Kecamatan Medan Timur selalu berubah, terkadang jumlahnya
meningkat dan juga menurun. Keadaan seperti ini kemungkinan dikarenakan adanya
program pemerintah seperti Keluarga Berencana (KB), dimana pemerintah mengambil
kebijakan untuk berusaha menekan angka kelahiran serendah mungkin. Faktor-faktor
lain adalah perpindahan penduduk baik untuk menetap selamanya ataupun hanya
sementara waktu.
4.3 Proyeksi Jumlah Penduduk
a. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki-laki
̅= = , = 1,50
b. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Perempuan
̅= = , = 1,125
c. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Keseluruhan Penduduk
̅= = , = 1,087
Dari rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk diatas diharapkan
perubahan penduduk yaitu:
r < 1,087
Setelah diperoleh nilai dari setiap variabel rata-rata perubahan persentase
penduduk Kecamatan Medan Timur, maka dapat diproyeksikan jumlah penduduk
Kecamatan Medan Timur 6 tahun mendatang yang ditentukan dengan rumus
pertumbuhan eksponensial yaitu:
= 0 .
1. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Kecamatan Medan Timur Secara Manual
2010 = 2009 .
= 1065318
Tabel 4.6 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2010-2015
2011 1081418 2,71828 0,015
2012 1097761 2,71828 0,015
2013 1114352 2,71828 0,015
2014 1131193 2,71828 0,015
2015 1148289 2,71828 0,015
2. Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Kecamatan Medan Timur Secara
Manual
Tabel 4.7 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010-2015
Tahun Penduduk E R
1999 957609 2,71828 0,01125
2001 966043 2,71828 0,01125
3. Proyeksi Jumlah Keseluruhan Penduduk Kecamatan Medan Timur Secara
2014 = 2009 .
= 2121053 . 2,718282 0,01087 . 5
= 2239522
2015 = 2009 .
= 2121053 . 2,718282 0,01087 . 6
= 2263999
Tabel 4.8 Proyeksi Jumlah Keseluruhan Penduduk Tahun 2010-2015
Tahun Penduduk E R
1999 1902500 2,71828 0,01087
2000 1904273 2,71828 0,01087
2001 1926520 2,71828 0,01087
2002 1963882 2,71828 0,01087
2003 1993602 2,71828 0,01087
2004 2006142 2,71828 0,01087
2005 2036185 2,71828 0,01087
2006 2067288 2,71828 0,01087
2007 2083156 2,71828 0,01087
2008 2102105 2,71828 0,01087
2009 2121053 2,71828 0,01087
2010 2144235 2,71828 0,01087
2011 2167670 2,71828 0,01087
2012 2191361 2,71828 0,01087
2014 2239522 2,71828 0,01087
2015 2263999 2,71828 0,01087
Untuk lebih jelasnya, hasil proyeksi (perkiraan) jumlah penduduk Kecamatan
Medan Timur dari tahun 2010-2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.9 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Timur Tahun 2010-2015
2010 1065318 1083720 2144235
2011 1081418 1095980 2167670
2012 1097761 1108380 2191361
2013 1114352 1120919 2215311
2014 1131193 1133601 2239522
2015 1148289 1146426 2263999
Dari tabel 4.9 dapat diketahui proyeksi jumlah penduduk tahun 2015
mendatang adalah sebesar 2263999 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar
1148289 jiwa, dan jumlah penduduk perempuan adalah sebesar 1146426 jiwa. Jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun-tahun sebelumnya, dapat dilihat
bahwa sampai tahun 2015 yang akan datang, jumlah penduduk Kecamatan Medan
Timur mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat terjadi apabila tingkat kelahiran
tinggi, dan juga semakin meningkatnya jumlah penduduk yang melakukan migrasi ke
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam
programming (coding). Pada tahapan inilah seluruh desain dituangkan kedalam
bahasa pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang
sesuai dengan desain tertulis.
Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga
dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang
diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk implementasi yang digunakan
penulis adalah dengan menggunakan Software Microsoft Excel. Sebagai berfungsi
sebagai manipulasi atau pengolah angka, Microsoft Excel juga dapat digunakan untuk
memanipulasi teks komputer. Untuk dapat menggunakan Microsoft Excel secara
maksimal kita juga harus menguasai sistem operasi Microsoft Windows.
5.2 Pengaktifan Microsoft Excel
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikan
Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian ikuti
langkah-langkah berikut ini:
1. Dari Windows, klik start pada taksbar, lalu klik program maka item menu
program aplikasi yang telah diinstal akan tampil
Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Excel dari Windows
5.3 Lembar Kerja Microsoft Excel
Sebuah pengaktifan akan tampil lembar kerja Microsoft Excel yang sudah siap untuk
dipergunakan, lembar kerja Microsoft Excel tersebut dapat dilihat seperti pada gambar
dibawah ini:
Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas
kebawah sedangkan baris berurutan dari kiri kekanan yang terdiri atas 256 kolom dan
65.536 baris pada setiap lembar kerja
Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasikan dengan
alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris.
Disamping itu lembar kerja Microsoft Excel terdapat banyak elemen yang memiliki
fungsi tersendiri.
5.4 Pengisiannya
Pengisiannya kedalam lembar kerja Microsoft Excel adalah sama dengan memasukan
atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternative pengisian data, yakni
menggunakan keyboard komputer atau melalui sub menu yang terdapat pada
Microsoft Excel. Dan pengisian data kedalam lembar kerja dengan keyboard,
diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Letakkan pointer pada sel yang akan diisi data
2. Ketik data yang diinginkan
3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau
mengaktifkannya, sedangkan alternative kedua dalam mengisi data adalah
menggunakan sub menu pada menu edit di Microsoft Excel. Dengan
alternative ini akan memiliki banyak pilihan, yaitu: down, up, right, left, dan
series (autofill).
5.5 Pembuatan Grafik
Grafik pada Microsoft Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada
lebar grafik tersendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk membuat
grafik pada Microsoft Excel bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada
1. Sorot sel atau range sel yang ingin dibuat grafik
2. Klik Insert, lalu pilih chart atau klik chart pada toolbar, maka akan tampil
kotak dialog chart tipe.
Gambar 5.3 Tampilan Kotak Dialog Chart Tipe
3. Klik tipe grafik yangdiinginkan kemudian klik next, maka kotak dialog chart
source data akan tampil
4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio button
rows atau kolom yang diinginkan, klik next maka akan tampil kotak dialog
chart options.
5. Pada chart options, ketik judul grafik. Setelah itu klik next, maka kotak dialog
chart options akan tampil.
6. Anda dapat melihat tempat untuk meletakan grafik ini, kemudian klik finish.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur
tahun 1999-2009, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan penduduk eksponensial, dapat
dicari persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki, persentase perubahan
jumlah penduduk perempuan, dan persentase jumlah keseluruhan penduduk
sehingga dapat diramalkan jumlah penduduk di Kecamatan Medan Timur
enam tahun mendatang.
2. Dari pembahasan (analisis) yang dilakukan, maka dapat diketahui rata-rata (r)
perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki sebesar 1,50% setiap tahun,
dan rata-rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk perempuan sebesar
1,125% setiap tahun, serta rata-rata (r) perubahan persentase jumlah
keseluruhan penduduk adalah sebesar 1,087% setiap tahun.
3. Diperkirakan bahwa jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur yang berjenis
kelamin laki-laki pada tahun 2015 sebesar 1148289 jiwa, jumlah penduduk
yang berjenis kelamin perempuan sebesar 1146426 jiwa, sedangkan jumlah
keseluruhan penduduk sebesar 2263999 jiwa.
4. Setelah memperlihatkan data jumlah penduduk Kecamatan Medan Timur
berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki
lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk perempuan dan dari hasil ramalan
penduduk tahun 2010-2015 di Kecamatan Medan Timur, dapat dilihat bahwa
6.2 Saran
Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah
pertumbuhan penduduk di Kecamatan Medan Timur sebagai berikut:
1. Dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya pada tahun-tahun
mendatang, diharapkan pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat
untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yang terjadi, misalnya dengan
menggalangkan program KB yang terarah dan berkesinambungan kepada
masyarakat.
2. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kecamatan Medan
Timur.
3. Pemerataan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan transmigrasi
dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya
kesejahteraan rakyat.
4. Penambahan dan penciptaan lapangan pekerjaan dengan meningkatkan taraf
hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak
banyak rejeki. Disamping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik.2010.Kecamatan Medan Timur dalam angka.BPS Sumatera
Utara:Medan
Mantra, Ida Bagus. 2004. Demografi Umum. Jakarta:Pustaka Pelajar
Munir, Rozy DRS. 1985. Pendidikan Kependudukan. Jakarta:Bumi Aksara
FEUI. 1981. Dasar-dasar Demografi. Jakarta:Lembaga Demografi
Arifin, Johan. 2008. Statistik Bisnis Terapan dengan Microsoft Excel 2007. Jakarta:
Penerbit PT Elex Media Komputindo
Panduan Tatacara Penulisan Skripsi & Tugas Akhir. 2012. Dokumen Nomor:
Akad/05/2005. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara