KESETARAAN PEREMPUAN DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DALAM KELUARGA PADA MASYARAKAT
HUKUM ADAT KARO
(Studi Di Desa Tiga Panah Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo)
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Humaniora Pada Program Studi
Ilmu Hukum Pada Program PascaSarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh :
MARIA KABAN
017005023
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
INTISARI
KESETARAAN PEREMPUAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN D I D A L A M K E L U A R G A P A D A M A S Y A R A K A T R U K U M A D A T K A R O
(Studi: Desa Tiga Panah, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo) Maria Kaban 1)
Rehngena Purba 2) Runtung Sitepu 3) Alvi Syahrin 4)
Sebagai konsekuensi dari suatu perkawinan, salah satu diantaranya adalah hak dan kedudukan suami istri di dalam rumah tangga. Di dalam era globalisasi istilah ini dipopulerkan dengan istilah kesetaraan gender. Kesetaraan perempuan dalam pengambilan keputusan di dalam keluarga pada masyarakat hukum adat Karo tidak bersifat statis melainkan dinamis sesuai dengan salah satu sifat hukum adat. Perubahan itu selalu dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman, lingkungan, kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat setempat.
P e n e l i t i a n t e s i s i n i b e r s i f a t d e s k r i p t i f a n a l i t i s d e n g a n m e n g g u n a k a n pendekatan juridis sosiologis untuk membahas permasalahannya. Lokasi penelitian adalah Desa Tiga Panah, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, dari 29 desa yang ada di Kecamatan Tiga Panah dipilih satu desa yakni Desa Tiga Panah sebagai desa sampel. Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat Karo di lokasi penelitian, sampel diambil secara purposive sampling dengan mengambil 30 responden sebagai sampel. Terhadap mereka ini dilakukan wawancara langsung dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah tersusun. Untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap, wawancara khusus dilakukan dengan pemuka-pemuka adat, perangkat desa. Untuk melengkapi hasil penelitian dilakukan juga studi kepustakaan. Data dianalisis secara sistematis dengan memakai metode induktif dan deduktif
H a s i l p e n e l i t i a n m e m p e r l i h a t k a n b a h w a k e s e t a r a a n p e r e m p u a n p a d a pengambilan keputusan di dalam keluarga baik bidang produksi, bidang kebutuhan pokok, bidang pembentukan keluarga dan bidang aktivitas sosial kemasyarakatan yang dilakukan oleh suami dan istri pada masyarakat Karo di Desa Tiga Panah, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara telah mengalami pergeseran dari hukum adat Karo. Kedudukan suami dan istri pada pengambilan keputusan telah menuju kepada suatu keadaan kesetaraan. Hal ini disebabkan karena disamping faktor ekonomi, masyarakat setempat seluruhnya berasal dari luar desa sekitar, keadaan ini memicu pola pikir masyarakat juga mengalami perubahan. N a m u n p e r l u d i k e t a h u i b a h w a k e s e t a r a a n t e r s e b u t b e l u m m e n c a p a i s u a t u keberhasilan yang 100% artinya masih terdapat posisi tawar menawar, tarik ulur antara suami istri untuk menuntaskan suatu keputusan, khususnya keputusan di
bidang publik atau kemasyarakatan. Walaupun dari hasil penelitian diperoleh suatu k e n y a t a a n b a h w a i s t r i s u d a h m e m p u n y a i w e w e n a n g a k a n t e t a p i a p a b i l a dipersentasikan belum menduduki keadaan yang benar-benar setara antara posisi suami dengan posisi istri, hal ini tergantung atau harus dilihat dari kasus per kasus yang dialami oleh setiap keluarga khususnya di Desa Tiga Panah.
ABSTRACT
THE EQUALITY OF WOMEN IN MAKING DECISIONS OF FAMILY A T C O M M U N I T Y O F K A R O A D A T L A W
(STUDY TIGA PANAH VILLAGE, TIGA PANAR SUBREGENCY, KARO REGENCY) Maria Kaban 1)
Rehngena Purba 2) Runtung Sitepu 3) Alvi Syahrin 4)
One of married consequences is right and status of husband and wife in household. In globalization era is known as equality of gender. Equality of women in making decision of family at community of Karo Adat Law is not static but dynamic same as one of adat law characteristic. The change is always impact of knowledge, experience, and environment, believe of local community.
This research is analytical, descriptive and juridical, sociological approach in dealing with the problem. Research location at Tiga Panah Village, Tiga Panah Subregency, Karo Regency. One of 29 villages at Tiga Panah Sub regency is selected, i.e. Tiga Panah Village as a sample. Research population is Karo community at location, by taking 30 respondents as purposive sample. They are interviewed according to questionnaire. To get more information, special interview are made to the adat leaders, village administrations. Library studies are conducted to complete the research. The data are analyzed systematically by using inductive and deductive method.
The result find that the equality of moment in making decision of family are changing especially in production, basic needs, family and social activity. Status of husband and wife in making decision tend to equal. The economic factor is the cause, besides the population migration that can be changed frame of thinking the community. Nevertheless, the equality not yet reach one hundred percent, they still have a bargaining position between husband and wife in making decisions, especially in making decision on public or community.
1.
Faculty of Law, University of Sumatera Utara
2.
Faculty of Law, University of Sumatera Utara
3.
Faculty of Law, University of Sumatera Utara
4.
Although the research get the reality of wife's authority but too little in percentage to present. The equality of husband and wife depend on the cases that happen at family, especially at Tiga Panah Village.