Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
TUGAS AKHIR
EVA JULIANTI SIREGAR
052407059
PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN
TAHUN 2008-2010
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
EVA JULIANTI SIREGAR
052407059
PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
PERSETUJUAN
Judul : PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI
KABUPATEN TAPANULI SELATAN PADA TAHUN 2008-2010
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : EVA JULIANTI SIREGAR
No. Induk Mahasiswa : 052407059
Program Studi : DIPLOMA (D3) STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di
Medan, Mei 2008
Komisi Pembimbing :
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua, Pembimbing I
Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. S. Ariswoyo, M.Si
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
PERNYATAAN
PROYEKSI KESEMAPATAN KERJA DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN
TAHUN 2008-2010
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Mei 2008
EVA JULIANTI SIREGAR
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
PENGHARGAAN
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Pemurah dan Maha
Penyayang, dengan limpahan Karunia-Nya Tugas Akhir ini berhasil diselesaikan
dengan baik.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Drs. S. Ariswoyo, M.Si
selaku dosen pembimbing yang telak memberikan panduan dan penuh kepercayaan
kepada saya untuk menyempurnakan tugas Akhir ini. Terima Kasih juga ditujukan
kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Dr. Saib Suwilo, M.Sc dan Drs. Henri Rani
Sitepu, M.Si., Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitsa Sumatera Utara, semua dosen pada Departemen
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, pegawai di
FMIPA USU , dan rekan-rekan kuliah di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Sumatera Utara khususnya program studi D3 Statistika kelas A, B
dan C Statistik 2005. Akhir tidak terlupakan kepada Bapak, Ibu, Abang,Kakak, dan
Adikku tercinta yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang luar biasa
baik dalam Doa maupun material sehingga Tugas Akhir ini dapat selesai tepat pada
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Daftar Isi v
Daftar Tabel vii
Daftar Gambar viii
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1
1.2 Permasalahan 2
1.3 Identifikasi Permasalahan 3
1.4 Maksud dan Tujuan 4
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 4
1.6 Metodologi Penelitian 4
1.7 Tinjauan Pustaka 5
1.8 Sistematika Penulisan 6
Bab 2 Tinjauan Teoritis 2.1 Pengertian-pengertian 8
2.1.1 Kesempatan kerja 8
2.1.2 Metode Proyeksi 11
2.2 Metode Analisa Data 12
2.2.1 Perumusan Masalah 12
2.2.1.1 Perumusan Peramalan Jumlah Penduduk 13
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Tahun 2008-2010
Bab 3 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)
3.1 Sejarah BPS di Indonesia 16
3.1.1 Masa Pemerintahan HindiaBelanda 16
3.1.2 Masa Pemerintahan jepang 17
3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik 17
3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang 18
3.1.5 Program Pengembangan Statistik 20
3.2 Kegiatan BPS 20
3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi BPS 20
3.2.2 Tata Kerja BPS 22
3.3 Struktur Organisasi BPS 22
Bab 4 Pembahasan 4.1 Pengolahan Data 26
4.1.1 Angkatan Kerja di Kabupaten Tapanuli Selatan 33
4.1.2 Angkatan Kerja yang sudah Bekerja di Kabupaten Tapanuli Selatan 35
4.2 Proyeksi 36
4.2.1 Proyeksi Angkatan Kerja di Kabupaten Tapanuli Selatan 36
4.2.2 Proyeksi Angkatan Kerja yang sudah Bekerja di Kabupaten Tapanuli Selatan 39
4.2.3 Proyeksi Pengangguran Terbuka 41
4.2.4 Proyeksi kesempatan Kerja 46
Bab 5 Implementasi Sistem 5.1 Pengertian Implementasi Sistem 48
5.2 Tahap Implementasi 49
5.3 Pengaktifan Excel 49
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Bab 6 Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan 53
6.2 Saran 54
6.2.1 Pemerintah dan Pengusaha 54
6.2.2 Angkatan Kerja 54
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Banyaknya Jumlah Penduduk dan Selisih Pertahun di Kabupaten
Tapanuli Selatan Tahun 1998-2007 26
Tabel 4.2 Peramalan Penduduk di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 1998-2007 32
Tabel 4.3 Jumlah Angkatan Kerja di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 33
Tabel 4.4 Jumlah Angkatan Kerja yang Sudah Bekerja di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 1998-2007 35
Tabel 4.5 Proyeksi Angakatan Kerja Tahun 2008-2007 di Kabupaten Tapanuli Selatan 36
Tabel 4.6 Peramalan Angkatan Kerja Tahun 2008-2010 38
Tabel 4.7 Proyeksi Angktan Kerja Yang Sudah Bekerja 39
Tabel 4.8 Peramalan Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja Tahun 2008-2010 41
Tabel 4.9 Jumlah Pengangguran Terbuka di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 1998-2007 41
Tabel 4.10 Peramalan Pengangguran Terbuka Tahun 2008-2010 43
Tabel 4.11 Jumlah Angkatan Kerja Yang Bekerja dan pengangguran Terbuka Tahun 1998-2010 44
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Pertambahan Penduduk dari tahun 1998-2010 32
Gambar 4.2 Pertumbuhan Angkatan Kerja dari tahun 1998-2007 34
Gambar 4.3 Pertumbuhan angkatan Kerja yang sudah Bekerja 36
Gambar 4.4 Peramalan Angkatan Kerja yang sudah bekerja dan pengangguran terbuka pada tahun 1998-2010 45
Gambar 5.1 Tampilan cara Pengaktifan Excel 50
Gambar 5.2 Tampilan Jendela Microshoft Excel 50
Gambar 5.3 Tampilan Menu Tools 51
Ganbar 5.4 Tampilan Menu Data Analisis 52
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesempatan kerja bagi setiap warga negara Indonesia merupakan hak yang dijamin
oleh undang-undang dasar Negara kita, khususnya dalam pasal 27 ayat 2 yang
berbunyi : “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak”, Demikian pula dalam GBHN / TAP MPR IV / 1978, manusia Indonesia atau
penduduk disebut modal dasar, disamping tujuh modal dasar lainnya, dengan cacatan :
“Apabila dapat dibina dan dikerahkan sebagai tenaga kerja yang efektif“. Jadi jelaslah
kiranya jumlah penduduk yang sangat besar, bukan menjadi modal dasar bahkan akan
menjadi beban nasional, jikalau tidak dapat dimanfaatkan sebagai tenaga kerja yang
efektif, artinya memperoleh kesempatan kerja.
Kesempatan kerja merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia (Human
Basic Needs) yang tidak ada bedanya dengan sandang, pangan dan papan serta juga
merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan suatu perekonomian. Yang mana kesempatan kerja dapat
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
perekonomian. Selain itu, indikator ini dapat digunakan sebagai tolak ukur
keberhasilan pemerintah dalam menjalankan kebijakan ekonomi.
Seiring dengan tuntutan akan kemajuan pertumbuhan ekonomi yang pesat di
Indonesia pada umumnya dan di daerah Kabupaten Tapanuli Selatan khususnya,
diperlukan tenaga-tenaga kerja yang professional. Hal ini diperlukan untuk
meningkatkan produktivitas usaha yang tinggi dan untuk meningkatkan taraf hidup
para pekerja, mengingat masih tingginya tingkat taraf hidup kemiskinan masyarakat
kita
Agar bisa bangkit dari keterpurukan tersebut pemerintah dan seluruh lapisan
masyarakat dituntut untuk bekerja keras. Apalagi kita sekarang telah mulai memasuki
era globalisasi dimana saling ketergantungan perekonomian lintas negara makin kuat
dan sarat dengan persaingan. Dengan demikian perlu penambahan dan persiapan di
berbagai bidang antara lain menyangkut Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka judul yang saya ambil untuk penulisan tugas
akhir ini adalah “Proyeksi Kesempatan Kerja di Kabupaten Tapanuli Selatan
Pada Tahun 2008-2010“, Dengan alasan agar dapat mengetahui seberapa besar
kesempatan kerja terutama di Kabupaten Tapanuli Selatan.
1.2 Permasalahan
Salah satu masalah pokok yang dihadapi pemerintah Indonesia adalah jumlah
penduduk yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi dan kualitas penduduk
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Kabupaten yang ada di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi.
Dengan demikian berkembangnya penduduk berarti bertambahnya penduduk usia
kerja yang berarti harus memperluas lapangan kerja baru.
Salah satu kebijakan pemerintah dalam mencapai sasaran perluasan lapangan
kerja adalah kebijakan regional yang diarahkan kepada peningkatan perencanaan dan
pelaksanaan usaha perluasan kesempatan kerja berdasarkan perencanaan daerah yang
terpadu.
1.3 Identifikasi Permasalahan
Untuk tidak mengaburkan pengertian dan analisa yang ditinjau maka penulis
memberikan batasan - batasan masalah sebagai berikut :
1. Peninjauan terfokus pada konsep umum mengenai jumlah penduduk, jumlah
angkatan kerja dan jumlah angkatan kerja yang sudah bekerja.
2. Data yang tersedia dianalisa dengan memakai metode geometrik dan metode
regresi linier sederhana.
3. Langkah akhir yang dilakukan hanya untuk meramalkan jumlah penduduk,
peluang kerja atau kesempatan kerja, jumlah pengangguran terbuka dan tenaga
kerja yang ada di Kabupaten Tapanuli Selatan Pada Tahun 2008 sampai
dengan 2010
4. Sumber data diperoleh hanya dari Kantor Badan Pusat Statistik Provinsi
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
1.4 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar
kesempatan masyarakat di Kabupaten Tapanuli Selatan untuk mendapatkan pekerjaan
dan seberapa besar jumlah tenaga kerja produktif tersebut dalam memenuhi lapangan
pekerjaan yang ada di Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2008-2010.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Medan dan
data yan g dianalisa bersumber dari kantor BPS Kabupaten Tapanuli Selatan.
Waktu pelaksanaan pembuatan Tugas Akhir itu sendiri dilaksanakan dari
bulan Februari – Maret 2008.
1.6 Metodologi Penelitian
Dalam melakukan pembahasan permasalahan, hal yang pertama adalah
mengumpulkan data yang diperoleh melalui BPS (Badan Pusat Statistik) dan
keterangan dikumpulkan melalui bahan-bahan tulisan diperpustakaan, internet yang
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
1.7 Tinjauan Pustaka
Untuk mengetahui proyeksi kesempatan kerja maka dipergunakan rumus untuk
peramalan jumlah penduduk sebagai berikut :
1. Trend Linier
Y = a + b X
Dimana : Y = Nilai Trend yang ditaksir.
X = Waktu.
a = Variabel Konstanta
b = Koefisien variabel x
2. Trend Geometris
Pt = Po ( 1 + r )t
( 1 + r )t =
0
P Pt
Maka r =
− 1 1 0 t t p p × 100%
Dimana : P0 = Banyaknya penduduk pada tahun awal
Pt = Banyaknya penduduk pada tahun akhir
t = Jangka waktu (dalam banyaknya tahun)
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
2. Tingkat Partisipasi Kesempatan Kerja (TPKK)
Kesempatan Kerja =
Kerja Angka
Jumlah
ja Be Yang
tan ker
× 100 %
1.8 Sistematika Penulisan
Untuk memenuhi target yang ditentukan dan memperoleh hasil yang maksimal dalam
penyusunan tugas akhir ini, penulis membagi tugas akhir ini dalam lima bab.
Masing-masing bab terdiri dari beberapa sub-bab yaitu sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang penulisan,
permasalahan yang ditimbulkan, identifikasi masalah, maksud dan
tujuan, lokasi penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan
sistematika penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS
Tinjauan teoritis dijelaskan dan dibahas mengenai pengertian-
pengertian yang menyangkut dengan penulisan tugas akhir dan
perumusan masalah.
BAB 3 : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini dibahas secara ringkas mengenai Sejarah BPS,
Kedudukan, Tugas dan Fungsi BPS, Masa pemerintahan Hindia
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
sampai sekarang, Tata Kerja BPS, Kegiatan BPS, Program
Pengembangan Statistik dan Struktur Organisasi BPS.
BAB 4 : PEMBAHASAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai pembahasan dan anlisa data
untuk mengetahui kesempatan kerja pada tahun yang akan datang.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini dijelaskan cara penggunaan rumus-rumus yang
dipakai dengan menggunakan program aplikasi excel.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil dari analisa dan pendugaan pada bab-bab sebelumnya
dirangkumkan pada bab ini. Selain kesimpulan, pada bab ini juga
memberikan saran-saran yang sifatnya membangun untuk
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian- pengertian
2.1.1 Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja identik dengan Sasaran Pembangunan Nasional, khususnya
pembangunan ekonomi, Oleh karena kesempatan kerja merupakan sumber pendapatan
bagi mereka yang memperoleh kesempatan kerja, disamping merupakan sumber dari
peningkatan Pendapatan Nasional melalui peningkatan Produk Nasional Bruto. Oleh
karena itulah dalam GBHN pun disebutkan, bahwa tujuan Pembangunan Nasional
disamping meningkatkan produksi nasional, maka pertumbuhan ekonomi harus
mempercepat pula pertumbuhan lapangan pekerjaan, oleh karena kesempatan kerja
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
dengan menumbuhkan rasa harga diri, sehingga memberikan isi kepada asas
kemanusiaan.
Kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan tenaga kerja
(Demand Forlabor) yaitu suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya lapangan
kerja yang siap diisi oleh para penawar kerja (pencari kerja). Pertumbuhan angkatan
kerja yang masih tinggi serta keterbatasan kesempatan kerja akan mengakibatkan
semakin meningkatnya tingkat pengangguran. Secara konsisten pertumbuhan
penduduk. Disamping itu angkatan kerja yang termasuk setengah pengangguran masih
tetap tinggi. Hal ini menandakan bahwa produktivitas para tenaga kerja tersebut belum
optimal. Dimana kesempatan kerja merupakan perbandingan antara angkatan kerja
yang bekerja terhadap angkatan kerja.
Sejak tahun 1976 hingga saat ini, konsep dan defenisi perihal ketenagakerjaan
yang dipakai Badan Pusat Statistik adalah sama. Konsep dan defenisi tersebut sesuai
dengan Labour Force Approach yang diperkenalkan oleh International Labour
Organization (ILO). Pendekatan inipun banyak diterapkan oleh Negara-neagra
berkembang selain di Indonesia.
Konsep dan defenisi yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik dalam
penelitian ketenagakerjaan sejak tahun 1976 adalah sebagai berikut :
1. Bekerja adalah mereka yang melakukan satu pekerjaan dengan maksud
memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
yang lalu (seminggu sebelum pencacahan). Dengan demikian pekerja keluarga
tanpa upah yang membantu dalam satu usah/kegiatan ekonomi, dimaksudkan
sebagia pekerja.
2. Setengah Pengangguran adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, tetapi
selama seminggu yang lalu tidak bekerja karena berbagai alasan seperti sakit,
cuti, menunggu panenan, mogok dan sebagainya, termasuk mereka yang sudah
diterima bekerja tetapi selama seminggu yang lalu belum bekerja. Mereka ini
dikategorikan sebagai bekerja.
3. Mencari pekerjaan adalah mereka yang tidak bekerja dan mencari pekerjaan
seperti mereka yang belum pernah dan atau mereka yang sudah pernah bekerja
karena sesuatu hal berhenti atau diberhentikan dan saling berusaha untuk
mendapatkan pekerjaan. Mereka ini dikategorikan sebagai pengangguran
terbuka. Seseorang yang mencari pekerjaan tetapi di salah satu pekerjaan atau
masih sedang bekerja, tetapi digolongkan sebagai bekerja.
4. Sekolah adalah mereka yang melakukan kegiatan, bersekolah disekolah formal
mulai dari pendidikan dasar sampai denagan tinggi selama seminggu yang lalu
sebelum pencacahan, termasuk yang sedang libur.
5. Mengurus Rumah Tangga adalah mereka yang mengurus rumaha tangga tanpa
mendapatkan upah misalnya ibu-ibu rumah tangga atau anaknya yang
membantu mengurus rumah tangga. Sebaliknya pembantu rumah tangga yang
mendapat upah walaupun pekerjaan rumah tangga dianggap bekerja.
6. Kegiatan lainnya adalah kegiatan selain disebutkan diatas, yakni mereka yang
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
jasmani (buta, bisu dan sebagainya) yang tidak mampu melakukan sesuatu
pekerjaan.
7. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (10 tahun dan lebih) yang bekerja
atau punya pekerjaan sementara tidak bekerja dan atau mereka yang mencari
pekerjaan. Mereka adalah penduduk usia kerja dengan kegiatan, seperti pada
butir 1, 2 dan 3 diatas selama seminggu sebelum pencacahan.
8. Bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja dengaan kegiatan seperti
pada butir 4, 5 dan 6 diatas selama seminggu sebelum pencacahan.
9. Tingkat partisipasi angkatan kerja atau dalam penulisan ini dinyatakan dengan
kesempatan/peluang kerja adalah persentase angkatan kerja terhadap total
penduduk usia kerja.
2.1.2 Metode Proyeksi
Dalam analisa psikologi, Proyeksi berarti “Mencetuskan inpulasi yang tidak sadar dari
diri sendiri dengn cara melihat sesuatu seakan memiliki inpulasi agresif secara tidak
sadar seringkali melihat atau memilki anggapan orang lain juga bersifat agresif“ (Anto
Dajan).
Dari hasil kutipan di atas dapat dikatakan bahwa proyeksi sendiri merupakan
suatu pengamatan akan sesuatu hal yang mana pengamatan itu dikembalikan kepada
jiwa pengamatan bagaimana dia menanggapi dan mencetuskan hasil pengamatannya
tersebut dengan menggunakan suatu evaluasi ataupun rumusan yang bersesuaian
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Proyeksi tingkat kesempatan kerja adalah melihat kedepan akan hasil
lowongan kerja tersebut dari tahun-tahun sebelumnya. Selain memproyeksikan tingkat
kesempatan kerja penulis juga melakukan proyeksi perkembangan penduduk pada
tahun yang sama yaitu tahun 2008-2010. Dimana proyeksi perkembangan penduduk
ini berguna untuk melihat seberapa besar kesempatan penduduk untuk mendapatkan
pekerjaan.
2.2 Metode Analisa Data
Dengan memperlihatkan data yang sudah diperoleh dapat dilakukan analisa sementara
dengan cara deskriftif. Adapun tahapan-tahapan analisa deskriftif yang dilakukan
sebagai berikut :
1. Melakukan analisa deskriftif tentang, perkembangan jumlah penduduk tahun
2008-2010
2. Melakukan analisa deskriftif tentang kesempatan kerja tahun 1998-2007.
2.2.1 Perumusan Masalah
Dalam Negara berkembang seperti Indonesia yang berpenduduk besar yang menjadi
salah satu masalah utama adalah pengangguran struktural yang sangat besar. Masalah
ini disebabkan oleh karena struktur ekonomi yang ada belum mampu menyerap
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Dengan permasalahan-permasalahan yang sudah dicetuskan pada bab
sebelumnya, penulis merumuskan permasalahan tersebut menjadi suatu rumusan
matematika guna mempermudah penulis dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Adapun dalam melakukan perumusan masalah tersebut memilki beberapa tahapan
sebagai berikut :
1. Perumusan untuk melakukan peramalan tentang jumlah penduduk pada tahun
2008-2010
2. Perumusan untuk melakukan peramalan tentang tingkat kesempatan kerja pada
tahun 2008-2010.
2.2.1.1 Perumusan Peramalan Jumlah Penduduk Tahun 2008-2010
Dengan memperlihatkan data dan melakukan analisa deskriftif di atas maka dapat
digunakan suatu formula (rumusan) untuk melakukan peramalan jumlah penduduk
pada tahun 2008-2010. Adapun rumusan yang dipergunakan adalah dengan rumusan
sebagai berikut :
Pt = P0 ( 1 + r )t
( 1 + r )t =
0
p pt
Maka
r = 1
1 0 − t t p p Keterangan :
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Pt = Banyaknya Penduduk pada tahun akhir
t = Jangka Waktu(dalam banyaknya tahun)
r = Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Dengan menggunakan rumus di atas maka jumlah penduduk tahun 2008-2010 dapat
diketahui.
2.2.1.2 Perumusan Peramalan Tingkat Kesempatan Kerja Tahun 2008-2010
Dengan memperhatikan data dan melakukan analisa deskriftif di atas maka dapat
digunakan suatu formula (rumusan) untuk melakukan peramalan tingkat kesempatan
kerja pada tahun 2008-2010. Adapun rumusan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + b X
Dimana
b =
(
) (
)( )
(
)
2 2∑
∑
∑
∑
∑
− Ν
− Ν
X X
Y X XY
dan a = Y −b X atau a =
Ν Χ − Ν
Υ
∑
∑
bKeterangan :
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
b = Koefisien variabel x
a = Variabel Konstanta
N = Banyaknya jumlah data
X = Jumlah dari variabel tahun
Y = Jumlah dari tenaga kerja
XY = Jumlah perkalian tenaga kerja dengan variabel tahun
Dengan menggunakan rumusan-rumusan yang sudah ada penulis melakukan
suatu pendugaan/peramlan tingkat kesempatan kerja tahun 2008-2010. Adapun alasan
penulis memilih rumusan tersebut adalah dengan melihat selisih pertumbuhan tenaga
kerja dari setiap tahunnya dan dari selisih tersebut melakukan pendugaan bahwa
tingkat kesempatan kerja setiap tahunnya mengalami pertumbuhan yang relatif
konstan.
Dari penggunaan sementara dan analisa deskriftif maka penulis
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
BAB 3
SEJARAH SINGKAT
BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia
Sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi empat masa pemerintahan di
Indonesia antara lain :
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Pada masa Hindia Belanda ini, Kantor Statistik pertama didirikan oleh direktur
Pertanian, Kerajinan, dan Perdagangan (Directur Van Landbouw Nijeverheid en
Handle), pada bulan februari 1920 dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi
tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik.
Pada bulan Maret tahun 1923, dibentuk suatu komisi untuk statistik yang
merupakan anggotanya tiap-tiap wakil departemen. Komisi tersebut diberi tugas
merencanakan tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan
dalam kegiatan dibidang statistik di Indonesia.
Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama
Center Kantoor Voor de Statistiek (CKS) atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke
Jakarta. Bersama dengan itu beralih juga pekerjaan Mekanisme Statistik perdagangan
yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA) yang disebut
sekarang Kantor Bea dan Cukai.
3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang
Pada bulan Juni 1944, pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan
statistik yang utamanya untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa ini
juga CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan
Statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana
kemerdekaan yaitu KPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik
Indonesia). Tahun1946, kantor KPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai sekuens
dari perjanjian Linggarjati. Sementara ini pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta
mengaktifkan kembali : CKS.
Berdasarkan edaran kementerian kemakmuran, tanggal 12 Juni 1950 No.
219/S.C, KPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statisik (KPS) berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada menteri kemakmuran. Dengan surat menteri
perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P/44, lembaga KPS dibawah dan
bertanggung jawab kepada menteri perekonomian, Selanjudnya keputusan menteri
perekonomian tanggal 24 September 1953 No. 18.099/m KPS dibagi menjadi 2 (dua)
bagaian, Yaitu bagaian research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan
tata usaha yang disebut Afdeling B.
Dengan keputusan presiden RI No. 131 tahun 1957, kementrian perekonomian
dipecah menjadi kementrian perdagangan dan kementrian perindustrian. Untuk
selanjudnya keputusan presiden RI No. 172 tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni
1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan Urusan Statistik yang semula
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang
Pada pemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam
perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang
handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan Organisasi
Biro Pusat Statistik.
Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan Struktur
Oraganisasi :
1. Peraturan Pemerintahan No. 16 tahun 1968 tentang Organisasi BPS.
2. Peraturan Pemerintahan No. 6 tahun 1980 tentang Organisasi BPS.
3. Peraturan Pemerintahan No. 2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi,
suasana dan tata kerja Biro Pusat Statistik.
4. Undang-undang No. 16 tahun 1997 tentang statistik.
5. Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang BPS.
6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja
BPS.
7. PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik.
Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintahan NO. 16 tahun 1968 yaitu yang
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
pemerintahan No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan
pemerintahan No. 16 tahun 1968, berdasarkan peraturan pemerintahan No. 6 tahun
1980 ditiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik kabupaten
ataua kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai
pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998
dengan keputusan presiden Republik Indonesia No. 86 tahun 1998 ditetapkan Badan
Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.
3.1.5 Program Pengembangan Statistik
Untuk mewujudkan pembangunan statistik, Badan Pusat Statistik dibagi dalam
4(empat) program yaitu :
a. Program Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik.
b. Program Penyempurnaan Sistem Informasi.
c. Program Pendidikan dan Aparatur Negara.
d. Program Peningkatan Saran dan Prasarana Aparatur Negara.
Adapun visi dari badan Pusat Statistik adalah menjadi informasi statistik
sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung
Sumber Daya Manusia yang berkualitas, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi informasi
yang mutakhir. Sedangkan misi Badan Pusat Statistik adalah untuk menjunjung
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
pembangunan statistik pada penyedian data statistik yang bermutu handal, efektif, dan
efesien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan
pengembangan ilmu pengetahuan statistik.
3.2 Kegiatan Badan Pusat Statistik
3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintahan non departemen yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada presiden (Kepres No. 86 tahun 1998), dalam
melaksanakan tugas berdasarkan beberapa ketentuan perundangan :
1. UU No. 16 tentang Statistik
2. Keputusan Presiden No. 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik
3. Peraturan Pemerintahan No. 15 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Statistik
Berdasarkan keputusan presiden No. 86 tahun 1998, dalam menyelenggarakan
statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerjasama, serta mengembangkan dan
membina statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi
yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik yaitu :
1. Perumusan Kebijakan Nasional di Bidang Statistik.
2. Menyusun Rencana dan Program Nasional di Bidang Statistik.
3. Penyelenggaraan Statistik Dasar.
4. Koordinasi dan Kerjasama Statistik dengan Instansi Pemerintahan Lembaga,
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
5. Penyusunan dan Pengembangan Pembakuan Konsep Defenisi, Klasifikasi dan
Ukuran-ukuran serta pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang
mendukung Penyelenggaraan Statistik.
6. Pelayanan data dan Informasi serta hasil Statistik kepada pemerintah dan
Masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan
sendiri maupun hasil komplisi produk Administrasi.
7. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara, baik langsung maupun tidak
langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan dasar statistik bagi masyarakat.
8. Pembinaan Penyeleggaraan statistik, Responden dan Penggunaan Statistik.
9. Pembinaan Sumber Daya Manusia di Lingkuangan BPS, Pembinaan
Pengedalian dan Pengawasan Administrasi di lingkungan BPS.
3.2.2 Tata Kerja Badan Pusat Statistik
Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerjasama teknis statistik didalam dan
di luar Negeri sesuai dengan bidang masing-masing dan harus melaporkan kepada
Kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsif koordinasi,
Integrasi, Sibronisasi dan Sinlifiksi baik dalam lingkunagan masing-masing antara
satuan unit organisasi di lingkungan BPS. Maupun dengan Instansi lainnya di luar
BPS sesuai dengan bidang masing-masing.
3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik
Sebagaimana dibuat dalam lampiran struktur organisasi kantor BPS Provinsi Sumatera
Utara, dipimpin oleh seorang kepala dibantu oleh bagian tata usaha. Bagian tata usaha
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
1. Sub Bagian Urusan Dalam
2. Sub Bagian Perlengkapan dan Perbekalan
3. Sub Bagian Keuangan
Uraian Tugas Bagian Tata Usaha :
1. Menyusun Program Kerja Tahunan Bagian.
2. Mengatur dan melaksanakan perhimpunan dan penyusunan program kerja
tahanan, baik rutin maupun proyek kantor BPS provinsi dan menyimpannya ke
BPS.
3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat menyurat,
pengadaan atau percetakan ke arsif, rumah tangga, pemeliharaan gedung,
keamanan dan ketertiban lingkungan serta perjalanan dinas dalam dan luar
Negeri.
4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang
meliputi penyusunan rencana kebutuhan, penyaluran dan pengemasan
penyimpanan pergudangan, Inventaris, Penghapusan serta pemeliharaan
peralatan dan perlengkapan.
5. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha
keuangan, perbendaharaan, Vertifikasi dan Pembukuan.
Sedang bidang Penunjang BPS ada 5 (Lima) bidang yaitu :
1. Bidang Statistik Produksi
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS pertanian, Industri serta BPS kontraksi
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Uraian tugas Bidang Statistik Produksi :
1. Menyusun proram tahunan bidang.
2. Yang termasuk ruang lingkup tugas bidang BPS Produksi adalah meliputi
pelaksanaan kegiatan statistik pertanian, industri, kontruksi, pertambangan,
energi dan statistik produksi lainnya yang ditentukan.
3. Mengtur ke ikutsertaan program latihan yang diselenggarakan oleh pusat
dibidang statistik produksi.
4. Membantu kepala kantor BPS atau pimpinan proyek atau bagian proyek untuk
menyiapkan program petugas bagian lapangan.
5. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di
pusat pelatihan serta mengatur penjahatan pelatihan.
6. Mengetur dan melaksanakan penjatahan dokumen yng diperlukan untuk
pelaksanaan lapangan.
2. Bidang Statistik Distribusi
Bidang Statistik distribusi mempunyai tugas melaksanakan kegitan BPS harga
konsumen, dan perdagangan besar, BPS keuangan dan harga produsen serta BPS
niaga dan jasa.
Uraian tugas Bidang Statistik Distribusi :
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
b. Yang termasuk ruang lingkup tugas bidang BPS distribusi adalah
meliputi harga konsumen dan perdagangan besar, keuangan harga
produsen, niaga dan jasa, serta statistik distribusi lainnya.
c. Mengatur ke ikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh
pusat di bidang statistik distribusi
d. Membantu kepala kantor BPS provinsi atau pimpinan proyek untuk
menyiapkan program tugas lapangan
e. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas
lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya.
f. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan
untuk pelaksanaan lapangan
3. Bidang Statistik Kependudukan
Bidang BPS kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS
Demografi, dan rumah tangga, BPS tenaga kerja, serta BPS kesejahteraan
Uraian tugas Bidang Statistik Kependudukan :
a. Menyusun program tahunan bidang
b. Yang termasuk ruang lingkup bidang BPS Statistik Kependudukan adalah
meliputi pelaksanaan kegiatan statistik demografi dan rumah tangga, ketenaga
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
c. Mengatur ke ikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat
dibidang statistik kependudukan
d. Membantu kepala kantor BPS provinsi atau pimpinan proyeksi atau pimpinan
bagian proyek untuk menyiapkan proram petugas lapangan
e. Mengatur dan mengkordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan
dipusat serta mengatur penjatahan pelatihannya
f. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Pengolahan Data
Sebelum mengolah tingkat kesempatan kerja terlebih dahulu penulis melakukan
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
kerja mempunyai pengaruh yang sangat besar dengan tingkat pertambahan penduduk
di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Adapun data yang dipaparkan penulis dalam penulisan tugas akhir ini adalah
hasil survei/sensus Kantor Statistik Kabupaten Tapanuli Selatan, dimana jumlah
[image:37.595.155.447.294.472.2]penduduk tersebut dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2007 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Banyak Jumlah Penduduk dan Selisih Pertahun di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 1998 s/d 2007
Tahun Jumlah Penduduk Selisih
1998 721.915 …….
1999 732.456 10.541
2000 728.799 -3.657
2001 743.372 14.573
2002 815.453 72.081
2003 831.891 16.438
2004 846.319 14.428
2005 804.575 -41.744
2006 820.438 15.863
2007 835.465 15.027
Sumber : BPS Kabupaten Tapanuli Selatan
Perkembangan jumlah penduduk yang terus meningkat menimbulkan suatu
permasalahan dimasa yang akan datang terutama untuk mendapatkan pekerjaan yang
merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Jumlah penduduk dari tahun 1998
sampai dengan 2007 yang terlihat pada tabel 4.1 diatas meningkat jumlahnya.
Dengan mempergunakan data yang ada pada tabel 4.1, penulis
memproyeksikan suatu data peramalan penduduk tahun 2008-2010 berguna untuk
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Tingkat pertumbuhan penduduk geometris adalah pertumbuhan penduduk
bertahap (discreate), yaitu dengan memperhitungkan pertumbuhan penduduk hanya
pada akhir tahun dari suatu periode. Adapun perhitungan yang dilakukan adalah
dengan metode geometris dimana metode ini menghitung pertumbuhan penduduk
secara garis besar (kasar), yaitu tanpa menghitung angka kematian dan migrasi.
Jumlah penduduk Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 1998
sebesar 721.915, dan pada tahun 2007 meningkat menjadi 835.465 orang. Maka dapat
dihitung besarnya laju pertumbuhan penduduk pertahun periode tahun 1998-2007.
Pt = P0 (1 + r )t
P0 = P1998 = 721.915
Pt = P2007 = 836.465
t = 9
r = ?
Jadi : Pt =P0 ( 1 + r )t
r = − 1 1 0 t p pt × 100% r = − 1 915 . 721 465 . 835 9 1 × 100%
r =
(
)
− 1 157 . 1 9 1 × 100%
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
r = 1.6199
Dengan asumsi laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan
sebesar 1.62 % pada periode tahun 1998-2007.
• Maka perhitungan pada tahun 1998 (setelah 1 tahun) jumlah penduduk
menjadi P1
atau
P1 = P0 (1 + r)
1998 = 721.915 (1 + 0.016199)
1998 = 733.609
• Maka perhitungan pada tahun 1999 (setelah 2 tahun) jumlah penduduk
menjadi P2
atau
P2 = P0 (1 + r)2
1999 = 721.915 (1 + 0.016199)2
1999 = 745.493
• Maka perhitungan pada tahun 2000 (setelah 3 tahun) jumlah penduduk
menjadi P3
atau
P3 = P0 (1 + r)3
2000 = 721.915 (1 + 0.016199)3
2000 = 757.569
• Maka perhitungan pada tahun 2001 (setelah 4 tahun) jumlah penduduk
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
atau
P4 = P0 (1 + r)4
2001 = 721.915 (1 + 0.016199)4
2001 = 769.841
• Maka perhitungan pada tahun 2002 (setelah 5 tahun) jumlah penduduk
menjadi P5
atau
P5 = P0 (1 + r)5
2002 = 721.915 (1 + 0.016199)5
2002 = 782.312
• Maka perhitungan pada tahun 2003 (setelah 6 tahun) jumlah penduduk
menjadi P6
atau
P6 = P0 (1 + r)6
2003 = 721.915 (1 + 0.016199)6
2003 = 794.984
• Maka perhitungan pada tahun 2004 (setelah 7 tahun) jumlah penduduk
menjadi P7
atau
P7 = P0 (1 + r)7
2004 = 721.915 (1 + 0.016199)7
2004 = 807.862
• Maka perhitungan pada tahun 2005 (setelah 8 tahun) jumlah penduduk
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
atau
P8 = P0 (1 + r)8
2005 = 721.915 (1 + 0.016199)8
2005 = 820.948
• Maka perhitungan pada tahun 2006 (setelah 9 tahun) jumlah penduduk
menjadi P9
atau
P9 = P0 (1 + r)9
2006 = 721.915 (1 + 0.016199)9
2006 = 834.248
• Maka perhitungan pada tahun 2007 (setelah 10 tahun) jumlah penduduk
menjadi P10
atau
P10 = P0 (1 + r)10
2007 = 721.915 (1 + 0.016199)10
2007 = 851.279
Maka dapat diperkirakan jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan pada
tahun 2008 sampai dengan 2010 sebagai berikut :
• Pada tahun 2008 (setelah 11 tahun) jumlah penduduk menjadi P11
atau
P11 = P0 (1 + r)11
2008 = 721.915 (1 + 0.016199)11
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
• Pada tahun 2009 (setelah 12 tahun) jumlah penduduk menjadi P12
atau
P12 = P0 (1 + r)12
2009 = 721.915 (1 + 0.016199)12
2009 = 875.450
• Pada tahun 2010 (setelah 113 tahun) jumlah penduduk menjadi P13
atau
P13 = P0 (1 + r)13
2010 = 721.915 (1 + 0.016199)13
2010 = 889.631
Tabel 4.2 Peramalan Penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 1998 s/d 2010
Tahun
Jumlah Penduduk
( Y ) t Pt
1998 721.915 1 733.609
1999 732.456 2 745.493
2000 728.799 3 757.569
2001 743.372 4 769.841
2002 815.453 5 782.312
2003 831.891 6 794.984
2004 846.319 7 807.862
2005 804.575 8 820.948
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
2007 835.465 10 851.279
2008* 11 861.494
2009* 12 875.450
2010* 13 889.631
Keterangan : * adalah hasil Peramalan Penduduk
Dengan mempergunakan tabel pada peramalan penduduk tersebut dapat dibuat
suatu diagram yang menunjukkan diagram garis linier pertumbuhan penduduk dari
tahun 1998 sampai dengan tahun 2010. Dengan diagram tersebut akan memberikan
suatu gambaran tentang pertumbuhan penduduk pada tahun-tahun yang akan datang.
Laju Pertumbuhan Penduduk Dari Tahun 1998-2010 0 200 400 600 800 1000
1998 2000 2002 2004 2006 2008* 2010*
Tahun Jl h .P en d u d u k Penduduk
Gambar 4.1 Pertumbuhan Penduduk dari tahun 1998-2010
4.1.1 Angkatan Kerja di Kabupaten Tapanuli Selatan
Pembahasan mengenai Keberadaan angkatan kerja di Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan, dalam hal ini penduduk yang berusia diatas 10 tahun digunakan data selama
1998-2007. Data-data tersebut diatas bersumber dari BPS Kabupaten Tapanuli Selatan
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Tabel 4.3 Jumlah Angkatan Kerja di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 1998-2007
Tahun Penduduk Angkatan Kerja Non Angkatan kerja
1998 721.915 326.025 395.890
1999 732.456 330.838 401.618
2000 728.799 336.929 391.870
2001 743.372 344.026 399.706
2002 815.453 480.818 330.316
2003 831.891 519.003 312.958
2004 846.319 418.762 427.557
2005 804.575 392.192 412.383
2006 820.438 399.619 420.819
2007 835.465 410.968 424.977
Sumber : BPS Kabupaten Tapanuli Selatan
Dari data diatas,diketahui selama periode 9 tahun (1998-2007) terdapat
pertambahan jumlah penduduk yang berusia 10 tahun keatas sebanyak 113.550 jiwa.
Hal ini berarti untuk tiap tahunnya terjadi penambahan penduduk sebesar 12.617 Jiwa.
Bertambahnya jumlah penduduk ini diikuti dengan bertambahnya jumlah angkatan
kerja yakni sebesar 9.449 jiwa pertahun.
Dengan mempergunakan tabel pada peramalan Angkatan Kerja tersebut dapat
dibuat suatu diagram yang menunjukkan diagram garis linier pertumbuhan Angktan
Kerja pada tahun 1998-2007 dan diagram garis linier pertumbuhan Non-Angkatan
Kerja. Dengan diagram tersebut akan memberikan suatu gambaran pertumbuhan
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Pertumbuhan angkatan Kerja Dan Non-Angkatan Kerja Dari tahun 1998-2007
0 100 200 300 400 500 600
1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008
Tahun Jl h .A n g ka ta n d an N o n -A n g ka ta n
Angkatan Kerja Non Angkatan kerja
Gambar 4.2 PertumbuhanAngkatan kerja dan Non-Angkatan Kerja dari tahun 1998-2007
4.1.2 Angkatan Kerja yang Sudah Bekerja di Kabupaten Tapanuli Selatan
Penduduk yang bekerja di Kabupaten Tapanuli Selatan setiap tahunnya selalu
menunjukkan trend yang menarik (lihat tabel 4.4 dan Diagram 4.2). Peningkatan
penduduk yang bekerja ini sebanding dengan peningkatan jumlah angkatan kerja.
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Tahun Jumlah Angkatan kerja Yang Bekerja Pengangguran Terbuka
1998 326.025 319.557 6.468
1999 330.838 321.315 9.523
2000 336.929 324.064 12.864
2001 344.026 338.008 6.018
2002 480.818 422.586 63.227
2003 519.003 437.712 81.291
2004 418.762 364.119 54.643
2005 392.192 347.839 44.353
2006 399.619 351.944 47.675
2007 410.968 356.778 54.190
Sumber : BPS Kabupaten Tapanuli Selatan.
Pada tahun 1998 jumlah orang yang bekerja di Kabupaten Tapanuli Selatan
sebanyak 3.19 ribu, kenaikan terjadi dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2003
meningkat menjadi 4.37 ribu. Penurunan terjadi pada tahun 2004 dan 2005 sebanyak
3.47 ribu. Pada tahun 2006 dan 2007 terjadi peningkatan menjadi 3.56 ribu.
Dengan mempergunakan tabel pada peramalan Angkatan Kerja yang Sudah
Bekerja dapat dibuat suatu diagram yang menunjukkan diagram garis linier
pertumbuhan Angktan Kerja Yang Bekerja dan diagram garis linier Pengangguran
Terbuka pada tahun 1998-2007. Dengan diagram tersebut akan memberikan suatu
gambaran pertumbuhan Angkatan Kerja Yang Bekerja dan pertumbuhan
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Pertumbuhan Angkatn Kerja Yang Bekerja dan Pengangguran Terbuka
Dari Tahun 1998-2007
0 100 200 300 400 500
1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008
Tahun jl h .Y an g B eker ja d an P en g an g g u ra n
Yang Bekerja Pengangguran Terbuka
Gambar 4.3 Pertumbuhan Angkatan Kerja Yang sudah Bekerja dan Pengangguran Terbuka
4.2Proyeksi
4.2.1 Proyeksi Angkatan Kerja di Kabupaten Tapanuli Selatan
Dari tabel 4.4 diatas dapat dilakukan proyeksi angkatan kerja tahun 2008-2010.
[image:47.595.121.509.86.414.2]Adapun proyeksi angkatan kerja tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5 Proyeksi Angkatan Kerja tahun 1998 s/d 2007 Di Kabupaten Tapanuli Selatan
Tahun Tahun ( X )
Angkatan Kerja
( Y )
XY X2
1998 0 326.025 0 0
1999 1 330.838 330.838 1
2000 2 336.929 673.858 4
2001 3 344.026 1.032.178 9
2002 4 480.818 1.923.272 16
2003 5 519.003 2.595.015 25
2004 6 418.762 2.512.572 36
2005 7 392.192 2.745.344 49
2006 8 399.619 3.196.952 64
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Jumlah ∑X = 45 ∑Y = 3.959.180 ∑XY=18.708.641 ∑X2 = 285
b =
(
) (
)( )
(
)
2 2∑
∑
∑
∑
∑
− Ν − Ν X X Y X XYb =
(
) ( ) (
)
( )
2) 45 ( 285 10 180 . 959 . 3 45 641 . 708 . 18 10 − − = 025 . 2 850 . 2 100 . 163 . 178 410 . 086 . 187 − − = 825 310 . 923 . 8
b = 10.816
a = Y- bX
=
(
∑
Y/n)
−b∑
(
X/n)
=
(
3.959.180/10) (
− 10.816) (
45/10)
= 395.918 - 48.672
a = 347.246
Y = a + bX
= 347.246 + 10.816 X
Dari perhitungan diatas maka dapat dilakukan suatu persamaan baru untuk
melaksanakan peramalan angkatan kerja tersebut adalah sebagai berikut :
Y = a + bX
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Dengan menggunakan persamaan diatas dapat dilakukan peramalan angkatan
kerja pada tahun 2008 sampai dengan 2010. Peramalan angkatan kerja pada tahun
tersebut adalah sebagai berikut :
Angkatan Kerja pada tahun 2008
Y = a + bX
Y = 347.246 + 10.816 ×10
= 455.406
Angkatan kerja pada tahun 2009
Y = a + bX
Y = 347.246 + 10.816 ×11
= 466.222
Angkatan Kerja pada tahun 2010
Y = a + bX
Y = 347.246 + 10.816 ×12
[image:49.595.142.449.296.547.2]= 477.038
Tabel 4.6 Peramalan Angkatan Kerja tahun 2008 s/d 2010 di Kabupaten Tapanuli Selatan
Tahun Tahun (X) Y
2008* 10 455.406
2009* 11 466.222
2010* 12 477.038
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
4.2.2 Proyeksi Angakatan Kerja Yang Sudah Bekerja di Kabupaten Tapanuli
Selatan
Dari tabel 4.4 diatas dapat dilakukan proyeksi angkatan kerja yang sudah bekerja
tahun 2008-2010. Adapun proyeksi angkatan kerja yang sudah bekerja tersebut adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.7 Proyeksi Angkatan Kerja Yang Sudah BekerjaTahun 1998 s/d 2007 di Kabupaten Tapanuli Selatan
Tahun Tahun (X) Yang Bekerja
( Y ) XY X
2
1998 0 319.557 0 0
1999 1 321.315 321.315 1
2000 2 324.064 648.128 4
2001 3 338.008 1.014.024 9
2002 4 422.586 1.690.344 16
2003 5 437.712 2.188.560 25
2004 6 364.119 2.184.714 36
2005 7 347.839 2.434.873 49
2006 8 351.944 2.815.552 64
2007 9 356.778 3.211.002 81
Jumlah ∑X = 45 ∑Y = 3.583.922 ∑XY=16.508.512 ∑X2 = 285
b =
(
) (
)( )
(
)
2 2∑
∑
∑
∑
∑
− Ν − Ν X X Y X XYb =
(
) ( ) (
)
( )
2) 45 ( 285 10 922 . 583 . 3 45 512 . 508 . 16 10 − − = 025 . 2 850 . 2 490 . 276 . 161 120 . 085 . 165 − − = 825 630 . 808 . 3
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
a = Y-bX
=
(
∑
Y/n)
−b∑
(
X/n)
=
(
3.583.922/10) (
− 4.617) (
45/10)
= 358.392 - 20.777
a = 337.615
Y = a +bX
= 337.615 + 4.617 X
Dari perhitungan diatas maka dapat dilakukan suatu peramalan baru untuk
melaksanakan peramalan angkatan kerja yang sudah bekerja tersebut adalah sebagai
berikut :
Y = a + bX
Y = 337.615 + 4.617 X
Dengan menggunakan persamaan diatas dapat dilakukan peramalan angkatan
kerja yang sudah bekerja pada tahun 2008 sampai dengan 2010. Peramalan angkatan
kerja yang sudah bekerja pada tahun tersebut adalah sebagai berikut :
Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja tahun 2008
Y = 337.615 + 4.617 ×10
=383.785
Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja tahun 2009
Y = 337.615 + 4.617 ×11
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja tahun 2010
Y = 337.615 + 4.617 ×12
= 393.019
Tabel 4.8 Peramalan Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja
Tahun 2008 s/d 2010 di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Tahun Tahun ( X ) Y
2008* 10 383.785
2009* 11 388.402
2010* 12 393.019
Keterangan : * adalah hasil peramalan angkatan kerja yang sudah bekerja
4.2.3 Proyeksi Pengangguran Terbuka
Dari tabel 4.4 diatas dapat dilakukan proyeksi pengangguran terbuka tahun
2008-2010. Adapun proyeksi pengangguran terbuka tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9 Proyeksi Pengangguran Terbuka pada tahun 1998 s/d 2007 di Kabupaten Tapanuli Selatan
Tahun Tahun (X) Menganggur
( Y ) XY X
2
1998 0 6.468 0 0
1999 1 9.523 9.523 1
2000 2 12.864 25.728 4
2001 3 6.018 18.054 9
2002 4 63.227 252.908 16
2003 5 81.291 406.455 25
2004 6 54.643 327.858 36
2005 7 44.353 310.471 49
2006 8 47.675 381.400 64
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Jumlah ∑X = 45 ∑Y = 380.252 ∑XY=2.220.107 ∑X2 = 285
b =
(
) (
)( )
(
)
2 2∑
∑
∑
∑
∑
− Ν − Ν X X Y X XYb =
(
) ( ) (
)
( )
2) 45 ( 285 10 252 . 380 45 107 . 220 . 2 10 − − = 025 . 2 850 . 2 340 . 111 . 17 070 . 201 . 22 − − = 825 730 . 089 . 5
b = 6.169
a = Y-bX
=
(
∑
Y/n)
−b∑
(
X/n)
=
(
380.252/10) (
− 6.169) (
45/10)
= 38.025 – 27.761
a = 10.264
Y = a +bX
= 10.264+ 6.169 X
Dari perhitungan diatas maka dapat dilakukan suatu peramalan baru untuk
melaksanakan peramalan pengangguran terbuka tersebut adalah sebagai berikut :
Y = a + bX
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Dengan menggunakan persamaan diatas dapat dilakukan peramalan
pengangguran terbuka pada tahun 2008 sampai dengan 2010. Peramalan
pengangguran terbuka pada tahun tersebut adalah sebagai berikut :
Pengangguran terbuka tahun 2008
Y = 10.264+ 6.169 ×10
=71.954
Pengangguran terbuka tahun 2009
Y = 10.264+ 6.169 ×11
= 78.123
Pengangguran Terbuka tahun 2010
Y = 10.264+ 6.169 ×12
= 84.292
Tabel 4.10 Peramalan Pengangguran Terbuka pada Tahun 2008 s/d 2010 di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Tahun Tahun ( X ) Y
2008* 10 71.954
2009* 11 78.123
2010* 12 84.292
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Salah satu cara untuk mengetahui seberapa banyak jumlah pengangguran
terbuka adalah dengan melihat selisih angkatan kerja dengan angkatan kerja yang
sudah bekerja. Maka untuk mengetahui jumlah pengangguran terbuka dapat dilihat
dari tabel 4.11.
Tabel 4.11 Jumlah Angkatan kerja, Angkatan kerja yang Bekerja dan Pengangguran Terbuka di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 1998 s/d 2010
Tahun Jumlah
Angakatan Kerja Yang Bekerja
Mencari Kerja (Pengangguran
Terbuka)
1998 326.025 319.557 6.468
1999 330.838 321.315 9.523
2000 336.929 324.064 12.864
2001 344.026 338.008 6.018
2002 480.818 422.586 63.227
2003 519.003 437.712 81.291
2004 418.762 364.119 54.643
2005 392.192 347.839 44.353
2006 399.619 351.944 47.675
2007 410.968 356.778 54.190
2008* 455.406 383.785 71.954
2009* 466.222 388.402 78.123
2010* 477.038 393.019 84.292
Berdasarkan tabel 4.11 diatas, terlihat bahwa jumlah angkatan kerja tahun
1998 sebesar 326.025 jiwa dan pada akhir tahun 2010 sebesar 477.038 jiwa. Dengan
demikian berarti rata-rata peningkatan angkatan kerja dari tahun 1998 s/d akhir tahun
2010 adalah sebesar 12.584 pertahun. Demikian juga halnya dengan jumlah angkatan
kerja yang sudah bekerja dari tahun 1998 s/d 2010 rata-rata peningkatannya sebesar
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Dari tabel tersebut terlihat juga angka pengangguran terbuka pada tahun 1998
sebesar 6.468, sedangkan pada tahun 2010 nanti diperkirakan akan mengalami
peningkatan menjadi 84.292. Meningkatnya angka pengangguran ini disebabkan
ketidaksesuaian antara permintaan dan penawaran tenaga kerja.
Dengan mempergunakan tabel pada peramalan angkatan kerja, yang bekerja
dan pengangguran terbuka tersebut dapat dibuat suatu diagram yang menunjukkan
diagram garis linier pertumbuhan angkatan kerja, angkatan kerja yang sudah bekerja
dan pengangguran terbuka dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2010. Dengan
diagram tersebut akan memberikan suatu gambaran tentang pertumbuhan angkatan
kerja, yang bekerja dan pengangguran terbuka pada tahun-tahun yang akan datang.
Peramalan Angkatan Kerja, Yang Bekerja dan Pengangguran Terbuka Dari Tahun 1998-2010
0 200 400 600
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008* 2009* 2010*
Tahun
Jumlah Angakatan Kerja Yang Bekerja
Mencari Kerja (Pengangguran Terbuka)
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
4.2.4 Proyeksi Kesempatan Kerja atau Peluang Kerja
Tingkat pengangguran terbuka yang terus meningkat, mengisyaratkan bahwa jumlah
angkatan kerja semakin tinggi sementara penerimaan tenaga kerja di berbagai sektor
usaha kecil. Dari tabel 4.11 dapat dilihat peluang kerja dari seluruh angkatan kerja.
Tabel 4.12 Kesempatan Kerja dari Seluruh Angakatan Kerja di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 1998 s/d 2010
Tahun Jumlah Angkatan Kerja % Peluang Kerja/Kesempatan Kerja
Bekerja Tidak Bekerja
1998 319.557 6.468 98.02
1999 321.315 9.523 97.12
2000 324.064 12.864 96.18
2001 338.008 6.018 98.25
2002 422.586 63.227 87.89
2003 437.712 81.291 84.34
2004 364.119 54.643 86.95
2005 347.839 44.353 88.69
2006 351.944 47.675 88.07
2007 356.778 54.190 86.81
2008* 383.785 71.954 84.27
2009* 388.402 78.123 83.31
2010* 393.019 84.292 82.39
Peluang kerja atau kesempatan kerja tahun 1998 adalah sebesar 98.02% artinya dari
100 orang angkatan kerja ada sekitar 98 orang yang bekerja. Berdasarkan hasil
proyeksi di tahun 2010 nanti akan diketahui peluang kerja sebesar 82.39 % yang
diperoleh dari :
Kesempatan Kerja = 100%
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
= 100%
037 . 477
019 . 393
×
= 82.39 %
Dengan kata lain 82 orang bekerja diantara 100 orang Angkatan Kerja , Angka
Angkatan Kerja yang tidak dapat ditampung oleh berbagai sektor usaha di Kabupaten
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain
sistem yang ada dalam desain sistem yang telah disetujui, menginstal, dan memulai
sistem baru/sistem yang diperbaiki.
Tujuan dari implementasi sistem adalah sebagai berikut :
1. Menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen sistem yang disetujui.
2. Menulis, menguji dan mendokumentasikan program-program dan
prosedur-prosedur yang diperlukan oleh dokumen desain sistem yang disetujui.
3. Memastikan bahwa personal dapat mengoperasikan sistem baru.
4. Memperhitungkan bahwa sistem memenuhi permintaan pemakai.
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
5.2Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam
programming (Coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam
bahasa pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang
sesuai dengan hasil desain tertulis. Tahapan implementsi harus dapat menentukan
basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga
desain yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri.
Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehinggga dapat
diketahui kehandalannya dari sistem yang ada dan sesuai dengan apa yang diinginkan.
Dalam pengolahan data pada karya ini penulis menggunakan satu perangkat lunak
sebagai implementasi sistem yaitu program excel dalam masalah memperoleh hasil
perhitungan.
5.3Pengaktipan Excel
Program excel merupakan suatu program spreadsheet yang paling mapan dewasa ini.
Program excel mempunyai banyak fasilitas seperti kemampuan kalkulasi yang sangat
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
database yang sangat mapan, kemampuan membuat dan mengelola grafik dengan
cepat, mudah dan menarik serta berbagai fasilitas lainnya.
Adapun cara pengaktipan excel adalah sebagai berikut :
1. Dari desktop klik start pada taskbar.
2. Lalu klik program.
3. Lalu pilih Microsoft excel, maka akan tampil jendela utama program aplikasi
[image:61.595.146.486.338.612.2]Microsoft excel pada layar monitor. Seperti pada gambar berikut ini :
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
[image:62.595.140.489.84.257.2]
Gambar 5.2 Tampilan Jendela Microsoft excel
5.4Fungsi Regresi Linier Sederhana
Metode regresi linier sederhana adalah suatu analisa yang menggunakan variabel yang
dicari atau diramalkan dengan hanya satu-satunya variabel bebas yang mempengaruhi
yang merupakan variabel waktu, dan sebagai variabel tak bebas adalah variabel yang
akan diramalkan, dimana dalam bentuk simbol yaitu X adalah variabel waktu dan Y
adalah variabel yang akan diramalkan.
Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan regresi sehingga
dapat dicari ramalan untuk periode selanjudnya yaitu :
1. Pada lembar kerja excel, masukkan data-data angkatan kerja.
2. Lalu hitunglah nilai dari perkalian x dan y dari data-data tersebut dengan
menggunakan rumus perkalian yaitu :
Eva Julianti Siregar : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008-2010, 2008. USU Repository © 2009
Gambar 5.3 Tampilan Menu Tools
b. Pada menu Analisis tool