• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR)Internal dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR)Internal dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara"

Copied!
162
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ( CSR ) INTERNAL DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP

KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. DARMASINDO INTIKARET TEBINGTINGGI SUMATERA UTARA

OLEH

ANDIKA JANUARDI 110521122

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Andika Januardi

Nim : 110521122

Program Studi : Manajemen Ekstensi

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia

Judul : Pengaruh Program Corporate Social Responsibility Internal dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara.

Medan, Mei 2014

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI S-1 EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

Nama : Andika Januardi

LEMBAR PENGESAHAN

Nim : 110521122

Program Studi : Manajemen Ekstensi

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia

Judul : Pengaruh Program Corporate Social Responsibility Internal dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara.

Dosen Pembimbing Dosen Pembaca Penilai

Dr. Elisabeth Siahaan, SE, M.Si

NIP: 19750920 200501 1 002 NIP:19741123 200012 2001 Dra. Yeni Absah, SE, M. Si

Ketua Program Studi

(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Nama : Andika Januardi

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nim : 110521122

Program Studi : Manajemen Ekstensi

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia

Judul : Pengaruh Program Corporate Social Responsibility Internal dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara.

Tanggal : ... Ketua Program Studi

NIP : 19620513 199203 2 001 Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si

Tanggal : ... Ketua Departemen

(5)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Program Corporate Social Responsibility Internal dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

LEMBAR PERNYATAAN

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapatkan izin, dan atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Mei 2014

(6)

ABSTRAK

PENGARUH PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

INTERNAL DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DARMASINDO

INTIKARET TEBING TINGGI SUMATERA UTARA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh program

corporate social responsibility internal dan lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara . Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi dokumentasi yang didapat dari berbagai informasi yang dimiliki PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara . Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana.

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa corporate social responsibility internal memiliki pengaruh sebesar 31 % terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara dan 69 % lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor selain corporate social responsibility internal dan lingkungan kerja fisik sebesar 96 % terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara dan 4 % lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor selain lingkungan kerja fisik. Secara parsial (Uji t) menunjukkan bahwa corporate social responsibility

internal mempunyai thitung sebesar (2,001) > nilai ttabel sebesar (1,67) dan

lingkugan kerja fisik mempunyai thitung sebesar (4,643) > nilai ttabel sebesar

(1,67) berarti variabel corporate social responsibility internal dan lingkungan kerja fisik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara.

(7)

ABSTRACT

INFLUENCE OF INTERNAL CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAM AND THE PHYSICAL WORK ENVIRONMENT TO THE

EMPLOYEES ' JOB SATISFACTION IN PT DARMASINDO INTIKARET HIGH CLIFF OF NORTH SUMATRA

The purpose of this research is to know the influence of internal corporate social responsibility program and the physical work environment to the employees ' job satisfaction in PT Darmasindo Intikaret high cliff of North Sumatra. This type of research is a descriptive analysis. The Data used are the primary and secondary data. Primary data collection was carried out through a questionnaire that was distributed to employees of PT Darmasindo Intikaret high cliff of North Sumatra, while secondary data obtained from studies of documentation obtained from various information owned by PT Darmasindo Intikaret high cliff of North Sumatra. Methods of analysis used is a simple linear regression analysis.

Results of research based on a simple linear regression analysis indicated that internal corporate social responsibility have influence the job satisfaction on PT Darmasindo Intikaret high cliff of North Sumatra of 31 % and 69%. The physical work environment amounting the job satisfaction on PT Darmasindo Intikaret high cliff of North Sumatra of 96 % and 4% influenced by factors other than the physical work environment. Partially (t-test) shows that corporate social responsibility have internal thitung (2,001) > ttabel (1,67) and physical work has

thitung (4,643) > ttabel (1,67), it can be concluded that there is a significant

influence of internal corporate social responsibility program and physical work environment have a significant influence on job satisfaction of employees of PT Darmasindo Intikaret high cliff of North Sumatra.

(8)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dalam

penulisan skripsi ini penulis mengangkat judul “Pengaruh Program Corporate Social Responsibility Internal Dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara.”.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda Drs.

Alvianto dan ibunda Dra. Endang Purmiati atas atas segala kasih sayang dan doa

yang tiada henti yang selalu dilimpahkan kepada penulis dan kepada saudara –

saudaraku, Ardianto Mey Lesmana, Aidil Noviansyah, Yumi, Annisa Terima

kasih untuk doa dan dukungannya. Namun berkat bantuan dan dorongan dari

berbagai pihak maka skripsi ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis

berterima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.ec.Ac,Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME dan Ibu Dra. Marhayanie, MSi selaku Ketua

dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si dan Ibu Dra. Friska Sipayung, M.si

selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S-I Manajemen Fakultas Ekonomi

(9)

4. Dosen Pembimbing saya Ibu Dr. Elisabeth Siahaan, SE, M.Ec yang telah

bersedia memberikan waktu, saran, tenaga dan pemikirannya untuk membantu

penulis didalam penyempurnaan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Yeni Absah, SE, M. Si selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah

menyediakan waktu, tenaga dan memberikan saran untuk membantu penulis

didalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Pengajar di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara, yang telah mendidik dan memberikan banyak

ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

7. Teman – teman mahasiswa Manajemen Ektensi 2011 yang telah banyak

memberi dukungan moril kepada penulis untuk penyelesaian skripsi ini.

8. Ucapan terimakasih kepada Kak Melly, Pak Suherman, Akhyar, Hendrik,

Chairanda, Rahma, Langga, Rani, Robi, Rudi, Fadli, Joe, Prawiro, Rahmida

Yuliasni dan teman-teman Tambal Band yang selalu memberikan dukungan,

nasihat serta kasih sayang kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun, dan semoga skripsi ini

bermanfaat. Terima Kasih.

Medan, Mei 2014 Penulis,

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9

2.1 Kepuasan Kerja ... 9

2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja ... 9

2.1.2 Manfaat Pemahaman Kepuasan Kerja ... 10

2.1.3 Teori Kepuasan Kerja ... 11

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja... ... 13

2.2 Corporate Social Responsibility (CSR) Internal ... 15

2.2.1 Pengertian Corporate Social Responbility (CSR) Internal ... 15

2.2.2 Manfaat Program CSR ... 19

(11)

2.2.4 Perilaku Perusahaan dalam Mengimplementasikan CSR ... 23

2.3 Lingkungan Kerja Fisik ... 24

2.3.1 Pengertian Lingkungan Kerja ... 24

2.3.2 Manfaat Lingkungan Kerja... 25

2.3.3 Faktor-Faktor Lingkungan Kerja Fisik ... 25

2.3.4 Layout Lingkungan Kerja ... 30

2.4 Penelitian Terdahulu ... 33

2.5 Kerangka Konseptual ... 35

2.5.1 Hubungan Corporate Social Responsibility Internal dengan Kepuasan Kerja ... 35

2.5.2 Hubungan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kepuasan Kerja ... 38

2.6 Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

3.1 Jenis Penelitian... 40

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

3.3 Batasan Operasional... 40

3.4 Defenisi Operasional ... 41

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 43

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

3.6.1 Populasi ... 44

3.6.2 Sampel ... 44

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 46

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 47

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 48

3.10 Teknis Analisis Data ... 50

(12)

3.11 Metode Analisis Data ... 51

3.11.1 Metode Analisis Regresi Linear Berganda ... 51

3.11.2 Pengujian Hipotesis ... 53

3.11.2.1 Uji Signifikansi Simultan (uji-F) ... 53

3.11.2.2 Uji Secara Parsial (Uji-t) ... 54

3.11.2.3 Koefisien Determinasi (R²) ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

4.1 Hasil Penelitian ... 55

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 55

4.1.1.1 Visi dan Misi Perusahaan ... 56

4.1.1.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha... 57

4.1.1.3 Proses Pembuatan Produk ... 57

4.1.1.3.1 Bahan ... 57

4.1.1.3.2 Bahan Tambahan ... 58

4.1.1.3.3 Bahan Penolong ... 59

4.1.1.4 Struktur Organisasi ... 60

4.1.1.5 Uraian Tugas ... 62

4.1.2 Analisis Deskriptif ... 68

4.1.2.1 Deskripsi Karakteristik Responden ... 68

4.1.2.2 Deskripsi Frekuensi Jawaban Responden ... 71

4.1.2.3 Analisis Uji Asumsi Klasik ... 80

4.1.2.3.1 Uji Normalitas Data... 80

4.1.2.3.2 Uji Heterokedastisitas ... 81

4.1.2.3.3 Uji Multikolonearitas ... 82

4.1.3 Analisis Statistik ... 83

4.1.3.1 Koefisien Regresi Linear Berganda ... 83

(13)

4.1.3.2.1 Uji Signifikansi Simultan ( Uji F ) ... 85

4.1.3.2.2 Uji Signifikansi Parsial ( Uji t ) ... 86

4.1.3.2.3 Uji Koefisien Determinasi ( R2 ) ... 88

4.2 Pembahasan ... 89

4.2.1 Pengaruh CSR Internal Dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan ... 89

4.2.2 Pengaruh CSR Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan ... 90

4.2.3 Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan ... 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

5.1 Kesimpulan ... 96

5.2 Saran ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 103

(14)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 42

3.2 Daftar Sampel ... 46

3.3 Hasil Uji Validitas ... 48

3.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 50

3.5 Hubungan Antar Variabel ... 52

4.1 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 68

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 69

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 69

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 70

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Bagian ... 70

4.6 Deskripsi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel CSR Internal ( X1 ) ... 71

4.7 Deskripsi Frekuensi Jawaban Responden Variabel Lingkungan Kerja Fisik ( X2 ) ... 74

4.8 Deskripsi Frekuensi Jawaban Responden Variabel Kepuasan Kerja Karyawan ( Y ) ... 76

4.9 Hasil Uji Multikoloneritas ... 83

4.10 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ... 84

4.11 Hasil Uji Signifikansi Simultan ( Uji F ) ... 86

4.12 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 87

(15)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 39

3.1 Pola Skala Interval ... 44

4.1 Struktur Organisasi... 61

4.2 Histogram ... 80

4.3 Pendekatan Grafik ... 81

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 105

2 Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas ... 112

3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 115

4 Tabulasi Jawaban Responden ... 118

5 Analisis Deskriptif ... 127

6 Uji Asumsi Klasik ... 141

(17)

ABSTRAK

PENGARUH PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

INTERNAL DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DARMASINDO

INTIKARET TEBING TINGGI SUMATERA UTARA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh program

corporate social responsibility internal dan lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara . Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi dokumentasi yang didapat dari berbagai informasi yang dimiliki PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara . Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana.

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa corporate social responsibility internal memiliki pengaruh sebesar 31 % terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara dan 69 % lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor selain corporate social responsibility internal dan lingkungan kerja fisik sebesar 96 % terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara dan 4 % lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor selain lingkungan kerja fisik. Secara parsial (Uji t) menunjukkan bahwa corporate social responsibility

internal mempunyai thitung sebesar (2,001) > nilai ttabel sebesar (1,67) dan

lingkugan kerja fisik mempunyai thitung sebesar (4,643) > nilai ttabel sebesar

(1,67) berarti variabel corporate social responsibility internal dan lingkungan kerja fisik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara.

(18)

ABSTRACT

INFLUENCE OF INTERNAL CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAM AND THE PHYSICAL WORK ENVIRONMENT TO THE

EMPLOYEES ' JOB SATISFACTION IN PT DARMASINDO INTIKARET HIGH CLIFF OF NORTH SUMATRA

The purpose of this research is to know the influence of internal corporate social responsibility program and the physical work environment to the employees ' job satisfaction in PT Darmasindo Intikaret high cliff of North Sumatra. This type of research is a descriptive analysis. The Data used are the primary and secondary data. Primary data collection was carried out through a questionnaire that was distributed to employees of PT Darmasindo Intikaret high cliff of North Sumatra, while secondary data obtained from studies of documentation obtained from various information owned by PT Darmasindo Intikaret high cliff of North Sumatra. Methods of analysis used is a simple linear regression analysis.

Results of research based on a simple linear regression analysis indicated that internal corporate social responsibility have influence the job satisfaction on PT Darmasindo Intikaret high cliff of North Sumatra of 31 % and 69%. The physical work environment amounting the job satisfaction on PT Darmasindo Intikaret high cliff of North Sumatra of 96 % and 4% influenced by factors other than the physical work environment. Partially (t-test) shows that corporate social responsibility have internal thitung (2,001) > ttabel (1,67) and physical work has

thitung (4,643) > ttabel (1,67), it can be concluded that there is a significant

influence of internal corporate social responsibility program and physical work environment have a significant influence on job satisfaction of employees of PT Darmasindo Intikaret high cliff of North Sumatra.

(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan organisasi dan industri yang pesat dewasa ini tidak lepas dari

pentingnya unsur sumber daya manusia di dalam organisasi, karena sumber daya

manusia adalah salah satu faktor pelaku dari semua kegiatan yang ada dalam

semua organisasi. Sumber daya manusia yang sangat penting dan sangat

menentukan, karena jika tidak ada sumber daya manusia yang handal maka akan

sulit bagi organisasi dalam mencapai tujuannya (Ghomes, 1995:2). Dalam hal ini,

karyawan menjadi kekayaan tersendiri dalam organisasi, mereka menjadi

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang selalu berperan aktip dalam

mewujudkan tujuan organisasi. Karyawan sebagai penunjang tercapai tujuan, akan

tetapi mereka memilki pikiran, perasaan dan keinginan yang mempengaruhi

sikap-sikapnya terhadap pekerjaannya. Sikap ini yang dikenal sebagai kepuasan

kerja yang ditimbulkan oleh pekerjaan, peralatan dan lingkungan (Hasibuan.

2006:202).

Kepuasan kerja memilki pengertian sebagai tingkat kesenangan atau rasa

puas dalam bekerja sehingga pekerjaan memilki sense of belongin kepada

pekerjaan atau perusahaan, loyal dan miliki rasa aman dalam bekerja. Sehingga

pekerjaan tidak mudah untuk pindah atau mengundurkan diri dari perusahaan

(20)

melaksanakan pekerjaaannya, sehingga hasil dari pekerjaannya akan lebih fokus

dan miliki pencapaian yang berkualitas.

Kepuasan kerja karyawan bermanfaat bagi peningkatan kinerja, dedikasi

dan kedisiplinan karyawan, karena kepuasan kerja merupakan sikap emosional

yang menyenangkan dalam pekerjaan, sikap ini dapat dicerminkan oleh moral

kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Sikap ketidakpuasan kerja akan dapat

berakibat pada produktivitas kedisiplinan karyawan menjadi menurun, yang pada

akhirnya mengganggu jalannya organisasi itu secara keseluruhan.

Banyak pendapat-pendapat tentang tingkat atau tolak ukur tingkat

kepuasan kerja sehingga hal ini tersebut menjadi lebih objektif. Karena tingkat

kepuasan suatu individu berbeda-beda. Sulit untuk memuaskan semua orang

sehingga semua hanya dapat dijalankan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Untuk menciptakan lingkungan yang produktif memang tidak mudah.

Butuh kontribusi langsung dari masing-masing anggota tim, agar suasana kerja

yang nyaman dan menyenangkan bisa tercapai dengan sendirinya. Hal ini perlu

diperhatikan para pimpinan perusahaan, mengingat kondisi lingkungan kerja yang

kondusif akan mendorong tiap anggota di dalamnya untuk menyelesaikan tugas

mereka dengan baik.

Dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik dan kondusif dapat

mempengaruhi produktivitas karyawan yang dengan kata lain dapat meningkatkan

keuntungan bagi perusahaan. Hubungan antara pekerja di dalam lingkungan kerja

(21)

pekerjaan itu sendiri. Manajemen dapat menentukan bagaimana untuk

memaksimalkan kinerja karyawan dengan menciptakan kepuasan kerja untuk

mereka. Hal tersebut difokuskan kepada motivasi personal dan infrastruktur dari

lingkungan kerja.

Kondisi lingkungan kerja tentunya memegang peranan penting terhadap

baik buruknya kualitas kinerja karyawan. Bila lingkungan kerja cukup nyaman

dan komunikasi di dalamnya berjalan lancar, maka kinerja yang dihasilkan pun

tentu akan maksimal. Seharusnya lingkungan kerja memberi rasa nyaman dan

puas. Namun sebaliknya, apabila lingkungan kerja tidak nyaman, dipenuhi dengan

kekacauan dan persaingan tidak sehat, maka akan tercipta kejenuhan dari para

karyawan yang pada akhirnya akan menurunkan motivasi kerja mereka dan

menciptakan tidak kepuasan dalam bekerja. Fenomena yang terjadi diperusahaan

tersebut dikarenakan karyawan kurang terpenuhi lingkungan fisik seperti: tidak

adanya ruang rapat. Oleh sebab itu lingkungan kerja segala sesuatu yang ada

disekitar karyawan pada saat bekerja, baik berbentuk fisik yang langsung atau

tidak langsung dan dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat bekerja

(Sedarmayanti 2007:17).

Pada hakekatnya setiap orang, kelompok dan organisasi mempunyai

tanggung jawab sosial (social responsibility) pada lingkungannya. Tanggung jawab sosial seseorang atau organisasi adalah etika dan kemampuan berbuat baik

(22)

Berbuat baik atau kebajikan merupakan bagian dari kehidupan sosial. Dari

segi kecerdasan, berbuat kebajikan adalah salah satu unsur kecerdasan spiritual.

Sementara dalam konteks perusahaan, tanggung jawab sosial itu disebut tanggung

jawab social perusahaan Corporate Social Responsibility (CSR).

Empat tahun belakangan ini Corporate Social Responsibility atau CSR memang sedang menjadi trend di Indonesia. Banyak orang berbicara tentang CSR dan semuanya bagus serta perusahaan yang melakukan corporate social responsibility (CSR) semakin banyak. Namun upaya sosialisasi harus terus dilakukan agar lebih banyak perusahaan menyadari dan memahami pentingnya

CSR. Memang diakui, di satu sisi sektor industri atau korporasi skala besar telah

mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi di

sisi lain ekploitasi sumber-sumber daya alam oleh sektor industri seringkali

menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan yang parah.

Seberapa penting CSR bagi perusahaan tetap menjadi wacana dalam

praktis bisnis, pro dan kontra ini tidak bisa dilepaskan dari fenomena perbenturan

kepentingan antara pencapaian profit dengan pencapaian tujuan sosial. Jika

diperhatikan, masyarakat sekarang hidup dalam kondisi yang dipenuhi beragam

informasi dari berbagai bidang, serta dibekali kecanggihan ilmu pengetahuan dan

tekhnologi. Pola seperti ini mendorong terbentuknya cara pikir, gaya hidup, dan

tuntutan masyarakat yang lebih tajam. CSR dapat diartikan sebagai komitmen

industri untuk mempertanggung-jawabkan dampak operasi dalam dimensi sosial,

(23)

perusahaannya. Melaksanakan CSR secara konsisten dalam jangka panjang akan

menumbuhkan rasa masyarakat terhadap kehadiran perusahaan.

Internal CSR adalah kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan

terhadap pihak-pihak didalam perusahaan ( http://internal-CSR+html). Internal

yang dimaksud dalam hal ini adalah karyawan. Pelaksanaan tanggung jawab

sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) tidak hanya membawa konsekuensi logis terhadap baik tidaknya citra perusahaan di masyarakat.

Pelaksanaan CSR juga berperan dalam peningkatan kinerja dan sumber daya

perusahaan yang semakin baik dari sebelumnya. Dalam hal ini kesejahteraan

hidup para karyawannya. Pelaksanaan CSR yang tepat adalah mengutamakan

lingkungan internal perusahaan terlebih dahulu. Kesejahteraan kehidupan

karyawan penting untuk menjaga kualitas kinerja dan sumber daya perusahaan.

Bentuk tanggung jawab sosial yang diberikan di lingkungan internal

perusahaan. Kedalam, tanggungjawab ini diarahkan kepada pemegang saham

dalam bentuk profitabilitas dan pertumbuhan. Seperti diketahui pemegang saham

telah menginvestasikan sumber daya yang dimilikinya guna mendukung berbagai

aktivitas operasional perusahaan, dan oleh karenanya mereka akan mengharapkan

profitabilitas yang optimal serta pertumbuhan perusahaan sehingga kesejahteraan

mereka dimasa depan juga akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu

perusahaan harus berjuang keras agar memperoleh laba yang optimal dalam

(24)

Disamping kepada pemegang saham, tanggung jawab sosial kedalam atau

internal juga diarahkan kepada karyawan, Karena hanya dengan kerja keras,

kontribusi, serta pengorbanan merekalah perusahaan dapat menjalankan berbagai

aktivitas serta meraih kesuksesan. Tentu saja hubungan antara perusahaan dengan

karyawan ini harus didasarkan pada prinsip hubungan yang saling menguntungkan

(mutually beneficial). Artinya perusahaan harus memberikan prinsip-prinsip keadilan, namun dipihak lain karyawan dituntut untuk memberikan kontribusi

yang maksimal bagi kemajuan perusahaan.

PT. Darmasindo IntiKaret Tebing Tinggi Sumatera Utara merupakan salah

satu perusahaan pabrik pengolahan karet yang telah melaksanakan program CSR

internal. Kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk

tanggung jawab perusahaan terhadap (CSR internal) perusahaan adalah :

1. Memberikan bantuan pendidikan beasiswa terhadap keluarga karyawan

yang berprestasi yang berguna untuk pengembangan sumber daya

manusia. bila beban biaya pendidikan telah ditanggung perusahaan, maka

minimal setengah dari biaya hidup keluarga karyawan dapat digunakan

untuk kesejahteraan hidup mereka.

2. Pendekatan Religi. Program peduli terhadap kebutuhan momen ibadah dan

hari besar keagamaan. Misalnya sebelum bulan puasa diadalan sukuran

dan memanggil anak yatim piatu.

3. Program wisata. Dalam hal ini karyawan yang berprestasi diberikan

(25)

4. Pelayanan kesehatan. Dalam hal ini karyawan dan keluarganya diberikan

bantuan pelayanan dan jaminan kesehatan.

Pelaksanaan CSR juga berperan dalam meningkatkan kinerja dan sumber

daya perusahaan agar lebih baik dari sebelumnya. Saat ini sejumlah perusahaan

menilai bahwa pelaksanaan CSR Internal adalah bagian dari peran sosial yang

dijalankan perusahaan. Melalui implementasi CSR Internal diharapkan karyawan

dapat merasakan tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Program Corporate Social Responsibility Internal dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja KaryawanPT. Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara”.

1.2. Perumusan Masalah

Atas dasar pertimbangan permasalahan serta asumsi tersebut di atas, maka

rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: Apakah Pengaruh

Program Corporate Social Responsibility Internal dan Lingkungan Kerja Fisik yang dilakukan oleh PT. Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara

berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan ?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis pengaruh program Corporate Social Responsibility

(26)

2. Untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan

karyawan.

3. Untuk menganalisis pengaruh program Corporate Social Responsibility

internal dan lingkungan kerja terhadap kepuasan karyawan

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat didalam penelitian ini adalah:

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi PT. Darmasindo IntiKaret Tebing Tinggi

Sumatera Utara dalam usaha meningkatkan kepuasan karyawan,

melalui program Corporate Social Responsibility dan lingkungan kerja .

2. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan sebagai sarana aplikasi terhadap

ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan dalam bidang manajemen

sumber daya manusia, khususnya mengenai Corporate Social Responsibility dan lingkungan kerja terhadap kepuasan karyawan. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan

dalam melakukan penelitian di masa mendatang, khususnya mengenai

(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kepuasan Kerja

2.1.1. Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan menunjukkan kemampuan organisasi dalam memenuhi

kebutuhan karyawannya. Pengertian kepuasan telah dikemukakan oleh beberapa

ahli. Menurut Keith David dan John Newstorm (2008:105) mengatakan kepuasan

kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya

pekerjaan karyawan. Menurut Handoko (2008:193) mengatakan bahwa kepuasan

kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan dan tidak menyenangkan

dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka.

Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual.

Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan

system nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan adanya perbedaan

pada masing-masing individu. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan

yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat

kepuasan yang dirasakan dan jika kepuasan kerja karyawan diperhatikan maka

karyawan akan bekerja sejauh kemampuannya agar memperoleh apa yang

(28)

karyawan, maka karyawan akan semakin giat bekerja sehingga produktivitas kerja

karyawan akan semakin tinggi pula.

Variabel-variabel yang menentukan kepuasan kerja adalah : kerja yang

secara mental menantang, kondisi kerja yang mendukung, dan rekan sekerja yang

mendukung yang membentuk suatu komitmen bersama. Katzel menyatakan

bahwa karyawan cenderung menyukai pekerjaan yang secara mental menantang.

Pada kodisi tantangan yang sedang kebanyakan karyawan akan mengalami

kesenangan dan kepuasan (Juliandi, 2005: 184).

2.1.2. Manfaat Pemahaman Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja ternyata merupakan topik yang sangat manarik dan

popular di kalangan para ahli psikologi industri dan manajemen. Hal ini terbukti

dari banyaknya penelitian yang dilakukan pada para pekerja yang bekerja di

sebuah organisasi besar. Manfaat pemahaman kepuasan kerja tersebut adalah

sebagai berikut As’ad (2005: 66)

1. Bagi individu

Penelitian tentang sebab dan sumber kepuasan kerjamemungkinkan

timbulnya usaha-usaha peningkatan kebahagiaan dankesejahteraan

hidup individu.

2. Bagi industri/organisasi

Penelitian mengenai kepuasan kerja dilakukan dalam rangka usaha

peningkatan produksi dan pengurangan biaya melalui perbaikan sikap

(29)

3. Bagi masyarakat

Dengan adanya pemahaman tentang kepuasan kerja sehingga

karyawan dapat meningkatkan kinerja mereka yang pada akhirnya

masyarakat akan menikmati hasil kapasitas maksimum dari sebuah

organisasi

2.1.3. Teori Kepuasan Kerja

Teori ini juga mencari landasan tentang proses perasaan orang terhadap

kepuasan kerja. Menurut Mangkunegara (2011:120) teori-teori kepuasan terdiri

dari enam yaitu:

1. Teori Keseimbangan (Equity Theory)

Menurut teori ini, puas atau tidak puasnya pegawai merupakan hasil

dari membandingkan antara input-outcome dirinya dengan perbandingan input-outcome pegawai lain. Jadi, jika perbandingan tersebut dirasakan seimbang maka pegawai tersebut akan merasa puas.

Tetapi, apabila tidak seimbang dapat menimbulkan dua kemungkinan,

yaitu ketidak seimbangan yang menguntungkan dirinya dan sebaliknya,

ketidak seimbangan yang menguntungkan pegawai lain yang menjadi

pembanding.

(30)

Menurut teori ini, apabila yang didapat pegawai ternyata lebih besar

dari pada apa yang diharapkan maka pegawai tersebut menjadi puas.

Sebaliknya, apabila yang didapat pegawai lebih rendah daripada yang

diharapkan, akan menyebabkan pegawai tidak puas.

3. Teori Pemenuhan Kebutuhan (Need Fulfillment Theory)

Menurut teori ini, kepuasan kerja karyawan bergantung pada terpenuhi

atau tidaknya kebutuhan pegawai. Pegawai akan merasa puas apabila ia

mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Makin besar kebutuhan

karyawan terpenuhi, makin puas pula karyawan tersebut. Bagitu pula

sebaliknya apabila kebutuhan pegawai tidak terpenuhi, pegawai itu

akan merasa tidak puas.

4. Teori Pandangan Kelompok (Social Reference Group Theory)

Menurut teori ini, kepuasan kerja karyawan bergantung pada pandangan

dan pendapat kelompok oleh para karyawan dianggap sebagai

kelompok acuan. Kelompok acuan tersebut oleh karyawan dijadikan

tolak ukur untuk menilai dirinya maupun lingkungannya. Jadi,

karyawan akan merasa puas apabila hasil kerjanya sesuai dengan minat

dan kebutuhan yang diharapkan oleh kelompok acuan.

5. Teori Dua Faktor (Two Factor Theory)

Teori ini menganjurkan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan merupakan

bagian dari kelompok variabel yang berbeda yaitu pemeliharaan dan

pemotivasian. Ketidakpuasan dihubungkan dengan kondisi disekitar

(31)

mencegah reaksi negatif dinamakan sebagai pemeliharaan. Sebaliknya

kepuasan ditarik dari faktor yang terkait dengan pekerjaan itu sendiri

atau hasil langsung daripadanya seperti sifat pekerjaan, prestasi dalam

pekerjaan, peluang promosi dan kesempatan untuk pengembangan diri

dan pengakuan. Karena faktor ini berkaitan dengan tingkat kepuasan

kerja tinggi dinamakan pemotivasian.

6. Teori Pengharapan (Exceptancy Theory)

Menurut teori ini, semakin besar kesesuaian antara harapan dan

kenyataan maka semakin puas seseorang, begitu pula sebaliknya.

2.1.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Mangkunegara (20011:120) mengatakan bahwa ada dua faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu :

1. Faktor Pegawai

Yaitu kecerdasan (IQ), kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi

fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi,

cara berpikir, persepsi, dan sikap kerja.

2. Faktor Pekerjaan

Yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat (golongan),

kedudukan, mutu pengawasan, jaminan financial, kesempatan promosi

(32)

Menurut Robbins (2006:76) bahwa faktor – faktor yang mendorong

kepuasan kerja adalah : ganjaran yang pantas, pekerjaan itu sendiri, rekan kerja

yang mendukung, kesesuaian kepribadian-pekerjaan. Menurut DeSantis dan Durst

dalam Panggabean (2002:130) faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar dapat

menimbulkan kepuasan kerja pada diri seorang karyawan yaitu :

1. Monetery/non-monetery, yaitu adanya penghargaan terhadap kinerja karyawan dari segi monetery misalnya gaji dan upah dan non-monetery

misalnya promosi dan lain-lain.

2. Karakteristik pekerjaan (job characteristics), yaitu berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri dimana ia berkaitan dengan cara bagaimana karyawan

menilai tugas-tugas yang ada dalam pekerjaannya.

3. Karakteristik kerja (work characteristics), merupakan faktor-faktor yang diduga dapat membantu atau menghalangi karyawan dalam pelaksanaan

tugas-tugasnya.

4. Karakteristik individu yang dianutnya, yaitu sikap dan perilaku yang ada

pada individu akibat dari nilai-nilai.

2.2. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) INTERNAL 2.2.1. Pengertian Corporate Social Responbility (CSR) INTERNAL

(33)

pembangunan berkelanjutan dengan mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial,

dan lingkungan dari kegiatannya. CSR terdiri dari dua bagian yaitu CSR internal

dan CSR eksternal. Internal maksudnya tanggung jawab sosial perusahaan

terhadap orang-orang yang berada di dalam perusahaan seperti supervisor,

karyawan pelaksana, manajer, pemegang saham dan direksi perusahaan. Eksternal

maksudnya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap orang-orang yang tidak

berkaitan langsung dengan perusahaan seperti pemerintah, pelanggan, komunitas,

masyarakat dan pemasok.

Susanto (2009:41) mendefinisikan Corporate Social Respobility adalah

untuk ini menekankan perlunya memberikan perhatian secara seimbang terhadap

kepentingan berbagai stakeholder yang beragam dalam setiap keputusan dan

tindakan yang diambil oleh para pelaku bisnis melalui perilaku yang secara sosial

bertanggung jawab.

Konsep Corporate Social Responsibility pertama kali dikemukakan oleh Bowen yaitu konsep Cost Benefit Ratio Social Benefit Ratio. Emil (1953) dalam Ardianto dan Machfuds (2011:39) menyimpulkan konsep Cost Benefit Ratio Social Benefit Ratio yaitu bahwa setiap perusahaan berskala besar hendaknya jangan hanya bermotivasi mencapai profit sebesar-besarnya dengan

membandingkan cost dan benefit tanpa sama sekali melihat ratio antara cost

dengan manfaat sosial dan keberadaan perusahaan terhadap lingkungan.

Pohan (2008:27) yaitu Corporate Social Responsibility internal adalah tanggung jawab moral perusahaan terhadap karyawan dengan membina hubungan

(34)

ketingkat atasan, menciptakan keterbukaan dari masalah informasi peraturan

perusahaan seluruhnya yang berkaitan dengan kemajuan dan kemunduran

perusahaan.

CSR Internal adalah tanggung jawab sosial perusahaan terhadap

lingkungan internalnya. Lingkungan internal yang dimaksud dalam hal ini adalah

karyawan. Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social

responsibility) tidak hanya membawa konsekuensi logis terhadap baik tidaknya

citra perusahaan di masyarakat. Pelaksanaan CSR juga berperan dalam

peningkatan kinerja dan sumber daya perusahaan yang semakin baik dari

sebelumnya. Implementasi CSR tersebut dapat diwujudkan dalam peran sosial

perusahaan terhadap lingkungan internal perusahaannya. Dalam hal ini

kesejahteraan hidup para karyawannya. Pelaksanaan CSR yang tepat adalah

mengutamakan lingkungan internal perusahaan terlebih dahulu.

Kesejahteraan kehidupan karyawan penting untuk menjaga kualitas kinerja

dan sumber daya perusahaan. Pelaksanaan CSR internal yang baik dan benar akan

memperbaiki aktivitas perusahaan tersebut. Perbaikan tersebut ditandai dengan

munculnya keunggulan kompetitif di internal perusahaan dan berdampak dalam

peningkatan kualitas dan profesionalisme karyawan. Beberapa contoh CSR

Internal adalah beasiswa bagi anak karyawan, program perumahan karyawan,

program kesehatan karyawan, hadiah umroh dan naik haji bagi karyawan

(35)

CSR Internal bertujuan untuk membangun rasa sikap peduli, persahabatan,

rasa memiliki baik antar karyawan, dan juga karyawan dengan perusahaan,

meningkatkan solidaritas, produktivitas, inovasi, dan kreativitas, dan yang paling

penting karyawan akan terfokus dengan pekerjaannya. CSR Internal perusahaan

ini dapat diwujudkan dalam berbagai aktivitas sosial. Contohnya adalah program

beasiswa bagi anak karyawan yang berprestasi dari tingkat SD sampai

Universitas, program perumahan karyawan, program koperasi karyawan, program

kesehatan karyawan: pemeriksaan kesehatan gratis, pembagian food suplemen

bagi peningkatan gizi anak, program sembako

Pelaksanaan CSR Internal yang baik dan benar akan memperbaiki aktivitas

perusahaan tersebut. Perbaikan tersebut ditandai dengan munculnya keunggulan

kompetitif di internal perusahaan dan berdampak dalam peningkatan kualitas dan

profesionalisme karyawan.

Karyawan menjadi sangat perhatian terhadap hal yang detail dalam

aktivitas kerjanya. Mereka fokus dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap

perusahaan. Selama melaksanakan program CSR bagi karyawannya, Ini berkat

kejujuran yang kian tumbuh di setiap karyawan. Jadi hendaknya perusahaan

membuat suatu CSR Internal, karena hal tersebut dapat mendatangkan banyak

keuntungan, diantaranya adalah karyawan akan merasa terbantu, karyawan akan

lebih mencintai perusahaan, membela perusahaan, dan juga akan meningkatkan

produktivitas dari karyawan tersebut. Dan yang paling penting adalah keluarga

(36)

dapat membantu dalam keberlangsungan hidup perusahaan (http//Rizky Fella CSR Internal ( Corporate Social Responsibility).htm)

CSR Internal sama halnya dengan CSR Eksternal yaitu sikap peduli atau

aktifitas sosial dari perusahaan dengan menggunakan uang dari keuntungan

perusahaan. Jika CSR Eksternal maka diberikan kepada pihak Eksternal

perusahaan seperti warga sekitar tempat perusahaan berdiri tetapi bisa juga untuk

pihak eskternal perusahaan yang lebih luas tergantung kebijakan perusahaan.

Sedangkan CSR Internal diperuntukkan untuk karyawan-karyawan perusahaan.

CSR Internal dilakukan untuk membangun rasa peduli, persahabatan dan rasa

saling memiliki antara karyawan dan perusahaan yang diwujudkan dalam berbagai

aktivitas sosial. Contoh CSR Internal yang sering dilakukan

perusahaan-perusahaan adalah program beasiswa bagi anak karyawan yang berprestasi dari

tingkat SD sampai Universitas, program perumahan karyawan, program koperasi

karyawan, program kesehatan karyawan, pemeriksaan kesehatan gratis,

pembagian food suplemen bagi peningkatan gixi anak dan program sembako.

Beberapa perusahaan juga menggunakan pendekatan religius dalam

pelaksanaan program CSR Internal seperti memberikan hadiah Umrah atau Haji

bagi karyawan yang berprestasi. Pelaksanaan CSR Internal didalam sebuah

perusahaan dapat dikatakan baik jika ditandai dengan munculnya keunggulan

kompetitif di internal perusahaan dan berdampak dalam peningkatan kualitas dan

(37)

2.2.2. Manfaat Program Corporate Social Responsibility

Dengan melaksanakan program CSR banyak sekali manfaat yang akan

diperoleh perusahaan (Untung, 2007:7) yaitu:

1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek

perusahaan. Kontribusi positif pasti akan mendongkrak reputasi dan

citra positif perusahaan. Inilah yang menjadi modal non financial utama bagi perusahaan dan stakeholder-nya yang menjadi nilai tambah bagi perusahaan untuk dapat tumbuh secara berkelanjutan.

2. Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial. Masyarakat sekitar

perusahaan merupakan komunitas utama perusahaan. Ketika mereka

mendapatkan manfaat dari keberadaan perusahaan, maka pasti dengan

sendirinya mereka ikut merasa memiliki perusahaan. Sehingga imbalan

yang diberikan ke perusahaan paling tidak adalah keleluasaan untuk

menjalankan roda bisnisnya di wilayah tersebut. Jadi program CSR

diharapkan menjadi bagian dari asuransi sosial yang akan menghasilkan

harmoni dan persepsi positif dari masyarakat terhadap eksistensi

perusahaan.

3. Mereduksi risiko bisnis perusahaan. Mengelola resiko ditengah

kompleksnya permasalahan perusahaan merupakan hal yang essensial

(38)

untuk memenuhi ekspektasi stakeholders pasti akan menjadi bom waktu yang dapat memicu risiko yang tidak diharapkan. Misalnya,

disharmoni dengan stakeholder hingga pembatalan atau penghentian operasi, yang ujungnya akan merusak dan menurunkan reputasi bahkan

kinerja perusahaan. Bila hal itu terjadi, maka perusahaan mengeluarkan

biaya yang mungkin justru berlipat besarnya dibandingkan biaya untuk

mengimplementasikan CSR. Karena itu, menepuh langkah antisipatif

dan preventif melalui penerapan CSR merupakan upaya investatif yang

dapat menurunkan risiko bisnis perusahaan.

4. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha. Track record

yang baik dalam pengelolaan CSR merupakan keunggulan bersaing

bagi perusahaan yang dapat membantu untuk memuluskan jalan menuju

sumber daya yang diperlukan perusahaan.

5. Membuka peluang pasar yang luas. Investasi yang ditanamkan untuk

program CSR ini dapat menjadi tiket bagi perusahaan menuju peluang

pasar yang terbuka lebar. Termasuk didalamnya akan memupuk

loyalitas konsumen dan menembus pangsa pasar baru. Sudah banyak

bukti akan resistensi konsumen terhadap produk-produk yang tidak

mengikuti aturan dan tidak dianggap terhadap isu sosial dan

lingkungan.

6. Mereduksi biaya misalnya terkait dampak pembuangan limbah. Banyak

(39)

penghematan biaya yang merupakan buah dari implementasi dari

penerapan program tanggung jawab sosialnya. Yang paling mudah

dipahami adalah upaya untuik mereduksi limbah melalui proses

daurulang ke siklus produksi. Di samping mereduksi biaya, proses itu

tentu juga mereduksi buangan keluar sehingga menjadi aman.

7. Memperbaiki hubungan dengan stakeholder. Implementasi program CSR tentunya akan menambah frekuensi komunikasi dengan

stakeholder. Nuansa seperti itu dapat membentangkan karpet merah bagi terbentuknya kepercayaan kepada perusahaan.

8. Memperbaiki hubungan dengan regulator. Perusahaan yang

menerapkan program CSR pada dasarnya merupakan upaya untuk

meringankan beban pemerintah sebagai regulator. Sebab pemerintah

yang menjadi penanggung jawab untuk mensejahterakan masyarakat

dan melestarikan lingkungan. Tanpa bantuan dari perusahaan,

umumnya terlalu berat bagi pemerintah untuk menanggung beban

tersebut.

9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. Kesejahteraan

yang diberikan para pelaku CSR umumnya sudah jauh melebihi

standard normatif kewajiban yang dibebbankan oleh perusahaan. Oleh

karenanya wajar bila karyawan menjadi terpacu untuk meningkatkan

kinerjannya. Disamping itu, reputasi perusahaan yang baik dimata

(40)

10. Peluang mendapatkan penghargaan. Banyak reward ditawarkan bagi penggiat CSR, sehingga kesempatan untuk mendapatkan kans yang

cukup tinggi.

2.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi CSR

Menurut Wibisono (2007:7) implementasi CSR pada umumnya

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Komitmen pimpinannya

Perusahaan yang pimpinannya tidak tanggap dengan masalah sosial,

jangan diharap akan memedulikan aktivitas sosial.

2. Ukuran dan kematangan sosial

Perusahaan besar dan mapan lebih mempunyai potensi member

kontribusi ketimbang perusahaan kecil dan belum mapan.

3. Regulasi dan sistem perpajakan yang diatur pemerintah

Semakin amburadul regulasi dan penataan pajak akan membuat

semakin kecil ketertarikan perusahaan untuk memberikan donasi dan

sumbangan sosial kepada masyarakat. Sebaliknya, semakin kondusif

regulasi atau semakin besar insentif pajak yang diberikan, akan lebih

berpotensi memberi semangat kepada perusahaan untuk berkontribusi

(41)

2.2.4. Perilaku Perusahaan dalam Mengimplementasikan CSR

Untung (2007:7) mengkategorikan perilaku perusahaan dalam

mengimplemenmtasikan CSR menjadi 4 peringkat, yaitu:

1. Hitam

Perusahaan ini menjalankan bisnisnya semata-mata untuk

kepentingannya sendiri dan tidak peduli pada aspek lingkungan dan

sosial sekeliling dalam menjalankan usahanya.

2. Merah

Perusahaan ini memiliki kecendrungan mengeksploitasi sumberdaya

melampaui daya dukung ekologi, sosial, dan ekonomi serta secara

kolektif menghasilkan dampak negatif ditingkatkan regional bahkan

global. Perusahaan mungkin mulai memperaktikkan CSR, namun

memandangnya hanya sebagai komponen biaya yang akan mengurangi

keuntungannya.

3. Biru

Perusahaan ini menganggap praktik CSR akan memberi dampak positif

terhadap usahanya, karena perusahaan menilai CSR sebagai investasi,

bukan biaya. Perusahaan secara sukarela memperaktikkan CSR karena

meyakini bahwa investasi sosial ini akan berbuah pada lancarnya

operasional perusahaan, disamping citra dan reputasi yang positif juga

(42)

4. Hijau

Perusahaan ini dengan tulus memperaktekkan CSR. CSR telah

ditempatkkan pada strategi inti dan jantung bisnis perusahaan. Bagi

perusahaan, CSR tidak sekedar dianggap sebagai suatu keharusan,

namun merupakan suatu kebutuhan, CSR bukan lagi sebagai modal

sosial. Perusahaan percaya, ada nilai tukar atas aspek lingkungan dan

aspek sosial terhadap aspek ekonomi.

2.3. Lingkungan Kerja Fisik

2.3.1. Pengertian Lingkungan Kerja Fisik

Menurut Sedarmayanti (2001:31), “Lingkungan kerja fisik adalah semua

keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat

mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun

dimensi yang digunakan yaitu lingkungan kerja fisik dengan melihat indikatornya

yaitu ruangan, sirkulasi udara, dan kebersihan. Lingkungan kerja fisik dapat

dibagi dalam dua kategori, yakni:

1. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan ( Seperti: pusat

kerja, kursi, meja ).

2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut

lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya

temperature, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan,

getaran mekanis, bau tidak sedap, warna dan lain-lain. Untuk dapat

(43)

langkah pertama adalah harus mempelajari manusia, baik mengenai fisik

dan tingkah lakunya maupun mengenai fisiknya, kemudian digunakan

sebagai dasar memikirkan lingkungan fisik yang sesuai.

2.3.2. Manfaat Lingkungan Kerja

Manfaat lingkungan kerja adalah menciptakan gairah kerja, sehingga

produktivitas kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena

bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan

dengan tepat. Artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam

skala waktu yang ditentukan. Kinerjanya akan dipantau oleh individu yang

bersangkutan dan tidak akan membutuhkan terlalu banyak pengawasan serta

semangat juangnya akan tinggi (Arep, 2003).

2.3.3. Faktor-faktor lingkungan kerja fisik

(Alex. S. Nitisemito, 2002 : 183) Berdasarkan definisi tersebut dapat

dinyatakan lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

karyawan bekerja yang mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan beban

tugasnya. Masalah lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangatlah penting,

dalam hal ini diperlukan adanya pengaturan maupun penataan faktor-faktor

lingkungan kerja fisik dalam penyelenggaraan aktivitas organisasi. Lingkungan

kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat

(44)

lingkungan kerja fisik adalah sebagai berikut : pewarnaan, penerangan, udara

suara bising, ruang gerak, kebersihan.

Berdasarkan faktor-faktor di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Pewarnaan

Masalah warna dapat berpengaruh terhadap karyawan didalam

melaksanakan pekerjaan, akan tetapi banyak perusahaan yang kurang

memperhatikan masalah warna. Dengan demikian pengaturan

hendaknya memberi manfaat, dalam arti dapat meningkatkan semangat

kerja karyawan. Pewarnaan pada dinding ruang kerja hendaknya

mempergunakan warna yang lembut.

Warna yang baik dipakai pada ruangan yang sempit adalah warna

putuh, karena dengan putih ruangan tersebut akan nampak lebih luas,

bersih yang dapat membantu pekerjaan yang memerlukan ketelitian. Di

sini bukan warna saja yang perlu diperhatikan, karena kombinasi

warna yang salah dapat menimbulkan rasa yang kurang menyenangkan

bagi orang yang memandangnya. Rasa yang tidak menyenangkan akan

menyebabkan turunnya semangat kerja karyawan, masalah warna

bukan hanya pada dinding saja, namun juga warna mesin, peralatan

dan bahkan warna seragam yang dikenakan oleh karyawan.

Sistem penerangan yang mempergunakan dinding atau sebagai

pembaur sinar, kembali dapat mempengaruhi warna yang

dipergunakan dalam ruangan kerja karyawan, sehingga dapat

(45)

2. Penerangan

Penerangan dalam ruang kerja karyawan memegang peranan yang

sangat penting dalam meningkatkan semangat karyawan sehingga

mereka akan dapat menunjukkan hasil kerja yang baik, yang berarti

bahwa penerangan tempat kerja yang cukup sangat membantu

berhasilnya kegiatan-kegiatan operasional perusahaan.

Atas dasar hal tersebut di atas maka, pemeliharaan sistem penerangan

ini sangat diperlukan di dalam suatu perusahaan, walaupun demikian

sistem penerangan ini hanya menunjang saja bukan satu-satunya faktor

yang menentukan berhasilnya proses produksi. Disamping faktor

penerangan, faktor-faktor lain juga harus diperhatikan.

3. Udara

Di dalam ruangan kerja karyawan dibutuhkan udara yang cukup,

dimana dengan adanya pertukaran udara yang cukup, akan

menyebabkan kesegaran fisik dari karyawan tersebut. Suhu udara yang

terlalu panas akan menyebabkan menurunnya semangat kerja

karyawan di dalam melaksanakan pekerjaan.

Adapun suhu udara atau temperatur ruang kerja karyawan yang didapat

dipertahankan baik pada musim panas maupun di musim dingin adalah

bahwa suhu udara harus dipertahankan di bawah 21 derajat celcius

(46)

4. Suara bising

Bunyi bising sangat diperhatikan, karena dapat membantu kesenangan

kerja, merusak pendengaran dan dapat menimbulkan komunikasi yang

salah. Oleh karena itu setiap perusahaan selalu berusaha untuk

menghilangkan suara bising tersebut atau paling tidak menekannya

untuk memperkecil suara bising tersebut. Dengan terganggunya

seseorang atau karyawan didalam melaksanakan pekerjaan

mengakibatkan pekerjaan tersebut salah sehingga jumlah dan mutu

barang yang dihasilkan menurun.

Kemampuan perusahaan di dalam menyediakan dana untuk keperluan

pengendalian suara bising tersebut, juga merupakan salah satu faktor

yang menentukan pilihan cara pengendalian suara bising dalam suatu

perusahaan. Suara bising dapat dihindari dengan suatu tindakan

seperti:

a. Mengurangi intensitas dari bunyi itu pada sumbernya dengan

mengadakan perubahan atau modifikasi mesin secara mekanis.

b. Mencegah terpencar atau meluasnya suara bising tersebut dengan

mengisolasikan atau menutup rapat-rapat suara bising tersebut.

c. Menghindari adanya alunan suara yang memantulkan dengan jalan

menyerap suara itu dengan bahan-bahan penyerap suara itu seperti

(47)

5. Ruang gerak

Dalam suatu perusahaan hendaknya karyawan yang bekerja mendapat

tempat yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas.

Seseorang tidak mungkin dapat bekerja dengan tenang jika tempat

yang tersedia tidak dapat memberikan kenyamanan.

Padatnya tempat sama ruang gerak yang sempit dapat mengurangi

semangat kerja karyawan dalam melakukan aktivitasnya. Dengan

demikian ruang gerak di dalam melaksanakan pekerjaan perlu

diperhatikan, sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik, dan

begitu juga sebaliknya jika ruang gerak terlalu lebar akan

mengakibatkan pemborosan biaya.

Oleh karena itu ruang gerak untuk tempat karyawan bekerja

seharusnya direncanakan terlebih dahulu agar para karyawan tidak

terganggu di dalam melaksanakan pekerjaan disamping itu juga

perusahaan harus dapat menghindari dari pemborosan dan menekan

pengeluaran biaya yang banyak.

6. Kebersihan

Di dalam suatu perusahaan hendaknya menjaga kebersihan

lingkungan, sebab kebersihan lingkungan dapat mempengaruhi

kesehatan jiwa seseorang. Dapat dibayangkan bila anda bekerja pada

suatu tempat yang penuh dengan debu dan bau yang tidak sedap,

(48)

Dengan adanya lingkungan yang bersih karyawan akan merasa senang

sehingga semangat kerja karyawan akan meningkat.

Kebersihan lingkungan, bukan hanya berarti kebersihan di tempat

mereka bekerja, tetapi lebih luas misalnya kamar kecil yang berbau

tidak enak dan dapat menimbulkan rasa yang kurang menyenangkan.

Bagi perusahaan hendaknya ikut bersama-sama menjaga kebersihan

karena hal itu merupakan tanggungjawab kita bersama. Masalah

kebersihan juga tergantung dari konstruksi gedung yang sedemikian

rupa sehingga dapat memudahkan di dalam menjaga kebersihan.

2.3.4. Layout Lingkungan Kerja

Istilah tata ruang kantor berasal dari bahasa inggris, yaitu Office Layout

atau sering disebut juga layout saja. Tata ruang kantor adalah pengaturan

perabotan, mesin, dan sebagainya di dalam ruangan yang tersedia.

Ada beberapa ahli yang mendefinisikan tata ruang kantor diantaranya, sebagai

berikut :

1. Menurut George Terry yang disadur dari The Liang Gie menyatakan

“Tata ruang kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan

dalam penggunaan ruang secara terperinci dari ruang ini untuk

menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang

dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang

(49)

2. Menurut Littlefield dan Peterson menyatakan “Tata ruang kantor dapat

dirumuskan sebagai penyusunan perabotan dan alat perlengkapan pada

luas lantai yang tersedia” (2000:117).

Tata ruang kantor disusun berdasarkan aliran pekerjaan kantor

sehingga perencanaan ruangan kantor dapat membantu para pekerja

dalam meningkatkan produktifitas. Selain itu pengaturan tata ruang

kantor yang baik akan memberikan keuntungan-keuntungan,

diantaranya :

a. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai, karena

berjalan mondar-mandir yang sebetulnya tidak perlu.

b. Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.

c. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu

luas lantai tertentu dapat dipergunakan untuk keperluan yang

sebanyak-banyaknya.

d. Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yang

akan memenuhi suatu bagian tertentu. (The Liang Gie, 2000:162).

Akibat perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini,

mengakibatkan penerapan tata ruang kantor ditujukan untuk

meningkatkan produktivitas kerja. Dari beberapa pakar yang

mengutarakan tentang pengertian tata ruang, diantaranya George R.

Terry dalam buku office management and Control tahun 1958

(50)

“Office layout in the dertemination of space requirement and the

detailed utilization of this space in order to provide a practical

arrangement of the physical factors considered necessary for the

execution of the officework within reasonable cost”. (Tata ruang

kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan ruang dan tentang

penggunaanya secara terinci dari ruangan tersebut untuk

menyiapkan suatu susunan praktis dari faktor-faktor fisik yang

dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya

yang layak). Dengan kata lain, arti tata ruang kantor dapat pula

diutarakan sebagai pengaturan dan penyusunan seluruh mesin

kantor, alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat

yang tepat, sehingga pegawai dapat bekerja dengan baik, nyaman,

leluasa dan bebas untuk bergerak, sehingga tercapai efisiensi kerja.

2.4. Penelitian Terdahulu

Munthe (2008) melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Coporate

Social Responsibility terhadap karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV

Persero Medan”. Sampel penelitian ini adalah karyawan PT. Perkebunan

Nusantara IV baik karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana. Penelitian ini

menggunakan metode penelitan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

CSR internal sudah baik dilaksanakan di perusahaan ini. Hal ini terlihat dari pihak

manajemen yang memperhatikan karyawan dengan melakukan peningkatan upah

(51)

program jamsostek, fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja, PT.Perkebunan

Nusantara IV mempunyai klinik sendiri yang sudah cukup memadai dan kantor

SP-BUN, dan memberikan berbagai Tunjangan dan bonus bagi karyawan.

Indarti (2008) melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Coporate Social Responsibility terhadap kepuasan kerja pada BUMN Propinsi Riau”. Sampel penelitian ini adalah karyawan administrasi yang berada di kantor pusat

atau cabang utama yang berkedudukan di ibu kota Propinsi Riau yaitu Pakanbaru.

Data dihimpun pada bulan Juni - Agustus 2008, dengan total responden sebanyak

272 orang. Penelitian ini menggunakan metode penelitan kualitatif. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa tidak berpengaruhnya CSR di BUMN Propinsi

Riau terhadap kepuasan kerja karyawan, kemungkinan disebabkan CSR yang

dijalankan tidak disosialisasikan secara luas kepada karyawan, tidak melibatkan

karyawan, implementasi CSR masih rendah, belum menjadi budaya dan strategi

perusahaan.

Annisa (2010) Peneltian ini difokuskan untuk melihat hubungan antara

lingkungan kerja dengan kepuasan kerja pada divisi sumber daya manusia

PT Surveyor Indonesia. Penelitian ini menggunakan 7 indikator dari sedarmayanti

untuk lingkungan kerja dan 2 indikator dari Michigan assesement questionnaire

( Camman, Fichman, Henkins dan Klesh, 1979 ) untuk kepuasan kerja. Penelitian

menggunakan metode kuantitatif. Data dikumpulkan dengan cara survey, yang

menggunakan kuesioner. Populasi terdiri dari 40 orang, yang berarti

menggunakan total sampling. Penelitian menggunakan faktor analisi untuk

(52)

hubungan ada atau tidaknya hubungan antara kedua variable maka digunakan

tekhnik analisis spearmen. Hasil dari pengukuran tersebut ditemukan bahwa

hubungan lingkungan kerja dengan kepuasan kerja terdapat hubungan yang cukup

kuat. Saran dari peneliti untuk perusahaan ialah untuk meningkatkan beberapa hal

untuk menciptakan kepuasan kerja pada karyawannya.

Agus ( 2007 ) Sumber daya manusia memliki peranan yang vital dalam

suatu perusahaan. Segala aspek yang berkaitan dengan SDM pada akhirnya turut

mempengaruhi output perusahaan yang bersangkutan. Mengingat perannya yang

vital maka sudah selayaknya suatu perusahaan melakukan suatu mekanisme

pemeliharaan SDM dengan memperhatikan kepuasan kerja

karyawan-karyawannya. Dalam kaitannya dengan kepuasan kerja baik itu lingkungan kerja

fisik maupun psikologis sebagai faktor ekstrinsik yang turut mempengaruhi

kepuasan kerja karyawan. Lingkungan kerja fisik dan psikologis merupakan

faktor dasar yang mempengaruhi tindakan dan keputusan karyawannya dalam

bekerja serta diharapkan kondiusif untuk menunjang kerja karyawan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris pengaruh

lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT Bank Rakyat Indonesia

( Persero ) Cabang Salatiga baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini

menggunakan 52 orang karyawan PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Cabang

Salatiga sebagai sampel penelitian. Data yang diperoleh dianalisa langsung

dengan menggunakan analisa regresi sederhana dan berganda untuk menguji

pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja. Hasil yang diperoleh

(53)

psikologis terhadap kepuasan kerja karyawan PT Bank Rakyat Indonesia

( Persero ) Cabang Salatiga.

2.5. Kerangka konseptual

2.5.1 Hubungan Corporate Social Responsibility Internal dengan Kepuasan Kerja

Penelitian demi penelitian menunjukkan bahwa CSR secara signifikan

memiliki kaitan dengan kepuasan karyawan. Karyawan cenderung merasa nyaman

untuk datang bekerja dan mendapatkan gaji, begitu juga halnya dengan ikut

berkontribusi dalam masalah-masalah sosial dan lingkungan sekitar. Hal ini

tercermin dari definisi pendapat McElhaney mengenai CSR (2008:102), yakni:

“Study after study shows that CSR is significantly linked to employee satisfaction. Employees tend to feel good about coming to work and earning a paycheck, as well as about contributing to some sort of a social or environmental issues”.

Menurut Brown (dalam Groening, 2008:52), “For instance, the impact of internal CSR directed at employees is likely to enhance employee satisfaction, which, in turn, enhances customer satisfaction and makes the firm more market-oriented”. Berdasarkan pendapat di atas, dapat didefinisikan bahwa dampak dari CSR Internal yang diarahkan atau ditujukan pada karyawan kemungkinan adalah

untuk meningkatkan rasa kepuasan karyawan, yang pada akhirya juga akan

meningkatkan rasa kepuasan pada pelanggan dan membuat perusahaan menjadi

(54)

Menurut Amann dan Stanusch (2013:443), “Examples of internal CSR practices that are relevant to employees include health and safety at work, development of worker skills, well-being and satisfaction, quality of work and social equity. Others include: a family-friendly work environment, equitable wage and reward system, open and flexible communication system, and work life balance”. Definisi ini memberikan penjelasan lebih dalam bahwa sesungguhnya contoh dari praktik CSR Internal relevan dengan karyawan, termasuk kesehatan

dan keamanan dalam bekerja, pengembangan skill pekerja, kesejahteraan dan

kepuasan, kualitas kerja dan keadilan sosial. Lainnya termasuk: lingkungan kerja

yang nyaman, upah yang adil dan sistem penghargaan, sistem komunikasi yang

terbuka dan fleksibel, dan keseimbang hidup dan pekerjaan.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kepuasaan kerja

karyawan merupakan salah satu faktor utama dan terpenting bagi perusahaan

karena kepuasan kerja karyawan memberikan dampak yang sangat berpengaruh

pada kemajuan suatu perusahaan. Jika karyawan merasa puas dengan

pekerjaannya maka akan memberikan sikap atau dampak yang positif terhadap

pekerjaannya. Salah satu sikap positif yang ditunjukkan karyawan sebagai

dampak dari kepuasan kerjanya adalah peningkatan kinerja, loyalitas, dan

komitmen terhadap perusahaan. Namun pada kenyataannya, kepuasan kerja ini

tidak terbentuk dan terjadi begitu saja. Tentu ada beberapa faktor dan aspek yang

harus diperhatikan perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan dan kepentingan

Gambar

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual
Tabel 3.1  Operasionalisasi Variabel
Gambar 3.1. Pola Skala Interval
Tabel 3.2 Daftar Sampel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa disertasi berjudul ”Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR)” ini adalah asli (bukan

Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Hida Efri Nurfina, menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Kebijakan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate

Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Aviciena Zanjabil, menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan CSR ( Corporate Social

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Dinar Praseya Nugraha, menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Pengaruh Corporate Social Responsibility Pada Kinerja

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT