• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Informasi Tanaman Keluarga Melalui Media Buku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Informasi Tanaman Keluarga Melalui Media Buku"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

74 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Da ta Prib a d i

Na m a : Ja ja Rusd ia t

Te m p a t, Ta ng g a l La hir : Bo g o r, 3 Juni 1988 Je nis Ke la m in : La ki-la ki

Ag a m a : Isla m

Sta tus : Be lum m e nika h

Ke w a rg a ne g a ra a n : Ind o ne sia

Ala m a t : Jln. R.E So e m a nta d ire d ja No .39 G g . Am it 1 Kp . Bo jo ng Rt.03 Rw .02 Ke l. Pa m o ya na n Ke c . Bo g o r Se la ta n - 16136

Te le p o n : 085720253065

Em a il : ja ja rusd ia t@ g m a il.c o m

La ta r Be la ka ng Pe nd id ika n

Ke lulusa n Ta hun 2001 - SDN Bo jo ng he ra ng II C ia njur Ke lulusa n Ta hun 2004 - SLTP Ne g e ri 1 C ia njur

Ke lulusa n Ta hun 2007 - SMA Pa sund a n 1 C ia njur

(5)

75 Ke m a m p ua n

• Lo g o De sig n • C o re lDRAW

• Ad o b e Pho to sho p • Ad o b e Ilustra to r • Ad o b e InDe sig n • Ms. Wo rd

• Ms. Po w e r Po nt

Pe ng a la m a n Ke rja

A. Pra kte k Ke rja La pa ng a n:

Pra kte k Ke rja d i : PT. PO S Ind o ne sia , Ba nd ung Ba g ia n : Muse um Po s

Pe rio d e : Ap ril 2012 - Juli 2012

Pe ke rja a n : Pe m b ua ta n p ro m o si d a n sta tio ne ry m use um

B. Fre e la nc e O nline

(6)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN INFORMASI TANAMAN OBAT KELUARGA

MELALUI MEDIA BUKU

DK 38315 / Tugas Akhir

Semester II 2015-2016

oleh:

Jaja Rusdiat

NIM. 51915800

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(7)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan

karunia-NYA, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhiry yang

berjudul PERANCANGAN MEDIA INFORMASI TANAMAN OBAT

KELUARGA MELALUI MEDIA BUKU, yang ditempuhsebagai salah satu syarat

kelulusan dalam menempuh gelar Sarjana Desain Komunikasi Visual di Universitas

Komputer Indonesia.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan dan segala

keterbatasan yang dimiliki penulis sehingga masih banyak kekurangan didalamnya.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak

terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya

kepada penulis, orang tua tercinta yang selalu mendukung baik doa, moril dan

materil, pihak akademik berurut seperti, dekan, kaprodi, pembimbing, koordinator

tugas akhir, sekretariat dan narasumber.

Dengan penulisan laporan Tugas Akhir ini semoga dapat berguna dan bermanfaat

kepada pembaca umumnya dan memberikan referensi terutama kepada

mahasiswa/i jurusan Desain Komunikasi Visual UNIKOM.

Bandung, 16 Agustus 2016

Penulis,

(8)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...i

LEMBAR PENYATAAN ORISINALITAS ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

ABSTRAK ...iv

ABSTRACT ...v

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

GLOSARIUM ...xiii

BAB I. PENDAHULUAN ...1

I.1 Latar Belakang Masalah ...1

I.2 Identifikasi Masalah ...2

I.3 Rumusan Masalah ...3

I.4 Batasan Masalah ...3

I.5 Tujuan Dan Manfaat Perancangan ...3

BAB II. TANAMAN OBAT KELUARGA DIPEKARANGAN KECIL ...4

II.1 Landasan Teori ...4

II.2 Objek Penelitian ...4

II.2.1 Penyiapan Tanaman Sebagai Obat ...5

II.2.1.1 Proses Pengambilan Tanaman ...5

II.2.1.2 Proses Pengeringan ...6

II.2.1.3 Proses Peracikan Tanaman Obat ...6

II.2.1.4 Proses Perebusan Tanaman Obat ...6

II.2.2 Kelebihan Tanaman Obat Dibanding Dengan Obat-obatan Lainnya ...6

II.2.2.1 Tanaman Obat Tidak memiliki Efek Samping ...7

II.2.2.2 Peracikan Yang Mudah ...7

(9)

vii

II.2.2.4 Mampu Menghilangkan Sumber Penyakit Secara Menyeluruh ...7

II.2.2.5 Satu Jenis Tanaman Multikhasiat ...7

II.2.3 Bagian Tanaman Obat Berdasarkan Waktu Minum, Sifat Dan Karakteristik Rasa ...8

II.2.4 Bagian Tanaman Yang Bisa Dimanfaatkan Sebagai Obat ...9

II.2.4.1 Tanaman Obat Yang Memanfaatkan Bagian Daun ...9

II.2.4.2 Tanaman Obat Yang Memanfaatkan Bagian Batang ...12

II.2.4.3 Tanaman Obat Yang Memanfaatkan Bagian Buah ...14

II.2.4.4 Tanaman Obat Yang Memanfaatkan Bagian Biji ...16

II.2.4.5 Tanaman Obat Yang Memanfaatkan Bagian Akar ...18

II.2.4.6 Tanaman Obat Yang Memanfaatkan Bagian Umbi/Rimpang ...20

II.3 Analisis SWOT ...24

II.4 Resume ...26

BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN ...27

III.1 Strategi Perancangan ...27

III.1.1 Khalayak Sasaran ...27

III.1.1.1 Faktor Demografis ...27

III.1.1.2 Faktor Geografis ...28

III.1.1.3 Faktor Psikografis ...28

III.1.2 Strategi Komunikasi ...28

III.1.2.1 Tujuan Komunikasi ...28

III.1.2.2 Pesan Utama ...29

III.1.2.3 Pendekatan Visual ...29

III.1.2.4 Materi Pesan ...29

III.1.3 Strategi Kreatif ...29

III.1.3.1 Media Informasi ...30

III.1.3.2 Definisi Media Informasi ...30

III.1.4 Strategi Visual ...31

III.1.5 Strategi Media ...31

III.I.5.1 Media Utama ...31

(10)

viii

III.1.6 Strategi Distribusi ...33

III.2 Konsep Visual ...33

III.2.1 Format Desain ...34

III.2.2 Layout ...35

III.2.2.1 Elemen Estetika ...36

III.2.2.2 Ikon ...36

III.2.3 Huruf ...37

III.2.4 Ilustrasi ...38

III.2.5 Warna ...38

BAB IV. MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI ...40

IV.1 Proses Perancangan ...40

IV.1.1 Pra Produksi ...40

IV.1.2 Produksi ...40

IV.2 Teknis Media ...41

IV.2.1 Media Utama ...41

IV.2.2 Media Pendukung ...47

DAFTAR PUSTAKA ...54

(11)

54 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Fauzi, Arif. (2009) Aneka Tanaman Obat Dan Khasiatnya. Yogyakarta: Media

Pressindo

Gendrowati, Fitri.( ) TOGA: Tanaman Obat Keluarga. Jakarta Timur: Padi

Kusrianto, Adi. (2007) Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: CV.

Andi Offset

Lasmadiwati, Endah. (2014) Pemanfaatan Tumbuhan Untuk Mengatasi Penyakit

Sehari-hari. Bogor: Taman Sringanis

Sarwono, Jonathan & Lubis, Hary. (2007) Metode Riset Desain Komunikasi Visual.

Yogyakarta: CV. Andi Offset

Savitri, Astrid. (2016) Tanaman Ajaib!Basmi Penyakit Dengan Toga (Tanaman

Obat Keluarga). Jakarta Timur: Bibit Publisher

Supriyono, Rakhmat. (2010) Desain Komunikasi Visual- Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: CV. Andi Offset

Rustan, Surianto. (2009) Layout Dasar Dan Penerapannya. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama

Sumber Internet

Admin. (2013) 31 Desain Grafis Cover BukuSuper Keren. Diambil dari :

http://www.desainic.com/31-desain-grafis-cover-buku-super-keren/

(April 2016)

Anonim. (2015) Artwork Frame PSD Mockup Vol.4. Diambil dari :

http://www.graphberry.com/item/artwork-frame-psd-mockup-vol-4

(April 2016)

Anonim. Free Hardcover Mockup. Diambil dari:

http://freedesignresources.net/free-hardcover-book-mockup/

(April 2016)

Anonim. X-Stand Banner Mockup. Diambil dari :

https://www.mockupworld.co/free/x-stand-banner-mockup/

(12)

55 Anonim. (2013) Vertical Garden Dari Botol Bekas. Diambil dari :

http://mstudiosolo.blogspot.co.id/2013/03/vertical-garden-dari-botol-bekas.html

(April 2016)

Nurholis, Muhamad. (2012) Pengertian Media Informasi. Diambil dari:

http://holiskakashi.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-media-informasi.html

(April 2016).

Wawancara

Yona Afrela, Universitas Winaya Mukti - Agrobisnis

(13)

1 BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Tanaman merupakan tumbuhan yang hidup dimana saja baik itu dikebun atau

halaman rumah yang memiliki sebidang tanah. Banyaknya tanaman yang tumbuh

disekitar rumah membuat kurang terperhatikan bahwa tanaman yang tumbuh itu

diantaranya merupakan tanaman yang bermanfaat dan berfungsi sebagai obat. Ada

kalanya sebuah tanaman yang memiliki manfaat khasiat obat itu tumbuh liar dan

tidak terawat. Perilaku masyarakat umumnya lebih bersifat instan dan tidak peduli

terhadap adanya manfaat dari tanaman-tanaman yang bisa menjadi obat (Fitri,

2015, h.1).

Keberadaan tanaman obat dilingkungan rumah sangat penting terutama bagi

keluarga yang tidak mempunyai akses mudah ke pelayanan medis. Dengan

memahami manfaat dan khasiat jenis tanaman tertentu, tanaman obat dapat menjadi

pilihan keluarga dalam memilih obat alami yang aman. Tanaman obat keluarga

sendiri sebelumnya dikenal dengan nama apotek hidup. Tanaman obat keluarga

dikalangan masyarakat dapat ditanam serta dibudidayakan oleh siapapun dalam

menjalani kehidupan yang sehat alami.

Fitri (2015) berpendapat bahwa:

TOGA (Tanaman Obat Keluarga) adalah jenis tanaman yang sengaja dibudidayakan karena memiliki fungsi sebagai tanaman obat sehingga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan keluarga dengan cara pengolahan dan peracikan yang dilakukan secara sederhana. Beberapa jenis tanaman obat merupakan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk jamu. Resep produksi jamu ini sendiri biasanya diajarkan secara turun temurun sesuai tradisi nenek moyang. (h.1).

Pemanfaatan tanaman obat keluarga sebagai obat-obatan tradisonal bagi kalangan

keluarga dapat diolah dengan cara sederhana, yaitu dengan cara ditumbuk atau

direbus. Tanaman obat keluarga ini cukup ampuh untuk mengatasi beberapa

masalah kesehatan umum seperti batuk, demam, gatal-gatal, dan sakit perut.

Penggunaan tanaman obat tidak mempunyai efek samping bagi yang

menkonsumsinya. Selain sebagai konsumsi untuk obat-obatan, penanaman

(14)

2 penghijauan sehingga rumah menjadi asri dengan tumbuhnya tanaman obat

keluarga disekitar pekarangan rumah. Seiring berkembangnya pemanfaatan

tanaman obat, kini tanaman obat dapat disalurkan ke masyarakat luas dan menjadi

nilai jual tersendiri untuk orang yang memanfaatkannya sebagai penghasilan

keuangan keluarga (Fitri, 2015).

Pekarangan rumah merupakan lingkungan yang paling dekat dengan kehidupan.

Pemanfaatan sedikit lahan dipekarangan rumah merupakan salah satu cara efektif

untuk membudidayakan tanaman obat. Dimulai dari jenis tanaman obat berukuran

kecil hingga berukuran sedang seperti temulawak. Pemanfaatan lahan tidak dibatasi

terhadap ukuran lahan yang dimiliki, karena sebagian tanaman obat bisa ditanam

dengan menggunakan media pot dan beberapa jenis media buatan sejenisnya.

Sehingga siapapun dapat menanam tanaman obat atau herbal (Yona, 2016).

Seiring dengan perkembangan zaman, tanaman obat keluarga sudah mulai

tergantikan dengan obat-obatan kimia yang jauh lebih praktis dan cepat

menyembuhkan penyakit. Sekarang ini tanaman obat sendiri hampir jarang

dipergunakan oleh masyarakat. Upaya dalam menyampaikan dan pendistribusian

informasi tentang tanaman obatpun sangat kurang yang beredar dimasyarakat,

sehingga masyarakat lebih memilih obat-obatan kimia atau resep dokter. Selain itu

terdapat beberapa faktor perkembangan zaman yang membuat tanaman obat

tergantikan yaitu lahan pekarangan rumah yang sempit ataupun tidak ada sama

sekali karena pembangunan yang tidak menyisakan lahan kosong, kesibukan

masyarakat yang semakin tinggi akan aktivitas diluar daripada dirumah,

pengetahuan dan pemahaman tentang tanaman obat yang kurang, serta kurangnya

kepedulian terhadap diri sendiri walaupun kesadaran hidup sehat telah disadari.

I.2 Identifikasi Masalah

Dilihat dari pembahasan diatas tanaman obat keluarga itu sangat bermanfaat bagi

kesehatatan dan membuat pekarangan asri. Seiring berjalannya waktu masyarakat

lebih memilih menggunakan obat-obatan berbahan kimia untuk mengobati

(15)

3 1. Pengetahuan masyarakat akan pentingnya tanaman obat keluarga sangat

kurang.

2. Sempitnya lahan pekarangan rumah menjadi kendala bagi masyarakat.

3. Kurangnya distribusi media informasi yang beredar dimasyarakat.

I.3 Rumusan Masalah

Dari pemaparan masalah tersebut maka terdapat masalah pokok mengenai

pembahasan tanaman obat keluarga dipekarangan rumah adalah minimnya

informasi dan media informasi yang beredar di masyarakat sehingga fokus masalah

pada tanaman obat keluarga antara lain:

• Bagaimana cara memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang pemberdayaan dan pengolahan tanaman obat keluarga

dilahan yang sempit ?

I.4 Batasan Masalah

Batasan masalah akan lebih difokuskan kepada masyarakat yang memiliki lahan

sempit dengan ukuran lebar 1 meter, terutama penduduk perkotaan yang umumnya

daerah tersebut penduduknya padat.

I.5 Tujuan Dan Manfaat Perancangan

1. Agar masyarakat mengetahui tentang manfaat tanaman obat

2. Agar masyarakat memahami pentingnya tanaman obat bagi kesehatan

(16)

4 BAB II. TANAMAN OBAT KELUARGA DIPEKARANGAN KECIL

II.1 Landasan Teori

Tanaman obat keluarga atau biasa disebut TOGA menjadi sebutan yang lebih

popular. Sebelumnya tanaman obat keluarga biasa disebut dengan nama apotek

hidup. Tanaman obat keluarga merupakan beberapa jenis tanaman obat pilihan yang

dapat ditanam dipekarangan rumah atau lingkungan rumah. Tanaman obat yang

dipilih biasanya tanaman yang dapat dipergunakan untuk pertolongan pertama atau

obat-obatan ringan seperti demam dan batuk. Keberadaan tanaman obat

dilingkungan rumah sangat penting, terutama bagi keluarga yang tidak memiliki

akses mudah kepelayanan medis seperti klinik, puskesmas ataupun rumah sakit.

Tanaman obat-obatan dapat ditanam dalam pot-pot atau dilahan sekitar rumah.

Dengan memahami manfaat dan khasiat dan jenis tanaman tertentu, tanaman obat

menjadi pilihan keluarga dalam memilih obat alami yang aman (Astrid, 2016, h.7).

II.2 Objek Penelitian

Dalam penanganan suatu penyakit, tanaman obat keluarga berperan penting bagi

sebuah keluarga. Tanaman obat keluarga ini cukup ampuh dalam mengatasi suatu

penyakit secara umum seperti gejala demam, batuk, gatal-gatal, dan sakit perut.

Tanaman obat yang diolah secara tradisional dan cukup sederhana dengan cara

ditumbuk dan direbus. Selain sebagai pemenuhan kebutuhan obat-obatan bagi

keluarga ternyata tanaman obat juga memiliki fungsi dan manfaat bagi halaman

rumah. Penanaman tananamn obat keluarga ini bertujuan untuk membudidayakan

jenis tanaman obat yang susah ditemukan atau langka. Manfaat lain dari penanaman

ini sebagai salah satu penghijauan disekitar area rumah agar terlihat lebih asri (Fitri,

2015, h.2)

Tanaman obat keluarga memiliki beberapa fungsi, salah satu fungsi Toga adalah

sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan

masyarakat yang antara lain meliputi :

(17)

5 2. Upaya promotif (meningkatkan derajat kesehatan)

3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit).

II.2.1 Penyiapan Tanaman Sebagai Obat

Dalam sebuah peracikan tanaman obat itu tergolong sangat mudah, tetapi untuk

menghasilkan tanaman obat yang berkualitas harus menyiapkan tanaman dan

melalui proses langkah-langkah terlebih dahulu.

II.2.1.1 Proses pengambilan tanaman

Dalam pemilihan tanaman obat terlebih dahulu harus menyeleksi tanaman tersebut,

dari yang cocok untuk dijadikan bahan obat atau belum sama sekali. Proses ini

sangat perlu diperhatikan dengan teliti agar kualitas bahan tanaman obat ini bekerja

sangat baik saat dikonsumsi. Beberapa bagian tanaman obat ini dapat dijadikan

bahan tanaman obat sebagai berikut :

a. Bagian daun : pemetikan ini dilakukan saat tanaman berbunga.

b. Bagian bunga : pemetikan ini dilakukan saat sebelum atau sesegera

mungkin saat bunga mekar.

c. Bagian buah : pemetikan ini dilakukan saat buah matang atau masak.

d. Bagian biji : dalam pengumpulan biji ini baiknya saat buah itu matang

sempurna

e. Bagian akar, rimpang dan umbi : dalam pengumpulannya baiknya dilakukan

saat pertumbuhan tanaman sudah berhenti.

f. Proses sterilisasi

Proses sterilisasi ini adalah proses dimana pembersihan dan pencucian bahan

tanaman obat yang telah kita kumpulkan agar bersih dari kotoran dan terhindar dari

bakteri. Untuk bahan tanaman obat yang akan kita konsumsi sebaiknya dilakukan

dengan air bersih tanpa menggunakan sabun yang didalamnya itu mengandung

(18)

6 II.2.1.2 Proses pengeringan

Pengeringan ini bertujuan agar tanaman obat yang sudah melalui proses sterilisasi

atau pencucian dan pembersihan ini mengurangi kadar airnya. Selain mengurangi

kadar air didalam tanaman obat juga untuk mencegah proses pembusukan jamura

dan bakteri. Tanaman yang sudah dikeringkan akan memberikan ketahanan dan

memudahkan untuk dijadikan obat dalam bentuk bubuk. Dalam proses pengeringan

ini dapat dilakukan dalam berbagai cara yang sederhana seperti disimpan ditempat

yang teduh, ditempat sinar matahari langsung, disangarai (digoreng tanapa minyak)

serta dioven (Fitri, 2015, h.4).

II.2.1.3 Peracikan tanaman obat

Sebuah peracikan tanaman obat adalah sebuah proses takar-menakar bahan

tanaman obat yang akana nanti dibuat. Dalam menakar bahan tanaman obat harus

dilihat jenis penyakit dan apa saja yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut.

Komposisinya harus sesuai dengan jenis penyakit tersebut (Fitri, 2015, h.5).

II.2.1.4 Perebusan tanaman obat

Dalam perebusan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti air yang

digunakan dan tempat perebusannya. Tidak sembarang air dan tempat perebusan

bisa digunakan untuk membuat ramuan. Air yang digunakan baiknya air bening dan

bersih, sedangkan tempat untuk merebusnya adalah sebuah pot tanah atau keramik

karena tidak akan terkontaminasi zat racun. Api sangat berperan penting dalam

proses perebusan ini, tergantung jenis bahan yang akan direbus (Fitri, 2015, h.5).

II.2.2 Kelebihan Tanaman Obat Keluarga Dibanding Obat-obatan Lainnya

Tanaman obat keluarga dengan tobat-obatan lainnya memiliki perbedaan yang

cukup signifikan terutama perbedaan dengan obat-obatan kimia. Tanaman obat

keluarga dirasakana reaksi obatnya sangat lambat dibanding obat-obatan kimia

dengan rekasi penyembuhannya yang cepat. Akan tetapi tanaman obat ini tidak

memiliki efek samping dan dapat menyembuhkan sampai tuntas walaupun

(19)

7 II.2.2.1 Tanaman obat tidak memiliki efek samping

Tanaman obat merupakan tanaman yang berasal dari tumbuhan alami dan

diproduksi secara alami juga tanpa tambahan bahan yang mengandung kimia.

Diolah secara tradisonal tanpa dicampur bahan kimia sehingga sangat aman untuk

dikonsumsi dan tanpa efek samping. Bahkan dalam penggunaan jangka panjang

dapat meningkatkan sistem organ tubuh dan dapat menetralkan sebuah racun dalam

tubuh (Fitri, 2015, h.7).

II.2.2.2 Peracikan yang mudah

Peracikan tanaman obat yang tergolong sederhana dan mudah. Dan tanaman yang

diproduksi dapat dijual ke masyarakat dengan pengolahan yang sederhana. Untuk

modal peracikannya hanya dengan modal kecil kita sudah bisa memproduksinya

tanpa teknologi canggih (Fitri, 2015, h.7).

II.2.2.3 Mudah diperoleh

Dengan mudahnya diperoleh bahan tanaman obat yang tersebar dimana-mana

bahkan tidak harus membeli. Dengan adanya pekarangan rumah menjadikan

tanaman obat ini bisa diperoleh kapan saja dengan menanam dan

membudidayakannya. Berbeda dengan obat-obatan kimia yang harganya mahal dan

harus menggunakan resep dokter untuk menkonsumsinya (Fitri, 2015, h.7).

II.2.2.4 Mampu menghilangkan sumber penyakit secara menyeluruh

Tanaman obat ini walaupun bekerja lambat dalam reaksinya, akan tetapi jika

digunakan dalam jangka panjang dana terus-menerus secara teratur akan

menghilangkan keluhan rasa sakit serta meningkatkan sistem imun tubuh. Secara

otomatis akan menghilangkan sumber penyakit sampai tuntas tanpa adanya efek

samping bagi yang menkonsumsinya (Fitri, 2015, h.7).

II.2.2.5 Satu jenis tanaman multikhasiat

Jenis tanaman berfungsi multikhasiat adalah satu tanaman yang dapat

menyembuhkan penyakit lebih dari satu gejala. Tanaman obat itu dapat digunakan

(20)

8 obat memang sangat lambat untuk penyembuhannya dan membutuhkan kesabaran

dari orang yang menkonsumsinya dan terus melanjutkan pengobatan sampai

benar-benar sembuh (Fitri, 2015, h.8).

II.2.3 Bagian Tanaman Obat Berdasarkan Waktu Minum, Sifat Dan

Karakteristik Rasa

Dalam menkonsumsi tanaman obat sama halnya dengan menkonsumsi obat-obatan

kimia. Kita tidak boleh sembarang meminumnya, ada waktu-waktu tertentu untuk

menkonsumsinya agar pengobatan lebih efektif. Tanaman obat biasanya diminum

sebelum makan tujuannya agar obat itu mudah larut dan terserap oleh tubuh.

Sedangkan obat-obatan yang bereaksi untuk merangsang lambung harus diminum

setelah makan. Ada juga waktu-waktu dimana dikonsumsi saat pagi hari saat perut

masih kosong.

Adapun tanaman obat yang dibedakan berdasarkan sifat itu antara lain bersifat

dingin, sejuk, hangat dan panas. Tanaman yang bersifat dingin dan sejuk itu

biasanya digunakan untuk pengobatan untuk gejala penyakit seperti demam dan

rasa haus berlebihan, lidah berwarna merah. Sedangkan untuk yang bersifat hangat

dan panas biasa digunakan untuk pengobatan pada penderita dengan gejala badan

dingin, sperti tangan dan kaki dingin, lidah pucat serta nadi yang lambat.

Berdasarkan karakteristik rasa itu berbeda-beda pula dan dibedakan menjadi enam

macam antara lain : (Fitri, 2015, h.8)

a. Rasa asam : terdapat pada tanaman yang sifatnya mengawetkan, contohnya,

asam jawa

b. Rasa manis : terdapat pada tanaman yang sifatnya menyejukan contohnya,

buah wijaya kusuma

c. Rasa pedas : terdapat pada tanaman yang sifatnya menyebar dan

merangsang contohnya, cabe rawit dan jahe.

d. Rasa pahit : terdapat pada tanaman yang sifatnya untuk menghilangkan

lembap dan panas contohnya, mahoni dan brotowali

e. Rasa asin : terdapat pada tanaman yang sifatnya melunakkan serta sebagai

(21)

9 f. Tidak berasa atau netral : terdapat pada tanaman yang fungsinya sebagai

peluruh kencing contohnya, kumis kucing dan daun sendok.

II.2.4 Bagian Tanaman Yang Bisa Dimanfaatkan Sebagai Obat

Beberapa bagian tanaman memiliki manfaatnya masing-masing yang dapat

dijadikan obat. Bagian-bagian itu mulai dari daun hingga ke akarnya dapat

dijadikan obat, dan adapula bagian tanaman yang hanya bagian-bagian tertentu

yang dapat dijadikan obat tidak semuanya. Berikut adalah beberapa contoh tanaman

obat yang menurut klasifikasi baian tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai obat

(Fitri, 2015, h.9).

II.2.4.1 Tanaman obat yang memanfaatkan bagian daun

Gambar II.1 Daun Dewa

Sumber: http://i1106.photobucket.com/albums/h369/Kak_Nando/DSC04023.jpg (Diakses pada 18/05/2016)

• Daun Dewa

Tanaman daun dewa (Gynura procumbens) dikenal dengan banyak nama, seperti

sambung nyawa atau beluntas cina. Tanaman daun dewa mengandung beberapa

senyawa kimia, antara lain saponin, flavanoid minyak atsiri dan antikoagulan.

Manfaat kesehatan daun dewa dapat mengatasi stroke dengan cara memperlancar

sirkulasi darah, mengatasi nyeri akibat rematik, menyembuhkan luka teriris, luka

terbakar, atau luka karena gigitan binatang, sebagai tanaman anti kanker dan

(22)

10 Gambar II.2 Daun Salam

Sumber: http://saransehat.com/wp-content/uploads/2014/08/Manfaat-dan-Khasiat-Daun-Salam.jpg (Diakses pada 18/05/2016)

• Daun Salam

Daun salam (syzygium polyanthum) merupakan daun yang hampir selalu ada dalam

masakan indonesia. Daun ini juga banyak digunakan dalam kuliner asia seperti

diMalaysia, Thailand dan Vietnam. Kandungan senyawa dalam daun salam

meliputi flavonoida, tanin dan minyak atsiri. Daun salam juga mengandung minyak

esensial eugenol dan metil kavikol, serta etanol yang berperan aktif sebagai jamur

dan anti bakteri. Manfaat kesehatan kandungan vitamin dan juga mineral yang ada

pada daun salam dapat memperlancar pencernaan, menurunkan tekanan darah

tinggi, meringankan nyeri akibat asam urat, menjaga kesehatan mata, menurunkan

kadar kolestrol, memutihkan gigi, membantu menurunkan berat badan, dan

mengobati diare (Savitri, Astrid, 2016, h.43).

Gambar II.3 Daun Pegagan

Sumber: http://bkpd.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2015/09/daun-pegagan.jpg

(23)

11

• Daun Pegagan

Tanaman pegagan (centella asiatica) memiliki daun berwarna hijau cerah dan

berbentuk mirip telapak kaki kuda. Tanaman ini diketahui berasal dari India dan

menyebar secara alami hingga ke Tiongkok, Jepang, Australia dan Indonesia.

Senyawa madecocassosiede dalam pegagan dapat memacu produksi kolagen.

Kolage ini sangat besar perannya dalam regenerasi sel kulit termasuk sel telur

(ovum) pada wanita dan sel sperma pada pria. Manfaat kesehatan mengobati darah

tinggi, mengobati wasir, demam, bisul, mata bengkak, menambah nafsu makan,

mengobati batuk kering dan mengobati gangguan pencernaan (Savitri, Astrid, 2016,

h.40).

Gambar II.4 Daun Seledri

Sumber: http://images.wisegeek.com/celery-against-white-background.jpg (Diakses pada 18/05/2016)

• Daun Seledri

Ada kekayaan manfaat kesehatan seledri yang tidak disadari kebanyaka orang.

Faktanya daun seledri kaya akan vitamin c, dapat menurunkan kolestrol, mencegah

kanker, mengelola rasa sakit karena arthrithis membantu upaya penurunan berat

badan, mendetoksifikasi tubuh, antiseptik, mengurangi gejala asma, peningkatan

sistem kekebalan tubuh, meringankan migrain, mengatasi diabetes, mengurangi

tekanan darah tinggi dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Seledri

mengandung mineral seperti kalsium, natrium, tembaga, magnesium, besi, seng dan

kalium. Tanaman ini juga mengandung asam lemak dan vitamin, termasuk

vitamina, c, e, d, b6, b12 dan vitamin k. Seledri juga kaya akan kandungan thiamin,

(24)

12 II.2.4.2 Tanaman obat yang memanfaatkan bagian batang

Gambar II.5 Brotowali

Sumber: https://farm1.staticflickr.com/302/18976595494_f33c586a22.jpg (Diakses pada 18/05/2016)

• Batang Brotowali

Ramuan brotowali merupakan ramuan terpahit dari segala jenis obat herbal didunia.

Tapi jangan salah, justru rasa pahitnya itulah yang membuat banyak orang bersedia

mengonsumsinya. Manfaat kesehatan penambah nafsu makan, mencegah penyakit

hati, mengurangi gatal, mengobati gangguan maslah kulit, menurunkan demam,

mengurangi gula darah, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh (Savitri, Astrid,

2016, h.109).

Gambar II.6 Kayu Manis

(25)

13

• Batang Kayu Manis

Kayu manis telah dikonsumsi sejak 2000 tahun sebelum masehi di Mesir kuno.

Kayu manis mengandung sedikit kalori, namun kaya akan karbohidrat, protein, dan

lemak, dan serat yang cukup tinggi. Selain itu kayu manis mengandung kalsium,

zat besi, dan mangan. Manfaat kesehatan dapat memerangi infeksi bakteri dan

jamur, mengurangi diabetes, mencegah penyakit Alzheimer, membantu

menghentikan proses kerusakan oleh penyakit multiple Sclerosis, menurunkan

kadar kolestrol serta menyembuhkan luka kronis dan peradangan (Savitri, Astrid,

2016, h.105).

Bagian tanaman pulosari yang digunakan sebagai obat herbal adalah batangnya.

Aromanya wangi rempah, mirip cengkih atau kayu manis, namun rasanya sedikit

pahit jika belum terbiasa mengkonsumsinya. anaman ini banyak juga ditemukan di

Indonesia, India, Argentina, Eropa dan Jepang. Kandungan senyawa alami dari

pulosari memang terbilang tidak terlalu banyak. Di antaranya adalah alkaloid,

kumarin, zat samak, dan beberapa senyawa lain. Manfaat kesehatan antara lain

meredakan batuk pada anak, meringankan gangguan perut pada anak-anak,

mengobati wasir, mengobati gatal akibat biduran, menurunkan demam, mengobati

(26)

14 II.2.4.3 Tanaman obat yang memanfaatkan bagian buah

Gambar II.8 Belimbing Wuluh Sumber:

http://caribfruits.cirad.fr/var/caribfruits/storage/images/fruits_des_antilles/bilimbi/ 1972-5-fre-FR/bilimbi.jpg

(Diakses pada 18/05/2016)

• Buah Belimbing Wuluh

Belimbing wuluh (Averhhoa Bilimbi) terkadang dianggap sebagai tanaman

pekarangan saja, padahal buah ini memiliki banyak khasiat obat. Selain buahnya,

batang, daun dan bunganya juga bisa dimanfaatkan sebagai obat keluarga.

Belimbng wuluh memiliki kandungan senyawa yang berkhasiat aiantaranya

saponin, tannin, glukosida hingga kalsium. Manfaat kesehatan belimbing wuluh

menyembuhkan batuk, mengobati rematik, mengatasi sariawan, mengusir jerawat,

mengobati panu, mengurangi sakit gigi, menurunkan darah tinggi, dan mengobati

diabetes (Savitri, Astrid, 2016, h.65).

Gambar II.9 Jeruk Nipis Sumber:

http://www.buyfruit.com.au/images/P/iStock_000013736793Small_%28limes%2 9__59333.jpg

(27)

15 • Buah Jeruk Nipis

Jeruk nipis (Citrus Aurantium) merupakan buah kaya manfaat kesehatan. Sejak

zaman dahulu, berbagai bangsa di dunia menggunakan jeruk nipis sebagai obat

maupun sebagai tambahan dalam makanan, minuman, dan kosmetik. Jeruk nipis

memiliki kandungan vitamin C yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan varian

buah jeruk lainnya. Manfaat kesehatan mengobati sariawan, perawatan kulit,

mengobati batuk, memperbaiki sistem pencernaan, mengurangi sembelit,

menurunkan berat badan, diabetes, pencegah penyakit jantung, mengatasi

gangguan pernafasan, menurunkan demam (Savitri, Astrid, 2016, h.65).

Gambar II.10 Mengkudu

Sumber: https://c1.staticflickr.com/5/4004/4478646708_2dc17a6083_b.jpg (Diakses pada 18/05/2016)

• Buah Mengkudu

Buah berbau tajam ini rasanya sangat pahit. Meskipun baunya tidak sedap, namun

buah mengkudu memiliki banyak manfaat untuk pengobatan. Buah mengkudu

memiliki kandungan nutrisi yang lengkap, yakni protein, vitamin, mineral penting

serta selenium dan terpenoid. Manfaat kesehatan sebagai obat sakit kepala, sebagai

anti bakteri, mengendalikan tekanan darah, mencegah hipertensi, melancarkan

pencernaan, mengurangi tanda-tanda penuaan, mencegah peradangan dan untuk

(28)

16 II.6.4 Tanaman obat yang memanfaatkan bagian biji

Gambar II.11 Pinang

Sumber: http://www.specialtyproduce.com/sppics/10564.png (Diakses pada 18/05/2016)

• Biji Pinang

Biji pinang sudah akrab dimasyarakat pedesaan terutama bagi mereka yang

melakukan tradisi mengunyah daun sirih dengan pinang. Biji pinang dapat

menguatkan gigi dan gusi jika dugunakan untuk menyirih. Khasiat biji pinang ini

sendiri meghilangkan kudis, mengatasi diare dan disentri, mengatasi cacingan dan

untuk meningkatkan gairah seksual pria (Fitri, 2015, h.59).

Gambar II.12 Pala

(29)

17

• Biji Pala

Biji pala termasuk ke dalam golongan rempah-rempah yang sudah lama dikenal

masyarakat. Senyawa alami yang terkandung dalam biji pala berfungsi untuk

membantu mengatasi insomnia, menghilangkan jerawat dan noda pada wajah serta

mengatasi masalah pencernaan seperti mengatasi rasa mual,diare, mual kembung

dan mengatasi maag (Fitri, 2015, h.61).

Gambar II.13 Cengkih Sumber:

http://4.bp.blogspot.com/-SKFDi9guKKg/UewPwceeEXI/AAAAAAAAOj4/U8TNLtL56o4/s1600/Cloves. png.

(Diakses pada 18/05/2016)

• Biji Cengkih

Cengkih adalah sebuah tunas bunga kering yang biasa y digunakan sebagai bumbu

masakan dapat juga untuk sebagai obat. Cengkih dapat meningkatkan sistem

pencernaan mengurangi kembung, mual, anti bakteri, mecegah kanker paru,

melidungi fungsi hati, mengontrol diabetes serta menjaga kepadatan tulang (Astrid,

(30)

18 II.2.4.5 Tanaman obat yang memanfaatkan bagian akar

Gambar II.14 Akar Pepaya

Sumber: http://4.bp.blogspot.com/-9wkgwplpqcM/TnITpu8b-xI/AAAAAAAADEc/QIjlPx1Yg1I/s1600/pohon+pepaya.jpg

(Diakses pada 18/05/2016)

• Akar Pepaya

Akar pepaya terdengar asing untuk pengobatan, tetapi memang akar pepaya

memiliki khasiat yang luar biasa bermanfaat. Akar pepaya memberikan efek

farmakologi sebagai obat cacing, mengobati gigitan ular berbisa, mengatsai

gangguan saluran kencing, mencegah resiko batu ginjal serta radang ginjal,

mengatsai rematik dan sebagai minuman penyegar (Fitri, 2015, h.66).

Gambar II.15 Akar Aren

(31)

19

• Akar Aren

Bentuk pohon aren hampir menyerupai pohon kelapa, biasanya daun-daunnya

dimanfaatkan untuk membuat atap rumah. Khasiat pohon aren bisa kita peroleh dari

buah maupun akarnya. Dalam hal ini akr pohon aren bisa bermanfaat untuk

meluruhkan batu oksalat pada ginjal dan seluruh kemih dan melancarkan buang air

kecil (Fitri, 2015, h.69).

Gambar II.16 Pule Pandak

Sumber: https://c1.staticflickr.com/1/213/505526733_a43e4966ba_b.jpg (Diakses pada 18/05/2016)

• Akar Pule Pandak

Tanaman pule pandak memang telah banyak digunakan dan dimanfaatkan untuk

industri obat-obatan. Tanamn ini biasanya tumbuh liar disekitar pekarangan

rumah.akar pule pandak memiliki efek sedatif (penenang), hipnoti (menyebabkan

tidur), menurunkan tekanan darah tinggi (hipotensif), serta mengurangi rasa sakit

atau nyeri dan pereda demam sehingga bermanfaat untuk meredakan panas dalam,

(32)

20 II.2.4.6 Tanaman obat yang memanfaatkan bagian umbi/rimpang

Gambar II.17 Jahe

Sumber: http://topfoodfacts.com/wp-content/uploads/2013/03/ginger.jpg (Diakses pada 18/05/2016)

• Jahe

Jahe (Zingiber Officinale Rosc) adalah rempah yang digunakan pada hampir semua

kuliner Asia dan India. Jahe juga digunakan sebagai tanaman obat selama

berabad-abad oleh masyarakat berbagai budaya. Jahe mengandung banyak senyawa anti

inflamasi dan antioksidan lainnya yang bermanfaat untuk kesehatan. Manfaat

kesehatan meningkatkan sistem kerja pencernaan, mengurangi mual, mengobati

peradangan, mengurangi nyeri, mencegah malabsorpsi, memperkuat kekebalan

tubuh, mencegah stroke dan penyakit jantung, mengobati infeksi jamur serta

mengatasi masalah pernafasan (Savitri, Astrid, 2016, h.132).

Gambar II.18 Kencur

Sumber: https://scarrymo.files.wordpress.com/2013/07/p7070034-1280x1024.jpeg

(33)

21

• Kencur

Kencur (Kaempferia Galanga) adalah salah satu jenis TOGA yang sering dijadikan

obat tradisional maupun jamu. Rempah ini merupakan penyedap rasa alami yang

digunakan dalam banyak masakan Indonesia. Manfaat kesehatan mengobati batuk,

meredakan perut kembung, membersihkan darah kotor, menyembuhkan diare,

mengobati peradangan, menghilangkan lelah dan mengatasi jerawat (Savitri,

Astrid, 2016, h.142).

Gambar II.19 Kunyit

Sumber: http://www.homeremediesweb.com/images/product_turmeric.jpg (Diakses pada 18/05/2016)

• Kunyit

Kunyit digunakan dalam pengobatan tradisional di Indonesia, Tiongkok, dan India.

Manfaat kunyit sangat menakjubkan dan mampu mengobati berbagai macam

penyakit. Kunyit mengandung senyawa obat aktif yang disebut curcumin. Senyawa

ini kaya akan zat anti inflamasi, antioksidan, dan anti bakteri. Manfaat kesehatan

meredakan depresi, diabetes, memerangi kanker, mengurangi penuana kulit,

mencegah penyakit Alzheimer, menyembuhkan nyeri sendi dan peradangan kronis,

(34)

22 Gambar II.20 Temulawak

Sumber:

http://www.khasiatherba.com/wp-content/uploads/2014/08/khasiat-temulawak.jpg (Diakses pada 18/05/2016)

• Temulawak

Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) merupakan tanaman obat yang sebagai salah

satu bahan dasar jamu. Temulawak memiliki bentuk dan warna yang hampit mirip

dengan kunyit. Manfaat kesehatan mengatasi gangguan pencernaan, meringankan

rematik, mengatasi kanker, melancarkan ASI, menangkal radikal bebas, menjaga

fungsi hati, mengobati jantung dan menjaga kesehatan ginjal (Savitri, Astrid, 2016,

h.125).

Gambar II.21 Temu Ireng Sumber:

(35)

23

• Temu Ireng

Temu ireng (Curcuma Aeruginosa) adalah salah satu jenis tanaman jamu yang

tumbuh subur di Indonesia. Dengan tinggi batang tanaman yang bisa mencapai dua

meter, tanaman ini menghasilkan rimpang dalam ukuran besar. Tanaman yang

berkembang biak dengan cara bertunas lewat rimpang yang telah tua ini memiliki

berbagai kandungan senyawa kimia alami. Manfaat kesehatan mengobati cacingan,

menambah nafsu makan,mengobati ambeien, membersihkan darah setelah

melahirkan, mengatasi pembengkakan, obat malaria, mengatasi kolestrol dan

mengatasi masalah kulit (Savitri, Astrid, 2016, h.128).

Gambar II.22 Bawang

Sumber: http://www.bbcgoodfood.com/sites/default/files/glossary/shallot.jpg (Diakses pada 18/05/2016)

• Bawang Merah

Bawang merah adalah sebuah bumbu utama dalam masakan begitu juga bawang

putih, tidak ada makanan yang tidak menggunakan bawang merah ini. Bawang

merah mempunyai senyawa kuersetin yang berguna sebagai zat anti kanker. Selain

itu bawang merah juga membantu melancarkan sirkulasi darah, menjaga kesehatan

jantung dan kolestrol, mengendalikan diabetes, menenangkan saraf serta

(36)

24 Gambar II.23 Lengkuas

Sumber: http://2.bp.blogspot.com/-X9YfA5KNmuo/VqBX-

JDDFAI/AAAAAAAAESY/M-R5eZ1x8pc/s1600/bumbu%2B%25281-4%2529%2B-%2Bkencur.jpg (Diakses pada 18/05/2016)

• Lengkuas

Lengkuas pertama kali di bawa dari Asia ke Inggris dan Eropa Utara pada abad

ke-13 dan segera menjadi bumbu yang juga popular sebagai obat. Lengkuas adalah

sumber serat yang baik serta kaya akan zat besi, natrium, vitamin A, C, flavonoid,

fitonutrien, emodin, beta-sitosterol, quercetin, dan galangin. Manfaat kesehatan

mengobati gangguan pencernaan, mengurangi nyeri dari infeksi bakteri dan jamur,

menyembuhkan infeksi, merawat kesehatn rambut dan kulit kepala, mencegah

ketombe, mencegah dan mengobati tumor, meredakan radang, mencegah mabuk

laut, meredakan diare dan menambah nafsu makan (Savitri, Astrid, 2016, h.121).

II.3 Analisis SWOT

Analisis SWOT terutama dipergunakan untuk menilai dan menilai ulang

(re-evaluasi) suatu hal yang telah ada dan telah diputuskan sebelumnya dengan tujuan

meminimumkan risiko yang mungkin timbul. Langkahnya adalah dengan

mengoptimalkan segi positif yang mendukung serta meminimalkan segi negatif

yang berpotensi menghambat pelaksanaan keputusan perancangan yang telah

(37)

25 Langkah analisi yaitu mengkaji hal atau gagasan yang akan dinilai dengan memilih

dan menginventarisasi sebanyak mungkin segi kekuatan (strength), kelemahan

(weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat).

Singkatan SWOT adalah :

S = Strength (kekuatan).

W = Weakness (kelemahan).

O = Opportunities (Peluang).

T = Threats (hambatan).

Analisis SWOT yang dilakukan penulis adalah sebagai studi analisa masyarakat

tentang perbandingan tentang tanaman obat keluarga.

Strenght (Kekuatan)

• Bahan bakunya berasal dari alam • Bisa diracik sendiri

• Banyak mengandung zat senyawa yang bermanfaat • Harganya murah atau gratis

• Membuat halaman rumah asri • Tidak membutuhkan lahan luas

Weakness (Kelemahan)

• Tanaman obat masih banyak belum diketahui manfaatnya

• Proses pengolahan tanaman obat menjadi obat membutuhkan proses

• Pekarangan rumah yang sempit menjadi kendala untuk menanam tanaman obat

Opportunity (Kesempatan)

• Kesadaran hidup sehat yang tinggi

(38)

26 Threat (Ancaman)

• Produk obat-obatan kimiawi yang banyak ditemukan diwarung atau toko

terdekat

• Masyarakat lebih memilih cara instan dan efektif untuk mengobati penyakit

Tabel II. 1 SWOT

Internal/

Eksternal

Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

Opportunities

(Peluang)

Masyarakat banyak yang tahu

tanaman obat dan tanaman

obat mengandung zat senyawa

baik bagi tubuh.

Walaupun tanaman obat masih

banyak orang belum

mengetahui manfaatnya tetapi

masyarakat sadar akan hidup

sehat.

Threats

(Ancaman)

Obat-obatan yang

mengandung bahan kimia

sangat berbahaya bagi tubuh

karena dapat menyebabkan

penyakit lainnya, berbeda

dengan obat herbal yang tidak

menganduk toksik (racun).

Obat herbal memang

membutuhkan proses dalam

peracikannya berbeda halnya

dengan obat berbahan kimiawi

yang dapat ditemukan

diwarung dan toko terdekat.

II.4 Resume

Tanaman obat keluarga banyak diketahui oleh masyarakat luas dan kesadaran hidup

sehatpun sangat tinggi, akan tetapi dengan kekurangan pengetahuan dan

pemahaman tentang tanaman obat serta lahan pekarangan yang menjadi kendala,

membuat masyarakat memilih cara yang instan dan efektif. Dengan sebuah

informasi pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang tanaman obat keluarga

(39)

27 BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN

III.1 Strategi Perancangan

Sebuah permasalahan yang ditemukan penulis pada tanaman obat keluarga adalah

kurangnya informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang tanaman obat keluarga.

Banyaknya pembangunan-pembangunan yang mengakibatkan berkurangnya area

lahan hijau untuk area umum maupun area khusus seperti rumah, membuat

permasalahan itu begitu terlihat bahwa banyak sekali rumah-rumah yang memiliki

pekarangan yang sempit, bahkan tidak ada sama sekali pekarangan rumah. Dalam

perancangan media informasi tanaman obat perlu adanya strategi yang tepat untuk

masyarakat agar pesan yang akan disampaikan kepada target audience dapat

diterima dengan baik dan efektif.

Bentuk media yang digunakan pada media informasi ini adalah buku, media

tersebut berisi informasi panduan untuk tata cara mengoptimalkan penggunaan

lahan yang sempit dan tidak ada sama sekali dalam menanam tanaman obat, serta

memberikan informasi tanaman obat apa saja yang sering dipakai untuk pengobatan

sehari-hari dan manfaatnya. Media informasi tersebut akan dikemas dengan

penggunaan bahasa sederhana dengan bentuk pendekatan komunikasi yang baik.

III.1.1 Khalayak Sasaran

Penentuan khalayak sasaran sangat diperlukan dalam perancangan konsep media

informasi ini agar pendekatan yang dilakukan kepada khalayak sasaran dapat lebih

terfokus dan efektif dalam penyampain sebuah pesan.

III.1.1.1 Faktor Demografis

Masyarakat penduduk kota Bogor Selatan Kp. Bojong terutama ibu-ibu rumah

tangga dalam hal ini adalah seorang wanita yang telah berkeluarga dengan

kelompok umur 25-40 tahun keatas. Umumnya status sosial ekonomi masyarakat

kota Bogor Selatan di Kp. Bojong tergolong dalam kelas menengah yaitu dengan

(40)

28 III.1.1.2 Faktor Geografis

Kawasan penduduk yang berada didaerah Bogor Selatan Kp. Bojong dengan

pemukiman yang cukup padat dan mempunyai lahan sempit dengan lebar 1 meter.

Dengan keterbatasan lahan pekarangan itu, maka hal ini tentunya menjadi sebuah

acuan untuk mencari strategi kreatif mengenai cara pengelolaan tanaman obat

keluarga.

III.1.1.3 Faktor Psikografis

Perancangan konsep disesuaikan dengan keadaan psikologis masyarakat Bogor

Selatan Kp. Bojong terutama ibu-ibu rumah tangga yang peduli terhadap kesehatan

keluarganya dan mempunyai rasa ingin tahu cukup tinggi pada pengetahuan

informasi diera modern ini.

III.1.2 Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi merupakan sebuah awal untuk membuat perencanaan dalam

menciptakan sebuah pendekatan komunikasi agar informasi tersebut tepat kepada

sasaran yang dituju dan dapat diterima dengan baik oleh khalayak. Dalam

merancang sebuah media informasi tentang tanaman obat ini diperlukan sebuah

strategi komunikasi yang mudah dimengerti, jelas dan ringan.

Strategi komunikasi pada media informasi adalah untuk menyampaikan sebuah

informasi berupa materi-materi dengan komunikasi yang bersifat informatif,

komunikatif dan edukatif. Tujuannya agar informasi yang diberikan dapat

tersampaikan dan dipahami oleh khalayak bahwa informasi ini bersifat edukasi

untuk memberikan ilmu pengetahuan. Disamping itu masyarakat kita sadar akan

informasi dan teknologi yang berkembang.

III.1.2.1 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi dalam perancangan media informasi ini untuk memberikan

informasi dan pengetahuan serta pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat

(41)

29 tentang manfaat toga sebagai upaya penanggulangan dini masalah kesehatan secara

alami dan memberi kesadaran kepada masyarakat untuk hidup sehat.

III.1.2.2 Pesan Utama

Pesan utama dari komunikasi yang akan disampaikan adalah memberikan

informasi, pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat mengenai mudahnya

memperoleh pengobatan alami untuk keluarga dengan cara memaksimalkan potensi

halaman rumah menjadi taman obat keluarga yang berguna sebagai

penanggulangan dini terhadap penyakit secara alami.

III.1.2.3 Pendekatan Visual

Strategi pendekatan visual ini menggunakan media buku sebagai media utamanya.

Media buku dapat memberikan dan menampung banyak informasi kepada

khalayak, berbeda dengan media lainnya yang tidak dapat memuat banyak

informasi. Pendekatan visual melalui media buku ini juga sebagai pengingat disaat

orang-orang lupa akan informasi dan akan dibaca kembali.

III.1.2.4 Materi Pesan

Pesan utama yang akan disampaikan pada media informasi ini adalah memberikan

informasi tentang manfaat dari berbagai jenis tanaman obat yang dapat

dipergunakan dan didapat dihalaman rumah dengan mudah dengan memanfaaatkan

lahan pekarangan rumah yang kecil sekalipun.

III.1.3 Strategi Kreatif

Untuk mencapai tujuan proses komunikasi yang sudah direncanakan atau dirancang

agar dapat disampaikan secara efektif kepada masyarakat maka perlu adanya

strategi kreatif dalam memberikan informasi tersebut. Oleh karena itu disusun

strategi kreatif dalam beberapa tahap antara lan :

1. Awareness (mengenalkan , memberitahukan)

Pada tahap ini strategi kreatif yang akan digunakan adalah mencoba untuk

(42)

30 yang kecil dan meyakinkan masyarakat akan pentingnya kesehatan alami melalui

workshop ataupun penyuluhan kepada masyarakat.

2. Reminder (mengingatkan)

Pada tahap ini strategi kreatif yang digunakan adalah mencoba mengingatkan

kembali sekaligus memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang tanaman obat

keluarga melalui sebuah media buku yang diharapkan dapat merubah pemahaman

masyarakat dalam mengelola potensi tanaman obat keluarga dipekarangan rumah

yang kecil.

III.1.3.1 Media Informasi

Media informasi dari waktu kewaktu akan terus berkembang dan diperlukan setiap

harinya, karena melalui media informasi ini manusia dapat mengetahui informasi

yang sedang hangat berkembang. Sebuah media informasi dapat dikatakan berhasil

jika pesan yang disampaikan kepada masyarakat tepat sasaran dan dimengerti dan

bermanfaat.

III.1.3.2 Definisi Media Informasi

Demikian pentingnnya media informasi pada masa ini, dikarenakan melalui media

informasi manusia dapat mengetahui informasi dan dapat bertukar pikiran serta

berinteraksi satu samalainnya. Kata media merupakan bentuk jamak dari kata

medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya

komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997;

Ibrahim et.al., 2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu

sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996).

Sedangkan pengertian dari informasi secara umum informasi adalah data yang

sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau

keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa

sekarang atau yang akan datang (Gordon B. Davis 1990; 11).

Maka pengertian dari media informasi dapat disimpulkan sebagai alat untuk

(43)

31 yang bermanfaat bagi penerima informasi, adapun penjelasan Sobur (2006) media

informasi adalah “alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap,

memproses, dan menyusun kembali informasi visual”

III.1.4 Strategi Visual

Strategi visual yang akan direalisasikan adalah dengan mengacu pada faktor-faktor

yang telah diuraikan pada permasalahan diatas sehingga strategi visual tersebut

dapat disampaikan dengan efektif dengan memaparkan visualisasi yang realistis

didalamnya.

III.1.5 Strategi Media

Strategi media ini menggunakan media utama yaitu buku untuk memberikan

informasi yang dibutuhkan oleh si pembaca dan media pendukungnya untuk

melengkapi media utama agar lebih memudahkan dalam penyebaran media

informasi tersebut sampai kepada target yang dituju.

III.1.5.1 Media Utama

Media utama yang akan digunakan untuk memecahkan solusi permasalahan ini

harus benar-benar tepat agar dapat menjawab sebuah permasalahan yang terjadi,

dalam pemilihan media informasi ini adalah • Buku Informasi

Buku informasi ini memberikan pendekatan secara menyeluruh karena

media informasi cetak ini dapat menampung banyak informasi penting yang

dibutuhkan oleh khalayak serta dapat dengan mudah ditemukan

dimana-mana dan dapat dibaca oleh kalangan dimana-manapun. Buku informasi ini akan

dibagikan gratis untuk setiap 1 kepala keluarga bagi yang mengikuti

program workshop. Buku ini juga akan disebarkan ditoko-toko buku,

lembaga swadaya masyarakat dan pada saat acara berlangsung.

III.1.5.2 Media Pendukung

Media pendukung merupakan media tambahan untuk mendampingi media utama

(44)

32 pendukungnya. Media-media pendukung yang digunakan pada media informasi

tanaman obat keluarga ini adalah : • Poster

Poster merupakan media pendukung yang dapat menginformasikan pesan

yang akan disampaikan karena poster adalah media yang sering dilihat dan

dijumpai ditempat-tempat umum. Poster akan disebarkan dan ditempel di

sekolahan, kecamatan dan ditoko buku. Poster akan dibuat dalam dua jenis

yaitu poster jadwal acara penyuluhun (poster yang berisi ajakan, jadwal

acara, tempat tempat berlangsungnya acara) dan poster penyebaran buku

(poster untuk mengiklankan buku).

• X-Banner

X-Banner merupakan media yang hanya dapat dilihat dan dijumpai

ditempat-tempat tertentu. X-Banner ini akan ditempatkan ditempat seperti

desa, kecamatan, sekolah dan toko buku serta tempat penyuluhan

berlangsungnya acara. • Stiker

Stiker merupakan media yang sangat praktis dan efisien karena dapat

dibagikan kepada siapapun dan ditempel dimanapun, terutama dikaca

mobil, motor dan pintu-pintu rumah.

• Mug

Mug merupakan media yang paling sering dipakai setiap hari dan media ini

sangat baik untuk media pengingat. Mug akan dibagikan sebagai souvenir

kepada orang-orang yang mengikuti acara penyuluhan dari awal hingga

selesai.

• Alat-alat Berkebun

Alat berkebun adalah fokus utama dalam hal ini, maka dengan mengenal

dan menggunakan media ini akan mempermudah pekerjaan dalam

menanam tanaman dipekarangan rumah. Alat-alat berkebun antara lain

sekop kecil, garpu tanah, cangkul, spray air, penyiram air, pot, sarung

tangan, sepatu bot dan lai-lain akan dibagikan kepada orang-orang yang

(45)

33 III.1.6 Strategi Distribusi

Pendistribusian dilakukan dengan beberapa pihak antara lain Ibu-ibu PKK, LSM,

sekolahan dan toko buku, kel. Pamoyanan Kp. Bojong RW.02 Bogor Selatan.

Media utama buku informasi akan disalurkan ditempat penyuluhan dan toko-toko

buku. Sedangkan media pendukung seperti poster akan disebarkan diarea-area

sekitar penyuluhan tersebut. Adapun tabel pendistribusian media sebagai berikut :

Tabel III.1 Strategi Distribusi Media

III.2 Konsep Visual

Konsep visual yang ditampilkan dalam media informasi ini adalah menggunakan

flat design, gambar yang dibuat sangat simple dan seminimalis mungkin. Flat

design merupakan desain dengan pendekatan minimalis yang menekankan

kegunaan, dengan desain yang bersih tanpa ada bevel, bayangan, tekstur, berfokus

pada tipografi, warna-warna cerah dan ilustrasi dua dimensi. Konsep flat design ini

menggunakan ikon yang berhubungan langsung dengan tema tanaman. Untuk

elemen-elemen estetika itu berbentuk polygon atau persegi enam yang terinspirasi

(46)

34 Selan itu dibuat juga maskot dalam konsep ini yang berpenampilan sebagai orang

yang sedang berkebun untuk memberikan pesan yang lebih dalam. Konsep visual

ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi, perkembangan zaman dan

perkembangan didunia desain dengan mengikuti gaya hidup masyarakat saat ini.

Gambar III.1 Referensi Cover

III.2.1 Format Desain

Dalam format desain media utama, buku informasi ini mengacu pada

perkembangan teknologi dan perkembangan desain. Oleh karena itu hampir semua

tidak tertinggal akan perkembangan zaman. Penggunaan visual dan warna

disesuaikan dengan media pendukung lainnya. Untuk ukuran buku ini berukuran

18cm x 24 cm dengan menggunakan hardcover, sedangkan untuk media lainnya

menyesuaikan sesuai format aslinya.

(47)

35 III.2.2 Layout

Surianto (2009) menjelaskan “Pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tata

letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk

mendukung kosep atau pesan yang dibawanya. Me-layout adalah salah satu proses

atau tahapan kerja dalam desain. Dapat dikatakan bahwa desain merupakan

arsiteknya, sedangkan layout pekerjaannya. Namun definisi layout dalam

perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu

sendiri, sehingga banyak orang mengatkan bahwa me-layout itu sama dengan

mendesain” (h.20).

Dalam mendesain layout harus mengacu kepada prinsip-prinsip desain yaitu

proporsi, keseimbangan, irama, kesatuan dan fokus antara lain :

• Keseimbangan (balance)

Keseimbangan dalam layout ini menggunakan prinsip simetris karena lebih

mengesankan informal, modern, dinamis dan berani. Dalam layout ini terlihat

bahwa elemen-elemen estetika dan ikon-ikon serta tipografi yang tersusun rapi. • Irama (rythm)

Irama adalah pengulangan atau variasi-variasi dari komponen-komponen desain

grafis. Pengulangan komponen grafis dilayout ini menggunakan regular yaitu

pengulangan dengan jarak dan waktu sama. Pengulangan ini terlihat dari elemen

estetika yang berbentuk polygon dan ikon-ikon yang tersusun.

• Kesatuan (unity)

Semua bagian dan unsur grafis bersatu-padu dan serasi sehingga pembaca

memahaminya sebagai suatu kesatuan. Objek terlihat konsisten dan kesamaan

dengan bentuk, ukuran, proporsi yang sama cenderung terlihat sebagai kesatuan

grup.

• Proporsi (proportion)

Proporsi disini memberikan kesesuaian antara ukuran halaman dengan konten

(48)

36 • Kontras (contrast)

Dalam memberikan kontras, unsur pertama dalam menonjolkan kekontrasan itu

adalah warna yang dominan untuk memberikan kesan ketertarikan pada pandangan

pertama, lalu setelah itu fokus ke judul buku dan terakhir adalah gambar.

III.2.2.1 Elemen Estetika

Desain yang menekankan fungsi tanpa keindahan atau estetika tidak menarik

sehingga tidak komunikatif. ‘Menarik’ atau ‘indah’ bisa dinilai dengan

menggunkan mata (lahir) atau dengan hati (batin). Desain bisa menarik karena

indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas lebih

ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai. (Hendi Hedrataman, 2006,

h.13).

Elemen estetis yang digunakan dalam mendesain ini lebih ditonjolkan dalam bentuk

segienam. Segienam dalam hal ini terinspirasi dari sebuah media tanam yaitu pot.

Pengambilan elemen estetis ini tidak lepas dari unsur komponen desain yaitu

bentuk. Setiap bentuk mempunyai arti dan makna masing-masing, sama halnya

dengan segienam ini yang berirama, teratur dan ruang. Segienam yang tersusun dan

mempunyai warna berbeda-beda berhubunngan dengan psikologi warna yang

dipakai dengan tema alam dan tanaman itu sendiri.

III.2.2.2 Ikon

Ikon adalah tanda yang didasarkan atas “keserupaan” atau “kemiripan”

(“resemblance”) di antara representamen dan objeknya, entah objek tersebut

betul-betul eksis atau tidak. Akan tetapi, sesungguhnya ikon tidak semata-mata mencakup

citra-citra realistis seperti lukisan, foto saja, melainkan juga ekspresi-ekspresi

semacam grafik-grafik, skema-skema, peta geografis, persamaan-persamaan

matematis, bahkan metafora (Budiman, 2005:56).

Jadi ikon sendiri dapat pula dikatakan, sebagai objek atau tanda yang memiliki

ciri-ciri sama dengan apa yang dimaksudkan. Dalam hal ini penerapan ikon sendiri yang

(49)

37 tanaman obat. Ikon-ikon yang dibuat dan diaplikasikan semuanya adalah hasil dari

penelitian bahwa ikon tersebut memang benar-benar berhubungan erat dengan tema

tanaman.

III.2.3 Huruf

Pemilihan huruf dalam mendesain harus menekankan keterbacaan yang sangat baik

dan harus cocok dengan tema yang dipakai. Huruf juga berfungsi sebagai bagian

dari visual karena menampilkan keindahan dan penjelasan dari suatu informasi.

Adapun huruf yang dipakai antara lain :

Philosopher

Philospher digunakan dalam mendesain ini karena bentukya yang tidak

kaku seperti tema yang dipakai.

Gambar III.3 Huruf Philosopher

Century Gothic

Century Gothic dipakai karena keterbacaannya yang sangat jelas dan tegas,

cocok untuk penggunaan penulisan isi dari informasi.

(50)

38 III.2.4 Ilustrasi

Ilustrasi menurut definisinya adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk

memberi penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual. Dalam

perkembangannya, ilustrasi secara lebih lanjut ternyata tidak hanya berguna sebagai

sarana pendukung cerita, tetapi dapat juga menghiasi ruang kosong. Misalnya

dalam majalah, koran, tabloid, dan lain-lain. Ilustrasi bisa berbentuk

macam-macam, seperti karya seni sketsa, lukis, grafis, karikatural, dan akhir-akhir ini

bahkan banyak dipakai image bitmap hingga karya foto.(Kusrianto, 2009 : 140)

Fungsi ilustrasi adalah untuk memperjelas teks dan sekaligus sebagai eye-catcher.

sejalan dengan munculnya berbagai software pengolah gambar, saat ini telah

berkembang berbagai jenis dan bentuk ilustrasi, tidak hanya berupa foto dan

gambar manual. Pada prinsipnya semua elemen visual dapat digunakan sebagai

ilustrasi. semua teknik dapat dilakukan untuk mewujudkan ide. (Supriyono. 2010 :

169).

Dalam perancangan media utama ini lebih banyak menggunakan ilustrasi foto-foto

asli untuk memberikan informasi yang asli agar tidak salah dalam penyampaian

pesan. Terdapat juga ilustrasi berupa ikon dan maskot yang semuanya itu

berhubungan langsung dengan tanaman obat seperti sekop, pot, tanaman, matahari

dan lain-lain.

III.2.5 Warna

J. Linschoten dan Drs. Mansyur Warna menjelaskan “Warna-warna itu bukanlah

suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan,

memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka

tidaknya kita akan bermacam-macam benda.Dari pemahaman diatas dapat

dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu

mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut

menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda”.

Warna merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam desain. Warna tidak

hanya sekedar warna saja tetapi dapat memberikan makna dan arti tersendiri pada

(51)

39 terhadap apa yang dilihatnya. Dengan memilih warna yang sesuai dengan tema dan

konsep maka akan terjalin suatu kesatuan visual serta pesan yang ingin disampaikan

sama dengan apa yang dipikirkan.

Gambar III.5 Warna

Warna-warna yang dipilih adalah sesuai dengan tema dan konsep antara lain warna

hijau itu diambil dari warna daun atau pohon, warna coklat diambil dari tanah,

warna hijau muda melambangkan keasrian, kesehatan, warna kuning diambil dari

warna matahari yang baik untuk manusia dan kehidupan serta 2 warna terakhir

(52)

40 BAB IV. MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

IV.1 Proses Perancangan

Dalam proses tahap awal perancangan yaitu menentukan ide yang akan dibuat.

Setelah ide didapat maka ide itu diaplikasikan melalui proses sketsa kasar untuk

memudahkan dalam pembuatan dalam bentuk digital untuk diterapkan pada media

utama dan media pendukungnya. Perancangan ikon-ikon dalam bentuk visual akan

menjadi konsep utama dalam perancangan ini.

IV.1.1 Pra Produksi

Dalam pembuatan media utama Perancangan Media Informasi Tanaman Obat

Keluarga melalui beberapa tahap dalam pengerjaannya, dimulai dari ide diteruskan

dalam sketsa-sketsa kasar untuk memudahkan dalam pengeksekusian dalam bentuk

digitalnya.

Gambar IV.1 Sketsa Media Utama

IV.1.2 Produksi

Setelah melakukan proses sketsa visual, sketsa tersebut dilanjutkan keproses visual

vektor dalam bentuk digital menggunakan software CorelDRAW X6 sebagai

(53)

41 Gambar IV.2 Proses Digitalisasi

IV.2 Teknis Media

Dalam teknis media ini harus melalaui beberapa tahapan sebelumnya yaitu proses

sketsa, digitalisasi dengan bantuan komputer, lalu adalah proses terakhir yaitu

pencetakan. Berikut adalah media-media yang akan diproses menjadi hasil akhir

dalam pembuatan sebuah desain.

IV.2.1 Media Utama

Buku Informasi

Media buku digunakan sebagai media utama karena buku menjabarkan informasi

secara lebih rinci dan data-data yang valid yang akan disampaikan kepada target

audiens. Buku informasi ini memberikan pendekatan secara menyeluruh karena

media informasi cetak ini dapat menampung banyak informasi penting yang

dibutuhkan oleh khalayak serta dapat dengan mudah ditemukan dimana-mana dan

dapat dibaca oleh kalangan manapun.

Ukuran : 18 x 24cm

Teknis : Cetak Offset

Material : Hardcover laminasi Glossy

(54)

42 Gambar IV.3 Cover Buku

(55)

43 Gambar IV.5 Sampul Isi

(56)

44 Gambar IV.7 Daftar Isi

(57)

45 Gambar IV.9 Bab I Pekarangan

(58)

46 Gambar IV.11 Bab II

(59)

47 IV.2.2 Media Pendukung

Poster Acara

Poster ini merupakan suatu ajakan kepada masyarakat tentang akan adanya suatu

acara atau event workshop tentang tanaman obat yang akan dilaksanakan. Informasi

yang tertera didalam poster ini secara garis besarnya saja dan menampilkan desain

yang kontras agar menarik perhatian masyarakat. Poster ini ditempel dan

disebarkan ditempat-tempat umum dan strategis seperti sekolahan, posyandu,

kelurahan, aula desa dan sebagainya.

Ukuran : A3 ( 29,7 x 42cm )

Teknis : Cetak Offset

Material : Artpaper 260gr

(60)

48 Poster Buku

Poster buku ini berhubungan dengan poster yang pertama yang memberikan sedikit

penjelasan tentang apa yang akan dibahas diacara tersebut. Ditempat workshop

tersebut tersedia buku informasi ini yang akan membahas dan memberikan ilmu

pengetahun dan pemahaman yang lebih detail.

Ukuran : A3 ( 29,7 x 42cm )

Teknis : Cetak Offset

Material : Artpaper 260gr

(61)

49 X-Banner

X-Banner ini dibuat untuk mendukung sebuah acara atau workshop yang diadakan

dan merupakan media yang hanya dapat dilihat dan dijumpai ditempat-tempat

tertentu dan strategis serta memberikan informasi secara sederhana.

Ukuran : 60 x 160cm

Teknis : Digital Printing

Material : Jerman

(62)

50 Stiker

Stiker merupakan media yang sangat praktis dan efisien karena dapat dibagikan

kepada siapapun dan ditempel dimanapun, terutama dikaca mobil, motor dan

pintu-pintu rumah. Stiker ini bertujuan sebagai reminder atau pengingat akan pentingnya

manfaat sebuah tanaman obat keluarga dipekarangan rumah.

Ukuran : 7 x 7cm

Teknis : Digital Printing

Material : Vinyl

Gambar IV.16 Stiker

Mug

Mug digunakan sebagai media gimmick/merchandise yang berfungsi untuk

minuman kesehatan hasil olahan ramuan dari tanaman obat kelurga. Desain pada

mug ini berupa karakter satu keluarga yang sedang memegang hasil tanaman obat

dan terlihat senang akan hidup sehat yang mereka lakukan.

Ukuran : Medium

Teknis : Digital Printing

(63)

51 Gambar IV.17 Mug

Pin

Pin digunakan sebagai media gimmick/merchandise yang berfungsi sebagai

aksesoris ataupun cinderamata untukkeluarga yang berfungsi untuk mengingatkan

kembali kepadamasyarakat mengenai manfaat tanaman binahong yangberkhasiat

bagi kesehatan keluarga

Ukuran : Diameter 3cm

Teknis : Digital Printing

Material : Plastik

(64)

52 Sprayer

Sprayer digunakan sebagai media gimmick/merchandise yang berfungsi untuk

menyemprot bagian-bagian tanaman terutama dahan dan daun agar tetap segar dan

tidak layu. Penyemprotan dengan sprayer berbeda dengan menyiram karena air

yang keluar lebih sedikit dan menyebar luas.

Ukuran : Medium

Teknis : Stiker

Material : Stiker Transparent

(65)

53 Wateringcan

Wateringcan digunakan sebagai media gimmick/merchandise yang berfungsi untuk

menyiram tanaman yang ditanam baik dimedia pot maupun tanah. Penyiraman

dengan menggunakan wateringcan lebih menghemat waktu dan praktis.

Ukuran : Medium

Teknis : Stiker

Material : Vinyl

Gambar

Gambar II.15 Akar Aren
Gambar II.16 Pule Pandak
Gambar II.18 Kencur
Gambar II.19 Kunyit
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Jadi memberikan kemudahan akses kepada para pengguna laporan keuangan akan menciptakan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah yang lebih baik

Bagi masyarakat kecil termasuk mereka yang tinggal di daerah pesisir sekitar hutan mangrove, dampak negative perubahan iklim merupakan ancaman langsung bagi kehidupan dan memaksa

(umlah pasien yang tidak menyelesaikan pengobatan tepat )aktu 2  tidak ambil obat lebih  bulan,  tidak ambil obat lebih & bulan 4 diantara pasien baru yang mendapat

bahwa pengaturan penilaian kinerja pegawai dan pemberian tunjangan kinerja di lingkungan Pemerintah Kota Bandung telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Wali Kota

Az angolban és sok más európai nyelvben a „birodalom" szó a latin „impérium" kifeje- zésből ered, ami persze arra is utal, hogy a Római Birodalom, mint minta

Nilai Pasar pada Perusahaan Manufaktur untuk Sektor Barang Konsumsi di BEI, Periode Tahun 2008 sampai dengan 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari infektivitas dan efektivitas mikoriza dari sumber tanah ultisol, entisol, inceptisol, dan histosol terhadap serapan