74 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Da ta Prib a d i
Na m a : Ja ja Rusd ia t
Te m p a t, Ta ng g a l La hir : Bo g o r, 3 Juni 1988 Je nis Ke la m in : La ki-la ki
Ag a m a : Isla m
Sta tus : Be lum m e nika h
Ke w a rg a ne g a ra a n : Ind o ne sia
Ala m a t : Jln. R.E So e m a nta d ire d ja No .39 G g . Am it 1 Kp . Bo jo ng Rt.03 Rw .02 Ke l. Pa m o ya na n Ke c . Bo g o r Se la ta n - 16136
Te le p o n : 085720253065
Em a il : ja ja rusd ia t@ g m a il.c o m
La ta r Be la ka ng Pe nd id ika n
Ke lulusa n Ta hun 2001 - SDN Bo jo ng he ra ng II C ia njur Ke lulusa n Ta hun 2004 - SLTP Ne g e ri 1 C ia njur
Ke lulusa n Ta hun 2007 - SMA Pa sund a n 1 C ia njur
75 Ke m a m p ua n
• Lo g o De sig n • C o re lDRAW
• Ad o b e Pho to sho p • Ad o b e Ilustra to r • Ad o b e InDe sig n • Ms. Wo rd
• Ms. Po w e r Po nt
Pe ng a la m a n Ke rja
A. Pra kte k Ke rja La pa ng a n:
Pra kte k Ke rja d i : PT. PO S Ind o ne sia , Ba nd ung Ba g ia n : Muse um Po s
Pe rio d e : Ap ril 2012 - Juli 2012
Pe ke rja a n : Pe m b ua ta n p ro m o si d a n sta tio ne ry m use um
B. Fre e la nc e O nline
Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN INFORMASI TANAMAN OBAT KELUARGA
MELALUI MEDIA BUKU
DK 38315 / Tugas Akhir
Semester II 2015-2016
oleh:
Jaja Rusdiat
NIM. 51915800
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iii KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan
karunia-NYA, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhiry yang
berjudul PERANCANGAN MEDIA INFORMASI TANAMAN OBAT
KELUARGA MELALUI MEDIA BUKU, yang ditempuhsebagai salah satu syarat
kelulusan dalam menempuh gelar Sarjana Desain Komunikasi Visual di Universitas
Komputer Indonesia.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan dan segala
keterbatasan yang dimiliki penulis sehingga masih banyak kekurangan didalamnya.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak
terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya
kepada penulis, orang tua tercinta yang selalu mendukung baik doa, moril dan
materil, pihak akademik berurut seperti, dekan, kaprodi, pembimbing, koordinator
tugas akhir, sekretariat dan narasumber.
Dengan penulisan laporan Tugas Akhir ini semoga dapat berguna dan bermanfaat
kepada pembaca umumnya dan memberikan referensi terutama kepada
mahasiswa/i jurusan Desain Komunikasi Visual UNIKOM.
Bandung, 16 Agustus 2016
Penulis,
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...i
LEMBAR PENYATAAN ORISINALITAS ...ii
KATA PENGANTAR ...iii
ABSTRAK ...iv
ABSTRACT ...v
DAFTAR ISI ...vi
DAFTAR GAMBAR ...ix
DAFTAR TABEL ...xi
DAFTAR LAMPIRAN ...xii
GLOSARIUM ...xiii
BAB I. PENDAHULUAN ...1
I.1 Latar Belakang Masalah ...1
I.2 Identifikasi Masalah ...2
I.3 Rumusan Masalah ...3
I.4 Batasan Masalah ...3
I.5 Tujuan Dan Manfaat Perancangan ...3
BAB II. TANAMAN OBAT KELUARGA DIPEKARANGAN KECIL ...4
II.1 Landasan Teori ...4
II.2 Objek Penelitian ...4
II.2.1 Penyiapan Tanaman Sebagai Obat ...5
II.2.1.1 Proses Pengambilan Tanaman ...5
II.2.1.2 Proses Pengeringan ...6
II.2.1.3 Proses Peracikan Tanaman Obat ...6
II.2.1.4 Proses Perebusan Tanaman Obat ...6
II.2.2 Kelebihan Tanaman Obat Dibanding Dengan Obat-obatan Lainnya ...6
II.2.2.1 Tanaman Obat Tidak memiliki Efek Samping ...7
II.2.2.2 Peracikan Yang Mudah ...7
vii
II.2.2.4 Mampu Menghilangkan Sumber Penyakit Secara Menyeluruh ...7
II.2.2.5 Satu Jenis Tanaman Multikhasiat ...7
II.2.3 Bagian Tanaman Obat Berdasarkan Waktu Minum, Sifat Dan Karakteristik Rasa ...8
II.2.4 Bagian Tanaman Yang Bisa Dimanfaatkan Sebagai Obat ...9
II.2.4.1 Tanaman Obat Yang Memanfaatkan Bagian Daun ...9
II.2.4.2 Tanaman Obat Yang Memanfaatkan Bagian Batang ...12
II.2.4.3 Tanaman Obat Yang Memanfaatkan Bagian Buah ...14
II.2.4.4 Tanaman Obat Yang Memanfaatkan Bagian Biji ...16
II.2.4.5 Tanaman Obat Yang Memanfaatkan Bagian Akar ...18
II.2.4.6 Tanaman Obat Yang Memanfaatkan Bagian Umbi/Rimpang ...20
II.3 Analisis SWOT ...24
II.4 Resume ...26
BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN ...27
III.1 Strategi Perancangan ...27
III.1.1 Khalayak Sasaran ...27
III.1.1.1 Faktor Demografis ...27
III.1.1.2 Faktor Geografis ...28
III.1.1.3 Faktor Psikografis ...28
III.1.2 Strategi Komunikasi ...28
III.1.2.1 Tujuan Komunikasi ...28
III.1.2.2 Pesan Utama ...29
III.1.2.3 Pendekatan Visual ...29
III.1.2.4 Materi Pesan ...29
III.1.3 Strategi Kreatif ...29
III.1.3.1 Media Informasi ...30
III.1.3.2 Definisi Media Informasi ...30
III.1.4 Strategi Visual ...31
III.1.5 Strategi Media ...31
III.I.5.1 Media Utama ...31
viii
III.1.6 Strategi Distribusi ...33
III.2 Konsep Visual ...33
III.2.1 Format Desain ...34
III.2.2 Layout ...35
III.2.2.1 Elemen Estetika ...36
III.2.2.2 Ikon ...36
III.2.3 Huruf ...37
III.2.4 Ilustrasi ...38
III.2.5 Warna ...38
BAB IV. MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI ...40
IV.1 Proses Perancangan ...40
IV.1.1 Pra Produksi ...40
IV.1.2 Produksi ...40
IV.2 Teknis Media ...41
IV.2.1 Media Utama ...41
IV.2.2 Media Pendukung ...47
DAFTAR PUSTAKA ...54
54 DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Fauzi, Arif. (2009) Aneka Tanaman Obat Dan Khasiatnya. Yogyakarta: Media
Pressindo
Gendrowati, Fitri.( ) TOGA: Tanaman Obat Keluarga. Jakarta Timur: Padi
Kusrianto, Adi. (2007) Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: CV.
Andi Offset
Lasmadiwati, Endah. (2014) Pemanfaatan Tumbuhan Untuk Mengatasi Penyakit
Sehari-hari. Bogor: Taman Sringanis
Sarwono, Jonathan & Lubis, Hary. (2007) Metode Riset Desain Komunikasi Visual.
Yogyakarta: CV. Andi Offset
Savitri, Astrid. (2016) Tanaman Ajaib!Basmi Penyakit Dengan Toga (Tanaman
Obat Keluarga). Jakarta Timur: Bibit Publisher
Supriyono, Rakhmat. (2010) Desain Komunikasi Visual- Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: CV. Andi Offset
Rustan, Surianto. (2009) Layout Dasar Dan Penerapannya. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Sumber Internet
Admin. (2013) 31 Desain Grafis Cover BukuSuper Keren. Diambil dari :
http://www.desainic.com/31-desain-grafis-cover-buku-super-keren/
(April 2016)
Anonim. (2015) Artwork Frame PSD Mockup Vol.4. Diambil dari :
http://www.graphberry.com/item/artwork-frame-psd-mockup-vol-4
(April 2016)
Anonim. Free Hardcover Mockup. Diambil dari:
http://freedesignresources.net/free-hardcover-book-mockup/
(April 2016)
Anonim. X-Stand Banner Mockup. Diambil dari :
https://www.mockupworld.co/free/x-stand-banner-mockup/
55 Anonim. (2013) Vertical Garden Dari Botol Bekas. Diambil dari :
http://mstudiosolo.blogspot.co.id/2013/03/vertical-garden-dari-botol-bekas.html
(April 2016)
Nurholis, Muhamad. (2012) Pengertian Media Informasi. Diambil dari:
http://holiskakashi.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-media-informasi.html
(April 2016).
Wawancara
Yona Afrela, Universitas Winaya Mukti - Agrobisnis
1 BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Tanaman merupakan tumbuhan yang hidup dimana saja baik itu dikebun atau
halaman rumah yang memiliki sebidang tanah. Banyaknya tanaman yang tumbuh
disekitar rumah membuat kurang terperhatikan bahwa tanaman yang tumbuh itu
diantaranya merupakan tanaman yang bermanfaat dan berfungsi sebagai obat. Ada
kalanya sebuah tanaman yang memiliki manfaat khasiat obat itu tumbuh liar dan
tidak terawat. Perilaku masyarakat umumnya lebih bersifat instan dan tidak peduli
terhadap adanya manfaat dari tanaman-tanaman yang bisa menjadi obat (Fitri,
2015, h.1).
Keberadaan tanaman obat dilingkungan rumah sangat penting terutama bagi
keluarga yang tidak mempunyai akses mudah ke pelayanan medis. Dengan
memahami manfaat dan khasiat jenis tanaman tertentu, tanaman obat dapat menjadi
pilihan keluarga dalam memilih obat alami yang aman. Tanaman obat keluarga
sendiri sebelumnya dikenal dengan nama apotek hidup. Tanaman obat keluarga
dikalangan masyarakat dapat ditanam serta dibudidayakan oleh siapapun dalam
menjalani kehidupan yang sehat alami.
Fitri (2015) berpendapat bahwa:
TOGA (Tanaman Obat Keluarga) adalah jenis tanaman yang sengaja dibudidayakan karena memiliki fungsi sebagai tanaman obat sehingga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan keluarga dengan cara pengolahan dan peracikan yang dilakukan secara sederhana. Beberapa jenis tanaman obat merupakan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk jamu. Resep produksi jamu ini sendiri biasanya diajarkan secara turun temurun sesuai tradisi nenek moyang. (h.1).
Pemanfaatan tanaman obat keluarga sebagai obat-obatan tradisonal bagi kalangan
keluarga dapat diolah dengan cara sederhana, yaitu dengan cara ditumbuk atau
direbus. Tanaman obat keluarga ini cukup ampuh untuk mengatasi beberapa
masalah kesehatan umum seperti batuk, demam, gatal-gatal, dan sakit perut.
Penggunaan tanaman obat tidak mempunyai efek samping bagi yang
menkonsumsinya. Selain sebagai konsumsi untuk obat-obatan, penanaman
2 penghijauan sehingga rumah menjadi asri dengan tumbuhnya tanaman obat
keluarga disekitar pekarangan rumah. Seiring berkembangnya pemanfaatan
tanaman obat, kini tanaman obat dapat disalurkan ke masyarakat luas dan menjadi
nilai jual tersendiri untuk orang yang memanfaatkannya sebagai penghasilan
keuangan keluarga (Fitri, 2015).
Pekarangan rumah merupakan lingkungan yang paling dekat dengan kehidupan.
Pemanfaatan sedikit lahan dipekarangan rumah merupakan salah satu cara efektif
untuk membudidayakan tanaman obat. Dimulai dari jenis tanaman obat berukuran
kecil hingga berukuran sedang seperti temulawak. Pemanfaatan lahan tidak dibatasi
terhadap ukuran lahan yang dimiliki, karena sebagian tanaman obat bisa ditanam
dengan menggunakan media pot dan beberapa jenis media buatan sejenisnya.
Sehingga siapapun dapat menanam tanaman obat atau herbal (Yona, 2016).
Seiring dengan perkembangan zaman, tanaman obat keluarga sudah mulai
tergantikan dengan obat-obatan kimia yang jauh lebih praktis dan cepat
menyembuhkan penyakit. Sekarang ini tanaman obat sendiri hampir jarang
dipergunakan oleh masyarakat. Upaya dalam menyampaikan dan pendistribusian
informasi tentang tanaman obatpun sangat kurang yang beredar dimasyarakat,
sehingga masyarakat lebih memilih obat-obatan kimia atau resep dokter. Selain itu
terdapat beberapa faktor perkembangan zaman yang membuat tanaman obat
tergantikan yaitu lahan pekarangan rumah yang sempit ataupun tidak ada sama
sekali karena pembangunan yang tidak menyisakan lahan kosong, kesibukan
masyarakat yang semakin tinggi akan aktivitas diluar daripada dirumah,
pengetahuan dan pemahaman tentang tanaman obat yang kurang, serta kurangnya
kepedulian terhadap diri sendiri walaupun kesadaran hidup sehat telah disadari.
I.2 Identifikasi Masalah
Dilihat dari pembahasan diatas tanaman obat keluarga itu sangat bermanfaat bagi
kesehatatan dan membuat pekarangan asri. Seiring berjalannya waktu masyarakat
lebih memilih menggunakan obat-obatan berbahan kimia untuk mengobati
3 1. Pengetahuan masyarakat akan pentingnya tanaman obat keluarga sangat
kurang.
2. Sempitnya lahan pekarangan rumah menjadi kendala bagi masyarakat.
3. Kurangnya distribusi media informasi yang beredar dimasyarakat.
I.3 Rumusan Masalah
Dari pemaparan masalah tersebut maka terdapat masalah pokok mengenai
pembahasan tanaman obat keluarga dipekarangan rumah adalah minimnya
informasi dan media informasi yang beredar di masyarakat sehingga fokus masalah
pada tanaman obat keluarga antara lain:
• Bagaimana cara memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang pemberdayaan dan pengolahan tanaman obat keluarga
dilahan yang sempit ?
I.4 Batasan Masalah
Batasan masalah akan lebih difokuskan kepada masyarakat yang memiliki lahan
sempit dengan ukuran lebar 1 meter, terutama penduduk perkotaan yang umumnya
daerah tersebut penduduknya padat.
I.5 Tujuan Dan Manfaat Perancangan
1. Agar masyarakat mengetahui tentang manfaat tanaman obat
2. Agar masyarakat memahami pentingnya tanaman obat bagi kesehatan
4 BAB II. TANAMAN OBAT KELUARGA DIPEKARANGAN KECIL
II.1 Landasan Teori
Tanaman obat keluarga atau biasa disebut TOGA menjadi sebutan yang lebih
popular. Sebelumnya tanaman obat keluarga biasa disebut dengan nama apotek
hidup. Tanaman obat keluarga merupakan beberapa jenis tanaman obat pilihan yang
dapat ditanam dipekarangan rumah atau lingkungan rumah. Tanaman obat yang
dipilih biasanya tanaman yang dapat dipergunakan untuk pertolongan pertama atau
obat-obatan ringan seperti demam dan batuk. Keberadaan tanaman obat
dilingkungan rumah sangat penting, terutama bagi keluarga yang tidak memiliki
akses mudah kepelayanan medis seperti klinik, puskesmas ataupun rumah sakit.
Tanaman obat-obatan dapat ditanam dalam pot-pot atau dilahan sekitar rumah.
Dengan memahami manfaat dan khasiat dan jenis tanaman tertentu, tanaman obat
menjadi pilihan keluarga dalam memilih obat alami yang aman (Astrid, 2016, h.7).
II.2 Objek Penelitian
Dalam penanganan suatu penyakit, tanaman obat keluarga berperan penting bagi
sebuah keluarga. Tanaman obat keluarga ini cukup ampuh dalam mengatasi suatu
penyakit secara umum seperti gejala demam, batuk, gatal-gatal, dan sakit perut.
Tanaman obat yang diolah secara tradisional dan cukup sederhana dengan cara
ditumbuk dan direbus. Selain sebagai pemenuhan kebutuhan obat-obatan bagi
keluarga ternyata tanaman obat juga memiliki fungsi dan manfaat bagi halaman
rumah. Penanaman tananamn obat keluarga ini bertujuan untuk membudidayakan
jenis tanaman obat yang susah ditemukan atau langka. Manfaat lain dari penanaman
ini sebagai salah satu penghijauan disekitar area rumah agar terlihat lebih asri (Fitri,
2015, h.2)
Tanaman obat keluarga memiliki beberapa fungsi, salah satu fungsi Toga adalah
sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan
masyarakat yang antara lain meliputi :
5 2. Upaya promotif (meningkatkan derajat kesehatan)
3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit).
II.2.1 Penyiapan Tanaman Sebagai Obat
Dalam sebuah peracikan tanaman obat itu tergolong sangat mudah, tetapi untuk
menghasilkan tanaman obat yang berkualitas harus menyiapkan tanaman dan
melalui proses langkah-langkah terlebih dahulu.
II.2.1.1 Proses pengambilan tanaman
Dalam pemilihan tanaman obat terlebih dahulu harus menyeleksi tanaman tersebut,
dari yang cocok untuk dijadikan bahan obat atau belum sama sekali. Proses ini
sangat perlu diperhatikan dengan teliti agar kualitas bahan tanaman obat ini bekerja
sangat baik saat dikonsumsi. Beberapa bagian tanaman obat ini dapat dijadikan
bahan tanaman obat sebagai berikut :
a. Bagian daun : pemetikan ini dilakukan saat tanaman berbunga.
b. Bagian bunga : pemetikan ini dilakukan saat sebelum atau sesegera
mungkin saat bunga mekar.
c. Bagian buah : pemetikan ini dilakukan saat buah matang atau masak.
d. Bagian biji : dalam pengumpulan biji ini baiknya saat buah itu matang
sempurna
e. Bagian akar, rimpang dan umbi : dalam pengumpulannya baiknya dilakukan
saat pertumbuhan tanaman sudah berhenti.
f. Proses sterilisasi
Proses sterilisasi ini adalah proses dimana pembersihan dan pencucian bahan
tanaman obat yang telah kita kumpulkan agar bersih dari kotoran dan terhindar dari
bakteri. Untuk bahan tanaman obat yang akan kita konsumsi sebaiknya dilakukan
dengan air bersih tanpa menggunakan sabun yang didalamnya itu mengandung
6 II.2.1.2 Proses pengeringan
Pengeringan ini bertujuan agar tanaman obat yang sudah melalui proses sterilisasi
atau pencucian dan pembersihan ini mengurangi kadar airnya. Selain mengurangi
kadar air didalam tanaman obat juga untuk mencegah proses pembusukan jamura
dan bakteri. Tanaman yang sudah dikeringkan akan memberikan ketahanan dan
memudahkan untuk dijadikan obat dalam bentuk bubuk. Dalam proses pengeringan
ini dapat dilakukan dalam berbagai cara yang sederhana seperti disimpan ditempat
yang teduh, ditempat sinar matahari langsung, disangarai (digoreng tanapa minyak)
serta dioven (Fitri, 2015, h.4).
II.2.1.3 Peracikan tanaman obat
Sebuah peracikan tanaman obat adalah sebuah proses takar-menakar bahan
tanaman obat yang akana nanti dibuat. Dalam menakar bahan tanaman obat harus
dilihat jenis penyakit dan apa saja yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut.
Komposisinya harus sesuai dengan jenis penyakit tersebut (Fitri, 2015, h.5).
II.2.1.4 Perebusan tanaman obat
Dalam perebusan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti air yang
digunakan dan tempat perebusannya. Tidak sembarang air dan tempat perebusan
bisa digunakan untuk membuat ramuan. Air yang digunakan baiknya air bening dan
bersih, sedangkan tempat untuk merebusnya adalah sebuah pot tanah atau keramik
karena tidak akan terkontaminasi zat racun. Api sangat berperan penting dalam
proses perebusan ini, tergantung jenis bahan yang akan direbus (Fitri, 2015, h.5).
II.2.2 Kelebihan Tanaman Obat Keluarga Dibanding Obat-obatan Lainnya
Tanaman obat keluarga dengan tobat-obatan lainnya memiliki perbedaan yang
cukup signifikan terutama perbedaan dengan obat-obatan kimia. Tanaman obat
keluarga dirasakana reaksi obatnya sangat lambat dibanding obat-obatan kimia
dengan rekasi penyembuhannya yang cepat. Akan tetapi tanaman obat ini tidak
memiliki efek samping dan dapat menyembuhkan sampai tuntas walaupun
7 II.2.2.1 Tanaman obat tidak memiliki efek samping
Tanaman obat merupakan tanaman yang berasal dari tumbuhan alami dan
diproduksi secara alami juga tanpa tambahan bahan yang mengandung kimia.
Diolah secara tradisonal tanpa dicampur bahan kimia sehingga sangat aman untuk
dikonsumsi dan tanpa efek samping. Bahkan dalam penggunaan jangka panjang
dapat meningkatkan sistem organ tubuh dan dapat menetralkan sebuah racun dalam
tubuh (Fitri, 2015, h.7).
II.2.2.2 Peracikan yang mudah
Peracikan tanaman obat yang tergolong sederhana dan mudah. Dan tanaman yang
diproduksi dapat dijual ke masyarakat dengan pengolahan yang sederhana. Untuk
modal peracikannya hanya dengan modal kecil kita sudah bisa memproduksinya
tanpa teknologi canggih (Fitri, 2015, h.7).
II.2.2.3 Mudah diperoleh
Dengan mudahnya diperoleh bahan tanaman obat yang tersebar dimana-mana
bahkan tidak harus membeli. Dengan adanya pekarangan rumah menjadikan
tanaman obat ini bisa diperoleh kapan saja dengan menanam dan
membudidayakannya. Berbeda dengan obat-obatan kimia yang harganya mahal dan
harus menggunakan resep dokter untuk menkonsumsinya (Fitri, 2015, h.7).
II.2.2.4 Mampu menghilangkan sumber penyakit secara menyeluruh
Tanaman obat ini walaupun bekerja lambat dalam reaksinya, akan tetapi jika
digunakan dalam jangka panjang dana terus-menerus secara teratur akan
menghilangkan keluhan rasa sakit serta meningkatkan sistem imun tubuh. Secara
otomatis akan menghilangkan sumber penyakit sampai tuntas tanpa adanya efek
samping bagi yang menkonsumsinya (Fitri, 2015, h.7).
II.2.2.5 Satu jenis tanaman multikhasiat
Jenis tanaman berfungsi multikhasiat adalah satu tanaman yang dapat
menyembuhkan penyakit lebih dari satu gejala. Tanaman obat itu dapat digunakan
8 obat memang sangat lambat untuk penyembuhannya dan membutuhkan kesabaran
dari orang yang menkonsumsinya dan terus melanjutkan pengobatan sampai
benar-benar sembuh (Fitri, 2015, h.8).
II.2.3 Bagian Tanaman Obat Berdasarkan Waktu Minum, Sifat Dan
Karakteristik Rasa
Dalam menkonsumsi tanaman obat sama halnya dengan menkonsumsi obat-obatan
kimia. Kita tidak boleh sembarang meminumnya, ada waktu-waktu tertentu untuk
menkonsumsinya agar pengobatan lebih efektif. Tanaman obat biasanya diminum
sebelum makan tujuannya agar obat itu mudah larut dan terserap oleh tubuh.
Sedangkan obat-obatan yang bereaksi untuk merangsang lambung harus diminum
setelah makan. Ada juga waktu-waktu dimana dikonsumsi saat pagi hari saat perut
masih kosong.
Adapun tanaman obat yang dibedakan berdasarkan sifat itu antara lain bersifat
dingin, sejuk, hangat dan panas. Tanaman yang bersifat dingin dan sejuk itu
biasanya digunakan untuk pengobatan untuk gejala penyakit seperti demam dan
rasa haus berlebihan, lidah berwarna merah. Sedangkan untuk yang bersifat hangat
dan panas biasa digunakan untuk pengobatan pada penderita dengan gejala badan
dingin, sperti tangan dan kaki dingin, lidah pucat serta nadi yang lambat.
Berdasarkan karakteristik rasa itu berbeda-beda pula dan dibedakan menjadi enam
macam antara lain : (Fitri, 2015, h.8)
a. Rasa asam : terdapat pada tanaman yang sifatnya mengawetkan, contohnya,
asam jawa
b. Rasa manis : terdapat pada tanaman yang sifatnya menyejukan contohnya,
buah wijaya kusuma
c. Rasa pedas : terdapat pada tanaman yang sifatnya menyebar dan
merangsang contohnya, cabe rawit dan jahe.
d. Rasa pahit : terdapat pada tanaman yang sifatnya untuk menghilangkan
lembap dan panas contohnya, mahoni dan brotowali
e. Rasa asin : terdapat pada tanaman yang sifatnya melunakkan serta sebagai
9 f. Tidak berasa atau netral : terdapat pada tanaman yang fungsinya sebagai
peluruh kencing contohnya, kumis kucing dan daun sendok.
II.2.4 Bagian Tanaman Yang Bisa Dimanfaatkan Sebagai Obat
Beberapa bagian tanaman memiliki manfaatnya masing-masing yang dapat
dijadikan obat. Bagian-bagian itu mulai dari daun hingga ke akarnya dapat
dijadikan obat, dan adapula bagian tanaman yang hanya bagian-bagian tertentu
yang dapat dijadikan obat tidak semuanya. Berikut adalah beberapa contoh tanaman
obat yang menurut klasifikasi baian tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai obat
(Fitri, 2015, h.9).
II.2.4.1 Tanaman obat yang memanfaatkan bagian daun
Gambar II.1 Daun Dewa
Sumber: http://i1106.photobucket.com/albums/h369/Kak_Nando/DSC04023.jpg (Diakses pada 18/05/2016)
• Daun Dewa
Tanaman daun dewa (Gynura procumbens) dikenal dengan banyak nama, seperti
sambung nyawa atau beluntas cina. Tanaman daun dewa mengandung beberapa
senyawa kimia, antara lain saponin, flavanoid minyak atsiri dan antikoagulan.
Manfaat kesehatan daun dewa dapat mengatasi stroke dengan cara memperlancar
sirkulasi darah, mengatasi nyeri akibat rematik, menyembuhkan luka teriris, luka
terbakar, atau luka karena gigitan binatang, sebagai tanaman anti kanker dan
10 Gambar II.2 Daun Salam
Sumber: http://saransehat.com/wp-content/uploads/2014/08/Manfaat-dan-Khasiat-Daun-Salam.jpg (Diakses pada 18/05/2016)
• Daun Salam
Daun salam (syzygium polyanthum) merupakan daun yang hampir selalu ada dalam
masakan indonesia. Daun ini juga banyak digunakan dalam kuliner asia seperti
diMalaysia, Thailand dan Vietnam. Kandungan senyawa dalam daun salam
meliputi flavonoida, tanin dan minyak atsiri. Daun salam juga mengandung minyak
esensial eugenol dan metil kavikol, serta etanol yang berperan aktif sebagai jamur
dan anti bakteri. Manfaat kesehatan kandungan vitamin dan juga mineral yang ada
pada daun salam dapat memperlancar pencernaan, menurunkan tekanan darah
tinggi, meringankan nyeri akibat asam urat, menjaga kesehatan mata, menurunkan
kadar kolestrol, memutihkan gigi, membantu menurunkan berat badan, dan
mengobati diare (Savitri, Astrid, 2016, h.43).
Gambar II.3 Daun Pegagan
Sumber: http://bkpd.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2015/09/daun-pegagan.jpg
11
• Daun Pegagan
Tanaman pegagan (centella asiatica) memiliki daun berwarna hijau cerah dan
berbentuk mirip telapak kaki kuda. Tanaman ini diketahui berasal dari India dan
menyebar secara alami hingga ke Tiongkok, Jepang, Australia dan Indonesia.
Senyawa madecocassosiede dalam pegagan dapat memacu produksi kolagen.
Kolage ini sangat besar perannya dalam regenerasi sel kulit termasuk sel telur
(ovum) pada wanita dan sel sperma pada pria. Manfaat kesehatan mengobati darah
tinggi, mengobati wasir, demam, bisul, mata bengkak, menambah nafsu makan,
mengobati batuk kering dan mengobati gangguan pencernaan (Savitri, Astrid, 2016,
h.40).
Gambar II.4 Daun Seledri
Sumber: http://images.wisegeek.com/celery-against-white-background.jpg (Diakses pada 18/05/2016)
• Daun Seledri
Ada kekayaan manfaat kesehatan seledri yang tidak disadari kebanyaka orang.
Faktanya daun seledri kaya akan vitamin c, dapat menurunkan kolestrol, mencegah
kanker, mengelola rasa sakit karena arthrithis membantu upaya penurunan berat
badan, mendetoksifikasi tubuh, antiseptik, mengurangi gejala asma, peningkatan
sistem kekebalan tubuh, meringankan migrain, mengatasi diabetes, mengurangi
tekanan darah tinggi dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Seledri
mengandung mineral seperti kalsium, natrium, tembaga, magnesium, besi, seng dan
kalium. Tanaman ini juga mengandung asam lemak dan vitamin, termasuk
vitamina, c, e, d, b6, b12 dan vitamin k. Seledri juga kaya akan kandungan thiamin,
12 II.2.4.2 Tanaman obat yang memanfaatkan bagian batang
Gambar II.5 Brotowali
Sumber: https://farm1.staticflickr.com/302/18976595494_f33c586a22.jpg (Diakses pada 18/05/2016)
• Batang Brotowali
Ramuan brotowali merupakan ramuan terpahit dari segala jenis obat herbal didunia.
Tapi jangan salah, justru rasa pahitnya itulah yang membuat banyak orang bersedia
mengonsumsinya. Manfaat kesehatan penambah nafsu makan, mencegah penyakit
hati, mengurangi gatal, mengobati gangguan maslah kulit, menurunkan demam,
mengurangi gula darah, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh (Savitri, Astrid,
2016, h.109).
Gambar II.6 Kayu Manis
13
• Batang Kayu Manis
Kayu manis telah dikonsumsi sejak 2000 tahun sebelum masehi di Mesir kuno.
Kayu manis mengandung sedikit kalori, namun kaya akan karbohidrat, protein, dan
lemak, dan serat yang cukup tinggi. Selain itu kayu manis mengandung kalsium,
zat besi, dan mangan. Manfaat kesehatan dapat memerangi infeksi bakteri dan
jamur, mengurangi diabetes, mencegah penyakit Alzheimer, membantu
menghentikan proses kerusakan oleh penyakit multiple Sclerosis, menurunkan
kadar kolestrol serta menyembuhkan luka kronis dan peradangan (Savitri, Astrid,
2016, h.105).
Bagian tanaman pulosari yang digunakan sebagai obat herbal adalah batangnya.
Aromanya wangi rempah, mirip cengkih atau kayu manis, namun rasanya sedikit
pahit jika belum terbiasa mengkonsumsinya. anaman ini banyak juga ditemukan di
Indonesia, India, Argentina, Eropa dan Jepang. Kandungan senyawa alami dari
pulosari memang terbilang tidak terlalu banyak. Di antaranya adalah alkaloid,
kumarin, zat samak, dan beberapa senyawa lain. Manfaat kesehatan antara lain
meredakan batuk pada anak, meringankan gangguan perut pada anak-anak,
mengobati wasir, mengobati gatal akibat biduran, menurunkan demam, mengobati
14 II.2.4.3 Tanaman obat yang memanfaatkan bagian buah
Gambar II.8 Belimbing Wuluh Sumber:
http://caribfruits.cirad.fr/var/caribfruits/storage/images/fruits_des_antilles/bilimbi/ 1972-5-fre-FR/bilimbi.jpg
(Diakses pada 18/05/2016)
• Buah Belimbing Wuluh
Belimbing wuluh (Averhhoa Bilimbi) terkadang dianggap sebagai tanaman
pekarangan saja, padahal buah ini memiliki banyak khasiat obat. Selain buahnya,
batang, daun dan bunganya juga bisa dimanfaatkan sebagai obat keluarga.
Belimbng wuluh memiliki kandungan senyawa yang berkhasiat aiantaranya
saponin, tannin, glukosida hingga kalsium. Manfaat kesehatan belimbing wuluh
menyembuhkan batuk, mengobati rematik, mengatasi sariawan, mengusir jerawat,
mengobati panu, mengurangi sakit gigi, menurunkan darah tinggi, dan mengobati
diabetes (Savitri, Astrid, 2016, h.65).
Gambar II.9 Jeruk Nipis Sumber:
http://www.buyfruit.com.au/images/P/iStock_000013736793Small_%28limes%2 9__59333.jpg
15 • Buah Jeruk Nipis
Jeruk nipis (Citrus Aurantium) merupakan buah kaya manfaat kesehatan. Sejak
zaman dahulu, berbagai bangsa di dunia menggunakan jeruk nipis sebagai obat
maupun sebagai tambahan dalam makanan, minuman, dan kosmetik. Jeruk nipis
memiliki kandungan vitamin C yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan varian
buah jeruk lainnya. Manfaat kesehatan mengobati sariawan, perawatan kulit,
mengobati batuk, memperbaiki sistem pencernaan, mengurangi sembelit,
menurunkan berat badan, diabetes, pencegah penyakit jantung, mengatasi
gangguan pernafasan, menurunkan demam (Savitri, Astrid, 2016, h.65).
Gambar II.10 Mengkudu
Sumber: https://c1.staticflickr.com/5/4004/4478646708_2dc17a6083_b.jpg (Diakses pada 18/05/2016)
• Buah Mengkudu
Buah berbau tajam ini rasanya sangat pahit. Meskipun baunya tidak sedap, namun
buah mengkudu memiliki banyak manfaat untuk pengobatan. Buah mengkudu
memiliki kandungan nutrisi yang lengkap, yakni protein, vitamin, mineral penting
serta selenium dan terpenoid. Manfaat kesehatan sebagai obat sakit kepala, sebagai
anti bakteri, mengendalikan tekanan darah, mencegah hipertensi, melancarkan
pencernaan, mengurangi tanda-tanda penuaan, mencegah peradangan dan untuk
16 II.6.4 Tanaman obat yang memanfaatkan bagian biji
Gambar II.11 Pinang
Sumber: http://www.specialtyproduce.com/sppics/10564.png (Diakses pada 18/05/2016)
• Biji Pinang
Biji pinang sudah akrab dimasyarakat pedesaan terutama bagi mereka yang
melakukan tradisi mengunyah daun sirih dengan pinang. Biji pinang dapat
menguatkan gigi dan gusi jika dugunakan untuk menyirih. Khasiat biji pinang ini
sendiri meghilangkan kudis, mengatasi diare dan disentri, mengatasi cacingan dan
untuk meningkatkan gairah seksual pria (Fitri, 2015, h.59).
Gambar II.12 Pala
17
• Biji Pala
Biji pala termasuk ke dalam golongan rempah-rempah yang sudah lama dikenal
masyarakat. Senyawa alami yang terkandung dalam biji pala berfungsi untuk
membantu mengatasi insomnia, menghilangkan jerawat dan noda pada wajah serta
mengatasi masalah pencernaan seperti mengatasi rasa mual,diare, mual kembung
dan mengatasi maag (Fitri, 2015, h.61).
Gambar II.13 Cengkih Sumber:
http://4.bp.blogspot.com/-SKFDi9guKKg/UewPwceeEXI/AAAAAAAAOj4/U8TNLtL56o4/s1600/Cloves. png.
(Diakses pada 18/05/2016)
• Biji Cengkih
Cengkih adalah sebuah tunas bunga kering yang biasa y digunakan sebagai bumbu
masakan dapat juga untuk sebagai obat. Cengkih dapat meningkatkan sistem
pencernaan mengurangi kembung, mual, anti bakteri, mecegah kanker paru,
melidungi fungsi hati, mengontrol diabetes serta menjaga kepadatan tulang (Astrid,
18 II.2.4.5 Tanaman obat yang memanfaatkan bagian akar
Gambar II.14 Akar Pepaya
Sumber: http://4.bp.blogspot.com/-9wkgwplpqcM/TnITpu8b-xI/AAAAAAAADEc/QIjlPx1Yg1I/s1600/pohon+pepaya.jpg
(Diakses pada 18/05/2016)
• Akar Pepaya
Akar pepaya terdengar asing untuk pengobatan, tetapi memang akar pepaya
memiliki khasiat yang luar biasa bermanfaat. Akar pepaya memberikan efek
farmakologi sebagai obat cacing, mengobati gigitan ular berbisa, mengatsai
gangguan saluran kencing, mencegah resiko batu ginjal serta radang ginjal,
mengatsai rematik dan sebagai minuman penyegar (Fitri, 2015, h.66).
Gambar II.15 Akar Aren
19
• Akar Aren
Bentuk pohon aren hampir menyerupai pohon kelapa, biasanya daun-daunnya
dimanfaatkan untuk membuat atap rumah. Khasiat pohon aren bisa kita peroleh dari
buah maupun akarnya. Dalam hal ini akr pohon aren bisa bermanfaat untuk
meluruhkan batu oksalat pada ginjal dan seluruh kemih dan melancarkan buang air
kecil (Fitri, 2015, h.69).
Gambar II.16 Pule Pandak
Sumber: https://c1.staticflickr.com/1/213/505526733_a43e4966ba_b.jpg (Diakses pada 18/05/2016)
• Akar Pule Pandak
Tanaman pule pandak memang telah banyak digunakan dan dimanfaatkan untuk
industri obat-obatan. Tanamn ini biasanya tumbuh liar disekitar pekarangan
rumah.akar pule pandak memiliki efek sedatif (penenang), hipnoti (menyebabkan
tidur), menurunkan tekanan darah tinggi (hipotensif), serta mengurangi rasa sakit
atau nyeri dan pereda demam sehingga bermanfaat untuk meredakan panas dalam,
20 II.2.4.6 Tanaman obat yang memanfaatkan bagian umbi/rimpang
Gambar II.17 Jahe
Sumber: http://topfoodfacts.com/wp-content/uploads/2013/03/ginger.jpg (Diakses pada 18/05/2016)
• Jahe
Jahe (Zingiber Officinale Rosc) adalah rempah yang digunakan pada hampir semua
kuliner Asia dan India. Jahe juga digunakan sebagai tanaman obat selama
berabad-abad oleh masyarakat berbagai budaya. Jahe mengandung banyak senyawa anti
inflamasi dan antioksidan lainnya yang bermanfaat untuk kesehatan. Manfaat
kesehatan meningkatkan sistem kerja pencernaan, mengurangi mual, mengobati
peradangan, mengurangi nyeri, mencegah malabsorpsi, memperkuat kekebalan
tubuh, mencegah stroke dan penyakit jantung, mengobati infeksi jamur serta
mengatasi masalah pernafasan (Savitri, Astrid, 2016, h.132).
Gambar II.18 Kencur
Sumber: https://scarrymo.files.wordpress.com/2013/07/p7070034-1280x1024.jpeg
21
• Kencur
Kencur (Kaempferia Galanga) adalah salah satu jenis TOGA yang sering dijadikan
obat tradisional maupun jamu. Rempah ini merupakan penyedap rasa alami yang
digunakan dalam banyak masakan Indonesia. Manfaat kesehatan mengobati batuk,
meredakan perut kembung, membersihkan darah kotor, menyembuhkan diare,
mengobati peradangan, menghilangkan lelah dan mengatasi jerawat (Savitri,
Astrid, 2016, h.142).
Gambar II.19 Kunyit
Sumber: http://www.homeremediesweb.com/images/product_turmeric.jpg (Diakses pada 18/05/2016)
• Kunyit
Kunyit digunakan dalam pengobatan tradisional di Indonesia, Tiongkok, dan India.
Manfaat kunyit sangat menakjubkan dan mampu mengobati berbagai macam
penyakit. Kunyit mengandung senyawa obat aktif yang disebut curcumin. Senyawa
ini kaya akan zat anti inflamasi, antioksidan, dan anti bakteri. Manfaat kesehatan
meredakan depresi, diabetes, memerangi kanker, mengurangi penuana kulit,
mencegah penyakit Alzheimer, menyembuhkan nyeri sendi dan peradangan kronis,
22 Gambar II.20 Temulawak
Sumber:
http://www.khasiatherba.com/wp-content/uploads/2014/08/khasiat-temulawak.jpg (Diakses pada 18/05/2016)
• Temulawak
Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) merupakan tanaman obat yang sebagai salah
satu bahan dasar jamu. Temulawak memiliki bentuk dan warna yang hampit mirip
dengan kunyit. Manfaat kesehatan mengatasi gangguan pencernaan, meringankan
rematik, mengatasi kanker, melancarkan ASI, menangkal radikal bebas, menjaga
fungsi hati, mengobati jantung dan menjaga kesehatan ginjal (Savitri, Astrid, 2016,
h.125).
Gambar II.21 Temu Ireng Sumber:
23
• Temu Ireng
Temu ireng (Curcuma Aeruginosa) adalah salah satu jenis tanaman jamu yang
tumbuh subur di Indonesia. Dengan tinggi batang tanaman yang bisa mencapai dua
meter, tanaman ini menghasilkan rimpang dalam ukuran besar. Tanaman yang
berkembang biak dengan cara bertunas lewat rimpang yang telah tua ini memiliki
berbagai kandungan senyawa kimia alami. Manfaat kesehatan mengobati cacingan,
menambah nafsu makan,mengobati ambeien, membersihkan darah setelah
melahirkan, mengatasi pembengkakan, obat malaria, mengatasi kolestrol dan
mengatasi masalah kulit (Savitri, Astrid, 2016, h.128).
Gambar II.22 Bawang
Sumber: http://www.bbcgoodfood.com/sites/default/files/glossary/shallot.jpg (Diakses pada 18/05/2016)
• Bawang Merah
Bawang merah adalah sebuah bumbu utama dalam masakan begitu juga bawang
putih, tidak ada makanan yang tidak menggunakan bawang merah ini. Bawang
merah mempunyai senyawa kuersetin yang berguna sebagai zat anti kanker. Selain
itu bawang merah juga membantu melancarkan sirkulasi darah, menjaga kesehatan
jantung dan kolestrol, mengendalikan diabetes, menenangkan saraf serta
24 Gambar II.23 Lengkuas
Sumber: http://2.bp.blogspot.com/-X9YfA5KNmuo/VqBX-
JDDFAI/AAAAAAAAESY/M-R5eZ1x8pc/s1600/bumbu%2B%25281-4%2529%2B-%2Bkencur.jpg (Diakses pada 18/05/2016)
• Lengkuas
Lengkuas pertama kali di bawa dari Asia ke Inggris dan Eropa Utara pada abad
ke-13 dan segera menjadi bumbu yang juga popular sebagai obat. Lengkuas adalah
sumber serat yang baik serta kaya akan zat besi, natrium, vitamin A, C, flavonoid,
fitonutrien, emodin, beta-sitosterol, quercetin, dan galangin. Manfaat kesehatan
mengobati gangguan pencernaan, mengurangi nyeri dari infeksi bakteri dan jamur,
menyembuhkan infeksi, merawat kesehatn rambut dan kulit kepala, mencegah
ketombe, mencegah dan mengobati tumor, meredakan radang, mencegah mabuk
laut, meredakan diare dan menambah nafsu makan (Savitri, Astrid, 2016, h.121).
II.3 Analisis SWOT
Analisis SWOT terutama dipergunakan untuk menilai dan menilai ulang
(re-evaluasi) suatu hal yang telah ada dan telah diputuskan sebelumnya dengan tujuan
meminimumkan risiko yang mungkin timbul. Langkahnya adalah dengan
mengoptimalkan segi positif yang mendukung serta meminimalkan segi negatif
yang berpotensi menghambat pelaksanaan keputusan perancangan yang telah
25 Langkah analisi yaitu mengkaji hal atau gagasan yang akan dinilai dengan memilih
dan menginventarisasi sebanyak mungkin segi kekuatan (strength), kelemahan
(weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat).
Singkatan SWOT adalah :
S = Strength (kekuatan).
W = Weakness (kelemahan).
O = Opportunities (Peluang).
T = Threats (hambatan).
Analisis SWOT yang dilakukan penulis adalah sebagai studi analisa masyarakat
tentang perbandingan tentang tanaman obat keluarga.
Strenght (Kekuatan)
• Bahan bakunya berasal dari alam • Bisa diracik sendiri
• Banyak mengandung zat senyawa yang bermanfaat • Harganya murah atau gratis
• Membuat halaman rumah asri • Tidak membutuhkan lahan luas
Weakness (Kelemahan)
• Tanaman obat masih banyak belum diketahui manfaatnya
• Proses pengolahan tanaman obat menjadi obat membutuhkan proses
• Pekarangan rumah yang sempit menjadi kendala untuk menanam tanaman obat
Opportunity (Kesempatan)
• Kesadaran hidup sehat yang tinggi
26 Threat (Ancaman)
• Produk obat-obatan kimiawi yang banyak ditemukan diwarung atau toko
terdekat
• Masyarakat lebih memilih cara instan dan efektif untuk mengobati penyakit
Tabel II. 1 SWOT
Internal/
Eksternal
Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
Opportunities
(Peluang)
Masyarakat banyak yang tahu
tanaman obat dan tanaman
obat mengandung zat senyawa
baik bagi tubuh.
Walaupun tanaman obat masih
banyak orang belum
mengetahui manfaatnya tetapi
masyarakat sadar akan hidup
sehat.
Threats
(Ancaman)
Obat-obatan yang
mengandung bahan kimia
sangat berbahaya bagi tubuh
karena dapat menyebabkan
penyakit lainnya, berbeda
dengan obat herbal yang tidak
menganduk toksik (racun).
Obat herbal memang
membutuhkan proses dalam
peracikannya berbeda halnya
dengan obat berbahan kimiawi
yang dapat ditemukan
diwarung dan toko terdekat.
II.4 Resume
Tanaman obat keluarga banyak diketahui oleh masyarakat luas dan kesadaran hidup
sehatpun sangat tinggi, akan tetapi dengan kekurangan pengetahuan dan
pemahaman tentang tanaman obat serta lahan pekarangan yang menjadi kendala,
membuat masyarakat memilih cara yang instan dan efektif. Dengan sebuah
informasi pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang tanaman obat keluarga
27 BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN
III.1 Strategi Perancangan
Sebuah permasalahan yang ditemukan penulis pada tanaman obat keluarga adalah
kurangnya informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang tanaman obat keluarga.
Banyaknya pembangunan-pembangunan yang mengakibatkan berkurangnya area
lahan hijau untuk area umum maupun area khusus seperti rumah, membuat
permasalahan itu begitu terlihat bahwa banyak sekali rumah-rumah yang memiliki
pekarangan yang sempit, bahkan tidak ada sama sekali pekarangan rumah. Dalam
perancangan media informasi tanaman obat perlu adanya strategi yang tepat untuk
masyarakat agar pesan yang akan disampaikan kepada target audience dapat
diterima dengan baik dan efektif.
Bentuk media yang digunakan pada media informasi ini adalah buku, media
tersebut berisi informasi panduan untuk tata cara mengoptimalkan penggunaan
lahan yang sempit dan tidak ada sama sekali dalam menanam tanaman obat, serta
memberikan informasi tanaman obat apa saja yang sering dipakai untuk pengobatan
sehari-hari dan manfaatnya. Media informasi tersebut akan dikemas dengan
penggunaan bahasa sederhana dengan bentuk pendekatan komunikasi yang baik.
III.1.1 Khalayak Sasaran
Penentuan khalayak sasaran sangat diperlukan dalam perancangan konsep media
informasi ini agar pendekatan yang dilakukan kepada khalayak sasaran dapat lebih
terfokus dan efektif dalam penyampain sebuah pesan.
III.1.1.1 Faktor Demografis
Masyarakat penduduk kota Bogor Selatan Kp. Bojong terutama ibu-ibu rumah
tangga dalam hal ini adalah seorang wanita yang telah berkeluarga dengan
kelompok umur 25-40 tahun keatas. Umumnya status sosial ekonomi masyarakat
kota Bogor Selatan di Kp. Bojong tergolong dalam kelas menengah yaitu dengan
28 III.1.1.2 Faktor Geografis
Kawasan penduduk yang berada didaerah Bogor Selatan Kp. Bojong dengan
pemukiman yang cukup padat dan mempunyai lahan sempit dengan lebar 1 meter.
Dengan keterbatasan lahan pekarangan itu, maka hal ini tentunya menjadi sebuah
acuan untuk mencari strategi kreatif mengenai cara pengelolaan tanaman obat
keluarga.
III.1.1.3 Faktor Psikografis
Perancangan konsep disesuaikan dengan keadaan psikologis masyarakat Bogor
Selatan Kp. Bojong terutama ibu-ibu rumah tangga yang peduli terhadap kesehatan
keluarganya dan mempunyai rasa ingin tahu cukup tinggi pada pengetahuan
informasi diera modern ini.
III.1.2 Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi merupakan sebuah awal untuk membuat perencanaan dalam
menciptakan sebuah pendekatan komunikasi agar informasi tersebut tepat kepada
sasaran yang dituju dan dapat diterima dengan baik oleh khalayak. Dalam
merancang sebuah media informasi tentang tanaman obat ini diperlukan sebuah
strategi komunikasi yang mudah dimengerti, jelas dan ringan.
Strategi komunikasi pada media informasi adalah untuk menyampaikan sebuah
informasi berupa materi-materi dengan komunikasi yang bersifat informatif,
komunikatif dan edukatif. Tujuannya agar informasi yang diberikan dapat
tersampaikan dan dipahami oleh khalayak bahwa informasi ini bersifat edukasi
untuk memberikan ilmu pengetahuan. Disamping itu masyarakat kita sadar akan
informasi dan teknologi yang berkembang.
III.1.2.1 Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi dalam perancangan media informasi ini untuk memberikan
informasi dan pengetahuan serta pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat
29 tentang manfaat toga sebagai upaya penanggulangan dini masalah kesehatan secara
alami dan memberi kesadaran kepada masyarakat untuk hidup sehat.
III.1.2.2 Pesan Utama
Pesan utama dari komunikasi yang akan disampaikan adalah memberikan
informasi, pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat mengenai mudahnya
memperoleh pengobatan alami untuk keluarga dengan cara memaksimalkan potensi
halaman rumah menjadi taman obat keluarga yang berguna sebagai
penanggulangan dini terhadap penyakit secara alami.
III.1.2.3 Pendekatan Visual
Strategi pendekatan visual ini menggunakan media buku sebagai media utamanya.
Media buku dapat memberikan dan menampung banyak informasi kepada
khalayak, berbeda dengan media lainnya yang tidak dapat memuat banyak
informasi. Pendekatan visual melalui media buku ini juga sebagai pengingat disaat
orang-orang lupa akan informasi dan akan dibaca kembali.
III.1.2.4 Materi Pesan
Pesan utama yang akan disampaikan pada media informasi ini adalah memberikan
informasi tentang manfaat dari berbagai jenis tanaman obat yang dapat
dipergunakan dan didapat dihalaman rumah dengan mudah dengan memanfaaatkan
lahan pekarangan rumah yang kecil sekalipun.
III.1.3 Strategi Kreatif
Untuk mencapai tujuan proses komunikasi yang sudah direncanakan atau dirancang
agar dapat disampaikan secara efektif kepada masyarakat maka perlu adanya
strategi kreatif dalam memberikan informasi tersebut. Oleh karena itu disusun
strategi kreatif dalam beberapa tahap antara lan :
1. Awareness (mengenalkan , memberitahukan)
Pada tahap ini strategi kreatif yang akan digunakan adalah mencoba untuk
30 yang kecil dan meyakinkan masyarakat akan pentingnya kesehatan alami melalui
workshop ataupun penyuluhan kepada masyarakat.
2. Reminder (mengingatkan)
Pada tahap ini strategi kreatif yang digunakan adalah mencoba mengingatkan
kembali sekaligus memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang tanaman obat
keluarga melalui sebuah media buku yang diharapkan dapat merubah pemahaman
masyarakat dalam mengelola potensi tanaman obat keluarga dipekarangan rumah
yang kecil.
III.1.3.1 Media Informasi
Media informasi dari waktu kewaktu akan terus berkembang dan diperlukan setiap
harinya, karena melalui media informasi ini manusia dapat mengetahui informasi
yang sedang hangat berkembang. Sebuah media informasi dapat dikatakan berhasil
jika pesan yang disampaikan kepada masyarakat tepat sasaran dan dimengerti dan
bermanfaat.
III.1.3.2 Definisi Media Informasi
Demikian pentingnnya media informasi pada masa ini, dikarenakan melalui media
informasi manusia dapat mengetahui informasi dan dapat bertukar pikiran serta
berinteraksi satu samalainnya. Kata media merupakan bentuk jamak dari kata
medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya
komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997;
Ibrahim et.al., 2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu
sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996).
Sedangkan pengertian dari informasi secara umum informasi adalah data yang
sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau
keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa
sekarang atau yang akan datang (Gordon B. Davis 1990; 11).
Maka pengertian dari media informasi dapat disimpulkan sebagai alat untuk
31 yang bermanfaat bagi penerima informasi, adapun penjelasan Sobur (2006) media
informasi adalah “alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual”
III.1.4 Strategi Visual
Strategi visual yang akan direalisasikan adalah dengan mengacu pada faktor-faktor
yang telah diuraikan pada permasalahan diatas sehingga strategi visual tersebut
dapat disampaikan dengan efektif dengan memaparkan visualisasi yang realistis
didalamnya.
III.1.5 Strategi Media
Strategi media ini menggunakan media utama yaitu buku untuk memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh si pembaca dan media pendukungnya untuk
melengkapi media utama agar lebih memudahkan dalam penyebaran media
informasi tersebut sampai kepada target yang dituju.
III.1.5.1 Media Utama
Media utama yang akan digunakan untuk memecahkan solusi permasalahan ini
harus benar-benar tepat agar dapat menjawab sebuah permasalahan yang terjadi,
dalam pemilihan media informasi ini adalah • Buku Informasi
Buku informasi ini memberikan pendekatan secara menyeluruh karena
media informasi cetak ini dapat menampung banyak informasi penting yang
dibutuhkan oleh khalayak serta dapat dengan mudah ditemukan
dimana-mana dan dapat dibaca oleh kalangan dimana-manapun. Buku informasi ini akan
dibagikan gratis untuk setiap 1 kepala keluarga bagi yang mengikuti
program workshop. Buku ini juga akan disebarkan ditoko-toko buku,
lembaga swadaya masyarakat dan pada saat acara berlangsung.
III.1.5.2 Media Pendukung
Media pendukung merupakan media tambahan untuk mendampingi media utama
32 pendukungnya. Media-media pendukung yang digunakan pada media informasi
tanaman obat keluarga ini adalah : • Poster
Poster merupakan media pendukung yang dapat menginformasikan pesan
yang akan disampaikan karena poster adalah media yang sering dilihat dan
dijumpai ditempat-tempat umum. Poster akan disebarkan dan ditempel di
sekolahan, kecamatan dan ditoko buku. Poster akan dibuat dalam dua jenis
yaitu poster jadwal acara penyuluhun (poster yang berisi ajakan, jadwal
acara, tempat tempat berlangsungnya acara) dan poster penyebaran buku
(poster untuk mengiklankan buku).
• X-Banner
X-Banner merupakan media yang hanya dapat dilihat dan dijumpai
ditempat-tempat tertentu. X-Banner ini akan ditempatkan ditempat seperti
desa, kecamatan, sekolah dan toko buku serta tempat penyuluhan
berlangsungnya acara. • Stiker
Stiker merupakan media yang sangat praktis dan efisien karena dapat
dibagikan kepada siapapun dan ditempel dimanapun, terutama dikaca
mobil, motor dan pintu-pintu rumah.
• Mug
Mug merupakan media yang paling sering dipakai setiap hari dan media ini
sangat baik untuk media pengingat. Mug akan dibagikan sebagai souvenir
kepada orang-orang yang mengikuti acara penyuluhan dari awal hingga
selesai.
• Alat-alat Berkebun
Alat berkebun adalah fokus utama dalam hal ini, maka dengan mengenal
dan menggunakan media ini akan mempermudah pekerjaan dalam
menanam tanaman dipekarangan rumah. Alat-alat berkebun antara lain
sekop kecil, garpu tanah, cangkul, spray air, penyiram air, pot, sarung
tangan, sepatu bot dan lai-lain akan dibagikan kepada orang-orang yang
33 III.1.6 Strategi Distribusi
Pendistribusian dilakukan dengan beberapa pihak antara lain Ibu-ibu PKK, LSM,
sekolahan dan toko buku, kel. Pamoyanan Kp. Bojong RW.02 Bogor Selatan.
Media utama buku informasi akan disalurkan ditempat penyuluhan dan toko-toko
buku. Sedangkan media pendukung seperti poster akan disebarkan diarea-area
sekitar penyuluhan tersebut. Adapun tabel pendistribusian media sebagai berikut :
Tabel III.1 Strategi Distribusi Media
III.2 Konsep Visual
Konsep visual yang ditampilkan dalam media informasi ini adalah menggunakan
flat design, gambar yang dibuat sangat simple dan seminimalis mungkin. Flat
design merupakan desain dengan pendekatan minimalis yang menekankan
kegunaan, dengan desain yang bersih tanpa ada bevel, bayangan, tekstur, berfokus
pada tipografi, warna-warna cerah dan ilustrasi dua dimensi. Konsep flat design ini
menggunakan ikon yang berhubungan langsung dengan tema tanaman. Untuk
elemen-elemen estetika itu berbentuk polygon atau persegi enam yang terinspirasi
34 Selan itu dibuat juga maskot dalam konsep ini yang berpenampilan sebagai orang
yang sedang berkebun untuk memberikan pesan yang lebih dalam. Konsep visual
ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi, perkembangan zaman dan
perkembangan didunia desain dengan mengikuti gaya hidup masyarakat saat ini.
Gambar III.1 Referensi Cover
III.2.1 Format Desain
Dalam format desain media utama, buku informasi ini mengacu pada
perkembangan teknologi dan perkembangan desain. Oleh karena itu hampir semua
tidak tertinggal akan perkembangan zaman. Penggunaan visual dan warna
disesuaikan dengan media pendukung lainnya. Untuk ukuran buku ini berukuran
18cm x 24 cm dengan menggunakan hardcover, sedangkan untuk media lainnya
menyesuaikan sesuai format aslinya.
35 III.2.2 Layout
Surianto (2009) menjelaskan “Pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tata
letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk
mendukung kosep atau pesan yang dibawanya. Me-layout adalah salah satu proses
atau tahapan kerja dalam desain. Dapat dikatakan bahwa desain merupakan
arsiteknya, sedangkan layout pekerjaannya. Namun definisi layout dalam
perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu
sendiri, sehingga banyak orang mengatkan bahwa me-layout itu sama dengan
mendesain” (h.20).
Dalam mendesain layout harus mengacu kepada prinsip-prinsip desain yaitu
proporsi, keseimbangan, irama, kesatuan dan fokus antara lain :
• Keseimbangan (balance)
Keseimbangan dalam layout ini menggunakan prinsip simetris karena lebih
mengesankan informal, modern, dinamis dan berani. Dalam layout ini terlihat
bahwa elemen-elemen estetika dan ikon-ikon serta tipografi yang tersusun rapi. • Irama (rythm)
Irama adalah pengulangan atau variasi-variasi dari komponen-komponen desain
grafis. Pengulangan komponen grafis dilayout ini menggunakan regular yaitu
pengulangan dengan jarak dan waktu sama. Pengulangan ini terlihat dari elemen
estetika yang berbentuk polygon dan ikon-ikon yang tersusun.
• Kesatuan (unity)
Semua bagian dan unsur grafis bersatu-padu dan serasi sehingga pembaca
memahaminya sebagai suatu kesatuan. Objek terlihat konsisten dan kesamaan
dengan bentuk, ukuran, proporsi yang sama cenderung terlihat sebagai kesatuan
grup.
• Proporsi (proportion)
Proporsi disini memberikan kesesuaian antara ukuran halaman dengan konten
36 • Kontras (contrast)
Dalam memberikan kontras, unsur pertama dalam menonjolkan kekontrasan itu
adalah warna yang dominan untuk memberikan kesan ketertarikan pada pandangan
pertama, lalu setelah itu fokus ke judul buku dan terakhir adalah gambar.
III.2.2.1 Elemen Estetika
Desain yang menekankan fungsi tanpa keindahan atau estetika tidak menarik
sehingga tidak komunikatif. ‘Menarik’ atau ‘indah’ bisa dinilai dengan
menggunkan mata (lahir) atau dengan hati (batin). Desain bisa menarik karena
indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas lebih
ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai. (Hendi Hedrataman, 2006,
h.13).
Elemen estetis yang digunakan dalam mendesain ini lebih ditonjolkan dalam bentuk
segienam. Segienam dalam hal ini terinspirasi dari sebuah media tanam yaitu pot.
Pengambilan elemen estetis ini tidak lepas dari unsur komponen desain yaitu
bentuk. Setiap bentuk mempunyai arti dan makna masing-masing, sama halnya
dengan segienam ini yang berirama, teratur dan ruang. Segienam yang tersusun dan
mempunyai warna berbeda-beda berhubunngan dengan psikologi warna yang
dipakai dengan tema alam dan tanaman itu sendiri.
III.2.2.2 Ikon
Ikon adalah tanda yang didasarkan atas “keserupaan” atau “kemiripan”
(“resemblance”) di antara representamen dan objeknya, entah objek tersebut
betul-betul eksis atau tidak. Akan tetapi, sesungguhnya ikon tidak semata-mata mencakup
citra-citra realistis seperti lukisan, foto saja, melainkan juga ekspresi-ekspresi
semacam grafik-grafik, skema-skema, peta geografis, persamaan-persamaan
matematis, bahkan metafora (Budiman, 2005:56).
Jadi ikon sendiri dapat pula dikatakan, sebagai objek atau tanda yang memiliki
ciri-ciri sama dengan apa yang dimaksudkan. Dalam hal ini penerapan ikon sendiri yang
37 tanaman obat. Ikon-ikon yang dibuat dan diaplikasikan semuanya adalah hasil dari
penelitian bahwa ikon tersebut memang benar-benar berhubungan erat dengan tema
tanaman.
III.2.3 Huruf
Pemilihan huruf dalam mendesain harus menekankan keterbacaan yang sangat baik
dan harus cocok dengan tema yang dipakai. Huruf juga berfungsi sebagai bagian
dari visual karena menampilkan keindahan dan penjelasan dari suatu informasi.
Adapun huruf yang dipakai antara lain :
• Philosopher
Philospher digunakan dalam mendesain ini karena bentukya yang tidak
kaku seperti tema yang dipakai.
Gambar III.3 Huruf Philosopher
• Century Gothic
Century Gothic dipakai karena keterbacaannya yang sangat jelas dan tegas,
cocok untuk penggunaan penulisan isi dari informasi.
38 III.2.4 Ilustrasi
Ilustrasi menurut definisinya adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk
memberi penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual. Dalam
perkembangannya, ilustrasi secara lebih lanjut ternyata tidak hanya berguna sebagai
sarana pendukung cerita, tetapi dapat juga menghiasi ruang kosong. Misalnya
dalam majalah, koran, tabloid, dan lain-lain. Ilustrasi bisa berbentuk
macam-macam, seperti karya seni sketsa, lukis, grafis, karikatural, dan akhir-akhir ini
bahkan banyak dipakai image bitmap hingga karya foto.(Kusrianto, 2009 : 140)
Fungsi ilustrasi adalah untuk memperjelas teks dan sekaligus sebagai eye-catcher.
sejalan dengan munculnya berbagai software pengolah gambar, saat ini telah
berkembang berbagai jenis dan bentuk ilustrasi, tidak hanya berupa foto dan
gambar manual. Pada prinsipnya semua elemen visual dapat digunakan sebagai
ilustrasi. semua teknik dapat dilakukan untuk mewujudkan ide. (Supriyono. 2010 :
169).
Dalam perancangan media utama ini lebih banyak menggunakan ilustrasi foto-foto
asli untuk memberikan informasi yang asli agar tidak salah dalam penyampaian
pesan. Terdapat juga ilustrasi berupa ikon dan maskot yang semuanya itu
berhubungan langsung dengan tanaman obat seperti sekop, pot, tanaman, matahari
dan lain-lain.
III.2.5 Warna
J. Linschoten dan Drs. Mansyur Warna menjelaskan “Warna-warna itu bukanlah
suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan,
memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka
tidaknya kita akan bermacam-macam benda.Dari pemahaman diatas dapat
dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu
mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut
menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda”.
Warna merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam desain. Warna tidak
hanya sekedar warna saja tetapi dapat memberikan makna dan arti tersendiri pada
39 terhadap apa yang dilihatnya. Dengan memilih warna yang sesuai dengan tema dan
konsep maka akan terjalin suatu kesatuan visual serta pesan yang ingin disampaikan
sama dengan apa yang dipikirkan.
Gambar III.5 Warna
Warna-warna yang dipilih adalah sesuai dengan tema dan konsep antara lain warna
hijau itu diambil dari warna daun atau pohon, warna coklat diambil dari tanah,
warna hijau muda melambangkan keasrian, kesehatan, warna kuning diambil dari
warna matahari yang baik untuk manusia dan kehidupan serta 2 warna terakhir
40 BAB IV. MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI
IV.1 Proses Perancangan
Dalam proses tahap awal perancangan yaitu menentukan ide yang akan dibuat.
Setelah ide didapat maka ide itu diaplikasikan melalui proses sketsa kasar untuk
memudahkan dalam pembuatan dalam bentuk digital untuk diterapkan pada media
utama dan media pendukungnya. Perancangan ikon-ikon dalam bentuk visual akan
menjadi konsep utama dalam perancangan ini.
IV.1.1 Pra Produksi
Dalam pembuatan media utama Perancangan Media Informasi Tanaman Obat
Keluarga melalui beberapa tahap dalam pengerjaannya, dimulai dari ide diteruskan
dalam sketsa-sketsa kasar untuk memudahkan dalam pengeksekusian dalam bentuk
digitalnya.
Gambar IV.1 Sketsa Media Utama
IV.1.2 Produksi
Setelah melakukan proses sketsa visual, sketsa tersebut dilanjutkan keproses visual
vektor dalam bentuk digital menggunakan software CorelDRAW X6 sebagai
41 Gambar IV.2 Proses Digitalisasi
IV.2 Teknis Media
Dalam teknis media ini harus melalaui beberapa tahapan sebelumnya yaitu proses
sketsa, digitalisasi dengan bantuan komputer, lalu adalah proses terakhir yaitu
pencetakan. Berikut adalah media-media yang akan diproses menjadi hasil akhir
dalam pembuatan sebuah desain.
IV.2.1 Media Utama
Buku Informasi
Media buku digunakan sebagai media utama karena buku menjabarkan informasi
secara lebih rinci dan data-data yang valid yang akan disampaikan kepada target
audiens. Buku informasi ini memberikan pendekatan secara menyeluruh karena
media informasi cetak ini dapat menampung banyak informasi penting yang
dibutuhkan oleh khalayak serta dapat dengan mudah ditemukan dimana-mana dan
dapat dibaca oleh kalangan manapun.
Ukuran : 18 x 24cm
Teknis : Cetak Offset
Material : Hardcover laminasi Glossy
42 Gambar IV.3 Cover Buku
43 Gambar IV.5 Sampul Isi
44 Gambar IV.7 Daftar Isi
45 Gambar IV.9 Bab I Pekarangan
46 Gambar IV.11 Bab II
47 IV.2.2 Media Pendukung
Poster Acara
Poster ini merupakan suatu ajakan kepada masyarakat tentang akan adanya suatu
acara atau event workshop tentang tanaman obat yang akan dilaksanakan. Informasi
yang tertera didalam poster ini secara garis besarnya saja dan menampilkan desain
yang kontras agar menarik perhatian masyarakat. Poster ini ditempel dan
disebarkan ditempat-tempat umum dan strategis seperti sekolahan, posyandu,
kelurahan, aula desa dan sebagainya.
Ukuran : A3 ( 29,7 x 42cm )
Teknis : Cetak Offset
Material : Artpaper 260gr
48 Poster Buku
Poster buku ini berhubungan dengan poster yang pertama yang memberikan sedikit
penjelasan tentang apa yang akan dibahas diacara tersebut. Ditempat workshop
tersebut tersedia buku informasi ini yang akan membahas dan memberikan ilmu
pengetahun dan pemahaman yang lebih detail.
Ukuran : A3 ( 29,7 x 42cm )
Teknis : Cetak Offset
Material : Artpaper 260gr
49 X-Banner
X-Banner ini dibuat untuk mendukung sebuah acara atau workshop yang diadakan
dan merupakan media yang hanya dapat dilihat dan dijumpai ditempat-tempat
tertentu dan strategis serta memberikan informasi secara sederhana.
Ukuran : 60 x 160cm
Teknis : Digital Printing
Material : Jerman
50 Stiker
Stiker merupakan media yang sangat praktis dan efisien karena dapat dibagikan
kepada siapapun dan ditempel dimanapun, terutama dikaca mobil, motor dan
pintu-pintu rumah. Stiker ini bertujuan sebagai reminder atau pengingat akan pentingnya
manfaat sebuah tanaman obat keluarga dipekarangan rumah.
Ukuran : 7 x 7cm
Teknis : Digital Printing
Material : Vinyl
Gambar IV.16 Stiker
Mug
Mug digunakan sebagai media gimmick/merchandise yang berfungsi untuk
minuman kesehatan hasil olahan ramuan dari tanaman obat kelurga. Desain pada
mug ini berupa karakter satu keluarga yang sedang memegang hasil tanaman obat
dan terlihat senang akan hidup sehat yang mereka lakukan.
Ukuran : Medium
Teknis : Digital Printing
51 Gambar IV.17 Mug
Pin
Pin digunakan sebagai media gimmick/merchandise yang berfungsi sebagai
aksesoris ataupun cinderamata untukkeluarga yang berfungsi untuk mengingatkan
kembali kepadamasyarakat mengenai manfaat tanaman binahong yangberkhasiat
bagi kesehatan keluarga
Ukuran : Diameter 3cm
Teknis : Digital Printing
Material : Plastik
52 Sprayer
Sprayer digunakan sebagai media gimmick/merchandise yang berfungsi untuk
menyemprot bagian-bagian tanaman terutama dahan dan daun agar tetap segar dan
tidak layu. Penyemprotan dengan sprayer berbeda dengan menyiram karena air
yang keluar lebih sedikit dan menyebar luas.
Ukuran : Medium
Teknis : Stiker
Material : Stiker Transparent
53 Wateringcan
Wateringcan digunakan sebagai media gimmick/merchandise yang berfungsi untuk
menyiram tanaman yang ditanam baik dimedia pot maupun tanah. Penyiraman
dengan menggunakan wateringcan lebih menghemat waktu dan praktis.
Ukuran : Medium
Teknis : Stiker
Material : Vinyl