• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Parfum Pada Toko Qila Parfume Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Parfum Pada Toko Qila Parfume Bandung"

Copied!
187
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Penyusunan Skripsi pada Program Studi Sistem Informasi

Oleh : Maryuki Makmur

1.05.06.333

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

Permasalahan di Toko QILA Parfume Bandung adalah belum adanya suatu sistem informasi yang bisa menunjang kegiatan penjualan dan pembelian secara baik dan belum terintegrasinya data dari satu tempat ke tempat yang lain. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang bisa menunjang kegiatan penjualan dan pembelian di toko agar percepatan dan kecepatan informasi dapat berjalan dengan baik.

Perancangan sistem yang digunakan untuk merancang sistem informasi ini adalah dengan dengan metode Prototype, alat yang digunakan ntuk merancang sistem berupa Flow Map (Bagan Alir Dokumen), Contex diagram (Diagram Konteks), DFD (Data Flow Diagram), dan teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode penelitian deskriftif dengan cara observasi dan wawancara langsung kepada pihak yang bersangkutan. Adapun perangkat lunak yang digunakan adalah Visual basic 6.0 dan SQL Server 2000.

Sistem yang dirancang adalah sistem informasi penjualan dan pembelian. Dengan sistem ini diharapkan kegiatan penjualan dan pembelian di toko dapat dilakukan dengan cepat, tepat, efektif dan efisien.

(3)

ii

this case QILA Parfume Shop Bandung a business try the best to be a good institute. The problem in QILA Parfume Shop Bandung has no kind of information system which can support selling and buying activity to be good and and have not integrated the data from one place to another. for thet QILA Parfume Shop Bandung needed some system which can support selling and buying activity in Shop so that speed and accelaration of information to go a better way.

Sistem design that use to design this information system is with prototype methode. The tools who use is Flowmap, Context diagram, Data Flow Diagram (DFD) and the technique of data requirement is deskriftif research method with observation methode and interview to the staff. See the software with use is Microsoft Visual basic 6.0 and SQL Server 2000.

The design of system is selling and buying Information System. With expectation this system selling and buying activity in Shop can be able to be faster, exact, efectif and efisien.

(4)

iii

berkah, rahmat dan karuniaNya, maka penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini,

dengan judul

“PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN

PEMBELIAN PARFUM PADA TOKO QILA PARFUME BANDUNG”.

Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah

satu syarat dalam menempuh jenjang Sarjana Jurusan Manajemen Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Saya sebagai penulis menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan yang penulis miliki masih menjadi kendala sehingga laporan ini masih

jauh dari sempurna. Dengan ini penulis mengharapkan masukan dan kritikan dari

berbagai pihak untuk menjadikan penulis memperbaiki segala kekurangan.

Selesainnya Skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak, khususnya kepada kedua Orang Tua yang memberikan semangat,

dukungan dan doa dengan penuh kesabaran dan pengorbanan dengan memberikan

dukungan moral maupun materil kepada penulis selama ini.

Menyadari penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

(5)

iv Universitas Komputer Indonesia Bandung.

3. Dadang Munandar, SE, M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika

4. Imelda, ST., MT. selaku dosen wali sekaligus dosen pembimbing yang setia

membimbing dalam pengerjaan skripsi ini.

5. Muhammad Zaky selaku pemilik toko Qila Parfume telah mengizinkan saya

melakukakn penelitian dan karyawan – karyawan Toko Qila Parfume terima kasih

atas bantuannya selama penyusunan skripsi ini.

6. Ummi dan Ayah yang selalu memberikan kepercayaan, harapan, do’a dan

semangat.

7. Kakak – kakaku yang selalu memberikan doa yang tulus, dan seluruh keluarga

besar selalu mendoakan dan memberikan semangat, tanpa semangat dari kalian

juga mungkin penulis tidak bersemangat mengerjakan skripsi ini.

8. Terima kasih juga untuk Erni yang selalu mendukung dan membantu penulis

dalam mengerjakan skripsi ini.

9. Teman- teman kelas MI-7 seperjuangan yang memberi semangat, dan semua

sahabat-sahabat yang tidak bisa disebutin semuanya.

10.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu karena banyak pihak yang

(6)

v yang maha kuasa, Amin Yarobbal ‘Alamin.

Bandung, Juni 2011

Penulis

(7)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Persaingan sistem penjualan dan pembelian parfum di Indonesia saat

ini sangat ketat. Munculnya distributor - distributor ini didukung oleh adanya

modal dan kemauan serta kemampuan individu dalam penguasaan sistem

penjualan dan pembelian yang bisa dijalankan dan dikembangkan dengan cara

mendirikan toko parfum itu sendiri. Salah satu toko parfum di daerah Bandung

adalah QILA Parfume.

Dalam rangka pencapaian program kerja dan peningkatan kinerja

toko, hampir semua toko berupaya untuk melakukan perubahan terhadap sistem

kerja yang sudah ada karena sistem yang diterapkan hampir sudah tidak layak

digunakan untuk kegiatan operasioal toko terutama di dalam melakukan

pengolahan data yang rumit dan bersifat rutinitas. Toko QILA Parfume bergerak

dalam bidang parfum dan transaksi yang dilakukan setiap harinya cukup besar.

Pada pengolahan data pembelian parfum pengelola toko membuatkan secara

manual, dengan tulis tangan di kertas tentang biaya pembelian yang dilakukan.

Hal ini menyebabkan tidak efesiennya pengelolaan biaya pembelian dan juga

pemesanan parfum karena sering terjadi kesalahan dalam penulisan dan

perhitungan. Sedangkan dalam pengelolaan data penjualan parfum pembuatan

laporan hanya dibuatkan secara garis besar yaitu berapa jumlah uang didapat

(8)

seperti hilangnya faktur-faktur pembelian maupun faktur-faktur penjualan yang

merupakan bukti-bukti dari transaksi-transaksi yang dilakukan.

Untuk itu perlu dibangun sebuah sistem informasi dan sebuah

database yang dapat menampung data dalam jumlah banyak sehingga apabila

dilakukan pengaksesan terhadap suatu data akan lebih mudah untuk

mendapatkannya dan juga mudah melakukan perhitungan dalam jumlah banyak

sehingga informasi yang diperoleh lebih baik dan cepat.

Toko QILA Parfume saat ini masih mengalami kesulitan dalam

pembuatan laporan transaksi penjualan parfum, laporan transaksi pembelian

parfum, laporan persediaan parfum serta pengecekan stok parfum di bagian

persediaan masih dilakukan dengan cara tulis tangan masih menggunakn buku

sehingga memerlukan waktu yang lama dibandingkan bila proses tersebut

dilakukan dengan komputer dimana toko QILA Parfume sampai saat ini selalu

mengalami peningkatan jumlah penjualan parfum dilihat dari lima bulan dari tabel

berikut:

Tabel 1.1. Peningkatan Jumlah Penjualan

Bulan Desember 2010 Januari 2011 Februari 2011 Maret 2011

Jumlah Konsumen

Beli

800 Konsumen 830 Konsumen 880 Konsumen 910 Konsumen

Hasil

Penjualan Rp. 50.960.000 Rp. 68.500.000 Rp. 62.555.000 Rp. 70.879.000

(9)

Sampai dengan saat ini jumlah merek parfum yang ada di Toko QILA

Parfume sebanyak 247 merek parfum. Yang setiap mereknya mempunyai jenis

atau varian lagi yang berbeda jumlahnya sehingga jenis parfum yang tersedia di

Toko QILA Parfume pada saat ini mencapai 945 jenis parfum. Sebanyak 395 jenis

parfum diantaranya adalah jenis parfum yang peamakainya pria, 528 jenis parfum

untuk yang pemakainya wanita dan sisanya sebanyak 22 jenis parfum yang

sifatnya umum atau pemakainya bisa pria maupun wanita.

Berdasarkan dari masalah diatas penulis akan memberikan sebuah

solusi yang akan dibahas pada uraian dari masing-masing bab dengan judul :

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN

(10)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas, maka dapat

diidentifikasi yang terjadi pada Toko QILA Parfume adalah sebagai berikut:

1. Pengecekan stok parfum di bagian persediaan (gudang) masih manual

menggunakan buku, sehingga dalam pencarian data parfum, penjualan dan

pembelian parfum masih memerlukan waktu yang lama dan berdampak

terjadinya keterlambatan penyediaan stok parfum yang akan habis sehingga

ada beberapa permintaan konsumen yang tidak dapat atau tertunda untuk

terpenuhi.

2. Pengolahan data penjualan dan pembelian parfum di QILA Parfume masih

bersifat tulis tangan dengan penulisan langsung ke kertas sehingga

menghambat proses transaksi penjualan dan pembelian parfum dalam hal

pengelolaan data stok parfum dan penyimpanan data parfum masih berupa

arsip sehingga membutuhkan ruang yang cukup besar dan sering terjadinya

kehilangan data karena masih bertumpuknya arsip sehingga pencarian data

masih membutuhkan waktu yang lama.

3. Penyajian laporan persedian parfum, laporan penjualan dan laporan

pembelian parfum masih manual, dengan tulis tangan di buku sehingga

membutuhkan waktu yang lama dan sering terjadi kesalah dalam penulisan

(11)

Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas maka penulis dapat

merumuskan permasalahan yang harus diselesaikan sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi penjualan dan pembelian yang sadang berjalan

pada Toko QILA Parfume.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian pada

Toko QILA Parfume.

3. Bagaimana rancangan sistem informasi pembuatan laporan transaksi

penjualan dan pembelian

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud Penulis melaksanakan penelitian ini yaitu untuk

menyelesaikan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat kelulusan studi strata satu

pada jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas

Komputer Indonesia dan membangun sistem penjualan dan pembelian baru

berbasis aplikasi desktop di Toko QILA Parfume Bandung.

Adapun tujuan Penulis melaksanakan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Membuat sebuah sistem informasi yang dapat melakukan pengolahan data

pembelian dan penjualan parfum.

2. Merancang sistem informasi yang dapat menghasilkan laporan-laporan secara

terperinci serta memudahkan dalam mencari informasi apabila ada

(12)

3. Membandingkan sejauh mana efesiensi dan efektifitas sistem informasi yang

dirancang dengan sistem yang sedang berjalan.

3.1. Kegunaan Penelitian

3.1.1. Kegunaan Akademis

Sebagai bahan masukan untuk meneliti sejauh mana sistem

informasi pengolahan data penjualan dan pembelian yang berbasis komputer

dapat dilakukan secara baik dan efektif sehingga dapat mempermudah dan

menunjang pelaksanaan tugas karyawan toko.

3.1.2. Kegunaan Praktis

a) Bagi Peneliti

Berguna dalam menambah wawasan pengetahuan terapan dalam

pengolahan data dan menganalisa permasalahan – permasalahan baik secara

teori ataupun praktek dan mengaplikasikan atau menerapkan ilmu – ilmu yang

tealah didapat selama kuliah di Universitas Komputer Indonesia.

b) Bagi toko

Pemilik toko mengetahui kekurangan-kekurangan sistem yang

diterapkan selama ini dan dapat lebih mudah mengambil keputusan untuk

meningkatkan keuntungan.

c) Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembanding antara ilmu

(13)

(praktek). Serta dapat dijadikan sumber informasi dan referensi dalam

penelitian sejenis. Dan lebih mudah memahami sistem informasi yang sedang

berjalan sehingga bisa memberikan solusi yang tepat terhadap kekurangan dan

kelemahan sistem.

3.2. Batasan Masalah

Agar dapat lebih fokus dan pembahasan tidak menyimpang dari

permasalahan yang ada, maka penulis perlu merincikan batasan masalah seperti

dibawah ini :

1. Menangani transaksi pembelian parfum dari supplier

2. Menangani transaksi penjualan parfum secara tunai

3. Menyediakandata persediaan parfum

4. Melakukan pembelian sebelum stok parfum di gudang benar – benar habis

5. Penyediaan laporan penjualan, pembelian dan pemesanan

6. Hanya membahas retur pembelian

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis melakukan penelitian

pada Toko QILA Parfume, yang berlokasi di Jl. Dago Pojok No.13 Bandung, Telp

(022) 7031 2292. Adapun waktu penelitian dimulai dari tanggal 28 Maret 2011

(14)

Tabel 1.2. Jadwal Penelitian

d. Analisis Kebutuhan

(15)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Pada saat ini banyak pihak yang telah mendalami masalah sistem untuk

kebutuhannya sehingga definisinya menjadi beragam. Definisi-definisinya antara lain

adalah :

Menurut Jerry FithGerald (1981) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.” (Jogiyanto,

2005 : 1)

Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan yaitu sistem yang

menekan pada prosedur dan sistem yang menekan pada elemen atau komponennya.

Masih menurut Jogiyanto (2005 : 1), sistem yang menekan pada prosedur

mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Suatu sistem adalah jaringan kerja pada prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Sedangkan pendekatan sistem yang menekan pada elemen atau komponen-komponen

(16)

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1 Bentuk Umum Sistem

Bentuk umum dari sistem terdiri dari atas masukan (input), proses, dan

keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini biasa melakukan satu atau

lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan

yang direncanakan sebelumnya.

Gambaran umum mengenai sistem ditunjukan pada gambar berikut ini :

INPUT PROCESSING OUTPUT

Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem

[sumber : Jogiyanto MBA, Ph.D,2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi : Yogyakarta]

2.1.2 Elemen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen atau elemen yang saling

berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau

elemen sistem dapat berupa :

a. Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem. Misalnya, sistem

komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak, dan

(17)

b. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalnya, bila

perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O

dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.

2.1.3 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu

mempunyai komponen-komponen (components), batasan sistem (system

boundary), lingkungan luar sistem (evironments), penghubung (interface),

masukan (input), keluaran (output), pengolahan (process), dan sasaran

(objectives) atau tujuan (goal).

1. Komponen (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang

artinya saling bekerja sama dalam membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau

bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapa pun kecilnya,

selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap

subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi

tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan (system boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

(18)

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu

sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar (evironments)

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas

dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem lingkungan luar sistem dapat

bersifat menguntungkan dan dapat juga besifat merugikan sistem tersebut.

Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan

dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan

luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan

mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung (interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem

lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber data

mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lain. Keluaran dari subsistem akan

menjadi masukan untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung.

Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang

lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan (input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan sinyal dan masukan sinyal. Signal

(19)

beroperasi. Signal input adalah energi yang harus di proses untuk didapatkan

keluaran.

6. Keluaran (input)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan

masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri

sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi

keluaran.

8. Sasaran (objectives)

Suatu sistem pasti mempunyai suatu tujuan (goal) dan sasaran (objective).

Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada

gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang

dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem

(20)

2.1.4 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 6) : Sistem dapat diklasifikasikan dari

beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide –ide yang tidak

tampak secara fisik. Contohnya sistem teknologi, yaitu sistem yang berupa

pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Dan sistem

secara fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem

komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

manusia misalnya sistem perputaran bumi, sedangkan Sistem buatan manusia

adalah sistem yang dirancang oleh manusia, sistem buatan manusia yang

melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan

man-machine system. Contohnya sistem informasi.

3. Sistem tertentu dan sistem tak tertentu

Sistem terstruktur beroprasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi

dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Contohnya

sistem komputer yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program

– program yang dijalankan, sedangkan Sistem tak tertentu adalah sistem yang

kondisi masa depannya tidak dapat diproduksi karena mengandung unsure

(21)

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Dan bekerja secara otomatis tanpa

adanya campur tangan dari pihak luarnya, sedangkan Sistem terbuka adalah

sistem yang menghubungkan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.2 Pengertian Informasi

Menurut Gordon B.Davis (2005 : 289 ) informasi adalah:

Data yang sudah diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan

mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang

berjalan atau untuk prospek masa depan.

2.2.1 Siklus Informasi

Siklus informasi yaitu data yang diolah melalui suatu model menjadi

informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu

keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan

yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan

ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya

(22)

Gambar 2.1 Siklus Informasi

(Sumber: Jogiyanto, HM, 2005, Analisis dan Desain, Andi, Yogyakarta.)

2.2.2 Kualitas Informasi

Menurut Mc Leod, di dalam buku Sistem Informasi Manajemen ( 2005 : 40)

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu, informasi

harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines) dan relevan (relevance).

1. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa.

Proses (Model)

Input (Data) Output

(23)

2. Tepat waktu

Berarti informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat.

Informasi yang usang tidak memiliki nilai lagi karena informasi merupakan

landasan bagi pengambil keputusan.

3. Relevan

Berarti informasi mempunyai manfaat yang sesuai bagi pemakainya.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Laudon, di dalam di dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2004 : 55)

Sistem Informasi merupakan komponen – komponen yang saling

berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas di dalam perusahaan.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi

terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan

(building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block),

blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data

(database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem,

(24)

lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. (Jogiyanto : 2005

: 18 ) Blok-blok tersebut adalah :

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen

serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan ”kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan

dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

(25)

utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software),

dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras

komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu

disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih

lanjut.

6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan

bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur

terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4 Pengertian Parfum dan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Parfum

Menurut Wikipedia.Org Pengertian Parfum atau minyak wangi adalah

campuran minyak esensial dan senyawa aroma (aroma compound), fiksatif,

dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh manusia,

(26)

Menurut Wikipedia.Org Pengertian Sistem Informasi Penjualan & Pembelian

adalah :

Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang

mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk

menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna

mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.

“ Sistem Informasi Pembelian adalah suatu sistem informasi yang

mengorganisasikan serangkaian prosedur pada proses terjadinya pengadaan barang

yang tergolong kurang memenuhi kebutuhan yang di perlukan.”

Maka Sistem Informasi Informasi Penjualan dan Pembelian Parfum adalah Sistem yang memberikan layanan informasi transaksi yang berupa data parfum dalam hal yang berhubungan dengan pejnualan dan pembelian. Dimana dalam hal ini pelayanan yang diberikan yaitu seperti : transaksi penjualan, transaksi pemesanan, transaksi pembelian, hingga retur pembelian.

2.5 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2002 : 346), jaringan komputer (computer network)

atau sering juga disebut jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya

berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan

(27)

Jenis-jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Local Area Network (LAN)

Sebuah LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relative kecil,

umumnya dibatasi oleh area lingkungan, seperti sebuah kantor pada sebuah

gedung, atau tiap-tiap ruangan pada sebuah sekolah. Biasanya jarak antar node

tidaklebih jauh dari sekitar 200 m.

Gambar 2.2 Local Area Network (LAN)

(Sumber : Melwin Syafrizal, 2005, Pengantar Jaringan Komputer, Andi,

Yogyakarta.)

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Sebuah MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar

gedung dalam suatu daerah (wilayah seperti propinsi atau negara bagian ). Dalam

hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan kecil ke dalam

(28)

cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar yang dihubungkan antar satu

dengan lainnya

Gambar 2.3 Metropolitan Area Network (MAN)

(Sumber : Melwin Syafrizal, 2005, Pengantar Jaringan Komputer, Andi,

Yogyakarta.)

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang biasanya sudah menggunakan

(29)

yang lebih luas, bukan hanya meliputi satu kota atau antarkota dalam suatu

wilayah, tetapi mulai menjangkau area atau wilayah otoritas Negara lain.

Biasanya WAN lebih rumit dan sangat kompleks bila dibandingkan LAN maupun

MAN, menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antar LAN dan WAN

ke dalam komunikasi global seperti internet, meski demikian antara LAN, MAN

dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal. Hanya lingkup wilayahnya

saja yang berbeda satu dengan yang lain.

Gambar 2.4 Wide Area Network (WAN)

(Sumber : Melwin Syafrizal, 2005, Pengantar Jaringan Komputer, Andi,

(30)

2.5.1 Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan atau arsitektur jaringan adalah gambaran perencanaan

hubungan antar komputer dalam Local Area Network yang umumnyan

menggunakan kabel (sebagai media transmisi), dengan konektor, Ethernet card,

dan perangkat pendukung lainnya.

Ada beberapa jenis topologi yang terdapat pada hubungan komputer pada

jaringan local area, seperti :

1. Topologi Bus

Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya

ditutup, dimana di sepanjang kabel terdapat node-node. Signal dalam kabel

dengan topologi ini dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision

terjadi.

Gambar 2.5 Topologi bus

(Sumber : Melwin Syafrizal, 2005, Pengantar Jaringan Komputer, Andi,

(31)

2. Topologi Ring

Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node.

Signal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya

collision sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan data yang sangat cepat.

Semua komputer saling tersambung membentuk lingkaran seperti bus tetapi

ujung-ujung bus disambung. Data yang dikirim diberi address tujuan sehingga

dapat menuju komputer yang dituju.

Gambar 2.6 Topologi Ring

(Sumber : Melwin Syafrizal, 2005, Pengantar Jaringan Komputer, Andi,

Yogyakarta.)

3. Topologi Star

Karakteristik dari topologi jaringan ini adalah node (station)

berkomunikasi langsung dengan station lain melalui central node (hub/switch),

traffic data mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node (station)

(32)

Gambar 2.7 Topologi Star

(Sumber : Melwin Syafrizal, 2005, Pengantar Jaringan Komputer, Andi,

Yogyakarta.)

4. Topologi Tree / Hierarchical

Tidak semua stasiun mempunyai kedudukan yang sama. Stasiun yang

kedudukannya lebih tinggi menguasai stasiun dibawahnya, sehingga jaringan

sangat tergantung pada stasiun yang kedudukannya lebuh tinggi (Hierathical

(33)

Gambar 2.8 Topologi Tree / Hierarchical

(Sumber : Melwin Syafrizal, 2005, Pengantar Jaringan Komputer, Andi,

Yogyakarta.)

2.6 Manfaat Jaringan Komputer

Secara umum, jaringan mempunyai beberapa manfaat yang lebih

dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri dan dunia usaha telah pula

mengakui bahwa akses ke teknologi informasi modern selalu memiliki keunggulan

kompetitif dibandingkan pesaing yang terbatas dalam bidang teknologi.

Adapun beberapa manfaat jaringan komputer diantaranya adalah :

1. Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien. Misalnya, banyak

(34)

dibandingkan memakai printer kualitas rendah di masing-masing meja kerja.

Selain itu, lisensi perangkat lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi

stand-alone terpisah untuk jumlah pengguna sama.

2. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap handal dan up-to-date.

Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik memungkinkan

banyak pengguna mengakses data dari berbagai lokasi yang berbeda, dan

membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.

3. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing).Transfer data

pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi data lainnya yang

bukan jaringan.

4. Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi dengan lebih efisien.

Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi sebagian besar

sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan, pemantauan proyek, konferensi

online dan groupware, dimana semuanya membantu team bekerja lebih produktif.

5. Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih efektif.

Akses jarak-jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan dapat melayani klien

(35)

2.7 Pengertian Client Server

Client Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta

layanan request data kepada komputer lain. Komputer yang meminta layanan disebut

sebagai client, sedangkan yang menyediakan layanan disebut sebagai server.

Pengertian lain, client melakukan permintaan suatu informasi atau mengirim

perintah ke server. Server akan menerima permintaan dan perintah client. Kemudian

server akan memproses memproses berdasarkan permintaan tersebut, dan

mengembalikan kepada client sebagai hasil pemrosesan yang sudah dilakukan.

Gambar 2.9 Arsitektur Model Client Server

(Sumber : Antonius Rachmat C, S.Kom, Pemograman Jaringan Modul 21.)

a) Service Request adalah permintaan dari client baik berupa permintaan data

Service Request Services Response

(36)

Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering

disebut database server, seperi misalnya MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL

Server.

Karakteristik Client-Server:

1. Client dan Server merupakan item proses (logika) terpisah yang bekerja sama

pada suatu jaringan komputer untuk mengerjakan suatu tugas.

2. Service : Menyediakan layanan terpisah yang berbeda.

3. Shared resource : Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan

mengatur pengaksesan resource.

4. Asymmetrical Protocol : antara client dan server merupakan hubungan

one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server

menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan

komunikasi callback.

5. Transparency Location : proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama

atau terpisah dengan proses client. Client server akan menyembunyikan lokasi

server dari client.

6. Mix-and-match : tidak tergantung pada platform

7. Message-based-exchange : antara client dan server berkomunikasi dengan

mekanisme pertukaran message.

8. Encapsulation of service : message memberitahu server apa yang akan

(37)

9. Scalability : sistem C/S dapat dimekarkan baik vertikal maupun horizontal.

10. Integrity : kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client

tetap pada komputer tersendiri.

2.8 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak yang penulis gunakan dalam membuat program aplikasi ini

adalah SQL Server sebagai pengolah database dan pembuatan program aplikasi

dengan menggunakan Visual Basic 6.0.

2.8.1 Sekilas Tentang Program Visual Basic

Menurut Uus Rusmawan (2004 : 67) : Pemograman Visual Basic 6.0

merupakan bahasa pemrograman yang berbasiskan windows. Bahasa

pemograman pada saat ini banyak sekali jumlahnya dimana – mana,

kebanyakan berbasis windows . program aplikasi berbasis windows lebih

efisien dan mudah dimengerti serta tampilannya lebih menarik dara pada

program berbasis DOS.

Sejarah perkembangan Visual Basic berasal dari pengembangan bahasa

basic di Dortmouth Collige, Amerika Serikat (1960), selanjutnya pada tahun

1982 bahasa pemrograman Visual Basic dibuat dengan basic MS_DOS yang

(38)

digunakan untuk pembuatan aplikasi grafis yang dapat menampilkan tampilan

grafis yang sangat bagus dan menarik minat pemakai.

Visual Basic 6.0 juga merupakan salah satu pemograman OOP (Object

Oriented Programming) yaitu pemograman berorientasi objek yang sangat kuat,

berguna dan mudah dipakai.

2.8.2 .Microsoft SQL Server 2000

Menurut Uus Rusmawan (2004 : 45) : Microsoft SQL Server 2000

adalah perangkat lunak relational database management sistem (RDMS) yang

didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan

berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 2000 merupakan produk andalan

Microsoft untuk database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan

kemudahan dalam pengoperasiannya membuat RDMBS ini menjadi pilihan

(39)

33

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yakni suatu

penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang realitas pada

objek yang di teliti secara objektif. Penelitian ini menekankan pada satu variabel

yakni pembangunan sistem informasi penjualan dan pembelian.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Qila Parfume adalah salah satu toko yang hanya bergerak dalam

bidang penjualan refill parfum retail dan reseller yang didirika oleh

Muhammad Zaki. Tanggal 10 Oktober 2004 merupakan momentum sejarah

awal berdirinya Toko Qila Parfume.

Seiring dengan waktu TOKO QILA PARFUME terus berkembang,

dengan bertambahnya permintaan dari konsumen baik dari dalam kota

maupun dari luar kota, dengan jumlah pembelian yang sedikit sampai dengan

yang banyak sangat memicu pemilik usaha ini untuk terus menjaga dan

meningkatkan kualitas parfum yang berdampak ke kinerja penjualan sehingga

(40)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Toko Qila Parfum mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

Visi : Menjadi Toko Parfum yang senantiasa mampu bersaing dan tumbuh

berkembang dengan sehat di kota Bandung.

Misi :

1. Meningkatkan mutu pelayanan di bidang penjualan parfum.

2. Mengembangkan metodologi pengolahan dan penyajian data dan

informasi penjualan dan pembelian.

3. Membangun dan mengembangkan sistem informasi penjualan dan

pembelian parfum.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka dasar dan pengenalan

dalam manajemen sebuah organisasi/perusahaan, karena dengan mempelajari

struktur organisasi, perusahaan akan dengan mudah untuk dapat mempelajari

kehidupan perusahaan yang sedang berjalan baik dari segi otorisasi, tanggung

jawab pada tugas masing - masing bagian. Maka dari itu dengaan adanya

pengorganisasian dalam suatu perusahaan dapat menghindari penyalahgunaan

tugas dan fungsi dari unit - unit organisasi yang ada di dalamnya. Adapun

struktur organisasi pada Toko Qila Parfume dapat di gambarkan sebagai

(41)

Susunan Organisasi dari Toko QILA Parfume adalah terdiri dari :

1. Pemilik Toko

2. Bagian Pembelian

3. Bagian Penjualan

4. Bagian Gudang

Agar lebih jelasnya struktur organisasinya dapat dilihat pada gambar sebagai

berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Toko QILA Parfume

(Sumber : Dari hasil penelitian di Toko QILA Parfume)

Ket :

Garis komando Garis koordinasi

Pemilik Toko

Bagian Gudang

(42)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Dengan melihat struktur organisasi di atas, maka dapat diuraikan

mengenai tugas dan fungsi dari masing – masing bagian yang terlibat dalam

organisasi:

1. Pemilik Toko : Pemilik toko mempunyai tugas pokok memutuskan segala

sesuatu kebijakan yang berkaitan dengan penggajian karyawan,

mengkoordinasikan dan mengendalikan masing-masing bagian didalam

toko serta melakukan kontak pembelian dengan suplier

2. Bagian Pembelian : mempunyai tugas melakukan pembelian parfume

sesuai dengan instruksi dari pemilik toko dan melakukan pencatatan yang

berhubungan dengan pembelian. Secara rinci tugas dari bagian pembelian

akan diuraikan sebagai berikut :

a. Melakukan pembelian parfum langsung ke suplier parfum, jumlah dan

jenis parfum serta harganya ditentukan sesuai dengan instruksi pemilik

toko.

b. Memeriksa kondisi dari tiap-tiap parfum yang dibeli, karena tidak

semua parfum yang akan dibeli dalam keadaan utuh dan tidak

mengalami kerusakan kemasan

c. Melakukan pencatatan pembelian yang meliputi : jenis parfum apa saja

yang dibeli, harga dari masing-masing jenis parfum yang dibeli, jumlah

parfum yang dibeli.

(43)

3. Bagian Penjualan : mempunyai tugas melakukan penjualan parfum

dagangan baik secara tunai. Adapun rincian tugasnya adalah sebagai

berikut :

a. Melayani penjualan parfum dagangan kepada konsumen.

b. Menerima telepon dari konsumen, konsumen biasanya sebelum datang

langsung ke toko untuk membeli parfum terlebih dahulu menanyakan

keberadaan parfum yang dicari apakah ada atau tidak beserta harganya,

apabila parfum tersebut ada dan harganya cocok maka konsumen akan

datang membeli parfum tersebut.

c. Melakukan pencatatan pemesanan parfum melalui telepon. Seringkali

konsumen melakukan pemesanan parfum terlebih dahulu apabila stok

yang ada di toko maupun digudang tidak ada.

d. Melakukan pencatatan penjualan parfum antara lain : banyaknya

parfum yang terjual masing-masing jenisnya beserta harganya.

e. Membuat Laporan Penjualan

4. Bagian Gudang : mempunyai tugas mengatur setiap parfum yang masuk

ke gudang dan melakukan pencatatan stok parfum yang ada serta

menyediakan setiap parfum yang diminta oleh bagian penjualan. Adapun

uraian tugas secara lengkap adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pendataan parfum yang ada digudang

b. Menyediakan parfum yang diminta oleh bagian penjualan

c. Melakukan pencatatan parfum yang masuk dan parfum yang keluar dari

(44)

d. Membuat Laporan Stok Parfum

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk, mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

didasarkan pada ciri – ciri keilmuan, yaitu : rasional, empiris, dan sistematis.

a. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara – cara yang masuk

akal, sehingga terjangkau nalar manusia.

b. Empiris berarti cara – cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera

manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara – cara

yang digunakan.

c. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan

langkah – langkah tertentu yang bersifat logis.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian, diperlukan suatu desain. Desain

penelitian yang meliputi perencanaan dan kajian yang sesungguhnya seperti

lokasi kajian, pemilihan sampel, serta pengumpulan dan analisis data.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang akan digunakan

meliputi :

1. Wawancara (interview) pemilik perusahaan dan karyawan, yaitu teknik

(45)

antara pengumpul data (pencatat) dengan responden. Wawancara

dilakukan baik secara langsung maupun dengan menggunakan pedoman

’’daftar pertanyaan” dari kuesioner sebagai instrumen penelitian.

2. Pengamatan (observasi), yaitu teknik pengumpulan data melalui

pengamatan langsungkepada objek penelitian. Teknik observasi biasanya

dilakukan bersamaan dengan teknik lain untuk mengamati keadaan fisik,

lokasi atau daerah penelitian secara sepintas (on the spot) dan dengan

melakukan pencatatan seperlunya.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

1. Obsevasi

Penulis melakukan pencarian data dan informasi dengan cara

meninjau dan meneliti secara langsung data-data yang berkaitan

dengan bahan laporan.

2. Wawancara

Penulis melakukan tatap muka dan tanya jawab secara langsung

antara penulis sebagai pewawancara sedangkan nara sumber adalah

Bagian Penjualan dan Pembelian pada Toko Qila Parfume Bandung.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Studi literatur

Penulis melakukan penelitian melalui data-data yang diperoleh dari

buku-buku yang berupa dokumen - dokumen perusahaan yang bersifat

rahasia yang berkaitan dengan persediaan dan penjualan parfum yang

(46)

dalam upaya melakukan analisa yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti.

3.2.3 Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem

Adapun beberapa metode pendekatan / pengembangan yang

digunakan diantaranya :

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan

sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program

dengan cepat dan berharap sehingga segera dapat dievaluasi oleh

pemakai. Hal ini berbeda dengan pendekatan SDLC tradisional (

konvensional ) yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk

menghasilkan spesifikasi yang sangat rinci sebelum pemakai

mengalami kesulitan dalam memahami spesifikasi sistem berakibat

bahwa pemakai tidak begitu paham sampai pengujian dilakukan. Selain

itu, prototype membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi

lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan

pemakai sulit untuk di identifikasi.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan untuk

membangun sistem informasi ini yaitu metode prototype yang dimana

prototype merupakan suatu metode dalam pemgembangan sistem yang

menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat

(47)

informasi menjadi lebih baik cepat dan lebih mudah. Dimana

tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah

sistem informasi, dimana antara pemakai sistem (user) dan

pengembang sistem bertemu. User dijelaskan tentang kebutuhan

sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem.

2. Membuat Prototype

Setelah menganalisa sistem yang akan dibangun, pengembangan

sistem mulai membuat prototype.

3. Menguji Prototype

Tahapan ini adalah proses penilaian terhadap prototype yang telah

dibuat, apakah sesuai dengan kebutuhan atau tidak, jika tidak maka

prototype akan diperbaiki.

4. Memperbaiki Prototype

Setelah ditemukan letak kesalahan dari prototype yang dirancanga,

pada tahapan ini penyusun akan memperbaiki prototype yang ada.

Setelah itu akan diuji kembali sehingga prototype sesuai dengan

(48)

5. Mengembangkan Versi Produksi

Setelah aplikasi dapat berjalan dan memenuhi kebutuhan sistem,

maka aplikasi siap dipakai dan jika kebutuhan mendatang

bertambah, maka sistem siap dikembangkan sesuai dengan apa

yang diharapkan.

Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem Dengan Prototype

( Sumber : Abdul Kadir, 2003 : 417 )

Identifikasi Kebutuhan Sistem

Membuat Prototype

Menguji Prototype

Memperbaiki Prototype

(49)

Penulis mengambil model proses secara prototyping karena :

a. Penyajian aspek-aspek perangkat lunak yang akan dibangun akan

nampak bagi pelanggan/pemakai secara cepat (contohnya

pendekatan input dan format output). Perancangan kilat membawa

kepada konstruksi sebuah prototype.

b. Prototype dievaluasi oleh kedua belah pihak (programmer dan calon

user) sehingga penyaringan kebutuhan pengembangan perangkat

lunak dapat dengan cepat dilakukan sesuai dengan keinginan user.

c. Programmer akan memahami apa yang harus dilakukan agar

kebutuhan user dapat dipenuhi.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

1. Flow Map

Flow Map memberikan gambaran tentang sebuat sistem,

yang akan mempermudah penganalisisan tentang masalah yanga

akan di identifikasi, serta menjadi tolak ukur sejauh mana sistem

akan dikembangkan. Dari sistem yang sudah dibuat maka di

temukan beberapa data dan fakta yang akan dijadikan bahan untuk

pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi sistem yang akan

diuslkan. Maka Flow map merupakan salah satu langkah awal

(50)

2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah level tertinggi dari DFD yang

menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia

akan memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem, dalam

diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store

dalam diagram konteks.

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu network yang

menggambarkan suatu sistem automat/komputerisasi, manualisasi

atau gabungan dari keduanya, yang penggambaranya disusun

dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling

berhubungan sesuai aturan. Keuntungan dari DFD adalah

memungkinkan untuk menggambarkan sistem dari level yang

paling tinggi kemudian menguraikan menjadi level yang lebih

rendah.

4. Kamus Data

Kamus data adalah kumpulan elemen – elemen atau

simbol – simbol yang digunakan untuk membantu dalam

penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file dalam

sistem.

Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada

data flow diagram. Arus data yang berada di DFD bersifat global

(51)

lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DFD dapat dilihat

pada kamus data. Kamus data atau data dictionary harus dapat

mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya.

Untuk keperluan ini maka kamus data harus memuat hal – hal

sebagai berikut :

1. Arus Data

Arus data menunjukan dari mana data mengalir dan kemana

data menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus

data untuk memudahkan mencari arus data di dalam Data Flow

Diagram (DFD).

2. Nama arus data

Nama arus data memberikan penjelasan lebih lanjut tentang

suatu arus data sehingga dapat langsung mencarinya dengan

mudah di kamus data.

3. Alias

Alias atau nama lain dari data, untuk menyatakan nama lain

dari data elemen atau data store yang sebenarnya sama dengan

data elemen atau data store yang telah ada.

4. Bentuk data

Bentuk data dapat dipergunakan untuk mengelompokan kamus

(52)

5. Penjelasan

Untuk memperjelas tentang makna dari arus data yang dicatat

di kamus data, penjelasan dapat di isi dengan

keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.

5. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data diperlukan agar kita membuat

suatu basis data yang lengkap dan efisien.

Langkah – langkah dalam perancangan basis data, diantaranya :

1. Normalisasi

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan

elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan

relasinya. Pada dasarnya normalisasi adalah suatu teknik

menstrukturkan data dengan cara-cara tertentu untuk membantu

mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang

berhubungan dengan pengolahan data dalam database.

Normalisasi dilakukan sebagai suatu uji coba pada suatu relasi

secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi tersebut

sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan standar yang

diberlakukan pada suatu relasi yang normal.

Dalam perspektif normalisasi, sebuah basis data

(53)

data harus dalam keadaan baik dan normal. Sebuah tabel

2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat

perubahan data (dependency preservation).

3. Tidak melanggar Boyce – Code Normal Form (BCNF).

Beberapa bentuk normal yang sering digunakan sebagai

berikut :

a. Bentuk normal pertama (1 Normal Form/NF)

Suatu tabel dapat terpenuhi jika sebuah table tidak

memiliki atribut bernilai banyak (Multivalued Atribute)

atau lebih dari satu atribut.

b. Bentuk normal kedua (2 Normal Form/NF)

Suatu tabel dikatakan bentuk normal kedua jika sudah

memenuhi bentuk normal pertama dan semua atribut

bukan kunci memiliki depedensi terhadap kunci primer.

c. Bentuk normal ketiga (3 Normal Form/NF)

Suatu tabel dikatakan bentuk normal ketiga jika sudah

(54)

tidak memiliki depedensi transitif. Normalisasi dilakukan

untuk menghindari adanya redudansi field-field dari tabel

yang ada.

2. Tabel Relasi

Relasi Tabel secara sederhana dapat dikatakan sebagai

suatu database yang didalamnya terdapat tabel – tabel yang

saling berelasi satu sama lain. Relasi antar satu tabel dengan

tabel yang lainya ditentukan berdasarkan aturan – aturan

tertentu.

3. Entity-Relationship Diagram

ERD merupakan bentuk bagan yang menggunakan

relasi dan entitas suatu informasi. Entitas relasi dibuat untuk

menggunakan persepsi yang terdiri dari sekumpulan objek dasar

yaitu entitas dan hubungan antar entitas. Entity Relationship

Diagram (ERD) dapat juga dikatakan suatu model jaringan yang

menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara

abstrak.

1. Entity

Pada ERD, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi

panjang. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat

dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda,

lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).

(55)

Pada ERD, relationship dapat digambarkan dengan sebuah

bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah

yang terjadi antara entitas.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian menyajikan anomaly yang menarik bagi perekayasa

perangkat lunak. Pada proses perangkat lunak, perekayasa terutama berusaha

membangun perangkat lunak dari konsep abstrak ke implementasi yang

dapat dilihat, baru kemudian dilakukan pengujian.

3.2.4.1 Sasaran – Sasaran Pengujian

Terdapat sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian :

a. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud

menemukan masalah.

b. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas

tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan

sebelumya.

c. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang menemukan semua

kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

3.2.4.2 Prinsip Pengujian

Sebelum mengaplikasikan metode untuk mendesain test case

yang efektif, perekayasa perangkat lunak harus memahami prinsip dasar

menuntun pengujian perangkat lunak. Serangkaian prinsip pengujian

(56)

a. Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu dimulai.

b. Prinsip pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak.

c. Pengujian harus mulai dari yang kecil dan berkembang ke pengujian

yang besar.

d. Pengujian yang mendalam tidak mungkin.

e. Untuk menjadi paling efektif, pengujian harus dilakukan oleh pihak

ketiga yang independent.

3.2.4.3 Pengujian Blackbox

Menurut Roger S Pressman dalam bukunya Rekayasa

Perangkat Lunak :

“ Pengujian Black – Box berfokus pada persyaratan fungsional

perangkat lunak. Pengujian Black – Box memungkinkan perekayasa

perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang

sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu

program ”.

Pengujian Black–Box bukan merupakan alternative dari teknik White–

Box , tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan

besar mamapu mengungkap kelas kesalahan daripada metode White –

Box. Pengujian White – Box berusaha menemukan kesalahan dalam

kategori sebagai berikut :

1. Fungsi – fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan interface

(57)

4. Kesalahan kinerja

(58)

52

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem diklasifikasikan sebagai penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh ke dalam bagian – bagian komponen dengan maksud untuk

mengidentifikasikan dan mengevaluasi hambatan – hambatan yang terjadi dan

kebutuhan – kebutuihan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikan dari analisa

sistem yang lama.

Analisis sistem yang berjalan dilakukan berdasarkan urutan kejadian

yang ada dan fungsi pada sub bagian, dari urutan tersebut dapat dibuat diagram

alir dokumen (flowmap), diagram konteks (context diagram), dan diagram alir

data (data flow diagram).

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen adalah sebagai alat penjabaran atau penjelasan

dari dokumen – dokumen yang ada pada sistem informasi.

Analisis Dokemen Penjualan

1. Nama Dokumen : Pesan Parfum

Fungsi : Untuk memesan parfum

(59)

Item Data : merek_parfum, jenis_parfum,

jumlah_parfum

2. Nama Dokumen : Faktur Penjualan

Fungsi : Bukti transaksi penjualan

Sumber : Toko QILA Parfume

Item Data : tgl_trans_penjualan,

no_trans_penjualan, merek_parfume,

jenis_parfum, harga_parfum,

jumlah_parfum

3. Nama Dokumen : Laporan Penjualan

Fungsi : Laporan seluruh transaksi penjualan

Sumber : Toko QILA Parfume

Item Data : tgl_trans_penjualan,

no_trans_penjualan, merek_parfum,

jenis_parfum, harga_jual,

jumlah_parfum_jual

Analisi Dokumen Pembelian

1. Nama Dokumen : Data Parfum

(60)

Sumber : dari Supplier

Item Data : merek_parfum, jenis_parfum,

harga_beli, jumlah_parfum

2. Nama Dokumen : Nota Pembelian

Fungsi : Bukti transaksi pembelian

Sumber : dari Supplier

Item Data : tgl_trans_pembelian,

no_trans_pembelian, jenis_parfum,

harga_beli, jumlah_parfum

3. Nama Dokumen : Laporan Pembelian

Fungsi : Laporan seluruh transaksi pembelian

Sumber : Toko QILA Parfume

Item Data : tgl_trans_pembelian,

no_trans_pembelian, jenis_parfum,

harga_beli, jumlah_parfum_beli

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Perancangan prosedur yang berjalan terdiri dari narasi prosedur,

flowmap sistem, diagram konteks ( contex diagram ), Data Flow Diagram (

(61)

4.1.2.1 Analisis Prosedur Sistem Pembelian Yang Sedang Berjalan

Adapun prosedur sistem pembelian yang sedang berjalan

adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan arsip parfum yang akan habis bagian gudang mengecek

stok parfum kemudian dibuatkan permintaan pembelian dan

diserahkan ke bagian pembelian.

2. Dibagian pembelian permintaan pembelian dibuatkan form

pemesanan kemudian diserahkan ke bagian supplier.

3. Bedasarkan form pemesanan supplier membuatkan faktur pembelian

kemudian diserahkan ke bagian pembelian.

4. Kemudian bagian pembelian membuatkan laporan pembelian

berdasarkan faktur pembelian yang untuk diserahkan ke pimpinan.

Deskripsi dari arus informasi pembelian tersaji dalam bentuk

(62)

Flow Map Pembelian Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.1 Flow Map Sistem Pembelian Yang Sedang Berjalan

Keterangan :

(63)

4.1.2.2 Analisis Prosedur Sistem Penjualan Yang Sedang Berjalan

Adapun prosedur sistem penjualan yang sedang berjalan adalah

sebagai berikut :

1. Customer memesan parfum ke bagian penjualan, setelah diperiksa

maka data pesanan parfum tersebut akan diberikan ke bagian gudang

untuk di cek ada atau tidak parfum yang dipesan tersebut.

2. Kemudian bagian gudang akan memeriksa bagian pesanan tersebut

jika ada maka bagian gudang akan membuat laporan bahwa parfum

tersebut ada, lalu diberikan ke bagian penjualan.

3. Setelah sampai di bagian penjualan maka bagian penjualan akan

melakukan transaksi penjualan, lalu kemudian membuat faktur

penjualan sebanyak dua rangkap, satu rangkap akan diberikan ke

customer beserta parfum pesanan dan yang satu lagi akan di

arsipkan.

4. Dari arsip tadi maka dibuatlah suatu laporan penjualan yang akan

diberikan kepada pimpinan sebagai bukti penjualan.

Deskripsi dari arus informasi penjualan tersaji dalam bentuk

(64)

Flow Map Penjualan Yang Sedang Berjalan

Bag. Penjualan Bag. Gudang Pemimpin Customer

Gambar 4.2 Flow Map Sistem Penjualan Yang Sedang Berjalan

Keterangan :

(65)

4.1.2.3Diagram Konteks ( Context Diagram )

Diagram Konteks adalah menggambarkan hubungan aliran –

aliran data ke dalam dan keluar sistem atau entitas – entitas yang

terletak di luar sistem (output) atau menerima data dari sistem tersebut

(input). Diagram konteks yang sedang berjalan di Toko QILA Parfume

adalah sebagai berikut :

Gambar 4.3 Diagram Konteks ( Context Diagram ) Yang Sedang Berjalan

4.1.2.4 DFD ( Data Flow Diagram )

Diagram alir data ( Data Flow Diagram ) adalah teknik

pemodelan secara grafis yang menggambarkan aliran data dalam sistem

serta fungsi – fungsi (proses) yang terlibat dalam transformasi aliran

data tersebut.

DFD digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang

(66)

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir

atau dimana data tersebut akan disimpan.

Adapun DFD yang sedang berjalan di Toko QILA Parfume

(67)

1.1

Data Parfum Pesan Parfum Data Parfum Pesanan

Nota Penjualan

(68)

Bag. Gudang Supplier

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Karena sistem penjualan dan pembelian yang sedang berjalan

masih menggunakan sistem manual sehingga terjadi kesalahan – kesalahan

antara lain :

(69)

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem

Masalah Entitas Solusi

Sering terjadi kesalahan dalam

proses pengontrolan jumlah

parfum, karena lambatnya dalam

pengolahan data parfum yang ada

di gudang

Bagian Gudang Pengolahan data parfum dalam

gudang dirubah dengan

menggunakan suatu database,

untuk memudahkan dalam

pengontrolan parfum masuk dan

parfum keluar dari gudang.

Penyimpanan data kurang aman

karena data dapat tercecer dan

hilang, dalam proses pencarian

data harus dilakukan satu per satu

sehingga memakan waktu yang

cukup lama

Bagian Gudang Perlu adanya suatu sistem

informasi dan suatu database

sehingga dalam pengolahan

data,dapat mengurangi tingkat

kesalahan. Dalam penyimpanan

datapun lebih aman. Dan dalam

pencarian data parfum yang

perlukan tidak memakan waktu

yang lama.

Pencarian data di arsip memakan

waktu lama

Bagian Pembelian Dibuatkan fasilitas pencarian data

pada aplikasi yang akan dirancang.

Pembuatan laporan masih tulis

tangan di kertas

Bagian Pembelian Dibuat fasilitas pembuatan laporan

Gambar

Gambar 2.8  Topologi Tree / Hierarchical
Gambar 3.2  Mekanisme Pengembangan Sistem Dengan  Prototype
Gambar 4.2 Flow Map Sistem Penjualan Yang Sedang Berjalan
Gambar 4.4 DFD Level 1 Yang Sedang Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penjualan dan pembelian barang pada Toko Otentique Shop seharusnya menggunakan sistem informasi yang terkait dengan penjualan dan pembelian secara terkomputerisasi

judul “ Sistem Informasi Penjualan Pembelian dan Persediaan Barang pada Toko Buku Nusantara “.. Laporan skripsi ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat

Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Barang pada Toko Sensha Shop dapat. diimplementasikan dengan baik dan sesuai dengan apa

Maksud dari penelitian ini yaitu untuk membangun sistem informasi penjualan dan pembelian pada Toko Update yang diharapkan dapat menjadi inovasi yang dapat memperbaiki

Aplikasi sistem informasi yang berbasis desktop terdiri dari modul transaksi penjualan barang jadi, pembelian bahan baku, data produksi, dan data master yang terdiri dari

Yang dihasilkan dari penelitian sistem informasi penjualan dan pembelian handphone ini adalah memberikan kemudahan pihak Toko E-Cell dalam proses pengolahan data

Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Pupuk Widanda selain dapat digunakan untuk input data barang juga dapat digunakan untuk transaksi pembelian dan penjualan

Aplikasi Sistem Informasi Penjualan yang dihasilkan mampu mengelola data penjualan, yang meliputi data transaksi pembelian barang, data transaksi penjualan barang,